Anda di halaman 1dari 42

SISTEM INTEGUMEN IKAN

KELOMPOK 1
Nabila Auva 230110150079
Nabila Putri Komara 230110150080
M Ihsan Fauzan 230110150081
Heli Sangri 230110150082
Ruth Yecika 230110150083
Karimah Syakirotin 230110150084
Afifah Shabirah 230110150085
Integumen adalah...
Bagian terluar dari ikan sebagai pembalut tubuh
atau penutup tubuh ikan.
Sistem integumen pada seluruh makhluk hidup
merupakan bagian tubuh yang berhubungan
langsung dengan lingkungan luar tempat
makhluk hidup tersebut hidup atau berada.
Struktur
Kulit
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan
luar yang disebut epidermis dan lapisan
dalam yang disebut dermis atau
corium.
Epidermis
Merupakan lapisan luar dari kulit, kulit pada
bagian epidermis ini selalu basah yang
disebabkan oleh lendir yang dihasilkan suatu sel
kelenjar di bagian dalam epidermis.
Dermis

Lapisan kulit dalam atau dermis akan lebih tebal dari


lapisan kulit luar.

Dermis mengandung pembuluh darah, saraf dan


jaringan pengikat. Lapisan ini juga berperan dalam
proses pembentukan sisik pada ikan yang bersisik.
Lendir
Pada lapisan ini terdapat suatu sel kelenjar
berbentuk piala yang dapat menghasilkan
suatu zat (semacam glycopretein) yang
dinamakan mucin.

Fungsi lendir : untuk mengurangi gesekan tubuh dengan


air yng membuat ikan dapat berenang lebih cepat, pada
ikan belut lendir digunakan untuk mempertahankan diri
dari mangsa khususnya manusia yang membuat tubuhnya
licin dan sulit digenggam.
Fungsi kulit :
1. Alat pertahanan pertama pada penyakit

2. Perlindungan dan penyesuaian diri


terhadap faktor lingkungan(linealateralis
sebagai organ sensori)
3. Alat eksresi dan osmoregulasid. Alat
pernafasan tambahan pada beberapa
jenis ikan
Beberapa alat yang terdapat
dalam kulit :
Kelenjar racun untuk
mempertahankan diri dan untuk
menyerang
sumber pewarnaan
sumber cahaya
kelenjar mucous(lendir) sehingga
licin & berbau khas
Bentuk dan Tipe
Struktur Sisik Ikan
Berdasarkan bentuk dan bahan yang
terkandung di dalamnya, sisik ikan
dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu :
(1) Sisik Placoid

Bentuk sisik menyerupai bunga mawar dengan dasar


yang bulat atau bujur sangkar.
Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang letaknya
terbenam di bagian dermis kulit, dan suatu bagian
yang menonjol berupa duri keluar dari permukaan
epidermis.
(2) Sisik Cosmoid
Sisik ikan ini terdiri dari beberapa lapisan, yang berturut-
turut dari luar adalah vitrodentine, yang dilapisi
semacam enamel, kemudian cosmine yang
merupakan lapisan terkuat dan noncellular, terakhir
isopedine yang materialnya terdiri dari substansi
tulang.
(3) Sisik Ganoid

Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yakni lapisan terluar


disebut ganoine yang materialnya berupa garam-
garam an-organik,kemudian lapisan berikutnya dalah
cosmine, dan lapisan yang paling dalam adalah
isopedine
(4, 5 )Sisik Cycloid dan Ctenoid
.
Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoidhanya
meliputi adanya sejumlah duri-duri halus yang disebut
ctenii beberapa baris di bagian posteriornya.

Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagian atas dan


bawah, tidak mengandung dentine atau enamel dan
kepipihannya sudah tereduksimenjadi lebih tipis, fleksibel
dan transparan.
Organ Cahaya
Terdapat dua sumber cahaya yang
dikeluarkan oleh ikan dan keduanya
terdapat pada kulit, yaitu:
1. Cahaya yang dikeluarkan oleh ikan itu
sendiri
Ikan-ikan yang dapat mengeluaran cahaya umumnya
tinggal di bagian laut dalam dan hanya sedikit yang
hidup diperairan dangkal.
Sebagian dari padanya bergerak ke permukaan untuk
ruaya makanan.
Dimiliki oleh ikan yang hidup di laut dalam yang terletak
antara 300 1000 meter dibawah permukaan laut.
Sel pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya
disebut sel cahaya atau photophore (photocyt).
2. Cahaya yang dikeluarkan oleh
bakteri yang hidup bersimbiosis
dengan ikan
Bakteri yang dapat mengeluarkan cahaya terdapat
didalam kantung kelenjar di epidermis.
Pemantulan cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri
diatur oleh jaringan yang berfungsi sebagai lensa.
Pada bagian yang berlawanan dengan lensa banyak
pigmen yang berfungsi sebagai pemantul.
Pemencaran cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri
diatur oleh konstraksi pigmen yang berfungsi sebagai
iris mata.
Warna Tubuh
Sumber Warna

Warna ikan disebabkan oleh dua macam,


yakni schemachrome dan biochrome.

Schemachrome yang dikarenakan konfigurasi


sisik sementara biochrome sebagai pigmen
pembawa warna.
Schemachrome
Skemakrom sering disebut warna struktural karena berasal
dari konfigurasi fisik. Warna struktural ini diakibatkan oleh
iridofora.
Dalam iridofora terdapat kristal guanin yang berperan
sebagai cermin
Lapisan subdermal yang mampu memantulkan sebagian
besar cahaya stratum argenteum
Biochrome

Biokrom merupakan senyawa berwarna yang terdapat


pada kromatofora (sel warna). Sumber warna dari sel
kromatofora ialah butir-butir pigmen.
Chromatophore dasar ada empat jenis yaitu
erythrophore (merah dan jingga), xanthophore
(kuning), melanophore (hitam) dan leucophore (putih).
Sel kromatofora ini terdapat:
1. Di lapisan dermis pada kulit atau dibawah dan
diluar sisik
2. Dalam lapisan peritoneum
3. Di sekitar otak dan sumsum tulang belakang
Beberapa jenis pigmen
pembawa warna
1. Carotenoid : warna kuning, 6. Flavin : warna kuning tetapi
merah dan corak lainnya (terdapat sering dengan flourensi kehijau
pada hati, telur dan mata). hijauan (terdapat pada darah, otot,
2. Cromolipid : warna kuning limfa, insang, jantung, ginjal,
sampai coklat. telur, hati dan mata).
3. Indigoid : warna biru, merah 7. Purin : warna kuning dan
dan hijau. keperakan-perakan (terdapat pada
4. Melanin : warna hitam dan sisik dan mata).
coklat.
8. Pterin : warna putih,
5. Porphirin : warna merah, kuning, merah, dan jingga (terdapat
kuning, hijau, biru dan coklat pada mata, darah, hati, ginjal dan
(terdapat lambung).
pada otot dan darah).
Butir pigmen dalam kromatofora
dapat memancar ke seluruh sel
atau memusat pada suatu titik.
Gerakan inilah yang
menyebabkan perubahan warna
pada ikan. Jika butir-bitir pigmen
memusat pada satu titik, maka
warna yang dihasilkan secara
keseluruhan berwarna pucat. Jika
butir pigmen memencar maka
warna akan terlihat jelas
(Rahardjo, 2011).
Bentuk-bentuk kromatofora (Bond, 1979):

Agrerat
Menyebar
Menjari
Menjari secara besar
Kelenjar pituitary menghasilkan(Lagler, 1977
dalam Kurniawati, 2012):
1. Melanin Dispersing Hormone (MDH) yang
mempengaruhi pemudaran warna
2. Melanin Aggregating Hormone (MAH) yang
berpengaruh terhadap pemunculan warna
3. Melanin Stimulating Hormone (MSH) akan
berpengaruh pemencaran warna
4. Melanin Concentrating Hormone (MCH) untuk
pemusatan warna.
Fungsi warna
Warna pada ikan memiliki fungsi:
1. intraspesifik (berkomunikasi dengan
kelompok sejenis) Isyarat intraspesifik lebih
kepada tujuan seksual dan tujuan sosial
(pengenalan, perhatian dan peringatan).

2. interspesifik (berkomunikasi dengan


kelompok jenis lain) isyarat interspesifik
menekankan kepada peringatan atau
menakuti predator.
warna pemiripan
warna secara
umum

pemiripan warna
secara berubah

pemudaran
persembunyian
warna

perwarnaan
FUNGSI Penyamaran
terpecah

pewarnaan
Pemberitahuan terpecah
koinsiden
Pemiripan warna secara umum antara ikan dengan
latar belakangnya merupakan karakteristik dasar ikan
untuk memiripi bayangan dan corak habitat dimana
mereka tinggal.

Pemiripan warna secara berubah merupakan


kemampuan ikan untuk mengubah warna tubuhnya
secara perlahan-lahan atau cepat seakan-akan
untuk dapat menyamai latar belakangnya dengan
lebih sempurna.
Pemudaran warna pada ikan berfungsi untuk
mengurangi kejelasan ikan tersebut dari
sekelilingnya sehingga kabur. Salah satu
pemudaran warna ini ialah counter
shading dimana ikan mempunyai warna di
bagian dorsal yang lebih gelap daripada
bagian ventralnya.
Pewarnaan terpecah merupakan suatu
upaya untuk mengaburkan padangan pada
tubuh ikan. Bila tubuh ikan mempunyai garis-
garis warna atau corak kontras yang tidak
teratur, maka garis-garis tersebut cenderung
mengaburkan pandangan hewan lain yang
melihat ikan tersebut.

Poecilopsetta colorata
Pewarnaan terpecah koinsiden
merupakan suatu kamuflase khusus, dengan
cara membentuk suatu corak yang
menyerupai suatu organ tubuh.

Forcipiger longirostris
Penyamaran
Penyamaran adalah suatu cara untuk
menyerupai suatu benda tertentu, bukan
saja terhadap warna tetapi juga bentuk dan
tingkah laku.

Monocanthus polycanthus Synanceja horrida


Kelenjar
Racun
Kelenjar beracun merupakan derivat kulit yang
merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan
lendir.
Kelenjar beracun ini bukan saja dipergunakan untuk
pertahanan diri, tetapi juga untuk menyerang dan
mencari makan.

Studi tentang racun ikan ichthyotoxisme


Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung
kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup di
sekitar karang, ikan lele dan sebangsanya (Siluridae)
dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae,
Chimaeridae, Myliobathidae).

Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga


terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari
integumennya melainkan dari kelenjar empedu
(hepar).
Ikan lepu ayam (Petrois volintas dan Petrois
russeli), lepu angin (Scorpaena guttata) dan
lepu tembaga (Synanceja horrida)
mempunyai racun jari-jari keras, sirip
punggung, sirip anal dan sirip perut.
Kelenjar beracun ikan pari (Dasyatis) terdapat
pada duri di ekornya. Duri ini tersusun dari
bahan yang disebut vasodentino.
Sepanjang kedua sisi duri tersebut terdapat
gerigi yang bongkok ke belakang. Duri tersebut
ditandai oleh adanya sejumlah alur yang
dangkal sepanjang duri.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai