Anda di halaman 1dari 36

UPT.

Mata Kuliah Umum

Kuliah XI
Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (MKS 106)

Kebijakan Pelestarian Lingkungan


dan Penanganan Dampak
Perubahan Iklim

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


www.unsyiah.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi perangkat regulasi dan


perundang-undangan terkait pe;estuarian lingkungan dan isu
perubahan iklim
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kesepakatan dan
perkembangan komitmen dalam penanganan dampak perubahan
iklim

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


OUTLINE MATERI

1. Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


2. Kesepakatan Global tentang Perubahan Iklim
3. Regulasi dan Perundang-undangan terkait Pelestarian Lingkungan
dan Perubahan Iklim
4. Kelembagaan Terkait dengan Pengelolaan Lingkungan dan
Perubahan Iklim

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Lingkungan dan Perubahan Iklim

• Persoalan lingkungan dan tekanan terhadap ekosistem;


• Upaya perbaikan belum sebanding dengan peningkatan
persoalan
• Kondisi diperparah dengan terjadinya fenomena perubahan
iklim;
• Dampak perubahan iklim akan sangat terasa bagi Indonesia
yang merupakan negara kepulauan dan memiliki ekosistem
yang beranekaragam.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

UUD 1945
Pasal 28h ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Pasal 33 ayat (1) “Perkonomian Nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
pinsip kebersamaan, efisiensi-berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.

Pasal 33 ayat (3) “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.

Pasal 33 ayat (4) “Perkonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi-berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemanjuan dan kesatuan ekonomi nasional.”

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


UU No. 4/1982 UU No. 23/1997 UU No. 32/2009
UU LH UU PLH UU PPLH

PP No. 29/1986
AMDAL

PP 51/1993 PP 27/1999 PP.27/2012


AMDAL AMDAL Izin Lingkungan

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Pengendalian Pencemaran

₰ Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat,
energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan yang melebihi
baku mutu lingkungan hidup yang telah di tetapkan.

₰ Pengendalian pencemaran lingkungan dilaksanakan dalam rangka Pelestarian fungsi


lingkungan hidup.

₰ Pengendalian pencemaran lingkungan meliputi:


a. Pencegahan
b. Penanggulangan
c. Pemulihan

₰ Pengendalian pencemaran lingkungan dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah


Daerah, dan Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan kewenangan,
peran dan tanggung jawab masing-masing.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kelembagaan Terkait Pengelolaan Lingkungan

Instansi Pemerintah
₰ Kementerian Negara Lingkungan Hidup : menyusun kebijakan pelestarian lingkungan
hidup dan mengkoordinasikan pelaksanaannya
₰ Bapeldada : mengkoordinasikan pelaksanaan pelestarian lingkungan antar unit dalam
pemerintah daerah
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
₰ Sebagai penunjang dalam pengelolaan lingkungan hidup
₰ Sebagai pencetus gagasan, motivator, pemantau, penggerak dan pelaksana berbagai
kegiatan masyarakat di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Pusat Studi Lingkungan
₰ Sebagai alat perluasan kerja Kementerian Negara Lingkungan Hidup di bidang penelitian,
pelatihan dan pengelolaan lingkungan di daerah.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Hari Pencanangan
Gerakan Sejuta
Pohon
Hari Cipta Puspa (10 Januari)
dan Satwa Hari Air (22
Nasional Maret)
(5 Nopember)

Hari Lingkungan
Hidup Hari Bumi
Hari Ozon (22 April)
(16 September)

Hari Lingkungan Hidup


Sedunia Hari Keanekaragaman
Hayati (22 Mei)
(5 Juni)

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Ancaman dan Dampak Perubahan Iklim

₰ Kenaikan muka air laut:


o berkurangnya/hilangnya kawasan pesisir
o terjadinya banjir/genangan di wilayah pesisir
o perubahan zonasi vegetasi pesisir (pergeseran
mangrove)
₰ Perubahan pola curah hujan:
o meningkatnya banjir atau kekeringan
o gangguan ketersediaan air bersih, kesehatan
₰ Kenaikan suhu laut
o kerusakan ekosistem pesisir dan laut (terumbu
karang, lamun dll)
₰ Iklim ekstrim:
o gangguan transportasi laut, ketersediaan pangan,
energi
o gangguan pola kehidupan (pola melaut, )
o Umum
UPT. Mata Kuliah kerusakan ekosistem pesisir Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)
Sejarah Kebijakan Perubahan Iklim Dunia

The World
Meteorologic
al
Organization
Intergovernmental Panel on
+ 1988 Climate Change - IPCC
United
Nations
Environment
al Program/
UNEP
Mengkaji dan melaporkan
permasalahan iklim yang terjadi di
berbagai belahan dunia.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kesepakatan Global Tentang Perubahan Iklim

1992 1997 2015

Kyoto Paris
UNFCCC
Protocol Agreement

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


UNFCCC

• Tahun 1990, IPCC First Assessment Report 🡪 emisi yang dihasilkan manusia telah
menambah Gas Rumah Kaca (GRK) alami yang menyebabkan kenaikan suhu.
• IPCC menyerukan pentingnya sebuah kesepakatan global untuk menanggulangi
masalah tersebut.
• Pada Mei 1992, Intergovernmental Negotiating Committee (INC) menyepakati United
Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
• Tujuan 🡪 Untuk melakukan stabilisasi konsentrasi GRK dalam atmosfer pada tingkat
yang aman dan memungkinkan terjadinya adaptasi ekosistem, untuk menjamin
ketersediaan pangan dan pembangunan berkelanjutan.
• Indonesia meratifikasi UNFCCC melalui UU No. 6 tahun 1994.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kyoto Protocol

• Dihasilkan pada Konferensi Para Pihak (COP-Conference of the


Parties) III di Kyoto, Jepang Desember 1997.
• Merupakan amandemen UNFCCC.
• Berlaku pada 16 Februari 2005.
• Tujuannya 🡪 mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah
kaca yang dihitung sebagai rata-rata selama 5 tahun
(2008-2012).
• Indonesia meratifikasi Kyoto Protocol melalui UU no 17 tahun
2004.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Paris Agreement

• Disepakati 195 dari 196 negara anggota UNFCCC.


• Merupakan protokol baru yang menggantikan Kyoto Protocol sebagai
kesepakatan bersama.
• Tujuan 🡪 untuk menangani perubahan iklim dengan berbagai aspeknya
dan berkomitmen untuk melakukan pembangunan yang rendah emisi.
• Proses ratifikasi Paris Agreement ditargetkan selesai sebelum
penyelenggaraan Konferensi Global Perubahan Iklim (CoP 22)
November 2016 di Maroko.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Perubahan Iklim di Indonesia

• PERUBAHAN TEMPERATUR.
Diperkirakan tidak lebih dari 1.0 °C selama abad ke-20, namun nilai tersebut belum
pasti mengingat kurangnya rekaman data yang konsisten di wilayah Indonesia

• PERUBAHAN CURAH HUJAN.


Perubahan curah hujan tidak seragam untuk wilayah Indonesia, ada yang naik,
tetapi ada pula yang turun.

• KENAIKAN TINGGI MUKA LAUT.


Berdasarkan data tahun 1960 - 2008, terdapat kenaikan sebesar 0.8 mm/tahun,
meningkat menjadi 1.6 mm/tahun sejak tahun 1960 dan melonjak menjadi 7
mm/tahun mulai tahun 1993.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kebijakan Nasional

• UU No. 6 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Framework Convention


on Climate Change
• UU No. 17 Tahun 2004 Tentang Pengesahan Kyoto Protocol
• UU No. 19 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan
• UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
• UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Peraturan Presiden No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca (RAN-GRK)

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Mainstreaming Adaptasi Perubahan Iklim ke dalam
Perencanaan Pembangunan

Kebijakan/ Peraturan:
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 33 tahun 2016
tentang Penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim🡪 substansi
P33/2016 telah dimasukkan dalam materi Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Konkuren bidang LH di daerah
2. Peraturan Menteri LHK nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung
Iklim (Proklim)
3. Rancangan Peraturan Dirjen PPI tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Adaptasi Perubahan Iklim
4. Rancangan Peraturan Dirjen PPI tentang Pedoman Pelaksanaan ProKlim

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Milestone

Terbitnya Peluncura
Penyusunan Perpres No 71 n RAN-API
Indonesia tahun 2011 Kaji
Climate Change mengenai Persiapan Ulang
Pembentuka Pembentuka Mekanisme PEP
n DNPI n ICCTF Sectoral inventaris RAN
Roadmap RAN/RAD-GRK API
RAN-GRK Ra-Perpre
Presiden
(ICCSR) s PPPRK
National Pembentukan Pelaksanaan
Action Plan Satgas REDD mendeklarasika Indonesian
(NAP) (Kemenhut) n target
Second
Perencanaan penurunan emisi
National Peluncuran
Perubahan GRK 26% - 41%
pada pertemuan Communication RAD-GRK
Iklim
dipublikasika G 20* (SNC)
n

200 200 200 20 20 20 20 20 20 202


7 8 9 10 11 12 13 14 17 0
Penyelenggara (RPJM Norway-Indonesia REDD+ Terbitnya Perpres No.61
2009-2014) Bappenas, 2018
an COP13 LoI ditandatangani tahun 2011 mengenai
Memasukkan Isu
RAN-GRK
Perubahan Iklim

Pelaksanaan program dan pendanaan dari tahun 2010-2020

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kelembagaan terkait RAN-GRK

Sumber: Natural Resources Development Center (2013)

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


TUGAS KELOMPOK

• Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil terdiri dari 5 - 6 orang


• Kelompok membuat “mind map” atau peta konsep dari
kesepakatan global (internasional) perubahan iklim, yaitu:
o UNFCCC
o Kyoto Protocol
o Paris Agreement
• Pembuatan peta konsep mengacu pada:
• Aspek-aspek penting yang tertuang dalam masing-masing kesepakatan
• Bagaimana komitmen pemerintah Indonesia dalam menyikapi
kesepakatan tersebut

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


PENANGANAN
DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Pengendalian Pencemaran Lingkungan

• Pencemaran lingkungan adalah: “masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”. (Pasal 1 angka 14 UUPPLH)

• Baku mutu lingkungan hidup (BMLH) adalah ukuran batas perubahan fisik, kimia, dan/atau
hayati lingkungan yang dapat diterima oleh lingkungan untuk tetap dapat melestarikan
fungsinya (Pasal 1 angka 13 UUPPLH)

• Salah satu instrumen pencegahan pencemaran lingkungan adalah Amdal

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yaitu sebagai suatu pendekatan untuk
mengkaji dampak penting suatu aktifitas pembangunan terhadap lingkungan sebagai
bagian dari proses pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang (Pasal 22 – 33
UUPPLH)

Kriteria Dampak Penting Sebagai Dasar Wajib Amdal

Kriteria dampak penting yang menjadi dasar suatu kegiatan wajib Amdal, yaitu:
• jumlah penduduk yang akan terkena dampak kegiatan/usaha;
• luas wilayah penyebaran dampak;
• intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
• banyaknya komponen lingkungan hidup yang terkena dampak;
• sifat kumulatif dampak;
• berbalik dan tidak berbaliknya dampak; dan/atau
• kriteria lain sesuai perkembangan ilmu dan teknologi.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kegiatan Usaha yang Wajib AMDAL

• yaitu umumnya kegiatan yang memberikan dampak langsung kepada sumber


daya alam, kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran yang
mempengaruhi lingkungan, dan kegiatan memasukkan jenis flora dan fauna
yang dapat mengancam habitat asli ekosistem suatu Kawasan (Pasal 23 ayat (1)
UUPPLH)
• Sedangkan kegiatan usaha yang tidak mensyaratkan Amdal wajib melengkapi
UKL-UPL (Upaya Pengelolan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup). Selanjutnya, kegiatan yang tidak wajib UKL-UPL wajib
membuat surat pernyataan kesanggupan untuk melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup atas kegiatan usaha yang dilakukan.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Pemeliharaan Lingkungan Hidup

• Upaya pemeliharaan lingkungan hidup merupakan cara untuk


menjaga pelestarian fungsi lingkungan dan mencegah terjadinya
penurunan kualitas lingkungan atau kerusakan lingkungan yang
umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia (antrophogenic
activities).
• Pemeliharaan lingkungan hidup dapat dilakukan melalui konservasi
sumber daya alam, pencadangan sumber daya alam, dan pelestarian
fungsi atmosfer.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Konservasi Sumber Daya Alam

• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990


tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya, merupakan dasar
hukum pengaturan konservasi di Indonesia.
Jenis-Jenis Konservasi
• Konservasi adalah upaya pengelolaan
sumber daya alam hayati yang • Konservasi ekosistem hutan
pemanfaatannya dilakukan secara
bijaksana dan menjamin kesinambungan • Konservasi kawasan pesisir dan
ketersediaannya dengan tetap memelihara laut,
dan meningkatkan kualitas dan
keanekaragamannya. • Konservasi sumber daya air,
• Konservasi ekosistem lahan
gambut,
• Konservasi kawasan kars, dan
• Konservasi energi.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Contoh Kawasan Konservasi

Kawasan Tahura Taman Nasional Gunung Leuser,


Pocut Meurah Intan, Aceh Besar Aceh Tenggara

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Pencadangan Sumber Daya Alam

Pemerintah dan masyarakat dapat melakukan pencadangan sumber


daya alam melalui upaya-upaya sebagai berikut:

1. Membuat taman keanekaragaman hayati diluar kawasan hutan;


2. Membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) paling sedikit 30% dari
luasan pulau/kepulauan;
3. Menanam dan memelihara pohon diluar kawasan hutan,
khususnya tanaman langka.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kawasan Hutan Kota Tibang, Kota Banda Aceh

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kewenangan dan Kelembagaan dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Kewenangan diartikan sebagai kekuasaan formal yang diberikan oleh undang-undang


atau pembentuk undang-undang (legislatif) pada kekuasaan eksekutif atau
administratif (Pemerintah disemua level). (Dengan kata lain merupakan kekuasaan
dari segolongan orang tertentu atau kekuasaan terhadap suatu bidang pemerintahan
atau urusan pemerintahan tertentu).

• UUPPLH mengatur bahwa kewenangan pemerintah atas pengelolaan lingkungan


hidup dibedakan antara kewenangan pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan
pemerintah kabupaten/kota. Perbedaan kewenangan didasarkan pada perbedaan
kewenangan wilayah administrasi masing-masing fungsi pemerintahan.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kewenangan Pemerintah

• Pemerintah pusat memiliki kewenangan menetapkan norma, standar, prosedur, dan


kriteria.
• Norma adalah aturan yang digunakan sebagai tatanan untuk menyelenggarakan
pemerintahan khususnya terkait upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.
• Standar adalah acuan yang digunakan sebagai dasar dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
• Kriteria adalah karakter atau ciri-ciri ukuran yang digunakan sebagai dasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
• Kewenangan menetapkan NSOPK hanya dimiliki oleh pemerintah pusat sebagai
pemegang otoritas tertinggi dalam kebijakan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan di Indonesia.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Kewenangan Pemerintah Daerah

• Sementara itu pemerintah propinsi mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan


ditingkat propinsi dan pemerintah kabupaten/kota memiliki kewenangan ditingkat
kabupaten/kota untuk menyusun kebijakan terkait perlindungan dan pengelolaan
lingkungan.
• Sebagai contoh, Pemerintah pusat memiliki kewenangan menetapkan dan
melaksanakan KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis). Pemerintah propinsi juga
memiliki kewenangan yang sama, akan tetapi dibatasi pada penetapan dan
pelaksanaan KLHS di tingkat propinsi dan pemerintah kabupaten/kota pada tingkat
kabupaten/kota. KLHS adalah analisis ilmiah yang sistematis, komprehensif, dan
partisipatif, untuk memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan standar dalam
rencana pembangunan.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

Penegakan hukum lingkungan dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu secara administrasi, perdata dan pidana.
Ketiga cara penyelesaian sengketa tersebut memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.

Penyelesaian Secara Perdata Penyelesaian Secara Pidana


Ketentuan pidana lingkungan menurut UUPPLH masuk ke
• Penyelesaian sengketa lingkungan secara
dalam kategori kejahatan, diantaranya:
perdata dapat ditempuh melalui pengadilan
Sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
atau di luar pengadilan. Pilihan tersebut
dilewatinya baku mutu lingkungan;
dilakukan secara sukarela oleh pihak yang
Melepaskan dan mengedarkan produk rekayasa genetik
bersengketa.
ke lingkungan yang bertentangan dengan peraturan
• Penyelesaian sengketa di luar pengadilan
perundang-undangan dan izin lingkungan;
dilakukan dengan cara mediasi dan/atau
Melakukan pengelolahan limbah tanpa izi dan
arbitrase. Penyelesaian sengketa perdata
mengahsilkan limbah dan tidak melakukan pengelolaan
melalui pengadilan dilakukan dengan
sebagaimana yang seharusnya dilakukan;
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN).
Melakukan pembakaran lahan, dan lain-lain.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


KESIMPULAN

• Pasal 28h ayat (1) mengamanatkan bahwa negara berkewajiban untuk memastikan setiap
warganegara Indonesia mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
• Undang-Undang Nomor 32 tahun 1997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UUPPLH) merupakan dasar hukum pengaturan lingkungan hidup di Indonesia. Undang-undang
tersebut mengatur bahwa pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan secara preventif dan
represif, dan mengatur penegakan hukum lingkungan.
• Upaya preventif dilakukan melalui pembentukan peraturan yang bersifat administratif, misalnya
pembentukan pearturan terkait kajian Amdal dan UKL-UPL sebagai dasar dikeluarkannya izin
lingkungan, dan izin lingkungan sebagai dasar dikeluarkannya izin usaha. Pengelolaan lingkungan
juga dapat dilakukan melalui upaya pelestarian fungsi lingkungan, seperti konservasi dan
pencadangan sumber daya alam.
• Penegakan hukum lingkungan dapat dilakukan melalui gugatan administrasi terhadap keputusan
tata usaha negara, gugatan secara perdata, dan tuntutan pidana. Ketiga mekanisme ini
merupakan upaya yang dapat ditempuh untuk memastikan setiap warganegara mendapat
keadilan dan menuntut pertanggungjawab pihak-pihak yang merusak lingkungan.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)


TUGAS

• Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil terdiri dari 5 - 6 orang.


• Mencari kasus-kasus kerusakan lingkungan dan mendiskusikan peran hukum dalam
penyelesaian masalah tersebut.
• Cari undang-undang terkait lingkungan, yaitu:
• UU No. 32/1997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
• UU No. 41/ 1999 tentang Kehutanan
• Dan peraturan pelaksana lainnya
• Identifikasi pasal-pasal yang mengatur tentang penyelesaian masalah tersebut.
• Tuliskan hasil diskusi ke dalam tulisan dengan format laporan.

UPT. Mata Kuliah Umum Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL)

Anda mungkin juga menyukai