Konferensi lingkungan hidup sedunia yang pertama digagas PBB diadakan pada
tanggal 5 Juni 1972 di Stockhlom, Swedia. Dalam konferensi ini, Indonesia menyampaikan
laporan/pandangan tentang lingkungan hidup dan pembangunan.
Dalam konferensi ini, setiap Negara melaporkan pelaksanaan hasil kesepakatan KTT
Rio 1992, termasuk delegasi Indonesia. Hasil pertemuan ini membantu komisi PBB untuk
bekerja lebih giat lagi dengan pemerintah di tingkat nasional dan LSM-LSM untuk
memperkenalkan pembangunan berkelanjutan ke seluruh dunia.
Sepuluh tahun sejak KTT Rios, ternyata kesepakatan global yang mengikat maupun
tidak, belum terimplementasi sepenuhnya. Oleh sebab itu, pada tahun 2002,
diselenggarakanlah KTT pembangunan berkelanjutan (World Summit on Sustainable
Development) di Johannesburg, Afrika Selatan. Konferensi ini berlangsung mulai tanggal 26
Agustus hingga 4 September 2002.
Indonesia pernah menjadi tuan rumah COP 13 tahun 2007 di Bali. Hasil pertemuan ini
berupa konsensus untuk menekan laju perubahan iklim yang dituangkan dalam Bali Road
Map.
IPCC didirikan tahun 1988 yang bertugas melakukan kajian komprehensif terkait
perubahan iklim global. Badan ini secara periodik setiap 5 tahun melaporkan berbagai
kejadian dan fakta terkait perubahan iklim global. IPCC tidak melakukan penelitian langsung,
melainkan melakukan kajian terhadap publikasi ilmiah yang muktahir, sehingga tidak heran
jika tim penyusunnya terdiri atas lebih dari 2000 ilmuan.
Pertemuan para pihak yang diselenggarakan oleh UNEP di Wina, Austria untuk
pertama kalinya berhasil membuat konvensi perlindungan lapisan ozon, dengan cara
mengurangi gas-gas perusak ozon. Konvensi tersebut dikenal dengan konvensi Wina.
A. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran adalah masuknya energy,zat, atau benda hidup maupun tak hidup ke lin
gkungan sehingga menyebabkan pengaruh buruk terhadap lingkungan tersebut. Sedangkan
menurut UU lingkungan hidup nomor 4 tahun 1982 pencemaran adalah masuknya atau
dimasukakkannya makhluk hdup,zat,energy,dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan,atau berubahnya tatanan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.
Menurut sumbernya kita mengenal oencemaran antropogenik (domestic dan industry) dan
pencemaran alami (pencemaran gas,debu, dan bahan beracun lainnya dari aktivitas vulkanik,
debu akibat topan atau angina putting beliung dan lain sebagainya.
1. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat kita kelompokan menjadi dua jenis yaitu pencemaran kimiawi dan
pencemaran biologis
B. DAMPAK PENCEMARAN
1. Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air secara umum dapat menggangu kesehatan organime perairan bahkan
menggangu kesehatan masyarakat yang mengonsumsi organisme perairan dan atau air
yang tercemar tersebut. Sebagai contoh pencemaran air sabun ke perairan sungai atau
danau menyebabkan gangguan terhadap kesehatan organisme perairan tersebut bahkan
menimbulkan kematian.
Pencemaran tanah oleh sampah padat seperti plastik, kaleng makanan, kemasan dari
kaca, dan sampah organik lainnya dapat menyebabkan berkurangannya kesuburan tanah.
Timbunan sampah organik yang dilakukan dengan cara open dumping menyebabkan sampah
menjadi berbau busuk dan menmbulkan licitatau cairan limbah berbau dan berbahaya yang
dapat mencemari air tanah. Pencemaran logam berat (Hg, Pb, Cd, dan lainnya) yang
mencemari tanah juga berbahaya bagi manusia.
Untuk mengatasi emisi gas dari insdustri dapat diatur dengan mengurangi emisi gas-
gas berbahaya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam upaya melindungi
atmosfer dari pencemaran, diantaranya sebagai berikut :
B. Kesehatan Lingkungan
1. Pemukiman yang Sehat
Pengelolaan tempat-tempat umum meliputi tempat ibadah, sekolah, pasar dan lain-
lain, sedangkan tempat rekreasi seperti pantai, pegunungan, dan rekreasi kota (TMII, kebun
binatang dll).
Vektor adalah hewan perantara yang berperan sebagai perantara dalam menyebarkan
penyakit. Seperti nyamuk Anopheles sebagai vector dari penyakit malaria.
Ada beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk menghindari bahaya dari vector
yaitu :
a) Air limbah domestic, air limbah ini sebaiknya tidak dibuang langsung
ke selokan atau sungai karena akan mencemati perairan.
b) Air limbah industry, untuk menaggulangi pencemaran lingkungan
terutama perairan dari limbah cair yang dihasilkan oleh masyarakat
maka semua limbah cair baik dari pemmukiman, perkotaan dan
industry harus disalurkan ke tempat pengolahan limbah cair sebelum
dibuang ke lingkungan.
b. Pengelolaan sampah
1. Pengelolaan sampah organic
Pengelolaan sampah organic dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain,