Kuliah XI
Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (MKS 106)
UUD 1945
Pasal 28h ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Pasal 33 ayat (1) “Perkonomian Nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
pinsip kebersamaan, efisiensi-berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
Pasal 33 ayat (3) “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Pasal 33 ayat (4) “Perkonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi-berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemanjuan dan kesatuan ekonomi nasional.”
PP No. 29/1986
AMDAL
₰ Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat,
energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan yang melebihi
baku mutu lingkungan hidup yang telah di tetapkan.
Instansi Pemerintah
₰ Kementerian Negara Lingkungan Hidup : menyusun kebijakan pelestarian lingkungan
hidup dan mengkoordinasikan pelaksanaannya
₰ Bapeldada : mengkoordinasikan pelaksanaan pelestarian lingkungan antar unit dalam
pemerintah daerah
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
₰ Sebagai penunjang dalam pengelolaan lingkungan hidup
₰ Sebagai pencetus gagasan, motivator, pemantau, penggerak dan pelaksana berbagai
kegiatan masyarakat di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Pusat Studi Lingkungan
₰ Sebagai alat perluasan kerja Kementerian Negara Lingkungan Hidup di bidang penelitian,
pelatihan dan pengelolaan lingkungan di daerah.
Hari Lingkungan
Hidup Hari Bumi
Hari Ozon (22 April)
(16 September)
The World
Meteorologic
al
Organization
Intergovernmental Panel on
+ 1988 Climate Change - IPCC
United
Nations
Environment
al Program/
UNEP
Mengkaji dan melaporkan
permasalahan iklim yang terjadi di
berbagai belahan dunia.
Kyoto Paris
UNFCCC
Protocol Agreement
• Tahun 1990, IPCC First Assessment Report 🡪 emisi yang dihasilkan manusia telah
menambah Gas Rumah Kaca (GRK) alami yang menyebabkan kenaikan suhu.
• IPCC menyerukan pentingnya sebuah kesepakatan global untuk menanggulangi
masalah tersebut.
• Pada Mei 1992, Intergovernmental Negotiating Committee (INC) menyepakati United
Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
• Tujuan 🡪 Untuk melakukan stabilisasi konsentrasi GRK dalam atmosfer pada tingkat
yang aman dan memungkinkan terjadinya adaptasi ekosistem, untuk menjamin
ketersediaan pangan dan pembangunan berkelanjutan.
• Indonesia meratifikasi UNFCCC melalui UU No. 6 tahun 1994.
• PERUBAHAN TEMPERATUR.
Diperkirakan tidak lebih dari 1.0 °C selama abad ke-20, namun nilai tersebut belum
pasti mengingat kurangnya rekaman data yang konsisten di wilayah Indonesia
Kebijakan/ Peraturan:
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 33 tahun 2016
tentang Penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim🡪 substansi
P33/2016 telah dimasukkan dalam materi Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Konkuren bidang LH di daerah
2. Peraturan Menteri LHK nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung
Iklim (Proklim)
3. Rancangan Peraturan Dirjen PPI tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Adaptasi Perubahan Iklim
4. Rancangan Peraturan Dirjen PPI tentang Pedoman Pelaksanaan ProKlim
Terbitnya Peluncura
Penyusunan Perpres No 71 n RAN-API
Indonesia tahun 2011 Kaji
Climate Change mengenai Persiapan Ulang
Pembentuka Pembentuka Mekanisme PEP
n DNPI n ICCTF Sectoral inventaris RAN
Roadmap RAN/RAD-GRK API
RAN-GRK Ra-Perpre
Presiden
(ICCSR) s PPPRK
National Pembentukan Pelaksanaan
Action Plan Satgas REDD mendeklarasika Indonesian
(NAP) (Kemenhut) n target
Second
Perencanaan penurunan emisi
National Peluncuran
Perubahan GRK 26% - 41%
pada pertemuan Communication RAD-GRK
Iklim
dipublikasika G 20* (SNC)
n
• Pencemaran lingkungan adalah: “masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”. (Pasal 1 angka 14 UUPPLH)
• Baku mutu lingkungan hidup (BMLH) adalah ukuran batas perubahan fisik, kimia, dan/atau
hayati lingkungan yang dapat diterima oleh lingkungan untuk tetap dapat melestarikan
fungsinya (Pasal 1 angka 13 UUPPLH)
Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yaitu sebagai suatu pendekatan untuk
mengkaji dampak penting suatu aktifitas pembangunan terhadap lingkungan sebagai
bagian dari proses pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang (Pasal 22 – 33
UUPPLH)
Kriteria dampak penting yang menjadi dasar suatu kegiatan wajib Amdal, yaitu:
• jumlah penduduk yang akan terkena dampak kegiatan/usaha;
• luas wilayah penyebaran dampak;
• intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
• banyaknya komponen lingkungan hidup yang terkena dampak;
• sifat kumulatif dampak;
• berbalik dan tidak berbaliknya dampak; dan/atau
• kriteria lain sesuai perkembangan ilmu dan teknologi.
Penegakan hukum lingkungan dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu secara administrasi, perdata dan pidana.
Ketiga cara penyelesaian sengketa tersebut memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
• Pasal 28h ayat (1) mengamanatkan bahwa negara berkewajiban untuk memastikan setiap
warganegara Indonesia mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
• Undang-Undang Nomor 32 tahun 1997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UUPPLH) merupakan dasar hukum pengaturan lingkungan hidup di Indonesia. Undang-undang
tersebut mengatur bahwa pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan secara preventif dan
represif, dan mengatur penegakan hukum lingkungan.
• Upaya preventif dilakukan melalui pembentukan peraturan yang bersifat administratif, misalnya
pembentukan pearturan terkait kajian Amdal dan UKL-UPL sebagai dasar dikeluarkannya izin
lingkungan, dan izin lingkungan sebagai dasar dikeluarkannya izin usaha. Pengelolaan lingkungan
juga dapat dilakukan melalui upaya pelestarian fungsi lingkungan, seperti konservasi dan
pencadangan sumber daya alam.
• Penegakan hukum lingkungan dapat dilakukan melalui gugatan administrasi terhadap keputusan
tata usaha negara, gugatan secara perdata, dan tuntutan pidana. Ketiga mekanisme ini
merupakan upaya yang dapat ditempuh untuk memastikan setiap warganegara mendapat
keadilan dan menuntut pertanggungjawab pihak-pihak yang merusak lingkungan.