NIM : 826225704
PGSD SEMESTER 8
TUGAS III
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP/ PEBI4223
TUTOR: MASRATIKA, M.Pd
Jawaban
1. Proses terjadinya pencemaran udara berawal dari udara bersih yang setiap kali
bergerak dipermukaan bumi, udara tersebut akan membawa berbagai material alam
(debu vulkanik atau debu karena badai) dan hasil aktivitas manusia (emisi industri,
kendaraan bermotor, dan asap pembakaran) berupa penurunan kualitas udara karena
masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur
berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida
(CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2),
Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2).
Berbagai zat tersebut akhirnya ada yang bertahan di atmosfer untuk beberapa waktu
tergantung jenis pencemarannya. Partikel seperti debu vulkanik, debu karena badai,
partikel asap akibat pembakaran dan partikel padat lainnya lebih mudah kembali
kepermukaan bumi baik akibat grafitasi bumi atau terbawa oleh butiran hujan. Namun
gas-gas seperti CFC dan halon dapat bertahan hingga puluhan bahkan ratusan tahun
di udara.
b) Dampak ekonomi
Hasil kajian Bank Dunia menemukan bahwa dampak ekonomi akibat
pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun. Jumlah ini akan
meningkat mencapai 4,3 trilyun pada tahun 2015
c) Dampak sosial
Akibat pecemaran udara, orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat. Setiap
hari harus melihat dan menghirup asap. Akibatnya, aktifitas sosial menjadi
terhambat.
d) Dampak pada pendidikan
Tingkat keasaman (pH) normal air hujan adalah 5,6. Polusi udara akibat SO2 dan
NO2 yang bereaksi dengan air hujan akan membentuk asam dan menurunkan pH
air hujan. Dampak dari hujan asam ini mempengaruhi kualitas air permukaan.
Hujan asam juga melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer. Keseluruhan gas ini menyerap radiasi panas matahari
yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya, panas terperangkap dalam
lapisan troposfer sehingga menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak
dari pemanasan global tersebut antara lain pencairan es di kutub, naiknya
permukaan air laut, perubahan iklim, perubahan siklus hidup flora fauna.
h) Terjadinya Kerusakan lapisan ozon
2. Definisi kawasan hutan produksi adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi
pokok menghasilkan hasil hutan baik itu hasil hutan kayu maupun hasil hutan non
kayu. Selain itu, pemanfaatan hutan produksi lainnya berupa pemanfaatan kawasan,
pemanfaatan jasa lingkungan, dan pemungutan hasil hutan baik kayu maupun non
kayu.
Dari hasil itu, barulah PBB membentuk WCED atau komisi ini dikenal juga
dengan sebutan Komisi Brutland. Pada tahun delapan puluhan, masalah lingkungan
berkembang menjadi masalah global. Setelah dikenalkan oleh komisi dunia
lingkungan hidup tahun 1978, konsep pembangunan berkelanjutan diadopsi oleh
sebagian besar negara di dunia.
Tindak lanjut dari itu, dilaksanakanlah Konfereni Rio de Janeiro, Brasil pada
tahun 1992 dan 2002 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), yang menghasilkan
berbagai kesepakatan sebagai berikut :
1. Deklarasi Rio tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
2. Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (the Biodeversity Convention).
3. Konvensi tentang Perubahan Iklim (the Climatic Change Convention).
4. Agenda 21, sebuah dokumen 800 halaman yang berisi “cetak biru” pembangunan
berkelanjutan abad 21.
5. Prinsip – prinsip pengelolaan hutan yang tidak mengikat.
6. Pengembangan lebih lanjut instrumen – instrumen hukum dari konvensi tentang
disertifikasi, konvensi pencemaran laut yang bersumber dari daratan.
7. Perjanjian untuk membentuk komisi pembangunan berkelanjutan yang tugasnya
memantau pelaksanaan kesepakatan – kesepakatan Rio dan Agenda 21.