PENDAHULUAN
1. Bagaimana penegakan hukum tentang izin pembuangan limbah cair dari suatu
kegiatan industri di Halmahera Utara?
2. Sejauh mana penegakan hukum yang ada dalam menyelesaikan kasus pencemaran
lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT. NHM?
3. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui sejauh mana implementasi UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Pengolahan
Lingkungan Hidup, PP nomor 74 tahun 2001 Tentang Pengelolahan Bahan Berbahaya dan
Beracun dan Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2000 dalam penyelesaian sengketa lingkungan
hidup.
Diharapkan juga dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta
penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran dari kita semua. Yang pada akhirnya pencemaran
dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman.
4. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Kegunaan Teoritis
Untuk kepentingan teoritis, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
penelitian hukum serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan studi dan menambah
perbendaharaan ilmu pengetahuan yakni dalam bidang ilmu hukum.
2. Kegunaan Praktis
Dari hasil penelitian diharapkan dapat digunakan dasar atau referensi bagi pengambil
keputusan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat pada upaya pencegahan pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan hidup
pada umumnya serta upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup pada khususnya.
5. KERANGKA TEORITIS
Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun
teknologi, hal ini disebabkan penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran
secara sistematis, metodologis dan konsisten. Atas dasar hal-hal tersebut di atas metodologi
penelitian hukum mempunyai ciri-ciri tertentu yang merupakan identitas.[4]
(1) Pengertian Pencemaran Lingkungan Hidup
UU No 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 14
“Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.”
Pencemaran lingkungan yang berdampak berubahnya tatanan lingkungan karena kegiatan
manusia atau oleh proses alam berakibat lingkungan kurang atau atau tidak berfungsi lagi.
Pencemaran berakibatkan kualitas lingkungan menurun, akan menjadi fatal apabila tidak dapat
dimanfaatkan sebagaimana fungsi sebenarnya.[5]
Salah satu sarana yang diharapkan efektif dalam menanggulangi dan meminimalisasi
terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan, adalah memberlakukan “audit lingkungan” kepada
perusahaan. Mengapa perusahaan diwajibkan untuk membuat audit lingkungan, hal ini berangkat dari
suatu kenyataan bahwa terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan, khusunya yang terjadi di
kota-kota besar diakibatkan oleh industri.[6]
Audit lingkungan menurut pasal 1 ayat 28 UU No 32 Tahun 2009,
“Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah. “
6. METODE PENELITIAN
1. Metode Pendekatan
Penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute aproach) dan pendekatan
kasus (case aproach).
Pendekatan perundang-undangan dengan menelaah undang-undang yang berkaitan dengan
pencemaran lingkungan hidup yaitu UU No 32 Tahun 2009. Sedangkan pendekatan kasus dengan
menelaah kasus pencemaran limbah cair oleh PT. NHM di Halmahera Utara.
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi yang digunakan adalah deskriptif normsatif. Hal ini bertujuan untuk membuat
suatu gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini akan
diuraikan mengenai pelaksanaan penegakan hukum terhadap kasus pencemaran lingkungan dengan
meneliti bahan-bahan hukum mengenai hukum lingkungan.
kunder
Merupakan bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat
membantu serta menganalisis.
1. Hukum lingkungan dalam sistem penegakan hukum lingkungan
Indonesia.
2. Pelestarian, pengelolaan dan penegakan hukum lingkungan.
3. Instrumen hukum lingkungan di Indonesia.
4. Hukum Tata Lingkungan.
5. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
6. Pengantar Hukum Lingkungan Indonesia.
7. Pembangunan berwawasan lingkungan.
8. Pencemaran lingkungan.
9. Mengenal hukum lingkungan Indonesia.
10. Amdal dalam sistem hukum di Indonesia.
11. Alternatif Penyelesaian Sengketa.
12. Alternatif Dispute Resolution dan Arbitrase.
sier
Yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder.
ukum
dia
1. Walhi, Rabu, 09 Februari 2011,” Limbah NHM Mencemari Sungai dan Kebun Warga ”,
tersedia di website http://www.walhi.or.id/ruang-media/siaran-pers/333-limbah-
berbahaya-sebanyak-361-ton-dari-perusahaan-tambang-emas-nusa-halmahera-
mineral-nhm-australia-telah-mencemari-sungai-dan-kebun-warga.html, diakses tanggal
26 Maret 2011.
2. Indra Mia Henstin, Senin, 21 Desember 2009, “Kelemahan UU No 23 tahun 1997
(UUPLH)”, tersedia di websitehttp://blawitredisme.blogspot.com/2009/12/kelemahan-
uu-no-23-tahun-1997-uuplh.html, diakses tanggal 26 Maret 2011.
3. Bolmer Suyadi Hutasoit, Jumat, 15 Oktober 2010, “ Metode Penelitian dan Penulisan
Hukum Normatif”http://bolmerhutasoit.wordpress.com/2010/10/15/metode-penulisan-
dan-penelitian-hukum.html, diakses tanggal 29 Maret 2011.
[1] Sudikno Mertokusumo, 1988, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Edisi kedua, Cetakan
Pertama,
Yogyakarta : Liberty, hlm. 134-135.
[2] Joko Subagyo, 1992, Hukum Lingkungan, Masalah dan Penanggulangannya,Jakarta: Rineka
Cipta, hlm. 62.
[3] Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan di Indonesia, Sebuah Pengantar, Cetakan Kedua, Jakarta:
Sinar Grafika, hlm. 32.
[4] Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006, Penelitian Hukum Normatif, Bandung: PT. Raja
Grafindo Persada, hlm. 2.
[5] Joko Subagyo, 1992, Hukum Lingkungan, Masalah dan Penanggulangannya, Op. cit, hlm. 27.
[6] Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan di Indonesia, Sebuah Pengantar, Op. cit, hlm. 199.
[7] Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan di Indonesia, Sebuah Pengantar, Op. cit, hlm. 39.
[8] Sukanda Husein, 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 66-
67.
[9] Sukanda Husein, 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Op,cit. hlm. 63.
[10] Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan di Indonesia, Sebuah Pengantar, Op. cit, hlm. 38.
[11] Soerjono Soekanto, 1980, Sosiologi Hukum dalam Masyarakat, Jakarta : CV. Rajawali, hlm. 177.
[12] Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Op. cit, hal. 12.