Natasya Nadya
NPM : 201020918054
Mata Kuliah : Hukum Lingkungan
Bab I
Pendahuluan
1
Bab II
Kebijaksanaan di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2
Bab III
Hukum Lingkungan Kelautan
3
Bab IV
Aspek Administratif Hukum Lingkungan
4
Bab V
Aspek Keperdataan Hukum Lingkungan
Pihak atau subjek yang bersengketa dalam perkara lingkungan dapat disimak
ketentuan Pasal 1 angka 25 UUPPLH yang berbunyi:
“Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang
timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan
hidup”.
Dengan demikian, para pihak dalam sengketa lingkungan ini terdiri atas pelaku dan
korban pencemaran dan/atau perusakan lingkungan serta objek sengketa adalah
akibat hukum berupa terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan. Sistem
pertanggungjawaban (liability) secara perdata timbul sebagai legal obligation yang
meliputi:
a. Legal liability timbul karena hukum bukan karena keinginan bebas para pihak;
b. Constractual liability, yakni kontrak yang dibuat oleh para pihak sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang, kepentingan umum dan kesusilaan.
UUPPLH menganut prinsip tanggung jawab berdasarkan kesalahan dan
tanggunggugat secara mutlak.
5
Bab VI
Aspek Kepidanaan Hukum Lingkungan
Delik formal atau delik yang dirumuskan secara formal adalah delik yang dianggap
telah selesai dengan dilakukannya perbuatan sesuai dengan lukisan atau redaksi
Undang-Undang. Delik formal menurut UUPPLH adalah sebagai berikut:
a. Pelanggaran baku mutu (Pasal 100);
b. Pelepasan produk rekayasa genetic (Pasal 101);
c. Pengelolaan limbah B3 (Pasal 102);
d. Menghasilkan limbah B3 (Pasal 103);
e. Orang yang menghasilkan limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup
tanpa izin (Pasal 104);
f. Orang yang memasukkan limbah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Pasal 105);
g. Orang yang memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Pasal 106);
h. Orang yang memasukkan limbah B3 yang dilarang ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 107);
i. Orang yang melakukan pembakaran lahan (Pasal 108);
j. Orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan
(Pasal 109);
k. Orang yang menyusul AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun
AMDAL (Pasal 110);
6
Bab VII
Penegakan Hukum Lingkungan
Berikut dibawah ini adalah bagan struktur penyelesaian kasus lingkungan menurut
UUPPLH.
Penyelesaian
melalui
Pengadilan
Perundingan
UUPPLH dilakukan oleh Para
Pihak atau Kuasanya
Perundingan
dilakukan oleh [ihak
Ketiga Netral
Berwenang
Mengambil
Keputusan (Arbiter)