Anda di halaman 1dari 25

ISU LINGKUNGAN

PENDIDIKAN KONSERVASI
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Upaya untuk mencegah dan mengatasi


kerusakan lingkungan :
Faktor penyebab masalah
lingkungan:

Penghijauan atau reboisasi lahan yang


Meningkatnya angka pertumbuhan
telah rusak
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
Menghentikan penebangan liar dan
limbah
terapkan sistem tebang pilih
Pencemaran batas negara
Mengurangi pengguanaan bahan bakar
fosil
Contoh permasalahan lingkungan yang
disebabkan oleh ulah manusia:

Masalah sampah yang tiap hari kian


menumpuk
Eksploitasi flora dan fauna yang berlebihan
Pencemaran (air, tanah, udara, suara)
Pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam
lingkungan, zat atau bahan yang
dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan
Syarat suatu zat dikatakan sebagai Sifat polutan adalah :
polutan jika:
-Merusak untuk sementara, tapi jika
- Keberadaannya mengakibatkan kerugian sudah bereaksi dengan zat dengan
bagi mahkluk hidup, contohnya karbon lingkungan tidak merusak lagi.
dioksida 0,033% di udara dapat memberi
efek merusak -Merusak dalam waktu yang lama.
Contoh : Pb tidak merusak bila
-Jumlahnya melebihi batas normal konsentrasinya rendah, tapi jika berada
-Berada pada waktu yang tidak tepat pada waktu yang lama akan merusak .
-Berada di tempat yang tidak tepat
Macam – macam pencemaran lingkungan
Berdasarkan tempat terjadinya:
1.Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran
SO(belerang oksida) , SO2 (belerang oksida), CFC (khloro fluoro karbon), CO (karbon
monoksida) dan asap rokok.
2.Pencemaran air adalah persitiwa masuknya zat atau komponen ke dalam air sehingga kualitas
air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
3.Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah- sampah rumah tangga, pasar, industri,
kegiatan pertanian dan peternakan. Sampah penyebab biasanya adalah sampah anorganik
seperti besi, alumunium, kaca, bahan sintetik seperti plastik yang tidak dapat diurai untuk
diurai. Bahan pencemar tetap utuh sampai 300 tahun mendatang.

Berdasarkan macam bahan pencemaran:


Pecemaran kimiawi : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd,Cr, Ni), bahan radioaktif, pestisida,
detergen, minyak, pupuk anorganik.
Pencemaran biologi : microorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella
thyphosa.
Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol kaca, plastik, karet.
Pencemaran suara : kebisingan, terjadi di daerah dekat industri/ pabrik, disebabkan oleh
masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel.
Berdasarkan tingkat pencemaran:

1. Pencemaran ringan, karna menimbulkan


gangguan pada ekosistem lain,contoh
pencemaran gas kendaraan bermotor.
2. Pencemaran kronis, pencemaran yang
mengakibatkan penyakit kronis, contoh
pencemaran Minamata di Jepang.
3. Pencemaran akut, pencemaran yang dapat
mematikan seketika, contoh pencemaran gas
CO dari knalpot yang dapat mematikan orang
dalam mobil tertutup dan pencemaran
radioaktif
Usaha pencegahan pencemaran
Dampak pencemaran lingkungan :
lingkungan: i. Menempatkan daerah industri atau
pabrik jauh dari daerah
perumahan/ pemukiman
 Punahnya spesies penduduk.
 Peledakan hama ii. Pembuangan limbbah industri
diatur sehingga tidak mencemari
 Gangguan keseimbangan lingkungan / ekosistem
lingkungan iii. Pengawasan terhadap penggunaan
 Kesuburan tanah jenis – jenis pestisida dan zat kimia
lain yang dapat menimbulkan
berkurang pencemarang lingkungan
 Pemekatan hayati iv. Memperluas gerakan perhijauan
 Terbentuknya lubang v. Tindakan tegas terhadap pelaku
pencemaran lingkungan.
ozon dan efek rumah vi. Memberikan kesadaran terhadap
kaca masyarakat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih
mencintai lingkungan hidupnya
SAMPAH & BENCANA ALAM

Sampah adalah bahan yang


terbuang atau dibuang dari
hasil aktifitas manusia
maupun proses alam yang
belum memiliki nilai
ekonomi (E. Colink,1996)
Menurut Hadiwiyoto (dalam Kuncoro Sejati, 2009: 14),
sampah berdasarkan bentuknya dapat dibedakan
1) Sampah padat (solid) misal: daun, kertas, karton, kaleng, plastik dan logam.
2) Sampah cair, misalnya bekas air pencuci, bekas cairan yang tumpah, tetes tebu, dan
limbah industri yang cair.
3) Sampah berbentuk gas, misalnya karbondioksida, amonia, H2S, dan lainnya.

Menurut Notoatmodjo (1996: 167), sampah berdasarkan


zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat dibedakan
Sampah anorganik, yaitu sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya:
logam/ besi, pecahan gelas, plastik, dan sebagainya. Sampah organik, yaitu sampah
yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya: sisa-sisa makanan, daun-daunan,
buah-buahan, dan sebagainya
Permasalahan sampah sekarang ini bukan lagi
masalah sepele. Data BPS tahun 2000 menyebutkan,
384 kota yang menimbulkan sampah sebesar 80.235,87
ton setiap hari, penanganan sampah yang diangkut ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sebesar 4,2
%, yang dibakar sebesar 37,6 % , yang dibuang ke
sungai 4,9 % dan tidak tertangani sebesar 53,3 %
( Laporan Skripsi Penelitian UNNES 2014)
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut:

 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat
bercampur dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
 Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa
(Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang
memproduksi baterai dan akumulator
Beberapa negara seperti Canada, Inggris serta Australia telah
mengembangkan teknologi pengolahan sampah menuju zero waste.

•Menarik Siswa Membuang Sampah pada Tempatnya


•Melatih Siswa Memisahkan Sampah Menurut Jenisnya
•Meningkatkan Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan Meningkatkan
Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan
•Sikap peduli terhadap sampah yang berserakan
Menurut Asian Disaster
Reduction Center (2003) yang
dikutip Wijayanto (2012),

Bencana adalah suatu gangguan


serius terhadap masyarakat yang
menimbulkan kerugian secara
meluas dan dirasakan baik oleh
masyarakat, berbagai material
dan lingkungan (alam) dimana
dampak yang ditimbulkan
melebihi kemampuan manusia
guna mengatasinya dengan
sumber daya yang ada
Menurut Nurjanna, dkk (2010: 56), upaya-upaya
penanggulangan bencana, yaitu :

1). Mitigasi
Mitigasi dapat juga diartikan sebagi penjinak bencana alam dan
pada prinsipnya mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat
persiapan fisik maupun non fisik dalam menghadapi bencana alam

2). Menempatkan korban di suatu tempat yang aman


Sesuai dengan deklarasi Hyogo yang ditetapkan pada Konferensi
Dunia tentang Pengurangan Bencana,
di Kobe, Jepang,Januari 2005 yang lalu, menyatakan bahwa
“Negara-negara mempunyai tanggungjawab
utama untuk melindungi orang-orang dan harta benda yang
berada dalam wilayah kewenangan dari ancaman dengan
memberikan prioritas yang tinggi kepada pengurangan resiko
bencana dalam kebijakan nasional, sesuai dengan kemampuan
mereka dan sumber daya yang tersedia kepada mereka”, seperti :
a. Membentuk Tim Penanggulangan Bencana.
b. Memberikan penyuluhan-penyuluhan.
c. Merelokasi korban secara bertahap.
Masalah lingkungan secara global

Perubahan iklim adalah perubahan jangka


panjang dalam distribusi pola cuaca secara
statistik sepanjang periode waktu mulai
dasawarsa hingga jutaan tahun
• Penyebab Efek rumah kaca disebabkan karena
meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida
(CO2 ) dan gas-gas lainnya di atmosfer.
Meningkatnya konsentrasi gas CO 2 ini
disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan
bakar minyak , batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melebihi kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya

Energi yang masuk ke Bumi:


25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di
atmosfer
25% diserap awan
45% diserap permukaan bumi
10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
 adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara
siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh
berbeda.
 Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek
rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO 2 )
serta beberapa senyawa organik seperti gas
metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca
 Kerusakan lapisan ozon (ozone  Penyebab lapisan ozon berlubang antara lain
depletion)

 Chlorofluorocarbons (CFC), yang banyak


Ozon adalah gas yang secara alami terdapat pada alat-alat modern yang
terdapat di dalam atmosfer. Ozon digunakan masyarakat, seperti AC, lemari
adalah hasil reaksi antara oksigen pendingin, aerosol. Satu molekul CFC memiliki
dengan sinar ultraviolet dari masa hidup 50 sampai dengan 100 tahun.
matahari. Lapisan ozon adalah Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak
lapisan konsentrasi molekul ozon naik perlahan ke stratosfer kemudian bercampur
yang terdapat di stratosfer. Setiap dengan sinar UV dan membebaskan atom
molekul ozon terdiri dari tiga atom chlorine. Atom klorin ini berupaya memusnahkan
Oksigen (O3). Ozon di lapisan yang ozon dan membuat lubang ozon. Hal ini
dekat dengan bumi dapat menyebabkan sinar UV yang memasuki bumi
mengganggu kesehatan, tetapi di lebih banyak.
lapisan stratosfer ozon akan  Carbonmonoxide (CO), banyak dihasilkan oleh
melindungi makhluk hidup dari sinar pembakaran bahan bakan pada kendaraan
ultra violet B yang dipancarkan oleh bermotor
matahari yang sangat berbahaya  Hydrochlorofluorocarbons (HCFC)
bagi makhluk hidup di muka bumi  Perfluorocarbons (PFC)
 Penggundulan hutan, dengan maraknya
penggundulan hutan tidak ada lagi yang
menyerap gas-gas yang dapat menyebabkan
menipisnya lapisan ozon
Akibat menipisnya lapisan ozon
Menyebabkan penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak
tanaman pangaan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada
rantai makanan di laut.
Mencairnya gunung es

Upaya mengurangi kerusakan lapisan ozon


Kurangi pemakaian barang-barang yang mengandung CFC
Meminimalisir penggunaan AC
Menyesuaikan kapasitas kulkas dengan kebutuhan
Hujan asam diartikan Penyebab hujan asam
sebagai segala macam hujan Sulfur dioksida
Sulfur dioksida merupakan gas
dengan pH di bawah 5,6. tidak berwarna yang
hujan disebabkan oleh dilepaskan sebagai produk
sampingan ketika bahan bakar
belerang (sulfur) yang fosil yang mengandung sulfur
merupakan pengotor dalam dibakar
bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang
bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida Nitrogen oksida
Nitrogen oksida adalah
dan nitrogen oksida komponen utama dari
hujan asam. Senyawa
nitrogen yang mengandung
atom oksigen disebut
nitrogen oksida
Akibat yang timbul dari hujan asam
Tanaman
Hujan asam merembes ke dalam tanah dan meracuni tanaman dan pohon dengan
melarutkan zat-zat beracun dalam tanah, seperti aluminium yang diserap oleh akar.
Hujan ini juga melarutkan mineral bermanfaat dan nutrisi dalam tanah yang kemudian
hanyut, sebelum tanaman dan pohon memiliki kesempatan untuk menggunakannya

Kehidupan air
Kandungan asam yang tinggi dalam air laut mengganggu kemampuan
ikan untuk mengambil nutrisi, garam, dan oksigen. Tingkat pH yang
rendah menyebabkan ketidakseimbangan garam dalam jaringan ikan.
Perubahan tingkat pH merusak kemampuan ikan untuk
mempertahankan tingkat kalsium
Manusia
Hujan asam mengarah pada pembentukan senyawa beracun dengan
bereaksi dengan senyawa kimia alami. Setelah senyawa beracun ini
terbentuk, ini dapat meresap ke dalam air minum atau rantai
makanan
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
terjadinya hujan asam adalah:

 Mengurangi aktivitas manusia, terutama aktivitas


bermotor dan perusahaan-perusahaan yang
seringmenggunakan alat-alat produksi mesin dan
menghasilkan asap.
 Menghemat listrik yang dipakai.
 Menggunakan energi sel surya untuk mengurangi adanya
buangan gas ke atmosfer.
 Memasang converter pada mesin kendaraan bermotor.
 Membatasi jumlah kendaraan bermotor di jalanan.
DAFTAR PUSTAKA
 SEMINAR MANAJEMEN BENCANA |pasca.undip.ac.id
 SKRIPSI “Bestari Ainun Ningtyas” Universitas Negeri Semarang 2014 |
Pengaruh Pengetahuan Kebencanaan Terhadap Sikap Kesiapsiagaan Warga
Dalam Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di Desa Sridadi Kecamatan
Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2014
 psb.ipb.ac.id peran-pemerintah peran pemerintah dalam penanggulangan
bencana
 SKRIPSI “ABDUL LATIEF” FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 | Peran Pemerintah Daerah
Dalam Penanggulangan Bencana Alam Di Kota Palopo

PENGEMBANGAN GREEN COMMUNITY UNNES MELALUI PENGELOLAAN
SAMPAH | Banowati | Indonesian Journal of Conservation journal.
 Peran serta masyarakat dalam upaya melestarikan lingkungan|Fakultas Hukum
Universitas Negeri Diponegoro | eprint.Undip.ac.id

Anda mungkin juga menyukai