Nim : 200200281
Memahami lebih lanjut mengenai deklarasi Stockholm dan konfrensi lanjutan, Siapa
penyelenggaranya dan Negara mana saja yang ikut.
1. Konfrensi Stockholm
Hasil a. deklarasi tentang Lingkungan Hidup Manusia, terdiri atas Preamble dan 26
asas yang lazim disebut Stockholm Declaration;
b. rencana Aksi Lingkungan Hidup Manusia (Action Plan), terdiri dari 109
rekomendasi termasuk di dalamnya 18 rekomendasi tentang Perencanaan dan
Pengelolaan Permukiman Manusia;
Penyelenggara International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources
(IUCN), bersama-sama dengan United Nations Environment Program (UNEP)
dan World Wildlife Fund (WWF),
Peserta 31 negara
3. Pertemuan Montevidio
Tempat/waktu diadakan melalui a Ad Hoc Meeting of Senior Government Official Expert in
Environmental Law di Montevideo, Uruguay, pada tanggal 28 Oktober-6
November 1981.
Penyelenggara UNEP
Hasil Diadakan untuk membuat kerangka, metode, dan program yang meliputi
upaya-upaya tingkat internasional, regional, dan nasional guna pengembangan
serta peninjauan berkala hukum lingkungan dan guna memberi sumbangan
kepada persiapan dan pelaksanaan komponen Hukum Lingkungan dalam
System wide Medium Term Environment Program UNEP. Pertemuan tersebut
telah menghasilkan kesimpulan dan rekomendasinya yang sangat berarti bagi
perkembangan Hukum Lingkungan.
Berhasil mengidentifikasi 3 bidang penting yaitu Pencemaran Laut,
Perlindungan Lapisan Ozon, Transportasi, Pengendalian serta pembuangan
Bahan Beracun berbahaya(B3)
4.Deklarasi Naerobi
Pengertian Dibentuk karena berkembangnya permasalahan lingkungan Global,
Pencemaran serta kerusakan lingkungan.
Tempat/Waktu Dimarkas UNEP dikota Naerobi,Kenya Pada tahun 1982
Penyelenggara Diprakarsai oleh United Nation Environment Program (UNEP)
Peserta Mengundan para wakil negara
Hasil Adapun isi deklarasi ini terdiri dari 10 bagian yang secara singkat sbb:
1. Konperensi Stockhlom telah meningkatkan kesadaran dan pengertian
mengenai adanyakerusakan lingkungan. Pendidikan, informasi pelatihan telah
diperluas, hampir semua negara telah mengadopsi perjanjian internasional
mengenai lingkungan dan adanya pengaturan masalah lingkungan dalam
konstitusi di banyak negara. Pendirian UNEP serta organisasi pemerintah
maupun non pemerintah (NGO) telah dilaksanakan.
2. Bagaimanapun Perencanaan Aksi (Action Plan) ternyata hanya diterapkan
sebagian dan hasil-hasilnya sangat tidak memuaskan khususnya bagi
kepentingan perlindungan lingkungan. Untuk alasan ini Action Plan ternyata
tidak mampu membawa dampak berarti bagi masyarakat internasional.
Beberapa kegiatan manusia tidak terawasi dan terencana menyebabkan
kerusakan. Penggundulan hutan, penggurunan, terancamnya kondisi hidup
manusia, penyakit, perubahan atmosfere, polusi di laut, punahnya spesies masih
mengancam.
3. Pandangan baru telah tumbuh, kebutuhan penilaian dan pengelolaan
lingkungann, hubungan dengan lingkungan, pembangunan, populasi telah
diakui. Pendekatan komprehensif dan regional yang terintegrasi telah
mendorong pembangunan sosial ekonomi berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
4. Ancaman yang masih sangat besar adalah bentuk pemborosan yang
mengeksploitasi berlebihan lingkungan hidupnya. Strategi Pembangunan
Internasional ketiga Dekade Pembangunan PBB dan Tata Ekonomi
Internasional baru merupakan instrumen utama dan upaya global untuk
melindungi lingkungan.
5. Lingkungan hidup manusia akan merupakan keuntungan dalam bentuk
perdamaian dan keamanan, bebas dari ancaman perang, khususnya perang
nuklir, pemakaian sumber-sumber alam yang tidak perlu untuk senjata, juga
apartheid, rasialisme, segala bentuk diskriminasi, kolonialisme dan dominasi.
6. Masalah lingkungan melintasi lintas batas nasional dikonsultasikan antar
negara dan perlu tindakan internasional. Jadi negara-negara harus meningkatkan
dan mengembangkan hukum lingkungan yang progresif termasuk konvensi
serta persetujuan dan kerjasama yang luas di bidang penelitian ilmiah dan
pengelolaan lingkungan.
7. Ketidakefesienan lingkungan disebabkan oleh kondisi-kondisi
keterbelakangan termasuk faktor eksternal yang melebihi kontrol negara-negara,
masalah teknik pendistribusian sumber-sumberkekayaan alam diantara negara-
negara. Negara-negara maju harus membantu negara-negara berkembang karena
pengaruh teknologinya yang membuat masalah lingkungan yang serius.
Penggunaan teknologi yang cocok di negara berkembang akan membuat
kemajuan ekonomi dan sosial dengan perhitungan terhadap konservasi sumber-
sumber alamnya.
8. Upaya selanjutnya dikembangkan managemen berwawasan lingkungan dan
metode untuk mengeksploitasi dan penggunaan sumber-sumber alam dan
memodernisasi sistem tradisional. Peran inovasi dalam meningkatkan daur
ulang, konservasi. Penipisan secara tradisional dan konvensional yang cepat
terhadap sumber energi menuntut perlunya perubahan secara efektif
pengelolaan dan konservasi energi dan lingkungan. Tindakan pengembangan
sumber energi yang dapat diperbaharui atau tidak dapat diperbaharui akan
menguntungkan lingkungan.
9. Pencegahan kerusakan lingkungan lebih disukai daripada perbaikan
kerusakan lingkungan. Pencegahan termasuk perencanaan yang matang semua
kegiatan yang berdampak pada lingkungan. Ini juga penting untuk
meningkatkan kesadaran lingkungan para politisi serta publik melalui informasi,
pendidikan dan pelatihan. Tanggung jawab individu penting. NGO mempunyai
peran penting sacara khusus dan memainkan peran inspirasional. Semua industri
termasuk perusahaan multinasional harus mengambil tindakan atas tanggung
jawab lingkungan berkenaan dengan produksi atau teknologi ekspor mereka ke
negara lain. Tindakan legislatif perlu dihormati.
10. Masyarakat dunia menegaskan kembali komitmen Deklarasi Stockhlom dan
Action Plan juga memperkuat dan memeperluas upaya kerjasama nasional dan
internasional di lapangan perlindungan lingkungan. Hal ini juga menegaskan
kembali dukungan terhadap UNEP sebagai alat katalisator kerjasama global dan
peningkatan sumber-sumber khususnya Dana Lingkungan. Pemerintah dan
masyarakat dunia melaksanakan tanggungjawab sejarah, secara kolektif maupun
individual, terhadap planet bumi untuk generasi mendatang dengan jaminan
kondisi kehidupan yang sesuai dengan martabat manusia secara menyeluruh.
17 (tujuh belas) poin penting di dalam SDGs yakni terciptanya dunia dengan :
1. Tanpa kemiskinan;
2. Tanpa kelaparan;
3. Kesehatan yang baik dan kesejahteraan;
4. Pendidikan berkualitas;
5. Kesetaraan gender;
6. Air bersih dan sanitasi;
7. Energy bersih dan terjangkau;
8. Pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak;
9. Industry, inovasi dan infastruktur;
10. Pengurangan kesenjangan;
11. Keberlanjutan kota dan komunitas;
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab;
13. Aksi terhadap iklim;
14. Kehidupan bawah laut;
15. Kehidupan di darat;
16. Institusi peradilan yang kuat dan kedamaian; dan
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Dihadiri Kurang lebih 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf
Kalla turut mengesahkan Agenda SDGs.