Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN SIFAT FISIK IKAN SECARA UMUM

DISUSUN OLEH
Akmad Dwi Prasetio Adi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perairan umum daratan Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ikan yang
tinggi, sehingga tercatat sebagai salah satu perairan dengan mega biodiversity di
Indonesia. Komisi Plasma Nutfah Indonesia melaporkan bahwa kekayaan plasma
nutfah ikan di perairan umum daratan Indonesia mencapai 25% dari jumlah jenis
ikan yang ada di dunia (Kartamihardja et al., 2008).
Ikan hidup di air dan bernafas dengan menyerap oksigen melalui insangnya.
Ikan adalah hewan berdarah dingin, sehingga suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan.
Habitat ikan hampir disemua genangan air yang berukuran besar. Baik air
tawar, air asin maupun air payau. Ikan dapat diidentifikasi dengan 2 (dua) cara,
yakni identifikasi ikan secara ex-situ dan in situ. Identifikasi ikan secara ex situ
atau secara taksonomi adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi ikan dengan
mengambil sampel ikan, dilihat ciri-ciri meristik dan morfometriknya (atau dilihat
sampel DNA nya) serta mencocokannya dengan kunci identifikasi dan taksonomi.
Identifikasi ikan secara in situ atau secara hidroakustik adalah suatu usaha untuk
mengenali atau 2 mengidentifikasi ikan dengan gelombang suara pada suatu area
tertentu, dan waktu tertentu tanpa menyentuh ikan tersebut (Fauziyah, 2005).
Keanekaragaman jenis ikan di Indonesia sangat tinggi, diperkirakan terdapat
4000 - 6000 jenis ikan di seluruh perairan Indonesia (LIPI, 2010). Di Indonesia
terdapat 1300 jenis ikan yang hidup di perairan tawar (Wargasasmita, 2002).
Family Cyprinidae memiliki lebih dari 3.268 spesies dan 321 genus yang
merupakan salah satu Famili ikan air tawar terbesar di dunia (Cunha et al., 2002;
Liu and Chen, 2003).
Banyak ikan memiliki sisik dan menggunakan sirip untuk berenang. Ikan
memiliki tulang belakang tetapi tidak memiliki telinga dan kelopak mata
eksternal. Ikan juga memiliki kandung kemih udara, berguna untuk bertahan
hidup.
Insang ikan adalah organ khusus yang berisi ribuan pembuluh darah kecil
yang disebut kapiler. Insang terus menyaring oksigen dari air dan masuk ke dalam
aliran darah ikan. Insang juga berguna untuk buang air limbah dari aliran darah
ikan. Beberapa ikan, seperti ikan hiu, memiliki beberapa bukaan insang.
Ikan memiliki sisik tajam atau halus yang dapat melindungi ikan dari cedera.
Ikan membuat penutup mukosa diatas sisik, yang membantu melindungi ikan
terhadap infeksi oleh bakteri dan menjaga memasuki tubuh ikan. Mukosa ini juga
berfungsi untuk mengurangi gesekan, yang membantu ikan dengan mudah
berenang melalui air.
Sekitar 800 spesies ikan hidup di Amerika Serikat dan ada 30.000 spesies di
seluruh dunia. Para ilmuwan percaya bahwa ribuan spesies ikan belum
teridentifikasi. Ikan adalah spesies yang lebih beragam daripada kelompok
vertebraes lain.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Ikan


Ikan biasanya diklasifikasikan menjadi ikan tanpa rahang, ikan bertulang
rawan, dan sisanya tergolong ikan bertulang keras.
2.2 Ciri Umum Ikan
Ikan adalah hewan akuatik (hidup di air) yang memiliki ciri-ciri umum
berikut:
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan ekor.
2. Tubuh ditutupi oleh kulit yang pada umumnya bersisik dan berlendir.
Terdapat empat tipe sisik, yaitu ganoid, plakoid, stenoid, dan sikloid.
3. Ikan memiliki sirip untuk berenang.
4. Endoskeleton tersusun atas tulang rawan atau tulang keras.
5. Ikan bernapas dengan insang. Insang ditutupi oleh operkulum (tutup
insang). Insang ada yang mengalami perluasan yang disebut labirin,
contohnya pada ikan Trichogaster sp., Helostoma sp., Anabas sp., dan
Osphronemus goramy (gurami).
6. Ikan memiliki organ tambahan berupa gelembung renang yang berfungsi
membantu pernapasan dan sebagai alat hidrostatis.
7. Ikan bersifat poikiloterm (berdarah dingin/suhu tubuh dipengaruhi oleh
suhu lingkungan).
8. Sistem peredaran darah tertutup tunggal, yaitu dalam satu kali peredaran,
darah hanya satu kali melalui jantung. Jantung terdiri atas dua ruangan,
yaitu satu ventrikel dan satu atrium.
9. Sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan anus.
10. Alat ekskrsi berupa ginjal dengan tipe pronefron atau mesonefron.
11. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) dan sistem hormon.
12. Ikan memiliki alat indra berupa sepasang mata, sepasang telinga dalam,
indra pembau, dan gurat sisi.
13. Gurat sisi terdapat di sepanjang sisi tubuhnya, berfungsi untuk mengetahui
perubahan tekanan air.
14. Alat kelamin terpisah atau hermafrodit.
15. Fertilisasi terjadi secara eksternal (di luar tubuh) atau internal (di dalam
tubuh).
16. Ikan bersifat ovipar, ovovivipar, atau vivipar.
2.3 Ciri Khusus Ikan
• Rangka tersusun atas tulang sejati
• Tubuh ditutupi oleh sisik
2.4 Habitat Ikan
Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran
besar baik air tawar, air payau maupun air asin dengan kedalaman
bervariasi.Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa
menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk
hiasan dalam akuarium yang juga sering dikenal sebagai ikan hias. Hasil
penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton
pertahun.
2.5 Struktur dan Fungsi Tubuh Pada Ikan
Tubuh ikan bagian luar dilindungi oleh sisik (skuama). Pada lapisan
bawah sisik terdapat kulit yang banyak mengandung mukosa. Suhu tubuh ikan
bergantung pada lingkungan di sekitarnya atau bersifat poikiloterm. Hal tersebut
dimungkinkan karena ikan belum memiliki organ yang mengatur suhu tubuh.
Pada bagian sisi tubuh terdapat gurat sisi. Alat ini berfungsi untuk mengetahui
perubahan tekanan air dan kedudukannya di dalam air.
Ikan memiliki banyak sirip. Sirip ikan terdiri atas dua sirip dada, dua sirip
perut, satu sirip punggung, satu sirip belakang dan satu sirip ekor. Sirip ekor ada
beberapa tipe yaitu homoserkal (ikan mujair dan ikan mas), dipeserkal (hiu),
heteroserkal (ikan cucut), dan protoserkal. Ikan telah memiliki saluran dan
kelenjar pencernaan makanan.
Saluran pencernaan ikan meliputi rongga mulut, faring, kerongkongan
(esofagus), lambung, dan usus (intestinum). Di dalam rongga mulut terdapat gigi
berbentuk kerucut (kofius), lidah yang tidak dapat digerak-gerakkan, dan kelenjar
mukosa. Ikan tidak memiliki kelenjar ludah. Usus ikan berbentuk pembuluh yang
berkelok-kelok.
Pada usus terdapat alat penggantung usus, disebut mesentrium. Kelenjar
pencernaan makanan ikan terdiri atas hati dan pankreas. Hati berfungsi
menghasilkan cairan empedu. Selanjutnya, cairan empedu ditampung di dalam
kantong empedu yang tampak berwarna kehijauan. Di dalam usus, cairan empedu
digunakan untuk mencerna lemak.
Pankreas bersifat mikroskopik dan berfungsi untuk menghasilkan enzim-
enzim pencernaan pada ikan, saluran urine dan saluran kelamin bergabung
menjadi satu sehingga disebut sistem urogenitalia. Alat ekskresi terdiri atas ginjal,
ureter, kantong kemih, dan porus ekskretorius. Sepasang ginjal ikan dihubungkan
ke kantong kemih melalui ureter.
Kantong kemih merupakan tempat penampungan urine dari ureter kanan
dan kiri. Selanjutnya, urine dari kantong kemih dikeluarkan melalui porus
ekskretorius. Kelenjar kelamin (gonad) ikan terdiri atas gonad jantan (testis) dan
gonad betina (ovarium). Testis berfungsi menghasilkan spermatozoid, sedangkan
ovarium menghasilkan sel telur.
Morfologi ikan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur organisme
ikan
Sisik diistilahkan sebagai rangka dermis, karena sisik dibuat di dalam
lapisan dermis. Seluruh badan ikan umumnya mempunyai sisik (squama). Sisik
berhubungan dengan rangka luar (exoskeleton). Sisik atau squama membentuk
rangka luar terutama pada ikan-ikan primitif, misalnya pada ikan tangkur kuda
(Hippocampus histrix) yang memiliki sisik sangat keras.
Sisik pada ikan berfungsi sebagai penutup bagian tubuh ikan. Selain itu
ada juga ikan yang tak bersisik, kebanyakan dari sub-ordo Siluroidea, contohnya
ikan Jambal (Pangasius pangasius) dan ikan belut (Monopterus albus) dari family
Synbranchidae. 
Berdasarkan jenis bahan dan bentuknya, sisik dibedakan menjadi :
a. Sisik placoid: Terdapat pada ikan yang bertulang rawan
(Chondrichthyes). Bentuknya hampir mirip dengan bunga mawar
dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Bagian yang menonjol
seperti duri keluar dari epidermis.
b. Sisik cosmoid Terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Dari luar
sisik ini terdiri dari beberapa lapis, yaitu :
 Vitrodentine (dilapisi semacam enamel)
  Cosmine (lapisan kuat dan non-seluler)
  Isopedine. Contoh ikan yang mempunyai bentuk sisik
seperti ini antara lain: Latimeria chalumnae.
 Sisik ganoid
c. Dari luar sisik ini juga terdiri dari beberapa lapis, yaitu :
 Ganoine (Terdiri dari garan-garam an-organik)
 Lapisan yang seperti lapisan cosmoine
 Isopedine
d. Bentuk tubuh seperti belah ketupat. Banyak terdapat pada ikan dari
golongan Actinopterygii. Contoh ikan yang mempunyai bentuk
tubuh seperti ini antara lain:
 Polypterus
 Lepisostidae
 Acipencoridae
 Polyodontidae
e. Sisik cycloid
Disebut juga sisik lingkar, karena mempunyai bentuk bulat, tipis,
transparan, dan lingkaran pada bagian belakang bergigi. Umumnya
terdapat pada ikan yang berjari-jari sirip lemah (Malacopterygii).
f. Sisik ctenoid
Sisik cikloid dan sisik ctenoid kepipihannya tereduksi menjadi
sangat tipis, fleksibel, transparan, dan tidak mengandung dentine
atau enamel. Bagian sisik yang menempel pada tubuh hanya
sebagian. Berbentuk seperti sisir, ditemukan pada ikan yang
berjari-jari sirip keras (Acanthopterygii)
2.6 Bentuk mulut
a) Ada berbagai macam bentuk mulut ikan dan hal tersebut berkaitan erat
dengan jenis makanan yang dimakannya. Bentuk mulut ikan dapat
dibedakan atas:
• Bentuk tabung (tube like), misalnya pada ikan Tangkur Kuda
(Hippocampus histrix)
• Bentuk paruh (beak like), misalnya pada ikan Julung-julung
(Hemirhamphus far)
• Bentuk gergaji (saw like) misalnya pada ikan Cucut Gergaji (Pristis
microdon)
• Bentuk terompet, misalnya pada Campylomormyrus Elephas.
b) Bentuk mulut ikan dapat dibedakan atas:
 Mulut yang dapat disembulkan, misalnya pada ikan Mas (Cyprinus carpio
carpio)
 Mulut yang tidak dapat disembulkan, misalnya pada ikan Lele (Clarias
batrachus)
c) Tipe Mulut
Mulut ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung
dari kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot
habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan
keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan. Bentuk, ukuran dan
letak mulut tersebut menggambarkan habitat ikan tersebut. 
Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut
yang subterminal sedangkan ikan-ikan pelagik dan ikan pada umumnya
mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton
mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke
luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari
tapi insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya
mulut ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan
berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-ikan yang
memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan
moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar
mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel.
Berdasarkan letaknya, mulut pada ikan terbagi atas beberapa tipe, yaitu :
a. Terminal
Terminal yaitu mulut yang terletak di ujung kepala menghadap ke depan.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
 Ikan Tambangan (Lutjanus johni)
 Ikan Mas (Cyprinus carpio carpio)
b. Sub terminal
Sub terminal yaitu mulut yang terletak sejajar kepala menghadap ke depan.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
 Ikan Kuro/Senangin (Eleutheronema tetradactylum), dan
 Ikan Setuhuk Putih (Makaira indica).
c. Superior
Superior yaitu mulut yang terletak di bagian agak atas ujung kepala.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
 Ikan julung-julung (Hemirhamphus far), dan
 Ikan Kasih Madu (Kurtus indicus).
d. Inferior
Inferior yaitu mulut yang terletak di bagian agak bawah ujung kepala.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
 Ikan Pare Kembang (Neotrygon kuhlii), dan
 Ikan Cucut (Chaenogaleus macrostoma).

2.7. Bentuk Tubuh Ikan


Bentuk luar tubuh ikan seringkali mengalami perubahan dari sejak larva
sampai dewasa, dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah
menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi
terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola tingkah laku yang khusus.
Secara umum, tubuh ikan berbentuk setangkup atau simetris bilateral,
yang berarti jika ikan tersebut dibelah menjadi dua secara membujur/memanjang
dari pertengahan ujung kepala sampai ekor maka akan menghasilkan dua bagian
yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri. 
Selain itu ada beberapa jenis ikan yang mempunyai bentuk non-simetris
bilateral, yaitu apabila tubuh ikan tersebut di belah menjadi dua secara
membujur/memanjang  maka belahan tubuh sebelah kanan tidak sama dengan
belahan tubuh sebelah kiri. Bentuk-bentuk tubuh ikan dapat dikelompokan
menjadi :
a. Bentuk Pipih ( Compressed ) Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai
lebar tubuh jauh lebih kecil dibandingkan dengan tinggi badan dan panjang
tubuh. Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai pergerakan yang agak
lambat (sedang).
b. Bentuk Bola (Globiform) Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini bertubuh
pendek dan gemuk dan jika sedang mengembang maka bentuk tubuhnya akan
menyerupai bola. Cara mengembangnya yaitu dengan cara mengisi badannya
dengan udara. Biasanya terjadi saat ikan dalam keadaan bahaya. Ikan dengan
bentuk tubuh seperti ini mempunyai pergerakan yang lambat.
c. Bentuk Kotak (Ostraciform) Ikan seperti ini bentuk tubuhnya menyerupai
kotak.
d. Bentuk Panah (Sagittiform) Bentuk tubuh ikan ini seperti anak panah,
kepalanya lancip/ meruncing, badan memanjang kebelakang dengan bentuk
yang hampir seimbang  dan ekor bercagak.
e. Bentuk Ular (Anguilliform) Tubuh ikan seperti ini berbentuk bulat memanjang
dengan penampang lintang yang agak silindris dan kecil, serta pada bagian
ujung meruncing/tipis. Bentuknya seperti ular dengan ukuran panjang tubuh
dapat mencapai 20 kali tingginya.
f. Bentuk Torpedo/Cerutu (Fusiform)
     Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai tinggi yang hampir sama
dengan lebarnya, sedangkan panjang tubuh beberapa kali tinggi tubuh. Bentuk
tubuh hamper meruncing pada kedua bagian ujung. Bentuk ikan ini menyerupai
cerutu dan apabila dilihat dari depan maka tubuhnya membentuk lingkaran yang
sempurna. Bentuk torpedo (bentuk cerutu), yaitu suatu bentuk yang
sangat stream-lineuntuk bergerak dalam suatu medium tanpa mengalami banyak
hambatan. Bentuk tubuh ini biasanya dimiliki oleh ikan yang sering melakukan
migrasi.
g. Bentuk Pita (Taeniform atau flatted-form)
     Tubuh ikan seperti ini berbentuk pipih mendatar, memanjang dan tipis
menyerupai pita. Ikan ini cenderung bergerak lambat dengan cara berenang seperti
ular yang membentuk huruf S.
h. Bentuk gepeng atau picak (Depressed)  
Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai tinggi badan jauh lebih kecil
bila dibandingkan dengan tebal ke arah samping badan (lebar tubuh). Biasanya
dimiliki oleh ikan yang suka hidup di dasar perairan dan mengendap-ngendap
untuk menangkap mangsanya.
i. Bentuk tali (Filiform), yaitu bentuk tubuh yang menyerupai tali. Contoh ikan yang
mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
 Snipe Eel (Nemichthys scolopaceus)
 Pipefish (Pseudophallus straksii)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah kami dengan judul karakteristik dan sifat fisik ikan
secara umum. Ikan banyak memiliki ciri umum dari bentuk, habitat, dan struktur
fungsi ikan yang dapat kita ketahui. Dari ciri-ciri khusus ikan memiliki rangka
tersusun atas tulang sejati dan tubuhnya ditutupi oleh sisik. Habitat ikan secara
umum berada di air tawar, air payau dan air asin. Pada struktur dan fungsi tubuh
ikan di bagi menjadi 2 yaitu: bagian dalam dan luar. Pada bagian dalam
strukturnya yaitu ingsan, lambung, usus, kantong kemi dan prangkeas. Pada
bagian luar strukturnya yaitu: mulut, punggung, sirip, sirip ekor, sisik, mata dan
lain-lain. Dari beberpa bentuk mulut ikan di bagi menjadi 4 yaitu: bentuk tabung,
bentuk paruh, bentuk gergaji, dan bentuk terompet. Dalam tatalek mulut ikan
memiliki beberapa tipe yaitu: tipe Terminal, tipe Sub Terminal, Superior, dan
Inferior. Pada bentuk tubuh ikan memiliki beberapa ciri dari setiap spesies ada 9
ciri bentuk tubuh dari ikan yaitu: Bentuk Pipih, Bentuk Bola, Bentuk Kotak,
Bentuk Panah, Bentuk Ular, Bentuk Torpedo, Bentuk Pita, Bentuk Gepeng atau
Picak, dan Bentuk Tali. Dari hasil makalah yang kami buat kami dapat
mengetahui jenis-jenis ikan dan struktur ikan dari bagian dalam hingga bagian
luar ikan seperti sirip, mata, mulut, dan lain-lain. Sehingga kami tahu ikan janis
mana yang dapat hidup di beberapa perairan.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, W.D. 1987. Systematics of the fishes of the family Lutjanidae


(Perciformes; Percoidei) the snappers. In: J.J. POLOVIA and S. RALSTON (eds.)
Tropical Snapper and Groupers; Biology and Fisheries Management. Westivew
Press. USA: 31 pp 
Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan
Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Bandung: Armico 
Maharani, D. 2009.Kedudukan Taksonomi dan Ciri-ciri Morfologi Ikan
Patin.http://e-journal.uajy.ac.id/2599/3/2BL00889.pdf (diakses pada tanggal 21
Mei 2014)
Purnomowati, I., Hidayati, D., dan Saparinto, C. 2007. Ragam Olahan Bandeng.
Kanisius. Yogyakarta
Sudradjat, A. 2008. Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan.
Penebar Swadaya, Jakarta
Susanto, H dan Amri, K. 2002. Budi Daya Ikan Patin. Penebar Swadaya.
Jakarta
 Wahyudin, Kholis. 2007. Panduan Lengkap Agribisnis. Penebar Swadaya.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai