Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN HUKUM

LINGKUNGAN DAN
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN
HIDUP GLOBAL
PENGERTIAN HUKUM LINGKUNGAN
• Dalam literatur berbahasa Inggris hukum lingkungan disebut
environmental law. Orang Belanda menyebutnya millieurecht,
sedangkan Jerman menyebutnya umweltrecht, Perancis menamainya
droit de environment.
• Malaysia dengan bahasa melayu memberi nama hukum alam sekitar,
suatu istilah berbau harfiah.
• Semua istilah berbagai bahasa bermaksud untuk menunjukkan bagian
hukum yang bersangkutan dengan lingkungan fisik dan dapat
diterapkan untuk mengatasi pencemaran, pengurasan, dan perusakan
(verontreiniging, uitputting en aantasting) lingkungan (fisik)
• Jadi pengertian hukum lingkungan disini hanya meliputi lingkungan
fisik saja dan tidak menyangkut lingkungan sosial. Misalnya tidak
meliputi pencemaran kebudayaan Bali oleh turis asing yang
membanjiri daerah itu. Akan tetapi, masalah lingkungan berkaitan
pula dengan gejala sosial, seperti pertumbuhan penduduk, migrasi,
dan tingkah laku sosial dalam memproduksi, mengonsumsi, dan
rekreasi. Jadi, permasalahannya tidak semata-mata menyangkut ilmu
alam, tetapi juga berkaitan dengan gejala sosial.
• St. Munadjat Danusaputro mendefinisikan hukum lingkungan sebagai
hukum yang mendasari penyelenggaraan perlindungan dan tata
pengelolaan serta peningkatan ketahanan lingkungan (hidup).23
Tujuan hukum lingkungan terletak pada tata pengaturan pengelolaan
lingkungan (hidup) secara rasional dan pelestarian sumber-sumber
dayanya sedemikian rupa hingga tercegah penyusutan serta
kemerosotan mutunya
• Jadi hukum lingkungan mempunyai dua dimensi. Pertama, adalah
ketentuan tentang tingkah laku masyarakat, semuanya bertujuan
supaya anggota masyarakat diimbau bahkan kalau perlu dipaksa
memenuhi hukum lingkungan yang tujuannya memecahkan masalah
lingkungan. Kedua, adalah dimensi yang memberi hak, kewajiban, dan
wewenang badan-badan pemerintah dalam mengelola lingkungan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM
LINGKUNGAN
• Deklarasi Stockholm
• Kesadaran lingkungan di Indonesia tidak terlepas dari adanya pengaruh kesadaran
hukum lingkungan yang bersifat global atau Internasional. Kesadaran lingkungan
yang bersifat global atau Internasional tersebut merupakan wujud kepedulian
masyarakat terhadap beberapa kejadian yang timbul di beberapa negara,
diantaranya Jepang dan Amerika Serikat itu sendiri.

• Sejak tahun 1950-an masalah lingkungan mendapat perhatian tidak saja dari para
ilmuwan, melainkan juga masyarakat umum dan para politisi. Pemicu perhatian itu
ialah terjadinya pencemaran oleh limbah industri dan pertambangan serta
pestisida. Rentetan kejadian tersebut membuat para politisi dan masyarakat
umum seakan serentak melihat kerusakan lingkungan yang mulai parah
• Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan
sedunia untuk memberikan perhatian lebih besar kepada lingkungan hidup,
mengingat kenyataan bahwa lingkungan hidup telah menjadi masalah yang
perlu ditanggulangi bersama demi kelangsungan hidup di dunia.
• pada tanggal 5-16 Juni 1972 dilaksanakanlah konferensi PBB mengenai
lingkungan hidup dan manusia di Stockholm Swedia yang diikuti oleh 113
negara dan beberapa puluh peninjau. Konferensi tersebut diwarnai oleh
adanya boikot yang dilakukan oleh negara Uni Soviet dan Eropa Timur
sebagai protes terhadap ketentuan yang menyebabkan beberapa negara
tidak diundang dengan kedudukan yang sama dengan peserta lain, seperti
Republik Demokratis Jerman.
• konferensi mengesahkan hasil-hasilnya berupa:
• Deklarasi tentang lingkungan hidup manusia, terdiri atas:
I.preambul dan 26 asas yang lazim disebut Stockholm Declaration;
II. Rencana aksi lingkungan hidup manusia (action plan), terdiri dari 109
rekomendasi termasuk di dalamnya 18 rekomendasi tentang perencanaan dan
pengelolaan permukiman manusia;
III. Rekomendasi tentang kelembagaan dan keuangan yang menunjang rencana
aksi di atas, terdiri dari: a. Dewan pengurus (governing council) program
lingkungan hidup (UN Environment Programme = UNEP); b. Sekretariat, yang
dikepalai oleh seorang direktur eksekutif; c. Dana lingkungan hidup; d. Badan
koordinasi lingkungan hidup.
• Hasil dari konferensi PBB mengenai lingkungan hidup di Swedia pada
tahun 1972, ternyata tidak membawa lingkungan makin baik,
malahan lingkungan semakin parah. Walaupun kerja keras dari UNEP
telah membawa hasil yang maksimal, yaitu memacu pembangunan di
negara maju dan negara berkembang, keberhasilan pembangunan
tersebut membawa dampak berupa terancamnya kehidupan manusia
dari hujam asam, lautan yang semakin kotor, udara yang semakin
tercemar, tanah yang semakin tandus, dan banyak jenis binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang
• semakin punah. Di satu pihak ada kemajuan, di lain pihak ditemukan
kerusakan lingkungan yang secara serius mengganggu kehidupan
manusia dan kelangsungan pembangunan itu sendiri.
• Kerusakan lingkungan yang “baru” ini sifatnya global dan
penyebabnya pun bersifat global. Oleh karena sifatnya global dan
penyebabnya pun bersifat global, maka penanggulangannya akan
efektif kalau dilakukan secara global pula. Sehubungan dengan itu,
dibutuhkan konsep-konsep pengelolaan lingkungan lingkungan yang
dapat digunakan untuk mengurangi kerusakan lingkungan sekaligus
tetap menjamin keberlangsungan pembangunan
• Deklarasi Rio de Janeiro
• Konferensi Rio de Janeiro yang dilaksanakan di Brazil tanggal 3-14 Juni
1972 yang lazim disebut “Konferensi Tingkat Tinggi Bumi”, telah
menghasilkan 5 (lima) dokumen berikut:
a. Deklarasi Rio tentang lingkungan dan pembangunan dengan 27 asas
yang menetapkan hak dan tanggung jawab bangsa-bangsa dalam
memperjuangkan perkembangan dan kesejahteraan manusia;
b. Pernyataan tentang prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi pengelolaan,
pelestarian dan pembangunan semua jenis hutan secara berkelanjutan, yang
merupakan unsur mutlak bagi pembangunan ekonomi dan pelestarian segala
bentuk kehidupan;
c. Tujuan kerangka konvensi PBB untuk perubahan iklim ialah menstabilkan gas-gas
rumah kaca dalam atmosfer pada tingkatan yang tidak mengacaukan iklim global.
Ini mensyaratkan pengurangan emisi gas-gas seperti karbondioksida, yaitu hasil
sampingan dari pemakaian bahan bakar untuk mendapatkan energi;
d. Konvensi tentang keanekaragaman hayati menghendaki agar negaranegara
mengerahkan segala daya dan dana untuk melestarikan keragaman spesies-spesies
hidup, dan mengupayakan agar manfaat penggunaan keanekaragaman hayati itu
dirasakan secara merata.
• Hasil konferensi Deklarasi Rio de Janeiro menetapkan serangkaian
asas sebagai pedoman pembangunan di masa mendatang. Asas-asas
ini menetapkan hak-hak manusia atas pembangunan, dan tanggung
jawab manusia terhadap pelestarian lingkungan bersama
• Deklarasi Rio ini juga membahas ekonomi internasional, yang
mencantumkan suatu prinsip mengenai perlunya diciptakan suatu
sistem yang terbuka dan menunjang pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan berkelanjutan di semua negara. Tindakan-tindakan di
bidang perdagangan yang mempertimbangkan aspek lingkungan tidak
boleh dilakukan secara diskriminatif atau dijadikan hambatan
terhadap kegiatan perdagangan internasional. Selain itu, terdapat
prinsip yang menjadi pembahasan penting, yaitu upaya guna
memberikan dasar bagi penyusunan berbagai perjanjian internasional
yang menghormati kepentingan setiap pihak dan melindungi
integritas sistem lingkungan dan pembangunan global

Anda mungkin juga menyukai