CURAH HUJAN
LAPORAN MAGANG
FAJAR KURNIAWAN
F1C214019
LAPORAN MAGANG
FAJAR KURNIAWAN
F1C214019
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan magang ini benar – benar karya
saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat
yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan
dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak
asli, saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
FAJAR KURNIAWAN
F1C214019
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
FAJAR KURNIAWAN
F1C214019
Disetujui:
Pembimbing Magang
Diketahui:
i
LAPORAN MAGANG
Oleh:
FAJAR KURNIAWAN
F1C214019
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Diketahui:
Badan Klimatologi dan Geofisika Jambi
Stasiun Klimatologi Muaro Jambi
Syafrinal, S.H
NIP. 19650207 198703 1001
Kepala Stasiun Klimatologi Muaro Jambi
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang selalu memberikan cinta, rahma, dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menikmati karunia-Nya yang tak pernah putus salah
satunya pada kemampuan untuk melaksanakan kegiatan praktek magang serta
dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Pengaruh Kelembapan Udara
Terhadap Curah Hujan”
Magang ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh
dalam Program Studi Matematika. Selain untuk menyelesaikan mata kuliah
wajib yang penulis tempuh magang ini telah banyak memberikan manfaat
kepada penulis baik dari segi akademik maupun pengalaman yang tidak dapat
penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Magang ini telah penulis laksanakan di Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi yang beralamat di Jalan Raya Jambi -
Muara Bulian KM. 18, Muaro Jambi, Jambi selama 38 (lima puluh delapan) hari
dimulai pada tanggal 12 Juni 2017 dan berakhir pada tanggal 11 Agustus 2017.
Dalam proses pembuatan laporan ini tak lupa penulis menghaturkan
terimakasih kepada orang tua serta saudara-saudara yang telah banyak
memberikan dorongan semangat kepada penulis dari awal hingga selesainya
laporan ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih pada teman-
teman di kampus yang telah memberikan dorongan moril serta informasi yang
berguna dalam penyusunan laporan ini. Juga dengan segala hormat penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi sehingga penulis dapat menerapkan ilmu yang
telah diberikan.
Ucapan terima kasih ini juga penulis ucapkan kepada :
1. Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi.
2. Dr. Madyawati Latief S.P.,M.Si selaku Ketua Jurusan MIPA Fakultas Sains
dan Teknologi sekaligus sebagai Dosen Pembimbing.
3. Yelli Ramalisa, S.Pd, M.Sc selakuDosen Pembimbing Akademik S1
Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Jambi
4. Feri Tiona Pasaribu, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Magang.
5. Syafrinal, S.H selaku Pemimpin Stasiun Klimatologi Muaro Jambi.
iv
6. Arif Ma’rufi, SP. M.Si selaku Pembimbing Lapangandan Kepala Kelompok
Jabatan Fungsional di Stasiun Klimatologi Muaro Jambi.
7. Yatirun, Sigit Kristianto dan Edwardo P.H selaku observer yang telah
mengajari dan mendampingi dalam melakukan observasi di lapangan.
8. Seluruh staf, teknisi analis di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Stasiun Klimatologi Jambi..
9. Adawiyah Ulfa, Abdul Azis, Mellyani Aprilia, Wendy Saputra selaku teman
seperjuangan yang melakukan Praktek Kerja Lapangan di Stasiun
Klimatologi Muaro Jambi.
10. Serta semua pihak yang membantu yang tidak dapat disebutkan satu
persatu selama pelaksanaan Kerja Praktek.
Fajar Kurniawan
F1C214019
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
I. PENDAHULUAN
1
2
hujan yang telah dilakukan. Hardi (2005) mengkaji hubungan arah angin,
kecepatan angin, suhu, kelembapan udara terhadap curah hujan dengan
menggunakan Analisis Regresi Sirkular-Linier. Dalam penelitiannya,
disimpulkan bahwa kelembapan udara merupakan salah satu prediktor yang
baik dalam menganalisis hubungan unsur-unsur cuaca terhadap curah hujan.
Rohmawati (2009) melakukan eksplorasi kondisi atmosfer pada saat kejadian
banjir di Kabupaten Bojonegoro dan disimpulkan bahwa kelembapan udara
merupakan salah satu faktor yang mendorong peningkatan curah hujan.
Dalam tulisan ini penulis ingin melihat seberapa besar pengaruh
kelembapan udara terhadap curah hujan, dengan menggunakan metode
Analisis Regresi Linier Sederhana. Analisis Regresi Linier Sederhana adalah
analisis yang digunakan untuk mencari hubungan variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Sehingga dalam
penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh signifikan antara
kelembapan udara terhadap curah hujan dan mengetahui seberapa besar
kelembapan udara berpengaruh kepada curah hujan tersebut.
4
III. GAMBARAN UMUM INSTANSI
5
6
KEPALA STASIUN
SYAFRINAL, S.H
NIP: 19650207 198703
1001
KEPALA KELOMPOK TATA USAHA
1001
2001 2001
Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi di atas adalah sebagai
berikut :
a. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi,
kualitas udara, dan geofisika artinya BMKG melaksanakan
operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur,
lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami
karakteristik unsur-unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara,
dan geofisika guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat.
b. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi,
kualitas udara, dan geofisika kepada para pengguna sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan
tepat waktu.
c. Mengkoordinasi dan Memfasilitasi kegiatan sesuai dengan
kewenangan BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan
operasional, memberi pedoman teknis, serta berwenang untuk
mengkalibrasi peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara,
dan geofisika sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG
dalam melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu
pada ketentuan internasional mengingat bahwa fenomena
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika tidak terbatas
dan tidak terkait pada batas batas wilayah suatu Negara manapun.
10
11
pengolahan data nya menggunakan aplikasi SPSS, sehingga dari aplikasi SPSS
diperoleh hasil:
1. Pembentukan Model
Berdasarkan hasil Tabel Coefficient pada output SPSS, maka diperoleh
model dari Regresi Linier Sederhana sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 + 𝑒
𝑌 = −1789,74 + 23,35 𝑋 + 𝑒
Persamaan regresi tersebut menjelaskan bahwa koefesien regresi untuk
variabel kelembapan udara sebesar 23,35 yang artinya jika kelembapan udara
bertambah 1 maka curah hujan akan bertambah sebesar 23,35. Koefesien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kelembapan udara dan
curah hujan, semakin bertambah kelembapan udara maka semakin meningkat
pula tingkat curah hujan. Begitu pula sebaliknya jika kelembapan udara
mengalami penurunan maka curah hujan akan mengalami penurunan.
2. Koefesien Determinasi 𝑅2
Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan sebagai proporsi
pengaruh seluruh varibel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil
output SPSS nilai koefesien determinasi (𝑅2 ) yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
R R Square
0,733 0,538
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan
nilai f tabel.
Model t Sig.
Hipotesis:
𝐻0 ∶ t hitung < t tabel : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
𝐻1 ∶ t hitung > t tabel : artinya ada pengaruh yang signifikan
Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada hasil
pengolahan data dengan menggunakan SPSS, maka dapat disimpulkan bahwa:
kelembapan udara (X) t hitung 5,058 > t tabel 2,07387 maka berdasarkan
hipotesis 𝐻0 ditolak, artinya kelembapan udara berpanguh signifikan terhadap
curah hujan.
5. Interpretasi Model
Bentuk Model umum yang diperoleh adalah 𝑌 = −1789,74 + 23,35 𝑋 + 𝑒
model tersebut menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
jumlah kelembapan udara dan curah hujan yang berarti jika kelembapan udara
meningkat maka curah hujan juga akan meningkat.
Koefisien determinasi (𝑅2 ) sebesar 0,538 yang menunjukkan bahwa
terdapat 53,8% pengaruh dari kelembapan udara (X) terhadap curah hujan (Y),
artinya pengaruh kelembapan udara terhadap curah hujan kuat dan 46,2% di
pengaruhi oleh faktor lain diluar X yang tak dapat dijelaskan oleh model.
Uji statistik F menunjukkan bahwa dengan F tabel dengan tingkat
signifikan a = 0,05 maka dapat dibandingkan nilai F hitung dengan F tabel
sehingga diperoleh F hitung (25,579) > F tabel (5,990) berdasarkan hipotesis
maka keputusan yang dapat diambil adalah tolak 𝐻0 . Jadi hipotesis penelitian
diterima, artinya variabel kelembapan udara (X) secara keseluruhan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel curah hujan (Y). Artinya semakin
bertambah kelembapan udara maka semakin besar pula tingkat curah hujan.
Uji statistik t juga menunjukkan bahwa t hitung (5,058) > t tabel (2,07387)
maka berdasarkan hipotesis tolak 𝐻0 , artinya variabel bebas kelembapan udara
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat curah hujan
pada alpha 5% (0,05).
jika kelembapan udara bertambah maka curah hujan akan bertambah atau
meningkat pula, begitu juga sebaliknya jika kelembapan udara berkurang maka
curah hujan juga akan berkuarang atau menurun.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini, penulis dapat melatih dan
mempraktikkan kemampuan ilmu pengetahuan yang diambil dalam
memahami struktur, mekanisme, dan nuansa dunia kerja.
2. Dari analisis pengaruh Kelembapan Udara terhadap Curah Hujan
diperoleh model 𝑌 = −1789,74 + 23,35 𝑋 + 𝑒 yang berarti bahwa koefesien
regresi untuk variabel kelembapan udara sebesar 23,35 yang artinya jika
kelembapan udara bertambah 1 maka curah hujan akan bertambah
sebesar 23,35. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif
antara kelembapan udara dan curah hujan, semakin meningkat
kelembapan udara maka semakin meningkat pula tingkat curah hujan.
Begitu pula sebaliknya jika kelembapan udara mengalami penurunan
maka curah hujan akan mengalami penurunan.
5.2 Saran
Penulisan ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan
prediktor unsur cuaca yang lain. Selain kelembapan udara, ada beberapa unsur
cuaca lainnya seperti suhu, angin, penguapan, dan radiasi matahari. Nilai-nilai
unsur cuaca tersebut merupakan unsur–unsur cuaca yang mempengaruhi
curah hujan yang terjadi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
1 7
8
Juli
Agustus
54
26
78
78
5 9 September 15 77
10 Oktober 56 79
11 November 239 86
12 Desember 257 86
13 Januari 245 87
14 Februari 247 86
15 Maret 237 87
16 April 138 85
2 17 Mei 173 85
0 18 Juni 78 85
1 19
20
Juli
Agustus
71
192
82
80
6 21 September 56 82
22 Oktober 159 82
23 November 431 87
24 Desember 126 86
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Method
Entered Removed
Kelembapan
1 . Enter
Udarab
a. Dependent Variable: Curah Hujan
b. All requested variables entered.
17
18
ANOVAa
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 125297,462 1 125297,462 25,579 ,000b
1 Residual 107765,871 22 4898,449
Total 233063,333 23
a. Dependent Variable: Curah Hujan
b. Predictors: (Constant), Kelembapan Udara
Catatan :
Absensi mahasiswa dilaksanakan pada saat masuk dan pulang kerja dengan
membutuhkan paraf pembimbing/pengawas.
Untuk ketidakhadiran diberikan tanda oleh pembimbing/pengawas pad akolom
absensi dengan notasi : S= Sakit, I= Izin, A=Bolos, T=Terlambat, L=Libur.
Kartu harus ditanda tangani pembimbing dan di stempel perusahaan/instansi.
2017 keamanan
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
curah hujan
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
Rabu, 05 Juli curah hujan
18
2017 Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
Kamis, 06 Juli curah hujan
19
2017 Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
curah hujan
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Jum’at, 07 Juli
20 Provinsi Jambi dengan Arcgis
2017
Mengikuti acara halal-bihalal di rumah ketua
kelompok jabatan fungsional di BMKG
Stasiun Klimatologi Muaro Jambi
Membantu observer melakukan pengamatan
di lapangan
Membantu observer mengolah data hasil
pengamatan
Membantu observer input data
Membantu observer mengganti kertas pias
Senin, 10 Juli
21 untuk Campbell-Stokes
2017
Membantu Observer mengganti kertas pias
Hillman pada alat penakar curah hujan
Membantu Observer mengganti kertas pias
pada alat barograph
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Membantu observer melakukan pengamatan
di lapangan
Selasa, 11 Juli Membantu observer mengolah data hasil
22
2017 pengamatan
Membantu observer input data
Membantu observer mengganti kertas pias
25
untuk Campbell-Stokes
Membantu Observer mengganti kertas pias
Hillman pada alat penakar curah hujan
Membantu Observer mengganti kertas pias
pada alat barograph
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Membantu observer melakukan pengamatan
di lapangan
Membantu observer mengolah data hasil
pengamatan
Membantu observer input data
Membantu observer mengganti kertas pias
Rabu, 12 Juli
23 untuk Campbell-Stokes
2017
Membantu Observer mengganti kertas pias
Hillman pada alat penakar curah hujan
Membantu Observer mengganti kertas pias
pada alat barograph
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Membantu observer melakukan pengamatan
di lapangan
Membantu observer mengolah data hasil
pengamatan
Membantu observer input data
Membantu observer mengganti kertas pias
Kamis, 13 Juli
24 untuk Campbell-Stokes
2017
Membantu Observer mengganti kertas pias
Hillman pada alat penakar curah hujan
Membantu Observer mengganti kertas pias
pada alat barograph
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Gotong royong membersihkan pekarangan
dan ruangan kantor BMKG Stasiun
Jum’at, 14 Juli Klimatologi Muaro Jambi
25
2017 Membantu observer melakukan pengamatan
di lapangan
Membantu observer mengolah data hasil
26
pengamatan
Membantu observer input data
Membantu observer mengganti kertas pias
untuk Campbell-Stokes
Membantu Observer mengganti kertas pias
Hillman pada alat penakar curah hujan
Membantu Observer mengganti kertas pias
pada alat barograph
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
curah hujan
Senin, 17 Juli Membuat peta prediksi curah hujan harian
26
2017 Provinsi Jambi dengan Arcgis
Diskusi bersama pembimbing lapangan
mengenai topik magang
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
Selasa, 18 Juli curah hujan
27
2017 Membuat peta prediksi curah hujan harian
Provinsi Jambi dengan Arcgis
Mengolah data untuk membuat peta prediksi
curah hujan
Membuat peta prediksi curah hujan harian
Rabu, 19 Juli
28 Provinsi Jambi dengan Arcgis
2017
Diskusi bersama pembimbing magang
mengenai judul dan metode yang digunakan
dalam lapooran magang
Kamis, 20 Juli Izin
29
2017
Jum’at, 21 Juli Izin
30
2017
Membantu observer melakukan pengamatan
di lapangan
Membantu observer mengolah data hasil
Senin, 24 Juli pengamatan
31
2017 Membantu observer input data
Membantu observer mengganti kertas pias
untuk Campbell-Stokes
Membantu Observer mengganti kertas pias
27
V Minggu Kelima
1 Senin, 10 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
2 Selasa, 11 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
3 Rabu, 12 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
4 Kamis, 13 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
5 Jum’at, 14 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
6 Sabtu, 15 Juli 2017
7 Minggu, 16 Juli 2017
VI Minggu Keenam
1 Senin, 17 Juli 2017 07.30 16.00 Hadir
2 Selasa, 18 Juli 2017 07.30 16.00 Hadir
3 Rabu, 19 Juli 2017 07.30 16.00 Hadir
4 Kamis, 20 Juli 2017 07.30 16.00 I Izin
5 Jum’at, 21 Juli 2017 07.30 16.00 I Izin
6 Sabtu, 22 Juli 2017
7 Minggu, 23 Juli 2017
VII Minggu Ketujuh
1 Senin, 24 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
2 Selasa, 25 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
3 Rabu, 26 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
4 Kamis, 27 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
5 Jum’at, 28 Juli 2017 07.00 16.00 Hadir
6 Sabtu, 29 Juli 2017
7 Minggu, 30 Juli 2017
VIII Minggu Kedelapan
1 Senin, 31 Juli 2017 07.30 16.00 Hadir
2 Selasa, 01 Agustus 2017 07.30 16.00 Hadir
3 Rabu, 02 Agustus 2017 07.30 16.00 Hadir
4 Kamis, 03 Agustus 2017 07.30 16.00 Hadir
5 Jum’at, 04 Agustus 2017 07.30 16.00 Hadir
6 Sabtu, 05 Agustus 2017
7 Minggu, 06 Agustus 2017
IX Minggu Kesembilan
1 Senin, 07 Agustus 2017 07.00 16.00 Hadir
2 Selasa, 08 Agustus 2017 07.00 16.00 Hadir
3 Rabu, 09 Agustus 2017 07.00 16.00 Hadir
4 Kamis, 10 Agustus 2017 07.00 16.00 Hadir
5 Jum’at, 11 Agustus 2017 07.00 16.00 Hadir
34