Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN HEWAN


STRUKTUR TUBUH DAN KEANEKARAGAMAN COELENTERATA

Nama : Dhea Vernandysta


NIM : 21304241052
Kelas : Pendidikan Biologi A’21
Kelompok : 6 (Echinodermata)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengenal berbagai jenis Coelenterata


2. Mahasiswa mampu mengenal ciri-ciri hewan Coelenterata
3. Mahasiswa mampu mengenal dan menemukan salah satu contoh hewan Coelenterata
di alam bebas

B. DASAR TEORI

a. Pengertian Coelenterata

Coelenterata adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga dengan bentuk tubuh
seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Istilah Coelenterata berasal dari
bahasa Yunani, dari kata coilos yang memiliki arti selom atau rongga tubuh dan enteron
yang berarti usus. Jadi, Coelenterata dapat diartikan sebagai rongga tubuh yang memiliki
fungsi sebagai usus.

Coelenterata lebih dikenal sebagai Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunani
dari kata Cnidae,yang berarti penyengat karena sesuai dengan nama Cnidaria yang
memiliki sel penyengat. Sel-sel penyengat berada di tentakel yang ada di sekitar mulut.

Coelenterata sering disebut hewan berongga. Nama hewan berongga sebenarnya


kurang tepat, karena Coelenterata adalah hewan tanpa rongga tubuh yang nyata, hanya
memiliki rongga pusat atau sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler).

Coelenterata adalah hewan multiseluler, yang jaringan tubuhnya telah membentuk


organ tertentu, meskipun kadang-kadang masih merupakan koloni dari beberapa hewan
yang menyatu. Beberapa Coelenterata dapat menghasilkan karang, yang merupakan sekret
tubuh mereka, sementara yang lain tidak. Beberapa Coelenterata yang hidup dengan
alga/ganggang membentuk hubungan simbiosis yang saling menguntungkan.

b. Karakteristik Coelenterata

Golongan Coelenterata adalah invertebrata yang sebagian besar hidup di laut. Ukuran
tubuhnya paling besar baik soliter maupun koloni jika dibandingkan dengan invertebrata
lain. Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial . Hanya hewan radial yang memiliki
bagian dorsal (atas) dan ventral (bawah) atau oral (mulut) dan bagian aboral, tetapi tidak
ada bagian anterior (kepala) dan posterior (kaki). Memiliki bentuk tubuh silindris,globuler
atau spherikal. Pada saat berenang, mulut Coelenterata menghadap ke dasar laut.
Coelenterata memiliki struktur tubuh diplobastik yakni ada 2 lapisan tubuh yang terdiri dari
lapisan luar (ectoderm/epidermis) dan lapisan dalam (endoderm/gastrodermis). Diantara
ektoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoglea. Rangka luar tersusun dari zat kapur
atau kitin (Adun Rusyana,2011).

Beberapa jenis Coelenterata juga telah mengalami metamorfosis (pergiliran


keturunan),terdiri atas bentuk polip dan medusa. Pada jenis Coelenterata ini, tubuhnya
seperti polip pada tahap kehidupan tertentu, dan kemudian membentuk medusa kemudian.
Dalam bentuk polip (seperti tabung), Coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang
dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa adalah seperti cakram, mulut
Coelenterata berada di bagian bawah (oral), dan tubuhnya dikelilingi tentakel.

c. Struktur Tubuh Coelenterata

Coelenterata termasuk hewan diploblastik. Tubuh Coelenterata memperlihatkan adanya


dua lapisan yang berbeda, oleh karena itu mereka dinamakan hewan diploblastik.. Dua
lapisan tersebut adalah epidermis atau ektoderm pada bagian luar dan pada bagian dalam
adalah gastrodermis atau endoderm.

Lapisan luar (ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh dari
pengaruh lingkungan, sedangkan lapisan dalam (endoderm) berperan dalam proses
pencernaan. Sel-sel di lapisan dalam (endoderm) atau gastrodermis membatasi sistem
pencernaan dalam bentuk kantong yang disebut gastrosol. Di antara kedua lapisan tersebut
terdapat lapisan yang disebut lapisan mesoglea, yang berfungsi sebagai tempat serabut
saraf.

Ada empat tipe dasar sel penyusun lapisan Epidermis yaitu sel Epitelliomuskuler untuk
penopang tubuh dan kontraksi otot, sel Sensoris sebagai alat peraba , sel Cnidosit sebagai
pertahanan tubuh, karena dilengkapi dengan alat penyengat (nematokist) dan menghasilkan
racun yang disebut cnidoblast serta sel Interstitial yang digunakan untuk membuat sel
gamet, sel tunas, sel cnidosit dan untuk regenerasi.

Sel-sel yang membentuk lapisan gastrodermis atau lapisan endoderm terdiri dari sel
Otot Peneema (nutritive muscle cells) yang berflagela berfungsi untuk pencernaan, dan
bekerja sebagai otot tegak lurus terhadap sumbu oral-aboral untuk membentuk lapisan otot
melingkar, sel Kelenjar Enzim menghasilkan enzim untuk pencernaan didalam rongga
gastrovaskuler serta sel kelenjar Lendir terdapat disekitar mulut.

d. Sistem Pencernaan Coelenterata

Coelenterata belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Sistem pencernaannya


hanya terdiri dari mulut dan rongga usus (rongga gastrovaskuler).

Kebanyakan Coelenterata adalah karnivora, dan makanan mereka sebagian besar terdiri
dari krustasea kecil. Mereka menangkap mangsa dengan melayang melalui tentakel mereka
lebih pasif, yang melepaskan nemakosit menyengat yang dapat mematikan mangsa.
Coelenterata menggunakan tentakel mereka untuk menarik makanan ke dalam mulut dan
rongga gastrovaskuler. Makanan masuk ke mulut dengan bantuan tentakel, lalu masuk ke
rongga gastrovaskuler. Enzim seperti tripsin ditemukan di rongga gastrovaskuler untuk
mencerna protein. Makanan akan hancur kemudian diaduk hingga merata melalui
pergerakan flagela. Sel otot pencernaan memiliki pseudopodia untuk menangkap dan
menelan partikel makanan. Pencernaan berlanjut di dalam sel. Sari makanan yang dicerna
akan menyebar ke seluruh tubuh secara difusi dan sebagian akan disimpan sebagai
cadangan makanan dalam bentuk lemak dan glikogen. Sisa pencernaan dikeluarkan melalui
mulut, dan Coelenterata tidak memiliki anus.

e. Sistem Pernapasan dan Ekskresi Coelenterata

Coelenterata tidak memiliki organ pernapasan dan ekskresi. Pertukaran gas terjadi di
seluruh permukaan tubuh melalui difusi. Produk limbah metabolisme dalam bentuk amonia
juga dibuang secara difusi. Pertukaran gas terjadi langsung di permukaan tubuh, dan limbah
mereka dilepaskan melalui rongga gastrovaskuler mereka atau melalui kulit mereka dengan
difusi.

f. Reproduksi Coelenterata

Reproduksi Coelenterata terdiri dari dua cara, yaitu aseksual (polip) dan seksual
(Medusa). Reproduksi aseksual (vegetatif) terjadi pada tahap polip melalui tunas
(budding),membelah atau merobek telapak kaki. Dinding tubuh bertunas menonjol diikuti
perluasan rongga gastrovaskuler, dan membentuk mulut dan tentakel di
ujungnya. Reproduksi seksual (generatif) dilakukan dengan peleburan sel sperma dan sel
telur (ovum), yang terjadi pada tahap Medusa. Letak Testis dekat dengan tentakel,
sedangkan ovarium dekat dengan kaki. Sperma matang dilepaskan dan kemudian berenang
ke sel telur. Sel telur yang dibuahi membentuk zigot. Mula - mula zigot yang dibuahi
tumbuh menjadi larva di ovarium. Larva yang bersilia (planula) berpisah dari induknya dan
membentuk polip di dasar air. Reproduksi aseksual dan reproduksi seksual terjadi secara
bergantian pada Coelenterata, sehingga Coelenterata telah mengalami pergiliran
keturunan/siklus hidup/metagenesis.

(Gambar 1.1 Reproduksi Filum Coelenterata)


g. Klasifikasi Coelenterata

Cnidoblast adalah salah satu karakteristik utama Coelenterata. Diantara ada tidaknya
cnidoblast ini, Coelenterata dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Hydrozoa

Hydrozoa berasal dari kata hydra yang berarti hewan yang bentuknya seperti ular.
Umumnya hidup secara soliter atau koloni. Soliter berbentuk polip dan bentuk koloni
adalah polip dan medusa. Lebih umum dalam bentuk koloni polip, dan jarang
ditemukan dalam bentuk Medusa. Contohnya adalah Hydra sp dan Obelia sp. (Winarni,
2011). Hydra memiliki tubuh seperti polip, hidup di air tawar, dan memiliki panjang
tubuh 10mm - 30mm. Makanannya dalam bentuk tanaman kecil dan krustasea, dan
tubuh bagian bawah tertutup membentuk kaki untuk melekat pada objek dan bergerak.

b. Schypozoa

Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani schypo yang berarti mangkok dan zoo yang
berarti hewan. Jadi Scyphozoa adalah hewan yang tubuhnya berbentuk seperti
mangkuk. Secara umum, Scyphozoa memiliki satu bentuk utamanya Medusa. Medusa
Scyphozoa disebut ubur-ubur. Medusa Scyphozoa biasanya memiliki tinggi 2 - 40 cm.
Scyphozoa berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Contoh yang sering
ditemukan adalah Aurelia aurita (ubur-ubur).

c. Anthozoa

Anthozoa, dalam bahasa yunani, anthos berarti bunga dan zoo berarti hewan. Bentuk
tubuh menyerupai bunga. Hidup dengan bentuk polip. Bentuk polip dari koral yang
menyekresikan kalsium karbonat di sekitar tubuhnya.

h. Peranan Coelenterata

Peranan Coelenterata antara lain sebagai berikut :

1. Karang atau sea coral dari kelas Anthozoa merupakan penopang ekosistem terumbu
karang. Seperti yang kita ketahui bersama, terumbu karang berperan penting dalam
kehidupan laut. Banyak organisme yang mengandalkannya. Selain untuk melihat
keindahan terumbu karang, juga dapat dijadikan sebagai tempat wisata untuk
menghasilkan devisa negara. Karang di pantai juga dapat menahan ombak dan
mencegah abrasi
2. Beberapa Cnidaria diperdagangkan sebagai hewan hias di akuarium laut hingga
diekspor ke luar negeri
3. Sebagai konsumsi dan perdagangan ubur-ubur asin, salah satu contohnya adalah jenis
scyphozoan
4. Kerangka koral digunakan sebagai bahan untuk membuat semen
5. Kerangka Cnidaria Daria juga dapat dibuat menjadi perhiasan
6. Ubur-ubur yang melimpah di perairan Indonesia dapat dibuat menjadi tepung ubur-ubur
yang kemudian dapat dibuat menjadi kosmetik atau bahan kecantikan

C. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :


1. Mikroskop stereo
2. Loupe
3. Botol Jam
4. Kuas kecil
5. Alat tulis dan Blue Book

Bahan yang diamati :


1. Tubipora sp.
2. Madrespora sp.
3. Physalia pelagica
4. Favia sp.
5. Favites sp.
6. Acropora sp.
7. Aurelia aurita
8. Euplexaura sp.
9. Fungia sp.
10. Porites sp.
11. Hydra sp.

D. CARA KERJA

1. Pengamatan Koral :
2. Pengamatan Hydra :

3. Pengamatan Physalia :
E. ANALISA DATA

1. Data hasil pengamatan tipe-tipe Koral


a. Kelompokkan berdasarkan kemiripan tipe morfologinya!
Berdasarkan tubuh (simetri, asimetri, dan tidak adanya tentakel):
• Simetri : Fungia sp, Favites sp, Favia sp, Porites sp, Acropora sp
• Asinetri : Euplexaura sp, Tubipora sp, Madrepora sp
• Memiliki tentakel : Euplexaura sp, Madrepora sp, Favites sp,Favia sp,Acropora
sp,Tubipora sp
• Tidak memiliki tentakel : Fungia sp,Porites sp

b. Berdasarkan tipe perforasi koral dan seginya, cobalah untuk menentukan kelompok
koral tersebut!
a. Octocorallia (Alcyonaria)
Polip ini berukuran kecil, hidup secara berkoloni yang terdiri dari kumpulan polip yang
strukturnya homogen, tubuhnya simetri 8 (oktometri), polipnya selalu dihiasi dengan 8
tentakel atau kelipatannya. 28 Polip Octocorallia tidak secara langsung membentuk
polip, melainkan melalui stolon.

b. Hexacorallia (Zoantharia)
Memiliki tentakel yang sangat sedikit, kurang dari 8 tentakel yang terkadang bercabang.
siponoglip 2, 1 atau tidak ada. tulang penyusunnya kuat jika ada. 30 Biasanya polip
ukuran besar, suka berkoloni ataupun soliter. Koloni terdiri dari polip, dan struktur
polip heterogen.

2. Pengamatan terhadap Hydra


a. Gambar struktur umum tubuh Hydra dan beri keterangan!
b. Gambar secara skematis pola gerakan Hydra!

c. Gambar dan deskripsikan perilaku Hydra saat memangsa umpan!

Makanan ditangkap oleh tentakel, kemudian dimasukkan ke dalam mulut dan diteruskan
ke dalam rongga gastrovaskuler. Dinding gastrovaskuler mengeluarkan enzim untuk
mencerna makanan. Sari-sari makanan diserap usus dan dikeluarkan sisanya melalui mulut.
3. Pengamatan terhadap Physalia
a. Gambar struktur umum tubuh Physalia dan beri keterangan!

b. Tentukan pola koloni yang khas pada Physalia/Coelenterata!


Koloni Physalia dilengkapi dengan pelampung berbentuk balon yang disebut
pneumatophora. Pneumatopora memanjang dan melengkung di tengah, dan sedikit
meruncing di kedua ujungnya.

4. Buatlah tabel yang dapat menggambarkan ciri umum Coelenterata!

Nomor Ciri Umum


1 Struktur tubuh Diploblastik
2 Multiseluler
3 Simetri Radial
4 Habitatnya umumnya di laut tapi ada juga di air tawar

5 Hewan karnivora
6 Mempunyai Knidoblast
7 Adanya rongga gastrovaskuler

5. Bandingkan struktur tubuh Porifera dengan Coelenterata!


Porifera Coelenterata
Lapisan luar : Lapisan luar :
- Pinakosit - Sel Epitelliomuskuler
- Ostium - Sel Sensoris
Mesoglea : - Sel Cnidosit
- gelatin protein matriks - Sel Interstitial
- amoebosit Mesoglea :
- Arkaeosit Gelatin
- porosit / miosit Lapisan Dalam :
- skleroblast - Sel Otot Peneema
- spikula - Sel Kelenjar Enzim
Lapisan Dalam : Sel Koanosit - Sel Kelenjar Lendir
F. TABEL PENGAMATAN

Ciri yang diamati


No Obyek Alat Struktur
Simetri Warna Keterangan
gerak Kehidupan
1 Tubipora sp. Asimetri Tidak Merah Hanya Kelas Anthozoa
punya alat polip
gerak Bentuk seperti
bunga kol

Tubuh terdiri atas


tabung – tabung
yang berlubang
https://www.worthpoint.co
m/worthopedia/tubipora- Habitat merekat
musica-red-organ-pipe- pada substrat yang
coral-2094172065 keras

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
09.40 WIB)
2 Madrepora sp. Asimetri Tentakel Putih Hanya Kelas Anthozoa
agak polip
orange Tersusun atas zat
kapur dan kerangka
tubuh terbentuk
dari ectoderm

Hidup di tempat
yang dangkal dan
https://commons.m.wikime berkoloni
dia.org/wiki/File:Madrepor
a_sp..jpg

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
09.52 WIB)

3 Physalia pelagica Simetri Tentakel Putih Polip dan Kelas Hydrozoa


Radial medusa
Mempunyai 3 kali
masa polip yaitu
gastrozooid,gonozo
oid dan
daktilozooid

Polip tidak melekat


https://eol.org/pages/46549 tetapi terapung
987
Habitat di laut
(Diakses pada 19
September 2021 pukul Terdapat kuncup
10.09 WIB) coenosark
Hidup berkoloni
4 Favia sp. Simetri Tidak Kecokla Hanya Kelas Anthozoa
Radial punya alat tan polip
gerak Habitat di perairan
dangkal dengan
kedalaman 3 – 20
meter

Dinding sekat
terpisah
http://www.coralsoftheworl
d.org/species_factsheets/sp Berkoloni
ecies_factsheet_summary/f
avia-favus/ Memiliki tentakel
pada bagian oral
(Diakses pada 19
September 2021 pukul
10.27 WIB)

5 Favites sp. Simetri Tidak Putih Hanya Kelas Anthozoa


Radial punya alat kecoklat polip
gerak an Dinding menyatu
dengan sekat yang
lain

Bentuk karang
membulat dan
berkoloni
https://sketchfab.com/3d-
models/favites-sp- Memiliki alat
7d13d94ff88347c49ba1572 penyengat di ujung
9816f33c3 tentakelnya

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
10.40 WIB)

6 Acropora sp. Simetri Tentakel Coklat Hanya Kelas Anthozoa


Radial keabu - polip
abuan Habitat di
lingkungan laut
dangkal

Tersusun dari
cabang – cabang
yang silindris
https://www.aquasnack.co.
uk/product/acropora-sp/ Hidup bersimbiosis
dengan
(Diakses pada 19 zooxanthelle
September 2021 pukul
10.59 WIB)
7 Aurelia aurita Simetri Tentakel Putih Polip dan Kelas Schypozoa
Radial pada fase bening Medusa
medusa Bentuk seperti
payung atau
gentabell yang
disertai dengan
umbai – umbai
berupa tentakel

Adanya sel
https://commons.m.wikime penyengat yang
dia.org/wiki/File:Aurelia_a disebut nematosit
urita_(Cnidaria)_Luc_Viato
ur_(cropped).jpg Hidup di laut

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
11.11 WIB)

8 Euplexaura sp. Asimetri Tidak Coklat Hanya Kelas Anthozoa


punya alat muda polip
gerak Habitat di laut
dengan menempel
pada substrat
tertentu

Bentuk seperti
tanaman dengan
https://www.underwater.or batang bercabang –
g/mermaid/Maldives/coral/i cabang
ndex.html

(Diakses pada 19
September 2021pukul
11.30 WIB)

9 Fungia sp. Simetri Tidak Putih Hanya Kelas Anthozoa


Radial punya alat kekunin polip
gerak gan,hija Habitat di laut dan
u,ungu hidup berkoloni
dan dengan melekat di
orange dasar laut

Bentuk tubuh
seperti mangkuk

https://atj.net.au/marineaqu
aria/Fungia_sp_.html

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
11.43 WIB)
10 Porites sp, Simetri Tidak Kuning Hanya Kelas Anthozoa
Bilateral punya alat kecoklat polip
gerak an Habitat di perairan
dangkal

Berkoloni

Mempunyai 2
mulut

https://seascapestudio.net/re
ference/cnidarian.php?id=1
24

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
11.51 WIB)

11 Hydra sp. Simetri Tentakel Hijau Hanya Kelas Hydrozoa


Radial polip
Hidup soliter

Hidup di air tawar


tidak mengalir
dengan suhu dingin

Tentakel bisa
https://www.shetlandlochs. memanjang dan
com/species/eukaryota/ani memendek sesuai
malia/cnidaria/hydrozoa/ant kebutuhan
homedusae/hydridae/hydra/

(Diakses pada 19
September 2021 pukul
11.57 WIB)
G. PEMBAHASAN

Praktikum Keanekaragaman Hewan pada materi Avertebrata dilakukan secara daring


pada 15 September 2021 lewat platform Google Meet yakni topik struktur tubuh dan
keanekaragaman hewan Coelenterata. Adapun pada pembahasan kali ini akan membahas
sesuai tujuan pembelajaran pada topik ini yaitu mampu mengenal jenis Coelenterata,
mampu mengenal ciri-ciri hewan Coelenterata, dan mampu mengenal dan menemukan
salah satu contoh hewan Coelenterata di alam bebas. Karena praktikum ini dilakukan secara
online, tidak terjun langsung di laboratorium maka kita sebagai mahasiswa hanya mampu
mengamati Coelenterata melalui penjelasan ibu dosen, presentasi dari teman-teman dan
juga membaca dari literatur yang ada.

Kata Coelenterata berasal dari bahasa Yunani (Greek); Coilos = rongga, Enteron = usus.
Gabungan istilah-istilah ini tidak didefinisikan sebagai hewan yang ususnya berongga,
tetapi hanya disebut sebagai hewan berongga. Coelenterata juga disebut cnidaria. Kata
cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos", yang berarti "jarum penyengat". Karakteristik
cnidaria adalah sel jelatang (Knidosit), yang merupakan sel khusus yang digunakan untuk
menangkap dan melawan mangsa.

Filum Coelenterata disebut metazoa, meskipun masih primitif. Ini karena kompleksitas
struktur tubuh. Tubuh Coelenterata terdiri dari banyak sel dan membentuk jaringan.
Namun, perkembangan fisiknya masih terbatas. Coelenterata lebih maju daripada Porifera
pada tingkat filogenetik, karena meskipun Porifera terdiri dari banyak sel, sel-sel ini belum
membentuk susunan jaringan dan organ yang benar.

Coelenterata adalah hewan multiseluler dengan struktur tubuh simetri radial yang
berbentuk ubur-ubur (seperti bel atau payung) yang dikelilingi oleh tentakel atau berbentuk
polip (tabung) bentuknya silindris, memiliki beberapa bentuk seperti bentuk polip gonozoid
(pada pembiakan yang menghasilkan medusa) atau bentuk polip gastrozoid untuk makan.
Bentuk medusa memungkinkan Coelenterata berenang bebas di air, sedangkan bentuk
polip tidak dapat bergerak (sesil). Coelenterata bervariasi dalam ukurannya, mulai dari
diameter milimeter hingga dua meter.

Golongan Coelenterata adalah invertebrata yang sebagian besar hidup di laut. Ukuran
tubuhnya paling besar baik soliter maupun koloni jika dibandingkan dengan invertebrata
lain. Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial . Hanya hewan radial yang memiliki
bagian dorsal (atas) dan ventral (bawah) atau oral (mulut) dan bagian aboral, tetapi tidak
ada bagian anterior (kepala) dan posterior (kaki). Memiliki bentuk tubuh silindris,globuler
atau spherikal. Pada saat berenang, mulut Coelenterata menghadap ke dasar laut.
Coelenterata memiliki struktur tubuh diplobastik yakni ada 2 lapisan tubuh yang terdiri dari
lapisan luar (ectoderm/epidermis) dan lapisan dalam (endoderm/gastrodermis). Diantara
ektoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoglea. Rangka luar tersusun dari zat kapur
atau kitin (Adun Rusyana,2011).
Pada Coelenterata, mangsa dicerna di rongga gastrovaskuler yang berfungsi sebagai
saluran usus, yang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pencernaan ekstraseluler dan
pencernaan intraseluler. Pencernaan ekstraseluler dilakukan dengan bantuan enzim dalam
gastrosol atau coelenterazine, yaitu kantung yang berbatasan dengan korteks lambung.
Pada saat yang sama, bahan yang dicerna dalam sel dicerna oleh vakuola makanan di
rongga pembuluh darah lambung, yang dipisahkan oleh penyekat. Di dalam rongga
gastrovaskuler, makanan dicerna untuk menghasilkan sari makanan, yang diedarkan ke
seluruh tubuh melalui difusi.

Perkembangbiakan secara aseksual,melalui pembentukan tunas / kuncup yang


menempel pada induknya. Sedangkan perkembangbiakan secara seksual melalui fertilisasi
eksternal,yaitu dengan penyatuan sperma dengan sel telur hingga membentuk zigot.

Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, filum Coelenterata dibagi
menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

Hydrozoa berasal dari bahasa Yunani (Hydro = air, zoa = hewan) biasanya memiliki
bentuk polip bergantian dalam siklus hidupnya, dan medusa. Hydrozoa dapat hidup soliter
di air tawar. Ujung tempat mulut berada disebut ujung oral, dan ujung yang melekat pada
dasar disebut ujung aboral. Reproduksi Hydrozoa adalah seksual dan aseksual. Contoh
Hydrozoa adalah Hydra, Obelia dan Physalia. Obelia adalah hewan air yang hidup
berkelompok di laut.Tubuh berbentuk tabung (panjang 5 - 10 mm, diameter kurang dari 2
mm), hidup sebagai polip, dengan tentakel di sekitar mulut (jumlah setiap spesies berbeda,
beberapa memiliki 6 atau 7 tentakel dengan panjang 1 - 20 mm). Reproduksi terjadi baik
secara aseksual (di permukaan kuncup) dan seksual (melalui pembentukan testis bagian
atas dan sel telur bagian bawah). Sperma dan telur bergabung membentuk zigot, yang
akhirnya tumbuh menjadi individu baru. Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan
(diploblastik), yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (gastrodermis). Lapisan luar
(epidermis) terdiri dari sel-sel kubus, dan ditutupi dengan kutikula tipis dan transparan
kecuali epidermis bagian aboral.

Scyphozoa dalam bahasa Yunani (scypho = cangkang, zoa = hewan) memiliki bentuk
utama Medusa selama siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa disebut ubur-ubur. Medusa
biasanya memiliki tinggi 2-40 cm. Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual. Polip
kecil menghasilkan Medusa aseksual. Contoh kelas Scyphozoa adalah ubur-ubur atau
Aurelia aurita.

Scyphozoa mengalami metagenesis, yaitu bereproduksi secara seksual, dan kemudian


bereproduksi secara aseksual dalam satu generasi. Sperma keluar dari mulut medusa jantan
dan masuk ke usus medusa betina untuk membuahi sel telur. Hasil pembuahan adalah
perkembangan telur yang telah dibuahi menjadi larva bersilia yang disebut planula.

Anthozoa adalah hewan tanpa tulang belakang (invertebrata). Anthozoa termasuk dalam
filum Cnidaria. Anthozoa berasal dari kata Anthos = bunga dan Zoo = hewan. Anthozoa
mengacu pada hewan yang terlihat seperti bunga . Anthozoa hanya memiliki polip dalam
siklus hidupnya, sebaliknya polip Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa (Sudjadi,
2007). Anthozoa merupakan hewan yang memiliki fase hidup polip, tidak ada stadium
dewasa. Hidup soliter dan berkoloni, tidak ada stadia medusa. Mesoglea seluler, ada rongga
berisi saluran makanan. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa dan hidup di laut dangkal
sebagai polip soliter ataupun berkoloni. Tubuh polip anthozoa berbentuk silinder pendek,
dimana terdapat mulut, kerongkongan (stomodeum), pada sisi stomodeum terdapat
siphonoglyph dan dibawah stomodeum terdapat rongga gastovaskular, rongga
gastrovaskular dipisahkan menjadi beberapa kamar oleh sekat- sekat yang mengandung
nematokis, gastrodermis pada sekat mengandung nematocyst dan gonad. sementara cakram
basal merupakan tempat melekatkan diri pada substrat. Anthozoa memiliki tentekel yang
memiliki nematokis dan berwarna-warni. Classis Anthozoa mencakup lebih dari 6000
species, dan jenisnya sangat heterogen sehingga dibagi dua subclassis, Zoantharia dan
Alcyonaria (Barnes 1982).

Ukuran polip pada kelas anthozoa biasanya lebih besar dibandingkan ukuran polip dari
jenis kelas lain pada filum Cnidaria dan tubuhnya tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3)
sehingga bila hewan dari kelas anthozoa mati kerangka akan membentuk pulau kerang
(reef). Reproduksi pada anthozoa yaitu secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta
reproduksi seksual dengan menghasilkan gamet. Pada anthozoa mangsa (makanan) terlebih
dahulu dilumpuhkan dengan nematosit, lalu ditarik kedalam oleh tentekel menuju
stomodeum sampai ke rongga gastrovaskular, dalam rongga gastrovaskular makanan
dicerna oleh enzim sehingga menghasilkan sari-sari makanan yang akan diserap dinding
gastrodermis. Makanan yang tidak dapat dicerna dimuntahkan kembali oleh mulut. Cakram
basal merupakan tempat melekatkan diri pada substrat.

Berikut terdapat contoh – contoh hewan dari Filum Coelenterata :

1. Tubipora sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Subclass : Alcyonaria
Order : Stolonifera
Family : Tubipoidae
Genus : Tubipora
Species : Tubipora musica

Warnanya merah (warna terang) dan memiliki sekat yang disebut flat form. Tabung
ventrikel ada sebagai saluran keluar masuknya air, tabung ventrikel seperti seruling, polip
aseksual dapat dilihat dari pembukaan polip yang sedang berkembang.

Tubipora musica bereproduksi seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi ketika sel
telur dibuahi oleh sperma. Tunas Tubipora musica tumbuh lewat reproduksi aseksual
dengan dan hidup di laut, menempel di dasar laut dan mencari makanan dengan
tentakelnya.

2. Madrepora sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Madreporidae
Genus : Madrepora
Spesies : Madrepora sp

Madrepora sp memiliki tubuh berduri, Madrepora sp tersusun atas rongga tubuh,


epidermis dan tentakel. Madrepora sp berwarna putih kusam saat disimpan kering.
Madrepora sp memiliki bentuk tubuh polipoid.

3. Physalia pelagica
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Subclass : Hydroidolina
Order : Siphonophorae
Family : Physaliidae
Genus : Physalia
Spesies : Physalia pelagica

Spesies ini termasuk dalam kelas Hydrozoa. Physalia pelagica juga dikenal sebagai ubur-
ubur api. Menghuni laut. Ada 3 jenis polip pada spesies ini, yaitu gastrozooid, gonozooid
dan daktilozooid.

4. Favia sp

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Faviidae
Genus : Favia
Species : Favia sp

Favia sp bentuknya hampir seperti cangkir poligonal. Memiliki bentuk yang sangat mirip
dengan Astraea. Favia sp hidupnya berkoloni, hidup di laut, dan merupakan salah satu
komponen terumbu karang. Di Favia sp ada kerangka seperti karang tebal, terdiri dari
tulang berkapur yang terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3). Tubuhnya mengandung
polip, bukan medusa.

5. Favites sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Faviidae
Genus : Favites
Species : Favites sp

Tubuh Favites sp terbuat dari kapur dan hidup berkelompok yang terdiri dari theka,
scleroseptum dan pedal disc berbentuk mangkok terbalik digunakan sebagai lem tubuh
(Suwignyo, 2005).

6. Acropora sp

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Species : Acropora sp

Acropora berbentuk seperti cabang aborsen, sampai cabang tebal, karang radial berbentuk
tabung, tidak melingkar atau lonjong, tersusun seragam dan rapat. Warna koloninya coklat,
dan ujungnya cenderung putih. Terbesar di seluruh perairan Indonesia (Sumur 1995,
Suharsono, 1996).

Terumbu karang di daerah tropis secara fisik didominasi oleh organisme berumur panjang.
Karang Scleractinia biasanya hidup berkelompok dan mengandung zoxanthellae, hidup
dalam 4.444 jenis jaringan tubuh, memiliki banyak bentuk, mulai dari tegak (seperti pohon,
meja, atau semak) hingga tidak tegak (seperti cangkang keras). atau cakram. Ukuran
maksimum, laju pertumbuhan, laju produksi dan jangkauan habitat setiap spesies sangat
berbeda (Tomascik, 1991 dalam Yusuf 2005).
7. Aurelia aurita

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Scyphozoa
Order : Semaeostomeae
Family : Aurelidae
Genus : Aurelia
Species : Aurelia aurita

Aurelia aurita hidup di perairan dangkal dan lautan. Genus Aurelia muncul di hampir
semua lautan, dari daerah tropis di utara hingga 70° LU, dan dari daerah tropis di selatan
hingga 40° LS. Aurelia hidup di perairan pesisir muara dan pelabuhan. Ia hidup di suhu air
laut mulai dari 6°C hingga 31°C, dengan suhu optimal 9°C hingga 19°C. Aurelia aurita
lebih menyukai perairan beriklim sedang dengan arus yang stabil.

8. Euplexaura sp

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Antipatharia
Family : Antipatharidae
Genus : Euplexaura
Species : Euplexaura sp
Euplexaura sp disebut juga akar bahar, dan bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan
bercabang. Tubuhnya terdiri dari bahan keratin, polip kecil dengan tentakel, mereka
biasanya hidup di bebatuan dan terlihat hitam seperti karang hitam.

9. Fungia sp

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Madreporaria
Family : Fungiidae
Genus : Fungia
Species : Fungia sp

Fungia sp (coral mushroom) merupakan spesies dari suku Coelenterata. Tubuhnya


berbentuk seperti bunga, dengan tentakel di sekeliling tubuhnya sebagai perpanjangan
tubuhnya dan sebagai penampung air. Dari pengamatan, tampak bahwa tubuh jamur
dibawah kondisi lingkungan terbaik, itu meningkat menjadi sekitar sepertiga dari ukuran
aslinya. Spesies ini memiliki banyak warna, dari hijau, ungu hingga oranye. Beberapa
spesies bahkan dapat memiliki lebih dari satu warna.

10. Porites sp

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Scleractinia
Family : Poritidae
Genus : Porites
Species : Porites sp

Karang Porites merupakan karang yang mampu hidup pada berbagai kondisi lingkungan
seperti pada daerah yang memiliki ragam variasi dalam sedimentasi tinggi,daerah yang
mempunyai fluktuasi salinitas yang tinggi (Morton,1990). Ciri khas Porites antara lain
adalah adanya tiga septa yang bergabung menjadi satu disebut triplet dengan satu pali.
Porites mempunyai jenis sekitar 25 jenis,tersebar diseluruh perairan Indonesia
(Suharsono,2008).

11. Hydra sp

Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Order : Anthomedusae
Family : Hydridae
Genus : Hydra
Species : Hydra sp

Hydra adalah polip soliter (hidup sendiri) yang hidup di air tawar. Secara umum, hydra
menggantung tubuh mereka dari tanaman air atau batu dengan menempelkan alas
berbentuk cakram ke alasnya. Ada lubang di ujung tubuhnya, dan ada banyak tentakel di
sekitarnya untuk menangkap makanan.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Jenis-jenis Coelenterata
Coelenterata terbagi menjadi 3 kelas yaitu:
• Hydrozoa
• Scyphozoa
• Anthozoa
2. Ciri – ciri hewan Coelenterata
• Multiseluler
• Diploblastik (memiliki dua lapisan)
• Simetri Radial
• Habitat umumnya di laut dan ada juga yang di air tawar
• Hewan karnivora
• Mempunyai knidoblast
• Adanya rongga gastrovaskuler
• Berkembangbiak secara seksual dan aseksual
• Rangka luar tersusun atas zat kapur atau kitin
• Memiliki dua fase metagenesis yakni fase polip dan fase medusa
• Beberapa spesies memiliki alat gerak berupa tentakel

3. Contoh hewan Coelenterata yang hidup di alam bebas antara lain: Tubipora sp,
Madrespora sp, Physalia pelagica, Favia sp, Favites sp, Acropora sp, Aurelia aurita,
Euplexaura sp, Fungia sp, Porites sp, Hydra sp.

I. DISKUSI

Berdasarkan data yang Anda punyai dan pengetahuan dari bacaan, diskusikan mengenai
hal-hal berikut:

a. Struktur tubuh (uniseluler, multiseluler, tingkat perkembangan jaringan/organ,


simetri, dsb)
Jawab : Coelenterata adalah hewan multiseluler. Filum Coelenterata disebut metazoa,
meskipun masih primitif. Ini karena kompleksitas struktur tubuh. Tubuh Coelenterata
terdiri dari banyak sel dan membentuk jaringan. Namun, perkembangan fisiknya masih
terbatas. Coelenterata lebih maju daripada Porifera pada tingkat filogenetik, karena
meskipun Porifera terdiri dari banyak sel, sel-sel ini belum membentuk susunan jaringan
dan organ yang benar. Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial. Coelenterata
memiliki struktur tubuh diplobastik yakni ada 2 lapisan tubuh yang terdiri dari lapisan luar
(ectoderm/epidermis) dan lapisan dalam (endoderm/gastrodermis). Diantara ektoderm dan
endoderm terdapat lapisan mesoglea.

b. Pola kehidupan (koloni, soliter, sesil, mobil, bebas, parasit, komensal, dsb)
Jawab : Pola kehidupan Coelenterata yakni sebagian hidup secara soliter, sedangkan
sebagian lain hidup berkoloni. Sebagian besar Coelenterata berhabitat di air laut kecuali
Hydra sp yang berhabitat di air tawar. Karang dan alga simbiosisnya (Zooxantella)
memiliki hubungan simbiosis yang saling menguntungkan, menyediakan nutrisi bagi
karang dan mengekstrak bahan anorganik dari metabolisme karang untuk digunakan dalam
fotosintesis.
c. Kedudukan dalam taksonominya
Jawab : Kedudukan Coelenterata dalam taksonomi sebagai filum yang terbagi menjadi 3
kelas yaitu Anthozoa, Scyphozoa, dan Hydrozoa. Spesies yang termasuk kelas Anthozoa
antara lain: Tubipora sp, Madrepora sp, Favia sp, Favites sp, Acropora sp, Euplexaura sp,
Fungia sp, dan Porites sp. Pada kelas Scyphozoa terdapat spesies Aurelia aurita. Dan kelas
yang terakhir yaitu Hydrozoa terdapat Physalia pelagica dan Hydra sp.
J. DAFTAR PUSTAKA

Ampou, E. E. (2021). SPOT REKRUTMEN KARANG PADA TERUMBU BUATAN


BIOREEFTEK DI PERAIRAN PESISIR DESA KEROBOKAN, BULELENG, BALI
Eghbert. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 5(2), 410-418

Deb, S., Badhai, J., & Das, S. K. (2020). Draft genome sequences of two Vibrio fortis
strains isolated from coral (Fungia sp.) from the Andaman Sea. Microbiology resource
announcements, 9(1), e01225-19

Firdaus, M. R. (2020). Aspek biologi ubur-ubur api, Physalia physalis (LINNAEUS,


1758). OSEANA, 45(2), 50-68.

Haris, A. (2019). Karang Lunak Anthozoa: Octocorallia. Deepublish.

Maya, S., & Nurhidayah, N. (2020). ZOOLOGI INVERTEBRATA.

Nurhadi., & Febri, Yanti. (2018). Buku Ajar Taksonomi Invertebrata.

Nurma, Y. (2021). MODUL TAKSONOMI INVERTEBRATA (Doctoral dissertation,


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG).

Purnamasari, R., & Santi, D. R. (2017). Fisiologi Hewan

Rafsanjani, M. E. D., Sabdono, A., & Djunaedi, A. (2020). Uji Resistensi Bakteri Karang
Galaxea sp. dan Porites sp. terhadap Pestisida Triazofos. Journal of Marine Research, 9(2),
186-192

Rosaline, A. D. (2020). Pengaruh Kedalaman terhadap Kepadatan Zooxanthellae pada


Karang Acropora sp. di Perairan Gili Ketapang Probolinggo, Jawa Timur (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA)

Uun, Yanuhar. (2018). Avertebrata.

Wahono, E. (2020). Mengenal Coelenterata. Alprin.

Yusuf, Kastawi, dkk. Zoologi Avertebrata.(2005)


K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai