Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Hidayatullah

Nim : 2101180305

Kelas : 5IHM2/K85

Mata Kuliah : Hukum Lingkungan

Dosen : Chrisbiantoro, SH., L.LM

Soal

1. Apa yang saudara ketahui tentang Konferensi PBB mengenai Lingkungan Manusia atau dikenal juga dengan
istilah Konvensi Stockholm 1972?

2. Sebutkan minimal 2 (dua) prinsip Konvensi Stokcholm 1972 yang penting menurut saudara? Berikan alasan
singkat!

3. Jelaskan secara singkat apa pengaruh Konvensi Stokcholm 1972 terhadap pengaturan lingkungan hidup di
dunia, khususnya di Indonesia? Berikan contoh nyata dari pengaruh tersebut!

Jawaban

1. - Deklarasi Konferensi Stockholm menjadi tonggak lahirnya hukum lingkungan (modern) secara global. Hal
ini diperkuat dengan dijadikannya 5 Juni sebagai hari lingkungan hidup.
- Namun ada negara yang menciptakan Undang-Undang tentang Pengelolaan lingkungan sebelum tahun
1972 yaitu : Amerika Serikat yang telah menciptakan NEPA (National Environmental Policy Act) pada tahun
1969.

2. Prinsip Konvensi Stokcholm 1972:


- Hak Asasi Manusia (HAM) harus ditegaskan, segala bentuk apharteid dan penjajahan harus
dihapuskan. Karena Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya
kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin
kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh
diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat oleh siapa pun.
- Sumber daya alam (SDA) harus dijaga. Karena Sumber daya alam adalah sesutu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup lebih sejahtera yang ada di
lingkungan sekitar kita, Jika kita melestarikan sumber daya alam, maka kita dapat menghemat sumber
daya alam tersebut untuk masa sekarang dan sebagai cadangan untuk masa mendatang.

3. Konferensi Stockholm berpengaruh penting dan bersejarah bagi perkembangan hukum lingkungan.
Terselenggaranya konferensi ini selain telah memperoleh dorongan yang kuat, baik pada taraf nasional,
regional maupun internasional, juga tumbuhnya kesatuan pengertian dan bahasa di antara para ahli
hukum lingkungan dengan menggunakan Deklarasi Stockholm sebagai referensi bersama. Deklarasi
Stockholm yang terdiri atas Preambuledan memuat 26 Prinsip pengelolaan lingkungan itu, adalah salah
satu hasil dari konferensi PBB tentang lingkungan hidup manusia yang diselenggarakan di Stockholm,
Swedia, tahun 1972.
Contoh nyata dari pengaruh tersebut yaitu Rencana aksi lingkungan hidup manusia (action plan), terdiri
atas 109 rekomendasi. Action Planini bertugas mengidentifikasi program dan kegiatan internasional yang
bersifat lintas batas dan antar masalah. Program atau kegiatan ini terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu:
a. Penilaian masalah lingkungan (Environmental Assesment).
b. Pengelolaan lingkungan (Environmental Management).
c. Perangkat pendukung (Supporting Measures) yang meliputi antara lain: pendidikan dan latihan,
informasi, kelembagaan, keuangan, bantuan teknis dan hokum.

Anda mungkin juga menyukai