Anda di halaman 1dari 1010

SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional
Berbagai kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
yang dilaksanakan selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, dan sejak
tahun 2001 diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama Program
Kreativitas Mahasiswa. Program ini di perguruan tinggi telah memperlihatkan adanya
peningkatan, hasilnya dapat dilihat dalam dua direktori yang telah diterbitkan
sebelumnya, disusul dengan direktori tahun 2006 ini.

Keberhasilan program kreativitas

mahasiswa ini dapat dijadikan sebagai

bahan inspirasi untuk lebih menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa


dibidang penelitian, penerapan teknologi, kewirausahaan dan pengabdian kepada
masyarakat, guna mencapai keseimbangan antara hard skill dan soft skill dengan
meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap ilmiah, sikap profesional, sikap
peduli serta peka pada masyarakat dan lingkungan, sehingga lulusan memiliki
kompetensi kepribadian dan kompetensi profesi. Saya berharap pada waktunya kelak
para lulusan perguruan tinggi yang melaksanakan kegiatan program kreativitas
mahasiswa dan berupaya menindaklanjuti hasil karyanya kedalam kehidupan
bermasyarakat.

Atas diterbitkannya Direktori Program Kreativitas Mahasiswa ini, saya


menyampaikan

penghargaan

Direktorat

Penelitian

dan

Pengabdian

kepada

Masyarakat beserta para pakar dan staf yang mendukung penerbitan direktori ini.
Semoga berbagai kegiatan kreativitas yang inovatif bermanfaat dan dapat
meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat.

Jakarta, Desember 2006


Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Satryo Soemantri Brodjonegoro

PRAKATA
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktori Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2006 ini merupakan
direktori yang terbit untuk ketiga kalinya sejak tahun 2004. Program Kreativitas
Mahasiswa ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti, menerapkan
teknologi, kewirausahaan dan pengabdian kepada masyarakat dikalangan mahasiswa
dapat mendorong semangat dalam menggali ide kreatif dan inovatif dari mahasiswa
dalam mewujudkan kedalam dunia nyata, dari ilmu serta teori yang telah diperoleh
dalam pendidikan pengajaran, mewujudkan sinergi potensi mahasiswa dalam menjalin
kerjasama satu tim dalam pelaksanaan program, serta menciptakan peluang
keberhasilan berwirausaha kelak pada waktunya telah lulus sehingga dapat
menciptakan lapangan kerja mandiri.
Program Kreativitas Mahasiswa meliputi lima jenis kegiatan yaitu PKM
Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM Kewirausahaan
(PKMK), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM), dan PKM Penulisan Ilmiah
(PKMI). Kegiatan PKM ini telah berjalan lima tahun dan menunjukkan adanya
peningkatan dalam penemuan ide cemerlang, dalam penelitian, berkarya dalam
penerapan teknologi serta mempunyai naluri dan jiwa kewirausahaan serta
pengabdian kepada masyarakat sehingga kelak mereka termotivasi untuk
mengembangkan karya sesuai dengan bidang yang ditekuni dan berkreasi mengisi
peluang ekonomi yang ada dihadapannya.
Direktori ini memuat karya program kreativitas mahasiswa tahun 2006 yang
dirangkum dalam bentuk abstrak dari empat bidang PKM kecuali PKMI dan
diterbitkan selain untuk dokumentasi juga dapat menyebarluaskan informasi kegiatan
kreativitas mahasiswa di perguruan tinggi kepada masyarakat luas.
Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua tim pelaksana
program kreativitas mahasiswa, para pakar dan staf Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat serta semua pihak yang telah mendukung penerbitan
direktori ini. Semoga Direktori Program Kreatifitas Mahasiswa ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Desember 2006


Direktur Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat

Mochammad Munir

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

"Cost Effectiveness" dan Faktor Pengahambat Realisasi Kebijakan Relokasi


Pedagang Kaki Lima (PKL) (Studi Kasus di Pasar Anyar Bogor dan Pasar
Senen Jakarta), Tunjung Pawestri K.W. dkk., Inst. Pertanian Bogor

61

"Tablet Cendana" Sebagai Nutrisi Perantara pada Periode Transisi dari


Tanaman Inang Primer ke Inang Sekunder dalam Proses Adaptasi Perakaran
Cendana (Santalum album Linn.), Rahastu Setyawan dkk., Univ. Gadjah
Mada Yogyakarta

62

Absorbsi Timbal (Pb) Dalam Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Karbon
aktif, Murhadi dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

63

Aktivitas Anthelmintika Sari Daun Miana (Coleus blumei) terhadap Cacing


Pita Pada Ayam, Yasmine Qurrota Ayunina dkk., Inst. Pertanian Bogor

64

Aktivitas Antibakterial Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn) Terhadap


Bakteri Patogen pada Ikan dan Udang, Muhammad Sidik dkk., Poltek Negeri
Pertanian Pangkep Sulawesi

65

Aktivitas Repelensi Enstrak Batang Bricea javanica L. (Merr) Terhadap


Nyamuk Aedes aegypti, Surya Nengsih dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

66

Aktivitas Sitotoksik dan Induksi Apoptosis Ekstrak Etanolik Bunga Rosella


(Hibiscus Sabdariffa Linn.) Terhadap Sel Kanker Payudara (T47D), M. Rifqi
Rokhman dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

67

Amobilisasi E.Coli DH5a Rekombian (pTP510) Untuk Menghidrilisis Xilan


Menjadi Xiloolgosakarida, Rohmawati dkk., Univ. Airlangga Surabaya

68

Amplikasi Gen B7Dex Dalam Rangka Produksi enzim Dekstranese Secara


Besar-Besaran Untuk Penggunaan Dalam Industri Gula, Achmad Afifudin
dkk., Univ. Airlangga Surabaya

69

10

Analisa Sekuen Genome dengan Pendekatan Pengolahan Sinyal Digital, Bayu


Ganjar Prawira dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

70

11

Analisis dan Identifikasi Kebutuhan Nelayan di Wilayah Pesisir Kecamatan


Syah Kuala banda Aceh Pasca Gempa dan Tsunami Seiring dengan Kenaikan
Harga BBM, Denifaelani dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

71

12

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesanggupan Mesyarakat


Surakarta dalam Menerima Asuransi Syariah, Denta Mukaromi dkk., Univ.
Muhammadiyah Surakarta

72

13

Analisis Model Pertanaman Pohon Sebagai Peredam "Polusi Suara", Janatun


Naim dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

73

14

Analisis Mutu Daya Awet pepes Ikan Teri (Stelophorus sp) Asap dengan
Menggunakan Kemasan Batang Bambu, Hadrayani dkk., Poltek Negeri
Pertanian Pangkep Sulawesi

74

15

Analisis Mutu Snack Sukun (Artocarpus communi) dengan Fortifikasi Tepung


Ikan Gabus (Ophiocephalus stratus), Zahratul Ainum S. Uran dkk., Poltek
Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

75

16

Analisis Parameter Fisis pada Intonasi Suara Emosi Manusia, Hasan Adi
Susanto dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

76

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

17

Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Menuju


Terwujudnya Kemandirian Dalam Era Otonomi Daerah, Dian Novitasari dkk.,
Univ. Muhammadiyah Surakarta

77

18

Analisis Rancangan Alat Penjernihan Air dengan Pemanfaatan Keramik


Gerabah Gergaji, Siti Zulfamia Indrasari dkk., Univ. Negeri Makassar

78

19

Analisis Resiko Geologi pada Konstruksi Jalan dan Terowongan: Studi Kasus
di Jalur Selatan DIY, Dimas Hardita dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

79

20

Analisis Strategi Kamuflase Mie Instan Merek Supermi Sedaaap Terhadap


Keputusan Konsumen (Studi Kasus: Pada Masyarakat Kota Bogor), Inne
Wulandari dkk., Inst. Pertanian Bogor

80

21

Analisis Struktural Klausa Verbal dan Nonverbal Bahasa Muna, Hadiman


dkk., Univ. Haluoleo Kendari

81

22

Aplikasi Enzim Lipase dalam Bekatul dan Lateks Pepaya untuk Produksi
Biodisel dari Minyak Kelapa, Dewi Wahyunigsih dkk., Univ. Diponegoro
Semarang

82

23

Aplikasi Kitosan sebagai Edible Coating pada Bakso Ikan Nila Merah, Zia
Perdana dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

83

24

Aplikasi Pemodelan Linear Programming Dalam Desain Terapi Radiasi Untuk


Meningkatkan Keefektifan Waktu Sembuh Pasien, Sri Rahayu dkk., Univ.
Negeri Semarang

84

25

Bahaya Pencemaran Sulfur Dioksida (SO2) Bagi Kelangsungan Hidup


Masyarakat Banjarbaru dan Sekitarnya, Ahmad Apriyadi dkk., Univ.
Lambung Mangkurat Banjarmasin

85

26

Bawang Merah dan Jeruk Nipis Sebagai Antioksidan Alami Minyak Goreng
Curah, Anisa Rahma Lathifa dkk., Inst. Pertanian Bogor

86

27

Be A. Part of History (Efektivitas Penggunaan Ketoprak Sebagai Media


Pembelajaran Sejaran di SMP), Umi Gita Nugraheni dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

87

28

Beneficial Plant, Trend Masa Depan (Studi Potensi Tanaman Cassia


cobanensis), Erma Normayanti, A.Md. dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

88

29

Beton Polimer Termoplastik Yang Ringan Dengan Kuat Tekan Tinggi, Irfan
Krisna Saputra dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

89

30

Biodiesel dari Sumber Terbarukan "Etanolisis Minyak Biji Bunga Matahari


dengan Katalisator KOH", Barkah Ramadhani dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

90

31

Bioenkaspsulasi Levamisol Ke Dalam Artemia salina Untuk Menanggulangi


Vibriosis pada Larva Udang Windu, Penaeus monodon Fabr, Syamsu Alam
dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

91

32

Biosensor Urca Untuk Mendeteksi Urea dalam Urine, Prima Kharisma Indra
Yahya dkk., Univ. Brawijaya Malang

92

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

33

Budidaya Spons Laut (Farm: Demospongia) sebagai Usaha Alternatif


Pemberdayaan Secara In Vitro, Handasari Mokodompit dkk., Univ. Gadjah
Mada Yogyakarta

93

34

Cerita Pendek Pilihan Biologi (Cerpillo) untuk Mempermudah Pemahaman


Konsep Biologi, Chairul Amri dkk., Univ. Negeri Padang

94

35

Clothing Distro Yang Sesuai Kota Budaya, Maulidyati Aisiah dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

95

36

Cracker Berprotein Tinggi dari Tepung Bekicot (Achanita SPP) Untuk


Mengatasi Masalah Gizi Buruk, Nanik Hendrawati dkk., Inst. Teknologi 10
Nopember Surabaya

96

37

Cribos Untuk Mendeteksi dan Mengelola Reaksi-Reaksi Asmatis pada


Penderita Asma, Andri Kurniawan dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

97

38

Degumming Minyak Kasar Kacang Tanah dengan Asam Phospat, Damayanti


Nur M. dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

98

39

Desain Kemudi Ber-tail Flap Untuk Meningkatkan Maneuverability Kapal,


Heru Hermansyah dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

99

40

Desain Pengelolaan Bekas Tebas Jalur Di Areal HPH Pada Sistem Tebang
Pilih Tanaman Jalur (TPTJ), Eko Yuwono dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

100

41

Deteksi Pola Sebaran Air Tanah Tercemar di Daerah Rancaekek dengan


Menggunakan Metode Geolistrik, Endah dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

101

42

Deterpenisasi Melalui Proses Ekstraksi Distilasi Menggunakan Pelarut Etanol


sebagai Upaya Peningkatan Mutu Minyak Nilam, Cucuk Trihono dkk., Univ.
Diponegoro Semarang

102

43

Di Indonesia, Lambok Maria Hutabarat dkk., Inst. Pertanian Bogor

103

44

Disiplin Pengemudi Angkutan Umum Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan


Lalu Lintas, Krisman Hadi Permana dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya

104

45

Distribusi Al dan Sekresis Asam Organik pada Akar Padi Gogo sebagai
Parameter Fisiologis Toleransi Alumunium, Ina Fajarwati dkk., Inst.
Pertanian Bogor

105

46

Edible Film Berbasis Protein Ikan, Yogi Waldingga Jasnedi dkk., Inst.
Pertanian Bogor

106

47

Efek Anti Proliferatif Ekstrak Etanol Biji Tanaman Jinten Putih (Cuminum
cyminum Linn.) Terhadap Sel Kanker Payudara, Irwan Desyanto Raharjo
Indartono dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

107

48

Efek Antiangiogenesis Minyak Buah Merah (Pandarus conoideus Lam) pada


Membran Korio Alantois (CAM) Embrio Ayam Terinduksi bFGF, Nur Ismiyati
dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

108

49

Efek Ekstrak Etanol Biji Jintan Putih (Cuminum cyminum Lin.) Terhadap
Induksi Enzim Glutation-S-Transferase dan Penghambatan Mutasi gen p53
pada Hepar Tikus Galur Sprague Dawley yang Diberi 7,12Dimentilben[a]Antrasena, Marlyn Dian Laksitorini dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

109

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

50

Efek Ekstrak Etanolik Kacang Panjang Terhadap Tingkat Proliferasi dengan


AgNOR dan Ekspresi Reseptor Estrogen Pada Sel Payudara, Ika Puspita Dewi
dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

110

51

Efek Imuostilator Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)


Pada Ayam Potong (Gallus sp.) yang Diinduksi Vaksin Avian influenza, Yose
V.P. Sagala dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

111

52

Efek Kekeringan Terhadap Kandungan Prolin dan Gula Total Pada Tanaman
Sorghum (Sorghum sp) Kultivar Lokal Timor Barat, Aprianus Radja dkk.,
Univ. Nusa Cendana Kupang

112

53

Efek Penghambatan Ekstrak Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack)


Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Inducer Mediator Inflamasi, Lia
Destiarti dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

113

54

Efek Penjenuhan karbondioksida (CO2) Terhadap laju Pertumbuhan Populasi


Mikroalga Spirulina maxima, Lutfi Anggadhania dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

114

55

Efek Proliferatif Ekstrak Etanolik Kacang Panjang Pada Sel Payudara, Aditya
Fitriasari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

115

56

Efektivitas Beberapa Fitohormon dan Tingkat Kematangan benih Terhadap


Pertumbuhan Kecambah Tanaman Mahkota Dewa, Bambang Anggono
Irawan dkk., Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara

116

57

Efektivitas Beberapa Isolat VAM Sebagai Pupuk Hayati dengan Penambahan


Pupuk Organik pada Sistem Pertanian Organik Apel Batu, Maryadi dkk.,
Univ. Muhammadiyah Malang

117

58

Efektivitas Berbagai Macam Serbuk Gergaji kayu dan Penambahan Nutrisi


pada Pertumbuhan dan Hasil Jamur Shiitake (Lentinus edodes L.), Imam
Efendi dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

118

59

Efektivitas Dekok daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Sebagai Alternatif


Penghambat Pertumbuhan Jamur Candida albicans Penyebab Candidiasis
Secara In Vitro, Ma'rifatul Ula dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

119

60

Efektivitas Ekstrak Akar Tagetes erecta (Dicotyledoneae : Asteraceae)


120
Sebagai Biopestisida Hama Spodoptera exigua Hubn (Lepidpotera :
Noctuidae), Usep Usman Nasrulloh dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

61

Efektivitas Ekstrak Tapak Dara (Catharanthus roseus L.) Terhadap


Penghambatan Perkecambahan dan Pertumbuhan Gulma Krokot (Portulaca
oleracea), Gut Windarsih dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

121

62

Efektivitas Konsentrasi Daun Srikaya (Annona squamosa) Terhadap


Mortalitas Kutu Kepala (Pediculus Humanus Capitis), Basirun dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

122

63

Efektivitas Pemanfaatan Transformasi Tokoh Kartun Televisi Dalam Komik


Berbahasa Jawa Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jawa Siswa Sekolah
dasar Kelas IV, Sri Lestari Hindri Astuti dkk., Univ. Negeri Semarang

123

64

Efektivitas perlindungan Korban Kekerasan Dalam rumah Tangga (Studi di


Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Malang), Linda Kusuma N dkk., Univ.
Widya Gama Malang

124

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

65

Efektivitas Supernatan Kulit Pisang Ambon dalam Menurunkan Deformitas


Struktur Sel Otak Setelah Perlakuan Injeksi Nikotin Dosis Tinggi Pada Vena
Marmut, Lina Haryati dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

125

66

Efikasi daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) untuk Mengobati Penyakit
Skabiosis pada Ternak Kambing, Zulhelmi dkk., Univ. Syiah Kuala Banda
Aceh

126

67

Eksistensi Ragam Bahasa Kaum Transeksual Sebagai Resistensi Terhadap


Masrginalisasi Mereka Oleh Masyarakat di Kota Malang, Niken Pusposari
dkk., Univ. Brawijaya Malang

127

68

Eksperimen Penggunaan Serat Rami Lamina pada Komposit Matrik Polimer


Dengan Resin Polyester, Mochammad Dahlan dkk., Inst. Teknologi Nasional
Malang

128

69

Eksplorasi Keanekaragaman dan Kelimpahan Burung Pemangsa (Raptor) di


Gunung Unggaran Jawa Tengah sebagai Upaya Konservasi, Arif Rahman
Hakim dkk., Univ. Negeri Semarang

129

70

Evaluasi Kebijakan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Ditinjau Dari


Aspek Pendanaan Kampanye (Studi Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung
di Kabupaten Malang), Wiwit Kurniawati dkk., Univ. Brawijaya Malang

130

71

Evaluasi Program Pemberantasan Sarang Nymuk Demam Berdarah Dengue


Pada Masyarakat di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan
Menggunakan Metode Rapid Survey, Hermawan Istiadi dkk., Univ.
Diponegoro Semarang

131

72

Fabrikasi Nanopartikel Y2O3:Gd dengan Metode simple Heating, Aunuddin


Syabba Vioktalamo dkk., Inst. Teknologi Bandung

132

73

Fabrikasi Sensor Kimia Optik Berbasis Polianilin Untuk Penentuan


Antioksidan dalam Sampel Makanan dan Farmasi, Dhina Ayu Susanti dkk.,
Univ. Jember

133

74

Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Kawin Kontrak, Krisman


Hadi Permana dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya

134

75

Fermentasi Molase untuk Produksi Mikroprotein sebagai Pakan Unggas,


Yuniati dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta

135

76

Flash Card Klasifikasi dengan sistem Permainan Bridge Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMU, Dewi
Wulandari dkk., Univ. Negeri Malang

136

77

Formula Pupuk Biologi Pelarut Fosfat dengan Menggunakan Media tanah


Gambut Sebagai Agen Pembawa Mikroba, Normasari dkk., Univ. Diponegoro
Semarang

137

78

Formulasi Biskuit Berkalsium Tinggi sebagai Alternatif Pemanfaatan Limbah


Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp.) untuk Memenuhi Kebutuhan Harian AnakAnak, M. Azwar Haris dkk., Inst. Pertanian Bogor

138

79

Formulasi dari Gel Ekstrak Nerium Oleander untukPengobatan Jerawat,


Marcia Dewi hartanto dkk., Univ. Indonesia

139

80

Formulasi Lotion Antinyamuk Minyak Atsiri Kayu Manis, Sri Widiastuti dkk.,
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

140

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

81

Formulasi Pupuk Majemuk lepas Kendali (Controlled release) yang Efisien


Untuk Tanaman Tomat, Kentang, dan Cabai Merah Berdasarkan Studi
Distribusi Unsur-Unsurnya dalam Tanaman, Tanah dan Air Pada berbagai
Kondisi Penanaman, Andina Septiarini dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

141

82

Formulasi Sediaan Tablet Ekstrak Gossypium Herbaceum Sebagai alternatif


Kontrasepsi Pria, Ika Sherly Rudiawati dkk., Univ. Jember

142

83

Frekuensi Siulan Lumba-Lumba Hidung Botol (tursios sp.) Saat Berenang


Bersama anak-anak di gelanggang Samudera Jaya Ancol. Taman Impian
Jaya Ancol, Alfrido Marlianno dkk., Univ. Indonesia

143

84

Hubungan Kelimpahan Ikan Indikator (Famili Chaetodontidae) dengan


Kondisi Terumbu Karang Tepi di Perairan Bunati Kabupaten Tanah Bumbu,
Ferdy Aditya Amrillah dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

144

85

Hutan Kota Sebagai Pengendali Polusi Udara (CO2), Didid Sulastiyo dkk.,
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

145

86

Identifikasi Ragam Penyakit dan Keluhan Kesehatan Pada Balita Yang


Bertempat Tinggal dalam Lingkungan Kumuh Perkotaan (Studi Kasus Di
Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Kenjeran Surabaya), Aning Putri
Illahika dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

146

87

Implementasi Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dalam


Pembelajaran Konsep Ikatan Kovalen Siswa Kelas X SMAN 4 Banjarmasin
Tahun Pelajaran 2005/2006, Tri Anaceria dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

147

88

Implementasi Pelaksanaan Self Assesment System Menurut Persepsi Wajib


Pajak (Studi Wajib Pajak Badan di Kota Surakarta), Bayu Tri Cahya dkk.,
Univ. Muhammadiyah Surakarta

148

89

Implikatur Konvensional Dalam Parikan dan Ungkapan pada Tuturan Lisan


Ekabahasawan Jawa Timur di Masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan, Fafi
Inayatillah dkk., Univ. Negeri Surabaya

149

90

Indikasi Kejahatan Perdagangan Manusia sebagai Lex Specialis Crime


(Dalam Bentuk Tenaga Kerja Maupun Non Tenaga Kerja di Propinsi Jawa
Tengah), Agung Sulityo dkk., Univ. Negeri Semarang

150

91

Interpretasi Foto Udara untuk Menentukan Daur Financial Hutan Jati Rakyat
Menggunakan Pendekatan Nilai Harapan Lahan (Stusi Kasus di Kecamatan
Pajangan, kabupaten Bantul, Yogyakarta), Bambang Andriyanto dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

151

92

Inventariasi Hukum Adat masyarakat Kulawi Atas pengelolaan Hutan di Kab.


Donggala Sulteng, Amrinif dkk., Univ. Tadulako Palu

152

93

Investasi Penyebaran Intrusi Air Laut di Kota bengkulu Dengan Metode


Geolistrik Tahanan Jenis, Bayu Suhartanto dkk., Univ. Bengkulu

153

94

Isolasi dan Identifikasi Metabolit Sekunder dari Daun Mahkota Dewa


(Phaleria Macrocarpa), Dini Wulandari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

154

95

Isolasi dan Karakterisasi Pufa Dari Minyak Limbah Ikan, Sinta R. Rahman
dkk., Univ. Sam Ratulangi Manado

155

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

96

Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Oligomer Resveratrol dari Biji Bagore


(Caesalpinia crista Linn) yang Berpotensi Sebagai Antimalaria, Budi
Wijayanti dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

156

97

Isolasi dan Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Dari
Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara, Irnawati dkk., Univ. Haluoleo
Kendari

157

98

Isolasi Eugenol dalam Minyak Cengkeh dengan Distilasi Fraksionasi Tekanan


Rendah, Ria Amiriani dkk., Univ. Diponegoro Semarang

158

99

Isolasi Senyawa Golongan Oligostilbenoid dari Tumbuhan Endemik Indoensia


(Meranti) dan Usaha Pemanfaatannya sebagai Obat Anti Kanker, Sandra Dwi
anggraini dkk., Univ. Airlangga Surabaya

159

100 Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Penyusun


Fraksi Polar dari Ekstrak Bunga Tanaman Spathodea campanulata Beauv,
Saiful Apirin dkk., Univ. Brawijaya Malang

160

101 Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Lokal Penghasil Zat Warna Asal Papua,
Dewi Nur Harjani dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari

161

102 Kajian Bungkil Biji Jarak sebagai Alternatif Pengganti Bungkil Kedelai dalam
Ransum Puyuh, Herlan Noor Rafis dkk., Inst. Pertanian Bogor

162

103 Kajian Drainase Permukaan Kampus I Universitas Muhammadiyah


Surakarta, Beni Setiyanto dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

163

104 Kajian Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Senyawa Kalanon dan


turunannya sebagai Anti Leukemia dengan Pendekatan PCR (Principle
Component Regression), Harjono dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

164

105 kajian Metode Penyambungan "There In One" pada Tanaman Hias Kamboja
Jepang, andria Dwi Nugrahini dkk., Univ. Pembangunan Nasional (UPN)
Veteran Jawa Timur

165

106 kajian Optimasi Pengaruh Orientasi Serat dan Tebal Core Terhadap
Peningkatan Kekuatan Bending & Impak Komposit Sandwich GFRP dengan
Core PVC, Istanto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

166

107 Kajian Pemanfaatan Urea sebagai Katalis Alternatif Pada Transesterifikasi


Minyak Kelapa Sawit, Anggono Wijaya dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

167

108 Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Menggunakan Metode Daur


Belajar (Learning Cycle) dengan Alternatif Model Evaluasi Ular Tangga untuk
Pembelajaran Sains Kimia di SMP Berdasarkan Kurikulum 2004, Rafini dkk.,
Univ. Negeri Malang

168

109 kajian Penyebaran Limbah Cair Bawah Permukaan Berdasarkan Sifat


Kelistrikan Batuan di Lokasi Pembuangan Akhir (LPA) Benowo Surabaya,
Suparmanto dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

169

110 Kajian Perpustakaan di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Se-Kota Malang


Kaitannya dengan Peningkatan Minat Baca Siswa, Fathur Rofiq dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

170

111 Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Antidiabetes,


Tyas Kurniasih dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

171

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

112 Kajian Yuridis Trafficking dalam Kaitannya dengan Transnational Organized


Crime dan Hak Asasi Manusia (Ditinjau dari Aspek Hukum Internasional dan
Hukum Nasional Indonesia), Muhammad Deni dkk., Univ. Andalas Padang

172

113 Karakterisasi Edible Film Dari Pati Singkong (Manihot utilissima Pohl),
Khusnul Khotimah dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

173

114 Karakteristik Habitat Gelatik Jawa (Padda oryzyvora L) di Daerah Istimewa


Yogyakarta, Felix Christoforus Rumlus dkk., Univ. Katholik Indonesia
Atmajaya Yogyakarta

174

115 Karakteristik Pemakaian Register Polisi Dalam Komunikasi "Handy Talky" di


Polwiltabes Surabaya, Siti Alfiyatul MH dkk., Univ. Negeri Surabaya

175

116 Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Ekowisata Aeknaukli, Parapat


Berdasarkan Analis Vegetasi, Ahyani Ridhayani Lubis dkk., Univ. Negeri
Medan

176

117 Keberartian Pemberian Subsidi Tunai BBM Terhadap Pola Konsumsi


Masyarakat Yang Tidak Mampu Oleh Pemerintah Republik Indonesia
Dikaitkan dengan Naiknya BBM di Kota Bandung, Daniel Agustinus Nababan
dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

177

118 Kebijakan Penggunaan Lahan di Kota Depok : antara Konsepsi dan


Implementasi. Studi Kasus : Kec. beji, Harry Bawono dkk., Univ. Indonesia

178

119 Kecenderungan Minat Pembeli Tekstil Cetak Dalam Kurun Waktu Tertentu,
Nurul Sri Rahayu dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

179

120 Keefektifan Bakteri Rhizosfer Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Dalam


Pembuatan Kompos dan Pengendalian Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora
brassicae) pada Tanaman Cruciferae, Irfanni dkk., Inst. Pertanian Bogor

180

121 Keefektifan Batu Kapur Asal Desa Maruni Kabupaten Manokwari sebagai
Bahan Baku Kapur Pertanian, Selfianus Naa dkk., Univ. Negeri Papua
Manokwari

181

122 Keefektifan Media Komputer Sebagai Sarana Pembelajaran Ikatan Kimia


pada Siswa SMA Kelas I, Siti Ni'matul Fitriyah dkk., Univ. Negeri Malang

182

123 Kemampuan Berwirausaha Wanita Pengusaha "Home Industry" Makanan Di


Kabupaten Bantul Yogyakarta, Rezha Rahman Wijaya dkk., Akademi
Pariwisata Indraprasta Yogyakarta

183

124 Kemampuan Potong End Mill Cutter Two Lips Dengan Tangkai Bahan VCL
140 Terhadap Bahan Mild Steel dan Aluminium, Simson Purnomo dkk., Univ.
Negeri Yogyakarta

184

125 Kendala Implementasi KBK Dalam Bidang Studi bahasa Inggris tingkat SLTP
di Yogyakarta, Rosanti Handayani dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

185

126 Kepadatan dan Pola Distribusi Kerang Bakau (Polymesoda bengalenesis


Lammarek) di Kawasan Pesisir Hutan Mangrove Muara Pawan Kalimantan
Barat, Ratna Sumiati dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

186

127 Kinerja Dari Pemakaian Pasir Alam Hasil Tambang Masyarakat Desa Koto
Baru Sebagai Agregat Halus Campuran Lataston, Ali Afdal dkk., Poltek
Negeri Unand Padang

187

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

128 Kinetika Degradasi Zat Warna Rhodamin B Dengan Fotokatalis TiO2,


Muhammad Arfandi dkk., Univ. Haluoleo Kendari

188

129 Kloning dan Ekspresi Gen Yang Diperlukan dalam Biosintesis Partikel
Magnetit pada Magnetospirillum magneticum AMB-1, Tika Widayanti dkk.,
Inst. Pertanian Bogor

189

130 Konstruksi Pustaka Genom arthrobacter B7 dan Deteksi Transforman yang


Mengandung Gen Sisipan B7Dex, Ika Yuni Setyowati dkk., Univ. Airlangga
Surabaya

190

131 Kontroversi Peristiwa AOI (Angkatan Oemat Islam) di Kebumen Tahun 19491951, Banu Setiawan dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

191

132 Korelasi Antara Kualitas Air Tanah Dengan Kejadian Penyakit Kulit Penduduk
Daerah Pemukiman Sekitar TPA Gunung Tugel Desa Kedungrandu
Purwokerto Kabupaten Banyumas, Mangesthi Puspitaningdyah dkk., Univ.
Jenderal Soedirman Purwokerto

192

133 Kreasi Telor Asin Pedas, Tedy Takwadi dkk., Univ. Pancasakti Tegal

193

134 Kualitas Sel Nata De Algae Monospesies Versus Multispesies Akibat Lama
Penyimpanan Pada Suhu Rendah, Siti Rokhimah dkk., Inst. Pertanian Bogor

194

135 Liquid Organo Geo Fertilizer Sebagai Pendukung Pertanian Berkelanjutan,


Asri dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

195

136 Math At Home" Sebauah Program Peningkatan Minat dan Prestasi anak
Dalam Bermatematika, Siti Rohayah dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

196

137 Memanfaatkan Beda Temperatur Sehingga Menjadi Listrik Ditinjau Dari


Karakteristik Beda Potensial Pada Sel Termogalvanik, Anissa Listiana
Maharani dkk., Inst. Pertanian Bogor

197

138 Membran Polysulfon untuk Pemisahan Zat Warna Dispersi Dari Limbah
Indutri Tekstil Melalui Proses Ultrafiltrasi, Rosyadi dkk., Poltek Negeri
Sriwijaya Palembang

198

139 Mempercepat Munculnya Berahi Setelah Pada Kambing Kacang Melalui Urea
Multinutrient Molasses Block (UMMB) dan Tepung Darah, Sofyan dkk., Univ.
45 Makassar

199

140 Mengatasi Intoksisitasa Alkohol : Efek Umbi Teki (Cyperus rotundus)


terhadap Hepatitis Akibat Alkohol Pada Tikus (Rattus novergicus), Lamria
Besty S. dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

200

141 Menurunkan Kadar Limbah Organik di Sungai Kaligarang Semarang


Menggunakan Fotokatalis ZnO/Zeolit Alam Yang Dipaparkan pada Sinar
matahari, Siti Muawanah dkk., Univ. Negeri Semarang

201

142 Meriklon Anggrek Spesies Sebagai Alternatif Perbanyakan Tanaman Untuk


Melestarikan Plasma Nutfah, Rulita Puspitasari dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

202

143 Metode Cepat Untuk Kuantifikasi Kadar Kurkumin Pada Temu Lawak, Kunyit
dan Sediaan Herbal Komersial Secara Spektofotometri Derivatif Vis, Gerilda
Ridwina dkk., Inst. Pertanian Bogor

203

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

144 Model Diseminasi Inovasi Budidaya Tanaman Padi Sistem Jajar Legowo
Melalui Pengembangan Teknologi Partisipatoris Di Malang Raya, Muliatin
dkk., Univ. Brawijaya Malang

204

145 Model Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Kemampuan


entrepreneurship Untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan, Tarma dkk.,
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

205

146 Modifikasi Bentonit dan Uji Kinerja Bentonit Hasil Modifikasi pada Poses
Pemucatan Minyak Sawit Mentah, Irwan Nugraha dkk., Univ. Pendidikan
Indonesia Bandung

206

147 Modifikasi Membran Selulosa Asetat Sebagai Membran Ultrafiltrasi : Studi


Pengaruh Komposisi Terhadap Kinerja Membran, Ali Muhammad Yusuf
Mustafa dkk., Univ. Jember

207

148 Motivasi Non-Ekonomi Pengemis di Kota Yogyakarta, Arie Kusuma Paksi


dkk., Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

208

149 Nilai Gizi Buah Bakau (Bruguiera Gimnorrhiza Lamk) sebagai Makanan Pokok
Masyarakat Sowek Kabupaten Distrik Supriori Selatan Kabupaten Supriori,
Gloria Kristisni Mori Muzendi dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari

209

150 Nilai-Nilai Moral Dalam Cerita Berbingkai Hikayat Kalila dan Damina Sebuah
Kajian Filologis, Dian Choirul Hadi dkk., Univ. Negeri Semarang

210

151 Obat Nyamuk Duku Bakar, Desi Nur Wijayanti dkk., Univ. Ahmad Dahlan
Yogyakarta

211

152 Optimalisasi Alat Detektor Sintilasi untuk Analisis Sumber Radiasi dari
Limbah Cair, R. Giartono Arif N dkk., Univ. Negeri Semarang

212

153 Optimalisasi Karakteristik Nutraceutical Buah Murbei (Morus alba L.) Menjadi
Cuka Buah sebagai Alternatif Pangan Fungsional, Irma Sarita Rahmawati
dkk., Univ. Brawijaya Malang

213

154 Optimalisasi Siklisasi Sitronelal Menjadi Isopulegol dari Hasil Isolasi Minyak
Sereh Wangi, Marfuatun dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

214

155 Optimasi Komposisi 2,4 Diklorofenoksi Asetat dan Furfuryl Amino Purine
dalam Penghasilan Glikosida Jantung Secara In Vitro dari Kalus Kamboja
Jepang (Adenium obesum), Melissa Wijaya dkk., Univ. Sanata Dharma
Yogyakarta

215

156 Optimasi Proses Pembuatan Edible Film dari Tepung Jagung, Dicky
Pranantyo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

216

157 Pelarut Fosfat Anorganik Oleh Kultur Campur Jamur Pelarut Fosfat Secara In
Vitro, Agustina Dwi K. dkk., Univ. Diponegoro Semarang

217

158 Pelastarian Tanaman Jati (Tectona grandis Lf.) Muna dengan Aplikasi
Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Lokal, Irfan Mide dkk.,
Univ. Haluoleo Kendari

218

159 Pelet Ampas Teh Produk Biofermentasi sebagai Pakan Sehat Tikus, Esty
Setia Lestari dkk., Inst. Pertanian Bogor

219

160 Peluang Terjangkitnya Demam Berdarah Ditinjau dari faktor Sosioekonomi di


Kota Bandung, Hadi Pranoto dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

220

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

10

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

161 Pemahaman Serta Dampak Pelaksanaan Tradisi Upacara Bersih Desa Di


Desa Susukan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Anita Nugraheni
dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

221

162 Pemanfaatan 3 Spesies Populasi Dominan Ikan Laut Dalam Dari Laut Barat
Sematera Sebagai Sumber Pangan, Wayan Nirmala Asty dkk., Inst.
Pertanian Bogor

222

163 Pemanfaatan Adsorben Serbuk Gergaji Kayu Sengon pada knalpot Sepeda
Motor 4 Tak Yang Dimodifikasi Sebagai Alternatif Pengurangan Emisi Pb di
Surakarta, Aan Yunianto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

223

164 Pemanfaatan Asam Humat dan Kitosan dari Limbah Kulit Udang dalam
Pengolahan Air Gambut, Alfian Noor dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

224

165 Pemanfaatan ban Bekas untuk Mengurangi Tekanan dan Potensi


Pengembangan Tanah Ekspansif, Yayan Rahmadi Utomo dkk., Poltek Negeri
Malang

225

166 Pemanfaatan Bentonit Sebagai Katalis Padat Dalam Optimalisasi dan


Efisiensi a- Tokoferol (Vitamin E), nanik Fauziah dkk., Univ. Airlangga
Surabaya

226

167 Pemanfaatan Betos sebagai Indikator Biologis Kualitas Air di Sungai Brantas
Malang, Ika Agrista dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

227

168 Pemanfaatan Biomassa Azolla microphylla Sebagai Absorben Pb(II) di


Perairan, Puspitaningrum dkk., Univ. Brawijaya Malang

228

169 Pemanfaatan Buah Mahkota Dewa Sebagai Bahan Aktif Pasta Gigi, Dynawati
Sutejo dkk., Univ. Surabaya

229

170 Pemanfaatan Bubuk Bawang Putih Sebagai Obat Cacing pada Ayam
Kampung, Kadarwati dkk., Inst. Pertanian Bogor

230

171 Pemanfaatan Bunga Mawar Kuning Sortiran (Rosa sp) Sebagai Zat Pewarna
Alami Alternatif untuk Produk Minuman (kajian Tingkat Kesegaran Bunga,
Konsentrasi Pigmen dan Jenis Produk), Baetinnisa dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

231

172 Pemanfaatan Daun Kirinyuh Sebagai Pupuk Organik Untuk Alternatif Pupuk
Area Pada Tanaman Kacang Jogo, Fitri Anita Rais dkk., Univ. Djuanda Bogor

232

173 Pemanfaatan Dedak Sorghum Lokal Varietas Coklat Sebagi Sumber


Antioksidan dan Pewarna Alami, Juwita Ratna Dewi dkk., Univ. Brawijaya
Malang

233

174 Pemanfaatan Ekstrak Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Sebagai
Model Antipenuaan in-vitro, M. Riyad Filza dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

234

175 Pemanfaatan Ekstrak Babandotan (Ageratium conyzoides) Sebagai


Pencegahan dan Pengobatan Pada Ikan Lele Akibat Infeksi Bakteri
Aeromonas hydrophila, Bambang Kusmayadi Gunawan dkk., Inst. Pertanian
Bogor

235

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

11

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

176 Pemanfaatan Ekstrak Bawang Merah Sebagai Pengganti Rooton F Untuk


Menstimulasi Pertumbuhan Akar pada Stek Pucuk Jati (tectona grandis L.),
Rifki Masana Aulia El Hakim dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

236

177 Pemanfaatan Ekstrak Enzim Papain Dalam Buah Pepaya Sebagai Inhibitor
Virus Dengue, Yustina dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

237

178 Pemanfaatan Ekstrak Kulit Kayu Bakau Avicennia sp. Sebagai Anti Rayap,
Makruf Ibadi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

238

179 Pemanfaatan Fitosterol . Bekatul sebagai bahan tambahan Margarin yang


berkhasiat Menurunkan kadar kolesterol dalam darah, Umi Widiastuti dkk.,
Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

239

180 Pemanfaatan Gelatin Hasil Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cylea barbata)
Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Campuran gel Untuk Elektroforesis,
Hasbiyan Rosyadi dkk., Univ. Negeri Malang

240

181 Pemanfaatan Hidrolisis Beberapa Jenis Xilan Dengan Enzim Xilanase Sebagai
Bahan Baku Industri Xilitol, One Asmarani dkk., Univ. Airlangga Surabaya

241

182 Pemanfaatan Jeruk Nipis (citrus aurantifolia) Untuk Mengawetkan Ikan


Pindang Bandeng (Chanos chanos), Ramses Nita Hariawanty dkk., Univ.
Pendidikan Indonesia Bandung

242

183 Pemanfaatan Kitin dari Limbah Udang Windu (Penaeus monodon) untuk
Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas
(Cyprinus carpio), Khaidhar Ma'ruf dkk., Univ. Haluoleo Kendari

243

184 Pemanfaatan Lidah Buaya untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada
244
Penderita Diabetes Millitus, Ilmiah Jayanti dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
185 Pemanfaatan Limbah Abu Hasil Pembakaran Tandan Kosong Kelapa Sawit
Sebagai Katalisator Sintesis Biodiesel dari Minyak Sawit, Rizmahardian A.K.
dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

245

186 Pemanfaatan Limbah Abu Layang (Fly Ash) Menjadi Material Terembani
MnO2 dan Penggunannya Pada Desinfektasi Fotokatalitik Bakteri Escherichia
coli, Khoirul Himmi Setiawan dkk., Univ. Islam Indonesia Yogyakarta

246

187 Pemanfaatan Limbah Cair Tahu menjadi Minuman Fermentasi Fungsional


serta Uji AKtivitas Antimikrobanya, Fransiska Ariyanti dkk., Univ.
Diponegoro Semarang

247

188 Pemanfaatan Limbah Gas Kolektor Hasil Pengolahan Logam PT. Krakatau
Steel Sebagai Bahan Campuran Conblock, Kiki Marina Murdiani dkk., Poltek
Negeri Jakarta

248

189 Pemanfaatan Limbah Karet Sebagai Bantalan Perlintasan Rel Kereta Api,
Samsul Bahroni, MS dkk., Univ. Lampung

249

190 Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Coklat (Theobroma cacao) Sebagai Material
Adhesif, Susanti dkk., Univ. Jember

250

191 Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogea) Sebagai Asap
Cair (Liquid Smoke) Antioksidan dan Aplikasinya dalam Pengasapan Ikan
Bandeng (Chanos chanos F.), Titisari Dian Pertiwi dkk., Univ. Diponegoro
Semarang

251

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

12

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

192 Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dan Teh yang Difermentasikan Dengan
Inokulan Mikroba Untuk Meningkatkan Produksi tanaman Cabai di Kab.
Kepahiang Bengkulu, Darus Salam dkk., Univ. Bengkulu

252

193 Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai Bahan Utama Nata de Banana
Skin dengan Kualitas Ekspor, Aris Afandi dkk., Poltek Negeri Pertanian
Jember

253

194 Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang dan Jerami Padi sebagai Bahan Pengisi
Pembuatan List Profile, Dotik Wahyuni Fitrianti dkk., Inst. Pertanian Stiper
(INSTIPER) Yogyakarta

254

195 Pemanfaatan Limbah Plastik (Polisterina) dan Kertas Bekas Sebagai Bahan
Pembuatan Fiber Board, Rita Afriyani dkk., Poltek Negeri Lhokseumawe
Banda Aceh

255

196 Pemanfaatan Limbah Plastik Air Kemasan Sebagai Aditif Bahan Bakar Mesin
Diesel, Andi Hidayat dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

256

197 Pemanfaatan Limbah Plastik dan Serbuk Gergaji sebagai Bahan Baku Papan
Komposit, Maksimilianus Sile Dede dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER)
Yogyakarta

257

198 Pemanfaatan Mainan Tradisional Untuk Media Pembelajaran Dalam Rangka


Pengembangan Pembelajaran Fisika Berbasis Budaya di SMP, Pardiyono
dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

258

199 Pemanfaatan Mikroalga Chorella dan Diatom Untuk Meningkatkan Nutrisi


Tepung Tapioka, Arif Gunawan dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

259

200 Pemanfaatan Mikroorganisme Non Simbiotik Penambat N Sebagai


Biofertilizer Tanaman jati (Tectona gradis L.), Bagus Pramudityo dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

260

201 Pemanfaatan Pektin dari Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.)
Sebagai Bahan baku Pengemas Biodegradable, Sutarno dkk., Inst. Pertanian
Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

261

202 Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)


untuk Identifiksi Permukiman Kumuh di Kota Surakarta, Baharudin Syaiful
Anwar dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

262

203 Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)
Sebagai Bahan dasar C-aktif untuk Adsorpsi Logam Perak dalam Larutan,
Winda Rahmalia dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

263

204 Pemanfaatan Program Animasi Komputer Terhadap Peningkatan


Kemampuan Memahmai Kata-Kata Bahasa Inggris Siswa Kelas I SD
Samiroso, Arum Sekar Isworo K dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

264

205 Pemanfaatan Propolis Sebagai Upaya Meningkatkan Sistem Kekebalan


Seluler Tikus Putih (Rattus novergicus) Strain Wistar Terhadap Infeksi Luka
Pada Kulit, Muhammad Faisol Rusdi dkk., Univ. Brawijaya Malang

265

206 Pemanfaatan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Obat Alternatif Diabetes


Mellitus, Fikri Sugiono dkk., Inst. Pertanian Bogor

266

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

13

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

207 Pemanfaatan Sampah Sebagai Alternatif Bahan Bakar Hemat Exchanger


Pada Proses Pengeringan Ikan, Faizal Rizki dkk., Inst. Teknologi 10
Nopember Surabaya

267

208 Pemanfaatan Seni Karawitan untuk Menumbuhkan dan Meningkatkan Nilai


Kedisiplinan dan Kebersamaan Anak, Muhammad Arifin dkk., Univ.
Muhammadiyah Surakarta

268

209 Pemanfaatan Senyawa antrakuinton pada Esktrak Aseton dari Kulit Batang
Cassia multijuga Rich. Sebagai Mosquito Larvasida dan Pengendalian Hama
yang Ramah Lingkungan, Yus Samsudin dkk., Univ. Airlangga Surabaya

269

210 Pemanfaatan Senyawa Difeniltimah Disalisilat untuk Mengatasi Penyakit


Panu atau PEMANFAATAN SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) KARBOKSILAT
SEBAGAI SENYAWA ANTI JAMUR, Sri Ayu Dewi dkk., Univ. Lampung

270

211 Pemanfaatan Tepung Daun Cengkeh dan Trichoderma sp. Untuk


Mengendalikan Penyakit Busuk Buah Kakao (phythophthora palmivora) di
Lapang, Hardianto AK. Muhaji dkk., Univ. Tadulako Palu

271

212 Pemanfaatan Zeloit Teraktivasi Sebagai Adsorben Ion Sianida, Nurutol


Madiehah dkk., Univ. Airlangga Surabaya

272

213 Pemanfatan Tepung Achatina Fulica (Bekicot) Sebagai Biskuit Pendamping


Air Susu Ibu, Retno Wahyuningrun dkk., Univ. Negeri Semarang

273

214 Pemanffaatan Biji Picung sebagai Alternatif Pengganti Formalin pada Industri
Pengolahan Ikan Asin, Mira Lestary dkk., Inst. Pertanian Bogor

274

215 Pembautan Cuka Ubi Ungu Jepang (Ipomoea batatas L. Var. Ayamurasaki)
Kajian Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Ragi Terhadap Optimalisasi tahap
Fermentasi Alkohol, Moch. Isjunianto W.T. dkk., Univ. Brawijaya Malang

275

216 Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N I Depok Dengan Model


Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw Dalam Melakukan Manipulasi aljabar
Dalam Perhitungan Teknis Yang Berkaitan Dengan Persamaan dan Fungsi
Kuadrat, Nurmiati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

276

217 Pembentukan Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben untuk Menurunkan


Konsentrasi Ion Fe3+ Pada Air Sumur Gali Di Desa Tangguwisia, Kecamatan
Seririt, Kabupaten Buleleng Tahun 2005, I Made Adi Sukariawan dkk., IKIP
Negeri Singaraja

277

218 Pemberian Lumpur Minyak Sawit (LMS) yang Difermentasi Dengan Kapang
Trichorderma sp pada ransum Terhadap Kemampuan Produksi dan Feed
Efisiensi Babi Bali, Yeheskiel Ginting dkk., Univ. Bengkulu

278

219 Pembuatan Abon Ampas Tahu Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Industri
Pangan, Ai Patmawati dkk., Univ. Djuanda Bogor

279

220 Pembuatan Asam Sitrat Dari Ampas Tapioka dengan Fermentasi Fase Cair
Dalam Biorektor Bergelembung, Aliq Fuadah dkk., Univ. Diponegoro
Semarang

280

221 Pembuatan Batako dengan Permukaan Kasar dan Bertekstur untuk


menghilangkan Proses Pengamprotan, Heru Kurnia Putra dkk., Poltek Negeri
Jakarta

281

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

14

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

222 Pembuatan dan Pengujian Prototipe Catur Daya Teregulasi dengan Beberapa
Keluaran Tegangan (Tunggal, Ganda, dan Dapat Diatur) Sebagai Pelengkap
Sarana Praktikum Fisika dan Elektronika Dasar, Leo Rumlus dkk., Univ.
Negeri Manado

282

223 Pembuatan Egg Instan Dring dari Putih Telur dengan Penambahan Efek
Effervescent dan Citra Rasa Jeruk Lemon, Dwi Yogo Wardoyo dkk., Inst.
Pertanian Bogor

283

224 Pembuatan Katalis Zeolite - X dari Waterglass, NaOH dan Tawas dengan
Proses Hidrogel, A. Sadikky D.P. dkk., Univ. Diponegoro Semarang

284

225 Pembuatan Keju dengan Bantuan Pepsin dari Sekum Kelinci Sebagai
Pengganti Rennet, Pobi Tarosman dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

285

226 Pembuatan Minuman Probiotik Tersuplemen Bekatul (Kajian Pengarah


Penambahan Bekatul Terhadap Viabilitas BAL dan Aktivitas Bakteriosin),
Elmi Dewi dkk., Univ. Brawijaya Malang

286

227 Pembuatan Model Pembelajaran Pendidikan Seks Yang Terintegrasi Pada


Beberapa Materi Perkuliahan S1 Pendidikan Biologi, Ahmad Bashri dkk.,
Univ. Negeri Malang

287

228 Pembuatan Serta Studi adsorpsi Senyawa Amino-Bentonit Terhadap


Pestisida dan Senyawa Organik Dalam Air Minum, Fitri Wulansari dkk., Univ.
Pendidikan Indonesia Bandung

288

229 Pembuatan Tablit Kunyah (Suplemen) Dadih dengan Penambahan Madu,


dan Rasa Jeruk, Rony Hamdy dkk., Univ. Andalas Padang

289

230 Pembuatan Virgin Coconut Oil secara Bioenzimatis (Kajian Penambahan Ragi
Tempe dan Lama Fermentasi) terhadap Kualitas Fisiko-Kimia dan Rendemen
Minyak Kepala Murni, Nuraini Chumaya dkk., Univ. Brawijaya Malang

290

231 Pembuatan Wafer "Biokatuk Plus" dan Pemanfaatannya dalam Meningkatkan


Produksi Susu Kambing Perah, Heri Irawan dkk., Inst. Pertanian Bogor

291

232 Pembuatan Water Ransum Komplit Berbahan Baku Jerami Padi Produk
Fermentasi Trichoderma viride, Panji Setyadi dkk., Inst. Pertanian Bogor

292

233 Pemetaan Penggunaan Lahan di Wilayah Kota Batu Melalui Intepretasi Citra
Landsat Skala 1:10000, Ratna Rahmawati dkk., Univ. Negeri Malang

293

234 Pemisahan Minyak Nabati Secara Sederhana oleh Saccharomyces sp. untuk
Penyediaan Bahan Baku Industri, Tita Rohayani dkk., Univ. Pendidikan
Indonesia Bandung

294

235 Pemrosesan Plastik Foam Mikroseluler Untuk Memperoleh Foam Ramah


Lingkungan, Siti Mardiyah dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

295

236 Penapisan Mikroba Penghasil Enzim Lignosellulosa Dari Lumpur Selokan


Untuk Starter dalam Pembuatan Kompos di Kota Padang, Masteria Yunovilsa
Putra dkk., Univ. Andalas Padang

296

237 Pencegahan Gejala Diare pada Ayam Broiler dengan Pemberian


Suplementasi Kunyit pada Ransum sebagai Bahan Antimikroba Alami, Yusuf
Zainal dkk., Inst. Pertanian Bogor

297

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

15

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

238 Pencelupan Pada Kain Sutera menggunakan zat Warna alam Urang-Aring
Dengan Fiksator Tawas, Tunjungan dan Kapur Tohor, Kharomi Trismawati
dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

298

239 Pendayagunaan bahasa Inggris Dalam Pengajaran Fisika Untuk Sekolah


Menengah Pokok Bahasan Mekanika, Martelia Fitra Tedjakusuma dkk., Univ.
Katholik Widya Mandala Surabaya

299

240 Pendugaan Heritabilitas dan Variabilitas Genetika Galur Tanaman Tembakau


(Nicotiana tabacum L.), Trisna Ramadhan dkk., Univ. Sumatera Utara

300

241 Penelitian dan Perancangan Program Entrepreneurship Sebagai Kegiatan


Mahasiswa Berdasarkan Budaya dan Ilmu Dalam Program Studi Teknik
Industri UK Petra, Herman Mallian dkk., Univ. Kristen Petra Surabaya

301

242 Penelitian Proses Penerjemahan Suara Manusia ke Dalam Teks Digital, Julius
Pitangso D. dkk., Poltek. Negeri Bandung

302

243 Penelitian Tentang Akitivitas Kesukarelaan di Pulau Jawa, Hesty Novitasari


dkk., Univ. Diponegoro Semarang

303

244 Penelusuran Senyawa Aktif dari Tanaman Kemaduh (Laportea stimulans


Miq.) yang Berpotensi Sebagai Anti Kanker., Irfan Budi Santoso dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

304

245 Penemuan Aktivitas Antioksidan Fraksi Aktif Hasil Pemisahan Kromatografi


Kolom Fraksi Etil Asetat Ekstrak Metanolik Buah Mengkudu (Morinda citrifolia
L.), Dian Utari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

305

246 Penentuan Aktivitas Enzim-enzim Xilanolitik Rekombinan Dari E.Coli DH-5a


(pTP510) pada Berbagai Lokasi Enzim, Ani Tri Kumalawati dkk., Univ.
Airlangga Surabaya

306

247 Penentuan Kadar Nikotin pada Berbagai Rokok serta Analisis Pemakaiannya
di Kota Padang, Dion Ortega dkk., Univ. Andalas Padang

307

248 Penentuan Ketebalan Lapisan Penutup dan Jumlah Cadangan Batuan Andesit
di Daerah Grujugan Kabupaten Bondowoso Berdasarkan Karakteristik
Kelistrikan Bawah Permukaan, Sri Rahayu Ar dkk., Univ. Jember

308

249 Penentuan Sumber Pencemaran Air Tanah di Daerah Kota Yogyakarta dan
Sekitarnya dalam Kaitannya dengan Contaminant Loading dan Local
Groundwater Vulnerability, R. Okky Mahendra dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

309

250 Penerapan Asas Mempersulit Perceraian Dalam Proses Penyelesaian Perkara


Perceraian di Pengadilan Agama Yogyakarta dan Wonosari, Nina Yudiarina
dkk., Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

310

251 Penerapan Genius Learning Strategy Dalam Peningkatan Prestasi Belajar IPA
Kelas 4B Sekolah Dasar Negeri Pelita 02 Bandung, Deewi Yuliani dkk., Univ.
Negeri Yogyakarta

311

252 Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba_laba (Webbed Model)


Untuk Meningkatkan Minat Belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Kelas II D, Ririn Lestari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

312

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

16

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

253 Penerapan TQM (Total Quality Management) di Dalam Kelas Dalam Upaya
Peningkatan Motivasi Kinerja dan Prestasi Siswa Kelas X SMA, Nur Saudah
dkk., Univ. Negeri Malang

313

254 Pengambilan Oleoresin dari Limbah Rimpang Jahe Hasil Penyulingan Minyak
Jahe Melaluui Proses Ekstraksi, Baroroh Barid P. dkk., Univ. Diponegoro
Semarang

314

255 Pengaruh Bantuan Dana dari Pemerintah Terhadap Kinerja Keuangan Usaha
Kecil, Nursuciani dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

315

256 Pengaruh Berbagai Macam Konsentrasi Asam Sorbat Terhadap Kualitas dan
Daya Tahan Tahu, Ernita Rismawati dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

316

257 Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn) Terhadap Kelangsungan
Hidup Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Aeromonas
hydrophila, Henny Kusdilianti dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

317

258 Pengaruh Ekstrak Etanolik Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Secara In
Vivo Terhadap Aktivitas Glutation S-Transferase pada Bagian Organ Tikus
Galur Wistar, Purwanto dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

318

259 Pengaruh Ekstrak Metanolik Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)


Terhadap Pemacuan Apoptosis Sel Kanker Payudara, Esti Widayanti dkk.,
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

319

260 Pengaruh ekstrak Tymus vulgaris Sebagai Anti Fungal Dengan Amfoterisin B
dan kalium Iodida Terhadap Aspergillus sp. Secara In Vitro, Nina Tri
Kusumawati dkk., Univ. Airlangga Surabaya

320

261 Pengaruh Implementasi Metode Optimasasi Efisiensi Energi terhadap Kinerja


Daya Motor Induksi Suhu Phasa Pada Aplikasi Pompa Air, Fakhri Jamil dkk.,
Univ. Muhammadiyah Surakarta

321

262 Pengaruh Jenis Produk Vaksin Avian Influenzaa terhadap titer Antibodi pada
Ayam Pedaging, Nurul Laili dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

322

263 Pengaruh Juice lalapan Terhadap Perubahan Morfologi dan Fungsi Hati
Mencit Jantan Galur Swiss Derived Yang Dicekok Minyak Goreng Bekas,
Yohanes Sudarmanto dkk., Univ. Jember

323

264 Pengaruh Komposisi Media yang Dipadatkan (Nutricake Plant Media)


Terhadap Pertumbuhan Stump Jati (Tectona grandis Linn.F), Sarwono dkk.,
Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

324

265 Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam dan Lama Perendaman Terhadap Mutu
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) asap, Desri manuhuttu dkk., Univ.
Pattimura Ambon

325

266 Pengaruh Konsentrasi Meat Tenderiser dan Konsentrasi Susu pada Proses
Pembuatan Keju Susu Kedelai, Dhian Kartikasari dkk., Univ. 17 Agustus
1945 Semarang

326

267 Pengaruh Kualitas Gizi Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SLB
Mampu Latih PRSBG Kartini di Temanggung, Rosiana Sari Fatmayanti dkk.,
Univ. Negeri Yogyakarta

327

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

17

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

268 Pengaruh Lama Perendaman Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan


Larutan Asap Cair Terhadap Mutu Udang Asap, Sri Tutik Rahayu dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

328

269 Pengaruh Leachate Sampah Perkotaan dan Kadar Air Tanah Lempung
Terhadap Nilai Rembesan (Hydraulic Conductivity) Dari clay Liner, Aan
Suyuti dkk., Univ. Widya Gama Malang

329

270 Pengaruh Limbah Industri Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Putih,
Upaya Menekan Ongkos Usaha Tani disaat Krisis Ekonomi (Perbaikan tahun
Lalu), Mariono dkk., Univ. Tunas Pembangunan Surakarta

330

271 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Tenaga


Kerja Pada PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT. RICRY) Provinsi Riau, Irfan
Hendry S dkk., Univ. Riau

331

272 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap


Ekspresi Gen P53 Pada Kejadian Kanker Colorectal di Tikus (Rattus
novergicus) yang Terpapar 7,12-Dimethyl Benzanthracene
(Benzo(A)pyrene)., I Gede Andre Arda Pratama dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

332

273 Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus) Terhadap


Tikus (Rattus novergicus) Diabetik yang Diinduksi Aloksan, Rahmi Febriyanti
dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

333

274 Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Ganyong (Cana dulis, Keer) Terhadap
Kadar Hemoglobin (Hb) tikus Putih (Rattus novergicus L.) Bunting, M.
Abdulatif dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

334

275 Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan
Kelulushidupan Lobster Air Tawar Red Claw (Cherax quardicarinatus),
Ganjar Adhy Wirawan dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

335

276 Pengaruh Pemberian Konsentrasi Pupuk Dan Media Tanam Terhadap


Pertumbuhan Vegetatif Fase Sleeding anggrek Phalaenopsis, Mus Mulyadi
dkk., Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten

336

277 Pengaruh Pemberian Macam Ekstrak Alamidan Konsentrasi untuk


Penghambatan Penyakit Xanthomonas spp Pada Stek Vanili (vanilla
planifolia Andrews) secara Hidroponik, Andy Sulistiyono dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

337

278 Pengaruh Pemberian Tepung daun Pepaya dan Kunyit untuk Meningkatkan
Nafsu Makan dan Ketahanan Tubuh Pada Kondisi Stress Ayam Broiler, Susy
Luvianti dkk., Inst. Pertanian Bogor

338

279 Pengaruh Penambahan Blotong Dalam Pembuatan Genteng Beton Terhadap


Berat, Ketahanan Rembesan Air dan Kuat Lentur Genteng Beton, Windarti
Puji Lestari dkk., Univ. Negeri Malang

339

280 Pengaruh Penambahan Dedak Gandum (Triticum aestivum L.) Terhadap


Kualitas Minuman Probiotik, Bernadetha B. Sibarani dkk., Univ. Katholik
Indonesia Atmajaya Yogyakarta

340

281 Pengaruh Penambahan Serat Serabut Kelapa Terhadap Kekuatan Daya Tarik
Beton, Agus Setiadi dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

341

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

18

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

282 Pengaruh Penambahan Surfaktan Terhadap Kelarutan Limbah Plastik Jenis


Polipropilen Dalam High Speed Diesel, Ernia Novika Dewi dkk., Inst.
Teknologi 10 Nopember Surabaya

342

283 Pengaruh Pendekatan Kontekstual dan Pengetahuan Awal Terhadap Hasil


Belajar Fifika Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja, Ni Ketut Artani dkk., IKIP
Negeri Singaraja

343

284 Pengaruh Penggunaan gas Oksi Asitelin Untuk Peningkatan Kualitas Hasil
Baja Tempa, Muh. Nurkhozim dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

344

285 Pengaruh Penggunaan Multitimemetode Dibandingkan Dengan


Menggunakan Metode Tunggal Terhadap KLemampuan Konseptualisasi
Pembelajaran bahasa pada Siswa kelas I SMP Negeri II Galur, Kulon Progo
Yogyakarta TA 2005/2006, Nasiyah dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

345

286 Pengaruh Penggunaan Pasta gigi Yang Mengandung Triklosan, Baking Soda
dan enzim Terhadap aktivitas Laktoperoksidase Saliva, Tri Rahayu Oktaviani
dkk., Univ. Indonesia

346

287 Pengaruh Suhu dan Media Pendingin terhadap Perubahan Sifat Mekanik Besi
Cor, Muhammad Baihaki dkk., Poltek Negeri Sriwijaya Palembang

347

288 Pengaruh Suhu Fermentasi dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Panili
(Vanillla planifolia Andrews), Rahma dkk., Univ. Hasanuddin Makassar

348

289 Pengaruh Temperatur Terhadap Korosi Besi Beton Yang Terlindung Secara
Katodik dengan Menggunakan Elektrode Korban Magnesium, I Wayan Karta
dkk., IKIP Negeri Singaraja

349

290 Pengaruh Terapi Perilaku Kognitif Terhadap Kecemasan Menjelang Masa


Pensiun, Nofrans Eka Saputra dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

350

291 Pengaruh Toksisitas Decis Terhadap Viabilitas Telur Ikan Bawal (Colossoma
macropomum Cuvier), Rahmawati dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

351

292 Pengelolaan Biji Karet Menjadi Biodiesel, Agus Jayadi dkk., Univ. Gadjah
Mada Yogyakarta

352

293 Pengembangan Media Pra Lobaratorium Kimia Berbasis Teknologi Komputasi


Multimedia Untuk Meningkatkan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Affan Asy'ari dkk., Univ. Negeri Malang

353

294 Pengembangan Model Adopsi Teknologi Student Self Acces Terminal (SSAT)
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Budi Setiadi dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

354

295 Pengembangan Model Deteksi Dini Kecerdasan Emosi Pada Anak, Nur
Chasanah dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

355

296 Pengembangan Multiple Intelligence Melalui Program Pemeliharaan Hewan,


Regina Anindya Tantri dkk., Univ. Indonesia

356

297 Pengembangan Pemanfaatan Batu Kapur Sebagai Sumber Bahan Baku


Kalsium Laktat, Ade Aria Sari dkk., Univ. Andalas Padang

357

298 Pengembangan Produk Hidrolisat Protein Dari Jeroan Bandeng (Chanos


chanos Forks.), Dyan Ika Nur Sasmita Sari dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

358

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

19

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

299 Pengembangan Produk Soygurt Bubuk Menggunakan Metode Foam - Mat


Drying Untuk Memperpanjang Masa Simpan Soygurt dengan Menggunakan
Penambahan Prebiotik, Pendhina AS. dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER)
Yogyakarta

359

300 Pengembangan roti Dengan Substitusi Tepung Tempe sebagai Makanan


alaternatif Dalam Penganggulangan Gizi Buruk, Kurnia Wijaya Handayani
dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

360

301 Pengembangan Senyawa Kimia dari Cassia spectabilis DC Untuk Bahan


Antioksidan dan Terapi Asam Urat, Yeni Indriyani dkk., Univ. Airlangga
Surabaya

361

302 Pengembangan Suasana Keagamaan di Madrasah Studi Kasus pada


Madrasah Terpadu (MIN 1, MTsN 1 dan MAN 3) di Kota Malang, Hikmatullah
dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

362

303 Pengembangan Ubi Jalar Sebagai Produk Konfeksioneri Permen Jelly


Prebiotik, Helmi Nashirudin dkk., Inst. Pertanian Bogor

363

304 Pengering Jagung Titi Yang Higienis, Amros Alfonsius Tuati dkk., Poltek
Negeri Kupang

364

305 Penggunaan Isi Rumen sebagai Pengganti Bekatul untuk Meningkatkan


Produktivitas Itik Mojosari, Bayu Sesarahadian dkk., Univ. Brawijaya Malang

365

306 Penggunaan Tepung Kencur (kaemferia galanga Linn.) Sebagai Growth


Promoter Alami pada Pemeliharaan Ayam Broiler dengan Menggunakan
Ransum Rendah Protein dan Energi, Gunadi Setiawan dkk., Inst. Pertanian
Bogor

366

307 Penghambatan Produksi Enzim Eksoprotease Aeromonas hydrophila Oleh


Ekstrak Curcuma xanthorrhiza (Roxb), Ferra Seira dkk., Univ. Sebelas Maret
Surakarta

367

308 Pengolahan Bokashi Limbah Pasar dengan Aktivator EM4 untuk Pupuk
Organik Tanaman Hortikultura, Zulkifli Qodri Harahab dkk., Univ. Negeri
Medan

368

309 Pengolahan Limbah Cair Industri Tapioka dengan Teknologi Photakatalitik


Menggunakan Energi Surya, Ulfa Alqofiyah dkk., Univ. Diponegoro Semarang

369

310 Pengujian Jenis-Jenis Pupuk Daun Dalam Meningkatkan Kadar Gula Jagung
Manis (Zea mays saccharata), M. Algusamsur dkk., Univ. Lancang Kuning
Pekanbaru Riau

370

311 Pengujian Tegangan Ketahanan Isolator Saluran Distribusi Udara Tegangan


Menengah, Rudi Hartono dkk., Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur

371

312 Pengurangan Kadar Ca2+ Dalam Air Sadah Menggunakan Zeolit alam
Banyumas Sebagai Penukar Kation, Teguh Purwanto dkk., Univ. Jenderal
Soedirman Purwokerto

372

313 Peningkatan kadar Iodium pada Garam dengan Metode Imobilisasi KI, Nurul
Nufita dkk., Univ. Diponegoro Semarang

373

314 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Daging Ayam Buras dengan


Pemanfaatan Campuran Limmbah Industri Terfermentasi Rhizopus
Oligosporus dalam Ransum, Fitra Arifin dkk., Univ. Islam Malang

374

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

20

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

315 Peningkatan Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Melalui


Pemanfaatan Kaliandra (Calinandra sp.) untuk Mempertahanakan Kuantitas
dan Kualitas Pakan Sepanjang Tahun, Shinta Kania Ariani dkk., Univ.
Padjadjaran Bandung

375

316 Peningkatan Produksi Euheuma cottonii Melalui Perendaman Pra Penanaman


Menggunakan air Kelapa (Cocos nucifera), Mursal Ghasali dkk., Univ.
Mataram

376

317 Peningkatan Strategi Coping sebagai Mekanisme Pertahanan Diri Terhadap


Dampak Negatif Tayangan Mistik Melalui Metode FGD (Focused Group
Discusion) Pada Remaja SMU Negeri Malang, Titin Chomariah dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

377

318 Penyetaraan Reaksi Kimia dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan, Dody


Purnama dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

378

319 Peran Hormon Giberelin Terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji dan


Pertumbuhan Jati (Tectona gransdis, Linn.f), Yuyun Puji Astutik dkk., Univ.
Airlangga Surabaya

379

320 Peranan Azotobacter spp. dalam Pengelolaan Lahan Pasang Surut di


Kalimantan Selatan, Judhi Mustawan dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

380

321 Perancangan dan Pengembangan Sarasa Relaksasi bagi Ibu Hamil Sebagai
aternatif Solusi Hypnoterapi Melalui Media Keramik di Industri Studio 181,
Wesdiarman dkk., Inst. Teknologi Bandung

381

322 Perancangan Generator Musik Dengan Memanfaatkan Pembobotan Simbol


dari Shannon, Ivan Sugiarto Widodo dkk., Inst. Teknologi Bandung

382

323 Perancangan Instrumen Pengontrol Biaya Listrik Rumah Tangga dengan


Sistem Pengambilan Data Metode Digital, Ahmad Yuliyanto dkk., Poltek
Pratama Mulia Surakarta

383

324 Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Sistem Informasi


Geagrafis Untuk Penentuan Wilayah Pemasangan Iklan Luar Ruang di Kota
Madya Surakarta, Herdianto Marbowo dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

384

325 Perancangan Ulang Tata Letak dan Fasilitas Produksi di Pabrik Sangkar
Burung Soudan, Bernadet Rosita dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

385

326 Perbaikan Teknis Produksi Jagung Titi dan Perbaikan Aneka Produknya,
Sumarno dkk., Poltek Negeri Kupang

386

327 Perbandingan Efektivitas Larva Lucillia sp. dan Musca sp. dalam Mangot
Debridement Therapy, Uji Ekstrak In Vivo, dan Uji Ekstrak In Vitro pada
Luka Terkontaminasi Methicillin Resistanst Staphylococcus aureus (MRSA),
Albert Cendikiawan dkk., Univ. Brawijaya Malang

387

328 Perbanyakan Beberapa Species Anggrek Hutan Langka Sumatera Utara


Melalui Kultur In-Vitro, Yusnidar Tanjung dkk., Univ. Muhammadiyah
Sumatera Utara

388

329 Perbedaan Kadar Timbal (Pb) Pada Tanaman Kangkung Berdasarkan Lokasi
Penanaman, Edy Setyorini dkk., Univ. Muhammadiyah Semarang

389

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

21

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

330 Perbedaan Pengaruh Penambahan Gula Merah Kelapa terhadap Kadar


Karbohidrat Nata De Soya, Swastati Setyarini dkk., Univ. Muhammadiyah
Surakarta

390

331 Perencanaan dan Pembuatan Alat Baca KWH Meter dengan Menggunakan
Infra Merah, Niniek Dyah Astriani Amin dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

391

332 Perencanaan dan Pembuatan Alat Bantu Gerak Lengan Tangan Bagi
Penderita Kelumpuhan, Mohamad Yunus dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

392

333 Perilaku Seks Bebas dan Frekuensi Aborsi Mahasiswa di Malang, Hutri
Agustino dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

393

334 Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma


macropomum Cuvier) Pada Perairan Gambut di Wilayah Pontianak
Kalimantan Barat, Kurnia Maryanti Ningsih dkk., Univ. Tanjungpura
Pontianak

394

335 Pirolisis Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Mendapatkan Asap Cair
Serta Uji Kemampuannya sebagai Bahan Pembeku Leteks Alternatif, Mira
Setiawati dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

395

336 Pola Interaksi Sosial Antar Umat Beragama (Studi Kasus Tentang Pola
Interaksi Antar Umat Beragama di Wonosalam Jmbang Jawa Timur), Fuad
Amrullah dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya

396

337 Potensi Aprosidiak (Obar Kuat) Bajacalifornia erimoensis dari Perairan Laut
Dalam Barat Laut Sumatera, Erick Primada Akhmad Ikhsan dkk., Inst.
Pertanian Bogor

397

338 Preparasi elektroda Karbon padas dengan Modifier Mineral Montmorillonite


dan Aplikasinya sebagai Snesor amperometrik Ion Merkuri, Asep
Zainussalam dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

398

339 Preservasi Hijauan Makanan Ternak dengan Bakteri Asam Laktat, Farida
Suratin dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

399

340 Privatisasi dan Spin Off PT Semen Padang Serta Dampaknya Terhadap
Perekonomian Masyarakat Sumatera Barat, Elfa Yuni Rahmi dkk., Univ.
Andalas Padang

400

341 Produksi Minyak Kelapa Murni Secara Fermentasi dan Uji Pemanfaatannya
Sebagai penurun Kolesterol Darah dan Antimikroba, Hefiyah Dwiena
Adhatya dkk., Univ. Hasanuddin Makassar

401

342 Produksi Sabun Cair dengan Bahan Baku Minyak Goreng Bekas dan Soda Q
sebagai Upaya Meningkatkan Pangsa Pasar Soda Q dan Pemanfaatan Minyak
Goreng Bekas, Istiqomah dkk., Univ. Diponegoro Semarang

402

343 Produksi Saponin Secara In Vitro dengan Variasi Penambahan Elsitor Zn


2+Pada Som (Talinum Paniculatum gaertn), Supatmi dkk., Univ. Sebelas
Maret Surakarta

403

344 Produksi Xilanase dengan Teknik Imobilisasi Sel Bacillus pumilus PU4-2,
Theresia Imelda Octavia dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta

404

345 Prospek Steinernema sp. dan Heterorhabditis sp. sebagai Agens Pengendali
Populasi Meloidogyne incognita Chitwood di Laboratorium, Ridwan
Fatamorgana dkk., Inst. Pertanian Bogor

405

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

22

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

346 Pukan Celup Metode Infus Xilem Batang: Cara Memupuk Ramah Lingkungan
pada Tanah Ter-Conblock, Mata Lintang Hinanjalu dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

406

347 Rancang Bangun Prototipe Alat Pengukur Tinggi Muka Air dan Debit Banjir
dengan Menggunakan Hand Phone, Azhar Adi Darmawan dkk., Univ.
Brawijaya Malang

407

348 Rancang Bangun Sistem Scada Proses Kontrol Industri Menggunakan


Kendali Logika Fuzzy (Desain Software dan Hardware), Bima Harimurti dkk.,
Poltek Negeri Jakarta

408

349 Regenerasi Rumput Laut JenisEucheuma cattonii Menggunakan Teknik


Kultur Jaringan, Farhan Nur Karim dkk., Univ. Mataram

409

350 Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik Rushi dalam Mengantisipasi


Penyusutan Lahan Partanian (Studi Kasus di Komplek Perumahan Griya
Shanta), Fanny Widadie dkk., Univ. Brawijaya Malang

410

351 Resistensi Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicun annum L.) Terhadap
Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici), Harydian Negara Nst dkk.,
Univ. Sumatera Utara

411

352 Respon Ayam Pedaging Terhadap Pemakaian Limbah Kertas pada Ransum
Grower untuk Pertumbuhan Kopensasi, Gilang Kiswara dkk., Inst. Pertanian
Bogor

412

353 Respon Regenerasi Eksplan Kalus Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Terhadap
Pemberian NAA dan BAP secara In Vitro, Eva Azriati dkk., Univ. Negeri
Padang

413

354 Sekolah Alternatif Masyarakat Desa (Studi Elaborasi CSR Perusahaan


Internet Indo.net pada SLTP Alternative Qaryah Tayyibah Salatiga Jawa
Tengah, Dalam Penciptaan Sekolah Bagi Masyarakat Desa Kalibening), Tri
Agus Nugroho dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

414

355 Seleksi Berbagai Varietas Sansiviera sebagai Alternatif Bahan Lotion


Pengusir Nyamuk, Nurur Isnaeni dkk., Inst. Pertanian Bogor

415

356 Semen Alternatif Berbasis Teknologi Pengolahan Bahan, Mudiatmoko dkk.,


Univ. Negeri Malang

416

357 Senyawa Aktif dari Tanaman Pesisir Sebagai Pengganti Insektisida pada
Penjemuran IkanAsin, Ernawati dkk., Inst. Pertanian Bogor

417

358 Sikap Remaja Terhadap Penyalahgunaan Kondom, Dian Handayani dkk.,


Univ. Bhayangkara Surabaya

418

359 Sinetron Remaja dan Perilaku Imitasi Anak-Anak (Studi tentang Pengaruh
Sinetron Percintaan Remaja Terhadap Perilaku Imitasi Anak-Anak Sekolah
Dasar di Kota Yogyakarta), Aulia Hadi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

419

360 Sintesis dan Uji Adsorpsi amino-bentonit Terhadap Pestisida dan Polutan
Organik Lainnya pada Pengolahan Air Minum, Rani Rohayani dkk., Univ.
Pendidikan Indonesia Bandung

420

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

23

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

361 Sintesis Propil-4-Hidroksi-3-Metoksi Benzoat sebagai Bahan antioksidan


sebagai Bahan Antioksidan dengan Menggunakan Bahan Dasar Isoeugenol
Asetat turunan Komponen Utama Daun Cengkeh, Diyana Rasasti dkk., Univ.
Pendidikan Indonesia Bandung

421

362 Sintesis Senyawa Analog Kurkumin bis (4'-hidroksi,3'-metoksi fenil etenil)


Sulfoksida Serta Uji Daya Tangkapnya Terhadap Radikal Hidroksil Dengan
Metode Deoksiribosa, Isep Supriatna dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

422

363 Sistem Detektor Kebocoran Gas pada Tabung LPG dengan Mennunakan
Sensor AF56, Adi Prasetyawan dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

423

364 Sistesis Bahan Pewarna Keramik Tahap Awal Penyediaan Bahan Pewarna
Keramik Pengganti Import, Dina Sugiyanti dkk., Univ. Negeri Malang

424

365 Strategi Adaptif Tukang Bawak di Sekitar Makam Kristen Kembang Kuning
Surabaya, Ali Imron dkk., Univ. Negeri Surabaya

425

366 Strategi Membangun Keunggulan Merek (Studi Kasus PT. Wings Food dan
Merek Produk "Mie Sedap"), Meira Anggi Pratiwi N. dkk., Inst. Pertanian
Bogor

426

367 Struktur Komunitas Arthropoda Tanah di Bukit Plawangan Sleman,


Yogyakarta, Acressendo Taman dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya
Yogyakarta

427

368 Struktur Modal dan Prediksi Kebangkrutan di Bursa Efek Jakarta Tahun
2004, Lukman Hakim dkk., Univ. Muhammadiyah Magelang

428

369 STUDI AWAL PEMBUATAN DAN UJI MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)
TIPE INDUCED COUNTER FLOW , Ilham dkk., Poltek Negeri Pertanian Jember

429

370 Studi Dampak Pengeboran Geotermal pada Proyek Pembangkit Listrik


Tenaga Panas Bumi (PLTPB) terhadap Lingkungan dan Masyarakat Bedugul
dan Sekitarnya, Kadek Agus Apriawan Putra dkk., IKIP Negeri Singaraja

430

371 Studi Efektivitas Buku-Buku Psikologi Populer Terhadap Peningkatan Self


Esteem Pada Remaja Putri, Galuh Setia Winahyu dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

431

372 Studi Ergonomi untuk Menentukan Faktor Penyebab dan Solusi Gangguan
Kesehatan Akibat Kerja Pada Pekerja Wanita (Studi Kasus di Pabrik Rokok
Kota Malang), Lilik Hanifa dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

432

373 Studi Evaluasi Batasan Wilayah Kota Serang Sebagai Ibu Kota Propinsi
Banten, Wulan Pujiastuti dkk., Univ. Pasundan Bandung

433

374 Studi Geologi dan Sifat Keteknikan Bantuan untuk Kelayakan Embung
Ngalang Kecamatan Gendangsari Kabupaten Gunung Kidul, DIY.,
Mukhammad Nur Handoyo Putro dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

434

375 Studi Ilmiah Khaisat Virgin Coconut Oil dalam Menurunkan Kadar Kolesterol
Tikus, Dibandingkan dengan Minyak Sawit, Minyak Jagung, dan Minyak
Kedelai Komersial, Intan Diani Dadinatri dkk., Inst. Pertanian Bogor

435

376 Studi Kandungan Organophospat Pada Chiromomidae di Hulu Sungai


Brantas Wilayah Kota Batu, Norma Fitria Rahmawati dkk., Univ. Brawijaya
Malang

436

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

24

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

377 Studi Kelayakan Sarana Transportasi Umum di Kota Surabaya, Kodirin dkk.,
Univ. Negeri Surabaya

437

378 Studi Kelayakan Usaha Budidaya Teripang Skala Rumah Tangga di


Kelurahan Toronipa Kecamatan Soropia Kota Kendari, Yusran dkk., Univ.
Haluoleo Kendari

438

379 Studi Kemampuan Hutan Kota Dalam Penyerapan Karbon (Carbon


Sequestration) (Stufi Kasus di Kampus Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta), Jany Tri Raharjo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

439

380 Studi Keragaman Jenis Anggrek Alam di Kawasan Hutan Sajingan Besar
Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat, Iwan Kurniawan dkk., Univ.
Tanjungpura Pontianak

440

381 Studi Kinetika Reaksi Esterifikasi dan Transesterifikasi pada Proses


Pembuatan Biodiesel dari CPO, Catherine Desaratu dkk., Univ. Kristen
Indonesia Paulus (UKIP) Makassar

441

382 Studi Pembuatan Surfactant dari Kulit Kacang Tanah dengan Variasi Suhu
dan Reaksi, Ni Putu Sriyuni dkk., Inst. Teknologi Nasional Malang

442

383 Studi Pembuatan Tablet Minuman Umbi Bit (Beta vulgaris L) Berkarbonasi
(Effervescent), Retno Kurniasih dkk., Univ. Sahid Jakarta

443

384 Studi Perbandingan Kualitas Gelatin dari Limbah Kulit Ikan Tuna (Thunnus
spp.) Kulit Ikan Pari (Dasiatis sp.) dan Tulang Ikan Hiu (Carcarias sp.)
Sebagai Penyedia Alternatif Gelatin Halal, Doni Muhammad Irawan dkk.,
Univ. Brawijaya Malang

444

385 Studi Perikanan Lampara Dasar dan Permasalahannya di Desa Takisung


Kabupaten Tanah Laut, Bayu Permana dkk., Univ. Lambung Mangkurat
Banjarmasin

445

386 Studi Potensi Keragaman Makrofauna Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas


Tanah di Papua, Dwi Cahyani dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari

446

387 Studi Seismik anisotropi di Laboratorium pada Sample batuan yang


Mengandung Fluida, Ade Shita E. Nst dkk., Inst. Teknologi Bandung

447

388 Studi Sifat Mekanik Rotan Laminasi Jenis Rotan Batang (Calamus zollingeri
Beccari), Serta Variasinya Pada Berbagai Penyusunan Lapisan Berdasarkan
Posisi Ketinggian Dalam Batang, Yusfian Lomo dkk., Univ. Hasanuddin
Makassar

448

389 Studi Tentang Keamanan Pangan Melalui Deteksi kandungan Unsur Babi
dengan Metode Imunodifusi dalam Produk Bakso Sapi Di Wilayah Kodya
Malang, Khoirun Anam dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

449

390 Studi Tentang Kemampuan Penglihatan Ikan Kembung Perempuan


(Rastrelliger neglectus) dalam Membedakan Diameter Line Pada Alat
tangkap Hand Line, Dolfry Y. Batmomolin dkk., Univ. Pattimura Ambon

450

391 Studi Tentang Pengaruh Medan Magnet dalamProses Deposisi Lapisan Film
tipis pada Reaktor Opposed Target Magnetron Sputtering (OTMS), Wulan
Anggraeni dkk., Inst. Teknologi Bandung

451

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

25

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

392 Studi Undang-Undang RI No.23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan Dalam


Rumah Tangga Ditinjau Dari Efektivitas Pelaksanannya Didalam Masyarakat
(Studi Kasus DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor), L. Grace Orem Mastiana
dkk., Univ. Sahid Jakarta

452

393 Study Kesetimbangan Biosorpsi Ion Tembaga Oleh Aspergillus Niger, Andro
Ambaroso dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto

453

394 Substitusi Ubi Jalar Kuning (ipomoea batatas) Pada pembuatan Mie Basah
Sebagai sumber Vitamin A, Dwi Aji Sujatmiko dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

454

395 Teknologi Biodegradasi dan Biofiltrasi untuk Treatment Air Terproduksi


(Produce Water Pengeboran Minyak Lepas Pantai), Aditya Ari Yudhanto dkk.,
Inst. Pertanian Bogor

455

396 Teknologi Penyisihan Logam Timbal dengan Metode Elektro Koagulasi pada
Limbah Cair Industri Kecil Pewarnaan Logam, Mahendra dkk., Poltek Negeri
Semarang

456

397 Teleoperasi Robot Via Internet, Ahmad Mursid dkk., Univ. Muhammadiyah
Malang

457

398 Terapi Kelompok Sebagai Upaya Mengatasi Kecemasan Berbicara Disepan


Publik pada Mahasiswa dengan Konsep Terapi Kognitif Tingkah Laku (CBT),
Luluk Farida dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

458

399 Terobosan Baru Dalam Pemanfaatan Bixa orellana (Kesumba Keling)


Sebagai Pewarna Alam Lipstik, Afifah dkk., Univ. Negeri Semarang

459

400 Toksisitas Rifampin Terhadap Fetus Mencit (Mus musculus) Swiss Webster
Intrauterus, Adhi Pranoto dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya
Yogyakarta

460

401 Tumirah - Yayuk - Santi - Alda (Studi Tentang Perkembangan Onosmatika


Masyarakat Kota Surabaya), Hendy Nurrokhmansyah dkk., Univ. Airlangga
Surabaya

461

402 Uji Aktivitas Anti Bakteri dan Anti Fungi Ekstrak Metanol, Etanol Bawang
Merah (Allium cepa Linn) dan Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap
Staphylococcus aureus, Eschericia coli Resisten dan Candida albicans.,
Muchamad Alfi S. dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

462

403 Uji Aktivitas Anti-Ketombe Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)


Terhadap Trichphyton mentagrophytes dengan Metode Gores Silang, Bawon
Triatmoko dkk., Univ. Jember

463

404 Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Kloroform dan Fraksi Air Ekstrak Metanolik
Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dengan Metode LinoleatTiosianat dan DPPH (alpha, alpha-diphenyl pisrylhidrazil), Lucia Dhiantika
Witasari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

464

405 Uji Aktivitas Antiradikal Ekstrak Herba Cakar Ayam (Selaginella doederleinii
Hieron), Herba Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL), Daun
Dewandaru (Eugenia uniflora Linn.) Sebagai Sumber Alternatif Pencegahan
Penyakit Degeneratif, Setyo Nurwaini dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

465

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

26

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

406 Uji Aktivitas Antiviral Ekstrak Kloroform Rimpang Remu Mangga (Curcuma
mangga Val.) Terhadap Infeksi Virus Newcastle Disease Pada Telur Ayam
Berembrio, Ari Parmawati dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

466

407 Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Kloroform dan Metanol Daun Tembakau
(Nicotiana tabacum L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Instrar III.,
Bagus Giarto dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

467

408 Uji Aktivitas Mukolitik Bawang Merah (Allium cepa L.) Secara In Vitro,
Hidayati dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

468

409 Uji Efektivitas Ekstrak Serai (Andropogon margus) Sebagai Insektisida


Nabati Dalam Upaya Memberantas Nyamuk Aedes Aegypti, Rani Indra
Puspita dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

469

410 Uji Efektivitas Penggunaan Bentuk Pigmen Bunga Mawar Kuning (Rossa sp)
dalam Produk Minuman (Kajian Jenis Pelarut dan Jenis Filler), Sayyidah
Imamatul Ummah dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

470

411 Uji In-Vivo Penurunan Kadar Kalsium Dalam Darah dengan pemberian Asam
Sitrat pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) sebagai Alternatif Pencegahan
Nephrolithiasis pada Penderita Hypercalcemia, Mario Sentosa dkk., Univ.
Airlangga Surabaya

471

412 Uji Peningkatan Libido (Uji Aphrodisiac) Infusa Biji Labu Kuning (Cucurbita
moschata Duch) terhadap Mencit Putih (Mus muscullus) Jantan, Muhammad
Alfi Sukron dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

472

413 Uji Pertumbuhan Cendana (Satalum album) dengan Inang Cemara Udang
(Casuarina equisetifolia) Di Lahan Kritis (Lahan Pasir Pantai dan Kapur),
Sony Hartono dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

473

414 Uji Sifat Fisik Pakan untuk Mengatasi Pemalsuan bahan Protein Hewani,
Fauzan Latief dkk., Inst. Pertanian Bogor

474

415 Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Beberapa Spesies Piper yang Tumbuh di
Indonesia Terhadap Sel Myeloma, Prihantini Kurnia Sari dkk., Univ.
Muhammadiyah Surakarta

475

416 Uji Sumber Kalium Organik Terhadap Kandugan Bioaktif Tanaman Obat
(Ginseng, Kunci Pepet dan Kunir Putih), Apriyanto dkk., Univ. Tunas
Pembangunan Surakarta

476

417 Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia Fraksi Metanol, Etil Asetat dan NHeksana Umbi Tanaman Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme), Rahmat
Rasmawan dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

477

418 Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMALB Negeri Gedangan Jurusan
Tuna Grahita Pada Materi Kimia dengan Pokok Bahasan Larutan Asan dan
Basa, Yuniarto Suwardi dkk., Univ. Negeri Surabaya

478

419 Upaya Mengatasi Kinerja Produksi dan Kualitas Susu dengan Penambahan
High Quality Feed Suplement Pada Pakan Sapi Perah Peternakan Friesian
Holstein, Muhlisin dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

479

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

27

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

420 Upaya Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Benih Lele Dumbo (Clarias
gariepinus L.) Terhadap Bakteri Patogen Micrococcus sp., Serratia sp. dan
Enterobacter sp. Melalaui Vaksinasi, Etika Purna Wanita dkk., Univ. Negeri
Padang

480

421 Upaya Meningkatkan Kualitas Tanah Gohong untuk Pekerjaan Lapis Pondasi
Bawah, Jainudin dkk., Univ. Muhammadiyah Palangkaraya

481

422 Upaya Pemanfaatan Ball Clay Cap Kala Untuk Penjernihan air Gambut,
Aderya Monika dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

482

423 Upaya Pematahan Dormansi dan Uji Berbagai Media Alternatif


Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata (WURMB MERR), Aenur Rofik
dkk., Inst. Pertanian Bogor

483

424 Upaya Pengendalian Tali Putri (Cuscuta spp.) dengan Pemberian Beberapa
Ekstrak Herbisida Nabati, Ikwan dkk., Univ. Brawijaya Malang

484

425 Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Varietas
Camar Melalui Pengaplikasian jenis dan Ketebalan Mulsa Kertas Bekas,
Harno Purwanto dkk., Univ. Brawijaya Malang

485

426 Urgensi Pemanfaatan Biodiesel dan Gasohol Sebagai Bahan Bakar Minyak
(BBM) Alternatif di Indonesia, Hendrawan Abdillah dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

486

427 Variasi Makna dan Pengaruh yang Menimbulkan: Kasus Ungkapan Di


Dinding Kamar Mandi Kampus Yang Berkonotasi Negatif, Ika Martanti
Mulyawati dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

487

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

28

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

Alat Pencetak Bata sistem Hammer Gravitasi Untuk Meningkatkan Kualitas


dan Kapasitas Produksi Bata Merah di dusun Kebun Taluh Desa Jatisela Kec.
Gunung Sari, M. Zuhran Wajdi dkk., Univ. Mataram

488

Alat Pengering Kerupuk, Ady Prasetyo dkk., Univ. Katholik Soegijapranata


Semarang

489

Alat Penghemat Listrik dengan Pengkoresian Faktor daya Otomatis, Ari


Wibowo dkk., Univ. Muhammadiyah Ponorogo Jawa Timur

490

Alat Penyimpan Energi Matahari Logam Hidrida sebagai Pengering


Komoditas Pertanian, Asep Suharyono dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

491

Algoritma Genetik Dengan "Multichromosomes" Untuk Persoalan


Penjadwalan Crew Penerbangan, Henry Satria P dkk., Univ. Airlangga
Surabaya

492

Aplikasi Desktop untuk Pendataan Pasien pada Klinik Homeopathy, Harisman


Indra dkk., Univ. Trisakti Jakarta

493

Aplikasi Mesin Gravitasi Sebagai Sumber Energi Tak Terbatas untuk


Kebutuhan Listrik Rumah Tangga, Muhammad Adek Mursyawal dkk., Univ.
Andalas Padang

494

Aplikasi Mikrokontroler AT89C51 sebagai Alat Pemancing Walet, Ariyanto


dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta

495

Aplikasi Perangkat Lunak Hull Inspection Module Untuk Mempermudah


Inspeksi Lambung Kapal Oleh Galangan, Gupron Istian dkk., Inst. Teknologi
10 Nopember Surabaya

496

10

Aplikasi Sistem Mekanik Pada Dinamo Sepeda Untuk Changer Handphone,


Muchamad Syukron dkk., Poltek Negeri Semarang

497

11

Aplikasi Smart Card Sebagai Media Penyimpanan Data Rekam Medis Pasien
Puskesmas untuk Efisiensi dan Efektivitas Administrasi Pengobatan
Masyarakat, Muhamad Faiz Arief dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember
Surabaya

498

12

Aplikasi Speech Recognition untuk Memudahkan Kontrol Kursi Roda Secara


Nirkabel, Atmojo Broto Kusuma dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

499

13

Audit Energi pada Bangunan Lembaga Perguruan Tinggi di Yogyakarta


sebagai Perintisan Aktivitas Kewirausahaan Berbasis Teknologi, Budi
Nugroho Susanto dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

500

14

Baliho Iklan dengan Layar Bergerak, Adi Asmariadi Budi dkk., Univ. Gadjah
Mada Yogyakarta

501

15

Ball Skimmer Tipe Magnetik untuk Membersihkan Pencemaran Minyak di


Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sunarso Winarno dkk., Inst.
Teknologi 10 Nopember Surabaya

502

16

Cara Pembuatan Alat Pengering Benih Cabe (Capsicum spp) dalam Upaya
Pengurangan Kadar Air Sebelum Penyimpanan, Eko Khot Priyantono L. dkk.,
Poltek Negeri Pertanian Jember

503

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

28

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

17

Deferensial Dinamometer Chasis Alternatif " Sebuah Alat Pengkur Daya


Kendaraan Bermotor Yang Murah dan Cocok Untuk Industri, Bengkel dan
Dunia Pendidikan., Mulyono dkk., Univ. Negeri Semarang

504

18

Desain dan Aplikasi Alat Pasteurisasi Susu Skala Rumah Tangga Sebagai
Salah Satu Upaya Peningkatan Pendapatan Peternak, Ali Misbahul Munir
dkk., Univ. Diponegoro Semarang

505

19

Desain dan Realisasi Alat elektrokardiograf Berbasis Mikroprosessor 8-Bit


Beserta Sistem Database dan Monitoringnya yang berbasis Online untuk
Membantu Pasien Jantung, Ahmad Sutanto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi
Telkom Bandung

506

20

Desain Sistem Pasteurisasi Susu Menggunakan Sistem Refigerasi dan Heat


Exchanger Jenis Shell and Tube, Moko Nugroho dkk., Inst. Teknologi 10
Nopember Surabaya

507

21

Desain Spoiler Truk untuk Pengurangan Seretan Udara (Drag) Berdasarkan


Uji Terowongan Angin dan Uji Jalan untuk Penghematan Bahan Bakar
Minyak, Marzuqi dkk., Univ. Andalas Padang

508

22

Disain Alat Pengesut Daun Nenas dengan Sistem Mekanis Untuk


Menghasilkan Serat, Alfatah dkk., Univ. Sriwijaya

509

23

Disain Model Penyambung Serat dengan Sistem Panas dan Perekat Polivunil
Alkohol Untuk Pengolahan Serat Nenas, Oktha Alfaryanto dkk., Univ.
Sriwijaya

510

24

Eksoskeleton Udang sebagai Bahan Pengawet Kayu, Santi Keumalasari dkk.,


Univ. Padjadjaran Bandung

511

25

Hardware dan Software Standar nada Gamelan Sebagai alat bantu


Peningkatan Produktivitas Pembuatan Gamelan Logam jawa Berkualitas di
Yogyakarta, Agus Suhendar dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

512

26

Hidden Suspension Arm "Penerapan Torsi Sebagai Pengganti Sistem Pada


Sepeda Motor", Ruli Silo Prabowo dkk., Univ. Negeri Semarang

513

27

I Calendar dengan Informasi Hari Libur Spesifik di Indonesia untuk


Perangkat Komunikasi Bergerak, Rizki Dania Putri dkk., Poltek. Negeri
Bandung

514

28

Identifikasi Daerah Potensial Kekurangan Gizi dengan Analisis Penginderaan


Jauh Secara Multi Tingkat (Multistage) dan Sistem Informasi Geografi Studi
Kasus di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Netty Yustitusya Wardani
dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

515

29

Implemantasi Pengendali Mikro AT89C51 Pada Penyulingan Air, Charles H.


Siahaan dkk., Univ. Lampung

516

30

Implementasi Jaringan tanpa Hardisk dengan Menggunakan Citrix Meta


Frame XP Berbasis Windows 2000 Server pada Laboratorium Komputer II
STMIK Hanadayani, Muh. Risal dkk., Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer

517

31

Implementasi Mikrokontroller ATMEGA8535 untuk Mengatur Suhu dan


Kelembapan pada Kandang Bekicot, Hermawan Rahman Sholeh dkk., Univ.
Brawijaya Malang

518

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

30

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

32

Instrumentasi Pendeteksi Kadar STPP Berbasis MK AT89C51 Dalam Limbah


Industri Pengepakan Udang, Uli Johar Miasih S dkk., Univ. Negeri Malang

519

33

kendali Penumbuhan Jamur Merang Berbasis Mikrokontroler AT89C51,


Bambang Setiawan dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

520

34

Kendaraan ampibi Untuk Penyelematan Banjir, Novi Dzikriyah dkk., Univ.


Indonesia

521

35

Keran Air Hemat dan Higienis, Eko Arianto dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

522

36

Low Temperatur Pressure Cooker (LTPC) Alat Pengolah Bandeng Presto Yang
Murah Tanpa Merusak Rasa Asli dan Kandungan Protein, M. Anshori dkk.,
Univ. Negeri Semarang

523

37

Meja Kursi Ergonomis Untuk Memelihara Kesehatan dan Meningkatkan


Produktivitas Pelajar Kelas III SD, Feby Erawantini dkk., Univ. Jember

524

38

Menggagas Media pembelajaran Kimia Interaktif Mandiri Berbasis Komputer


Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran Kimia, Ulin Nihayaty dkk.,
Univ. Negeri Semarang

525

39

Menginformasikan Pencurian Kendaraan Bermotor Secara Cepat dan Akurat


Melalui Pemanfaatan Modulasi Sinyal FM, Medika Risnasari dkk., Inst.
Teknologi 10 Nopember Surabaya

526

40

Mesin Pendingin Ikan Hibrida (Tenaga Angin & Minyak Tanah) pada Kapal
Nelayan, Taufiq Adi Leksono dkk., Univ. Negeri Semarang

527

41

Mesin Penyerut Ubi Jalar Jepang, Fajar Ariyanto dkk., Poltek Negeri
Pertanian Jember

528

42

Micro Car "Mobil Mini 100cc serba guna, hemat energi, murah dan lincah",
Muhammad Rhuli dkk., Univ. Negeri Semarang

529

43

Mobil Hemat Energi dan Bebas Polusi dengan Menggunakan Tenaga Surya,
Mawan Hendrawan dkk., Univ. Kristen Petra Surabaya

530

44

Mobil Mainan Dengan Kendali Suara Mikrokontroler AT89C51, Luqman amin


Hanafi dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

531

45

Model Aerasi Air Mancur (Fointain) Dengan Energi Gravitasi Guna


Meningkatkan Daya Dukung Kolam Ikan, Suranto dkk., Univ. Lambung
Mangkurat Banjarmasin

532

46

Model Pondasi dengan Metode Paku Bumi Ulir Untuk Pekerjaan Bangunan
Satu Lantai, Agung Handaka K. dkk., Univ. Negeri Semarang

533

47

Modifikasi Konstruksi Becak Untuk Mendapatkan Sistem Kendali Yang Lebih


Aman dan Nyaman, Faizal Ramdhani dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember
Surabaya

534

48

Navigasi Kemiringan Mobil Niaga Sebagai Sistem Pemberitahuan pada Mobil


untuk Menikung dengan Aman, Henry Setyawan dkk., Univ. Negeri
Semarang

535

49

Optimalisasi Media Pembelajaran Kimia Organik SMU Melalui Rekayasa


algoritma dan Pedagogis Modern yang Diterpakan Dalam Software
Multimedia Komputasi Kimia, Rian Arief Rafianto dkk., Univ. Pendidikan
Indonesia Bandung

536

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

31

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

50

Pas Sepatu Elektronik, Khoirun dkk., Univ. Negeri Semarang

537

51

PC Cloning Sebagai Upaya Penghematan Biaya Penambahan Komputer pada


Usaha Kecil Rental Komputer, Asrul Ramadhan dkk., Univ. Negeri Medan

538

52

Pemanfaatan Citra Satelit Peginderaan Jauh (Terra Modis) Untuk


Memprediksi Daerah Tangkapan Ikan (Fishing Ground) Di Laut Selatan Jawa
Tengah dan DIY, Wijayanti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

539

53

Pemanfaatan Ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai


Suplemen Vitamin C pada Sediaan Agar-Agar Gracilaria sp.), Laurentius
Dian Ardiyanto dkk., Univ. Sanata Dharma Yogyakarta

540

54

Pemanfaatan Kubah Putar Masjid Sebagai Energi Alternatif Pengahsil Energi


Listrik, Azhar Ismail dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

541

55

Pemanfaatan Limbah Cair Industri Pengolahan Tahu Untuk Memproduksi


Spora bacillus Thuringiensis serovar Israeliensis dan Aplikasinya Sebagai
Biokontrol Larva Nyamuk, Deny Silvina Purnama dkk., Univ. Udayana
Denpasar

542

56

Pemanfaatan Limbah Padat Industri Elekroplating Sebagai Bahan Pembantu


Industri Keramik, Agung Widodo dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind
Yogyakarta

543

57

Pemanfaatan Limbah Plastik (poli Propilena) sebagai Matriks dalam


Pembuatan papan Komposit, Akhmad Fajar dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

544

58

Pemanfaatan Science Game Equipment dalam Upaya Pengembangan


Pembelajaran Sains(FISIKA) Berbasis Teknologi di Sekolah Dasar, Nuji
Lestari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

545

59

Pemanfaatan Silase Rumput Lapangan dan Gliricidia Maculata dalam


Ransum Kambing Lokal untuk Mangatasi Kekurangan Hijauan di Musim
Kemarau., Sriyono dkk., Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA)
Surakarta

546

60

Pemanfaatan Sinar Biru dengan Metode Light Trap untuk Membasmi Hama
Triporyza Innotata pada Tanaman Padi sebagai Alternatif Penggunaan
Pestisida, Ruktin Handayani dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

547

61

Pemanfaatan Teknologi Perkolasi dalam Produksi Sirup Pinang sebagai


Minuman Stimulansia, Fauziah Aliwarman dkk., Univ. Andalas Padang

548

62

Pemanfatan Grafit Pensil Sebagai Elektroda Selektif Ion Bermembran


AgCl/ag2S untuk Analisa Ion Korida, Rachmat Badawi dkk., Univ. Airlangga
Surabaya

549

63

Pembangunan Media Compact Dish dalam Pengajaran Bina Diri bagi Anak
Tunagrahita, Handayana dkk., Univ. Negeri Padang

550

64

Pembangunan Pengontrol Perangkat elektronik dengan Bluetooth


Menggunakan J2ME Melalui LC, Puji Subakti dkk., Sekolah Tinggi Teknologi
Telkom Bandung

551

65

Pembangunan Sistem Informasi Rekam Medis Dokter Gigi Berbasis Web, Dwi
Hartanto M.W.M. dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

552

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

32

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

66

Pembautan Alat Electrical Shoes Sebagai Terapi Dismenorrhea (Nyeri Haid),


Yanti Raihana dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

553

67

Pembuatan Alat Komunikasi Praktis Antar Pengendara Sepeda Motor Dengan


Memanfaatkan Gelombang Radio, I Komang Agus Sugiarthawan dkk., IKIP
Negeri Singaraja

554

68

Pembuatan Alat Panen dan Perontok Padi Dengan Menggunakan Tenaga


Traktor Tangan, Nanang Utami dkk., Univ. Bengkulu

555

69

Pembuatan Alat Sterilisasi Air dari Fibre-Glass untuk Panti Pembenihan


Udang Windu (Penaeus Fabricius), Sri Suryandari Syam dkk., Poltek Negeri
Pertanian Pangkep Sulawesi

556

70

Pembuatan Aplikasi Pemasaran Produk Usaha Kecil Menegah Berbasis WEB


Portal, Uji Sektiawan dkk., Univ. Islam Indonesia Yogyakarta

557

71

Pembuatan Formulasi Cair Inokulum Beauveria bassiana dan Efikasinya


Sebagai Bioinsektisida pada Hama Penting Kubis, Crocidolomia pavonana
dan plutella xylostella, Citra Dewi dkk., Univ. Sriwijaya

558

72

Pembuatan Kompor Sehat dan Hemat Energi untuk Pedagang Makanan Kaki
Lima, Hamim Masruri dkk., Univ. Lampung

559

73

Pembuatan Kursi Roda Otomatis Berbasis Logika Fuzzy Sebagai Alat Bantu
di YPAC, Yusuf Effendi dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

560

74

Pembuatan Mesin Pemipih Melinjo Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Keluhan


Pengrajin Emping Melinjo Tradisional, Asrori ahmad dkk., Univ. Negeri
Yogyakarta

561

75

Pembuatan Mesin Penepung Beras, Syahrul Sinulingga dkk., Poltek Negeri


Medan

562

76

Pembuatan Mesin Penyayat Bambu, Ari Munandar dkk., Poltek Manufaktur


Bandung

563

77

Pembuatan Mesin Rajang Tembakau Otomatis Berbasis Pneumatik, Bayu


Satriya Wardhana dkk., Univ. Brawijaya Malang

564

78

Pembuatan Prototipe Alat Pengering Rumput Laut Berbasis Tenaga Surya


Hybrid Sistem Portable, Muhammad Iqbal Hanafri dkk., Inst. Pertanian Bogor

565

79

Pembuatan Pupuk Organik dari Kulit Pisang di KSM Ngudi Raharjo, Boyolali,
Rudy Nogroho dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

566

80

Pembuatan Sepeda Listrik Bertenaga Surya Sebagai Alat Transportasi


Alternatif Masyarakat, Denish Zuli Anugra dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

567

81

Pembuatan Serbuk Gel Lidah Buaya (Aloe Vera) Terstandar Dengan Metode
Pengeringan Aliran Udara Kering, Lesly Septikasari R dkk., Inst. Teknologi
Bandung

568

82

Pembuatan Sistem Penjejak Matahari dengan Sel Surya Berbasis Logika


Fuzzy Sebagai Penghasil Sumber Energi Listrik Alternatif, Maria Orbita IR
dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

569

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

33

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

83

Pembuatan Tungku Briket Arang Sebagai Sumber Energi Alternatif Untuk


Korban Paca Tsunami di Aceh, Sisri Ningsih Ayu dkk., Univ. Syiah Kuala
Banda Aceh

570

84

Pembudidayaan Mawar (Rosa sp) Pada Media Sekam dan Tanah Liat di Batu
Malang, Ach. Suhedi M dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

571

85

Pembufatan Manekin Penis Sebagai Simulator Latihan Sirkumisisi, Windy Ari


Wijaya dkk., Univ. Airlangga Surabaya

572

86

Penanggulangan Pencemaran Minyak di Taman Nasional Laut Kepulauan


Seribu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta
dengan Bioremediasi, Ahmad Sudarsono dkk., Inst. Pertanian Bogor

573

87

Penerapan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi Menggunakan


Microsoft Excel Dalam Pembelajaran Matematika Sekolah SUb Pokok
Persamanaan Kuadrat Untuk tingkat SMU, Syalendra Putra dkk., Univ.
Bengkulu

574

88

Penerapan Peta Zona Potensi Penangkapan Ikan Hasil Olahan Data Satelit
Penginderaan Jarak Jauh Bagi Nelayan Selat Makassar, Maisar dkk., Poltek
Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

575

89

Penerapan Rancangan Peralatan Penghalus Kedele Untuk Pembuatan tahu


pada Pengungsian Di Aceh, Milda Syah Putri dkk., Univ. Syiah Kuala Banda
Aceh

576

90

Penerapan SLD dalam Pembuatan Tablet Effervescent Ekstrak Biji Jinten


Hitam untuk Memodifikasi Pengobatan Nabi, Heri Kurniawan dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

577

91

Penerapan Technology Seluler Sebagai Pengaman Gedung, Adhadi Susilo


dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya

578

92

Penerapan Teknologi Cetakan Logam pada Proses Pengecoran Paduan


Alumunium pada Industri Kecil Pengecoran di Palembang, Eko Noviarman R.
dkk., Poltek Negeri Sriwijaya Palembang

579

93

Penerapan Teknologi Pengemasan Sistem Kering dalam Transportasi Hidup


Lobster Kipas (Thenus orientalis) sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan
Harga Jual di Pasaran, Muna Fasriah dkk., Univ. Haluoleo Kendari

580

94

Penerapan Teknologi Penyambungan " Three in One" pada Tanaman Hias


Euphorbia milii di Beberapa Florist Anggota Perkumpulan Pencinta (PPT)
Cabang Surabaya, Prakarsa Herananta dkk., Univ. Pembangunan Nasional
(UPN) Veteran Jawa Timur

581

95

Penerapan Teknologi Sodis (Solar Water Desinfection) Untuk Penyediaan Air


Minum pada Masyarakat Pedesaan), Suwarno dkk., Univ. Muhammadiyah
Malang

582

96

Pengaruh Penambahan Dekstrin dalam Proses Pembuatan Yoghurt Bubuk,


Sartika Wahyuni dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

583

97

Pengembalian Kualitas Air Melalui Pemanfaatan Bonggol Pisang (Musa sp.)


dan Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) di Saluran-Saluran Air yang
Tercemar Amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S), Achmad Noerkhaerien
Putra dkk., Inst. Pertanian Bogor

584

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

34

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

98

Pengembangan Fungisida Ramah Lingkungan Melalui Metode Pengawetan


Agensia Hayati (Trichoderma spp) Dalam Media Tepung, Adhi Purwanto
dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

585

99

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga Pergeseran Kesetimbangan


Kimia, Ima Budi Setyowati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

586

100 Pengembangan Media Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Inggris Berdasarkan


Thema (Theme-based Vocabulary) dalam Bentuk VCD untuk Tingkat Taman
Kanak-Kanak, Maya Winata dkk., Univ. Katholik Widya Mandala Surabaya

587

101 Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Komputer,


Yohana Putra Surya Rahmad Hidayat dkk., Univ. Jember

588

102 Pengembangan Prototipe Kit Diagnotik Waktu Ovulasi Sapi Untuk Menjamin
Ketetapan Waktu Inseminasi Buatan, Penny Humaidah Hamid dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

589

103 Penggunaan Sistem Fotokimia Sebagai Upaya Alternatif Pemecahan Madalah


Pengolahan Limbah Cair di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, Sri Herlina
dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

590

104 Penghematan energi Listrik pada Penerangan Umum Melalui aplikasi Sensor
suara & Cahaya, Nadif Adroni dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bandung

591

105 Penginderaan Kebocoran Arus Bolak-Balik (AC) pada Instalasi Listrik Rumah
Tinggal, Anggoro Danu Subroto dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind
Yogyakarta

592

106 Peningkatan Produktivitas dan Keseragaman Ukuran Chips Tortilla dari


Bahan Jagung Lokal Menggunakan Mesin Press Roller Feeding Otomatis,
Hatmiyarni Tri Handayani dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

593

107 Penyiram Tanaman Otomatik Sebagai Pengatur Kelembaban Tanah Pada


Rumah Kaca, Mohammad Syahirul Alam dkk., Univ. Negeri Semarang

594

108 Penyusunan Basis data Spasial Dalam Rangka Pengembangan Sistem


Informasi Biodiversitas di Taman Nasional Meru Betiri, Khanty Widayanti
dkk., Univ. Jember

595

109 Penyusunan Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS (Global Positioning System)
Di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Kurnia Pramadhani dkk., Univ. Gadjah
Mada Yogyakarta

596

110 Perancangan Alat Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung
Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut pada Industri Kecil, Muhamad Iksan
dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

597

111 Perancangan Alat Permeabilitas Meter Sederhana Untuk Uji Permeabilitas


Tanah di Lapangan, Koko Priyo Utomo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

598

112 Perancangan dan Pembuatan Alat Deteksi Detak Jantung Digital, Aisyana
Sari Hajaryanti dkk., Univ. Brawijaya Malang

599

113 Perancangan dan Pembuatan Alternatif Stimulator Akupunktur di


Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupunktur (LPPPA)
Depkes RI, Muhammad Nurul Puji dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember
Surabaya

600

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

35

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

114 Perancangan dan Pembuatan Dust Collector dengan Menggunakan Metode


Bluff Body Sebagai Pembangkit Turbulenci, Dedi Khaerunas dkk., Univ.
Andalas Padang

601

115 Perancangan dan Pembuatan Kendaraan Listrik Tenaga Surya dan Bateri
dengan Pengecasan Sendiri (Altenator) untuk Menigkatkan Efisiensi
Menggunakan Efek Giroskop, Zulbasrizal dkk., Univ. Andalas Padang

602

116 Perancangan dan Pengembangan Produk Lampu Bergaya Klasik Sebagai alat
Pembangun Suasana rileks Bagi Usia Setengah Baya, Mufti alem dkk., Inst.
Teknologi Bandung

603

117 Perancangan Osiloskop Berbasis PC, Yadi dkk., Univ. Lampung

604

118 Perancangan Otomatisasi Mesin Pemeras Kelapa dan Pendeteksi Kekentalan


Santan, Nurul Diyah K dkk., Univ. Negeri Malang

605

119 Perbaikan Teknik Pengemasan Pada Produk Minyak Klentik di Kelompok


Wanita Tani " Melati" Kecamatan Betara kabupaten Tanjung Barat, Khusni
Abdillah dkk., Univ. Jambi

606

120 Produksi Karboksimetil Selulosa (CMC) Melalui Reaksi Eterifikasi Bioselulosa


Acetobacter xylinum, Silva Pefilin Semuel dkk., Poltek Negeri Uj. Pandang
Makassar

607

121 Propagasi Klonal Tumbuhan Mullaca (Pysalis angulata L.) sebagai Tanaman
Obat dengan Teknik Kultur Jaringan Tanaman, Berry Rachmattika dkk.,
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

608

122 Prototipe Pompa Lumpur, Amirullah dkk., Univ. Hasanuddin Makassar

609

123 Prototype Sistem Pengaman Kendaraan Dengan Menggunakan ID Card dan


system TBC (Traper and Breach-Block Combination) Berbasis Mikrokontrolle
AT89C52, Towip dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

610

124 Racang Bangun Gedung Bertingkat Terhadap Kekuatan Gelombang Mikro,


Aan Hunaifi dkk., Univ. Airlangga Surabaya

611

125 Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ayam Broiler Otomatis Memanfaatkan
Mikrokontroler AT89S51 dan Penerapannya di Peternakan Ayam Desa
Kesamben Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang, Muhammad Luthfi dkk.,
Univ. Negeri Malang

612

126 Rancang Bangun Alat Pengering Kerupuk Tenaga Surya Model Rak tersusun
dengan Alumunium Sebagai Pelat Kolektor, Ahyar Mirfani dkk., Poltek
Surakarta

613

127 Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar air Dalam Gabah Melalui Metode
Kapasitansi dengan aplikasi Mikrokontroler AT89S51, Ihda Shofia
Rahmatunnisa dkk., Univ. Negeri Malang

614

128 Rancang Bangun Alat Proteksi Peralatan Komputer Terhadap Kasus


Pencurian Pada Gedung-Gedung Sekolah Menengah Umum di Kabupaten
Kudus, Amaludin dkk., Univ. Muria Kudus

615

129 Rancang Bangun alat uji sifat bahan Magnet, Sani Rusdiansah dkk., Univ.
Pendidikan Indonesia Bandung

616

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

36

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

130 Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Ion Kadmium Dalam Air dengan
Spektrofotometri Serat Optis Secara Digital, Masruhin Afif dkk., Univ.
Airlangga Surabaya

617

131 Rancang Bangun Alternator Berpenggerak Tekanan Gas Buang pada Sepeda
Motor, Andri Purwantono dkk., Univ. Negeri Malang

618

132 Rancang Bangun Freezer Ikan, Yonatan Adi Gunawan dkk., Univ. Katholik
Soegijapranata Semarang

619

133 Rancang Bangun Instrumen Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sebagai


Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan Dalam Operasi Penangkapan
Ikan, Akbar Novianto Hadaning Putra dkk., Inst. Pertanian Bogor

620

134 Rancang Bangun Kontrol Palang Pintu Kereta Api Secara Otomatis
Menggunakan Gelombang Radio, Kusnan Hadinata dkk., Poltek Negeri
Semarang

621

135 Rancang Bangun Mesin Mixer Serbaguna Tanpa Pengaduk, M. Eko


Hardiviyono dkk., Poltek Negeri Semarang

622

136 Rancang Bangun Mesin Parut Kelapa Yang Praktis dan Efisien, Muh. Iqbal
dkk., Univ. Negeri Makassar

623

137 Rancang Bangun Mesin Pembuat Engsel Yang Efisien dan Efektif
Menggunakan Progressive Tool dengan Penggerak Hidraulik untuk Industri
Kecil, Achmad As'ad dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

624

138 Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Luar Kacang Bogor (Kacang Kapri)
Guna Peningkatan Hasil Produksi Pasca Panen, Andy Rahman dkk., Univ.
Negeri Malang

625

139 Rancang Bangun Mesin Penyuling Minyak Atsiri dengan Sistem Uap
Langsung dan Pendingin Bertingkat Dikendalikan dengan Mikrokontroler
dalam Upaya Peningkatan Mutu Produk, Bramantio dkk., Poltek Negeri
Semarang

626

140 Rancang Bangun Model Pengering Gabah Sistem Radiasi Infra Merah
Menggunakan Mekanisme Konveyor, Aris Kristanto dkk., Univ. Sebelas
Maret Surakarta

627

141 Rancang Bangun Otomatisasi Proses Gynogenesis Pada Pembibitan Ikan Mas
Punten, Akhmad Zainuri dkk., Poltek Negeri Malang

628

142 Rancang Bangun Piranti Pengukuran Kadar Alkohol Pada Minuman dengan
Menggunakan Sensor SB 32, Yusron Sugiarto dkk., Univ. Brawijaya Malang

629

143 Rancang Bangun Prototipe Umpan Buatan Elektronik Berbasis Digital, Ganjar
Saefurahman dkk., Inst. Pertanian Bogor

630

144 Rancang Bangun Radio FM Berbasis Komputer, Cahyo Prianto dkk., Univ.
Pendidikan Indonesia Bandung

631

145 Rancang Bangun Robot Kartesian 3 DOF untuk Peraga Kulian Mekatronika,
Eko Wahyudi dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

632

146 Rancang Bangun Robot Pemadam Api, Mahmud abdul KA dkk., Univ. Negeri
Yogyakarta

633

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

37

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

147 Rancang Bangun Telepon Wireless Dengan Menggunakan Handy Talky,


Sadaruddin Sas Latief dkk., Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur

634

148 Rancangan Rangkaian Elektronik Pengusir hama tikus dan Serangga pada
Tanaman Kelapa Sawit, Febi Rahmita dkk., Univ. Bengkulu

635

149 Rem Pintar Mobil Smooth Anti Lock Braking System", Andi Susanto dkk.,
Univ. Negeri Semarang

636

150 Reverse Engineering Hamilton Standard (Rotor 21-51-48) Spare Part


Pesawat CN-235 dan Pesawat Tempur, Saiful Muna dkk., Poltek Manufaktur
Bandung

637

151 Rotating Heater untuk Ternak ayam Broiler, Rico Samuel dkk., Univ.
Indonesia

638

152 Roti Kaya Serat dan Protein sebagai Panganan Fungsional Berbahan Baku
Tepung Ampas Tahu, Syahnada Jaya Sy. dkk., Inst. Pertanian Bogor

639

153 Simulasi Sistem Lalu Lintas Kereta Api Menggunakan Metode Formal, Alnola
Marselena dkk., Poltek. Negeri Bandung

640

154 Sistem Anti Pencurian Mobil: Alat Pelacak Posisi dan Penonaktifan Mesin
dengan Kendali Hand Phone dan GPS, Eka Prasetyono dkk., Inst. Teknologi
10 Nopember Surabaya

641

155 Sistem Keamanan Parkir Mobil Dengan Mikrokontroller Barcode dan Kamera,
M. Syarifudin dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

642

156 Sistem Kendali Alarm Mobil Berbasis SMS- Mikrokontroller, Radietya


alvarabie dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

643

157 Sistem Parkir Menggunakan Barcode pada Kartu sim Berbasis Delphi, Bayu
Indrianto dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

644

158 Sistem Pemantau Kemacetan Lalu-Lintas Kota Melalui Handphone Berbasis


Layanan WAP, Fajar Prasanti dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

645

159 Sistem Pemantau Posisi Kendaraan Bermotor Menggunakan Teknologi GPS


dan Server GIS, Mohammad Shodikin dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember
Surabaya

646

160 Sistem Penyiraman Tanaman Berbasis PC Menggunakan Media SMS Umpan


Balik, Kiagus Firdaus dkk., Univ. Brawijaya Malang

647

161 Sistem Penyulingan Double Effect Untuk Meningkatkan Produksi Minyak


Nilam, Ahmad Roni Sonhaji dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

648

162 Situs Web Terobosan Baru dalam Pemasaran UKM Terasi Berbasis Teknologi
Informasi (Studi Kasus Terasi Kecamatan Sepulu Madura), Yuli Kumalasari
dkk., Univ. Trunojoyo Madura

649

163 Smart Muffler (Knalpot Multi Suara) Sebuah Knalpot Inovatif Yang Mampu
Menaikkan Performa Kendaraan Bermotor, Ikta Wahyu Widodo dkk., Univ.
Negeri Semarang

650

164 Solder Pen, Rangga Tresna Heryudi dkk., Poltek Manufaktur Bandung

651

165 Sosis Usus (Antestine sausage), Alb. Eko Sukarno dkk., Poltek Negeri
Pertanian Lampung

652

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

38

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

166 Studi Pendahuluan Perancangan sistem Kenyaman ruangan untuk Aplikasi


Smart Building, Marsandhy Hariyanto dkk., Inst. Teknologi Bandung

653

167 Teknologi Microhydroelectric dengan Memanfaatkan DAS, Riska Dedy


Sutomo dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

654

168 Teknologi Pemanfaatan Limbah Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Sebagai


Agensia Yang Meningkatkan Kualitas Tempe pad Home Industry Tempe
Sanan di Kota Malang, Fery Dwiyanti dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

655

169 Teknologi Pembuatan susu Dari Biji Munggur (Enterolobium saman prain),
Erfin Budi Sulistyanto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

656

170 Teknologi Pengomposan Sampah Kota dengan Bakteri Fermentasi, Upaya


Daur Ulang Sampah Organik Menjadi Produk Yang Bermanfaat, Pandu
Perdana dkk., Univ. Tunas Pembangunan Surakarta

657

171 Tongkat Elektronik Bagi Penyandang Cacat Tuna Netra, Edy Noviyanto dkk.,
Univ. Negeri Yogyakarta

658

172 Tongkat Pintar Elektronik untuk Pemandu Jalan dan Pengenal Lokasi bagi
Tuna Netra, Dian Agus Maryanto dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

659

173 Transformation software (Trans-soft) of Mathematics untuk Sekolah


Menengah Pertama, Priyo Uji sukmawan dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

660

174 Upaya Memperpanjang Masa Simpan Dodol Rumput Laut Menggunakan


Kemasan Edible Coating Berbahan Baku Khitosan, Fery Kurniawan dkk.,
Univ. Trunojoyo Madura

661

175 Upaya Mengenalkan Model Rumah Lanting yang Ramah Lingkungan untuk
Mengurangi laju Abrasi Sungai Mertapura dalam Wilayah Kota Banjarmasin,
Akhmad Riandie dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

662

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006

39

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

"Bravo Snack" Kerupuk Nenas Bergizi, Enak, dan Renyah, Syarifah Hasanah
dkk., Univ. Andalas Padang

663

Abon Jantung Pisang dengan Penambahan Udang, Shinta Monica Permana


dkk., Inst. Pertanian Bogor

664

Agar-Agar Sari Daun Katuk, Rena Nurista dkk., Inst. Pertanian Bogor

665

Agriculture For Youth Trainee Sebagai Kelanjutan Program Agriculture For


Kids, Ray Tiran dkk., Inst. Pertanian Bogor

666

Agrobisnis Jamur Tiram Sebagai Upaya Memenuhan Protein Alternatif Dalam


Rangka Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kab. Banyumas, Ayu Wulan
Firyani dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

667

Aneka Kerajinan angan Khas Bengkulu dari Kulit Lantung (Arthocarpus


elasticus) Sebagai alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa dalam
Mencermati Peluang Usaha di Kota Bengkulu, Dina Panca Putri dkk., Univ.
Bengkulu

668

Aneka Tanaman Hias Buatan dan Souvenir Dari Sabun, Oktanima Mulasari
dkk., Poltek Negeri Semarang

669

Balsam Adas Sebagai Produk Perawatan Bayi Pengganti Minyakl Telon,


Ferlina Demas dkk., Univ. Airlangga Surabaya

670

Berwirausaha Nugget Tempe Ayam Kampung, Iwan Setiyono dkk., Univ.


Diponegoro Semarang

671

10

Biomembran Asetilasi Berpori Berbahan Dasar Hasil Fermentasi Limbah Cair


Tahu Menggunakan Acetobacter xylinum, Jaka Rachmadetin dkk., Inst.
Pertanian Bogor

672

11

Biro Jasa Analisis Data Di Wilayah Purwokerto, Imam Tahyudin dkk., Univ.
Jenderal Soedirman Purwokerto

673

12

Bisnis " kentang Mustofa" Berbasis Syariah, Dwi endang Rosilawati dkk.,
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

674

13

Boneka Lilin Aroma Terapi, Yusuf Rizali dkk., Inst. Pertanian Bogor

675

14

Book With Natural Book, Hariatun Kusyunarti Saptasari dkk., Inst. Pertanian
Bogor

676

15

Breakfast Cereal Shiitake Sebagai Makanan Kesehatan (Health Food) Anti


Kanker Untuk Membuka Peluang Usaha Baru, Nira Pusta Hanurwati dkk.,
Univ. Brawijaya Malang

677

16

Buku Kliping Artikel Sebagai Wahana Wirausaha Baru, Siti Mubarokah dkk.,
Univ. Negeri Malang

678

17

Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberose L.) Sebagai Pendeteksi


(Biodetektor) Awal Pewarna Makanan, Dhiani Dyahjatmayanti dkk., Inst.
Pertanian Bogor

679

18

Cake Rumput Laut (Euchema catonii) Sebagai Peningkatan Kebutuhan Serat


Masyarakat Serat Masyarakat dengan Harga Terjangkau, Muchamad
Hamdani dkk., Inst. Pertanian Bogor

680

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

40

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

19

Caramel Coconut Ginger, Elisabet Yoseka dkk., Poltek Negeri Pertanian


Lampung

681

20

Cincau Jelly Rasa Aneka Buah (Strawberry, Coklat, Jeruk, Anggur), Yossy
Renggo Wardhani dkk., Inst. Pertanian Bogor

682

21

Coffealeria (Wirausahawan Baru Minuman Stamina Alamiyah dari Kopi dan


Mahkota Dewa), M. Sazali Aziz dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung

683

22

Conveyor Toaster Multifungsi, Ery Puspitartono dkk., Univ. Indonesia

684

23

Daya Antioksidan dan Ekstrak Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri Linn),


Daun Sendok (Plantago major Linn) dan Som Jawa (Talinum
paniculatum(jack) Gaertn) dengan Metode Tiosinat dan DPPH, Yudi Prayudi
Herdiana dkk., Inst. Pertanian Bogor

685

24

Desain dan Pemasaran Bu Pedas (Buku Pedoman Area Surabaya) Untuk


Mahasiswa Pendatang Dari Luar Suerabaya, Dhyka Bagus Permana dkk.,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

686

25

Desin ruang Pengering pada alat Spray Drying, Idam Bariyanto dkk., Univ.
Indonesia

687

26

Digital Imaging and Video Centre (DIV-C), Nunus Subadiono dkk., Inst.
Pertanian Bogor

688

27

Diverfikasi Jam Pisang Raja Sebagai Upaya Mempertahankan ekssistensi


Buah Lokal, Nurrokhmi Puspandari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

689

28

Es Degan Dalam Kemasan Sebagai Peluang Usaha Baru Melalui Diversifikasi


Pengolahan Kelapa, Auditya Bisma dkk., Univ. Brawijaya Malang

690

29

Gadung Sebagai Obat Pembasmi Hama Pada Tanaman Padi, Yuli Surya Fajar
dkk., Inst. Pertanian Bogor

691

30

Industri Makanan dan Minuman Berbasis Bengkuang, Widia Alina dkk., Univ.
Andalas Padang

692

31

Kerajinan Tapis Lampung dalam Kreasi lampu Hias untuk Melestarikan


Budaya Lampung, Mediya Destalia dkk., Univ. Lampung

693

32

Keripik Kulit Biji Kedelai Berserat Tinggi Sebagai Alternatif Diversifikasi


Produk Pangan dalam Upaya Menciptakan Prospek Wirausaha Baru, Teguh
Prakoso dkk., Univ. Negeri Semarang

694

33

Kolding (Kotak Dingin) sebagai Makanan Khas Sumatera Utara, Agresta


Priatama dkk., Inst. Pertanian Bogor

695

34

Komersialisasi Sirup Wortel Sebagai Usaha Diversifikasi Pangan Sumber


Provitamin A, Yulian Eva R dkk., Inst. Pertanian Bogor

696

35

Kornet Udang, Leni Andriani dkk., Inst. Pertanian Bogor

697

36

Kreasi Tanaman Merambat (Ficus repens) dan Tanaman Semak (Bromeliads


sp) dalam rangkaian Bentuk Espalier, Ario Adi Susanto dkk., Inst. Pertanian
Bogor

698

37

Layanan Electric Reload dalam Kampus Sebagai Salah Satu Solusi Untuk
Memenuhi Kebutuhan Pulsa Pra Bayar Bagi Mahasiswa Universitas
Brawijaya, Pradana Wahyu Illahi dkk., Univ. Brawijaya Malang

699

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

41

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

38

Membuka Peluang Pemasaran batik gedog Tuban di Kota Bandung, Duwi


Ismawati dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

700

39

Meningkatkan Pendapatan Pengrajin Gerabah Kasongan Melalui Internet, I


Putu Aji Segarayana dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta

701

40

Menumbuh Kembangkan Jiwa Kemandirian dan Profesionalisme Mahasiswa


Melalui Kegiatan Berbasis Agribisnis, Parmita Sandri dkk., Univ. Wijaya
Kusuma Surabaya

702

41

Meraih Peluang Pasar Produk Rendang Telur Alternatif Makanan Khas


Sumatera Barat, Rizka Ridhayanti dkk., Univ. Andalas Padang

703

42

Nata de Passion, Tini Sabrina P dkk., Inst. Pertanian Bogor

704

43

Pelatihan Kewirausahaan "Kentucky Fried Chicken (KFC) Kaki Lima Bagi


Mahasiswa Tamatan Politeknik Negeri Padang, Dian Fatmi Sari dkk., Poltek
Negeri Unand Padang

705

44

Peluang Usaha Sirup Secang (Caesalpinia sappan) sebagai Alternatif Obat


Diare dan Disentri, Syafa'ati dkk., Univ. Negeri Semarang

706

45

Pemanfaatan Bungkus Deterjen Sebagai Bahan Dasar Kerajinan Tangan


Dalam Upaya Menumbuhkan Peluang Wirausaha, Anik Widyastuti dkk., Univ.
Negeri Yogyakarta

707

46

Pemanfaatan Ceker Ayam dan Bekatul Dalam Pembuatan Nugget McB


Sebagai Alternatif Pangan Fungsional, Mutia Melina Damayanti dkk., Inst.
Pertanian Bogor

708

47

Pemanfaatan Daun Katuk dalam Bentuk Crackers Berkalsium Tinggi, Dewi


W. Ariestawati dkk., Inst. Pertanian Bogor

709

48

Pemanfaatan Ekstrak Mawar Sebagai Flavour dan Essence Dalam


Pembuatan Es Krim, Rian Diana dkk., Inst. Pertanian Bogor

710

49

Pemanfaatan Hama Keong Mas (Pomacea Canaluculata) Sebagai Pakan Ikan


Lele (Clarias sp), Sari Noviana dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

711

50

Pemanfaatan Jakos (Limbah Bonggol Kelapa Sawit) sebagai Medium Tumbuh


Jamur Volvariella volvaceae yang Dibudidayakan secara Intensive, Subhakti
dkk., Univ. Bengkulu

712

51

Pemanfaatan Kalsium pada Ikan Teri Sebagai Bahan Baku Pembuatan


Siomay, Rizky Ellyana P dkk., Inst. Pertanian Bogor

713

52

Pemanfaatan Kulit dan Bonggol Nanas untuk Mempercepat Proses


Pembuatan Tempe Guna Meningkatkan Laba Pengusaha Tempe (Studi Kasus
di Desa Beji, Karang Jambe Kecamatan Jum Rejo, Batu), Syahrul Munir
dkk., Univ. Negeri Malang

714

53

Pemanfaatan Limbah Kertas Kardus untuk Kerajinan Seni Ukir Sebagai


Komponen Penghias rumah Guna Membantu Mahasiswa dalam
Berwirausaha, Nur Andriani dkk., Univ. Negeri Malang

715

54

Pemanfaatan Limbah Produksi Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan


Sabun Cream, Fahmi dkk., Univ. Bengkulu

716

55

Pemanfaatan Teh Hitam pada Proses Pembuatan Minuman Teh Jamsi dan
nata Jamsi, Hariskal dkk., Univ. Bengkulu

717

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

42

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

56

Pemanfaatan Teknik Kultur Jaringan Dalam Wirausaha Tanaman Hias


Bernilai Ekonomi Tinggi, Ruli Bahrul Ulum dkk., Univ. Lampung

718

57

Pemanfaatan Tepung Talas Dalam Pembuatan Mie Sebagai Upaya


Diversifikasi Pangan, Ahmad Wahyudin dkk., Inst. Pertanian Bogor

719

58

Pemantauan Periodik Potensi Longsor di Atas Tebing Terjal Dengan


Menggunakan Metode Resistivitas Tahanan Jenis, Rio Imanuel Sebayang
dkk., Inst. Teknologi Bandung

720

59

Pemasyarakatan Teknologi Multimedia dan Informasi untuk Masyarakat,


Tubagus Saepul Anwar dkk., Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia
Abditama Serpong

721

60

Pembautan Yoghurt dari Susu Kedelai dan Pamasarannya dalam Upaya


Menumbuhkembangkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, Eni Lestari dkk., Poltek Negeri Sriwijaya
Palembang

722

61

Pembuatan Abon Ikan Tongkol sebagai Alternatif Pemanfaatan Ikan Tongkol


Daya Guna Rendah di Kabupaten Bangkalan, Uswatun Hasanah dkk., Univ.
Trunojoyo Madura

723

62

Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kulit Pisang, Ajid Sujana dkk., Inst.
Pertanian Bogor

724

63

Pembuatan Minuman Yogurt dari Sari Tempe, watumesa Agustina dkk.,


Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta

725

64

Pembuatan Nugget dari Singkong sebagai Bahan Pangan Komersiil, Erfan


Andriyanto dkk., Inst. Pertanian Bogor

726

65

Pembuatan Nugget Ikan (fishnugget) sebagai Salah Satu Usaha Diferensiasi


Pengolahan Ikan di banda Aceh, Suhendra Jumaidi chaniago dkk., Univ.
Syiah Kuala Banda Aceh

727

66

Pembuatan Pupuk Fosfat Alam Dengan Proses Acidulasi : Sebagai Upaya


Pemenuhan Kebutuhan Pupuk Nasional, Anton Sri Widodo dkk., Univ.
Diponegoro Semarang

728

67

Pembuatan Sabun Susu dengan teknologi Tepat Guna : Upaya Pemanfaatan


kelebihan Produk Industri Susu Sapi, Bagus Adiputra Utama dkk., Univ.
Diponegoro Semarang

729

68

Pembuatan Saos Jamur Tiram Putih, Fifit Yuniardi dkk., Poltek Negeri
Pertanian Lampung

730

69

Pembuatan Susu Kacang Hijau Sebagai Alternatif Minuman Kesehatan,


Shohib Qomad Dillah dkk., Inst. Pertanian Bogor

731

70

Pemurnian Brahmic Acid pada Pegagan, Ruth Wina dkk., Inst. Teknologi
Indonesia Serpong

732

71

Pencetakan Rangkaian Elektronika Pada Papan PCB Menggunakan Kertas


Poster, Deni dkk., Inst. Pertanian Bogor

733

72

Pendirian Usaha Grosir Kertas foto copy Sebagai Upaya Menangkap Peluang
Pasar dari Banyaknya Usaha Foto Copy di Sekitar Kampus UNY, Romli Nur
Hidayat dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

734

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

43

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

73

Pendirian Usaha Ice Cream di Kelurahan Rejosari, Fajar Riadi Dwi Sasongko
dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

735

74

Pendirian Usaha Kembang gula Berbahan Baku Tanaman Obat, Imelda dkk.,
Univ. Putra Bangsa Surabaya

736

75

Pendirian Usaha Pewarnaan Logam Alumunium dengan Metode Anodisasi


Pada Lingkungan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang, Feri Wicaksono dkk., Poltek Negeri Semarang

737

76

Penerapan Strategi Pemasaran Font-line Retailer Pada Produk Yoghurt


Simbiotik, Ahmad Ja'far Ali dkk., Inst. Pertanian Bogor

738

77

Penerapan Teknik Sablon dalam menciptakan Lapangan Kerja dan


Meningkatkan Perekonomian Mahasiswa, TEdy Martin dkk., Univ. Bengkulu

739

78

Pengembangan Bumbu Bawang Instant Berbentuk Pasta, Agung Nugroho


dkk., Inst. Pertanian Bogor

740

79

Pengembangan dan Sosialisasi Cookies Berbahan dasar Tepung Ubi Jalar


Sebagai salah Satu Alternatif Untuk Menanggulangi Ketergantungan Akan
Tepung Beras dan Tepung Terigu, Devi Yuliawati dkk., Inst. Pertanian Bogor

741

80

Pengembangan Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan dari Bantak


Berbasis Community Development dalam Rangka Program Konservasi
Merapi, Zulaikha Budi Astuti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

742

81

Pengembangan Industri Madu Buah Pisang, Setyo Puji H dkk., Inst.


Pertanian Bogor

743

82

Pengembangan Industri Roti Tawar Singkong (Manihot Bread), Anica


Perdana dkk., Inst. Pertanian Bogor

744

83

Pengembangan Keripik Tempe Kacang Hijau Sebagai Produk Olahan Yang


Kaya Akan Isoflavon untuk Mengurangi Resiko Kanker dan Monopause,
Johana Pritha dkk., Inst. Pertanian Bogor

745

84

Pengembangan Motif dengan Gabungan Teknologi Tradisional dan Modern


Guna Meningkatkan Pendapatan Mahasiswa dalam Bidang Usaha Hand Print,
Warseno dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

746

85

Pengembangan Produk Asinan Lele Multi Rasa, Indro Prastowo dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

747

86

Pengembangan Tahu Telur Sebagai Alternatif Pilihan Pangan Bagi


Masyarakat, Anne Suci Rezeki dkk., Inst. Pertanian Bogor

748

87

Pengembangan Usaha Alternatif Produk kulit dari Limbah Kulit Ikan Pari
(Dasyatis sp.), Dian Prima Ayufita dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

749

88

Pengembangan Usaha Software Sebagai Alat Bantu Belajar Berupa KID


(Kamus Integral dan Diferensial), Fanny Fransiscus dkk., Inst. Pertanian
Bogor

750

89

Pengembangan Wirausaha Kerupuk Gendar Variasi Flavour Hasil Laut,


Matius Addi Setyanto dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

751

90

Pengempuk Daging Instan dan Kripik usus Imitasi Aneka Rasa di Desa
Sukoreno, Rintik Sunariati dkk., Univ. Negeri Malang

752

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

44

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

91

Penggunaan Tepung Komposit (Terigu, Ubi Jalar, Kacang Tunggak) dalam


Pembuatan Roti Tawar yang Berdaya Saing, Isni Rahmatia dkk., Univ.
Brawijaya Malang

753

92

Pengkayaan Kalsium dari Tulang Ayam Pada Tahu Panas Uap, Annasikhah
dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

754

93

Pengolahan dan Produksi Krupuk Susu, Irwansyah dkk., Poltek Negeri


Pertanian Lampung

755

94

Pengolahan Limbah air Tahu Menjadi Nata de Soya, Sidik Purnomo dkk.,
Univ. Negeri Yogyakarta

756

95

Peningkatan araf Ekonomi masyarakat Pesisir Melalaui Pengembangan


Industri Tepung Tapioka bernutrisi Tinggi, Dyah Yuni Zaenartin dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

757

96

Peningkatan Konsumsi Protein Nabati Kaya Asam Amino Lysin Melalui


Brownies Tempe, Tri Fajarwaty dkk., Inst. Pertanian Bogor

758

97

Peningkatan Mutu Makanan Khas Jawa Tengah Getuk Dengan


Memanfaatkan Ikan Dalam Upaya Memaksimalkan Peluang Untuk
Berwirausaha, Wisnu Pryasto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bandung

759

98

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Lingkar Kampus Darmaga Institut


Pertanian Bogor Melalui Produksi Dodol Lidah Buaya (ALoe vera) Skala
Rumah Tangga, Amalina Ratih Puspa dkk., Inst. Pertanian Bogor

760

99

Peningkatan Produktivitas ayam Buras melalui Penerapan Teknologi Sapta


Usaha di Tengah Wabah Flu Burung., Kiswandi dkk., Akademi Peternakan
Karang Anyar (APEKA) Surakarta

761

100 Produksi Hiasan Runagan Inovatif 'Akuariumponik' (Perpaduan dan


Simbiosis Mutualisme antara Aquaculture Ikan Hias dan Hidroponik atau
Budidaya Tanaman Tanpa Tanah di Akuarium), Heni Dayati dkk., Univ.
Andalas Padang

762

101 Produksi Kompos Bioaktif dengan Memanfaatkan Trichoderma sp,


Gliocladium sp. dan Pseudomonas fluorescent untuk Aplikasi Pencegahan
Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri Pada Tanaman Pisang, Dian
Susanti dkk., Univ. Brawijaya Malang

763

102 Produksi Minuman Ekstrak Bunga Mawar Sebagai Varian Baru Dari Minuman
Kesehatan Alami, Suharjo dkk., Inst. Pertanian Bogor

764

103 Produksi Stovit Manekin Mandibular Sebagai Simulator Latihan Mandibular


Block anesthesia, Danny K. Aerosta dkk., Univ. Airlangga Surabaya

765

104 Produksi Wortel Instan, Dyah Ariyanti dkk., Inst. Pertanian Bogor

766

105 Prospek Usaha Telur Asin Sangrai Sebagai Usaha Rumah Tangga di
Kabupaten Brebes, Eli Subandiyah dkk., Univ. Diponegoro Semarang

767

106 Rekayasa Vulkanisir Ban Sebagai Upaya Meraih Peluang Bisnis di Sektor
Transportasi Sepeda Motor, Prasetia Adi dkk., Univ. Negeri Semarang

768

107 Roti Kering Plus: Produk Olahan Biji Mangga Berprospek Bisnis Tinggi, Rissa
Anggraini Agustina dkk., Univ. Negeri Semarang

769

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

45

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

108 Sale Nanas Sebagai Produk Pangan Alternatif, Rahmat Saleh dkk., Inst.
Pertanian Bogor

770

109 Sosialisasi dan Pemasaran Carrot Chip Sebagai Alternatif Pangan Fungsional,
Dina Febriana A dkk., Inst. Pertanian Bogor

771

110 Spektrofotometri Derivatif Ultraviolet Untuk Penentuan Kadar Kafein Dalam


Minuman Berenergi, Miranti Safitri dkk., Inst. Pertanian Bogor

772

111 Stevia (Stevia Reboudiana)-Teh Instan, Minuman Kesehatan Manis NonKalori, Ardianingmunir Sholikhah dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

773

112 Strategi Pemasaran Front Line Retailer Pada Produk Permen Jelly Rumput
Laut (Kappaphycus alvarezii) Kaya Serat dan Vitamin, Sri Ahdyanti dkk.,
Inst. Pertanian Bogor

774

113 Student Birdtour, Surya Purnama dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

775

114 Teh Celup dengan Pemanis Alami Daun Stevia bagi Penderita Diabetes,
Syarief Hidayatullah dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

776

115 Usaha Baru Minuman Kesehatan Dari Virgin Coconut Oil, Dewi Sundari dkk.,
Poltek Negeri Pertanian Lampung

777

116 Usaha Baru Nata De Soya, Maya Puspa Fitriani dkk., Poltek Negeri Pertanian
Lampung

778

117 Usaha Budidaya Jamur Kuping (Auricularia auricula, Judae) Sebagai Salah
Satu Solusi Mengatasi Limbah Penggergajian Kayu, Rifai Iskak dkk., Univ.
Sebelas Maret Surakarta

779

118 Usaha Budidaya Jangkrik Kalung dengan Teknologi Eggs Tray Sebagai Usaha 780
Mandiri Yang Prospektif, Bobit Rismawan dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
119 Usaha Kerupuk Tahu Sebagai Salah Satu Alternatif Peningkatan Pendapatan
Penduduk Di Ampel Boyolali, Kamelia Benita dkk., Univ. Katholik
Soegijapranata Semarang

781

120 Usaha Mempercantik Tanaman Euphobia dan Pengembangan Paket Ikutan


untuk Meningkatkan Nilai Jual Tanaman Hias, Sujud Rianggono Widodo dkk.,
Univ. Sebelas Maret Surakarta

782

121 Usaha Modifikasi Tampilan Tanaman Hias dengan Teknik Mix Planting Untuk
Meningkatkan Nilai Jual Tanaman, Arini Sarasmiyarti dkk., Univ. Sebelas
Maret Surakarta

783

122 Usaha Pembuatan Bioarang Dari Kotoran Sapi, Sony Sandy dkk., Univ.
Negeri Medan

784

123 Usaha Pembuatan Tahu Campur Instan Siap Seduh dan Tahan lama Sebagai
Alternatif Oleh-Oleh Khas Surabaya, Erma Zuanita dkk., Inst. Teknologi 10
Nopember Surabaya

785

124 Usaha Pembungaan dan Pengembangan Produk Perawatan Tanaman


Anggrek Dendrobium, Bambang Asmoro Santo dkk., Univ. Sebelas Maret
Surakarta

786

125 Usaha Pengembangan makanan Khas Lampung Dodol Pisang Kepok,


Umayyah Sopha Syari dkk., Univ. Lampung

787

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

46

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

126 Usaha Pengembangan Pupuk Kompos Plus Melalui Modifikasi Teknologi dan
Pengkayaan Bahan Dasar Kompos, Duwianta dkk., Univ. Sebelas Maret
Surakarta

788

127 Usaha Pengolahan Bandeng Presto dengan Kemasan Vacuum Guna


Memperpanjang Jalur Distribusi kepada Konsumen, Arlies Meta Nugraha
dkk., Univ. Diponegoro Semarang

789

128 Usaha Pengolahan Limbah Pangan Warung Kaki Lima Sebagai Pakan Unggas
Berbentuk Pelet, Yulianto dkk., Univ. Diponegoro Semarang

790

129 Usaha Peternakan Babi, Kronika dkk., Univ. Palangkaraya

791

130 Usaha Tempe Biji Trembesi Inovatif, Tri Setyo Nugroho dkk., Univ. Negeri
Semarang

792

131 Usahatani Kubis Bunga (Brassica oleracea L. Botrytis) dengan Metode


Pertanian Organik di Desa Landom dalam Rangka Ikut Serta Program
Krativitas Mahasiswa Kewirausahaan, Khairi Narossa dkk., Univ. Syiah Kuala
Banda Aceh

793

132 Wira Usaha Baru Pengolahan dan Pengemasan Terasi Instant Bangkalan
dalam Upaya Menembus Pasar Modern, Atina Maskurotin dkk., Univ.
Trunojoyo Madura

794

133 Wirausaha di Bidang Produksi Pakaian Jadi Dari Bahan Kain Lurik, Antonia
Muji Lestari dkk., Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita Yogyakarta

795

134 Wirausaha Penetasan Telur Ayam Kampung Sebagai Home Industri


Menggunakan Mesin Tetas Pemanas Lampu Pijar dengan Thermostat
Elektronika, Alimudin Barus dkk., Univ. Negeri Medan

796

135 Wirausaha Tanaman Anggrek Secara Kultur Jaringan, Dessy Hendriyanti


dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

797

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006

47

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

"Palopi" (Program Penyaluran Hobi dan Potensi) sebagai Alternatif Kegiatan


Kreatif dan Produktif Pada Usia Lanjut Penghuni Panti Wredha Harapan Ibu
Kelurahan Wonosari Kota Semarang, Diah Qur'inawati dkk., Univ. Negeri
Semarang

798

"Positive Self Concept" Unutk Menurunkan Ide Bunuh Diri Pada Anak-Anak
Gunung Kidul, Yogyakarta, Eka Widya Sari dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

799

10 Minggu Mencari Cinta : program intervensi bagi penghuni panti werdha


dan panti asuhan, Erawati Dian A dkk., Univ. Indonesia

800

Alternatif Penanggulangan Kekeringan pada Lahan Sawah Tadah Hujan


Dengan Menggunakan Pompa Sistem Photovoltaic, Tri Aulia Rahman dkk.,
Univ. Bengkulu

801

Aplikasi Metode Fermentasi untuk Mereduksi Sampah di Kota Surabaya,


Permadi Setiawan dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

802

Bahan Bakar Bioarang Hemat Energi Dari Kotoran Kuda, Suhardian dkk.,
Univ. Mataram

803

Bentuk Rancang Karya Tari Mangsa Garap Sawah Sebagai Koreografi


Lingkungan, Tita Saraswati dkk., Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

804

bioarang Energi alternatif Bagi Masyarakat Di Desa Arso Kota jayapura, Lina
Febriani Tehuajo dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya

805

Budidaya Cacing Tanah Lumbricus rubellus di Cibungbulang dengan Media


Feses Sapi Perah, Opan Sopandi dkk., Inst. Pertanian Bogor

806

10

Budidaya Semut Rangrang sebagai Usaha Sampingan Kebun Tanaman


Komersial, Aji Winarso dkk., Inst. Pertanian Bogor

807

11

Budidaya Tanaman Akar Wangi Sebagai Upaya Konservasi Tanah Longsor di


Gendangsari Kab. Gunungkidul, Surastri dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

808

12

Design of Manual Sponge Press Equipment (Pemeras Pengering Lapangan


Tenis), M. Agus Farhan dkk., Univ. Indonesia

809

13

Diversifikasi Desain Kerajinan Kayu Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Guna


Kayu Limbah pada Masyarakat Desa Ardirejo Kecamatan Sambeng
Kabupaten Lamongan, Zani Rachmawati dkk., Univ. Negeri Malang

810

14

Eksploitasi Air Guwa Plawan dengan Energi Terbarukan: Sebuah upaya


Penaggulangan Bencana Kekeringan di Desa Giricahyo Kecamatan Purwosari
kabupaten Gunung Kidul, Andityo Nurwanto dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

811

15

Event Organizer Penyiaran Kefarmasian, Ilham Arief dkk., Inst. Teknologi


Bandung

812

16

Gerakan Penanaman Tanaman Kelor Untuk Mengurangi Kelangkaan Air


Bersih di DEsa Selopuro, Wonogiri, Fadjar Sutrisna dkk., Univ. Brawijaya
Malang

813

17

Jagung Rebus Instant (Canning Corn), Hesti Atikoh dkk., Univ. Negeri
Semarang

814

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

48

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

18

Kekerasan Seksual pada Anak Jalanan, Studi Kasus di Depok dan Jakarta
Selatan, Frass Minggi Kamasa dkk., Univ. Indonesia

815

19

Limbah Pertanian: Fermentasi Jerami Menggunakan Probion Sebagai Pakan


Alternatif Ternak Sapi dengan Sistem Integrasi Ternak dan Padi Di Desa Cot
Madhi Aceh Besar, Rahmat Kurnia dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

816

20

Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) untuk Kesehatan Masyarakat dan


Memparpanjang Daya Simpan Daging pada Suhu Kamar, Merina Juita dkk.,
Univ. Andalas Padang

817

21

Memasyarakatkan Budidaya Tanaman Obat Secara Organik Untuk


Meningkatkan Mutu Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat, Sumiati
Sulaeman dkk., Univ. Tadulako Palu

818

22

Memasyarakatkan Penggunaan Suplemen Vitamin A Dosis Tinggi Sebagai


Upaya Meningkatkan Kesembuhan Tuberkolusis Paru Pada Anak Balita di
Kelurahan Karang pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten
Banyumas, Rosa Kumala dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto

819

23

Mencukupi Kebutuhan Air Bersih dengan Memanfaatkan Air Buangan dari


Pompa Hidran, Aminudin dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

820

24

Merancang Media Foto Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa


SMU Kelas 1, Aris Widodo dkk., Univ. Negeri Malang

821

25

Model Reklamasi Lahan Pada Daerah Bekas Pambuatan Batu Bata, Rahmad
Hidayat dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

822

26

Modifikasi Alat Pemotong Ranting Menjadi Galah Ajaib sebagai alat Bantu
memetik Buah (Sebagai upaya untuk meningkatkan Efektivitas dalam
Memanen Buah dan Sebagai Upaya penerapan Teknologi Tepat guna yang
Murah), Muhamad cholil dkk., Univ. Negeri Semarang

823

27

Modifikasi alat Pengemasan Hasil Pemindangan Bagi Kelompok Ikan Pindang


Mina Lasmi di Desa Perancak Kab. Jembrana-Bali, I gusti Made Separiyana
dkk., Univ. Mahasaraswati Denpasar

824

28

Optimalisasi Lahan Kritis Di Sekitar Waduk Sermo, Kulon Progo dengan


Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Suweg (Amorphophallus
campanulatus) Siap Ekspor, Eka Heryadi dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

825

29

Optimalisasi Penggunaan teknologi Informasi di Pemerintah Desa, Thopik


Nugroho dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

826

30

Pelatiahan Membuat Cenderamata Bingkai Foto Berbagai Bentuk Dari Daur


Ulang Limbah Plastik Tutup Galon Air Mineral Bekas pada Anak Pemulung,
Munawir Halim dkk., Univ. Negeri Makassar

827

31

Pelatihan Bahasa Jepang Bagi Pemandu Wisata Lokal di Daerah Tujuan


Wisata Kabupaten Bantul Yogyakarta, Yuni Susanto dkk., Akademi Bahasa
Asing "YIPK" Yogyakarta

828

32

Pelatihan Emotional Spritual Quotient Untuk Membentengi Anak Jalanan dari


Pengaruh Negatif Jalanan (Studi pada Rumah Singgah YAPIM), Taqwa
Paraulina SM dkk., Univ. Lampung

829

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

49

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

33

Pelatihan EnterPreneurship Pada Remaja Putus Sekolah dan Siswa SMA di


Kecamatan Padang Ganting Guna Melejitkan Potensi Diri Generasi Muda,
Mahyona Sari dkk., Univ. Andalas Padang

830

34

Pelatihan Gynogenesis Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Koi (Cyprinus


carpio) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Genetik Ikan Koi di Kelompok
Pembudidaya Ikan Koi "Sumber Harapan" Kabupaten Blitar Propinsi Jawa
Timur, Sri Pratiwi Saraswati dkk., Univ. Brawijaya Malang

831

35

Pelatihan Kaderisasi Mahasiswa dalam Rangka Sosialisasi KDRT (Kekerasan


dalam Rumah Tangga), R. Guruh Sukmana S.G. dkk., Univ. Negeri Malang

832

36

Pelatihan Keterampilan Membuat Kursi Gandeng Meja Belajar Anak-Anak


Sistim Lipat Dari Serpihan Kayu Bagi Anak Panti Asuhan Mario, Sahabuddin
dkk., Univ. Negeri Makassar

833

37

Pelatihan Keterampilan Membuat Pot dan Vas Kembang Dari Limbah


Serpihan Kayu Gergajian Pada Anak Panti Asuhan At-Taufiq, Rinto Nasrun
dkk., Univ. Negeri Makassar

834

38

Pelatihan Keterampilan Menjahit bagi Masyarakat Penerima Bantuan Mesin


Jahit di Kelurahan Arjosari, Sofanita Sari Dewi dkk., Univ. Negeri Malang

835

39

Pelatihan Keterampilan Pengelasan Plastik sebagai Bekal Berwirausaha


Mandiri Bagi Pemula Pengangguran di Kelurahan Manggung Kec. Ngemplak
Kab. Boyolali, Rahman Saleh dkk., Poltek Surakarta

836

40

Pelatihan Manajemen Usaha Kecil/Industri Rumah Tangga Bagi Pengusaha


Kecil/Rumah Tangga di Kecamatan Padang Selatan Padang, Suci Puspa Reno
dkk., Poltek Negeri Unand Padang

837

41

Pelatihan Membuat Aksesoris Rumah Tangga dengan Memanfaatkan Limbah


Pipet Plastik Air Mineral pada Anggota Kelompok PKK di kabupaten Barru,
Ita Sri Fatmawati dkk., Univ. Negeri Makassar

838

42

Pelatihan Membuat Alat Ukir Batu dan Teknik Mengukir Hiasan Batu
Allakuang Model Kembang pada Pengrajin Batu di DEsa Allakuang
Kabupaten Sidrap, Muhyddin dkk., Univ. Negeri Makassar

839

43

Pelatihan Membuat Asesoris Rumah tangga dari Kerajinan Anyaman Daun


Lontar pada Remaja Putri Putus Sekolah di Kecamatan Marioriawa
Kabupaten Soppeng, Yuyun Setiawan B dkk., Univ. Negeri Makassar

840

44

Pelatihan Membuat Cenderamata Dari Kulit Kayu pada Pemuda


Pengangguran di DEsa Ajanggale Kecamatan Pompanua Kabupaten Wajo,
Muhammad Faisal dkk., Univ. Negeri Makassar

841

45

Pelatihan Membuat Cenderamata Miniatur Rumah Makassar Model Panggung


Pada Remaja Putus Sekolah di Kecamatan Galesong Kabupaten Gowa, Ali
Ahmad Alhamidi dkk., Univ. Negeri Makassar

842

46

Pelatihan Membuat Hiasan dengan Memanfaatkan Kulit Jagung Pada Remaja


Putri di DEsa Kulo Kabupaten Sidrap, Itje Novita dkk., Univ. Negeri Makassar

843

47

Pelatihan Membuat Kompor Memasak Alternatif dari Abu Sekam Padi Bahan
Bakar Arang Pada Ibu-Ibu Istri Petani di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten
Barru, Afdhal Hamka dkk., Univ. Negeri Makassar

844

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

50

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

48

Pelatihan Membuat Kursi dan Meja Antik dari Limbah Serpihan Kayu
Gergajian pada Masyarakat di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, Amran
dkk., Univ. Negeri Makassar

845

49

Pelatihan Membuat Perahu Nelayan (Lopi Pallanra) Sambungan Papan pada


kelompok Masyarakat Nelayan Di Danau Tempe, Laode Aliya dkk., Univ.
Negeri Makassar

846

50

Pelatihan Metode Pengajaran Aquatik Dengan Modifikasi Media Pembelajaran


Yang Menyenangkan Bagi Anak Usia TK pada Guru TK se-DIY, Ketut Tantri
dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

847

51

Pelatihan Mitigasi dan Warning System dalam Menyikapi Bencana Tsunami


pada Masyarakat di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Sumbermanjing
Wetan Kabupaten Malang, Fitria Hanim Rifais dkk., Univ. Negeri Malang

848

52

Pelatihan Olah Qalbu (hati) Untuk Meningkatkan Komitmen Terhadap


Organisasi pada Pegawai Badan Kepegawaian negara (BKN) Pusat),
Ferdinan Eka Lasmana dkk., Univ. Wangsa Manggala Yogyakarta

849

53

Pelatihan Pemanfaatan Batang Pisang ( Musa paradisiacal) manjadi Produk


Shampo dan Bahan Pembuatan Kertas Daur Ulang di Desa Bandar Setia, Tri
Sundari dkk., Univ. Negeri Medan

850

54

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Udang sebagai Produk Makanan Pencegah


Kolesterol di Pangkalan Susus Kabupaten Langkat, Didi Afwandi dkk., Univ.
Negeri Medan

851

55

Pelatihan Pemanfaatan Sampah Anorganik Guna Membuka Lapangan Usaha


Baru di Sekitar Lokasi TPA Leuwi Gajah, Meria Octavianti dkk., Univ.
Padjadjaran Bandung

852

56

Pelatihan Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran Dengan Cara


Mengajar Melalaui Keterampilan Proses Bagi Guru-guru SLTA di Daerah
Banjarnegera, MOch. Fuadi Aziz dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

853

57

Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Bagi Guru Matematika di SMAN 1 Soppeng


Riaja Kabupaten Barru, Maswan dkk., Univ. Negeri Makassar

854

58

Pelatihan Pembuatan Berbagai Ekstrak Empon-Empon Untuk Meningkatkan


Ekonomi Masyarakat di Desa Pijiharjo, Makruf Hidhayanto dkk., Univ.
Sebelas Maret Surakarta

855

59

Pelatihan Pembuatan Bioinsektisida Berbahan aktif Jamur Beauveria


bassiana Vuill pada Kelompok Usaha Tani " Mekar Sari" Untuk memenuhi
Ketersediaan Bahan Pengendalian Hama yang Ramah Lingkungan, Suparjan
dkk., Univ. Tadulako Palu

856

60

Pelatihan Pembuatan Nata De Banana Skin Dengan Memanfaatkan Limbah


Kulit Pisang Untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat di Sentra Industri
Kecil Pengrajin Sale Pisang di Desa Gandrung Manis Kecamatan
Gandrungmangu Kab. Cilacap, Mahdalena dkk., Univ. Muhammadiyah
Purwokerto

857

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

51

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

61

Pelatihan Penggunaan Campuran Semen Keramik dan Cat Tembok untuk


Melindungi Bangunan Gapura hasil Kerajinan Masyarakat Desa Kapal,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Bandung Bali., I Wayan Tastra dkk., IKIP
Negeri Singaraja

858

62

Pelatihan Penggunaan Perangkat Lunak Trax Maker Bagi Guru SMK Bidang
Studi Praktek Elektronika Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Desain Jalur
Track PCB di SMK Kota Medan, Desy Wahyuni Chairunniza dkk., Univ.
Negeri Medan

859

63

Pelatihan Pengolahan Sampah Biomassa Skala Rumah Tangga Sebagi Briket


Arang dalam Upaya Menghasilkan Sumber Energi Alternatif Yang Ramah
Lingkungan, Yuli Dwi Gunarso dkk., Poltek Negeri Semarang

860

64

Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomis Buah Kelapa Menjadi Virgin


Coconut Oil dan Nata De Coco di Dukuh Ngaseman, Desa Hargorejo,
Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Ahmad Fauzi dkk., Univ. Gadjah
Mada Yogyakarta

861

65

Pelatihan Teknik Editing gambar Dengan Menggunakan Photoshop Bagi


Fotografer Pemula di Yogyakarta, Ana Eka Suryati dkk., Univ. Negeri
Yogyakarta

862

66

Pelatihan Teknik Penghematan Pemakaian Bahan Bakar (Bensin) Sepeda


Motor Sebagai Upaya Menanggulangi Kenaikan Harga BBM dan Mengurangi
Tingkat Polusi Akibat Emisi Bagi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Nusa
Cendana Kupang, Felix Ayanda dkk., Univ. Nusa Cendana Kupang

863

67

Pelatihan Transplantasi Karang Bagi Masyarakat Pantai Lampuuk, Kabupaten


Aceh Besar Naggroe Aceh Darussalam, Munandar dkk., Univ. Syiah Kuala
Banda Aceh

864

68

PelatihanPEMANFAATAN SERAT TANAMAN SANSEVIERA Penggunaan


Internet E-Commerce Bagi Pengusaha Kerajinan tangan Berbasis Ekspoer di
Kab. Sleman DIY, Dian Martha Yauana dkk., Univ. Muhammadiyah
Yogyakarta

865

69

Peluang Pemanfaatan Limbah Abu Bata Bara dan Kantong Plastik


(HDPE/LDPE) Menjadi Agregat Ringan sisntentik di Kota Cilegon, Basuki Hadi
dkk., Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten

866

70

pemanfaatan alat Penjernih air Untuk Air PDAM yang dikonsumsi Warga
Kompleks Perumahan Politani, Reni Luzi dkk., Poltek Negeri Pertanian
Payakumbuh Padang

867

71

Pemanfaatan Aliran Sungai Bah Bolon Sebagai Daerah Tujuan Wisata di


Kecamatan Dolok Merawan, Serdang Bedagai dalam Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat dan Daerah Sekitar dalam Era Otonomi Daerah,
Syahfitra Harahab dkk., Univ. Negeri Medan

868

72

Pemanfaatan Hidroponik Dengan Desain NutrienFilm Technique (NFT) pada


the, Desy Firtanti dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya

869

73

Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Bahan Baku dalam Pembuatan Biogas Di


Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Adnan dkk.,
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

870

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

52

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

74

Pemanfaatan Kompos Dalam Upaya Meningkatan Produksi dan Kualitas


Tanaman Nilam pada tanah Berpasir di Desa Petuk Bukit, Kec. Rakumpit
Kota Palangkaraya, Carolina Septiani dkk., Univ. Palangkaraya

871

75

Pemanfaatan Kulit Buah Petai Cina Sebagai Pelapis Cenderamata Yang


Bernilai Seni dan ekonomi, Amir Ali dkk., Univ. Negeri Makassar

872

76

Pemanfaatan Limbah Industri Roti (Kulit Telur) untuk Kegiatan Prosuksi


Estetik Guna Menambah Penghasilan Panti Asuhan, Sari Ayu dkk., Univ.
Negeri Malang

873

77

Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula (Blotong) sebagai Bahan Bakar Alternatif


Rumah Tangga (Biogas), Larusi dkk., Univ. Hasanuddin Makassar

874

78

Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Untuk Media Tanam Jamur Tiram
Putih (Pleurotus ostreatus) Di DEsa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten
Pemalang, Neni Isnawati dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto

875

79

Pemanfaatan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman


Siswa Pokok Bahasan Bangunan Datar di SD Negeri 347 Banjar Jawa
Singaraja, Putu Agus Eka Mastika Yasa dkk., IKIP Negeri Singaraja

876

80

Pemanfaatan Modul Antarmuka Serbaguna Sebagai Media Peningkatan Mutu


Pembelajaran dan Praktikum Fisika di SMA Negeri I Binuang Kalimantan
Selatan, Siti Nila Murgana dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

877

81

Pemanfaatan Rumah Asap Kopra dan Drum Pengasap Sederhana Untuk


Pengasapan Ikan Pari pada Masyarakat Nelayan Berkebun Kelapa di Teluk
Sampit Kotawaringin Timur, Elyas dkk., Univ. Palangkaraya

878

82

Pemanfaatan Seni Visual Mural Untuk Mengenalkan Dunia Binatang pada


Peserta Didik di Taman Kanak-Kanak, Ismariyati dkk., Univ. Sebelas Maret
Surakarta

879

83

Pemanfaatan Serat Tanaman Sanseviera Sebagai Alat Alternatif Bahan Baku


Benang Tenun, Siti Khalimah Sa'diyah dkk., Inst. Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta

880

84

Pemanfaatan Waktu Tunggu Jasa Angkutan Umum dengan Membaca


Sebagai Salah Satu Upaya Menumbuhkan Minat Baca dan Meningkatkan
Kecerdasan Masyarakat, Sigit Setiawan dkk., Inst. Sains dan Teknologi
Akprind Yogyakarta

881

85

Pemanfatan bambu Untuk Pembuatan Pompa Air Sederhana, Dwi Diana


Sulistyaningsih dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya

882

86

Pemanfatan Makanan Tradisional Sala Lauak Yang Diperkaya Dengan Ikan


dan Red Palm Oil (RPO) Sebagai alternatif Sumber Protein dan Vitamin A
Untuk Masyarakat Rawan Gizi Buruk, Andwini Prasetya dkk., Univ. Bengkulu

883

87

Pemantauan Gizi buruk di Puskesmas Rancabungur Desa Sukarindik


Indhiang Tasikmalaya tahun 2005, Heni Wahyuni dkk., Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Respati Tasik Malaya

884

88

Pemasayrakatan Penggunaan Nematoda Untuk Pengendalian Ramah


Lingkungan Terhadap Rayap, Sulthon Taqdir Alfirdaus dkk., Univ.
Muhammadiyah Jember

885

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

53

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

89

Pembangunan Jaringan Lokal Akses Radio Dengan Cordless Phone Sebagai


Sarana akses Komunikasi Bagi Petani di Gunung Puntang, Tririan Arianto
dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

886

90

Pemberdayaan Ekonomi Produktif Masyarakat Al Fithrah dengan Produksi


Makanan Sehat Paket Hemat, Retno Winanti dkk., Univ. Sebelas Maret
Surakarta

887

91

Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga di Desa Gonoharjo, Kabupaten


Kendal dalam Pengolahan Limbah Onggok Menjadi Nata de Onggok, Wahyu
Hidayani dkk., Univ. Negeri Semarang

888

92

Pemberdayaan Kaum Buruh Wanita Melalui Program Ketrampilan Hidup


Teknik Pembuatan Susu Kedelai, Tempe, dan Kerupuk Kedelai di Desa
Kebun Glantangan, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Melda
Imanuela dkk., Univ. Jember

889

93

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meminimalisasi Sampah Rumah Tangga,


Yusni Ramdhani dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

890

94

Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata "Tenganan " Bali Melalui


Pembelajaran Bahasa Inggris, Syaiful Afif dkk., Univ. Brawijaya Malang

891

95

Pemberdayaan Masyarakat Nelayan dalam Rehabilitasi Terumbu Karang


dengan Substrat Balok Beton di Pantai Pasir Putih Situbondo, Minahur
Rohman dkk., Univ. Jember

892

96

Pemberdayaan Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan dan


Perekonomian dengan Mengolah Sampah Rumah Tangga, Poppy Nelly dkk.,
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

893

97

Pemberdayaan Potensi Ekonomi Sampah Kota Surabaya: Penyuluhan


Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Lingkungan Keputih Sukolilo Surabaya,
Aryo Sasmita dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

894

98

Pemberdayaan Potensi Tuna Daksa pada Panti Sosial Melalui Program


Kurikulum Pembinaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Thina Ardliana
dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

895

99

Pemberdayaan Potensi Wirausaha Masyaraakt Melalui Pelatihan Konservasi


Anggrek di Kawasan Danau Dendam Tak Sudah, Ali Wardana dkk., Univ.
Bengkulu

896

100 Pemberdayaan siswa Pemantau Jentik (Wamantik) sebagai Upaya


Pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam berdarah Dengue, Achmad
Fachrizal dkk., Univ. Airlangga Surabaya

897

101 Pemberdayaan Wanita Nelayan Indramayu Eks Muara Angke Berbasis


Produk Perikanan, Rika Kartika dkk., Inst. Pertanian Bogor

898

102 Pembinaan Pengolahan Jambu Biji (Psidium Guajava) Bagi Anggota Koperasi
"Ram" Bantul Yogyakarta, Surini dkk., Akademi Pariwisata Buana Wisata
Yogyakarta

899

103 Pembinaan Peranan Wanita sebagai Pendidik dan Pendampingan Suami


dalam Membantu Menambah Pandapatan Keluarganya di Daerah Tanjung
Merawa Padang, Zahratul Azizah dkk., Univ. Negeri Padang

900

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

54

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

104 Pembinaan Petani Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) dalam


Pembuatan Endomikorhiza dan Penerapannya pada Tanaman Pangan Ubi
Kayu sebagai Upaya Penigkatan Produksi dan Perbaikan Struktur Tanah,
Ahmad Zaamhari dkk., Inst. Pertanian Bogor

901

105 Pembuatan Kaset dan CD Panduan Lengkap Senam Irama Sebagai Media
Terapi Untuk Anak Autis, Indah PP Sari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

902

106 Pembuatan Tungku Briket Biorang dari Bahan Lingkungan Bagi Masyarakat
Kelompok Tani, Imran dkk., Univ. Negeri Makassar

903

107 Penanggulangan Problematika Pendidikan Masyarakat Miskin Sekitar


Kampus dengan Pembantukan ITS Education Care Center, Bachtiar
Rachman dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

904

108 Pendampingan dan Restocking Sumber Daya Perikanan di Perairan Karang


Jeruk Tegal, Karnodo dkk., Univ. Pancasakti Tegal

905

109 Pendampingan Masyarakat dalam Pembuatan Bubuk Jamur Tiram (Pleurotus


ostreatus) Sebagai Makanan Obat Antikolesterol, Renua Lanyta dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

906

110 Pendampingan Masyarakat Dalam Pembuatan Pewarna Alami Bunga Kana


(Canna coccinea Mill) Pada Petani di Kota Batu, Evia Indrawati dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

907

111 Pendidikan dan Pendampingan Politik Pada Perempuan Pedesaan Di Gunung


Kidul, Asniah Miranti Oktviani dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

908

112 Penerangan, Pelatihan, dan Lomba Cerdas Cermat Dokter Kecil Sebagai
Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan di Lingkungan Sekolah Dasar Kota
Surakarta, Ganda Anang SA dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

909

113 Penerapan Diversifikasi Pengolahan Ikan Gabus (Ophiocephalus streatus) Di


Danau Towoti Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Agustinawati dkk.,
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

910

114 Penerapan Inseminasi Buatan pada Kambing Guna Meningkatkan Mutu


Genetik Ternak Lokal di Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten
Lumajang, Agoes Arie Wibowo dkk., Univ. Muhammadiyah Malang

911

115 Penerapan Konseling Efektif Untuk Menigkatkan Pengetahuan dan


Keteraturan Pengobatan tuberkulois guna Menurunkan Angka Drop Out
Penderita Tb Paru di Poli Dots RSU Dr. Soetomo, Dewi Ratna Sari dkk., Univ.
Airlangga Surabaya

912

116 Penerapan Konsep Zero Waste Dalam Pengelolan Sampah di Keluarahan


Ngamiplan, Yogyakarta, Alfiah Milatun dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

913

117 Penerapan Pendekatan Positive Deviance sebagai Upaya Alternatif untuk


Mengatasi Malnutrisi pada Balita (Pemecahan Masalah Kesehatan Berbasis
Masyarakat Di Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru),
Yulia Azizah dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

914

118 Penerapan Sistem Akuntansi pada Yayasan, Sofyan Rahman dkk., IKIP
Negeri Singaraja

915

119 Penerapan Sistem Hidroponik Dalam Skala rumah Tangga, Widjang Suseno
dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

916

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

55

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

120 Penganekaragaman Desain Produk dari Serat Daun Nenas, Erika Aprilia
Hermawatie dkk., Univ. Negeri Malang

917

121 Pengangkatan Budaya Lokal Melalui Desain Peralatan Makan Khas sunda,
Eugenio Hendro Oktapriyanto dkk., Inst. Teknologi Bandung

918

122 Pengaruh Sistem Jaringan Listrik dan Pola Perilaku Masyarakat Jawa Tengah
DIY Terhadap Pencurian Tenaga Listrik di Sektor Rumah Tangga, Sri Irdayati
dkk., Univ. Diponegoro Semarang

919

123 Pengelolaan Limbah Padat Rumah Tangga Dusun Ngandong, Desa Plososari
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, Dyah Budi Riyatri dkk., Univ. Katholik
Soegijapranata Semarang

920

124 Pengelolaan Sampah Berbasis rumah Tangga di Kampung Lio, Kel. Depok,
Kecamatan Pancoran Mas - Kota Depok, Ignasia Kijm dkk., Univ. Indonesia

921

125 Pengembangan dan Optimalisasi Pemanfaatan Asosiasi Untuk Peningkatan


Kinerja Usaha Produsen Terasi di Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa
Timur, Yosia Andrian K dkk., Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya

922

126 Pengembangan Industri Dodol Mangga Indramayu Sebagai Makanan Bergizi,


Defid dkk., Inst. Pertanian Bogor

923

127 Pengembangan Kegiatan Voli di Dusun Kalices, Tommy Kesuma Wahyu dkk.,
Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

924

128 Pengembangan model Pembelajaran IPBA Melalui Layanan Laboratorium


Bagi Siswa SMA, Cahyo Puji Asmoro dkk., Univ. Pendidikan Indonesia
Bandung

925

129 Pengembangan Plasmanutfah Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) sebagai Pangan


Potensial Berbasis Tepung di Kawasan Punelut kabupaten Bandung, Fiky
Yulianto Wicaksono dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

926

130 Pengembangan Usaha Masyarakat Nelayan di Desa Sebubus Kecamatan


Paloh, Robi Sagara dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak

927

131 Pengembangan Usaha Pembuatan Paving Guna Peningkatan Sumber Daya


Manusia Studi Kasus Dusun Sambi dan Blimbing Desa Klari, Anang Widodo
dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

928

132 Penggunaan Kelembagaan Lokal dalam Pengelolaan Perikanan Berbasis


Model Co-Management di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang,
Kastana Sapanli dkk., Inst. Pertanian Bogor

929

133 Penggunaan Puzzle Matematika sebagai Media Alternatif Penyaji Soal


Bermuatan Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Bagi Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Maya Harsasi dkk., Univ.
Negeri Semarang

930

134 Pengujian Kualitas Air Tanah Nagari Tanjung Pati Kec. Harai Kab. Lima Puluh
Kota, Ikhsan Harahap dkk., Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang

931

135 Peningkatan Hasil Pertanian Melalui Sarana Perbaikan Saluran Irigasi dengan
Sistem Senderan, Ronald Setio Hudaja dkk., Univ. Katholik Soegijapranata
Semarang

932

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

56

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

136 Peningkatan Kemampuan Aparatur Pemerintahan Nagari Dalam Membuat


Kebijakan Publik (Public Policy) di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi
Sumatera Barat, Azizul Mendra dkk., Univ. Andalas Padang

933

137 Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menangani Anak Berkesulitan Belajar


di SD Se Kab. Sleman Yogyakarta Melalui Tranining bagi Guru SD, Umu
Afifah Isriyati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta

934

138 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Monggot Kecamatan Geyer


Kabupaten Grobogan Melalui Usaha Pembuatan Pupuk Kompos Secara Home
Industri, Eka Rastiyanto Amrullah dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

935

139 Peningkatan Nilai Ekonomi Peternak Melalui Penjualan Susu Segar


Pasteurisasi Secara Eceran di Kota Semarang, Ready Vetrianto dkk., Univ.
Diponegoro Semarang

936

140 Peningkatan Product Appereance Kue Semprong Ibu Ndari di Ungaran, Resa
Priambodo dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

937

141 Peningkatan Teknik Pengolahan Hasil Biji Kopi Robusta Diperkebunan Kopi
Rakyat Kecamatan Silo-Jember, Muhamad Supriadi dkk., Poltek Negeri
Pertanian Jember

938

142 Penyaringan air Minum Secara Sederhana di Desa Yamua Arso Yi, Endah
Nuraeni dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya

939

143 Penyelesaian Konflik dengan Pelatihan Kewirausahaan (Upaya Penyelesaian


Konflik Di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah), Rini
Setia Ningsih dkk., Univ. Negeri Semarang

940

144 Penyuluhan dan Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan


dan Pemahaman Mengenai Pengaruh Teh Terhadap Anemia pada Ibu Hamil
di Desa Mireng Klaten, Prima Merdekawati dkk., Univ. Muhammadiyah
Surakarta

941

145 Penyuluhan dan Praktek Hugelkultur Kepada Petani di Daerah Putri Cempo
Mojosongo Surakarta, Redha Arnita dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

942

146 Perancangan dan Pembuatan Antena Telepon Seluler Jenis Array Dua
Element dengan Menggunakan Teknologi Mikrostrip, Azis Imam Sa'roni dkk.,
Univ. Widya Gama Malang

943

147 Perancangan dan Simulasi Sistem Sirkulasi Udara Bersih di Puskesmas


untuk Meminimalisasi Penularan Penyakit Malalui Udara, Cucu Marlina dkk.,
Poltek. Negeri Bandung

944

148 Perbaikan Manajemen Produksi dan Keuangan Unit Usaha Keripik Ubi Evie,
Riyandhi Praza dkk., Univ. Andalas Padang

945

149 Perilaku Seks Dini pada anak Jalanan : Studi Kasus Depok, Reynaldo De
Archellie dkk., Univ. Indonesia

946

150 Perintisan dan Pengembangan Sanggar Belajar Bagi Anak-Anak Sekolah


Dasar di Desa Tertinggal Desa Banyuanyar Kabupaten Boyolali, Luhung
Achmad Perguna dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

947

151 Permodelan "Rumah Serentak" Bagi Masyarakat Golongan Ekonomi Lemah


(Studi Kasus Kampung Balong, Sudiroprajan, Surakarta), Sri Purwanti dkk.,
Univ. Sebelas Maret Surakarta

948

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

57

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

152 Personality Training Sebagai Upaya Membangkitkan Pola Pikir Dewasa Santri
Taman Pendidikan Al-quran (TPA) Ahmad Yani Malang, Baihaqi dkk., Univ.
Brawijaya Malang

949

153 Pilot Project Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah


Rumah Tangga dengan Cara Pemilahan di Kota Padang, David Darwin dkk.,
Univ. Andalas Padang

950

154 Planning For Damage and Disaster System Berbasis Community


Development dalam Bentuk CD Panduan Interaktif, Yuyun Elita dkk., Univ.
Gadjah Mada Yogyakarta

951

155 Posyandu Remaja Sebagai Upaya Penigkatan Kesehatan Remaja di


Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Murtina Sri Priharti
dkk., Univ. Negeri Semarang

952

156 Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Pelestarian Mangrove


Berbasis Masyarakat di Pesisir Pantai Lasama Kec. Tiworo Kepulauan Kab.
Muna Propinsi Silaewsi Tenggara, Abdi Samuel Palili dkk., Univ. Haluoleo
Kendari

953

157 Prospek Selai Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Produk Olahan


Berkhasiat Obat Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Pedesaan di Lang Selatan, Dwi Farida Ari Kurniawati dkk., Univ.
Muhammadiyah Malang

954

158 Prospek Usaha dan Strategi Promotional Mix Usaha Emping Mlinjo di Desa
Soditan Kartasura, Siti Hatmini dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

955

159 Proyek Peningkatan IQ, EQ dan SQ Pada Anak-Anak Keluarga Kurang


956
Mampu di Kabupaten Jember (Studi Kasus Program Children Day Care
(CDC) Dusun Karang Tengah Desa Sumbersari), Siswanto dkk., Univ. Jember
160 Rancang Bangun Alat Mixer Roti Bandung dengan Variasi Percepatan, Nurul
I dkk., Poltek Surakarta

957

161 Rancang Bangun Mesin Bubut Kayu Semi Otomatis Untuk Industri Manfaktur
Perlengkapan rumah tangga di Klaten, Kus Raharjo dkk., Univ. Surakarta

958

162 Reverse Gear yang Digunakan Untuk Bajaj yang Telah diganti Dengan Mesin
Motor 4 Tak, Fahad Mumtaz dkk., Univ. Indonesia

959

163 Sosialisai dan Pelatihan Pembuatan Khitosan Limbah Cangkang Udan dan
Aplikasinya sebagai Pengganti Formalin dalam Pembuatan Ikan Asin Pada
Nelayan Muara Angke Jakarta, Rijal Nasirun Hudaya dkk., Inst. Pertanian
Bogor

960

164 Sosialisasi dan Praktek Pertanian Organik di Desa Cimanggu I, Kecamtan


Cibungbulang Kabupaten Bogor, Sri Ekawati dkk., Inst. Pertanian Bogor

961

165 Sosialisasi Limbah Kotoran Ternak Sebagai Alternatif Energi Pengganti


Energi Gas (Elpiji), Basuki Rachmad dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

962

166 Sosialisasi Penyelesaian Sengketa Keperdataan Melalui Jalur Non Litigasi


sebagai Solusi Alternatif Di kota Pare-Pare, Rahmatullah dkk., Univ.
Hasanuddin Makassar

963

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

58

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

167 Sosialisasi teknologi Pembuatan Tortilla Chips di Sentra Penghasil Jagung


Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul Propinsi DIY, Indah Puspita Sari
dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

964

168 Sosialisasi Teknologi Septic Tank Bio Filter Sebagai Sarana Kebersihan
Lingkungan, Dwi Novianti dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

965

169 Studi Kasus Trigger Factor (Bootom Line) Pada Penderita Ketergantungan
NAPZA yang Pulih, Erwan Nizwarudin dkk., Univ. Padjadjaran Bandung

966

170 Tamanisasi Selokan Mataram Melalui Pemberdayaan Masyarakat Setempat,


Akhmad Viko Zakhary dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

967

171 Tape Laos Sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Lengkuas (Alpinia
galanga) untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Lidia Nur Utami dkk.,
Univ. Negeri Malang

968

172 Tehnik Memproduksi Bandeng Tanpa Duri (Tandu) Segar, Dian Agastya
dkk., Akademi Perikanan Sidoarjo

969

173 Teknik Pembuatan alat Pengupas Biji Mete di Arso VI Keerom Jayapura,
Yonas Tangdiesak dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya

970

174 Training Pembuatan Pupuk Kompos dengan Memanfaatkan Sampah Organik


Kota di TPS Putri Cempo, Mojosongo, Surakarta, Aliful Adhim dkk., Univ.
Sebelas Maret Surakarta

971

175 Transplantasi Terumbu Karang di Kepulauan Taka Bone Rate Kabupaten


Selayar Sulawesi Selatan, Ridwan Usman dkk., Poltek Negeri Pertanian
Pangkep Sulawesi

972

176 Tungku Dengan Bahan Bakar Utama Sekam Padi, Nuryake Fy dkk., Univ.
Negeri Yogyakarta

973

177 Tungku Pembakaran Briket Campuran Batubara dan Serbuk Gergaji Sebagai
Pengganti Bahan Bakar Minyak Untuk Keperluan rumah tangga, Mohammad
Sudiyono dkk., Univ. Jember

974

178 Upaya Mengajak Masyarakat dalam Gerakan Reboisasi Menggunakan


Tumbuhan Rambai Padi (Sonneritia sp.) untuk Mengurangi Laju Abrasi
Sungai Martapura dalam Wilayah Kota Banjarmasin, Khairunnisa dkk., Univ.
Lambung Mangkurat Banjarmasin

975

179 Upaya Mengoptimalkan Tingkat Kelulusan Siswa SMU Sulawesi Tenggara


dengan Metode ICE (Information, Consulting, Enrichment), Yusuf Jaya
Saputra dkk., Univ. Haluoleo Kendari

976

180 Upaya Menurunkan Produksi Sampah Rumah Tangga dengan Model


Recycling Menggunakan Metode Partisipatif Di Keluarga Gilingan Kecamatan
Banjarsari Kota Surakarta, Novita dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta

977

181 Upaya Pelestarian Salak Guna Pasir Melalui Pelatihan dan Pembinaan Petani
dengan Teknik Pencangkokan Di Desa Sibetan, Ni Nyoman Sarmiati dkk.,
IKIP Negeri Singaraja

978

182 Upaya Pemberantasan Buta Aksara Melalui Metode Keaksaraan Fungsional


dalam Rangka Membantu Masyarakat Belajar di Dusun Karang Tengah Desa
Sumbersari Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso, Ahmad Nur Hasan
dkk., Univ. Jember

979

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

59

DAFTAR ISI
No

Judul

Hal

183 Upaya Pencegahan Kanker Leher Rahim Oleh Karena Virus dengan Deteksi
Dini dan Penyuluhan Sebagai Upaya Pencegahan di Kecamatan
Tawangmangu, Emy Kusumaningsih dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta

980

184 Upaya Penciptaan Lahan Produktif di Lahan Kritis Kawasan Pesisir Pantai
Jeneponto, Sulawei Selatan, dengan Pemanfaatan Spesies Lokal Pemecah
Angin (Wind Breaker), Prasetyo Nugroho dkk., Univ. Gadjah Mada
Yogyakarta

981

185 Upaya Peningkatan Kepribadian Keterampilan dan Kemandirian Anak Peserta


Program "Ayo Sekolah" UKM Pramuka IPB dengan Metod Kepanduan
Berbasis Pertanian, Tyas Kumala Puteri dkk., Inst. Pertanian Bogor

982

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006

60

"COST EFFECTIVENESS" DAN FAKTOR PENGAHAMBAT REALISASI


KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) (STUDI KASUS DI
PASAR ANYAR BOGOR DAN PASAR SENEN JAKARTA)
TUNJUNG PAWESTRI, IWAN KURNIAWAN, WAHYUDI ROMDHANI, RAHMI SARI DEWI
Pertanian / Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Implementasi kebijakan relokasi pedagang kaki lima (PKL) selama ini tidak efektif karena
banyak pedagang yang menolak untuk direlokasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi keengganan para PKL untuk direlokasi dan menganalisis cost effectiveness
kebijakan relokasi, baik dari sisi pemerintah maupun pedagang. Penelitian survei ini dilakukan
terhadap 67 pedagang di Pasar Anyar Bogor dan 60 pedagang di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Data
diolah dengan Minitab 14, Microsoft Excell 2003 dan SPSS 13, selanjutnya dianalisis dengan regresi
logit dan cost efectiveness analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan faktor internal berpengaruh signifikan
terhadap tingkat keengganan PKL untuk direlokasi. Faktor eksternal juga berpengaruh, yaitu
keberadaan pihak-pihak ketiga yang tidak menghendaki kebijakan relokasi tersebut dilaksanakan.
Kebijakan relokasi cukup efektif jika dilihat dari sisi pemerintah, dengan indikasi membaiknya
tata ruang kota, berkurangnya kemacetan dan polusi sampah pasar diruas-ruas jalan utama. Pada
kasus Pasar Anyar, kondisi fisik beberapa tempat penampungan kurang memadai karena terlalu kecil,
sehingga menghambat perkembangan skala usaha dari para pedagang. Di Pasar Minggu, kurang
serempaknya pelaksanaan relokasi menyebabkan banyak pedagang yang direlokasi kehilangan
pendapatan.
Kata kunci : Relokasi, Pedagang Kaki Lima (PKL), Cost Effectiveness.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

61

"TABLET CENDANA" SEBAGAI NUTRISI PERANTARA PADA PERIODE


TRANSISI DARI TANAMAN INANG PRIMER KE INANG SEKUNDER DALAM
PROSES ADAPTASI PERAKARAN CENDANA (SANTALUM ALBUM LINN.)
Rahastu Setiawan,Bagus PramudityO,Ihwan Yusuf HabibI,Rifki Masawa,Aulia El Halim,Mohammad
Taufik Daryono
Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Cendana ( Santalum album ) merupakan suatu spesies tanaman yang sudah sangat terkenal
sejak dahulu, karena tanaman ini mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Kebutuhan
masyarakat terhadap kayu cendana setiap tahunnya semakin meningkat. Cendana merupakan
tanaman yang memerlukan inang dalam pertumbuhannya, baik pada saat disemaikan dipersemaian
(inang primer) maupun saat ditanam dilapangan (inang sekunder). Pada proses penanaman cendana
tingkat kematian paling tinggi terjadi paa saat pemindahan dari inang primer ke inang sekunder.
Dalam penelitian ini yang diteliti adalah masalah asupan nutrisi pada fase awal pertumbuhan
cendana. Mengingat sebagian besar kegagalan penanaman cendana terjadi pada fase-fase awal
tersebut yang disebabkan adanya perbedaan asupan nutrisi yang didapat oleh cendana pada
lingkungan yang baru. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diupayakan suatu solusi di
dalam mengurangi kegagalan penanaman cendana, terutama pada saat fase-fase awal, dengan
pembuatan tablet cendana. Dari hasil hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh penggunaan pupuk
yang paling efektif untuk menghadapi lingkungan baru cendana adalah Ca 10 gram dibandingkan
dengan tablet yang lain..
Kata kunci : Cendana, inang, primer, skunder, tablet

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

62

ABSORBSI TIMBAL (PB) DALAM GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR


DENGAN KARBON AKTIF
Murhadi dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

63

AKTIVITAS ANTHELMINTIKA SARI DAUN MIANA (COLEUS BLUMEI)


TERHADAP CACING PITA PADA AYAM
Abstrak

Yasmine Qurrota Ayunina, Dewilis Purwa I, Ahmad Nur


Inst. Pertanian Bogor

Infeksi cacing pita terutama pada ayam kampung merupakan salah satu masalah serius
karena dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Peternak terbiasa menggunakan
athelmintika sintetis. Sayangnya, anthelmintika sintetis disamping harganya tidak terjangkau dan
susah didapatkan dipasaran daerah pedesaan.,serta mempunyai efek samping yaitu timbulnya residu
pada ternak dan menimbulkan resistensi.
Tanaman Miana (Coleus blumei) merupakan tanaman obat dibuktikan memiliki aktivitas
antelmintik terhadap cacing pita Hymenolepis nana pada hewan model mencit (He et al,1992).
Namun belum dibuktikan untuk melawan cacing pita pada ayam, begitu pula dengan dosis efektif
untuk mengobati cacing pita pada ayam. Pengumpulan dalam jumlah besar dan penyimpanannya
menjadi masalah, maka perlu diteliti pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap aktivitas
anthelmintika sari daun miana.
Penentuan dosis efektif didapatkan dari 35 ekor ayam buras yang dibagi menjadi 5 kelompok
konsentrasi sari daun miana (100%,50%,25%,12,5%,6,25%) dan 2 kelompok kontrol. Selama 1
minggu seluruh ayam dicekoki dengan sari daun miana dan dipotong pada akhir minggu ke 2 untuk
dilihat jumlah cacingnya. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh berbagai perlakuan digunakan uji
one way annova dan metoda Duncan. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan dilihat dengan
menyimpan sari daun miana dalam freezer, kulkas dan suhu ruang.pada minggu ke 1,2,3,4 dan 8
dilakukan uji invitro sari daun tersebut dengan cacing pita dari usus ayam.
Pemberian sari daun miana pada ayam secara statistik tidak berbeda nyata dengan kelompok
yang tidak diberi perlakuan karena adanya variasi biologi dari ayam. Penyimpanan yang semakin lama
dan pada suhu ruang dan kulkas dapat merusak sifat anthelmintik dari sari daun miana. Penyimpanan
pada suhu freezer setelah 8 minggu penyimpanan aktivitas anthelmintikanya tetap baik namun masih
dibawah rataan waktu kematian cacing kontrol.
Kata kunci : sari daun Miana,ayam buras,invitro,invivo

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

64

AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL RIMPANG KUNYIT (CURCUMA LONGA LINN)


TERHADAP BAKTERI PATOGEN PADA IKAN DAN UDANG
Muhammad Sidik dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

65

AKTIVITAS REPELENSI ENSTRAK BATANG BRICEA JAVANICA L. (MERR)


TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI
Abstrak

Surya Nengsih,Puji Wahyuningsih ,Gunawan,Nurlina ,Evy Dwi Kurniasih


Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak

Telah dilaksanakan penelitian aktivitas repelensi ekstrak batang Brucea javanica L Merr
terhadap nyamuk Aedes aegypti. Tanaman Buah Makasar (Brucea javanica L. Merr) diperoleh dari
hutan Taman Nasional Betung Kerihun Kapuas Hulu dan Taman Nasional Gunung Palung Ketapang,
Kalimantan Barat. Melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang ilmiah mengenai
aktivitas repelensi ekstrak batang Brucea javanica L Merr terhadap nyamuk Aedes aegypti.
Isolasi dilakukan secara ekstraksi maserasi menggunakan metanol yang dilanjutkan dengan
ekstraksi secara partisi dengan berbagai tingkat kepolaran pelarut mulai dari n-heksan, metilen klorida
dan etil asetat, yang dilanjutkan dengan uji fitokimia dan aktivitas repelensi terhadap nyamuk Aedes
aegypti.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi metilen klorida pada jam ke-4
menunjukkan aktivitas repelensi tertinggi terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu 95 %, sedangkan
ekstrak metanol dan fraksi metanol menunjukkan aktivitas repelensi terendah 85%. Fraksi metilen
klorida pada jam ke-8 menunjukkan aktivitas repelensi tertinggi terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu
85 %, sedangkan ekstrak metanol menunjukkan aktivitas repelensi terendah 60%. Aktivitas repelensi
yang tinggi pada fraksi metilen klorida dipengaruhi adanya golongan senyawa terpenoid yang secara
uji fitokimia menunjukkan kuantitas yang banyak. Konsentrasi paling optimum berdasarkan observasi
untuk fraksi metilen klorida yang berupa gel adalah 0,1 mg.
Kata kunci : Aktivitas Repelensi , Enstrak Batang Bricea javanica L., Nyamuk Aedes
aegypti

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

66

AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN INDUKSI APOPTOSIS EKSTRAK ETANOLIK


BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA LINN.) TERHADAP SEL KANKER
PAYUDARA (T47D)
Abstrak

M. Rifqi Rokhman,Ariyadi Yunianto,Agustina Setiawati


Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Kanker payudara termasuk jenis kanker yang paling sering diderita kaum wanita. Dari semua
kasus kanker pada wanita di Amerika Serikat, kanker payudara menduduki peringkat pertama,
sedangkan di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat kedua. Sampai saat ini, pengobatan
kanker yang efektif dan efisien belum ditemukan. Pengobatan kanker menggunakan obat-obat
sitostatika yang lazim digunakan, cenderung menimbulkan efek samping berupa resistensi dan
toleransi obat. Fenomena ini menyebabkan masyarakat beralih ke bahan alam yang relatif lebih aman.
Salah satu bahan alam yang potensial adalah kelopak bunga Hibiscus sabdariffa Linn. yang lazim
disebut sebagai tanaman Rosella.
Penelitian diawali dengan maserasi kelopak bunga Rosella dengan pelarut etanol. Sari ini
dipekatkan dengan bantuan Rotary Evaporator dan diuji sitotoksisitasnya terhadap sel T47D dengan
metode MTT. Ekstrak etanolik bunga Rosella ini juga ditelusuri aktivitasnya dalam pemacuan
apoptosis sel T47D.
Dari uji sitotoksik didapat harga IC50 untuk Ekstrak etanolik kelopak bunga Rosella sebesar
399 g/ml, sedangkan berdasar uji apoptosis dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanolik kelopak
bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) mampu memacu kematian sel T47D melalui mekanisme
apoptosis pada kadar 400 g/ml, 300 g/ml dan 200 g/ml dengan sifat dose dependent. Dengan
demikian, perlu dilakukan penelusuran senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak etanolik kelopak
bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) dan kajian mekanisme aksinya secara molekuler perlu
dilakukan untuk pengembangan tanaman ini sebagai antikanker yang selektif.
Kata kunci : Rosella, antikanker, kanker payudara, sel T47D

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

67

AMOBILISASI E.COLI DH5A REKOMBIAN (PTP510) UNTUK


MENGHIDRILISIS XILAN MENJADI XILOOLGOSAKARIDA
Rohmawati dkk
Univ. Airlangga Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

68

AMPLIKASI GEN B7DEX DALAM RANGKA PRODUKSI ENZIM DEKSTRANESE


SECARA BESAR-BESARAN UNTUK PENGGUNAAN DALAM INDUSTRI GULA
Abstrak

Indira Pramita, Achmad Afifudin, Nurwachid Sukodiantoro, Ika Yuni Setyowati


Kimia Univ. Airlangga Surabaya

Tujuan dari program ini adalah : 1. Memperoleh amplikon sekitar 2000 pb dengan metode
PCR menggunakan primer FDEX-3 dan RDEX-3. 2. Mengetahui homologi hasil sequencing
menggunakan forward primer terhadap urutan-urutan dekstranase yang ada di database. Pengurutan
DNA merupakan teknik untuk menentukan urutan nukleotida secara akurat. Untuk tujuan tersebut
telah dikembangkan teknik pengurutan DNA yakni cara pengakhiran rantai atau yang dikenal dengan
metode Sanger dan cara degradasi kimiawi oleh A. Maxam dan W.Gilbert. Kedua teknik tersebut
memungkinkan penentuan urutan DNA yang panjangnya beberapa kb dalam waktu yang relatif
pendek (Brown, 1991). 1. Amplifikasi gen penyandi enzim dekstranase dengan metode PCR yang
menggunakan primer FDEX-3 dan RDEX-3 dari Arthrobacter sp B7 menghasilkan amplikon
sepanjang 2000 pb. 2. Urutan fragmen B7DEX (700pb) yang didapat memiliki homologi dengan
urutan nukleotida gen dekstranase dari Brevibacterium fuscum var. dextranlyticum 0407 (AB025195),
Arthrobacter sp (D00834), dan Arthrobacter globiformis T-3044 (D88361), masing-masing sebesar
87%, 80%, 81%,
Kata kunci : Gen B7Dex, Produksi enzim, Industri Gula

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

69

ANALISA SEKUEN GENOME DENGAN PENDEKATAN PENGOLAHAN SINYAL


DIGITAL
Abstrak

Ela Sri Mulyasari,Harry Nurulfuad,Muhammad Asri


FISIKA Univ. Padjadjaran Bandung

Proyek pemetaan genetika manusia telah selesai dilakukan, namun informasi yang
dikandungnya belum terungkap semuanya. Untuk itulah salah satu cabang ilmu bioinformatika
diperlukan karena kemampuannya dalam pengolahan data yang sangatlah cepat, murah, dan efisien.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan ada tidaknya daerah pengkodean protein dalam suatu
sekuen DNA dan mengidentifikasi posisi relatif basa yang mengandung informasi dengan
menggunakan pendekatan metoda pengolahan sinyal digital.
Agar pendekatan metode pengolahan sinyal dapat digunakan untuk mengolah sekuen DNA
yang elemennya berbentuk karakter, maka sekuen tersebut akan ditransformasi terlebih dahulu ke
bentuk numerik dengan memberikan nilai biner 1 atau 0 untuk menandakan masing-masing
keberadaan dan ketidakhadiran suatu basa dalam suatu sekuen. Dari hasil tranformasi tersebut untuk
masing-masing sekuen indikator biner basa, kemudian ditrasformasi ke dalam domain frekuensi
dengan metode FFT. Superposisi dari masing-masing basa yang diungkapkan dalam Power Spectrum
Density (PSD) akan mengindikasikan keberadaan suatu daerah pengkodean yang ditunjukkan dengan
kemunculan puncak pada frekuensi k = 2/3. Untuk memperjelas posisi puncak tersebut,
menghilangkan noise, digunakan filter digital IIR tapis lolos penolak yang sempit (antinotch). Untuk
menentukan posisi relatif basa pada daerah pengkodean tersebut digunakan teknik Filter digital IIR
antinotch dengan variasi satu tahap dan dua tahap. Data sekuen yang digunakan untuk validasi pada
proses pengujian unjuk kerja metode pendekatan pengolahan sinyal ini adalah sekuen DNA dari jenis
plasmodium falciparum dan Caenorhabditis elegans yang diperoleh dari hasil akses situs internet pada
GenBank dunia. Data dari GenBank ini sudah memberikan informasi ada tidaknya daerah pengkodean
dan juga posisi basa dari sekuen yang mengandung daerah pengkodean.
Kata kunci : Sekuen Genome ,Sinyal Digital

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

70

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN NELAYAN DI WILAYAH


PESISIR KECAMATAN SYAH KUALA BANDA ACEH PASCA GEMPA DAN
TSUNAMI SEIRING DENGAN KENAIKAN HARGA BBM
Abstrak

DENIFAELANI, ANJAR SUNANDAR , MUHAMMAD ARRAFI


Ilmu Kelautan Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

Musibah tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2006 telah menimbulkan dampak
yang luar biasa bagi masyarakat Aceh umumnya dan kaum nelayan khususnya. Mereka tidak hanya
kehilangan keluarga, tempat tinggal dan harta benda, tetapi mereka juga kehilangan mata
pencaharian mereka. Pasca tsunami merupakan masa yang sulit bagi mereka untuk bekerja seperti
sebelumnya, banyak hambatan yang menghalangi meraka seperti dukungan alat tangkap yang
kurang memadai dan dana operasional yang minim. Kesulitan hidup nelayan kembali teruji ketika
Pemerintah mengumumkan kenaikkan harga BBM. Kenaikan Harga BBM ternyata menjadi kesulitan
baru bagi para nelayan.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu kita ketahui bersama tentang keinginan dan
kebutuhan para nelayan pasca gempa dan tsunami seiring kenaikan harga BBM dan dampak
kenaikan BBM serta alternatif solusi terhadap pemenuhan kebutuhan nelayan tersebut. Kebutuhan
yang paling prioritas bagi nelayan pasca gempa dan tsunami seiring dengan kenaikan harga BBM
yaitu perumahan, modal usaha, alat tangkap dan boat-boat yang layak. Para nelayan mengharapkan
agar segala jenis bantuan yang diberikan sesuai dengan keinginan mereka dan disalurkan melalui
kepala desa terkait agar bantuan tersebut tepat sasaran, efektif dan efisien.
Kata kunci : kebutuhan, nelayan, pantai

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

71

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESANGGUPAN


MESYARAKAT SURAKARTA DALAM MENERIMA ASURANSI SYARIAH
Abstrak

Kusman Ariyanto ,Eta Yulianti ,Anugrah M


Akuntansi Univ. Muhammadiyah Surakarta

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui apakah variabel
religiusitas mempengaruhi kesanggupan masyarakat dalam menerima asuransi syariah (2) Untuk
mengetahui apakah variabel pendapatan mempengaruhi kesanggupan masyarakat dalam menerima
asuransi syariah (3) Untuk mengetahui apakah variabel pendidikan mempengaruhi kesanggupan
masyarakat dalam menerima asuransi syariah.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesanggupan masyarakat, yang dinotasikan Y.
sedangkan variabel variabel independen terdiri dari kondisi religiuisitas (X1), pendapatan (X2) dan
pendidikan (X3). Sampel dalam kajian ini diambil dari masyarakat kota Surakarta. Hasil olah data
dengan menggunakan program SPSS 10.00 for windows menunjukkan persamaan regresi Y = 3,045
+ 0,275X1 + 0,710X2 + 0,324X3. Hasil analisis uji t variabel kondisi religiusitas menunjukkan thitung
sebesar 3,437 lebih besar dari ttabel (1,990). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kondisi religiusitas
berpengaruh terhadap kesanggupan masyarakat untuk menerima produk-produk asuransi syariah di
Surakarta. Hasil analisis uji t variabel pendapatan menunjukkan thitung sebesar 7,879 lebih besar dari
ttabel (1,990). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh terhadap
kesanggupan masyarakat untuk menerima produk-produk asuransi syariah di Surakarta. Hasil analisis
uji t variabel pendidikan menunjukkan thitung sebesar 4,728 lebih besar dari ttabel (1,990). Hal ini
menunjukkan variabel pendidikan berpengaruh terhadap kesanggupan masyarakat untuk menerima
produk-produk asuransi syariah di Surakarta.
Hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama, variable kondisi religiusitas,
pendapatan, dan pendidikan mempengaruhi kesanggupan masyarakat secara signifikan. Hal ini
ditunjukkan oleh Fhitung (43,708) yang lebih besar dari nilai Ftabel (2,70).
Kata kunci : Kesanggupan masyarakat, kondisi religiusitas, pendapatan, pendidikan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

72

ANALISIS MODEL PERTANAMAN POHON SEBAGAI PEREDAM "POLUSI


SUARA"
Janatun Naim dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

73

ANALISIS MUTU DAYA AWET PEPES IKAN TERI (STELOPHORUS SP) ASAP
DENGAN MENGGUNAKAN KEMASAN BATANG BAMBU
Hadrayani dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

74

ANALISIS MUTU SNACK SUKUN (ARTOCARPUS COMMUNI) DENGAN


FORTIFIKASI TEPUNG IKAN GABUS (OPHIOCEPHALUS STRATUS)
Zahratul Ainum S. Uran dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

75

ANALISIS PARAMETER FISIS PADA INTONASI SUARA EMOSI MANUSIA


Abstrak

Hasan Adi Susanto,Kustiwa,Rini Handayani,Mila Triasuda KD,Verydias Aditya


Fisika Univ. Padjadjaran Bandung

Faktor manusia seperti informasi emosional lambat laun menjadi pusat perhatian yang
menarik karena untuk perkembangan teknologi yang cenderung mengarah pada komunikasi manusia
dengan mesin yang semakin dikenal dan akrab dengan manusia, maka akan sangat dibutuhkan
sebuah mesin yang mempunyai kemampuan untuk dapat menerima dan mengerti keadaan emosional
manusia dan meniru mereka. Dengan harapan dapat memberikan sistem percakapan antara manusia
dengan mesin secara natural. Dalam hal ini bukan hanya informasi linguistik saja yang berperan
penting dalam komunikasi tetapi informasi para-linguistik juga mempunyai peran yang sangat penting
untuk mengetahui keadaan emosional pembicara saat itu.
Untuk mengetahui informasi para-linguistik tersebut dengan melakukan pengolahan dan
penerjemahan sinyal suara manusia ke dalam informasi parameter fisis kemudian informasi tersebut
diekstrak dan dianalisis menggunakan metode statistika yaitu Principal Component Analysis.
Penelitian ini berhasil membuktikan kekhasan distribusi emosional sedih dengan
menggunakan metode Principal Component Analysis melalui distribusi Principal Component Anlysis 1
terhadap Principal Component Analysis 2. Sedangkan distribusi emosional dan marah kurang
menunjukkan kekhasannya. Hal ini mungkin dikarenakan kekeliruan dalam menentukan kategori
sampel kalimat keadaan emosional tersebut.
Kata kunci : Fisis,Intonasi Suara,Emosi Manusia

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

76

ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH


MENUJU TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN DALAM ERA OTONOMI DAERAH
Hamdani Kurniawati,Nugroho Edi Purno A,Sari Ningdyah K,Didik Wahyu N,Endang Widyowati
Akuntansi Univ. Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintah Daerah dan Kota menjadi hal yang menarik
untuk dimengerti dan dipahami. Aparatur Pemerintah Daerah dituntut untuk menjalankan otonomi
daerah ini dengan benar dan tepat, yakni penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat economic,
efisience, effectiveness, dan mampu mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan serta
meningkatkan pemerataan dan keadilan dalam mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh
masing - masing daerah. Salah satu indikator keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan
otonomi daerah adalah kemampuan mengelola otonomi daerah dengan baik. Untuk mengetahui
apakah suatu pemerintah daerah telah siap menjalankan otonomi daerah dapat dilakukan dengan
suatu analisis terhadap kinerja keuangan pemerinatah daerah yang bersangkutan. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengamati kinerja keuangan Pemerintah Daerah di Eks - Karisidenan
Surakarta sesuai dengan (UU No. 22 Thn. 1999) tentang otonomi daerah.
Penelitian ini mengambil lokasi di 6 (enam) Pemerintah Daerah dan 1 (satu) Kota yang ada di
Wilayah Eks - Karesidenan Surakarta. Diantaranya adalah Kabupaten Sragen, Karanganyar,
Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, dan Kota Surakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis rasio - rasio keuangan,
yang terdiri dari rasio kemandirian, rasio efisiensi dan efektifitas, rasio aktifitas, rasio pertumbuhan,
rasio DSCR, serta penghitungan penyerapan dana per triwulan untuk masing - masing Pemda dan
Pemkot.
Melalui analisis rasio - rasio tersebut diketahui bahwa daerah yang mempunyai tingkat
kemandirian paling baik adalah Pemerintah Kota Surakarta dengan stabilnya nilai rasio kemandirian
yang ada. Hasil perhitungan rasio efektifitas dan efisiensi diketahui adalah rata - rata pemerintah
kabupaten dan kota mempunyai kemampuan yang hampir sama dalam memaksimalkan potensi riil
daerah baik dari pajak maupun retribusi. Hasil perhitungn rasio aktifitas bahwa kabupaten yang
mempunyai rasio aktifitas paling baik adalah Kabupaten Sukoharjo, dengan perbandingan belanja
rutin dan belanja pembangunan yang mempunyai selisih tidak terlalu besar. Hasil perhitungan rasio
DSCR menyimpulkan daerah yang mempunyai rasio DSCR paling baik adalah Kabupaten Wonogiri
dengan meempunyai angsuran pinjaman paling sedikit, hal ini berarti Kabupaten Wonogiri mampiu
memaksimalkan PADnya. Penelitian ini menemukan bahaw masing - masing kabupatenmempunyai
kelebihan dalam menyusun anggaran belanja untuk memenuhi masing - masing kebutuhan daerah.
Antara kabupaten satu dengan yang lain kinerja keuangan rata - rata terdapat peningkatan, karena
masing - masing kabupaten mempunyai cara sendiri untuk memaksimalkan daerahnya, namun kinerja
Pemda dan Pemkot di wilayah Eks - Karesidenan Surakarta secara umum sudah dapat dikatakan baik.
Kata kunci : Otonomi daerah, rasio keuangan, dan kinerja keuangan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

77

ANALISIS RANCANGAN ALAT PENJERNIHAN AIR DENGAN PEMANFAATAN


KERAMIK GERABAH GERGAJI
Siti Zulfamia Indrasari dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

78

ANALISIS RESIKO GEOLOGI PADA KONSTRUKSI JALAN DAN


TEROWONGAN: STUDI KASUS DI JALUR SELATAN DIY
Dimas Hardita dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

79

ANALISIS STRATEGI KAMUFLASE MIE INSTAN MEREK SUPERMI SEDAAAP


TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS: PADA MASYARAKAT
KOTA BOGOR)
Abstrak

Inne Wulandari, Oktavia, Mia Amelia, Nur Hamidah, Rifkoh Maria Ulfa
Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Latar belakang dari penelitian ini adalah terjadinya kamuflase produk yang dilakukan oleh
produk mie instan Supermi Sedaaap terhadap Mie Sedaap. Strategi kamuflase dilakukan dengan cara
meniru produk baik dari segi kemasan, komposisi, penulisan merek dagang, cara distribisi dan
promosi. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui reaksi konsumen terhadap produk yang
yang menggunakan staregi kamuflase (2) mengetahui apakah strategi kamuflase berhasil dalam
merebut pangsa pasar (3) mengetahui tingkat loyalitas dari konsumen yang keliru memilih produk
imitasi dari strategi kamuflase.
Penelitian dilakukan pada empat supermarket di Kota Bogor. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder (laporan penjualan
dan studi literatur). Penelitian ini menggunakan uji Cochran dengan SPSS 11.5, Biplot untuk analisis
citra merek, dan Brand Switching Pattren Matrix untuk perkiraan pangsa pasar dan Semantic
Differencial untuk membandingkan respon konsumen terhadap kedua produk tersebut.Dari hasil
penelitian diketahui bahwa strategi kamuflase yang dilakukan Supermi Sedaaap tehadap Mie Sedaap
tidak dapat mengelabui konsumen. Hal ini dibuktikan sedikitnya responden yang salah membeli
produk mie instan yaitu sebesar 18%, dan 82% lainnya tidak pernah mengalami kesalahan dalam
membeli produk mie instan. Kekeliruan membeli banyak disebabkan oleh warma kemasan yang mirip
dengan persentase sebesar 10% dan karena merek sebesar 8%. Kesalahan responden dalam
membeli produk tidak membuat responden beralih merek. Mereka tetap loyal terhadap Mie Sedaap
yaitu dengan dibuktikan dengan adanya 17% tetap memilih Mie Sedaap dan 1% beralih ke Supermie
Sedaaap. Konsumen tetap loyal pada Mie Sedaap karena rasanya yang enak. Dari pengolahan data
yang diperoleh dari pengolahan data diketahui bahwa Supermi Sedaaap mampu menarik pangsa
pasar Mie Sedaap sebesar 2,04%, dan mampu mempertahankan pangsa pasarnnya sendiri sebesar
4%. Keseluruhan kemampuan Supermi Sedaaap mendapatkan pangsa pasar adalah 6.04%.
Sedangkan Mie Sedaap mampu merebut konsumen Supermi Sedaaap sebesar 10.99% dan mampu
mempertahankan pangsa yang sudah ada sebesar 82.96%. Kemamuan Mie Sedaap memperoleh
pangsa pasar keseluruhan adalah 93.95%. Diperkirakan pangsa pasar Supermi Sedaaap akan turun
dari 15% menjadi 6.04%. Sedangkan pangsa pasar Mie Sedaap akan meningkat dari 85%menjadi
93.95%.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa strategi kamuflase yang dilakukan oleh
Supermi Sedaaap tidak berhasil mengambil pangsa pasar Mie Sedaap. Saran dari penelitian ini adalah
perusahaan lebih baik melakukan inovasi produk dalam merebut pangsa pasar.
Kata kunci : Kamuflase,Mi Instan,Konsumen

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

80

ANALISIS STRUKTURAL KLAUSA VERBAL DAN NONVERBAL BAHASA MUNA


Hadiman dkk
Univ. Haluoleo Kendari

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

81

APLIKASI ENZIM LIPASE DALAM BEKATUL DAN LATEKS PEPAYA UNTUK


PRODUKSI BIODISEL DARI MINYAK KELAPA
Abstrak

Dewi Wahyuningsih
Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Energi fosil khususnya minyak bumi, merupakan sumber energi utama dan sumber devisa
negara. Namun demikian, cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia jumlahnya terbatas.
Sementara itu, kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan
ekonomi dan pertambahan penduduk. Oleh karenanya berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari
bahan bakar alternatif yang memiliki sifat dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan.
Potensi energi yang terbarukan antara lain tenaga matahari, panas bumi, angin, arus laut, tanaman
penghasil minyak, dan lain-lain. Meskipun demikian, pemanfaatan energi yang bersumber dari tenaga
matahari, angin dan arus laut mengalami kesulitan dalam hal penampungan (storage) khususnya
untuk benda bergerak.
Penelitian yang akan dilakukan ini mempunyai beberapa tujuan. Mengkaji proses ekstraksi
dan membuat sediaan enzim dari lateks pepaya dan bekatul serta menggunakannya dalam
pembuatan biodisel dari minyak kelapa. Menentukan kondisi optimum reaksi metanolisis minyak
kelapa menjadi biodisel secara enzimatis.
Riset yang akan dilakukan merupakan riset dengan rancangan eksperimen murni. Percobaan
direncanakan dengan menggunakan faktorial design dengan ulangan 2 kali. Data yang diperoleh
dianalisis dengan analisis varian menggunakan normal probability plot atau menggunakan program
Matlab , untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantungnya.
Untuk mencari kondisi optimumnya digunakan metode Respon Surface Metodology. Kajian dilakukan
untuk berbagai variabel proses metanolisis.
Semakin lama waktu, konversi minyak kelapa menjdi metil ester semakin besar pada berbagai
perbandingan. Aktivitas lipase meningkat dengan kenaikan temperatur dan temperatur optimum
lipase yang berasal dari ekstrak bekatul untuk reaksi transesterifikasi adalah 60 oC.
Kata kunci : Enzim Lipase,Bekatul,Biodisel, Kelapa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

82

APLIKASI KITOSAN SEBAGAI EDIBLE COATING PADA BAKSO IKAN NILA


MERAH
Abstrak

Dinny Setiani,Hanik Mudawamah,M. Andi Resesio R.


Perikanan Univ. Padjadjaran Bandung

Bakso ikan merupakan salah satu usaha diversifikasi di bidang perikanan dengan
memanfaatkan daging ikan. Ikan yang dapat digunakan adalah nila merah (Oreochromis niloticus)
karena dagingnya yang tebal, rasanya enak dan duri yang sedikit mempermudah dalam pengolahan.
Salah satu bahan pengawet alternatif yang aman digunakan sebagai pengganti bahan pengawet
makanan buatan, seperti formalin dan boraks adalah kitosan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase kitosan terbaik yang dapat digunakan
sebagai edible coating pada bakso ikan nila merah. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen dengan empat kali perlakuan dan jumlah panelis sebanyak
20 orang. Perlakuan yang diberikan ialah Edible Coating pada bakso ikan nila merah dengan suspensi
kitosan 0%, 1%, 1,5% dan 2%. Data dianalisis menggunakan metode Friedman dan Uji Chi Kuadrat.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh tiap-tiap perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan.
Berdasarkan uji organoleptik terhadap bakso ikan nila merah didapatkan hasil bahwa aplikasi
kitosan sebagai edible coating pada bakso ikan nila merah tidak memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap kenampakan, citarasa dan tekstur bakso ikan nila merah. Penelitian yang telah dilaksanakan
ternyata memberikan hasil yang berbeda dengan teori. Dimana pada penelitian ini, perlakuan edible
coating yang diharapkan dapat meningkatkan daya simpan bakso ikan nila merah dan aman
dikonsumsi menunjukan hasil yang sebaliknya. Hal ini diduga karena aplikasi edible coating tidak
sesuai pada bakso
Kata kunci : Kitosan, Edible Coating, Bakso, Nila Merah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

83

APLIKASI PEMODELAN LINEAR PROGRAMMING DALAM DESAIN TERAPI


RADIASI UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN WAKTU SEMBUH PASIEN
Sri Rahayu dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

84

BAHAYA PENCEMARAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) BAGI KELANGSUNGAN


HIDUP MASYARAKAT BANJARBARU DAN SEKITARNYA
Ahmad Apriyadi dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

85

BAWANG MERAH DAN JERUK NIPIS SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI


MINYAK GORENG CURAH
Anisa Rahma Lathifa dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

86

BE A. PART OF HISTORY (EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KETOPRAK


SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAN DI SMP)
Umi Gita Nugraheni dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

87

BENEFICIAL PLANT, TREND MASA DEPAN (STUDI POTENSI TANAMAN


CASSIA COBANENSIS)
Erma Normayanti, A.Md. dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

88

BETON POLIMER TERMOPLASTIK YANG RINGAN DENGAN KUAT TEKAN


TINGGI

Abstrak

Irfan Krisna Saputra, Dwi Syukur Mulyadi, Septiant Dwi Cahyo H.


Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Univ. Negeri Yogyakarta

Pertumbuhan penduduk yang menglami peningkatan dari tahun ketahun mengakibatkan


kebutuhan akan rumah tinggal yang semakin meningkat, terutama perumahan. Salah satu masalah
yang timbul dilapangan adalah dampak lingkungan yang diakibatkan masyarakat banyak membuang
sampah setiap hari. Pemanfaatan sampah terutama yang berupa bahan plastik yaitu dengan
membuat campuran bahan air, pasir, semen, dan polimer termoplastik (bahan plastik) untuk dibuat
beton polimer termoplastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pembuatan dan sifat
mekanika dari beton polimer termoplastik sebelum digunakan dilapangan sebagai bahan struktur
bangunan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah eksperimen. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan ukuran diameter 15
cm dan tinggi 30 cm dengan cara pengujian mengacu pada SNI: 03-1974-1990. Semen yang
digunakan yaitu Semen Portland tipe I. Kuat tekan rata-rata yang direncanakan 34 Mpa. Subtitusi
volume kerikil dan polimer termoplastik dalam campuran beton adalah 1,0:0,0; 0,8:0,2; 0,6:0,4;
0,4:0,6; 0,2:0,8 dan 0,0:1,0. Setiap varian dalam penelitian ini akan diuji kuat tekan dan berat jenis
beton pada umur 28 hari dengan 5 benda uji beton untuk 1 data pengujian. Perawatan benda uji
dengan cara direndam dalam air. Hasil akhir penelitian menunjukkan beton yang dihasilkan dengan
subtitusi volume kerikil dan polimer termoplastik dalam campuran beton berpengaruh terhadap kuat
tekan dan berat jenis beton. Hubungan antara kuat tekan dan berat jenis beton dengan substitusi
polimer termoplastik dalam campuran beton adalah berbanding lurus, dalam pengertian semakin
tinggi kuat tekan beton diikuti dengan semakin tinggi berat jenis beton. Batas maksimum subtitusi
polimer terhadap kerikil dalam campuran adukan beton untuk mendapatkan beton ringan dan masih
memenuhi kuat tekan rata-rata yang direncanakan adalah 20% bahan polimer dan 80% kerikil.
Kata kunci : Beton Polimer Termoplastik, Kuat Tekan, Berat Jenis.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

89

BIODIESEL DARI SUMBER TERBARUKAN "ETANOLISIS MINYAK BIJI


BUNGA MATAHARI DENGAN KATALISATOR KOH"
Abstrak

Barkah Ramadhani , Imam Karfendi Putro, Suseno Aji Rahadiyanto


Teknik Kimia Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Minyak nabati merupakan sumber energi yang cukup potensial karena sifatnya yang dapat
diperbaharui, mudah didapatkan, harganya relatif stabil, dan produksi yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Kendala yang dihadapi pada pemakaian bahan bakar minyak nabati adalah tingginya nilai
viskositas. Salah satu cara untuk menurunkan kekentalan minyak nabati adalah
dengan cara alkoholisis minyak nabati dengan metanol atau etanol (Bailey, 1951). Biji bunga matahari
dapat diambil minyaknya untuk diproses lebih lanjut guna menghasilkan biodiesel. Pada penelitian ini,
dilakukan reaksi trans-esterifikasi antara minyak biji bunga matahari dan etanol dengan menggunakan
katalisator basa yaitu Kalium hidroksida (KOH). Reaksi trans-esterifikasi ini dilakukan dengan variasi
suhu, perbandingan peraksi, dan berat katalis pada berbagai waktu yang telah ditentukan. Setelah
dilakukan proses etanolisis dalam reactor batch, selanjutnya dilakukan proses pemurnian hasil. Hasil
dari reaksi methanolisis masih merupakan campuran ester (biodiesel), sisa reaktan, sisa katalisator,
dan gliserol yang terbentuk. Pemurnian hasil dilakukan dengan metode pencucian. Pencucian
dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam campuran hasil reaksi. Fase gliserol, sisa
katalisator, dan sisa reaktan akan larut ke dalam aquadest dan akan memisah sebagai hasil bawah
karena perbedaan berat jenis, sedangkan fase
ester berada pada bagian atas dan diambil sebagai produk. Proses pencucian dilakukan sampai pH
ester normal
Penelitian bertujuan untuk mencari kondisi optimum untuk menghasilkan biodiesel. Kondisi optimum
yang dimaksud meliputi besarnya konversi dan juga sifat-sifat biodiesel yang diperoleh. Secara umum,
semakin lama waktu reaksi, maka konversi yang diperoleh semakin besar. Untuk proses etanolisis,
reaksi yang terjadi adalah reaksi kesetimbangan, sehingga ada waktu dimana konversi yang diperoleh
relatif konstan. Kondisi tersebut dinamakan dengan kondisi kesetimbangan.
Pada penelitian ini, diambil waktu reaksi 75 menit dengan asumsi pada waktu tersebut sudah
mencapi kondisi kesetimbangan. Faktor lain yang mempengaruhi reaksi etanolisis adalah
perbandingan pereaksi. Semakin besar perbandingan pereaksi (mgek methanol absolute/mgek
minyak biji karet), konversi yang diperoleh semakin besar. Pada penelitian ini diambil variasi
perbandingan pereaksi 3, 4.5, 6, 7.5, dan 9. Penambahan konsentrasi katalis pada reaksi akan
semakin menurunkan energi aktivasi yang berarti semakin memperbesar konversi yang diperoleh.
Dalam hal ini penambahan konsentrasi katalis dibatasi dengan adanya reaksi samping, yaitu berupa
reaksi penyabunan antara katalis dengan asam lemak bebas, yang terjadi bila katalis yang
ditambahkan terlalu besar. Besarnya konsentrasi katalis dihitung berdasarkan berat minyak biji bunga
matahari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanolisis minyak biji bunga matahari dengan perbandingan
pereaksi sebesar 6 mgrek etanol/mgrek minyak, dengan katalisator KOH sebesar 1% berat minyak,
memberikan konversi maksimum sebesar 98.85816 % dalam waktu 30 menit pada suhu kamar (
300 C).
Kata kunci : Biodiesel, Minyak Biji Bunga Matahari, Katalisator KOH

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

90

BIOENKASPSULASI LEVAMISOL KE DALAM ARTEMIA SALINA UNTUK


MENANGGULANGI VIBRIOSIS PADA LARVA UDANG WINDU, PENAEUS
MONODON FABR
Syamsu Alam dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

91

BIOSENSOR URCA UNTUK MENDETEKSI UREA DALAM URINE


Prima Kharisma I. Y, Andra Dwi Julianto, Cintya Dewi Handari
Kimia Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

92

BUDIDAYA SPONS LAUT (FARM: DEMOSPONGIA) SEBAGAI USAHA


ALTERNATIF PEMBERDAYAAN SECARA IN VITRO
Belly Rendra K , Handasari Mokodompit , Risanti Dhaniaputri , Nurulita Candra D , Agus Rustanto
Biologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

93

CERITA PENDEK PILIHAN BIOLOGI (CERPILLO) UNTUK MEMPERMUDAH


PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI
Chairul Amri dkk
Univ. Negeri Padang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

94

CLOTHING DISTRO YANG SESUAI KOTA BUDAYA


Abstrak

Maulidyati Aisyah,Yanu Artha Nugraha,Riskha Tri Budiarti


Ekonomi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Usaha distribusi sebagai salah satu alternatif usaha yang relatif mudah, telah berkembang
luas dalam jenis dan ragamnya. Salah satu bentuk yang terbaru dari usaha distribusi tersebut adalah
distro (distribution store), dimana orang atau perusahaan menampung dan, kemudian, memasarkan
produk-produk perusahaan lain secara eceran kepada konsumen untuk memperoleh keuntungan.
Penelitian ini difokuskan pada bentuk usaha distro seperti apa yang sesuai dengan kondisi sosial kota
Yogyakarta. Permasalahan awal yang akan diteliti adalah letak ketidaksesuaian bentuk distro dengan
kondisi sosial Yogyakarta. Selanjutnya akan diteliti bentuk distro yang sesuai serta bagaimana cara
mengembangkannya. Penelitian ini juga akan diarahkan untuk mengetahui apakah usaha distro cocok
dijadikan usaha bagi mahasiswa. Mengingat ada ribuan mahasiswa di Yogyakarta yang dapat
menyalurkan kreatifitas mereka melalui wirausaha clothing distro.
Sementara itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk usaha clothing distro
yang sesuai dengan kondisi sosial kota Yogya sebagai alternatif usaha yang menjanjikan. Penelitian
Clothing Distro Yang Sesuai Untuk Kota Budaya dilaksanakan dari tanggal 13 Maret hingga 26 Juni
2006. Sesuai dengan letak obyek penelitiannya, semua tahapan penelitian dilaksanakan di kota
Yogyakarta sebagai kota budaya.Program penelitian ini dilakukan dalam dua tahap utama, yaitu
telaah literatur kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data. Maret sampai dengan 27 Maret
2006. Realisasi telaah literatur dilakukan dengan mencari dari sumber-sumber yang relevan dengan
subyek penelitian tersebut. Selain itu juga dilakukan penelusuran buku yang diperoleh dari beberapa
perpustakaan yang tersedia di lingkungan kampus UGM serta dengan pengadaan buku. Dari telaah
literatur ini kami mendapatkan simpulan bahwa distro mempunyai segmen pasar tersendiri yaitu anak
muda, produknya terkenal sebagai hasil karya kreatifitas yang tinggi dan mempunyai keunikan
tersendiri.
Setelah tahapan telaah literatur dilaksanakan, dilanjutkan dengan perumusan kuesioner dan
perumusan struktur wawancara berdasarkan simpulan yang diperoleh tersebut. Perumusan kuesioner
dan perumusan struktur wawancara dilaksanakan dari tanggal 28 Maret hingga 15 April 2006. Tahap
yang selanjutnya kami laksanakan adalah pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer Penyebaran kuesioner untuk sampel konsumen dilakukan di beberapa sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi di Yogyakarta. Sedangkan
kuesioner untuk pengusaha distro disebarkan di
beberapa daerah penyebaran distro di Yogyakarta, Analisis data terhadap hasil penyebaran kuesioner
dilaksanakan dari tanggal 20 Mei hingga 17 Juni 2006, dengan menggunakan software SPSS.
Kesimpulan penelitian ini secara garis besar adalah bentuk distro yang saat ini telah ada di
Yogyakarta telah sesuai untuk konsumen. Aspek budaya Jawa (Yogya) tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku konsumen maupun pengusaha distro, bahkan tren yang terjadi distro tersebutlah
yang membawa budaya baru bagi pelanggannya.
Kata kunci : Clothing Distro, Kota Budaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

95

CRACKER BERPROTEIN TINGGI DARI TEPUNG BEKICOT (ACHANITA SPP)


UNTUK MENGATASI MASALAH GIZI BURUK
Nanik Hendrawati, Muhammad Alfian, Ade Shilvi Verawati, Eva Oktavia Ningrum, Indra Basuki
Jurusan Teknik Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Abstrak

Adanya krisis perekonomian yang berkepanjangan mengakibatkan pendapatan masyarakat


turun sampai pada tingkat yang memprihatinkan. Sehingga tingkat kemiskinan meningkat dengan
drastis dan daya beli masyarakat untuk mencukupi kebutuhannya sangat terbatas, termasuk untuk
memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Bekicot (Achatina spp) merupakan hewan berprotein
tinggi yang masih jarang pemanfaatannya. Hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan
masyarakat mengenai kandungan gizi bekicot. Pada kenyataannya protein yang dikandung bekicot
lebih besar dibandingkan dengan daging ayam, daging sapi dan telur, karena mengandung asamasam amino esensial yang lengkap. Setiap 100 daging bekicot mentah mengandung protein 57,08
gram, 3,34 gram lemak, 2,05 gram serat besar, 13,8 gram abu, 1,58 gram kalsium dan 1, 48 gram
phospor. Bertolak dari fakta tersebut perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada
pada bekicot sebagai alternatif sumber protein. Salah satunya yaitu dengan cara mengolah daging
bekicot menjadi bahan makanan (cracker) yang bernilai protein tinggi. Pengolahan daging bekicot ini
bertujuan untuk memperoleh sumber makanan baru yang murah, mudah dalam budidaya dan
pengolahannya. Pembuatan crackers ini melalui 2 tahap yaitu pembuatan tepung bekicot dan
pengolahan tepung bekicot menjadi crackers. Pembuatan tepung bekicot ini melalui tiga tahap yaitu
tahap awal, memisahkan bekicot dari cangkang dan melakukan proses penggaraman yang bertujuan
mengeluarkan kotoran dan lendir dari daging bekicot. Pada tahap kedua mengoven daging bekicot
pada suhu 150C, sehingga didapatkan daging bekicot kering lalu menumbuknya menjadi tepung.
Dari hasil analisa kandungan protein tepung bekicot sebesar 63,06 %.
Langkah langkah pembuatan crackers yaitu mencampur adonan sampai kalis,
difermentasikan selama 30 menit mencetaknya kemudian mengoven sehingga diperoleh crackers.
Pada proses ini digunakan 3 variabel komposisi yaitu tipe A ( 50 % tepung bekicot, 50% tepung
terigu ), tipe B ( 75% tepung bekicot, 25 % tepung terigu ) dan tipe C ( 100 % tepung bekicot, 0%
tepung terigu ). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini secara fisik dan kimia tidak jauh berbeda
dengan produk sejenis yang sudah beredar di pasaran. Ketiga produk crackers yang dihasilkan dalam
penelitian ini memiliki kandungan zat gizi sebagai berikut: Crackers tipe A kadar protein 17,37 %
berat, kadar lemak 12,15 % berat, kadar air 7,91 % berat dan kadar kalsium 1,5 % berat. Cracker
tipe B kadar protein 23,93 % berat, kadar lemak 15,27 % berat, kadar air 6,97 % berat dan kadar
kalsium 1,66 % berat. Cracker jenis C kadar protein 30,00 % berat, kadar lemak 15,68 % berat,
kadar air 8,09 % berat dan kadar kalsium 1,86 % berat. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa
sehingga dapat dijadikan alternatif sumber protein baru. Penggunaan tepung bekicot sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan crackers, dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menghasilkan
produk baru dengan kandungan gizi yang lebih baik.
Kata kunci : Cracker,Tinggi Tepung Bekicot,Gizi Buruk

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

96

CRIBOS UNTUK MENDETEKSI DAN MENGELOLA REAKSI-REAKSI ASMATIS


PADA PENDERITA ASMA
Andri Kurniawan, Muhammad Tanzil Furqon, Carissa Cerdasari
Psikologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

97

DEGUMMING MINYAK KASAR KACANG TANAH DENGAN ASAM PHOSPAT


Abstrak

Damayanti Nur M. dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Kacang tanah merupakan salah satu tanaman palawija yang banyak ditanam oleh petani di
Indonesia. Saat ini kacang tanah telah diolah menjadi minyak goreng yang bernilai gizi cukup tinggi.
Minyak kacang tanah yang dijual di masyarakat biasanya masih dalam bentuk minyak kasar yang
kualitasnya masih rendah bila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Untuk meningkatkan mutu
minyak kacang tanah yang banyak dihasilkan oleh industri kecil, perlu dilakukan pemurnian minyak
kasar.
Degumming adalah salah satu proses perlakuan awal pemurnian minyak. Metode yang digunakan
adalah acid degumming, yaitu degumming dengan menggunakan larutan asam sebagai pelarut.
Asam yang dipakai adalah asam phospat, dengan pertimbangan bahwa asam phospat tidak beracun,
bersifat food grade, dan lebih murah dibanding asam-asam yang lain yang bisa digunakan dalam
degumming.
Hasil dari degumming minyak minyak kasar kacang tanah dengan asam phospat ini adalah
minyak kacang tanah yang telah terpisah kotorannya, sehingga minyak menjadi lebih jernih dengan
bau yang lebih enak, dan lebih awet selama penyimpanannya. Pada penelitian ini diperoleh kondisi
optimum dalam proses degumming minyak kasar kacang tanah dengan asam phospat adalah
temperatur 60C, kecepatan pengadukan 350 rpm, konsentrasit asam phospat 7%, .dan berat asam
phospat 9 gram.
Kata kunci : minyak kacang tanah, degumming, asam phospat.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

98

DESAIN KEMUDI BER-TAIL FLAP UNTUK MENINGKATKAN


MANEUVERABILITY KAPAL
Abstrak

Heru Hermansyah, Satriyo Rahmadianto, Giyanta


Teknik Perkapalan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Maneuvering adalah kemampuan kapal untuk membelok ataupun berputar. Kemampuan ini
sangat menentukan keselamatan kapal, terutama untuk daerah pelayaran terbatas seperti sungai dan
di daerah pelabuhan. Kecelakaan tabrakan kapal masih sering terjadi hingga kini, dan hal ini
menunjukkan bahwa maneuverability kapal yang ada hingga saat ini masih perlu ditingkatkan.
Penelitian ini memperkenalkan suatu bentuk daun kemudi ber-tail flap untuk meningkatkan daya
lifting dari daun kemudi biasa (konvensional), sehingga akan memperbaiki maneuverability kapal
[Edward V Lewis, Principle Naval Architecture, Vol. 3, 1989]. Studi literatur menerangkan bahwa
Kerwin (1972) telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan tail flap pada kemudi
kapal melalui pengujian dengan menggunakan metode self test. Dalam pengujian dengan metode self
test pengaruh badan kapal terhadap kinerja daun kemudi diabaikan, padahal dalam literatur yang lain
[P. Comstock, Principle Naval Architecture, 1967] menerangkan bahwa badan kapal sangat
berpengaruh terhadap kinerja daun kemudinya. Penelitian ini telah melakukan pengujian terhadap
kinerja daun kemudi ber-tail flap dan daun kemudi konvensional dengan luasan permukaan yang
sama. Berbagai variasi luasan flap yaitu 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari luasan total daun
kemudi juga dilakukan pengujian untuk mendapatkan bentuk daun kemudi ber-tail flap yang optimal
daya lifting-nya. Metode yang diusulkan dalam pengujian ini adalah metode free running test, yaitu
pengujian dengan menggunakan model kapal yang dilengkapi dengan motor penggerak dijalankan di
perairan terbuka, dimana model daun kemudi yang telah didesain ditempelkan pada model kapal
tersebut dan diujikan. Metode pengujian ini diharapkan bisa mendekati keadaan yang sebenarnya
karena pengaruh badan kapal terhadap kinerja daun kemudi tidak diabaikan. Pengujian dilakukan di
kolam yang tenang (calm water), dimana lebar, kedalaman, maupun kondisi air dan angin kolam
memenuhi syarat untuk pengujian ini. Adapun data yang dicari adalah besarnya diameter putar
(turning diameter) oleh model kapal yang melakukan gerakan berputar. Kinerja daun kemudi berupa
panjang diameter putaran terhadap daun kemudi ber-tail flap dan daun kemudi konvensional serta
berbagai variasi luasan flap (10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari luasan total) akan dibandingkan.
Berdasarkan hasil penelitian melalui free running test diperoleh bahwa luas flap yang optimal adalah
30% dari luas daun kemudi total sementara sudut flap yang optimum adalah 2 kali sudut daun
kemudi utama. Melalui penelitian ini juga dapat diketahui bahwa dengan pemasangan tail-flap pada
daun kemudi akan mengurangi harga turning diameter yaitu rata-rata 30% dari harga turning
diameter yang dihasilkan oleh daun kemudi konvensional.
Kata kunci : Desain Kemudi , Maneuverability, Kapal

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006

99

DESAIN PENGELOLAAN BEKAS TEBAS JALUR DI AREAL HPH PADA SISTEM


TEBANG PILIH TANAMAN JALUR (TPTJ)
Abstrak

EKO YUWONO, 2. PRASETYO NUGROHO, BUSMAN, UNIK OKTA FITRIANI


Manajemen Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Bekas tebas jalur merupakan bahan organik yang selama ini belum optimal pemanfaatannya.
Padahal sebenarnya bekas tebas jalur ini merupakan bahan yang potensial untuk dimanfaatkan lebih
lanjut. Berangkat dari hal itu, maka penelitian dalam pemanfaatan bekas tebas jalur tersebut
dilakukan.
Penelitian ini dilaksanakan di areal HPH, yaitu di PT Inhutani II Kalimantan Selatan yang
dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu orientasi lapangan dan percobaan awal yang
dilaksanakan pada bulan Maret 2006, disusul dengan tahap ke-dua berupa kegiatan inti yang
dilaksanakan pada bulan April 2006. Tujuan penelitian adalah untuk membuat suatu desain
pengelolaan yang diatur sedemikian rupa sehingga pemanfaatan bekas tebas jalur tersebut menjadi
lebih optimal. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk
bokhasi.
Dari hasil pembuatan pupuk bokhasi kemudian dilakukan suatu analisis terhadap biaya
pembuatan pupuk bokhasi dibandingkan dengan biaya penyediaan pupuk anorganik. Berdasarkan
hasil analisis tersebut diketahui bahwa ternyata terdapat perbedaan pengeluaran/biaya yang
signifikan antara pupuk bokhasi dengan pupuk anorganik. Biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan
pupuk bokhasi jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh pupuk anorganik.
Perbandingan dilanjutkan dengan pembuatan plot uji pemupukan. Berdasarkan hasil plot uji ternyata
pertambahan tinggi Shorea leprosulla yang diberi perlakuan pupuk bokhasi dan pupuk anorganik tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ternyata penggunaan
pupuk bokhasi lebih menguntungkan daripada pupuk anorganik karena selain biaya yang dikeluarkan
lebih rendah, Pertumbuhan Shorea leprosulla dengan diberi pupuk bokhasi tidak berbeda jauh dengan
pupuk anorganik dan juga pupuk bokhasi lebih bersifat ramah lingkungan.
Kata kunci : Tebas Jalur, Sistem Tebang Pilih, Tanaman Jalur

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 100

DETEKSI POLA SEBARAN AIR TANAH TERCEMAR DI DAERAH RANCAEKEK


DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK
Abstrak

Endah dkk
Univ. Padjadjaran Bandung

Pertumbuhan tingkat perekonomian, terutama di sektor industri. Selain memberikan


kemakmuran bagi masyarakat setempat, ternyata memberikan kerugian. Kerugian tersebut
disebabkan oleh pembuangan limbah industri tanpa pengolahan yang baik, sehingga terjadi
pencemaran di lingkungan sekitarnya. Kondisi ini dirasakan oleh penduduk Rancaekek salah satunya
hasil produksi padi menurun. Sedangkan pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama
penduduk tersebut. Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan penelitian guna mendeteksi
penyebaran polutan tersebut. Metoda gelistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner merupakan metoda
alternatif dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh adalah pencitraan struktur bawah permukaan
penelitian berdasarkan nilai resistivitas batuannya. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
polutan sudah mencapai kedalaman sekitar 8 m di bawah permukaan tanah.
Kata kunci : industri, polutan, resistivitas, pertanian.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 101

DETERPENISASI MELALUI PROSES EKSTRAKSI DISTILASI


MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU
MINYAK NILAM
Cucuk Trihono, Eko Pratomo
Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 102

DI INDONESIA
Abstrak

Lambok Maria Hutabarat dkk


Inst. Pertanian Bogor

Bisnis periklanan adalah salah satu bisnis besar dan menguntungkan, banyak perusahaan
yang mengalokasikan dana investasi untuk iklan. Di Indonesia sendiri, industri penyiaran seperti
televisi dan radio semakin menjamur dan menarik. Dunia bisnis periklanan yang banyak ditemui di
media massa merupakan bukti nyata bahwa era globalisasi dan informasi semakin memberikan
kemudahan, serta kelancaran dalam sektor tersebut. Oleh karena itu kami menganggap penting
untuk menyoroti bisnis periklanan saat ini. Adapun tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk
mengetahui sebesar apakah peluang bisnis periklanan dan apakah peluang bisnis tersebut menjadi
suatu faktor yang mendukung terhadap pertumbuhan bisnis periklanan untuk masa yang akan datang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari simpulan hasil
kuisioner yang telah dibagikan, dan data sekunder yang diperoleh dari : Artikel artikel mengenai bisnis
periklanan yang ada di Indonesia, jurnal, majalah majalah bisnis, studi pustaka, data data dan
informasi pendukung yang didapatkan dari internet.
Perumusan strategi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap masukan dengan menggunakan
matriks EFE dan IFE, tahap penyesuaian dengan menggunakan matriks IE dan SWOT, dan tahap
keputusan dengan menggunakan QSPM. Keseluruhan proses perhitungan analisis di atas dilakukan
oleh peneliti dengan menggunakan alat bantu komputer, menggunakan program Microsoft Excel dan
juga perhitungan manual menggunakan kalkulator.
Dari hasil analisis terhadap lingkungan bisnis periklanan maka diperoleh faktor-faktor yang
menjadi penentu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi bisnis periklanan. Faktor-faktor
tersebut dinilai dengan menggunakan Matriks IFE, sehingga diperoleh posisi bisnis periklanan adalah
pada sel IV (IFE = 3,37 dan EFE = 2,87). Posisi ini adalah posisi iklim bisnis yang sedang dalam
kondisi Grow and Build. Dengan alternatif strategi, strategi intensif dan strategi terintegrasi. Namun,
pada tahap keputusan diperoleh alternatif strategi yang paling tepat untuk digunakan adalah strategi
intensif dengan nilai 16,93 pada matriks QSPM. Strategi intensif dapat dilakukan lewat penetrasi
pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.
Kata kunci : Bisnis,Periklanan,Indonesia

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 103

DISIPLIN PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM UNTUK MENCEGAH


TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS
Abstrak

Wohedhi Pratomo , Ibnu Adi Saputra, Krisman Hadi Permana


Komunikasi Univ. Bhayangkara Surabaya

Banyak peristiwa kecelakaan yang menandakan keselamatan transportasi di republik ini telah
mencapai tingkat yang memprihatinkan. Ditambah dengan masih rendahnya pelayanan angkutan
umum. Sehingga menjadi terabaikannya keselamatan dalam bertransportasi. Hal yang sangat
memprihatinkan itu tak boleh dibiarkan berlarut-larut hingga memakan korban jiwa para
pengguna jasa transportasi. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya angka kecelakaan lalu
lintas di jalan raya.
Tingginya angka kecelakaan sebagian besar dikarenakan faktor Human Error, dalam hal ini adalah
pengemudi. Selama kedisiplinan pengemudi khususnya angkutan umum tidak ada, tentu resiko
menjadi korban keganasan di jalan raya akan sulit dihindari. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti
tertarik untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kedisiplinan pengemudi angkutan umum untuk
mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, khususnya di wilayah Surabaya sebagai tempat penelitian.
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Individual Differences Theory, dan teoriteori sikap.
Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan metode Deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah
di kota Surabaya yang padat lalu lintasnya.. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
ditujukan kepada responden serta studi kepustakaan sebagai data pelengkap.
Kata kunci : disiplin, kecelakaan,lalu lintas

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 104

DISTRIBUSI AL DAN SEKRESIS ASAM ORGANIK PADA AKAR PADI GOGO


SEBAGAI PARAMETER FISIOLOGIS TOLERANSI ALUMUNIUM
Abstrak

Ina Fajarwati, Nurlaela, Sri Aninda Wulansari


Inst. Pertanian Bogor

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya mengkonsumsi beras sebagai


makanan pokok. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterbatasan produksi padi
pada masa yang akan datang yakni melalui pengembangan padi gogo di luar pulau Jawa yang
mayoritas lahannya merupakan lahan marginal dan memiliki kelarutan Alumunium (Al) yang sangat
tinggi.
Tujuan penelitian ini untuk mempelajari respon fisiologis padi gogo toleran dan sensitif Al terhadap
cekaman Al; Mengetahui distribusi Al pada akar padi gogo toleran dan sensitif Al; Mempelajari
sekresi asam organik pada akar padi gogo toleran dan sensitif Al pada kondisi cekaman Al;
Mengetahui mekanisme peroksidasi lipid pada akar padi gogo toleran dan sensitif Al pada kondisi
cekaman Al
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2006 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor.
Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial.
Faktor pertama adalah 2 varietas tanaman padi gogo (varietas Krowal dan IR 64). Faktor kedua
adalah konsentrasi alumunium (0, 15, 30, 45 dan 60 ppm)
Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa padi gogo varietas Krowal (toleran
Al) melepaskan asam organik sebagai respon fisiologis terhadap cekaman alumunium. Mekanisme
pelepasan asam organik ini (eksternal) lebih dominan dibandingkan mekanisme akumulasi (internal).
Sebagai akibatnya varietas Krowal lebih sedikit mengakumulasi Al dan lebih sedikit mengalami
kerusakan membran dibanding varietas sensitif Al (IR 64)
Kata kunci : Padi Gogo, Kelarutan aluminium, Mekanisme peroksida lipid

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 105

EDIBLE FILM BERBASIS PROTEIN IKAN


Abstrak

Yogi Waldingga Jasnedi dkk


Inst. Pertanian Bogor

Ikan rucah jumlahnya sangat besar namun kurang termanfaatkan. Salah satu cara
pemanfaatannya adalah dibuat surimi, namun surimi yang dihasilkan tidak selalu memiliki mutu yang
baik. Surimi dengan mutu rendah dapat ditingkatkan nilai tambahnya, yaitu sebagai bahan baku
pembuatan edible fim. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan ikan rucah
sehingga mempunyai nilai tambah, dan secara khusus adalah mempelajari proses pembuatan edible
film berbahan dasar protein daging ikan serta karakteristik produk yang dihasilkannya.
Proses pembuatan edible film dari protein daging ikan meliputi proses pembuatan surimi dari
ikan rucah dengan proses pencucian sebanyak dua kali. Lalu surimi yang dihasilkan ditimbang
sebanyak 4, 6, 8 dan 10 gram, kemudian ditambahkan aquades sampai 100 ml. Dilakukan proses
pengadukan dan pemanasan pada suhu 55oC selama 30 menit, ketika suhu mencapai 55oC
ditambahkan NaOH sampai pHnya mencapai 11. Larutan film yang dihasilkan disaring, dan dicetak
dengan plat kaca kemudian dikeringkan sehingga terbentuk lembaran edible film.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi surimi yang semakin tinggi akan
meningkatkan ketebalan dari edible film. Dengan konsentrasi surimi 4%; 6%; 8% dan 10%
didapatkan nilai ketebalan edible film berturut-turut 20-30m, 30m, 30-39m dan 30-40m.
Terhadap kuat tarik, peningkatan konsentrasi surimi juga meningkatkan nilai kuat tarik edible film.
Konsentrasi surimi juga meningkatkan nilai elongasi dari edible film. Konsentrasi yang terpilih adalah
surimi 10% dengan nilai kuat tarik dan elongasi berturut-turut 63,09 KgF/cm2 dan 2,89%. Nilai
permeabilitas uap air yaitu sebesar 69,3 gr/m2/24jam, sedangkan nilai transmisi oksigen belum dapat
terukur karena edible film yang dihasilkan memiliki porositas yang sangat besar.
Kata kunci : Ikan rucah, edible film, surimi, protein

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 106

EFEK ANTI PROLIFERATIF EKSTRAK ETANOL BIJI TANAMAN JINTEN


PUTIH (CUMINUM CYMINUM LINN.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA
Irwan Desyanto Raharjo Indartono
Agus Setiyawan
Andrea Thea Rhosita
Bekti Meilani Nurcahya
Irwan Desyanto Raharjo Indartono,Agus Setiyawan,Andrea Thea Rhosita,Bekti Meilani Nurcahya,Dwi
Nurahmanto
Dwi Nurahmanto
Ilmu Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah kanker paru-paru.
Satu diantara delapan atau sembilan orang wanita di Amerika menderita penyakit ini. Begitu
berbahayanya penyakit ini, maka perlu dilakukan berbagai macam upaya penyembuhannya. Biji jintan
putih sering digunakan untuk memasak dan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Dari
penelitian yang telah dilakukan, biji jintan putih dapat menginhibisi terjadinya tumor lambung pada
tikus yang diinduksi oleh benzo(a)piren. Selain itu, pemberian biji jintan putih dapat menurunkan
tingkat kejadian tumor pada cervix uterin tikus yang diinduksi oleh 3-methylcholantrene (MCA). Dapat
dikatakan bahwa biji tanaman jintan putih (Cuminum cyminum Linn.) memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai obat antikanker.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak etanol biji jintan putih. Ekstraksi dilakukan
dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut etanol 70%. Kemudian ekstrak etanol yang diperoleh
dipekatkan dengan Vacum Rotary evaporator, dan ekstrak pekat yang diperoleh diuji aktivitas
antiproliferatifnya menggunakan sel kanker payudara (T47D).
Uji sitotoksisitas dilakukan dengan metode MTT. Hasil uji menunjukan bahwa biji tanaman jintan putih
memiliki potensi sitotoksik dengan nilai IC50 404,27 g/ml. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai
fenomena ini, dilakukan pengamatan terhadap kinetika proliferasi sel serta pengamatan morfologi
DNA dengan konsentrasi di sekitar harga IC50. Pada uji doubling time, ekstrak etanol biji jintan putih
dengan konsentrasi 300, 200 dan 100 g/ml dapat memperpanjang doubling time sel T47D dari 13,83
jam menjadi berturut-turut 128,80 jam, 28,67 jam dan 15,62 jam. Kosolven DMSO juga dapat
memperpanjang waktu doubling time sel T47D menjadi 40,75 jam. Sedangkan pada pengamatan
morfologi DNA menggunakan akridin oranye/etidium bromida, diketahui adanya pemacuan apoptosis
oleh ekstrak etanol biji jintan putih. Dengan demikian, ekstrak etanol biji jintan putih tersebut
memiliki efek antiproliferatif.
Kata kunci : Cuminum cyminum Linn., ekstrak etanol, sel T47D, antiproliferatif

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 107

EFEK ANTIANGIOGENESIS MINYAK BUAH MERAH (PANDARUS


CONOIDEUS LAM) PADA MEMBRAN KORIO ALANTOIS (CAM) EMBRIO
AYAM TERINDUKSI BFGF
Abstrak

Nur Ismiyati,Dyaningtyas Dewi PP,I G N Saskara Putra,Siska Andrina K


Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Kanker merupakan penyakit seluler yang kompleks dan melibatkan proses mikroevolusioner
sehingga usaha penyembuhannya sangat sulit. Angiogenesis diketahui merupakan kunci
perkembangan kanker. Angiogenesis merupakan proses pertumbuhan pembuluh darah baru yang
memungkinkan sel mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen,. Minyak buah merah (Pandanus
conoideus Lam) telah terbukti secara empiris dapat mengobati kanker namun belum didukung oleh
data ilmiah. Penelitian ini merupakan suatu upaya pembuktian ilmiah (secara in situ) mengenai efek
angiogenesis minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam) pada CAM embrio ayam terinduksi
recombinant human bFGF. Uji penghambatan dilakukan dengan membagi CAM telur berembrio umur
8-9 hari dalam delapan kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol paper disc, kelompok II
sebagai kontrol bFGF, kelompok III sebagai kontrol pelarut (bFGF + campuran etanol 70% dan buffer
phosphate saline), kelompok IV,V,VI,VII dan VIII sebagai kelompok dosis yang diberi bFGF 30ng dan
minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam) berturut-turut dengan dosis 0,2% v/v; 0,4% v/v;
0,6% v/v; 0,8% v/v; 1,0 % v/v. Setelah diinkubasi selama 3 hari (umur 12 hari), telur dibuka dan isi
telur dikeluarkan. Kemudian membran korio alantois yang melekat pada cangkang diamati secara
makroskopis dan mikroskopis. Hasil pengamatan makroskopis dikuantifikasi dan dianalisis efek
penghambatannya sedangkan hasil pengamatan mikroskopik digunakan untuk mendukung data
pengamatan makroskopik. Diperoleh hasil bahwa minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam)
mampu menghambat angiogenesis membran korio alantois CAM terinduksi bFGF. Penghambatan
angiogenesis terbesar terjadi pada dosis 0.6 %v/v dengan persentase daya hambat sebesar 55.49 /
12. Hasil ini berbeda bermakna dengan kelompok kontrol pelarut yang digunakan sebagai pembanding
Kata kunci : inhibitor angiogenesis, minyak buah merah, bFGF, metode CAM

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 108

EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN PUTIH (CUMINUM CYMINUM LIN.)


TERHADAP INDUKSI ENZIM GLUTATION-S-TRANSFERASE DAN
PENGHAMBATAN MUTASI GEN P53 PADA HEPAR TIKUS GALUR SPRAGUE
DAWLEY YANG DIBERI 7,12-DIMENTILBEN[A]ANTRASENA

Abstrak

M. D. Laksitorini, A.F. Romadhon, Y.Afrianto, Wynanda, MY. Putro Utomo


Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Terapi kanker banyak dialihkan pada pengobatan dengan menggunakan bahan alamiah. Salah
satu bahan alam yang telah terbukti berkhasiat sebagai antikanker adalah tamanan jintan putih (C.
cyminum Lin.).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol biji jintan putih (C.
Cyminum Lin.) terhadap ekspresi enzim Glutation S-Transferase dan penghambatan mutasi gen p53
pada hepar tikus galur Sprague Dawley yang diberi 7,12-Dimetil Benz(a)ntrazena. Terdapat lima
kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol pelarut (CMC-Na 0,05 % dan corn oil), kelompok kontrol
DMBA, kelompok dosis I (250 mg/kg bb), kelompok dosis II (500 mg/kg bb), dan kelompok dosis III
(750 mg/kg bb). Semua kelompok dosis (dosis I, dosis II dan dosis III) mendapat perlakuan setiap
hari selama dua minggu. Kelompok kontrol pelarut diberi perlakuan dengan CMC Na 0,05%-corn oil
sedangkan kelompok kontrol DMBA diberi perlakuan DMBA dosis 30 mg/KgBB. Setelah minggu ke-dua
perlakuan, kelompok hewan uji yang akan diamati ekspresi enzim GST-nya dikorbankan sedangkan
kelompok hewan uji yang akan diamati ekspresi mutasi gen p53, dibiarkan tanpa perlakuan selama
satu bulan. Evaluasi hasil dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap ekspresi enzim GST dan
hasil PCR SSCP untuk mengetahui kemungkinan mutasi yang terjadi pada gen p53.Penentuan
ekspresi enzim GST pada percobaan dengan melakukan kuantifikasi pita hasil elektroforesis
memberikan hasil kelompok kontrol pelarut CMC Na-corn oli, DMBA, dosis 250 mg/kgBB, 500
mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB berturut-turut 2.720 + 0.326, 4.67 + 0.980, 5.550 + 0.546, 4.200 +
0.676, dan 3.347 + 1.068 dalam satuan cm2. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa
ekstrak etanol biji jintan putih C. Cyminum L. dapat menekan ekspresi enzim GST. Kesimpulan
tersebut masih bersifat sementara karena harus menunggu konfirmasi dari uji mutasi gen p53 yang
masih berjalan, yang dapat memberikan infiormasi apakah terjadi mutasi atau tidak pada gen p53.
Kata kunci : Cuminum cyminun Lin., glutation S-transferase, mutasi p53

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 109

EFEK EKSTRAK ETANOLIK KACANG PANJANG TERHADAP TINGKAT


PROLIFERASI DENGAN AGNOR DAN EKSPRESI RESEPTOR ESTROGEN
PADA SEL PAYUDARA
Abstrak

Ika Puspita Dewi dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Alternatif lain yang dikembangkan saat ini adalah menggunakan ramuan bahan alami dari
tumbuhan. Penggunaan ramuan bahan alami dari tumbuhan lebih dikembangkan, mengingat
kecenderungan masyarakat kita untuk kembali ke alam (back to nature). Penggunaan ramuan bahan
alami dari tumbuhan untuk memperbesar payudara bukan merupakan hal baru. Jenis tumbuhan
tertentu sudah lama digunakan masyarakat untuk memperbesar payudara walaupun belum ada
penelitian secara ilmiah. Cara ini relatif aman dan sudah biasa digunakan selama ratusan tahun.
Salah satu tanaman yang digunakan dan dipercaya oleh masyarakat dapat memperbesar
payudara adalah kacang panjang. Kacang panjang mengandung bahan-bahan berkhasiat yang oleh
masyarakat dipercaya secara turun temurun. Pemanfaatan tanaman kacang panjang oleh masyarakat
untuk merawat payudara dengan menumbuk halus kulit dan biji kacang panjang sampai keluar
sarinya kemudian mengoleskannya pada payudara. Atau dengan mengupas kacang panjang,
menumbuk halus bijinya sampai keluar sarinya, kemudian membalurkan sari ini pada payudara dua
kali seminggu. Khasiat kacang panjang dalam merawat dan memperbesar payudara belum pernah
diteliti. Adapun esterogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan
sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara. Lobulus dan alveoli payudara sedikit
berkembang di bawah pengaruh esterogen sendiri. Tetapi sebenarnya, progesteron dan prolaktin
yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya strukturstruktur tersebut.
Ringkasnya, esterogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu payudara.
Kata kunci : Ekstrak Etanolik Kacang Panjang, Reseptor Estrogen, Sel Payudara

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 110

EFEK IMUOSTILATOR EKSTRAK ETANOL TEMULAWAK (CURCUMA


XANTHORRHIZA ROXB.) PADA AYAM POTONG (GALLUS SP.) YANG
DIINDUKSI VAKSIN AVIAN INFLUENZA
Yose V.P. Sagala dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 111

EFEK KEKERINGAN TERHADAP KANDUNGAN PROLIN DAN GULA TOTAL


PADA TANAMAN SORGHUM (SORGHUM SP) KULTIVAR LOKAL TIMOR
BARAT
Abstrak

APRIANUS RADJA ,TRISNA YOLANDA TAMELAN,AMELIA AHAB


Biologi Univ. Nusa Cendana Kupang

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ada tidaknya pengaruh kekeringan dan jenis kultivar
terhadap kandungan gula total dan prolin sejumlah sorgum lokal Pulau Timor dalam kondisi rumah
kaca. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap dengan dua faktorial perlakuan
yaitu kultivar sorgum lokal berjumlah 8 macam (KPG1, KPG2, BELU1, BELU2, TTS1, TTS2, TTU1, dan
TTU2), dan intensitas kekeringan dengan 2 tingkatan yaitu penyiraman setiap 24 jam dan 96 jam
sekali. Setiap perlakuan diberi ulangan 3 kali, sehingga seluruhnya berjumlah 48 unit perlakuan.
Pengukuran kandungan gula total dan prolin daun dilakukan pada saat umur tanaman 72 hari dengan
menggunakan sampel daun kedua dari pucuk dengan penampakan yang sehat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan jenis kultivar tidak berpengaruh nyata terhadap
kandungan prolin dan gula total. Sekalipun demikian, terdapat perbedaan kandungan prolin dan gula
total yang ditunjukan oleh tiap kultivar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat sensivitas gen
masing-masing kultivar adalah berbeda. Hasil analisa sidik ragam juga menunjukan tidak ada interaksi
yang nyata perbedaan jenis kultivar dengan stres kekeringan terhadap kandungan prolin dan gula
total. Berbeda dengan jenis kultivar, stres kekeringan yang diberikan menunjukan adanya pengaruh
yang nyata terhadap peningkatan prolin dan gula total.
Dengan demikian, kekeringan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kandungan prolin dan
gula total daun kultivar sorgum lokal Timor Barat. Tingginya peningkatan kandungan senyawa
osmoregulator ini menunjukan bahwa sorgum kultivar lokal Timor Barat merupakan tanaman yang
resisten terhadap kekeriingan,
Kata kunci : sorgum; kekeringan; Timor Barat; Prolin; Gula.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 112

EFEK PENGHAMBATAN EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (EURYCOMA


LONGIFOLIA JACK) TERHADAP BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES
INDUCER MEDIATOR INFLAMASI
Lia Destiarti ,Dewi Kurniasari A ,Dewi Wulandari,Emy Awalliah ,Desi Novita Anggun S
Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak

Abstrak

Telah dilaksanakan penelitian efek penghambatan ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma
longifolia Jack) terhadap Propionibacterium acnes induser mediator inflamasi. Akar pasak bumi
diperoleh dari hutan Taman Nasional Betung Kerihun Kapuas Hulu dan Taman Nasional Gunung
Palung Ketapang, Kalimantan Barat. Melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang
ilmiah mengenai aktivitas ekstrak akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap
Propionibacterium acnes induser mediator inflamasi.
Isolasi dilakukan secara ekstraksi maserasi menggunakan metanol yang dilanjutkan dengan
ekstraksi secara partisi dengan berbagai tingkat kepolaran pelarut mulai dari n-heksan, metilen klorida
dan etil asetat, yang dilanjutkan dengan uji fitokimia dan aktivitas penghambatan Propionibacterium
acnes induser mediator inflamasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi metanol mempunyai kemampuan
menghambat reduksi NBT sebesar 85% dengan uji fitokimia mengandung alkaloid dan quassinoid,
aktivitas ini lebih tinggi dibandingkan ekstrak metanol, fraksi etil asetat, fraksi metilen klorida dan
fraksi n-heksan. Fraksi n-heksan menunjukkan aktivitas penghambatan reduksi NBT yang paling
rendah yaitu 60% dengan uji fitokimia mengandung steroid. Aktivitas penghambatan reduksi NBT
ekstrak/fraksi akar pasak bumi masih lebih kecil dibandingkan kontrol positifnya yaitu -karoten dan
asam askorbat. Konsentrasi optimum yang diperoleh berdasarkan obervasi untuk memberikan efek
penghambatan terhadap Propionibacterium acnes dengan parameter penghambatan reduksi NBT
adalah 0,1 mg/mL ekstrak/fraksi akar pasak bumi.
Kata kunci : pasak bumi,Bakteri

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 113

EFEK PENJENUHAN KARBONDIOKSIDA (CO2) TERHADAP LAJU


PERTUMBUHAN POPULASI MIKROALGA SPIRULINA MAXIMA
Lutfi Anggadhania dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 114

EFEK PROLIFERATIF EKSTRAK ETANOLIK KACANG PANJANG PADA SEL


PAYUDARA
Abstrak

Aditya Fitriasari, Natasya Kana Wijayanti, Nur Qumara Fitriyah


Ilmu Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Cara untuk memperbesar ukuran payudara, misalnya dengan menggunakan ramuan bahan
alami. Salah satu tanaman dipercaya masyarakat dapat memperbesar payudara adalah kacang
panjang (Vigna sinensis (L) Savi ex Hassk). Tanaman kacang-kacangan seperti kacang panjang
mempunyai efek proliferatif sel payudara karena mengandung fitoestrogen, yaitu estrogen alamiah
yang terdapat pada tanaman. Substrat ini dapat memacu proliferasi bila berikatan dengan reseptor
estrogen.
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik kacang panjang mampu
memacu terjadinya proliferasi sel payudara. Kacang panjang yang telah dikeringkan, lalu diekstraksi
dengan metode soxhletasi menggunakan penyari etanol. Hasil ekstraksi dipekatkan dengan rotary
evaporator. Ekstrak kental sebanyak 25,07 gram diuji aktivitas proliferasinya secara in vitro terhadap
sel kanker payudara (T47D) dengan konsentrasi 400, 300, dan 200 g/ml dengan waktu inkubasi 0,
24, 48, dan 72 jam. Kemudian dilakukan pengamatan terjadinya proliferasi sel dengan metode MTT.
Senyawa MTT direduksi oleh sel hidup menjadi formazan yang intensitas warnyanya dapat diukur
menggunakan ELISA pada panjang gelombang 550 nm.
Pada pengamatan proliferasi sel dengan metode MTT, jumlah sel yang berproliferasi dengan
pemberian konsentrasi kacang panjang 200, 300, dan 400 g/ml meningkat seiring lamanya waktu
inkubasi. Konsentrasi kacang panjang yang masih dapat memberikan efek proliferatif maksimum pada
jam ke-72 adalah konsentrasi 200 g/ml. Penggunaan konsentrasi kacang panjang diatas 200 g/ml
menurunkan proliferasi sel. Hasil pengamatan Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa kacang
panjang mengandung senyawa flavonoid dan steroid. Berdasarkan hasil tersebut, maka ekstrak
etanolik kacang panjang terbukti mampu memacu proliferasi sel payudara.
Kata kunci : ekstrak etanolik kacang panjang, fitoestrogen, proliferasi sel, sel T47D

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 115

EFEKTIVITAS BEBERAPA FITOHORMON DAN TINGKAT KEMATANGAN


BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH TANAMAN MAHKOTA DEWA

Abstrak

Bambang Anggono Iriawan, Yusnidar Tanjung, Rino


PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Univ Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara

Fitohormon dan kematangan benih merupakan diantara faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap pertumbuhan kecambah mahkota dewa. Objektif kajian untuk mengetahui efektivitas
beberapa fitohormon dan tingkat kematangan benih terhadap pertumbuhan kecambah mahkota dewa
dengan peubah yang diukur adalah daya tumbuh benih, jumlah kecambah, kecepatan berkecambah
dan tinggi tunas. Penelitian dilakukan di Taman Gizi Afdeling III PTPN IV Kebun Marjandi, Kabupaten
Simalungun, Sumatera Utara, yang dimulai dari bulan Maret sampai Mei 2006. Metode penelitian
menggunakan rancangan acak kelompok faktorial terdiri atas tiga jenis fitohormon yaitu: auksin
(IBA), sitokinin (BAP), giberelin (GA3) dan empat tingkat kematangan benih yaitu: benih muda,
masak fisiologis, masak pokok, lewat masak (jatuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitohormon
berpengaruh terhadap tinggi tunas, dengan rataan tertinggi pada pemberian giberelin (14,44 cm) dan
tidak berpengaruh terhadap daya tumbuh benih, jumlah kecambah dan kecepatan berkecambah.
Tingkat kematangan benih berpengaruh terhadap daya tumbuh benih, jumlah kecambah, kecepatan
berkecambah dan tinggi tunas. Interaksi antara fitohormon dan tingkat kematangan benih
berpengaruh terhadap semua kombinasi perlakuan. Persentase daya tumbuh benih dan jumlah
kecambah tertinggi terdapat pada kombinasi auksin dengan benih masak pokok dan lewat masak,
juga pada giberelin dengan benih lewat masak. Persentase kecepatan berkecambah (6 hst) terdapat
pada kombinasi auksin dengan benih masak pokok dan giberelin dengan benih lewat masak
(95,83%). Tunas tertinggi (39 hst) terdapat pada kombinasi giberelin dengan benih lewat masak
(20,15 cm). Pemberian auksin pada dosis 2 mg/l air pada benih masak pokok dan lewat masak dapat
mempercepat pertumbuhan kecambah mahkota dewa.
Kata kunci : fitohormon, kematangan benih, mahkota dewa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 116

EFEKTIVITAS BEBERAPA ISOLAT VAM SEBAGAI PUPUK HAYATI DENGAN


PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK
APEL BATU
Abstrak

Maryadi dkk
Univ. Muhammadiyah Malang

Di Jawa Timur perkembangan tanaman apel terkonsentrasi di Kabupaten Malang


(Poncokusumo dan Batu) (BPP Teknologi, 2006), dimana proporsi pohon apel mencapai 80 % dari
apel yang ada di Propinsi yang bersangkutan (Ghozali, 2003). Pupuk organik mengandung hara
makro N, P, K rendah, namun mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan
oleh tanaman. Serta dekomposisi bahan organik akan menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman dan dapat bekerja dengan baik setelah adanya mikroorgnisme yang menguntungkan aktif
bekerja (Mahmud, 2002). Salah satu mikroba yang menguntungkan bagi tanaman adalah VAM
(Vasikular Arbuskular Mikoriza) yang bersifat mutualistik, seperti Glomus spp. karena mampu
menyerap unsur hara dan meningkatkan hasil tanaman ( Kabirun, 2002).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macam Glomus spp. dan pupuk
organik terhadap hasil apel organik varietas Rome Beauty. Metode penelitian menggunakan RAK
faktorial yang terdiri dari dua faktor pertama macam Glomus spp., faktor kedua macam pupuk
organik dengan tiga kali ulangan.dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Glomus spp.
dan pupuk organik tidak berpengaruh terhadap munculnya kuncup daun dan kuncup bunga.
Kata kunci : isolat VAM, pupuk organik, hasil

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 117

EFEKTIVITAS BERBAGAI MACAM SERBUK GERGAJI KAYU DAN


PENAMBAHAN NUTRISI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR
SHIITAKE (LENTINUS EDODES L.)
Abstrak

Imam Efendi dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Jamur Shiitake (Lentinus edodes L.) merupakan jamur kayu yang kaya protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin serta memiliki kadar kolesterol rendah. Selain itu juga mengandung
berbagai zat yang berkhasiat sebagai obat, yaitu lentinan, sejenis polisakarida yang larut dalam air.
Zat ini memiliki kemampuan sebagai anti tumor, anti kanker, dan mampu menghambat virus
penyebab AIDS (HIV). Budidaya jamur Shiitake dimulai sejak 21 tahun silam di daerah-daerah
dataran tinggi yang sejuk dalam bentuk usaha kecil. Keberhasilan budidaya jamur shiitake sendiri
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain pemilihan substrat (media) tanam, bahan baku,
komposisi substrat, dan faktor lingkungan. Di Indonesia, produksi jamur Shiitake kurang maksimal
dengan hasil rata-rata seluruh kawasan tidak lebih dari 1000kg segar perhari. Hal ini disebabkan
penggunaan media yang kurang efektif.
Maka perlu adanya kajian tentang subtrat tanam dari serbuk gergaji untuk mendapatkan jenis serbuk
gergaji yang mempunyai efektifitas tertinggi sebagai media tanam jamur Shiitake. Selain media, hal
lain yang berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas hasil adalah komposisi substrat
tanam. Dalam hal ini adalah penambahan nutrisi pada subtrat tanam akan meningkatkan
pertumbuhan dan hasil jamur Shiitake.
Penelitian ini menggunakan 2 faktor pembanding yaitu 10 macam serbuk gergaji kayu antara
lain mahoni, jati, sengon, meranti, bengkirai, kamfer, damar, kelapa, waru dan sono, serta 5 macam
nutrisi yaitu millet, tepung sorghum, tepung jagung, tepung kedelai, dan tepung kacang hijau. Selain
itu juga terdapat komposisi lain dari substrat tanam yaitu, bekatul, gips, kapur, dan SP-36. Dimana
dalam setiap 1 subtrat tanam di pakai perbandingan komposisi media 70% serbuk gergaji kayu, 17%
bekatul, 1% untuk masing-masing gibs, kapur, dan SP-36, dan 10 % nutrisi.
Dari serangkaian proses penelitian diketahui bahwa kombinasi media serbuk gergaji kayu
sengon dengan penambahan nutrisi millet memiliki kemampuan yang terbaik dalam hal pertumbuhan
miselium jamur shiitake. Ada 3 macam jenis serbuk yang menunjukkan hasil positif dalam
pertumbuhan jamur shiitake, yaitu sengon, kamfer dan kelapa. Sedangkan untuk jenis nutrisinya
adalah tepung jagung, tepung sorghum dan millet.
Kata kunci : Gergaji kayu dan Penambahan Nutrisi , Hasil Jamur Shiitake (Lentinus
edodes L.)

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 118

EFEKTIVITAS DEKOK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A. JUSS)


SEBAGAI ALTERNATIF PENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR CANDIDA
ALBICANS PENYEBAB CANDIDIASIS SECARA IN VITRO
Abstrak

Ma'rifatul Ula dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Mimba (Azadirachta indica A.Juss) merupakan tumbuhan tropik yang berasal dari India. Di
Indonesia, mimba tersebar di berbagai dataran yang rendah seperti di Jawa Timur, Pulau Madura,
dan Bali.Semua bagian dari tumbuhan ini memiliki kegunaan medis. Salah satunya adalah sebagai
terapi infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Jamur ini merupakan flora yang normal pada
kulit dan vagina, tapi bisa menyebabkan infeksi yang disebut candidiasis. Lokasi infeksi yang paling
sering disebabkan oleh Candida albicans adalah kulit dan mukosa. Jamur ini mudah sekali menular
sehingga wabah infeksi bisa berpindah dari satu penderita ke penderita lainnya.
Penelitian ini bertujuan menguji efektifitas dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss)
terhadap Candida albicans. Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap pertama pembuatan
dekok dan tahap kedua adalah uji kepekaan antifungal dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss)
terhadap jamur Candida albicans dengan metode tube dilution.
Pada uji kepekaan ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak dipapar oleh dekok daun Mimba
(Azadirachta indica A.Juss). Sedangkan kelompok perlakuan dibagi menjadi 10 kelompok dengan
dosis dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) masing-masing 10%, 20%, 30%, 40%, 50%,
60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Pertumbuhan jamur Candida albicans yang telah dipapar dekok
daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) diamati berdasarkan jumlah koloni jamur Candida albicans
yang tumbuh pada medium Sabouraud Dextrose Agar setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu
35 C.
Hasil penelitian menunjukkan Candida albicans yang telah dipapar oleh dekok daun Mimba
(Azadirachta indica A.Juss) menunjukkan adanya perbedaan jumlah koloni yang bermakna. Pada
konsentrasi 90% tidak didapatkan lagi koloni Candida albicans. Semakin tinggi konsentrasi dekok
daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) semakin sedikit jumlah koloni Candida albicans pada medium
Sabouraud Dextrose Agar.
Kata kunci : Dekok daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Sebagai Alternatif
Penghambat Candidiasis, Vitro

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 119

EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TAGETES ERECTA (DICOTYLEDONEAE :


ASTERACEAE) SEBAGAI BIOPESTISIDA HAMA SPODOPTERA EXIGUA
HUBN (LEPIDPOTERA : NOCTUIDAE)
Abstrak

Usep Usman Nasrulloh, Soni Muhsinin, Rustendy


Pendidikan Biologi Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Konsep pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu suatu cara berfikir dalam pengendalian hama
yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan
agroekosistem yang bertanggung jawab. Penggunaan ekstrak Tanaman Tagetes erecta merupakan
salah satu penerapan PHT di bidang pertanian. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dari ekstrak akar Tagetes erecta dalam mengendalikan hama ulat Spodoptera
exigua pada pertanaman bawang merah. Konsentrasi ekstrak tanaman Tagetes yang digunakan
adalah 0.25%, 0.50%, 1.00%, 2.50%, 5.00% dan digunakan aquades sebagai kontrol serta Curacron
(insektisida) sebagai pembanding. Ada dua parameter yang diamati, yaitu tingkat serangan (%) hama
Spodoptera exigua dan berat basah (g) umbi bawang merah. Hasil pengamatan pada tingkat
serangan menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0.50% serangan hama S. exigua paling rendah
dengan persentase 15.28% sedangkan konsentrasi yang lainnya di bawah 50%. Pada pengukuran
berat basah bawang diketahui berat basah yang paling kecil dengan berat 18.197 g yang diberi
perlakuan Curacron. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ektrak akar Tagetes erecta
efektif digunakan untuk pencegahan serangan hama Spodoptera exigua.
Kata kunci : Ekstrak akar, Tagetes erecta, tingkat serangan, berat basah, Spodoptera
exigua

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 120

EFEKTIVITAS EKSTRAK TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS L.)


TERHADAP PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
GULMA KROKOT (PORTULACA OLERACEA)
Gut Windarsih dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 121

EFEKTIVITAS KONSENTRASI DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA)


TERHADAP MORTALITAS KUTU KEPALA (PEDICULUS HUMANUS CAPITIS)
Abstrak

Basirun dkk
Univ. Muhammadiyah Malang

Telah dilakukan uji pengaruh larutan daun srikaya (Annona squamosa) dalam mematikan kutu
kepala (Pediculus humanus capitis)., rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rancangan Acak Lengkap ( RAL),dengan teknik analisa data dalam penelitian menggunakan
anova yang diuji lanjut dengan analisa data regresi dan korelasi.Berdasarkan pada hasil analisa di
atas. Untuk analisa varian 1- factor, didapatkan F hitung = 174.450 lebih besar daripada F tabel =
5.205 Pada taraf signifikasi 0,01. uji lanjut dengan menggunakan metode LSD (Post Hock Test)
menunjukan bahwa dari berbagai konsentrasi daun srikaya, sudah didapatkan kematian yang
signifikan dibandingkan dengan kontrol (P: 0,001) sebesar 16,67% kutu. dan kematian kutu terbesar
pada konsentrasi 25% yang mempunyai pengaruh paling baik dan berbeda sangat nyata dengan
perlakuan lainnya, yaitu 96,67% kutu. Dari hasil penelitian mengenai uji pengaruh konsentrasi daun
srikaya (Annona squamosa) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis) secara
invitro dapat disimpulkan sebagai berikut Ada perbedaan pengaruh berbagai macam konsentrasi daun
srikaya (Annona squamosa) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis) secara
invitro, dan Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) sensitif terhadap berbagai macam konsentrasi
daun srikaya terutama pada konsentrasi 25 %.
Kata kunci : daun srikaya,mortalitas,kutu kepala

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 122

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN TRANSFORMASI TOKOH KARTUN TELEVISI


DALAM KOMIK BERBAHASA JAWA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV
Sri Lestari Hindri Astuti dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 123

EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH


TANGGA (STUDI DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI MALANG)
Abstrak

Linda Kusuma N,Tria Astika P,Ratnasari H.D,Edy Wahyu Kurniawan


Ilmu Hukum Univ. Widya Gama Malang

Penelitian ini dilatarbelakangi pada kasus yang terjadi di daerah Sukun, berdasar surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum, disamping data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
terjadinya kekerasan dalam rumah tangga itu, faktor-faktor yang menghambat dan mendukung, dan
paya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan, dengan metode pendekatan
yuridis sosiologis, purposive sampling, dengan analisisnya diskriptif kualitatif. Karena titik tolak
penelitian ini tentang efektivitas maka kajian teori sebagai sandarannya pada substansi, struktur, dan
kultur.
Adapun upaya yang dilakukan adalah masyarakat telah melakukan upaya perlindungan
korban, terbukti dari kasus yang masuk yang didampingi oleh LSM Dian Mutiara telah timbul
kesadaran akan pentingnya perlindungan KDRT, melalui seminar-seminar dan upaya sosialisasi
langsung sekaligus penegakan hukumnya. Undang-undang menurut represivitas telah aktif dalam
upaya pencegahan umum (general deterreence) dimana menurut Unit RPK Mei Polresta Malang, data
pengetahuan tentang kasus yang terlaporkan pada tahun 2006 ini kurang lebih 62 kasus. Penegak
hukum, telah maksimal dengan upaya pelembagaan Unit RPK di Polresta Malang, namun hanya saja
dari 62 kasus, yang diteruskan hanya 8kasus, sisanya pencabutan perkara. Dalam undang-undang
masih belum diatur tentang jaminan kerahasiaan korban, Fasilitas sarana dan prasarana, secara
kelembagaan dapat dilihat dari menjamurnya NGO-LSM, dengan tidak langsung peduli untuk
menggiatkan dan penyediaan pelayanan pada korban KDRT, Faktor Penghambat dalam menangani
KDRT adalah dari Masyarakat, khusus pada korban KDRT, belum pahamnya dengan aspek penegakan
hukum untuk mewujudkan kepastian hukum terbukti dari 62 kasus yang masuk kekepolisian kota
malang, hanya yang diproses 8 kasus,
Pada penelitian ini dipandang dari aspek efektivitasnya dapat diketahui bahwa :dari
masyarakat, kesadaran masyarakat sudah mulai nampak dibarengi dengan maraknya event-event
sosialisasi UU PKDRT, dari Undang-undang, undang-undang telah mampu memberikan schok terapi
kepada korban dan pelaku dengan secara filosofis mengancam hukuman tinggi, dari Penegak Hukum,
telah melakukan aktivitas proses penyadaran hukum masyarakat dan mampu menjadi penyedia data
sekaligus menindak pelaku dari menerima laporan dengan cepat, dari Fasilitas, sarana dan prasarana,
telah ada antisipasi unit tersendiri yakni Unit Ruang Pelayanan Khusus, dari lingkungan, pengetahuan
masyarakat telah nampak dengan banyaknya aktivitas Sosialisasi UU PKDRT, dan dukungan untuk
menjadi tempat perlindungan secara sukarela, dan direncanakan adanya Unit Pelayanan Terpadu,
yang terdiri dokter, pskiater, kepolisian, akademisi dan praktisi hukum/lawyer. Kesimpulan bahwa
faktor-faktor penyebab terjadi KDRT terletak pada undang-undangnya, fasiltas-fasilitasnya, mentalitas
aparat, budaya hukum masyarakatnya
Kata kunci : perlindungan, kasus rumah tangga, polisi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 124

EFEKTIVITAS SUPERNATAN KULIT PISANG AMBON DALAM MENURUNKAN


DEFORMITAS STRUKTUR SEL OTAK SETELAH PERLAKUAN INJEKSI
NIKOTIN DOSIS TINGGI PADA VENA MARMUT
Abstrak

Lina Haryati dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Nikotin mengancam kesehatan dan kesegaran otak dengan mengalir mengikuti aliran darah
menuju otak. Nikotin menyebabkan sel-sel otak banyak reseptor nikotinik. Nikotin yang terkandung di
dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan pada sel otak dan menghambat pertumbuhan sel otak
baru. Nikotin merupakan oksidan. Oksidan diketahui memperantarai kerusakan molekul-molekul yang
diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel.
Beberapa senyawa antioksidan bahan alam yang terbukti memiliki potensi tinggi sebagai antioksidan
antara lain vitamin C yang sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan adalah kulit pisang ambon,
yang dibuat supernatan kulit pisang ambon yang efektif untuk menurunkan deformitas struktur sel
otak akibat paparan nikotin darah dosis tinggi. Dengan adanya ini didapatkan gambaran srtuktur sel
otak setelah perlakuan injeksi supernatan kulit pisang pada marmut dengan nikotin darah dosis,
volume supernatan, cara yang paling efektif dalammenggunakan volume efektif supernatan
Kata kunci : nikotin, supernatan kulit pisang ambon, sel otak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 125

EFIKASI DAUN KETEPENG CINA (CASSIA ALATA L.) UNTUK MENGOBATI


PENYAKIT SKABIOSIS PADA TERNAK KAMBING
Abstrak

Zulhelmi dkk
Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

Musibah tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2006 telah menimbulkan dampak
yang luar biasa bagi masyarakat Aceh umumnya dan kaum nelayan khususnya. Mereka tidak hanya
kehilangan keluarga, tempat tinggal dan harta benda, tetapi mereka juga kehilangan mata
pencaharian mereka. Pasca tsunami merupakan masa yang sulit bagi mereka untuk bekerja seperti
sebelumnya, banyak hambatan yang menghalangi meraka seperti dukungan alat tangkap yang
kurang memadai dan dana operasional yang minim. Kesulitan hidup nelayan kembali teruji ketika
Pemerintah mengumumkan kenaikkan harga BBM. Kenaikan Harga BBM ternyata menjadi kesulitan
baru bagi para nelayan.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu kita ketahui bersama tentang keinginan dan
kebutuhan para nelayan pasca gempa dan tsunami seiring kenaikan harga BBM dan dampak
kenaikan BBM serta alternatif solusi terhadap pemenuhan kebutuhan nelayan tersebut. Kebutuhan
yang paling prioritas bagi nelayan pasca gempa dan tsunami seiring dengan kenaikan harga BBM
yaitu perumahan, modal usaha, alat tangkap dan boat-boat yang layak. Para nelayan mengharapkan
agar segala jenis bantuan yang diberikan sesuai dengan keinginan mereka dan disalurkan melalui
kepala desa terkait agar bantuan tersebut tepat sasaran, efektif dan efisien.
Kata kunci : BBM, tsunami, efektif dan efisien

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 126

EKSISTENSI RAGAM BAHASA KAUM TRANSEKSUAL SEBAGAI RESISTENSI


TERHADAP MASRGINALISASI MEREKA OLEH MASYARAKAT DI KOTA
MALANG
Niken Pusposari,Agustina Setyawati, Herlina Elisabet
Bahasa Prancis Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 127

EKSPERIMEN PENGGUNAAN SERAT RAMI LAMINA PADA KOMPOSIT


MATRIK POLIMER DENGAN RESIN POLYESTER
Mochammad Dahlan dkk
Inst. Teknologi Nasional Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 128

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN BURUNG PEMANGSA


(RAPTOR) DI GUNUNG UNGGARAN JAWA TENGAH SEBAGAI UPAYA
KONSERVASI
Arif Rahman Hakim dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 129

EVALUASI KEBIJAKAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG


DITINJAU DARI ASPEK PENDANAAN KAMPANYE (STUDI PADA PEMILIHAN
KEPALA DAERAH LANGSUNG DI KABUPATEN MALANG)
Abstrak

Wiwit Kurniawati, Tri Afriyani, Yuni Ratnaning


Administrasi Publik Univ. Brawijaya Malang

Salah satu ciri negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum yang dilaksanakan secara
periodik, termasuk pemilihan pejabat publik pada tingkat lokal (kepala daerah). UU 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa setiap daerah berhak mengatur rumah tangganya
masing-masing. Dengan adanya kebebasan mengelola daerah secara penuh, maka setiap daerah
ingin menyelenggarakan pemerintahan secara desentralisasi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Malang dengan metode penelitian kualitatif. Dari
penelitian ini diperoleh Mekanisme pendanaan kampanye pada pelaksanaan pilkada langsung di
Kabupaten Malang, meliputi harta kekayaan calon, sumber dana kampanye, pemanfaatan dana dari
donatur dan transparansi semua hal tersebut kepada publik; implikasi pendanaan kampanye beserta
pengaruhnya terhadap kebijakan Kepala Daerah terpilih pada masa jabatannya serta alternatif model
pengawasan kebijakan pemilihan kepala daerah untuk masalah dana kampanye
Pelaksanaan otonomi daerah tidak lepas dari pemilihan kepala daerah secara langsung. Dalam
pelaksanaan pilkada langsung, masing-masing calon kepala daerah menerima dana dari para donatur.
Berangkat dari penerimaan sumbangan dari para donatur inilah kamungkinan terjadi kontrak politik
antar donatur dengan calon kepala daerah sangat besar. Dengan adanya kontrak politik tersebut
kemungkinan terjadi penyimpangan ketika telah terpilih menjadi kepala daerah sangat besar.
Setiap calon kepala daerah waji melaporkan kepada KPUD tentang donatur serta besarnya
sumbangan yang diterima. KPUD wajib melakukan audit mengenai kebenaran pelaporan tersebut.
Perlu adanya pengawasan secara komprehensif antara KPUD, Panwaslu, DPRD, juga oleh elemen
masyarakat, serta semua proses dan hasil dari PILKADA harus disampaikan kepada pers miniman
koran lokal untuk disebarluaskan. Pelaksanaan pengawasan tersebut sekaligus mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pilkada.
Kata kunci : Evaluasi Kebijakan, Pemilihan Kepala Daerah, Pendanaan Kampanye

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 130

EVALUASI PROGRAM PEMBERANTASAN SARANG NYMUK DEMAM


BERDARAH DENGUE PADA MASYARAKAT DI WILAYAH DINAS KESEHATAN
KOTA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID SURVEY
Abstrak

Hermawan Istiadi dkk


Univ. Diponegoro Semarang

Dua per lima dari populasi dunia berisiko terinfeksi dengue.1 Di Indonesia kasus demam
berdarah dengue (DBD) perlama kali ditemukan di Surabaya tahun 1968 oleh Dr. Linda Partana.
Tahun 1903, Graham menjadi sarjana pertama yang membuktikan peran nyamuk Aedes aegypti
dalam transmisi dengue di Indonesia. Tahun 1994, DBD telah menyebar ke seluruh wilayah
Indonesia.2
Berdasarkan hasil survey di kota Semarang, evaluasi program pemberantasan DBD dapat
dikategorikan dalam 3 tingkat resiko yaitu tingkat resiko rendah, sedang, dan tinggi. Dari hasil skoring
total sampel didapatkan bahwa sampel dengan tingkat resiko rendah diperoleh pada skor total
kuesioner antara 20-28, tingkat resiko sedang dengan skor antara 16-19 dan sampel dengan tingkat
resiko tinggi diperoleh dengan skor total antara 0-15. Analisis pemetaan wilayah kota Semarang
terbagi menjadi 5 wilayah yaitu Semarang bagian utara, tengah, barat, timur dan selatan. Dari hasil
pemetaan dengan parameter yang diperoleh di atas, diketahui bahwa Semarang bagian utara
termasuk dalam kategori tingkat resiko sedang, Semarang bagian tengah termasuk dalam kategori
tingkat resiko tinggi. Sedangkan Semarang bagian barat, timur dan selatan termasuk dalam kategori
tingkat resiko sedang.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan metode survei
cepat (rapid survey). Merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk mengukur kejadian yang
sering terjadi di masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan bertahap dengan pembagian daerah
sebagai kluster sebanyak 5 daerah di Semarang, dimana masing-masing kluster terdiri dari beberapa
puskesmas yang terletak di wilayah daerah tersebut. Masing-masing kluster diambil sebanyak minimal
30 responden. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner sebanyak 21 pertanyaan. Sampel penelitian ini
adalah ibu rumah tangga di sekitar wilayah puskesmas kota Semarang.
Kata kunci : Pemberantasan, Nyamuk Demam Berdarah, Dengue, Masyarakat,Semarang,
Rapid Survey

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 131

FABRIKASI NANOPARTIKEL Y2O3:GD DENGAN METODE SIMPLE HEATING


Aunuddin Syabba Vioktalamo dkk
Inst. Teknologi Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 132

FABRIKASI SENSOR KIMIA OPTIK BERBASIS POLIANILIN UNTUK


PENENTUAN ANTIOKSIDAN DALAM SAMPEL MAKANAN DAN FARMASI
Abstrak

Dhina Ayu Susanti,Eko Aang Prasetyawan,Priti Paramawidya,Puji Triastuti


FARMASI Univ. Jember

Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang mempunyai satu elektron atau lebih
yang tak berpasangan. Radikal bebas dianggap berbahaya karena sangat reaktif dalam mendapatkan
pasangan elektronnya. Dalam gerakannya yang tidak beraturan, radikal bebas dapat menimbulkan
kerusakan di berbagai bagian sel.Saat ini banyak dijumpai produk-produk baik berupa kosmetik,
makanan atau minuman suplemen yang diiklankan mengandung vitamin C sebagai antioksidan
pembasmi radikal bebas. Melalui peran oksidannya asam askorbat membersihkan atau melumpuhkan
radikal bebas. Oleh karena itu, kadar konsumsi asam askorbat perlu diperhatikan.
Pada dasawarsa terakhir ini telah dikembangkan metode penentuan asam askorbat
menggunakan teknologi sensor kimia optik.
Teknik yang banyak dikembangkan dalam pembuatan sensor kimia optik adalah teknik immobilisasi
menggunakan indikator tertentu. Indikator tersebut diimmobilisasi dalam matriks pendukung seperti
membran (Kuswandi, 2001). Kelemahan dari indikator yang digunakan dalam sensor kimia optik
adalah sukar mempertahankan sifat optik setelah proses immobilisasi dalam matriks pendukung
karena dapat lepas ke larutan sehingga perlu dikembangkan sensor kimia yang berbasis polimer
sehingga mereduksi kebutuhan adanya immobilisasi. Polimer yang digunakan adalah polianilin.
Polianilin (PANI) adalah salah satu polimer konduktif yang saat ini banyak digunakan sebagai bahan
aktif sensor. Polimer konduktif merupakan suatu material yang memiliki sifat elektrokromik (tampilan
warna). Keuntungan utama dari penggunaan polimer konduktif tidak perlu menggunakan indikator
warna. Hal ini disebabkan polimer tersebut dapat digunakan sebagai indikator warna sekaligus
matriks pendukung (de Marcos et al ., 1997). Pada keberadaan asam askorbat, perubahan warna
membran PANI terjadi dari biru menjadi hijau. Kurva kalibrasi penentuan asam askorbat linier pada
range 10 sampai 100 ppm (R2 = 0,9549). Membran PANI menunjukkan limit deteksi yang rendah
yaitu 0,273 ppm dan mempunyai reprodusibilitas yang tinggi (Koefisien variasi < 5%, n = 6).
Membran polianilin (PANI) dapat diaplikasikan untuk penentuan asam askorbat dalam sampel
makanan dan farmasi.
Kata kunci : Sensor Kimia Optik, Antioksidan, Sampel Makanan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 133

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI TERJADINYA KAWIN


KONTRAK
KRISMAN HADI PERMANA,TAUFAN RAHMANU PUTRA,ACHMAD BADRUT TAMAM,HABIB ASSIDIK
Komunikasi Univ. Bhayangkara Surabaya

Abstrak

Perkawinan adalah sesuatu yang luhur dan sakral, bahkan perkawinan ini bermakna ibadah.
pernikahan ini dapat dianggap juga sebagai sebuah proses suci dimana perkawinan ini yang akan
mengantarkan dua insan manusia yang berlainan jenis untuk menuju kesebuah gerbang rumah
tangga.
Sekarang ini ada berbagai macam bentuk pernikahan, salah satunya adalah kawin kontrak
yaitu suatu bentuk perkawinan yang dilakukan dengan jangka waktu tertentu, dan jangka waktu ini
sudah merupakan kesepakatan kedua belah pihak. Perkawinan yang demikian bukanlah suatu
perkawinan yang bertujuan untuk mewujudkan suatu keluarga harmonis yang penuh dengan cinta
kasih.
Perkawinan yang demikian ini ada karena, sekarang ini telah terjadi pergeseran dalam
memaknai sebuah perkawinan. Dimana perkawinan tidak lagi memperhatikan sisi-sisi keihlasan dan
tanggungjawab yang harus ada dalam sebuah pernikahan. Pernikahan yang demikian ini juga telah
menghapus ataupun juga dapat disebut sebagai usaha untuk menghilangkan dimensi sosial dan
spiritual yang terkandung dalam sebuah perkawinan.
Kawin kontrak pada awalnya marak terjadi di daerah perkotaan, namun sekarang ini bukan
hanya terjadi didaerah perkotaan saja, dimana memang daerah perkotaan tingkat kebutuhan hidup
sangat tinggi, disamping juga daerah perkotaan mempunyai gaya hidup yang penuh dengan
kemewahan tetapi hal ini telah menyebar ke pelosok desa. Dimana daerah pedesaan ini jauh dari
gemerlap kemewahan perkotaan yang mana di daerah perkotaan semuanya serba glamour.
Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk menggali realitas yang sebenarnya terjadi,
bahwasanya kawin kontrak ternyata juga ada di daerah yang jauh dari kemewahan.
Penelitian ini jenis penelitian deskriptif studi kasus. Data-data dikumpulkan melalui indepth
interview atau wawancara mendalam, wawancara terarah serta participant observation atau
pengamatan terlibat. Sumber-sumber informasi informasi diambil dari pihak-pihak yang terkait
dengan praktek kawin kontrak, baik itu pelaku kawin kontrak, masyarakat sekitar tempat praktek
kawin kontrak, dan informan dalam penelitian serta tokoh agama masyarakat setempat.
Dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh peroleh data-data, pertama, adanya
perbedaan pemahaman antara masyarakat umum dengan masyarakat setempat tentang pernikahan
yang dikenal dengan nama kawin kontrak. kedua, diketahui bahwa kawin kontrak yang terjadi selama
ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, faktor agama, faktor sosial budaya
dan faktor pendidikan. ketiga, upaya penanggulangan kawin kontrak mengalami jalan buntu karena
perkawinan yang terjadi selama ini telah sesuai dengan syariat agama yang dianut oleh masyarakat
setempat.
kata kunci : kawin kontrak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 134

FERMENTASI MOLASE UNTUK PRODUKSI MIKROPROTEIN SEBAGAI


PAKAN UNGGAS
Abstrak

Yuniati dkk
Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta

Komponen yang paling penting di dalam budi daya ternak unggas ialah pakan ternak. Pakan
ternak tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi unggas, terutama kebutuhan akan protein.
Mikoprotein dapt digunakan sebagai bahan pakan ternak yang kaya protein. Program ini bertujuan
untuk menghasilkan mikoprotein melalui proses fermentasi dengan substrat molase, mengukur berat
kering, menguji kadar protein, serta daya cerna in vitro dari mikoprotein. Proses fermentasi
menggunakan 2 jenis kapang, Rhizopus oligosporus dan Aspergillus niger dengan perlakuan berbeda
pada beberapa konsentrasi (2, 4, dan 6%) dan waktu inkubasi (3, 4, dan 5 hari). Hasil yang diperoleh
sejauh ini terjadi peningkatan berat kering yang relatif nyata lebih besar dari waktu inkubasi 3 hingga
4 hari pada konsentrasi molase 4% dibandingkan konsentrasi 2 dan 6%.
Pada protein total sampel (hasil kali berat kering dengan kadar protein) diperoleh hasil
tertinggi pada konsentrasi molase 4%. Kadar protein mikoprotein pada molase 4% ialah 32%, yang
mendekati kadar protein kedelai. Akan tetapi,
hasil kadar protein tersebut lebih rendah dibandingkan kadar protein sel kapang pada umumnya. Oleh
karena itu, untuk memperoleh hasil yang lebih optimum diperlukan penambahan rasio sumber N
terhadap karbohidrat serta perpanjangan waktu inkubasi.
Kata kunci : fermentasi, molase, mikoprotein, Rhizopus oligosporus, Aspergillus niger

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 135

FLASH CARD KLASIFIKASI DENGAN SISTEM PERMAINAN BRIDGE UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PADA SISWA SMU

Abstrak

D Wulandari, K Trianisa, R F Abswari, D Wulandari, K Tranisa dan R Fendi.A


PS Biologi Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Malang
Biologi Univ. Negeri Malang

Materi klasifikasi makhluk hidup merupakan materi yang cukup sulit dikuasai oleh siswa SMA
karena tingkat keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi dan siswa kesulitan menggunakan bahasa
latin (nama ilmiah). Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dibuat suatu media pembelajaran
yang inovatif, murah, mudah, serta menarik. Media pembelajaran tersebut berupa flash card
klasifikasi yang diterapkan dengan sistem permainan bridge. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui: (1) bentuk, isi, dan sistem permainan flash card klasifikasi; (2) pengaruh penggunaan
flash card klasifikasi terhadap hasil belajar siswa; dan (3) pendapat siswa dan guru mengenai
penggunaan media flash card klasifikasi. Jenis penelitian adalah eksperimental semu dengan variabel
bebas adalah penggunaan media flash card klasifikasi dan variabel terikat adalah hasil belajar.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Laboratorium UM dengan pemilihan sampel secara
random. Instrumen yang digunakan ada dua jenis, yaitu tes dan angket. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif dan ujit. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung (3,63) > nilai t tabel (1,991)
yang berarti penggunaan media flash card klasifikasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yang
ditunjukkan dari rerata nilai kelompok kontrol (63,97) lebih rendah dibandingkan dengan rerata nilai
kelompok perlakuan (71,51). Hasil analisis deskriptif dari hasil angket menunjukkan secara umum
siswa dan guru memberi tanggapan posistif terhadap penggunaan media flash card klasifikasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Media flash card klasifikasi berupa kartu kecil yang berisi
tulisan/gambar tingkat-tingkat takson. Model permainan flash card yang bisa digunakan ada dua
macam. (2) Penggunaan flash card klasifikasi dengan sistem permainan bridge dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. (3) Secara umum, siswa dan guru memberikan tanggapan yang positif terhadap
penggunaan media flash card klasifikasi.
Kata kunci : Flash card, Klasifikasi, Hasil Belajar.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 136

FORMULA PUPUK BIOLOGI PELARUT FOSFAT DENGAN MENGGUNAKAN


MEDIA TANAH GAMBUT SEBAGAI AGEN PEMBAWA MIKROBA
Normasari, Novprida Aulina P., Zaldy Chandra, Agustina Dwi K., Kristina Aloysia Ema Koten
MIPA/ Biologi Univ. Diponegoro Semarang

Abstrak

Fosfat merupakan nutrient essensial yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Fosfat sebenarnya terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam tanah, namun
sekitar 95-99% terdapat dalam bentuk fosfat tidak terlarut sehingga tidak dapat digunakan oleh
tanaman (Vassileva et al., 1998). Upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan
pembuatan pupuk biologi dengan mikroba pelarut fosfat sebagai agen biofertilizer. Penelitian
terdahulu, diperoleh isolat jamur pelarut fosfat dari sampel tanah gambut yang sudah teruji
kemampuannya dalam melarutkan fosfat (Normasari, 2005).
Program ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan yang tepat antara isolat jamur pelarut fosfat
yang dengan tanah gambut sebagai media pembawa, viabilitas jamur pelarut fosfat yang diimobilisasi
pada tanah gambut sebagai bahan pembawa, dan menjadikan mahasiswa mampu mengaplikasikan
mata kuliah yang didapatkan yaitu mikrobiologi tanah untuk menghasilkan pupuk biologi dengan
mikroba sebagai agen biofertilizer, tanah gambut sebagai carier.
Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan perbandingan isolat
jamur NSJ 1 dan tanah gambut (carier), dengan persentasi isolat jamur 2 % - 10 % sedangkan
presentasi tanah gambut 90 % - 98 %. Kontrol perlakuan digunakan tanah gambut Sampit tanpa
inokulasi jamur. Parameter yang diamati meliputi daya tumbuh (viabilitas), jumlah populasi jamur,
dan tekstur serta warna tanah gambut. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Analisis data
yang digunakan analisa sidik ragam (Ansira) dengan taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui
perbedaan antar perlakuan. Jika Fhitung> Ftabel dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan.
Hasil penelitian diperoleh tanah gambut Sampit yang berwarna coklat dan bertekstur halus.
Dari proses preparasi diketahui bahwa dari 1 kg tanah gambut setelah preparasi diperoleh tanah
gambut halus dan steril sebanyak 847 g. Hasil tersebut menunjukkan rendemen hasil preparasi tanah
gambut Sampit sebesar 84,7%. Hasil uji viabilitas dan jumlah populasi isolat secara umum
memperlihatkan kecenderungan profil yang sama yaitu terjadi penurunan jumlah populasi isolat jamur
NSJ 1 yang disimpan pada media carier tanah gambut Sampit. Hal ini berarti terjadi penurunan
viabilitas dari isolat jamur NSJ 1 dalam media carier tanah gambut Sampit selama penyimpanan.
Penurunan viabilitas tersebut dapat disebabkan adanya kerusakan sel miselium akibat kondisi
lingkungan yang semakin lama semakin minim. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa daya
viabilitias antar perlakuan berbeda nyata (P>0,5), berarti perbandingan isolat jamur NSJ 1 dan tanah
gambut Sampit sebagai carier mempengaruhi daya viabilitas jamur selama masa penyimpanan.
Keseluruhan formulasi tidak dapat disimpan terlalu lama, ditandai dengan penurunan viabilitas isolat
jamur NSJ 1.
Kata kunci : Pelarut Fosfat, tanah Gambut, Mikroba

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 137

FORMULASI BISKUIT BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI ALTERNATIF


PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TUNA (THUNNUS SP.) UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN HARIAN ANAK-ANAK
Abstrak

M. Azwar Haris,Rijan Zakaria,Ardyaning Estrida J


Teknologi Hasil Perikanan Inst. Pertanian Bogor

Tuna merupakan komoditi terbesar kedua setelah udang. Meskipun akhir-akhir ini terdapat isu
yang tidak benar hingga produksi ikan tuna sempat turun. Akan tetapi isu tersebut dapat ditolak
sehingga produksi ikan tuna dipastikan meningkat kembali. Dengan meningkatnya produksi ikan tuna
maka dapat dipastikan limbah ikan tuna akan semakin meningkat. Pemanfaatan limbah tulang ikan
tuna sebagai sumber kalsium dalam biskuit merupakan alternatif pemanfaatan limbah yang tepat
dalam rangka mencukupi kebutuhan kalsium masyarakat sekaligus mengurangi dampak buruk akibat
pencemaran limbah pada industri pengolahan tuna. Tulang ikan tuna yang merupakan limbah dari
produksi ikan tuna diolah sedemikian rupa sehingga didapat hasil yaitu tepung tulang ikan tuna yang
mempunyai kandungan kalsium lebih tiggi dari tepung biasa.
Tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini diantaranya adalah untuk memanfaatkan limbah tulang
ikan tuna dalam pembuatan tepung tulang berkalsium tinggi, meningkatkan nilai tambah sekaligus
mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh limbah tulang ikan tuna serta sebagai upaya
mencegah kekurangan kalsium dan memenuhi kebutuhan kalsium harian, utamanya pada anak-anak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah
penelitian pendahuluan berupa pembuatan tepung tulang ikan tuna dengan metode hidrolisis protein.
Tahap kedua dan ketiga merupakan penelitian utama, yaitu formulasi pembuatan biskuit dengan
fortifikasi tepung tulang ikan tuna serta tahap pengujian organoleptik dan karakteristik fisiko kimia
biskuit.
Penelitian pendahuluan pertama-tama adalah pembersihan tulang ikan tuna kemudian
direbus dengan suhu 80oC. Setelah itu dicuci lagi dan di autoklafing selama 2 jam dengan suhu 121
oC dan tekanan 1 atm. Ukuran tulang dikecilkan dan direbus kembali selama 3 kali dengan suhu
100oC lalu diekstraksi dengan NaOH setelah itu dicuci dan dikeringkan setelah itu dilakukan
penepungan.
Penelitian selanjutnya adalah pembuatan biskuit dengan penambahan tepung tulang ikan tuna
dengan konsentrasi A (0%), B (10%), C (20%), D (30%), E (40%) dan F (50%). Hasil yang didapat
menurut uji organoleptik terhadap 30 panelis menyatakan bahwa panelis lebih menyukai biskuit
dengan penambahan tepung tulang ikan tuna dengan konsentrasi 20%.
Kata kunci : Biskuit Berkalsium Tinggi, Pemanfaatan Limbah, Tulang Ikan Tuna

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 138

FORMULASI DARI GEL EKSTRAK NERIUM OLEANDER UNTUKPENGOBATAN


JERAWAT
Abstrak

Marcia Dewi Hartanto, Dessy N. P., Kartika, Marisa Sharon Hartanto


FARMASI Univ. Indonesia

Daun Nerium oleander memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak kering diolah menjadi sediaan
gel dengan basis karbomer, natrium CMC, dan natrium alginat. Pemeriksaan dilakukan terhadap
stabilitas fisik dan kimia gel yang meliputi warna, bau, pH, dan viskositas dilakukan selama masa
penyimpanan gel dalam suhu rendah (4 C), suhu kamar (28 2 C) dan suhu tinggi (40 2 C).
Dilakukan juga uji cycling test dan uji mekanik terhadap gel. Hasil analisis menunjukkan bahwa gel
berbasis karbomer memiliki stabilitas fisik yang lebih baik daripada gel dengan basis natrium CMC dan
gel dengan basis natrium alginat.
Kata kunci : Nerium oleander, karbomer, natrium CMC, natrium alginat, zat
antibakteri

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 139

FORMULASI LOTION ANTINYAMUK MINYAK ATSIRI KAYU MANIS

Abstrak

Sri Widiastuti, Atika Prihantini, Siti Fatmawati, Rahmawati Ayu. A


Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi lotion antinyamuk yang paling baik
sekaligus untuk mengetahui aktifitas repelan lotion minyak atsiri kayu manis terhadap nyamuk Aedes
aegypti. Kulit batang kayu manis didestilasi uap dan air untuk diambil minyak atsirinya. Dibuat variasi
basis lotion yaitu basis larut air, basis emulsi, dan basis vanishing cream. Lotion dibuat dengan
mencampurkan minyak atsiri kayu manis dalam masing-masing basis. Sediaan lotion minyak atsiri
kayu manis diformulasikan kedalam tiga basis dengan variasi konsentrasi tiap-tiap basis sebagai
berikut: 0,5% b/v; 1% b/v; 5% b/v; 10% b/v; 15% b/v. Aktivitas lotion diuji terhadap nyamuk Aedes
aegypti dengan cara mengoleskan lotion pada tangan peneliti. Tiga puluh ekor nyamuk Aedes aegypti
betina yang sebelumnya dipuasakan dimasukkan ke dalam sangkar, kemudian tangan yang telah
dioleskan lotion dimasukkan ke dalam sangkar tersebut. Dicari Kadar Tolak Minimum (KTM) dari lotion
yang bertindak sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti, kemudian dicatat waktu efektif penolakan
ditandai dengan gigitannyamuk pertama ditangan peneliti. Sediaan lotion diuji sifat fisiknya, meliputi
ujidaya lekat, uji daya sebar, dan uji viskositas. Data sifat fisik dianalisis dengan statistik varian satu
jalan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan Kadar Tolak Minimum (KTM) lotion
minyak atsiri kayu manisi terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah 1% dengan waktu efektif masingmasing formula berturut-turut 16.3 menit, 3.22 menit, dan 4.22 menit. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa lotion minyak atsiri kayu manis mempunyai aktivitas repelan terhadap nyamuk
Aedes aegypti. Uji sifat fisik menunjukkan secara umum bahwa basis larut air mempunyai sifat fisik
yang paling baik, dengan daya lekat (2,623 0,300) detik, daya sebar (19,76 0,46) cm2 untuk
beban 252,3079 gram dan viskositas (291,67 14,433) poise. Hasil analisis uji sifat fisik dengan
statistik menunjukkan bahwa untuk daya sebar lotion, formula I berbeda bermakna dengan formula
II, formula I tidak berbeda bermakna dengan formula III dan formula II berbeda bermakna dengan
formula III. Daya lekat antara ketiga formula menunjukan perbedaan yang bermakna. Viskositas
antara ketiga formula
Kata kunci : Kayu manis, minyak atsiri, lotion, repelan, nyamuk Aedes aegypti.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 140

FORMULASI PUPUK MAJEMUK LEPAS KENDALI (CONTROLLED RELEASE)


YANG EFISIEN UNTUK TANAMAN TOMAT, KENTANG, DAN CABAI MERAH
BERDASARKAN STUDI DISTRIBUSI UNSUR-UNSURNYA DALAM TANAMAN,
TANAH DAN AIR PADA BERBAGAI KONDISI PENANAMAN
Abstrak

Andina Septiarini dkk


Univ. Padjadjaran Bandung

Penggunaan pupuk yang tidak efisien akan menimbulkan kerugian, baik pada petani maupun
pada lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu, perlu dicari efisiensi penggunaan pupuk bagi
pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pupuk majemuk NPK lepas
terkendali terlapisi oleh polimer berdasarkan migrasi dalam tanaman cabai merah, kentang, tomat
beserta tanah dan lingkungannya. Adapun metode yang dilakukan adalah analisis pendahuluan
meliputi analisis kadar nitrogen, fosfor dan kalium di dalam tanah dan bibit kentang, penanaman
skala laboratorium yang dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan 7 variasi formulasi pupuk
majemuk NPK yang telah terlapisi polisulfon dan analisis kadar nitrogen, fosfor dan kalium dari tanah
dan tanaman kentang setelah masa vegetatif maksimum. Analisis nitrogen dilakukan dengan metode
Nessler, analisis fosfor dilakukan dengan metode Olsen dan analisis kalium dilakukan menggunakan
fotometer nyala, kemudian dari data yang diperoleh dilakukan uji statistik menggunakan rancangan
acak lengkap dari tiap sampel terhadap kadar terserap, tersimpan dan terlolosnya. Dari penelitian ini
diharapkan diperoleh formulasi pupuk majemuk NPK lepas terkendali terlapisi yang efisien untuk
tanaman cabai merah, kentang dan toma
Kata kunci : Pupuk Majemuk,Tomat, Cabai Merah, Kentang , Tanah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 141

FORMULASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK GOSSYPIUM HERBACEUM


SEBAGAI ALTERNATIF KONTRASEPSI PRIA

Abstrak

Ika S Rudiawati, Rice Riskiyah, Irma Rachmawati, Rama Perkasa, Dwi F


Shofiyanti
Fakultas Farmasi, Universitas Jember, Jember
Univ. Negeri Jember

Ekstrak Gossypium herbaceum telah diketahui berkhasiat sebagai antispermatogenik dan tidak
menimbulkan efek toksik pada mencit, sehingga perlu diformulasikan dalam bentuk sediaan yang
lebih efisien. Penelitian ini bertujuan memformulasi ekstrak Gossypium herbaceum yang beraktivitas
antispermatogenik atau kontrasepsi pria dalam bentuk sediaan tablet. Dalam formulasi dibandingkan
pengaruh pemakaian tiga bahan pengikat yang berbeda yaitu amilum tritici, gelatin, dan CMC
terhadap sifat fisik tablet (kekerasan, kerapuhan, waktu hancur). Dari hasil penelitian bahan pengikat
yang paling baik adalah gelatin 10%.
Kata kunci : Formulasi tablet, Gossipium herbaceum, Gossypol, Kontrasepsi Pria

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 142

FREKUENSI SIULAN LUMBA-LUMBA HIDUNG BOTOL (TURSIOS SP.) SAAT


BERENANG BERSAMA ANAK-ANAK DI GELANGGANG SAMUDERA JAYA
ANCOL. TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL

Abstrak

Alfrido Marlianno, Ika Mustika A., Linda Retnawaty, Yudha Fariska


PS Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, Depok
Univ. Indonesia

Penggunaan lumba-lumba hidung botol sebagai hewan penghibur dan media pembantu
dalam terapi penyakit semakin meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan perilaku
lumba-lumba hidung botol. Perubahan tersebut dapat diketahui dari perubahan frekuensi siulan dan
klik lumba-lumba hidung botol. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah terdapat
perbedaan frekuensi siulan dan klik lumba-lumba hidung botol saat berenang bersama anak-anak
dengan kondisi normal (BDL), anak-anak dengan kondisi khusus (TDL), dan saat tidak berenang
bersama anak-anak (tidak ada gangguan) di Gelanggang Samudera Jaya Ancol. Penelitian ini
dilakukan dengan merekam suara lumba-lumba hidung botol. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa
lumba-lumba hidung botol istirahat dan tidur saat keadaan normal, berenang cepat di bawah
permukaan air ketika BDL, dan mengambang dekat dengan para pasien saat TDL. Jumlah siulan dan
klik saat keadaan normal sebanyak 10 siulan dan 22 klik. Jumlah siulan dan klik saat BDL sebanyak 9
siulan dan 13 klik. Jumlah siulan dan klik saat TDL sebanyak 45 siulan dan 32 klik. Rata-rata frekuensi
siulan dan klik saat keadaan normal berturut-turut berkisar 2.543--4.949 Hz dan 36--2.911 Hz. Ratarata frekuensi siulan dan klik saat BDL berturut-turut berkisar 2.323--6.887 Hz dan 585--7.929 Hz.
Rata-rata frekuensi siulan dan klik saat TDL berturut-turut berkisar 1.387--5.292 Hz dan 308--6.990
Hz.
Kata kunci : berenang dengan lumba-lumba hidung botol; klik; siulan; terapi dengan
lumba-lumba hidung botol; Tursiops sp.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 143

HUBUNGAN KELIMPAHAN IKAN INDIKATOR (FAMILI CHAETODONTIDAE)


DENGAN KONDISI TERUMBU KARANG TEPI DI PERAIRAN BUNATI
KABUPATEN TANAH BUMBU
Ferdy Aditya Amrillah dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 144

HUTAN KOTA SEBAGAI PENGENDALI POLUSI UDARA (CO2)


Abstrak

Didid Sulastiyo, Askar, Yovi Wedasmara, A. Ferdhana Kusuma


Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Hutan kota merupakan sebidang lahan di kota atau sekitar kota yang ditandai atas asosiasi
jenis tanaman pohon yang kehadirannya mampu menciptakan iklim mikro yang berbeda dengan
lingkungan sekitarnya (Fandeli 2003).
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari persamaan antara luas selimut tajuk dengan
kemampuannya dalam menyerap CO2 dan juga menaksir kemampuan suatu jenis pohon yang ada di
dalam hutan kota dengan luas selimut tajuk tertentu di dalam menyerap CO2 di udara untuk
mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi. Perhitungan kemampuan suatu pohon dalam menyerap
CO2 didekati dengan kemapuan suatu daun dengan luasan dan karakteristik tertentu dalam meyerap
CO2 dalam proses fotosintesis sehingga dapat diestimasi penyerapan CO2 oleh pohon dengan luasan
selimut tajuk dan karakteristik tertentu sehingga dapat mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi,
khususnya di wilayah Kotamadya Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui
seberapa besar kemampuan suatu pohon dengan parameter luasan selimut tajuk dan karakteristik
tertentu di dalam menyerap CO2 dan species apa yang sesuai untuk ditanam pada wilayah
Kotamadya Yogyakarta dalam kaitannya dalam mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi (CO2)
sehingga tidak membahayakan bagi kehidupan maklhuk hidup terutama manusia dan juga
terciptanya kesimbangan ekosistem sehingga dapat menemukan solusi yang tepat guna bagi
kesejahteraan bersama.
Kata kunci : Hutan Kota, Pengendali Polusi Udara

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 145

IDENTIFIKASI RAGAM PENYAKIT DAN KELUHAN KESEHATAN PADA


BALITA YANG BERTEMPAT TINGGAL DALAM LINGKUNGAN KUMUH
PERKOTAAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN SIMOKERTO DAN
KECAMATAN KENJERAN SURABAYA)
Abstrak

Aning Putri Illahika dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Penelitian ini mencoba mengidentifikasi ragam penyakit dan keluhan kesehatan pada balita
yang bertempat tinggal dalam lingkungan kumuh. Permasalahan yang hendak diungkap meliputi: (1)
Apa sajakah ragam penyakit balita di lingkungan kumuh (2) Apa sajakah ragam keluhan kesehatan
balita di lingkungan kumuh (3) Bagaimanakah solusi yang ditempuh penduduk yang bertempat
tinggal di wilayah tersebut.
Populasi penelitian ini adalah seluruh balita yang bertempat tinggal di Kecamatan Simokerto
dan Kecamatan Kenjeran yang aktif datang ke Posyandu setempat selama 1 tahun kebelakang,
karena keterbatasan ditetapkan sampel sebanyak 256 balita. Sampel ditetapkan dengan teknik Simple
Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara sebagai metode
utama dan observasi, dokumentasi serta angket sebagai metode pelengkap. Teknik analisanya
menggunakan teknik kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan data statistik deskriptif yaitu
tabulasi frekuensi dan prosentase.
Dari hasil analisa data dapat diketahui bahwa Analisis Kuantitatif berdasarkan Latar belakang
demografis menunjukkan kebanyakan balita di dua Kecamatan adalah Laki-laki dengan usia berkisar
antara 13 36 bulan, sehingga menentukan pola keluhan balita yaitu dengan menangis. Bertempat
tinggal di daerah dekat sungai, mendukung diare sebagai penyakit tersering yang dialami oleh balita
di dua kecamatan tersebut. Dari sisi Latar belakang Sosial Ekonomisnya, pada dua kecamatan
tersebut sebagian besar ibu hanya menyelesaikan pendidikan dasar. Pekerjaan untuk kecamatan
Simokerto dan Kenjeran masing-masing di dominasi oleh pekerja swasta dan wiraswasta, dan
berpenghasilan yang tidak pasti. Analisisnya digunakan untuk melihat bagaimana solusi yang bisa
diberikan oleh ibu dan penduduk pada umumnya, terhadap penyakit dan keluhan kesehatan yang
dialami balita, yaitu segera memberikan memberikan obat atau membawa ke puskesmas terdekat.
Kata kunci : penyakit, keluhan kesehatan, balita, lingkungan kumuh

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 146

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT


INSTRUCTION) DALAM PEMBELAJARAN KONSEP IKATAN KOVALEN SISWA
KELAS X SMAN 4 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2005/2006
Tri Anaceria dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 147

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM MENURUT


PERSEPSI WAJIB PAJAK (STUDI WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA
SURAKARTA)
BAYU TRI CAHYA,IKHSANUDIN,NURIN ROKHMAWATI,DIYAH NURHIDAYATI,SRI RETNO HANDAYANI
Sosial Ekonomi Univ. Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Tahun 1984, pemerintah memberlakukan sistem pemungutan pajak Self Assessment System.
Self Assessment System ini memberikan wewenang untuk menentukan jumlah pajak terutang
sepenuhnya ada pada wajib pajak itu sendiri. dalam hal ini pemerintah berfungsi sebagai pengawas,
perantara dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pada umumnya
masyarakat menganggap pajak sebagai sesuatu yang memberatkan dan memaksa, maka mereka
dalam melakukan kewajibannya sebagai Wajib Pajak telah disalah artikan (melalui Fiskus) Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak Badan terhadap Self Assessment System
di kota Surakarta dan juga untuk mengetahui kesadaran dan tanggung jawab Wajib Pajak Badan
serta respon Wajib Pajak Badan
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi dan telah melalui
pre-test kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Populasi dalam penelitian ini
adalah Wajib Pajak Badan di kota surakarta yang telah memiliki NPWP serta aktif dalam melakukan
kegiatan perpajakan. Teknik pengambilan sampel mengunakaan metode purposive sampling dan
didapatkan sampel sebanyak 34 responden
Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas untuk pengujian data ,
uji normalitas sebagai pengujian asumsi terhadap Wajib Pajak Badan, uji-t digunakan untuk
pengujian hipotesis.
Hasil pengujian dari survei ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti bahwa dalam penelitian ini dapat menunjukkan persepsi Wajib Pajak Badan di kota Surakarta
terhadap Self Assessment System termasuk dalam kategori tinggi sebesar 67,65% .Disamping itu
juga diketahui bahwa keasadaran dan tanggung jawab Wajib Pajak Badan serta respon Wajib pajak
Badan adalah positif dengan persentase sebesar 98.53% dan 68.63%
Kata kunci : Pajak, Wajib Pajak Badan, Self Assesment System, Persepsi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 148

IMPLIKATUR KONVENSIONAL DALAM PARIKAN DAN UNGKAPAN PADA


TUTURAN LISAN EKABAHASAWAN JAWA TIMUR DI MASYARAKAT
KURIPAN, BABAT, LAMONGAN
Abstrak

Fafi Inayatillah,Bety Yuni Hariarti,Sri Handayani


Bahasa dan Sastra Indonesia Univ. Negeri Surabaya

Implikatur konvensional dalam parikan dan ungkapan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa
di masyarakat Kuripan Babat, Lamongan menarik untuk diteliti karena merupakan fenomena
kebahasaan dan fenomena sosial yang khas.
Sejalan dengan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana implikatur
konvensional dalam parikan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan, Babat,
Lamongan dan (2) bagaimana implikatur konvensional dalam ungkapan pada tuturan lisan
ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implikatur konvensional dalam parikan
dan ungkapan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan.
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data yang
digunakan adalah data informan. Pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi dan teknik
wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data menjadi dua jenis,
yaitu data parikan dan data ungkapan. Prosedur penganalisisan data dibagi menjadi empat tahap,
yaitu pengidentifikasian data, penyeleksian data, pengkodean data, dan penganalisisan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikatur konvensional dalam parikan mencerminkan
sikap hidup masyarakat Jawa yang tidak suka berterus terang. Dalam data yang mencerminkan
sindiran dapat ditemukan rumus implikatur konvensional Yule, yakni (p&q, +> p plus q), (p&q, +> q
setelah p), dan contrary to axpectation (p&q +> p bertolak belakang dengan q). Dari data implikatur
konvensional parikan yang mencerminkan kritikan ditemukan kata-kata khusus yang menghasilkan
makna tambahan yaitu berupa kata-kata kontras dan situasi saat ini diharapkan berbeda dengan
situasi kemudian, p&q (+> is in contrast/ bertolak belakang dengan q). Dan dari data implikatur
konvensional dalam parikan yang mencerminkan nasihat ditemukan rumus tidak p adalah benar, +>
p nanti diharapkan menjadi benar.
Implikatur konvensional dalam ungkapan mencerminkan kerendahan hati dan sindiran.
Ungkapan yang mencerminkan kerendahan hati pada umumnya memunculkan implikatur yang
menggambarkan karakteristik masyarakat Jawa yang tidak suka menyombongkan diri. Ungkapan
yang mencerminkan sindiran mengandung implikatur bahwa penutur hendak menyindir orang yang
dianggapnya berperilaku atau bersikap tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan berimplikatur
konvensional dalam parikan merupakan representasi fakta kebahasaan dan fakta sosial dalam
komunikasi ekabahasawan Jawa. Fakta kebahasaan tampak pada pilihan bentuk penyampaian tuturan
dan fakta sosial tampak pada fungsi tuturan. Parikan Jawa mengandung implikatur konvensional yang
mencerminkan sindiran, kritikan, dan nasihat. Implikatur konvensional dalam ungkapan
mencerminkan kerendahan hati dan sindiran. Dari uraian tersebut tampak dalam implikatur
konvensional apa yang dikomunikasikan dalam parikan lebih dari yang dikatakan penutur. Fenomena
tersebut mencerminkan sikap hidup orang Jawa yang rendah hati dan tidak suka berterus terang
untuk menghindari konflik terbuka.
Hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi dunia pendidikan dan penelitian. Sehubungan
dengan hal itu, kalangan pendidik atau penyusun buku pelajaran disarankan untuk melakukan seleksi
dan adaptasi agar memperoleh materi yangt sesuai dengan kebutuhabn pembelajaran. Sementara
itu, peneliti yang memanfaatkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan komparasi dengan
hasil penelitian yang relevan agar diperoleh objek baru yang menarik untuk diteliti.
Kata kunci : implikatur konvensional, parikan, ungkapan, tuturan lisan,
ekabahasawan Jawa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 149

INDIKASI KEJAHATAN PERDAGANGAN MANUSIA SEBAGAI LEX SPECIALIS


CRIME (DALAM BENTUK TENAGA KERJA MAUPUN NON TENAGA KERJA DI
PROPINSI JAWA TENGAH)
Agung Sulityo dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 150

INTERPRETASI FOTO UDARA UNTUK MENENTUKAN DAUR FINANCIAL


HUTAN JATI RAKYAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI HARAPAN
LAHAN (STUSI KASUS DI KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL,
YOGYAKARTA)
Bambang Andriyanto dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 151

INVENTARIASI HUKUM ADAT MASYARAKAT KULAWI ATAS PENGELOLAAN


HUTAN DI KAB. DONGGALA SULTENG
Abstrak

Amrinif dkk
Univ. Tadulako Palu

Masyarakat adat Kulawi memiliki keterikatan kultur yang sangat erat dengan pelestarian
hutan. Akan tetapi, dewasa ini terjadi kerusakan hutan yang cukup memprihatikan di kawasan
tersebut. Hal ini mendorong penulis untuk mengkaji lebih lanjut bagaimanakah adat istiadat
masyaraka Kulawi dalam mengelola hutan di sekitarnya, dan faktor-faktor apakah yang melatar
belakangi perubahan sikap masyarakat kulawi terhadap hutan. Melalui penelitian dengan metode
deskriptif kualitatif permasalahan tersebut akan dikaji lebih jauh.
Hukum adat merupakan norma yang masih dianut dan ditaati oleh masyarakat adat Kulawi,
dimana dalam ketentuan adat Kulawi dikenal berbagai peraturan yang terkait dengan upaya
konservasi hutan. ketentuan tersebut diantaranya larangan (palia) untuk menebang pohon tertentu
dan membunuh binatang tertentu, larangan membuka areal pada kemiringan tertentu (taolo),
ketentuan tersebut masih dipatuhi sampai sekarang.
Akan tetapi nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Kulawi dewasa ini mulai ditinggalkan karena
adanya faktor beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti faktor hukum dan faktor ekonomi.
Dengan diterapkannya berbagai aturan hukum negara dalam rangka penyelamatan hutan khususnya
Taman Nasional Lore Lindu yang berada dalam wilayah Kulawi sehingga lahan kelola masyarakat
setempat semakin sempit dan pengahasilan masyarakat juga semakin rendah sementara kebutuhan
hidup terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin membengkak masyarakat
setempat terpaksa merambah hutan. Pada akhirnya pemerintah diharapkan dapat mengeluarkan
kebijakan dan aturan-aturan hukum yang mengedepankan kepentingan masyarakat adat sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan hutan.
Kata kunci : Inventariasi, Hukum Adat, pengelolaan Hutan, asyarakat Kulawi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 152

INVESTASI PENYEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI KOTA BENGKULU


DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS
Abstrak

Bayu Suhartanto,Andy Pramana,Wardoyo,M. Firman,Sumarno


Fisika FMIPA Univ. Bengkulu

Intrusi Air Laut merupakan suatu peristiwa menyusupnya air laut ke zona air tanah. Peristiwa
ini menyebabkan air sumur pada daerah pesisir terasa asin atau payau, sehingga tidak dapat
dikonsumsi. Salah satu penyebab intrusi air laut adalah eksploitasi air tanah secara berlebihan. Daerah
Kampung Cina, Sumur Melele dan Berkas merupakan daerah padat penduduk dengan jumlah
penduduk 4883 jiwa. Diduga diketiga daerah tersebut telah terjadi intrusi air lauti, sehingga perlu
diteliti bagaimanakah keadaan air tanah dan Bagaimanakah kedalaman intrusi air laut pada daerah
tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode Geolistrik Tahanan Jenis. Metode ini dilakukan
dengan menginjeksikan arus listrik kedalam bumi serta mencatat besarnya nilai beda potensial (V)
dan arus (I) yang terukur. Berdasarkan nilai beda potensial dan arus tersebut, maka dapat dihitung
besarnya nilai tahanan jenis. Nilai tahanan jenis ini menggambarkan keadaan lapisan batuan yang
berada di bawah permukaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kedalaman batas antara air
asin dan air tawar menurut prinsip Badon-Ghyben-Hertsberg adalah 27,95 m sampai 35,06 m.
Sedangkan hasil pencitraan dengan metode geolistrik tahanan jenis pada masing-masing lintasan
pengukuran, dapat disimpulkan bahwa pada ketiga daerah tersebut telah terjadi intrusi air laut, yaitu
pada kedalaman 4 m sampai 15 m.
Kata kunci : Intrusi Air Laut, Metode Geolistrik.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 153

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DARI DAUN


MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA)
Abstrak

Dini Wulandari dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Daun mahkota dewa sebanyak 7 kg ditumbuk hingga halus. Daun mahkota dewa yang sudah
dihaluskan dimasukkan ke dalam wadah jerigen kemudian dimaserasi dengan menggunakan pelarut
methanol sebanyak 7 L selama 24 jam pada temperatur kamar. Setelah 24 jam dimaserasi, disaring
dengan menggunakan kain hingga diperoleh ekstrak metanol dan residu yang berupa ampas. Ampas
atau residu ini selanjutnya dimaserasi kembali selama 24 jam dengan menggunakan pelarut yang
sama. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali. Ekstrak metanol yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan
atau diuapkan pada tekanan rendah dengan menggunakan evaporator Buchi hingga diperoleh volume
kurang lebih sepertiganya. Setelah ekstrak metanol ini dipekatkan selanjutnya dilakukan partisi atau
fraksinasi dengan menggunakan pelarut kloroform. Ekstrak metanol hasil maserasi diperoleh ekstrak
berwarna coklat kehijauan pekat dengan volume sebanyak 16 L.
Ekstrak metanol yang akan dipartisi dicampur dengan kloroform dengan perbandingan 2:1
selanjutnya dikocok dan dipisahkan dengan menggunakan corong pisah. Hasil partisi ini berwarna
hijau kehitaman. Hasil partisi ini selanjutnya dipekatkan agar dapat digunakan untuk penelitian lebih
lanjut. Ekstrak kloroform pekat yang diperoleh sebanyak 36,21 g. Warna dari ekstrak kloroform daun
mahkota dewa yang telah dipekatkan adalah hijau kehitaman
Kata kunci : Isolasi, Metabolit Sekunder, Daun Mahkota Dewa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 154

ISOLASI DAN KARAKTERISASI PUFA DARI MINYAK LIMBAH IKAN


Sinta R. Rahman dkk
Univ. Sam Ratulangi Manado

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 155

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA OLIGOMER RESVERATROL DARI


BIJI BAGORE (CAESALPINIA CRISTA LINN) YANG BERPOTENSI SEBAGAI
ANTIMALARIA
Abstrak

Budi Wijayanti,
Inda Pebriani,
Siti Nurbetty
Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan flora dan fauna yang mempunyai nilainilai kimia dan efek farmakologi tinggi, salah satunya adalah tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan
Linn). Di Cina tumbuhan Sepang telah digunakan sebagai antiinflamasi dan analgesik yang dibuat
dalam bentuk pasta atau salep untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Berdasarkan telaah berbagai
publikasi penelitian menunjukkan bahwa senyawa kimia metabolit sekunder dalam tumbuhan Sepang
mempunyai aktivitas biologis sebagai antioksidan, analgesik dan antiseptik.Selain itu, tumbuhan
Sepang menunjukkan aktivitas antioksidan 100%.
Tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) dan tumbuhan Bagore (Caesalpinia crista Linn)
merupakan tumbuhan famili Caesalpiniaceae. Publikasi mengenai Caesalpinia crista Linn menunjukkan
adanya senyawa metabolit sekunder golongan polifenol yaitu oligomer resveratrol. Oligomer
resveratrol tersebut telah diuji memiliki aktivitas antimalaria. Berdasarkan teori Nakanishi mengenai
distribusi dan keterkaitan struktur senyawa kimia metabolit sekunder dalam satu famili atau genus,
maka tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) juga mengandung senyawa metabolit sekunder
golongan polifenol yaitu oligomer resveratrol. Isolasi senyawa oligomer resveratrol dalam penelitian ini
meliputi beberapa tahap yaitu ekstraksi, fraksinasi dan kromatografi kolom yang dianalisis dengan
Kromatografi Lapis Tipis. Sedangkan untuk uji aktivitasnya dilakukan uji imunomodulator. Dengan
adanya kajian kandungan senyawa kimia metabolit sekunder tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan
Linn) dan uji imunomodulator, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
potensi tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) sebagai antimalaria.
Kata kunci : Caesalpiniaceae, Sepang (Caesalpinia sappan Linn), Polifenol, Oligomer
Resveratrol, imunomodulator, Malaria dan Antimalaria

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 156

ISOLASI DAN KARAKTERISTIK PEKTIN KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA


CACAO L.) DARI KABUPATEN KOLAKA PROPINSI SULAWESI TENGGARA
Abstrak

Irnawati dkk
Univ. Haluoleo Kendari

Telah dilakukan penelitian tentang Isolasi dan Karakterisasi Pektin Kulit Buah Kakao
(Theobroma cacao L.) Asal Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kadar dan karakter isolat pektin kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian
ini merupakan kombinasi kegiatan lapangan dan laboratorium. Buah kakao yang digunakan dibagi
dalam 4 kelompok berdasarkan umur yaitu kelompok umur 1, 2, 3, dan 4 bulan. Pektin dari semua
kelompok ini diisolasi dengan merujuk pada model yang telah dikembangkan oleh Suprapti dkk. 1997
dan Hasbullah 2001 kemudian dikarakterisasi untuk menentukan kadar air, kadar abu, kadar metoksil
dan viskositas intrinsik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar isolat pektin meningkat selama
perkembangan buah kakao. Peningkatan kadar isolat pektin dari umur 1, 2, 3, dan 4 bulan buah
kakao berturut-turut yaitu 1,64%, 2,56%, 3,91% dan 5,60%. Hasil karakterisasi isolat pektin
menunjukkan bahwa selama perkembangan buah kakao terjadi depolimerisasi dan demetilasi yang
menyebabkan kenaikan kadar air dari 20,50% menjadi 31,94%, penurunan kadar abu dari 6,5%
menjadi 1,3%, penurunan kadar metoksil dari 11,47% menjadi 7,44% dan penurunan viskositas
intrinsik dari 0,47 Pa.s menjadi 0,15 Pa.s.
Kata kunci : Isolasi, Karakterisasi, Pektin, Kakao.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 157

ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN DISTILASI


FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH

Abstrak

Ria Amiriani, Ria Yunisa Primasari


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak cengkeh terbesar di dunia. Namun
minyak cengkeh yang dihasilkan pada umumnya kualitasnya rendah, kandungan eugenolnya sekitar
60 70% saja.Peningkatan minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara mengisolasi eugenol dalam
minyak cengkeh dengan proses distilasi fraksionasi tekanan rendah. Adapun tujuan khusus dari
penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi optimum yang relatif lebih baik dalam proses isolasi
eugenol dalam minyak cengkeh dengan distilasi tekanan rendah.Metode yang dilakukan melalui tiga
tahap yaitu tahap pertama berupa analisa kadar eugenol pada umpan minyak daun cengkeh, tahap
kedua berupa proses distilasi fraksionasi tekanan rendah, dan tahap terakhir berupa analisa distilat
dan residu hasil distilasi fraksionasi tekanan rendah.
Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan kondisi optimum dari
proses isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh dimana kondisi optimum dicapai pada saat harga
densitas dan indeks bias mendekati harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis
Kata kunci : minyak daun cengkeh, eugenol, distilasi, fraksionasi, tekanan rendah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 158

ISOLASI SENYAWA GOLONGAN OLIGOSTILBENOID DARI TUMBUHAN


ENDEMIK INDOENSIA (MERANTI) DAN USAHA PEMANFAATANNYA
SEBAGAI OBAT ANTI KANKER
Dyah Retno Wulandari,Sandra Dwi Anggraini,Widi Djanu S.P,Sulaikah Kurniawati,Merry Safinah
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa
oligostilbenoid yang terkandung dalam kulit batang tanaman Shorea pinanga.serta melakukan uji
antikanker. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit batang Shorea pinanga. Sampel
diperoleh dari kebun percobaan Darmaga, Bogor, Jawa Barat., pelarut-pelarut organik yang meliputi
N-Heksana, Etil Asetat, Kloroform, Metanol, Magnesium Sulfat anhidrat, CeSO4, Aseton, Silika Gel
PF254, Silika gel GF60 ukuran 0,0632-0,200 mm dan 02-0,5 mm.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Suatu
senyawa oligoresveratrol telah berhasil diisolasi dari ekstrak etil asetat kulit batang Shorea pinanga
dan ditentukan strukturnya dengan nama-viniferin. 2. Hasil skrining awal antikanker menunjukkan
bahwa senyawa -viniferin tidak bersifat toksik terhadap benur udang Artemia salina (LC50>1000
ppm)
Kata kunci : Isolasi, Oligostilbenoid, Obat Anti Kanker, Tumbuhan Endemik

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 159

ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA


PENYUSUN FRAKSI POLAR DARI EKSTRAK BUNGA TANAMAN SPATHODEA
CAMPANULATA BEAUV
Abstrak

Saiful Aripin,Heni Endrawati,Vidyah Kusnaeni


Kimia Univ. Brawijaya Malang

Menurut World Health Organization (2003) diperkirakan laju jumlah penderita kanker akan
meningkat 50% dengan 15 juta kasus baru pada tahun 2020. Tahun 2000, kanker menjadi penyebab
kematian 12 persen dari 56 juta kematian di seluruh dunia. Di banyak negara lebih dari seperempat
kematian disebabkan oleh kanker (WHO, 2003). Di Indonesia, diperkirakan terdapat 100/100.000
penduduk menderita kanker baru setiap tahunnya. Artinya setiap 1.000 penduduk satu diantaranya
menderita kanker. Hal ini menjadikan kanker sebagai masalah besar di bidang kesehatan masyarakat
terutama di negara-negara berkembang (Arjoso, 2001). Penyebab penyakit kanker yaitu bahan kimia
dan agen toksik yang menginduksi kanker melalui radikal bebas. Tubuh manusia sangat rentan
terhadap radikal bebas. Untuk meredam dampak negatif radikal bebas, tubuh memerlukan suatu
substansi yang disebut sebagai antioksidan. Selain dapat meredam radikal bebas, antioksidan juga
dapat menetralkan atau memperlambat proses radikal bebas dalam menginduksi kanker (Felten,
2003). Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia. Berbagai jenis
organisme baik tanaman, hewan maupun mikroorganisme tersebar luas dengan jumlah yang
melimpah. Salah satu sumber daya hayati yang belum optimal untuk dieksplorasi dan dimanfaatkan
adalah Spathodea campanulata Beauv. Menurut healthnetuk.com ekstrak dari daun dan bunga
tanaman Spathodea campanulata dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pengobatan, yaitu
sebagai antibakteri dan antioksidan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
isolasi dan karakterisasi senyawa aktif dalam ekstrak bunga tanaman spathodea campanulata Beauv.,
serta uji aktivitasnya sebagai antioksidan. Tujuan dalam program ini, yaitu mengisolasi dan
mengkarakterisasi senyawa-senyawa fraksi polar dari bunga tanaman Spathodea campanulata Beauv.,
serta menguji aktivitas senyawa fraksi polar hasil isolasi dari bunga tanama Spathodea campanulata
Beauv. sebagai antioksidan. n Metode dari penelitian ini, yaitu 500 gram sampel bunga diiris kecilkecil, direndam dengan metanol, disaring dan dipekatkan. Ekstrak pekat diuji fenolik dan flavonoid.
Ekstrak pekat dimurnikan dengan kromatografi kolom dengan larutan pengembang kloroform metanol
secara bergradien dengan meningkatkan kepolarannya, yaitu 9:1; 8:2; 7:3; 6:4; dan 5:5. Eluat yang
diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan pektrofotometer UV-Vis dan IR. Setiap isolat diuji
sebagai antioksidan. Uji antioksidan dilakukan dengan menentukan angka peroksida dari minyak
kelapa yang dioksidasi pada suhu 65oC.
Hasil dari penelitian ini, yaitu ekstrak pekat sebanyak 51,05 gram sehingga kadar ekstrak
dalam sampel sebesar 10,21 % (b/b). Ekstrak pekat tersebut terdiri dari dua campuran, yaitu padatan
dan cairan. Padatan yang terbentuk diduga sebagai kristal yang dapat dimurnikan dengan
rekristalisasi. Uji pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak pekat positif mengandung senyawa
golongan flavonoid dan fenolik. Pemisahan dengan kromatografi kolom menghasilkan 5 eluat yang
berwarna dibawah sinar UV 366 nm. Warna masing-masing eluat yaitu Hijau kekuningan, hijau, biru,
coklat, dan merah jingga. Berat masing-masing eluat yaitu 0,05; 0,19; 0,29; 0,71; dan 1,96 gram.
Karakterisasi menggunakan UV-Vis dan IR menunjukkan bahwa kelima isolat tersebut merupakan
senyawa flavonoid golongan auron, isoflavon dan flavonol. Uji antioksidan menunjukan bahwa kelima
isolat dapat berperan sebagai antioksidan yang lebih baik dari BHT. Hal ini ditunjukkan penurunan
angka peroksida dari sampel yang ditambah dengan isolat. Uji statistik menunjukkan setiap
konsentrasi isolat memilki pengaruh yang nyata sebagai antioksidan.
Kata kunci : Isolasi, Karakterisasi, Antioksidan, Fraksi Polar, Ekstrak Bunga Tanaman
Spathodea campanulata Beauv.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 160

JENIS DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LOKAL PENGHASIL ZAT WARNA


ASAL PAPUA
Dewi Nur Harjani dkk
Univ. Negeri Papua Manokwari

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 161

KAJIAN BUNGKIL BIJI JARAK SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI


BUNGKIL KEDELAI DALAM RANSUM PUYUH
Abstrak

Herlan Noor Rafis, Tanti Patriyasari, Seddwi Fardiani


Inst. Pertanian Bogor

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisik dan kimia dari bungkil biji jarak yang
mendapatkan perlakuan pemanasan dan suhu yang berbeda, dan mengetahui seberapa besar bungkil
biji jarak dapat meningkatkan produksi dan kualitas telur puyuh. DOQ yang digunakan adalah
sebanyak 112 ekor Coturnix-coturnix japonica yang didistribusikan menjadi 4 kelompok perlakuan.
Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan dengan 7 ekor Coturnix-coturnix japonica . Rancangan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Ransum yang digunakan
terdiri dari ransum periode pertumbuhan dan periode bertelur dengan kandungan protein 24% dan
energi metabolis 2900 kkal. Perlakuan yang digunakan adalah ransum dengan bungkil kedelai 22,5%
+ bungkil biji jarak 0% (P0), ransum dengan bungkil kedelai 21% + bungkil biji jarak 1,5% (P1),
ransum dengan bungkil kedelai 19,5% + bungkil biji jarak 3% (P2), ransum dengan bungkil kedelai
18% + bungkil biji jarak 4,5%. Hasil percobaan menunjukkan pemberian bungkil biji jarak sebagai
pengganti bungkil kedelai tidak efisien. Dilihat dari konsumsi pakan, air minum, dan produksi telur
yang rendah dan sangat berbeda nyata (P>0,05) dibandingkan kontrol.
Kata kunci : Coturnix-coturnix japonica, bungkil biji jarak, performa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 162

KAJIAN DRAINASE PERMUKAAN KAMPUS I UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak

Beni Setiyanto dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Universitas Muhammadiyah Surakarta dibangun di atas tanah seluas 30 ha yang berlokasi di


Jalan A. Yani Pabelan Kartasura, Surakarta, dalam beberapa tahun ini mengalami pertambahan
gedung perkuliahan, kantor dan perpustakaan. Perkembangan pembangunan gedung perkuliahan
dan sarana pendukungnya menyebabkan di daerah ini menjadi padat dan berpengaruh terhadap
perilaku masyarakat sekitar kampus yang dulunya petani, sekarang terpacu membangun tempat kost,
rumah makan dan pertokoan yang mengakibatkan perubahan tata guna lahan. Setiap pembangunan
gedung harus diikuti dengan perbaikan sistem dan dimensi drainasi yang baik.
Universitas Muhammadiyah Surakarta terletak pada kondisi topografi yang relatif datar dengan
elevasi sekitar 1-3 m dari elevasi sungai, sehingga semua jaringan drainase yang ada mengalir
perlahan dengan sistem gravitasi. Di bagian timur kampus I UMS terutama jalan raya sering terjadi
genangan, yang menyebabkan permasalahan bagi pengguna jalan, hal ini disebabkan karena
kurangnya perawatan pembersihan sampah baik dalam saluran maupun inlet akan masuknya air ke
dalam saluran.Penggunaan tanah di Kampus I Universitas Muhammadiyah Surakarta digunakan untuk
gedung perkuliahan, Rektorat, auditorium, Biro Administrasi Umum (BAU), Biro Administrasi Akademik
(BAA), dan lain-lain. Bagian sebelah timur Kampus I UMS di sepanjang jalan dibangun sederetan
pertokoan, dimana jalan tersebut merupakan jalur utama menghubungkan dari jalan utama menuju
Kampus II dan juga penghubung ke berbagai kost mahasiswa, bagian barat perkampungan, bagian
utara perkampungan, bagian timur Sedangkan bagian selatan adalah sungai. Sehingga sedikit sekali
lahan terbuka yang berfungsi sebagai peresapan. Timbulnya genangan di Kampus I tepatnya di Griya
Mahasiswa dengan ketinggian banjir 0-0.4 m menyebabkan air masuk ke dalam ruangan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga perlu diatasi dan ditanggulangi. Diadakannya suatu kajian
sistem drainase (drainase permukaan) yang ada di kampus I Universitas Muhammadiyah Surakarta
diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan permasalahan tersebut.
Kata kunci : Drainase, tata guna lahan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 163

KAJIAN HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR AKTIVITAS SENYAWA


KALANON DAN TURUNANNYA SEBAGAI ANTI LEUKEMIA DENGAN
PENDEKATAN PCR (PRINCIPLE COMPONENT REGRESSION)

Abstrak

Harjono, Dea Iftihani Fitrian, Agni Lili Ariyanti


Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Kimia Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

Program ini bertujuan untuk : 1.Mengetahui ada tidaknya hubungan kuantitatif yang berarti
antara struktur hasil perhitungan AM1 dengan aktivitas antileukemia senyawa kalanon dan
turunannya. 2.Mendapatkan persamaan HKSA terbaik yang menghubungkan struktur molekul kalanon
dan turunannya dengan aktivitas antileukemia. 3.Memprediksi senyawa baru turunan kalanon yang
mempunyai aktivitas lebih tinggi.
Penelitian telah dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari April sampai Juni 2006 di
laboratorium Kimia Komputasi Jurusan Kimia Program Sarjana MIPA Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto. Materi penelitian menggunakan data 6 senyawa antikanker turunan kalanon yang dapat
dilihat pada Tabel 1, dengan data sekunder berupa data kadar penghambat rata-rata (IC50)
eksperimen dari satu seri analog struktur (Gambar 3) dan aktivitas, yang diperoleh dari Dewi (2001),
Sari (2001) dan Chasani (2003).
A Perangkat Lunak : 1) Hyperchem Pro Versi 7, 2) Minitab Versi 14, 3) Microsoft Office Excel 2003. B
Perangkat Keras : CPU Intel Pentium IV 3 GHz, RAM 256 MB, dan Harddisk Drive 30 GB.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Struktur geometri
senyawa turunan kalanon hasil perhitungan metode AM1 mempunyai hubungan yang berarti dengan
aktivitas antikanker melalui pendekatan PCR (Principal Component Regression). 2. Persamaan HKSA
antikanker senyawa turunan kalanon yang terbaik adalah : log IC50 = 1,8727 - 0,0111 t1 + 0,0213
t2 dengan: n = 6r = 0,961r2 = 0,923 Fhitung/Ftabel = 1,878 PRESS = 0,0032. 3. Senyawa prediksi
hasil modifikasi senyawa kalanon berdasarkan persamaan HKSA terbaik yang mempunyai aktivitas
lebih baik dibandingkan senyawa turunan kalanon yang sudah ada, yaitu senyawa prediksi 24, 33, 37
dan 72 dengan aktivitas IC50 berturut-turut 59,216; 53,952; 58,994.dan 58,415 g/ml.terhadap sel
leukemia L1210.
Kata kunci : Hyperchem Pro Versi 7, Minitab Versi 14

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 164

KAJIAN METODE PENYAMBUNGAN "THERE IN ONE" PADA TANAMAN


HIAS KAMBOJA JEPANG
Abstrak

Andria Dwi Nugrahini,Ramzul Islami,Diana Yanti,Ririn Ediningtyas,Ririn Yuliana


Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur

Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengkaji dan menguji metode
sambung yang baik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas tanaman adenium dari segi
estetika dan penampilan sehingga dihasilkan tanaman kamboja jepang baru yang mempunyai nilai
eksotik dan nilai jual tinggi. Perlakuan metode sambung dan jenis entres yang digunakan untuk
penyambungan secara sendiri-sendiri berpengaruh nyata terhadap persentase sambungan jadi
tanaman adenium. Metode sambung Takik dan varietas adenium Miss Universe menghasilkan
persentase sambungan jadi tertinggi ( 81 %). Jumlah tunas dan jumlah daun tanaman adenium
sambungan tidak dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan metode sambung dan jenis entresnya.
Kata kunci : Tanaman, kamboja, Jepang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 165

KAJIAN OPTIMASI PENGARUH ORIENTASI SERAT DAN TEBAL CORE


TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN BENDING & IMPAK KOMPOSIT
SANDWICH GFRP DENGAN CORE PVC

Abstrak

Istanto, Arif Ismayanto, Ratna permatasari


PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Univ. Sebelas Maret Surakarta

Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang cocok untuk digunakan sebagai struktur.
Salah satu jenis serat dan core yang banyak diaplikasikan di industri adalah serat gelas dan core
Divinycell PVC. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh orientasi serat dan tebal core
terhadap kekuatan bending dan impak komposit sandwich GFRP dengan core Divinycell PVC. Bahan
penelitian adalah serat E-glass woven roving dengan density 300 gr/m2, unsaturated polyester resin
157 BQTN-EX, dan core Divinycell PVC H 60 ( = 60 kg/m3). Spesimen uji terdiri dari lamina
komposit GFRP (skin) dan komposit sandwich. Komposit skin dibuat dengan 5 variasi orientasi serat
(0/90, 45/90, 30/90, 45/-45,dan 30/60). Spesimen uji komposit sandwich terdiri dari komposit
sandwich dengan variasi tebal skin (2, 4, 6, dan 8 layer, orientasi serat 0/90) dengan tebal core 10
mm dan komposit sandwich dengan variasi tebal core (5, 10, 15, dan 20 mm) dengan skin 4 layer.
Pembuatan komposit dilakukan dengan metode cetak tekan. Pengujian yang dilakukan meliputi
pengujian bending (ASTM D 790-93 dan ASTM C 393-94), dan pengujian impak (ASTM D 5941 dan
ASTM D 5942). Hasil penelitian komposit skin GFRP dengan variasi orintasi serat menunjukkan bahwa
orientasi serat [(0/90)4] mempunyai kekuatan bending tertinggi (226,62 Mpa) dan kekuatan impak
tertinggi (0,057 J/mm2). Skin 4 layer dengan orientasi serat [(0/90)4] dipandang paling efektif
sebagai penguat permukaan komposit sandwich. Semakin tebal core, semakin rendah kekuatan
komposit sandwich. Namun semakin tebal core, kemampuan menahan momen dan energi patahnya
tetap semakin meningkat. Penampang patahan komposit sandwich mengindikasikan kegagalan yang
didominasi oleh core. Kekuatan komposit sandwich ini dapat ditingkatkan dengan mensubtitusikan
core yang memiliki sifat mekanis lebih tinggi.
Kata kunci : komposit sandwich, komposit skin, kekuatan bending, kekuatan impak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 166

KAJIAN PEMANFAATAN UREA SEBAGAI KATALIS ALTERNATIF PADA


TRANSESTERIFIKASI MINYAK KELAPA SAWIT
Anggono Wijaya dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 167

KAJIAN PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN


METODE DAUR BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN ALTERNATIF MODEL
EVALUASI ULAR TANGGA UNTUK PEMBELAJARAN SAINS KIMIA DI SMP
BERDASARKAN KURIKULUM 2004
Abstrak

Rafini,Ken Ubit N.S,Yurisman


Pendidikan Kimia Univ. Negeri Malang

Untuk menjadikan peserta didik lebih aktif dalam kegiatan belajar merupakan masalah yang
telah lama diupayakan. Setelah dilakukan berbagai upaya dalam pendidikan akhirnya dilakukan
perubahan yang mendasar pada konsep kurikulum yang dikenal dengan kurikulum berbasis
kompetensi (kurikulum 2004). Dalam kurikulum 2004 diberlakukan sistem pendidikan yang
menekankan pada keaktifan siswa sehingga terjadi perubahan paradigma pembelajaran dari Teacher
Center menjadi Student Center. Kurikulum 2004 telah mempersiapkan beberapa program dalam
melaksanakan pembaharuan diantaranya adalah memasukkan mata pelajaran kimia di SMP secara
terintegrasi dalam pelajaran IPA. Untuk itu diperrlukan persiapan-persiapan seperti pengadaan
perangkat pengajaran, buku penunjang, dan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang sesuai dengan
kurikulum 2004 adalah modul, karena modul merupakan paket belajar mandiri yang menjadikan
peserta didik lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu dikembangkan suatu bahan
ajar yang berbentuk modul dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
2004 yaitu Learning Cycle. Materi yang dipilih dalam pengembangan modul ini adalah materi kimia
untuk satu tahun pelajaran Sains kimia di SMP kelas VII.
Langkah-langkah pengembangan modul antara lain: mengkaji kurikulum dan mengkaji materi
yang dikembangkan, mengkaji pendekatan pembelajaran, analisis sumber belajar, menyusun modul,
melakukan validasi, analisis data, revisi, dan produksi modul. Validasi yang dilakukan adalah validasi
isi. Modul hasil pengembangan terdiri dari dua bagian yaitu bagian pendahuluan yaitu terdiri dari
halaman judul, kata pengantar, daftar isi, sedangkan bagian dari isi terdiri dari 4 bab materi pokok
dalam Sains kimia SMP kelas VII. Setiap bab terdiri atas judul, kompetensi dasar, indikator hasil
belajar, uraian faktual menuju konseptual, tahapan dalam Learning Cycle 3 fase(fase eksplorasi, fase
pengenalan konsep, dan aplikasi konsep) yang di dalamnya terdapat lembar kerja siswa, uraian
materi dan soal aplikasi. Selain itu setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan rangkuman, umpan balik,
kriteria penilaian, dan kunci jawaban.
Hasil validasi menunjukkan bahwa modul yang disusun valid dengan rata-rata persentase
kevalidan sebesar
sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajardalam pelaksanaan kurikulum
2004.
Kata kunci : pengembangan, modul, Learning Cycle, Sains kimia SMP, kurikulum 2004

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 168

KAJIAN PENYEBARAN LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN


SIFAT KELISTRIKAN BATUAN DI LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA)
BENOWO SURABAYA

Abstrak

Suparmanto, Agus M.U., Rahmadana A.


Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Fisika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Sebagai lokasi pembuangan akhir (LPA) sampah, LPA Benowo merupakan satusatunya depo
akhir sampah kota Surabaya. Timbunan sampah merupakan sumber polutan, di antaranya polutan
cair hasil pembusukan sampah yang biasa disebut lindi (leachate). Lindi dapat mencemari lingkungan
sehingga dapat berdampak pada penurunan mutu pada lingkungan hidup sekitarnya. Sementara itu,
Kecamatan Benowo dan sekitarnya pada khususnya dan daerah Surabaya Barat pada umumnya saat
ini sedang mengalami perkembangan sosial ekonomi secara pesat. Dengan demikian, perlu dilakukan
penelitian pola penyebaran lindi dari LPA ke daerah sekitarnya, khususnya potensi pencemaran
lingkungan melalui bawah permukaan tanah yang bersifat laten dan sulit dipantau. Pada penelitian ini
telah dilakukan pengamatan sifat kelistrikan di daerah LPA Benowo dan sekitarnya dengan
menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas untuk mengetahui pola penyebaran polutan cair (lindi)
pada daerah LPA Benowo. Hasil korelasi antara pengukuran resistivitas dan analisa data bor
menunjukkan adanya pola penyebaran lindi pada daerah LPA Benowo dan sekitarnya. Pola
penyebaran limbah cair di LPA Benowo adalah ke arah timur pada kedalaman 1 meter, 2 meter, serta
pada kedalaman 6 meter.
Kata kunci : lindi, resistivitas, LPA Benowo

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 169

KAJIAN PERPUSTAKAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH UNGGULAN SE-KOTA


MALANG KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN MINAT BACA SISWA
Abstrak

Fatkhur Rofik, Ulfa Riza Umami, Noraini


Bahasa dan Sastra Indonesia Univ. Muhammadiyah Malang

Book and Development Study (dalam Sitepu, 1999: 28) menyatakan bahwa kebiasaan
membaca belum tumbuh pada siswa SD dan SLTP. Melalui membaca orang memperoleh pengalaman
baru menjelajahi batas ruang dan waktu. Segala peristiwa yang terjadi di tempat lain pada masa
lampau dan sekarang, mungkin juga prediksi kejadian yang akan datang dapat diperoleh melalui
membaca. Salah satu alternatif peningkatan minat dan kegemaran membaca adalah dengan
pengolahan dan manajemen perpustakan yang baik. bertolak dari kondisi itulah penelitian ini
dilaksanakan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang pengelolaan perpustakaan di Madrasah
Ibtidaiyah Unggulan se-Kota Malang kaitannya dengan peningkatan minat baca siswa dilihat dari segi
(1) manajemen Perpustakaan, (2) sarana dan prasarana Perpustakaan, (3) Kendala apa yang
dialami oleh Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Unggulan se-Kota Malang kaitannya dengan minat
baca siswa, (4) Upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka peningkatan minat baca siswa?
Metodologi penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah segala informasi yang berasal dari pustakawan, kepala sekolah dan siswa,
baik lisan, tertulis, dan kenyataan-kenyataan yang berkenaan dengan bantuan. Adapun sumber data
penelitian ini adalah pustakawan, kepala sekolah dan siswa. Selain itu, sumber data dalam penelitian
ini adalah catatan hasil wawancara dengan pustakawan dan kepala sekolah serta dokumen resmi dari
perpustakaan. Oleh sebab itu, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara, teknik observasi dan teknik dokumentasi dengan bantuan instrumen berupa panduan
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan
perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Unggulan se-Kota Malang sudah dilakukan dengan baik yaitu
dengan memadukan pepustakaan konvensional dan perpustakaan otomasi yang ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang cukup memadai. Kendala yang dialami oleh perpustakaan selama ini lebih
pada kurangnya tenaga-tenaga profesional dan masalah anggaran dana yang minim sedang cara
yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara mengikut sertakan petugas
perpustakaan dalam berbagai kegiatan yang membahas masalah perpustakaan dan mengajar para
wali murid untuk ikut serta mengembangkan perpustakaan sekolah yaitu dengan meminta
sumbangan yang dialokasikan untuk perpustakaan. Dari beberapa hal ini ternyata dapat membantu
meningkatkan minat baca siswa.
Kata kunci : perpustakaan, minat baca, peningkatan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 170

KAJIAN POTENSI UNDUR-UNDUR DARAT (MYRMELEON SP.) SEBAGAI


ANTIDIABETES

Abstrak

Tyas Kurniasih, Mokhamad Ismail, Febri Susilowati, Sinta Puji Lestari


Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Biologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Penyakit diabetes mellitus menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit yang


menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Berdasarkan perhitungan WHO, penderita diabetes di
seluruh dunia saat ini adalah 177 juta orang. Mahalnya terapi pengobatan diabetes mellitus adalah
salah satu penyebab tinnginya tingkat kematian penderita. Masyarakat Kepulauan Karimun Jawa telah
memanfaatkan undur-undur darat (Myrmeleon sp.) dengan pisang ambon (Musa paradisiaca L.)
sebagai campurannya untuk obat penyakit diabetes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jus undur-undur, pisang dan
campuran dari keduanya dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus L.)
jantan hiperglikemik. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap menggunakan 30 ekor
tikus putih jantan galur wistar umur 2-2,5 bulan dengan berat 150-250 g , dibagi menjadi 6 kelompok
yakni 1 kelompok normal dan 5 kelompok hiperglikemik dengan pemberian aloksan 125 mg/kg berat
badan tikus. Perlakuan jus undur-undur dosis 0,01 ml/200 g bb tikus, jus pisang ambon dosis 1,26
ml/200 g bb tikus, campuran undur-undur+pisang ambon dengan dosis yang sama dengan perlakuan
pertama dan kedua, serta larutan glibenklamida dosis 0,378 mg/200g bb tikus (sebagai kontrol
positif) selama 35 hari secara oral. Kadar glukosa darah diukur setiap 7 hari sampai hari ke 35 dengan
metode spektrofotometri. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji LSD pada taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus undur-undur mampu
menurunkan secara nyata (p<0,05) kadar glukosa darah tikus hiperglikemik setelah 14 hari perlakuan.
Kata kunci : antidiabetes, hiperglikemik, undur-undur darat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 171

KAJIAN YURIDIS TRAFFICKING DALAM KAITANNYA DENGAN


TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME DAN HAK ASASI MANUSIA
(DITINJAU DARI ASPEK HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL
INDONESIA)
Abstrak

Muhammad Deni dkk


Univ. Andalas Padang

Semakin hari, persoalan trafficking semakin kompleks. Trafficking tidak hanya bertujuan
untuk memperoleh keuntungan uang semata, akan tetapi juga keuntungan-keuntungan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bentuk eksploitasi dalam perdagangan manusia
(trafficking) dan pengaturan Hukum Internasional dan Hukum Nasional Indonesia mengenai traffiking
dan kaitannya dengan Hak Asasi Manusia dan Transnational Organized Crime (TOC) dengan
menggunakan penelitian yuridis normatif.
Perdagangan manusia ini tidak saja meliputi domestik saja, tetapi juga bersifat tradisional. Bentukbentuk trafficking pun beragam seperti pelacuran yang merupakan alasan terbesar. Selain itu
terdapat juga bentuk trafficking lainnya yaitu eksploitasi seksual anak meliputi eksploitasi seksual
komersil anak dan pedofililia, buruh migran baik legal maupun ilegal, adopsi anak dan bayitermasuk
menyewakanny, pekerja jermal, pembantu rumah tangga (PRT), pengemis, pengantin pesanan (mail
dride order) dan bentuk eksploitasi lainnya.
Trafficking (perdagangan manusia) adalah suatu pelanggaran hak asasi manusia dimana
dalam prakteknya, orang-orang yang menjadi korban, terutama perempuan dan anak-anak
mengalami perlakuan tidak manusiawi. Korban tersebut mengalami penipuan, penyekapan, kekerasan
atau penggunaan ancaman kekerasan, pengasingan dari lingkungan masyaraka, penghilangan akses
komunikasi dan informasi, serta kondisi kerja tidak layak dengan upah atau gaji yang tidak memadai
bahkan tidak dibayar. Perbuatan tersebut sangan bertentangan dengan instrumen hukum nasional
maupun internasional terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia seperti Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, Konvensi Hak Anak, Konvensi Wanita, Protokol Polermo tahun 2000, UU No. 39
tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Dalam peta jalurperdagangan manusia (trafficking) bahkan terindikasi adanya daerah yang
dianggap sebagai daerah asal/penyuplai (suppliers), daerah transit, dan daerah tujuan yang tidak
hanya bersifat domestik saja, namun juga bersifat transnasional (lintas batas) yang tentu saja hal ini
tidak dilakukan oleh seseorang atau suatu badan di satu tempat tersebut saja, tetapi memiliki
jaringan di daerah-daerah yang menjadi jalur trafficking. Oleh karena itu, kepolisian Indonesia dalam
hal ini Polda Sumatera Utara melakukan kerjasama dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan Interpol
untuk mengungkap dan menumpaskan sindikat jaringan trafficking Indonesia Malaysia.
Kata Kunci : Trafficking, Hak Asasi Manusia, Transnational Organized Crime

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 172

KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI PATI SINGKONG (MANIHOT


UTILISSIMA POHL)
Abstrak

Khusnul Khotimah, Diana Permita Sari, Febrianing Dewi K


Kimia Univ. Negeri Yogyakarta

Pengemas merupakan bahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas suatu
bahan pangan agar tetap baik, karena apabila suatu bahan pangan dibiarkan terbuka dan terinfeksi
dengan lingkungan seperti adanya kontak dengan oksigen maka bahan pangan tersebut akan cepat
rusak, sehingga dapat menurunkan kualitas dan umur simpan dari bahan pangan tersebut. Umumnya
jenis pengemas yang sering digunakan adalah plastik. Plastik merupakan bahan pengemas yang
dapat mencemari lingkungan karena mempunyai karakter yang nonbiodegradable. Salah satu
alternatif untuk menggantikan plastik adalah edible film. Diantaranya yang dikenal sebagai edible film
adalah dari bahan pati ganyong (Canna edulis Kerr) yang mempunyai kandungan pati 32,53%
perberat kering. Umbi singkong ( Manihot utilisima Pohl ) mempunyai kandungan kimia pati sebanyak
28 30 %. Oleh sebab itu, umbi singkong berpotensi untuk dimanfaatkan dalam pembuatan edible
film.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pati singkong terhadap
karakter edible film, dan mengetahui konsentrasi pati singkong yang paling baik untuk pembuatan
edible film.
Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL ), dengan 4 x 3 ulangan,
yaitu variasi konsentrasi pati singkong ( Manihot utilissima ) ( 4 taraf perlakuan ), setiap perlakuan
diulang tiga kali. Analisis statistik lebih lanjut menggunakan ANOVA, dan untuk mengetahui beda
nyata antar perlakuan digunakan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan
95% (Gaspersz,1991).
Hasil dari penelitian ini adalah edible film dari pati singkong dapat terbentuk setelah
pengovenan pasta film selama 14 jam pada suhu 500C. Selanjutnya dilakukan pengikuran ketebalan
film dan penyimpanan pada suhu kamar. Hasil analisis varians ( ANOVA ) terhadap ketebalan film
menunjukkan bahwa nlai peluangnya 0,016 ( p 0,05 ). Ini berarti konsentrasi pati singkong
berpengaruh sangat nyata terhadap ketebalan film. Analisis lebih lanjut yaitu Duncans Multiple Range
Test ( DMRT ) menunjukkan bahwa ketebalan film meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi pati singkong. Namun, dari analisis Duncans Multiple Range Test (DMRT) belum dapat
dipastikan konsentrasi pati singkong yang terbaik untuk membuat edible film. Sedangkan hasil
pengamatan edible flm yang disimpan pada suhu kamar menunjukkan pada konsentrasi 4 % edible
film tidak mengalami perubahan sehingga konsentrasi 4 % adalah konsentrasi terbaik unutuk
membuat edible film.
Kata kunci : Edible Film, Pati Singkong, Karakterisasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 173

KARAKTERISTIK HABITAT GELATIK JAWA (PADDA ORYZYVORA L) DI


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Felix Christoforus Rumlus dkk
Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 174

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN REGISTER POLISI DALAM KOMUNIKASI


"HANDY TALKY" DI POLWILTABES SURABAYA

Abstrak

Siti Alfiyatul MH, Kulailah, Nurul Qomariah


Universitas Negeri Surabaya, Surabaya
Univ. Negeri Surabaya

Polisi merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman, pelayanan kepada masyarakat. Register
polisi tampak pada penggunakan kalimat dalam komunikasi HT yang disesuaikan dengan apa yang
dikerjakan, dengan siapa seseorang itu berbicara, dan menggunakan sarana apa. Bahasanya terbatas
dan untuk tujuan khusus. Ragam bahasa polisi mempunyai ciri yaitu ringkas dan bersifat tegas. Hal ini
sesuai dengan tugas dan kehidupan mereka yang penuh dengan disiplin
dan instruksi.
Penelitian ini berjudul Karakteristik Register Polisi dalam Komunikasi Handy Talky di
Polwiltabes Surabaya. Ada empat masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yakni (1) Apa saja jenisjenis kalimat yang digunakan polisi dalam komunikasi HT di Polwiltabes Surabaya?, (2) Bagaimanakah
ciri leksiko pragmatik mengenai hubungan bahasa dengan situasi ketika polisi berkomunikasi
melalui HT di Polwiltabes Surabaya?, (3) Bagaimanakah ciri leksiko gramatik yang digunakan polisi
dalam komunikasi HT di Polwiltabes Surabaya?, dan (4) Apakah fungsi pemakaian register polisi
dalam komunikasi HT di Polwiltabes Surabaya?. Penelitian ini secara umum untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai karakteristik pemakaian register polisi dalam komunikasi HT di
Polwiltabes Surabaya. Sedangkan secara khusus, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
deskripsi mengenai jenis-jenis kalimat, leksiko pragmatik, leksiko gramatik, dan fungsi register polisi
dalam komunikasi HT di Polwiltabes Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Dalam penerapan metode kualitatif, peneliti melakukan observasi pada
objek penelitian dan memberikan deskripsi hasil penelitian. Langkah dalam penelitian ini, yakni
perekaman, simak dan catat, dan wawancara. Data dalam penelitian ini berupa kalimat dan wacana
percakapan. Data dianalisis melalui ciri-ciri linguistik untuk mengkaji jenis-jenis kalimat dan makna
gramatik, analisis ciri-ciri situasional untuk mengkaji makna pragmatik, serta analisis fungsional dan
konvensional untuk mengetahui fungsinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa register polisi dalam komunikasi HT memiliki jenis-jenis
kalimat, yakni (1) kalimat berita (deklaratif): kalimat berita verbal dan kalimat berita nominal, (2)
kalimat tanya (interogatif): kalimat tanya menggunakan kata tanya dan kalimat tanya tanpa
menggunakan kata tanya, (3) kalimat perinta (imperatif): kalimat perintah halus, kalimat perintah
biasa, kalimat perintah taktransitif, kalimat perintah transitif, kalimat perintah permintaan, dan
kalimat perintah larangan, (4) kalimat taklengkap, dan (5) kalimat lengkap.
Kata kunci : Register Polisi, Handy Talky, Komunikasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 175

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU DI KAWASAN EKOWISATA


AEKNAUKLI, PARAPAT BERDASARKAN ANALIS VEGETASI
Abstrak

Ahyani Ridhayani Lubis,Khaled Awliya Harahap,Syarifah Royani Siregar


Pendidikan Biologi Univ. Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenekaragaman jenis paku-pakuan, vegetasi,


Ekologi dan media pengajaran pada perkuliahan Botani di Kawasan Ekowisata Aek Nauli Parapat
Sumatera Utara. Metode yang digunakan survay eksploratif dengan teknik Purposive sampling pada
setiap jenis paku yang berada di plot pengamatan. Pengambilan sample dengan menggunakan 3
transek sepanjang 15 meter dan setiap transek terdiri dari 5 plot secara berseling dengan ukuran 3 x
3 meter. Analisis data dilakukan secara vegetasi. Hasil penelitian ditemukan 15 jenis tumbuhan pakupakuan dengan jumlah individu 1123 pada 3 transek (15 plot). Jenis mendominasi diantaranya:
Trichomanes javanicum, Microlepia tadayensis, Cyclosorus topingii, Stenochaena palustris dan
Histiopteris incisa. Jenis yang mendominasi adalah Trichomanes javanicum dengan jumlah individu
418. Nilai penting 99,269%, Indeks Keragaman (H) adalah 2,0397 (kategori baik). Indeks Kesamaan
(IS) : 8,269% dan Indeks Ketidaksamaan (ID) : 91,731%. Kawasan Ekowisata Aek Nauli Parapat
terletak pada ketinggian 1200 m dpl, kelembaban udara 62,7 %, suhu tanah 18 - 23 C, pH tanah
5,3 - 6,9, intensitas cahaya 14 - 121 luxmeter, curah hujan 2,525,22 mm (206,95 hari/tahun)
Kata kunci : Tumbuhan paku, Ekowisata, Vegetasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 176

KEBERARTIAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNAI BBM TERHADAP POLA


KONSUMSI MASYARAKAT YANG TIDAK MAMPU OLEH PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA DIKAITKAN DENGAN NAIKNYA BBM DI KOTA
BANDUNG
Daniel Agustinus Nababan dkk
Univ. Padjadjaran Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 177

KEBIJAKAN PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA DEPOK : ANTARA KONSEPSI


DAN IMPLEMENTASI. STUDI KASUS : KEC. BEJI
Abstrak

Harry Bawono, Hary Juli K, Iik Idayanti, Keke Viernia, Reza Baizuri
Univ. Indonesia

Sebagai wilayah penyangga bagi Kota Jakarta, Kota Depok memiliki potensi yang sangat
besar untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi kota besar. Untuk itu, perlu disusun suatu
kebijakan perencanaan kota yang mengatur ketentuan penggunaan lahannya. Masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi faktor terjadinya perubahan fungsi lahan di BWK Beji?;
mengapa terjadi ketidaksesuaian antara kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan
implementasinya di lapangan?; dan sejauh apa pengaruh kebijakan pemerintah atas penggunaan
lahan terhadap fenomena perubahan fungsi lahan?
Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, wawancara
mendalam, pengamatan, dan studi dokumen. Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini
mencoba untuk membangun atau menghasilkan sebuah teori dari bawah (induktif. Peneliti
mengumpulkan data/informasi, kemudian mengklasifikasi data berdasarkan kategori-kategori dalam
upaya menemukan pola atas realitas/gejala yang terjadi. Penelitian mengambil lokasi di wilayah kota
Depok. Dibatasi hanya pada satu bagian wilayah kota saja, yakni Bagian Wilayah Kota (BWK) Beji,
yang memiliki kecenderungan terjadinya penyimpangan fungsi pada penggunaan dan peruntukan
lahannya dibandingkan dengan BWK lain di Kota Depok.
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan Koridor Margonda dan
Situ Rawa Besar yang semula direncanakan sebagai perwakilan dari Pusat Kota Depok Baru dalam
RRTR BWK Beji 2000-2010 belum memperlihatkan kemajuan yang berarti; hambatan yang terjadi
selama implementasi perencanaan Kota Depok adalah disebabkan oleh faktor eksternal seperti jumlah
penduduk komuter yang meningkat pesat yang tidak diimbangi dengan daya dukung lahan dalam
memenuhi kebutuhan penduduk, serta faktor internal antara lain yang menyangkut kinerja aparat
pelaksana dan keterbatasan pemerintah dalam bertindak yang sering berbenturan dengan
kepentingan warga. Selain itu, banyaknya pelanggaran yang menyangkut perizinan lebih dikarenakan
kurangnya pengawasan dari pemerintah. sehingga proses pengendalian hanya ditekankan pada
wilayah kota saja;
Kata kunci : wilayah penyangga, Kebijakan Penggunaan Lahan, Kota Depok

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 178

KECENDERUNGAN MINAT PEMBELI TEKSTIL CETAK DALAM KURUN


WAKTU TERTENTU
Abstrak

Nurul Sri Rahayu dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan minat remaja pada tekstil printing
ditinjau dari motif dan warna di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek sesuai dengan apa
adanya (Sukardi, 2003:157). Penelitian ini dilakukukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan
secara sistematik fakta dan karakteristik obyek atau subyek yang diteliti secara tepat. sesuatu yang
hidup diantara kejadian spesifik. Penelitian deskriptif diterapkan karena penyusun ingin mengungkap
kecenderungan minat remaja putri di Kota Yogyakarta pada tekstil printing ditinjau dari motif dan
warna, yaitu motif flora dan geometri serta warna panas dan warna dingin. Penelitian ini terdiri dari
satu variabel yaitu minat konsumen remaja pada tekstil printing. Populasi yang diteliti adalah seluruh
konsumen remaja putri usia 14 - 21 tahun di Kota Yogyakarta, dimana teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik aksidental dan instrumen penelitian ini menggunakan angket dengan skala
rating. Skala rating tersebut akan menunjukkan rangking untuk mengetahui kecenderungan pilihan
motif dan warna yang diminati, sedangkan untuk pengujian instrumen menggunakan
pendekatan/pertimbangan profesionalitas (Judgement Expert).
Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja di kota yogyakarta yang menyukai tekstil printing
dengan motif flora warna dingin 30,9%, motif flora warna panas 21,5%, motif geometris warna
dingin 31,7%, motif geometris warna panas 15,9 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa remaja di
kota yogyakarta lebih cenderung menyukai tekstil printing dengan motif geometris warna dingin.
Kata kunci : Minat Pembeli, Tekstil Cetak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 179

KEEFEKTIFAN BAKTERI RHIZOSFER RUMPUT GAJAH (PENNISETUM


PURPUREUM) DALAM PEMBUATAN KOMPOS DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT AKAR GADA (PLASMODIOPHORA BRASSICAE) PADA TANAMAN
CRUCIFERAE

Abstrak

Irfanni, Dedi Purnomo, Andrea E Pravitasari, Nadia L Utami, Nugraha Arief


Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Proteksi Tanaman Inst. Pertanian Bogor

Penyakit akar gada merupakan salah satu permasalahan utama pada pertanaman kubiskubisan di Indonesia. Penyebabnya adalah Plasmodiophora brassicae yang terutama menyerang akar,
sehingga mengalami pembengkakan akar dan kematian tanaman. Dalam penelitian ini telah dievaluasi
bakteri isolasi rhizosfer rumput gajah dalam mengendalikan P. brassicae di rumah kaca dan
mengetahui teknik aplikasi bakteri yang lebih efisien dan efektif dalam menginduksi ketahanan dan
meningkatkan hasil panen. Selain itu, dievaluasi bakteri rhizosfer sebagai starter kematangan kompos,
sehingga diharapkan dapat menjadi pengganti starter EM4 dalam pengomposan. Pada pengujian
lapang diperoleh bahwa teknik aplikasi bakteri rhizosfer rumput gajah yang paling efisien dan efektif
dalam menekan serangan penyakit akar gada P. brassicae adalah perlakuan perendaman dan
penyemprotan bibit. Teknik tersebut menghemat biaya dan mendukung pengaruh bakteri rhizosfer
untuk lebih dahulu mengkoloni perakaran sehingga dapat menjadi protektan dari infeksi patogen.
Sedangkan pada pengujian in vivo diperoleh bahwa perlakuan bakteri secara tunggal tidak
menunjukkan efektifitas yang berarti dalam menekan kejadian dan keparahan penyakit akar gada P.
brassicae. Namun perlakuan secara kombinasi dengan kondisi alamiah dapat meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan patogen. Perlakuan bakteri dengan menggunakan EM4 dan
bakteri rhizosfer rumput gajah menunjukkan pengaruh yang tidak jauh berbeda terhadap keremahan,
bau, dan warna. Sedangkan pengaruhnya terhadap suhu menunjukkan perbedaan yang tidak
signifikan. Hal tersebut merupakan indikator potensial bakteri rhizosfer rumput gajah sebagai
pengganti bakteri EM4 dalam pengomposan. Selain itu berdasarkan hasil analisis unsur hara kompos
diperoleh bahwa nisbah C/N untuk perlakuan bakteri rhizosfer rumput gajah tidak jauh berbeda
dengan nisbah C/N perlakuan EM4. Pada pengujian in vitro diperoleh 2 isolat murni dengan kode D
dan F. Kedua bakteri tersebut menunjukkan zona hambatan. Kode D menunjukkan penghambatan
terhadap Fusarium sp. Dan bakteri kode F menunjukkan penghambatan terhadap Phytophthora
capsici. Berdasarkan hasil identifikasi bakteri diketahui bahwa bakteri dengan kode D adalah Listeria
monocytogenes dan bakteri dengan kode F adalah Pseudomonas putida.
Kata kunci : Bakteri Rhizosfer Rumput Gajah, Kompos dan Akar Gada (Plasmodiophora
brassicae)

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 180

KEEFEKTIFAN BATU KAPUR ASAL DESA MARUNI KABUPATEN


MANOKWARI SEBAGAI BAHAN BAKU KAPUR PERTANIAN
Selfianus Naa dkk
Univ. Negeri Papua Manokwari

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 181

KEEFEKTIFAN MEDIA KOMPUTER SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN


IKATAN KIMIA PADA SISWA SMA KELAS I

Abstrak

Siti Nimatul Fitriyah, Nurul Aini, Novy Dwi Hermawati


PS Pendidikan Kimia, Fakultas Mipa, Universitas Negeri Malang, Malang
Kimia Univ. Negeri Malang

Komputer dapat mempercepat penyimpanan dan mengakses informasi sehingga kegiatan


pembelajaran dapat dilakukan dengan cepat, dan menyenangkan terutama dalam materi ikatan kimia.
Dewasa ini pelaksanaan pembelajaran materi ikatan kimia masih menggunakan metode pembelajaran
yang konvensional (klasikal). Dalam realitas empirik pembelajaran ikatan kimia lebih menarik jika
media pembelajaran berbasis komputer (teknologi informasi. Dalam hal ini Siswa dapat mengakses
sendiri materi ikatan kimia dengan menggunakan komputer baik di sekolah ataupun di rumah, yang
selanjutnya akan didiskusikan dalam forum kelas. Permasalahannya adalah bagaimana peran media
komputer sebagai sarana pembelajaran ikatan kimia dalam menunjang percepatan proses
pembelajaran di sekolah. Kegiatan penelitan ini bertujuan untuk: mengembangkan komputer sebagai
media pembelajaran yang efektif, membuat desain media pembelajaran ikatan kimia, mengetahui
keefektifan media komputer yang telah dibuat. Metode penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian pengembangan dan kuasi eksperimen. Analisis data yang digunakan dalam kegiatan ini
dilakukan melalui analisis data kualitatif berdasarkan persentase kriteria penilaian dan analisis
kuantitatif nilai siswa dilakukan dengan menggunakan uji statistik (uji-t). Hasil penelitian ini berupa
produk CD pembelajaran interaktif untuk materi ikatan kimia dan prestasi hasil belajar siswa melalui
penggunaan CD pembelajaran interaktif. Dalam hal ini diketahui bahwa metode pembelajaran melalui
CD Interaktif dapat memberikan kontribusi positif pada hasil belajar daripada metode konvensional.
Hal ini terlihat pada nilai siswa, dalam kelas eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 77,3 dan kelas
kontrol sebesar 69,5. Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa: Media CD
Interaktif Ikatan Kimia merupakan media yang valid untuk pembelajaran kimia; Media CD Interaktif
Ikatan Kimia mampu membantu pelaksanaan pembelajaran kimia materi Ikatan Kimia kelas IX
semester 1 melalui pembelajaran berbasis komputer.
Kata kunci : Keefektifan, Media komputer, ikatan kimia

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 182

KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA WANITA PENGUSAHA "HOME INDUSTRY"


MAKANAN DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Abstrak

Rezha Rahman Wijaya,Donny Yudhanto,Yuliana


Pariwisata Indraphrasta Akademi Pariwisata Indraprasta Yogyakarta

Tujuan program penelitian ini adalah ingin mengetahui (1) seberapa besar kemampuan
berwirausaha untuk mengelola usahanya, (2) seberapa besar jiwa wirausaha untuk mengelola
usahanya dan (3) kendala-kendala yang dihadapi dalam mengelola usahanya, bagi wanita pengusaha
Home Industry makanan di Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Tujuan tersebut dibuktikan dengan cara penentuan subyek program penelitian menggunakan
teknik quota area random sampling yakni 3 wilayah di Kabupaten Bantul, masing-masing wilayah 25
orang wanita pengusaha Home Industry makanan. Jumlah seluruh subyek sebanyak 75 orang
ditentukan secara random (acak). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner atau
angket. Teknik analisis data menggunakan teknik prosentase.
Kesimpulan program penelitian ini adalah : (1) kemampuan berwirausaha wanita pengusaha
Home Industry makanan di Kabupaten Bantul Yogyakarta adalah tinggi (68,27%), (2) jiwa wirausaha
wanita pengusaha Home Industry makanan di Kabupaten Bantul Yogyakarta adalah sangat tinggi
(80,66%) dan (3) kendala-kendala yang dihadapi dalam mengelola usahanya bagi wanita pengusaha
Home Industry makanan di Kabupaten Bantul Yogyakarta adalah kurang (14,33%). Disarankan untuk
diadakan pembinaan secara kontinyu bagi wanita pengusaha Home Industry makanan di Kabupaten
Bantul Yogyakarta dalam aspek kemampuan berwirausaha, jiwa wirausaha dan ngatasi kendalakendala mengelola usahanya, demi kemajuan usahanya.
Kata kunci : Wirausaha ,Wanita,Home Industry
BANTUL

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 183

KEMAMPUAN POTONG END MILL CUTTER TWO LIPS DENGAN TANGKAI


BAHAN VCL 140 TERHADAP BAHAN MILD STEEL DAN ALUMINIUM

Abstrak

Simson Purnomo, Ade Rofiah dan Islahuddin


PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Negeri Yogyakarta

End mill cutter two lips dengan bahan tangkai VCL 140 adalah modifikasi dari bahan
machinery steels (VCL 140) yang biasa digunakan pada poros-poros mesin. Tujuannya untuk
menghasilkan suatu produk alat potong jenis end mill cutter two lips dengan desain sederhana,
proses pembuatan yang mudah, dengan biaya yang murah, dan kualitas produk yang baik. Metode
penelitian meliputi tahapan machining, heatreatment, remachining, brasing, grinding, dan pengujian
permesinan dengan membandingkan kualitas permukaan antara hasil kerja produk pabrikan dengan
produk modifikasi pada material mild steel dan aluminium. Adapun variabel pengujian permesinan
pada benda uji antara lain: putaran mesin= . rpm, feeding= .. mm/put dan kedalaman
pemakanan radial (ar) = 2 mm. Hasil modifikasi didapatkan desain tool steel (alat potong) yang
sederhana, mudah dibuat, murah, mempunyai kekuatan mekanis yang baik, dan dapat menghasilkan
suatu pekerjaan yang baik yaitu hampir sama dengan
kualitas pabrik.
Kata kunci : end mill cutter two lips, tool steel, VCL 140, modifikasi.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 184

KENDALA IMPLEMENTASI KBK DALAM BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS


TINGKAT SLTP DI YOGYAKARTA
ANI FITRI KURNIANINGSIH, ROSANTI HANDAYANI, HANA WIDYAWATI P, HARISNA HIKMAH
Pendidikan Bahasa Inggris Univ. Negeri Yogyakarta

Abstrak

Dewasa ini pendidikan nasional sedang dihadapkan pada enam masalah pokok sistem
pendidikan. Untuk menghadapi masalah tersebut, pemerintah telah melakukan penataan terhadap
sistem pendidikan nasional terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan relevansinya dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja dengan menerapkan suatu sistem kurikulum baru yang kita
sebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pelajaran Bahasa Inggris sebagai salah satu mata
pelajaran yang diwajibkan bahkan diuji nasionalkan pada tiap akhir satuan pendidikan merupakan
salah satu bidang studi yang menerapkan KBK dalam proses belajar mengajarnya. Mulai tahun ajaran
2002/2003 KBK mulai diuji cobakan. Berbagai kendala yang menyangkut pengujicobaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dihadapi oleh orang- orang yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di
sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan KBK.
Karena peneliti mempunyai background sebagai mahasiswa Bahasa Inggris maka peneliti
menkhususkan penelitian ini pada bidang studi Bahasa Inggris di tingkat SLTP di Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan untuk itu maka metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kualitatif, peneliti juga menggunakan metode survey. Peneliti menggunakan
metode purposive sampling untuk memperoleh data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata
banyak sekali kendala-kendala yang muncul dalam pengimplementasian KBK khususnya pada bidang
studi bahasa Inggris. Kendala-kendala tersebut muncul karena berbagai faktor meliputi faktor guru,
sarana dan prasana, sistem penilaian dan sosialisasi KBK itu sendiri. Dari hasil analisa, penulis
menyimpulkan bahwa implementasi KBK menemui banyak kendala yang dapat menghambat proses
Belajar Mengajar. Untuk itu penulis memberikan beberapa rekomendasi yang mungkin dapat
bermanfaat sebagai problem solving pada permasalahan yang muncul karena adanya penerapan KBK.
Rekomendasi tersebut berkaitan dengan beberapa hal yaitu pemantapan dan pembatasan materi,
pengurangan jumlah siswa tiap kelas, perlu sosialisasi yang merata, peningkatan fasilitas sekolah, dan
peningkatan kreatifitas guru.
Kata kunci : Implementasi KBK, bahasa Inggris

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 185

KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI KERANG BAKAU (POLYMESODA


BENGALENESIS LAMMAREK) DI KAWASAN PESISIR HUTAN MANGROVE
MUARA PAWAN KALIMANTAN BARAT
Abstrak

Ratna Sumiati,DWI SATRIA WIBAWA,MUGI UTOMO


Biologi Univ. Tanjungpura Pontianak

Kerang-kerangan merupakan salah satu sumberdaya hayati yang banyak jenisnya dan
diantaranya mempunyai arti ekonomis sebagai sumber protein bagi masyarakat. Kerang-kerangan
mempunyai nilai gizi yang tinggi dan dan mempunyai aktivitas biologik yang sangat penting untuk
pengobatan masa depan karena beberapa bagian tubuhnya mengandung senyawa antiveral,
antileukemia dan anti kangker.Bagi Pemerintah daerah Kalimantan Barat khususnya kabupaten
Ketapang pemanfaatan kerang sampai saat ini belum mendapatkan perhatian yang serius
dibandingkan sumber daya alam lain seperti ikan dan udang, sehingga menyebabkan para investor
kurang melirik sumber daya alam tersebut, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang aspek
biologis kerang bakau, salah satunya adalah mengenai kepadatan dan pola distribusi kerang bakau
Polymesoda bengalensis dalam kawasan hutan mangrove Muara Pawan Ketapang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola disribusi kerang bakau, kondisi
habitatnya dan mengetahui jenis-jenis dan ketersediaan jenis makanan kerang bakau di kawasan
hutan mangrove Muara Pawan Ketapang. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberi informasi
mengenai kepadatan dan pola distribusi kerang bakau di kawasan hutan mangrove Muara Pawan
Ketapang.
Lokasi penelitian di kawasan hutan mangrove Muara Pawan kabupaten ketapang dari bulan
Februari-Juni 2006, meliputi lima lokasi yaitu Sungai Deris, Sungai Belantas, Simpang Keluang,
Simpang Kerapu dan Simpang Kasan. Metode yang digunakan adalah purposive Random Sampling
yang meliputi penentuan stasiun pengamatan, pengambilan sampel kerang bakau, pengukuran
parameter fisika kimia, pengamatan morfometri kerang bakau dan pencuplikan sampel plankton di
kawasan tersebut. Pengambilan sampel kerang bakau menggunakan bingkai kuadrat 1x1 m.
Dari hasil penelitian didapatkan Kepadatan populasi kerang bakau P. belangensis di perairan
hutan mangrove Muara Pawan berkisar antara 7 ind/m2 sampai dengan 46 ind/m2. Kepadatan
tertinggi pada lokasi IV (Sungai Kasan) dan terendah lokasi V pada stasiun V (Sungai Kerapu). Pola
distribusi kerang bakau P. belangensis di habitat alami pada umumnya bersifat mengelompok dengan
indeks morista (Id) yaitu 2,43. Morfometri kerang bakau P. belangensis yang ditemukan di perairan
hutan mangrove Muara Pawan Ketapang rata-rata keseluruhan adalah Panjang 72,72 mm 4,1026;
tebal 69,03 3,1324; lebar 42,69 3,1259 Komposisi plankton di perairan hutan mangrove Muara
Pawan Ketapang didapatkan 32 genera dari 5 kelas yaitu kelas Bacillaryophyceae, Rotatoria,
Cryssophyceae, Clorophyceae dan Crustaceae, sisanya veliger dan yang tidak teridentifikasi. Jumlah
genera dari kelas Bacillaryophyceae paling banyak ditemukan, yaitu sekitar 73% dari jumlah total
plankton yang diamati, diikuti kelas Cryssophyceae 19,23%, Crustaceae 15,38%, Rotatoria 7,69% dan
Clorophyceae 3,846%.Dari hasil analisis lambung berdasarkan lokasi diketahui bahwa Indek Makanan
Terbesar (IMT) kerang bakau P. bengalensis berupa detritus tumbuhan, Nitszia, Veliger, detritrus
hewan dan Notolca masing-masing 88,508; 3,278; 3,6227; 2,777; 1,2476. Dari indeks selektifitas
didapatkan tingkat kesukaan kerang bakau P. belangensis terhadap jenis makanan alami adalah
detritus.
Kata kunci : Pola Distribusi, Kerang Bakau, Hutan Mangrove

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 186

KINERJA DARI PEMAKAIAN PASIR ALAM HASIL TAMBANG MASYARAKAT


DESA KOTO BARU SEBAGAI AGREGAT HALUS CAMPURAN LATASTON

Abstrak

Ali Afdal, Sony Afriyanto, Islah


Politeknik Negeri Padang, Padang
Poltek Negeri Unand Padang

Campuran lapis tipis aspal beton (Lataston) adalah salah satu campuran aspal panas (Hot
Mix) yang digunakan sebagai lapis permukaan jalan. Agregatnya berasal dari agregat batu pecah,
baik agregat kasar maupun agregat halus. Pada beberapa daerah batu pecah sulit didapatkan
sehingga biaya lapisan permukaan jalan menjadi mahal. Untuk mengatasi hal demikian, dapat
digunakan material daerah yang berupa agregat alam (tanpa dipecah) sehingga biaya lapisan
permukaan dapat ditekan dan sekaligus untuk pemanfaatan hasil usaha tambang masyarakat desa
Koto Baru dalam rangka peningkatan sumber pendapatan masyarakat desa tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kinerja dari pemakaian pasir alam hasil tambang
masyarakat desa Koto Baru sebagai agregat halus campuran lataston yang direncanakan sesuai
dengan standar spesifikasi campuran beraspal panas dengan menggunakan metoda pendekatan
kepadatan mutlak (RSNI, Dept.PU,1999 ). Penilaian kinerja campuran Lataston ini didasarkan pada
kriteria campuran beraspal panas yaitu : Kadar Aspal Optimum( KAO), VIM, VMA, Kelelehan ( flow ),
Marshall Quotient ( MQ), Stabilitas dan Stabilitas Sisa. Untuk mendapatkan nilai-nilai ini, bahan
campuran lataston yang digunakan terdiri dari agregat kasar dari batu pecah, agregat halus dari pasir
alam hasil tambang masyarakat desa Koto Baru, bahan pengisi dari semen Portland (PC) dan sebagai
pengikat aspal keras Pen 60/70. Nilai-nilai kriteria dari campuran Lataston yang diperoleh adalah :
Nilai KAO 8,2 %; nilai VIM 5,35% ; nilai VMA 20,37% ; nilai VFA 73,75%, nilai kelelehan/flow 3,35
mm ; nilai MQ 532 Kg/mm ; nilai kepadatan 2,25 t/m3; nilai kinerja stabilitas 1781 Kg dan durabilitas
/ stabilitas sisa diperoleh nilai 86,09%.
Hasil kriteria dan kinerja yang diperoleh diatas, ternyata memenuhi persyaratan dan ini
menunjukkan bahwa penggunaan material pasir alam hasil tambang masyarakat desa Koto baru
sebagai agregat halus pada campuran Lataston Lapis permukaan dapat digunakan.
Kata kunci : Kadar Aspal Optimum( KAO ), Kepadatan Mutlak, Stabilitas dan
Stabilitas Sisa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 187

KINETIKA DEGRADASI ZAT WARNA RHODAMIN B DENGAN FOTOKATALIS


TIO2
Abstrak

Muh. Arfandi ,Wardah,Arum Purwaningsih


Kimia Univ. Haluoleo Kendari

Penelitian tentang kinetika degradasi Rhodamin B dengan Fotokatalis TiO2 dilakukan untuk
mendegradasi Rhodamin B sebagai salah satu zat warna yang dapat bersifat sebagai pencemar pada
limbah perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tetapan laju, waktu paruh, laju degradasi,
serta massa efektif TiO2 yang dibutuhkan untuk fotodegradasi. Katalis TiO2 dipanaskan pada suhu
200 oC selama 120 menit. Massa efektif TiO2 ditentukan dengan variasi massa TiO2 yang digunakan :
10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 miligram dalam 50 mL larutan. Degradasi fotokatalis
dilakukan dengan variasi waktu penyinaran pada 15, 30, 60, 90, 120, 180, 240, 300, 360, 420, dan
480 menit dengan menggunakan reaktor sinar ultraviolet. Serapan diukur pada panjang gelombang
maksimum yaitu 555 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa degradasi Rhodamin B dengan
fotokatalis TiO2 melalui penyinaran sinar ultraviolet lebih baik dibandingkan tanpa TiO2. Massa efektif
TiO2 adalah 80 miligram. Waktu paruh, tetapan laju, dan laju degradasi Rhodamin B masing-masing
adalah 866,25 menit, 0,0008 menit-1, dan 0,0194 mg/L menit. Dalam penelitian ini dilakukan pula
pengukuran pH dan konduktivitas larutan Rhodamin B sebagai parameter tambahan proses degradasi
larutan. pH larutan hasil degradasi meningkat dengan bartambahnya waktu penyinaran, sedangkan
konduktivitas larutan menurun dengan bertambahnya waktu penyinaran.
Kata kunci : Degradasi, Rhodamin B, Titanium Dioksida

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 188

KLONING DAN EKSPRESI GEN YANG DIPERLUKAN DALAM BIOSINTESIS


PARTIKEL MAGNETIT PADA MAGNETOSPIRILLUM MAGNETICUM AMB-1
Abstrak

Tika Widayanti, Ary Astuti, Dewi Monasari


Biologi Inst. Pertanian Bogor

Magnetospirillum magneticum AMB-1 merupakan bakteri Gram negatif yang mampu


mensintesis partikel magnetik di dalam selnya dalam kondisi mikroaerofilik. Partikel magnetik tersebut
dinamakan magnetosom yang tersusun membentuk rantai di sepanjang sel bakteri magnet. Partikel
magnet memiliki banyak potensi di berbagai bidang penelitian, kesehatan, teknologi dan lan-lain.
Biosintesis magnetosom merupakan proses kompleks yang dikendalikan secara genetik. Analisis
genom diharapkan dapat menjelaskan mekanisme pembentukan
Magnetosom sehingga dapat dihasilkan partikel magnet pada bakteri lain yang mudah
dikulturkan, seperti Escherichia coli. Gen-gen yang terlibat dalam biosintesis magnetosom tersusun
dalam suatu operon (gene cluster). Salah satunya adalah gen open reading frame (ORF) 14 yang
berukuran 1 059 pb. Sekuen DNA ORF 14 telah berhasil diklon ke dalam plasmid pGEM-T Easy dan
ditransformasikan ke dalam E. coli DH5, ditunjukan dengan adanya koloni putih pada media LA yang
mengandung ampisilin dan X-gal. Analisis bioinformatika menunjukan bahwa sekuen ORF 14
menyandikan protein yang homolog dengan protein diguanylate cyclase/phosphodiesterase (GGDEF)
dari Bradyrhizobium sp. (42% identity, 61% similarity) yang berfungsi dalam transduksi sinyal. Pada
M. magneticum AMB-1, selain untuk transduksi sinyal protein ini juga berperan dalam magnetotaksis
dan diekspresikan dalam membran magnetosom.
Kata kunci : magnetosom, bakteri magnet, kloning, transformasi, bioinformatika

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 189

KONSTRUKSI PUSTAKA GENOM ARTHROBACTER B7 DAN DETEKSI


TRANSFORMAN YANG MENGANDUNG GEN SISIPAN B7DEX
Dwi Rachmawati,Ika Yuni Setyowati,Nur Alfiyatul Lailah,Ahmad Afifuddin,Nurwachid Suko D
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pustaka genom Arthrobacter sp B7 dari fragmenfragmen Sau3A yang telah dioptimasi.Memperoleh transforman yang mengekspresikan gen sisipan
B7DEX dari pustaka genom Arthrobacter sp B7
Biakan E. coli DH5, dan biakan plasmid pBKS+ dalam E. coli serta bahan-bahan kimia. Semua bahan
kimia yang digunakan dalam penelitian ini memiliki derajat kemurnian pro-analisis (p.a) kecuali
disebut lain. Bahan kimia yang digunakan antara lain: agar bakto, trypton, dekstran, ekstrak ragi,
akuades, KH2PO4, MgSO4.7H2O, Na2HPO4.12 H2O, CaCl2, NaCl, NaOAc, ddH2O, etidium bromid,
brom fenol biru, basa tris (hidrolsimetil) aminometan, HCl, lysosym (Sigma), Sau3A (Amersham),
BamH1 (Amersham), etanol, fenol, EDTA, RNAse, agarosa, T4DNA ligase, dekstran biru 2000R, GFX
PCR DNA and Gel Band Purification KIT.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pustaka genom
Arthrobacter sp B7 dapat diperoleh dengan menggunakan optimasi preparasi dari fragmen-fragmen
restriksi Sau3A. Pada penelitian ini dihasilkan 1040 transforman dan diantara 1040 transforman yang
dihasilkan belum diperoleh koloni yang mengekspresikan gen dekstranase
Kata kunci : Genom arthrobacter B7, Gen Sisipan B7Dex,Konstruksi Pustaka

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 190

KONTROVERSI PERISTIWA AOI (ANGKATAN OEMAT ISLAM) DI KEBUMEN


TAHUN 1949-1951

Abstrak

Banu Setiawan, Puteri Soraya Mansur, Muhammad Iqbal


FISE/Ilmu Sejarah, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
FISE/Ilmu Sejarah Univ. Negeri Yogyakarta

Latar belakang penelitian ini ialah adanya perbedaan pendapat mengenai kebenaran antara
Angkatan Bersenjata (militer) dengan Angkatan Oemat Islam (AOI) dalam peristiwa AOI di Kebumen
tahun 1950. Angkatan Bersenjata mengambil kesimpulan bahwa peristiwa tersebut sebagai
pemberontakan. Namun sebaliknya AOI menganggap peristiwa itu sebagai sebuah wujud perlawanan
untuk mempertahankan diri dari tuduhan dari fihak militer. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa AOI bukan pemberontak yang memiliki tujuan untuk mendirikan negara di
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta untuk mengetahui dampak peristiwa
tersebut terhadap anggotaanggota AOI pascaperistiwa AOI di Kebumen tahun 1950. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Heuristik atau
pengumpulan sumber; (2) Kritik sumber; (3) Interpretasi; dan (4) Penyajian atau penulisan sejarah.
Ihwal penelitian peristiwa AOI tahun 1950 ini dikategorikan sebagai sejarah lisan (oral history),
sehingga kegiatan pengumpulan sumber ditempuh melalui wawancara dengan beberapa responden
dalam peristiwa AOI di Kebumen tahun 1950. Hasil wawancara tersebut kemudian dilakukan
pengamatan fisik (kritik ekstern) dan meneliti kebenaran isinya (kritik intern). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perpecahan di dalam AOI dan kesalahpahaman penafsiran terhadap
pembunuhan tanggal 31 Juli 1950 antara fihak Angkatan Bersenjata dengan fihak AOI. Kesimpulan
yang diperoleh dari hasil analisis, yaitu peristiwa tersebut bukan sebuah pemberontakan yang
memiliki tujuan mendirikan negara di dalam NKRI, serta terdapat dampak di pelbagai aspek
kehidupan, seperti: psikologi, ekonomi dan sosial terhadap anggota-anggota AOI.
Kata kunci : Angkatan Oemat Islam, Kontroversi, Kebumen.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 191

KORELASI ANTARA KUALITAS AIR TANAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT


KULIT PENDUDUK DAERAH PEMUKIMAN SEKITAR TPA GUNUNG TUGEL
DESA KEDUNGRANDU PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS
Abstrak

Mangesthi Puspitaningdyah dkk


Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengetahui gambaran kualitas air tanah sumur gali
daerah pemukiman sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas. 2) Mengetahui
gambaran kejadian penyakit kulit pada penduduk daerah pemukiman sekitar TPA Gunung Tugel
Purwokerto Kabupaten Banyumas. 3) Mengetahui ada tidaknya hubungan antara kadar BOD dengan
kejadian penyakit kulit penduduk daerah pemukiman sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto
Kabupaten Banyumas. 4) Mengetahui ada tidaknya hubungan antara kadar COD dengan kejadian
penyakit kulit penduduk daerah pemukiman sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten
Banyumas. 5) Mengetahui ada tidaknya hubungan antara kadar pH dengan kejadian penyakit kulit
penduduk daerah pemukiman sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas. 6)
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara total koliform dengan kejadian penyakit kulit penduduk
daerah pemukiman sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilaksanakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada saat tersebut (point time approach).
Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk sekitar TPA Gunung Tugel Desa Kedungrandu
Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan mulai bulan
Maret sampai dengan Agustus 2006. Kualitas air sumur gali daerah pemukiman sekitar TPA Gunung
Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas masih memenuhi standar baku mutu air Kelas I.
Sebanyak 22,5% responden di daerah sekitar TPA Gunung Tugel menderita Dermatitis
alergik, 20% menderita Dermatitis numularis, 7,5% menderita Tinea corporis, sedangkan 35% tidak
menderita penyakit kulit. Tidak ada hubungan antara kadar BOD air tanah dengan kejadian penyakit
kulit pada penduduk daerah sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas. Hal ini
ditunjukkan dengan dikeluarkannya variabel BOD dari analisis. Tidak ada hubungan antara kadar COD
air tanah dengan kejadian penyakit kulit pada penduduk daerah sekitar TPA Gunung Tugel
Purwokerto Kabupaten Banyumas, ditunjukkan nilai asymp. sig 0,389
(> 0,05) sehingga Ho
ditolak.Tidak ada hubungan antara kadar pH air tanah dengan kejadian penyakit kulit pada penduduk
daerah sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas, ditunjukkan nilai asymp. sig
0,449 (> 0,05) sehingga Ho ditolak.
Tidak ada hubungan antara total koliform air tanah dengan kejadian penyakit kulit pada penduduk
daerah sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas, ditunjukkan dengan
dikeluarkannya nilai total koliform dari analisis.
Kata kunci : air sumur,Ember, botol Aqua 600 ml, gelas ukur 100 ml, botol neril, botol
winkler 250 ml, buret dan statif, erlenmeyer 250 ml, pipet karet, dan bekker glass.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 192

KREASI TELOR ASIN PEDAS


Abstrak

TEDI TAKWADI,TETY KUMALASARI,MUYASAROH


Pendidikan Ekonomi Univ. Pancasakti Tegal

Dalam percobaan ini bertujuan untuk membuktikan apakah rasa telur asin dapat dipadukan
dengan rasa lain. Baik itu rasa pedas, manis, atau asam. Untuk itu dalam percobaan ini kami
mencampurkan rasa pedas pada telur asin sehingga akan tercipta hasil baru yaitu telur asin pedas.
Karena bila rasa telur asin masih berasa asin akan timbul kebosanan dari konsumen maka dengan
adanya telur asin rasa pedas berharap dapat memuaskan konsumen.
Penelitan ini dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain pemilihan Telor, pembuatan
Adonan, pelumuran Telor dengan Adonan, penyimpanan, pebusan da pemasaran.Program Penelitian
Kreasi Telor Asin Pedas setidaknya dapat memperluas pasar, sehingga dapat menambah hasil
pendapatan para produsen kepada taraf hidup yang lebih baik.Melalui kegiatan ini masyarakat luas
diharapkan mengetahui telor asin yang mempunyai beraneka rasa baru, yaitu rasa pedas. Hal ini
dapat dilihat dari respon masyarakat pada saat mencoba rasa baru itu.
Kata kunci : Telor, Pedas

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 193

KUALITAS SEL NATA DE ALGAE MONOSPESIES VERSUS MULTISPESIES


AKIBAT LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH

Abstrak

iti Rokhmah, Respati Adi Katmoyo , Emi Susilowati, Bagas Maulana,


Defid, Daniel
Manajemen Sumberdaya Perairan Inst. Pertanian Bogor

Pada saat ini, peran mikroalgae dalam bidang perikanan sangat penting dan telah
berkembang dengan pesat dan berkesinambungan. Beberapa algae laut yang dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan aquakultur adalah Nannocloropsis sp., Dunaliella sp., Isochrysis sp., dan Pavlova sp.
Algae ini merupakan spesies yang telah banyak digunakan sebagai pakan alami, baik bagi
zooplankton (misalnya rotifera) maupun larva ikan.
Namun salah satu kendala yaitu algae ini tidak terdapat di semua perairan yakni hanya ada di
laut. Selain itu, dalam penyediaan mikroalgae sebagai pakan alami mengalami kesulitan dalam hal
distribusinya, karena mikroalgae masih dalam bentuk cair dan diperlukan wadah yang cukup besar
untuk membawanya. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk mendistribusikannya dari satu
tempat ke tempat lain dengan kepadatan yang tinggi dan kemasan yang praktis. Kemudian, di
butuhkan suatu metode praktis yang dapat menjadikan biomassa mikroalgae tersebut menjadi
padatan tanpa mengurangi waktu hidup dan nilai keuntungannya (Kokarkin dan Kusnendar, 2000)
serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama, yaitu dengan cara pengendapan.
Pengendapan dilakukan dengan penambahan NaOH ke dalam media kultur sehingga terjadi kenaikan
nilai ph (Kokarkin dan kusnendar, 1999).PKM-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan
sel mikroalgae. Kualitas yang dinyatakan dengan morfologi sel serta kandungan klorofil-a
monospesies (Nannocloropsis sp., Dunaliella sp., Isochrysis sp., dan Pavlova sp) versus multispesies
selama penyimpanan (30 hari) pada suhu rendah.
Nilai pH yang diukur pada media kultur selama pelaksanaan PKM-Penelitian berkisar antara
8.0-8.5; sedangkan nilai suhu media kultur berkisar antara 26-30 oC dan salinitas berkisar antara 2730 ppt. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa rata-rata kelimpahan maksimum dari
kultur mikroalgae dicapai pada hari kelima. Rata-rata kelimpahan maksimum tertinggi dari keempat
spesies mikroalgae tersebut ditemukan pada Nannochloriopsis sp. yaitu sebesar 84.25 x 105 ind/ml;
kemudian diikuti oleh Isochrysis sp. sebesar 39.73 x 105 ind/ml, Dunalielia sp. sebesar 37.67 x 105
ind/ml dan Pavlova sp. sebesar 16.39 x 105 ind/ml.
Kata kunci : Nata De Algae Monospesies,Multispesies,Suhu

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 194

LIQUID ORGANO GEO FERTILIZER SEBAGAI PENDUKUNG PERTANIAN


BERKELANJUTAN
Asri, Sri Suhartini , Dwi Wijayanti , Faisal
Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 195

MATH AT HOME" SEBAUAH PROGRAM PENINGKATAN MINAT DAN


PRESTASI ANAK DALAM BERMATEMATIKA
Abstrak

Siti Rohayah, Ermi Kurniawati , Atik Yuniatun


Pendidikan Matematika Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendekripsikan
aktivitas sehari-hari dengan memanfaatkan barang/sarana yang ada di rumah untuk membantu anak
belajar matematika (Math at Home). Selain itu, melalui penelitian ini akan diteliti apakah program
Math at Home dapat meningkatkan minat dan prestasi anak dalam belajar matematika Subjek
penelitian adalah siswa kelas I-A Sekolah Dasar Negeri Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman,
Yogyakarta sebanyak 26 siswa. SD tersebut merupakan sekolah dengan tingkat prestasi yang sedang
dan latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan keluarga siswa menengah ke bawah. Penelitian ini
dilaksanakan dengan mengimplementasikan program Math at Home dengan berbagai aktivitas yang
biasa dilakukan di rumah misalnya bermain Ular Tangga , Monopoli dan bermain sambil belajar di
kebun binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Melalui aktivitas tersebut anak akan diajak untuk mencari
dan menemukan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas sehari-hari di rumah dapat dimanfaatkan untuk
membantu anak belajar matematika. Program Math at Home juga dapat meningkatkan minat dan
prestasi anak dalam bermatematika. Hal ini didasarkan oleh hasil kuisiner yang menunjukkan
sebanyak 92.65 % orang tua menyatakan bahwa buku panduan Math at Home sangat bermanfaat
untuk orang tua dalam membantu anak belajar matematiika di rumah. Selain itu, berdasarkan hasil
pre-test dan post-test nilai rata-rata tes naik 1,15 yaitu dari 7,25 menjadi 8,40 dan persentase siswa
yang memperoleh kenaikan nilai pada post-test sebanyak 92.31%. Anak-anak dengan semangat dan
antusias mengikuti rangkaian aktivitas program Math at Home. Selain meningkatkan minat dan
kemampuan matematika anak, terdapat hal-hal positif dalam pelaksanaan program Math at Home.
Dengan adanya program ini, anak-anak dapat belajar bekerja sama, tidak memilih teman,
menghormati orang lain, kepercayaan diri, kemampuan mengamati dan menganalisa, dan sebagainya.
Kata kunci : Math At Home, Peningkatan Minat, Prestasi anak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 196

MEMANFAATKAN BEDA TEMPERATUR SEHINGGA MENJADI LISTRIK


DITINJAU DARI KARAKTERISTIK BEDA POTENSIAL PADA SEL
TERMOGALVANIK
Anissa Listiana M, Asih Kaniasih, Agita Cendrakasih W. Utami, Nurizati, Dicky Ardiyanto Wibowo
Fisika Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Perubah yang dipelajari pada penelitian ini adalah arus elektrolisis dan temperatur. Arus
elektrolisis divariasi pada 3A, 5A dan 10A dengan temperatur dan kecepatan pengadukan dibuat
tetap, masing-masing 25C dan 1000 rpm. Temperatur divariasi pada 10C, 15C dan 25C, dengan
arus elektrolisis dan kecepatan pengadukan dibuat tetap, pada kondisi optimum percobaan pertama.
Lama elektrolisis masing-masing percobaan adalah 90 menit. Dari penelitian ini didapat kesimpulan
bahwa efisiensi arus elektrolisis akan semakin berkurang dengan kenaikan arus elektrolisis dan akan
semakin bertambah dengan penurunan temperatur. Pada waktu 30 menit harga efisiensi arus
elektrolisis adalah 74,4% pada 3A, 62,7% pada 5A dan 33,4% pada 10A, sedangkan pada variasi
temperatur harga efisiensi arus elektrolisis adalah 33,4% pada 25C, 37,0% pada 15C dan 43,6%
pada 10C.
Kata kunci : Beda Temperatur, Beda Potensial, Sel Termogalvanik

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 197

MEMBRAN POLYSULFON UNTUK PEMISAHAN ZAT WARNA DISPERSI DARI


LIMBAH INDUTRI TEKSTIL MELALUI PROSES ULTRAFILTRASI
Abstrak

Rosyadi, Synthia Epriyani S, Dwilia Apriyanti, Wellyn Krisna


Teknik Kimia Poltek Negeri Sriwijaya Palembang

Air limbah tekstil yang diolah dalam penelitian ini adalah air limbah tekstil yang bersifat keruh,
berbau, berwarna dan mengandung senyawa-senyawa organik yang cukup tinggi dan dapat
mencemari lingkungan. Salah satu alternatif yang dipilih dalam proses penurunan zat warna tekstil
tersebut adalah dengan menggunakan teknologi membran sebagai media filtrasi. Proses pemurnian
air dengan menggunakan membran memberikan penurunan zat warna produk yang cukup tinggi bila
menggunakan metode konventional. Membran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
membran polysulfon dengan menggunakan formula Loeb and Saurirajan dengan metode inversi fasa.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pembuatan membran, karakterisasi,
perancangan alat, percobaan serta analisa awal dan akhir produk. Pengumpulan data dilakukan
dengan metoda pengamatan atau observasi serta analisa menggunakan metoda regresi secara grafis.
Analisa awal sample meliputi pengukuran pH, warna, kekeruhan, dan kandungan senyawa organik
(alkali). Percobaan meliputi koagulasi dengan menggunakan koagulan Aluminium Sulfat (tawas) dan
bentonit yang dilanjutkan dengan sedimentasi, adsorpsi dan filtrasi dengan menggunakan membran,
berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa kinerja membran yang dihasilkan menghasilkan kinerja
yang optimal ini ditunjukkan dengan tingginya harga fluks dan koefisien rejeksi air limbah tersebut.
Fluks membran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 7,57 x 10-3 lt/m2.det sehingga memenuhi
standar osmosa balik, sedangkan kemurnian rejeksi yang dihasilkan adalah 85,51 % pada konsentrasi
koagulan 800 ppm, dimana pada konsentrasi koagulan 600 ppm rejeksi yang dihasilkan turun
mencapai 82,71 % begitu juga seterusnya hal ini dikarenakan karena umpan kembali keruh dan
ditandai dengan terbentuknya flok-flok pada saat sedimentasi. Penurunan parameter (pH, warna,
kekeruhan, TDS, BOD, dan COD) pada kondisi 82,71 % ini menunjukkan kinerja alat yang dihasilkan
mampu menurunkan parameter-parameter diatas berdasarkan tingginya fluks dan rejeksi membran
yang dihasilkan.
Kata kunci : Membran Polysulfon, Zat Warna Dispersi, Limbah Indutri Tekstil

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 198

MEMPERCEPAT MUNCULNYA BERAHI SETELAH PADA KAMBING KACANG


MELALUI UREA MULTINUTRIENT MOLASSES BLOCK (UMMB) DAN TEPUNG
DARAH
Sofyan dkk
Univ. 45 Makassar

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 199

MENGATASI INTOKSISITASA ALKOHOL : EFEK UMBI TEKI (CYPERUS


ROTUNDUS) TERHADAP HEPATITIS AKIBAT ALKOHOL PADA TIKUS
(RATTUS NOVERGICUS)
Abstrak

Lamria Besty S.,Noviarina Kurniawati ,Dewi Prita Dharmastuti,Franky Z.Pasaribu


Kesehatan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologik hepar tikus putih (Rattus
norvegicus) setelah pemberian ethanol dan ekstrak umbi teki (Cyperus rotundus). Umbi teki
mengandung flavonoid, terpenoids, glycosides, dan saccharides yang berkhasiat sebagai zat
hepatoprotektif sehingga diharapkan mampu melindungi hepatosit dari kerusakan akibat ethanol
(sebagai agen inflamasi). Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dikelompokkan secara acak
menjadi 4 kelompok. Kelompok I yaitu kelompok kontrol. Kelompok II adalah kelompok yang diberi
ethanol 10% 1 mL per hari selama 80 hari. Kelompok III adalah kelompok perlakuan yang diberi
ethanol 10% 1 mL per hari dan ekstrak umbi teki 1,25 g/kg BB selama 80 hari. Kelompok IV adalah
kelompok perlakuan yang diberi ethanol 10% 1 mL per hari dan ekstrak umbi teki 4 g/kg BB selama
80 hari. Pada awal dan akhir penelitian dilakukan pemeriksaan SGPT untuk mengetahui fungsi hati.
Semua kelompok didekapitasi pada hari ke 81. semua kelompok diberi makanan dengan ransum basal
yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi teki memiliki efek
hepatoprotektif. Efek ini lebih terlihat pada kelompok perlakuan IV dengan dosis 4 g/kg BB. Untuk itu
masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui toksisitas, potensi zat-zat aktif, dosis, dan
lama perlakuan yang tepat dari umbi teki.
Kata kunci : Intoksisitasa Alkohol, Umbi Teki, Hepatitis

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 200

MENURUNKAN KADAR LIMBAH ORGANIK DI SUNGAI KALIGARANG


SEMARANG MENGGUNAKAN FOTOKATALIS ZNO/ZEOLIT ALAM YANG
DIPAPARKAN PADA SINAR MATAHARI
Siti Muawanah dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 201

MERIKLON ANGGREK SPESIES SEBAGAI ALTERNATIF PERBANYAKAN


TANAMAN UNTUK MELESTARIKAN PLASMA NUTFAH
Rulita Puspitasari, Endah Susiyanti, Jesicca Deviyanti, Rahayu Kusuma A, Erly Yuliani
Budidaya Pertanian/Pemuliaan Tanaman Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Hutan sebagai tempat tumbuh alamiah anggrek sering terganggu oleh kegiatan manusia,
misalnya karena perambahan hutan, pembukaan hutan untuk pemukiman baru, usaha
pertambangan, perkebunan baru, dan penebangan pohon. Hal tersebut menyebabkan populasi
anggrek spesies terancam punah. Hal lain yang mengakibatkan terkurasnya jenis-jenis anggrek di
tempat tumbuhnya adalah semakin banyak orang yang berminat akan anggrek sehingga semakin
banyak pula anggrek yang diburu manusia. Sehubungan dengan adanya kegiatan yang dapat
menyebabkan kepunahan anggrek spesies, maka peranan konservasi menjadi semakin penting untuk
menyelamatkan anggrek alam dari ancaman kepunahan. Salah satu cara pelestarian yang dapat
dilakukan adalah dengan perbanyakan vegetatif secara in vitro yang biasa disebut sebagai meriklon.
Meriklon merupakan suatu metode perbanyakan menggunakan jaringan meristem sebagai eksplan
untuk menghasilkan klon-klon baru dengan tidak merubah sifat asli sumber eksplan. Dengan metode
ini bibit anggrek spesies yang dihasilkan diharapkan akan memiliki sifat morfologi dan genetik yang
sama sehingga program penyediaan plasma nutfah dapat tercapai.
Penelitian dilaksanakan di laboratorium Budidaya Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahan tanaman yang digunakan sebagai
sumber eksplan adalah anakan atau keiki dari anggrek spesies Dendrobium discolor. Penelitian ini
terdiri dari dua percobaan yaitu (1) pengaruh ZPT terhadap pembentukan tunas dan (2) pengaruh
intensitas cahaya terhadap kerja ZPT endogen. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan sterilisasi alat,
pembuatan dan sterilisasi media kultur, pengambilan eksplan, sterilisasi eksplan, dan penanaman.
Pada penelitian ini didapatkan cara sterilisasi eksplan yang berasal dari keiki. Sterilisasi
eksplan ini dilakukan dengan menggunakan clorox 10% yang ditambah tween 20 selama 15 menit.
Kemudian daun bagian luar dibuang sampai terlihat daun bagian dalam yang masih kecil dan pendek.
Keiki tersebut dipotong-potong berdasarkan ruasnya. Ruas-ruas tersebut kemudian disterilisasi
dengan clorox 5% yang ditambah tween 20 selama 5 menit. Strerilisasi yang terakhir yaitu dengan
membilas potongan ruas dengan air steril sebanyak 3 kali. Sterilisasi eksplan yang berasal dari
anakan, media yang sesuai, dan perlakuan yang digunakan agar eksplan dapat tumbuh dengan baik
belum ditemukan.
Kata kunci : Meriklon Anggrek, Perbanyakan Tanaman, Plasma Nutfah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 202

METODE CEPAT UNTUK KUANTIFIKASI KADAR KURKUMIN PADA TEMU


LAWAK, KUNYIT DAN SEDIAAN HERBAL KOMERSIAL SECARA
SPEKTOFOTOMETRI DERIVATIF VIS
Abstrak

Gerilda Ridwina, Nurhayani, Ismail Saleh, Fithri Amelia, Feby Ferdiansyah


MIPA Inst. Pertanian Bogor

Hasil budidaya tanaman obat di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tanaman
obat dapat diolah menjadi suatu sediaan herbal sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai
suatu pengobatan alternatif. Kunyit, temulawak, dan sediaan herbal seperti Cursil mengandung
suatu senyawaan aktif yang salah satunya adalah kurkuminoid. Kandungan minimal senyawa aktif
yang harus terdapat pada sediaan tersebut agar mempunyai aktivitas dan aman digunakan menjadi
fokus perhatian terutama untuk kalangan yang bergerak dalam industri farmasi atau jamu.
Penelitian ini diawali dengan isolasi kurkuminoid menggunakan metode ekstraksi dengan
metanol sebagai pengekstrak, kemudian konsentrasi kurkuminoid yang berada pada hasil ekstrak
ditentukan melalui metode KCKT sebagai metode referensi. Selanjutnya, konsentrasi kurkuminoid
ditentukan dangan teknik spektrofotometri derivatif vis. Larutan dibuat dengan melarutkan ekstrak
kurkuminoid dalam metanol lalu dianalisis dengan spektrofotometer uv-vis .
Kuantifikasi kurkuminoid secara spektrofotometri derivatif VIS (SDVIS) dilakukan berdasarkan
pengukuran amplitudo puncak ke garis dasar pada panjang gelombang 470 nm. Hasil analisis
kurkuminoid secara SDVIS pada kunyit, temulawak, dan Cursil menunjukkan kadar 3.4994 %b/b,
0.0422 %b/b, dan 2.5036 %b/b. Analisis secara statistik dengan menggunakan uji linearitas pada
metode SDVIS menghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar 0.9996, dan simpangan baku relatif adalah
5.12% untuk kunyit, 7.10% untuk temulawak dan 3.91% untuk tablet Cursil .
Kata kunci : Temu Lawak, Kunyit, Herbal Komersial

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 203

MODEL DISEMINASI INOVASI BUDIDAYA TANAMAN PADI SISTEM JAJAR


LEGOWO MELALUI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PARTISIPATORIS DI
MALANG RAYA

Abstrak

Muliatin, Ratna Dewi M, Ermah Fachriyani


PS Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi ,
Fakutas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang
Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Pembangunan perekonomian nasional dikembangkan dengan bertumpu sektor pertanian yang


didukung oleh sumber daya domestik dan memiliki peluang usaha, yaitu sektor agribisnis, yang
merupakan sinergi antara pertanian, agroindustri dan jasa-jasa yang menunjang pertanian. Disisi lain
komoditas beras sampai saat ini masih tetap menjadi konsumsi makanan pokok masyarakat
Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut telah diketahui bahwa budidaya tanaman padi sistem jajar
legowo merupakan rekayasa teknik tanaman padi dengan mengatur jarak tanam antara rumpun dan
antar barisan, sehingga terjadi pemadatan rumpun dan populasi tanaman menjadi bertambah..
Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dilakukan suatu penelitian tentang model diseminasi inovasi
budidaya tanaman padi sistem jajar legowo melalui pengembangan teknologi partisipatoris. Penelitian
dilakukan di Desa Bulu Tawing Kecamatan Brebek Kabupaten Nganjuk, pada bulan Februari sampai
awal Juni, mulai tahap sosialisasi hingga aksi di lapang. Sampel berjumlah 30 reponden diambil dari
Kelompok Tani "Subur Makmur" yang beranggotakan 64 petani. Bentuk data primer dan sekunder,
diambil melalui kuisioner, deep interview, pengamatan, diskusi lapang dan dokumentasi. Untuk
mengetahui efektifitas model diseminasi sistem tanam padi jajar legowo dengan teknologi
patisipatoris yaitu dengan meneliti tingkat penerimaan atau adopsi terhadap inovasi tersebut. Dari
segi adopsi inovasi menunjukkan bahwa tingkat adopsi masyarakat desa Bulu Tawing cukup bagus,
hal ini dapat diketahui dari penerapan masyarakat lebih 90% telah menerapkan sistem tanam padi
jajar legowo. Karena budidaya tanaman padi sistem jajar legowo secara analisa usaha tani lebih
menguntungkan dengan selisih + 1,45 Ton per hektare dibandingkan dengan sistem tanam padi biasa
(tapin), selain itu penggunaan pupuk juga lebih efektif.
Kata kunci : diseminasi, jajar legowo, partisipatoris

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 204

MODEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


ENTREPRENEURSHIP UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Abstrak

Tarma, Nasir Sidik, Miftah Anugrah


Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Penyusunan model pendidikan dan pelatihan pengembangan kemampuan entrepreneurship


siswa SMK ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat penerimaan lulusan SMK dalam memasuki
dunia kerja. Seyogianya, lulusan SMK dapat terserap dengan baik oleh dunia kerja. Namun,
perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa angka pengangguran lulusan SMK semakin
meningkat. Fenomena tersebut ditambah dengan situasi perekonomian yang masih belum pulih dari
krisis. Kenyataan yang diametral seperti itu memunculkan kebutuhan agar lulusan SMK dapat secara
mandiri mengembangkan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk mencapai
kemandirian usaha tersebut adalah dengan adanya mata diklat kewirausahaan. Dengan demikian,
lulusan SMK diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan kemandirian
dalam berusaha. Akan tetapi, pembelajaran kewirausahaan yang terjadi lebih menekankan pada
kemampuan kognitif sehingga siswa tetap belum dapat secara mandiri mengembangkan kemampuan
kewirausahaan. Untuk itu, diperlukan pengembangan model pendidikan dan pelatihan untuk
pengembangan kemampuan entrepreneurship siswa SMK yang lebih aplikatif. Tujuan penyusunan
model ini adalah mengembangkan model diklat pengembangan kemampuan entrepreneurship
berdasarkan pada analisis kebutuhan lapangan. Metode yang digunakan adalah studi komparatifkolaboratif model diklat kewirausahaan dan judgement expert. Hasil yang diperoleh adalah model
diklat yang dikembangkan adalah model diklat yang lebih menekankan pada pengalaman siswa dalam
mengelola usaha kecil menengah. Model ini dilakukan secara komplementer dengan mata diklat
kewirausahaan yang telah dilakukan pada kelas satu dan kelas dua. Kesimpulan yang didapat adalah
rendahnya kemampuan entrepreneurship siswa dapat diatasi dengan pendidikan dan pelatihan yang
berbasis pengalaman yang diawali dengan pengembangan dan pemupukan motivasi dan dilanjutkan
dengan pengalaman nyata siswa dalam berusaha.
Kata kunci : pengalaman, mandiri, motivasi, kewirausahaan.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 205

MODIFIKASI BENTONIT DAN UJI KINERJA BENTONIT HASIL MODIFIKASI


PADA POSES PEMUCATAN MINYAK SAWIT MENTAH

Abstrak

Irwan Nugraha, Ihsan Abdurrahman, Haris Suwandi


Program Studi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Bentonit merupakan mineral berpori yang memiliki kemampuan menyerap zat-zat organik
maupun anorganik. Bentonit alami memiliki kapasitas adsorpsi yang terbatas. Telah dilakukan kajian
aktivasi asam terhadap bentonit alami dan modifikasi terhadap bentonit hasil aktivasi asam. Aktivasi
asam terhadap bentonit alami dilakukan dengan variasi konsentrasi asam 17, 20, 23, 30 % dan variasi
waktu pengadukan 3, 5, 7 jam. Terhadap bentonit teraktivasi asam dilakukan modifikasi dengan
menggunakan garam yang berperan sebagai asam Lewis (AlCl3.6H2O) dengan variasi waktu 4, 8, 12,
16, 20, 24, 28 jam dan variasi konsentrasi bentonit/garam 20:1; 20:2; 20:3; 20:4; 20:5; 20:6 b/b.
Perubahan struktur bentonit setelah mengalami aktivasi asam dan modifikasi diuji melalui
difraksi sinar-X, spektrometri infra merah, analisis komposisi kimia, serta analisis sifat fisik dan kimia.
Aktivasi asam dan modifikasi menyebabkan adanya perubahan pada bentonit. Kinerja bentonit
teraktivasi asam dan termodifikasi diuji pada proses pemucatan minyak sawit mentah. Hasil uji kinerja
menunjukkan bentonit teraktivasi asam memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
bentonit alami dan kinerja bentonit termodifikasi lebih baik dibandingkan dengan bentonit teraktivasi
asam. Bentonit alami memiliki nilai bleaching power 20,52 %, bentonit teraktivasi asam memiliki nilai
bleaching power sebesar 73,06% dan bentonit termodifikasi dengan waktu pengadukan 24 jam dan
konsentrasi bentonit/garam 20:2 (BI-24h2) memiliki nilai bleaching power sebesar 85,96%.
Kata kunci : Bentonit, aktivasi asam, modifikasi, bleaching power.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 206

MODIFIKASI MEMBRAN SELULOSA ASETAT SEBAGAI MEMBRAN


ULTRAFILTRASI : STUDI PENGARUH KOMPOSISI TERHADAP KINERJA
MEMBRAN

Abstrak

Ali Muhammad Yusuf Shofa, Lutviatus Soliha, Ratna Tri Fauzia


Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Jember
Univ. Negeri Jember

Selulosa asetat (CA) dimodifikasi dengan menambahkan dimetil ftalat (DMP) sebagai
plastisizer. Modifikasi membran selulosa asetat dilakukan dengan metode inversi fasa. Karakterisasi
yang dilakukan adalah karakterisasi sifat fisik yaitu kerapatan dan derajat swelling, uji mekaniknya
mengunakan uji kuat tarik, uji kinerja membran menggunakan fluks dan rejeksi serta analisis struktur
membran dengan spektroskopi IR. Modifikasi membran selulosa asetat dilakukan melalui tiga tahap,
meliputi: analisis kadar asetil dalam selulosa asetat, pembuatan membran selulosa asetat dan
karakterisasi membran selulosa asetat. Parameter yang diamati adalah komposisi CA/DMP dan waktu
penguapan pelarut. Membran hasil modifikasi dengan komposisi 3% DMP, 22% CA mempunyai pori
yang lebih rapat. Hasil pengukuran kerapatan, derajat swelling, kuat tarik, fluks dan rejeksinya
berturut-turut sebagai berikut: 0,3259 gr/cm3, 2,6823 %, 0,09848 N/mm2, 6,972 (L/m2.jam) dan
92.732 %. MWCO dapat terlampaui pada dekstran dengan berat molekul 100 kD, waktu penguapan
pelarut 60 detik. Hasil uji IR menunjukkan adanya interaksi Ikatan Hidrogen antara DMP dan CA.
Kata kunci : selulosa asetat; dimetil ftalat; plastisizer; inversi fasa.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 207

MOTIVASI NON-EKONOMI PENGEMIS DI KOTA YOGYAKARTA

Abstrak

Arie Kusuma Paksi, Nugroho Budi N., Nugroho Noto Susanto


Jurusan Hubungan Intenasional, Univ Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi non-ekonomi pengemis di Kota Yogyakarta
khususnya di Masjid Gede yang berada di Kauman dan Masjid Syuhada yang berada di Kotabaru
sehingga dapat menjadi masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya mereka yang tertarik untuk
meneliti permasalahan sosial seperti pengemis. Penelitian ini juga diharapkan menjadi salah satu
masukan bagi aparatur terkait dalam upaya pengentasan permasalahan pengemis yang biasanya
sangat mudah dijumpai di kota-kota besar. Artinya, kebijakan yang selama ini hanya bersandar pada
permasalahan ekonomi saja tidaklah cukup untuk menjadi faktor penentu pengentasan permasalahan
tersebut. Pada perkembangannya hingga saat ini, permasalahan pengemis juga muncul akibat
motivasi non-ekonomi.
Penelitian ini menggunakan analisa kebijakan sebagai cara atau prosedur untuk menghasilkan
informasi mengenai masalah-masalah kemasyarakatan berikut pemecahannya. Sedangkan perolehan
datanya menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primerdilakukan melalui
observasi langsung (natural observation) dan wawancara mendalam (indepth review). Sedang data
sekundernya diperoleh dengan caramengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama
berupa buku-buku,jurnal dan majalah yang berisi tentang pendapat, teori, dalil/hukum dan lain-lain.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif, yaituanalisis yang bergerak dalam tiga komponen, yaitu (1) reduksi data (data reduction),
(2) sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing). Dari
hasil perolehan data dilapangan, peneliti berhasil membuat profil masing-masing pengemis (baik
Masjid Gede maupun Syuhada) beserta karakteristiknya dalam mengemis. Secara keseluruhan hampir
dipastikan bahwa pengemis tersebut adalah orang-orang yang mampu secara ekonomi. Selain dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (misalnya makan tiga kali sehari), pengemis tersebut juga
memiliki fasilitas-fasiltas tertentu yang terdapat dirumah mereka
masing-masing seperti TV, Radio dan peralatan elektronik yang lain. Bahkan banyak diantara mereka
juga memiliki tabungan di bank-bank swasta.
Motivasi non-ekonomi yang berhasil ditemukan dibagi menjadi tiga faktor. Pertama, budaya,
dimana pada diri pengemis tersebut sudah tertanam mental-mental pengemis. Artinya ada
keengganan (malas) pada diri mereka untuk mencari pekerjaan yang lain. Apalagi pekerjaan
mengemis mengiming-iming penghasilan yang besar dengan tenaga yang tidak begitu besar.
Akhirnya mengemis dijadikan sebuah profesi. Kedua, agama, dimana dalam agama Islam diwajibkan
bagi seorang yang mampu untuk memberikan sebagian harta miliknya kepada orang-orang yang
kurang mampu (miskin). Hal tersebut menjadi faktor eksternal yang menyebabkan munculnya para
pengemis. Sementara disisi yang lain, ada faktor internal dari pengemis itu sendiri yang terdesak
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka wajar bila banyak fenomena pengemis muncul ditempat
peribadatan seperti yang terdapat di Masjid Gede Kauman dan Masjid Syuhada. Ketiga, sosial, dalam
kategori ini, penyebab munculnya pengemis dibagi lagi menjadi dua hal yaitu, lingkungan sosial dan
keluarga. . Dari temuan-temuan dilapangan tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
motivasi non-ekonomi yang menjadi pendorong munculnya pengemis tersebut disebakan oleh tiga
faktor yaitu, budaya, agama dan sosial.
Kata kunci : Pengemis,Motivasi Non-Ekonomi, Kota Yogyakarta.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 208

NILAI GIZI BUAH BAKAU (BRUGUIERA GIMNORRHIZA LAMK) SEBAGAI


MAKANAN POKOK MASYARAKAT SOWEK KABUPATEN DISTRIK SUPRIORI
SELATAN KABUPATEN SUPRIORI
Gloria Kristisni Mori Muzendi dkk
Univ. Negeri Papua Manokwari

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 209

NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA BERBINGKAI HIKAYAT KALILA DAN


DAMINA SEBUAH KAJIAN FILOLOGIS
Dian Choirul Hadi dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 210

OBAT NYAMUK DUKU BAKAR


Desi Nur Wijayanti dkk
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 211

OPTIMALISASI ALAT DETEKTOR SINTILASI UNTUK ANALISIS SUMBER


RADIASI DARI LIMBAH CAIR
R. Giartono Arif N dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 212

OPTIMALISASI KARAKTERISTIK NUTRACEUTICAL BUAH MURBEI (MORUS


ALBA L.) MENJADI CUKA BUAH SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN
FUNGSIONAL
Abstrak

Irma Sarita ,Amelia Miranda B.E.,Fajar Hanani


Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Murbei merupakan tanaman tahunan yang berasal dari Cina. Tanaman ini dibudidayakan
karena daunnya merupakan makanan utama ulat sutera. Permasalahan yang timbul di masyarakat
adalah minimnya pemanfaatan lebih jauh dari tanaman murbei.
Cuka murbei merupakan salah satu alternatif pemanfaatan tanaman murbei sebagai pangan
fungsional. Murbei memiliki kandungan vitamin dan zat-zat kimia yang diperlukan bagi kesehatan,
seperti karoten, vitamin B1, B2, C, asam stearat, asam oleat, dan lain-lain. Karoten merupakan
prekursor vitamin A yang terdapat dalam tanaman. Sedangkan Thiamin B1 merupakan zat berupa
kristal yang terdapat dalam serealia dan diperlukan dalam metabolisme karbohidat. Vitamin B2
riboflavin terdapat pada bagian tanaman muda, berperan dalam reaksi oksidasi dan reduksi dalam
jaringan. Vitamin C bersifat mudah teroksidasi, tidak tahan panas, tetapi stabil dalam kondisi asam,
misalnya dalam buah. Potensi cuka buah murbei sebagai produk olahan dibandingkan dengan
pembuatan dalam bentuk sari buah adalah dimana pada produk cuka lebih terasa flavor-nya, kondisi
asam buah mendukung proses pembuatan cuka buah. Sedangkan bila diolah menjadi produk wine
adalah terbatasnya konsumen pada tingkat kalangan atas, dan mengandung tingkat alkohol yang
tinggi. Pada produk yoghurt, buah murbei hanya digunakan sebagai penambah rasa (bukan sebagai
bahan baku). Melalui pembuatan cuka murbei, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemanfaatan
buah murbei .
Proses pembuatan cuka murbei relatif sederhana, hampir sama dengan pembuatan cuka buah
lain, yakni melalui proses fermentasi, diantaranya fermentasi alkohol dengan galur Saccharomyces
cereviceae dan fermentasi asam cuka dengan mikroorganisme berasal dari genus Acetobacter, salah
satunya adalah Acetobacter aceti. Karakteristik dan sifat fungsional cuka murbei bersumber pada
fungsi antosianin, asam dan vitamin C terhadap kesehatan yang merupakan komposisi penting buah
murbei sebagai bahan baku pembuatan cuka buah murbei.
Pengolahan buah murbei menjadi cuka memiliki keuntungan dapat memperpanjang daya
simpan dan memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan. Produk ini bebas dari bakteri
patogen, dan dapat dikonsumsi seperti jus buah segar yang dapat menarik minat konsumen awam.
Kata kunci : cuka buah, pangan fungsional, fermentasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 213

OPTIMALISASI SIKLISASI SITRONELAL MENJADI ISOPULEGOL DARI


HASIL ISOLASI MINYAK SEREH WANGI
Marfuatun dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 214

OPTIMASI KOMPOSISI 2,4 DIKLOROFENOKSI ASETAT DAN FURFURYL


AMINO PURINE DALAM PENGHASILAN GLIKOSIDA JANTUNG SECARA IN
VITRO DARI KALUS KAMBOJA JEPANG (ADENIUM OBESUM)
Melissa Wijaya,Andreas Donny Prakasa,Vicky Ariestya Chandra,Lukas Eko Widyasmoro
Farmasi Univ. Sanata Dharma Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya penggunaan kultur jaringan untuk menghasilkan


metabolit aktif dari tanaman. Tujuannya yaitu membuktikan bahwa jaringan dapat menggantikan
tanaman asal secara fungsional, termasuk menghasilkan metabolit aktif. Dalam penelitian ini,
metabolit aktif yang diteliti yaitu glikosida jantung dari kalus daun kamboja jepang ( Adenium
obesum.). Eksplan untuk menghasilkan kalus didapat dari jaringan daun kamboja jepang yang
ditanam secara in vitro pada media MS ( Murashige-Skoog) dengan penambahan zat pengatur
tumbuh 2,4-Diklorofenoksiasetat (analog auksin) dan FAP (analog sitokinin).
Analisis dilakukan dengan membandingkan waktu inisiasi kalus, dan susut pengeringan kalus pada
kalus yang dikembangkan dalam media. Analisis kualitatif kandungan glikosida jantung kalus
dilakukan dengan cara KLT yaitu dengan membandingkan harga Rf bercak-bercak hasil
pengembangan ekstrak kalus kamboja jepang dengan standar digitoxin dalam fase diam silika G 60
F254, fase gerak etil asetat : metanol : aquadest ( 81 :11 : 8 v/v ) dengan jarak pengembangan 10
cm. Deteksi yang digunakan yaitu dengan menggunakan pereaksi vanillin asam sulfat (VAS)
berdasarkan acuan (Wagner,1984).
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa komposisi perbandingan ZPT yang baik untuk
menumbuhkan kalus adalah media dengan tambahan konsentrasi ZPT 2,4D : FAP = 4 : 0. Harga Rf
ekstrak kalus dari analisis profil KLT hampir sama dengan Rf bercak standar digitoxin sehingga dapat
disimpulkan kalus pada penelitian ini mengandung glikosida jantung seperti tanaman asalnya.
Kata kunci : Jantung, Asetat, AMINO

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 215

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI TEPUNG JAGUNG


Abstrak

EFFENDI , RONNY PUJIWIYONO , DICKY PRANANTYO


TEKNIK KIMIA Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Edible film and coating merupakan solusi pembungkus pangan inovatif yang dapat menyatu
dengan bahan makanan yang dilindungi, dan dapat dimakan serta degradable. sebagian besar berupa
jagung (tepung jagung). Edible film and coating diyakini mampu menjawab kebutuhan pasar akan
bahan pembungkus makanan yang dapat menjamin aspek higienis dan kualitas makanan yang
dilindungi, serta ramah terhadap lingkungan.
Penelitian ini dimaksudkan mempelajari dan mengembangkan proses produksi untuk
mendapatkan karakteristik film dengan kualitas optimal selanjutnya disesuaikan dalam skala industri
guna kepentingan komersial. Fokus dari penelitian ini adalah penentuan komposisi bahan yang dapat
menghasilkan karakteristik film dengan kualitas yang optimal. Pembuatan edible film dilakukan
dengan cara mencampurkan tepung jagung dengan air dan gliserol. Komposisi film yang akan
dibentuk adalah 3 gram tepung/100 gram filmogenic solution. Konsentrasi sorbitol divariasikan pada
20, 40, dan 60 gram/100 gram tepung. Konsentrasi gliserol divariasikan pada 20, 40 gram/100 gram
tepung. Lalu dibuat juga film dengan kombinasi gliserolsorbitol sebesar 20-20 dan 20-40 gram/100
gram tepung. Hasil yang diperoleh adalah larutan filmogenik yang kemudian dituangkan ke
permukaan plat. Suspensi tepung kemudian dikeringkan pada suhu 40C selama 40 jam dalam oven
berventilasi sampai mencapai berat yang konstan untuk menguapkan solvennya.
Hasil penelitian untuk perbandingan gliserol dan tepung jagung 20% diperoleh nilai kuat tarik
sampel film sebesar 2,5641 x 106 N/m2. Nilai ini menunjukkan bahwa sampel film relatif tidak terlalu
kuat. Hal ini terlihat untuk ketebalan sampel 0,09 mm, sampel agak mudah sobek dan diperoleh
persamaan model Langmuir Isotherm . Perbandingan sorbitol dan gliserol terhadap tepung masingmasing 20% diperoleh persamaan model Langmuir Isotherm . Dari hasil analisis diperoleh bahwa
penambahan sorbitol pada film relatif tidak mempengaruhi adsorptivitas uap air pada film. Hal ini
ditunjukkan bahwa persamaan adsorptivitas uap air untuk film yang mengandung
sorbitol tidak jauh
Kata kunci : Edible Film, Tepung Jagung, Optimasi Proses

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 216

PELARUT FOSFAT ANORGANIK OLEH KULTUR CAMPUR JAMUR PELARUT


FOSFAT SECARA IN VITRO
Abstrak

Agustina Dwi K. dkk


Univ. Diponegoro Semarang

Fosfat merupakan nutrient essensial yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Fosfat sebenarnya terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam tanah, namun
sekitar 95-99% terdapat dalam bentuk fosfat tidak terlarut sehingga tidak dapat digunakan oleh
tanaman (Vassileva et al., 1998). Upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan
pembuatan pupuk biologi dengan mikroba pelarut fosfat sebagai agen biofertilizer. Penelitian
terdahulu, diperoleh isolat jamur pelarut fosfat dari sampel tanah gambut yang sudah teruji
kemampuannya dalam melarutkan fosfat (Normasari, 2005). Program ini bertujuan untuk
memperoleh perbandingan isolat jamur pelarut fosfat yang tepat untuk digunakan sebagai formula
kultur campur agar dapat melarutkan fosfat secara optimal, meningkatkan kemampuan jamur dalam
melarutkan fosfat dengan adanya kerja yang sinergis dari jamur-jamur tersebut, dan menjadikan
mahasiswa mampu mengaplikasikan mata kuliah yang didapatkan yaitu mikrobiologi tanah untuk
menghasilkan pupuk biologi dengan mikroorganisme sebagai agen biofertilizer. Penelitian dilakukan
dengan 7 perlakuan kultur jamur tunggal NSJ 1, NSJ 5, NSJ 6, kultur jamur campur NSJ 1-NSJ 5, NSJ
1-NSJ 6, NSJ 5-NSJ 6, NSJ 1-NSJ 5-NSJ 6 dan kontrol. Kontrol perlakuan digunakan medium uji
Pikovskaya tanpa inokulasi jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum menunjukkan
kemampuan kultur jamur baik tunggal maupun campur dalam melarutkan fosfat dibandingkan
dengan kontrol (tanpa inokulasi jamur) dengan kecenderungan profil yang hampir sama.
Kata kunci : fosfat, mikroba pelarut fosfat, biofertilizer

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 217

PELASTARIAN TANAMAN JATI (TECTONA GRANDIS LF.) MUNA DENGAN


APLIKASI BIOTEKNOLOGI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA)
LOKAL
Abstrak

Dodi Surya Hadi


Agronomi Univ. Haluoleo Kendari

Sesuai dengan permasalahan di atas maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
membuktikan bahwa CMA lokal dapat meningkatkan daya hidup dan pertumbuhan tanaman jati Muna.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium unit Inokulan Jurusan Budidaya Pertanian dan di Rumah
Kaca Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah sampel tanah dan akar dari bawah tegakan tanaman jati lokal Muna, KOH 10%, HCl 2%,
Trypan Blue, Glukosa 50-60%, larutan PVLG, pewarna Melzer, bibit jati Muna, polibag, media tanah
dan pasir, kertas label, pupuk kandang dan air. Alat-alat yang digunakan yaitu cangkul, plastik,
saringan (berukuran 670 m, 125 m, dan 45 m), mikroskop, cawan petri, pinset spora mikro,
pengaduk, gembor, dan alat tulis menulis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
yang terdiri atas lima perlakuan yaitu : M0 = Kotrol (tanpa CMA), M1 = 10 g CMA. Polibag-1, M2 = 20
g CMA. Polibag-1, M3 = 30 g CMA. Polibag-1 dan M4 = 40 g CMA. Polibag-1. Pelaksanaan Penelitian
a. Persiapan Inokulum CMA: 1. Eksplorasi CMA di Lapangan, 2. Isolasi Spora CMA; b. Persiapan Bibit
Jati Muna; c. Inokulasi CMA Pada Bibit Jati Muna; d. Pemeliharaan; e. Pengamatan. Variabel yang
diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tinggi tanaman, 2. Diameter Batang dan 3.
Jumlah Daun; dan f. Analisis Data.
Kegunaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan dapat
menjadi masukan dalam usaha pengembangan dan pelestarian tanaman jati di Kabupaten Muna
khususnya dan Sultra umumnya, disamping itu dapat pula digunakan sebagai bahan pembanding
pada penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan penelitian ini.
Kata kunci : tanaman jati

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 218

PELET AMPAS TEH PRODUK BIOFERMENTASI SEBAGAI PAKAN SEHAT


TIKUS
Abstrak

Esty Setia Lestari dkk


Inst. Pertanian Bogor

Ampas teh merupakan limbah industri teh botol yang mempunyai potensi besar sebagai
sumber serat. Penggunaan serat ampas teh dalam ransum dapat menurunkan kadar lemak darah
dengan cara mengikat misel dan asam empedu untuk segera dikeluarkan melalui feses sehingga
peranan serat ini dapat mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh kelainan metabolisme
lemak, juga mempunyai daya ikat kation sehingga dapat mengganggu keseimbangan mineral di
dalam tubuh. Penelitian ini dirancang untuk mengkaji pengaruh modifikasi serat ampas teh melalui
fermentasi terhadap performans, kadar kolesterol dan trigliserida darah.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak,
Departemen Teknologi Produksi Ternak, Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, dan Laboratorium
Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan April sampai Juli 2006.
Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) lepas sapih strain Sprague Dawley
berumur 21 hari dengan rataan bobot badan 31,98 g 4,46 gram per ekor. Ransum perlakuan terdiri
dari 5 macam, yaitu : ransum basal (R1), ransum basal + 2,5% ampas teh tanpa difermentasi (R2),
ransum basal + 2,5% ampas teh difermentasi dengan Aspergillus niger (R3), ransum basal + 2,5%
ampas teh difermentasi dengan Rhizopus oryzae (R4), dan ransum basal + 2,5% campuran ampas
teh difermentasi dengan Aspergillus niger dan Rhizopus oryzae dengan rasio 50% : 50% (R5).
Peubah yang diamati terdiri dari konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, konversi
ransum, kadar kolesterol dan trigliserida darah. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data dianalisis dengan analisis Sidik Ragam (ANOVA), dan
apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Kontras Orthogonal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian serat ampas teh baik yang difermentasi
maupun yang tidak difermentasi tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap performans,
kolesterol dan trigliserida darah. Akan tetapi tikus yang mendapat perlakuan ampas teh produk
biofermentasi mempunyai pertambahan bobot badan dan konversi ransum yang relatif lebih baik
dibandingkan ransum basal.
Kata-kata kunci: ampas teh, fermentasi, Rhizopus oryzae, Aspergillus niger kolesterol,
trigliserida

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 219

PELUANG TERJANGKITNYA DEMAM BERDARAH DITINJAU DARI FAKTOR


SOSIOEKONOMI DI KOTA BANDUNG
Abstrak

Hadi Pranoto dkk


Univ. Padjadjaran Bandung

Penelitian ini akan mengkaji peluang terjangkitnya demam berdarah ditinjau dari
sosioekonomi penduduk. Dengan meneliti faktor-faktor dari sosioekonomi yang kemungkinan
berkaitan dengan kasus DBD ini. Faktor - faktor diatas akan diuji dan dilihat korelasinya satu sama
lain dengan menggunakan analisis regresi.
Dari hasil inilah pada akhirnya akan dibuat formulasi model matematika yang cocok digunakan
dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi mengenai peluang terjangkitnya demam
berdarah dilihat dari sosioekonomi penduduk. Selanjutnya, dari hasil penelitian ini akan didapat
referensi mengenai pencegahan dini yang tepat guna.
Kata kunci : Demam Berdarah ,Sosioekonomi,Kota Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 220

PEMAHAMAN SERTA DAMPAK PELAKSANAAN TRADISI UPACARA BERSIH


DESA DI DESA SUSUKAN, KECAMATAN SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI
Abstrak

Anita Nugraheni dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Komunikasi merupakan hal yang penting bagi pergaulan hidup bermasyarakat, apalagi bila itu
dapat berlangsung secara efektif, maka menjadi salah satu indikasi sehatnya seseorang secara
psikologis. Tentunya komunikasi memerlukan media sebagai sarana untuk mengikatkan rasa antar
orang-orang yang terlibat didalamnya. Ritual adat yang terjadi dimasyarakat pedesaan, ternyata
selain sebagai pelestarian tradisi, juga menjadi media komunikasi yang efektif untuk proses sambung
rasa bahkan menjadi media untuk mengekspresikan ide yang kemudian menjadi kemajuan hidup
bermasyarakat. Begitu juga ritual bersih desa yang merupakan salah satu tradisi yang ada pada
masyaraat Dusun Susukan Desa Pare Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri mengsekspreikan
bentuk komunikasi masyarakat desa yang khas, unik dan syarat dengan proses psikologis didalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendiskripsikan proses dan bentuk komunikasi
pada ritual apeman yang dilakukan masyarakat Dusun Susukan Desa Pare Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri. Subjek penelitian ini diambil secara purposive sampling sebanyak enam orang
warga masyarakat. Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel penelitian yaitu bentuk
komunikasi. Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat partisipan yang status kehadirannya
diketahui oleh subjek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang
dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan pedoman wawancara serta data yang berupa
tindakan subjek dan lokasi sekitar subjek dikumpulkan dengan metode observasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu berupa paparan, uraian, dan gambaran. Sedangkan
untuk mengetahui validitas penelitian digunakan metode ecological validity.
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi saat ritual bersih desa terjadi
secara langsung, yang meliputi komunikasi masalah keseharian dan pembahasan atas usulan yang
disampaikan seorang peserta oleh seluruh peserta ritual. Dampak dari ritual bersih desa bagi
masyarakat adalah munculnya rasa puas diantara mereka.
Kata kunci : ritual adat, bentuk komunikasi, masyarakat desa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 221

PEMANFAATAN 3 SPESIES POPULASI DOMINAN IKAN LAUT DALAM DARI


LAUT BARAT SEMATERA SEBAGAI SUMBER PANGAN
Wayan Nirmala Asty, Maratun Rohmah Susanti, Tri Prabowo Swasono, Gilang Aditya Putra Kinasih,
Taufiqurrahman
Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Perkembangan pengetahuan kelautan pada umumnya berjalan seiring dengan


berkembangnya teknologi pemanfaatan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini
memudahkan manusia dalam mengeksploitasi sumber daya ikan di laut. Akibatnya terjadi overfishing
pada beberapa daerah penangkapan ikan seperti di selat Malaka, laut Jawa dan laut Banda yang
menyebabkan makin sedikitnya stok ikan tangkapan. Oleh karena itu perlu adanya daerah tangkapan
baru sebagai alternatif pengganti daerah tangkapan di pesisir dan daerah pelagis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kandungan gizi 3 spesies populasi ikan
laut yang dominan di perairan barat Sumatera yaitu Beryx splendens, Hoplosthetus crassipinus dan
Bajacalifornia erimoensis. Kandungan gizi yang diteliti adalah protein, lemak, mineral, abu, asam-asam
amino dan asam-asam lemak tak jenuhnya terutama Omega 3 (-3) serta toksisitasnya.
Ikan laut dalam yang diteliti mempunyai tingkat kesegaran antara agak segar dan tidak segar.
Hoplostethus crassipinus dan Beryx splendens memiliki kadar protein tinggi (15-20%) dan berkadar
lemak rendah (<5%). Sedangkan Bajacalifornia erimoensis memiliki kadar protein rendah (<15%)
dan kadar lemak rendah (<5%). Ikan-ikan ini mengandung 17 asam amino yang terdiri dari 9 asam
amino esensial dan 8 asam amino non esensial. Asam amino esensial meliputi : histidin, arginin,
treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin dan lisin. Sedangkan 8 asam amino non esensial
meliputi : asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin, alanin, prolin, tirosin dan sistein. Asam
glutamat mendominasi kandungan asam amino dari ikan laut dalam yaitu antara 0,5130-0,7850
Sebelum dilakukan uji toksisitas, sebelumnya sampel harus diekstrak dengan 3 macam pelarut yaitu
diesktrak dengan kloroform, etil asetat dan metanol. Ikan laut dalam yang diekstrak berbobot antara
40,54-46,64 gram
Kata kunci : Ikan laut dalam,over fishing, kandungan gizi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 222

PEMANFAATAN ADSORBEN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON PADA


KNALPOT SEPEDA MOTOR 4 TAK YANG DIMODIFIKASI SEBAGAI
ALTERNATIF PENGURANGAN EMISI PB DI SURAKARTA

Abstrak

Aan Yunianto, Aryadhita Fibrilianto, Dimas Candra Atmaja


P MIPA / KIMIA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Univ. Sebelas Maret Surakarta

Pemanfaatan serbuk gergaji kayu sengon selama ini hanya sebagai bahan bakar. Ada
beberapa manfaaat lain yang dapat diterapkan pada masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan
arang aktif serbuk gergaji kayu sengon sebagai adsorben logam Pb pada emisi sepeda motor 4 tak
yang selama ini menjadi penyebab timbulnya polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu sengon menjadi barang yang bernilai tambah khususnya
sebagai adsorben. (2) mengetahui efektifitas adsorben serbuk gergaji kayu sengon dalam
mengadsorbsi Pb yang terkandumg dalam asap sepeda motor 4 tak. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen. Sampel adalah Pb yang terkandung dalam asap sepeda motor 4 tak. Teknik
analisis sampel dengan metode spektroskopi menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) serbuk gergaji kayu sengon dapat dijadikan
adsorben sehingga mampu menaikkan nilai tambah (2) adsorben dari serbuk gergaji kayu sengon
dapat mengadsorbsi Pb pada emisi sepeda motor 4 tak sebesar + 29,4179%.
Kata kunci : serbuk gergaji, arang aktif, adsorbsi, emisi Pb.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 223

PEMANFAATAN ASAM HUMAT DAN KITOSAN DARI LIMBAH KULIT UDANG


DALAM PENGOLAHAN AIR GAMBUT
Alfian Noor dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 224

PEMANFAATAN BAN BEKAS UNTUK MENGURANGI TEKANAN DAN POTENSI


PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF
Yayan Rahmadi Utomo dkk
Poltek Negeri Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 225

PEMANFAATAN BENTONIT SEBAGAI KATALIS PADAT DALAM


OPTIMALISASI DAN EFISIENSI A- TOKOFEROL (VITAMIN E)

Abstrak

Ucik Ayudianingsih, Khairun Nisa K, A Swandaru, M Yuni R, Nanik Fauziah


PS Kimia Fakultas MIPA, Universitas Airlangga, Surabaya
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

-tokoferol dikenal sebagai salah satu vitamin E yang mempunyai aktivitas antioksidan.
Sintesis senyawa dengan struktur cincin kroman ini merupakan reaksi kondensasi hidrokuinon dan
suatu alilik alkohol menggunakan AlCl3, BF3, dan ZnCl2 sebagai katalis asam Lewis. Penggunaan
katalis tersebut memiliki kelemahan yaitu harganya mahal, mengalami deaktivasi karena terikatnya
molekul-molekul air selama reaksi berlangsung sehingga tidak dapat dipakai ulang, dan pemisahan
katalis dari produk reaksi sulit dilakukan atau memerlukan bahan kimia tambahan. Untuk mengatasi
hal tersebut, Al-bentonit digunakansebagai katalis yang bersifat asam Lewis yang diperoleh dari reaksi
pertukaran ion (kation Al3+ dipertukarkan Ca2+ dari bentonit). Al-bentonit dalam reaksi kondensasi
alkilasi-siklisasi Friedel Craft dari reaksi trimetil hidrokuinon dengan sofitol mampu menghasilkan tokoferol dengan rendemen yang tinggi. Proses reaksi kondensasi sintesis -tokoferol dalam pelarut nheksana dengan suhu 50oC merupakan suhu optimum dalam menghasilkan -tokoferol.
Kata kunci : -tokoferol, bentonit, katalis

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 226

PEMANFAATAN BETOS SEBAGAI INDIKATOR BIOLOGIS KUALITAS AIR DI


SUNGAI BRANTAS MALANG
Abstrak

Ika Agrista dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat penting baik untuk saat ini
maupun masa yang akan datang. Penggunaan air secara intensif untuk pemenuhan kebutuhan
semakin meningkat, menyebabkan air (sungai) bermasalah yaitu pada kualitas air permukaan
menjadi menurun karena meningkatnya pencemaran. Pencemaran juga terjadi pada sungai Brantas
pada umumnya dan sungai Brantas wilayah Kabupaten Malang pada khususnya. Jadi akan dilakukan
penelitian tentang Pemanfaatan Bentos Sebagai Indikator Kualitas Biologis Kualitas Air Di
Sungai Brantas Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang
kualitas air sungai Brantas Kabupaten Malang, atas dasar parameter biologis bentos.
Jenis penelitian ini adalah deskripsi analitik. Adapun sample yang digunakan adalah air pada aliran
sungai Brantas di Kabupaten Malang, dengan melakukan pencuplikan sebanyak enam kali
pada masing-masing stasiun yakni Pendem, Kendalpayak, dan Kedung Pedaringan
menggunakan jaring bentos model surber dengan ukuran bingkai plot 30 x 30 cm.
pengukuran parameter Fisika - Kimia dilakukan di tiap-tiap lokasi pengambilan sample dan
kemudian dianalisa di laboratorium.
Kata kunci : Bentos, Indikator Biologis, kualitas Air.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 227

PEMANFAATAN BIOMASSA AZOLLA MICROPHYLLA SEBAGAI ABSORBEN


PB(II) DI PERAIRAN
Deasi Ari Shandi ,Descaniati Chan ,Lilik Suryati ,Puspitaningrum
Kimia Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 228

PEMANFAATAN BUAH MAHKOTA DEWA SEBAGAI BAHAN AKTIF PASTA


GIGI
Abstrak

Dynawati Sutejo, Lie Hwie, Atang Senjaya


Univ. Surabaya

Buah mahkota dewa merupakan buah yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa tengah
sebagai tanaman obat dan digunakan untuk keperluan pengobatan. Berkat ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah berkembang sekarang ini, masyarakat mengetahui bahwa buah mahkota dewa
telah teruji memiliki kandungan polifenol dan glikosida flavonoid yang mempunyai efek antiseptik.
Untuk memperoleh kandungan ini, maka dilakukan ekstraksi dengan metode perkolasi dengan
menggunakan etanol. Ekstrak etanol yang diperoleh dikentalkan dengan bantuan evaporator dan
dipekatkan dengan bantuan waterbath. Ekstrak ini diorientasikan dengan pelbagai formula hingga
diperoleh formula yang sesuai.
FORMULA : R/ CaCO3 70 %, Ekstrak 2 %, Na lauril Sulfat 15 %, Sorbitol 3 %, CMC Na 1 %,
Menthol qs, Titanium Dioxide qs dan Water ad 100 gram
Formula ini pada akhirnya diamati karakteristik fisiknya. Hasil pengamatan, yakni viskositas
lebih besar 100.000 cps dan kelarutan dalam air 1:1. Dari hasil pengamatan, peneliti menyimpulkan
bahwa pasta gigi yang telah dibuat tidak memenuhi kriteria fisik dari pasta gigi.
Kata kunci : Buah Mahkota Dewa, Pasta Gigi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 229

PEMANFAATAN BUBUK BAWANG PUTIH SEBAGAI OBAT CACING PADA


AYAM KAMPUNG
Abstrak

Kadarwati, Rani PudjiHastuti, Siti Nurjanah, Rachmad Budiman, Putri Mulya Sari
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Inst. Pertanian Bogor

Ayam kampung merupakan salah satu unggas yang pemeliharaannya sering dilakukan secara
ekstensif (di pekarangan). Hal tersebut menyebabkan tingginya peluang terinfeksi cacing khususnya
cacing Ascaridia galli dibandingkan dengan ayam yang dipelihara secara intensif. Kecacingan ini dapat
menekan pertumbuhan bahkan hingga kematian. Pengendaliaan infeksi cacing yang efektif adalah
dengan memadukan manajemen peternakan yang baik dengan pemberian antelmintika untuk
mengeluarkan cacing. Antelmintika di pasaran mahal sehingga dibutuhkan antelmintika alami yaitu
bawang putih. Bawang putih dengan kandungan zat kimianya diharapkan dapat efektif sebagai obat
cacing pada ayam kampung. Keefektifan dapat dilihat dari perubahan konsumsi, pertambahan bobot
badan, konversi ransum serta jumlah larva dalam usus halus. Konsumsi ransum dan konversi ransum
tidak menunjukkan hasil yang signifikan, sedangkan pertumbuhan bobot badan terjadi peningkatan
setelah pemberian bawang putih pada level 2.5 % dalam ransum.
Kata kunci : Ascaridia galli, antelmintika, bawang putih

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 230

PEMANFAATAN BUNGA MAWAR KUNING SORTIRAN (ROSA SP) SEBAGAI


ZAT PEWARNA ALAMI ALTERNATIF UNTUK PRODUK MINUMAN (KAJIAN
TINGKAT KESEGARAN BUNGA, KONSENTRASI PIGMEN DAN JENIS
PRODUK)
Abstrak

BAETINNISA, SRI INDRIYANI, ANIS RETNOWATI


TPHP Univ. Muhammadiyah Malang

Zat pewarna alami yang bersifat lebih aman, dapat digunakan dan dikembangkan antara lain
dari pigmen karotenoid, kurkumin, antosantin dan pigmen lainnya, dimana pigmen-pigmen tersebut
dapat kita peroleh dari jaringan-jaringan tanaman yang ada disekitar kita. Antosantin termasuk
kelompok pigmen flavonoid yang berwarna kuning dan larut dalam air. Pigmen ini umumnya bersifat
memberikan warna putih dalam medium asam dan warna kuning pada medium alkali.
Tujuan penelitian ini, adalah: mengetahui jenis pigmen antosantin bunga mawar kuning, mengetahui
kualitas pigmen alami pengaruh tingkat kesegaran bunga mawar kuning dan mengetahui sumbangan
warna akibat penambahan pigmen pada produk minuman (sari buah jeruk dan yoghurt).
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu tahap ekstraksi dan identifikasi pigmen,
dan uji respon pemberian ekstrak pigmen terhadap kualitas warna produk minuman (sari buah jeruk
dan yoghurt). Penelitian tahap pertama meliputi tahapan ekstraksi, dilakukan dengan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAK) yang disusun secara sederhana dengan satu faktor yaitu tingkat
kesegaran bunga mawar umur pajang 0, 2, 3, 4 hari). Tahapan aplikasi dilakukan dengan
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua factor
yang diulang sebanyak 3 kali yaitu: Faktor I : konsentrasi pemberian pigmen (terbaik pada tahap 1)
(0%, 1,5%, 3%) dan Faktor II : produk minuman (sari buah jeruk dan yoghurt).
Hasil penelitian menunjukan bahwa bunga mawar kuning mengandung antosantin berjenis
kuersetin dan mirisetin. Faktor tingkat kesegaran berpengaruh terhadap kadar air, kadar gula total,
absorbansi, pH, intensitas warna konsentrat L, +a dan +b. Penambahan 3 % pigmen antosantin
bunga mawar kuning dapat meningkakan intensitas warna kuning (+b) yaitu dari nilai 0,967 menjadi
3,367 (sari buah jeruk nipis) dan dari 2,067 menjadi 4,067 (susu fermentasi). Selain itu juga
penambahan 3 % pigmen antosantin bunga mawar kuning dapat menurunkan pH dari 3,450 menjadi
3,100 (sari buah jeruk nipis) dan dari pH 3,683 menjadi 3,067 (susu fermentasi.).
Kata kunci : mawar kuning, pwarna,makanan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 231

PEMANFAATAN DAUN KIRINYUH SEBAGAI PUPUK ORGANIK UNTUK


ALTERNATIF PUPUK AREA PADA TANAMAN KACANG JOGO
Abstrak

FITRI ANITA RAIS , IING SOBARI , EVA LESTARINA


Budidaya Pertanian Univ. Djuanda Bogor

Membuat dan mencari formulasi larutan kirinyuh sebagai alternatif (pengganti atau
komplemen atau kombinasi terbaik) dengan pupuk urea dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi kacang jogo. Percobaan ini menggunakan rancangan lingkungan Acak Lengkap (RAL)
dengan pola faktorial yang terdiri atas dua faktor 5 x 5. Dengan demikian terdapat 25 kombinasi
perlakuan, yang masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali, sehingga terdapat 75 satuan
percobaan, dan setiap satuan percobaan terdiri dari 2 tanaman, sehingga tanaman yang
dipergunakan dalam penelitian ini berjumlah 150 tanaman. Pemberian urea tidak memberikan
pengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang jogo. Tetapi pada konsentrasi larutan dekomposisi
kirinyuh tertentu, urea mempunyai pengaruh terhadap jumlah daun 5 dan 6 MST, bobot basah pucuk
dan akar, bobot kering pucuk dan akar, bobot nodul, nisbah akar-pucuk, jumlah bunga 5 dan 6 MST,
jumlah buah per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot kering biji, bobot 100 butir biji, dan hasil
harapan. Pemberian larutan dekomposisi kirinyuh tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan
produksi kacang jogo. Tetapi pada dosis urea tertentu, larutan dekomposisi kirinyuh mempunyai
pengaruh terhadap jumlah daun 5 dan 6 MST, bobot basah pucuk dan akar, bobot kering pucuk dan
akar, bobot nodul, nisbah akar-pucuk, jumlah bunga 5 dan 6 MST, jumlah buah per tanaman, jumlah
biji per tanaman, bobot kering biji, bobot 100 butir biji, dan hasil harapan. Ada interaksi antara dosis
urea dan konsentrasi larutan dekomposisi kirinyuh.Kombinasi perlakuan U3K4 (75 kg urea/hektar dan
40 ton daun kirinyuh segar/hektar) dan U4K1 (100 kg urea/hektar dan 10 ton daun kirinyuh
segar/hektar) sama-sama memberikan hasil yang lebih tinggi. Akan tetapi, penggunaan kombinasi
perlakuan U4K1 pada tanaman kacang jogo dengan tanah berkadar N rendah, akan lebih ekonomis.
Kata kunci : Daun Kirinyuh, Pupuk Urea ,Tanaman Kacang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 232

PEMANFAATAN DEDAK SORGHUM LOKAL VARIETAS COKLAT SEBAGI


SUMBER ANTIOKSIDAN DAN PEWARNA ALAMI
Abstrak

Juwita Ratna Dewi,Muhammad Mukhsin,Khamim Nugroho I.,Muhammad Isa


Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Sorgum merupakan sereal yang unik dibanding dengan sereal lain, karena dapat menghasilkan
polifenol yang disebut tanin. Semua sorgum mengandung fenol dan hampir semuanya mengandung
flavanoid, namun hanya jenis dengan testa berpigmen B1-B2 yang memproduksi condensed tanin
atau proantosianidin (Anonymousc, 2005). Tanin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan saat
ini dipertimbangkan untuk dimanfaatkan sebagai nutriceutical seperti anti kanker (Awika, Rooney and
Waniska, 2004).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pelarut yang paling efektif dalam proses ekstraksi
antioksidan dan pewarna alami dari dedak sorgum dan pengaruh suhu dan pH terhadap stabilitas
pewarna hasil ekstraksi dedak sorgum. Secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa penggunaan
pelarut yang berbeda akan mempengaruhi total fenol, aktivitas antioksidan, total antosianin dan
kestabilan antosianin terhadap suhu. Dari tiga macam pelarut yang digunakan, metanol, etanol 96%
dan aseton, metanol adalah pelarut yang paling efektif dalam proses ekstraksi antioksidan dan
pewarna alami dari dedak sorgum. Pewarna alami yang diperoleh dari hasil ekstraksi dedak sorgum
kestabilannya dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin tinggi suhu kestabilannya semakin menurun
yang dapat dilihat dari terus berkurangnya jumlah total antosianin. Dari tiga pelarut yang digunakan
ekstrak dengan pelarut etanol 96% kestabilannya paling baik jika dibandingkan dengan metanol dan
aseton.
Kata kunci : Dedak Sorghum,Coklat, Antioksidan,Pewarna Alami

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 233

PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (EURYCOMA LONGIFOLIA


JACK) SEBAGAI MODEL ANTIPENUAAN IN-VITRO
Abstrak

M. Riyad Filza dkk


Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

Penuaan merupakan proses alamiah akibat kerusakan oksidatif yang dipicu oleh advanced
glycation end products (AGEs). AGEs adalah senyawa reaktif yang dihasilkan dari reaksi glikosilasi.
Untuk mengurangi kerusakan oksidatif akibat AGEs diperlukan senyawa antioksidan. Pasak bumi
merupakan salah satu tanaman unggulan di Indonesia yang bermanfaat sebagai antioksidan,
terutama pada bagian akar. Akan tetapi, penggunaan akar pasak bumi sebagai antioksidan untuk
menghambat pembentukan AGEs belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
mengkaji peran pasak bumi dalam menghambat proses penuaan melalui model reaksi glikosilasi.
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yakni tahap pembuatan ekstrak metanol, tahap uji
potensi antioksidan, serta tahap pengukuran absorbansi senyawa AGEs dan senyawa dikarbonil.
Berdasarkan hasil uji potensi antioksidan, aktivitas antioksidan ekstrak metanol akar pasak bumi yang
dinyatakan dalam inhibitor concentration (IC) 50% adalah 423,5135 ppm. Dari grafik hasil
pengukuran absorbansi senyawa AGEs dan dikarbonil, ekstrak metanol akar pasak bumi terbukti
dapat menghambat pembentukan AGEs dan senyawa dikarbonil akibat reaksi glikosilasi. Selain itu,
ekstrak metanol akar pasak bumi juga dapat menghambat kerusakan protein akibat AGEs dan
senyawa dikarbonil.
Kata kunci : akar pasak bumi, antioksidan, reaksi glikosilasi, AGEs, senyawa dikarbonil

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 234

PEMANFAATAN EKSTRAK BABANDOTAN (AGERATIUM CONYZOIDES)


SEBAGAI PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PADA IKAN LELE AKIBAT
INFEKSI BAKTERI AEROMONAS HYDROPHILA
Bambang Kusmayadi Gunawan, Prihanik Marlina Widiyanti, Erik Sumbaga, Devi Stevy Devily
BUDIDAYA PERAIRAN Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Tujuan dari pemanfaatan ekstrak babandotan sebagai pencegahan dan pengobatan pada ikan
lele akibat infeksi bakteri yaitu Mengetahui potensi ekstrak daun babandotan sebagai fitofarmaka
dalam menekan pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila.
Mencari alternatif penggunaan antibiotik pada budidaya perikanan.
Menemukan dosis yang tepat dalam penggunaan daun babandotan untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit MAS pada ikan lele dumbo (Clarias sp) akibat infeksi bakteri Aeromonas
hydrophila. Alat yang digunakan dalam praktikum adalah akuarium berukuran 60x40x35 cm3
sebanyak 10 buah, blower, autoclave, bunsen, jarum ose, tabung reaksi, erlenmeyer, oven, cawan
petri, pinset, blender, baki plastik, penangas air, timbangan, pipet, alat bedah, lap basah, corong,
kain kasa, plastik hitam, jarum suntik, termometer, mikroskop, penggaris, kertas saring, tissue,
pemantik api, pelet komersil, dan sudip.
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa babandotan (Ageratum conyzoides) efektif
untuk digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila penyebab penyakit
MAS, hal ini telah dibuktikan dengan uji in vitro, yaitu dengan metoda cakram dan metoda tuang.
Akan tetapi, kegunaan babandotan (Ageratum conyzoides) untuk mengobati dan mencegah penyakit
MAS belum dapat dilaporkan dengan keterbatasan waktu dalam pengumpulan laporan sehingga saat
laporan ini dikumpulkan, uji in vivo masih terus dijalankan
Kata kunci : Babandotan,Ikan Lele

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 235

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON


F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR PADA STEK PUCUK JATI
(TECTONA GRANDIS L.)

Abstrak

R.M. Aulia El Halim, B. Pramudityo, R. Setiawan, I.Y. Habibi, M.T. Daryono


Jurusan Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Budidaya hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Tingginya minat masyarakat sekitar hutan untuk menanam jati sebagai bentuk investasi masa
depan di pekarangan semakin meningkat. Namun kurangnya asupan teknologi yang digunakan untuk
mengembangkan tanaman jati, menyebabkan usaha mereka dalam menghasilkan bibit tanaman jati
yang berkualitas dan dalam yang jumlah memadai kurang berhasil. Masyarakat sekitar hutan
cenderung menanam jati secara generatif dan biji jati ditanam secara langsung. Sedangkan untuk
menghasilkan bibit jati secara vegetatif yang khususnya dengan kultur jaringan nyaris tidak mungkin
dilakukan masyarakat karena tingginya biaya dan sulitnya perawatan. Atas dasar pertimbangan ini,
maka pembiakan jati dengan stek pucuk menjadi perhatian dalam penelitian ini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengaruh ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan akar
stek pucuk dan membandingkan pembentukan perakaran antara stek pucuk jati yang diberi Rooton F
dan yang diberi ekstrak bawang merah. Metode pendekatan diawali dengan pengambilan stek pucuk
dari kebun pangkas kemudian dibandingkan kemampuan berakarnya antara stek yang memakai
Rooton F, ekstrak bawang merah, dan kontrol. Desain percobaan pada penelitian ini menggunakan
metode rancang acak lengkap berblok (RCBD) dengan 3 blok dan 3 macam perlakuan, setiap
perlakuan terdiri dari 5 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian eksrtak bawang
merahampu menstimulasi pertumbuhan akar pada stek pucuk jati.
Kata kunci : Jati, Stek pucuk, Perakaran, Ekstrak bawang merah, Rooton F

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 236

PEMANFAATAN EKSTRAK ENZIM PAPAIN DALAM BUAH PEPAYA SEBAGAI


INHIBITOR VIRUS DENGUE
Abstrak

Yustina, Yeni Silfianingsih, Listiani, M. Syafiul Hadi


Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Tujuan dari penelitian tentang Pemanfaatan Enzim Papain dalam Buah Pepaya Sebagai
Inhibitor Virus Dengue adalah memanfaatkan enzim papain dari buah pepaya sebagai anti DBD serta
kinerjanya dalam menghambat aktivitas virus dengue.
Dalam penyusunan PKM ini, metode pendekatan yang kami gunakan adalah studi literature,
pelaksanaan percobaan, pengumpulan data, penyusunan konsep, analisa dan perencanaan serta yang
terakhir adalah penulisan laporan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Enzim Papain dalam
Buah Pepaya bisa dibuat obat alternatif DBD.
Kata kunci : Pemanfaatan, enzim, buah, virus

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 237

PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT KAYU BAKAU AVICENNIA SP. SEBAGAI


ANTI RAYAP
Makruf Ibadi dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 238

PEMANFAATAN FITOSTEROL . BEKATUL SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN


MARGARIN YANG BERKHASIAT MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL
DALAM DARAH
Umi Widiastuti dkk
Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 239

PEMANFAATAN GELATIN HASIL EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (CYLEA


BARBATA) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI CAMPURAN GEL
UNTUK ELEKTROFORESIS
Abstrak

Hasbiyan Rosyadi,Nikmatus Sholihah ,Ima Nurfajriyah


Biologi Univ. Negeri Malang

Elektroforesis merupakan salah satu teknik yang sangat vital dalam penelitian berbasis
molekuler. Bahan dasar yang digunakan untuk elektroforesis ini adalah berupa gel. Gel yang biasa
dipakai adalah gel agarose. Namun penggunaan gel agarose masih dirasa mahal untuk kepentingan
penelitian. Untuk itu diperlukan adanya bahan alternatif yang cukup murah yang dapat digunakan
sebagai bahan dasar untuk pembuatan gel elektroforesis, dalam hal ini adalah gel yang didapat dari
ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gel cincau hijau (Cyclea barbata) dapat
digunakan sebagai campuran pengganti gel untuk elektroforesis, sehingga didapat bahan alternatif
yang dapat digunakan sebagai campuran pengganti gel untuk elektroforesis. Hal ini tentunya akan
menggairahkan penelitian tentang elektroforesis gel agarose karena gel yang diperoleh dari cincau
hijau (Cyclea barbata) berharga murah. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif komparatif yaitu
membandingkan gel agarose dan campuran gel cincau hijau dengan agarose sebagai bahan
campuran gel untuk elektroforesis terhadap kualitas pemisahan DNA.
Gel yang diperoleh dari ekstrak daun cincau dengan konsentrasi 10 % digunakan untuk
campuran gel agarose dengan perbandingan 1 : 1. Gel campuran ini kemudian dibandingkan dengan
gel agarose murni. Sampel DNA yang digunakan adalah DNA total dari tiga sapi bali dengan strain
yang berbeda yang didapat dari laboratorium biologi molekuler Universitas Brawijaya Malang melalui
elektroforesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada campuran gel cincau hijau, pita-pita DNA mampu
bergerak dan terseparasi. Namun dalam proses running membutuhkan waktu dua kali lebih lama
dibandingkan dengan DNA yang diseparasi oleh gel agarose. Selain itu, hasil yang diperoleh setelah
didedahkan sinar UV dengan transilluminator, ternyata band DNA yang diseparasi pada campuran gel
cincau tidak berpendar. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pendaran pada saat pemotretan.
Berbagai zat yang terkandung dalam daun cincau menyebabkan proses pergerakan atau pemisahan
DNA sampel lambat karena pori-pori matriks gel kecil. Setelah didedahkan pada sinar UV, ternyata
pita-pita DNA sampel tidak nampak. Hal ini dikarenakan etidium bromide sebagai zat pendar pada gel
cincau hijau tidak bisa berpendar. Hal ini disebabkan karena fungsi etidium bromide terhalangi oleh
pigmen hijau daun cincau hijau, serta molekul-molekul lain yang masih ada pada gel karena gel
cincau hijau ini belum murni. Padahal seharusnya dengan menggunakan pewarna etidium bromide
pita DNA dapat dideteksi oleh pendedahan langsung dibawah sinar UV meskipun dalam jumlah 1 ng.
Selain itu dalam daun terdapat kloroplas, yang terdiri dari kloropil yang berfungsi menyerap sinar
ultraviolet.
Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya penelitian lanjutan dengan adanya pemurnian gel
cincau dari pigmen maupun zat yang menggangu proses elektroforesisi lainnya. Selanjutnya
diharapkan ada penelitian yang menggunakan bahan alternatif lainnya yang nantinya dapat
digunakan sebagai gel yang lebih efektif dan lebih efisien untuk elektroforesis.
Gel yang diperoleh dari ekstrak daun cincau dengan konsentrasi 10 % digunakan untuk campuran gel
agarose dengan perbandingan 1 : 1. Gel campuran ini kemudian dibandingkan dengan gel agarose
murni. Sampel DNA yang digunakan adalah DNA total dari tiga sapi bali dengan strain yang berbeda
yang didapat dari laboratorium biologi molekuler Universitas Brawijaya Malang melalui elektroforesis.
Kata kunci : Gelatin, cincau hijau, Agarose, Elektroforesis, Bahan alternatif

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 240

PEMANFAATAN HIDROLISIS BEBERAPA JENIS XILAN DENGAN ENZIM


XILANASE SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI XILITOL

Abstrak

Rizki Indra Irawan , One Asmarani, Anita Kurniati, Mirza Ardella Saputra
PS Kimia Fakultas MIPA, Universitas Airlangga, Surabaya
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan enzim xilanolitik rekombinan dari E.coli
DH5 (pTP510) dalam menghidrolisis beberapa jenis xilan komersial dan menganalisis produk gula
pereduksi yang dihasilkan. Enzim xilanolitik rekombinan ( -xilosidase dan -L-arabinofuranosidase)
mampu menghidrolisis beberapa jenis xilan komersial (oat-spelt xylan, birchwood, wheat, rye, dan
arabinan) dengan aktivitas xilanolitik yaitu : oat-spelt xylan (173,33 U/mL), birchwood (92,22 U/mL),
wheat (652,22 U/mL), rye (494,44 U/mL), dan arabinan (340 U/mL). Uji aktivitas enzim xilanolitik
menggunakan substrat spesifik p-nitrofenil- -D-xilopiranosida (pNP-x) menunjukkan aktivitas
xilosidase sebesar 1,5869 mol/menit (Unit). Produk hidrolisis dianalisis dengan HPLC.. Hasil
menunjukkan bahwa xilosa, arabinosa, dan xilo-oligosakarida dihasilkan dari hidrolisis birchwood,
wheat, rye, dan arabinan, sedangkan xilosa dan arabinosa dihasilkan dari hidrolisis oat-spelt xylan.
Dan hasil hidrolisis yang telah difermentasi menunjukkan produk utama berupa etanol.
Kata kunci : enzim xilanolitik, pNP-x, pTP510, xilan komersial, fermentasi.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 241

PEMANFAATAN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) UNTUK


MENGAWETKAN IKAN PINDANG BANDENG (CHANOS CHANOS)
Abstrak

Ramses Nita Hariawanty,Ema Rahmadani,Latifa Dinar


Biologi Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Pemindangan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan ikan dengan merebus dalam
larutan garam. Tingginya konsentrasi air dan gizi ikan menyebabkan ikan mudah mengalami proses
pembusukan oleh autolisis atau mikroba sehingga keawetannya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan efektifitas jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam mengawetkan pindang ikan Bandeng
(Chanos chanos). Hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif untuk pengawetan pindang secara
alami. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap pindang ikan. Perlakuan
tersebut berupa perendaman ikan dengan jeruk nipis dalam berbagai konsentrasi (0%, 25%, 50%,
75%, dan 100%) dan waktu perendaman (0, 30dan selama penyimpanan ) yang berbeda. Data
yang diambil merupakan data hasil uji organoleptik berupa bau, rasa, warna, kekenyalan dan jumlah
mikroba yang tumbuh. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik ANOVA
faktorial.
Kata kunci : Jeruk, Pindang, Bandeng

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 242

PEMANFAATAN KITIN DARI LIMBAH UDANG WINDU (PENAEUS


MONODON) UNTUK PENGENDALIAN INFEKSI BAKTERI AEROMONAS
HYDROPHILA PADA IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)
Abstrak

Khaidhar Maruf ,Musliati,Lili Sutra Liawahab ,Mansur Haskal


Perikanan Univ. Haluoleo Kendari

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kitin dari kulit udang dalam meningkatkan
kekebalan tubuh ikan mas terhadap infeksi bakteri A. hydrophila melalui pengamatan perubahan
jumlah eritrosit (kadar hematkrot darah) dan kelangsungan hidup ikan setelah dilakukan infeksi
buatan.
Penelitian ini berlangsung mulai April sampai Juni 2006. Penelitian dilaksanakan di
Laboratorium Jurusan Perikanan, Universitas Haluoleo. Materi Penelitian : 1. Bahan, Bahan yang
digunakan adalah ikan mas dengan berat + 100 gram/ekor, kulit udang, bahan pakan ikan berupa
tepung ikan, tepung kanji,agar dedak halus, ampas tahu, minyak ikan, mineral dan vitamin kompleks,
isolat bakteri A. hydrophila koleksi Laboratorium Kesehatan Ikan Institut Pertanian Bogor, TSA (Triptic
Soya Agar), TSB (Tripic Soya Broth), physiological saline (NaCl 0,825%), alkohol 70%, Na-sitrat, HCl 3
N, enzim protase (papain). 2. Peralatan, Peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan ikan antara
lain wadah penelitian berupa akuarium berukuran 60x40x40 cm dan bak fiber 1 ton. Sebelum
digunakan, peralatan tersebut disucihamakan dengan cara direndam dalam KMnO4 denagn
konsentrasi 3 5 ppm selama + 24 jam. Peralatan mikrobiologis dan pengukur kadar hematokrit
yang digunakan adalah timbangan elektrik, tabung reaksi, erlenmeyer, cawan petri, gelas ukur,
tabung kapiler, mistar ukur hematokrit, kertas saring Whatman 42, creatoseal penangas, water bath,
oven, sentrifuse, kapas, inkubator, jarum ose, spektrofotometer, refrigerator, autoclave, syringe,
mikroplate, mikropipet, tabung, eppendorf, penggerus, pinset, pisau bedah, gunting skapel, kapas,
kertas tissue, objek glass, pipet ukur, mikroskop, kamera. Peralatan pengukur kualitas air yang
digunakan adalah thermometer dan pH-meter.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Diperoleh kitin dari ekstraksi kulit
udang sebesar 39,4%. 2. Kitin yang dicampurkan dalam pakan dapat dikonsumsi dengan baik oleh
ikan mas. 3. Kitin menunjukkan efek stimulasi pada ikan mas. Kadar hematokrit menunjukkan
perbedaan nyata pada hewan uji yang diberi pakan berkitin. Kelompok ikan kontrol memiliki kadar
yang terendah yaitu mencapai 21% sedangkan perlakuan terbaik adalah kelompok dengan
penambahan kitin 40 mg/kg pakan dengan kadar hematokrit mencapai 32%. 4. Kelangsungan hidup
ikan tidak berbeda antara perlakuan. Keseluruhan kelompok hewan uji mencapai 100%. 5. Parameter
kualitas air mendukung kelangsungan hidup ikan mas serta mendukung munculnya efek stimulasi.
Kata kunci : ikan mas, kulit udang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 243

PEMANFAATAN LIDAH BUAYA UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH


PADA PENDERITA DIABETES MILLITUS
Abstrak

Dewi Masyito Kartika, Viana Trisila Dewi, Ilmiyah jayanti


Biologi Univ. Muhammadiyah Malang

Lidah buaya (Aloe vera) berkhasiat sebagai antidiabetes, pada tanaman Lidah buaya (Aloe
vera) terdapat chromium yang dapat menurunkan kadar gula darah dan Lidah buaya (Aloe vera) juga
mengandung Zn, K, Fe, Vitamin A, Asam folat dan Kholin selain itu gel lidah buaya juga mengandung
vitamin B1, B2, B12, Vitamin C, E dan mineral.
Diabetes mellitus adalah suatu sindroma khas ditandai dengan hiperglikemia kronis serta gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan, relative atau
absolute sekresi insulin atau kerja insulin (Bennet, 1994 dalam Saleh, 2000). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran dekok lidah buaya (Aloe vera) dalam menurunkan kadar glukosa
darah dan berapa konsentrasi dekok lidah buaya (Aloe vera) yang memberikan hasil terbaik dalam
menurunkan kadar glukosa darah.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dekok Lidah buaya (Aloe vera) dapat menurunkan kadar
gula darah pada penderita diabetes mellitus dan didapatkan data sebagai berikut konsentrasi 0,5ml/
hr rata-rata kadar gula darah 123, konsentrasi 1ml/ hr rata-rata kadar gula darah 114, konentrasi 1,5
ml/ hr rata-rata kadar gula darah123 dan pada konsentrasi 2 ml/ hr rata-rata kadar gula darah 124,
sedang untuk kontrol normal kadar gula darahnya 126, untuk kontrol hiperglikemia kadar gula
darahnya 177 . Sehingga di dapatkan konsentrasi yang optimum untuk menurunkan kadar gula darah
yaitu pada konsentrasi 2ml/ hr. jadi dekok Lidah buaya (Aloe vera) dapat digunakan untuk
menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes mellitus
Kata kunci : Diabetes Mellitus, Lidah buaya (Aloe vera) ,.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 244

PEMANFAATAN LIMBAH ABU HASIL PEMBAKARAN TANDAN KOSONG


KELAPA SAWIT SEBAGAI KATALISATOR SINTESIS BIODIESEL DARI
MINYAK SAWIT
Abstrak

Rizmahardian Ashari K.,Agus Kurniawan,Mega Sari,Sabda Agung


Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak

Upaya untuk mencari dan mengembangkan sumber bahan bakar diesel alternatif guna
menutupi kekurangan BBM pada masa mendatang terus dilakukan. Salah satu sumber yang dinilai
lain-teknik sebagai bahan bakar diesel alternatif yaitu bahan bakar yang berasal dari tanaman (seperti
minyak nabati). Bahan bakar diesel alternatif dibuat via konversi trigliserida menjasdi metil ester asam
lemak (metanolisis). Pada tingkat harga BBM saat ini, pembuatan minyak diesel dari stearin dinilai
belum ekonomis mengingat biaya produktif yang relatif masih mahal. Salah satu cara untuk menekan
biaya produksi ini adalah pemanfaatan katalis yang murah. Katalis yang sangat mungkin berharga
murah adalah katalis abu yang berasal dari tandan kosong sawit. Abu tandan sawit mengandung
banyak K2CO3 murni. Jumlah katalis yang dibutuhkan dalam pembuatan biodiesel dari minyak sawit
menentukan perolehan jumlah biodiesel. Kelebihan katalis akan mengakibatkan terbentuknya emulsi
pada produk biodiesel. Sedangkan kekurangan katalis mengakibatkan jumlah biodiesel yang
dihasilkan berkurang. Konsentrasi katalis abu tandan kosong kelapa sawit terbaik dalam sintesis
biodiesel adalah 3 % dari berat metanol dan minyak.
Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Katalisator Sintesis, Biodiesel

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 245

PEMANFAATAN LIMBAH ABU LAYANG (FLY ASH) MENJADI MATERIAL


TEREMBANI MNO2 DAN PENGGUNANNYA PADA DESINFEKTASI
FOTOKATALITIK BAKTERI ESCHERICHIA COLI
Khoirul Himmi Setiawan dkk
Univ. Islam Indonesia Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 246

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU MENJADI MINUMAN FERMENTASI


FUNGSIONAL SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBANYA
Fransiska Ariyanti, Dini Ratih Andriyani, Noviladelfia Dian Estitika, Nurul Fadlilah, Yusnita Mirna
Anggraeni
MIPA/ Biologi Univ. Diponegoro Semarang

Abstrak

Limbah cair tahu merupakan salah satu limbah industri pembuatan tahu yang jumlahnya
sangat melimpah dan seringkali dibuang begitu saja ke dalam aliran sungai. Limbah cair tahu
merupakan sisa dari proses pengolahan tahu yang tidak tergumpalkan di mana di dalamnya masih
ada kandungan protein yang cukup tinggi. Limbah cair tahu dalam konsentrasi tertentu dapat
menimbulkan bau yang tidak enak serta dapat menurunkan kualitas air. Pemanfaatan limbah cair
tahu untuk pembuatan minuman fungsional dapat memberikan solusi untuk mengatasi pencemaran
dan dapat memanfaatkan sesuatu yang tidak berguna menjadi bernilai ekonomis.
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi Dasar Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Diponegoro pada bulan Maret - Juli 2006. Materi penelitian ini menggunakan limbah cair
tahu yang diambil dari industri rumah tangga di daerah Mrican Semarang. Limbah cair tahu ini
dimanfaatkan untuk dijadikan minuman fungsional dengan menggunakan kultur campuran bakteri
asam laktat sehingga dihasilkan formulasi minuman yang terbaik. Minuman fungsional yang terbentuk
semacam soygurt. Minuman fungsional ini diuji aktivitas antimikrobanya terhadap beberapa bakteri
patogen.
Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan kosentrasi gula
antar perlakuan dan kontrol. Kontrol perlakuan tanpa adanya penambahan gula. Parameter yang
diamati meliputi organoleptik yang meliputi rasa, aroma, kekentalan dan kesan, nilai pH, total asam
laktat tertitrasi, total bakteri asam laktat, daya cerna in vitro, uji ketahanan garam bile dan uji
aktivitas antimikroba. Analisis data yang digunakan Analysis of Varian (ANOVA) dengan taraf
kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Jika Fhitung> Ftabel dilakukan uji
lanjut dengan uji Duncan. Analisis data organoleptik menggunakan uji hedonik. Data yang diperoleh
dilakukan analisis menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95 % untuk
mengetahui perbedaan antar perlakuan. Jika Fhitung> Ftabel dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi minuman yang paling disukai oleh panelis
adalah perbandingan susu segar 75% dan LCT 25% serta penambahan gula sebanyak 10%.
Minuman fungsional ini mempunyai range pH antara 3.52 - 3.55, nilai keasaman minuman fungsional
berkisar antara 1.13 - 1.29, total bakteri asam laktat minuman fungsional berkisar antara 1.92x109 1.61x1010, minuman fungsional mengandung zat antitripsin rendah sehingga protein dapat dipecah
oleh enzim tripsin menghasilkan asam-asam amino, BAL dalam minuman fungsional tahan terhadap
garam bile, dan aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli.
Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Limbah Cair Tahu, Minuman Fermentasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 247

PEMANFAATAN LIMBAH GAS KOLEKTOR HASIL PENGOLAHAN LOGAM PT.


KRAKATAU STEEL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN CONBLOCK

Abstrak

Kiki Marina Murdiani, Nendi Apriyandi , Armando Pensa dan Fitri M


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, Jakarta
Poltek Negeri Jakarta

Salah satu limbah yang dihasilkan PT. KRAKATAU STEEL adalah limbah gas kolektor dengan
butiran yang sangat halus dan jumlahnya cukup besar. Limbah gas kolektor terdiri dari 0,9867 %
karbon, 22,993 % oksigen, 4,8867 % natrium, 18833 % magnesium, 2,27 % silika, 6,31 % khlorin,
5,3767 % kalium, 3,52 % kalsium, 2,0667 % mangaan, 38,0133 % Fe dan element lainnya (Budiono
& Pretty, 2005). Sampai saat ini limbah tersebut dibiarkan begitu saja dan belum dimanfaatkan
sehingga untuk membuangnya membutuhkan areal yang cukup luas. Selain itu, limbah tersebut
dapat menyebabkan polusi udara, apalagi pada saat musim kemarau. Dilihat dari komposisi kimia dan
bentuk secara fisis, maka limbah dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada campuran conblock.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan limbah sebagai bahan pengisi pada
campuran conblok. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sifatsifat conblock ( secara visual , daya
serap dan kuat tekan) conblock dengan campuran limbah gas kolektor PT.Krakatau steel dan untuk
mencari komposisi limbah yang menghasilkan sifat-sifat conblok (secara visual, daya serap air dan
kuat tekan) yang sesuai dengan standar SNI. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan
cara membuat benda uji conblock ukuran 8 x 10 x 20 cm.Prosedur pengujian kualitas conblock
menggunakan metode Pengujian BahanSNI 03 0348 - 1989 tentang Mutu dan Cara Uji Bata Beton
Pejal.Data dianalisis dengan cara mencari rata-rata dari sifat fisik dan mekanis conblockdari masingmasing komposisi, kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar SNI. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa ukuran bata beton pejal memenuhi standar untuk conblock ukuran kecil, secara
visual terlihat bahwa conblock pada penambahan limbah sebesar 4% dan 10% conblock mempunyai
performance yang lebih baik dibandingkan dengan conblock tanpa limbah, nilai penyerapan air
sebesar 13,36 % untuk conblock tanpa limbah ,10,58 % untuk conblock dengan limbah 2 %,nilai
penyerapan air 9,55 % untuk conblock dengan limbah 4 %,,nilai penyerapan air 14,3 % untuk
conblock dengan limbah 10% . Kuat tekan conblock dengan limbah 0% sebesar 6 kg/cm2, limbah 2%
sebesar 12kg/cm2. limbah 4% sebesar16,8 kg/cm2 limbah 10% sebesar 1,4 kg/cm2. Dilihat dari kuat
tekannya, conblock yang memenuhi standar SNI adalah conblock dengan komposisi Limbah 2% dan 4
%.
Kata kunci : Limbah gas kolector, conblock, kuat tekan, penyerapan air

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 248

PEMANFAATAN LIMBAH KARET SEBAGAI BANTALAN PERLINTASAN REL


KERETA API

Abstrak

Samsul Bahroni MS,Galuh Catur Wisnu P,Ibrahim


,Taslim Maulana
Putri Nuramalia
MIPA/ Kimia Univ. Lampung

Karet skim sangat terbatas penggunaannya karena mutunya sangat rendah, sehingga perlu
peningkatan mutu sebelum digunakan. Karet skim mempunyai sifat elastis, tetapi tingginya kadar
bahan-bahan bukan karet yang bersifat sensitif terhadap pembusukan dan oksidasi molekul keret
mengakibatkan rusaknya anti-oksidan alam yang terdapat dalamnya dan menimbulkan bau yang
menyengat. Meningkatkan mutu karet skim , sebagai suatu usaha dalam memanfaatkan limbah karet
skim, dengan cara mencampurkan bahan yang mempunyai sifat daya tekanan / kekerasan misalnya
semen atau aspal.
Pemanfaatan limbah karet skim sebagai bantalan rel kereta api, karena dapat mengurangi
daya reaksi hingga 70% getaran dan memungkinkan bantalan bergerak bebas saat terjadi getaran,
karena secara alami karet alam memiliki sifat fleksibilitas dan menyerap energi. Selama ini pada
daerah perlintasan rel kereta api, bantalan terbuat dari beton yang tidak mempunyai daya elastisitas
dan tidak tahan getar. Akibatnya bantalan sering mengalami kerusakan yang mengakibatkan sering
terjadi kecelakaan karena relnya. Dalam penelitian ini bantalan rel kereta api, dibuat dengan
mencampurkan limbah karet skim, partikel ban bekas, semen dan pasir sebagai bahan penguat dalam
berbagai komposisi. Penelitian yang dilakukan diawali dengan pencucian limbah karet skim
menggunakan air, kemudian direndam dengan larutan NaOH 5% selama 1 malam. Selanjutnya
dilarutkan dengan pelarut
antara lain bensin, kloroform, aseton, minyak tanah, metanol, asam sulfat, n-heksana, asam klorida,
dan asam formiat. Pelarut yang melunakkan limbah karet skim adalah bensin dan kloroform,
sedangkan pelarut minyak tanah kurang dapat melarutkan dan pelarut yang lain tidak dapat
melarutkan limbah karet skim. Dengan mengasumsikan bahwa dengan melunaknya limbah karet skim
diharapkan menyatunya limbah karet skim dengan material yang lain agar didapat bantalan yang
sesuai harapan, sehingga hasil perendaman limbah karet skim dengan kedua pelarut di atas
digunakan untuk tahap berikutnya yaitu penentuan komposisi yang baik antara limbah karet skim dan
karet vulkanisir. Dari hasil percobaan didapat komposisi yang baik adalah limbah karet skim : partikel
ban bekas (3:1) Prosedur berikutnya adalah melihat pengaruh penambahan semen dan mencari
persentase yang sesuai dalam komposisi limbah karet skim : karet vulkanisir : semen. Berdasarkan
hasil pengamatan dengan penambahan semen maka campuran memiliki kekerasan. Persentase
semen dalam komposisi limbah karet skim : karet vulkanisir : semen sebesar 50% yang berarti semen
yang ditambahkan memiliki perbandingan dengan komposisi limbah karet skim : karet vulkanisir
sebesar 1:1. Pengaruh penambahan lateks pada campuran limbah karet skim, karet vulkanisir dan
semen berfungsi sebagai daya rekat sehingga bantalan yang dihasilkan tidak mudah pecah / retak.
Sehingga komposisi akhir yang baik adalah karet skim : partikel ban bekas : semen : Pasir (3:1:3:1),
komposisi tersebut memiliki daya tahan tekanan sebesar 5, 10 dan 15 ton serta tahan terhadap asam
pada suhu 30-40 oC.
Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Limbah Karet, Rel Kereta Api

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 249

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH COKLAT (THEOBROMA CACAO)


SEBAGAI MATERIAL ADHESIF
SUSANTI,DWI AGUSTIN, IMROATUL KHASANAH
MIPA/Kimia Univ. Jember

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 250

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA)


SEBAGAI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) ANTIOKSIDAN DAN APLIKASINYA
DALAM PENGASAPAN IKAN BANDENG (CHANOS CHANOS F.)

Abstrak

Titisari Dian Pertiwi, Herda Bolly, Mirna Dyah Praptitorini


PS Tekn Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang
Perikanan Univ. Diponegoro Semarang

Kacang tanah (Arachis hypogea) baru dimanfaatkan bijinya saja, sedangkan pemanfaatan
kulit baru dilakukan sebagai makanan ternak. Kulit kacang tanah (Arachis hypogea) ditengarai
memiliki zat penting seperti yang terkandung dalam bijinya, termasuk zat antioksidan. Salah satu cara
yang dapat dilakukan bagi pemanfaatan limbah yang melimpah ini adalah dengan mengolahnya
menjadi asap cair. Asap cair mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan pengasapan yang
telah dilakukan sebelumnya (rumah pengasapan dan smoking cabinet), yaitu dari sisi keamanan
pangan dan kesehatan pengasap. Pada kegiatan ini dibuat asap cair dengan bahan baku limbah kulit
kacang tanah (Arachis hypogea) dan aplikasi pada pengasapan ikan Bandeng (Chanos chanos F.).
Asap cair dari bahan baku ini diharapkan mampu memberikan manfaat antioksidan bagi konsumennya.
Kata kunci : limbah kulit kacang tanah, asap cair, ikan Bandeng asap

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 251

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI DAN TEH YANG DIFERMENTASIKAN


DENGAN INOKULAN MIKROBA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
TANAMAN CABAI DI KAB. KEPAHIANG BENGKULU
Abstrak

Darus Salam,
Agronomi Fakultas Pertanian Univ. Bengkulu

Banyak faktor yang mempengaruhi produksi cabai, diantaranya kondisi tanah. Kabupaten
Kepahiang-Bengkulu merupakan daerah yang didominasi oleh jenis tanah Ultisol (Podsolik merah
kuning). Tanah ini dicirikan dengan unsur hara yang rendah, tingkat kemasaman tinggi, Konsentrasi
Al-dd tinggi, kahat unsur N, P, K dan Ca, dan kandungan bahan organik rendah. Usaha untuk
meningkatkan produktifitas sistem pertanian lahan kering masam di daerah tropika secara
berkelanjutan dapat dilakukan melalui pemulsaan dan pengolahan tanah, penambahan bahan
organik, kapur dan pupuk NPK dan optimalisasi pola tanam. Selain penggunaan varietas unggul,
upaya peningkatan hasil cabai pada lahan kering masam (Ultisol) dapat dilakukan dengan
pemanfaatan bahan organik (limbah pertanian) dan pemanfaatan biofertilizer.
Penyediaan bahan organik di lapang dilakukan dengan jalan mengembalikan sisa panen
seperti limbah kulit kopi. Penggunaan bahan organik dalam bentuk kompos dapat berperan tidak
hanya untuk meningkatkan unsur tanaman dan perbaikan sifat fisik tanah, tetapi juga dapat
mengurangi serapan Al oleh tanaman. Pemanfaatan biofertilizer yang dikombinasikan dengan pupuk
anorganik dan organik memberikan prospek cukup baik untuk memperbaiki dan meningkatkan
produktivitas tanah.
Kegiatan ini bertujuan untuk Membandingkan pertumbuhan dan hasil cabai dengan perlakuan
bahan organik berupa limbah kulit kopi yang difermentasikan dengan inokulan mikroba, dan
mengukur kemampuan dari limbah kulit kopi dalam meningkatkan produksi Cabe pada tanah Ultisol
(Podsolik Merah Kuning) di Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu.. kegiatan ini dimulai dari bulan
Mei 2006 dan diperkirakan berakhir pada bulan Agustus 2006 di Desa Kelilik Kabupaten Kepahiang Bengkulu.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor
tunggal. Faktor tersebut yaitu dosis limbah kulit kopi yang terdiri dari K1= 5 ton ha-1, K2 = 10 ton ha1, K3 = 15 ton ha-1, K4 = 20 ton ha-1, K5 = 25 ton ha-1, K6 = 30 ton ha-1 dan K7 = 35 ton ha-1.
Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman saat berbunga, tinggi tanaman saat panen, jumlah
cabang primer, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot segar buah/tanaman, diameter
buah, rerata panjang buah, bobot kering berangkasan, berat akar tanaman, panjang akar, dan umur
panen pertama Variabel pengamatan belum dapat sepenuhnya disajikan karena masih dalam tahap
pengamatan terutama variabel yang berhubungan dengan hasil panen. Jenis kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah penanaman, pengaplikasian limbah kulit kopi dan EM4, pemupukan, dan
sekarang masih proses pemeliharaan serta pengamatan baik pertumbuhan dan hasil panen. Kegiatan
yang lakukan melibatkan beberapa masyarakat yang berada di lokasi kegiatan. Masyarakat terjun
langsung ke lapangan untuk melihat proses pengaplikasian limbah kulit kopi dan EM4. Data
pengamatan belum dapat disajikan karena 90 % data tersebut akan diperoleh pada saat panen
namun dari beberapa referensi hasil penelitian bahwa pemberian bahan organik akan memberikan
masukan baik pada tanah maupun pada tanaman itu sendiri. Menurut Zainal et al. (1998) bahwa
penggunaan bahan organik dalam bentuk kompos dapat berperan tidak hanya untuk meningkatkan
unsur tanaman dan perbaikan sifat fisik tanah, tetapi juga dapat mengurangi serapan Al oleh
tanaman. Demikian pula menurut Hairian (1996), bahan organik selain berfungsi untuk menambah
unsur hara, juga digunakan untuk menekan kelarutan Al dalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan pemberian kompos alang-alang dapat menurunkan kandungan Al dari 2,08 menjadi
0,38 me Al/100 g tanah (Makmun, 1991).
Hasil analisis data untuk tinggi tanaman rata pada perlakuan dan kontrol tidak berbeda nyata
secara statistik. Ini dikarenakan tanaman masih dalam fase perumbuhan vegetatif.
Kata Kunci : Pemanfaatan Limbah ,

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 252

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN UTAMA NATA DE


BANANA SKIN DENGAN KUALITAS EKSPOR
Abstrak

Aris Afandi, Muhammad Hadi Maruf, Rochisiyah


Tekn. Pertanian / Tekn. Industri Pangan Poltek Negeri Pertanian Jember

Pisang merupakan komoditas unggulan Kabupaten Jember. Sisi lain pemanfaatan produk
pasca panen pisang adalah limbah yang merupakan 1/3 bagian dari buah tersebut. Data dari Dinas
Kebersihan dan Pertamanan menyebutkan bahwa limbah kulit pisang tersebut memberikan kontribusi
29% dari total limbah yang harus terangkut setiap harinya, sedang pemanfaatannya sebatas sebagai
makanan ternak.
Hasil penelitian mengenai limbah mengarah pada penggunaan kulit pisang sebagai substrat
pembuatan Nata de banana skin dengan hasil yang memuaskan dan menguntungkan dari sisi
ekonomis yang dapat meningkatkan taraf hidup pedagang dan masyarakat yang memanfaatkan.
Disamping itu Dinas yang terkait dapat diuntungkan dengan adanya program ini yaitu Dinas
Kebersihan dan Pertamanan pada penghematan transportasi pengangkutan sampah kulit pisang serta
Dinas Kesehatan.
Kegiatan dilakukan di Pondok Pesantren AL ISLAH dengan seleksi peserta awal yang mempunyai
motivasi dan sanggup menyebarkan inovasi ini meskipun program PKM telah selesai. Hasil kegiatan
dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan terdapat sustainability program dengan kontinyuitas
produksi Nata yang dihasilkan karena dirasakan menguntungkan. Setiap dua bulanan diadakan
pertemuan yang membahas permasalahan yang terjadi dan sosialisasi ke anggota yang baru.
Kata kunci : pemanfaatan, limbah, pisang, ekspor

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 253

PEMANFAATAN LIMBAH PELEPAH PISANG DAN JERAMI PADI SEBAGAI


BAHAN PENGISI PEMBUATAN LIST PROFILE
Dotik Wahyuni Fitriani ,Taufik Resi Wiraputra,Dian Benny Setyawan
Teknologi Hasil Hutan Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 254

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK (POLISTERINA) DAN KERTAS BEKAS


SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN FIBER BOARD
Rita Afriyani dkk
Poltek Negeri Lhokseumawe Banda Aceh

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 255

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK AIR KEMASAN SEBAGAI ADITIF BAHAN


BAKAR MESIN DIESEL
Abstrak

AGUS WIDODO, AZIZ BASRI, FARID ABIDIN, ANDI HIDAYAT


TEKNIK KIMIA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Penggunaan campuran plastik pada bahan bakar solar untuk mesin diesel merupakan upaya
meningkatkan kualitas bahan bakar diesel dan memanfaatkan potensi limbah plastik yang memiliki
nilai kalor tinggi sebagai aditif yang akan meningkatkan mutu penyalaan dalam mesin. Pada
eksperimen yang akan dilakukan di Laboratorium Motor Bakar dan Bahan Bakar Teknik Mesin ITS,
ingin diketahui seberapa jauh pengaruh penambahan plastik pada solar terhadap unjuk kerja, dan
apakah tidak memberi dampak.
Perilaku penambahan plastik pada bahan bakar solar sebagai pengganti bahan bakar solar akan diuji
coba di mesin diesel Kubota GA 100H 1 silinder dengan pendingin air, 4 langkah, putaran konstan,
berbeban listrik, dengan prosentase penambahan mulai dari 5%, 10%, 15%, dan 20%. Diharapkan
dengan penambahan plastik pada bahan bakar solar ini akan didapatkan komposisi campuran terbaik
yang melampaui unjuk kerja mesin diesel berbahan bakar solar.
Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Limbah Plastik, Bahan Bakar, Diesel

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 256

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK DAN SERBUK GERGAJI SEBAGAI BAHAN


BAKU PAPAN KOMPOSIT
Maksimilianus Sile Dede dkk
Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 257

PEMANFAATAN MAINAN TRADISIONAL UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN


DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS
BUDAYA DI SMP
PARDIYONO, MISLAN SASONO, ARIS BUDIAWAN, ADI PRAMUDA, MOH. IRMA SUKARELAWAN
Pendidikan Fisika Univ. Negeri Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui jenis mainan tradisional dalam pembelajaran
fisika yang dapat meningkatkan ketertarikan dan minat belajar fisika siswa, 2) mengetahui apakah
prestasi belajar fisika siswa meningkat dengan digunakannya media mainan tradisional dalam
pembelajaran fisika, 3) mengetahui keterkaitan antara penerapan media mainan tradisional dalam
pembelajaran fisika dengan sikap siswa terhadap budaya daerah, 4) mengetahui bentuk LKS yang
sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika menggunakan media mainan tradisional.
Penelitian ini dilakukan di kelas VII B SMP Negeri 1 Girimulyo Kulon Progo. Metode yang
digunakan adalah penelitian tindakan (Collaboration Action Research) dengan subjek penelitian kelas
VII B yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari
rencana, tindakan, observasi, serta refleksi. Tahap siklus pertama, kedua, dan ketiga meliputi tahap
melibatkan (engange) siswa ,yaitu guru menyampaikan SK, KD, dan indikator materi pelajaran,
memberikan apersepsi dan permasalahan, tahap mengungkapkan (explore), siswa melakukan
kegiatan praktik secara berkelompok dengan berpedoman pada LKS, tahap menjelaskan (explain),
siswa mempresentasikan hasil kegiatan praktik dan didiskusikan, tahap mengembangkan (extend),
siswa mencoba kembali alat (mainan) dan guru memberi penekanan konsep yang benar, dan tahap
evaluasi (evaluate), yaitu mengevaluasi proses pembelajaran berdasarkan hasil pekerjaan siswa (LKS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mainan tradisional dalam pembelajaran fisika yang
dapat digunakan untuk meningkatkan ketertarikan dan minat belajar fisika siswa adalah mainan
tradisional yang mengandung konsep fisika terkait dengan cara kerja mainan tersebut. Prestasi
belajar fisika siswa meningkat dengan digunakannya media mainan tradisional dalam pembelajaran
fisika materi usaha dan energi. Hasil angket menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara penerapan
media mainan tradisional dalam pembelajaran fisika dengan sikap siswa terhadap budaya daerah.
Siklus kedua adalah tindakan paling efektif jika dibandingkan dengan siklus yang lain. Bentuk LKS
pada siklus kedua dapat lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran fisika daripada siklus
pertama dan ketiga. Mainan tradisional dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran fisika dalam
rangka pengembangan pembelajaran fisika berbasis budaya di Sekolah Menengah Pertama.
Kata kunci : Mainan Tradisional, Media Pembelajaran, Fisika Berbasis Budaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 258

PEMANFAATAN MIKROALGA CHORELLA DAN DIATOM UNTUK


MENINGKATKAN NUTRISI TEPUNG TAPIOKA
Arif Gunawan dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 259

PEMANFAATAN MIKROORGANISME NON SIMBIOTIK PENAMBAT N


SEBAGAI BIOFERTILIZER TANAMAN JATI (TECTONA GRADIS L.)
Bagus Pramudityo, Rahastu Setiawan, Ihwan Yusuf Habibi , Rifki Masawa Aulia El Halim, Mohammad
Taufik Daryono
Kehutanan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Tingginya minat masyarakat sekitar hutan untuk menanam jati sebagai bentuk investasi masa
depan di pekarangan semakin meningkat. Namun kurangnya asupan teknologi yang digunakan untuk
mengembangkan tanaman jati, menyebabkan usaha mereka dalam menghasilkan bibit tanaman jati
yang berkualitas dan dalam yang jumlah memadai kurang berhasil. Semakin tingginya permintaan
terhadap kayu jati sebagai bahan baku industri dan kegunaan lainnya seperti pertukangan dan
lainlain tidak diikuti oleh meningkatnya produksi mengakibatkan harga kayu jati melambung tinggi.
Penggunaan pupuk kandang dalam jumlah yang besar sering terkendala oleh ketersediaan dan
pengangkutan yang bulky sedangkan penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan penurunan
tingkat kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengaruh bakteri
penambat N non simbiotik terhadap pertumbuhan semai jati dan membandingkan pertumbuhan
antara semai jati yang diberi bakteri dari media N free dan molase serta kontrol. Metode
penghitungan menggunakan metode CRD dengan perlakuan pemberian mikroorganisme rhizosfer
alang-alang, mikroorganisme tanaman legum dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semai
jati yang diberi bakteri dari mediaN free dapat tumbuh lebih baik dari semai jati lainnya
Kata kunci : Jati, Biofertilizer, Pupuk, Bakteri non simbiotik, Rhizosfer

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 260

PEMANFAATAN PEKTIN DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA


CACAO L.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENGEMAS BIODEGRADABLE
Abstrak

Sutarno, Manuel Dodo, Nikmatun Naiyironi


TEKNOLOGI PERTANIAN Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pektin dan juga
pengaruh konsentrasi gliserol terhadap sifat-safat biodegradable film yang dihasilkan, dan juga untuk
menentukan konsentrasi terbaik pektin kulit buah kakao dan pemakaian gliserol yang dapat
memberikan sifat biodegradable film terbaik.
Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap I pembuatan pektin dari
limbah kulit buah kakao, Tahap II adalah pembuatan biodegradable film dan tahap III adalah aplikasi
biodegradable film sebagai pengemas buah tomat. Rancangan yang digunakan pada pembuatan
biodegradable film adalah Rancangan Blok Lengkap dengan perlakuan dua faktor dengan taraf tiga
(Konsentrasi pektin 1%, 2%, 3% dan Konsentrasi gliserol 1 ml, 2 ml, dan 3 ml ). Biodegradable film
diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan pengemas yang tidak
dapat didegradasi dialam, yang dibuat dari Pektin yang berasal dari dari limbah kulit buah kakao dan
juga dengan penambahan gliserol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodegradable film dengan variasi konsetrasi pektin dan
variasi konsetrasi gliserol berpengaruh terhadp sifat-sifat fisik biodegradable film. Konsentrasi pektin
dan pemakaian gliserol yang memberikan sifat biodegradable film terbaik yaitu pada konsentrasi
pektin 1 % dan gliserol 1 ml, pada konsentrasi ini laju transmisi uap airnya kecil.
Kata kunci : Pemanfaatan, Limbah, Buah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 261

PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI


GEOGRAFIS (SIG) UNTUK IDENTIFIKSI PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA
SURAKARTA
Abstrak

Baharudin Syaiful Anwar dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Penulisan yang berjudul Pemanfaatan Penginderaan jauh dan Sistem informasi Geografis
untuk identifikasi permukiman kumuh di Kota Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui agihan
permukiman kumuh di Kota Surakarta dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan sistem
informasi geografi dan mengetahui tinggkat kekumuhan permukiman kumuh di Kota Surakarta.
Metode yang digunakan adalah metode penginderaan jauh yang dibantu dengan observasi lapangan,
Penginderaan jauh dilakukan dengan interpretasi citra sebagai alat bantu untuk mendapatkan data
kemnampakan fisik yang disadap pada citra, sedangkan kerja lapangan untuk menelusuri variablevariabel lain yang digunakan untuk menguji ketelitian citra. Data yang digunakan yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer yaitu hasil survai lapangan untuk identifikasi permukiman kumuh dan
data sekunder yaitu data yang berupa citra, Peta administrasi Kota Surakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat permukiman kumuh di Kota Surakarta ada Dari
hasil interpretasi citra Ikonos, sebagian besar daerah permukiman di daerah penelitiian termasuk
dalam kategori permukiman agak kumuh yaitu seluas 1.840 ha dengan persentase sebesar 27.08 % ,
Permukiman kumuh seluas 10.131 ha dengan persentase 62.17 %, permukiman sangat kumuh seluas
3.681 ha dengan persentase 10.75 % agihan permukiman kumuh tersebar pada 5 Kecamatan yaitu
Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Banjarsari dan
Kecamatan Jebres.
Kata kunci : Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografis, Permukiman Kumuh

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 262

PEMANFAATAN POTENSI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (ELAEIS


GUINEENSIS JACQ) SEBAGAI BAHAN DASAR C-AKTIF UNTUK ADSORPSI
LOGAM PERAK DALAM LARUTAN

Abstrak

Winda Rahmalia, Fitria Yulistira, Janiar Ningrum, Mahwar Qurbaniah, Muhammad


Ismadi
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura, Pontianak
Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak

Perak (Ag) merupakan salah satu jenis logam berat yang pada batas-batas tertentu bersifat
polutan bagi lingkungan. Setiap tahunnya industri fotografi membuang sekitar150.000 kg Ag ke
perairan. Salah satu teknik rekoveri logam Ag yang relatif murah, proses relatif sederhana,
mempunyai efektivitas dan efisiensi tinggi dan dapat diregenerasi adalah adsorpsi menggunakan Caktif.
Pada penelitian ini telah dilakukan preparasi C-aktif dari bahan dasar tandan kosong (tankos) kelapa
sawit. Pemanfaatan tankos sebagai C-aktif dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah industri kelapa
sawit sekaligus alternatif pengurangan konsentrasi logam berat di lingkungan perairan. Preparasi Caktif dari tankos kelapa sawit dilakukan dengan cara karbonisasi pada temperatur 700oC. Aktivasi
dilakukan menggunakan larutan ZnCl2 50% selama 48 jam, ditanur pada temperatur 700oC selama 1
jam, dicuci dan dikeringkan pada 1050C.. Karakterisasi C-aktif dilakukan dengan metode SEM dan
penentuan luas permukaan spesifik adsorben. Karakterisasi adsorpsi C-aktif terhadap ion Ag(I)
dilakukan dengan mengkaji parameter kapasitas dan laju adsorpsi. Penentuan kapasitas didasarkan
pada isoterm adsorpsi Langmuir sedangkan konsntanta laju adsorpsi ditentukan berdasarkan
persamaan kinetika L-H yang dimodifikasi oleh Santosa (2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adsorpsi Ag(I) pada C-aktif hasil penelitian mengikuti dengan baik model isoterm adsorpsi Langmuir
dengan harga kapasitas adsorpsi sebesar 2,8583 x 10-4 mol/g. Kajian kinetika adsorpsi
Kata kunci : C-aktif , tankos kelapa sawit, adsorpsi, perak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 263

PEMANFAATAN PROGRAM ANIMASI KOMPUTER TERHADAP


PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHMAI KATA-KATA BAHASA INGGRIS
SISWA KELAS I SD SAMIROSO
Abstrak

Arum Sekar IK, Gatri Kusumawardhani, Annisa Mirani


Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan memahami katakata Bahasa Inggris siswa kelas I Sekolah Dasar dengan memanfaatkan program animasi komputer.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tindakan kelas (action research). Penelitian
ini tidak menggunakan sampel dalam analisis datanya, karena semua anggota dalam populasi menjadi
subjek penelitian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD BOPKRI Gondolayu B Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses
analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif prosentase.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh adanya peningkatan pemahaman siswa yang
ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar sebesar 30,86%. Selain itu, dari hasil pengamatan
menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan antusias yang menjadikan suasana kelas lebih hidup. Atas
dasar hasil penelitian tersebut, dapat dinyatakan bahwa ada peningkatan yang positif dan signifikan
antara kemampuan memahami kata-kata Bahasa Inggris dengan memanfaatkan program animasi
komputer.
Kata kunci : pemanfaatan, animasi komputer, peningkatan kemampuan siswa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 264

PEMANFAATAN PROPOLIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SISTEM


KEKEBALAN SELULER TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS) STRAIN
WISTAR TERHADAP INFEKSI LUKA PADA KULIT
Muhammad Faisol Rusdi dkk
Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 265

PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SARGASSUM SP SEBAGAI OBAT


ALTERNATIF DIABETES MELLITUS
Abstrak

Fikri Sugiono ,Diki Zulkarnaen,Muhammad Komarudin,Aryo Sarjono


Inst. Pertanian Bogor

Indonesia sebagai negara maritim yang mempunyai luas lautan 5,8 juta km2 dan panjang
garis pantai 81.000 km sudah tentu memiliki kekayaan hayati laut yang melimpah salah satunya
adalah rumput laut. Alga laut yang terdapat di Indonesia mempunyai nilai yang ekonomis yang
penting diberbagai bidang yaitu industri, obat-obatan, kosmetik, tekstil, dll. Tetapi kekayaan rumput
laut yang melimpah ini tidak disertai pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan produk olahan yang
lebih bermanfaat dan pada faktanya tingkat impor hasil olahan rumput laut di Indonesia masih cukup
tinggi. Kemudian survei di Indonesia 1,37 % sampai 2,4% dari jumlah populasi terkena diabetes
mellitus. Dan + 25 % dari semua penderita perlu pengobatan , selebihnya cukup diet, olahraga, dan
obat antibiotik oral (Higina 1994).
Untuk itu kami mencoba untuk melakukan penelitian yang berasal dari ekstrak rumput laut
jenis Sargassum sp untuk menghasilkan zat antidiabetes. Selain untuk dunia kesehatan, program ini
bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum sebagai bukti sumbangsih nyata dan
kepedulian mahasiswa. Penelitian ini diawali pada bulan Pebruari 2006 untuk pengambilan sampel
rumput laut Sargassum sp di Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Kemudian untuk mengekstrak
sampel dilakukan di laboratorium Bioteknologi LIPI Cibinong dan Laboratorium Pusat Antar Universitas
IPB pada bulan April 2006 sampai Mei 2006. Dan untuk pengadaptasian tikus dilakukan di Kandang
Tikus Fakultas Peternakan IPB serta pengujian gula darah tikus dilakukan di laboratorium Fakultas
Kedokteran Hewan IPB pada bulan Mei 2006.
Metode dari penelitian ini adalah Sargassum sp dibersihkan terlebih dahulu, ditimbang,
dihancurkan dengan blender, maserasi dengan kloroform selama 24 jam dengan 250 rpm dan suhu
ruang antara 250C sampai 300C, penyaringan dengan kertas saring didapat filtrat I dan ampas I,
kemudian filtrat I disentrifugasi selama 20 menit pada suhu 80C dan di evaporasi selama 10 menit
pada suhu 400C. Sehingga didapat Ekstrak I. Sedangkan ampas I di maserasi dengan etil asetat
setelah dimesrasi, disaring didapat filtrat II dan ampas II, lalu disentrifugasi dan dievaporasi sehingga
didapat Ekstrak II. Dan ampas II dimaserasi dengan metanol kemudian disaring, disentrifugasi, dan
dievaporasi. Sehingga didapat Ekstrak III. Ekstrak I, ekstrak II, dan ekstrak III siap disuntikan ke
tikus setelah diadaptasikan dan dilakukan uji gula darah pada tikus. Hasil dari penelitian ini didapat
bahwa dari ekstrak Sargassum sp I terjadi penurunan gula darah dari 81.62 mg/dl menjadi 50.00
mg/d
Kata kunci : Pemanfaatan, Rumput Laut, Obat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 266

PEMANFAATAN SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR HEMAT


EXCHANGER PADA PROSES PENGERINGAN IKAN
Faizal Rizki, Hardika Adiyagsa, Erafn Zainuddin, Andri Yulianto
Teknik Mesin Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 267

PEMANFAATAN SENI KARAWITAN UNTUK MENUMBUHKAN DAN


MENINGKATKAN NILAI KEDISIPLINAN DAN KEBERSAMAAN ANAK

Abstrak

Muhammad Arifin, Miftakhul Huda, Tarmiyanti


PS Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Univ. Muhammadiyah Surakarta

Rasa kebersamaan merupakakan modal yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang
intelektualitas, bermartabat, dewasa, dan mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi. Modernitas telah
membawa pergaulan anak sampai dengan kasus kesenjangan sosial, yakni suka memilih-milih teman.
Adanya kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan dapat menumbuhkan semangat rasa kebersamaan
antarsiswa. Selain itu, seni karawitan juga mampu mengajarkan kedisiplinan pada anak dalam
memainkan gamelan sesuai dengan tugas masing-masing.
Tujuan dari penelitian ini, yakni untuk mengkaji seni karawitan dalam menumbuhkan dan
meningkatkan nilai kedisiplinan dan kebersamaan siswa, serta memaparkan proses pembelajaran
karawitan yang mampu disisipi nilai kedisiplinan dan kebersamaan. Penelitian dilakukan dengan
metode pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada siswa, guru, kepala sekolah, orang tua
siswa, dan tutor dari SD Al Irsyad Surakarta, MI Muhammadiyah Karanganyar, SD Al Islam 2
Jamsaren Surakarta, SD Muhammadiyah 1 Surakarta, dan SD Tamirul Islam Surakarta. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa terdapat nilainilai kebersamaan dan kedisiplinan dalam seni
karawitan, nilai-nilai tersebut dapat menumbuhkan dan meningkatkan kebersamaan dan kedisiplinan
untuk menciptakan keserasian hidup dan profesionalitas, serta materi karawitan dan pemahaman
instrumen gamelan menjadi proses pembelajaran yang mampu disisipi dengan nilai kedisiplinan dan
kebersamaan.
Kata kunci : karawitan, nilai kebersamaan, nilai kedisiplinan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 268

PEMANFAATAN SENYAWA ANTRAKUINTON PADA ESKTRAK ASETON DARI


KULIT BATANG CASSIA MULTIJUGA RICH. SEBAGAI MOSQUITO
LARVASIDA DAN PENGENDALIAN HAMA YANG RAMAH LINGKUNGAN
Nadya Putri Fabarani,Yus Samsutin,Eko Prasetio,Mega Siswindarto,Febriana Mayaninggar
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 269

PEMANFAATAN SENYAWA DIFENILTIMAH DISALISILAT UNTUK


MENGATASI PENYAKIT PANU ATAU PEMANFAATAN SENYAWA
ORGANOTIMAH(IV) KARBOKSILAT SEBAGAI SENYAWA ANTI JAMUR

Abstrak

Sri Ayu Dewi, Fatirissia, Puguh Supriyanto


Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Lampung, Lampung
Kimia Univ. Lampung

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu organologam
termasuk organotimah juga berkembang pesat dengan berbagai manfaat dalam kehidupan seharihari. Beberapa diantara manfaat organotimah tersebut adalah sebagai katalis, antikanker, antifungi,
antibakteri dan stabilizer pada PVC. (n-C4H9)2Sn(C9H7O4)2 (dibutiltimah diasetilsalisilat) dapat
disintesis dari (n-C4H9)2SnCl2 (dibutiltimah diklorida) dengan NaOH dalam pelarut metanol
menghasilkan (C4H9)2SnO (dibutiltimah oksida) yang selanjutnya direaksikan dengan asam
asetilsalisilat membentuk dibutiltimah diasetilsalisilat. Dari 3,03924 gram (0,01 mol) dibutiltimah
diklorida dan 0,8 gram (0,02 mol) NaOH diperoleh 2,3354 gram (94,62326 %) dibutitimah oksida.
Sedangkan dari 0,2489gram (0,001 mol) dibutiltimah oksida dan 0,3609 gram (0,002 mol) asam
asetilsalisilat dengan variasi waktu refluks 2, 3, 4 dan 5 jam diperoleh dibutiltimah diasetilsalisilat
masing-masing 88,442 %, 90,472 %, 91,216 % dan 89,846 %.
Dari analisis spektro UV-Vis pada dibutiltimah diklorida dan dibutiltimah diasetilsalisilat terjadi
pergeseran ke panjang gelombang lebih panjang (pergeseran merah), yaitu sebesar 95 nm.
Sebaliknya pada perubahan asam asetilsalisilat ke dibutiltimah diasetilsalisilat terjadi pergeseran ke
panjang gelombang lebih pendek (pergeseran biru) sebesar 6,7 nm. Sedangkan dari analisis spektro
FTIR terhadap dibutiltimah dikloida terdapat serapan vibrasi ulur Sn-Cl pada bilangan gelombang
334,2 cm-1 dan serapan vibrasi tekuk pada 679,1 cm-1. Pada dibutiltimah oksida terdapat serapan
vibrasi ulur Sn-O di daerah 417,4 cm-1. Pada asam asetilsalisilat terdapat serapan vibrasi ulur C=O
pada 1756,3 cm-1 dan 1690 cm-1, serapan vibrasi ulur C=C aromatik pada 1605 cm-1 dan 1456,8
cm-1. Sedangkan pada dibutiltimah diasetilsalisilat terdapat serapan vibrasi ulur Sn-O pada 434,4 cm1, Sn-C pada 527 cm-1 dan 578,6 cm-1, C=C aromatik pada 1588,7 cm-1, C=O pada 1625,1 cm-1.
Senyawa organotimah termasuk tetraalkiltimah seperti dibutiltimah diklorida, dibutiltimah
oksida dan dibutiltimah diasetilsalisilat serta asam karboksilat termasuk asam asetilsalisilat, secara
teori diketahui mempunyai aktifitas antifungi. Kekuatan aktifitas antifungi organotimah
(tetraalkiltimah) ini ditentukan oleh ion R2Sn2+. Untuk itu dengan penggabungan antara R2Sn2+
dengan asam karboksilat diperkirakan kekuatan antifunginya lebih kuat, karena sifat lipofilik komplek
R2Sn2+ dengan asam karboksilat ini (termasuk dibutiltimah diasetilsalisilat) lebih kuat. Akibatnya
kompleks ini akan dapat menembus lapisan lipoid dalam membran sel secara lebih cepat.
Untuk menguji kekuatan antifungi senyawa organotimah pada penelitian ini dilakukan 3
variasi metode, yaitu metode difusi, dilusi dan tabur langsung. Senyawa organotimah yang diuji ini
terdiri dari dibutiltimah diklorida, dibutiltimah oksida, asam asetilsalisilat dan dibutiltimah
diasetilsalisilat. Dari ketiga metode tersebut ternyata hanya metode tabur langsung yang berhasil
membuktikan bahwa sejumlah senyawa yang diuji ini terbukti mempunyai aktifitas antifungi. Dari
penelitian ini diperoleh hasil urutan kekuatan antifungi senyawa-senyawa yang diuji tersebut adalah
asam asetilsalisilat < dibutiltimah oksida < dibutiltimah diasetilsalisilat < dibutiltimah diklorida. Pada
pengujian ini dibutiltimah diklorida yang ditambahkan paling banyak dibandingkan yang lain dan
sangat bersifat higroskopik, sehingga menyebar ke seluruh permukaan media PDA. Akibatnya
kekuatan antifunginya yang terukur paling besar.
Kata kunci : organotimah, karboksilat, spektroskopi, antifungi, Malassezia Furfur

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 270

PEMANFAATAN TEPUNG DAUN CENGKEH DAN TRICHODERMA SP. UNTUK


MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (PHYTHOPHTHORA
PALMIVORA) DI LAPANG
HARDIANTO AK. MUHAJI ,MOH. AKBAR MD. SARO ,EDHAM P. SALELANG
Ilmu Hama Dan Penyakit Tumbuhan Univ. Tadulako Palu

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 271

PEMANFAATAN ZELOIT TERAKTIVASI SEBAGAI ADSORBEN ION SIANIDA


Abstrak

Siti Churrotin,. Elly Indrawati,Reo Dewa Kembara,Nurotul Madichah,Evy Muliasari


Kimia Univ. Airlangga Surabaya

The purpose of this research was to know that of activated zeolite can be used as adsorbent
of cyanide ion and determine adsorption capacity. Zeolites can be used to adsorption and ion
exchange, because they contain channels or interconnected void that are occupied by the cations and
water molecules. Ability of zeolites as adsorbent and ion exchanger can be increased with activations
are thermal treatment (300oC) and acid treatment (H2SO4 0,5 M). This activated zeolites will be used
as adsorbent of cyanide ion. To get optimum adsoption was used variations of optimum adsorption
time, the optimum adsorption pH and cyanide concentration. Adsorption capacity was determined
with interact cyanide ion solution with activated zeolit at optimum adsorption time 60 minutes and the
optimum adsorption pH was 3. The absorbance was measured after reacted with (NH4)S2, HCl dan
Fe3+ solution to give complex Fe(SCN)n 3-n used UV-Vis spectrophotometer in 459 nm. From the
data was obtained capacity of adsorption was 120,3 mek/100 gram to heating zeolite and 128,7
mek/100 gram to acidity zeolite.
Kata kunci : activated zeolit, CN- and adsorption

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 272

PEMANFATAN TEPUNG ACHATINA FULICA (BEKICOT) SEBAGAI BISKUIT


PENDAMPING AIR SUSU IBU
Retno Wahyuningrun dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 273

PEMANFFAATAN BIJI PICUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI


FORMALIN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN ASIN
Abstrak

Mira Lestary dkk


Inst. Pertanian Bogor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biji picung dalam
menghambat kemunduran mutu ikan cucut asin. Ikan cucut asin diberikan perlakuan kontrol (tanpa
picung), perlakuan picung 5 % dan perlakuan perendaman formalin konsentrasi 2 %, yang kemudian
disimpan selama tiga bulan. Analisis yang dilakukan meliputi analisis mikrobiologi, kimia dan uji
organoleptik. Analisis mikrobiologi (nilai total bakteri TPC dan uji Escherichia coli), kimia (nilai aktivitas
air (aw), dan uji organoleptik (penampakan, warna, tekstur, aroma dan rasa) dilakukan pada
minggu ke-0, 2,4,6,8,10,dan 12, sedangkan analisis kimia (uji proksimat-kadar protein, lemak, abu
dan air) dilakukan pada minggu ke-0,4,8 dan 12. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan perlakuan pelapisan dan lama penyimpanan sebanyak
tiga ulangan percobaan. Analisis menggunakan analisis ragam dan jika berbeda nyata, dilanjutkan
dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Analisa non parametrik untuk uji organoleptik mutu hedonik
menggunakan uji kruskal wallis dengan uji lanjut multiple comparison.
Penggunaan biji picung pada ikan cucut asin mampu memberikan pengaruh sebagai
penghambat kemunduran mutu. Nilai rata-rata aktivitas air (aw) ikan cucut asin dengan biji picung 5
% berkisar 0,732-0,757 lebih baik dari nilai produk yang direndam formalin (0,753-0,770).
Perendaman biji picung 5% pada ikan cucut asin memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan perlakuan perendaman formalin. Berdasarkan analisis proksimat selama penyimpanan pada
ketiga perlakuan diperoleh bahwa kadar protein produk dengan biji picung 5% sebesar 31,28-16.39%
dan produk dengan perendaman formalin sebesar 12,21 - 9,89 %. Selanjutnya untuk kadar lemak
produk dengan perendaman biji picung 5% sebesar 1,41-0,78% dan perendaman formalin sebesar
1,29 0,41 %. Pada uji organoleptik mutu hedonik pada ikan cucut asin dengan perendaman biji
picung 5 % memiliki nilai rata-rata uji mutu hedonik penampakan berkisar 7 secara deskriptif terletak
pada kategori penilaian utuh, bersih agak kusam. Nilai rata-rata uji mutu hedonik konsistensi berkisar
7,53 secara deskriptif terletak pada kategori penilaianterlalu keras tidak rapuh hingga padat, kompak,
kurang kering. Nilai rata-rata uji mutu hedonik bau berkisar 7,5 secara deskriptif terletak pada
kategori penilaian kurang harum tanpa bau tambahan hingga netral sedikit bau tambahan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara visual terhadap kerusakan ikan asin yang
diakibatkan oleh aktivitas bakteri dan kapang, didapatkan bahwa umur simpan ikan cucut asin
kontrol, perendaman formalin dan biji picung secara berturut-turut adalah 2 bulan, 3 bulan dan 3
bulan.
Kata kunci : Biji Picung, Pengganti Formalin, Pengolahan Ikan Asin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 274

PEMBAUTAN CUKA UBI UNGU JEPANG (IPOMOEA BATATAS L. VAR.


AYAMURASAKI) KAJIAN PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI RAGI
TERHADAP OPTIMALISASI TAHAP FERMENTASI ALKOHOL
Moch. Isjunianto W.T. dkk
Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 275

PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMA N I DEPOK DENGAN MODEL


PEMBELAJARAN KOPERATIF METODE JIGSAW DALAM MELAKUKAN
MANIPULASI ALJABAR DALAM PERHITUNGAN TEKNIS YANG BERKAITAN
DENGAN PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT
Abstrak

Nurmiati, Ana Wiji Lestari, Hadziqotul Azizah


Pendidikan Matematika Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berberapa permaslahn diantaranya kurangnya motivasi


siswa dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif metode jigsaw
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran matematika, bagaimana partisipasi aktif
siswa dalam mengikuti mata pelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif dengan metode jigsaw, bagaimana tingkat keberhasilan siswa dalam mata pelajaran
matematika setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di di kelas II Putra SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Data dipperoleh saat
pembelajaran berlangsung, dan dilakukanpada bulan April hingga Juni. Tindakan dilaksanakan dalam
3 siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan dan analisis dan refleksi. Metode yang
digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi, angket
dan hasil postest. Data dianalisis dan direfleksi pada tiap siklus tindakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kriteria positif aspek motivasi
darisiklus I ke siklus II dan tetap bertahan hingga siklus III tetapi masih dalam klasifikasi sangat baik
yaitu pada siklus I sebesar 94.73%, siklus II 92.02% dan siklus III 92.02%. Sedangkan aspek
partisipasi tidak berubah antara siklus I dan siklus II tetapi turun pada siklus III yaitu siklus I 100%,
siklus II 100%, dan siklus III 94.73% ketiganya masih dalam klasifikasi sangat baik. Untuk rata-rata
nilai pengamatan aspek kerjasama siswa sikuls I 68,30 %, siklus II 66.96 %, siklus III 71.875 %.
Terlihat ada peningkatan pada siklus III walaupun sempat turun pada siklus II. Sedangkan untuk
rata-rata hasil postes siswa, siklus I 60,47, siklus II 58.57 dan siklus III 60,95. Untuk nilai rata-rata
terjadi penurunun dari siklus I ke siklus II dan meningkat dari sikus II ke siklus III. Hal ini disebabkan
karena siswa merasa bosan terutama dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan serta
kurangnya kerjasama antar anggota kelompok.
Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Metode Jigsaw, Fungsi Kuadrat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 276

PEMBENTUKAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN UNTUK


MENURUNKAN KONSENTRASI ION FE3+ PADA AIR SUMUR GALI DI DESA
TANGGUWISIA, KECAMATAN SERIRIT, KABUPATEN BULELENG TAHUN
2005
I Made Adi Sukariawan dkk
IKIP Negeri Singaraja

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 277

PEMBERIAN LUMPUR MINYAK SAWIT (LMS) YANG DIFERMENTASI


DENGAN KAPANG TRICHORDERMA SP PADA RANSUM TERHADAP
KEMAMPUAN PRODUKSI DAN FEED EFISIENSI BABI BALI
Abstrak

Pionerta Pinem,Idaman Zebua,Roslin E Lumbantoruan


PETERNAKAN Univ. Bengkulu

Kegiatan usahatani pada dasarnya untuk menghasilkan produksi tinggi yang berpengaruh
pada pendapatan serta kesejahteraan petani dan keluarganya. Untuk mencapai hal tersebut
diperlukan beberapa faktor produksi seperti modal, tenaga kerja,obat-obatan, bibit, pakan dan
manajemen sehingga pencapaian tingkat pendapatan dan produksi yang tinggi dapat tercapai.
Seperti halnya pada usaha ternak babi faktor produksi juga diperlukan dalam menghasilkan produksi
yang tinggi. Dari beberapa faktor yang empengaruhi produktifitas seekor ternak, pemberian pakan
dan gizi yang efisien merupakan hal yang paling besar pengaruhnya dibanding faktor-faktor lain, oleh
sebab itu penyediaan pakan yang cukup dan tersedia terus menerus sangat diperlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian lumpur minyak sawit yang
difermentasi dengan Kapang Trichoderma hariazanum dalam ransum terhadap kemampuan produksi
dan feed efisiensi babi Bali. Rancangan penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAK) menggunakan
empat perlakuan, tiap perlakuan dengan tiga ulangan dan diuji dengan analisis keragaman (ANOVA)
bila uji menunjukkan perbedaan maka dilakukan uji DMRT. Perkembangan lebih banyak ditentukan
oleh perubahan proporsi berbagai bagian tubuh sejak embrio hingga dewasa. Kemampuan produksi
ternak yang diperhatikan adalah pertambahan bobot badan ternak tersebut Rata-rata bobot badan
awal babi Bali 10,03 kg/ekor untuk LMSF 0%, 9,90 kg/ekor LMSF 5%, 10,06 kg/ekor LMSF 10%,
10,06 kg/ekor LMSF 15%. Untuk melihat pertambahan bobot badan dan average daily gain babi Bali
belum dapat terlihat, hal ini disebabkan bahwa untuk sekarang ini masih dalam tahap pemberian
ransum kepada ternak.
Kata Kunci : Lumpur Minyak Sawit, Difermentasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 278

PEMBUATAN ABON AMPAS TAHU SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH


INDUSTRI PANGAN

Abstrak

Ridayanti, Ai Patmawati, Elin Lisnawati


PS Teknologi Pangan dan Gizi, Teknologi Pertanian, Universitas Djuanda, Bogor
Univ. Djuanda Bogor

Kemajuan ilmu dan teknologi menimbulkan dampak positif bagi perkembangan perekonomian
rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak negatifnya berupa makin banyaknya limbah yang
dihasilkan dari industriindustri tidak dapat dihindari. Untuk menanggulangi masalah pencemaran,
masyarakat harus mulai befikir keras untuk memanfaatkan limbah industri yang masih dapat
dimanfaatkan. Hal ini akan mengurangi biaya pengolahan limbah dan akan menambah pendapatan
bagi masyarakat. Industri tahu yang menghasilkan limbah merupakan salah satu sumber pencemaran
udara berupa bau busuk dan pencemaran sungai yang ada di sekitar pabrik. Limbah yang dihasilkan
pabrik tahu berupa kulit kedelai, ampas dan air tahu masih dapat dimanfaatkan menjadi produkproduk yang bermanfaat. Pada proses pengolahan tahu akan dihasilkan limbah berupa ampas tahu
yang apabila tidak segera ditangani, dapat menimbulkan bau tidak sedap. Ampas tahu masih
mengandung zat gizi yang tinggi yaitu protein (26.6%), lemak (18.3%), karbohidrat (41.3%), fosfor
(0.29%), kalsium (0.19%), besi (0.04%) dan air (0.09%) (Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1992).
Oleh karena itu masih memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar atau campuran pada
proses pengolahan pada poduk tertentu. Pada tahun 1990 ditemukan cara pemanfaatan limbah cair
tahu menjadi nata de soya yang jika dilakukan bersama-sama oleh pengusaha tahu dapat
mengurangi pencemaran sungai akibat pembuangan limbah cair tahu di sekitar pabrik. Ampas tahu
dapat diolah menjadi produk makanan, salah satu alternatifnya adalah dibuat abon ampas tahu. Abon
merupakan salah satu bentuk diversifikasi makanan berbahan baku ampas tahu. Abon adalah produk
hasil olahan dengan menggunakan tehnik pengeringan untuk menghilangkan air yang terdapat dalam
bahan sehingga produk menjadi renyah. Pembuatan abon adalah salah satu cara dalam berbagai
macam tehnik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomi ampas tahu. Produk yang
dihasilkan ini diharapkan memiliki kandungan gizi yang tinggi dengan umur simpan yang lama. Abon
memiliki umur simpan yang relatif lama, karena berbentuk kering. Dengan cara pengolahan yang
baik, abon dapat disimpan berbulan-bulan tanpa mengalami banyak penurunan mutu. Pada dasarnya
masyarakat lebih menyukai produk pangan yang siap dikonsumsi dan bergizi tinggi. Abon dapat
dijadikan pilihan sebagai makanan yang siap dikonsumsi karena abon bisa disajikan sebagai lauk,
bahan isi utama dalam pangan tradisional atau hanya sebagai taburan dalam berbagai produk pangan
atau menu makanan. Abon sebagai salah satu bentuk produk olahan kering sudah dikenal masyarakat
luas karena harganya cukup terjangkau dan rasanya lezat.
Kata kunci : Pembuatan Abon, Ampas Tahu, Limbah Industri Pangan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 279

PEMBUATAN ASAM SITRAT DARI AMPAS TAPIOKA DENGAN FERMENTASI


FASE CAIR DALAM BIOREKTOR BERGELEMBUNG
Abstrak

Muhamad Faqih, Akhmad Ghozali, Dwi Ismawati, Kurniawan Wijaya, Wahyudi


Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Asam sitrat umumnya diproduksi dari proses fermentasi. Umumnya menggunakan kapang
Aspergillus niger dan metode fermentasi fase cair. Bioreaktor yang umum digunakan adalah
bioreaktor berpengaduk, namun bioreaktor bergelembung mempunyai banyak kelebihan jika
dibandingkan dengan bioreaktor berpengaduk. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pemanfaatan ampas tapioka dan bioreaktor bergelembung untuk pembuatan asam sitrat
dengan proses fermentasi fase cair dan kapang Aspergilus niger. Penelitian tentang pembuatan asam
sitrat dari amapas tapioka dengan proses fermentasi fase cair dan mikroba Aspergilus niger dalam
bioreaktor bergelembung akan diinvestigasi baik secara eksperimen maupun pemodelan
Kata kunci : Asam Sitrat, Fermentasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 280

PEMBUATAN BATAKO DENGAN PERMUKAAN KASAR DAN BERTEKSTUR


UNTUK MENGHILANGKAN PROSES PENGAMPROTAN
Abstrak

HERU KURNIA PUTRA, SASTRADINATA, ADY TRIO SURATMAN


TEKNIK SIPIL Poltek Negeri Jakarta

Batako merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan sebagai pasangan dinding
pada suatu kontruksi. Saat ini penggunaan batako khususnya dengan campuran pasir dengan semen
banyak digunakan pada suatu kontruksi,namun pada proses selanjutnya pasangan batako harus
dikamprot kemudian diplester. Kamprot adalah suatu proses melapisi permukaan dinding dengan
permukaan yang kasar dan plesteran adalah proses melapisi dinding dengan permukaan yang halus,
disini jelas perbandingan campuran kamprotan berbeda dengan plesteran biasanya kadar semen pada
plesteran lebih banyak dibandingkan dengan kamprotan.
Lapisan kasar ini atau biasa disebut kamprot sebenarnya dapat diefisienkan lagi dengan
membuat tekstur pada batako,itulah tujuan dari penelitian ini dengan tekstur pada permukaan batako
jelas dapat mengikat adukan plesteran yang akan diplester karena jika permukaan polos atau tidak
ada tekstur maka adukan plesteraan akan mudah jatuh pada ketinggian tertentu karena ada efek dari
gravitasi dan berat sendiri adukan.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah bahwa adukan plesteran dapat langsung di tempelkan
kepermukaan dinding dengan keadaan permukaan dinding bertekstur hal ini dapat terjadi karena
permukaan yang bertekstur dapat memegang adukan plesteran sehingga dapat mengikat adukan
dengan permukaan dinding sampai ketinggian kurang lebih 2.30 m dari bagian bawah dinding
dengan ketebalan plesteran 2-3 cm, hasil ini diambil dari rata-rata hasil pengujian.
Kata kunci : Pembuatan, Proses, Batako

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 281

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE CATUR DAYA TEREGULASI


DENGAN BEBERAPA KELUARAN TEGANGAN (TUNGGAL, GANDA, DAN
DAPAT DIATUR) SEBAGAI PELENGKAP SARANA PRAKTIKUM FISIKA DAN
ELEKTRONIKA DASAR
Leo Rumlus dkk
Univ. Negeri Manado

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 282

PEMBUATAN EGG INSTAN DRING DARI PUTIH TELUR DENGAN


PENAMBAHAN EFEK EFFERVESCENT DAN CITRA RASA JERUK LEMON
Dwi Yogo Wardoyo, Henry Purnawidya Hartono, Diah Rahayu Pamungkas, Niken Kurniawati, Ratnasari
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Abstrak
Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan
Inst. Pertanian Bogor
Penggunaan putih telur sebagai Egg Instan Drink Effervescent diharapkan menjadi alternatif
bagi orang yang menginginkan sumber protein bebas kolesterol, disamping dapat menjadi alternatif
minuman sumber protein bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses
pembuatan dan pengaruh perbedaan formulasi tablet effervescent putih telur dengan metode
granulasi basah. Faktor utama yang diamati adalah pengaruh perbedaan konsentrasi NaHCO3 (25%,
30% dan 35%) sebagai salah satu komponen utama effervescent pada tiga formulasi. Parameter
yang diamati adalah kadar air, friabilitas, waktu larut, tinggi buih dan organoleptik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter
yang diujikan. Secara umum waktu larut tablet effervescent putih telur pada penelitian ini tergolong
lama yaitu lebih dari 8 menit, kadar air lebih dari 14%, friabilitas yang tinggi dan buih yang relatif
banyak. Perbedaan konsentrasi NaHCO3 juga tidak memberikan hasil yang berbeda pada uji
organoleptik ketiga formula yang meliputi warna tablet,warna larutan, aroma tablet, aroma larutan,
rasa dan penerimaan hedonik secara umum.
Kata kunci : tepung putih telur, tablet effervescent, granulasi basah, NaHCO3

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 283

PEMBUATAN KATALIS ZEOLITE - X DARI WATERGLASS, NAOH DAN TAWAS


DENGAN PROSES HIDROGEL
A.Sadikky D. P, Herlina Anggraeni
Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 284

PEMBUATAN KEJU DENGAN BANTUAN PEPSIN DARI SEKUM KELINCI


SEBAGAI PENGGANTI RENNET

Abstrak

Pobi Tarosman, Agus Slamet Riyadi dan Eleanor Ferdinand Valentino


Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Meningkatnya pemintaan enzim renin untuk keperluan pembuatan keju mengalami sejalan
dengan perkembangan industri keju yang semakin meningkat.Sementara itu, penyediaan enzim renin
harus diperoleh dengan menyembelih pedet (anak sapi) maupun anak kambing atau domba yang
menimbulkan kekhawatiran terhadap penyusutan populasi hewan tersebut. Penggantian renin yang
cukup baik adalah pepsin dari lambung babi. Mengingat sebagian besar konsumen keju maupun
produk susu lainnya di Indonesia adalah muslim, pepsin dari sekum ternak kelinci dapat dimanfaatkan
karena fungsi saluran pencernaan kelinci secara umum sama dengan ternak monogastrik (babi)).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas curd yang dihasilkan pada pemeraman berbeda (0
hari, 7 hari, 14 hari dan 21 hari) yang meliputi: pH, kadar lemak, keasaman, kadar protein terlarut,
kadar air dan kadar asam lemak bebas. Pengujian kualitas curd keju meliputi: pengukuran pH keju
(metode potensiometri), pengujian keasaman (metode titrasi dengan NaOH), pengujian kadar lemak
keju (metode Babcock), kadar air keju (metode pemanasan), kadar protein total (metode
makrokjeldahl), kadar asam lemak bebas (metode titrasi alkali) dan kadar laktosa (metode CloraminT). Analisis data dengan program SPSS versi 11. Keju A0 mempunyai pH 6,5, keasaman 0,22%, kadar
air 78,21%, kadar protein 17,2167%, kadar lemak 2,0%, FFA 1,23% dan laktosa 1,75%. Keju A7
mempunyai pH 6,0, keasaman 0,45%, kadar air 78,43%, kadar protein 16,4748%, kadar lemak 2,5%,
FFA 0,94% dan laktosa 1,75%. Keju A14 mempunyai pH 6,5, keasaman 0,19%, kadar air 80,78%,
kadar protein 16,3595%, kadar lemak 2,5%, FFA 0,46% dan laktosa 1,44%. Keju A21 mempunyai pH
6,5, keasaman 0,25%, kadar air 76,82%, kadar protein 13,7517%, kadar lemak 2,0%,FFA 1,08% dan
laktosa 1,27%. Keju B0 mempunyai pH 5,5, keasaman 0,46%, kadar air 76,40%, kadar protein
16,5320%, kadar lemak 2,0%, FFA 2,56% dan laktosa 1,20%. Keju B7 mempunyai pH 6,5, keasaman
0,40%, kadar air 79,50%, kadar protein 11,9179%, kadar lemak 2,0%, FFA 1,42% dan laktosa
1,23%. Keju B14 mempunyai pH 5,0, keasaman 0,46%, kadar air 79,815%, kadar protein 13,3834%,
kadar lemak 2,0%, FFA 1,92% dan laktosa 1,15%. Keju B21 mempunyai pH 5,0, keasaman 0,62%,
kadar air 76,28%, kadar protein 16,7098%, kadar lemak 2,0%, FFA 1,46% dan laktosa 0,88%.
Kualitas kimia keju yang dihasilkan dengan menggunakan pepsin yang berasal dari sekum kelinci tidak
berbeda dengan kualitas kimia keju komersial yang menggunakan enzim renin yang berasal dari
lambung anak sapi (pedet). Kualitas kimia yang diamati meliputi; pH, persen angka asam, persen
kadar air, kadar protein, kadar lemak,asam lemak bebas (FFA) dan kadar laktosa.
Kata kunci : kualitas kimia, keju, pepsin, sekum kelinci

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 285

PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK TERSUPLEMEN BEKATUL (KAJIAN


PENGARAH PENAMBAHAN BEKATUL TERHADAP VIABILITAS BAL DAN
AKTIVITAS BAKTERIOSIN)
Abstrak

Anita Kusuma F,Elmi Dewi,Nawa Aldina,Novia Rika,Yusnita Liasari


Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Pangan kesehatan (Nutraceutical food) semakin banyak dikembangkan dan dikonsumsi


masyarakat. Hal ini karena kandungan komponen bioaktif dari pangan tersebut yang mampu
mencegah dan menekan penyakit degeneratif. Minuman probiotik yang disuplementasi bekatul
merupakan makanan kesehatan yang mencakup unsur probiotik (L. casei), nutrisi mikro maupun
makro, senyawa bioaktif serta serat pangan yang dimungkinkan punya sifat prebiotik. Karena L. casei
termasuk dalam Bakteri Asam Laktat maka dalam minuman probiotik yang disuplementasi bekatul
dimungkinkan juga mengandung bakteriosin. Tetapi belum diketahui penambahan bekatul dalam
pembuatan minuman probiotik akan berpengaruh pada viabilitas L.casei sebagai probiotik dan
aktifitas bakteriosin. Penelitian ini disusun dan dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok faktor tunggal yaitu faktor penambahan bekatul (B) 4 level yaitu 0, 2, 4, dan 6% dan 3 kali
ulangan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) dengan
selang kepercayaan 1% dan 5% dan untuk uji beda digunakan uji beda BNT dengan selang
kepercayaan 1% dan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode Multiple Attribute.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan bekatul berpengaruh sangat nyata
(=0,01) pada peningkatan kadar abu, lemak, protein,, gula reduksi, pati dan serat kasar tetapi tidak
berpengaruh nyata pada total asam, pH dan kadar N-amino larutan susu suplementasi bekatul
sebelum difermentasi. Setelah proses fermentasi perlakuan penambahan bekatul berpengaruh
terhadap tingkat viabilitas L. casei, jumlah sel L. casei meningkat seiring dengan semakin
meningkatnya konsentrasi bekatul yang ditambahkan. Selain itu perlakuan penambahan bekatul
berpengaruh nyata (=0,05), terhadap aktifitas bakteriosin dan kadar laktosa, dan memberikan
pengaruh sangat nyata (=0,01) pada parameter total asam, kadar pati, serat kasar, abu, lemak, dan
gula reduksi Tetapi perlakuan penambahan bekatul tidak berpengaruh nyata terhadap pH, kadar
protein dan kadar N-amino susu tersuplementasi bekatul
sesudah proses fermentasi. Perlakuan terbaik susu suplementasi bekatul terfermentasi diperoleh pada
penambahan bekatul 6%. Hasil perlakuan terbaik memiliki nilai total L. casei 4,16.1010 (cfu/ml),
Tingkat kekeruhan (Abs) medium S. aureus akibat aktifitas bakteriosin 0,16 , total asam 3,165% dan
pH 4,5
Kata kunci : Probiotik, Viabilitas L. casei, aktifitas bakteriosin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 286

PEMBUATAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SEKS YANG


TERINTEGRASI PADA BEBERAPA MATERI PERKULIAHAN S1 PENDIDIKAN
BIOLOGI
Abstrak

Ahmad Bashri dkk


Univ. Negeri Malang

Munculnya penyimpangan seksual di masyarakat yang mayoritas dilakukan oleh kaum remaja
terutama oleh mahasiswa merupakan salah satu bentuk kegagalan pendidikan kepribadian yang
kurang mantap terutama pendidikan seks yang masih dianggap sebagai hal yang tabu atau jorok.
Adapun guru yang dianggap lebih pantas untuk mengajarkan pendidikan seks bagi siswa adalah guru
biologi karena materi biologi sarat dengan bahasan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
menyampaikan pendidikan seks. Menjadi penting untuk membekali para calon guru biologi
(mahasiswa pendidikan biologi) mengenai pengetahuan pendidikan seks agar disampaikan pada
siswanya di kemudian hari. Agar efisien maka materi-materi pendidikan seks diajarkan secara
terintegrasi pada beberapa materi perkuliahan pendidikan biologi yang sesuai.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel penelitian terdiri dari dosen dan
mahasiswa S1 pendidikan biologi di UM, UIN Malang, UMM, dan IKIP Budi Utomo Malang. Instrumen
penelitian berupa tes, angket, rubrik klasifikasi permasalahan seks dari media cetak, dan VCD model
pembelajaran pendidikan seks. Tahapan dalam penelitian ini, pertama pengumpulan permasalahan
tentang seks dari rubrik konsultasi masalah seks di beberapa media cetak sebagai rubrik klasifikasi
masalah. Kedua menyusun tes untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan mahasiswa pendidikan
biologi tentang seks dan menyusun angket. Angket pertama digunakan untuk mengetahui pendapat
subyek tentang pentingnya pendidikan seks untuk diajarkan, metode pembelajaran yang diinginkan,
dan pada materi perkuliahan apa saja pendidikan seks dapat diintegrasikan. Sedangkan angket kedua
merupakan angket balikan tentang hasil penelitian yang diberikan saat sosialisasi hasil. Ketiga
menyebarkan tes dan angket kepada subyek penelitian. Keempat melakukan tabulasi data dan
analisis data. Kelima menyusun instrumen sosialisasi hasil (VCD) dan pemodelan dalam pembelajaran
di kelas. Keenam melakukan sosialisasi hasil berupa kegiatan seminar dan evaluasi hasil penelitian
dengan angket balikan yang menghadirkan perwakilan responden dari masing-masing universitas.
Hasil yang diperoleh sebagai berikut: (1) mahasiswa S1 pendidikan biologi baik yang berasal
dari kampus berlabel agamis maupun non-agamis masih kurang informasinya tentang seputar seks
yang beredar di masyarakat (2) pendidikan seks dapat diintegrasikan pada beberapa materi
perkuliahan S1 pendidikan biologi pada 2 mata kuliah yang meliputi Embriologi, Struktur Hewan,
Anatomi dan Fisiologi Manusia, Fisiologi Reproduksi, dan Genetika (3) model pembelajaran pendidikan
seks terintegrasi pada beberapa materi perkuliahan S1 pendidikan biologi yang diusulkan adalah
Ceramah, Problem Based Learning (PBL), Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP), Jigsaw,
Team Pair Share (TPS), dan Group Investigation (GI) serta beberapa model yang lain. Penelitian ini
berhasil membuat model pembelajaran pendidikan seks untuk mahasiswa S1 Pendidikan Biologi dalam
bentuk VCD.
Kata Kunci: model pendidikan seks, terintegrasi, materi perkuliahan biologi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 287

PEMBUATAN SERTA STUDI ADSORPSI SENYAWA AMINO-BENTONIT


TERHADAP PESTISIDA DAN SENYAWA ORGANIK DALAM AIR MINUM
Fitri Wulansari dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 288

PEMBUATAN TABLIT KUNYAH (SUPLEMEN) DADIH DENGAN PENAMBAHAN


MADU, DAN RASA JERUK
Abstrak

Rony Hamdy dkk


Univ. Andalas Padang

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan diversifikasi dadih dengan menerapkan teknologi
farmasi yaitu pengolahan dadih menjadi tablet kunyah dengan penambahan beberapa bahan-bahan
pembantu. Diversifikasi ini diharapkan dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang dipunyai oleh
dadih yaitu tidak bisa disimpan lama, mempunyai rasa dan aroma khas serta penampilan dan tekstur
yang lunak seperti bubur yang menyebabkan masyarakat terutama dari golongan anak-anak dan
remaja mengalami kesulitan dalam melakukan penelanan. Padahal dadih sebagai makanan probiotik
memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi dan nilai gizi yang besar. Penambahan madu bertujuan
untuk menambah nilai gizi yang mungkin berkurang akibat proses pembuatan tablet. Rasa Jeruk
memberikan rasa yang enak sehingga dapat menutupi rasa asli dadioh dan memberikan rasa yang
enak dan disukai oleh masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pembuatan tablet kunyah
dadih meningkatkan kandungan protein dan keasamannya dan proses pembuatan tablet kunyah
dadih ini tidak membunuh Lactobacillus sp yang terdapat didalam dadih.
Kata Kunci : Dadih, Probiotik, tablet Kunyah, rasa Madu dan Jeruk.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 289

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL SECARA BIOENZIMATIS (KAJIAN


PENAMBAHAN RAGI TEMPE DAN LAMA FERMENTASI) TERHADAP
KUALITAS FISIKO-KIMIA DAN RENDEMEN MINYAK KEPALA MURNI
NURAINI CHUMAYA,AFIF AMRULLAH,ANANDA PRAGANA,MAYA SEPTIOLA
Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 290

PEMBUATAN WAFER "BIOKATUK PLUS" DAN PEMANFAATANNYA DALAM


MENINGKATKAN PRODUKSI SUSU KAMBING PERAH
HERI IRAWAN, DITA ELVINA, OKY SETYO ASTUTI, SURI ABRIHANDINI, WIDA HAPSARI
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Produksi susu dalam negeri kurang memiliki daya saing di negerinya sendiri. Rendahnya daya
saing ini disebabkan adanya penerapan kuota oleh Industri Pengolahan Susu (IPS), membanjirnya
impor susu karena bea masuk rendah, rendahnya kualitas susu lokal dan produktivitas ternak lokal
(Trobos, 2004).
Penelitian ini melalui dua tahapan yaitu pembuatan wafer dan perlakuan in vivo. Pembuatan
wafer dilaksanakan di Balai Konservasi Hasil Hutan selama empat minggu. Perlakuan (wafer
BIOKATUK PLUS) langsung ke ternak kambing perah (in vivo) dilakukan akhir bulan Mei 2006
selama satu bulan di Peternakan Kambing Ettawa Prima Fit, Desa Cibuntu Kecamatan Ciampea.
Perlakuan penambahan wafer BIOKATUK belum berpengaruh terhadap produksi susu dan kualitas
susu kambing perah. Akan tetapi ada kecenderungan bahwa pemberian wafer BIOKATUK sebanyak
150 gram (Perlakuan 4) mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas susu dibanding perlakuan yang
lain.
Kata kunci : Wafer, Produksi, Susu

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 291

PEMBUATAN WATER RANSUM KOMPLIT BERBAHAN BAKU JERAMI PADI


PRODUK FERMENTASI TRICHODERMA VIRIDE
Panji Setyadi dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 292

PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH KOTA BATU MELALUI


INTEPRETASI CITRA LANDSAT SKALA 1:10000
Abstrak

RATNA RAHMAWATI ,ARIF BAIDLOWI ,MAULIDARIAH ,BENNY RAHMAN


Pendidikan Geografi Univ. Negeri Malang

Lahan merupakan bagian dari sumber daya alam yang ada di muka bumi dan memiliki peran
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Pola
penggunaan lahan pada hakikatnya merupakan gambaran ruang dari hasil teknologi, jumlah
manusia,dan keadaan fisik daerah. Sehingga pola penggunaan lahan di suatu daerah dapat
mencerminkan kegiatan manusia yang ada di daerah tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya
pemetaan penggunaan lahan untuk inventarisasi lahan kritis, khususnya di wilayah Kota Batu melalui
interpretasi citra landsat Thematic Mapper.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis penggunaan lahan dan tingkat kekritisan lahan di
wilayah Kota Batu, serta untuk mengetahui seberapa besar ketelitian citra landsat Thematic Mapper
untuk pemetaan penggunaan lahan di wilayah Kota Batu.Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dan evaluatif.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil interpretasi citra yang meliputi jenis penggunaan lahan,
tingkat kemiringan lereng, dan tingkat kekritisan lahan di Wilayah Kota Batu serta hasil pengukuran
dan uji lapangan. Jenis penggunaan lahan di Kota Batu antara lain: (1) hutan, (2) lahan basah, (3)
lahan kosong, (4) perkebunan, (5) permukiman, (6) sawah, dan (7) tegalan. Tingkat kemiringan
lereng, antara lain: (1) datar, (2) agak miring, (3) miring, (4) curam, dan (5) sangat curam.
Sedangkan tingkat kekritisan lahan di Kota Batu antara lain: (1) tidak kritis, (2) sedang, (3) agak
kritis, (4) kritis, dan (5) sangat kritis.
Jenis penggunaan lahan terbesar yaitu berupa hutan seluas 81423224,07 m2 dengan
prosentase 38,15 % dari seluruh luas penggunaan lahan di Wilayah Kota Batu. Sedangkan
penggunaan lahan yang terkecil berupa lahan basah seluas 4141915,86 m2 dengan prosentase 1,94
%. Tingkat kekritisan lahan terbesar terdapat pada tingkat kekritisan lahan kritis seluas 172959340,1
m2 dengan prosentase 37,21 % dari seluruh luas tingkat kekritisan lahan di Wilayah Kota Batu.
Sedangkan tingkat kekritisan terkecil terdapat pada tingkat kekritisan lahan tidak kritis, yaitu seluas
30374706,2 m2 dengan prosentase 6,53 %. Tingkat kekritisan lahan kritis tersebut sebagian besar
terdapat di Kecamatan Bumiaji. Ketelitian citra landsat TM pada pemetaan penggunaan lahan malalui
cara interpretasi citra di Wilayah Kota Batu sebesar 97, 56 %. Sehingga ketelitian citra landsat
Thematic Mapper dinyatakan dapat diterima.
Kata kunci : penggunaan lahan, citra landsat TM, lahan kritis

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 293

PEMISAHAN MINYAK NABATI SECARA SEDERHANA OLEH


SACCHAROMYCES SP. UNTUK PENYEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI
Tita Rohayani dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 294

PEMROSESAN PLASTIK FOAM MIKROSELULER UNTUK MEMPEROLEH


FOAM RAMAH LINGKUNGAN
Abstrak

Rurut Amiru, Novita Sri Subakti, Miftahul Arief, Edi Santoso


Teknik Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Pemrosesan plastik mikroseluler merupakan pengembangan pemrosesan plastik selular yang


memiliki karakteristik fisik yang lebih baik di samping prosesnya yang lebih aman bagi lingkungan dan
kesehatan. Pemrosesannya dipengaruhi oleh kondisi operasi, seperti temperatur dan tekanan
penjenuhan, temperatur foaming, serta waktu foaming. Penelitian pemrosesan plastik mikroseluler ini
dilakukan pada temperatur penjenuhan : 398.15, 403.15, 413.15, 423.15, dan 433.15 K, sedangkan
tekanannya divariasi dari 10 MPa hingga 22 MPa. Metode penelitiannya adalah sebagai berikut,
pertama melakukan penjenuhan sampel polimer di dalam tangki penjenuhan dengan gas nitrogen.
Selanjutnya sistem PP-N2 dikondisikan dalam keadaan superkritis dengan cara menaikkan temperatur
dan tekanan diatas keadaan kritisnya.. Setelah waktu penjenuhan tercapai, dilakukan dekompresi
mendadak. Sampel segera dikeluarkan dari tangki dan kemudian dikarakterisasi dengan
menggunakan analisa Difraksi X-Ray dan Buoyancy untuk mengetahui derajat kristalinitas dan
densitas. Pada prosedur foaming, setelah dekompresi sampel secara cepat dipanaskan hingga di atas
temperatur lelehnya selama lima (5) detik dan diakhiri dengan mengalirkan gas pendingin N2.
Selanjutnya dilakukan analisa SEM untuk mengetahui struktur sel dari foam polipropilen yang
dihasilkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kristalinitas polipropilen
cenderung naik seiring dengan naiknya tekanan penjenuhan antara 10 - 22 MPa pada temperatur
penjenuhan tetap 398.15 K, sementara densitas bulk-nya cenderung menurun. Pada proses foaming
dengan metode quick heating yang dimodifikasi, kenaikan tekanan penjenuhan hingga 12 MPa akan
menurunkan diameter rata-rata dan densitas sel, sedangkan pada tekanan penjenuhan 12 - 14 MPa
diameter rata-rata sel meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan penjenuhan, sementara
densitas sel-nya menurun. Pada kondisi ini juga terjadi kenaikan rasio ekspansi volum.
Kata kunci : Pemrosesan Plastik, Foam Mikroseluler, Foam Ramah Lingkungan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 295

PENAPISAN MIKROBA PENGHASIL ENZIM LIGNOSELLULOSA DARI


LUMPUR SELOKAN UNTUK STARTER DALAM PEMBUATAN KOMPOS DI
KOTA PADANG
Abstrak

Masteria Yunovilsa Putra dkk


Univ. Andalas Padang

Telah dilakukan penelitian tentang mikroba penghasil enzim lignoselulosa untuk mengurai
sampah organik menjadi kompos. Selulosa merupakan material yang terkandung dalam sampah
organik yang paling sulit terurai, namun dapat diatasi dengan menggunakan mikroba pengurai
selulosa yang ditapis dari lumpur selokan rumah tangga. Inkubasi mikroba dari lumpur selokan
dilakukan pada suhu 40oC selama 24 jam menggunakan medium PDA dan NA. Hasil isolasi
didapatkan mikroba jenis fungi dan actinomycetes. Isolat dari lumpur selokan mampu membentuk
zona bening pada medium CMC, medium PDA + serbuk gergaji, dan medium PDA + air rendaman
kertas.
Kata kunci : Mikoba, enzim Lignosellulosa, lumpur, kompos

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 296

PENCEGAHAN GEJALA DIARE PADA AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN


SUPLEMENTASI KUNYIT PADA RANSUM SEBAGAI BAHAN ANTIMIKROBA
ALAMI
Abstrak

Yusuf Zainal, Widiarti, Ayu Yuliawati, Suhail Basymeleh


Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Inst. Pertanian Bogor

Curcuma domestica, Val can be used as nature antimicrobe. The objective of the experiment
was to determine the effect of Curcuma domestica in the diets on broiler performances and total
colony of Escherichia coli. This research used 100 day old chick (DOC) of cobb 500 strain which were
kept in litter system during six weeks. The experiment used Completely Randomized Design with five
treatments and four replicates which consisted of five broiler. The treatments diets were, R0 : control
diet negative, R1 : control diet positive, R2 : R1 + 0.1%Curcuma domestica, R3 : R1 + 0.2%
Curcuma domestica, R4 : R1 + antibiotics. The data were analyzed with Analyzed of Variance
(ANOVA). The Parameter observed were feed consumption, body weight gain, feed conversion and
total colony of Escherichia coli. The result show that the use of curcuma as a suplement was not
significant to the consumption, body weight gain, and conversion but it significant as the nature
antimicrobe.
Kata kunci : supplement, curcuma domestica, broiler, antimicrobe

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 297

PENCELUPAN PADA KAIN SUTERA MENGGUNAKAN ZAT WARNA ALAM


URANG-ARING DENGAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNGAN DAN KAPUR
TOHOR

Abstrak

Kharomi Trismawati, Very Setyabakti, Cahyaning Wuri Rosetyo


Program Studi Teknik Busana, Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui 1) Warna yang dihasilkan pada pencelupan kain
sutera dengan zat warna urang aring tanpa proses fiksasi, 2) Warna yang dihasilkan pada pencelupan
kain sutera dengan zat warna urang aring menggunakan fiksator tawas dengan konsentrasi 10 gr/l,
15 gr/l dan 20 gr/l., 3) Warna yang dihasilkan pada pencelupan kain sutera dengan zat warna urang
aring menggunakan fiksator tunjung dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20 gr/l, 4) Warna yang
dihasilkan pada pencelupan kain sutera dengan zat warna urang aring menggunakan fiksator kapur
tohor dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20 gr/l, 5) Variasi warna yang dihasilkan pada
pencelupan kain sutera dengan zat warna urang aring yang difiksasi dengan tawas, tunjung dan
kapur tohor, 6) Ketahanan luntur warna menggunakan fiksator tunjung, tawas dan kapur tohor
dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20 gr/l ditinjau dari perubahan warna. 7) Ketahanan luntur
warna menggunakan fiksator tunjung, tawas, kapur tohor dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20
gr/l ditinjau dari penodaan warna. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Unit penelitian
yang digunakan adalah kain sutera super merk 56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fiksator
tunjung, tawas dan kapur tohor yang divariasi konsentrasinya10 gr/l, 20 gr/l dan 15 gr/l untuk
variabel kontrol. Variabel terikat adalah tingkat ketuaan warna dan ketahanan luntur warna yang
ditinjau dari perubahan warna dan penodaan warna. Teknik pengumpulan data tingkat ketuaan
warna dengan uji visual oleh 5 orang ahli dari Balai Industri Kerajinan dan Batik Jln. Kusuma Negara
No. 7 Yogyakarta. Ketahanan luntur warna ditinjau dari perubahan warna menggunakan Gray Scale.
Sedangkan ketahanan luntur warna ditinjau dari penodaan warna menggunakan Staning Scale.
Validitas instrumen uji menggunakan validitas internal dan eksternal. Sedangkan pengujian
reliabilitas dengan melakukan 3 kali pengulangan pencelupan. Analisis data yang digunakan adalah uji
visual dengan metode rengking. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pewarnaan kain sutera
dengan zat warna urang aring tanpa proses fiksasi menghasilkan warna kuning, 2) Warna yang
dihasilkan pada pencelupan kain sutera dengan zat warna urang aring menggunakan fiksator tunjung
dengan konsentrasi10 gr/l menghasilkan warna hijau muda, 15 gr/l menghasilkan warna hijau
sedang, dan 20 gr/l menghasilkan warna hijau tua. 3), Warna yang dihasilkan pada pencelupan kain
sutera dengan zat warna urang aring menggunakan fiksator tawas dengan konsentrasi10 gr/l
menghasilkan warna kuning muda, 15 gr/l menghasilkan warna kuning sedang, dan 20 gr/l
menghasilkan warna kuning tua. 4) Warna yang dihasilkan pada pencelupan kain sutera dengan zat
warna urang aring menggunakan fiksator kapur tohor dengan konsentrasi10 gr/l menghasilkan warna
kuning keemasan muda, 15 gr/l menghasilkan warna kuning keemasan sedang, dan 20 gr/l
menghasilkan warna kuning keemasan tua. 5) Variasi warna yang dihasilkan pada pencelupan kain
sutera dengan zat warna urang aring yang difiksasi dengan tawas menghasilkan warna kuning, kapur
tohor menghasilakn warna kuning keemasan dan tunjung menghasilkan warna hijau. 6) Ketahanan
luntur warna menggunakan fiksator tunjung, tawas dan kapur tohor dengan konsentrasi 10 gr/l, 15
gr/l dan 20 gr/l ditinjau dari perubahan warna menunjukkan hasil yang sama pada Gray Scale yaitu 45 yang dikategorikan sangat baik, semua penggunaan konsentrasi menunjukkan kain sutera tidak
luntur setelah dicuci dengan sabun Krim merk wing. 7) Ketahanan luntur warna menggunakan
fiksator tunjung, tawas dan kapur tohor dengan konsentrasi 10 gr/l, 15 gr/l dan 20 gr/l ditinjau dari
penodaan warna menunjukkan hasil yang sama pada Stanning Scale yaitu 4- 5 yang dikategorikan
sangat baik, semua penggunaan konsentrasi menunjukkan kain sutera tidak menodai tekstil lain yang
dicuci bersama-sama.
Kata kunci : fiksasi, ketuaan warna dan ketahanan luntur warna.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 298

PENDAYAGUNAAN BAHASA INGGRIS DALAM PENGAJARAN FISIKA UNTUK


SEKOLAH MENENGAH POKOK BAHASAN MEKANIKA
Martelia Fitra Tedjakusuma dkk
Univ. Katholik Widya Mandala Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 299

PENDUGAAN HERITABILITAS DAN VARIABILITAS GENETIKA GALUR


TANAMAN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM L.)
Trisna Ramadhan dkk
Univ. Sumatera Utara

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 300

PENELITIAN DAN PERANCANGAN PROGRAM ENTREPRENEURSHIP


SEBAGAI KEGIATAN MAHASISWA BERDASARKAN BUDAYA DAN ILMU
DALAM PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UK PETRA
Abstrak

Herman Mallian, David Candra, Arie Gunawan Wibowo


Program Studi Teknik Industri Univ. Kristen Petra Surabaya

Pilihan untuk berkarir menjadi seorang entrepreneur selain berkarir secara langsung terjun ke
dunia perindustrian akhir-akhir ini mulai menunjukkan peningkatan. Semakin tingginya persaingan
untuk menembus dunia kerja, semakin sedikitnya lapangan pekerjaan serta biaya hidup yang makin
tinggi tidak berimbang dengan pendapatan sebagai pegawai sebuah perusahaan industri ikut memicu
keinginan mahasiswa, dalam hal ini mahasiswa program studi Teknik Industri Universitas Kristen
Petra, untuk mulai mencari alternatif karir selain menapaki karir yang sesuai dengan bidangnya, salah
satu pilihan adalah menjadi seorang entrepreneur.
Tujuan penelitian ini adalah mengenali kultur budaya entrepreneurship yang ada pada
mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Kristen Petra dan merumuskan program yang
bisa mengakomodasi kultur budaya tersebut sesuai keilmuan Teknik Industri. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan, maka penulis menggunakan alat bantu questionnaire terhadap populasi mahasiswa
Program Studi Teknik Industri Universitas Kristen Petra menggunakan purposive sampling method.
Kata kunci : kultur entrepreneurship, questionnaire, program, pendidikan kewirausahaan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 301

PENELITIAN PROSES PENERJEMAHAN SUARA MANUSIA KE DALAM TEKS


DIGITAL
Abstrak

JULIS PITANGSO D., WAHIDDIN TAUFIK H., ARIF SENOAJI


Teknik Komputer dan Informatika Poltek. Negeri Bandung

Speech recognition (pengenalan suara) oleh mesin telah menjadi tujuan penelitian selama
lebih dari empat dekade. Penelitian tersebut terinspirasi dari film-film fiksi ilmiah seperti A Space
Odyssey dan Stars Wars. Walaupun begitu, perancangan mesin pintar yang dapat mengenali katakata yang diucapkan dan memahami artinya masih sangat sulit.
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan daslam sistem pengenalan suara diantaranya:
neural network, veqtor quantization, dan Hidden Makov Model. Masing-masing metode memberikan
performasi yang berbeda dalam pengenalan suara.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui mana yang menunjukan performasi yang lebih baik
untuk sistem pengenalan suara. Beberapa penelitian telah dilakukan baik itu yang menggunakan
veqtor quantization, neural network, maupun Hidden Makov Model. Tanpa mengurangi rasa hormat
pada penelitian sebelumnya kami bermaksud untuk meneruskan penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan dan melihat mana yang lebih baik dari metode-metode yang telah dipaparkan.
Beberapa parameter telah kami masukan dalam penelitian ini dalam kaitan kontribusi
penelitian pada masyarakat. Diharapkan penelitian dapat memberikan pemecahan terhadap sebuah
masalah yang ada di masyarakat.
Kata kunci : Proses Penerjemahan, Suara Manusia, Teks Digital

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 302

PENELITIAN TENTANG AKITIVITAS KESUKARELAAN DI PULAU JAWA


GATOT YULINAR WARDOYO, AMALIA RAHMANDANI, DWI AYU ELITA KARTILIA, HENDY PURWO
PRABOWO, HESTY NOVITASARI
Univ. Diponegoro Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 303

PENELUSURAN SENYAWA AKTIF DARI TANAMAN KEMADUH (LAPORTEA


STIMULANS MIQ.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTI KANKER.
Abstrak

Irfan Budi Santoso dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Laportea merupakan salah satu jenis tanaman yang berpotensi sebagai obat tradisional.
Penelitian-peneitian terdahulu menunjukkan bahwa beberapa spesies dari tumbuhan jenis Laportea
memiliki aktivitas biologi. Penelitian dari beberapa skrining tanaman menunjukkan ekstrak Laportea
Stimulans berperan sebagai anti kanker. Hingga sekarang senyawa yang bertanggung jawab pada
bioaktivitas dari Laportea belum dilaporkan. Berdasarkan informasi diatas, penelitian yang bertujuan
membuktikan pengaruh hasil isolasi dari tanaman Laportea stimulans sebagai agen antikanker sangat
diperlukan.
Penelitian dimulai dari determinasi tanaman dan pengumpulan bahan, dilanjutkan dengan
pengeringan, pembuatan serbuk dan pembuatan ekstrak.uji ketoksikan dengnan metode BST
dilakukan terhadap ekstrak yang dihasilkan. Proses isolasi dimulai dari proses fraksinasi, pemurnian
dengan KLT preparatif dan diakhiri dengan uji kemurnian fraksi. Uj ketoksikan dengan metode BST
juga dilakukan pada isolat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tanaman kemaduh tersebut memiliki tingkat ketoksikan
yang sedang. Hal ini karena hasil perhitungan LC50 yang diperoleh untuk ekstrak wasbensin larut
aseton sebesar 30.760,97 g/ml. Nilai LC50 ekstrak wasbensin tidak larut aseton yang terhitung
sebesar 30.938,55 g/ml. Dan untuk ekstrak metanol nilai LC50 tidak dapat dihitung. Potensi
tanaman kemaduh sebagai antikanker sangat kecil dan tidak dilakukan proses isolasi
senyawa aktif antikanker.
Kata kunci : Kemaduh, laportea, antikanker, BST.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 304

PENEMUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI AKTIF HASIL PEMISAHAN


KROMATOGRAFI KOLOM FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK
BUAH MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L.)
Abstrak

Diah Utari, Dewi Novita Sari, Moh. Nur Herman Syah, Rizka Dahliyanti
Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat reaksi radikal bebas dalam
tubuh, akibatnya kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dihambat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total ekstrak etil asetat buah
mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan fraksi-fraksinya serta untuk mengetahui hubungan antar
keduanya.
Buah mengkudu dihaluskan, dimaserasi dengan metanol, kemudian dipartisi dengan kloroform
dilanjutkan dengan etil asetat di dalam corong pisah. Sari etil asetat yang diperoleh diuapkan dengan
vacuum rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak etil asetat, kemudian difraksinasi dengan
kromatografi kolom dengan fase diam silika gel dan dielusi secara gradien dengan campuran fase
gerak petroleum eter, diklorometan, kloroform, dan metanol. Fraksi ekstrak etil asetat diperiksa profil
kromatografi lapis tipisnya menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak pelarut atau
campuran pelarut yang mampu mengelusi sekelompok fraksi etil asetat. Fraksi yang mempunyai profil
KLT yang sama digabung untuk selanjutnya diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH (2,2diphenyl-1-picryl-hidrazyl), juga ditentukan kandungan fenolik dan flavonoid totalnya secara
spektrofotometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat buah mengkudu
sebelum dilakukan fraksinasi mempunyai nilai IC50 = 35,15 g/ml. Setelah difraksinasi didapatkan
fraksi yang paling aktif yaitu fraksi nomor 8 dengan IC50 = 5,41 g/ml. Sebagai pembanding
digunakan vitamin E dengan IC50 = 8,27 g/ml dan vitamin C dengan IC50 = 3,17 g/ml. . Pada
penentuan hubungan antara aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total diperoleh persamaan
regresi linear y = -0,5509x + 29,497dengan r2 = 0,6573. Hasil ini menunjukkan bahwa 65,73%
aktivitas antioksidan merupakan hasil kontribusi dari senyawa-senyawa fenolik. Sedangkan pada
penentuan hubungan antara aktivitas antioksidan dan kandungan flavonoid total diperoleh persamaan
regresi linear y = -2,1828x + 35,613 dengan r2 = 0,4414. Hasil ini menunjukkan bahwa 44,14%
aktivitas antioksidan merupakan hasil kontribusi dari senyawa-senyawa flavonoid.
Kata kunci : Antioksidan, Morinda citrifolia L., DPPH, Folin-Ciocalteu.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 305

PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM-ENZIM XILANOLITIK REKOMBINAN DARI


E.COLI DH-5A (PTP510) PADA BERBAGAI LOKASI ENZIM
Shindy Purnamasari, Nuke Resdiana Safitri, Morendy Wiro Saksono, Ginarto Arif Wicaksono, Ani Tri
Kumalawati
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 306

PENENTUAN KADAR NIKOTIN PADA BERBAGAI ROKOK SERTA ANALISIS


PEMAKAIANNYA DI KOTA PADANG
Abstrak

Dion Ortega dkk


Univ. Andalas Padang

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya.
Nikotin merupakan salah satu senyawa kimia yang paling dikenal dalam rokok. Kemasan rokok selalu
menyertakan keterangan mengenai kadar nikotin dan tar yang dikandung oleh setiap batang rokok
tersebut. Akan tetapi permasalahannya apakah keterangan tersebut adalah benar atau sekedar label
untuk mengelabui konsumen. Untuk itulah dilakukan penelitian ini agar bisa diketahui kadar nikotin
yang tepat yang terdapat dalam rokok tersebut. Selain itu juga dilakukan survei kepada konsumen
rokok di kota Padang untuk menganalisis rokok di daerah tersebut.
Metode ini dilakukan dalam penentuan kadar nikotin ini adalah metode titrasi potensiometri bebas air
untuk nikotin (titration potensiometric nonaquesous for nicotine). Sedangkan untuk analisis pemakai
dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada 100 orang responden yang dikelompokkan berdasarkan
profesi dan tingkatan usia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar nikotin yang dikandung oleh sampel rokok-rokok
yang dianalisis lebih besar dibandingkan dengan kadar nikotin tang tertera di kemasannya. Kadar
nikotin yang diperoleh berkisar antara 2,4 3,5 mg. Sedangkan yang tertera dikemasan berkisar
antara 0,8 2,3 mg. Sedangkan hasil evaluasi menunjukan bahwa responden pelajar, mahasiswa dan
pekerja dan pekerja lepas mengkonsumsi rokok jenis kretek mild dan mayoritas responden pegawai
mengkonsumsi rokok kretek biasa. Responden remaja biasa mengkonsumsi rokok kretek mild
sedangkan responden dewasa rokok kretek biasa. Responden pelajar biasa mengkonsumsi rokok
antara 1-10 batang per hari, sedangkan mahasiswa, pegawai dan pekerja lepas 11 20 batang.
Responden remaja biasa mengkonsumsi 1-10 batang rokok per hari dan responden dewasa 11 20
batang.
Kata Kunci : Nikotin, Rokok, Titrasi potensiometri

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 307

PENENTUAN KETEBALAN LAPISAN PENUTUP DAN JUMLAH CADANGAN


BATUAN ANDESIT DI DAERAH GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO
BERDASARKAN KARAKTERISTIK KELISTRIKAN BAWAH PERMUKAAN
Abstrak

Sri Rahayu Ar
Univ. Negeri Jember

Batuan andesit merupakan batuan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi,
keberadaannya sangat diperlukan sebagai penunjang kehidupan manusia. Proses pencarian batuan
andesit dapat dilakukan dengan lebih mudah, salah satunya dengan menerapkan geolistrik resistivitas
yaitu dengan cara mengukur karakteristik kelistrikan lapisan bawah permukaan. Di Gunung Piring
desa Wonosari kecamatan Grujugan kabupaten Bondowoso, terdapat sebuah lokasi yang
mengandung batuan andesit, tetapi masih belum diketahui kedalaman dan jumlah batuan yang
terkandung di dalamnya. Informasi tentang struktur geologi bawah permukaan dan hasil pemetaan
terhadap potensi keberadaan batuan andesit perlu diketahui dan dikomunikasikan dengan pihak
terkait agar dapat dilakukan tindakan-tindakan strategis terkait dengan kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi batuan andesit. Hasil survey resistivitas di daerah tersebut menunjukkan bahwa
keberadaan batuan andesit adalah mulai dari kedalaman sekitar 6 meter hingga 14 meter dan
diperkirakan jumlah kandungannya sebanyak 99.750 m3. Informasi ini diharapkan dapat memberikan
informasi awal atau masukan yang cukup signifikan dalam pengambilan keputusan tentang
pengolahan dan pengembangan batuan andesit lebih lanjut secara efektif dan efisien, terutama dalam
menunjang usaha eksploitasi batuan andesit agar dapat meningkatkan pendapatan daerah dan
kesejahteraan penduduk daerah sekitar lokasi penelitian melalui penggalian batuan andesit. dapat
diperkirakan bahwa
Kata kunci : Lapisan Penutup, atuan Andesit, Karakteristik Kelistrikan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 308

PENENTUAN SUMBER PENCEMARAN AIR TANAH DI DAERAH KOTA


YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA DALAM KAITANNYA DENGAN
CONTAMINANT LOADING DAN LOCAL GROUNDWATER VULNERABILITY
R. Okky Mahendra dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 309

PENERAPAN ASAS MEMPERSULIT PERCERAIAN DALAM PROSES


PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA
YOGYAKARTA DAN WONOSARI
Nina Yudiarina,Ary Daniyulianti,Syarifah Nur Rahmawati,Musyarofah Noor Rohmah,Atsnaita Husna
Ilmu Hukum Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Abstrak

Manusia di dalam perjalanannnya did unia mengalami 3 peristiwa yang penting yaitu pada saat
ia dilahirkan, saat ia melangsungkan perkawinan dan saat ia meninggal dunia. Demikianlah didalam
artian sosiologis setelah manusia itu dilahirkan tumbuh tugas baru dalam diri masing-masing individu
yaitu sebagai pengemban dari hak dan kewajiban. Kemudian ketika individu ini melangsungkan
perkawinan, bertemu dengan kawan hidupnya dalam rangka membangun dharma baktinya yaitu apa
yang disebut dengan tujuan perkawinan.
Perkawinan seperti yang telah disebutkan di atas merupakan peristiwa yang penting karena
perkawinan ini bermakna sebagai pelegalan atas pergaulan atau hubungan hukum antara seorang
laki-laki dan wanita. Sedangkan tujuan dari perkawinan itu selain untuk meneruskan keturunan, juga
untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini
berarti bahwa perkawinan itu berlangsung seumur hidup.Namun dalam mencapai tujuan perkawinan
itu, terdapat kendala-kendala yang menghambat, diantaranya terjadi perbedaan prinsip, alasan
ekonomi, terjadi salah paham, salah seorang diantara suami istri atau keduanya tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai suami atau istri yang baik, serta alasan-alasan lain yang mengarah pada
putusnya perkawinan. Alasan pengambilan judul penelitian ini berawal dari pertama, adanya salah
satu asas dalam Undang- Undang Perkawinan yang menyebutkan karena tujuan perkawinan itu
adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera, maka undang-undang ini
menganut prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian. Untuk memungkinkan perceraian harus
ada alasan-alasan tertentu seperti yang telah diuraikan diatas. Apabila telah diusahakan untuk
dilakukan perdamaian sebelumnya, namun belum juga ditemukan penyelesaian bersama, maka
penyelesaian hal ini harus dilakukan di depan sidang pengadilan. Lembaga yang mempunyai
kewenangan dalam perkara seperti ini adalah Pengadilan Agama. Kedua, dipertegas kembali dalam
Asas Pengadilan Agama adanya prinsip Hakim wajib mendamaikan para pihak. Artinya sebisa
mungkin Hakim harus berusaha untuk mengusahakan perdamaian sebelum diputuskan berakhir pada
perceraian.
Kedua hal tersebut yang menjadi tolok ukur awal pengambilan judul dalam penelitian ini. Kami
ingin mengetahui dimana eksistensi dari kedua asas ini sedangkan tingkat perceraian dari hari ke hari
semakin meningkat. Penerapan yang seperti apa dan berapa tingkat keberhasilan yang dicapai
dengan diterapkannya asas tersebut. Adapun mengenai lokasi penelitian kami mengambil Pengadilan
Agama Yogyakarta dan Pengadilan Agama Wonosari dengan pertimbangan daerah tersebut memiliki
tingkat perceraian yang tinggi. Di dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian
kepustakaan sebagai data sekunder dan data di lapangan sebagai data primer. Teknik analisis data
yang diperoleh baik dari penelitian kepustakaan maupun dari penelitian lapangan kemudian diolah
berdasarkan analisis deskriptif
Kata kunci : Mempersulit Perceraian, Perkara Perceraian, Pengadilan Agama

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 310

PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY (GLS) DALAM PENINGKATAN


PRESTASI BELAJAR SAINS KELAS IV DI SDN NGRINGIN YOGYAKARTA
Abstrak

Dewi Yuliani, Prananto Sukmajaya, Dewi Permani , Romli Nurhidayat


Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Univ. Negeri Yogyakarta

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar sains kelas IV di SDN Ngringin
Yogyakarta. Pembelajarn masih bersifat ekspositorisPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatkan prestasi belajar kelas IV SD Ngringin Yogyakarta dengan menerapkan Genius Learning
Strategy pada mata pelajaran sains.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (Action Research).
Subjek dalam Penelitian adalah siswa SD kelas IV sebanyak 34 orang. Metode yang digunakan untuk
pengumpulan data pada penelitian ini adalah, observasi, wawancara, tes tertulis dan dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif kuantitatif dengan uji - t.
Adapun uji - t yang digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan skor pre test dan postes
prestasi hasil belajar.
Hasil penelitian (Sebelum penerapan GLS, selama siklus I, dan siklus II) menunjukkan bahwa:
Prestasi belajar yang dicapai sebelum penerapan GLS (prestasi awal siswa) masih rendah yaitu
berdasarkan Uji t positif (+) 0,47 yang berarti nilai pre tes lebih besar dari post tes, dengan nilai ratarata 5,71. Pada siklus I Prestasi belajar meningkat dengan rata-rata nilai 7,12 atau berdasarkan uji-t
angka yang didapat bernilai negative (-) 8,261 (Pos tes > Pre tes) peningkatan yang terjadi hanya
pada segi kognitif saja, siswa belum menampakkan kenaikan dalam segi afektif dan psikomotornya.
Maka diadakan siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar dengan nilai rata-rata 7,33
atau berdasarkan uji-t angka yang didapat bernilai negative (-) 14,030 (Pos tes > Pre tes), kenaikan
pretasi ini diikuti pula dengan kenaikan dari segi afektif yaitu peningakatan perasaan senang, minat,
antusias terhadap pelajaran dan dari segi psikomotorik, siswa menjadi lebih aktif, dan perhatian
dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan genius
learning strategy dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan.
Kata kunci : Genius Learning Strategy, Prestasi Belajar

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 311

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL JARING LABA_LABA


(WEBBED MODEL) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II D
Abstrak

Ririn Lestari dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Program ini bertujuan untuk mengetahui: 1) penerapan pembelajaran terpadu model jarring
laba-laba (Webbed Model) yang paling baik dan tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas
II SD Negeri Puren, 2) apakah penerapan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba dapat
meningkatkan minat siswa kelas II SDN Puren terhadap mata pelajaran Matematika.
Subyek pada penelitian ini adalah 33 orang siswa kelas II SDN Puren Yogyakarta. Obyek pada
penelitian ini adalah pembelajaran terpadu model jarring laba-laba (Webbed Model) dengan
mengambil setting penelitian di SD Negeri Puren Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua kali tindakan dengan metode
pembelajaran yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam peningkatan minat
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan observasi/pengamatan, wawancara/interviu, dokumentasi dan tes buatan. Teknik analisis data
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perpaduan antara pembelajaran dikelas dan
pembelajaran di luar kelas paling efektif untuk menerapkan pembelajaran terpadu model jarring labalaba, penelitian ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan minat belajar siswa kelas II SDN PUREN
pada mata pelajaran Matematika setelah dilakukan tindakan berupa pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba. Peningkatan minat belajar pada mata
pelajaran Matematika bagi siswa kelas II SDN Puren ini dapat dilihat dari hasil pengamatan dan
pengakuan siswa dalam wawancara yang dilakukan pada siswa dan didukung data dari guru kelas II
SDN Puren.
Kata kunci : Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-Laba (Webbed Model),

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 312

PENERAPAN TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) DI DALAM KELAS


DALAM UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KINERJA DAN PRESTASI SISWA
KELAS X SMA
Abstrak

Imroatus Sholihah ,Fery Sulistiyaningsih


Biologi Univ. Negeri Malang

Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas X SMA


Jenderal Sudirman Kalipare malang, diperoleh data antara lain prestasi belajar yang tergolong
rendah. Kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi kurang memberi layanan kepada siswa dengan
baik. Indikator yang nampak antara lain adalah kelas sering kosong sedang kepala sekolah, guru dan
tenaga administrasi tidak bisa berbuat banyak, hal ini berakibat juga siswa berkeliaran di luar kelas
sehingga menggangu kelas lain, siswa cenderung nakal, sering boros dan lain sebagainya.
TQM (Total Quality Manajemet) adalah suatu pendekatan yang sistematik untuk mencapai
tingkat kualitas yang tepat. Prinsip kami, dalam menerapkan TQM adalah mengoptimalkan sistem
manajemet yang selama ini berlaku yang berakibat motivasi kinerja dari masing-masing komponen
sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolah sebih baik lagi, yang akan berdampak pada
naiknya prestasi belajar siswa.
Tujuan dari diterapkannya TQM dalam penelitian ini adalah: untuk meningkatkan motivasi
kinerja dan prestasi belajar siswa, membelajarkan siswa menyelesaikan masalah yang timbul di dalam
kelas, memaksimalkan fungsi pengurus kelas sebagai subjek layanan kelas kepada anggota kelas, dan
untuk memaksimalkan tugas dan tanggung jawab guru dalam proses belajar mengajar lebih maksimal.
Berdasarkan tujuan di atas penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen atau Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) karena di akhir penelitian ini diadakan evaluasi untuk mengetahui kekurangan
atau kelebihan yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Sehingga di ketahui kelebihan yang
dapat dipertahankan dan kekurangan yang dapat diperbaiki dalam proses belajar mengajar
selanjutnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan TQM (Total Quality Manajemet) dalam
upaya peningkatan kinerja dan hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen angket dan
pemberian pretest dan postest menunjukkan ada peningkatan motivasi kinerja pada setiap komponen
sekolah dan hasil belajar siswa meningkat.
Kata kunci : TQM, Motivasi Kinerja, Prestasi Siswa

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 313

PENGAMBILAN OLEORESIN DARI LIMBAH RIMPANG JAHE HASIL


PENYULINGAN MINYAK JAHE MELALUUI PROSES EKSTRAKSI
Baroroh Barid P., Rosi Arum Saputri
Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 314

PENGARUH BANTUAN DANA DARI PEMERINTAH TERHADAP KINERJA


KEUANGAN USAHA KECIL
Abstrak

Nursuciani, Dian Rachmawati, Linda Yunitasari


Akuntansi Univ. Muhammadiyah Malang

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Kantor Koperasi UKM dan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Tulungagung dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan usaha kecil
sebelum dan sesudah pemberian dana dari pemerintah. Dalam penelitian ini penulis berusaha
mengetahui perubahan kinerja keuangan usaha kecil dan menengah pasca bantuan dana dari
pemerintah dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dari survey yang penulis lakukan jenis UKM yang
diteliti terdiri dari konveksi, peternak, pengrajin marmer, pengrajin batik, budidaya tanaman hias,
serta pengrajin kesetdan sapu. Dari hasil analisis diketahui bahwa bantuan dana dari pemerintah
berpengaruh signifikan terhadap ROI, Asset Turn Over, dan Current Ratio. Sedangkan debt ratio tidak
dipengaruhi oleh bantuan
dana dari pemerintah.
Kata kunci : pemerintah,bantuan,usaha kecil

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 315

PENGARUH BERBAGAI MACAM KONSENTRASI ASAM SORBAT TERHADAP


KUALITAS DAN DAYA TAHAN TAHU
Abstrak

Ernita Rismawati, Ani Meilani, Ulfa Yahya


Pendidikan Biologi Univ. Muhammadiyah Malang

Penambahan jenis bahan pengawet yang berbeda dalam produk tahu berpengaruh terhadap
daya tahan tahu. Pertumbuhan mikroorganisme patogen pada tahu menyebabkan tahu tersebut
cepat basi dan berbau busuk. Dalam proses ini mikroba menempel pada substrat dan mengoksidasi
asam lemak, sehingga tahu tersebut menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mencegah kerja
enzim dehidrogenase terhadap oksidasi asam lemak pada sel mikroba digunakan asam sorbat
(CH3CH=CHCH=CHCOOH) yang merupakan antimikroba kuat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Pengaruh perbedaan konsentrasi asam sorbat
terhadap daya tahan tahu. 2). Konsentrasi terbaik (optimum) asam sorbat yang digunakan untuk
mengawetkan tahu.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-21 Mei 2006 di Laboratorium Teknologi Hasil
Pertanian UMM. Jenis penelitian ini adalah true-experiment dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
satu faktor yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Populasinya adalah tahu putih yang
berasal dari kedelai super 45 diperoleh di pasar Gondosari Punung Pacitan. Sampel yang digunakan
adalah 6 kg kedelai super 45. Sampel diambil secara simple random sampling ( acak). Variabel
bebasnya adalah jenis perlakuan asam sorbat (0%;0,1%;0,2% dan 0,3%). Variabel terikatnya adalah
daya tahan tahu (tingkat kekerasan tahu,warna, bau dan rasa tahu). Variabel kendalinya adalah jenis
tahu yaitu tahu putih.
Data diolah dengan analisa varian (ANAVA) satu faktor dan uji duncans. Berdasarkan hasil
penelitian penambahan asam sorbat dalam produk tahu berpengaruh terhadap daya tahan tahu.
Didapat tingkat kekerasan tahu paling tinggi atau daya tahan tahu terlama pada penambahan asam
sorbat 0,3%.
Kata kunci : pengaruh asam sorbat, konsentarasi, kualitas tahu, daya tahan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 316

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE LINN) TERHADAP


KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) YANG
DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA
Henny Kusdilianti dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 317

PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU (MORINDA


CITRIFOLIA L.) SECARA IN VIVO TERHADAP AKTIVITAS GLUTATION STRANSFERASE PADA BAGIAN ORGAN TIKUS GALUR WISTAR
Purwanto dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 318

PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS


KUNTH.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA
Esti Widayanti, Titi Ratna Wijayanti, Nur Latifah Sri Wijayanti, Ratna Budhi Pebriana
Ilmu Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat dunia karena
sulit disembuhkan dan membawa resiko kematian bagi penderitanya. Berdasarkan sepuluh kanker
primer pada wanita di Indonesia, kanker payudara menempati posisi kedua setelah kanker
leher rahim. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat-obat baru yang berasal dari tanaman
terutama yang berkhasiat sebagai antibakteri, antiviral, dan antikanker. Cosmos caudatus Kunth. atau
yang lebih dikenal dengan nama berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, penguat tulang,
lemah lambung dan pengusir serangga. Ekstrak metanolik daun kenikir diketahui mengandung
flavonoid dan glikosida kuersetin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, senyawa-senyawa
tersebut berpotensi sebagai antikanker.
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah ekstrak metanolik daun kenikir mampu
memacu apoptosis sel kanker payudara. Daun kenikir yang telah dikeringkan diekstraksi dengan
metode soxhletasi menggunakan penyari metanol. Hasil ekstraksi dipekatkan dengan rotary
evaporator. Ekstrak kental sebanyak 28,41 gram diuji sitotoksisitasnya secara in vitro terhadap sel
kanker payudara (T47D) dengan konsentrasi 500, 400, 300, 200, 100, 50, 25 dan 5 g/ml dengan
waktu inkubasi 24 dan 48 jam. Kemudian dilakukan pengamatan terjadinya pemacuan apoptosis
dengan metode double staining dan DNA fragmentation assay. Nilai IC50 ekstrak metanolik daun
kenikir sebesar 344,91 g/ml (waktu inkubasi 24 jam) dan 378,43 g/ml (waktu inkubasi 48 jam).
Dengan demikian, aktivitas sitotoksisitas ekstrak bersifat time dependent. Pada pengamatan apoptosis
dengan metode double staining, terlihat morfologi sel yang mengalami apoptosis. Hasil DNA
fragmentation assay tidak menunjukkan adanya pola DNA ladder yang merupakan ciri terjadinya
apoptosis. Kemungkinan hal ini disebabkan sel masih mengalami tahap early apoptosis dimana belum
terjadi fragmentasi DNA. Berdasarkan hasil tersebut, maka ekstrak metanolik daun kenikir terbukti
bersifat sitotoksik dan dapat memacu apoptosis sel kanker payudara (T47D). Hal ini dapat dijadikan
dasar pengembangan tanaman ini sebagai antikanker dengan target aksi spesifik.
Kata kunci : daun kenikir, ekstrak metanolik, sel T47D, apoptosis

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 319

PENGARUH EKSTRAK TYMUS VULGARIS SEBAGAI ANTI FUNGAL DENGAN


AMFOTERISIN B DAN KALIUM IODIDA TERHADAP ASPERGILLUS SP.
SECARA IN VITRO
Abstrak

Nina Tri Kusumawati, Marlia Hardi, Mudhita Z Ritonga


Kedokteran Hewan Univ. Airlangga Surabaya

This research has done to understand the antifungal activity of Thymus vulgaris and to
differentiate the antifungal activities of Thymus vulgaris, Amphotericin B, and Potassium Iodide.
Thymus vulgaris is a herb that its phytochemistry is employed for therapeutic properties. The in vitro
susceptibility of Aspergillus fumigatus to Thymus vulgaris, Amphotericin B, and Potassium Iodide
were determined by a diffusion disk technique. The results showed growth inhibition areas of Thymus
vulgaris extract and Amphoterisin B as antifungal agents against Aspergillus fumigatus and no
antifungal activity of Potassium Iodide.
Kata kunci : Thymus vulgaris, Aspergillus fumigatus, Antifungal, Susceptibility, Disk
Diffusion

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 320

PENGARUH IMPLEMENTASI METODE OPTIMASASI EFISIENSI ENERGI


TERHADAP KINERJA DAYA MOTOR INDUKSI SUHU PHASA PADA APLIKASI
POMPA AIR
Abstrak

Fakhri Jamil dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Penelitian mutakhir tentang Motor Induksi Satu Phasa selalu didedikasikan untuk mendapatkan
efisiensi pemanfaatan energi dan perbaikan kinerja. Salah satu hal terakhir yang muncul adalah
penelitian tentang optimisasi efisiensi energi dan kondisi kinerja Daya di bawah kendali optimal
tersebut. Sedangkan yang diupayakan diperoleh dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan
kendali optimal (OEE) pada motor yang dibebani air dengan pompa dan tanpa yang berbeban air
dengan pompa. Metode yang digunakan adalah Metode Optimisasi Efisiensi Energi (OEE) dimana
metode ini adalah dengan mengatur sudut penyalaan Tegangan TRIAC. Melalui aplikasi langsung
pada pompa air, dapat diperoleh data tentang efisiensi energi dan kinerja Dayanya. Sehingga dapat
diperoleh nilai kinerja daya optimal pada Motor Induksi Satu Phasa kapasitor run dalam kondisi motor
berbeban air diperoleh ketika sudut penyalaan 90 listrik dengan penghematan daya sekitar 13.3%
dan memiliki kinerja motor yang tidak jauh beda dengan yang tanpa menggunakan Metode OEE
dengan penurunan kinerja sekitar 0,798%. Dalam kondisi motor tanpa beban air diperoleh ketika
sudut penyalaan sebesar 120 listrik dengan penghematan daya sekitar 36.3% dan memiliki kinerja
motor yang tidak jauh beda dengan yang tanpa menggunakan Metode OEE dengan penurunan
kinerja sekitar 0.29%. maka jelas bahwa pembayaran rekening listrik akan mengalami penghematan.
Kata kunci : Metode Optimasasi, Efisiensi Energi, Pompa Air

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 321

PENGARUH JENIS PRODUK VAKSIN AVIAN INFLUENZAA TERHADAP TITER


ANTIBODI PADA AYAM PEDAGING
Abstrak

Nurul Laili dkk


Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

Telah dilakukan pemeriksaan serologis titer antibodi ayam pedaging yang telah yang telah
diberikan vaksin Avian Influenza inaktif strain H5N1 dari berbagai jenis produk dari beberapa
produsen dengan metode Hemaglutination Inhibition (HI) dengan rancangan penelitian yaitu
rancangan acak lengkap. 100 ekor ayam pedaging strain CP 707 yang dijadikan hewan coba yang
disertai dengan pemberian vaksin Newcastle Disease (ND) tetes dibagi dalam 3 perlakuan yaitu
perlakuan I, II dan III atau P0 yaitu perlakuan tanpa vaksin sebagai kontrol, P1 yaitu perlakuan
dengan pemberian vaksin Avian Influenza produk dari PT. Vaksindo Satwa Nusantara, dan P2 yaitu
perlakuan dengan pemberian vaksin Avian Influenza produk dari PT. Medion.
Jumlah seluruhnya adalah 100% pada pemeriksaan serologis uji Hemaglutination Inhibition
(HI) dengan masing-masing perlakuan diambil 10% dijadikan sampel pemeriksaan, dimana
menunjukkan hasil pembentukan titer antibodiprotektif pada P1 dan P2 setelah 3 minggu pemberian
vaksin Avian Influenza inaktif strain H5N1 dengan dosis sebesar 0,2 ml secara subkutan / dibawah
kulit pangkal leher, sedangkan untuk P0 menunjukkan negatif Antibodi. Untuk hasil perbandingkan
antara P1 dan P2 tidak menunjukkan perbedaan bermakna karena hasil uji Beda Nyata Terkecil =
0,01. Dari data ini maka perlu adanya program vaksinasi Avian Influenza pada ayam khususnya atau
pada unggas pada umumnya dapat diperhatikan lebih serius. Dengan program vaksinasi tersebut
diarahkan untuk menimbulkan kekebalan sehingga dapat menekan kepekaan ayam terhadap virus.
Pemakaian vaksin Avian Influenza dapat diberikan dari produk vaksin produksi pabrik farmasi
manapun dengan strain H5N1. Pada penelitian ini belum dapat ditarik kesimpulan tentang
pemeriksaan vaksin Avian Influenza dengan strain selain H5N1.
Kata kunci : Titer Antibodi ; Vaksin AI

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 322

PENGARUH JUICE LALAPAN TERHADAP PERUBAHAN MORFOLOGI DAN


FUNGSI HATI MENCIT JANTAN GALUR SWISS DERIVED YANG DICEKOK
MINYAK GORENG BEKAS

Abstrak

Yohanes Sudarmanto,
Rosita Dewi,
Nurul Hapsari,
Ika Rahmawati Sutejo.
Program Studi Pendidikan Dokter Univ. Jember

Penggunaan minyak goreng berulang seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.


Proses penggorengan dapat menyebabkan perubahan fisik dan kimia makanan yang digoreng
maupun minyak yang digunakan. Makanan yang digoreng ini sering disajikan bersama lalapan.
Lalapan mengandung komponen bioaktif, yang mempunyai kemampuan sebagai antioksidan.
Pengaruh sayuran sebagai lalapan yang mengandung antioksidan dapat menetralkan radikal bebas
dalam tubuh yang berasal dari minyak goreng berulang kali pakai; terutama mencegah kerusakan
hati masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pemberian
juice lalapan terhadap perubahan morfologi dan fungsi hati mencit yang dicekok minyak goreng bekas
pakai. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss Derived yang dibagi dalam 6
kelompok, yaitu kelompok K(-), K(+), P1, P2, P3, dan P4. Frekuensi pemakaian minyak goreng adalah
27 kali; diberikan sebanyak 1 ml setiap 100 gram berat badan mencit untuk kelompok K(+), P1, P2,
P3, dan P4, setiap hari selama 14 hari masa percobaan. Aquadest diberikan sebanyak 1 ml setiap 100
gram berat badan mencit untuk kelompok K(-). Komposisi juice lalapan terdiri atas mentimun, sawi,
kubis, kacang panjang (dengan perbandingan berat yang sama) yang dihaluskan dengan juicer
kemudian diberikan pada mencit secara oral dengan konsentrasi 100% untuk kelompok P1, 50%
untuk kelompok P2, 25% untuk kelompok P3, dan 12,5 % untuk kelompok P4; sebanyak 2 ml setiap
100 gram berat badan mencit; diberikan bersama dengan minyak goreng bekas 27 kali pakai setiap
hari selama 14 hari masa percobaan. Berdasarkan data hasil pengamatan mikroskopik hati mencit
dengan pembesaran 100 kali didapatkan adanya degenerasi ringan pada kelompok K(-) dan K(+);
degenerasi ringan dan sedang pada kelompok P1 dan P2; degenerasi sedang dan berat pada
kelompok P3 dan P4. Semakin tinggi konsentrasi juice lalapan, semakin ringan degenerasi yang
terjadi. Perbandingan hasil pengukuran K(-), K(+), dan P menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang nyata pada kadar SGPT, SGOT, bilirubin direk dan total (p<0,05). Semakin tinggi konsentrasi
juice lalapan semakin tinggi kadar SGPT, SGOT, bilirubin direk dan total. Hasil yang didapatkan ini
tidak menimbulkan suatu data yang kontradiktif. Tes biokimia darah mempunyai korelasi yang rendah
dengan derajat kerusakan yang tampak pada gambaran histologi hati. Kesimpulan yang didapat dari
hasil analisis data dan pembahasan adalah pemberian juice lalapan terhadap perubahan morfologi
dan fungsi hati mencit yang dicekok minyak goreng bekas pakai mengakibatkan degenerasi sel hati
dan meningkatkan kadar SGOT, SGPT, dan bilirubin serum mencit.
Kata kunci : minyak bekas pakai, juice lalapan, mencit Swiss derived, Gambaran
Histopatologi hati, kadar SGOT/SGPT/Bilirubin direk/Bilirubin total

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 323

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA YANG DIPADATKAN (NUTRICAKE PLANT


MEDIA) TERHADAP PERTUMBUHAN STUMP JATI (TECTONA GRANDIS
LINN.F)
Sarwono dkk
Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 324

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAN LAMA PERENDAMAN


TERHADAP MUTU IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) ASAP
Abstrak

DESRI MANUHUTTU,REGINA PUTTILEIHALAT,RIDZON FALIRMURY


Teknologi Hasil Perikanan Univ. Pattimura Ambon

Pengasapan merupakan salah satu cara pengolahan dan pengawetan ikan yang cukup populer
di Indonesia Bagian Timur, khususnya di daerah Maluku. Jenis ikan yang umumnya diolah menjadi
ikan asap adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Ikan cakalang asap sangat disukai oleh
masyarakat karena dagingnya gurih dan memiliki rasa spesifik keasap-asapan. Umumnya, proses
pengolahan ikan cakalang asap di Maluku tidak menggunakan garam, sehingga rasa produknya
tawar. Perendaman daging ikan dalam larutan garam sebelum dilakukan proses pengasapan dapat
menambah kekompakan tekstur daging dan menambah cita rasanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan garam yang tepat, lama waktu
perendaman dan kombinasi antara konsentrasi larutan garam dan lama waktu perendaman agar
diperoleh ikan cakalang asap dengan kualitas yang baik. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi kepada para pengolah tentang teknik penggaraman pada proses pengolahan
ikan cakalang asap, sehingga diperoleh produk yang bermutu baik dan memiliki cita rasa yang sesuai
dengan selera konsumen.
Ikan cakalang segar yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 1 1.5 kg/ekor, dan garam yang
digunakan adalah garam iodium. Pengolahan ikan cakalang asap menggunakan alat pengasapan
tertutup dengan menggunakan bahan bakar kayu jenis keras. Perlakuan yang diberikan pada ikan
sebelum diasapi adalah dengan perendaman dalam larutan garam dengan konsentrasi 10, 15 dan 20
% (b/b) serta lama perendaman 10, 20 dan 30 menit. Pengamatan mutu objektif ikan cakalang asap
meliputi : kadar air, kadar garam, jumlah koloni bakteri (TPC) dan jumlah basa menguap (TVB).
Pengamatan mutu subjektif yang dilakukan adalah uji organoleptik (penampakan, bau, rasa dan
tekstur) dengan menggunakan score sheet ikan asap. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan, Data pengamatan mutu objektif ikan cakalang asap yang
diperoleh dilakukan analisa keragaman dan dilanjutkan dengan uji perbandingan berganda (uji beda
nyata jujur) untuk perlakuan yang berpengaruh nyata, sedangkan data pengamatan mutu subjektif
(penampakan, bau, rasa dan tekstur) dianalisa dengan uji Friedman.
Hasil analisa keragaman menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi larutan garam (A), lama
perendaman (B) dan interaksi antara kedua perlakuan (AB) berpengaruh sangat nyata terhadap kadar
air, kadar garam dan jumlah koloni bakteri (TPC) ikan cakalang asap, sedangkan perlakuan
konsentrasi larutan garam (A) dan lama perendaman (B) hanya berpenagruh sangat nyata terhadap
jumlah basa menguap (TVB) ikan cakalang asap. Rata-rata kadar air, TPC dan TVB ikan cakalang
asap cenderung menurun dengan meningkatnya konsentrasi larutan garam dan semakin lama waktu
perendaman, sedangkan kadar garam meningkat. Hasil pengamatan objektif menunjukkan bahwa
kualitas ikan cakalang asap yang terbaik terdapat pada interaksi perlakuan A1B3.
Hasil uji Friedman menunjukkan bahwa interaksi perlakuan konsentrasi larutan garam dan lama
perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap nilai penampakan, bau, rasa dan tekstur ikan
cakalang asap. Rata-rata mutu organoleptik ikan cakalang asap yang tertinggi terdapat pada interaksi
perlakuan A1B3 dengan skor nilai lebih besar dari 7.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan
konsentrasi garam 10 %, lama perendaman 30 menin dan kombinasi antara kedua perlakuan tersebut
(A1B3) menghasilkan ikan cakalang asap yang berkualitas tinggi
Kata kunci : Pengaruh, Garam, Ikan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 325

PENGARUH KONSENTRASI MEAT TENDERISER DAN KONSENTRASI SUSU


PADA PROSES PEMBUATAN KEJU SUSU KEDELAI
DHIAN KARTIKASARI ,ANIES QOLILLAH TRISTANIA ,RUTH DAMAYANTI KARHOM
Teknologi Hasil Pertanian Univ. 17 Agustus 1945 Semarang

Abstrak

Protein susu merupakan komponen utama dalam pembuatan keju, oleh karena itu banyaknya
kandungan protein susu kedelai sebagai bahan baku pembuatan keju menjadi faktor yang penting.
Pembuatan keju secara enzimatis umumnya menggunakan rennet yang diekstrak dari lambung anak
sapi. Keberadaan rennet yang semakin langka dan mahal, menyebabkan perlu dicari sumber
protease yang murah dan mudah diperoleh. Salah satu sumber protease adalah meat tenderiser
(pengempuk daging) yang mengandung papain.
Tujuan dari studi ini yaitu mengkaji pengaruh konsentrasi susu kedelai dan meat tenderiser
pada pembuatan keju susu kedelai serta mengevaluasi sifat kimia dan sensoris produk yang dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap. Dua faktor
yang dipelajari yaitu konsentrasi susu kedelai (rasio penambahan air 6:1, 8:1 dan 10:1) dan
konsentrasi meat tenderiser (1%, 2% dan 3%). Variabel yang diamati meliputi kadar air, lemak dan
protein serta uji organoleptik (warna tekstur dan flavor).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi susu dan meat tenderiser pada
pembuatan keju susu kedelai memberikan hasil yang berbeda nyata pada kadar protein namun pada
kadar air, kadar lemak serta uji organoleptik hasilnya berbeda tidak nyata. Kombinasi S1E1 (rasio
penambahan air 6:1 dan meat tenderiser 1%) merupakan hasil terbaik dengan kadar air 60.26 %,
lemak 11,16 %, protein 19.35 %, warna putih kekuningan (2.98), tekstur lunak (1.02) dan flavor
agak enak (2.40).
Kata kunci : susu kedelai, keju susu kedelai, meat tenderiser dan papain.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 326

PENGARUH KUALITAS GIZI TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI


SISWA SLB MAMPU LATIH PRSBG KARTINI DI TEMANGGUNG
Abstrak

Rosiana Sari Fatmayanti dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani kelayan mampu latih
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini Temanggung jawa tengah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survay dengan teknik tes dan pengukuran.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelayan mampu latih Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita
Kartini Temanggung, dengan sampel yang diambil sebanyak 31 kelayan. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposif sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes multisatge. Teknik analisis
data menggunakan teknik deskriptif presentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan tanpa memandang jeni kelamin,
kelayan mampu latih Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini Temanggung sebagian besar
termasuk dalam kategori kurang sekali. Jika dibedakan sesuai jenis kelamin, maka untuk kategori
putra mampu latih sebagian besar termasuk kategori kurang seakli. Untuk kelompok putri mampu
latih Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini Temanggung sebagian besar termasuk
kategori kurang sekali.
Kata kunci : Kualitas Gizi, Kebugaran Jasmani, Siswa SLB

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 327

PENGARUH LAMA PERENDAMAN UDANG WINDU (PENAEUS MONODON)


DENGAN LARUTAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU UDANG ASAP
Abstrak

Sri Tutik Rahayu dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia, yang juga
merupakan makanan lezat bergizi tinggi. Bertambah banyaknya konsumen udang windu (Penaeus
monodon) tidak lepas dari mutu udang itu sendiri, udang sebagai bahan pangan yang bergizi tinggi,
yang kaya akan protein. Salah satu pengolahan udang windu (Penaeus monodon) yang digunakan
adalah pengasapan dengan menggunakan asap cair. Asap cair berkembang sebagai usaha
pengasapan yang praktis, yaitu dengan cara merendamnya dalam larutan asap cair selama beberapa
jam. Dalam penelitian ini lama perendaman yang digunakan adalah 100, 120, dan 140 menit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Pengaruh lama perendaman dengan larutan asap
cair terhadap aktivitas air (Aw) udang windu (Penaeus monodon). 2) Pengaruh lama perendaman
dengan larutan asap cair terhadap kandungan protein udang windu (Penaeus monodon). 3) Pengaruh
lama perendaman dengan larutan asap cair terhadap organoleptik (aroma, rasa, tekstur, warna)
udang windu (Penaeus monodon). 4) Berapa lama perendaman dengan larutan asap cair untuk
menghasailkan udang windu (Penaeus monodon) yang mempunyai aktivitas air (Aw) rendah dan
berprotein tinggi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan (True Eksperimen Design) dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, dengan 6 kali ulangan.
Populasi dari penelitian ini adalah udang windu (Penaeus monodon) dan sampel diambil dari tambak
Gresik, dengan ciri-ciri ukuran kurang lebih 15 cm, berat kurang lebih 60 gram, segar, sebanyak 136
ekor. Teknik pengambilan sampel adalah secara Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel
dengan cara acak sederhana. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anava 1 faktor dan untuk
mengetahui perlakuan terbaik menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
Dari hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh perbedaan dari masing-masing lama
perendaman udang windu (Penaeus monodon) terhadap aktivitas air (Aw), kandungan protein,
organoleptik aroma dan warna, tetapi tidak berpengaruh terhadap organoleptik rasa dan tekstur.
Lama perendaman 140 menit menghasilkan aktivitas air (Aw) rendah dan kandungan protein tinggi,
tetapi organoleptik aroma dan warna tidak berbeda secara nyata.
Kata kunci : Perendaman,Udang Windu, Larutan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 328

PENGARUH LEACHATE SAMPAH PERKOTAAN DAN KADAR AIR TANAH


LEMPUNG TERHADAP NILAI REMBESAN (HYDRAULIC CONDUCTIVITY)
DARI CLAY LINER
Abstrak

Aan Suyuti,Dody ari kusuma,Ari Candra Sukma


Teknik Sipil Univ. Widya Gama Malang

Sampah perkotaan yang ditampung pada Lokasi Pembuangan Akhir (LPA) akan mengalami
proses dekomposisi. Salah satu hasil dari dekomposisi sampah tersebut adalah leachate yaitu sampah
yang berupa cairan. Untuk mencegah meresapnya leachate ke air tanah, pada bagian dasar dari
tempat pembuangan sampah harus dibuat lapisan kedap air. Jenis lapisan yang umum dipakai
sekarang ini adalah clay liner, guna mendapatkan nilai hydraulic conductivity sekecil mungkin.
Dalam penelitian ini digunakan cairan leachate yang diambil dari LPA Supit Urang, Malang dan
tanah lempung dari Desa Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Lempung dipadatkan dengan
pemadatan standart proctor, dimana dari test pemadatan tersebut diambil 2 benda uji pada kadar air
kering (dry side), 2 benda uji pada kadar air basah (wet side) dan 2 benda uji pada kadar air
optimum (optimum side), sehingga total benda uji 6 buah. Keenam benda uji tersebut ditest dengan
falling head permeameter untuk mengetahui nilai k (hydraulic conductivity) dengan mengalirkan
leachate.
Dari hasil tes dan analisa, clay liner pada sisi dry side memiliki nilai hydraulic conductivity
sebesar 3,31.106 cm/det, pada sisi wet side sebesar 3,08.106 cm/det dan pada optimum side sebesar
3,20.106 cm/det. Pada parameter kadar air setelah proses falling head permeameter semua
mengalami penurunan. Kadar air yang tepat pada saat pemadatan clay liner adalah pada sisi wet side
karena mempunyai nilai rembesan yang lebih kecil dari pada sisi dry side dan optimum Semakin
basah kadar air yang dimiliki clay liner, maka semakin kecil nilai hydraulic conductivity, sehingga
semakin baik untuk perencanaan clay liner pada lapisan dasar LPA.
Kata kunci : Hydraulic conductivity, clay liner, leachate, dry side, wet side,
Optimum side.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 329

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL


BAWANG PUTIH, UPAYA MENEKAN ONGKOS USAHA TANI DISAAT KRISIS
EKONOMI (PERBAIKAN TAHUN LALU)
Abstrak

Mariono B, Ari Susanto , Prasetyo Raharjo


Budidaya Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta

Salah satu masalah yang timbul dalam perluasan areal penanaman bawang putih yaitu
masalah kesuburan tanah. Untuk mempertahankan kesuburan tanah adalah dengan cara pemupukan.
Petani pada umumnya memupuk tanaman (termasuk bawang putih) dengan cara menggunakan
pupuk kimiawi (pupuk pabrik). Namun harga pupuk kimiawi akhir-akhir ini mahal sekali, apalagi
subsidi pupuk dihapuskan.Disisi lain limbah industri yang selama ini banyak mencemarkan lingkungan
hidup mempunyai kandungan unsur hara yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh macam dan konsentrasi limbah industri terhadap pertumbuhan serta hasil bawang
putih.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang disusun secara Faktorial dengan 3 ulangan. Faktor-faktornya sebagai berikut : Faktor pertama
adalah macam limbah industri dengan simbul (L), terdiri atas empat aras, yaitu : L0= Kontrol/tanpa
limbah industri, L1= Limbah industri gula, L2= Limbah industri Tekstil, L3= Limbah industri tahu.
Faktor kedua adalah konsentrasi limbah industri (K), terdiri atas tiga aras, yaitu : K1= 25% limbah :
75% air, K2= 50% limbah : 50% air, K3= 75% limbah : 25% air.
Analisis data menggunakan sidik ragam (Analisis Varian), perlakuan yang signifikan dilakukan
uji lanjutan dengan menggunakan uji Duncan taraf nyata 5%. 1. Macam limbah industri berpengaruh
nyata pada semua parameter yang diamati antara lain parameter pertumbuhan dan parameter hasil.
2. Konsentrasi limbah industri berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati. 3. Tidak ada
interaksi antara macam limbah industri dengan berbagai tingkat konsentrasinya. 4. Limbah industri
tahu paling amenguntungkan bagi pertumbuhan dan ahsil tanaman bawangputih karena
mengandung unsur hara yang lebihl engkap dan banyak. 5. Semakin tinggi konsentrasi limbah
industri semakin menguntungakan bagi pertumbuhan dan hasil tanaman bawangputih.
Kata kunci : Limbah, pupuk, hara

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 330

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KESELAMATAN DAN


KESEHATAN TENAGA KERJA PADA PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY
(PT. RICRY) PROVINSI RIAU
Irfan Hendry S dkk
Univ. Riau

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 331

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM)


TERHADAP EKSPRESI GEN P53 PADA KEJADIAN KANKER COLORECTAL DI
TIKUS (RATTUS NOVERGICUS) YANG TERPAPAR 7,12-DIMETHYL
BENZANTHRACENE (BENZO(A)PYRENE).
I Gede Andre A.P.,I Made Deddy Sugandhi S.,Dewa Made Abdi Hartawan,Sri Ningsih L
Kedokteran Umum Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 332

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MERAH (PANDANUS


CONOIDEUS) TERHADAP TIKUS (RATTUS NOVERGICUS) DIABETIK YANG
DIINDUKSI ALOKSAN

Abstrak

R. Febriyanti, S. Febriyanita, P.F. Astantri, M. Slipranata, Syaifullah


Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Kesehatan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat
turunnya kadar hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas dimana diabetes melitus termasuk
penyakit kronis. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
buah merah (Pandanus conoideus) terhadap tikus( Rattus novergicus) diabetik yang diinduksi
aloksan. Desain penelitian meliputi dua tahap yaitu prapenelitian dan penelitian.
Prapenelitian untuk menentukan dosis ekstrak buah merah tepat dan aman untuk digunakan
pada tahap penelitian.Dua belas ekor tikus jantan strain Wistar, umur 2 bulan, berat badan 160-180
gram sebagai hewan percobaan. Tikus dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing terdiri dari 3 ekor
tikus. Kelompok I sebagai kontrol, kelompok II diberi ekstrak buah merah dosis 0,13 ml/O/ekor/hari,
kelompok II diberi ekstrak buah merah dosis 0,54 ml/O/ekor/hari, dan kelompok III diberi ekstrak
buah merah dosis 2,16 ml/O/ekor/hari selama 14 hari. Hasii prapenelitian bahwa dosis aman adalah
0,13 dan 0,54 ml/ekor/hari. Penelitian merupakan tahap uji ekstrak buah merah untuk terapi pada
tikus diabetes. Dua puluh ekor tikus dengan strain, berat badan, dan jenis kelamin yang sama dengan
tahap prapenelitian digunakan sebagai hewan percobaan. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok, masingmasing berisi 5 ekor tikus. Kelompok I kontrol normal, kelompok II kontrol aloksan 140 mg/kgBB/IP ,
kelompok III dan IV diinjeksi aloksan 140 mg/kgBB/IP dan diberi ekstrak buah merah masing-masing
dengan dosis 0,13 ml/O/ekor/hari, 0,54 ml/O/ekor/hari selama 21 hari.
Pencatatan dilakukan meliputi berat badan harian, glukosa darah hari ke-0, 3, 6, 10, 14, dan 22, serta
dilihat perubahan histopatologi pada akhir penelitian. Data dianalisis secara statistik dengan metode
analisis varians (ANOVA) jenis One Way Anova, diikuti dengan Tukey-test dan LSD test. Gambaran
histopatologi hati dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pemberian aloksan dosis 140 mg/kgbb/ekor/IP berpengaruh dalam menimbulkan diabetes melitus
pada tikus. Pemberian ekstrak buah merah dengan dosis 0,13 dan 0,54 ml/ekor/hari/O mampu
menurunkan kadar glukosa darah dan pemberian ekstrak buah merah dosis 0,13 dan 0,54
ml/ekor/hari/O selama 14 hari tidak bersifat toksik.
Kata kunci : diabetes melitus,glukosa darah, ekstrak buah merah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 333

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK UMBI GANYONG (CANA DULIS, KEER)


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (HB) TIKUS PUTIH (RATTUS
NOVERGICUS L.) BUNTING
Abstrak

M. Abdulatif dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak umbi ganyong (Canna
edulis, Kerr) terhadap kadar hemoglobin (Hb) tikus putih (Rattus novergicus, L) bunting dan
perbedaan kadar hemoglobin (Hb) pada tikus putih (Canna edulis, Kerr) bunting yang diberi ekstrak
umbi ganyong dengan dosis yang berbeda.
Objek penelitian yang digunakan adalah tikus putih bunting 1 hari sebanyak 40 ekor sebagai
sampel dengan berat badan 150-200 gram, diambil dari populasi tikus putih bunting 1 hari. Sampel
ditempatkan pada kandang perlakuan yang dibagi dalam 4 kelompok dengan 10 ulangan. Ekstrak
umbi ganyong diberikan melalui mulut (oral) selama 18 hari. Variabel bebas berupa dosis ekstrak
umbi ganyong dengan variasi 0 mg ekstrak/Kg BB/hari (kontrol), 375 mg ekstrak/Kg BB/hari, 475 mg
ekstrak/Kg BB/hari, dan 575 mg ekstrak/Kg BB/hari. Variabel tergayut berupa kadar hemoglobin (Hb)
tikus putih bunting. Analisis data dilakukan dengan Anava satu arah dan dilanjutkan dengan DMRT
untuk mengetahui adanya perbedaan rerata antara kelompok perlakuan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi ganyong (Canna edulis, Kerr) tidak
berpengaruh terhadap kadar hemoglobin (Hb) tikus putih (Rattus novergicus, L) bunting. Mengingat
tidak adanya uji pendahuluan untuk menentukan variasi dosis dalam penelitian ini, maka dapat
disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan uji pendahuluan guna mendapatkan penentuan
variasi dosis yang tepat.
Kata Kunci : Ekstrak Umbi Ganyong, Kadar Hemoglobin, Cana dulis, Keer

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 334

PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LOBSTER AIR TAWAR RED CLAW
(CHERAX QUARDICARINATUS)
Abstrak

Ganjar Adhy Wirawan S, Agung Dwi Widiyono, Yusman


Budidaya Perairan Univ. Muhammadiyah Malang

Pemenuhan kebutuhan akan konsumsi lobster air tawar dan adanya permasalahan yang
spesifik yaitu belum adanya jenis pakan yang baik untukmempercepat pertumbuhan benih lobster air
tawar, mendorong peneliti untuk melakukan riset tentang jenis pakan yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan kelulus hidupan benih lobster air tawar dengan menggunakan pakan ubi jalar dan
pelet udang galah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis dan frekuwensi pakan yang
berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih lobster air tawar, dan untuk mengetahui
jenis pakan yang terbaik bagi pertumbuhan dan kelulushidupan benih lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, sedangkan rancangannya
menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian jenis dan
frekuwensi pakan yang berbeda yaitu menggunakan ubi jalar dan pelet udang galah, dengan dosis
4% dari berat biomasa lobster air tawar, dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis dan frekuwensi pakan tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai pada pemberian jenis pakan pelet udang galah
dengan frekuwensi pemberian dua kali yaitu pada pagi dan sore hari sebesar1,91 gr/ekor. Pada
perlakuan ini pula diperoleh tingkat kelulushidupan tertinggi sebesar 100%. Di ikuti pelakuan pelet
udang galah dengan frekuwensi pemberian satu kali dengan data pertumbuhan sebesar 1,67
gr/ekor. Selanjutnya adalah pelakuan ubi jalar dengan frekuwensi pemberian dua kali sebesar 1,62
gr/ekor. Kedua perlakuan ini memberikan tingkat kelulushidupan yang sama besar yaitu 95,8%.
Sementara pertumbuhan terendah dihasilkan oleh perlakuan ubi jalar dengan frekuwensi pemberian
satu kali yaitu1,55 gr/ekor dengan tingkat kelulushidupan 91,7%. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah pemberian jenis dan frekuwensi pakan yang berbeda (ubi jalar dan pelet udang galah)tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan sesaat benih lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus).
Kata kunci : Jenis, Frekuwensi, Pakan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 335

PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK DAN MEDIA TANAM


TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE SLEEDING ANGGREK
PHALAENOPSIS
Abstrak

Mus Mulyadi dkk


Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi larutan pupuk
daun dan media tanam yang berbeda dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan vegetatif fase
seedling anggrek Phalaenopsis. Tanaman ditanam dengan menggunakan Faktor I (M) adalah
penggunaan media tanam yang berbeda, dengan 5 jenis : arang (m1), pakis (m2), moss (m3), sabut
kelapa (m4), dan humus (m5). Faktor II (P) adalah konsentrasi larutan pupuk Grow More yang
berbeda, dengan 5 level : 0,5 g/liter air (p1), 1 g/liter air (p2), 1,5 g/liter air (p3), 2 g/liter air (p4),
dan 2,5 g/liter air (p5). Percobaan disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima
ulangan. Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dalam tarap 5 %. Dari hasi pengamatan
sementara di lapangan data menunjukan berbeda tidak nyata terhadap dua parameter yaitu jumlah
daun dan panjang daun terpanjang, yang dapat disimpulkan sementara bahwa perlakuan media
tanam moss memberikan hasil yang baik sama dengan perlakuan media tanam humus dibandingkan
dengan media tanam lainnya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa media tanam moss dan humus memiliki
kemampuan menyimpan air yang sangat besar dan mengandung zat hara organik yang diperlukan
untuk pertumbuhan vegetatif fase seedling Phalaenopsis sehingga mampu memberikan lingkungan
yang baik untuk tumbuhnya daun pada tanaman anggrek yang diteliti. Dilihat dari segi ekonomis,
media tanam humus memiliki keunggulan selain mudah didapat harganyapun murah, bahkan petani
dapat membuatnya sendiri dari sisa-sisa tanaman lain yang dikomposkan atau mencari di lantai
hutan. Sedangkan pada perlakuan pemberian pupuk terhadap parameter jumlah daun dan panjang
daun terpanjang, konsentrasi larutan yang paling baik sementara ini dapat disimpulkan, dari dua
parameter yang dapat diamati terdapat dua konsentrasi yang berbeda yang memberikan hasil yang
baik, yaitu konsentrasi 0,5 g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap jumlah daun sedangkan
konsentrasi 1,5 g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap panjang daun terpanjang. Hal ini dapat
dimengerti bahwa pertumbuhan vegetatif anggrek Phalaenopsis fase seedling tidak memerlukan
pemberian konsentrasi larutan pupuk yang terlalu pekat dikarnakan tanaman masih terlalu
muda belum siap menerimanya, ditambah penggunaan media tanam organik yang mengandung
unsur hara didalamnya sehingga dapat memasok unsur hara pada pertumbuhan tanaman.
Kesimpulan lebih lanjut perlu data yang lengkap sampai akhir penelitian untuk dapat menyimpulkan
pemberian pupuk mana yang paling baik.
Kata kunci : Anggrek Phalaenopsis, media tanam, konsentrasi larutan pupuk.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 336

PENGARUH PEMBERIAN MACAM EKSTRAK ALAMIDAN KONSENTRASI


UNTUK PENGHAMBATAN PENYAKIT XANTHOMONAS SPP PADA STEK
VANILI (VANILLA PLANIFOLIA ANDREWS) SECARA HIDROPONIK
Abstrak

Rossy Angga Dewa, Anif Purwanto, Grandio Frischadidarma


Agronomi Univ. Muhammadiyah Malang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian macam dan konsentrasi
ekstrak alami untuk penghambatan penyakit busuk batang (Xanthomonas campestris pv
vanillae) pada stek vanili (Vanilla planifolia Andrews) secara hidroponik. Di laksanakan mulai tanggal
25 April 2005 dan berakhir pada tanggal 9 Juli 2005. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini di 0
Lab Kultur Ristek CV. Cakra Buana dengan suhu ruang 25 C dan kelembaban
85%.
Metode dari penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor
dan tiga ulangan. Faktor pertama terdiri dari 3 level macam ekstrak (Helianthus annus L., S.
aromaticum L., Melaleuca leucadendron L.) dan faktor kedua terdiri dari 4 level konsentrasi ekstrak
tanaman; 0 cc/l, 5 cc/l, 10 cc/l, and 15 cc/l. Data di analisis dengan menggunakan analisa ragam dan
Beda Nyata Jujur taraf 5%. Sebelum di analisis, pengolahan data dilakukan dengan rancangan
scoring. Terutama pada asal gejala awal, serangan awal dan serangan 50%.
Hasil dari penelitian pada pemberian macam dan konsentrasi ektrak alami, pada ekstrak S.
aromaticum L. dengan konsentrasi 5 cc/l dan Melaleuca leucadendron L. dengan konsentrasi 10
cc/l sangat efektif dalam penghambatan serangan penyakit Xanthomonas campestris pv vanillae dan
dapat meningkatkan
persentase vanili hidup.
Kata kunci : ekstrak, konsentrasi, xanthomonas, vanili, hidroponik

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 337

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN PEPAYA DAN KUNYIT UNTUK


MENINGKATKAN NAFSU MAKAN DAN KETAHANAN TUBUH PADA KONDISI
STRESS AYAM BROILER
Abstrak

Dawud Kuncoro Sakti,Sahera Nofyangtri,Fuji Kumala Dewi,Susy Luvianti


Inst. Pertanian Bogor

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kunyi dan tepung
daun pepaya dalam ransum ayam broiler dengan level berbeda pada kondisi stress panas. DOC yang
digunakan adalah sebanyak 200 ekor strain Ross yang didistribusikan menjadi 5 kelompok perlakuan.
Masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan dengan 10 ekor ayam broiler. Rancangan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Ransum yang digunakan
dalam percobaan in adalah ransum basal dengan tingkat energi 2900 kkal dan PK 21%. Pemberian
tepung kunyit dan tepung daun pepaya yaitu pada taraf 1% (P2), 1.5% (P3) dan 2% (P4)
sedangkan 0% (P1) sebagai ransum kontrol dan 0% (P5) dengan penambahan antibiotik. Hasil
percobaan menunjukkan penggunaan tepung kunyit dan tepung daun pepaya dalam ransum tidak
nyata dalam meningkatkan nafsu makan, terlihat dari jumlah konsumsi pakannya, sedangkan nilai
rasio Heterofil/Limfosit yang lebih tinggi daripada kontrol menunjukkan bahwa daya tahan tubuh
ayam tersebut meningkat.
Kata kunci : broiler, tepung daun pepaya dan kunyit, heterofil/limfosit, performa.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 338

PENGARUH PENAMBAHAN BLOTONG DALAM PEMBUATAN GENTENG


BETON TERHADAP BERAT, KETAHANAN REMBESAN AIR DAN KUAT
LENTUR GENTENG BETON
Abstrak

Windarti Puji Lestari,Amin Prastyawan ,Yoyok Suwiknyo


Teknik sipil Univ. Negeri Malang

Penggunaan atap genteng termasuk yang paling diminati dibandingkan dengan atap lainnya.
Semula peran genteng sebagai penutup rumah, tetapi dalam mengikuti perkembangan zaman nilai
keindahannya mulai diperhatikan. Dengan demikian bahan dan bentuk genteng mengalami kemajuan,
misalnya genteng tanah liat biasa, genteng press, dan genteng beton press. Genteng beton press
umumnya untuk konsumsi kalangan menengah atas, karena lebih mahal dari pada genteng lainnya.
Para peneliti terdahulu telah mengadakan percobaan-percobaan kuat tarik dan kuat lentur genteng
beton yang rendah, dengan cara pemberian bahan tambahan. Baik yang bersifat kimiawi maupun
fiskal. Untuk memenuhi kebutuhan di pasaran khususnya pada masyarakat berpenghasilan menengah
ke bawah, juga telah dikembangkan genteng ijuk semen (haryoto, 1995) yang diproduksi secara
manual yaitu tekan gosok. Dalam pemakaiannya genteng ijuk semen beton masih ada
kekurangannya, yaitu cacat yang diakibatkan oleh serat ijuk akan menimbulkan jalan aliran air (pipa
kapiler) dalam genteng, sehingga kualitas genteng akan menjadi rendah karena tidak kedap air.
Di Negara Indonesia yang merupakan Negara agraris banyak sekali tanaman tebu sebagai
bahan baku dalam pembuatan gula. Di desa-desa masih dijumpai tanah-tanah kas desa yang
ditanami tebu. Karena jumlah tebu yang melimpah maka juga banyak terdapat pabrik gula, terutama
di pulau jawa. Setiap kali giling tebu maka jumlah blotong yang dihasilkan sangat melimpah.Maka
dalam penelitian ini dicoba dimanfaatkannya limbah tersebut sebagai bahan tambahan dalam proses
pembuatan genteng beton. Yang mana nantinya serat-serat tebu yang terkandung dalam blotong
bisa menambah kuat lentur genteng beton tanpa mengurangi mutu genteng. Oleh sebab itu
pertanyaan yang timbul dari permasalahan diatas diantaranya adalah Bagaimanakah pengaruh
penambahan blotong pada pembuatan genteng beton terhadap berat jenis dan peresapan air?
Bagaimanakah pengaruh penambahan blotong pada pembuatan genteng beton terhadap kuat
lenturnya? Berapakah jumlah blotong yang harus dicampurkan agar diperoleh campuran yang ideal?
Dalam penelitian ini digunakan bahan pasir, semen, air dan blotong sebagai bahan tambahan.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen karena dengan melakukan eksperimen terhadap
bahan, pembuatan benda uji dan lain sebagainya hasil-hasil yang diperoleh dapat ditunjukkan secara
langsung. Secara garis besar proses pembuatan genteng beton adalah pengumpulan bahan,
pembuatan adonan, pencetakkan, pengerasan, penghalusan, perendaman, dan pengeringan.
Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa dengan penambahan blotong dapat menambah kuat lentur
genteng beton, mengurangi berat jenis genteng, dan tidak mempengaruhi terhadap ketahanan
rembesan air. Sedangkan komposisi campuran yang ideal didapat pada semen, pasir, Blotong 1 : 2 :
30%.
Kata kunci : Blotong, Genteng Beton, Ketahanan Rembesan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 339

PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK GANDUM (TRITICUM AESTIVUM L.)


TERHADAP KUALITAS MINUMAN PROBIOTIK
Bernadetha Beatrix Sibarani,R. Antonius Indra,Bobby Hartono Putra
Biologi Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 340

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SERABUT KELAPA TERHADAP KEKUATAN


DAYA TARIK BETON
Abstrak

Agus Setiadi, Laily Fitria, Tika Elfhira


Univ. Tanjungpura Pontianak

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mencari nilai optimal dari konsentrasi serat dan panjang
serat pada beton serabut kelapa, (2) Mengkaji penambahan serabut kelapa dengan beberapa variasi
panjang serat terhadap kuat tarik beton, sehingga beton mampu menahan retak-retak akibat gaya
tarik yang bekerja terhadapnya, dan (3) Membandingkan kinerja kekuatan beton serabut kelapa
dengan beton normal.
Kesuksesan suatu penelitian sangat bergantung pada sarana dan fasilitas peralatan yanga
ada. Pada penelitian ini fasilitas peralatan yang digunakan peralatn yang diguanakn berasal dari
Laboratorium Mekanika Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.
Setelah itu dilakukan Pra-Percobaan. Tujuan pra-percobaan adalah untuk memperoleh
konsentrasi serat terhadap beton yang optimal, dengan membuat benda uji pada konsentrasi serat
0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1%, serta panjang serat 100 mm. Pengujian yang dilakukan adalah uji
kuat tarik-belah. Dari hasil uji Pra-Percobaan dapat ditentukan konsentrasi serat optimal yang akan
digunakan untuk Percobaan Utama.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Kuat tarik beton yang
paling optimal berada pada konsentrasi serat sebesar 0,75% dan 2) Kuat tarik beton yang paling
optimal berada pada penggunaan serat serabut kelapa dengan ukuran 80 mm.
Kata Kunci : Serabut Kelapa, Tarik Beton, konsentrasi serat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 341

PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN LIMBAH


PLASTIK JENIS POLIPROPILEN DALAM HIGH SPEED DIESEL

Abstrak

Ernia Novika Dewi, Nessia Irwanti, Mariana Novita R, Ika Sufariyanti


PS Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Teknik Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Penggunaan plastik yang semakin meluas dan meningkat tiap tahunnya menyebabkan
semakin menumpuknya limbah plastik terutama dari jenis polipropilen. Di sisi lain, kekhawatiran akan
terjadinya krisis energi menimbulkan upaya daur ulang limbah plastik untuk menghasilkan bahan
bakar alternatif baru sebagai pengganti bahan bakar diesel. Dengan melarutkan plastik jenis
polipropilen (PP) dalam High Speed Diesel (HSD), dilanjutkan dengan menambahkan air dan
surfaktan untuk mencegah bahan bakar yang dihasilkan membeku pada suhu kamar, diharapkan
akan diperoleh bahan bakar baru dari recycle limbah plastik. Pada penelitian ini akan dipelajari
pengaruh yang ditimbulkan oleh penambahan surfaktan terhadap kesetimbangan solid-liquid sistem
solar-PP-surfaktan-air secara eksperimen. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
pelarutan PP dalam HSD, tahap penambahan air dan surfaktan dan tahap pengamatan dan analisa.
Analisa dilakukan dengan metode analisa penurunan suhu maupun dengan metode Differential
Scanning Calorimetry (DSC). Dari eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang sangat
signifikan, yaitu bahwa pertama larutan PP-HSD yang membeku pada suhu kamar dan memisah
menjadi dua fase dapat teremulsi dengan baik dengan penambahan surfaktan dan air. Sedangkan
kontribusi hasil yang kedua adalah pencampuran antara PEG dan SLES dengan komposisi
perbandingan 4 :1 akan menghasilkan emulsi yang baik dan stabil.
Kata kunci : recycle limbah plastik,bahan bakar alternatif,surfaktan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 342

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENGETAHUAN AWAL


TERHADAP HASIL BELAJAR FIFIKA KELAS VII SMP NEGERI 6 SINGARAJA
Ni Ketut Artani dkk
IKIP Negeri Singaraja

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 343

PENGARUH PENGGUNAAN GAS OKSI ASITELIN UNTUK PENINGKATAN


KUALITAS HASIL BAJA TEMPA
Muh. Nurkhozim dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 344

PENGARUH PENGGUNAAN MULTITIMEMETODE DIBANDINGKAN DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TUNGGAL TERHADAP KLEMAMPUAN
KONSEPTUALISASI PEMBELAJARAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SMP
NEGERI II GALUR, KULON PROGO YOGYAKARTA TA 2005/2006
Abstrak

Nasiyah dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa efektivkah penggunaan multi metode dalam pembelajaran konseptualisasi pemahaman
bahasa Indonesia pada kelas I SMP Negeri II Galur, Kulon Progo.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SMP Negeri II Galur, Kulon Progo, Yogyakarta
Tahun Ajaran 2005/2006. sedangkan subyek penelitian ini diambil secara random dari dua kelas
sebagai sampel penelitian dari empat kelas yang ada. Satu kelas digunakan untuk kelompok
eksperimen dan satu kelas yang lain sebagai kelompok kontrol.
Dalam penelitian ini sekelompok subyek diambil dari populasi dikelompokkan secara random dari dua
kelas sebagai sampel penelitian dari empat kelas yang ada. Sampel tersebut dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberi pelajaran Bahasa Indonesia dengan multimetode
dan kelompok kontrol untuk pelajaran Bahasa Indonesia dengan penggunaan metode tungal berupa
ceramah.
Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang
cukup signifikan dalam konseptualisasi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri II Galur, Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun ajaran 2005/2006.
Kata kunci : multi metode, mono metode, konseptualisasi.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 345

PENGARUH PENGGUNAAN PASTA GIGI YANG MENGANDUNG TRIKLOSAN,


BAKING SODA DAN ENZIM TERHADAP AKTIVITAS LAKTOPEROKSIDASE
SALIVA

Abstrak

Tri Rahayu O, Hana Taqiya, Iwa Wahyudi F


Faultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta
Univ. Indonesia

Mikroorganisme yang keadaannya seimbang satu sama lain pada orang normal. Salah satu
sistem yang menjaga keseimbangan rongga mulut adalah sistem laktoperoksidase saliva. Sistem ini
bekerja dengan mengoksidasi tiosianat menjadi hipotiosianat, yang bersifat bakteriostatik bagi bakteri
dalam mulut. Banyak hal yang dapat menganggu sistem ini, salah satunya adalah penggunaan
antiseptik pada pasta gigi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan pasta gigi triklosan, baking soda dan enzim terhadap aktivitas laktoperoksidase saliva.
Metode : Sampel yang diperiksa berupa saliva yang diambil dari 30 orang subjek penelitian, dimana
setiap subjek diberi perlakuan dengan pasta gigi standar (tidak berantiseptik) dan pasta gigi
perlakuan (triklosan, baking soda dan enzim), pada dua hari yang berbeda. Pengumpulan saliva
dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan pasta gigi. Selanjutnya sampel disentrifugasi dan
dilakukan pemeriksaan spektrofotometer, barulah dihitung aktivitas laktoperoksidase-nya. Metode
general linear model repeated measure tipe simpel digunakan untuk menguji statistik penelitian ini.
Hasil : dengan tingkat kepercayaan 95 %, didapatkan hasil untuk aktivitas LP sebelum-sesudah
penggunaan perlakuan dengan pv > 0.05, dan hasil untuk aktivitas LP setelah penggunaan pasta gigi
standar dan perlakuan dengan pv > 0.05. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan aktivitas enzim ini antara sebelum dan sesudah
penggunaan pasta gigi perlakuan (dengan triklosan, baking soda,), kecuali pada pasta gigi enzim.
Juga tidak ada perbedaan bermakna rata-rata aktivitas laktoperoksidase saliva antara penggunaan
pasta gigi perlakuan dengan pasta standar.
Kata kunci : Aktivitas Laktoperoksidase Saliva, Triclosan, Baking Soda, Enzim

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 346

PENGARUH SUHU DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT


MEKANIK BESI COR
Abstrak

Muhammad Baihaki dkk


Poltek Negeri Sriwijaya Palembang

Sumatera Selatan salah satu propinsi terluas di Indonesia, dengan luas daerah 103.688 km2
atau 1/20 dari luas Indonesia. Daerah yang begitu luas merupakan penghasil industri pertanian
seperti karety, sawit, padi dan lain-lain. Dengan hasil industri yang melimpah ini banyak berdiri
industri pertanian (agroindustri). Industri pertanian ini banyak menggunakan material cor, produk
pengecoran di palembang sebenarnya dapat bersaing dengan produk lain hal ini dibuktikan dengan
pengujian dimana Dari hasil pengujian menggunakan alat poertaspec X-ray Spectiograph model 2501
Material Besi Cor yang dihasilkan oleh industri kecil memiliki komposisi Fe 91.347 % , Al 3.41, Mo 0,43
%, Mn 1,92 %, Ni 1,92 %, Cu 0.394 Cr 0.586 %. Angka kekerasan Vikers setelah mendapat proses
perlakuan panas 266 kekuatan tarik 14,58 kg/mm2. Proses perlakuan panas dapat meningkatkan sifat
mekanik bahan paduan hasil pengecoran industri kecil, perlakuan panas dgn suhu 850o C dengan
waktu tunggu 1 jam dan variasi media pendinggin dapat meningkatkan kekerasan permukaan
material.
Kata kunci : Media Pendingin, Sifat Mekanik, Besi Cor

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 347

PENGARUH SUHU FERMENTASI DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP


MUTU PANILI (VANILLLA PLANIFOLIA ANDREWS)
Abstrak

R A H M A ,ISMALADEWI,SRI JUWITA KALSUM


Kehutanan/Teknik Pertanian Univ. Hasanuddin Makassar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu fermentasi dan suhu
pengeringan terhadap mutu panili serta karakteristik penurunan kadar air pengeringan panili.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Mei 2006 di Laboratorium Processing Teknik
Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. Sedangkan bahan-bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Panili, Air untuk proses pelayuan, Kertas label dan alat
tulis. Penelitian ini menggunakan prosedur sebagai berikut : 1. Persiapan bahan, 2. Proses
pelayuan, 3. Proses fermentasi atau pemeraman dan 4. Proses pengeringan.
Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Suhu Fermentasi
(A), A1 = 40 C, A2 = 45 C, A3 = 50 C He. 2. Suhu Pengeringan (B), B1 = 50 C, B2 = 55 C, B3 =
60 C . Hasil penelitian ini diharapkan sebagai data dasar untuk melakukan fermentasi dan
pengeringan panili secara mekanis.
Kata kunci : Panili, Air untuk proses pelayuan, Kertas label dan alat tulis.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 348

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KOROSI BESI BETON YANG


TERLINDUNG SECARA KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODE
KORBAN MAGNESIUM
I Wayan Karta dkk
IKIP Negeri Singaraja

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 349

PENGARUH TERAPI PERILAKU KOGNITIF TERHADAP KECEMASAN


MENJELANG MASA PENSIUN

Abstrak

Nofrans Eka Saputra, Dwi Indo, Meriam Esterina


Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

Penelitian tentang kecemasan telah banyak dilakukan. kecemasan menjelang masa pensiun
biasanya dikaitkan dengan permasalahan Post Power Syndrome. Kecemasan ini dikaitkan dengan
situasi keadaan individu yang sedang menghadapi masa pensiun dengan perasaan khawatir, tegang,
malas bekerja, pada saat-saat akan menghadapi masa pensiun. Timbulnya kecemasan terhadap masa
pensiun ini bukan semata-mata karena akan kehilangan pekerjaan dan nilai ekonomis, namun juga
kehilangan yang bersifat psikologis seperti penghargaan dari orang lain, harga-diri, jabatan, dan
kekuasaan. Terapi perilaku kognitif sebagai salah satu terapi aktif diharapkan dapat menurunkan
tingkat kecemasan terhadap masa pensiun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kecemasan menjelang masa pensiun.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 subjek. Penelitian eksperimen ini
menggunakan metode quasi-eksperimen dengan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen. Teknik
analisis data yang dipergunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan adalah teknik
Friedman tes. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat
kecemasan sebelum terapi, dan sesudah seminggu setelah (follow-up) mengalami terapi pada
kelompok eksperimen dengan p = 0.516. Skor mean pre-tes sebesar 51.7000, sedangkan skor mean
post-tes sebesar 48.8000 dan skor mean follow-up sebesar 50.2500. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada pengaruh terapi perilaku kognitif untuk menurunkan tingkat kecemasan menjelang masa
pensiun pada pegawai Dinas Pendidikan DIY.
Kata kunci : Kecemasan, Masa Pensiun, Terapi Perilaku Kognitif.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 350

PENGARUH TOKSISITAS DECIS TERHADAP VIABILITAS TELUR IKAN


BAWAL (COLOSSOMA MACROPOMUM CUVIER)
Abstrak

RAHMAWATI ,DEWI INDRAYANI ,RINDA SARI


Biologi Univ. Tanjungpura Pontianak

Decis LC50 merupakan jenis insektisida yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Penggunaan Decis pada lahan pertanian akan tercuci dan mengalir ke badan-badan air sehingga
dapat mengakibatkan pencemaran air. Pencemaran air ini tentu akan mengganggu ekosistem,
termasuk ikan.
Pencemaran air yang diakibatkan pemakaian pestisida yang berlebihan, akan mengubah
perairan baik fisik maupun kimia. Perubahan ini akan meracuni ikan dan mengganggu siklus
reproduksi ikan. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan populasi ikan semakin berkurang.
Program ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pestisida Decis terhadap persentase
penetasan telur ikan bawal, mengetahui pengaruh pestisida Decis terhadap kecepatan penetasan
telur ikan bawal dan untuk mengetahui pengaruh Decis terhadap kelulushidupan larva ikan bawal.
Hasil dari program ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya penggunaan Decis
pada konsentrasi tertentu terhadap perkembangan dan pertumbuhan ikan bawal. Program ini
dilakukan dalam dua kali penelitian. Setiap kali perlakuan diujikan terhadap 198 telur ikan yang
ditebar dalam 5 liter air. Pada penelitian pertama, digunakan konsentrasi sebesar 0,00025; 0,0005;
0,00075 dan 0,001 ppm serta kontrol (media tanpa Decis). Sedangkan pada penelitian kedua
diberikan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 0,25; 0,5; 0,75 dan 1 ppm serta kontrol.
Pada penelitian pertama didapatkan bahwa konsentrasi yang diberikan tidak mempengaruhi
waktu penetasan. Larva masih memanfaatkan lapisan yolk sebagai cadangan makanan. Namun,
setelah tiga hari pemeliharaan, semua larva pada media perlakuan (kecuali kontrol) mati. Ini
disebabkan yolk habis dan larva mulai memanfaatkan media sebagai asupan yang sudah
terkontaminasi oleh Decis. Pada penelitian kedua, semua telur mati setelah lima jam penebaran ke
dalam media. Konsentrasi tersebut (0,25; 0,5; 0,75 dan 1 ppm) dapat merusak telur sehingga embrio
tidak dapat berkembang dan menetas menjadi larva. Telur pada kontrol tetap menetas secara normal.
Kata kunci : Toksisitas Decis, Telur Ikan Bawal, Viabilitas

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 351

PENGELOLAAN BIJI KARET MENJADI BIODIESEL

Abstrak

Agus Jayadi, Risal Rahman, Umul Khiyaroh, Mustanginah


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Teknik Kimia Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Kebutuhan energi di dunia semakin meningkat, padahal cadangan energi fosil sangat
terbatas. Oleh karena itu diperlukan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak yang diharapkan
memiliki sifat-sifat terbarukan dan ramah lingkungan. Biodiesel sebagai bahan bakar alternatif
merupakan cara penanggulangan yang tepat. Penelitian ini bertujuan mencari kondisi optimum proses
pembuatan biodisel dari minyak biji karet dengan mempelajari pengaruh perbandingan pereaksi dan
konsentrasi katalis. Metanolisis minyak biji karet dilakukan di dalam reaktor yang berupa gelas beker
600 ml yang dilengkapi penutup dan magnetic stirer serta pipet tetes sebagai pengambil cuplikan
pada tiap-tiap waktu. Cuplikan dianalisis gliserolnya dengan metode Iodometri-Asam Periodat. Sisa
hasil reaksi diekstraksi dengan menggunakan aquadest pada corong pemisah dan diambil ester
sebagai hasil atas. Ester yang diperoleh inilah yang diharapkan dapat dipakai sebagai bahan bakar
motor diesel / biodiesel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada metanolisis minyak biji karet, konversi maksimum
diperoleh pada perbandingan pereaksi sebesar 6 mgek metanol/ mgek minyak, dengan katalisator
KOH sebesar 0.75 % berat minyak dan dalam waktu 60 menit yaitu sebesar 69,0123 %. Dari hasil
pengujian spesifikasi ester hasil reaksi yang meliputi flash point, pour point, carbon residue
didapatkan bahwa ester hasil memiliki sifat-sifat fisik yang memenuhi kriteria sebagai minyak diesel
dan solar kecuali untuk viskositasnya dan carbon residue. Mengenai viskositas dapat diatasi dengan
membuat campuran (blending) antara ester dengan minyak diesel. Pencampuran dapat dilakukan
sampai level 30 % ester dan 70 % minyak diesel yang memberikan viskositas sebesar 8,9031cSt.
Kata kunci : energi, karet, biodiesel

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 352

PENGEMBANGAN MEDIA PRA LOBARATORIUM KIMIA BERBASIS


TEKNOLOGI KOMPUTASI MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN
PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Abstrak

AFFAN ASYARI ,LAILYZA WINDYANINGTYAS ,LATIFAH,PUTUT WICAKSONO


Kimia Univ. Negeri Malang

Implementasi Kurikulum SMA 2004 memerlukan pengembangan keterampilan-keterampilan


proses sains diantaranya adalah mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamnya menghitung,
mengukur, dan merencanakan penelitian/ eksperimen. Oleh sebab itu keberadaan Laboratorium Kimia
sebagai ruang praktik sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu
konsep atau teori. Di Laboratorium Kimia peserta didik akan menjumpai berbagai macam alat dan
bahan kimia yang masing-masing memiliki fungsi dan tata cara penggunaan yang khusus. Media ini
berfungsi memberikan materi pra laboratorium tentang pengenalan dan tata cara penggunaan alat
kimia di laboratorium, agar penggunaan alat kimia sesuai konsep dan mengacu pada keselamatan
kerja.
Kata kunci : media pembelajaran, multimedia, pra laboratorium kimia.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 353

PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI STUDENT SELF ACCES


TERMINAL (SSAT) PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
Budi Setiadi dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 354

PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KECERDASAN EMOSI PADA ANAK


Abstrak

Nur Chasanah dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Masyarakat lebih mengagungkan keberadaan Intelegence Quotions dan memandang sebelah


mata arti penting Emosional Quotions sehingga terjadi dikotomi serta stereotype antara pemfungsian
otak dengan perasaan. orang tua lebih bangga jika anaknya berprestasi dalam hal akademik
walaupun dalam kehidupan sehari-hari anak tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungannya.
Seorang pemimpin ber-EQ tinggi cenderung lebih sukses daripada yang ber-IQ tinggi. EQ bisa
dideteksi sejak dini, namun ia bukanlah suatu karakter tetap (trait) yang tidak bisa dirubah Melihat
pentingnya EQ dalam menentukan masa depan, maka perlu diketahui
sejak dini tingkat EQ seseorang yang akan digunakan dalam melakukan pendidikan sehingga
didapatkan generasi yang cerdas dalam akademik serta cerdas pula secara emosi. Kendalanya adalah
belum adanya alat yang mampu mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada anak-anak, sehingga
diperlukan pengembangan model deteksi dini kecerdasan emosi pada anak sebagai alat tes
yang bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi sejak dini.
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah mendeskripsikan faktor yang mampu mengungkap
kecerdasan emosi pada anak dan mendeskripsikan cara kerja alat analisis faktor kecerdasan emosi
pada anak sebagai alat ukur kecerdasan emosi.
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah terciptanya sebuah desain alat ukur kecerdasan emosi pada
anak. Alat ukur kecerdasan emosi pada anak ini berupa kumpulan pernyataan yang digunakan untuk
mengungkap aspek kecerdasan emosi pada anak. Aspek yang diungkap dengan alat tes ini ada lima
yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain,
dan membina hubungan dengan orang lain.
Dengan alat ukur kecerdasan emosi pada anak ini diharapkan dapat membantu upaya
mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada anak sehingga bisa ditentukan strategi pembelajaran
yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan emosi sehingga didapat generasi yang cerdas akademik
dan cerdas emosinya.
Kata kunci : Pengembangan alat ukur, kecerdasan emosi, mengenali emosi,
mengelola emosi, memotivasi diri, membina hubungan.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 355

PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE MELALUI PROGRAM


PEMELIHARAAN HEWAN

Abstrak

Regina Anindya T., Murni, Natya Ayu Candrika R., Rini Adhi A.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok
Psikologi Pendidikan Univ. Indonesia

Howard Gardner (dalam Gage & Berliner, 1992) menjelaskan bahwa setiap orang memiliki
berbagai jenis kecerdasan, yang disebut dengan multiple intelligences (MI). Hoerr (1994) menjelaskan
bahwa telah banyak pendidik yang menyadari pentingnya mengembangan MI, sehingga penting
untuk mengadakan pendidikan MI di sekolah. Untuk itu, perlu dikembangkan program pendidikan
berbasis MI yang sesuai diadakan di sekolah. Penelitian ini berusaha untuk membuat program
pengembangan MI dengan memanfaatkan hewan sebagai media. Keputusan menggunakan hewan
sebagai media banyaknya manfaat yang dapat diambil dari hewan peliharaan, seperti meningkatkan
tanggung jawab, mengembangkan keterampilan sosial dan empati, dan lain-lain (Meadows & Flint,
2006). Selain itu, hewan sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kesempatan untuk belajar
di berbagai bidang kurikulum (http://www.nationalpetweek.org.uk). Program yang dibentuk terdiri
atas 2 program rutin dan 10 program khusus, meliputi berbagai aspek MI. Peserta program adalah 30
murid kelas 3 SD, dengan menggunakan kelinci sebagai media pembelajaran. Pendekatan yang
digunakan adalah discovery learning, dengan membiarkan anak bereksperimen dengan hewan
peliharaan untuk mendapatkan pengetahuan baru. Untuk mengetahui perkembangan berbagaiaspek
MI, digunakan beberapa lembar penilaian serta observasi. Hasil penilaian menunjukkan bahwa
terdapat beberapa aspek MI yang berkembang setelah program dilaksanakan. Aspek-aspek tersebut
adalah kecerdasan antar-pribadi, intra-pribadi, naturalistik, dan verbal-linguistik. Sementara itu, tidak
terlihat adanya peningkatan yang berarti dari aspek-aspek MI lainnya. Dari hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa program belum dapat mengembangkan MI secara optimal. Diperlukan beberapa
perbaikan dalam program, untuk mendapatkan kegiatan-kegiatan yang paling efektif meningkatkan
MI. Perlu juga ditinjau kembali durasi serta frekuensi pelaksanaan program yang paling efektif.
Kata kunci : multiple intelligences, hewan peliharaan, anak-anak, sekolah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 356

PENGEMBANGAN PEMANFAATAN BATU KAPUR SEBAGAI SUMBER BAHAN


BAKU KALSIUM LAKTAT
Abstrak

Ade Aria Sari dkk


Univ. Andalas Padang

Penelitian penggunaan kalsium laktat dari batu kapur dalam sediaan sirup telah dilakukan.
Kalsium Laktat dibuat dengan reaksi netralisasi antara kalsium karbonat presipitat dengan asam
laktat. Kalsium karbonat presipitat dibuat dengan metoda kaustisasi filtrat air dari batu kapur yang
telah dikalsinansi pada suhu 1000C. Penentuan kadar kalsium karbonat dan kalsium laktat dilakukan
menggunakan spektrofotometer serapan atom. Kadar kalsium karbonat presipitat dan kalsium laktat
didapatkan masing-masing adalah 86,53% 12,38 dan 86,23 %.
Kata kunci : Batu Kapur, Kalsium Laktat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 357

PENGEMBANGAN PRODUK HIDROLISAT PROTEIN DARI JEROAN


BANDENG (CHANOS CHANOS FORKS.)
Dyan Ika Nur Sasmita Sari dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 358

PENGEMBANGAN PRODUK SOYGURT BUBUK MENGGUNAKAN METODE


FOAM - MAT DRYING UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN SOYGURT
DENGAN MENGGUNAKAN PENAMBAHAN PREBIOTIK

Abstrak

Pendhina AS, Ika Febrian Suryanti, M Bahrun


Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta
Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengolah pememfaatan limbah nanas sebagai sumber prebiotik
sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dan mempertahankan viabilitas bakteri asam
laktat pada pembuatan soygurt bubuk dengan penambahan serat nanas.Metode yang digunakan
Petak terbagi yang terdiri dari 2 faktor.Faktor pertama adalah Penambahan serat yang terdiri dari
0,2% dan 0,4%.Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 0 bulan,1 bulan,2 bulan,3
bulan..Analisa yang dilakukan adalah analisa serat nanas yaitu kadar serat kasar,kelarutan serat
dalam air dan warna serat.Analisa kimia soygurt meliputi total asam dan pH.Analisa fisik meliputi
higroskopitas,kelarutan.Analisa mikrobiologi meliputi daya hambat pathogen dan perhitungan total
bakteri,dan uji organoleptik.
Hasil yang diperoleh menunjukan soygurt yang paling disukai soygurt dengan penambahan
serat 0% dan lama penyimpanan 0 bulan,dimana total asam 1,61%, pH penghambatan 5 mm, skor
kesukaan warna 2,65, kesukaan aroma 2,40, kesukaan kenampakan 3,1 dan kesukaan rasa 3,2.
Kata kunci : soygurt bubuk, serat nanas, lama simpan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 359

PENGEMBANGAN ROTI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE SEBAGAI


MAKANAN ALATERNATIF DALAM PENGANGGULANGAN GIZI BURUK
Abstrak

Kurnia Wijaya Handayani dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Menemukan formula plaited bread dengan
substitusi tepung tempe yang tepat. 2) Mengetahui kandungan kalori dan protein pada plaited bread
substitusi tepung tempe, sehingga dapat digunakan untuk penanggulangan gizi buruk.Pembuatan
plaited bread menggunakan substitusi tepung tempe 0 %, 15 %, 30 %, dan 45 % dengan tiga kali
ulangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan uji kesukaan menggunakan metode hedonic test kepada 80
panelis tidak terlatih sehingga diperoleh plaited bread yang paling disukai oleh panelis. Setelah itu
dilakukan analisis gizi plaited bread.
Kata kunci : Pengembangan roti, Substitusi Tepung Tempe, Makanan alaternatif

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 360

PENGEMBANGAN SENYAWA KIMIA DARI CASSIA SPECTABILIS DC UNTUK


BAHAN ANTIOKSIDAN DAN TERAPI ASAM URAT
Ainur Septi Rachmawati,Yenny Indriani,Saenah Farida,Fandini Nuri,Dhimas Yudhistira
Kimia Univ. Airlangga Surabaya

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan struktur kimia senyawa fenolik yang diproduksi
oleh kulit batang Cassia spectabilis DC yang memiliki sifat antioksidan dan inhibitor pembentukan
asam urat. 2) menentukan aktivitas anti radikal bebas pada senyawa fenolik 3) menentukan aktivitas
inhibitor xantine oxidase pada senyawa fenolik Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk keperluan
ekstraksi adalah yang berkualitas teknik dan telah didestilasi, sedangkan untuk keperluan analisis dan
pemurnian menggunakan bahan kimia yang berkualitas pro analisis (p.a). Bahan kimia yang
digunakan adalah metanol, n-heksana, etil asetat, aseton, kloroform, NaOH, AlCl3, HCl, NaOAc,
H3BO3, MgSO4 anhidrat, pelat silika gel GF254, silika gel G60, silika gel GF254, pereaksi CeSO4, dan
larutan DPPH 10-4 M dalam etanol digunakan sebagai bahan uji aktivitas anti radikal bebas serta
santin, xanthine oxidase sebagai bahan uji inhibitor xanthine oxidase Berdasarkan hasil penelitian
terhadap ekstrak etil asetat kulit batang tumbuhan Cassia spectabilis DC dapat disimpulkan dua
senyawa hasil isolasi merupakan senyawa golongan flavonoid yang dikenal sebagai Apigenin atau
5,7,4-trihidroksi flavon dan Apigenin-(3-O-7)-kuersetin-3-metil eter.
Kata kunci : Cassia spectabilis DC, Antioksidan, Terapi Asam Urat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 361

PENGEMBANGAN SUASANA KEAGAMAAN DI MADRASAH STUDI KASUS


PADA MADRASAH TERPADU (MIN 1, MTSN 1 DAN MAN 3) DI KOTA
MALANG
Abstrak

Hikmatullah dkk
Univ. Muhammadiyah Malang

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengungkap berbagai penyebab dibalik kesuksesan
madarasah terpadu yaitu MIN Malang I, MTsN Malang I dan MAN 3 Malang dalam mengembangkan
suasana keagamaan di lingkungannya. Adapun yang dimaskud berbagai penyebab tersebut dibatasi
seputar strategi masing-masing madarasah yang meliputi komitmen kepala sekolah, sarana prasana
serta aktivitas yang menunjang untuk pengembangan aktivitas keagamaan tersebut.
Penelitian sangat penting dilakukan untuk mendapatkan desain lingkungan yang
dikembangkan madrasah terpadu yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan Pendidikan Agama
Islam (PAI) dan dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi akademik dan spiritual peserta
didiknya sekaligus dapat mempertegas keberadaannya sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas
agama Islam. Hasil penelitian dapat menjadi acuan madrasah-madrasah yang lain dalam rangka
meningkatkan suasana keagamaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus adapun teknik yang
digunakan adalah observasi dan wawancara tak terstruktur. Data yang dicari terutama yang
berkenaan dengan desain penciptaan lingkungan belajar yang kemunkinkan pencapaian target
pendidikan agama dan pengembangan potensi-potensi keagamaan anak didik. Data dikumpulkan dan
dianalisis secara obyektif.
Hasil penelitian di konfirmasikan kembali kepada pihak yang kompeten Hasil penelitian ini
menggambarkan bahwa terciptanya suasana lingkungan keagamaan di madrasah, tidak terlepas dari
peran pimpinan madrasah yang berupa komitmen mereka dalam mendesain aktivitas keagamaan.
Selain itu, juga ditunjang oleh sarana prasana yang mempu untuk menghidupakan suasana
keagamaan. Walaupun demikian, cita-cita ini tidak akan tercapai seandainya tidak ada kemauan dan
kesadaran seluruh warga sekolah untuk melaksanakan aktivitas keagamaan. Harapan kami, dengan
adanya penelitian ini supaya pengembangan keagamaan di madrasah dapat terealisasi.
Kata kunci : Madrasah, Suasana Keagamaan, SKB 3 Mentri

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 362

PENGEMBANGAN UBI JALAR SEBAGAI PRODUK KONFEKSIONERI PERMEN


JELLY PREBIOTIK

Abstrak

Helmi Nashirudin, Lina Ivanti, Hanifah, M. Nanang Khoirudin, dan Eka Febrial.
PS Ilmu Dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ilmu dan Teknologi Pangan Inst. Pertanian Bogor

Prevalensi terhadap berbagai penyakit saluran pencenaan semakin meningkat. Penyakitpenyakit ini tidak terlepas dari mikroorganisme yang tumbuh pada saluran pencernaan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu inovasi teknologi kreatif yang dapat menjawab tantangan untuk mengolah
bahan pangan fungsional menjadi produk pangan yang mudah dikonsumsi, praktis, namun
bermanfaat.
Tujuan dari pengembangan teknologi yang diterapkan pada ubi jalar ini adalah menghasilkan
produk baru berupa permen jelly berbasis ubi jalar yang mengandung prebiotik. Tahap pertama
adalah tahap formulasi berdasarkan perbandingan komposisi bahan baku dan bahan tambahan.
Kemudian ditetapkan perbandingan ekstrak ubi dan air yaitu 1:1, 1:2, dan 1:3. Selanjutnya dilakukan
analisis produk permen jelly dengan dua kali pengukuran (duplo). Adapun analisis yang dilakukan
adalah analisis sifat fisik, sifat kimia, organoleptik serta uji prebiotik. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh formula terpilih yaitu Gelatin 10%, Gula pasir 20%, Asam sitrat 0.2%, sirup gula invert
40%, dan ekstrak ubi jalar 29.8%. Permen jelly dengan perbandingan 1:1 memiliki kadar air 35.02%
(bb) dan 53.89% (bk), kadar abu 0.25% (bb) dan 0.38% (bk), kadar protein 12.25% (bb) dan
18.85% (bk). Kadar karbohidrat yang terkandung adalah 51.98% (bb) dan 80.00% (bk), sedangkan
kadar lemak 12.25% (bb) dan 18.85% (bk). Persen ekenyalan permen jelly ini adalah 51.00%
dengan tingkat kekerasan 9793.4 g force. Nilai aw sebesar 0.8575. Tingkat kesukaan adalah berada
pada selang netral sampai dengan suka yaitu sebesar 3.91. Permen jelly dengan perbandingan 1:2
memiliki kadar air 38.94% (bb) dan 63.78% (bk), kadar abu 0.23 % (bb) dan 0.38% (bk), kadar
protein 16.55% (bb) dan 27.11% (bk). Kadar karbohidrat yang terkandung adalah 44.06% (bb) dan
72.16% (bk), sedangkan kadar lemak 16.55% (bb) dan 27.11% (bk). Persen kekenyalan permen jelly
ini adalah 56.59% dengan tingkat kekerasan 5944.7 g force. Nilai aw sebesar 0.8875. Tingkat
kesukaan adalah berada pada selang netral sampai dengan suka yaitu sebesar 3.78. Permen jelly
dengan perbandingan 1:3 memiliki kadar air 39.63% (bb) dan 65.69% (bk), kadar abu 0.16% (bb)
dan 0.26% (bk), kadar protein 16.89% (bb) dan 27.98% (bk). Kadar karbohidrat yang terkandung
adalah 42.50% (bb) dan 70.40% (bk), sedangkan kadar lemak 16.89% (bb) dan 27.98% (bk). Persen
kekenyalan permen jelly ini adalah 68.17% dengan tingkat kekerasan 3892.5 g force. Nilai aw sebesar
0.8865. Tingkat kesukaan adalah berada pada selang netral sampai dengan suka yaitu sebesar 3.58.
Pengembangan teknologi pada ubi jalar ini dapat menghasilkan produk baru berupa permen jelly
berbasis ubi jalar yang mengandung prebiotik sebagai produk pangan konfeksioneri. Hasil pengujian
prebiotik membuktikan bahwa permen jelly dengan bahan dasar ubi jalar berpotensi sebagai pangan
fungsional prebiotik. Perlakuan perbandingan ekstrak ubi dan air 1:1 memiliki potensi tertinggi
dibandingkan dengan perbandingan lainnya. Tingkat kesukaan dari ketiga sampel adalah tidak
berbeda nyata, namun yang memiliki tingkat kesukaan paling tinggi adalah permen jelly dengan
perbandingan ekstrak ubi dan air 1:1, yaitu sebesar 3.91 berada pada selang netral sampai dengan
suka.
Kata kunci : Ubi jalar Prebiotik Permen Jelly

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 363

PENGERING JAGUNG TITI YANG HIGIENIS


Amros Alfonsius Tuati dkk
Poltek Negeri Kupang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 364

PENGGUNAAN ISI RUMEN SEBAGAI PENGGANTI BEKATUL UNTUK


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ITIK MOJOSARI
Abstrak

Bayu Sesarahardian,Diyah Astuti,Nining Haryuni


Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Brawijaya Malang

Tujuan Khusus dari program ini adalah mempelajari dan mengetahui manfaat dari isi rumen
sebagai pengganti bekatul untuk meningkatkan produktivitas itik Mojosari. Dan Tujuan Jangka
Panjang yang diharapkan hasil penelitian ini berupa bahan pakan yang mempunyai kandungan
protein yang tinggi dan digunakan sebagai pengganti bekatul dalam pakan unggas khususnya itik
Mojosari dalam rangka meningkatkan usaha petemakan unggas terutama pada pemenuhan
kebutuhan protein hewani nasional serta mengurangi pencemaran oleh Rumah Pemotongan Hewan
(RPH).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah petode percobaan lapang. Rancangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan
dan masing-masing perlakuan diulang empat kali sehingga terdapat 20 unit percobaan dan setiap
satu unit terdiri dari 5 ekor itik sehingga jumlah itik yang digunakan 100 ekor. Adapun perlakuan yang
digunakan adalah sebagai berikut: R0 : Pakan dengan kandungan bekatul 20% dan isi rumen 0%, R1
: Pakan dengan kandungan bekatul 15% dan isi rumen 5 %, R2 : Pakan dengan kandungan bekatul
10 % dan isi rumen 10%, R3 : Pakan dengan kandungan bekatul 5 % dan isi rumen 15%, dan R4 :
Pakan dengan kandungan bekatul 0% dan isi rumen 20%. Setiap unit percobaan diulang 4 kali
sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor itik sehingga itik yang
diperlukan sebanyak 100 ekor. Koleksi data selama penelitian meliputi data produksi telur, berat telur
dan konsumsi diambil setiap hari, konversi pakan diambil setiap minggu sedangkan data uji kualitas
telur yang meliputi kolesterol, HU dan tebal kulit telur diambil satu kali di akhir penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber protein untuk
meningkatkan produktivitas itik Mojosari dan dapat diaplikasikan pada peternak itik sebagai bahan
pakan sumber protein untuk mengurangi biaya produksi dan mengurangi tingkat pencemaran
lingkungan oleh rumah pemotongan hewan (RPH).
Kata kunci : itik

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 365

PENGGUNAAN TEPUNG KENCUR (KAEMFERIA GALANGA LINN.) SEBAGAI


GROWTH PROMOTER ALAMI PADA PEMELIHARAAN AYAM BROILER
DENGAN MENGGUNAKAN RANSUM RENDAH PROTEIN DAN ENERGI
Abstrak

Gunadi Setiawan, Romy Djirdja Wirapati,Giant Norman


Inst. Pertanian Bogor

Kencur merupakan salah satu jenis tanaman tradisional Indonesia yang bisa digunakan
sebagai tanaman obat. Kencur dapat digunakan seluruh bagian tanamannya dalam bentuk segar atau
dikeringkan. Tanaman ini bermanfaat untuk menambah nafsu makan, menghilangkan pegal linu dan
memperlancar aliran darah serta saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan pada kencur terdapat
beberapa senyawa aktif saponin, flavonoid, polifenoid dan minyak atsiri yang mempunyai peranan
yang spesifik. Senyawa aktif ini diharapkan dapat menstimulir pertumbuhan ayam broiler dan
menghentikan penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas kencur menggantikan growth
promoter sintetis (komersil) pada ayam broiler dengan menggunakan ransum yang rendah protein
dan energi, sehingga akan dapat mengurangi biaya ransum.
Ransum yang digunakan adalah ransum basal yang mengandung protein dan energi rendah (18%
protein, 2800 kkal EM). Ransum ini terdiri atas satu macam yang dibagi kedalam dua periode
pemberian yaitu periode starter (0-3 minggu) dan periode finisher (3-5 minggu).
Ransum yang digunakan menggunakan bahan baku : jagung, bungkil kedelai, tepung ikan,
dedak padi, bungkil kelapa, DL-Methionin, L-Lysine, serta beberapa vitamin dan mineral.
Konversi ransum melibatkan pertumbuhan ayam dan konsumsi ransum. Berdasarkan analisis ragam,
diperoleh hasil bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konversi
ransum. Hal ini berarti secara statistika antara ransum komersial dan ransum dengan energi dan
protein rendah yang diberikan tepung kencur memberikan konversi ransum yang sama.
Tepung kencur belum efektif untuk dijadikan sebagai pengganti feed aditif sintetis (antibiotik growth
promoter) pada ransum yang rendah energi dan protein tetapi penggunaan tepung kencur sampai
dengan taraf 0,6% terbukti dapat meningkatkan nafsu makan.
Kata kunci : tepung kencur, growth promoter sintetis, ransum rendah protein dan energi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 366

PENGHAMBATAN PRODUKSI ENZIM EKSOPROTEASE AEROMONAS


HYDROPHILA OLEH EKSTRAK CURCUMA XANTHORRHIZA (ROXB)
Ferra Seira dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 367

PENGOLAHAN BOKASHI LIMBAH PASAR DENGAN AKTIVATOR EM4 UNTUK


PUPUK ORGANIK TANAMAN HORTIKULTURA
Abstrak

Zulkifli Qodri Hrp,Yunni Anggraini,Leni Marlina Siregar


Biologi Univ. Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bokashi limbah pasar dengan
aktivator EM4 untuk pupuk organik tanaman hortikultura dengan mengamati kandungan unsur hara
N, P, K, produksi meliputi jumlah dan berat buah, jenis tanaman yang paling cocok.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan perbandingan Em4
(Effective Microorganism4) dengan bahan baku limbah sayur dengan perbandingan A= 0,5 ml: B=1
ml, C=1,5 ml, D= 2,5 ml, E= control. Masing-masing perbandingan EM4 tersebut dicampur dengan
bahan baku limbah sayur, dedak dan sekam. Masing-masing ditanami dengan tanaman hortikultura :
Cabe dan Tomat. Setiap harinya tanaman ini disiram setiap pagi dan sore. Rancangan percobaan
menggunakan Rancangan Bujur Sangkar 5 x 5.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara pada bokashi adalah N=1,85 %,
P=0,076%, K=0,024%. Jumlah rata-rata buah cabe per pohon 28 buah dengan berat 62 gram, tomat
jumlah per pohon 15 buah dengan berat buah 280 gram, dan terung per pohon 5 buah dengan berat
115 gram.
Kata kunci : Pengolahan, Bokashi, Limbah pasar, Pupuk

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 368

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA DENGAN TEKNOLOGI


PHOTAKATALITIK MENGGUNAKAN ENERGI SURYA
Abstrak

Ulfa Alqofiyah, Rd. Rani Perwitasari, Suliyanti, Dhiama Akhiriyanto


Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan
teknologi oleh manusia guna mendapat kualitas hidup yang lebih baik. Industri dan teknologi
dimanfaatkan oleh manusia untuk mengolah kekayaan alam yang ada. Penggunaan sumber daya
selalu disertai oleh terjadinya pencemaran, yaitu naiknya entropi pada transformasi energi pada
pengguna sumber daya. Sebagai contoh tepung tapioka, permintaan tepung tapioka yang tinggi akan
meningkatkan kualitas hidup produsen, pekerja, dan petani, tetapi produksi tepung yang tinggi selalu
diikuti dengan peningkatan jumlah limbah. Limbah cair tapioka merupakan limbah industri pangan
yang dihasilkan dari proses pengendapan pada pengolahan singkong menjadi tepung tapioka. Limbah
cair tapioka yang dihasilkan masih mengandung pati yang terlarut dan mengalami dekomposisi secara
alami di badanbadan perairan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Menurut hasil analisis
limbah cair tapioka mempunyai potensi besar menyebabkan pencemaran. Untuk itu perlu penanganan
/ pengolahan yang serius. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sinar matahari sehingga
pengolahan dengan reaksi photokatalitik memungkinkan untuk dilakukan. Masalah yang dihadapi
apabila malam hari tiba dan musim hujan, proses photokatalitik tentu tidak bisa berjalan. Masalah
tersebut dapat diatasi dengan menggunakan lampu ultraviolet buatan yang talah banyak beredar
dipasaran.
Kata kunci : Pengolahan Limbah, Industri Tapioka, Teknologi Photakataliti, Energi Surya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 369

PENGUJIAN JENIS-JENIS PUPUK DAUN DALAM MENINGKATKAN KADAR


GULA JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACCHARATA)
Abstrak

M. Algusamsur dkk
Univ. Lancang Kuning Pekanbaru Riau

Pasar sweet corn masih terbuka luas ditandai dengan permintaan yang terus meningkat
seiring munculnya swalayan dan pasar tradisional yang senantiasa membutuhkan dalam jumlah cukup
besar. Kebutuhan pasar yang terus meningkat dan harga yang tinggi merupakan faktor yang dapat
merangsang petani untuk diusahakan karena mempunyai nilai jual cukup tinggi sehingga akan
memberikan keuntungan cukup tinggi pula.
Jagung manis tidak akan memberikan hasil maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya
apabila unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia dengan baik Dewasa ini telah banyak
dikenal dan populer penggunaan pupuk cair yang diberikan langsung ketubuh tanaman melalui
penyemprotan langsung kebagian daun tanaman sehingga unsur-unsur yang dikandung oleh pupuk
tersebut bisa langsung diserap oleh tanaman, diantaranya bayfolan, gandasil B, pupuk cair NR, SNN,
pupuk organik super bionik dan lain-lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pupuk daun terbaik dalam meningkatkan
pertumbuhan dan kualitas jagung manis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : pemberian
jenis-jenis pupuk daun pada tanaman jagung manis berpengaruh tidak nyata terhadap parameter
panjang daun, lebar daun dan kadar gula total tetapi berpengaruh nyata terhadap parameter bobot
tongkol, pemberian jenis-jenis pupuk daun pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis
yang terbaik adalah pemberian perlakuan pupuk daun SNN dan Gandasil B, pemberian jenis-jenis
pupuk daun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar gula total jagung manis.
Kata kunci : jagung manis, Kadar Gula, pupuk daun

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 370

PENGUJIAN TEGANGAN KETAHANAN ISOLATOR SALURAN DISTRIBUSI


UDARA TEGANGAN MENENGAH
RUDI HARTONO,SAMSUL HARYONO,MAMAN FIRMANSYAH,EKO ARISTANTO,NUR HAKIM
Teknologi Dan Rekayasa Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur

Abstrak

Isolator yang digunakan dalam saluran distribusi udara tegangan menengah berfungsi
mengisolir suatu konduktor bertegangan dengan kerangka penyanggah yang di bumikan sehingga
tidak ada arus listrik yang mengalir dari konduktor tersebut ketahanan. Ada dua kejadian yang dapat
menyebabkan sistem isolasi ini gagal melaksanakan fungsinya yaitu, terjadinya tembus listrik pada
udara disekitar permukaan isolator yang disebut peristiwa lewat-denyar (flashover), dan tembus listrik
pada isolator yang menyebabkan isolator pecah. Dengan teknik pengujian tegangan ketahanan
isolator kita dapat mengetahui layak tidaknya isolator tersebut dipakai dalam saluran distribusi udara
tegangan menengah.
Sehinga dengan menyimpulkan hasil dari pengujian, isolator yang paling cocok digunakan
dalam saluran distribusi udara tegangan menengah adalah isolator porselin, selain mempunyai
kekuatan dielektrik yang besar, isolator tersebut juga mempunyai kekuatan mekanik yang besar.
Dalam pengujian ini digunakan tegangan AC untuk pengujian ketahanan isolator serta pengujian
isolator dilakukan dalam dua kondisi yang berbeda yaitu dalam keadaan basah dan dalam keadaan
kering. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa pada uji ketahanan isolator (bushing) dalam
keadaan kering mempunyai ketahanan yang sama antara isolator besar dan kecil, akan tetapi dalam
keadaan basah ternyata isolator kecil lebih cepat gagal dari waktu yang ditentukan (2 menit) dengan
arus yang relatif sama dengan isolator besar.
Kata kunci : isolator, saluran distribusi udara tegangan menengah, pengujian tegangan
isolator.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 371

PENGURANGAN KADAR CA2+ DALAM AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT


ALAM BANYUMAS SEBAGAI PENUKAR KATION
Teguh Purwanto dkk
Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 372

PENINGKATAN KADAR IODIUM PADA GARAM DENGAN METODE


IMOBILISASI KI
Abstrak

Nurul Nufita, Ulfah Khuzaimah, Ikasari Ratnawati, Ditto Pramuditya


Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Iodium merupakan salah satu unsur kimia essensial untuk tubuh manusia yang diperlukan
untuk biosintesa hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi mengatur metabolisme dan pertumbuhan .
Kekurangan unsur ini akan mengakibatkan berbagai macam penyakit dan cacat tubuh dan mental
antara lain terjadinya pembesaran kelenjar tiroid yang lebih dikenal dengan penyakit gondok, kretin
dan sebagainya. Membuat garam beriodium dengan KI immobile. Mengamati pengaruh variabel agen
pelepas lambat (bahan pembuat gel) terhadap kehilangan iodium dalam garam. Mengamati pengaruh
variabel kadar KI dan pH pada saat perebusan terhadap kehilangan iodium dalam garam. Teknik
Immobilisasi KI mampu mengurangi kehilangan iodium dalam garam. Semakin besar perbandingan
bahan pembuat gel terhadap KI akan lebih menstabilkan iodium dalam garam. Perebusan garam
konsumsi dalam larutan yang semakin asam akan menyebabkan kehilangan iodium lebih besar.
Selama perebusan, semakin besar kadar KI dalam garam akan semakin besar pula kehilangan iodium
dalam garam.
Kata kunci : Iodium, Garam, Metode Imobilisasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 373

PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS DAGING AYAM BURAS


DENGAN PEMANFAATAN CAMPURAN LIMMBAH INDUSTRI
TERFERMENTASI RHIZOPUS OLIGOSPORUS DALAM RANSUM
FITRA ARIFIN ,M. KHUSNI MUBAROK ,TRI LESTARI ,LILIK HUSNIA ,NURUL HIDAYATI
Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Islam Malang

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan di Teaching Farm Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang
pada tanggal 12 Maret sampai dengan 13 April 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kualitas dan kuantitas ayam buras yang diberi pakan gamblong dan kotoran ulat hongkong
terfermentasi oleh Rhizopus Oligosporus (GULAT) ditinjau dari konsumsi pakan, pertambahan bobot
badan, konversi pakan, keempukan daging, water holding capacity (WHC) dan prosentase karkas.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi obyektif tentang manajemen
pemberian pakan berlandaskan limbah industri terfermentasi sehubungan dengan kualitas dan
kuantitas daging ayam buras. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4
perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A= pakan dasar tanpa GULAT, B= 95%
pakan dasar + 5% GULAT, C= 90% pakan dasar + 10% GULAT, dan D= 85% pakan dasar +
GULAT 15%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata
(P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, keempukan daging,
water holding capacity (WHC) dan prosentase karkas. Penggunaan GULAT sampai 15% dalam pakan
dapat dilakukan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas pakan yang ekonomis. Disarankan dalam
usaha efisiensi pemberian pakan campuran GULAT sebagai campuran pakan sebanyak 15% dan
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah GULAT sebagai campuran pakan lebih dari 15%.
Kata kunci : daging ayam, limbah industri, fermentasi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 374

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA TERNAK SAPI PERAH RAKYAT


MELALUI PEMANFAATAN KALIANDRA (CALINANDRA SP.) UNTUK
MEMPERTAHANAKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PAKAN SEPANJANG
TAHUN
SHINTA KANIA ARIANI,AHMAD BESTARI,JEKI MUJEKI,NOVI ANGGRAENI,SYARIFAH SHEIKA
Univ. Padjadjaran Bandung

Abstrak

Bidang peternakan yang mempunyai komoditas terutama sapi perah, mempunyai prospek
atau masa depan yang sangat diandalkan; juga usaha ternak sapi perah mempunyai harapan yang
cukup baik, terutama bila ditinjau dari aspek permintaan masyarakat akan kebutuhan air susu,
pertambahan penduduk dan mutu pendidikan. Kunci sukses yang paling utama adalah terletak pada
pakan. Secara umum bahwa pakan yang ada, harus mempunyai kuantitas yang baik, karena
kebutuhan hijauan ternak sapi perah sangat besar mengingat sifat ternak ini adalah Ruminansia.
Kaliandra sebagai tanaman leguminosa yang daya adaptasinya tinggi dan mempunyai kadar protein
tinggi ditujukan sebagai pakan alternatif yang bermanfaat saat peternak mengalami kekurangan
hijauan pada musim kemarau. Tujuan dari program PKMM ini diharapkan dapat mewujudkan kondisi
baru dari kelompok sasaran (peternak sapi perah rakyat) yaitu terjadinya peningkatan pendapatan
dari usaha ternak sapi perah rakyat. Metode yang dilakukan adalah berdasarkan objek sasaran yaitu
Kelompok Peternak Sapi Perah Harapan Jaya , dan metode PKMM sendiri dilaksanakan dengan
menggunakan metode partisipatif, dimana kelompok sasaran berpartisipasi penuh terhadap program,
mulai dari perencanaan setiap kegiatan sampai terhadap hasil yang dapat dicapai. Hasil pengamatan
yang dapat diperoleh yaitu sapi yang pakannya menggunakan kaliandra mengalami peningkatan
produksi susu yang signifikan, rata rata pertambahan yang didapat adalah 0,5 1 liter/hari. Apabila
harga jual satu liter susu adalah Rp 1.600,00 maka dapat dipastikan dalam satu bulan peternak akan
mendapatkan tambahan pendapatan Rp 48.000,00 ditambah dengan keuntungan penghematan dari
penggunaan konsentrat. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah, kaliandra sebagai pakan alternative
dinilai sangat efektif didalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Adanya
efisiensi penggunaan pakan menyebabkan peternak dapat menghemat biaya produksi yaitu sekitar
60% dari total biaya produksi.
Kata kunci : pakan, sapi perah, kaliandra, peningkatan pendapatan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 375

PENINGKATAN PRODUKSI EUHEUMA COTTONII MELALUI PERENDAMAN


PRA PENANAMAN MENGGUNAKAN AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA)
Abstrak

Mursal Ghazali, Muhammad Fatani, Salikin


Univ. Mataram

Produksi rumput laut sejak tahun 1993 sampai tahun 1995 terjadi peningkatan sebesar
9.33%. mengacu pada nilai tersebut, tentunya masih sangat jauh dari harapan, apalagi Indonesia
sebagai negara maritim memiliki potensi yang sangat mendukung, baik menyangkut lahan maupun
sumberdaya alam lainnya.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Perahu, Rakit, Tali Ris, Tali Rafia,
Parang, Termometer, Refraktometer, pHmeter, Timbangan, Meteran dan Bak air. Sedangkan bahan
penelitian adalah Kelapa dan E. cottonii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental dengan rancangan acak lengkap.
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsentrasi (%) air kelapa (0,15,30,45,60)
dengan lama perendaman (2,4,6 ) jam sebagai variabel bebas dan berat akhir sebagai variabel
terikat. Untuk pelaksanaan penelitian alat dan bahan yang digunakan dipersiapkan terlebih dahulu.
Selanjutnya dilakukan pengukuran kualitas perairan tempat pemeliharaan yang meliputi pH, suhu,
salinitas dan kecerahan. Sebelum memberikan perlakuan terhadap objek penelitian, maka bibit yang
akan digunakan dipilih terlebih dahulu berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria yang
digunakan meliputi diameterthallus 4-6 mm, jumlah cabang lebih dari 0,5 /cm, warna tidak terlalu
kuning dan terlalu coklat, serta tidak diserang penyakit.
Hasil perlakuan menunjukkan laju pertumbuhan rata-rata yang paling tinggi adalah pada
perlakuan konsentrasi 15% dengan lama perendaman 4 jam yaitu sebesar 13,69%, sedangkan laju
pertumbuhan yang paling kecil terdapat pada perlakuan konsentrasi 30% dengan lama perendaman 2
jam yaitu sebesar -7,7% atau dengan kata lain terjadi penurunan. Berat akhir paling tinggi dan yang
paling rendah juga terdapat pada perlakuan ini. Meskipun terdapat rentang laju pertumbuhan yang
cukup besar tetapi hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
terhadap semua perlakuan pada taraf 5% untuk laju pertumbuhan atau perubahan berat.
Kata kunci : Eucheuma cottonii, Cocos nucifera, konsentrasi, laju pertumbuhan, Analisis
Anova

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 376

PENINGKATAN STRATEGI COPING SEBAGAI MEKANISME PERTAHANAN


DIRI TERHADAP DAMPAK NEGATIF TAYANGAN MISTIK MELALUI METODE
FGD (FOCUSED GROUP DISCUSION) PADA REMAJA SMU NEGERI MALANG
Abstrak

Titin Chomariah dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana metode FGD dapat
digunakan sebagai upaya meningkatkan strategi coping pada remaja dalam memcounter dampak
negatif tayangan mistis sehingga bisa membentuk mekanisme pertahanan diri. Ada empat empat
aspek yang tercakup dalam variable strategi coping: Confrontatif (mengubah keadaan yang
menggambarkan derajat kebencian dan pengambilan resiko), Planful (Merencanakan pemecahan
masalah), Escape Avoidance (Reaksi berkhayal dan usaha untuk menghindar), Self control (Mampu
mengatasi masalah dengan baik Mampu mengontrol tindakan dan emosi Program yang dilakukan
team peneliti meliputi pembuatan skala, pelaksanaan try out, pemberian pre test, treatment dan pos
test. Hipotesis yang diajukan apakah ada peningkatan strategi coping pada remaja setelah diberi
perlakuan FGD. Penelitian ini melibatkan 38 orang siswa kelas 1 dari SMU N 1 Malang. Dari 38
subyek yang diteliti, 7 orang memiliki problem focus coping (planful) dan emosi focus coping (self
control) dan 31 subyek lainnya memiliki problem focus coping dan emosi focus coping yang
bervariasi. Subyek yang digunakan sebagai sampel penelitian, datanya sekaligus dianggap sebagai
data pre test. Sedangkan subyek yang datanya tidak memiliki kriteria, datanya diabaikan. Alat ukur
yang digunakan adalah skala strategi coping yang disusun berdasarkan dua indikator problemfocus
coping dan dua indicator emosi focus coping. Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya
perubahan yang diharapkan oleh team peneliti sebesar 67.74% (21 orang ) yaitu memiliki problem
focus coping (planful) dan emosi focus coping (self control) sedangkan 32.26% (10 orang) lainnya
memiliki problem focus coping dan emosi focus coping yang bervariasi Dapat disimpulkan bahwa
metode FGD mampu meningkatkan streategi coping agar dapat mencounter dampak tayangan mistik
pada remaja.
Kata kunci : FGD, Strategi Coping, Remaja.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 377

PENYETARAAN REAKSI KIMIA DENGAN METODE ELIMINASI GAUSSJORDAN


Dody Purnama dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 378

PERAN HORMON GIBERELIN TERHADAP KECEPATAN PERKECAMBAHAN


BIJI DAN PERTUMBUHAN JATI (TECTONA GRANSDIS, LINN.F)
Yuyun Puji Astutik, Erlix Rakhmad P, Hardiansyah Multatuli, Hendro Purwantoro
FMIPA Univ. Airlangga Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 379

PERANAN AZOTOBACTER SPP. DALAM PENGELOLAAN LAHAN PASANG


SURUT DI KALIMANTAN SELATAN
Judhi Mustawan dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 380

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SARASA RELAKSASI BAGI IBU


HAMIL SEBAGAI ATERNATIF SOLUSI HYPNOTERAPI MELALUI MEDIA
KERAMIK DI INDUSTRI STUDIO 181
Abstrak

Wesdiarman, Radite Agung, Amelia Rachim, Bernadette Bianca


Inst. Teknologi Bandung

Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan unsur yang terkandung dalam proyek kami
ini yang berjudul Perancangan dan Pengembangan Sarana Relaksasi Bagi Ibu Hamil sebagai
Alternatif Solusi Hypnoterapi Melalui Media Keramik di Industri Studio 181. Unsur penelitian terdapat
dalam proses desain yang menggabungkan konsep relaksasi dan metode hypnoterapi dalam
hubungannya dengan ibu hamil dan pemanfaatan keramik sebagai media perantaranya. Unsur
pengabdian masyarakat terdapat dalam keterlibatan kita membantu industri menengah dengan
mempertimbangkan kondisi dan situasi yang sedang dihadapi.
Dalam masa-masa kehamilan ibu hamil dalam periode kehamilan tertentu mengalami tekanan
emosi yang agak sukar dimengerti, oleh karena itu melalui metode hypnoterapi dengan menggunakan
konsep bermain didalamnya diharapkan dapat membantu ibu hamil dalam memfokuskan pusat
pemikirannya sehingga menjadi lebih terkendali dan mampu memberikan efektivitas diri.
Keramik sendiri memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam perjalanan hidup manusia,
mulai dari alat memasak beranjak ke perlengkapan hias rumah tangga dan terus berlanjut hingga
keperhiasan dan peralatan-peralatan penunjang kesehatan. Diharapkan sifat bahan yang memiliki
keramik memberikan kontribusi yang tidak berhenti terbatas pada penciptaan produk-produk yang
telah ada sebelumnya tetapi mampu memberikan kontribusi pada produk-produk yang sebelumnya
tidak terpikirkan mampu dikerjakan oleh media keramik sehingga pada intinya mampu menghasilkan
inovasi baru dan memberikan kontribusi pada masyarakat.
Kata kunci : Relaksasi, Alternatif, Solusi, Hypnoterapi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 381

PERANCANGAN GENERATOR MUSIK DENGAN MEMANFAATKAN


PEMBOBOTAN SIMBOL DARI SHANNON
Ivan Sugiarto Widodo dkk
Inst. Teknologi Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 382

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGONTROL BIAYA LISTRIK RUMAH


TANGGA DENGAN SISTEM PENGAMBILAN DATA METODE DIGITAL

Abstrak

Ahmad Yuliyanto, Anton Budi Prasetyo, Risa Amalia


Politeknik Pratama Mulia Surakarta, Surakarta
MANAJEMEN INFORMATIKA Poltek Pratama Mulia Surakarta

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan dari pelanggan PLN, yang ketika
membayar rekening listriknya banyak yang tidak sesuai dengan uang yang dibawanya dari rumah. Hal
ini dikarenakan ketika mereka melihat apa yang tercatat di meter listrik, tidak sama dengan apa yang
harus dibayarnya. Oleh karena itu ketika mereka membayar, sedangkan jumlah uang yang mereka
bawa tidak sesuai, maka mereka biasanya marah-marah kepada petugas yang melayani pembayaran.
Padahal ini bukanlah kesalahan dari petugas penerima pembayaran rekening listrik tersebut. Oleh
karena itu, kami sebagai mahasiswa tergerak untuk membuat suatu instrumen atau alat yang
bertujuan untuk memudahkan bagi pelanggan PLN dan petugas pencatat meter listrik untuk
mengetahui jumlah uang yang harus dibayarkan ketika akhir bulan. Metode yang kami kembangkan
disini adalah menggunakan instrumen Mikrocontroller, yang mudah didapat dan murah harganya,
sehingga sangat ekonomis jika dikembangkan dalam jumlah yang banyak. Dari hasil yang telah kami
kembangkan, telah kami buat suatu alat yang bisa menampilkan jumlah uang sesuai dengan jumlah
KWh yang dipakai oleh pelanggan tersebut serta ditambah dengan pajak yang diwajibkan oleh
pemerintah dalam satu periode tertentu. Kesimpulan dari hasil penelitian kami adalah, bahwa alat ini
akan sangat membantu bagi para pelanggan PLN dalam
mengontrol penggunaan listrik mereka sendiri, juga membantu PLN dalam melakukan penghematan
dan efisiensi biaya di segala bidang serta penerapan teknologi tepat guna. Peralatan ini kami katakan
sebagai suatu alat yang MUDAH, MURAH DAN EKONOMIS.
Kata kunci : Listrik murah, PLN, kWH meter

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 383

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM


INFORMASI GEAGRAFIS UNTUK PENENTUAN WILAYAH PEMASANGAN
IKLAN LUAR RUANG DI KOTA MADYA SURAKARTA
Abstrak

Herdianto Marbowo, Anwar Effendi, Zainal Abidin, Supriyanto, Rendro Prasetyo


Teknik Industri Univ. Sebelas Maret Surakarta

Kebutuhan manusia merupakan suatu hal yang harus dipenuhi dan tidak memiliki batas.
Dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka semakin banyak pula produk-produk yang
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Semakin kompleksnya kebutuhan manusia
menyebabkan setiap jenis produk memiliki pangsa pasar yang khusus. Dalam mempromosikan
produknya, digunakan berbagai media sebagai penyebar informasi. Salah satu media tersebut adalah
media luar ruangan (outdoor advertising) yang terpasang di pinggir-pinggir jalan. Untuk periklanan
luar ruang, adalah penting untuk memvisualisasikan demografi secara grafis dan spasial. Visualisasi
demografis secara grafis/spasial akan memudahkan manajer pemasaran untuk menganalisa dan
memilih wilayah yang merupakan pasar sasaran bagi produk yang dihasilkannya.Sistem informasi
geografis (SIG) merupakan salah satu model untuk menganalisa dan memvisualisasikan secara
grafis terkait dengan beberapa aspek tersebut. Sistem informasi geografis (SIG) ini memiliki
kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan memvisualisasikan data spasial secara terintegrasi
dengan data attributnya .
Dalam penelitian ini diusulkan sebuah alternatif penentuan wilayah penempatan iklan luar
ruang yang sesuai dengan segmentasi pasar produk yang mereka (produsen) hasilkan dengan
memanfaatkan data demografis kependudukan dan kajian periklanan luar ruang. Untuk
menentukan alternatif wilayah yang terbaik bagi penempatan sebuah papan iklan produk tertentu,
diperlukan sebuah metodologi model pengambilan keputusan yang dapat mengakomodasi
pemecahan permasalahan yang melibatkan sejumlah banyak kriteria dengan begitu banyak
alternatif. Dalam penelitian ini diguanakan metode fuzzy sebagai salah satu metode pengambilan
keputusan untuk menentukan alternatif terbaik. Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan
sebuah alat bantu bagi para manajer pemasaran dalam memecahkan permasalahan-permasalahan
yang terkait dengan pemilihan wilayah pemasangan iklan luar ruang yang disesuaikan dengan
pasar sasaran produk yang akan dipasarkannya
Kata kunci : Sistem Informasi Geagrafis, Sistem Pendukung Keputusan Berbasis,
Pemasangan Iklan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 384

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DAN FASILITAS PRODUKSI DI


PABRIK SANGKAR BURUNG SOUDAN
Bernadet Rosita dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 385

PERBAIKAN TEKNIS PRODUKSI JAGUNG TITI DAN PERBAIKAN ANEKA


PRODUKNYA
Sumarno dkk
Poltek Negeri Kupang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 386

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LARVA LUCILLIA SP. DAN MUSCA SP.


DALAM MANGOT DEBRIDEMENT THERAPY, UJI EKSTRAK IN VIVO, DAN
UJI EKSTRAK IN VITRO PADA LUKA TERKONTAMINASI METHICILLIN
RESISTANST STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA)
Abstrak

Albert Cendikiawan dkk


Univ. Brawijaya Malang

Larva lalat memiliki manfaat medis yang cukup penting. Beberapa jenis larva lalat dapat
digunakan untuk membuang jaringan mati pada luka. Metode terapi ini dikenal sebagai Terapi Larva
atau Maggot Debridement Therapy. Selain dapat memakan jaringan mati, larva lalat terbukti dapat
membunuh bakteri yang terdapat dalam luka. Dua di antara beberapa jenis larva yang dapat
digunakan adalah larva Chrysomyia rufifacies dan Musca domestica. Penggunaan larva lalat memiliki
kesulitan tersendiri dalam mengaplikasiannya. Maka, patut ditelitii apakah ekstrak dari larva lalat
memiliki aktivitas anti bakteri juga. Penelitian dimulai dengan pengumpulan larva lalat yang sesuai
dan pembuatan ekstrak larva lalat dengan metode perkolasi, setelah sampel larva terlebih dahulu
dikeringkan dan dihaluskan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan post-test dan kelompok
kontrol. Penelitian ini membagi kelompok sampel berupa bakteri MRSA ke dalam 3 kelompok, yaitu
kelompok perlakuan yang menggunakan ekstrak larva, kelompok kontrol positif yang menggunakan
mupirocin, dan kelompok kontrol negatif yang tidak diberi apa-apa. Untuk mengetahui kadar hambat
minimum digunakan metode tes dilusi tabung. Sedangkan untuk mengetahui kadar bunuh minimum,
digunakan metode spektrofotometri dimana sampel dari hasil tes dilusi tabung diukur nilai
absorbansinya. Hasil sementara dari penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa serbuk larva
memiliki aktivitas bakterisidal terhadap MRSA secara in vitro. Hasil dari penelitian yang sesungguhnya
masih dalam tahap penyelesaian.
Kata kunci : larva, esktrak, MRSA

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 387

PERBANYAKAN BEBERAPA SPECIES ANGGREK HUTAN LANGKA SUMATERA


UTARA MELALUI KULTUR IN-VITRO

Abstrak

Yusnidar Tanjung, Bambang Anggono Iriawan, Rino


PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Univ Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara

Satu penelitian tentang perbanyakan beberapa species anggrek hutan langka Sumatera Utara
melalui kultur in-vitro. Objektif penelitian adalah untuk memperoleh formulasi media dan kaedah yang
sesuai untuk menginduksi pertumbuhan dan perkembangan beberapa anggrek hutan langka
Sumatera Utara yang berkualitas baik. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model penelitian
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara non faktorial yaitu modifikasi media MS yang
dikombinasikan dengan konsentrasi BAP (6-Benzylaminopurine) yang berbeda terhadap persentase
eksplan anggrek hitam dan gerigi membentuk PLB, jumlah tunas dan tinggi tunas. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS), Pematang Siantar- Sumatera Utara, yang dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2006.
Modifikasi media kultur yang mengandung 2/3 konsentrasi NH4NO3 dan KNO3 yang dikombinasikan
dengan 1 mg/l BAP (T6) menghasilkan persentase signifikan tertinggi eksplan membentuk protocorm
like body (PLB) (83.3% dan 86.7%), rata-rata jumlah tunas (13.7 dan 12.7) dengan rata-rata tinggi
tunas yang terhasil (1.2cm).
Kata kunci : anggrek hutan langka, sumatera utara, in-vitro

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 388

PERBEDAAN KADAR TIMBAL (PB) PADA TANAMAN KANGKUNG


BERDASARKAN LOKASI PENANAMAN

Abstrak

Edy Setyorini, Nur Fitria R, Masruchan


Program Studi DIII Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang
Univ. Muhammadiyah Semarang

Kangkung merupakan sayuran yang daunnya berwarna hijau dan sering dikonsumsi
masyarakat, karena sayuran ini memiliki kandungan zat besi, sumber vitamin dan mineral yang
berguna bagi kesehatan tubuh. Sayuran kangkung juga dapat digunakan untuk menenangkan syaraf
atau berkhasiat sebagai obat tidur, penyembuh penyakit sembelit dan anemi. Lokasi penanaman
kangkung ada yang dilakukan di desa jauh dari jalan raya, tetapi ada pula yang ditanam dekat jalan
raya. Dampak negatif kangkung yang ditanam dekat jalan raya adalah tingginya tingkat polusi udara
lingkungan kota, sebagai hasil emisi gas pembuangan kendaraan bermotor. Tetra etil lead (C2H5)4Pb
sering digunakan dalam kendaraan bermotor untuk mencegah suara ketukan, sehingga menghasilkan
partikulat logam Pb yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Semakinbanyaknya kendaraan
bermotor mengakibatkan tanaman sekitarnya terkontaminasi logam Pb. Tujuan Umum penelitian ini
adalah membedakan kadar Timbal (Pb) pada kangkung yang ditanam dekat jalan raya dan jauh dari
jalan raya. Sample diabukan dan dilarutkan dengan HCl sampai volume tertentu kemudian disaring,
Filtrat yang diperoleh dianalisa secara kuantitatif dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom
(SSA). Hasil penelitian kadar rerata Pb pada kangkung air yang ditanam dekat jalan raya 1,7133
mg/kg, yang jauh dari jalan raya 1,233 mg/kg. Selanjutnya dilakukan uji kenormalan yaitu Uji
Kolmogorov-Smirnov Z diperoleh data normal. dan uji parametrik yaitu Uji Beda atau Uji TIndependen dengan metode SPSS, diperoleh hasil p value = 0,000, dan = 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, yang artinya ada perbedaan kadar Pb antara kangkung yang ditanam dekat jalan
raya dan jauh dari jalan raya.Tingginya kadar Pb pada kangkung air yang ditanam dekat jalan raya
disebabkan karena tercemar oleh partikulat Pb yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor. Tetra
etil lead (C2H5)4Pb digunakan pada kendaraan bermotor untuk mencegah suara ketukan, tetapi bila
bereaksi dengan bahan bakar akan menghasilkan asap yang mengandung partikulat Pb yang
selanjutnya dapat mencemari tanaman di sekitar jalan raya.
Kata kunci : Kadar Timbal (Pb), Kangkung , dan Lokasi penanaman

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 389

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN GULA MERAH KELAPA TERHADAP


KADAR KARBOHIDRAT NATA DE SOYA
Abstrak

Swastati Setyarini dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Hal yang melatar belakangi penelitian Perbedaan Pengaruh Penambahan Gula Merah Kelapa
Dengan Gula Pasir Terhadap Kadar Karbohidrat Nata De Soya adalah banyaknya limbah cair tahu
yang kurang dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat atau industri kecil yang hanya
menganggap limbah cair tahu hanya sebagai hasil samping yang harus dibuang, ternyata limbah ini
dapat diolah menjadi makanan yaitu nata yang dapat menguntungkan diantaranya meningkatkan nilai
gizi makanan dan menambah penghasilan masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
Selain itu kita dapat mengetahui pengaruh kadar karbohidrat dari penambahan gula merah kelapa
dan gula pasir pada nata.
Cara kerja yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua langkah, yaitu pembuatan nata de
soya dengan penambahan gula merah kelapa dan gula pasir dan uji kadar karbohidrat. 1.Pembuatan
Nata De Soya, Dalam hal ini dibutuhkan limbah cair tahu, starter ( acetobacter ), asam asetat, NPK,
urea, gula jawa dan gula pasir. Asam setat digunakan untuk menjaga kondisi agar dalam keadaan
asam karena acetobacter sebagai bibit nata hanya dapat hidup pada kondisi asam. NPK dan Urea
digunakan sebagai makanan bakteri yaitu sebagai sumber N (nitrogen). Proses fermentasi yang
digunakan adalah 10 hari, setelah itu dilakukan pemanenan. Nata direndam dalam air selama tiga hari
dengan penggantian air tiap harinya. Setelah itu dilakukan proses pemotongan dan perebusan.
2.Uji Kadar Karbohidrat, Uji Kadar Karbohidrat yang digunakan adalah dengan metode Luff Schroll.
Proses dari pengujian kadar karbohidrat adalah penghalusan nata, penambahan aquades dan
HCL lalu dipanaskan selama 30 menit. Setelah itu kita netralkan dan saring. Filtrat yang dihasilkan
diambil 5 mL dan ditambah indikator , larutan Luff dan asam sulfat. Dan kita titrasi dengan natrium
tiosulfat dengan menambahkan indikator amilum.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pembuatan nata dengan penambahan gula merah kelapa
diperoleh kadar karbohidrat yang lebih tinggi dibanding dengan gula pasir. Tetapi dari segi warna,
nata dengan penambahan gula pasir lebih putih daripada dengan gula jawa serta lebih kenyal.
ternyata limbah ini dapat diolah menjadi makanan yaitu nata yang dapat menguntungkan diantaranya
meningkatkan nilai gizi makanan dan menambah penghasilan masyarakat sehingga dapat
meningkatkan perekonomian. Selain itu kita dapat mengetahui pengaruh kadar karbohidrat dari
penambahan gula merah kelapa dan gula pasir pada nata.
Kata kunci : Gula Merah Kelapa, Kadar Karbohidrat, Nata De Soya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 390

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BACA KWH METER DENGAN


MENGGUNAKAN INFRA MERAH
Abstrak

Niniek Dyah Astriani Amin, Milati Indah, Listiani, Qory Hidayati


Teknik / Elektro Univ. Muhammadiyah Malang

Dalam penyusunan penelitian ini, judul yang diangkat adalah Perencanaan dan Pembuatan
Alat Baca KWH Meter Dengan Menggunakan Infra Merah . Dimana pada proses pencatatan atau
pembacaan KWH meter tersebut masih dilakukan secara manual dengan bantuan manusia, sehingga
kemungkinan dapat terjadi kesalahan karena faktor human error itu sendiri. Oleh karena itulah, kami
merencanakan dan membuat suatu alat yang dapat mencatat jumlah KWH meter terpakai serta
nomor pelanggannya untuk mengganti tenaga manusia dalam proses pencatatan data tersebut, agar
memperoleh ketelitian yang tinggi dan mengefisienkan pekerjaan dari proses pembacaan atau
pencatatan KWH meter tersebut.
Adapun perencanaan dan pembuatan alat baca KWH meter ini terdiri dari dua blok rangkaian
utama yaitu blok rangkaian penerima data dan blok rangkaian pengirim data. Masing-masing blok
rangkaian ini terdiri dari rangkaian optocoupler, MC AT89S51, EEPROM AT24C01A, LCD, Keypad, serta
Rx dan Tx infra merah. MC AT89S51 ini digunakan sebagai media pengontrol. Rangkaian optocoupler
sebagai piranti yang membaca putaran piringan KWH meter, EEPROM sebagai media penyimpan
data, LCD sebagai tampilan data, serta Rx dan Tx sebagai sarana komunikasi datanya.
Prinsip kerja dari alat yang direncanakan ini adalah pengambilan data dari KWH meter
dilakukan oleh optocoupler. Selanjutnya data tersebut diolah oleh mikrokontroller dan ditampilkan di
LCD. Data tersebut kemudian dikirim ke blok rangkaian penerima data ketika ada permintaan dari
blok itu. Data tersebut kemudian disimpan pada EEPROM, selanjutnya ditampilkan juga pada LCD
melalui keypad. Blok rangkaian penerima data tersebut berupa sebuah remote kontrol yang dapat
dibawa-bawa oleh petugas PLN.
Hasil dari jarak pengambilan data KWH meter tersebut pada alat yang direncanakan adalah maksimal
7,5 meter arah tegak lurus.
Kata kunci : Optocoupler, MC AT89S51, EEPROM, Rx dan Tx infra merah

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 391

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU GERAK LENGAN TANGAN


BAGI PENDERITA KELUMPUHAN
Abstrak

Mohamad Yunus, Hendro Mashudi Putro, Rahmat Widianto


Teknik Elektro Univ. Muhammadiyah Malang

Kemajuan teknologi dibidang elektronika sudah sangat pesat sekali. Hal ini berdampak dengan
terciptanya peralatan elektronika yang dipergunakan untuk membantu dalam penyelesaian pekerjaan
manusia. Semakin maju zaman, penyakit manusia pun menjadi bermacam-macam dan sulit
penyembuhannya. Misalkan saja penyakit Stroke yang penderitanya terkadang mengalami
kelumpuhan total maupun sebagian saja. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu alat yang
dapat membantu bagian tubuh yang lumpuh bias bergerak. Alat bantu akan lebih efektif apabila
menggunakan sistem kontrol elektronik.
Pengontrolan alat bantu gerak lengan tangan ini menggunakan mikrokontroller AT89C51 yang
mengontrol hidup matinya motor gearbox yang nantinya akan dikontrol penderita sendiri dengan
menggunakan remote.
Kata kunci : kelumbuhan, bantuan, tangan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 392

PERILAKU SEKS BEBAS DAN FREKUENSI ABORSI MAHASISWA DI MALANG


Abstrak

Hutri Agustino dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Malang sebagai Kota Pendidikan Internasional dan sebagai tempat persinggahan serta wisata
berpotensi besar terhadap munculnya permasalahan sosial. Disinilah tempat berbaurnya berbagai
macam budaya dari masing-masing daerah yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi sehingga
komunitas yang paling besarlah yang akan mendominasi pertarungan budaya tersebut. Beberapa
dampak dari hal di atas adalah munculnya perilaku seks bebas dan aborsi di kalangan mahasiswa.
Hasil penelitian di kota-kota pendidikan tentang pergaulan bebas di kalangan mahasiswa seperti
Bandung dan Jogjakarta menunjukkan angka yang mencengangkan. Hal inilah yang menjadi alasan
dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui secara pasti penyebab
dan dampak mereka berperilaku seperti ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan corak deskriptif, serta memakai teknik wawancara secara mendalam (depth
interview) dalam proses pengumpulan datanya. Berdasarkan hasil fact finding (Dengan jumlah
informan 19 mahasiswa yang tersebar pada PTN/PTS terbesar di Malang) dapat dikonklusikan bahwa
perilaku menyimpang di atas diakibatkan oleh faktor just for fun, trend dan faktor materi. Pergaulan
bebas berupa free sex menjadi identitas pergaulan yang dianggap modern di kalangan mahasiswa.
Sedangkan aborsi dianggap sebagai katup penyelamat perilaku mereka. Beberapa informan
mengatakan bahwa free sex yang seringkali dilakukan bertujuan untuk bersenangsenang,mengakrabkan pergaulan, bukti kesetiaan dengan pasangannya dan berorientasi pada
kepuasan materi. Temuan lainnya mengindikasikan bahwa bukan hanya antar mahasiswa yang
melakukan hubungan tersebut. Beberapa informan ada yang mangatakan bahwa Polri juga ada yang
terlibat langsung dengan perilaku ini. Kecenderungan di atas dipicu oleh lemahnya pengawasan dari
orang tua dan masyarakat serta institusi terkait. Di lingkungan mahasiswa tinggal, masyarakat
terkesan sangat permisif dengan kecendengan perilaku tersebut, sehingga dalam waktu yang tidak
begitu lama diprediksi frekuensi perilaku seks bebas dan aborsi mahasiswa di Malang akan terus
meningkat secara signifikan.
Kata kunci : Perilaku Seks, Just for fun, Aborsi.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 393

PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN BAWAL AIR TAWAR


(COLOSSOMA MACROPOMUM CUVIER) PADA PERAIRAN GAMBUT DI
WILAYAH PONTIANAK KALIMANTAN BARAT
Abstrak

Kurnia Maryanti Ningsih dkk


Univ. Tanjungpura Pontianak

Penelitian yang berjudul Pertumbuhan dan Kelulusan hidup Ikan Bawal Air tawar (Colossoma
macropomum Cuvier) pada perairan gambut di wilayah Pontianak Kalimatan Barat telah dilaksanakan
di Laboratorium Biologi MIPA UNTAN pada tanggal 21 Mei sampai 21 Juni 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media air gambut di beberapa perairan
Pontianak terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan bawal air tawar serta mengetahui kualitas
air gambut tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak
Lengkap dengan taraf perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang yang dicobakan tersebut adalah :
A (air gambut parit Pontianak Selatan), B (air gambut Pontianak Barat), C (air gambut Pontianak
Utara) dan D (air gambut parit Pontianak Timur).
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertambahan berat mutlak dan kelulusan hidup ikan
bawal air tawar. Data yang diperoleh diperoleh di analisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan
dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat kepercayaan 95 dan 99 persen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media air gambut dapat meningkatkan pertumbuhan
dan kelulusan hidup ikan bawal selama 30 hari. Air gambut Pontianak selatan memberikan
pertumbuhan dan kelulusan hidup terbaik pada ikan bawal air tawar.
Kata kunci : Ikan Bawal,Air Tawar,Gambut, Pontianak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 394

PIROLISIS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) UNTUK


MENDAPATKAN ASAP CAIR SERTA UJI KEMAMPUANNYA SEBAGAI BAHAN
PEMBEKU LETEKS ALTERNATIF

Abstrak

Mira Setiyawati, Resna Maulia, Elliza Ulfah, Hairun Nisa


PS Kimia FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

Telah dilakukan penelitian mengenai pirolisis tandan kososng kelapa sawit (TKKS) untuk
mendapatkan asap cair. Asap cair yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai bahan pembeku
lateks. Pemanfaatan TKKS sebagai bahan baku pembuatan asap cair didasarkan pada kenyataan
bahwa bahan tersebut merupakan limbah yang jumlahnya sangat melimpah. Pirolisis dilakukan
dengan cara memanaskan TKKS yang telah dihaluskan dengan menggunakan reaktor pirolisis pada
temperatur 500oC dalam sebuah reaktor pirolisis yang diletakkan dalam furnance. Hasil pirolisis
berupa asap yang kemudian didinginkan sehingga berubah menjadi asap cair. Pada asap cair yang
diperoleh selanjutnya diberikan perlakuan yang berbeda yaitu ekstraksi, destilasi dan pengendapan
yang bertujuan untuk memisahkan asap cair dari ter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair
yang dihasilkan mampu membekukan lateks dengan cukup baik, terutama asap cair bebas ter hasil
destilasi. Kemampuan asap cair sebagai bahan pembeku lateks ini diduga karena sifatnya yang asam
seoerti halnya asam format.
Kata kunci : Pirolisis, TKKS, Lateks

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 395

POLA INTERAKSI SOSIAL ANTAR UMAT BERAGAMA (STUDI KASUS


TENTANG POLA INTERAKSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI WONOSALAM
JMBANG JAWA TIMUR)

Abstrak

Fuad Amrulloh, Fajar Agung Adiyanto, Eko Hari Hidayat


Universitas Bhayangkara, Surabaya
Ilmu Komunikasi Univ. Bhayangkara Surabaya

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial, untuk itu segala bentuk kegiatan hidup
manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan Tuhan,
interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan lingkungannya, baik itu di sengaja maupun
tidak disengaja. Interaksi akan selalu terkait dengan istilah komunikasi atau
hubungan. Unsur-unsur yang terlibat dalam komunikasi adalah komunikator, komunikan, pesan dan
saluran atau media. Begitu juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain,
empat unsur untuk terjadinya proses komunikasi itu selalu ada (Sardiman, 1994:7).Kegiatan
komunikasi bagi diri manusia, akan merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Dinamika
kehidupan masyarakat
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pola interaksi sosial antar umat
beragama di Wonosalam Jombang, mengetahui kiat-kiat masyarakat Wonosalam Jombang dalam
bermasyarakat sehingga mencapai kebersamaan, keterbukaan dan ketoleransian, dan untuk
mengetahui pandangan masyarakat Wonosalam Jombang tentang kerukunan antar umat beragama.
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat dipertanggung jawabkan ke publik, dapat berupa artikel
yang akan di publikasikan, dan di publikasikan secara ilmiah berupa jurnal di universitas-Uniiversitas,
dan hasil ini mampu menjadi pijakan untuk dapat dikembangkan pada program penelitian yang lebih
tinggi.
Semua hasil analisis itu disistematisasi, dibingkai dan diberi makna oleh peneliti, sehingga
peneliti juga berperan aktif dalam proses penyajian dan analisis data, itulah makna penggunaan
paradigma kritis. Dalam hal ini kekritisan peneliti dipertaruhkan untuk dapat mengungkap realitas
secara valid, sesuai dengan historical situatedness, kondisi dan latar belakang historis pada saat
penelitian ini dilakukan, sehingga pemberian makna pada data selalu berada pada koridor konteks
situasi dan sejarah saat dilakukannya penelitian. Selanjutnya dilakukan pula apa yang disebut
conscienttization, yaitu penyadaran tentang makna dari data yang diungkapkan. Kemudian peneliti
juga menyatukan antara teori dan praksis (unity of theory and praxis) agar hasil penelitian tidak
hanya menjadi informasi teoritik semata, tetapi mendorong pihak-pihak tertentu melakukan sesuatu.
Kata kunci : sikap, uumat beragama,toleransi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 396

POTENSI APROSIDIAK (OBAR KUAT) BAJACALIFORNIA ERIMOENSIS


DARI PERAIRAN LAUT DALAM BARAT LAUT SUMATERA
Erick Primada A.I., Fajar Kurnia Budiman, Apsari Puspita Ayu, Dini Nurfianti, Riri Kumaila
Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Ikan laut dalam merupakan sumberdaya alam yang belum tergali di Indonesia, sehingga
penelitian tentang ikan laut dalam perlu dikembangkan antara lain sebagai sumber obat kuat denga
adanya kandungan hormon steroid. Tujuan penelitian ini adalah menggali potensi ikan laut dalam
sebagai sumber obat kuat (aprosidiak) dan memanfaatkan ikan laut dalam yang belum tergali.
Sampel diperoleh melalui kerjasama peneliti Indonesia dan Jepang yang ditangkap di perairan barat
Sumatera dengan kapal Baruna Jaya. Ikan laut dalam Spesies Bajacalifornia erimoensis diuji
kandungan obat kuat dan analisis lainnya. Hasil asam amino tertinggi asam glutamat 2,089 % dari 17
asam amino dan analisis proksimat kadar air 83,49%, kadar abu 0,83%, kadar lemak 2,40%, kadar
protein 11,75 %. Hasil uji asam lemak yang diperoleh kandungan tertinggi Oleat 49,029%, EPA
4,506% dan DHA 3,164%. Kandungan Steroid diduga dengan adanya warna hijau pada hasil uji
Liebermann Burchad. Adanya wana hijau menunjukkan adanya hormon steroid komponen utama
Aprosidiak
Kata kunci : Ikan laut dalam, Bajacalifornia erimoensis, Aprosidiak

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 397

PREPARASI ELEKTRODA KARBON PADAS DENGAN MODIFIER MINERAL


MONTMORILLONITE DAN APLIKASINYA SEBAGAI SNESOR
AMPEROMETRIK ION MERKURI
Asep Zainussalam dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 398

PRESERVASI HIJAUAN MAKANAN TERNAK DENGAN BAKTERI ASAM


LAKTAT
Farida Suratin , Dian Ajeng Laksita Resmi , Isna Sulistami Hadiyati , Retno Sulistyawati , Dian
Kusumawati
Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mencari level penambahan aditif dan lama pemeraman yang
baik untuk silase jerami pucuk daun tebu dan jerami kacang tanah,Lama peram dan penambahan
aditif yang baik pada silase jerami kacang tanah dan pucuk tebu adalah pada lama peram 14 hari
dengan penambahan aditif BAL dan molasses untuk analisis organoleptik, bahan organik, bahan
kering dan analisis NDF (Neutral Detergent Fiber) serta ADF (Acid Detergent Fiber). Penelitian ini akan
lebih baik jika dilakukan pengujian kandungan asam laktat dalam silase sehingga diketahui efek
tinggi dan rendahnya asam laktat yang dihasilkan dalam proses fermentasi silase.
Kata kunci : Makanan Ternak, Bakteri Asam Laktat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 399

PRIVATISASI DAN SPIN OFF PT SEMEN PADANG SERTA DAMPAKNYA


TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT
Abstrak

ELFA YUNI RAHMI,NARTILONA,DEWI SUSANTI. S


Ilmu Hukum Univ. Andalas Padang

Polemik yang berkepanjangan dalam tubuh PT Semen Padang telah menyebabkan


ketidstabilan baik di segi politik (Pemerintah Pusat dan Daerah) maupun ekonomi ( terkait dengan
produksi dan pendapatan ). Ketika pemerintah melakukan privatisasi Gresik Group terhadap PT.
Cemex mendapat reaksi negatif dari masyarakat. Hal ini disebabkan tingginya rasa memiliki
masyarakat Sum-Bar terhadap PT. Semen Padang, 50serta masyarakat tidak ingin aset negara yang
ada dialihkan kepemilikannya kepada pihak asing. Akibatnya, masyarakat menuntut dilakukannya spinoff atas PT Semen Padang yang hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Privatisasi dan spin-off
tersebut berdampak terhadap perekonomian masyarakat Kota Padang.
Dengan pendekatan secara yuridis sosiologis dapat diketahui dampak dilakukannya privatisasi
PT Semen Padang menyebabkan terjadinya lonjakan harga semen akibat adanya kontrol dari PT
Cemex yang berakibat tidak tertutupinya biaya produksi dikarenakan daya beli masyarakat yang
menurun. Hal ini tentu saja memaksa pihak perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja
walaupun tidak terlalu signifikan. Sedangkan dampak dari spin-off yang hingga saat ini masih dalam
proses dapat diperkirakan bahwa dapat mempertahankan status tanah ulayat, juga untuk mencegah
kemungkinan meningkatnya harga semen. Hal ini terkait dengan semen sebagai salah satu industri
strategis yang sangat berpengaruh dalam proses pembangunan. Dengan melakukan spin-off, baik
perusahaan induk maupun baru bisa meningkatkan kinerja secara lebih baik karena mereka dapat
beroperasi secara independen dan masing-masing bisa mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
Kata kunci : PT Semen Padang, Privatisasi, dan Spin-off

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 400

PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI SECARA FERMENTASI DAN UJI


PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENURUN KOLESTEROL DARAH DAN
ANTIMIKROBA
Hefiyah Dwiena Adhatya dkk
Univ. Hasanuddin Makassar

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 401

PRODUKSI SABUN CAIR DENGAN BAHAN BAKU MINYAK GORENG BEKAS


DAN SODA Q SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PANGSA PASAR SODA Q
DAN PEMANFAATAN MINYAK GORENG BEKAS
Abstrak

Istiqomah, Nadia Nofrima


Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Kapuk Randu atau Ceiba pentandra (l) Gaertn var Indica (D.C). Berasal dari Afrika Tengah,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kapuk randu sebagai jenis tanaman tropis banyak dijumpai di
Indonesia terutama di daerah Jawa. Di Jawa Tengah, perkebunan kapuk randu terbesar ada di
daerah Pati, Kudus, dan Jepara. Di Kabupaten Pati kulit buah kapuk randu kering diproses menjadi
produk Soda Q dengan cara pembakaran dan ekstraksi. Kulit kapuk randu banyak mengandung
Kalium dan Natrium tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Di sisi lain penggunaan minyak goreng
di Indonesia sangat tinggi dan cenderung naik terutama di industri sehingga menghasilkan limbah
yang cukup tinggi, karena setelah dipakai beberapa kali kualitas minyak goreng akan turun dan tidak
layak untuk digunakan lagi. Untuk mengatasi limbah minyak goreng bekas dan untuk mendongkrak
pangsa pasar soda Q dilakukan usaha pembuatan sabun cair dengan bahan baku minyak goreng
bekas dan soda Q. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data kondisi operasi proses
saponifikasi Soda Q dengan minyak goreng bekas menjadi sabun cair, memperoleh sabun cair yang
memenuhi Standar Nasional Indonesia, mendapatkan hasil samping gliserol yang juga mempunyai
nilai ekonomi yang tinggi, dan meningkatkan pangsa pasar soda Q. Metode yang dilakukan melalui
tiga tahap yaitu tahap pertama berupa analisa kadar asam lemak bebas pada minyak goreng bekas,
tahap kedua berupa proses saponifikasi dan tahap terakhir berupa analisa asam lemak bebas, alkali
bebas, dan lemak tak tersabunkan pada hasil sabun cair.Hasil penelitian yang diperoleh dapat
digunakan untuk menentukan kondisi optimum dari proses saponifikasi antara minyak goreng bekas
dan soda Q, dimana kondisi optimum dicapai pada suhu 74 oC, rasio minyak goreng bekas:soda Q
1:3 dan waktu operasi 2,5 jam.
Kata kunci : saponifikasi, soda Q, minyak goreng bekas

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 402

PRODUKSI SAPONIN SECARA IN VITRO DENGAN VARIASI PENAMBAHAN


ELSITOR ZN 2+PADA SOM (TALINUM PANICULATUM GAERTN)
Supatmi dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 403

PRODUKSI XILANASE DENGAN TEKNIK IMOBILISASI SEL BACILLUS


PUMILUS PU4-2
Teheresia Imelda Octavia,Adi Anggun suciptan,Adela Fadinili,Aster theresia,Laksmi sandhow
Teknobiologi Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta

Abstrak

Teknik imobilisasi sel merupakan suatu terobosan baru dalam memproduksi enzim. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efektifitas dari teknik imobilisasi tersebut. Imobilisasi
sel dapat dilakukan dengan menggunakan alginat yang berfungsi sebagai matriks yang dapat
memerangkap sel. Matriks yang digunakan harus bersifat semipermeabel sehingga dapat membuat
sel mengeluarkan enzim dan memungkinkan substrat berdifusi ke dalam matriks.
Penelitian diawali dengan menguji pengaruh sterilisasi terhadap kemampuan alginat. Hal ini dilakukan
karena sterilisasi merupakan proses awal yang mutlak dilakukan untuk melakukan imobilisasi sel
sehingga dapat dipastikan bahwa sel yang terimobilisasi adalah B. pumillus PU4-2. Pengaruh yang
diamati dari proses sterilisasi ini ialah adanya perubahan fisik dari larutan alginat sebelum dan setelah
proses sterilisasi. Perubahan fisik yang diamati ialah perubahan viskositas serta perubahan warna
yang timbul.
Untuk mengetahui pengaruh sterilisasi, digunakan tiga perlakuan konsentrasi yaitu 1.5; 2; dan 3%
alginat. Ketiga perlakuan konsentrasi kemudian disterilisasi menggunakan suhu 121oC dan tekanan
1.5 atm. Hasil yang didapat ialah tidak adanya perubahan fisik yang terjadi baik sebelum dan sesudah
pemanasan. Hal ini menunjukkan bahwa proses sterilisasi tidak memberikan pengaruh terhadap
alginat.
Variasi konsentrasi yang digunakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
terhadap tingkat kelarutan dari alginat yang digunakan. Variasi konsentrasi yang digunakan tetap
dapat membuat alginat larut walaupun dengan bertambahnya konsentrasi bertambah pula kesulitan
dalam pelarutan. Dengan bertambahnya konsentrasi dari alginat maka didapatkan larutan yang dibuat
semakin tinggi viskositasnya. Setelah didapatkan alginat dalam berbagai konsentrasi maka proses
pembuatan alginat pun perlu dilakukan. Butiran alginat dibuat dengan menggunakan jarum suntik
dengan diameter 2mm sehingga akan dihasilkan
Kata kunci : Xilanase, Teknik Imobilisasi, Sel Bacillus pumilus PU4-2

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 404

PROSPEK STEINERNEMA SP. DAN HETERORHABDITIS SP. SEBAGAI


AGENS PENGENDALI POPULASI MELOIDOGYNE INCOGNITA CHITWOOD
DI LABORATORIUM

Abstrak

Ridwan Fatamorgana, Salbiah, Rike Novianti, Intan W Ekawati, Prakarsa Sitepu


PS Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor
Inst. Pertanian Bogor

Meloidogyne incognita merupakan patogen yang bersifat polyfag di berbagai tipe tanah.
Kehilangan hasil mencapai lebih dari 12-15% pada tanaman kedelai. Meloidogyne incognita
berinteraksi dengan beberapa patogen karena nematoda ini mematahkan pertahanan pada tanaman.
Berbagai metode pengendalian telah banyak dilakukan, namun hasil yang dicapai tidak memuaskan
dan menimbulkan efek samping bagi lingkungan. Oleh karena itulah diperlukan suatu pengendalian
yang ramah lingkungan, salah satunya menggunakan nematoda entomopatogen.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi potensi nematoda Steinernema dan
Heterorhabditis dalam menekan kepadatan populasi M. incognita. Bakteri simbion yang terdapat di
dalam tubuh nematoda entomopatogen memiliki senyawa yang bersifat antifungal, antibiotik, dan
nematisidal. Pengujian dilakukan secara in vitro untuk Xenorhabdus dalam cawan sirakus dan in vivo
untuk Xenorhabdus serta Steinernema dalam media zeolit. Nematoda entomopatogen yang
didapatkan di CIFOR adalah Steinernema dan bakteri simbion yang diisolasi dari bagian dalam
tubuhnya adalah Xenorhabdus. Pengujian in vitro Xenorhabdus pada pengamatan 24 JSI
menyebabkan mortalitas L2 M. incognita sebesar 55% pada konsentrasi 2.10-1hal ini menunjukan
bahwa pada konsentrasi tersebut efektif mengendalikan L2 M. incognita. Pada pengujian in vivo
Xenorhabdus menunjukan adanya sifat menginduksi ketahanan tanaman, sedangkan untuk
Steinernema menimbulkan efek repelensi bagi pembentukan bintil akar pada tanaman tomat.
Kata kunci : Meloidogyne incognita, Xenorhabdus, Steinernema

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 405

PUKAN CELUP METODE INFUS XILEM BATANG: CARA MEMUPUK RAMAH


LINGKUNGAN PADA TANAH TER-CONBLOCK
Abstrak

Mata Lintang Hinanjalu dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Mencoba mengembangkan penggunaan pukan celup pada metode infus xilem batang untuk
mendapatkan peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman buah-buahan Memperkenalkan metode
penggunaan pukan celup pada metode infus xilem batang sebagai sistem pertanian alternatif kepada
masarakat perkotaan khususnya perkotaan Yogyakarta dalam rangka membuka peluang usaha dalam
bidang agribisnis.
Metode pendekatan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) ini bertitik berat
pada pendekatan agronomik-agrikultural. Dalam hal ini pendekatan agronomik-agrikultural
disumbang oleh sejumlah data sosial-ekonomi tentang pengunaan lahan untuk untuk pekarangan;
tegal (dry land); lahan yang sementara tidak diusahakan; sawah (wet land). Perlakuan pukan celup
metode infus xilem batang pada tanaman jeruk Kasturi menyebabkan nilai rerata diameter pentil yang
lebih besar daripada kontrol; jumlah pentil, nilai klorofil menurut SPAD, nilai klorofil menurut BWD,
diameter batang dan tinggi tanaman yang lebih besar daripada dua perlakuan lainnya.
Hasil analisis variansi (anova) menunjukkan bahwa nilai rerata tersebut tidak berbeda nyata
secara statistik (taraf signifikasi 95 %). Dengan kata lain perlakuan macam metode pemupukan
berupa pukan (pupuk kandang) celup metode infus xilem batang, kontol (tanaman tidak dipupuk)
dan pemupukan (pupuk kandang) lewat tanah tidak mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan
hasil secara nyata. Unit-unit percobaan (tanaman jeruk dan belimbing) yang memperoleh pukan celup
metode infus xilem batang yang sempat mengalami stagnasi pertumbuhan (perontokan daun) yang
disebabkan pengeboran / pelubangan batang mampu mengejar pertumbuhan unit-unit percobaan
lain. Hal ini tampak pada pertumbuhannya di minggu pengamatan ke-VIII yang tidak berbeda nyata
dengan tanaman kontrol dan pemupukan lewat tanah.
Kata kunci : Pukan, Xilem, Batang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 406

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PENGUKUR TINGGI MUKA AIR DAN


DEBIT BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN HAND PHONE

Abstrak

Pradana Wahyu Illahi, Ahmad Wildan Nuruzzaman, Rika Arrohim


Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang
Pengairan Univ. Brawijaya Malang

Pengelolaan DAS mempunyai arti sangat penting dalam menunjang keberhasilan dan
keberlanjutan pengembangan wilayah DAS itu sendiri. Kerusakan pada daerah hulu sungai,
mengakibatkan rusak pula ekosistem sungai bagian hilir dan akan membawa kerugian besar bagi
masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) itu sendiri. Sejauh ini pemerintah sudah melakukan
berbagai upaya untuk melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), namun semua tidak lepas
dari kendala-kendala yang ada sehingga pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi kurang
baik. Contoh kendala yang ada adalah adanya human error misalnya pada pemasangan kertas dan
pengisian tinta pada Automatic Water Level Ratio (AWLR), pembacaan nilai tinggi muka air yang
masih menggunakan papan duga, dan hilangnya sebagian data sewaktu dilakukan pemindahan data
dari lapangan kepada kantor atau institusi yang berwenang dalam melakukan pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) tersebut. Sehingga fenomena yang sering terjadi adalah kurang cepatnya usahausaha pencegahan yang dilakukan pihak terkait untuk mengambil suatu tindakan, sehingga terjadi
situasi yang tidak diinginkan pada daerah hilir. Hal ini disebabkan karena lamanya waktu untuk
melihat keadaan fluktuasi air pada daerah hulu terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan suatu sarana
untuk mengetahui keadaan fluktuasi pada daerah hulu agar informasi atau data yang diperlukan
dapat lebih cepat diperoleh.
Dari hasil analisa perbandingan atau hubungan tinggi muka air (h) dengan menggunakan alat
penduga dan meteran taraf (Point Gauge) yang dilakukan di Laboratorium Hidrolika Dasar Fakultas
Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya, didapatkan persamaan y = 1.2134x - 2.4436 dengan
nilai R2 = 0.9858. Secara umum pada percobaan di laboratorium, alat dapat menunjukkan nilai yang
cukup valid pada keadaan debit debit besar.
Hasil pengujian lapangan yang dilakukan di Bendung Jagir Wonokromo Surabaya, didapatkan
persamaan y = 0.5818x + 133.73 dengan nilai R2 = 0.9697. Dengan demikian didapatkan nilai R2
dari skala laboratorium dan pengujian lapangan mendekati 1 (sempurna). Sehingga secara teoritis
alat tersebut dapat diterapkan di lapangan, dengan harapan kedepan dapat diambil langkah
pencegahan yang lebih cepat agar hal-hal yang tidak diinginkan pada daerah hilir juga dapat lebih
cepat tertanggulangi.
Kata kunci : handphone

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 407

RANCANG BANGUN SISTEM SCADA PROSES KONTROL INDUSTRI


MENGGUNAKAN KENDALI LOGIKA FUZZY (DESAIN SOFTWARE DAN
HARDWARE)

Abstrak

Bima Harimurti, Ari Sulistiono, Eko Sigit Prayogo


PS Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Depok
Poltek Negeri Jakarta

Fuzzy logic controller merupakan alternatif sistem kendali modern yang mudah karena tidak
perlu dicari model matematis dari suatu sistem, tetapi tetap efektif karena memiliki respon yang
stabil. Modul latih yang telah dirancang menggunakan motor DC servo dan heater yang dikontrol oleh
mikrokontroler 89S52 dan metoda pengaturan yang digunakan adalah fuzzy logic dengan sistem
pengawasan / supervisory dengan menggunakan software MMI. Sistem yang dibuat merupakan
sistem minimal dari SCADA karena hanya terdapat satu buah PC yang menjadi data client. Fuzzy logic
yang dirancang memiliki dua buah input (Err dan Err) dan satu buah output (ton). Masing-masing
membership function memiliki 5 label. Disini digunakan 25 fuzzy if-then rules yang terdiri dari atas 9
rule pokok / utama, 10 rule tambahan dan 6 rule pelengkap. Sedangkan proses fuzzy logic terdiri dari
fuzzyfikasi, evaluasi rule, dan defuzzyfikasi.
Penggerak motor (motor driver) menggunakan sistem PWM (pulse width modulation) dan
heater driver menggunakan sistem proportional power control. Input setting point dilakukan melalui
software SCADA yang dikirim ke mikrokontroler melalui port serial RS232 komputer. Pengujian respon
sistem dilakukan terhadap beberapa variasi setting point dan variasi beban. Dari data-data yang
diperoleh menunjukkan bahwa respon sistem cukup cepat dalam mengejar nilai setting point baik
dalam berbagai variasi yaitu beban dan setting point. Fuzzy logic merupakan salah satu sistem kontrol
yang redundant atau fault tolerant yang artinya fuzzy logic controller masih dapat bekerja dengan
adanya pengurangan beberapa rule, maupun jika terjadi kesalahan-kesalahan kecil dalam
pemrogramannya, tanpa ada perubahan yang signifikan.
Kata kunci : Fuzzy Logic, SCADA System, Microcontroller, Automation.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 408

REGENERASI RUMPUT LAUT JENISEUCHEUMA CATTONII MENGGUNAKAN


TEKNIK KULTUR JARINGAN
Farhan Nur Karim dkk
Univ. Mataram

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 409

REKACIPTA USAHATANI SEMI HIDROPONIK RUSHI DALAM


MENGANTISIPASI PENYUSUTAN LAHAN PARTANIAN (STUDI KASUS DI
KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA SHANTA)
Abstrak

Fanny Widadie,Muliatin ,Nanang Harianto,Muhammad Yusuf,Rini Nurhayati


Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui aplikasi Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik
(RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan. 2) Menganalisis usahatani
Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di
perkotaan. Dan 3) Menganalisis tingkat adopsi inovasi masyarakat terhadap Rekacipta Usahatani Semi
Hidroponik (RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan.
Metode pendekatan yang digunakan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang ada adalah
Pendekatan Partisipasi, yaitu peneliti melakukan pengkajian terhadap suatu fenomena dengan ikut
berpartisipasi di dalamnya secara berkesinambungan. Dengan metode ini diharapkan dapat mengkaji
secara mendalam mengenai tingkat adopsi inovasi Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI)
dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan
Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) merupakan teknologi usahatani yang
memadukan dua sistem usahatani, yaitu sistem usahatani konvensional dan hidroponik. Keunggulan
dari RUSHI ini antara lain teknik budidaya sama dengan usahatani konvensional maupun hidroponik
tetapi tidak dibatasi pada masalah lahan. Jenis tanaman yang diterapkan dalam sistem budidaya
RUSHI ini menggunakan jenis tanaman hortikultura semusim, salah satu contohnya yaitu strawberry.
Dengan menggunakan media tanam Sekam: Kompos: Tanah (6:3:1). Dan perawatan tanaman
melalui penyiangan, pemangkasan dan pemberian pupuk serta irigasi tanaman yang lebih praktis
sesuai dengan karakteristik masyarakat perkotaan menggunakan irigasi tetes. Irigasi tetes
menggunakan bahan infus dengan penambahan nutrisi di dalamnya. Dengan budidaya RUSHI ini
dapat menjadi daya tarik masyarakat perkotaan untuk melakukan teknik budidaya di lahan yang
terbatas.
Kata kunci : Inovasi, Usahatani, Hidroponik, Pertanian, Perkotaan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 410

RESISTENSI BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH (CAPSICUN ANNUM L.)


TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (COLLETOTRICHUM CAPSICI)
Abstrak

HARYDIAN NEGARA NST,AMINAH SALAHUDDIN,ZUNAIDI MUKSIN


Budi Daya Pertanian Univ. Sumatera Utara

Melihat masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat, maka perlu diadakan pengujian
resistensi pada beberapa varietas cabai merah terhadap penyakit antraknosa agar diketahui
produktivitasnya, kualitas benihnya, resistensinya terhadap penyakit dan keunggulan varietas pada
satu daerah.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial, dengan
menggunakan 6 perlakuan varietas yang diinokulasikan dengan jamur Colletotrichum capsici (Syd)
Butl. et Bisby. Varietas berpengaruh nyata terhadap semua parameter penelitian, yaitu tinggi
tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, umur berbuah, produksi, masa inkubasi penyakit dan
intensitas serangan antraknosa. Resistensi setiap varietas cabai merah yang dicobakan terhadap
penyakit antraknosa mengarah kepada reaksi sangat tahan hingga rentan.
Kata kunci : Resistensi,Varietas Cabai Merah(Capsicum annuum l.), Penyakit Antraknosa
(Colletotrichum capsici)

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 411

RESPON AYAM PEDAGING TERHADAP PEMAKAIAN LIMBAH KERTAS PADA


RANSUM GROWER UNTUK PERTUMBUHAN KOPENSASI
Abstrak

Gilang Kiswara, Franky N. Gurning, Nur Widiwati, Irma Rotua Tambunan


Inst. Pertanian Bogor

Banyaknya penelitian-penelitian tentang pembatasan nutrisi terhadap ayam broiler yang


dipusatkan untuk alasan ekonomi, dengan penampakan pertumbuhan (misalnya bobot badan dan
efisiensi pakan) dan lemak karkas dari ayam yang dibatasi pakannya dengan ayam yang tidak dibatasi.
Hipotesa yang diduga pada penelitian ini adalah penerapan tehnik pertumbuhan kompensasi
dengan menggunakan ransom yang ditambah dengan tepung kertas koran dapat meningkatkan
efisiensi penggunaan pakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tehnik pertumbuhan kompensasi
dengan menggunakan tepung kertas koran pada ayam broiler.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian tepung kertas koran pada
ransum grower tidak berbeda nyata pada minggu ke 1,2,3, dan 5, sedangkan berbeda sangat nyata
(P<0.01) pada minggu ke- 4 dan ke- 6 terhadap pertambahan bobot badan. Pertambahan bobot
badan pada saat perlakuan tepung kertas koran (minggu ke 4) paling tinggi terdapat pada R1
(ransum kontrol). Hal ini disebabkan karena pada ransum kontrol kandungan serat kasarnya sedikit
dibandingkan ransum yang mendapat perlakuan tepung kertas koran sehingga konsumsi pada
ransum kontrol tidak menurun. Setelah diberi perlakuan tepung kertas koran pertambahan bobot
badan pada ayam rendah. Namun, pada minggu ke-6 (ransum normal) kenaikan pertambahan bobot
badan sangat nyata karena kapasitas organ dalam pencernaan ayam tersebut meningkat dan proporsi
kebutuhan zat makanan untuk hidup pokok dan pertumbuhan berubah.
Pemberian tepung kertas koran berpengaruh sangat nyata terhadap konsumsi, pertambahan
bobot badan dan konversi pakan. Pemberian tepung kertas koran yang efektif yaitu pada R2 (ransum
kontrol + 5 % tepung kertas koran), hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan konsumsi dan
pertambahan bobot badan setelah perlakuan yaitu pada minggu keenam.
Kata kunci : nutrisi, tepung kertas koran, pertambahan bobot

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 412

RESPON REGENERASI EKSPLAN KALUS KEDELAI (GLYCINE MAX (L.)


MERRIL) TERHADAP PEMBERIAN NAA DAN BAP SECARA IN VITRO

Abstrak

Eva azriati, Asmeliza, Nelfa Yurmita


Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang
Univ. Negeri Padang

Kedelai merupakan salah satu tanaman multiguna yang perkembangannya di Indonesia


menunjukkan penurunan yang cukup besar akibat benih yang tersedia berkualitas rendah dan tidak
mencukupi serta pengendalian terhadap serangan hama dan penyakit tanaman yang belum memadai.
Alternatif untuk mengatasi kendala tersebut diantaranya menggunakan teknik kultur in vitro dengan
diferensiasi organ tak langsung dari kalus dimana cara ini merupakan langkah awal untuk perbaikan
kualitas tanaman. Pertumbuhan dan morfogenesisnya dikendalikan oleh keseimbangan dan interaksi
dari zat pengatur tumbuh tanaman .Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon regenerasi eksplan
kalus kedelai [Glycine max (L.) Merrill] terhadap pemberian NAA dengan konsentrasi yang berbeda
secara in vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang selama 5 bulan dimulai dari bulan
Februari sampai Juni 2006. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan model
Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 20 ulangan. Data berupa persentase eksplan yang
dianalisis secara deskriptif. Perlakuan adalah berbagai konsentrasi NAA yaitu: tanpa NAA, 0,5 M NAA,
1 M NAA, 1,5 M NAA. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase eksplan yang
hidup, persentase eksplan yang membentuk shootlet / tunas, persentase eksplan yang membentuk
rootlet / akar, persentase eksplan yang membentuk planlet / tanaman lengkap. Hasil penelitian yang
didapatkan bahwa persentase eksplan yang hidup dari semua perlakuan adalah 100 %, tidak ada
satupun eksplan yang disubkultur membentuk tunas dan planlet., persentase eksplan yang
membentuk akar antara 5-25% dan konsentrasi 0,5 M NAA merupakan terbaik untuk pertumbuhan
akar.
Kata kunci : Regenerasi, Calus kedelai, NAA, In vitro

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 413

SEKOLAH ALTERNATIF MASYARAKAT DESA (STUDI ELABORASI CSR


PERUSAHAAN INTERNET INDO.NET PADA SLTP ALTERNATIVE QARYAH
TAYYIBAH SALATIGA JAWA TENGAH, DALAM PENCIPTAAN SEKOLAH BAGI
MASYARAKAT DESA KALIBENING)
Abstrak

Tri Agus Nugroho dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Belajar merupakan sebuah sifat alami manusia, didasari oleh rasa keingintahuan mengenai
sesuatu. Pendidikan sendiri adalah sebuah mekanisme belajar yang tersistematisasi.Pembelajaran
membawa muatan, hasil dan harapan yang beragam. Menuntun pada sebuah perubahan garis
kehidupan. Peningkatan akan kualitas seseorang agar mampu berdaya dan mandiri. Konstitusi
menegaskan bahwa pendidikan adalah untuk semua (education for all). Namun dalam
implementasinya aksesibilitas seseorang untuk mendapatkan pendidikan terganjal dengan berbagai
mekanisme yang ada. Mematahkan semangat dan harapan untuk belajar serta mengenyam
pendidikan. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
sebuah salah satu alternatife kekuatan untuk mengatasinya. Kolaborasi antara sekolah komunitas
menghasilkan sebuah fasilitasi pendidikan dan pembelajaran berupa internet. Penikmatnya tidak
hanya anak-anak usia sekolah namun masyarakat dapat dan memang selayaknya turut belajar
bersama. Mempelajari lingkungannya dengan wawasan lokal dan global. Informasi dan pengetahuan
salah satunya dapat dirambah dengan bantuan internet. Sebagai sebuah bentuk implementasi
program kegiatan CSR. Bertolak dari berbagai motif yang melatar belakangi kesemuanya program itu
dilakukan, setidaknya untuk mewujudkan fasilitasi belajar masyarakat. Membuka aksesibilitas
pendidikan dan pembelajaran bagi mereka yang berkemauan dengan sarana internet.Pemerataan
pendidikan merupakan agenda besar yang harus segera dituntaskan. Pelaksanaannya tidak hanya
menjadi tanggungjawab negara akan tetapi juga melibatkan pihak swasta dan masyarakat untuk
menjaga agar proses pendidikan terjamin keberlanjutannya. Akses terhadap pendidikan tidak hanya
dilihat dari ketersediaan sarana saja akan tetapi juga dibutuhkan prasarana penunjang dari
pelaksanaan kegiatan belajar yang terjadi. Kehadiran teknologi menjadi kebutuhan penting bagi
sekolah untuk mempermudah proses pembelajaran. Peran teknologi dirasakan dampaknya ketika
sekat-sekat yang selama ini menjadi penghalang menjadi dapat teratasi, terutama untuk wilayahwilayah yang keberadaannya jauh dari pusat-pusat pertumbuhan. Komunikasi dan pertukaran
informasi menjadi dibutuhkan dalam rangka pengembangan pendidikan ke arah yang lebih baik agar
tidak terjadi kesenjangan dan ketidakmerataan di berbagai daerah. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif. Mengambil pendekatan evaluasi formmatif, mencoba untuk memahami,
menganalisa dan memberikan masukan. Pengambilan sampel/informan dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Selain itu sebagai data pendukung dipergunakan quisioner yang dilakukan lewat quik
survei pada siswa SLTP Alternatife Qaryah Thayyibah Kalibening dan konsumen Warnet Beringin
Indo.net Salatiga. Dipergunakan untuk mengetahui frekuensi dan persepsi tentang Indo.net. Lokasi
penelitian pada SLTP Alternatife Qaryah Thayyibah, Desa Kalibening, Kecamatan Tinggkir, Kota
Salatiga, Jawa Tengah. Sedangkan unit analisanya adalah pihak pengelola, siswa, guru, masyarakat
dan Indo.net Salatiga selaku pelaksana dari konsep CSR. Hasil akhir dari penelitian ini berupa
pelaporan deskripsi program, analisa multi effek dan usulan model keberlanjutan hubungan
kerjasama dari sekolah komunitas itu sendiri.
Kata kunci : Sekolah Alternatif,Internet,SLTP Alternative

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 414

SELEKSI BERBAGAI VARIETAS SANSIVIERA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN


LOTION PENGUSIR NYAMUK
Nurur Isnaeni dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 415

SEMEN ALTERNATIF BERBASIS TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAHAN


Abstrak

Mudiatmoko
Teknik Sipil Univ. Negeri Malang

Tujuan diadakannya penelitian ini antara lain adalah :a) Untuk mengetahui apakah Abu sekam,
Kapur, Lempung, dan pasir besi dapat digunakan sebagai bahan pengganti dalam pembuatan semen?
b) Untuk mengetahui cara penyampuran bahan pengganti tersebut agar menghasilkan semen yang
bermutu?
Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, sebagai berikut: a.Tahap Pendahuluan : Pada
tahap ini meliputi pemilihan dan pengujian bahan dasar terutama pasir, kapur, abu sekam, pasir besi,
dan lempung untuk mengetahui sifat fisiknya, b. Penentuan Proporsi Campuran Sampel Kontrol, c.
Penentuan Proporsi Campuran Sampul Perlakuan dan d. Pengujian dan kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil penelitian semen alternatif berbasis teknologi pengolahan bahan yang
telah dilakukan maka dapat dikesimpulan sebagai berikut: a.Bahwa abu sekam, kapur, lempung, dan
pasir besi memang bisa digunakan sebagai bahan penggati dalam pembuatan semen. Hal ini
didasarkan pada hasil pengujian sifat fisik (kehalusan, berat jenis, konsistensi normal, dan waktu
pengikatan permulaan). b.Kehalusan PC lebih baik dari semen alternatif yaitu sebesar 0 % untuk
saringan No. 100 dan 21,2 % untuk saringan No. 200. c. Berat jenis PC lebih baik dari semen
alternatif, terjadi perbedaan yang signifikan. d.Konsistensi normal semen alternatif lebih besar
dibandingkan semen Portland yaitu 60 % dari berat keseluruhan semen alternatif, sedangkan semen
PC
28 %.
e.Waktu pengikatan permulaan semen alternatif pada komposisi ketiga lebih cepat 30 menit dari
pada PC, 15 menit untuk semen alternatif komposisi ke-2 dan 45 menit untuk komposisi yang
pertama. f.Kualitas yang dihasilkan dari semen alternatif pada komposisi ke-2 ini lebih baik dari semen
Portland walaupun perbedaanya tidak signifikan. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian sifat
mekaniknya (uji tekan mortar semen). g.Uji kuat tekan untuk mortar semen alternatif dengan
perbandingan 65:20:6:3 ternyata lebih besar tetapi tidak signifikan daripada semen PC 1:5 maupun
semen alternatif pada komposisi yang lain yaitu sebesar 5.63 kN/m2 .
h.Uji kuat tekan untuk mortar semen alternatif dengan perbandingan 70:24:5:5 ternyata lebih besar
yang signifikan daripada semen PC 1:6 maupun semen alternatif pada komposisi yang lain yaitu
sebesar 2,7 kN/m2 .
Kata kunci : semen, teknologi, pengolahan, bahan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 416

SENYAWA AKTIF DARI TANAMAN PESISIR SEBAGAI PENGGANTI


INSEKTISIDA PADA PENJEMURAN IKANASIN
Ernawati, Rusman Abadi, Lianny Eka Susyiana, Setyo Agus Widodo, Yudha Adi Pradana
Teknologi Hasil Perikanan Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Penggunaan insektisida pada penjemuran ikan asin dapat membahayakan kesehatan


sehingga diperlukan alternatif untuk menggantikan insektisida tersebut. Pengganti insektisida tersebut
diduga dapat diperoleh dari tanaman pesisir diantaranya melati laut (Clerodendrum inerme), pohon
sentigi (Pemphis acidula), Xylocarpus granatum dan Kangkung Laut (Ipomoea pes-caprae). Tanaman
pesisir tersebut diduga memiliki senyawa aktif yang dapat berfungsi sebagai insektisida seperti
flavonoid. Flavonoid dalam tumbuhan berfungsi untuk pengaturan tumbuh, pengaturan fotosintesis,
memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan antivirus serta sebagai insektisida.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstrak beberapa tanaman pesisir, menguji
ekstrak sebagai insektisida, uji fitokimia pada ekstrak terpilih sehingga dapat diketahui kandungan
kimia pada tanaman pesisir dan mengaplikasikan ekstrak yang diperoleh untuk proses produksi ikan
asin.
Metode yang digunakan meliputi ekstraksi senyawa bioaktif, screening awal beberapa ekstrak
metanol tanaman pesisir antara lain melati laut (Clerodendrum inerme), pohon sentigi (Pemphis
acidula), Xylocarpus granatum dan Kangkung Laut (Ipomoea pes-caprae) sebagai insektisida pada
penjemuran ikan asin, uji fitokimia ekstrak terpilih yaitu melati laut (Clerodendrum inerme). Kemudian
dilakukan pengujian ekstrak terpilih yaitu melati laut (Clerodendrum inerme) sebagai insektisida pada
penjemuran ikan asin dengan cara merendam ikan asin dengan ekstrak yang telah dilarutkan dengan
air pada konsentrasi 0,1 %; 0,5 % dan 1 % serta pengujian toksisitas ekstrak metanol melati laut
dengan menggunakan Artemia salina Leach. Ekstrak tanaman pesisir yang terpilih adalah ekstrak
metanol melati laut (Clerodendrum inerme) dimana ekstrak ini memiliki aktivitas sebagai insektisida.
Hal tersebut terlihat adanya frekuensi penempelan lalat yang kecil yaitu pada konsentrasi 1 % dan 0,5
% mempunyai aktivitas yang sama dengan kontrol positif (insektisida komersil). Hasil pengujian
toksisitas dengan menggunakan Artemia salina Leach dari ekstrak metanol melati laut mempunyai
nilai LC50 lebih dari 100 g/ml yang berarti ekstrak melati laut dalam kriteria minimal/tidak toksik
(Helfrich et al 1996).
Kata kunci : Tanaman Pesisir, Pengganti Insektisida, Penjemuran IkanAsin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 417

SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN KONDOM


Abstrak

SYAHRIAL AZHARUDIN, DIAN HANDAYANI, CHOIRIL MACHRUS


FISIP Univ. Bhayangkara Surabaya

Sikap adalah tanggapan seseorang terhadap stimulus yang menimbulkan tanggapan kognitif
(pikiran), afektif (penilaian), dan konatif (kecenderungan perilaku). Remaja didefinisikan sebagai masa
peralihan, masa transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Pada rentang usia tersebut ada
beberapa cirri, yaitu adanya perubahan dalam waktu singkat. Seperti perubahan fisik, kognitif, sikap,
emosional, serta peran social. Sebenarnya alat kontrasepsi (kondom) harus digunakan sebagaimana
mestinya. Semakin mengertinya para remaja akan kegunaan alat kontrasepsi tersebut, sehingga
dapat memberikan jalan bagi remaja untuk pergaulan bebas yang dianggap mereka aman.
Penelitian dilakukan dikotamadya Surabaya, Jawa Timur, dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Dipilihnya Surabaya sebagai lokasi penelitian karena Surabaya sebagai salah satu kota
metropolitan, dimana terjadi pembauran antar budaya dan masuknya pengaruh-pengaruh dari luar
yang bersifat positif atau negatif, yang mampu mempengaruhi perubahan sikap remaja Surabaya baik
itu positif ataupun negatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap siswa siswi SMA
serta dilakukan dengan FGD (Focus Group Discussion) terhadap keluarga remaja dan Dinas
Pendidikan dalam hal ini pihak sekolah. Sedangkan analisis data dilakukan dengan kerangka model
perubahan sikap.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Sikap remaja terhadap
penyalahgunaan alat kontrasepsi (kondom) sangat tidak setuju dan menentang penyalahgunaan alat
kontrasepsi tersebut oleh remaja. (2) Pemahaman remaja Surabaya terhadap alat kontrasepsi
(kondom) benar-benar sangat kurang sekali, pemahaman mereka tentang alat kontrasepsi tersebut
terbatas. (3) Sikap negatif remaja sebagian besar dipengaruhi oleh VCD porno yang beredar bebas
dimasyarakat. Upaya penanggulangannya dapat dilakukan secara preventif melalui berbagai cara
antara lain : pendidikan sex secara dini di sekolah-sekolah, ditingkatnya penyuluhan-penyuluhan
tentang akibat free sex oleh Departemen terkait dan yang paling penting adalah mempertebal iman
dan moral (Agama), dengan cara diberikan siraman-siraman rohani melalui ceramah agama dan
khotbah baik di masjid, gereja ataupun tempat peribadatan lainnya. Disini peran orang tua sangatsangat penting untuk mengasahkan anak-anaknya ke jalan yang benar dengan pendekatan yang bisa
diterima oleh anak. Untuk mencegah meluasnya penyalahgunaan kondom untuk seks bebas di
Surabaya. Maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut : (1) Langkah-langkah yang diambil oleh
pihak sekolah-sekolah hendaknya dapat terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas. (2)
Langkah-langkah yang diambil oleh pihak kepolisian dalam upaya pemberantasan kegiatan pornografi
melalui razia-razia baik itu di sekolah-sekolah khususnya ataupun dimasyarakat untuk meminimalisir
perilaku menyimpang remaja Surabaya.
Kata kunci : remaja, kondom,aids

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 418

SINETRON REMAJA DAN PERILAKU IMITASI ANAK-ANAK (STUDI


TENTANG PENGARUH SINETRON PERCINTAAN REMAJA TERHADAP
PERILAKU IMITASI ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA)
Aulia Hadi, Khoiria Oktaviani, Murni Kartika Sari
Psikologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 419

SINTESIS DAN UJI ADSORPSI AMINO-BENTONIT TERHADAP PESTISIDA


DAN POLUTAN ORGANIK LAINNYA PADA PENGOLAHAN AIR MINUM
Rani Rohayani dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 420

SINTESIS PROPIL-4-HIDROKSI-3-METOKSI BENZOAT SEBAGAI BAHAN


ANTIOKSIDAN SEBAGAI BAHAN ANTIOKSIDAN DENGAN MENGGUNAKAN
BAHAN DASAR ISOEUGENOL ASETAT TURUNAN KOMPONEN UTAMA DAUN
CENGKEH
Diyana Rasasti dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 421

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN BIS (4'-HIDROKSI,3'-METOKSI


FENIL ETENIL) SULFOKSIDA SERTA UJI DAYA TANGKAPNYA TERHADAP
RADIKAL HIDROKSIL DENGAN METODE DEOKSIRIBOSA
Abstrak

Isep Supriatna dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Senyawa bis(4-hidroksi, 3 metoksi fenil etenil) sulfoksida merupakan senyawa analog


kurkumin yang akan disintesis dan diduga memiliki akivitas antiradikal bebas yang lebih baik daripada
kurkumin. Pada Penelitian ini, dilakukan modifikasi rantai tengah dari struktur kurkumin. Senyawa ini
disintesis dengan mereaksikan vanilin atau 4-hidroksi, 3- metoksi benzaldehide dan dimetil sulfoksida
dengan katalis basa natrium hidrida untuk mempercepat reaksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini belum dapat disintesis karena sulitnya
menemukan kondisi yang optimum meski telah melakukan modifikasi metode. Kondisi dimetil
sufoksida yang kurang reaktif dan tidak bisa diisolasinya senyawa intermediet dimsyl ion adalah
beberapa faktor yang menyebabkan reaksi kondensasi untuk membentuk produk sulit terjadi. Dengan
belum terbentuknya senyawa target, maka uji in vitro daya tangkap terhadap radikal hidroksil belum
dapat dilakukan. Senyawa analog kurkumin lain yang digunakan sebagai acuan reaksi ternyata dapat
disintesis dengan mudah yaitu 2,5-bis(4-hidroksi, 3-metoksi benzilidin)siklopentanon. Starting material
yang digunakan terdiri dari vanilin, siklopentanon dan HCl pekat. Produk yang dihasilkan berupa
serbuk berwarna kuning cerah. Rendemen yang didapat sebesar 26,94%. Kata kunci: bis(4-hidroksi,
3 metoksi fenil etenil) sulfoksida, vanilin, dimetil sulfoksida, dimsyl ion, reaksi kondensasi, radikal
hidroksil
Kata kunci : Metode Deoksiribosa, Senyawa Analog, Radikal Hidroksil

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 422

SISTEM DETEKTOR KEBOCORAN GAS PADA TABUNG LPG DENGAN


MENNUNAKAN SENSOR AF56

Abstrak

Adi Prasetiawan, Dari Suparno, Halida Nurrahmah


1Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, UMS Surakarta, Surakarta
2Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, UMS Surakarta, Surakarta
Teknik Mesin / Teknik Univ. Muhammadiyah Surakarta

Bahan bakar dengan gas di Indonesia telah meliputi berbagai aspek kehidupan mulai dari
rumah tangga hingga industri, mulai kompor di dapur, penghangat ruangan, pemanas air pada kamar
mandi, hingga bahan bakar penggerak mesin. Dengan semakin banyaknya peralatan yang
menggunakan gas, maka resiko yang ditimbulkan juga semakin besar, seperti bahaya kebakaran.
Sebagai contoh kasus kebakaran depot LPG (Liquid Petrolium Gasses) milik PT Metroja Mandiri
Tangerang yang meledak berturutan selama delapan kali akibat tabung LPG meledak dan
menyebabkan seorang karyawannya meninggaldunia dan menghanguskan seluruh bagian depot LPG
(Kompas, 23 Maret 2003). Berdasarkan fakta di atas diperlukan adanya alat yang mampumendeteksi
kebocoran gas LPG sebagai peringatan dini untuk menghindari bahaya yang lebih besar. Oleh karena
itu, penelitian ini mencoba memperkenalkan manfaat detektor kebocoran gas sebagai indikator awal
kebocoran gas pada tabung LPG. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan kemampuan sistem
detektor kebocoran gas sebagai sebuah solusi untuk mengurangi bahaya kebocoran gas dan resiko
kebakaran yang terjadi. Sistem alat pendeteksi kebocoran gas pada tabung LPG terdiri dari beberapa
komponen, yaitu: (1) sensor; (2) penguat; (3) mikrokontroller; (4) LCD; (5) rangkaian relay; (6)
indikator; dan (7) catu daya. Sensor memegang peranan penting sebagai indikator awal kebocoran
dari gas pada tabung LPG. Sensor gas ini berupa bahan semi konduktor yang akan berubah tahanan
dalamnya apabila terkena pengaruh gas. Perubahan resistansidapat mempengaruhi tegangan
keluaran yang akan menjadi tegangan masukanpada komponen penguat. Tegangan keluaran dari
penguat dilanjutkan kemikrokontroller yang berfungsi sebagai otak dalam sistem detektor gas
ini.Kemudian proses dilanjutkan ke bagian indikator yang digunakan sebagai sinyal terjadinya
kebocoran dan besarnya gas yang tercium oleh sensor akan ditampilkan pada LCD. Dengan
perancangan sistem ini diharapkan dapat menurunkan besarnya angka kebakaran yang terjadi akibat
kebocoran gas LPG
dapat.
Kata kunci : Detektor gas, mikrokontroller, dan indikator.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 423

SISTESIS BAHAN PEWARNA KERAMIK TAHAP AWAL PENYEDIAAN BAHAN


PEWARNA KERAMIK PENGGANTI IMPORT
Abstrak

Dina Sugiyanti,Zainal Arifin,Agus Basir Ali Akbar


Kimia Univ. Negeri Malang

Keramik memiliki nilai estetika yang tinggi apabila pada proses finishingnya digunakan
pewarna yang menarik. Untuk menambah nilai dekoratif pada finishingnya ditambahkan bahan
tambahan glasir frit. Pewarna keramik yang digunakan oleh kebanyakan pengrajin keramik umumnya
merupakan pewarna import, sehingga harganya relatif mahal. Pada penelitian ini dilakukan sintesis
pewarna keramik berbasis oksida dengan menggunakan metode spinel. Metode ini merupakan
metode sintesis pewarna keramik dengan mencampurkan dua oksida atau lebih dan dilakukan
kalsinasi pada suhu 1250 0C selama 24 jam. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan tujuan untuk
memperoleh pewarna keramik sintesis pengganti import dengan harga relatif murah sehingga
mengurangi penggunaan devisa negara. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini pertama
mengetahui kadar logam krom dan kobalt dalam pewarna keramik import peacock blue Cp 256.
Kedua membuat massa body keramik jenis tegel sebagai media pengaplikasian pewarna hasil sintesis.
Ketiga melakukan sintesis pewarna keramik berbasis oksida CoO, Cr2O3, Al2O3, MnO2 dengan
spesifikasi sbb: (1) Cr2O3 dan Al2O3 dengan komposisi 1 : 9, 3 : 7, 5 : 5, 7 : 3, 9 : 1 (2) Cr2O3 dan
CoO dengan dengan komposisi 1 : 9, 3 : 7, 5 : 5, 7 : 3, 9 : 1 (3) MnO2 dan Al2O3 dengan komposisi
1 : 9, 3 : 7, 5 : 5, 7 : 3, 9 : 1 (4) CoO, MnO2 dan Al2O3 dengan komposisi 1 : 1 : 1, 1 : 3 : 6, 1 : 6 :
3, 3 : 1 : 6, 3 : 6 : 1, 6 : 1 : 3, 6 : 3 : 1. Keempat melakukan aplikasi pewarna hasil sintesis pada
massa body dengan mencampurkan glasir frit. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: (1) kadar logam
Co dan Cr dalam pewarna import peacock blue Cp 256 0,029 dan 0,071 ppm (2) pewarna hasil
sintesis dari oksida logam Cr dan Al menghasilkan warna dominan hijau, oksida logam Co dan Cr
menghasilkan warna dominan biru, oksida logam Mn dan Al menghasilkan warna dominan hitam dan
merah, oksida logam Co, Mn dan Al menghasilkan warna ungu, cokelat muda, biru muda dan biru tua
(3) hasil aplikasi pewarna sintesis pada massa body keramik memiliki warna yang sesuai dengan
warna dari pewarna sintesis dan mengkilap karena penambahan glasir frit. Penelitian ini berhasil
mensintesis pewarna keramik berbasis oksida logam sehingga didapatkan pewarna keramik pengganti
import dengan harga yang relatif murah.
Kata kunci : Pewarna keramik, Kalsinasi, Oksida logam, Spinel, peacock blue Cp 256

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 424

STRATEGI ADAPTIF TUKANG BAWAK DI SEKITAR MAKAM KRISTEN


KEMBANG KUNING SURABAYA
Abstrak

Ali Imron dkk


Univ. Negeri Surabaya

Perubahan struktur di perkotaan mengakibatkan spesialisasi pekerjaan. Pertumbuhan


penduduk tidak sebanding dengan kesempatan kerja mengakibatkan angkatan kerja yang tidak
tertampung di sektor formal berusaha bekerja di sektor informal. Jika dilihat dari status sosial
ekonomi, tukang bawak dapat dikategorikan sebagai golongan miskin. Keadaan seperti ini
memerlukan strategi untuk menyiasatinya. Penelitian ini menjawab secara empiris tentang strategi
adaptif tukang bawak di makam kristen Kembang Kuning Surabaya.
Kemiskinan didefinisikan sebagai kekurangan barang-barang dan pelayanan yang dibutuhkan
untuk mencapai suatu standar yang layak. Tolak ukur yang umum dipakai adalah berdasarkan tingkat
pendapatan per waktu kerja. Masyarakat yang berada pada kondisi konsisten akan mengembangkan
strategi, antara lain makan sekali sehari dan beralih ke makanan yang mutunya lebih rendah, bekerja
lebih banyak dengan lebih sedikit makan, yang berarti meminimalkan konsumsi dan bahan-bahan
pokok lainnya serta menganekaragamkan kegiatan-kegiatan kerja mereka.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini mengambil
lokasi di makam kristen Kembang Kuning, Surabaya dan berlangsung mulai Februari-Mei 2006. Subjek
dalam penelitian ini adalah tukang bawak di makam kristen Kembang Kuning Surabaya. Data
diperoleh melalui participant observert, in-depth interview dan data sekunder dan dianalisis
menggunakan analisis etnografi.
Strategi tukang bawak bujangan adalah puasa sepanjang tahun dengan mengurangi
konsumsi, tinggal bersama orangtua atau tinggal di makam, bahkan menyewakan tempat tinggalnya
di makam sebagai hotel untuk prostitusi. Tukang bawak yang sudah berkeluarga menerapkan
strategi, antara lain melepaskan ikat pinggang, dengan cara memilah-milah kebutuhan apa saja yang
bisa ditekan dan harus diutamakan, menciptakan lumbung uang dengan cara menganekaragamkan
pekerjaan keluarga, bekerja sampingan, berhutang dan menjual barang.
Kata kunci : kemiskinan, tukang bawak dan strategi adaptif.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 425

STRATEGI MEMBANGUN KEUNGGULAN MEREK (STUDI KASUS PT. WINGS


FOOD DAN MEREK PRODUK "MIE SEDAP")
Abstrak

Meira Anggi Pratiwi N. dkk


Inst. Pertanian Bogor

Semakin maju teknologi pengolahan pangan dewasa ini, membuat semakin berkembangnya
industri-industri pangan di Indonesia. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri pangan
membuat persaingan semakin ketat. Dewasa ini banyak sekali produk-produk baru yang muncul
dengan merek-merek yang berbeda. Hal ini menyebabkan pemilik merek berusaha untuk
menempatkan mereknya di benak konsumen. Suatu merek yang berpotensi unggul memiliki
positioning yang mengena kepada kebutuhan masyarakat dan tidak berspesialis.
Tujuan dari penulisan ini adalah (1) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
terjadinya Brand Switching. (2) Menganalisis seberapa besar pangsa pasar yang diperoleh dari masingmasing produk. (3) Merumuskan upaya apa yang dapat dilakukan untuk dapat membangun
keunggulan merek mie instant. Penelitian ini dilakukan di wilayah Darmaga Bogor. Pemilihan lokasi
dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa semakin banyaknya
konsumen yang beralih merek mie instant dari merek yang satu ke merek yang lainnya. teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara purposive sampling atau sampel dengan
cara sengaja serta bersifat convenience (kemudahan). Sampel dipilih sebanyak 100 orang responden.
Metode yang digunakan dalam pengolahan dan analisis data adalah dengan studi kepustakaan, riset
lapangan dan analisis Rantai Markov (Markov Chain).
Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa dari segi karakteristik responden sebagian besar
konsumen yang mengkonsumsi mie instant adalah responden yang berusia antara 21-25 tahun
(59%), berjenis kelamin perempuan (66%), tingkat pendidikan terakhir terbanyak adalah SLTA
(77%), pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa (54%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
melalui penyebaran kuesioner kapada 100 responden dapat diketahui faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perpindahan suatu merek (brand switching) merek mie instan dari suatu
merek yang dikonsumsinya sebelumnya beralih ke merek mie instan yang dikonsumsi saat ini adalah
karena faktor rasa (48%), faktor kepraktisan (26%), dapat dijadikan makanan pengganti sebesar 21
persen, faktor harga (2%), dapat dijadikan makanan pokok (1%), dan lainnya sebesar 4% dimana
masing-masing sebesar 2 persen karena dapat dijadikan sebagai cadangan makanan dan makanan
selingan. Berdasarkan hasil dari analisis rantai Markov, diperoleh pangsa pasar dari masingmasing Mie
Instant yaitu Indomie (64%), Mie Sedaap (22%), Supermie (6%), Sarimie (4%), POP Mie (2%), Mie
Kare dan Mie ABC ( 1%). Pendapat konsumen setelah mengkonsumsi merek mie instan yang
dikonsumsi saat ini adalah rasanya enak, lezat, gurih dan khas sesuai dengan selera (59%), merasa
kenyang ( 15%), praktis dan cepat saji (10,4%), harganya terjangkau (9%), bumbunya meresap dan
baunya sedap (5,8 %), ukuran (0,8%). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada
konsumen, maka upaya-upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat membangun
keunggulan suatu merek menurut persepsi konsumen adalah produk yang berkualitas, promosi, dan
harga. Promosi yang paling efektif menurut persepsi konsumen melalui hasil wawancara adalah
dengan iklan yang ditayangkan di televisi. Sedangkan dari persepsi konsumen harga memainkan
peranan yang sangat penting. Hal ini dapat dilihat jika terdapat produk baru yang 11 muncul di
pasaran dengan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan produk yang telah ada dengan
harga relatif lebih tinggi, maka konsumen akan cenderung beralih kepada produk yang baru. Apalagi
jika konsumen tersebut adalah konsumen price oriented.
Kata kunci : brand switching, Rantai Markov, Merek

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 426

STRUKTUR KOMUNITAS ARTHROPODA TANAH DI BUKIT PLAWANGAN


SLEMAN, YOGYAKARTA
Acressendo Taman,Merryo A.Chrismana,AG Setiyardi Herlambang
Biologi Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 427

STRUKTUR MODAL DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN DI BURSA EFEK


JAKARTA TAHUN 2004
Abstrak

Lukman Hakim dkk


Univ. Muhammadiyah Magelang

Kebangkrutan merupakan momok dalam melakukan kegiatan bisnis. Pengelolaan keuangan


yang baik kususnya terhadap pandanaan perusahaan (38,4% penyebab kebangkrutan) menjadi salah
satu factor kunci untuk menghindari kegagalan perusahaan.
Penelitian mengenai kebangkrutan perusahaan terus dilakukan untuk mengetahui indicator
kebangkrutan apakah masih sama atau tidak. Analisis kebangkrutan tersebut sangat berguna untu
menentukan sikap terhadap perusahaan yang mengalami kegagalan usaha, dan untuk para investor
yang akan menanamkan modalnya.
Penelitian ini menggunakan teknik regresi logistik dan analisis diskriminan, dimana variable
dependennya adalah kebangkrutan perusahaan dan variable independennya terdiri dari variablevariabel yang mempengaruhi pembentukan struktur modal optimal (utang, volatilitas, tangibilitas, dan
profitabilitas) serta pajak, dan dan biaya kebangkrutan. Teknik penyampelan penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling, menghasilkn 32 perusahaan yang dikategorikan bangkrut
dan 32 perusahaan yang dikategorikan sukses. Data dan sumber data terangkum dalam Indonesian
Capital Market Directory tahun 2004.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel utang, volatilitas, biaya kebangkrutan, dan
profitabilitas dapat membedakan perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan perusahaan yang
tidak bangkrut di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004. sedangkan variable pajak dan tangibilitad
tidak berpengaruh terhadap peristiwa kebangkrutan.
Kata kunci : Kebangkrutan perusahaan, struktur modal, utang, pajak, volatilitas,
tangibilitas, biaya kebangkrutan, profitabilitas, regresi logistic.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 428

STUDI AWAL PEMBUATAN DAN UJI MENARA PENDINGIN (COOLING


TOWER) TIPE INDUCED COUNTER FLOW

Abstrak

Ilham, Nur Sodiqin, Rizki Fajar Dermawan


PS Keteknikan Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember
Poltek Negeri Pertanian Jember

Penanganan bahan hasil pertanian secara cepat dapat meningkatkan ketersediaan pangan dan
hasil dari petani. Dalam proses penanganan diperlukan alat yang sederhana, murah dan terjangkau
juga ramah lingkungan. Salah satunya adalah pendinginan dengan menggunakan menara pendingin
(cooling tower). Dalam penerapan teknologi ini diharapkan sistem dapat menurunkan suhu dan
meningkatkan kelembaban yang dapat dimanfaatkan sebagai precooling sayur dan buah.
Kata kunci : menara pendingin, filler, penurunan suhu

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 429

STUDI DAMPAK PENGEBORAN GEOTERMAL PADA PROYEK PEMBANGKIT


LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTPB) TERHADAP LINGKUNGAN DAN
MASYARAKAT BEDUGUL DAN SEKITARNYA

Abstrak

Kadek Agus Apriawan Putra, I Made Wiranata, dan I Wayan Karta


PS Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA
IKIP Negeri Singaraja, Singaraja
IKIP Negeri Singaraja

Pro-kontra proyek geotermal pada PLTPB Bedugul terus bergulir, baik di masyarakat maupun
di media masa. Namun, kajian ilmiah mengenai isu-isu yang masih dipro-kontrakan tersebut kurang
atau jarang dilaporkan/dilakukan. Studi ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah dampak
pengeboran geotermal PLTPB terhadap lingkungan dan masyarakat Bedugul dan sekitarnya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian diawali dengan
mengidentifikasi kerak berwarna kuning pada pipa pengeboran PLTPB Bedugul, mengidentifikasi
kandungan kadar belerang pada daun tanaman di sekitar pengeboran dan membandingkannya
dengan daun di tempat yang bebas pencemaran H2S, survei lingkungan fisik sekitar pengeboran dan
studi dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Hasil analisis kerak berwarna kuning pada
pipa dan daun tanaman di sekitar lokasi pengeboran menunjukkan adanya kebocoran gas hidrogen
sulfida (H2S). Kondisi air, udara, dan tanah menunjukkan bahwa telah terjadi perusakan lingkungan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lebih banyak dampak negatif daripada dampak positif terhadap
lingkungan dan masyarakat Bedugul dan sekitarnya, sehingga kelanjutan proyek tersebut perlu dikaji
ulang secara ilmiah.
Kata kunci : geotermal, Bedugul, dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 430

STUDI EFEKTIVITAS BUKU-BUKU PSIKOLOGI POPULER TERHADAP


PENINGKATAN SELF ESTEEM PADA REMAJA PUTRI
Abstrak

Galuh Setia Winahyu, Ajeng Aryani, Ika Apriati, Amelia Norma Dewi
Psikologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas buku-buku self-help dan
psikologi populer yang sedang menjadi tren saat ini dalam meningkatkan self-esteem remaja. Adapun
luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel yang menggambarkan tentang tingkat
keefektifan buku-buku psikologi populer terhadap peningkatan self esteem pada remaja putri.
Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tiga SMP di Yogyakarta,
yaitu SMP 1 Depok, SMP 2 Depok, serta SMP 3 Depok. Enam puluh siswa SMP dipilih secara purposif
sesuai dengan hasil pretest yang dilakukan untuk kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok
eksperimen, yaitu kelompok buku fiksi, kelompok buku non fiksi dan kelompok kontrol. Penentuan
subjek serta perlakuan eksperimen didasarkan pada skala self-esteem Coopersmith yang terdiri dari
dua puluh lima item, dengan klasifikasi sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, serta sangat tidak sesuai.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kelompok remaja yang membaca buku psikologi populer
terdapat perbedaan peningkatan antara kelompok yang membaca buku fiksi dan non fiksi, tetapi
perbedaan tersebut tidak signifikan. Hal ini tidak mendukung hipotesis kedua, yaitu adanya
peningkatan self-esteem yang lebih tinggi pada remaja putri yang membaca buku psikologi populer
berbentuk fiksi daripada remaja putri yang membaca buku psikologi populer berbentuk non-fiksi.
Kata kunci : self-esteem, buku psikologi populer, efektivitas

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 431

STUDI ERGONOMI UNTUK MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DAN SOLUSI


GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KERJA PADA PEKERJA WANITA (STUDI
KASUS DI PABRIK ROKOK KOTA MALANG)
Abstrak

Lilik Hanifa dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Banyaknya industri rokok di kota Malang, tentunya banyak membawa keuntungan terhadap
perekonomian warga Malang. Akan tetapi perlu diwaspadai penyakit atau gangguan kesehatan akibat
kerja. Karenanya sangat dibutuhkan kondisi kerja yang nyaman sehingga berpengaruh terhadap
produktivitas pekerja. Ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik. Dari banyaknya pabrik rokok yang
ada, sebagian besar tenaga kerjanya wanita. Berdasarkan karakteristik tenaga kerja wanita :
mengalami gangguan kesehatan terkait ciri biologis dan anatomis (menstruasi, kehamilan, dan
memiliki kekuatan otot yang lemah dibandingkan laki-laki). Rumusan masalah : gangguan kesehatan
akibat kerja pada pekerja wanita, faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan akibat
kerja, usaha pekerja wanita dalam mengatasi gangguan kesehatan akibat kerja serta memberikan
solusinya. Sehingga dapat diupayakan pencegahan untuk meminimalkan gangguan kesehatan akibat
kerja dan mengoptimalkan produktifitas tenaga kerja wanita. Metode penelitian : observational
deskriptif pendekatan studi kasus. Pengambilan data dengan wawancara terpimpin untuk
mendapatkan data mengenai keluhan gangguan kesehatan dan faktor penyebab gangguan
kesehatan dengan jumlah sampel 196 pekerja wanita dari tiga pabrik rokok Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerja wanita berusia 31 - 40 tahun : 113 orang (57,65
%), tingkat pendidikan SLTP : 61 orang (31,12 %), lama kerja 8 tahun : 102 orang (52,04 %), jenis
penyakit tersering ISPA : 65 orang (33,16 %) dan mengunjungi dokter perusahaan : 144 orang
(73,47 %). Dari hasil pengamatan, cara kerja (posisi duduk) merupakan faktor ergonomi yang
terbanyak mempengaruhi gangguan kesehatan : 49,50 %. Berikutnya perilaku pekerja (penggunaan
masker) : 29,59 %. Lingkungan kerja (kebisingan ruangan kerja dan ventilasi) : 21,42 % serta alat
kerja (kelengkapan alat pelindung kerja) : 18,36 %.
Kata kunci : Studi Ergonomi, Gangguan Kesehatan, Akibat kerja, Pekerja wanita, Pabrik
Rokok

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 432

STUDI EVALUASI BATASAN WILAYAH KOTA SERANG SEBAGAI IBU KOTA


PROPINSI BANTEN
Wulan Pujiastuti dkk
Univ. Pasundan Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 433

STUDI GEOLOGI DAN SIFAT KETEKNIKAN BANTUAN UNTUK KELAYAKAN


EMBUNG NGALANG KECAMATAN GENDANGSARI KABUPATEN GUNUNG
KIDUL, DIY.
Mukhammad Nur Handoyo Putro dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 434

STUDI ILMIAH KHAISAT VIRGIN COCONUT OIL DALAM MENURUNKAN


KADAR KOLESTEROL TIKUS, DIBANDINGKAN DENGAN MINYAK SAWIT,
MINYAK JAGUNG, DAN MINYAK KEDELAI KOMERSIAL
Studi Ilmiah Khasiat Virgin Coconut Oil (VCO) Dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Serum Tikus,
Dibandingkan Dengan Minyak Sawit, Minyak jagung, Minyak Canola, dan minyak kedelai komersial
Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Penelitian Studi Ilmiah Khasiat Virgin Coconut Oil (VCO) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol
Serum Tikus, Dibandingkan dengan Minyak Sawit, inyak Jagung, Minyak Canola dan Minyak Kedelai
Komersial dilakuakn untuk mengetahui pengaruh pemberian diet yang mengandung Virgin Coconut
Oil terhadap kolesterol dan berat badan tikus, dibandingkan dengan diet yang mengandung minyak
kedelai, minyak canola, minyak sawit, dan minyak jagung. Selain itu dalam penelitian ini juga akan
dipelajari penurunan kadar kolesterol tikus yang diberi ransum yang mengandung VCO dan minyak
lainnya pada kadar tertentu dan juga mempelajari perubahan berat badan tikus yang diberi ransum
yang mengandung minyak yang berbeda.
Pengaruh pemberian diet yang mengandung Virgin Coconut Oil terhadap penurunan kolesterol
tikus diketahui dengan cara melakukan penelitian dengan menggunakan tikus Sprague Dawley yang
berumur sekitar 2 bulan berjenis kelamin jantan. Khasiat atau pengaruh berbagai jenis diet tersebut
diketahui dengan mengukur kadar kolesterol tikus normal, tikus yang sudah mengalami masa
peningkatan kolesterol, dan tikus yang sudah diberi perlakuan dengan berbagai jenis minyak. Masa
perlakuan terhadap tikus dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa adaptasi, masa penaikan kolesterol,
dan terakhir adalah masa perlakuan.
Ransum yang diberikan pada masa adaptasi adalah ransum dengan komposisi standar AOAC.
Sedangkan pada masa peningkatan kolestreol ransum yang diberika adalah ransum yang tinggi
kandungan lemak dan kolesterolnya, yaitu dengan penambahan jumlah minyak (14%) dan pemberian
tepung kolesterol sebanyak 1% dari total ransum. Berat badan tikus dan jumlah konsumsi pada masa
adaptasi secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan berat badan tikus berkisar antara 1
gram sampai 48 gram. Pada masa penaikan kolesterol semua tikus mengalami peningkatan berat
badan. Pertambahan berat badan bervariasi pada setiap tikus. Hal ini dipengaruhi oleh berat awal
tikus dan tingkat konsumsinya. Namun secara umum konsumsi tikus pada masa peningkatan
kolesterol juga menglami peningkatan.
Kata kunci :: Virgin Coconut Oil, kadar kolesterol, serum Tikus, ransum, standart AOAC

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 435

STUDI KANDUNGAN ORGANOPHOSPAT PADA CHIROMOMIDAE DI HULU


SUNGAI BRANTAS WILAYAH KOTA BATU
Norma Fitria Rahmawati dkk
Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 436

STUDI KELAYAKAN SARANA TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURABAYA


KODIRIN,SITI MUSRIFAH ,HERWIN ARDIYANTO ,AHMAD RIYADI,ITA KRISTIANAWATI
Pendidiakan Geografi Univ. Negeri Surabaya

Abstrak

Salah satu matriks kota sebagai ciri kota modern ialah tersedianya sarana transportasi yang
memadai. Fungsi, peranan serta masalah yang ditimbulkan oleh sarana transportasi ini semakin ruwet
seiring dengan kemajuan tekhnologi dan pertambahan pernduduk. Perananan transportasi semakin
vital sejalan dengan tingkat kemajuan ekonomi dan kemakmuran negara. Hal yang bersangkut paut
dengan transportasi menyinggung langsung kebutuhan pribadi warga kota dan berkaitan langsung
dengan ekonomi kota. Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan
luas wilayah 32.686 Hektar dan jumlah penduduk sekitar 3.000.000 jiwa. Dewasa ini Surabaya telah
menjadi pusat pertumbuhan di Indonesia, yang banyak menerima para investor dan para migran,
untuk berinvestasi dan mencari pekerjaan.
Sarana transportasi umum yang mempunyai tingkat kelayakan yang tinggi adalah kereta api komuter
dengan jumlah skor total 9,5 termasuk dalam kategori sarana transportasi umum yang mempunyai
kelayakan tinggi dengan kategori sangat layak dijadikan sebagai sarana transportasi umum di kota
Surabaya.
Berdasarkan uji beda dengan menggunakan uji Kruskal - Wallis Test diperoleh nilai
peobabilitas (Assymp. Sig) sebesar 0,000, karena nilai p > 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Ada perbedaan yang signifikan tingkat kelayakan sarana
transportasi umum Bus Kota, Mikrolet, dan Kereta Api Komuter di Kota Surabaya pada taraf
kepercayaan 95% .
Kata kunci : Sarana Transportasi, Transportasi Umum, Kota Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 437

STUDI KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA TERIPANG SKALA RUMAH TANGGA


DI KELURAHAN TORONIPA KECAMATAN SOROPIA KOTA KENDARI
Yusran dkk
Univ. Haluoleo Kendari

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 438

STUDI KEMAMPUAN HUTAN KOTA DALAM PENYERAPAN KARBON


(CARBON SEQUESTRATION) (STUFI KASUS DI KAMPUS UNIVERSITAS
GADJAH MADA YOGYAKARTA)

Abstrak

Jany Tri Raharjo; Chollis Munajad; Pamungkas Aji; Dian Asih K


Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Isu pemanasan global sekarang menjadi salah satu fenomena yang mendapat perhatian
serius dari berbagai kalangan. Emisi gas karbon dioksida dari waktu ke waktu semakin meningkat
terutama di daerah perkotaan. Di lain pihak konversi lahan atau ruang terbuka hijau menjadi
penggunaan lain di perkotaan semakin meningkat seiring pertambahan penduduk. Jumlah karbon
yang semakin meningkat akan mempercepat pemanasan global. Dampak pemanasan global sangat
besar terhadap perubahan iklim dunia dan kenaikan permukaan air laut. Hutan kota menjadi salah
satu kawasan yang dapat berfungsi untuk mengendalikan pemanasan global dengan kemampuannya
dalam menyerap karbon. Berkaitan dengan Kesepakatan Kyoto, hutan kota dapat dikembangkan
sebagai kawasan yang dapat diikutsertakan dalam perdagangkan karbon. Penelitian ini bertujuan
untuk menghitung jumlah karbon yang mampu diserap oleh tegakan hutan kota. Penelitian dilakukan
di hutan kota Kampus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, yaitu Arboretum Fakultas
Kehutanan, Arboretum Fakultas Biologi, tegakan pinus bunderan UGM dan Lembah UGM.
Inventarisasi jenis penyusun hutan kota di lakukan dengan survey 100%.
Metode perhitungan menggunakan metode alometrik biomasa Brown (1997). Parameter
penelitian yang diperlukan adalah diameter pohon setinggi dada (1.3 m), tinggi total pohon, dan jenis
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan kota di kampus UGM mampu menyerap karbon
sebesar 16.94668 ton dengan jumlah pohon sebanyak 1131 pohon. Ini membuktikan bahwa hutan
kota di kampus UGM mempunyai peran yang besar dalam mengendalikan pemanasan global. Oleh
karena itu perlu dilakukan pengembangan hutan kota di kawasan perkotaan. Pengembangan hutan
kota perlu memperhatikan pemilihan jenis yang akan di tanam
Kata kunci : karbon, biomasa, pemanasan global, hutan kota.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 439

STUDI KERAGAMAN JENIS ANGGREK ALAM DI KAWASAN HUTAN


SAJINGAN BESAR KABUPATEN SAMBAS PROPINSI KALIMANTAN BARAT
Abstrak

Iwan Kurniawan,Maspi ,Andry Adiwinata


Agronomi,Ilmu Tanah,Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Tanjungpura Pontianak

Mengetahui keanekaragaman jenis anggrek alam yang terdapat dikawasan hutan Sajingan
Besar Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Dapat memberikan informasi mengenai keberadaan jenis
anggrek alam di kawasan perbatasan tersebut dan mengupayakan penyelamatan plasma nuftah yang
sudah terancam punah.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey dan pengambilan secara
acak spesies anggrek yang ada. Inventarisasi di lakukan secara eksploratif. Jenis-jenis anggrek yang
dijumpai diinventarisasi dan diidentifikasi sampai tingkat genus dan spesies menggunakan buku
identifikasi anggrek.
Berdasarkan hasil penelitian di 6 blok pengamatan di kawasan Sungai Enau, ditemukan 48
jenis anggrek alam, dengan jenis yang mendominasi adalah Bulbophyllum purpurascens,
Bulbophyllum vaginatum, Coelogyne sp, Cymbidium finlaysoniana, Dendrobium anosmum, Denrobium
crumenatum dan Eria sp, yang ditunjukan dengan tersebarnya jenis tersebut di 6 blok pengamatan di
sepanjang sungai.
Kata kunci : Anggrek Alam, Hutan, Kalimantan Barat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 440

STUDI KINETIKA REAKSI ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI PADA


PROSES PEMBUATAN BIODIESEL DARI CPO
Catherine Desaratu dkk
Univ. Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 441

STUDI PEMBUATAN SURFACTANT DARI KULIT KACANG TANAH DENGAN


VARIASI SUHU DAN REAKSI
Abstrak

Andrawira Angkasa W ,Iin Dwi Astutik


Teknik Kimia Inst. Teknologi Nasional Malang

Industri saat ini berkembang sangat pesat dan ini merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan dan ditingkatkan. Kendala yang dihadapi dalam pemakaian surfaktan di Indonesia adalah
harganya yang mahal dan jumlahnya yang terbatas, untuk itu perlu dikembangkan cara untuk
membuat surfaktan dengan menggunakan bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang cukup
banyak dan merupakan limbah yang tidak mempunyai nilai jual yang tinggi. Pada penelitian ini kami
mendaya gunakan limbah agrikultur seperti kulit kacang tanah yang saat ini kurang begitu dapat
dimanfaatkan secara maksimal, hanya terbatas sebagai kayu bakar. Kulit kacang tanah akan dapat
bernilai jual lebih tinggi apabila digunakan sebagai bahan baku pembuatan surfactant dengan
memanfaatkan penggunaan lignin di dalamnya (24,99%).
Kata kunci : Pembuatan, Kacang, Suhu, Waktu

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 442

STUDI PEMBUATAN TABLET MINUMAN UMBI BIT (BETA VULGARIS L)


BERKARBONASI (EFFERVESCENT)
Abstrak

Retno Kurniasih dkk


Univ. Sahid Jakarta

Perhatian masyarakat kini semakin meningkat terhadap pangan fungsional. Umbi bit dapat
mendetoksifikasi darah, merangsang fungsi sel hati dan melindungi saluran empedu dan hati,
menghambat penumpukan lemak pada hati, mencegah serangan jantung dan penyakit arteri serebral,
serta mencegah tumor. Komponen yang berperan adalah betanin yang mampu disintesis menjadi
kolin dalam tubuh. Umbi bit memiliki flavor tanah yang kurang menyenangkan, dan belum
dimanfaatkan secara maksimal. Diperlukan produk olahan yang dapat membawa efek positif bagi
kesehatan secara maksimal dan disukai, yaitu serbuk minuman berkarbonasi (effervescent) umbi bit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Na-bikarbonat dan asam sitrat
terhadap mutu serbuk effervescent umbi bit sehingga dapat diperoleh konsentrasi yang seimbang.
Rancangan eksperimen yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan dua
faktor, yaitu konsentrasi Na-bikarbonat (39%, 49%, 59%) dan konsentrasi asam sitrat (15%, 25%,
35%) dengan dua kali pengulangan. Analisis data dilakukan dengan Analisis Varian untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan mutu antar taraf dalam perlakuan. Bila ada perbedaan dilakukan uji Duncan
Multiple Range Test. Pengujian mutu dilakukan melalui uji kimia (kadar air, pH, uji spektrofotometer),
uji fisik (persentase volume buih, kelarutan), serta uji organoleptik melalui uji mutu hedonik dan uji
penjenjangan (penampakan buih, warna, aroma umbi bit dan rasa). Berdasarkan pengamatan, serbuk
effervescent umbi bit yang memiliki mutu terbaik dihasilkan dengan konsentrasi
Na-bikarbonat 59% dan konsentrasi asam sitrat 35% karena memiliki pH 5.25 (komponen
betanin tetap stabil), persentase volume buih yang paling maksimal (20.4%), tingkat kelarutannya
sebesar 99.9596%, memiliki kadar air 0.25%, skor penampakan buih 3.9 (volume agak kecil), warna
4.3 (merah tua), aroma umbi bit 5.3 (kurang kuat), rasa 3.4 (asam manis kurang kuat), tingkat
penjenjangan ratarata 0.2192.
Kata kunci : umbi bit, betanin, effervescent, Na-bikarbonat, asam sitrat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 443

STUDI PERBANDINGAN KUALITAS GELATIN DARI LIMBAH KULIT IKAN


TUNA (THUNNUS SPP.) KULIT IKAN PARI (DASIATIS SP.) DAN TULANG
IKAN HIU (CARCARIAS SP.) SEBAGAI PENYEDIA ALTERNATIF GELATIN
HALAL
Abstrak

Doni Muhammad Irawan, Indra Kristiana, Mahrus Ali Samudra Aditia


Univ. Brawijaya Malang

Gelatin mempunyai banyak kegunaan, dan amat luas penggunaannya di segala bidang
khususnya untuk produk pangan. Selama ini dipasaran banyak gelatin yang berasal dari kulit dan
tulang babi, bahkan sebesar 41,4% produk gelatin dunia diekstraksi dari kulit babi. Untuk mengatasi
kelangkaan gelatin halal di pasaran, perlu dicari alternatif bahan baku dalam pembuatan gelatin.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode ekstraksi gelatin halal dari limbah kulit
ikan tuna, tulang ikan hiu dan kulit ikan pari dengan menggunakan HCl 4 %, memberikan informasi
tentang alternatif pembuatan gelatin halal, memberikan nilai tambah terhadap limbah perikanan serta
mendapatkan kualitas gelatin terbaik dari bahan baku limbah perikanan. Rancangan penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 3 faktor yaitu jenis bahan baku
(kulit ikan tuna, kulit pari, tulang hiu), lama perendaman dalam asam (24 jam, 36 jam) dan suhu
ekstraksi (60 0C, 80 0C). Analisis parameter uji yang dilakukan terdiri dari kadar protein, kadar lemak,
kadar abu, kadar garam, nilai pH, Viskositas, kekuatan gel dan titik jendal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jenis bahan baku berpengaruh nyata terhadap kadar lemak, kadar air, kadar
garam, kekuatan gel dan viskositas gelatin yang dihasilkan. Lama perendaman berpengaruh nyata
terhadap kadar protein, kekuatan gel dan titik jendal gelatin yang dihasilkan. Suhu ekstraksi
berpengaruh nyata terhadap rendemen gelatin yang dihasilkan. Sedangkan interaksi ketiga faktor
tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan. Dengan demikian Limbah
kulit tuna, kulit pari dan tulang hiu dapat dimanfaatkan sebagai alternatif gelatin halal, selain itu
dapat meningkatkan nilai tambahnya. Kombinasi perlakuan yang terbaik dalam penelitian adalah pada
gelatin yang terbuat dari tulang hiu dengan lama perendaman 36 jam dan suhu ekstraksi 80 0C yaitu
dengan Viscositas 5,65 cps, kekuatan gel 72,75 mm/kg.s, TitikJendal 12,45 0C, Rendemen 19,9 %,
Nilai pH 3,2, Kadar Protein 83,8 %, Kadar Lemak 1,425 %, Kadar Abu 4,87 %, Kadar Air 7,02 % dan
Kadar Garam 3,63 %.
Kata kunci : limbah perikanan, gelatin halal, ekstraksi.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 444

STUDI PERIKANAN LAMPARA DASAR DAN PERMASALAHANNYA DI DESA


TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT
Bayu Permana dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 445

STUDI POTENSI KERAGAMAN MAKROFAUNA TANAH SEBAGAI


BIOINDIKATOR KUALITAS TANAH DI PAPUA
Dwi Cahyani dkk
Univ. Negeri Papua Manokwari

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 446

STUDI SEISMIK ANISOTROPI DI LABORATORIUM PADA SAMPLE BATUAN


YANG MENGANDUNG FLUIDA
Ade Shita E. Nst dkk
Inst. Teknologi Bandung

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 447

STUDI SIFAT MEKANIK ROTAN LAMINASI JENIS ROTAN BATANG


(CALAMUS ZOLLINGERI BECCARI), SERTA VARIASINYA PADA BERBAGAI
PENYUSUNAN LAPISAN BERDASARKAN POSISI KETINGGIAN DALAM
BATANG
Abstrak

YUSFIAN LOMO ,MUSTAMIN,VERDYANTORO B. S.


Kehutanan Univ. Hasanuddin Makassar

Rotan laminasi merupakan rotan yang dihasilkan dari penggabungan beberapa bagian tengah
rotan dengan perekat menjadi berbentuk seperti rotan atau balok kayu, dengan harapan laminasi
yang terbentuk akan memiliki sifat-sifat keunggulan yang lain dari rotan utuh. Program penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik rotan laminasi jenis Rotan Batang (Calamus zollingeri
Beccari), serta variasinya pada berbagai penyusunan lapisan berdasarkan posisi ketinggian dalam
batang. Hasil penelitian ini diharapkan akan mendorong terciptanya teknologi pemenfaatan limbah
rotan yang lebih bernilai ekonomi
Hasil analisis ragam yang telah dilakukan diketahui bahwa sifat mekanik antara perlakuan
rotan hanya berpengaruh nyata pada sifat keteguhan lentur pada batas patah (MOR) dan batas
proporsi (MOE). Perlakuan yang berpengaruh tidak nyata pada sifat mekanik yaitu keteguhan tekan,
keteguhan geser, keteguhan tarik dan keteguhan pukul. Namun nilai sifat mekanik rotan laminasi
tersebut tetap menunjukkan kecenderungan menurun seiring meningkatnya posisi ketinggian dalam
batang. Sifat mekanik rotan laminasi ini dipengaruhi oleh sifat fisik rotan yaitu berat jenis dan tebal
dinding sel serta panjang sel rotan. Sifat-sifat mekanik rotan atau kekuatan rotan sangat erat
kaitannya dengan berat jenis. Semakin tinggi berat jenis, sifat-sifat kekuatan rotan juga semakin
tinggi.
Kata kunci : Rotan Batang, Rotan Laminasi, Sifat Mekanik

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 448

STUDI TENTANG KEAMANAN PANGAN MELALUI DETEKSI KANDUNGAN


UNSUR BABI DENGAN METODE IMUNODIFUSI DALAM PRODUK BAKSO
SAPI DI WILAYAH KODYA MALANG

Abstrak

Khoirul Anam, Hikmah Ali, Catur Budi Prayitno


Jurusan Teknologi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan Perikanan
Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Teknologi Industri Peternakan Univ. Muhammadiyah Malang

Pangan dikatakan aman apabila tidak terdapat unsur-unsur yang berbahaya bagi manusia,
baik berasal dari mikroorganisme ataupun bahan-bahan berbahaya yang sengaja ataupun tidak
sengaja terkonsumsi sehingga mempengaruhi perubahan fungsi fisiologi tubuh, akibatnya kondisi
homeostatis tidak tercapai. Bahan-bahan makanan asal hewani walaupun mungkin tidak mengganggu
fungsi fisiologis tubuh, ada beberapa yang tidak dihalalkan bagi umat muslim untuk dikonsumsi
antara lain binatang bertaring, binatang amphibi dan babi. Keberadaan babi dan unsur-unsurnya
menjadikan bahan makanan tidak aman untuk dikonsumsi. Bakso adalah olahan hasil ternak yang
berasal dari Cina, yang semula dibuat dari daging babi. Di Indonesia dikembangkan dengan berbagai
macam daging. Sebagian masyarakat Indonesia yang tidak menghiraukan masalah halal dan haram,
bagi umat muslim masih banyak menggunakan daging babi baik seluruhnya ataupun sebagian untuk
membuat olahan bakso.
Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi adanya unsur babi pada produk bakso tanpa kemas
(bakso keliling dan bakso depot) yang beredar di Kodya Malang. Adapun unsur babi yang berupa
protein merupakan antigen dimana perlu antibodi untuk pendeteksiannya. Metode imunodifusi
dianggap paling mudah diaplikasikan dan cukup murah. Metode imunologi dipergunakan dalam
penelitian ini dimana dimulai dengan memberikan antigen babi dengan cara penyuntikan ekstrak
daging babi pada kelinci yang specific pathogen free (SPF).
Kata kunci : lahan; Daging Babi; Imunodifusi

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 449

STUDI TENTANG KEMAMPUAN PENGLIHATAN IKAN KEMBUNG


PEREMPUAN (RASTRELLIGER NEGLECTUS) DALAM MEMBEDAKAN
DIAMETER LINE PADA ALAT TANGKAP HAND LINE
Dolfry Y. Batmomolin dkk
Univ. Pattimura Ambon

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 450

STUDI TENTANG PENGARUH MEDAN MAGNET DALAMPROSES DEPOSISI


LAPISAN FILM TIPIS PADA REAKTOR OPPOSED TARGET MAGNETRON
SPUTTERING (OTMS)
Abstrak

Wulan Anggraeni, Akfiny Hasdi Aimon, Habibullah Akbar


Inst. Teknologi Bandung

Magneto spuutering merupakan proses sputtering yang menggunakan medan magnet. Medan
magnet digunakan agar elektron yang terbentuk pada proses sputtering terperangkap di dekat
medan magnet tersebut sehingga proses resputtering pada film dapat dihindari. Elektron yang
terperangkap pada sebuah medan magnet dapat dijelaskan oleh hukum Lorentz yang menyatakan
korelasi antara gaya listrik dengan gaya magnet. Medan magnet cincin merupakan salah satu cara
untuk mendapatkan sebuah medan magnet yang tidak seimbang (unbalance magnet) sehingga
proses resputtering dapat dihindari. Penggunaan medan magnet cincin ini telah dicoba dan ternyata
terbukti berhasil menumbuhkan sebuah material GMR dengan nilai magneto resistance-nya 15%.
Kata Kunci: Magnet cincin, magneto sputtering, Gaya Lorentz.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 451

STUDI UNDANG-UNDANG RI NO.23 TAHUN 2004 TENTANG KEKERASAN


DALAM RUMAH TANGGA DITINJAU DARI EFEKTIVITAS PELAKSANANNYA
DIDALAM MASYARAKAT (STUDI KASUS DKI JAKARTA DAN KABUPATEN
BOGOR)
L. Grace Orem Mastiana dkk
Ilmu Hukum Univ. Sahid Jakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 452

STUDY KESETIMBANGAN BIOSORPSI ION TEMBAGA OLEH ASPERGILLUS


NIGER
Abstrak

Andro Ambaroso, Anita Sugiarti, Puji Nurwidayat, Ilham faidzin


Teknik/ Teknik Kimia Univ. Muhammadiyah Purwokerto

Tujuan penelitian ini antara lian untuk megetahui pentingnya bakteri Asperglus niger dalam
menguraika tembaga. Serta mengoptimalka manfaat Aspergilus niger.
Pelaksananya dengan mencari sumber informasi mengenai bakeri Aspergilus sp. Juga
menghipun anggota penelitian.
Aspergillus niger dapat digunakan sebagai biosorben untuk biosorbsi logam berat tembaga. pH
merupakan factor yang penting pada proses biosorbsi tembaga oleh aspergillus niger, hal inio terlihat
dengan semakin banyaknya logam tembaga yang terserap oleh biomassa Aspergillus niger seiring
dengan semakin bertambahnya pH larutan. pH optimum untuk biosorbsi logam tembaga oleh
Aspergillus niger pada penelitian kali ini adalah pH 5 Model isoterm Langmuir dapat dipakai untuk
mengevaluasi kesetimbangan biosorbsi oleh Aspergillus niger. model isoterm Langmuir ini selanjutnya
dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah tembaga maksimal yang dapat terserap oleh biomassa
Kata kunci : Kesetimbangan, Ion, Tembaga

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 453

SUBSTITUSI UBI JALAR KUNING (IPOMOEA BATATAS) PADA PEMBUATAN


MIE BASAH SEBAGAI SUMBER VITAMIN A
Dwi Aji Sujatmiko dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 454

TEKNOLOGI BIODEGRADASI DAN BIOFILTRASI UNTUK TREATMENT AIR


TERPRODUKSI (PRODUCE WATER PENGEBORAN MINYAK LEPAS PANTAI)

Abstrak

Aditya A Yudhanto, DH Maulana, MUM Adam, A Prameswarie, Dwi Sartika


PS Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Teknologi Hasil Perairan Inst. Pertanian Bogor

Mengandung komponen minyak dan logam berat yang bila dibuang ke lingkungan secara
langsung dapat merusak lingkungan. Salah satu teknik untuk mengolah air terproduksi pengeboran
minyak bumi adalah biodegradasi dan biofiltrasi. Biodegradasi akan menguraikan unsur minyak
mentah menjadi senyawa H2O dan CO2 dengan cara penambahan bakteri. Biofiltrasi akan mengkelat
unsur logam berat Hg dalam air terproduksi dengan penambahan khitosan. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari efektifitas pemanfaatan bakteri perairan sebagai pendegradasi minyak mentah dan
pemanfaatan khitosan sebagai absorben logam berat (Hg) dalam air terproduksi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa campuran Pseudomonas sp., Mycobacterium sp. dan Arthobacter sp. Dapat
menurunkan konsentrasi Hg dari 43.37 ppb menjadi 38.73 ppb. Penambahan kitosan dapat
menurunkan Hg dari 38.73 ppb menjadi 26.89 ppb. Komponen hidrokarbon yang terkandung dalam
air terproduksi dapat diuraikan menjadi komponen yang lebih sederhana diakhir proses. Penurunan
konsentrasi Hg dan terurainya komponen kompleks hidrokarbon pada air terproduksi mengindikasikan
bahwa bakteri dan khitosan dapat digunakan untuk mengolah air terproduksi sebelum dibuang ke
lingkungan.
Kata kunci : Pseudomonas sp., Mycobacterium sp., Arthobacter sp., Air terproduksi,
Khitosan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 455

TEKNOLOGI PENYISIHAN LOGAM TIMBAL DENGAN METODE ELEKTRO


KOAGULASI PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KECIL PEWARNAAN LOGAM

Abstrak

Mahendra galih, Rachmat purnomo, Emi susanti


Politeknik Negeri Semarang, Semarang
Poltek Negeri Semarang

Seiring dengan kemajuan teknologi pemakaian logam berat pada kegiatan industri semakin
diperlukan. Untuk peningkatan proses produksi. Salah satu sentra industri yaitu industri pewarnaan
logam dengan metode anodisasi. Industri ini memanfaatkan logam aluminium sebagai bahan
bakunya. Proses ini dilengkapi dengan pewarnaan aluminium yang mengandung zat yellow brown.
Hasil uji terhadap limbah pembilasan proses pewarnaan aluminium di desa kalimati, Adiwerna, Tegal
menunjukan bahwa kandungan timbalnya adalah 73,976 mg/l. Limbah cair yang mengandung timbal
tersebut langsung dibuang ke selokan kemudian mengalir ke sungai kaligung sehingga berpengaruh
pada pengairan yang berdampak buruk pada kesehatan manusia, pertumbuhan tanaman dan
kehidupana biota air. Hal ini melampaui baku mutu air limbah berdasarkan Perda Jateng No.10 Tahun
2004 yang menyebutkan bahwa kandungan maksimum timbal bagi industri pelapisan logam adalah
0,1 mg/l. Untuk itu perlu adanya pengolahan limbah tersebut sehingga limbah yang dibuang
memenuhi standart aturan pembuangan limbah industri.
Kata kunci : Anodisasi, Timbal, Zat Yello Brown

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 456

TELEOPERASI ROBOT VIA INTERNET

Abstrak

Ahmad Mursid, Dadang Hardiputra, Muhtar Rosyid


PS Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Elektro Univ. Muhammadiyah Malang

Diantara bidang pengetahuan yang berkembang paling pesat dewasa ini adalah teknologi
informasi dan telekomunikasi. Khusus pada bidang teknologi informasi, perkembangan yang sangat
luar biasa pesat terjadi pada bidang internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan internet dalam
bidang komunikasi sangat berpengaruh pada kemajuan teknologi pada masa saat ini. Salah satunya
adalah teknologi teleoperasi, dimana manusia dapat mengoperasikan peralatan dari tempat lain yang
sangat jauh tanpa harus berada pada tempat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah sistem
teleoperasi robot melalui internet dengan menggunakan visualisasi, dimana visualisasi ini dapat
berupa grafik visualisasi, live video, grafik 3D. Teknologi teleoperasi atau teleotomasi, merupakan
teknologi yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dengan sistem secara otomatis dari
jarak yang jauh. Sistem telerobotik termasuk sistem dua arah, dengan pertukaran data antara
pengontrol sisi local (local site) atau client dan bagian pengendali sisi jauh (Remote Site) atau server
yang berlangsung dalam dua arah. Client mengirimkan data posisi robot yang diinginkan, sedangkan
dari arah server dikembalikan hasil posisi robot yang telah dikerjakan bahkan dapat pula disertai
dengan visualisasi (live video) gerakan robot. Robot yang digunakan adalah robot manipulator (Lynx5
Robot Arm). Penggunaan media internet sebagai penghubung antara peralatan yang dioperasikan
dengan operator yang mengoperasikan peralatan jarak jauh. Protokol transfer utama yang digunakan
oleh word wide web adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Ini adalah protokol aplikasi berbasis
client server yang dibangun diatas TCP (Transmission Control Protocol). Transaksi yang khas dari
HTTP ini client melakukan koneksi dengan server HTTP dan melakukan permintaan untuk sumber
yang diinginkan dan menunggu respon dari server.
Kata kunci : teleoperasi, telerobotic, visualisasi (WebCam), konsep jaringan TCP/IP,
lynx5 robot arm.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 457

TERAPI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENGATASI KECEMASAN BERBICARA


DISEPAN PUBLIK PADA MAHASISWA DENGAN KONSEP TERAPI KOGNITIF
TINGKAH LAKU (CBT)
Abstrak

Luluk Farida dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Banyaknya akstifitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-harai,baik itu
dalam menghadapi situasi -situasi yang menyangkut penilaian atau menjadi fokus perhatian orang
banyak tidak jarang membuat keadaan yang tertekan bagi mahasiswa tersebut dalam
menghadapinya. Seperti presentasi, tampil diatas panggung, mengemukakan pendapat atau menjadi
koordinator kelas, sehingga apabila hal ini dibiarakan berlarut-larut maka akan membuatnya cemas
yang berlebihan dan dapat menghambat prestasinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
efektifitas terapi kelompok dengan konsep terapi kognitif-tingkah laku pada mahasiswa dalam
mengatasi kecemasan berbicara di depan publik dan mengetahui penilian subjek tehadap diri sendiri
setelah mengikuti terapi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatis semi eksperimental, karena tidak
melakukan pengendalian secara ketat terhadap variabel kontrol. Data yang diperoleh berasal dari
observasi langsung dan interview tindak lanjut dari tiap sesi yang dilakukan selama proses terapi.
Setelah dilakukan menindak lanjuti (evaluasi)setelah terapi ini selesai terapi masing -masing
memperoleh hasil yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan motivasi dan keinginan subjek dalam
mencapai hasil yang maksimal berbeda-beda pula, selain itu situasinya yang menyebabkan munculnya
kecemasan antara subjek yang satu dengan yang lainya juga berbeda. Namun demikian adanya
perubahan yang progrsif menunjukkan terapi kognitif-tingkah laku(cbt) ini efektif untuk diterapkan
pada mahasiswa yang mengalami kecemasan bebicara didepan publik.tidak hanya itu, subjek juga
dapat melakukanya sendiri ketika mengalami kecemasan tanpa harus bergantung pada terapis. Dan
penilainnya subjek selama megikuti sesi terapi sangat positif, hal ini dibuktikan ooleh subjek yang
berharap terapi dapat menindak lanjuti(evaluasi
Kata kunci : kecemasan, berbicara didepan publik.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 458

TEROBOSAN BARU DALAM PEMANFAATAN BIXA ORELLANA (KESUMBA


KELING) SEBAGAI PEWARNA ALAM LIPSTIK
Afifah dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 459

TOKSISITAS RIFAMPIN TERHADAP FETUS MENCIT (MUS MUSCULUS)


SWISS WEBSTER INTRAUTERUS
Adhi. Pranoto,Nyoman Surya Darma,Daniel Yavrein Tanggara
Biologi Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 460

TUMIRAH - YAYUK - SANTI - ALDA (STUDI TENTANG PERKEMBANGAN


ONOSMATIKA MASYARAKAT KOTA SURABAYA)
Hendy Nurrokhmansyah dkk
Univ. Airlangga Surabaya

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 461

UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI DAN ANTI FUNGI EKSTRAK METANOL,


ETANOL BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA LINN) DAN BAWANG PUTIH
(ALLIUM SATIVUM L.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS,
ESCHERICIA COLI RESISTEN DAN CANDIDA ALBICANS.
Abstrak

Muchamad Alfi S. dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Infeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, antara
lain bisa disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Upaya penemuan antimikrobia alami berguna
untuk menghindari terjadinya resistensi mikrobia oleh antibiotik sintesis. Oleh karenanya penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antimikrobia dari bawang merah (Allium cepa L.)
dan bawang putih (Allium sativum L.) terhadap bakteri S. aureus yang resisten ampicilin, E. coli yang
resisten kloramfenikol, dan juga pada jamur C. albicans.
Umbi bawang merah dan bawang putih dalam bentuk simplisia masing-masing disari secara
terpisah dengan pelrut metanol dan etanol dengan cara maserasi, dipekatkan dengan penguapan di
atas penangas air sampai didapat ekstrak kental metanol dan ekstrak kental etanol. Selanjutnya
diujikan pada bakteri yang telah disesuaikan menurut standart Mc. Farland 108 CfU/ml. Dibuat
konsentrasi untuk ekstrak etanol bawang merah 28,57% ; 14,289% ; 7,14% ; 3, 57% ; dan 1,78%.
Sedangkan untuk ekstrak metanol bawang merah dibuat seri konsentrasi : 21,43% ; 10,71% ; 5,36%
; 2,68% ; 1,34%. Untuk ekstrak etanol dan metanol dibuat seri konsentrasi 11,43% ; 5,71% ; 2,86%
; 1,43% ; 0,71%, untuk antifungi dibuat seri konsentrasi 50%, 25%, dan 10%.
Didapatkan hasil pada konsentrasi 5,36% ekstrak metanol bawang merah dapat menghambat
pertumbuhan S. Aureus, pada konsentrasi 21,43% dapat menghambat pertumbuhan E. coli. Untuk
ekstrak etanol pada konsentrasi 7,14% dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan konsentrasi
28,57% dapat menghambat pertumbuhan E coli. Untuk bawang putih, pada konsentrasi 2,86%
ekstrak metanol dapat menghambat pertumbuhan S aureus. Pada konsentrasi 5,71% dapat
menghambat pertumbuhan E coli. Untuk ekstrak etanolnya pada konsentrasi 2,86% dapat
menghambat pertumbuhan S aureus dan E coli pada konsentrasi 11,43%. Aktivitas antifungi
ditunjukkan dengan adanya hambatan pertumbuhan mikrobia dinyatakan dalam KHM.
Kata kunci : mikrobia, bakteri E coli dan S aureus, jamur C. albicans, ekstrak bawang
merah (Allium cepa L.), bawang putih ( Allium sativum L.)

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 462

UJI AKTIVITAS ANTI-KETOMBE EKSTRAK BUAH MENGKUDU (MORINDA


CITRIFOLIA L) TERHADAP TRICHPHYTON MENTAGROPHYTES DENGAN
METODE GORES SILANG
Bawon Triatmoko,Septi Dwi Wulandari,Arik Faiqo,Teguh Adi Prawira,Ni Luh Kadek Ika M
Farmasi Univ. Jember

Abstrak

Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang sering menimbulkan masalah kesehatan
seperti ketombe (Tinea capitis), kandidiasis, panu, kutu air, dan lain sebagainya. Tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk obat antiketombe adalah mengkudu (Morinda citrifolia L.). Penelitian Supriyanto
(1989) menginformasikan bahwa buah dan akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung
senyawa triterpenoid. Robinson (1995) dan Harbone (1987) menyatakan bahwa senyawa triterpenoid
dapat beraktivitas sebagai antijamur.
Sementara ini tidak diketahui jenis pelarut yang dapat menyari sebagian besar senyawaan
antijamur dalam buah mengkudu (jenis polar, semipolar, nonpolar). Selain itu, tidak diketahui
kekuatan senyawaan tersebut dibanding obat antijamur untuk infeksi jamur penyebab ketombe. Oleh
karena itu identifikasi potensi antiketombe terhadap senyawa-senyawa antijamur yang dikandung
buah mengkudu diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah aktivitas buah mengkudu sebagai obat
antiketombe.
Penelitian dilakukan terhadap buah mengkudu mentah dan matang. Ekstrak yang diujikan meliputi
heksana, diklorometana, etanol, dan air. Pengujian menggunakan kontrol negatif pelarut ekstrak dan
kontrol positif asam salisilat. Penentuan aktivitas antiketombe terhadap Trichophyton mentagrophytes
memakai metode gores silang dimana data yang diperoleh berupa diameter hambat (milimeter).
Hasil yang positif berhasil diperoleh dalam penelitian ini. Ekstrak yang memiliki daya hambat terhadap
pertumbuhan jamur uji yaitu ekstrak diklorometana buah mengkudu mentah dan matang , serta
ekstrak heksana buah mengkudu matang dengan diameter hambat secara berturut-turut 4,5 0,6
mm, 8,5 0,6 mm, dan 28,1 0,1 mm. Ketiga data tersebut berbeda secara signifikan pada = 0,05
dan = 0,01. Ekstrak heksana buah mengkudu matang menunjukkan daya hambat tertinggi dibanding
lainnya.
Ekstrak heksana buah matang selanjutnya diujikan dalam konsentrasi 5%, 15%, 25%, dan 35%
(b/v). Ekstrak tersebut dibandingkan dengan asam salisilat dengan rancangan konsentrasi yang sama.
Diameter hambat ekstrak heksana buah mengkudu matang dari konsentrasi terkecil sampai terbesar,
secara berurutan yaitu 19,0 0,3 mm, 22,1 1,4 mm, 25,0 1,3 mm, dan 29,5 3,2 mm.
Sedangkan diameter hambat asam salisilat dari konsentrasi terkecil sampai terbesar berturut-turut 4,5
0,4 mm, 14,8 1,5 mm, 17,5 1,0 mm, dan 19,1 2,0 mm.
Hasil uji anova satu arah pada data diameter hambat dari ekstrak heksana buah mengkudu
matang dan asam salisilat menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada taraf kepercayaan
95%. Berdasarkan analisa LSD (least significance difference) diperoleh kesebandingan daya hambat
antara ekstrak heksana buah mengkudu matang berkonsentrasi 15% dengan asam salisilat
berkonsentrasi 35%.
Kata kunci : Anti-Ketombe, Ekstrak Buah Mengkudu, Metode Gores Silang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 463

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM DAN FRAKSI AIR


EKSTRAK METANOLIK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA (L.) URB.)
DENGAN METODE LINOLEAT-TIOSIANAT DAN DPPH (ALPHA, ALPHADIPHENYL PISRYLHIDRAZIL)
Abstrak

Lucia Dhiantika Witasari dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya autooksidasi radikal
bebas dalam oksidasi lipid. Antioksidan sintetik seperti butil hidroksi anisol, propil galat, dan tert-butil
hidrokuinon menyebabkan karsinogenesis (Amarowicz et al., 2000). Maka eksplorasi antioksidan yang
berasal dari bahan alami seperti tanaman mengalami peningkatan, salah satunya pegagan (Centella
asiatica (L.) Urb.). Pegagan digunakan sebagai suplemen untuk fungsi otak. Khasiat ini kemungkinan
berhubungan dengan aktivitas antioksidan yang mencegah induksi peroksidasi lipid, sehingga
menghambat oksidasi diotak karena serangan radikal bebas. Ekstraksi senyawa dalam herba
pegagan dilakukan dengan maserasi menggunakan penyari metanol, kemudian difraksinasi dengan air
dan kloroform. Rendemen fraksi air = 2,25 % dan fraksi kloroform = 0,73 %. Aktivitas antioksidan
diuji dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazin) dan metode linoleat-tiosianat DPPH
merupakan radikal sintetik stabil yang terukur intensitasnya pada l 515 nm. Senyawa antioksid an
mereduksi radikal DPPH sehingga menurunkan konsentrasi DPPH yang mengakibatkan penurunan
absorbansi.. Pada metode linoleat-tiosianat, sebagai sumber radikal adalah asam linoleat yaitu asam
lemak tidak jenuh dengan dua buah ikatan rangkap yang mudah mengalami oksidasi membentuk
peroksida. Peroksida mengoksidasi ion fero menjadi ion feri. Ion feri bereaksi dengan amonium
tiosianat membentuk kompleks feri-tiosianat (Fe (CNS)3) berwarna merah yang terukur pada l490
nm. Adanya senyawa antioksidan menurunkan absorbansi karena pembentukan peroksida terhambat.
Dari penurunan absorbansi senyawa uji pada metode linoleat-tiosianat diketahui bahwa kedua fraksi
memiliki aktivitas antioksidan. Dengan metode DPPH didapatkan harga IC50 vitamin E = 16,03 g/ml,
IC50 fraksi kloroform = 327,59 g/ml, dan IC50 fraksi air = 188,9g/ml. Aktivitas senyawa
antioksidan fraksi air lebih besar daripada fraksi kloroform.
Kata kunci : Pegagan, antioksidan, DPPH, linoleat-tiosianat.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 464

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA CAKAR AYAM


(SELAGINELLA DOEDERLEINII HIERON), HERBA KELADI TIKUS
(TYPHONIUM FLAGELLIFORME (LODD) BL), DAUN DEWANDARU (EUGENIA
UNIFLORA LINN.) SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF PENCEGAHAN
PENYAKIT DEGENERATIF

Abstrak

Setyo Nurwaini, Yuntari R. Sofiana, Ismah R. Noor, Viesa Rahayu


Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Univ. Muhammadiyah Surakarta

Radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, diantaranya


infark miokard, aterosklerosis, dan abnormalitas DNA yang berakibat pada timbulnya kanker. Radikal
bebas dapat dinetralkan oleh senyawa yang bersifat antiradikal. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya
akan antiradikal sehingga eksplorasi antiradikal alami untuk mendapatkan antiradikal dengan tingkat
aktivitas dan keamanan yang tinggi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
potensi antiradikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus
dan daun dewandaru. Aktivitas antiradikal ditetapkan dengan menggunakan pereaksi DPPH (2,2difenil-1-pikrilhidrazil) dengan pembanding vitamin E. Ekstrak sampel uji diperoleh melalui maserasi
berkesinambungan. Berdasarkan penelitian aktivitas antiradikal dari ekstrak tumbuhan terutama
disumbangkan oleh senyawa fenolik. Oleh karena itu ditetapkan kadar fenol total dalam ekstrak
dengan pereaksi Folin-Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herba cakar ayam,
herba keladi tikus dan daun dewandaru memiliki aktivitas antiradikal. Nilai IC50 ekstrak herba cakar
ayam dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 135,75 g/ml, 51,24
g/ml, 95,26 g/ml. IC50 ekstrak daun dewandaru dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol
berturut-turut adalah 53,3 g/ml, 12,01 g/ml, 8,87 g/ml. Sedangkan IC50 ekstrak herba keladi
tikus dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 382,19 g/ml, 516,73
g/ml, 364,53 g/ml. Kadar fenol total (GAE) dalam ekstrak berkolerasi tinggi dengan aktivitas
penangkapan radikal.
Kata kunci : antiradikal, herba cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron), herba keladi
tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne), daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.),
kadar fenol total.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 465

UJI AKTIVITAS ANTIVIRAL EKSTRAK KLOROFORM RIMPANG REMU


MANGGA (CURCUMA MANGGA VAL.) TERHADAP INFEKSI VIRUS
NEWCASTLE DISEASE PADA TELUR AYAM BEREMBRIO
Abstrak

Ari Parmawati dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Indonesia mempunyai kekayaan alam hayati yang memberikan peluang besar untuk
dilakukannya penelitian tentang tanaman obat, diantaranya adalah rimpang temu mangga (Curcuma
mangga Val.). Potensi temu mangga sebagai anti kanker telah diuji oleh Prawoto (2004)
menggunakan sel myeloma diperoleh LC50 17,12 g/ml dan Nurkhasah (2002) menggunakan sel Raji
dan HeLa-S3 diperoleh LC50 masing-masing 0,974 l/ml dan 87,74 l/ml. Penelitian sebelumnya oleh
Muttaqin (2005) menyatakan bahwa rimpang temu mangga mempunyai aktivitas antiviral pada virus
tanaman Tobacco Mosaic Virus (TMV), ekstrak kloroformnya mempunyai harga IC50 sebesar 41,18
g/ml. Senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak adalah flavonoid, kuinon dan saponin,
sedangkan yang berfungsi sebagai agen antiviral adalah flavonoid dan saponin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiviral ekstrak kloroform rimpang temu
mangga terhadap virus Newcastle Disease. Ekstrak didapat dengan menggunakan metode Soxhletasi.
Metode penelitian menggunakan in ovo yaitu kultivasi virus yang dilakukan pada telur ayam
berembrio umur 9 hari dibagian ruang allantois. Virus didapat dari vaksin ND La Sota.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kloroform temu mangga mampu menghambat
pertumbuhan virus dengan nilai hambatan tertinggi 77,41% untuk konsentrasi ekstrak 1,4% b/v dan
nilai hambatan terendah 22,55% untuk konsentrasi ekstrak sebesar 0,056% b/v. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar hambatan pertumbuhan
virus. Harga IC50 (Inhibitory Concentration) dari ekstrak sebesar 0,3559% atau 3559 g/ml.
Kata kunci : antiviral, ekstrak kloroform rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.),
virus Newcastle Disease.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 466

UJI AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK KLOROFORM DAN METANOL DAUN


TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM L.) TERHADAP LARVA NYAMUK AEDES
AEGYPTI INSTRAR III.
Abstrak

Bagus Giarto dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Determinasi perlu dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa tumbuhan yang akan
digunakan benar-benar merupakan tumbuhan yang dimaksud (Nicotiana tabacum L.) dan
menghindari terjadinya kesalahan pengambilan sampel. Determinasi tanaman dilakukan di
Laboratorium Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
dengan
menggunakan buku Flora untuk Sekolah I di Indonesia (van Steenis, 2003), dan buku Taksonomi
Tumbuhan Spermathopyta (Tjitrosoepomo, 2000) diketahui bahwa sampel tumbuhan yang diteliti
adalah Nicotiana tabacum L. Hasil determinasinya adalah sebagai berikut: 1b-2b-3b-4b-6b-7b-10b11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-129b-135b-136b- 139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b156b-162b-163b-167b-169b-171b-177b- 179b-187b-190b-191b-192b-193a-194a (Solanaceae
Compositae) 1b-3a-4b
Nicotiana (Nicotiana tabacum L.).
Kata kunci : Ekstrak Kloroform, Metanol Daun Tembakau, Larva Nyamuk Aedes aegyptiin

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 467

UJI AKTIVITAS MUKOLITIK BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L.) SECARA


IN VITRO
Hidayati dkk
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 468

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK SERAI (ANDROPOGON MARGUS) SEBAGAI


INSEKTISIDA NABATI DALAM UPAYA MEMBERANTAS NYAMUK AEDES
AEGYPTI
Abstrak

Ema Kurniawati, Rani Indra Puspita, Yanur Setyaningrum, Sholihah


Biologi Univ. Muhammadiyah Malang

Di Indonesia jumlah penderita demam berdarah semakin meningkat setiap tahunnya. Hingga
akhir tahun 2005 ini jumlah penderita di seluruh Indonesia tercatat 50.196 kasus, dengan 701 di
antaranya meninggal. Selama ini masyarakat memberantas nyamuk dengan bahan kimia sehingga
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan hama menjadi resisten. Cara alternatif yang aman
untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan bahan alami. Salah satunya
tanaman serai yang mengandung senyawa alamiah seperti sitral, sitronela, geraniol, mirsera, nerol,
farsenol, methyl heptenon, dan dipentema. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan filtrat
tanaman serai sebagai insektisida Aedes aegypti pada semua stadium perkembangannya. Konsentrasi
filtrat tanaman serai yang paling efektif sebagai insektisida nabati pada Aedes aegypti. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian true eksperiment dan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 6 perlakuan: 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Masing-masing perlakuan diulang
tiga kali. Populasi penelitian adalah nyamuk Aedes aegypti yang diambil dari Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Vektor Reservoir dan Penyakit Salatiga. Alat yang digunakan dalam penelitian
Parut, Kain saring, Gelas ukur, Mangkok plastik, Gelas kimia, Timbangan sartorius, Corong, Pipet,
Kandang. Bahan yang digunakan yaitu telur Aedes aegypti, Serai dan Aquadest.
Hasil penelitian ini yaitu pada stadium telur filtrat serai belum menunjukkan pengaruh yang
nyata terhadap mortalitas Aedes aegypti sedang pada stadium larva, pupa, dan dewasa filtrat serai
sangat berpengaruh nyata terhadap mortalitas Aedes aegypti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa filtrat
serai yang tersusun atas senyawa sitronela sangat berpengaruh pada stadium larva, pupa dan
dewasa dibandingkan dengan stadium telur.
Kata kunci : Filtrat Serai, Aedes aegypti, mortalitas nyamuk.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 469

UJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BENTUK PIGMEN BUNGA MAWAR


KUNING (ROSSA SP) DALAM PRODUK MINUMAN (KAJIAN JENIS PELARUT
DAN JENIS FILLER)
Abstrak

SAYYIDAH IMAMATUL UMMAH, CHAMDA KOMARIA, ESA MAHARDIKA LESTARI


TPHP Univ. Muhammadiyah Malang

Zat pewarna alami yang bersifat lebih aman, dapat digunakan dan dikembangkan antara lain
dari pigmen karotenoid, kurkumin, antosantin dan pigmen lainnya, dimana pigmen-pigmen tersebut
dapat kita peroleh dari jaringan-jaringan tanaman yang ada disekitar kita. Antosantin termasuk
kelompok pigmen flavonoid yang berwarna kuning dan larut dalam air. Pigmen ini umumnya bersifat
memberikan warna putih dalam medium asam dan warna kuning pada medium alkali.
Tujuan penelitian ini, adalah: mencari dan mengolah sumber baru untuk mengurangi
ketergantungan terhadap fungsi pewarna sintetik. Selain itu sebagai usaha penganekaragaman bunga
mawar kuning sebagai zat pewarna alami.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu tahap ekstraksi dan identifikasi pigmen, dan uji
respon pemberian bubuk pigmen terhadap kualitas warna produk minuman (sari buah). Penelitian
tahap pertama meliputi tahapan ekstraksi, dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) yang disusun secara sederhana dengan satu faktor yaitu jenis pelarut (aquades: asam sitrat
dan aquades:HCl:etanol). Tahapan aplikasi dilakukan dengan menggunakan rancangan acak
kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua factor yang diulang sebanyak 3 kali yaitu:
Faktor I : jenis filler dan Faktor II : konsentrasi pemberian pigmen bubuk (2%, 3%, 4%)
Hasil penelitian menunjukan bahwa bunga mawar kuning mengandung antosantin berjenis
kuersetin (flavonol) dan viteksin (flavon). Pigmen yang dihasilkan pelarut aquades:asam sitrat
berwarna kuning tua, sedangkan aquades:HCl: etanol berwarna hijau tua. Sehingga tidak sesuai
untuk ekstraksi mawar kuning. Maka untuk tahap penelitian selanjutnya digunakan pelarut
aquades:asam sitrat (P1). Perlakuan jenis filler pada pigmen bubuk berpengaruh terhadap absorbansi,
nilai pH, intensitas warna L, +a dan +b. Penambahan filler pada pigmen antosantin nilai L (lightness)
pati yaitu sebesar 83,867 lebih tinggi dibanding nilai L dekstrin dan CMC, sedangkan nilai a+(merah)
pada CMC paling tinggi yaitu 8,067 dan nilai b+(kuning) tertinggi pada dekstrin yaitu 24,667. Pada
uji organoleptik tekstur panelis lebih menyukai bubuk pigmen warna kuning filler pati dengan skor
3,87. Sedangkan aplikasi pada produk minuman intensitas warna L, a+ dan b+ terjadi berbeda
nyata, dikarenakan pemberian konsentrasi pigmen yang diberikan.
Kata kunci : mawar kuning,pewarna, makanan

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 470

UJI IN-VIVO PENURUNAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH DENGAN


PEMBERIAN ASAM SITRAT PADA KELINCI (ORYCTOLAGUS CUNICULUS)
SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN NEPHROLITHIASIS PADA
PENDERITA HYPERCALCEMIA
Abstrak

Mario Sentosa,Zamrotul Izzah,Rani Nur Badriyah


Univ. Airlangga Surabaya

Mengetahui kemampuan asam sitrat terhadap penurunan resiko batu ginjal yang diujikan
secara in-vivo pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Pemberian secara per oral. Cairan diberikan
melalui catheter menggunakan mouth block. Pasang mouth block pada saat hewan dalam posisi
duduk. Tekan rahang kelinci dengan ibu jari telunjuk pada saat memasang mouth block. Celupkan
catheter kedalam minyak mineral, kemudian kenakan sampai ke lubang pada mouth block. Catheter
harus dimasukkan 20-25 cm. Untuk membuktikan bahwa catheter sampai di oesophagus dan tidak di
trachea, celupkan ujung catheter ke beakerglass yang berisi air. Adanya gelembung udara
menunjukkan bahwa posisi salah.
Injeksikan cairan melalui catheter, bilas dengan aqua bidestilata sehingga volume cairan yang
dimasukkan sama untuk setiap kelompok perlakuan.
Dari hasil penelitian diperoleh profil CaCO3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan terapi asam
sitrat. .Asam sitrat dapat menurunkan absorpsi kalsium dengan mekanisme pembentukan kompleks
kalsium sitrat yang mengendap di intestinal dan sukar diabsorpsi. Kondisi perlakuan belum mampu
menyebabkan hypercalcemia pada kelinci. Asam sitrat dapat meningkatkan ekskresi kalsium dari
tubuh yang terlihat dari meningkatnya kristal kalsium dalam urin. Berdasarkan data eliminasi,
pemberian asam sitrat dalam 24 jam post-dose dapat meningkatkan jumlah kalsium yang terabsorpsi.
Kata kunci : Kadar Kalsium, Asam Sitrat, Hypercalcemia, Nephrolithiasis

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 471

UJI PENINGKATAN LIBIDO (UJI APHRODISIAC) INFUSA BIJI LABU


KUNING (CUCURBITA MOSCHATA DUCH) TERHADAP MENCIT PUTIH (MUS
MUSCULLUS) JANTAN
Abstrak

Muhammad Alfi Sukron dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Telah dilakukan penelitian uji peningkatan libido (uji Aphrodisiac) infusa biji Labu Kuning
(Cucurbita moschata Duch) terhadap Mencit putih (Mus muscullus) jantan yang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya peningkatan libido (Aphrodisiac) dan mengetahui besarnya
peningkatan libido (Aphrodisiac) dari infusa biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) terhadap
hewan uji mencit putih (Mus muscullus) jantan. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan
rancangan uji acak lengkap. Hewan uji yang digunakan dibagi dalam 5 kelompok dosis, masingmasing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit putih jantan yang diberi perlakuan uji peningkatan libido
dan 5 ekor mencit putih betina tanpa perlakuan. Dosis infusa biji Labu Kuning yang digunakan adalah
1 gram/Kgbb, 2 gram/Kgbb, 4 gram/Kgbb. Sebagai kontrol positif digunakan Viagra 0.00007143
gram/Kgbb dan digunakan kontrol negatif CMC Na 0.5%. Data yang diperoleh dari penel itian ini
berupa jumlah introduction, climbing, dan coitus dari hewan uji yang dianalisis dengan metode
Kolmogorov-Smirnov dan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA), dengan taraf kepercayaan
95%. Dari hasil analis tersebut disimpulkan bahwa infusa biji Labu Kuning mempunyai efek untuk
meningkatkan libido terhadap hewan uji mencit putih jantan. Besarnya frekuensi jumlah introduction
dan coitus dari infusa biji Labu Kuning terbesar adalah pada dosis 4 gram/Kgbb yang menunjukkan
efek introduction 47.43%, efek climbing 100%, dan efek coitus 100%.
Kata kunci : Peningkatan Libido, Biji Labu Kuning, Mencit Putih

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 472

UJI PERTUMBUHAN CENDANA (SATALUM ALBUM) DENGAN INANG


CEMARA UDANG (CASUARINA EQUISETIFOLIA) DI LAHAN KRITIS (LAHAN
PASIR PANTAI DAN KAPUR)
Sony Hartono, Dewi Indriasari, Agung Kurniawan, Meri Irianti A.L, Endah Betta N, Adi Gustomo
Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Cendana yang habitatnya di tanah berkapur ternyata dapat ditumbuhkan di pasir pantai
dengan inang cemara udang. Pertumbuhan cemara udang terbaik pada pasir pantai diperoleh pada
perlakuan media pasir pantai yang diberi pupuk kandang 25 % dan diinokulasi dengan Frankia dan
atau tanpa Mikorisa. Pertumbuhan cemara udang pada tanah berkapur (tanah Wanagama) kurang
baik. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan tanah Wanagama yang diberi pupuk kandang 50% dan
diinokulasi dengan Frankia dan Mikorisa.
Pembuatan jam pisang raja bertujuan untuk menghasilkan jam pisang raja yang memiliki
karakteristik yang disukai konsumen, serta mengembangkan teknologi tepat guna pembuatan jam
pisang raja yang dapat dilaksanakan dalam skala industri rumah tangga.Jika teknologi pembuatan
jam pisang raja diketahui, diharapkan kegiatan produksi tersebut mampu menciptakan lapangan kerja
baru bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jam pisang raja yang
belum pernah ada di pasaran merupakan peluang untuk mengembangkan produk ini. Formulasi
diperoleh dengan percobaan. Hasil formula yang didapat diujikan kepada konsumen dan data yang
diperoleh diolah dengan uji T. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pad dua sampel
yang diujikan. Tingkat penerimaan konsumen terhadap jam pisang raja cukup baik, yakni 87%. Hal
ini berarti kesediaan konsumen untuk membeli jam pisang raja cukup tinggi.
Kemasan yang digunakan pada jam pisang ini berupa kemasan sachet dengan panjang + 15
cm dan diameter + 1,2 cm. Kemasan sachet ini membuat jam lebih praktis dan efisien dalam hal
penggunaannya. Konsumen tidak perlu repot-repot membawa satu botol jam dan spatula untuk
mengoles pada waktu bepergian. Banyaknya jam dalam kemasan ini pas untuk sekali pemakaian
sehingga sisa kemasan dapat langsung dibuang. Biaya produksi per bulan adalah 3.587.662,5 rupiah.
Tiap bulannya diproduksi 3750 sachet @ 20 gram. Kemasan yang diedarkan ke pasaran adalah dalam
bentuk pack. Tiap pack berisi 5 sachet. Pabrik akan mencapai titik BEP (Break Even Point) setelah
menjual 4051 pack. Jika semua produk yang dibuat laku dijual semua, maka pabrik mencapai titik
BEP selama 6 bulan.
Kata kunci : Cendana, Cemara Udang, Lahan Kritis

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 473

UJI SIFAT FISIK PAKAN UNTUK MENGATASI PEMALSUAN BAHAN


PROTEIN HEWANI
Fauzan Latief dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 474

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL 70% BEBERAPA SPESIES PIPER YANG


TUMBUH DI INDONESIA TERHADAP SEL MYELOMA
Abstrak

Prihantini Kurnia Sari dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi.
Berbagai cara penyembuhan yang dilakukan masing-masing mempunyai kelemahan. Oleh karena itu,
penelitian untuk menemukan alternative obat kanker perlu terus dilakukan. Beberapa tumbuhan yang
dapat dikembangkan sebagai antikanker adalah spesies Piper yaitu Piper nigrum L., Piper cubeba L.,
Piper retrofractum Vahl., dan Piper betle L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik
dan LC50 dalam ekstrak etanol 70 % Piper nigrum L., Piper cubeba L., Piper retrofractum Vahl., dan
Piper betle L. Uji sitotoksik dilakukan terhadap ekstrak etanol 70 % dari buah Piper nigrum , buah
Piper cubeba , buah Piper retrofractum, dan daun Piper betle. Bagian tanaman yang digunakan
dikeringkan dan diserbuk, selanjutnya diekstraksi dengan etanol 70 % menggunakan metode
maserasi. Ekstrak etanol 70 % yang diperoleh diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel myeloma
secara MTT assay.
Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa nilai LC50 ekstrak etanol 70 % Piper nigrum adalah 28,314
g/ml. Sedangkan ekstrak etanol Piper nigrum , Piper cubeba, Piper retrofractum , dan Piper betle
mempunyai aktivitas sitotoksik yang lebih rendah dengan LC50 berturut-turut 76,033 g/ml, 141,579
g/ml, dan 346,74 g/ml.
Kata kunci : uji sitotoksik, sel myeloma, spesies Piper, MTT assay.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 475

UJI SUMBER KALIUM ORGANIK TERHADAP KANDUGAN BIOAKTIF


TANAMAN OBAT (GINSENG, KUNCI PEPET DAN KUNIR PUTIH)
Abstrak

Apriyanto
Budidaya Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta

Obat-obatan kimiawi berdampak buruk bagi manusia karena adanya residu yang
membahayakan disamping itu harga obat-obatan kimiawi sangat mahal. Disisi lain banyak tanaman
obat-obatan yang bisa menggantikan obat kimiawi dan tidak berefek buruk bagi manusia. Tanaman
obat-obatan sangat responsif terhadap pupuk kalium, pupuk kalium diduga dapat meningkatkan
kandungan bioaktif tanaman obat-obatan
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian adalah untuk mengetahui
apakah tanaman obat bisa menggantikan obat kimiawi dan apakah pupuk organik kalium bisa
meningkatkan kandungan bioaktifnya Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan dasar
Rancangan Acak Lengkap (RAL) fakorial dengan 2 perlakuan (Faktor) dan 3 ulangan. Faktor-faktornya
sebagai berikut : Faktor-faktornya sebagai berikut : Faktor pertama adalah Macam Tanaman Obat
(M), yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : M1 = Tanaman Ginseng. M2= Tanaman Kunci pepet, M3 =
Tanaman Kunir Putih. Faktor kedua adalah Dosis Pupuk Kalium Organik (K), yang terdiri dari 4 taraf,
yaitu : K0 = Tanapa pupuk Kalium organik (Kontrol), K1 = Dosis 15 ton/ha, K2 = Dosis 30 ton/ha,
K3= Dosis 45 ton/ha. Analisis data menggunakan sidik ragam (Analisis variance), sedang perlakuan
yang berbeda nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Duncan (Duncan Multiple Range
Test) taraf nyata 5 %.
Kesimpulan : 1. Macam tanaman obat berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati
kecuali jumlah anakan. 2. Dosis kalium organik juga berpengaruh nyata terhadap semua parameter
kecuali jumlah anakan. 3. Interaksi antara macam tanaman obat dan dosis kalium organik
berpengaruh nyata terhadap berat kering brangkasan, berat rimpang segar dan berat rimpang
kering. 4. Kandungan obat rimpang ginseng lebih lengkap apabila dibanding kunci pepet dan kunir
putih. 5.Semakin meningkat pemupukan kalium semakin meningkat kandungan obat rimpangnya.
Kata kunci : Kalium Organik, bioaktif, tanaman obat

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 476

UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA FRAKSI METANOL, ETIL


ASETAT DAN N-HEKSANA UMBI TANAMAN KELADI TIKUS (TYPHONIUM
FLAGELLIFORME)
Abstrak

RAHMAT RASMAWAN ,RIA APRILLIA ,TUTI KURNIATI


PENDIDIKAN MIPA-FKIP Univ. Tanjungpura Pontianak

scene and Telah dilakukan penelitian terhadap aktifitas biologik dengan metode Brine Shrimp
Lethality Test dan golongan senyawa dalam ekstrak fraksi methanol, etil-asetat, dan n-heksana umbi
tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume ). Tujuan adalah untuk mengetahui
aktifitas biologik serta memperoleh gambaran golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak
fraksi methanol, etil-asetat, dan n-heksana umbi tanaman keladi tikus (Typhonium
flagelliforme(Lodd.) Blume ).Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu maserasi dengan
pelarut methanol, lalu dipartisi dengan pelarut n-heksan, dan etil-asetat. Fraksi methanol, etil-asetat,
dan n-heksana selanjutnya diuji aktivitas biologik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test dan uji
fitokimia.Hasil dari uji fitokimia menunjukkan bahwa dalam ekstrak fraksi methanol umbi tanaman
keladi tikus (Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume ) terdapat golongan senyawa alkaloid dan
terpenoid, fraksi etil-asetat terdapat golongan senyawa alkaloid, dan terpenoid, fraksi n-heksana
terdapat golongan senyawa alkaloid, saponin, dan terpenoid.Berdasarkan hasil perhitungan LC50
menggunakan program analisis Probit Finney diperoleh bahwa LC50 fraksi methanol umbi tanaman
keladi tikus sebesar 476 ppm, fraksi atil-asetat 476 ppm, dan fraksi n-heksana 476 ppm dan dapat
disimpulkan bahwa senyawa dalam ketiga fraksi tersebut bersifat anti insektisida.
Kata kunci : Uji aktivitas biologik, skrining fitokimia, umbi tanaman keladi tikus
(Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume )

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 477

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMALB NEGERI


GEDANGAN JURUSAN TUNA GRAHITA PADA MATERI KIMIA DENGAN
POKOK BAHASAN LARUTAN ASAN DAN BASA
Abstrak

Yuniarto Suwardi,Ari Tri Nurani,Miftakhul Ilmi S.P,Ahmad shobirin


Univ. Negeri Surabaya

Upaya dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan pada SLB sudah dilakukan dalam
upaya mencapai tujuan negara Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya dengan mendirikan Sekolah Luar Biasa pada daerah, membuat kurikulum
untuk siswa SLB. Pada saat ini telah terjadi ketidak seimbangan terhadap berlakunya kurikulum di
SLB. Sebagai misal, Pada SMALB Negeri Gedangan terjadi ketidak seimbangan pada kurikulum IPA
tahun 2002. ketidak seimbangan tersebut terjadi pada pembagian alokasi waktu untuk belajar IPA
tidak sesuai,. Hal ini mengakibatkan tujuan kurikulum IPAtidak tercapai. Selain faktor diatas ditambah
faktor dari tenaga pengajar yang bukan dari pengajar lulusan IPA. Sehingga proses pembelajaran IPA
khususnya Kimia tidak berjalan efektif.
Dari permasalahan di atas, peneliti memberikan inovasi baru dalam memberikan solusi
terhadap proses pembelajaran yang kurang efektif bagi siswa SMALB Negeri Gedangan jurusan tuna
grahita dalam mempelajari materi Kimia. Peneliti mendapatkan beberapa hasil sebagai berikut: Pada
putaran I test hasil belajar siswa secara klasikal mencapai ketuntasan belajar 0 %, putaran II 66,7 %,
putaran III 66,7 % dan putaran terakhir 83,33 %. Respon siswa SMALB Negeri Gedangan jurusan
tuna grahita dalam mempelajari Kimia pokok bahasan larutan asam dan basa mendapat respon positif
dari siswa. Siswa yang merespon jawaban sangat termotivasi 66,7 %, cukup termotivasi 16,7 %,
kurang termotivasiu 16,7 %. .
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran langsung yang
dimodifikasi dengan penerapan media pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang menarik,
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Kata kunci : Pendidikan SMALB, Kurikulum IPA, Tuna Grahita, Proses Pembelajaran,
Tenaga pendidik

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 478

UPAYA MENGATASI KINERJA PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU DENGAN


PENAMBAHAN HIGH QUALITY FEED SUPLEMENT PADA PAKAN SAPI
PERAH PETERNAKAN FRIESIAN HOLSTEIN
Muhlisin dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 479

UPAYA MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH BENIH LELE DUMBO


(CLARIAS GARIEPINUS L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN MICROCOCCUS
SP., SERRATIA SP. DAN ENTEROBACTER SP. MELALAUI VAKSINASI
Etika Purna Wanita dkk
Univ. Negeri Padang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 480

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TANAH GOHONG UNTUK PEKERJAAN


LAPIS PONDASI BAWAH

Abstrak

Jainudin, Arian, Arif Julianto


Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Palangkaraya
Univ. Muhammadiyah Palangkaraya

Material tanah untuk pekerjaan lapis pondasi bawah sebelum digunakan hendaknya memenuhi
standard bahan baku mutu (batasan spesifikasi), namun material tanah ini dianggap belum mencapai
kualitas, ini terlihat secara visual kadar air melewati kadar optimum, berplastis tinggi dan tidak
mengandung buturan.
Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas tanah Gohong. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu dilakukan dengan pemeriksaan di laboratorium antara lain memiliki CBR
Laboratorium 10 % setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan 100 %, Batas Cair maksimum 10 %
dan Indeks Plastisitas maksimum 10 % serta batu pecah bila di uji Abrasi maksimum 40 %
Adapun metode pelaksanaan dilakukan melalui uji laboratorium, masing masing material tanah akan
di uji.
Dari hasil penelitian dengan komposisi tanah 40% dan pasir 60% pada uji atterberg dan CBR
laboratorium memenuhi nilai spesifikasi yang telah ditentukan sebagai campuran lapis pondasi bawah
(plasticity indeks 5,37% dengan batasan maksimal 10% dan CBR laboratorium 100% adalah 10,40%
dengan batasan minimum 10%).
Kata kunci : Analisa Saringan, Berat Jenis, Batas batas Atterberg, Pemadatan, CBR
Laboratorium

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 481

UPAYA PEMANFAATAN BALL CLAY CAP KALA UNTUK PENJERNIHAN AIR


GAMBUT
Abstrak

ADERYA MONIKA ,UMMI FAUZIAH ,TIKA APRIANTINI


P.MIPA Univ. Tanjungpura Pontianak

Kalimantan Barat merupakan daerah dengan luas areal lahan gambut yang sangat luas.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat Kalimantan Barat, terutama di daerah pedesaan kesulitan
mendapatkan air bersih. Air yang dikonsumsi oleh warga masyarakat umumnya adalah air gambut
yang memiliki kualitas yang kurang baik, yaitu berwarna coklat sampai hitam dengan tingkat
keasaman yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, perlu upaya pengolahan air
gambut menjadi air bersih yang layak diminum. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan
memanfaatkan Ball Clay Cap Kala, yang merupakan salah satu sumber mineral Kalimantan Barat
sebagai pengganti tawas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemampuan Ball Clay Cap Kala
sebagai salah satu bahan penjernih air gambut. Proses penjernihan air gambut dilakukan dengan cara
pengendapan kotoran air gambut pada campuran Ball Clay Cap Kala dengan konsentrasi 10, 15, dan
20 baik Ball Clay putih maupun coklat, bubuk kapur 10 gram, dan kaporit 2,5 gram. Parameter air
bersih yang diamati adalah keasaman, pH, tingkat kekeruhan, kesadahan (sebagai CaCO3),
kandungan klorin, Fe, dan Sulfat. Hasil yang diperoleh untuk masing-masing Ball Clay pada
konsentrasi10, 15, dan 20 berturu-turut adalah keasaman (karboksilat) 3;3;6;3;3;dan 9, kesadahan
yaitu 70,063; 60,06; 60,054; 114,10; 300,27; dan 114,102 mg/L, kadar Fe 99,68; 149,52; 99,68;
99,68, 199,36 dan 797,44 mg/L, tidak ditemukan sulfat dan klor, pH berkisar dari 7,7-8 untuk Ball
Clay putih dan 7,4-9 untuk Ball Clay coklat, dan kekeruhan O FTU dengan Ball Clay putih dan 1,22
dengan Ball Clay coklat.
Kata kunci : Ball Clay Cap Kala, air gambut, air bersih

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 482

UPAYA PEMATAHAN DORMANSI DAN UJI BERBAGAI MEDIA ALTERNATIF


PERKECAMBAHAN BENIH AREN (ARENGA PINNATA (WURMB MERR)
Abstrak

Aenur Rofik dkk


Inst. Pertanian Bogor

Pohon aren merupakan tanaman serba guna karena hampir seluruh bagian tanaman
bermanfaat, sehingga perlu dikembangkan program penanaman aren secara luas. Dalam menunjang
program ini dibutuhkan benih aren dalam jumlah banyak. Kendala yang dihadapi adalah lamanya
waktu yang dibutuhkan benih aren untuk berkecambah.
Program ini bertujuan mendapatkan teknik atau metode untuk mempercepat perkecambahan benih
aren dan untuk mengetahui media alternatif perkecambahan benih aren yang sesuai/cocok dan
murah.
Penelitian telah dilaksanakan di bagian Ilmu dan Teknologi benih IPB Leuwikopo Darmaga
dan Trufgras area IPB Darmaga dari bulan Februari sampai Juni 2006. Sumber benih aren diperoleh
dari kebun aren di Desa Bojong Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama pematahan dormansi
yaitu: Kontrol (P0), skarifikasi dengan amplas (P1), Skarifikasi dan pemanasan pada suhu 40oC
selama 5 menit (P2), skarifikasi dan perendaman dalam KNO3 0.5% selama 36 jam (P3) dan
skarifikasi, pemanasan pada suhu 40oC selama 5 menit dan perendaman dalam KNO3 0.5% selama
36 jam. Skarifikasi dilakukan dengan menggosok bagian kulit benih tepat dimana posisi embrio
berada (deoperculation). Faktor kedua media perkecambahan yaitu: pasir (M1), tanah dan kompos
dengan perbandingan 1:1(b/b) (M2), serbuk gergaji (M3), kokopit (M4) dan arang sekam (M5).
Terdapat 25 kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 75 satuan
percobaan. Benih yang digunakan 20 butir tiap satuan percobaan sehingga total 20x75=1500 benih.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua perlakuan pematahan dormansi dengan
skarifikasi/deoperculation kulit benih aren tepat pada posisi embrio dan kombinasinya efektif untuk
mematahkan dormansi benih aren. Media pasir, serbuk gergaji, kokopit dan arang sekam merupakan
media alternatif yang dapat digunakan sebagai media persemaian benih aren.
Kata kunci : Aren, Dormansi, Skarifikasi, Media, Deoperculation.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 483

UPAYA PENGENDALIAN TALI PUTRI (CUSCUTA SPP.) DENGAN PEMBERIAN


BEBERAPA EKSTRAK HERBISIDA NABATI
Ikwan dkk
Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 484

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA


L.) VARIETAS CAMAR MELALUI PENGAPLIKASIAN JENIS DAN KETEBALAN
MULSA KERTAS BEKAS

Abstrak

Harno Purwanto*), Didi Setiawan*), Sri Harini**)


*) Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unibraw Malang, **) Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw Malang
Budidaya Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Tanaman kacang hijau pada umumnya dibudidayakan setelah tanaman padi dipanen yang
mana pada waktu tersebut tingkat intensitas dan jumlah hari hujan sudah mulai berkurang.
Percobaan dengan tujuan untuk mencoba mencari solusi dalam kaitannya dengan upaya untuk
menekan kehilangan air tanah dan menekan pertumbuhan gulma sehingga hasil tanaman kacang
hijau dapat ditingkatkan tersebut akan dilakukan di Kebun Percobaan, + 500 m dpl, D-III FP
Universitas Brawijaya sejak bulan Maret hingga Mei 2006. Rancangan yang digunakan pada penelitian
tersebut adalah acak kelompok yang disusun secara faktorial. Faktor I adalah jenis mulsa (M) yang
terdiri dari 3 jenis, yaitu mulsa kertas koran (M1), mulsa kertas minyak (M2), mulsa kertas karton
(M3). Sedangkan faktor II adalah tingkat ketebalan mulsa (T) yang terdiri dari 3 lapis (T1), 5 lapis
(T2), dan 7 lapis (T3). Kontrol (perlakuan tanpa mulsa) untuk pembanding. Perlakuan diulang
sebanyak 3 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 jenis mulsa kertas bekas (mulsa kertas
koran, kertas minyak dan kertas karton) yang digunakan mampu meningkatkan hasil produksi
tanaman kacang hijau var. walet sama baiknya yaitu sebesar 2,2 2,7 t ha-1 jika dibandingkan
dengan tanaman tanpa mulsa yang hanya menghasilkan produksi 1,3 t ha-1. Sedangkan pengaturan
ketebalan mulsa kertas bekas (ketebalan 1, 2 dan 3 cm) juga mampu meningkatkan hasil sama
baiknya yaitu sebesar 2,4 2,6 t ha-1 jika dibandingkan dengan tanaman tanpa mulsa yang hanya
menghasilkan produksi 1,3 t ha-1. Pemanfaatan kertas bekas sebagai mulsa juga mampu menekan
dominasi pertumbuhan gulma pada lahan pertanian. Pertumbuhan gulma tanpa mulsa yang mencapai
62,05 % dapat ditekan sampai 9,45 % - 16,14 % dengan ketiga jenis mulsa kertas bekas, atau
ditekan sampai 7,51 % - 16,13 % dengan pengaturan ketebalan mulsa kertas bekas.
Kata kunci : Kacang hijau, mulsa, kertas bekas

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 485

URGENSI PEMANFAATAN BIODIESEL DAN GASOHOL SEBAGAI BAHAN


BAKAR MINYAK (BBM) ALTERNATIF DI INDONESIA
Hendrawan Abdillah dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 486

VARIASI MAKNA DAN PENGARUH YANG MENIMBULKAN: KASUS


UNGKAPAN DI DINDING KAMAR MANDI KAMPUS YANG BERKONOTASI
NEGATIF
Abstrak

Ika Martanti Mulyawati dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Kurikulum di Perguruan Tinggi bersifat otonom atau mandiri. Pembelajaran yang diterapkan
bergantung pada kebijakan dari masing-masing Perguruan Tinggi. Pengajaran bahasa Indonesia
tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adanya ungkapan tabu diungkapkan oleh mahasiswa di
dinding kamar mandi kampus tanpa ada pembinaan lebih lanjut mengenai pemakaian bahasa santun
dari lembaga pendidikan. Hal tersebut memberikan gambaran mengenai materi matakuliah bahasa
Indonesia di Perguruan Tinggi kurang menyisipkan pelajaran mengenai bahasa tabu, dalam hal ini
kesantunan berbahasa.
Penelitian ini bertujuan mengkaji materi matakuliah bahasa Indonesia yang terpinggirkan
dalam kurikulum di Perguruan Tinggi dan mendeskripsikan tabu bahasa di lingkungan kampus. Untuk
dapat mengkaji materi matakuliah bahasa Indonesia dan ungkapan tabu itu, digunakan metode
deskriptif kualitatif dengan mencari data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara. Adapun
metode yang digunakan dalam analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar bagi
unsur langsung dan teknik lanjutan, yakni teknik ubah ujud dan teknik perluas.
Materi bahasa Indonesia yang terdapat pada kurikulum Perguruan Tinggi ternyata tidak secara
eksplisit mengajarkan mengenai kesantunan berbahasa, hanya mengupas teknik penulisan karya
ilmiah. Adapun ungkapan tabu yang terdapat di dinding kamar mandi kampus lebih banyak
mengungkapkan mengenai hal-hal yang tidak sopan, bahkan cenderung melanggar nilai-nilai sosial.
Ungkapan tabu di dinding kamar mandi kampus merupakan bentuk ekspresi dari mahasiswa melalui
media verba. Untuk itu perlu adanya perbaikan di bidang pendidikan terutama perbaikan kurikulum
sehingga pelajaran mengenai kesantunan berbahasa dapat dilaksanakan secara nyata.
Kata kunci : Tabu Bahasa dan Materi Bahasa Indonesia.

PROGRAM: PKMP

Direktori PKM 2006 487

ALAT PENCETAK BATA SISTEM HAMMER GRAVITASI UNTUK


MENINGKATKAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI BATA MERAH DI
DUSUN KEBUN TALUH DESA JATISELA KEC. GUNUNG SARI
Abstrak

M.Zuhran Wajdi, Dewa Gede Pertama Putra, Diana Fitrijayanti, Arif Rahmansyah
Univ. Mataram

Industri pembuatan batu bata mempunyai peran yang strategis dalam rangka mendukung
pembangunan di propinsi Nusa Tenggara Barat. Konstruksi bangunan perumahan secara umum
adalah pondasi dari batu kali dan tembok dari bata merah.
Peluang untuk meningkatkan pendapatan dibidang usaha pembuatan bata masih sangat terbuka.
Bata merah yang dihasilkan oleh industri pedesaan kapasitas rata-ratanya belum mencukupi
kebutuhan. Kualitas masih rendah, banyak yang pecah dan belum sesuai dengan bata standar
bangunan (SII NO.0447). Penyebab utamanya adalah proses pencetakkannya yang mempunyai
banyak kendala ( masih manual, memerlukan waktu yang lama, penekanan tidak bisa rata). Maka
perlu dibuat alat pencetak yang bisa. mencetak secara cepat, tekannanya merata, dengan tujuan
akhir untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi.
Membuat Alat pencetak bata system hammer gravitasi yang bisa dibuat secara sederhana mungkin,
dengan tujuan agar masyarakat pembuat bata bisa mencontoh dan mudah sosialisasinya. Alat
pencetak baru ini mempunyai penekan (hammer) yang dirangkai sedemikian rupa sehingga bisa
dijatuhkan dengan gaya gravitasi, kecetakkan yang telah diisi tanah adonan untuk bata.
Untuk memecahkan masalah produksi bata, terutama dalam pencetakkan maka perlu dicarikan
pemecahannya melalui kegiatan penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna, berupa
pembuatan dan penggunaan alat pencetak bata sistem hammer gravitasi. Metode ini dipilih karena
cukup praktis. Alat pencetak bata ini mempunyai bagian berupa : Hammer berdimensi (60 60 3)
cm, bobot diam 25,92 kg. Jika dijatuhkan dari ketinggian 100 cm dengan gravitasi, tegangan yang
bekerja sebesar 74,78 kg/cm2. Cetakan yang digunakan ialah cetakan kayu yang berangkai. Setiap
proses menghasilkan 8 buah batu merah. Kelebihan dari alat ini adalaha bobot batu bata lebih
tinggi, pori sangat kurang, dan susut volume sangat sedikit, jika dibandingkan dengan hasil dari cara
tradisional.
Dalam hal ini penerapan teknologi berupa alat cetak bata dapat membantu industri mitra.
Terjadinya penekanan yang tidak rata, permukaan yang tidak rata/tidak siku, bata mudah pecah bisa
diminimalisasi.
Kata kunci : system hammer gravitasi, produksi bata, standar bangunan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 488

ALAT PENGERING KERUPUK


Freddy Pujo Subroto,Septo Cerihastanto,Bonaventura Agung. P,Murie Kartika,Nanik Tri Wahyuni
Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Abstrak

Usaha kerupuk membutuhkan tempat yang memadai untuk menjemur kerupuk dan faktor
cuaca juga sangat penting, karena saat musim hujan tidak dapat menjemur kerupuk, sehingga
kerupuk tidak kering dan produksi terhambat. Berdasarkan keadaan tersebut, maka membuat mesin
pengering kerupuk merupakan salah satu solusinya
Dengan membuat alat pengering kerupuk diharapkan produksi kerupuk tidak tergantung dengan
alam sehingga pada saat musim hujan produksi kerupuk dapat terus berjalan.
Alat pengering kerupuk ini berbentuk persegi dengan ukuran 1m x 1,5m x 1,5m. Alat
pengering ini bekerja berdasarkan panas yang dihasilkan oleh heater, kemudian panas tersebut
ditransmisikan dengan bantuan blower ke seluruh bagian oven. Suhu referensi yang diinginkan yaitu
berkisar antara 50-600C dan untuk mencapai suhu tersebut membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Untuk menghidupkan alat ini cukup dengan menancapkan 2 buah steker tadi ke dalam stop kontak
maka blower akan menyala. Setelah itu diatur seberapa tinggi suhu yang diinginkan dengan memutar
thermostat sehingga heater akan mulai bekerja. Saat suhu dalam alat sudah mencapai suhu referensi
maka thermostat akan mematikan secara otomatis heater. Tetapi blower tetap berputar untuk terus
mengatur sirkulasi udara panas di dalam oven. Jika suhu dibawah suhu referensi maka thermostat
akan menyalakan kembali heater.
Usaha kerupuk gandum ini merupakan usaha yang mempunyai potensial sangat tinggi untuk
dapat lebih berkembang dengan luas untuk menjadi usaha yang menjanjikan. Sehingga dengan
adanya pembuatan alat pengering kerupuk ini, produksi kerupuk tidak lagi terus bergantung pada
alam sehingga pada saat musim hujan produksi kerupuk dapat terus berjalan.
Kata kunci : Musim hujan , Alat pengering, Faktor cuaca

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 489

ALAT PENGHEMAT LISTRIK DENGAN PENGKORESIAN FAKTOR DAYA


OTOMATIS

Abstrak

Ari Wibowo
2. Mustofa
Ari Wibowo,Mustofa,Wahyudi
Teknik Elektro Univ. Muhammadiyah Ponorogo

Faktor daya (Cosfi) sangat dtentukan jenis beban yang terhubung pada jaringan listrik arus,
pada beban resistif faktor daya mendekati atau sama dengan satu, sehingga arus yang
mengalir,benar-benar dipakai oleh beban tersebut, tetapi semakin induktif beban yang terpasng maka
semakin kecil faktor daya sehingga semakin banyak energi yang hilang.
Sifat induktif beban bisa dikompensasi dengan memasang kapasitor, sebagai pengimbang karena
bersifat capasitif, sehingga faktor daya bisa diperbaiki, efisiensi pemakaian listrik bisa meningkat. Hali
inilah yang mengilhami untuk membuat alat penghemat listrik yang bisa mengkompensasi beban
induktif yang terpasang secara otomatis da proporsional, mengingat jaringan yang overcapasitif juga
nenurunkan faktor daya.
Pembuatan alat penghemat listrik dengan pengkoresian faktor daya otomatis ini diawali
dengan mempelajari bahan pustaka, perencanaan diagram blok dan dilanjutkan dengan realisasi
rangkaian masing-masing blok.
Metode pengujian dilakukan secara blok dan keseluruhan yang dilakukan untuk mengetahui kerja
rangakaian dan program apakah dapat berfungsi sesuai yang direncanakan. Pengujian secara
keseluhan diaplikasikan pada beberapa jenis beban dengan rata-rata efisiensi 42% untuk beban
induktif dan 1,2% untuk beban resistif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rangkaian dan program
dapat berjalan sesuai yang direncanakan.
Kata kunci : Alat Penghemat Listrik, Pengkoresian Faktor daya Otomatis

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 490

ALAT PENYIMPAN ENERGI MATAHARI LOGAM HIDRIDA SEBAGAI


PENGERING KOMODITAS PERTANIAN
Abstrak

Asep Suharyono dkk


Univ. Padjadjaran Bandung

Some agriculture commodities need drying process after harvesting in order to keep Them
from decomposing. Farmers usualo dry these commodities under the sun to lessen The water
content. The major drawback from ibis natural sun?drying is that it depends strongo on the weather.
Therefore, there is a need to construct a drying unit to anticipate for bad weather. Conventional
drying units use fuels as energy sources as a back up for the solar energy. This inherits another
drawback, which is the risk of air or other kind of pollution. As a compromise, The drying unit should
be able to store the solar energy as its energy back-up.
There are a number of ways in which the solar energy can be stored. To store it as sensible
heat, water medium or crushed rock can be used. Other technology for solar energy storage is the
metal-hydride system. This kind of technology is relativeo new, nevertheless, very promising. This
paper will discuss the equipment design for solar beat storage system, with a case study of drying
system to be used in cacao drying.
Kata kunci : penyimpan panas, pengeringan, logam hidrida

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 491

ALGORITMA GENETIK DENGAN "MULTICHROMOSOMES" UNTUK


PERSOALAN PENJADWALAN CREW PENERBANGAN
Galih Brilliantara, Mochammad Yusuf S, Muhammad Aslam
Matematika Univ. Airlangga Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 492

APLIKASI DESKTOP UNTUK PENDATAAN PASIEN PADA KLINIK


HOMEOPATHY

Abstrak

Harisman Indra, Hezi Satria Hastasani, Ferdinandus


PS Teknik Informatika, Universitas Trisakti, Jakarta
Univ. Trisakti Jakarta

Dengan semakin dibutuhkannya kemudahan dalam memasukkan, mencari dan mengedit, dan
mencetak puluhan atau bahkan ratusan data pasien dan data medical record pada sebuah klinik maka
dibuatlah sebuah aplikasi pada klinik yang bersifat desktop aplikasi yang bertujuan untuk
memudahkan kebutuhan yang tersebut diatas. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi penunjang
yang dapat menjamin bahwa kebutuhan akan informasi yang cepat dan memadai seperti yang
tersebut diatas dapat terpenuhi. Aplikasi yang memiliki tampilan antarmuka yang baik dan mudah
dalam pengoperasiannya akan memberi nilai tambah bagi pengguna aplikasi dalam menjalankan
aplikasi. Hal ini disebkan pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, pengguna aplikasi akan
dihadapkan terlebih dahulu kepada antarmuka aplikasi yang ia jalankan.
Antarmuka yang memberikan kesan pertama yang baik adalah antarmuka yang diinginkan
setiap pengguna aplikasi. Ditambah dengan tercipta suatu database yang terstruktur dengan baik
sehingga kebutuhan informasi terpenuhi dengan baik dan memuaskan.
Kata kunci : Data Pasien, Aplikasi, Klinik

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 493

APLIKASI MESIN GRAVITASI SEBAGAI SUMBER ENERGI TAK TERBATAS


UNTUK KEBUTUHAN LISTRIK RUMAH TANGGA

Abstrak

M Adek Nursyawal, Rino Antoni, A Kasmir, A Topan, LS Karlina


PS Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Univ. Andalas Padang

Kebutuhan manusia terhadap energi meningkat, sedangkan ketersediaannya semakin


terbatas. Untuk mengatasi hal ini diperlukan pemanfaatan sumber energi alternatif. Gravitasi bumi
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang jumlahnya tak terbatas. Pemanfaatan ini
memerlukan rekayasa teknologi yang diwujudkan menjadi suatu mesin sehingga dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kebutuhan. Dengan merancang bangun dan pengujian dapat diperoleh mesin
gravitasi yang dapat mengkonversikan energi rotasi menjadi energi listrik. Energi listrik yang
dihasilkan memungkikan untuk disimpan sehigga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang
cukup membantu memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga.
Kata kunci : sumber energi, gaya gravitasi , energi gerak, energi listrik.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 494

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89C51 SEBAGAI ALAT PEMANCING


WALET
Abstrak

Ariyanto dkk
Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta

The existence of den wallet today is believed by people for healing disease types. This matter
makes the den wallet marketing sold at very high price. So that, many people interested in obtaining
the den wallet which exists in caves, high bank caves, coastal area, forest and etc.
However, obtaining of den wallet in those places are very dangerous for breeder safety or
picker of den wallet and also for den wallet perfection. Therefore, it emerges idea to retire birds of
wallet.
This idea in the reality has a lot of obstacles, among other things are how to draw the nest
wallet to drop by to have a nest at house of wallet and also how to build and maintain house of wallet
as well as the condition of wallet house looks like natural cave condition whereas the location itself is
far from settlement.
Based on research, hence, it is created an innovation technology where the problem of
breeder of den wallet can be solved. To draw the wallet stops by to have a nest at wallet house, This
appliance will operate automatically to sound the voice of wallet bird on a Integrated Circuit chip.
While for creating and taking care of wallet house condition, this appliance also will operate water
pump automatically to keep temperature, humidity as well as desired of wallet and also clean water
as in caves. This appliance is able to set for time in hours, when and how long this appliance can
operate for every day. Thus the breeder doesnt has necessity for coming to wallet house everyday to
turn on radio tape and water pump only.
Kata kunci : wallet, wallet house, wallet birds, voice of wallet bird, water pump

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 495

APLIKASI PERANGKAT LUNAK HULL INSPECTION MODULE UNTUK


MEMPERMUDAH INSPEKSI LAMBUNG KAPAL OLEH GALANGAN
Abstrak

Gupron Istian dkk


Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Dalam sebuah Industri Galangan Kapal, mutlak di perlukan adanya sebuah Pemeliharaan dan
pemeriksaan yang kontinyu pada lambung kapal. Hal ini di maksudkan untuk peningkatan performa
dari kapal itu sendiri. Kebijaksanaan pemeliharaan itu sendiri biasanya selalu berorientasi pada biaya
yang rendah, resiko yang kecil, waktu yang singkat, dan kerja yang efisien. Hal tersebut bisa di dapat
jika perusahaan mempunyai arsip data yang baik dari tiap pemeriksaan atau inspeksi yang di lakukan
terhadap lambung kapal.
Melihat banyaknya data yang ada tiap inspeksi, kesalahan pemindahan data akibat faktor
manusia sangat besar, apalagi data tersebut nantinya akan dijadikan sebuah objek dalam
pengambilan keputusan. Oleh karenanya di perlukan adanya suatu dukungan teknologi informasi
yang nantinya dapat membantu dalam proses analisa pengambilan keputusan. Berdasarkan situasi
tersebut kami menawarkan sebuah perangkat lunak yang nantinya di harapkan dapat membantu
dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak galangan.
Perangkat lunak yang kita kembangkan kita beri nama Hull Inspection Module, di dalamnya
terdapat tiga bagian utama yaitu, Preventive maintenance, Colective maintenance, dan Emergency
maintenance, perangkat lunak ini kita kembangkan dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
sedangkan untuk mengembangkan Database Management System yang di gunakan untuk mengolah
basis data, kita menggunakan Microsoft SQL Server 2000 yang kompatibel dengan Visual Basic 6.0
Kata kunci : Hull Inspection Module, Inspeksi Lambung Kapal, Aplikasi Perangkat Lunak
an

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 496

APLIKASI SISTEM MEKANIK PADA DINAMO SEPEDA UNTUK CHANGER


HANDPHONE
Muchamad syukron, Bayu Murti Sulaiman, Della Nurlaila, Dona Risna Sari, Hendi Wicaksono
Teknik Elektro/T.Telekomunikasi Poltek Negeri Semarang

Abstrak

Handphone adalah alat komunikasi yang penting untuk memperoleh informasi dengan
mudah.Namun,handphone tidak dapat digunakan setiap saat,misal baterainya habis dan kita tidak
bisa mendapatkan sumber listrik, seperti didaerah degunungan,daerah pedesaan yang belum
terjangjau oleh aliran energi listrik.Maka,kita perlu alternatif sumber energi listrik yang baru untuk
mengisi ulang baterai tersebut. Kita bisa menggunakan dinamo sepeda untuk menghasilkan energi
listrik. Energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai tersebut.
Charger merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan hand phone untuk mengisi
ulang baterainya apabila habis. Maka dari itu dengan adanya alat ini yaitu Aplikasi Sistem Mekanik
pada Dinamo Sepeda untuk Chargar Hand Phone, kita dapat memakai charger tersebut tanpa
memerlukan sumber energi listrik dari PLN untuk memenfaatkanya karena alat tersebut sudah
mempunyai sumber energi listrik sendiri yaitu dari dynamo sepeda.
Kata kunci : Sistem Mekanik, Dinamo Sepeda, Changer Handphone

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 497

APLIKASI SMART CARD SEBAGAI MEDIA PENYIMPANAN DATA REKAM


MEDIS PASIEN PUSKESMAS UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
ADMINISTRASI PENGOBATAN MASYARAKAT
Abstrak

Muhamad Faiz Arief Budianto, Prasetya Mardhani, Martania Angga Dewi


Teknik Elektro ITS Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Administrasi data yang efektif serta metode pelayanan masyarakat yang cepat mutlak
menjadi pedoman bagi setiap instansi umum yang melayani kebutuhan masyarakat, termasuk
didalamnya puskesmas. Sebagai salah satu media pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang
kesehatan, puskesmas dituntut memiliki metode yang efektif dan efisien dalam setiap pelayanannya.
Kerugian waktu yang disebabkan oleh lemahnya manajemen administrasi mutlak harus dihindari demi
menjaga kepercayaan dari masyarakat itu sendiri. Smart card merupakan salah satu hasil kemajuan
teknologi di bidang IT yang berfungsi dasar sebagai media penyimpanan data. Kelebihan utama kartu
pintar ini ialah sistemnya yang mudah untuk dikembangkan atau diprogram, sehingga sangat mudah
aplikasinya pada bermacam-macam sistem yang berbasis elektronika. Dari fungsi dasarnya, dapat
dikembangkan aplikasi smart card yang mampu menyimpan data rekam medis pasien puskesmas.
Dengan bantuan smart card, pengelolaan puskesmas utamanya dalam hal administrasi dapat dikelola
secara digital. Fungsi pencatatan manual dengan kertas dapat dikurangi digantikan dengan
pencatatan secara komputerisasi. Pada rancangan aplikasi ini, pasien membawa data rekam medisnya
sendiri melalui media smart card yang dimilikinya. Untuk menekan biaya, setiap smart card dapat
berisi hingga 2 (dua) profile pasien. Ketika akan berobat, petugas puskesmas dapat membaca data
riwayat kesehatan pasien dengan cepat sehingga dari situ dapat diambil tindakan medis yang cepat
dan tepat. Selesai berobat, pasien wajib meng-update datanya pada kartu, hal tersebut bertujuan
untuk menjaga validitas data medisnya. Keunggulan lain ialah meski pasien berpindah-pindah domisili,
asalkan puskesmas tujuannya memiliki perangkat card reader, data medisnya dapat dengan mudah
diakses sebagai acuan penanganan medis. Tuntutan pelayanan yang cepat tidak dapat dihindari
perkembangannya di masyarakat. Majunya teknologi dan segala macam hasil perkembangannya
dapat menjadi media bantu menuju harapan tersebut, salah satu jalan ialah dengan menggunakan
sistem komputerisasi meski di puskesmas sekalipun.
Kata kunci : smart card, administrasi kesehatan, data rekam medis.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 498

APLIKASI SPEECH RECOGNITION UNTUK MEMUDAHKAN KONTROL KURSI


RODA SECARA NIRKABEL
Atmojo Broto Kusuma, Mohammad Yahya Kurniawan, Dhanar Kurnia Putra, Nuril Azca Minca, Chanifa
Asmara
Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Abstrak

Tujuan dari progam ini adalah membuat prototype kursi roda baik hardwere dan softwere
(elektriknya), serta mekaniknya, merancang system control dengan menggunakan speech recognition
untuk mengontrol gerakan kursi roda, menggunakan ciri individu (suaranya) untuk memberikan
perintah gerakan pada kursi roda.
Untuk melaksanakan Progam PKM Penerapan Teknologi ini dilakukan langkah-langkah yaitu,
study literatur, survey, pembuatan system hardware, software dan mekaniknya
Dengan melaksanakan kegiatan PKMT ini, diperoleh hasil yang dapat dinyatakan dalam beberapa hal
yang antara lain : 1. Sebagai produk produksi yang nantinya dapat diprodoksi masal oleh badan
usaha untuk masyarakat umum. 2. Sebagai produk jasa untuk sarana fasilitas pada instalansi instalansi seperti rumah sakit, perkantoran, panti jompo, panti asuhan, dan lain sebagainya. 3.
Sebagai media untuk bersantai akibat lelah dalam bekerja bagi orang yang normal. 4. Menumbuhkan
jiwa kreatif bagi mahasiswa dan mengembangkan kemandirian serta kerjasama tim.
Kata kunci : Aplikasi, Kontrol, Nirkabel

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 499

AUDIT ENERGI PADA BANGUNAN LEMBAGA PERGURUAN TINGGI DI


YOGYAKARTA SEBAGAI PERINTISAN AKTIVITAS KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS TEKNOLOGI
Budi Nugroho Susanto dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 500

BALIHO IKLAN DENGAN LAYAR BERGERAK


Abstrak

Adi Asmariadi Budi ,Nuring Tyas Wicaksono ,Paul Augustin Tarigan


Teknik Fisika Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Baliho iklan yang ada di sepanjang jalan saat ini dirasa masih belum begitu berkembang.
Selama ini baliho iklan sebagian besar hanyalah berupa gambar diam atau statis, sehingga baliho
tersebut tidak begitu menarik perhatian. Hal ini tentunya kurang efektif, karena jarang pejalan kaki
ataupun pengendara kendaraan bermotor yang melihat iklan di baliho tersebut.
Oleh karena itu perlu dilakukan suatu inovasi, yaitu dengan merancang suatu baliho iklan dengan
layar yang bergerak berputar. Dengan adanya putaran maka akan memberikan suatu efek
pergerakan (seolah - olah gambar bergerak). Gambar iklan yang bergerak atau dinamis tersebut
tentu lebih menarik dibandingkan gambar yang statis. Efek yang ditimbulkan adalah efek eye
catcher, yaitu efek untuk menarik perhatian mata pembaca yang melewatinya.
Baliho iklan yang dirancang ini diharapkan dapat mewujudkan iklan yang efektif dan efisien.
Dengan pembuatan baliho ini maka akan terbentuk suatu usaha yang menguntungkan. Usaha
tersebut dapat dijalankan dengan membuat langsung tempat untuk beriklan sesuai rancangan ini dan
menyewakannya pada para pengiklan, atau dengan menjual rancangan ini kepada penyedia jasa iklan
dengan sistem royalti.
Kata kunci : Baliho Iklan, Layar Bergerak

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 501

BALL SKIMMER TIPE MAGNETIK UNTUK MEMBERSIHKAN PENCEMARAN


MINYAK DI PERAIRAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
Abstrak

Sunarso Winarno, Kurniawan Yuniarto, Rusmanto, Nila Pungky


Teknik Sistem Perkapalan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Setiap kapal yang berlabuh selalu berpotensi membuang limbah ke perairan pelabuhan.
Project ini membahas penanggulangan limbah minyak yang dikeluarkan kapal, yang merupakan
akumulasi dari bekas minyak bahan bakar, minyak pelumas, lumpur minyak (Sludge), air bilga
berminyak (Oily bilge water), air ballast berminyak (dirty ballast water), dan bekas cuci tangan
berminyak (oily tank washing). Tumpahan minyak di permukaan air laut mendapatkan treatment
secara fisik dan kimiawi oleh kondisi cuaca dan air laut sehingga sulit dibersihkan dengan metode
penanggulangan spill konvensional. Untuk itu sebuah metode alternatif berbasis magnetic akan
dikembangkan dalam strategi pengendalian ceceran minyak di perairan pelabuhan. Ball-ball skimmer
yang setelah disebar disekitar perairan tercemar akan diangkat dengan menggunakan magnetic
konveyor belt untuk ditampung dalam tangki penampungan sebuah kapal kecil tipe barge. Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya dijadikan sebagai ruang kajian dalam studi kasus. Berdasarkan hasil analisa
didapatkan bahwa pekerjaan skimming dapat mengikat dan menyerap minyak dari permukaan air laut
secara lebih baik tanpa air laut ikut terserap (Oleophilic Hydrophobic) terjadi pada penggunaan ball
skimmer yang terbuat dari material gabus + serbuk besi (Fe) dengan diameter ball skimmer sebesar
13~14 cm.
Kata kunci : Oil Spill, Skimmer, Marine Pollution

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 502

CARA PEMBUATAN ALAT PENGERING BENIH CABE (CAPSICUM SPP)


DALAM UPAYA PENGURANGAN KADAR AIR SEBELUM PENYIMPANAN
Eko Khot Priyantono Lantani, Fadlan Al Mabrur, Indro Santosa, Januar Bahrul Huda
Program Studi Produksi Tanaman Hortikultura, Politeknik Negeri Jember, Jember
Pertanian Poltek Negeri Pertanian Jember

Abstrak

Benih cabe merupakan salah satu komoditi sektor pertanian di subsektor benih hortikultura
yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia erutama di daerah dataran rendah. Bila benih yang
ditanam petani benih yang unggul maka produksi cabe yang akan dihasilkan meningkat dibandingkan
dengan benih yang biasa. Studi ini dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan benih cabe yang unggul
agar produksi yang diperoleh meningkat dibandingkan dengan benih yang biasa yang ditanam, untuk
menghindari petani mengalami kerugian yang besar akibat menanam benih yang biasa. Untuk
mendapatkan benih cabe yang unggul terutama untuk pembuatan benih sendiridiperlukan adanya
alat pengering benih cabe dalam upaya pengurangan kadar air sebelum penyimpanan, agar benih
yang disimpan tidak busuk dan merupakan daya simpan yang lama. Berdasarkan uji coba diperoleh
hasil yang menunjukkan bahwasanya adanya korelasi antara hasil pembuatan alat pengering
terhadap hasil pengurangan kadar air. Selain itu respon dari alat untuk mengurangi kadar cabe
mrnjadi 11%, adalah dengan pemanasan dan blower yang dihidupkan bersama-sama selama 3 jam
dengan metode yang ditentukan dengan volume 1 - 3 kg benih. Untuk alat tersebut, dirangkai
sedemikian rupa untuk menghasilkan suhu ruangan di dalam alat 40 - 50 0C. Da temperatur di dalam
ruangan menggunakan pendeteksi yang nantinya suhu akan turun sendiri ketika mencapai 70 0C.
Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa respon benih cabe yang diperlakukan dengan alat pengering
tersebut memberikan penurunan hasil kada air yang significan. Untuk pengeringan dalam kapasitas
besar dengan alat tersebut tidak dianjurkan.
Kata kunci : pengeringan, kadar air, penyimpanan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 503

DEFERENSIAL DINAMOMETER CHASIS ALTERNATIF " SEBUAH ALAT


PENGKUR DAYA KENDARAAN BERMOTOR YANG MURAH DAN COCOK
UNTUK INDUSTRI, BENGKEL DAN DUNIA PENDIDIKAN.
Abstrak

Mulyono dkk
Univ. Negeri Semarang

Dynamometer chasis memiliki peranan yang sangat penting bagi industri otomotif dan
pendidikan. Industri otomotif maupun usaha perbengkelan seharusnya mempunyai dinamometer
chasis sebagai alat pengukur daya, namun kenyataan di lapangan pengujian daya sepeda motor
hanya dilakukan dengan pengujian pada jalan (road test) dengan mengandalkan perkiraan. Hal ini
tidak dapat dijadikan acuan karena perkiraan orang lain-lain dan banyak faktor yang
mempengaruhinya. Senada dengan hal tersebut diatas ternyata dalam dunia pendidikan juga
mempunyai nasib yang sama baik di sekolah-sekolah kejuruan kelompok teknologi maupun
universitas. Siswa maupun mahasiswa kebanyakan hanya mempelajari konsep daya secara teoritis
karena tidak adanya dinamometer chasis di tempat praktik mereka. Fenomena-fenomena ini terjadi
bukan karena tidak adanya dinamometer chasis namun lebih condong pada harganya yang begitu
mahal dan tidak terjangkau. Ini semua karena alat-alat tersebuat harus didatangkan dari luar negeri
dalam pengadaannya.Perlu adanya usaha untuk membuat satu rancangan baru alat pengukur daya
sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan alat pengukur daya baik pada industri ataupun dunia
pendidikan.
Dengan studi yang dilakukan pada dynamometer yang sudah ada maka didapatkan suatu
rancangan baru alat pengukur daya sepeda motor yang menggunakan prinsip kerja differential
dengan pembebanan menggunakan pemampatan fluida. Sistem ini memiliki komponen utama
differential, gear pump, roller, load cell dan proximity. Semua dikonfigurasikan menjadi suatu
rangkaian alat pengukur daya sepeda motor.Dari program ini didapatkan sebuah alat pengukur daya
sepeda motor yang murah dan benar-benar mampu menunjukkan besar daya dari suatu sepeda
motor. Pembacaan daya didapatkan dengan pembacaan secara digital dari unit komputer, sehingga
pembacaan ini dapat dilakukan dengan mudah.
Kata kunci : Alat Pengukur Daya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 504

DESAIN DAN APLIKASI ALAT PASTEURISASI SUSU SKALA RUMAH


TANGGA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN
PETERNAK

Abstrak

Ali Misbahul Munir, Andri Prastyowati, Lailatul Fitriyah


Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang
Produksi Ternak Univ. Diponegoro Semarang

Industri Pengolah Susu (IPS) dari tahun ke tahun terus meningkatkan standar kualitas
terutama kandungan nutrisi pada susu segar yang akan dibeli dari para peternak. Untuk itu dilakukan
upaya diversifikasi pengolahan susu segar menjadi produk olahan susu antara lain susu pasteurisasi
dengan menggunakan alat pasteurisasi susu secara sederhana yang sesuai dan bisa diterapkan oleh
para peternak didaerah setempat namun tetap memenuhi standar kualitas susu pasteurisasi. Tahapan
pelaksanaan dari pembuatan alat pasteurisasi skala rumah tangga ini terdiri dari pemesanan alat,
perakitan alat dan pelaksanaan uji coba meliputi uji kualitas susu pasteurisasi dan uji total mikroba
pada hasil susu yang telah dipasteurisasi. Hasil yang diperoleh dari beberapa uji coba menunjukkan
alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan harapan, yaitu dapat menghasilkan panas yang cukup
untuk melakukan pasteurisasi, termoregulator dapat berfungsi baik, kipas pengaduk dapat berfungsi
dengan baik dan gelembung gas dapat menghasilkan gelembung yang dapat meratakan panas dan
mengalir ke seluruh bagian. Uji kadar lemak susu pasteurisasi pada tahap I dihasilkan 2,6% dan
tahap II 3%. Uji reduktase dihasilkan negatif baik pada tahap I maupun tahap II. Uji total mikroba
yang dihasilkan pada tahap I adalah 2 x 102 CFU/ml dan 2,2 x 102 CFU/ml pada tahap II. Uji bakteri
E. Coli yang dihasilkan pada susu pasteurisasi tahap I dan II adalah negatif. Sosialisasi hasil kegiatan
dan penyerahan alat pasteurisasi susu secara sederhana dilakukan di KUDkecamatan Musuk
Kabupaten Boyolali. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pembuatan alat pasteurisasi susu secara
sederhana dengan skala rumah tangga dapat diterapkan oleh peternak dan dapat membantu
meningkatkan pendapatan peternak serta memudahkan para peternak untuk mengolah susu yang
ditolak oleh IPS. Alat pasteurisasi susu secara sederhana dapat bekerja secara efektif dalam
membunuh mikroba patogen dan dapat memperpanjang daya simpan sususehingga layak untuk
dikonsumsi.
Kata kunci : susu, alat pasteurisasi.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 505

DESAIN DAN REALISASI ALAT ELEKTROKARDIOGRAF BERBASIS


MIKROPROSESSOR 8-BIT BESERTA SISTEM DATABASE DAN
MONITORINGNYA YANG BERBASIS ONLINE UNTUK MEMBANTU PASIEN
JANTUNG

Abstrak

Ahmad Sutanto1, R Saputra2, AN Jati3, Irfan P Nugroho4, Muhamad K Basya5


1,2,4,5 Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Elektrokardiogram (EKG) merupakan sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan
jantung. Sinyal ini direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf. Perangkat ini bemacammacam bentuknya sesuai dengan kepentingan perekaman sinyal EKG yang dilakukan. Misalnya untuk
standard clinical EKG, menggunakan 12 elektroda, dan peraga bisanya berupa kertas rekam ECG,
sedangkan untuk monitoring EKG, digunakan 1 atau 2 elektroda dengan peraga berupa sinyal yang
ditampilkan pada CRT. Perangkat ini relatif mahal karena produksi yang terbatas, penggunaan yang
cukup spesifik dan hanya terdapat pada rumah sakit - rumah sakit besar. Untuk itu perlu
direalisasikan sistem elektrokardiograf yang lebih murah berbasis online sebagai media penghubung
antara pasien dan dokter. Yaitu dengan mendisain sistem ECG monitoring yang berbasis online,
sistem ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kondisi kesehatan jantung pasien secara jarak
jauh. Alat ini mempunyai kelebihan untuk memasukkan data medis tersebut kedalam suatu database
secara online sehingga dokter ataupun pasien tidak perlu lagi bertemu langsung sehingga
pemantauan kondisi jantung pasien bisa dilakukan dimanapun juga.
Kata kunci : Elektrokardiograf, jantung, online

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 506

DESAIN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENGGUNAKAN SISTEM


REFIGERASI DAN HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE
Abstrak

MOKO NUGROHO, TITO KURNIAWAN, NANANG KURNIAWAN


Teknik Fisika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Sistem Pasteurisasi susu merupakan proses pemanasan susu hingga suhu 630C selama 30
menit atau 720C selama 15 detik dan pendinginan hingga suhu 40C. Pemanasan dalam rangka
membunuh bakteri patogen dalam susu, kemudian langsung didinginkan agar bakteri tidak tumbuh
kembali. Panas dan dingin dalam proses pasteurisai susu dapat dipenuhi dengan pemanfaatan sistem
refrigerasi dan heat exchanger. Panas yang dihasilkan dalam kondensor untuk memanaskan susu dan
dinginnya dipenuhi oleh evaporator. Heat exchanger digunakan sebagai pemanas awal dari susu yang
bersuhu 70C sehingga kerja kompressor tidak terlalu tinggi untuk menaikkan suhu susu. Dengan
spesifikasi heat exchanger, kondensor, evaporator, kompressor dan refrigeran 134a (R-134a) yang
telah ditentukan dan ditetapkan, kalor yang diperlukan untuk mencapai suhu secara berturut-turut
Heat exchanger, Kondensor, Evaporator, masing-masing sebesar 12.773,97 J/s dengan luas area 2,53
m2 dan laju massa 0,098 Kg/s, 19.980,576 J/s dengan luas area 4,081 m2 dan laju massa 0,097 Kg/s,
11.126,16 J/s dengan luas area 2,02 m2 dan laju massa 0,078 Kg/s.
Kata kunci : Pasteurisasi, Refrigerasi, Heat Exchanger, Kondensor, Evaporator

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 507

DESAIN SPOILER TRUK UNTUK PENGURANGAN SERETAN UDARA (DRAG)


BERDASARKAN UJI TEROWONGAN ANGIN DAN UJI JALAN UNTUK
PENGHEMATAN BAHAN BAKAR MINYAK

Abstrak

Marzuqi, Noviandy, Nanang.S, Yenita dan Nadya Komala Sari


PS Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
TEKNIK MESIN Univ. Andalas Padang

Data statistik menunjukkan jumlah truk pada tahun 2003 mencapai angka yang cukup besar
yakni 3.058.218 unit dengan pertumbuhan rata-rata 18.54 % per tahun (Dijen HUBDAT Dit LLAJ). Hal
ini akan berimbas pada penggunaan bahan bakar yang besar. Apalagi didorong dengan minyak
mentah mencapai harga US$ 68 per barel per 26 Agustus 2005. Untuk itu, segala upaya
penghematan bahan bakar kendaraan perlu digalakkan untuk memungkinkan pengurangan biaya
operasi atau meningkatkan jarak tempuh sehingga biaya per satuan jarak menjadi lebih murah.
Besarnya kebutuhan penggunaan bahan bakar ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya
keaerodinamisan truk. Hal ini dipengaruhi oleh geometri dan luas penampang truk dimana semakin
aerodinamis truk tersebut, maka seretan (drag) yang dihasilkan semakin kecil dan penggunaan bahan
bakar dapat diminimalisir. Pada truk, spoiler digunakan untuk mengurangi drag tersebut. Dimana
untuk mendapatkan spoiler dengan fungsi optimal diperlukan pengujian terowongan angin untuk
mengetahui jenis spoiler yang memiliki drag terendah. Desain spoiler yang dijadikan model yaitu tipe
MCX 1 Sp dan MCX 2 Sp dengan penurunan nilai koefisien seret pada kecepatan tinggi (15.6 m/s)
mencapai 52,3 % untuk model MCX 2 Sp dan 43,7 % untuk model MCX 1 Sp. Selanjutnya dilakukan
pengujian jalan dengan membuat prototipe spoiler yang memiliki nilai drag terendah sebagai indikator
penurunan penggunaan bahan bakar terbesar. Data-data seperti penggunaan minyak, waktu dan
jarak tempuh uji jalan ini diolah untuk mendapatkan pengaruh kecepatan kendaraan terhadap
besarnya pemakaian minyak baik tanpa maupun dengan menggunakan spoiler. Pemakaian bahan
bakar pada umumnya bertambah seiring dengan pertambahan kecepatan kendaraan. Namun juga
terjadi peningkatan efisiensi pemakaian bahan bakar akibat penggunaan spoiler MCX 2 Sp dari 9.7,
11.3 dan 27,31 % pada kecepatan berturut-turut yaitu 53.7, 57.6 dan 82.5 km/jam.
Kata kunci : Drag, Spoiler dan Penghematan Bahan Bakar

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 508

DISAIN ALAT PENGESUT DAUN NENAS DENGAN SISTEM MEKANIS UNTUK


MENGHASILKAN SERAT

Abstrak

Alfatah Dwi Putra, Sumarlin, dan Marissa


PS Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralay
Teknologi Pertanian Univ. Sriwijaya

Di Sumatera Selatan daun nenas selama ini masih merupakan limbah yang belum
dimanfaatkan sama sekali. Walupun sudah yang memanfaatkan serat nenasnya menjadi benang jahit,
untuk itu dibuat disain alat pengesut daun nenas dengan sistem mekanis untuk menghasilkan serta.
Sehingga lebih meningkatkan produktivitas serta kualitas yang lebih baik dari pada secara manual.
Hasil kegiatan luaran yang diharapkan. Akan dapat diciptakan alat pengesut serat nenas untuk
meningkatkan produksi dan kualitas serat nenas. Dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai tugas
akhir dalam penyelesaian studi. Sebagai bahan praktikum mata kuliah alat dan mesin, Instrumentasi,
ergonomika, elektronika, elektrifikasi dan energi maupun mata kuliah yang berhubungan dengan
teknologi pasca panen. Terciptanya peluang untuk dapat bekerjasama dengan industri pembuat alat
dan mesin pertanian, eksportir, dan konsumen serat-seratan. Melatih mahasiswa untuk
berwiraswasta, sehingga setelah selesai dari perguruan tinggi diharapkan akan termotivasi untuk
mengembangkan kreativitasnya untuk mendesain model pengesut daun untuk menghasilkan serat
nenas. Setelah dilakukan pengujian, alat ini mampu memproduksi 0,691 g/dt dengan berat daun
nenas mula-mula 58,347 setelah pengujian selama 89,744 dt. Sehingga alat ini dapat menggantikan
kegiatan yang secara manual menjadi mekanis.
Kata kunci : Alat Pengesut, Daun Nenas, Serat

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 509

DISAIN MODEL PENYAMBUNG SERAT DENGAN SISTEM PANAS DAN


PEREKAT POLIVUNIL ALKOHOL UNTUK PENGOLAHAN SERAT NENAS
Abstrak

Okta Alfa Riyanto,Faisal Horison, Ismanita


Teknologi Pertanian Univ. Sriwijaya

Tujuan dari program ini antara lain Mendapatkan cara penyambungan serat nenas dengan
menerapkan teknologi tepat guna sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas serat nenas
sesuai dengan standar mutu bahan tekstil dan mendapatkan cara penyambungan serat nenas
dengan menggunakan pemanas dan perekat polivinil a supaya kapasitas penyambungan serat nenas
meningkat dan menghasilkan serat yang tidak putus-putus serta mendapatkan prototipe alat
penyambung serat nenas yang dapat dikembangkan skala industri.
Metode yang digunkan adalah terbagi dalam beberapa tahap, dimulai dari tahap pendekatan
rancangan dan analisis teknis, kemudian tahap pembuatan alat dan selanjutnya tahap pengujian alat.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dirumuskan kesimpulan bahwa alat
penyambung serat nenas dengan sistem pemanas yang dibuat mampu memberikan panas yang
dibutuhkan untuk penyambungan dengan kapasitas kerja yang relatif besar, dan serat nenas yang
dihasilkan layak untuk digunakan sebagai bahan baku tekstil karena memiliki nilai kekuatan tarik dan
kekeritingan yang memenuhi standart
Kata kunci : Serat, Nanas ,Sistem
PANAS,PEREKAT POLIVINIL

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 510

EKSOSKELETON UDANG SEBAGAI BAHAN PENGAWET KAYU


Abstrak

SANTI KEUMALASARI,SYIFA F. SYIHAB ,RAHMAT


TEKNOLOGI PERTANIAN Univ. Padjadjaran Bandung

Kerugian yang ditimbulkan akibat serangan rayap terhadap kayu telah mencapai triliunan
rupiah, sehingga diperlukan suatu metode pengawetan yang efektif. Selama ini, bahan pengawet
sintetis yang digunakan bersifat toxic dan unbiodegradable (Neely and William ,1969). Oleh karena itu
bahan pengawet yang bersifat alami dan ramah terhadap lingkungan menjadi solusi alternatif.
Pengawet alami tersebut adalah kitosan, kitosan adalah bentuk deasetil dari khitin. Bahan ini
terkandung di dalam kulit (eksoskeleton) makhluk hidup laut seperti kerang-kerangan, udang,
kepiting, dan lobster. Khitosan mempunyai kemampuan bioaktif untuk menghambat pertumbuhan
patogen seperti Fusarium oxysporum dan Rhizoctania solani serta germinasi spora dan pertumbuhan
kapang Bothria cineren.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan khitosan dalam
mengurangi kerugian akibat gangguan rayap dalam proses pengawetan kayu sehingga menghasilkan
kayu berkualitas tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan metode
deskriptif, ternyata kayu yang diberi larutan khitosan lebih tahan terhadap serangan rayap
dibandingkan dengan kayu yang tidak diberi larutan khitosan. Maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan larutan khitosan signifikan mengurangi serangan rayap, namun diperlukan formulasi
yang lebih tepat dalam penggunaan khitosan untuk menghambat pertumbuhan rayap.
Kata kunci : Eksoskeleton,Udang,Pengawet Kayu

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 511

HARDWARE DAN SOFTWARE STANDAR NADA GAMELAN SEBAGAI ALAT


BANTU PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN GAMELAN LOGAM
JAWA BERKUALITAS DI YOGYAKARTA
Agus Suhendar, Anggi Eka Femiawan, Hadeta premiesyani, Lucia Ika susanti, Rais Abdilla
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Abstrak

Pada PKMT ini kami membuat sebuah perangkat standar nada gamelan yang terdiri dari
perangkat lunak dan perangkat keras yang dalam hal ini kami menggunakan microphon. Sistem ini
bekerja dengan terlebih dahulu merekam nada standar gamelan dengan menggunakan perangkat
lunak dan microphon untuk merekam, yang mana rekaman ini kami gunakan sebagai database.
Database ini kami gunakan dalam pembuatan perangkat lunak untuk menganalisa nada gamelan
yang akan diuji kualitas nadanya apakah sama atau tidak dengan nada standar yang ada pada
database tersebut. Dari sini pengrajin gamelan akan mengatahui apakah rincikan yang dibuat
memenuhi kualitas nada standar yang dianjurkan atau tidak.
Kata kunci : perangkat lunak, perangkat keras, microphon, gamelan dan rincikan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 512

HIDDEN SUSPENSION ARM "PENERAPAN TORSI SEBAGAI PENGGANTI


SISTEM PADA SEPEDA MOTOR"
Ruli Silo Prabowo dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 513

I CALENDAR DENGAN INFORMASI HARI LIBUR SPESIFIK DI INDONESIA


UNTUK PERANGKAT KOMUNIKASI BERGERAK
Abstrak

Rizki Dania Putri dkk


Poltek. Negeri Bandung

Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat adalah terjadinya konflik
aktivitas antara aktivitas hari kerja dengan aktivitas hari libur. Konflik ini banyak disebabkan oleh
minimnya informasi tentang hari libur yang mereka peroleh. Selain terjadinya konflik aktivitas, banyak
agenda kerja yang tidak dapat terlaksana karena ternyata agenda yang mereka rencanakan jatuh
pada hari libur.
Sampai saat ini, masyarakat hanya dapat melihat tanggal hari libur melalui kalendar biasa
(nonelektronik), contohnya kalendar dinding dan kalendar duduk. Padahal, seiring dengan
meningkatnya penggunaan telepon seluler (mobile device), seharusnya pemanfaatan e-calendar
(electronic calendar) di telepon seluler menjadi lebih optimal. Sayangnya, pada saat ini, e-calendar
yang beredar di telepon seluler hanya menampilkan hari Minggu saja sebagai hari libur. Sedangkan,
kebutuhan untuk menampilkan informasi hari-hari libur spesifik di Indonesia belum tersedia. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu layanan informasi hari libur yang dapat di-download melalui telepon
seluler bagi mereka yang ingin mengoptimalkan waktunya. Karena dengan tersedianya layanan
download ini, masyarakat, baik dari golongan pekerja, pelajar, dan lain sebagainya, dapat dengan
mudah dan cepat mengetahui informasi hari kerja dan hari libur di Indonesia tanpa harus mencari
dan melihat kalender biasa terlebih dahulu dimanapun dan kapanpun mereka berada. Berdasarkan hal
tersebut, penulis berusaha untuk membuat aplikasi I-Calendar dengan informasi hari libur spesifik di
Indonesia untuk perangkat komunikasi bergerak dengan kemampuannya dalam menampilkan
informasi hari-hari libur spesifik di Indonesia yang dapat di-download ke telepon seluler oleh pihak
yang meminta.
Kata kunci : e-calendar, I-Calendar, telepon seluler

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 514

IDENTIFIKASI DAERAH POTENSIAL KEKURANGAN GIZI DENGAN


ANALISIS PENGINDERAAN JAUH SECARA MULTI TINGKAT (MULTISTAGE)
DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI STUDI KASUS DI KABUPATEN
GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
Netty Yustitusya Wardani dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 515

IMPLEMANTASI PENGENDALI MIKRO AT89C51 PADA PENYULINGAN AIR


Abstrak

Luqman Amin Hanafi, Achmad Marzuki, Nur Fauzan Ahmad


Teknik Elektronika Univ. Lampung

Penyulingan (Destilasi) berarti memisahkan komponen-komponen yang mudah menguap dari


suatu campuran cair dengan cara menguapkannya, yang diikuti kondensasi uap yang terbentuk dan
menampung kondensat yang dihasilkan. Terdapat dua besaran yang perlu dikendalikan (dikondisikan)
sehingga proses penyulingan berjalan secara optimal, yaitu suhu penguapan dan tinggi permukaan
cairan yang akan diuapkan pada media pemanas maupun pada media penampungan. Untuk itu
diperlukan dua macam pendeteksi dalam perancangan sistem kendalinya, yaitu pendeteksi suhu
(termokopel) dan pendeteksi tinggi permukaan cairan. Keluaran dari kedua macam pendeteksi ini
harus dikondisikan sebelumnya agar dapat diterima oleh mikrokontroler AT89C51 sebagai masukan.
Mikrokontroler AT89C51 akan memproses kedua masukan ini dan mengeluarkan sinyal keluaran untuk
menggerakan katup-katup solenoid dan elemen pemanas sehingga kondisi yang diinginkan (setpoint)
dapat tercapai. Selain itu, mikrokontroler juga mengeluarkan sinyal penampil ke penampil 7-segmen
yang akan menampilkan kondisi dari suhu dan tinggi permukaan cairan.
Aksi kendali on-off dengan celah differensial digunakan pada pengendalian katup-katup
solenoid dan elemen pemanas untuk mencegah terjadinya mekanisme on-off yang terlalu sering,
sehingga dapat memperpanjang umur elemen penggerak.
Pada perancangan rangkaian pengkondisi sinyal termokopel bekerja dengan persentase kesalahan
sebesar 0,76 %, ADC 0804 sebesar 0,34 % dan termometer sebesar 0,492 %, serta kemampuan
produksi air suling sebesar 1 liter/jam pada tingkat 1 tinggi air yang dipanaskan (2 liter).
Kata kunci : Destilasi, Mikrokontroler, celah diferensial.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 516

IMPLEMENTASI JARINGAN TANPA HARDISK DENGAN MENGGUNAKAN


CITRIX META FRAME XP BERBASIS WINDOWS 2000 SERVER PADA
LABORATORIUM KOMPUTER II STMIK HANADAYANI
Abstrak

Muhammad Risal,Nur Ichsan,Syahreni,Agustini,Asyrullah


Teknik Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan suatu jariangan


komputer tanpa harddisk dengan metode diskless Citrix Meta Frame XP pada Laboratorium Komputer
II STMIK Handayani Makassar.
Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari sampai bulan Juni 2006 dengan lokasi penelitian
Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar, dengan mengimplementasikan suatu jaringan
komputer tanpa harddisk menggunakan metode diskless Citrix Meta Frame XP, maka laboratorium
Komputer II STMIK Handayani Makassar dalam pemakaiannya tidak hanya terbatas pada penggunaan
program aplikasi under DOS tetapi dapat juga difungsikan untuk sistem operasi windows 2000 server.
Sehingga dengan adanya sistem diskless Citrix Meta Frame XP ini maka komputer yang terdapat pada
Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar yang pada umumnya memiliki spesifikasi
Hardware yang rendah dapat beroperasi layaknya komputer yang mempunyai spesifikasi yang
maksimum dan memungkinkan digunakan untuk mata kuliah praktikum komputer baik mode teks
maupun grafik.
Hasil menunjukkan bahwa sistem jaringan yang dibangun pada Laboratorium Komputer II STMIK
Handayani Makassar dengan menggunakan metode diskless Citrix Meta Frame XP mampu
memberikan solusi tertentu dimana mahasiswa yang semula mempunyai jadwal mata kuliah yang
berbasis program aplikasi under windows yang pelaksanaanya hanya dilakukan pada Laboratorium
Komputer I saja, sekarang sudah dapat dilakukan pada Laboratorium Komputer II STMIK Handayani
Makassar.
Kata kunci : jaringan, hardisk, server, laboratorium, komputer

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 517

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 UNTUK MENGATUR


SUHU DAN KELEMBAPAN PADA KANDANG BEKICOT
Abstrak

Hermawan Rahman Sholeh, Hendy Eka Hardana, Rina Arisona


Teknik Elektro Univ. Brawijaya Malang

Bekicot yang biasanya dikenal dengan sebutan keong racun di kalangan masyarakat, ternyata
mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi. Daging bekicot mengandung protein hewani yang
cukup tinggi, setara dengan kandungan protein dalam daging hewan lainnya. Disamping itu bekicot
juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot, lendir, dan kulitnya
sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sekarang bekicot sudah mulai
dibudidayakan orang untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Dengan permintaan yang
semakin meningkat, maka jumlah hasil ternak bekicot juga perlu ditingkatkan. Jika jumlah kandang
banyak, maka peternak akan mengalami kesulitan dalam menjaga suhu dan kelembaban kandang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini akan dibuat alat pengontrol suhu dan
kelembaban kandang secara otomatis menggunakan mikrokontroler ATMEGA8535 sebagai
pengendalinya. Rangkaian kegiatan pembuatan alat pengatur suhu dan kelembaban pada kandang
bekicot berlangsung mulai akhir bulan Februari 2006 sampai April 2006. Metode yang digunakan yaitu
studi literatur, perencanaan blok diagram, perencanaan skema rangkaian, dan simulasi rangkaian.
Sedangkan pembuatan alat terdiri dari mekanik, elektrik, dan software. Bagian mekanik yang sudah
dilakukan yaitu pembuatan kandang, pemasangan selang, pemanas dan juga blower. Sedangkan
bagian elekrik yaitu pembuatan rangkaian sensor suhu, sensor kelembaban, rangkaian minimum
sistem ATMEGA 8535, rangkaian driver, rangkaian catu daya.
Kata kunci : Bekicot, suhu, kelembapan, mikrokontroler

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 518

INSTRUMENTASI PENDETEKSI KADAR STPP BERBASIS MK AT89C51


DALAM LIMBAH INDUSTRI PENGEPAKAN UDANG

Abstrak

Uli Johar Miasih, Deny Siswohandoko, Rifki Septa Faridi


PS Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang, Malang
Teknik Elektro Univ. Negeri Malang

Limbah STPP (Sodium Tripolyphosphate) merupakan limbah yang dihasilkan oleh perusahaan
yang bergerak dibidang pembekuan dan pengepakan udang. Limbah STPP dalam dunia industri
digunakan untuk pembekuan udang agar daging udang kenyal dan mengkilap. STPP dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Penelitian yang telah
dilakukan pada limbah STPP menyebutkan bahwa STPP tidak berbahaya bagi manusia dan aquatic
ecosistem jika masih dalam dosis yang wajar. Tetapi ada juga penelitian yang berhasil
mengidentifikasi dampak negatif STPP pada mahluk hidup. Hasil penelitian menyebutkan bahwa STPP
dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak normal. Tujuan dari perancangan ini adalah
menemukan cara mendeteksi kadar STPP dalam limbah industri pengepakan udang, serta
menghasilkan suatu alat pendeteksi yang terdiri dari sistem pendeteksi kadar STPP dan program yang
mengolah data dari sistem pendeteksi dan display kadar STPP. Metode pendeteksi kadar STPP dalam
limbah digunakan sistem fotometri yaitu dengan cara menembakkan sinar UV ke sampel pada kuvet.
Sinar yang dilewatkan oleh STPP diterima oleh fotodioda dan diubah menjadi arus listrik. Arus listrik
tersebut digunakan untuk input Op-Amp yang berfungsi untuk menaikkan tegangan tersebut. Output
dari Op-Amp digunakan sebagai input ADC. ADC akan mengubah data input menjadi data digital
sesuai dengan port MK AT89C51. Data yang sudah dimasukkan ke MK AT89C51 akan diolah dengan
program MK AT89C51 yang menggunakan bahasa assembler. Hasil pengolahan data program MK
ditampilkan ke display seven segment. Hasil pembuatan dan perancangan instrumen pendeteksi
kadar STPP adalah instrumen yang dapat mendeteksi kadar STPP dalam limbah industri pengepakan
udang dengan error alat rata-rata antara 0,054-0,18 pada eksperiment pengukuran kadar STPP.
Kesimpulan dari perancangan ini adalah hasil perancangan instrumen pendeteksi kadar STPP masih
perlu disempurnakan agar dapat digunakan dalam dunia industri. Karena alat ini masih tahap awal
dalam pendeteksian kadar STPP.
Kata kunci : Pendeteksi, Kadar STPP,MK AT89C51, Limbah Industri.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 519

KENDALI PENUMBUHAN JAMUR MERANG BERBASIS MIKROKONTROLER


AT89C51

Abstrak

Bambang Setiawan, Mia Tri Utami Dewantari, Syaiful Rakhman


PS D3 Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Negeri Yogyakarta

Jamur merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi serta nilai jual yang tinggi,
namun masyarakat belum membudidayakannya secara maksimal. Selain itu proses pertumbuhan
jamur hanya terjadi pada musim tertentu saja . Berdasarkan penelitian dan percobaan Dr. Ir. Meity
Suradji Sinaga, M.Sc yang merupakan dosen sekaligus peneliti di Fakulats Pertanian IPB disebutkan
bahwa diperlukan perhatian ekstra dalam pengembangbiakan jamur merang. Hal ini dikarenakan
kondisi media tempt penumbuhan jamur yang memerlukan pengontrolan secara berkesinambungan.
Alat kendali penumbuhan jamur merang berbasis Mikrokontroller AT89C51 memadukan dua teknologi
yang berbeda, yaitu teknologi elektronika dan pertanian yang merupakan alat Bantu guna mengontrol
keadaan tempat penumbuhan jamur merang secara otomatis.Pembuatan alat ini menerapkan
metodologi rancang bangun yang dilakukan di Laboratorium Elektronika Dasar, Jurusan Teknik
Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta guna maengembangkan alat kendali
penumbuhan jamur merang yang bisa diterapkan di berbagai daerah dengan iklim yamg berbeda.
Dua variabel yang sangat berpengaruh pada proses pengembangbiakan jamur merang adalah suhu
dan kelembaban.untuk itu alat ini secara otomatis akan memantau dan megontrol suhu dan
kelembaban kumbung (rumah jamur) pada nilai-nilai tertentu. Pengotrolan ini dilakukan sejak proses
pasteurisasi, penanaman bibit sampai pada jamur siap untuk dipanen. Hari pertama saat pasteurisasi,
diperlukan suhu sebesar 60C-70C dipertahankan selama 4 jam. Pada hari berikutnya kumbung
dibuka secara manual dengan suhu yang dijaga sebesar 32C-38C. Kemudian baru diadakan
penanaman bibit secara manual. Setelah itu air kaporit akan disemprotkan ke media dan kemudian.
Selama 10 hari berikutnya suhu tetap dijaga sebesar 32C-38C pada kelembaban 80%-90%. Pada
hari ke-10 atau ke-11 maka jamur siap untuk dipanen. Dengan direalisasikan alat ini maka
pengontrolan kumbung (rumah jamur) yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh manusia,
dapat dilakukan secara otomatis sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban yang diharapkan, guna
menghasilkan jamur yang berkualitas. Kemudian bagi para petani yang membudidayakan jamur
merang untuk kepentingn ekonomi, maka alat ini akan bisa membuat penghasilan mereka lebih dari
sebelum mereka mengguakan alat ini. Hal ini disebabkan karena proses penumbuhan jamur tidak
akan tergantung pada iklim di suatu wilayah tertentu lagi, namun pertumbuhan jamur akan dikontrol
secara otomatis, sehingga pengembangbiakan jamur dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Kata kunci : Jamur, Mikrokontroller AT89C51, Pasteurisasi.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 520

KENDARAAN AMPIBI UNTUK PENYELEMATAN BANJIR


Abstrak

Novi Dzikriyah, Ujang Wahid, Andika Jati, Arinta, Noverdo


Teknik Perkapalan Univ. Indonesia

Dalam kurun waktu belakangan ini, permasalahan banjir adalah permasalahan yang dekat
dengan keseharian kita dimusim hujan. Bahkan banjir terjadi tidak hanya di sebabkan oleh curah
hujan yang tinggi, namun disebabkan juga oleh rendahnya nilai kebersihan dan letak daerah yang
lebih rendah dari ketinggian air sungai. Faktor keselamatan jiwa adalah faktor yang utama di setiap
terjadinya bencana alam. Ada beberapa kendala yang pada umumnya kita hadapi tatkala evakuasi
korban banjir terutama di pemukiman padat penduduk dan sempit. Diantaranya adalah lokasi
pemukiman yang berdekatan, gang-gang sempit, pemukiman kumuh yang nilai kebersihan di daerah
tersebut sangat rendah. Maka di perlukan sebuah alat transportasi yang dapat memfasilitasi kegiatan
penyelamatan banjir dengan beberapa perlakuan yang berbeda. Keberadaan alat transportasi untuk
penyelamatan banjir sangat diharapkan dapat mengurangi jatuhnya korban akibat bencana alam
banjir.
Untuk memfasilitasi kegiatan penyelamatan banjir untuk para manula, wanita hamil, orang
sakit dan mereka yang memiliki keterbatasan untuk berpindah tempat, maka kami melakukan
perancangan dan pembuatan kendaraan amphibi prototype I. Hasil analisa yang di peroleh nantinya
akan dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi untuk pembuatan prototype
kendaraan amphibi selanjutnya.
Kata kunci : Kendaraan ampibi,Penyelematan Banjir

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 521

KERAN AIR HEMAT DAN HIGIENIS

Abstrak

Eko Arianto, M. Maulana Kadarusman, Ahmad Rifai


PS Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Negeri Yogyakarta

Gerakan hemat di berbagai bidang sekarang ini menjadi program pemerintah, salah satunya
adalah penghematan air. Sementara ini masyarakat menggunakan keran air yang tanpa kita sadari
dapat menyebabkan pemborosan. Salah satu contohnya saat kita membasuh muka dengan cara
menggunakan dua buah tangan untuk mewadahi air di bawah keran air yang terbuka kemudian
membasuhkan air di tangan tersebut ke muka. Tanpa kita sadari keran tersebut terbuka meskipun
kita tidak membutuhkannya dan telah melakukan. Keran air konvensional yang digunakan masyarakat
berpotensi menyebarkan kuman karena saat membuka maupun menutup keran kita memegang
gagang keran. Jika saat membuka keran tangan kita kotor, maka setelah mencucinya dengan air dari
keran tangan menjadi bersih tetapi kita memegang gagang keran lagi untuk menutup keran tanpa
kita sadari tangan kita telah kotor lagi karena kotoran masih tertinggal di gagang keran saat tangan
kita kotor. Untuk itulah diperlukan pembuatan keran yang mampu secara otomatis membuka bila
dibutuhkan air serta tidak memerlukan memegang bagian keran bila ingin mengalirkan air maupun
menutupnya. Dengan latar belakang tersebut, maka dibuatlah Keran Air Hemat dan Higienis. Susunan
Keran Air Hemat dan Higienis ini mempunyai beberapa bagian yaitu sensor jarak, rangkaian kontrol,
rangkaian driver, pembuka dan penutup keran serta rangkaian catu daya. Pendeteksian ada dan
tidaknya kebutuhan air dengan mengukur jarak benda dengan keran air menggunakan metode
pantulan gelombang ultrasonik. Jika ada benda dengan jarak kurang dari atau sama dengan 10cm
dengan keran maka akan mengalirkan air dengan kecil, dan jika benda berjarak lebih dari 10cm keran
akan mengalirkan air dengan penuh. Hasil dari pembuatan alat ini didapatkan bahwa keran air hemat
dan higienis ini mampu membedakan pengeluaran air dengan jarak antara keran sampai 10cm, lebih
dari 10cm dan tanah sehingga dapat mengalirkan air sesuai yang diperlukan tanpa menyentuh
apapun bagian keran. Keran air hemat dan higienis ini dapat menghemat pemborosan air sebesar
16% pada pengujiannya.
Kata kunci : Keran air, Hemat, Higienis, Kontrol

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 522

LOW TEMPERATUR PRESSURE COOKER (LTPC) ALAT PENGOLAH BANDENG


PRESTO YANG MURAH TANPA MERUSAK RASA ASLI DAN KANDUNGAN
PROTEIN

Abstrak

M. anshori, Beny Ferryanto, Krisna K dan Ruli Silo P


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Univ. Negeri Semarang

Indonesia merupakan wilayah perairan dan kaya akan sumber daya perikanan. Teknologi saat
ini belum mampu mengolah hasil-hasil perikanan tersebut menjadi komoditas yang bernilai tinggi.
Masyarakat indonesia telah mengenal berbagai macam pengolahan salah satunya yaitu Bandeng
Presto. Bandeng Presto merupakan masakan ikan, dimana duri dari ikan tersebut telah lunak, karena
diolah dengan tekanan tinggi. Bandeng presto yang ada di pasaran saat merupakan hasil pengolahan
industri-industri Bandeng Presto, yang menggunakan sistem pengolahan dengan sumber tekanan dari
pemanasan air dalam waktu lama. Menurut penelusuran (Lee. 1958) pengukusan dalam air panas
dapat mengakibatkan susut zat gizi. Sehingga sistem pengolahan ini menyebabkan rusaknya tekstur
bandeng, sehingga menurunkan nilai kandungan protein dan cita rasa yang ada pada hasilnya. Untuk
memperbaiki sistem pengolahan tersebut diperlukan suatu alat yang mempunyai efisiensi waktu yang
singkat dan mampu menghasilkan tekanan yang tinggi sehingga dapat melunakkan duri ikan
Bandeng. Low Temperatur Pressure Cooker (LTPC) merupakan alat pemasak yang terdiri dari Panci
bertekanan, Kompresor, Kompor pemanas, Filter udara, Selang penghubung dan Rangka penyangga.
Alat ini memiliki teknologi tambahan, berdasar pada asas pengembangan dan tekanan gas akibat
perlakuan panas, maka sistem kerja alat tersebut dengan mengasilkan tekanan dari uap panas air
yang dipanaskan dan tekanan injeksi udara dari kompresor yang telah diseterilkan. Dengan adanya
penambahan tekanan udara dari kompresor tersebut, pengolahan ikan bandeng menjadi lebih
singkat. Hasil yang diperoleh memiliki citarasa yang enak dan kandungan protein yang tetap terjaga.
Kata kunci : Presto injeksi hemat bahan BBM

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 523

MEJA KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMELIHARA KESEHATAN DAN


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PELAJAR KELAS III SD
Abstrak

Feby Erawantini dkk


Univ. Negeri Jember

Banyak pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu yang lama
termasuk juga pelajar. Namun sikap duduk yang keliru akan menyebabkan masalah kesehatan
sehingga perlu dibuat meja-kursi yang sesuai dengan antropometri pemakai. Penelitian ini adalah
penelitian eksperimental dengan responden pelajar kelas III SD karena pertumbuhan tulangnya
sangat cepat. Penelitian dilaksanakan mulai 1 Maret 2006 sampai dengan 12 Mei 2006. Hasil
penelitian menyatakan bahwa tinggi sandaran, tinggi alas duduk, tinggi meja, ruang gerak dan
kenyamanan telah memenuhi syarat keergonomisan untuk meja-kursi, sehingga dapat disimpulkan
bahwa desain meja-kursi ergonomis yang telah dibuat benar-benar sesuai dengan bentuk
antropometris tubuh siswa kelas III SD dan terbukti lebih nyaman dibandingkan meja-kursi yang
biasa digunakan di sekolah.
Kata kunci : Meja Kursi Ergonomis, Memelihara Kesehatan, Produktivitas Pelajar

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 524

MENGGAGAS MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA INTERAKTIF MANDIRI


BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN KIMIA
Ulin Nihayaty dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 525

MENGINFORMASIKAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR SECARA


CEPAT DAN AKURAT MELALUI PEMANFAATAN MODULASI SINYAL FM
MEDIKA RISNASARI, EKA IMENDRY PUTRA, YANUAR MUSTIKA, IKE AGUSTA WIJAYANTI, BAYU
PAMUNGKAS
Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Abstrak

Dewasa ini salah satu masalah yang dihadapi masyarakat adalah ketidaknyamanan dalam
memiliki kendaraan bermotor terutama sepeda motor. Hal ini disebabkan makin maraknya terjadi
pencurian kendaraan bermotor walaupun pada kendaraan bermotor telah memiliki pengaman/alarm
sendiri. Pihak yang tidak berwenang terhadap kendaraan bermotor tersebut mempunyai cara
tersendiri untuk melakukan pencurian kendaraan bermotor, maka dari itu kami mencoba untuk
membuat alarm yang dapat meminimalisasi terjadinya pencurian kendaraan bermotor.
Pada PKMT ini akan dirancang dan dibuat suatu alarm yang memanfaatkan modulasi sinyal
FM sebagai feedback ke penerima sebagai pengamanannya. Alarm ini dibuat guna menyempurnakan
kinerja alarm kendaraan bermotor yang ada dipasaran, terdiri dari beberapa blok yang memiliki fungsi
masing-masing.
Alarm akan bekerja saat kendaraan bermotor mengalami pengrusakan secara sengaja pada
bagian kontak ataupun starter, dan alarm akan mengaktifkan oscillator frekuensi rendah untuk
ditransmisikan ke penerima yaitu pada pemilik kendaraan dengan menggunakan modulasi FM.
Dengan demikian pemilik kendaraan dapat mengantisipasi secara dini akan kehilangan kendaraan itu.
Kata kunci : modulasi FM, feedback ,alarm

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 526

MESIN PENDINGIN IKAN HIBRIDA (TENAGA ANGIN & MINYAK TANAH)


PADA KAPAL NELAYAN
Abstrak

Taufiq Adi Leksono dkk


Univ. Negeri Semarang

Indonesia selain negara agraris juga negara bahari. Ini terbukti dengan dipisahkannya pulaupulau yang ada di Indonesia dengan selat dan laut. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
mendorong masyarakat untuk bermata pencaharian sebagai nelayan. Media pendingin pada dewasa
ini semakin banyak dimanfaatkan seirama Penggunaan mesin pendingin akan lebih meluas karena
negara kita beriklim tropis. Alat ini bertujuan agar masyarakat dapat menerapkan teknologi dari
penelitian yang dilakukan mahasiswa, agar daerah tangkapan nelayan menjadi lebih luas, hasil yang
didapat cukup banyak dan tahan lama. Alat ini bekerja double function, pertama untuk meningkatkan
hasil tangkapan nelayan, dan yang kedua agar hasil tangkapan lebih tahan lama. Motor bensin dan
tenaga angin dimanfaatkan untuk sirkulasi sitem pendingin. System pendingin yang digunakan
menggunakan prinsip AC mobil. Dimana terdapat kompresor sebagai pemompa refrigerant, kondensor
sebagai kondensasi refrigerant dan evaporator sebagai alat evaporasi. Selain ketiga alat diatas,
terdapat drier, sebagai penyaring refrigeran yang berbentuk cair tekanan tinggi yang berasal dari
kondensor sebelum masuk ke dalam katub expansi dilanjutkan ke evaporator. Diharapkan dengan
adanya penemuan alat ini, nelayan tidak susah lagi memikirkan mahalnya bahan bakar yang selama
ini terjadi. Walaupun disini mesin bensin digunakan, namun kapasitanya hanya setengah samapai
satu jam saja, mengingat pergantian angin darat dan angin laut memerlukan waktu tersebut, dan
kondisi angin tidak begitu cepat, dikhawatirkan angin tidak dapat mengggerakakan kompresor. Oleh
karena itu alternative yang digunakan alat dengan mesin bensin.
Kata kunci : Angin, Hibrida, Air Conditioner

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 527

MESIN PENYERUT UBI JALAR JEPANG

Abstrak

FAJAR ARIYANTO
MARTA SUSANTI
FAJAR ARIYANTO, MARTA SUSANTI, NOVA DIANSARI
Teknologi Pertanian Poltek Negeri Pertanian Jember

Ubi jalar Jepang adalah merupakan salah satu tanaman yang mulai banyak dikembangkan di
Kabupaten Jember terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan tepung sebagai
alternatif pengganti tepung terigu untuk pembuatan cake, cocies, dan lain-lain. Ubi jalar Jepang ini
memiliki beberapa kelebihan antara lain umbi cukup besar, rasa manis dan seratnya halus. Ubi jalar
Jepang dapat dibuat tepung dengan dua cara yaitu cara basah dan cara kering. Teknik penyerutan
ubi jalar Jepang yang sekarang ada masih dilakukan secara tradisional atau manual dengan
menggunakan penyerut dari pelat aluminium. Dengan cara tradisional tersebut dari segi produksi dan
efisiensi waktu dan tenaga menjadi kurang.
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PKMT ini adalah : 1) membantu memecahkan
masalah yang ada di industri skala rumah tangga Ibu Ayati yang memproduksi tepung ubi jalar
Jepang, 2) meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan usaha produksi tepung ubi jalar
Jepang Ibu Ayati
Metode pelaksanaan program PKMT ini meliputi studi pustaka, observasi lapang, perancangan dan
pengujian serta monitoring dan evaluasi.
Spesifikasi mesin penyerut hasil kegiatan PKMT ini adalah sebagai berikut : 1) Tenaga
Penggerak : Motor listrik 0,5 HP/1Phase/1400 RPM, 2) RPM Pemutar Poros As : 700 RPM, 3)
Kapasitas : 22 Kg/jam, 4) Konstruksi : Kerangka besi siku 4 x 4, 5) Dimensi : Panjang : 40 cm, Lebar
: 25 cm, Tinggi : 80 cm,
6) Berat\ : 25 Kg, 7) Biaya Penyerutan : 85,85 Rp/Kg
Kata kunci : Mesin, ubi jalar, jepang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 528

MICRO CAR "MOBIL MINI 100CC SERBA GUNA, HEMAT ENERGI, MURAH
DAN LINCAH"
Abstrak

Muhammad Rhuli dkk


Univ. Negeri Semarang

Perkembangan dunia industri dibidang science and technology dapat dirasakan sekarang ini.
Perkembangan yang terlihat adalah dibidang otomotif. Mobil-mobil sekarang ini dengan desain yang
relatif besar, sehingga sering menyebabkan kemacetan dikota-kota besar. Ukuran cc yang relatif
besar maka akan menggunakan bahan bakar yang relatif besar juga. Berdasarkan Instruksi Presiden
(Inpres) RI No. 10 Tahun 2005 tentang penghematan energi maka dibutuhkan desain mobil baru
yang mampu mengatasi masalah penghematan energi dan tentunya kemacetan lalu lintas. Micro car
mobil mini masa depan dirancang untuk memenuhi kebutuhan bagi para pengguna alat transportasi
khususnya mobil hemat bahan bakar, penuh kenyamanan dan keamanan. Micro car diciptakan untuk
mengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar, untuk menghemat bahan bakar dan harganya
dapat dijangkau oleh masyarakat. Karena konstruksi dari micro car yang sangat sederhana.
Pembuatan micro car dimulai dengan melakukan observasi, penelitian awal dan pengumpulan data
dengan menggunakan metode interview, documenter, literature. Dilanjutkan dengan penelitian
lanjutan dengan menggunakan metode perencanaan dan pembuatan alat serta pengujian hasil
eksperimen. Micro car diharapkan dapat menggantikan mobil-mobil yang telah berkembang, dan
dengan inovasi yang lebih baik lagi diharapkan micro car dapat bersaing dengan produk-produk lain.
Ke depannya nanti diharapkan micro car mampu memberikan kemudahan dalam mengendarainya,
disamping harganya yang relatif lebih murah, dan dengan efisiensi mesin yang tinggi mesin ini
menjadi lebih irit bahan bakar, sehingga penghematan bahan bakar dapat terwujud. Micro car dapat
mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh desain mobil yang lama yaitu desain mobil yang besar
dengan cc yang besar sehingga mengakibatkan kemacetan dikota-kota besar dan boros bahan bakar.
Kata kunci : Mobil mini hemat bahan bakar

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 529

MOBIL HEMAT ENERGI DAN BEBAS POLUSI DENGAN MENGGUNAKAN


TENAGA SURYA

Abstrak

Mawan Hendrawan, Lifiester Hosana, Stefanus Rocky Fabrianto


Universitas Kristen Petra, Surabaya
Teknik Elektro Univ. Kristen Petra Surabaya

Kegiatan ini diajukan untuk merancang sebuah mobil yang menggunakan tenaga surya
dengan tujuan untuk dapat mengurangi polusi udara akibat penggunaan bahan bakar dari kendaraan
bermotor. Mobil tenaga surya ini menggunakan konfigurasi rangkaian H-bridge yang menggunakan
komponen relay dan transistor sebagai driver motor. Pada desain rangkaian dan kerangka, mobil
diharapkan dapat memiliki kecepatan 65 km/jam tetapi dari hasil pengujian didapatkan kecepatan
yang berkisar antara 50 km/jam. Dari analisa hasil percobaan yang dilakukan pada motor
didapatkan keterbatasan beban maksimum sebesar 120 kg. Akibat dari keterbatasan ini maka mobil
yang kami rancang memiliki beban maksimum sebesar 120 kg.
Kata kunci : mobil hemat energi,bebas polusi, tenaga surya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 530

MOBIL MAINAN DENGAN KENDALI SUARA MIKROKONTROLER AT89C51


Abstrak

Luqman amin Hanafi dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Kemajuan yang begitu pesat dalam bidang elektronika telah merambah pada mainan anakanak. Saat ini hampir semua mainan anak-anak telah dibuat dengan memanfaatkan komponenkomponen elektronika, atau dengan kata lain mainan tersebut telah berbasiskan elektronik. Contoh
yang paling nyata adalah robot mainan dan mobil mainan. Khusus untuk mobil mainan, saat ini telah
mengalami perkembangan yang pesat. Dulu pada awal mulanya mobil mainan digerakkan dengan
remote kabel, tapi sekarang telah berkembang menjadi remote wireless / tanpa kabel.
Mobil mainan yang banyak dijual dipasaran adalah yang menggunakan remote wireless,
belum menggunakan alat kontrol lain seperti suara. Dengan kontrol suara, mobil mainan akan lebih
terasa mudah untuk dikendalikan tanpa harus memencet tombol remote. Oleh karena itu muncul ide
untuk mengembangkan mobil mainan yang dikendalikan dengan suara. Sebelum bisa menggunakan
mobil mainan ini, kita harus menyimpan data suara terlebih dahulu kedalam IC ISD 1420. Data suara
tersebut adalah maju, mundur, kanan, kiri, dan berhenti. Selanjutnya kita memasukkan perintah
suara untuk proses pengendalian mobil mainan. Jika suara tersebut cocok dengan suatu perintah,
maka mobil mainan akan bergerak sesuai dengan data program. Komponen yang berfungsi untuk
membandingkan data input suara dengan suara yang telah tersimpan adalah IC mikrokontroller
AT89C51. Selain itu IC mikrokontroller AT89C51 juga berfungsi untuk mengatur pergerakan mobil
sesuai dengan program.
Dengan dibuatnya Mobil Mainan dengan Kendali Suara Berbasis Mikrokontroller AT89C51 ini,
diharapkan akan menambah rasa keingintahuan dan ketertarikan anak-anak untuk mempelajari
elektronika. Selain itu dengan dibuatnya mobil mainan dengan kendali suara ini, akan semakin
menambah alternatif mainan yang bagus dan bermutu bagi anak-anak, sehingga anak-anak tidak
bosan dengan mainan yang ada.
Kata kunci : IC ISD 1420, IC mikrokontroller AT89C51, mobil mainan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 531

MODEL AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DENGAN ENERGI GRAVITASI


GUNA MENINGKATKAN DAYA DUKUNG KOLAM IKAN
Suranto dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 532

MODEL PONDASI DENGAN METODE PAKU BUMI ULIR UNTUK PEKERJAAN


BANGUNAN SATU LANTAI
Agung Handaka K. dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 533

MODIFIKASI KONSTRUKSI BECAK UNTUK MENDAPATKAN SISTEM


KENDALI YANG LEBIH AMAN DAN NYAMAN
Faizal Ramdhani, Angga Surya Anggana, Adisukma Wijaya
Teknik Mesin Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 534

NAVIGASI KEMIRINGAN MOBIL NIAGA SEBAGAI SISTEM


PEMBERITAHUAN PADA MOBIL UNTUK MENIKUNG DENGAN AMAN
Henry Setyawan dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 535

OPTIMALISASI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA ORGANIK SMU MELALUI


REKAYASA ALGORITMA DAN PEDAGOGIS MODERN YANG DITERPAKAN
DALAM SOFTWARE MULTIMEDIA KOMPUTASI KIMIA

Abstrak

Rian Arief Grafianto, Indra Lesmana, Rifki Rachmansyah, Cucu Suhendar


PS Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Di Indonesia, kegiatan instruksional yang melibatkan komputer tampaknya belum


berkembang sama sekali. Hal ini terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, baik dari segi
psikologi, pendidikan, sosial, ekonomi, dan hukum, maupun dari segi sarana dan prasarananya. Belum
tersedianya paket aplikasi yang sesuai, baik dari segi sistem komputer yang digunakan, maupun dari
segi strategi insrtruksional yang diterapkan, merupakan kendala yang perlu ditangani. Walaupun
berbagai program aplikasi pengajaran telah banyak diperdagangkan terutama yang diproduksi di
negara maju namun dalam beberapa hal, program tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi dan
tujuan pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu dilakukan penelitian dan
pengembangan mengenai strategi rekayasa algoritmis dan rekayasa pedagogis baru dalam
penyusunan software supaya diperoleh software yang lebih sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Metoda yang digunakan untuk merancang aplikasi ini menggunakan pendekatan rekayasa algoritmis
dan pedagogis. Berdasarkan analisis dan metoda tersebut akan dibuat suatu media pembelajaran
kimia organik yang sesuai dengan kemampuan siswa dan kurikulum SMU di Indonesia. Analisis hasil
questioner sementara dari 30 koresponden menunjukkan bahwa 83% software yang dibuat telah
memenuhi syarat.
Kata kunci : kegiatan instruksional, rekayasa algoritmis dan pedagogis, Analisis hasil
questioner,

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 536

PAS SEPATU ELEKTRONIK


Khoirun dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 537

PC CLONING SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BIAYA PENAMBAHAN


KOMPUTER PADA USAHA KECIL RENTAL KOMPUTER

Abstrak

Asrul Ramadhan, Sry Rahayu, Wanda Prandani


Pendidikan Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri Medan, Medan
Univ. Negeri Medan

Program Kreativitas Mahasiswa bidang penerapan teknologi (PKMT) yang kami ajukan
dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dihadapi oleh pengusaha rental komputer untuk melakukan
penambahan perangkat komputer dalam upaya menambah hasil pendapatan dari usaha tersebut. Hal
ini disebabkan oleh tingginya harga perangkat komputer, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Secara khusus program ini bertujuan untuk: 1). Mengatasi permasalahan tingginya harga
perangkat keras dan perangkat lunak komputer dalam upaya penambahan jumlah komputer bagi
para pengusaha kecil rental komputer. 2). Mendorong masyarakat pemilik usaha rental komputer
untuk lebih bergairah dengan adanya dukungan fasilitas yang baik. 3). Meningkatkan efektivitas,
efesiensi dari segi produksi, waktu dan energi yang digunakan. 4). Merangsang masyarakat yang lain
untuk menerapkan teknologi tepat guna dengan menerapkan teknologi yang up to date dalam
memenuhi kebutuhan penambahan komputer. Metoda pendekatan yang dilakukan adalah dalam
pemilihan mitra pemilik usaha rental dengan pendekatan secara langsung yang sebelumnya
mensurvei ke lokasi tersebut. Kemudian mengajak para pemilik usaha rental untuk berdialog dan
meyakinkan bahwa masalah yang dialami dapat dipecahkan dan dapat dibuat konfigurasi yang dapat
membantu memecahkan permasalahan tersebut. Dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang
timbul tersebut dengan menggunakan metode yang bersifat problem solving, yaitu mendapatkan
langsung pemecahan masalah dari beberapa solusi yang timbul. Selanjutnya Pembuatan dan
perakitan PC Cloning dilakukan di tempat usaha rental. Pada perusahaan mitra Rental Komputer
Yamakasi penerapan PC Cloning dilakukan pada satu unit komputer (PC) Pentium 4. Setelah dirakit,
ditest dan diuji coba CPU Pentium 4 tersebut dapat dipakai untuk melayani 3 user secara bersamaan
dan dapat diterapkan untuk usaha rental komputer.
Kata kunci : PC Cloning, Rental Komputer, Penghematan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 538

PEMANFAATAN CITRA SATELIT PEGINDERAAN JAUH (TERRA MODIS)


UNTUK MEMPREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) DI
LAUT SELATAN JAWA TENGAH DAN DIY
Abstrak

wijayanti,Sulistyawati,Ratna Fahmi P
Kartografi dan Penginderaan Jauh Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau
dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2 perairan
territorial; dan 2,8 juta km2 perairan nusantara) atau 62 % dari luas teritorialnya. Indonesia diberi
hak kewenangan memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km2 yang menyangkut
eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan sumber daya hayati dan non hayati, penelitian, dan yurisdiksi
mendirikan instalasi atau pulau buatan (UNCLOS, United Nation Convention on the Law of the Sea,
1982).
Penelitian ini berusaha menentukan zonasi penangkapan ikan di Laut Selatan Jawa Tengah
dan DIY dengan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan pengolahan citra digital. Tatacara
yang digunakan adalah dengan menentukan distribusi suhu permukaan laut dan melihat distribusi
kandungan klorofil dengan menggunakan data citra satelit AQUA MODIS guna menentukan fenomena
adanya upwelling. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan algoritma dari (Minnet,2001)
untuk suhu permukaan laut dan (Relly, 1998) untuk konsentrasi klorofil. Dengan melakukan konversi
nilai radiansi (band 31 dan band 32) untuk memperoleh ke nilai suhu perairan laut dan konversi dari
ratio dua kanal daerah visible (band 9 dab 12) ke nilai kandungan klorofil. Dengan demikian
diharapkan hasil dari penelitian ini bisa menunjukkan agihan spasial daerah tangkapan ikan (fishing
ground) di Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY. Selain itu dapat diketahui pola pergerakan atau
perpindahan daerah tangkapan ikan (fishing ground) di Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY karena
pada penelitian ini digunakan dua data dengan tanggal perekaman yang berbeda pada musim
kemarau dan dua tanggal perekaman yang berbeda pula pada musim penghujan (data multitemporal).
Dari hasil pengolahan data citra AQUA MODIS diperoleh pola pergerakan ikan adalah sebagai
berikut pola pergerakan atau perpindahan daerah tangkapan ikan (Fishing Ground) di Laut Selatan
Jawa TengahadanaDIY pada bulan Januari daerah tangkapan banyak berada di bagian selatan Pulau
Jawa dan banyak yang terletak di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Perekaman bulan Maret potensi
ikan berpindah ke arah timur yaitu di daerah Jawa Timur sampai Selat Bali. April hanya sedikit sekali
yaitu di sekitar TPI-TPI Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo. Lokasi
potensi ikan didominasi oleh pantai utara Jawa. Di selatan Pulau Jawa hanya terdapat di sekitar
Cilacap dan Kebumen yang cukup dekat dengan pantai. Kegunaan dari penelitian ini diperuntukkan
bagi nelayan di daerah Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY supaya mereka dapat mengetahui daerah
yang potensial sebagai daerah tangkapan ikan (fishing ground) dan pola pergerakan atau
perpindahannya. Sehingga pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan di Laut Selatan Jawa
Tengah Dan DIY lebih optimal.
Kata kunci : Citra Satelit , Tangkapan Ikan, Peginderaan Jauh

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 539

PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.)


SEBAGAI SUPLEMEN VITAMIN C PADA SEDIAAN AGAR-AGAR GRACILARIA
SP.)
Laurentius Dian Ardiyanto , Octaviana Manuhutu , Blasius Budi Cahyono, Yovita Endah Lestari
Kimia Univ. Sanata Dharma Yogyakarta

Abstrak

Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa penting yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Vitamin C dikonsumsi dari sayuran dan buah-buahan segar atau dalam bentuk jus buah.
Tetapi ketersediaan sayuran dan buah-buahan segar di masyarakat, khususnya di kota, sangat
terbatas sehingga mulai diperkenalkan cara konsumsi vitamin C yang baru yaitu melalui sediaan
minuman instan bersuplemen vitamin C dan tablet hisap vitamin C. Vitamin C yang terkandung dalam
buah jambu biji secara kuantitas sangatlah tinggi (135mg/100g), jauh lebih tinggi daripada yang
terdapat dalam buah jeruk (46 mg/100g), sehingga buah jambu biji memiliki potensi yang besar
sebagai sumber Vitamin C di masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengaplikasikan teknologi
pembuatan sediaan agar-agar dengan penambahan sari buah jambu biji yang diproses menggunakan
metode foam mat drying sehingga sediaan agar - agar dengan sari buah jambu biji dapat digunakan
sebagai suplemen Vitamin C. Dari penelitian ini dihasilkan produk sediaan agar-agar sari jambu biji
yang mengandung vitamin C sebanyak 2,118 mg/1 gram serbuk akan tetapi belum dapat diperoleh
agar-agar siap konsumsi yang jernih karena ada komponen serbuk yang tidak larut, pengukuran
kadar Vitamin C tersebut menggunakan metode spektrofotometri UV dengan alkaline background
correction.
Kata kunci : jambu biji, agar - agar dan vitamin C

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 540

PEMANFAATAN KUBAH PUTAR MASJID SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF


PENGAHSIL ENERGI LISTRIK
Abstrak

Azhar Ismail dkk


Univ. Muhammadiyah Surakarta

Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia dipasok dari pembangkit listrik berbahan
bakar fosil. Batubara masih menduduki peringkat tertinggi, yaitu 45 persen. Gas alam menduduki
tingkat kedua, yakni 27 persen. Sisanya dipasok dari energi minyak sebesar 13 persen dan energi
terbarukan 15 persen. Padahal seperti kita tahu bahwa sumber energi fosil sangatlah terbatas
jumlahnya. Sumber angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan,
bebas polusi dan merupakan sumber energi yang terbarukan (renewable energy).
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan energi mekanik kubah putar masjid pengganti
turbin angin sebagai energi alternatif penghasil energi listrik, sehingga dapat menjadi sebuah solusi
yang dapat mengurangi pemakaian listrik dari PLN.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi hasil analisis penerapan teknologi terhadap kecepatan
kubah putar masjid sebagai pengganti turbin angin, kemudian dilakukan analisis pada kubah putar
tersebut untuk diterapkan pada teknologi yang telah ada yaitu dengan memanfaatkan dinamo
penghasil energi listrik.
Prinsip kubah putar masjid pada umumnya sama dengan kincir angin yaitu dengan
memanfaatkan energi mekanik untuk didistriubusikan ke dinamo. Komponen utama untuk
mengkonversi enargi listrik ada dua, komponen inti dan komponen penunjang. Komponen inti terdiri
dari kubah putar, poros, dan dinamo. Komponen penunjang terdiri dari regulator dan baterai. Energi
angin akan mengerakan kubah putar, putaran yang dihasilkan diteruskan oleh poros untuk
menggerakan dinamo sehingga menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan akan
tersimpan dalam baterai, apabila telah terisi penuh secara otomatis arus listrik yang masuk akan
dilepaskan oleh regulator. Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masjid,
misalnya untuk amplifeyer, kipas angin dan sebagian lampu yang ada dimasjid. Sehingga dapat
mengurangi ketergantungan dan lebih menghemat dari pemakaian listrik PLN
Kata kunci : Kubah putar masjid, Energi alternatif, Energi listrik

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 541

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU UNTUK


MEMPRODUKSI SPORA BACILLUS THURINGIENSIS SEROVAR
ISRAELIENSIS DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOKONTROL LARVA NYAMUK

Abstrak

Deny Silvina Pandy, Sang Gede Purnama, I Gede Sudiana


PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Denpasar
Kesehatan Masyarakat Univ. Udayana Denpasar

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, merupakan masalah kesehatan


masyarakat yang belum dapat ditangani dengan baik sampai saat ini. Hal tersebut tebukti dengan
selalu ditemukannya kasus DBD dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahun dan tidak jarang
menyebabkan kematian. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan bakteri
Bacillus thuringiensis serovar israeliensis (B.t.i) sebagai bioinsektisida yang terbukti lebih aman, efektif
dan selektif dalam membunuh jentik nyamuk Ae. aegypti. Kendala dari penggunaan bioinsektisida ini
adalah harganya yang mahal, sebab diproduksi dengan media sintesis. Oleh sebab itu peneliti tertarik
untuk dapat meproduksi B.t.i dengan media limbah cair tahu yang selama ini sering menyebabkan
pencemaran air. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan B.t.i dengan harga yang relatif lebih murah
dengan hasil yang mendekati B.t.i yang diproduksi dengan media sintesis. Untuk dapat membuktikan
limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media pertumbuhan B.t.i maka peneliti melakukan uji coba
dengan menginokulasi B.t.i 4Q1 dalam limbah cair tahu dan Nutrient Broth (media sintesis), lalu
membandingkan jumlah spora yang dihasilkan dari kedua media tersebut. Penelitan ini dilakukan di
laboratorium Biosains dan Bioteknologi Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, selama 2 bulan
dari Bulan April-Mei tahun 2006. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa limbah cair tahu terbukti
dapat memproduksi spora dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan NB. Selain itu dari uji
patogenitas yang dilakukan diperoleh hasil bahwa B.t.i yang diproduksi dengan limbah cair tahu
memiliki daya bunuh yang lebih tinggi dibandingkan NB. Adapun keuntungan dari penelitian ini antara
lain:bahan media yang murah, mengurangi pencemaran perairan, dan mudah untuk mendapatkannya.
Kata kunci : Limbah Cair Tahu, B.t.i, Larva Ae. Aegypti

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 542

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI ELEKROPLATING SEBAGAI


BAHAN PEMBANTU INDUSTRI KERAMIK
Abstrak

Agung Widodo dkk


Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta

Hasil samping pengolahan limbah cair pada industri elektroplating adalah limbah padat
(sludge) dimana limbah padat ini merupakan kumpulan bahan-bahan pencemar yang cukup
berbahaya sehingga direkomendasikan sebagai limbah B-3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk
mengatasi hal tersebut dapat dilakukan proses daur ulang (recycling) dengan memanfaatkan limbah
padat tersebut sebagai bahan tambahan (admixture) pada pembuatan keramik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan yang optimal antara bahan
keramik (lempung dan zeolit) dengan limbah padat (sludge) sehingga didapatkan hasil keramik
dengan kualitas yang baik dengan parameter uji tingkat kekerasan keramik, kuat tekan keramik, kuat
lentur keramik, prosentase penyusutan keramik, prosentase penyerapan air serta uji lindi untuk
mengetahui tingkat dekontaminasi unsur logam pencemar. Baku mutu atau syarat keramik yang
dipergunakan adalah SNI 03-4098-1996 dari
Badan Standardisasi Nasional (BSN) Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk bahan stimulan dicapai pada
perbandingan lempung 80% dan zeolit 20% dengan tingkat kekerasan mencapai 1,17 Mohs, kuat
tekan 2.538,8 MPa, penyerapan air 12,57% dan tingkat penyusutan 1,4737%. Kondisi optimum untuk
keramik hasil dicapai pada perbandingan bahan stimulan 92,5% dan limbah padat 7,5% dengan
tingkat kekerasan mencapai 5,06 Mohs, kuat tekan 8.568 MPa, kuat lentur 22,03 MPa, penyerapan air
2,67% dan tingkat penyusutan 0,2716%.
Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Industri Elekroplating, Industri Keramik

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 543

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK (POLI PROPILENA) SEBAGAI MATRIKS


DALAM PEMBUATAN PAPAN KOMPOSIT

Abstrak

Akhmad Fajar, Yan Sofyan Budiman, Dessy Mellysa, Ade Ridwan


Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung
Univ. Padjadjaran Bandung

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah terutama plastik dan limbah hasil
industri merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena adanya kemajuan teknologi. Pencemaran oleh
bahan yang tidak dapat terdegradasi oleh alam dapat dicegah dengan cara mendaur ulang,
menggunakan kembali, dan mengurangi bahan tersebut. Plastik contohnya merupakan bahan
elastomer yang secara komersial digunakan oleh masyarakat dan industri untuk membuat barangbarang, bungkus atau packing dari suatu komoditas, dan lain-lain. Selain plastik limbah hasil industri
dan proses pengolahan kayu begitu melimpah, karena dari pohon utuh atau kayu gelondongan hanya
40%-nya saja yang dapat digunakan selain itu limbah dari proses pemotongan kayu pun begitu
melimpah. Hal ini tentu saja tak boleh dibiarkan begitu saja. Pengolahan limbah secara daur ulang
merupakan cara yang sangat baik karena dapat menghasilkan output atau produk baru yang memiliki
nilai tambah yang tinggi. Limbah yang dihasilkan seperti plastik dan serbuk kayu yang didapat dari
hasil proses pemotongan kayu atau yang didapat dari penghancuran hasil potongan dan sebetan
dapat dikombinasikan menjadi produk baru dengan proses tertentu. Komposit kayu plastik merupakan
hasil pengolahan daur ulang dari limbah plastik dan industri kayu. Komposit kayu plastik merupakan
campuran dua bahan yang berlainan jenis dimana plastik merupakan bahan yang berfungsi sebagai
matriks dan serbuk kayu sebagai filler dari plastik tersebut. Penggabungan dari dua limbah tersebut
diperlukan suatu proses dan penambahan zat lain yang dapat menambah sifat dari kayu komposit,
dalam hal ini zat tersebut adalah aditif plastik. Aditif berguna sebagai coupling agent dari kayu yang
hidrofilik dan plastik yang hidrofobik.
Kata kunci : (limbah plastik, serbuk kayu, daur ulang, komposit)

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 544

PEMANFAATAN SCIENCE GAME EQUIPMENT DALAM UPAYA


PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS(FISIKA) BERBASIS TEKNOLOGI
DI SEKOLAH DASAR
Abstrak

Muji Lestari , Muthoharoh , Nur Rochim Muntaha


Fisika Univ. Negeri Yogyakarta

Program kreativitas ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan alternatif science game
equipment sebagai media pembelajaran sains (fisika) yang berbasis teknologi dalam proses
pembelajaran di Sekolah Dasar. Adapun dipilihnya science game equipment sebagai tema karena
science game equipment dapat menampilkan peristiwa fisika secara konkret pada siswa dan
bentuknya yang menarik serta mudah dibuat. Sedangkan anak usia Sekolah Dasar sebagai sasaran
penggunaan media science game equipment disebabakan oleh sifat khas dari anak-anak pada masa
ini adalah adanya perhatian kepada kehidupan praktis dalam kehidupan sehari-hari yang konkret.
Metode pelaksanan progaram ini adalah dengan penerapan teknologi pendidikan dalam
proses pembelajaran sains (fisika) bagi Sekolah Dasar. Data yang diperoleh adalah masukan dari guru
mengenai layak tidaknya alat tersebut digunakan dalam media pembelajaran sains (fisika).
Hasil analisis menunukkan bahwa pembelajaran menggunakan science game equipment
sebagai pembelajran sians (fisika) yang berbasis teknologi dapat memudahkan siswa untuk
memahami konsep dasar sains karena media yang digunakan dapat ditemukan dan dijumpai disekitar
siswa. Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat memotivasi siswa untuk bepikir kritis dan
aspek psikomotorik siswa dapat terlihat dalam proses pembelajaran.
Kata kunci : Pemanfaatan Science Game Equipment, Pembelajaran Sains, media
pembelajaran

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 545

PEMANFAATAN SILASE RUMPUT LAPANGAN DAN GLIRICIDIA MACULATA


DALAM RANSUM KAMBING LOKAL UNTUK MANGATASI KEKURANGAN
HIJAUAN DI MUSIM KEMARAU.
Abstrak

Sriyono, Agus Triyanto dan Wahyu Puspo Wardoyo


Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA) Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan silase rumput lapangan dan
Gliricidia maculata sebagai suplemen pakan terhadap produksi kambing lokal jantan. Penelitian
dilaksanakan di Unit Praktek Ternak (UPT) Akademi Peternakan Karanganyar dari tanggal 7 Februari
sampai dengan 25 Mei 2006. Materi yang digunakan adalah kambing lokal jantan sebanyak 8 ekor
dengan rata-rata berat badan awal 17,8 kg. Kambing dibagi secara acak menjadi 2 perlakuan.
Perlakuan pertama (T1) adalah kambing diberi pakan konsentrat dan silase rumput lapangan dan
perlakuan kedua (T2) kambing diberi pakan konsentrat, silase rumput lapangan dan Gliricidia
maculata. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering (BK), konsumsi protein kasar (PK) dan
pertambahan bobot badan harian (PBBH). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering pada perlakuan T1 lebih tinggi
(637,43 g/ekor/hari) dibandingkan dengan perlakuan T2 (607,44 g/ekor/hari). Konsumsi protein kasar
pada perlakuan T1 lebih rendah (85,65 g/ekor/hari) dibandingkan dengan perlakuan T2 (90,41
g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada perlakuan T1 lebih rendah (113,10
g/ekor/hari) dibandingkan dengan perlakuan T2 (122,01 g/ekor/hari).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa silase rumput lapangan dan Gliricidia maculata
dapat dimanfaatkan sebagai pakan kambing lokal dengan produksi yang cukup tinggi, terutama untuk
mengurangi kekurangan pakan di musim kemarau.
Kata kunci : Silase, Rumput lapangan, Gliricidia maculata, Kambing lokal.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 546

PEMANFAATAN SINAR BIRU DENGAN METODE LIGHT TRAP UNTUK


MEMBASMI HAMA TRIPORYZA INNOTATA PADA TANAMAN PADI SEBAGAI
ALTERNATIF PENGGUNAAN PESTISIDA
Ruktin Handayani, Resti Afiadinie, Moh. Ating Kurnia
Teknik Informatika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 547

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PERKOLASI DALAM PRODUKSI SIRUP


PINANG SEBAGAI MINUMAN STIMULANSIA
Fauziah Aliwarman,Rahmat Hidayat,Yori Yuliandra,Bambang Ardianto,Rahmat Hidayat
Farmasi Univ. Andalas Padang

Abstrak

Pelaksanaan kegiatan penerapan teknologi ini bertujuan untuk menerapkan metode baru
dalam mengambil ekstrak cair pinang sirih, yang selama ini belum dilakukan oleh masyarakat.
Meningkatkan nilai jual pinang, khususnya di Sumatera Barat yang selama ini hanya menjual pinang
dalam bentuk mentah. Adanya produk minuman stimulansia alami yang mempunyai rasa khas pinang
, sebagai minuman alternative pengganti minuman stimulansia sintesis yang bahan-bahannya
merupakan senyawa kimia murni.
Metoda perkolasi merupakan salah satu metoda ekstraksi simplisia. Selama ini masyarakat
mengekstrak tumbuhan masih secara tradisional yaitu dengan jalan merebus, tetapi hasilnya tidak
tahan lama dan cendrung penggunaan dosis tidak bisa diatur karena penggunaan hasil hanya
berdasarkan takaran yang diinginkan. Oleh karena itu disini kita mencoba membandingkan metoda
tradisional tersebut dengan sebuah metoda perkolasi yang diketahui mempunyai keuntungan lebih
sempurna penyariannya dan proses pengerjaannya cepat. Ekstraksi merupakan suatu proses
penarikan senyawa-senyawa kimia dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain-lain menggunakan pelarut
tertentu. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metoda sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi.
Teknik yang umum digunakan untuk ekstraksi adalah dengan cara maserasi, perkolasi, sokletasi dan
perebusan. Perkolasi merupakan suatu teknik penyarian dengan pelarut organik menggunakan alat
perkolator, dimana pelarut di alirkan melewati sampel sehingga penyariannya lebih sempurna.
Sedangkan metoda perebusan merupakan teknik penyarian menggunakan pelarut air, dimana metoda
ini paling kuno dan proses ekstraksi kurang sempurna.
Kata Kunci : Teknologi Perkolasi, Sirup Pinang, Minuman Stimulansia

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 548

PEMANFATAN GRAFIT PENSIL SEBAGAI ELEKTRODA SELEKTIF ION


BERMEMBRAN AGCL/AG2S UNTUK ANALISA ION KORIDA
Abstrak

Rachmat Badawi,Ismulawardi,Agoes Noegraha,Subroto


Univ. Airlangga Surabaya

Ion klorida merupakan salah satu ion penting dalam tubuh manusia. Ion Klorida banyak
ditemukan dalam berbagai bahan, seperti pada garam dapur, roti, mentega, keju, susu, telur, daging
sapi, ikan, tembakau, anggur, kacang-kacangan, sayuran, pakan ternak, pupuk, larutan pemutih,
tanah, dan air. Ion Klorida juga banyak terdapat pada sediaan farmasi, misalkan infus NaCl 0,9 %,
minuman isotonis pengganti ion, tablet effervescent, bedak pemutih, deodoran, larutan pencuci
mulut, dan desinfektan. Ion klorida diukur dengan banyak metode salah satunya electrode selektif ionpotensiometri. Penelitian bertujuan membuat prototype electrode selektif ion klorida yang murah, dan
sederhana. Dengan memanfaatkan grafit pensil dan membran AgCl/Ag2S dibuat Elektrode selektif
ion klorida. Grafit pensil sebagai badan electrode direkatkan pada membrane elektroaktif. membran
ini memiliki perbandingan antara AgCl dan Ag2S adalah 1: 1. selanjutnya dilakukan karakterisasi
terhadap ESI klorida tersebut. ESI klorida bermembran AgCl/Ag2S memiliki karekteristik besarnya
Faktor nernst, Trayek pengukuran, Sensitifitas Elektrode (LD), Waktu Respon Aman, Akurasi (%
Recovery), dan presisi (RSD; %KV) berberturu-turut adalah sebagai berikut : - 55,56 mV/dekade; 10010-4 mol/L; 10-4 mol/L; 1 M 50 detik, 10-1 M 5 menit, 10-2 M 6 menit, 10-3 M 8 , 10-4 M 10 menit;
98,86 %; dan 15,28 ppt,1.53 %. Penggunaan Ion Strenght Adjuster (ISA) KNO3 1 M membantu
menstabilkan potensial dan memperbaiki factor nernst.
Kata kunci : ion klorida, Elektrode Selektif Ion, Grafit pensil, AgCl/Ag2S, Karakterisasi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 549

PEMBANGUNAN MEDIA COMPACT DISH DALAM PENGAJARAN BINA DIRI


BAGI ANAK TUNAGRAHITA
Handayana dkk
Univ. Negeri Padang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 550

PEMBANGUNAN PENGONTROL PERANGKAT ELEKTRONIK DENGAN


BLUETOOTH MENGGUNAKAN J2ME MELALUI LC

Abstrak

Puji Subakti 1, Eny Widaryanti 2, M Sagita 3, Gesit H Hutami 4, M Ghofur 5


1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, 4 Jurusan Teknik Industri, 5 Jurusan Teknik
Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung
Teknologi dan Rekayasa Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melakukan rutinitas yang sama seperti mematikan
dan menyalakan lampu dan televisi. Kadang kala kita merasa malas untuk berpindah tempat karena
lupa mematikan atau menyalakan lampu maupun televisi. Untuk itu, kami membangun suatu
perangkat elektronik yang dapat mengontrol perangkat elektronik yang kita miliki. Perangkat
elektronik ini dibangun dengan bluetooth yang mempunyai jangkauan kontrol lebih jauh dibanding
infra red pada remote control biasa dan menggunakan J2ME sebagai tampilan interface yang user
friendly dan dihubungkan melalui PLC. Melalui perangkat ini kita akan dapat mengontrol perangkat
elektronik kita dengan menggunakan mobile phone atau handheld computer / pocket PC misalnya
laptop. Pada handheld computer, kita membuat tampilan yang user friendly sehingga memudahkan
masyarakat pengguna perangkat ini dalam mengontrol perangkat elektroniknya. Handheld computer
memberikan instruksi secara wireless dengan bluetooth yang kemudian diterima oleh PLC. PLC
mengkonvert instruksi tersebut dengan mengaplikasikannya pada perangkat elektronik sesuai
perintah user. Dengan perangkat ini user hanya tinggal mengatur perangkat elektroniknya melalui
handheld computer. Dengan demikian user akan merasa lebih nyaman dan mudah dalam mengontrol
perangkat elektroniknya.
Kata kunci : Bluetooth, PLC, kontrol, handheld computer.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 551

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DOKTER GIGI


BERBASIS WEB
Abstrak

Dwi Hartanto WMW,Denny Setiarika Pirhadi,Fajar Kurniawan


Kedokteran Gigi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Untuk membangun suatu sistem informasi yang mudah digunakan dan diakses oleh pihak
terkait. Membantu mempermudah pengelolaan data sehingga menghasilkan data yang akurat, aktual,
efektif, dan efisien. Mencari dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan sistem
informasi dan klinik dokter gigi. Baik yang terdapat di buku maupun internet.
Observasi (pengamatan langsung) pada klinik Gigi untuk mengetahui fitur-fitur dan prosesproses yang ada di dalam klinik yang nantinya akan diterapkan pada sistem informasi klinik dokter
gigi yang akan dibuat. Analisis data yang diperoleh dan aplikasinya di klinik Pembuatan sistem
informasi klinik dokter gigi berbasis web. Pengujian sistem informasi yang sudah dibuat dengan
mengambil beberapa kasus yang pernah dan sering terjadi di klinik. Sistem informasi rekam medis
drg sangat membantu pihak rumah sakit dalam memenejemen rekam medis pasien. Sistem ini
berjalan lebih efektif dan efisien. Php dan My SQL dapat diimplementasikan dalam pembuatan sistem
rekam medis berbasis web.
Kata kunci : Sistem Informasi, Medis,Dokter Gigi, Web

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 552

PEMBAUTAN ALAT ELECTRICAL SHOES SEBAGAI TERAPI DISMENORRHEA


(NYERI HAID)
Yanti Raihana dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 553

PEMBUATAN ALAT KOMUNIKASI PRAKTIS ANTAR PENGENDARA SEPEDA


MOTOR DENGAN MEMANFAATKAN GELOMBANG RADIO
I Komang Agus Sugiarthawan dkk
IKIP Negeri Singaraja

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 554

PEMBUATAN ALAT PANEN DAN PERONTOK PADI DENGAN MENGGUNAKAN


TENAGA TRAKTOR TANGAN
Abstrak

NANANG UTAMI,BARLIYAN,EKWAN PRAHASTA,SISKA APRIYANI,HOSWANDI A.D


Teknologi Pertanian/TIP Univ. Bengkulu

System panen padi tradisional membutuhkan tenaga kerka dan biaya produksi yang mahal.
Mahalnya biaya produksi padi ini akan menyebabkan naiknya harga beras dipasaran. Untuk itu
diperlukan suatu alat panen dan perontok padi yangdiharapkan dapat membantu petani dalam
proses pemanenan padi sehingga panen padimenjadi mudah dan menyenangkan sesuai dengan
tujuan perancangan alat. Hand tractor merupakan salah satu mesin pertanian yang pemanfaatannya
masih belum maksimal. Tracktor tanga yang mempunyai tenaga yang cukup besar selama ini hanya
digunakan untuk membajak sawah saja. Pemanfaatan tenaga traktor tangan (hand tractor) sebagaia
alat panen dan perontok padi diharapkan selain memaksimalkan pemanfaatan traktor tangan juga
dapat membantu petani dalam pemanenan hasil pertanian khusunya padi.
Kata kunci : hand tractor, pemanen dan perontok padi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 555

PEMBUATAN ALAT STERILISASI AIR DARI FIBRE-GLASS UNTUK PANTI


PEMBENIHAN UDANG WINDU (PENAEUS FABRICIUS)
SRI SURYANDARI SYAM, HASRIANI, RESVI ASVRIYANTI RAHMAN
Budidaya Perikanan Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 556

PEMBUATAN APLIKASI PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL MENEGAH


BERBASIS WEB PORTAL
Uji Sektiawan dkk
Univ. Islam Indonesia Yogyakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 557

PEMBUATAN FORMULASI CAIR INOKULUM BEAUVERIA BASSIANA DAN


EFIKASINYA SEBAGAI BIOINSEKTISIDA PADA HAMA PENTING KUBIS,
CROCIDOLOMIA PAVONANA DAN PLUTELLA XYLOSTELLA
Abstrak

Citra Dewi, Chandra Hardinata , M. Andre Agus


Hama dan Penyakit Tumbuhan Univ. Sriwijaya

Kegiatan ini dilakukan di desa Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumatera
Selatan selama lima bulan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan
partisipatif melalui pendekatan individual dan kelompok. Bentuk kegiatan utama yang dilakukan,
yaitu bimbingan dan penyuluhan serta percontohan (terapan). Aplikasi bioinsektisida berbahan aktif
B. bassiana pada demplot mampu menurunkan intensitas serangan P. xylostella. Pada demplot
intensitas serangan lebih rendah dari pada pada petak kontrol yang pengendaliannya secara
konvensional. Populasi larva P. xylostella dan C. pavonana pada demplot lebih rendah dibandingkan
petak kontrol. Dari kegiatan aplikasi bioinsektisida ini dapat memberikan pemahaman kepada petani
bahwa larva P. xylostella dan C. pavonana lebih ampuh dikendalikan dengan kedua agens hayati
tersebut. Selain itu, petak kontrol yang menggunakan insektisida sintetik memberi gambaran kepada
mereka bahwa larva P. xylostella dan C. pavonana adalah hama yang kebal atau resisten terhadap
insektisida sintetik.
Pemanfaatan B. bassiana di tingkat petani sangat mudah untuk dilakukan. Petani dapat
mengambil larva Lepidoptera yang terinfeksi B. bassiana yang dicirikan dengan larva kaku seperti
mumi dengan warna putih. Larva tersebut lalu digerus, lalu dilarutkan dengan air (10-20 ekor larva
terinfeksi per 100 ml air). Selanjutnya. larutan tersebut disemprotkan pada pertanaman kubis.
Dari kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bioinsektisida formulasi cair berbahan aktif B.
bassiana dapat mengendalikan hama penting kubis, yaitu C. pavonana dan P. xylostella. Para petani
yang berada di sekitar lokasi studi memahami peran bioinsektisida dalam mengendalikan hama kubis.
Petani mampu menyerap dan mengaplikasikan teknologi sederhana dalam pembuatan bioinsektisida
ini.
Kata kunci : Formulasi, Bioinsektisida , Hama, Kubis

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 558

PEMBUATAN KOMPOR SEHAT DAN HEMAT ENERGI UNTUK PEDAGANG


MAKANAN KAKI LIMA
Abstrak

Hamim Masruri dkk


Univ. Lampung

Berdasarkan hasil survei terhadap 100 pedagang makanan (Pasar Tengah dan Pasar Bambu
Kuning Bandar Lampung) menunjukan bahwa selama kurun waktu 2002-2003 hampir tidak ada
kampanye dan penyuluhan ataupun monitoring dari Dinas Kesehatan (YPC, 2004). Pedagang sendiri
tidak mengetahui kriteria penjualan makanan sehat. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa quality assurance kesehatan dari pedagang makanan hanya sebatas kasat mata dan moral.
Secara teknis, hampir semua (97%) pedagang tidak memiliki pengetahuan dalam menyajikan
makanan sehat untuk para pembeli. Kriteria makanan sehat untuk konsumsi komersial sangat penting
bagi konsumen, khususnya untuk menjaga kesehatan. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah
belum adanya ketentuan baku (khususnya prosedur pelaksanaan bagi pedagang makanan kaki lima)
yang menentukan kriteria makanan sehat. Kampanye temperature pengendali bakteri patogen di WAAustralia menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat dihambat pertumbuhannya jika temperatur
dipertahankan diatas 60oC atau dibawah 5oC (Anggraini D & Taufik A, 2005).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir seluruh pedagang
makanan kaki lima yang berada di Bandar Lampung menggunakan kompor minyak sebagai alat
pemanas dan memasak makanan yang akan disajikan kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut
penelitian difokuskan pada pemanfaatan panas buang kompor minyak yang digunakan oleh pedagang
makanan kaki lima untuk menghasilkan temperatur pengendali pertumbuhan bakteri patogen
tersebut. Pemanfaatan panas buang kompor minyak ini dilakukan dengan menggunakan koil
pengumpul kalor dengan menggunakan material pipa tembaga, karena pipa ini memiliki konduktivitas
thermal yang tinggi. Variabel penelitian difokuskan untuk mengetahui perubahan diameter pipa (3
diameter), jumlah lilitan (2 lilitan) dan sudut inklinasi koil efektif yang dapat menghasilkan temperatur
pengendali pertumbuhan bakteri tersebut, selanjutnya temperatur tersebut digunakan sebagai media
pencuci piring yang digunakan untuk menyajikan makanan pedagang kaki lima.
Hasil yang dicapai pada penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa diameter koil yang
semakin kecil dan jumlah lilitan yang semakin banyak akan dapat menghasilkan temperatur akhir air
yang semakin tinggi. Sedangkan pengaruh sudut inklinasi belum dapat diketahui karena keterbatasan
waktu yang dijadualkan. Selain 2 parameter diatas yang perlu diperhatikan adalah laju aliran air yang
dialirkan ke dalam koil absorber, yang mana semakin besar laju aliran maka temperatur akhir air yang
bisa diperoleh akan semakin kecil. Dalam penelitian ini penulis menggunakan diameter pipa yang
terkecil dengan ukuran 3/16 inchi (4,68 mm). Dan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Roland HS,
yang menyatakan bahwa tinggi koil efektif sebagai pengumpul kalor pada kompor minyak adalah
kurang lebih 3-3,5 cm, maka model ideal koil pengumpul kalor yang dapat digunakan adalah koil
dengan diameter pipa terkecil dengan 5-7 jumlah lilitan.
Kata kunci : Pedagang, Kompor minyak, Koil pengumpul kalor, sehat

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 559

PEMBUATAN KURSI RODA OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI


ALAT BANTU DI YPAC
YUSUF EFFENDI, BAMBANG HERMANTO K, MOCH. MACHMUD RIFADIL, ZAENAL ROSYID, HARI
PRAMUJO
Teknik Elektro Industri Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Abstrak

Saat ini perhatian terhadap saudara kita yang memiliki kekurangan seperti para penyandang
cacat kaki kurang begitu diperhatikan. Hal ini mengakibatkan mereka susah berkomunikasi dan
beraktivitas dengan baik di lingkungan sekitarnya. Padahal sebagian besar dari mereka memiliki
kemampuan dan semangat untuk lebih produktif dalam kehidupan. Oleh karena itu melalui program
kreatifitas ini kita mencoba untuk membuat sebuah kursi roda otomatis, dengan melakukan
pengaturan motor dc sebagai penggerak. Penerapan teknologi ini menggunakan aplikasi
mikrokontroller untuk diimplementasikan pada laju roda dan pengaturan kecepatan motor dc.
Pengaturan kecepatan motor dilakukan dengan mengatur tegangan motor menggunakan PWM.
Selain itu kemampuan adaptasi terhadap kondisi medan yang akan dilalui kursi roda otomatis ini
diharapkan dapat dicapai dengan menerapkan metode logika fuzzy.
Kata kunci : Mikrokontroller, Motor DC, PWM (Pulse Width Modulation).

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 560

PEMBUATAN MESIN PEMIPIH MELINJO SEBAGAI SOLUSI UNTUK


MENGATASI KELUHAN PENGRAJIN EMPING MELINJO TRADISIONAL
Abstrak

Asrori ahmad dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Di kabupaten Bantul banyak terdapat industri emping melinjo yang tersebar di setiap
kalurahan. Para pengrajin emping melinjo merasa hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tenaga yang
dikeluarkan. Untuk memipihkan melinjo selama ini masih dilakukan secara manual dengan tenaga
manusia yaitu cara menumbuk melinjo dengan kemplongan dan batu gandik sehingga menjadi
emping melinjo. Untuk mencapai produktifitas yang tinggi dibutuhkan tenaga yang kontinyu,
sehingga para pengrajin akan merasa kelelahan setelah bekerja seharian. Produsen selama ini sulit
untuk melayani pesanan dari luar daerah sehingga untuk memenuhi pesanan harus dilakukan
penyimpanan terlabih dahulu sebelum disetorkan.
Hal ini tentunya sangat menghambat produktifitas dan pasaran emping mlinjo. Dari sebabsebab yang dikemukakan di atas dan dengan disertai observasi langsung terhadap proses produksi
dan pengumpulan data dari keterangan produsen dan konsumen. Masalah alat adalah masalah yang
pertama dan utama sebelum aspek-aspek lain dalam pengembangan emping melinjo, sehingga kami
sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan berusaha untuk membuat sebuah mesin untuk
memipihkan melinjo. Mesin ini terdiri dari beberapa komponen antara lain system engkol, kerangka,
landasan, system transmisi, system input, system rol, dan casing. Mesin ini mampu bekerja secara
kontinyu sehingga dapat meningkatkan produktifitas dalam proses pemipihan emping melinjo.
Masalah yang kami hadapi yaitu cara memasukkan melinjo kedalam ruang pemipihan dan cara
menjaga teperatur panas pada biji melinjo yang akan dipipihkan.
Proses pembuatan emping melinjo dimulai dengan membuat system engkol, kemudian
dilanjutkan membuat landasan dan system rol. Setelah system engkol, landasan dan system rol,
kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan kerangka. Setelah kerangka sudah jadi selanjutnya
dilanjutkan dengan penyusunan dan pemasangan system transmisi. Langkah selanjutnya yaitu
pembuatan system input dan pembuatan casing. Setelah semuanya selesai dibuat kemudian
dilakukan pengecekan, perakitan dan pengecatan.
Hasil yang sudah dicapai yaitu sebuah mesin pemipih emping melinjo dengan menggunakan
sistim engkol sebagai pengubah gerak putar menjadi gerak lurus bolak-balik beraturan. Mesin ini
mampu bekerja secara kontinyu dan memiliki kapasitas produksi 30 butir per menit 3 kg / jam. Jenis
emping yang dapat dihasilkan dari mesin pemipih melinjo ini adalah jenis emping super dan jenis
emping kluthuk
Kata kunci : Mesin Pemipih Melinjo, Pengrajin Emping Melinjo

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 561

PEMBUATAN MESIN PENEPUNG BERAS

Abstrak

Syahrul Sinulingga,Suyanto, Sori Tua M L Tobing dan Syawaludin Ginting


PS Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan, Medan
TEKNIK MESIN Poltek Negeri Medan

Beras yang disimpan terlalu lama akan mengalami kerusakan, secara fisik terlihat hancur,
secara kimia kehilangan protein dan vitamin. Untuk menghindari kerusakan diusahakan
mempersingkat waktu penyimpanan dengan cara segera memanfaatkan beras dalam bentuk
diversifikasi makanan dengan bahan dasar tepung beras. Untuk maksud ini dibangunlah mesin
penepung yang mudah dibuat.
Pembuatan mesin ini dilakukan di Politeknik Negeri Medan, khususnya di Jurusan Teknik
Mesin. Mesin ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membuat tepung beras yang
selanjutnya dipakai untuk membuat berbagai jenis makanan variatif lainnya. Metoda pengerjaan
mesin ini adalah dengan perinsip gaya tekan dan gaya gesek antara stator dan rotor dimana pada
rotor terdapat alur yang berguna untuk mengangkut kembali beras yang belum tergiling halus, pada
putaran rotor yang kencang akan terjadi kemungkinan besar gaya sentripetal yang membawa beras
dan membenturkannya pada dinding stator yang dapat mengakibatkan beras akan menjadi remuk.
Mesin ini diuji dengan cara mengumpankan beras sebanyak 1 kg.Kapasitas mesin 11,9 kg/jam.
Kata kunci : Mesin, Tepung, Beras

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 562

PEMBUATAN MESIN PENYAYAT BAMBU


Ari Munandar dkk
Poltek Manufaktur Bandung

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 563

PEMBUATAN MESIN RAJANG TEMBAKAU OTOMATIS BERBASIS


PNEUMATIK
Bayu Satriya Wardhana, Adhen Bagussa Utomo, Nurdianto Maswardi Suwono
Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 564

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENGERING RUMPUT LAUT BERBASIS


TENAGA SURYA HYBRID SISTEM PORTABLE
Abstrak

Muhammad Iqbal Hanafri dkk


Inst. Pertanian Bogor

Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan laut yang sangat besar. Selain ikan yang
melimpah, ada satu biota potensial yang banyak ditemukan di seluruh perairan. Biota itu ialah rumput
laut. Pembuatan sebuah alat yang dapat meningkatkan kualitas produksi rumput laut sekarang ini
sangat diperlukan, terutama terkait dengan higiene, kadar air dan lama pengeringan, mengingat
permintaan yang besar di dalam maupun luar negeri. Melalui perancangan knock-down (portable)
solar dryer berbasis tenaga surya dan energi mekanik (kipas dan kompor) ini rumput laut dapat
dikeringkan dengan baik. Uji coba yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan
antara pengeringan alami/terbuka dengan pengeringan solar dryer. Nilai kadar air akhir rumput laut
setelah dikeringkan dengan pengeringan solar dryer lebih rendah daripada pengeringan alami. Lalu
suhu pengeringan dalam solar dryer lebih tinggi daripada suhu pengeringan alami. Juga kelembaban
udara relatif lebih rendah pada pengeringan solar dryer daripada pengringan alami. Ini menunjukkan
tngkat efektifitas yang cukup tinggi ketika menggunakan solar dryer daripada menggunakan
pengering alami.
Kata kunci : Dryer Berbasis Tenaga Surya Hybrid Sistem Portable

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 565

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI KULIT PISANG DI KSM NGUDI


RAHARJO, BOYOLALI
Abstrak

Rudy Nogroho dkk


Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Sekarang ini masyarakat cenderung memilih pupuk organik atau pupuk kompos daripada
pupuk buatan. Selain harga pupuk buatan yang relatif mahal, pupuk buatn ini juga banyak
mengandung zat-zat kimia. Seringkali dalam penggunaan pupuk buatan tersebut para petani
menggunakan dosis yang melebihi batas yang dianjurkan, sehingga dapat menimbulkan dampak
negatif bagi manusia ataupun binatang yang mengkonsumsi sayuran atau buah-buahan yang diberi
pupuk tersebut. Selain itu juga pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Secara umum, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik yang
didegradasikan secara organik. Sumber bahan baku organik ini dapat diperoleh dari bermacammacam sumber seperti : kotoran ternak, sampah rumah tangga non sintetis, dan limbah-limbah
pabrik makanan atau minuman. Selain ramah lingkungan, pupuk hijau juga memperbaiki fisik tanah,
seperti melengkapi nutrisi tanaman. Pemberian kompos pada tanah berpasir pun akan meningkatkan
tersedianya air untuk tanaman. Pada tanah liat, kompos bisa meningkatkan permiabilitas terhadap air
dan udara. Untuk itu dalam program ini, tim KAPKI tahun 2006 mencoba mengembangkan usaha
pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organik di Dusun Tompo Gunung. Tim KAPKI memutuskan
untuk mengembangkan kotoran kambing menjadi pupuk organik didasari oleh mata pencaharian
anggota Kelompok Usaha Tani (masyarakat Dusun Tompo Gunung) yang sebagian besar adalah
penggembala ternak.
Kata kunci : Pembuatan Pupuk Organik, Kulit Pisang, Boyolali

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 566

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT


TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

Abstrak

D.Z. Anugra, M.H. Yanuar, S. Widodo, S.R. Wibowo, R. Kusuma


Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Bidang Kemahasiswaan dan Riset Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Permasalahan global yang saat ini dihadapi oleh dunia yakni kelangkaan bahan bakar fosil.
Tidak mustahil bahwa suatu saat nanti ketersediaan dari bahan bakar fosil tersebut akan menipis
seiring dengan perkembangan teknologi modern. Dengan kata lain bahan bakar fosil akan tergantikan
dengan sendirinya oleh sumber daya alam lain yang lebih potensial seperti cahaya matahari, angin,
air dan biomassa melalui penelitian-penelitian yang terus berkembang. Yang kesemuanya itu masih
kurang tersentuh oleh kita karena ketergantungan yang lebih terhadap bahan bakar fosil. Seperti kita
ketahui, di Indonesia bahan bakar minyak sudah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi
masyarakat, dengan tingginya harga minyak dunia yang saat ini mencapai US$ 67 per barel, sangat
potensial mengakibatkan gejolak sosial dan ekonomi yang cukup signifikan. Adapun penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai eksistensi kendaraan yang kurang
ramah lingkungan dan masih bergantung pada bahan bakar fosil. Kendaraan ini didesain dengan baik
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan
bakar dengan kecepatan maksimal yang ditempuh sekitar 20 km/jam selama kurang lebih satu jam
dengan sekali pengisian baterai.
Metode penelitian yang digunakan adalah melalui berbagai percobaan yang terstruktur untuk
memperoleh data yang akurat. Data yang diperoleh digunakan untuk merancang desain yang sesuai
permintaan pasar dengan efisiensi maksimal melalui perhitungan error yang terjadi. Error yang ada
dibuat sekecil mungkin, sehingga tidak mengurangi efisiensi kerja motor listrik. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan penggunaan tenaga surya sebagai tenaga penggerak motor pada sepeda, dapat
ditempatkan pada urutan teratas tenaga alternatif dalam menggantikan bahan bakar fosil.
Kata kunci : kelangkaan, ramah lingkungan, efisien, alternatif

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 567

PEMBUATAN SERBUK GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERSTANDAR


DENGAN METODE PENGERINGAN ALIRAN UDARA KERING

Abstrak

Lesly Septikasari R, Dwi Setio P, Lella Rita Indriani, Ratika Rahmasari,


Sjaikhurizal el M
Inst. Teknologi Bandung

Lebih dari 95 % bahan baku industri farmasi diperoleh dari luar negeri alias impor. Ironisnya,
Sebagian besar bahan bakunya berasal dari Indonesia sendiri yang kemudian diolah diluir negeri dan
dijual kembali di Indonesia. Demikian halnya dengan Lidah buaya atau Aloe vera. Lidah buaya
tumbuh melimpah di Indonesia, baik yang tumbuh liar maupun dibudidayakan, khususnya di
Kalimantan. Namun sebagian besar diimpor dan dikembalikan dalam bentuk serbuk.
Dengan adanya metode pengeringan lidah buaya dalam negeri yang sesuai diharapkan dapat
memotong jalur ini serta lebih menguntungkan pihak petani lidah buaya, industri kosmetika nasional,
dan konsumen dengan menghasilkan serbuk gel lidah buaya yang memiliki kualitas minimal sama
dengan pasaran dalam negeri dan Menjadi referensi manufaktur / produksi yang lebih besar.
Dari hasil Penetapan kadar air (6,5%) menunjukkan bahwa metode pengeringan sudah
memenuhi syarat bahan (8%) namun masih jauh dari nilai kadar air serbuk pembanding (2,54%).
Sementara dari penenentuan kadar asam malat secara HPLC yang merupakan parameter
yang direkomendasikan International Aloe Science Council for Certification menunjukkan bahwa
serbuk Aloe vera yang dibuat dengan metode pengeringan aliran udara kering memiliki kandungan
asam malat yang lebih tinggi (33,83% b/b) daripada serbuk pembanding (17,68 % b/b sampel). Di
samping itu, serbuk Aloe vera sampel juga memiliki kandungan natrium dan kalsium yang lebih
tinggi daripada serbuk pembanding. Pada beberapa pengujian juga ditambahkan penentuan terhadap
Aloe vera dari sumber lain yang diproses dengan metode pengeringan yang sama untuk melihat
pengaruh perbedaan lokasi dan kondisi tanah tanah terhadap kualitas serbuk yang dibuat. Hasil
penentuan-penentuan parameter ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan mendekati hasil
yang diinginkan, penelitian lebih lanjut untuk optimasi penyiapan, metode pengeringan maupun
penyimpanan perlu dilakukan.
Kata kunci : Aloe vera, Pengeringan, standar

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 568

PEMBUATAN SISTEM PENJEJAK MATAHARI DENGAN SEL SURYA


BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
ALTERNATIF

Abstrak

Maria Orbita I R, Herman Prianto, Novi Muliawati, Evi Nurhayani


Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Peningkatan konsumsi energi, yang umumnya memanfaatkan minyak bumi, dari tahun ke
tahun semakin meningkat, untuk itu diperlukan adanya alternatif lain. Energi matahari merupakan
energi yang sangat melimpah, apalagi pada posisi geografis Indonesia yang menyebabkan Indonesia
banyak dikaruniai energi ini. Akan sangat menguntungkan apabila energi ini dimanfaatkan secara
optimal sebagai alternatif pemenuhan energi. Pemanfaatan secara optimal energi matahari harus
dilakukan dengan cara yang optimal pula. Penelitian ini menitikberatkan pada pembuatan (rancang
bangun) sistem pencari posisi matahari untuk mendapatkan energi listrik terbesar yang mampu
dihasilkan oleh sel surya yang kemudian ditampilkan pada keluaran 8 bit. Didalam sistem, sel surya
bekerja bersama controller dan driver, yang dengan kesatuan sistem ini bisa didapatkan energi yang
jauh lebih besar jika dibandingkan dengan hanya menggunakan sel surya saja. Untuk pengontrolan
pergerakan motor stepper dilakukan secara otomatis, yaitu dengan melakukan algoritma
perbandingan nilai pada kedua sensor LDR yang diletakkan pada kedua sisi sel surya, sehingga motor
bergerak mengarah pada posisi sumber cahaya optimal. Software yang dibuat berfungsi untuk
membandingkan tegangan output yang dihasilkan oleh kedua sensor LDR dan mengatur pergerakan
driver sel surya. Setelah nilai tegangan output yang dibandingkan sama besar, maka driver akan
secara otomatis berhenti bergerak dan mengunci posisi tersebut. Data analog (tegangan) dari solar
sel diubah menjadi data digital dengan ADC 0804 dan diinputkan ke PC dengan Interface PPI 8255.
Pemrograman yang digunakan adalah Visual basic. Dengan keseluruhan sistem itu, energi bisa
diperoleh dengan sangat optimal.
Kata kunci : Solar sel, motor stepper, ADC 0804, PPI 8255, Visual Basic.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 569

PEMBUATAN TUNGKU BRIKET ARANG SEBAGAI SUMBER ENERGI


ALTERNATIF UNTUK KORBAN PACA TSUNAMI DI ACEH
Sisri Ningsih Ayu dkk
Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 570

PEMBUDIDAYAAN MAWAR (ROSA SP) PADA MEDIA SEKAM DAN TANAH


LIAT DI BATU MALANG
Abstrak

Ach. Suhedi M, Indarti Agustina, Mukholifatin Nisya


Biologi Univ. Muhammadiyah Malang

Pengembangan komoditas pertanian sangat penting dilakukan, salah satunya adalah dengan
pembudidayaan tanaman. Pengembangan gara dan teknik pembudidayaan perlu terus dilakukan agar
nantinya bisa memperoleh hasil yang baik dan jumlah yang banyak baik secara kualitas dan kuantitas.
Salah satu contoh tanaman yang memiliki nilai komoditi yaitu bunga mawar. Mawar banayak
digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman hias, selain itu minyak mawar digunakan sebagai bahan
pewangi ataupun campuran obat. Pembudidayaan mawar dapat dilakukan dengan cara stek batang
okulasi.
Dalam pengembangan pembudidayaan mawar media tumbuh yang digunakan dapat berfariasi
slah satunya yaitu dengan menggunakan media sekam. Penggunaan sekam sebagai media lebih
menguntungkan daripada menggunakan tanah karena pertumbuhannya dapat lebih cepat, selain itu
akan dapat menghemat penggunaan pupuk karena sekam banyak mengandung unsurhara yang
mudah diserap oleh akar. Penggunaan media sekam juga mendukung agar lebih mudah
dalam pemindahan tanaman.
Teknik dan cara pembudidayaan mawar dengan media sekam perlu terus dikembangkan untuk
itu perlu dilakukan berbagai percobaan untuk mendukung perkembangan budidaya mawar tersebut
sehinggga nantinya dapat ditemukan cara dan teknik yang lebih baik. Aspek yang perlu diperhatikan
dalam pembudidayaan mawar ini meliputi empat proses pokok yaitu Pembibitan, pemindahan dalam
media tanam, pemeliharaan dan okulasi. Semua proses tersebut memiliki tahapan dan cara serta
teknik khusus agar nantinya bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Kata kunci : Pembudidayaan, unsur hara, okulasi, pembibitan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 571

PEMBUFATAN MANEKIN PENIS SEBAGAI SIMULATOR LATIHAN


SIRKUMISISI
Abstrak

Windy Ari Wijaya dkk


Univ. Airlangga Surabaya

Penguasaan ketrampilan medis mahasiswa kedokteran sangat penting. Keterampilan medis


dasar yang harus dikuasai di antaranya adalah teknik penyuntikan obat, pemasangan jarum infus,
pengambilan darah vena dan arteri, penggunaan stetoskop, dan pemberian nafas buatan. Praktik
langsung pada pasien yang dilakukan mahasiswa bersifat trial and error, dapat menimbulkan dampak
negatif fisik maupun psikologis. Saat ini pelatihan keterampilan medis mahasiswa di berbagai institusi
pendidikan kedokteran telah menggunakan manekin untuk menghindari praktik langsung kepada
pasien. Salah satunya adalah ketrampilan medik untuk melakukan sirkumsisi atau sunat. Akan tetapi
sampai saat ini belum ada manekin penis yang digunakan untuk sirkumsisi karena itu manekin ini
diharapkan menunjang pembelajaran teknik operasi sirkumsisi.
Cara pembuatan manekin penis, pertama-tama kita harus membuat cetakan dari silikon,
kemudian menuangkan silikon cair ke dalam cetakan jadi yang juga terbuat dari silikon, mengingat
bahan yang sama untuk menghindari perlekatan maka kita lapisi bagian dalam cetakan dengan
lapisan vaselin. Kita harus mereduksi sesedikit mungkin gelembung udara agar tidak terjadi cacat
pada pencetakan. Setelah kering, kita lepas cetakan dengan mengelupas kulit cetakan sedikit demi
sedikit agar kulit cetakan dan manekin penis tidak rusak, kembali kita gunakan vaselin untuk
mempermudah pengelupasan kulit cetakan ini. Langkah terakhir adalah merapikan rangkaian bahan
di atas sehingga penampilan model anatomi (manekin) penis buatan lokal cukup menarik. Juga kita
pasangkan handscoon dan balon yang masing- masing berfungsi sebagai mukosa dan kulit. Manekin
dilengkapi dengan mikrokontroler yang berfungsi menempilkan informasi yang akan divisualisasikan
pada layar lcd apabila injeksi anastesi yang dilakukan tepat dilakukan pada area yang benar. Hal ini
jarang ditampilkan dalam manekin simulasi lain yang pernah ada.
Kata kunci : manekin, keterampilan medis, sirkumsisi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 572

PENANGGULANGAN PENCEMARAN MINYAK DI TAMAN NASIONAL LAUT


KEPULAUAN SERIBU KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
PROPINSI DKI JAKARTA DENGAN BIOREMEDIASI
Abstrak

Ahmad Sudarsono dkk


Inst. Pertanian Bogor

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu merupakan salah satu kawasan taman nasional yang
dijadikan pusat rekreasi dan kunjungan wisata, serta sebagai pusat pemerintahan dan perumahan
penduduk masyarakat. Ekosistem yang ada di Kepulauan Seribu adalah ekosistem yang khas dan
unik, yaitu Ekosistem Pulau-Pulau Sangat Kecil dan Perairan Laut Dangkal. Ekosistem tersebut terdiri
dari gugus pulau sangat kecil dan gosong, hamparan pasir dan karang, mangrove pulau kecil,
terumbu karang pinggiran (fringing reef), padang lamun (seagrases), dan perairan laut dangkal di
sekelilingnya.
Tumpahan minyak di laut dapat terjadi akibat berbagai kegiatan di laut, baik pelayaran,
eksplorasi, dan eksploitasi minyak bumi maupun kegiatan lainnya yang mengandung resiko terjadinya
kecelakaan yang dapat mengakibatkan keadaan darurat tumpahan minyak. Salah satu alternatif yang
saat ini banyak digunakan untuk penanganan pencemaran minyak yang aman (safety) yaitu secara
bioteknologi atau proses bioremediasi. Bioremediasi termasuk teknologi ramah lingkungan, cukup
efektif, efisien, ekonomis serta memiliki aplikasi yang sangat luas dalam menangani pencemaran
minyak. Dalam hal ini bioremediasi merupakan proses detoksifikasi dan degradasi limbah minyak bumi.
Kata kunci : Kepulauan Seribu, minyak, dan Bioremediasi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 573

PENERAPAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH SUB POKOK PERSAMANAAN KUADRAT UNTUK TINGKAT SMU

Abstrak

Syalendra Putra, Fardiani, Eka Agustina


Jurusan PMIPA FKIP Universitas Bengkulu, Bengkulu
P.MIPA/Pendidikan Matematika Univ. Bengkulu

Pada era Teknologi Informasi dan Komunikasi ( Information and Communication


Technologi/ICT ), banyak hal yang dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran
matematika sekolah. Saat ini banyak sekolah yang memiliki fasilitas komputer yang memadai dan
sumber daya manusia yang berkualitas namun belum mengoptimalkan penggunaan komputer
tersebut. Padahal banyak sekali software yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika
sekolah. Salah satunya Microsoft Excel yang memiliki fasilitas menggambar grafik, pengolahan data,
aneka propertis hingga dapat dimanfaatkan sebagai program dalam aplikasi aljabar, seperti pada
persamaan kuadrat dn fungsi kuadrat. Program yang dibuat oleh tim PKMT diberi nama Program
Persamaan dan Fungsi Kuadrat. Pelaksanaan kegiatan PKMT ini terdiri dari penyesuaian program
dengan kurikulum, perencanaan program dan LKS, pembuatan program dan LKS, sosialisasi program
terhadap guru, persiapan lokasi uji coba serta pelaksanaannya. Dalam melaksanakan program tim
PKMT bekerjasama dengan SMU N 8 Kota Bengkulu yang melibatkan siswa kelas XI, pembuatan
program dan modul serta uji coba dilaksanakan di Lab ICT Jurusan PMIPA FKIP Unib. Program
meliputi subprogram persamaan kuadrat, fungsi kuadrat dan latihan soal yang dibuata menggunakan
Visual Basic for Application (VBA) Excel dengan tampilan program yang userfriendly sehingga
memudahkan siswa mengikuti langkah demi langkah instruksi program. Program dirancang
sesederhana mungkin agar siswa cukup melakukan aksi click dan memasukkan nilai sesuai petunjuk
program. Hasil program ini membrikan alternatif media pembelajaran yang inovatif dan dinamis bagi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran matematika sekolah dan membantu siswa dalam
pembelajaran yang menyenangkan.
Kata kunci : ICT, Microsoft Excel, persamaan kuadrat, pembelajaran matematika, Visual
Basic for Application

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 574

PENERAPAN PETA ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN HASIL OLAHAN


DATA SATELIT PENGINDERAAN JARAK JAUH BAGI NELAYAN SELAT
MAKASSAR
Maisar dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 575

PENERAPAN RANCANGAN PERALATAN PENGHALUS KEDELE UNTUK


PEMBUATAN TAHU PADA PENGUNGSIAN DI ACEH
Milda Syah Putri , Julia, Arnida
Teknik Kimia Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 576

PENERAPAN SLD DALAM PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK


BIJI JINTEN HITAM UNTUK MEMODIFIKASI PENGOBATAN NABI
Abstrak

Heri Kurniawan,Lindya,Luh Komang Mela Dewi,Etik Romdiyah


Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Ingin mengetahui berapa proporsi optimum antara sumber asam dan sumber karbonat yang
dibutuhkan dalam pembuatan tablet effervescent ekstak biji jinten hitam (Nigella Sativa L) agar
didapatkan tablet yang enak dan memenuhi standar.
Karya tulis ini disusun menggunakan dua data, yaitu: a. Data primer, berupa hasil percobaan
laboratorium, b. Data sekunder, berupa telaah pustaka, jurnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian.
Cara Analisis data dari pengujian dibandingkan dengan parameter dari Farmakope Indonesia dan
literatur lain.1.Tablet effervescent dari jinten hitam mampu memberikan nilai lebih sehingga layak
dikembangkan. 2. Tablet effervescent dengan komposisi sumber asam = 57,65% dan sumber basa=
42,35%, merupakan formula optimum menurut metode SLD. 3. Tablet effervescent lebih disukai
panelis dibandingkan seduhan serbuk jinten hitam. Dan 4. Sebanyak 70% panelis menyatakan bentuk
sediaan ini sangat praktis.
Kata kunci : Sld, Tablet Effervescent, Jinten Hitam, Pengobatan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 577

PENERAPAN TECHNOLOGY SELULER SEBAGAI PENGAMAN GEDUNG


Abstrak

Adhadi Susilo, Aan Setiawan, Andhika Riyono Putra


Elektronika Univ. Bhayangkara Surabaya

Dengan ditemukan tekhnologi telepon seluler (Handphone/Ponsel) masyarakat sekarang telah


banyak terbantu dalam sarana komunikasi. Ponsel sudah dikenal dimasyarakat luas sampai di pelosok
desa. Dalam jaringan pun sudah meluas. Ponsel tidak hanya digunakan komunikasi saja tetapi juga
bisa mengirim pesan melalui SMS. Dalam biaya pengiriman pesan juga murah dan penyapaiannya
cepat. Di dalam ponsel, masyarakat telah dimanjakan dengan berbagai fasilitas. Dengan seiring
berkembangannya Ponsel telah terjadinya suatu perubahan yang sangat luar biasa. Dimana Ponsel
juga dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan rumah dengan mengirim pesan SMS. Dengan
alat pengontrol ini, misal lampu rumah dapat dinyalakan/dimatikan sesuai perintah pengirim melalui
SMS. Dengan adanya alat ini kita dapat mengendalikan peralatan rumah dengan jarak jauh.
Kata kunci : Pengaman Gedung, HP, seluler

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 578

PENERAPAN TEKNOLOGI CETAKAN LOGAM PADA PROSES PENGECORAN


PADUAN ALUMUNIUM PADA INDUSTRI KECIL PENGECORAN DI
PALEMBANG
Abstrak

Eko Noviarman R. dkk


Poltek Negeri Sriwijaya Palembang

Kondisi geografis Sumatera Selatan beragam antara lain daratan, pengunungan, rawa pasang
surut dan sungai. Dengan kondisi geografis yang sebagian besar merupakan dataran rendah berupa
rawa dan sungai baik sungai besar maupun sungai kecil untuk mempermudah hubungan antar daerah
selain transfortasi darat, banyak juga dibutuhkan transfortasi air yaitu perahu, perahu bermotor,
kapal dan speedboat. Ukuran dan kapasitas alat transfortasi yang digunakan tergantung pada jarak
dan kondisi dari sungai yang akan dilalui.Alat transfortasi ini digerakan oleh motor pengerak yang
dilengkapi dengan baling-baling atau propeller, baling-baling (propeller) yang digunakan ini diproduksi
oleh industri kecil pengecoran yang ada di Palembang dan sekitarnya. Banyak Pengusaha kecil
/industri rumah tangga di daerah yang menekuni usaha ini , bahan dasar yang dipergunakan pada
pembuatan baling-baling (propeller) berasal dari daur ulang aluminium bekas. Bahan aluminium untuk
baling-baling mempunyai keunggulan antara lain memiliki sifat tahan terhdap korosi, mudah didapat
dan dilakukan proses permesinan serta ringan. Bahan yang dipergunakan merupakan bahan bekas
dan proses pengecoran masih menggunakan cetakan pasir, karena cetakan yang digunakan
merupakan cetakan pasir sulit menggejar target produksi karena untuk satu benda satu cetakan
pasir. Cetakan logam (permanent moulding) yang didesain menggunakan material paduan Tembaga
seng dengan perbandingan Cu 76.832 % dan Zn 11.755 %,, paduan ini memiliki titik didih yang lebih
tinggi dari Alumunium. Cetakan dari paduan ini dapat dibuat sendiri oleh industri kecil. Kapasitas dari
cetakan logam ini adalah 40 buah abalingbaling yang diproduksi dalam waktu 2 jam, cetakan ini
dapat dioperasikan selama 10 jam perhari dan umur dari cetakan logam ini sekitar 2 tahun. Setelah 2
tahun cetakan dapat di daur ulang kembali.
Kata kunci : Cetakan Logam, Alumunium dan Baling-baling.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 579

PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMASAN SISTEM KERING DALAM


TRANSPORTASI HIDUP LOBSTER KIPAS (THENUS ORIENTALIS) SEBAGAI
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN HARGA JUAL DI PASARAN
Abstrak

Muna Fasriah,La Ode Muh. Hermansat,Ahmad,Asrianti,Israsul Nur


Perikanan Univ. Haluoleo Kendari

Program penerapan teknologi pengemasan sistem kering dalam transportasi hidup lobster
kipas (Thenus orientalis) kepada masyarakat nelayan kepulauan (P. Tiga) bertujuan mengadopsikan
teknologi yang dihasilkan di perguruan tinggi secara cepat. Menghasilkan luaran yang dapat
meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat nelayan kepulauan serta sebagai wahana
pembentukan jiwa kreativitas untuk mengembangkan penalaran dan keilmuan dengan
mempraktekkan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, dan kerja secara tim dalam
menemukan dan menyelesaikan permasalahan masyarakat khususnya di bidang perikanan.
Program kretivitas yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa responsif dari khalayak sasaran
sangat tinggi, Teknologi yang diadopsikan bersifat Well Proven dan mudah diadopsi oleh masyarakat
sasaran beserta keluarganya serta dapat memberikan sintasan yang sangat tinggi terhadap
organisme lobster kipas yang ditransportasikan. Hasil analisis ekonomi usaha distribusi hidup lobster
kipas pada level nelayan sangat layak dilaksanakan. Usaha ini diyakini dapat memberikan peluang
kerja bagi anggota keluarga nelayan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Kata kunci : Teknologi Pengemasan, Transportasi Hidup, Lobster Kipas

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 580

PENERAPAN TEKNOLOGI PENYAMBUNGAN " THREE IN ONE" PADA


TANAMAN HIAS EUPHORBIA MILII DI BEBERAPA FLORIST ANGGOTA
PERKUMPULAN PENCINTA (PPT) CABANG SURABAYA
Prakarsa Herananta dkk
Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 581

PENERAPAN TEKNOLOGI SODIS (SOLAR WATER DESINFECTION) UNTUK


PENYEDIAAN AIR MINUM PADA MASYARAKAT PEDESAAN)
Abstrak

SUWARNO, SITI NUR SAADAH, NIHA AINITA


Pendidikan Biologi Univ. Muhammadiyah Malang

Penyediaan air minum adalah sesuatu yang mutlak dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Budiyanto (2002) air dalam tubuh manusia mempunyai fungsi yang sangat penting, diantaranya
adalah sebagai pelarut polar yang sangat berperan dalam metabolisme (anabolisme atau
katabolisme), air berperan dalam mekanisme termostabil, air juga berperan dalam menjaga tekanan
darah tubuh, dan masih banyak lagi fungsi dari air dalam tubuh. Dikarenakan fungsi vital tersebutlah,
maka setiap hari harus dilakukan regulasi air, yang berarti kita harus mengkonsumsi air setiap hari.
Regulasi air harus mampu menjamin kuantitas dan kualitas air tubuh sebanyak kurang lebih 47 liter
pada orang dewasa. Untuk itu setiap hari seseorang dewasa harus mengganti air tubuhnya dengan
cara mengkonsumsi air sebanyak 5 liter (2 liter atau 8 gelas dari air putih, 1,5 dari air komplek
seperti air kopi atau air teh, dan 1,5 liter dari makanan), sehingga jika dalam satu rumah tangga
mempunyai anggota 5 orang, maka dibutuhkan 10 liter air minum (air putih) setiap harinya.
Jika masyarakat menggunakan teknologi SODIS untuk memproduksi air minum, maka akan dihemat
uang sebanyak Rp. 450.000,- per bulan. Hal ini akan sangat membantu masyarakat dalam kondisi
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus naik dan kebutuhan rumah tangga semakin meningkat, maka
penggunaan teknologi SODIS merupakan jalan keluar yang mudah, murah, dan aman untuk
penyediaan air minum.
Adapun tujuan dari pelaksanaan PKMT pada teknologi SODIS ini adalah Dapat menerapkan
teknologi tepat guna yang efisien, praktis dan ekonomis terutama dalam penyediaan minum dengan
menggunakan teknologi SODIS. Untuk mengefisiensikan pengeluaran dalam rumah tangga terkait
dengan penyediaan air minum dan Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat
dengan senttuhan Teknologi Tepat Guna dalam penekanan penggunaan kayu sebagai bahan bakar
dalam mengolah air minum (meminimalkan pengambilan kayu dari hutan sebagai bahan bakar dalam
memasak).
Untuk memperoleh air bersih, masyarakat di kedua Kecamatan ini menggunakan sistim swadaya yaitu
dengan mengalirkan air bersih dengan pipa-pipa ke setiap RT yang airnya di ambil dari sumber mata
air yang tergantung dari musim. Pada musim penghujan air relatif mudah untuk di dapatkan tetapi
jika pada musim kemarau air bersih sangat sulit untuk di dapatkan hal ini di sebabkan hutan di
kawasan ini tidak lagi memiliki pepohonan sebagai serapan air.
Dari observasi awal antusiasme dan tanggapan warga cukup baik dan dengan antusiasme
warga cukup baik ini di barengi dengan ketrampilan warga dalam membuat alat-alat yang di perlukan
cukup baik.
Dari segi efisiensi, masyarakat metode ini cukup efisien dan mudah di lakukan sebab bahan yang di
gunakan cukup murah dan mudah untuk di dapatkan dan untuk proses pengolahanya pun cukup
murah sebab energi panas yang di gunakan dalam proses pengolahan cukup mudah di dapatkan dan
gratis yaitu sinar matahari.
Penerapan teknologi tepat guna yang efisien, praktis dan ekonomis dalam menyediakan air
minum dapat di terapkan di Kecamatan Donomulyo dan Kecamatan Pagak sebagai alternatif
pengolahan dan penyediaan air minum yang tanpa menggunakan kayu bakar dan minyak tanah
sehingga dapat mengurangi pengeluaran.
Teknologi SODIS dapat mengefisienkan pengeluaran dalam rumah tangga terkait dengan penyediaan
air minum karena teknologi ini menggunakan energi yang di peroleh dari sinar matahari.
Kata kunci : SODIS, Air minum, Teknologi tepat guna, Kenaikan BBM

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 582

PENGARUH PENAMBAHAN DEKSTRIN DALAM PROSES PEMBUATAN


YOGHURT BUBUK

Abstrak

Sartika Wahyuni, Selvi Utami, Dylia Ratih Pramesti, Ricky Ramdani


Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung
Univ. Padjadjaran Bandung

Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengolahan yoghurt bubuk yang
mengandung bakteri asam laktat dan berserat dilakukan melalui dua tahapan. Tahap pertama
merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui pembuatan yoghurt serta
proses pengeringan vacuum yoghurt cair menjadi yoghurt bubuk yang berpengaruh terhadap
viabilitas bakteri asam laktat dalam yoghurt bubuk. Penelitian tahap kedua merupakan penelitian
utama yang terdiri dari dua percobaan dengan 3 kali ulangan. Percobaan 1 bertujuan untuk
memperoleh kombinasi perlakuan pembuatan yoghurt cair dari susu segar dan starter yoghurt
dengan suhu inkubasi 42 oC selama 6 jam. Percobaan tahap 2 bertujuan untuk mendapatkan
kombinasi perlakuan antara kultur starter (yoghurt komersial dan kultur murni) dengan konsentrasi
dekstrin (5, 10 dan 15%) terhadap sifat fisik, kimia, mikrobiologi dan organoleptik yoghurt segar dan
bubuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan dekstrin 15 % dapat memperthankan
viabilitas bakteri asam laktat yoghurt bubuk. Yoghurt bubuk yang berkualitas bagus, bakteri asam
laktat 9.2 (log cfu/g), pH 3.57-4.15, kadar protein 13.1- 19.7%, lemak 3.31%, kadar air 7.5-9.6%,
warna/tingkat kecerahan dan mutu organoleptik yang lebih baik.
Kata kunci : Yoghurt, Dekstrin, Pengeringan Vacum

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 583

PENGEMBALIAN KUALITAS AIR MELALUI PEMANFAATAN BONGGOL


PISANG (MUSA SP.) DAN DAUN KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA L.) DI
SALURAN-SALURAN AIR YANG TERCEMAR AMONIA (NH3) DAN
HIDROGEN SULFIDA (H2S)
Achmad Noerkhaerien Putra, Wira Hadi Saputra, Lelyana Majaw Rachmiwati, Deti Roslani, Yuanita
Ardyanti
Budidaya Perairan Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Pencemaran lingkungan, terutama air semakin lama semakin meningkat seiring dengan
perkembangan zaman, pertambahan penduduk dan meluasnya kawasan-kawasan industri terutama di
daerah perkotaan, mengakibatkan daerah tersebut semakin tercemar lingkungannya. Pencemaran
tersebut terjadi oleh limbah organik (amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S)), baik yang berasal
dari kegiatan industri ataupun dari rumah tangga. Untuk itu dibutuhkan suatu alternatif
penanggulangan pencemaran yang murah dan mudah didapatkan yaitu dengan memanfaatkan
bonggol pisang dan daun ketapang. Dalam hal ini dibutuhkan pengembangan dan menerapkan
kegunaan bahan tersebut dalam mengatasi, dan mengembalikan kualitas air yang telah tercemar.
Sampel yang didapat dilakukan analisis melalui dua metode, yaitu secara organoleptik dan kualitatif.
Bonggol pisang dicacah dan dimasukkan ke dalam sampel sampai pH turun, kemudian pH dinaikkan
lagi dengan daun ketapang. Hasil pemberian bongol pisang pada air sampel dapat mengubah pH
perairan dari 7,35 menjadi 5,36 dan nilai NH3 sebesar 2,636 menjadi tidak terdeteksi. Sedangkan
pemberian daun ketapang pada air sampel dapat mengubah pH perairan dari 7,35 menjadi 8,20 dan
nilai H2Ssebesar 3,45 menjadi 2,90.
Kata kunci : Pencemaran, Organoleptip Bonggol Pisang, Daun Ketapang.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 584

PENGEMBANGAN FUNGISIDA RAMAH LINGKUNGAN MELALUI METODE


PENGAWETAN AGENSIA HAYATI (TRICHODERMA SPP) DALAM MEDIA
TEPUNG
Adhi Purwanto dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 585

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PERGESERAN


KESETIMBANGAN KIMIA

Abstrak

Yohana PSR Hidayat, M Makhsuli, AJ Purwanto, YW Paskalis, Erfan Yudianto


PS Pendidikan Matematika FKIP, Universitas Jember, Jember
Univ. Negeri Yogyakarta

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.Merancang alat peraga pembelajaran konsep
kesetimbangan kimia. 2.Menguji kebenaran dari konsep menggunakan alat peraga tersebut. Ketiga
alat yang dibuat, telah diuji kesesuaiannya dengan konsep di laboratorium menggunakan zat yang
dapat digunakan sebagai contoh reaksi kesetimbangan kimia. Prosedur pembuatan alat pun telah
sesuai dengan prosedur pengembangan yang ditentukan. Ketiga produk, baik alat peraga pergeseran
kesetimbangan kimia, LKS, maupun buku panduan penggunaan alat telah tersusun, sehingga dapat
diasumsikan bahwa dapat dirancang media pembelajaran untuk Konsep Kesetimbangan Kimia meski
berbeda dari desain diawal. Alat yang telah disusun pun dapat digunakan sebagai media
pembelajaran pergeseran kesetimbangan kimia meski belum sempurna. Dapat dirancang media
pembelajaran untuk Konsep Kesetimbangan Kimia dengan desain di depan.Desain yang telah
dirancang dapat diwujudkan secara konkrit dan diuji kebenarannya di Lab.
Kata kunci : Media Pembelajaran, Alat Peraga, Pergeseran Kesetimbangan Kimia

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 586

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS


BERDASARKAN THEMA (THEME-BASED VOCABULARY) DALAM BENTUK
VCD UNTUK TINGKAT TAMAN KANAK-KANAK
Maya Winata dkk
Univ. Katholik Widya Mandala Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 587

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN


KOMPUTER
Abstrak

Yohana Putra Surya Rahmad Hidayat dkk


Univ. Negeri Jember

Geometri adalah salah satu cabang matematika yang memiliki peran yang penting dalam
kehidupan. Penguasaan siswa dalam materi ini masih rendah. Penyebabnya antara lain kesulitan
siswa memahami materi terutama dimensi tiga. Pembelajaran geometri menggunakan komputer
dapat mempermudah siswa, karena dapat menyajikan visualisasi dimensi tiga dengan animasi grafis
yang mudah dipahami dan menarik. Pembelajaran dengan bantuan komputer dikenal dengan
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK). Untuk itu diperlukan alat peraga (media) untuk
melakukan PBK.
Kata kunci : pengembangan, media, PBK, dimensi tiga

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 588

PENGEMBANGAN PROTOTIPE KIT DIAGNOTIK WAKTU OVULASI SAPI


UNTUK MENJAMIN KETETAPAN WAKTU INSEMINASI BUATAN
Abstrak

Penny Humaidah Hamid dkk


Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototype kit diagnostic untuk mendeteksi
adanya waktu ovulasi sapi dengan cara yang mudah dan tepat dengan menggunakan antibody
poliklonal. Stimulasi estrus sapi dengan menggunakan sinkronisasi estrus menggunakan hormone
PGF2 alfa, isolasi protein urin, darah dan lendir estrus menggunakan larutan ammonium sulfat jenuh.
Identifikasi protein dilakukan dengan menggunakan elektroforesis gel SDS-PAGE. Protein spesifik
diimunisasikan dengan menggunakan mencit galur Balb/c, dan antibody yang terbentuk dianalisis
dengan menggunakan ELISA. Antibodi yang terbentuk dikembangkan menjadi prototype diagnostic
dengan menggunakan uji aglutinasi dan immunoblotting dengan metode dot blot.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi protein spesifik dalam urin, darah dan
lendir sapi yang estrus yaitu protein dengan BM sekitar 65.000 Da.
Kata kunci : protein spesifik ovulasi, antibody poliklonal, prototype kit diagnostic

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 589

PENGGUNAAN SISTEM FOTOKIMIA SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF


PEMECAHAN MADALAH PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT
RATU ZALECHA MARTAPURA

Abstrak

Sri Herlina, Laily Khairiyati, Norfitrianie, Listiani Rafika Hikmah


Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

Limbah cair rumah sakit merupakan semua bahan buangan yang berbentuk cair yang
mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun dan radioaktif, sehingga dapat
membahayaan kesehatan manusia dan menggangu lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif
dari bahan pencemar pada limbah tersebut diperlukan penerapan sistem fotokimia sebagai alternatif
pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan sinar ultraviolet (UV) sebagai sumber energi foton
dalam reaksi fotokimia. Proses berlangsungnya reaksi diperlukan suatu senyawa semikonduktor TiO2
sebagai fotokatalis sekaligus fotosensitiser yang bertindak sebagai pentransfer energi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan kadar BOD, COD dan pH akibat reaksi fotokimia.
Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan analisis data menggunakan Uji-t beda rata-rata (
= 5%). Hasil penelitian mengunakan sistem fotokimia dengan TiO2.H2O dan tanpa TiO2.H2O
menunjukkan bahwa penurunan BOD tanpa penambahan TiO2.H2O sebesar 93,51 %, dan setelah
penambahan TiO2.H2O sebesar 59,34 % Sedangkan penurunan COD tanpa penambahan TiO2.H2O
sebesar 61,52 % dan setelah penambahan TiO2.H2O sebesar 14,19 %. Hasil pengukuran pH tanpa
TiO2.H2O terjadi penurunan sebesar 3,98 % dan setelah penambahan TiO2.H2O terjadi penurunan
sebesar 30,32 %. Hal ini menunjukan terjadi perubahan yang signifikan (p< 0,05) pada kadar BOD,
COD dan pH pada limbah cair rumah sakit yang diolah secara fotokimia.
Kata kunci : Fotokimia, limbah cair rumah sakit, TiO2.H2O

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 590

PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA PENERANGAN UMUM MELALUI


APLIKASI SENSOR SUARA & CAHAYA

Abstrak

Nadif Adroni, Rizky Satria , Bella V Irawan, Redi Fathuroji, Ilham Nugraha
PS Teknik Elektro ,Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Menghemat energi listrik pada penerangan umum menggunakan suatu autocontrol dengan
integrasi sensor cahaya, sensor suara dan infra red. Tema penghematan ini dilatarbelakangi oleh
naiknya kebutuhan energi untuk menyuplai kebutuhan listrik di Indonesia yang menyebabkan naiknya
biaya operasional pada pihak provider(PLN).Hal inilah yang memicu kemungkinan naiknya Tarif Dasar
Listrik (TDL). Untuk mengurangi kemungkinan naiknya TDL tersebut, cara yang paling efektif dengan
menghemat energi listrik di segala bidang, salah satunya pada penerangan umum. Untuk menghemat
energi pada penerangan umum tersebut diperlukan suatu autocontrol sebagai pengganti kerja
manusia untuk mematikan lampu penerangan umum ketika traffic rendah dan menghidupkan kembali
ketika traffic tinggi secara otomatis pada malam hari, sehingga ada suatu penghematan energi pada
system ini. Pada pembutan autocontrol ini didasarka pada integrasi tiga buah sensor yaitu sensor
cahaya,sensorsuara,dan infra red. Sensor cahaya untuk memastikan autocontrol bekerja ketika malam
hari,hal ini untuk menghindari lampu penerangan akan hidup pada siang hari.Sensor suara digunakan
untuk mendeteksi apakah trafik tinggi atau rendah.Infra red digunakan sebagai sensor gerak untuk
mendeteksi mobil atau pengguna jalan lainnya.Dari ketiga integrasi ini didapatkan keadaan lampu
akan hidup jika dan hanya jika malam hari,traffic tinggi,dan ada mobil atau penguna jalan yang
sedang melintasi jalan tersebut.Untuk mengetahui kerja autocontrol ini,autocontrol disimulasikan
dengan model yang mewakili keadaan yang ada di jalan umum yaitu model mobil,model jalan,model
lampu penerangan,dan model keadaan traffic Hasil dari simulasi ini didapatkan sutu pengontrol
otomatis yang memaitkan lampu ketika traffic rendah dan menghidupkan kembali ketika traffic
tinggi.Sehingga ketika ada selang traffic rendah lampu dimatikan dan terjadi penghematan energi
listrik selama selang waktu ini.
Kata kunci : Penghematan energi listrik, system autocontrol, lampu penerangan
umum,traffic kendaraan.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 591

PENGINDERAAN KEBOCORAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) PADA INSTALASI


LISTRIK RUMAH TINGGAL
Anggoro Danu Subroto dkk
Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 592

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KESERAGAMAN UKURAN CHIPS


TORTILLA DARI BAHAN JAGUNG LOKAL MENGGUNAKAN MESIN PRESS
ROLLER FEEDING OTOMATIS
Hatmiyarni Tri Handayani dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 593

PENYIRAM TANAMAN OTOMATIK SEBAGAI PENGATUR KELEMBABAN


TANAH PADA RUMAH KACA

Abstrak

Mohammad Syahirul Alam, Setyardi, Sulistyawan, Setiyo Prajoko


PS Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Univ. Negeri Semarang

Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan luas wilayah 5.193.250 km2
dan 2/3 daripadanya terdiri atas perairan. Dengan keragaman sumber daya alam yang berlimpah
ditambah lagi dengan budaya bertani yang telah mengakar di masyarakat, membuat sektor pertanian
pernah menjadi andalan dalam perekonomian nasional di era tahun 80-an. Dalam situasi krisis
ekonomi sektor pertanian masih sanggup bertahan dan mampu untuk dikembangkan, Turunnya nilai
tukar rupiah terhadap Dolar Amerika membuat produk sektor pertanian mempunyai daya saing
sebagai komoditas eksport. Di balik keunggulan sektor pertanian tersebut, juga diperlukan cara untuk
menanggulangi segala permasalahan yang berkaitan dengan menurunnya tingkat produktifitas hasil
pertanian. Salah satu penyebab menurunnya produktifitas adalah faktor alam seperti iklim, cuaca, dan
kekeringan. Rumah kaca adalah salah satu jalan pemecahan terhadap permasalahan tersebut.
Pertanian rumah kaca didesain untuk meningkatkan produksi dengan mengendalikan cuaca, salah
satu pengendalian yang bisa dilakukan adalah pada kelembaban tanah dan pengaturan suhu ruang.
Dengan pengkombinasian rumah kaca sebagai media tanam dan alat penyiram otomatis sebagai
pengatur kelembaban tanah, diharapkan mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian secara
optimal Media penanaman rumah kaca ini biasa digunakan dalam pembibitan tanaman. Perancangan
plant sistem pengendalian menggunakan kontrol otomatik mikrokontrollel ATMEL AT89S51. Sistem
pengindraan dilengkapi dengan detektor kelembaban dan detektor pengatur suhu ruangan. Sebagai
sensor pendeteksi kelembaban digunakan elektroda yang ditancapkan di tanah, keluaran dari detektor
kelembaban diolah oleh pengendali mikro dan selanjutnya digunakan untuk mengontrol kerja pompa
penyiram tanaman. Sedangkan untuk mengendalikan suhu ruangan digunakan rangkaian detektor
suhu dengan output yang dihubungkan pada kipas sirkulasi udara.
Kata kunci : Rumah Kaca, Penyiram Tanaman Otomatik, Kelembaban Tanah

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 594

PENYUSUNAN BASIS DATA SPASIAL DALAM RANGKA PENGEMBANGAN


SISTEM INFORMASI BIODIVERSITAS DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
Abstrak

KHANTY WIDAYANTI,EIYLA HANIMASARI,LELY JULIANTI


Univ. Negeri ember

Basis data spatial merupakan beberapa kumpulan data yang berisi data spatial (geografi), dan
data atribut yang berdasarkan ruang dan waktu. Penyusunan basis data spatial berguna untuk
mengembangkan model manajemen informasi biodiversitas, yang up to date, relational database,
akurat, shareable dan dapat ditampilkan secara online. Model yang berbasis data spasial merupakan
pemodelan yang berdasarkan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). SIG merupakan sistem yang
dapat menyimpan, mthe engintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data secara
spasial (keruangan) tentang kondisi bumi. Dengan SIG dapat memetakan obyek secara cepat dan
tepat, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi. Software yang digunakan
yaitu software SIG yaitu ArcView atau ArcGIS. Dengan software itu dapat terlihat penyebaran
vegetasi di taman nasional meru betiri yaitu mangrove (Sonneratia caseolaris) dan Stelechocarpus
burahol menyebar mengelompok. Sedangkan Tetrastigma sp terlihat menyebar secara acak Untuk
mempublikasikan data spatial maka pada server yang berisi basis data, diperlukan suatu aplikasi
middleware yaitu ArcViewIMS yang akan mengolah dan menyediakan data spatial pada user. Dengan
aplikasi itu maka pengelola taman nasional meru betiri dapat dengan mudah mengatur,
merencanakan pengelolaan vegetasi yang ada disana.
Kata kunci : Basis data, SIG, ArcViewIMS.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 595

PENYUSUNAN PETA PARIWISATA PANTAI BERBASIS GPS (GLOBAL


POSITIONING SYSTEM) DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Abstrak

Kurnia Pramadhani,Sulistyo,Nina Marlena


Geografi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Penelitian berbasis teknologi ini mengambil tema tentang cara upload peta pariwisata ke
perangkat GPS. Penelitian ini mengambil judul Penyusunan Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS
(Global Positioning System) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuat Peta Pariwisata Pantai di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, membuat Peta Pariwisata Pantai
Berbasis GPS (Global Positioning System) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dan membuat Software
Aplikasi Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS (Global Positioning System) di Kabupaten Bantul,
Yogyakarta dalam file .exe.
Daerah penelitian yang diambil adalah Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan software freeware untuk
pembuatan peta pada GPS yang banyak beredar di internet, software yang digunakan antara lain GPS
Trackmaker, Map Decode dan Map Source sebagai program encoding dan program perantara
untuk menghubungkan perangkat GPS dan komputer, untuk program editing menggunakan
software Arc View 3.3 dan untuk program compiler menggunakan Installer2go. Proses penelitian ini
melewati 3 (tiga) tahap yaitu : 1. tahap persiapan dan pra lapangan, 2. tahap kerja lapangan, dan 3.
tahap pasca lapangan
Dari penelitian ini memberikan hasil berupa peta pariwisata di Kabupaten Bantul, dan Propinsi
DIY secara umum yang telah di upload pada GPS dan program executable yang dapat diinstall dan
dimanfaatkan secara mudah tanpa harus mengcopy hasil peta ke registry Windows, yaitu dengan
adanya program aplikasi yang diberi nama Yogya Tourism Map Ver 2.0.
Kata kunci : Pariwisata, Pantai

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 596

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN RODA GIGI LURUS DAN RODA


GIGI PAYUNG GUNA MENINGKATKAN FUNGSI MESIN BUBUT PADA
INDUSTRI KECIL
Abstrak

MUHAMAD IKSAN,SUBONO,ANDI SUSILO


Teknik Industri Univ. Sebelas Maret Surakarta

Proses pembuatan roda gigi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin freis,
terutama pada industri permesinan atau perusahaan besar yang memiliki fasilitas mesin lengkap.
Untuk bengkel industri kecil hal itu tidak memungkinkan, karena keterbatasan dana dalam pengadaan
mesin. Berdasarkan hal ini maka penulis berupaya untuk memberikan pemecahan masalah, yaitu
dengan membuat alat bantu untuk pembuatan roda gigi lurus maupun roda gigi payung pada mesin
bubut maximat V13. Dengan memodifikasi dan menambah alat bantu pada mesin bubut, maka mesin
bubut akan dapat berfungsi untuk membuat roda gigi seperti mesin freis. Pada prinsipnya alat bantu
tersebut dipasang pada eretan bagian atas mesin bubut maximat V13, sedangkan posisi pemegang
pisau potong roda gigi didukung oleh pencekam dan kepaqla lepas. Cara kerja pisau potong (cutter)
diputar dengan spindle utama mesin bubut maximat V13, sedangkan gerak pemakanan dilakukan
oleh alat bantu yang ada pada eretan mesin bubut maximat V13.
Kata kunci : Roda Gigi, Mesin Bubut Maximat V13, Alat Bantu, Eretan Mesin Bubut
Maximat V13

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 597

PERANCANGAN ALAT PERMEABILITAS METER SEDERHANA UNTUK UJI


PERMEABILITAS TANAH DI LAPANGAN
Abstrak

Koko Priyo Utomo,Primananda Raina Wardani,Ahmad Mahmud Sidky,Nurani Citra


Geografi Fisik dan Lingkungan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Uji permeabilitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat fisik tanah. Permeabilitas
yaitu cepat / lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori-pori makro maupun pori-pori
mikro, baik kearah horisontal maupun vertikal. Untuk survei dan checking lapangan yang memakan
waktu yang lama, dapat menjadi hambatan dalam melakukan uji sifat fisik tanah di laboratorium
karena contoh tanah yang diperoleh dapat mengalami kerusakan. Untuk uji permeabilitas tanah,
sampai saat ini dilakukan di laboratorium, oleh karena itu penulis mencoba untuk dapat membuat alat
uji permeabilitas tanah sederhana sebagai alternatif untuk uji permeabilitas tanah di lapangan yang
praktis dan bersifat portable / dapat dibawa secara mobile oleh pemakai. Bahkan diharapkan
mahasiswa dan masyarakat dapat membuat alat ini sendiri dengan biaya yang terjangkau.
Tujuan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa ini yaitu dapat membuat alat
permeabilitas meter sederhana yang dapat dibawa secara mobile / berpindah di lapangan dan
bersifat portable, selain itu agar mahasiswa dapat membuat alat alternatif yang praktis dan dapat
diterapkan di lapangan serta membantu mahasiswa dan dinas yang terkait saat melakukan uji
permeabilitas tanah di lapangan.
Kata kunci : Alat,Permeabilitas Meter,Permeabilitas,Tanah

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 598

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT DETEKSI DETAK JANTUNG DIGITAL


Abstrak

Aisyana Sari Hajaryanti, Rama Triadhi Legowo, Hendra Kusdarwanto


Fisika Univ. Brawijaya Malang

Penyakit cardiovaskuler telah menempati urutan pertama dalam hal penyakit yang paling
mematikan di Indonesia. Hal ini diakibatkan keterlambatan dalam penanganan dan ketidaktahuan
masyarakat, sehingga masyarakat baru berobat pada saat kondisi penyakit sudah parah. Kecepatan
dan ketepatan dalam menangani penyakit cardiovaskuler berperan penting untuk mengurangi resiko
kematian, selain pemeriksaan kondisi jantung secara teratur. Salah satu metode untuk pemeriksaan
kondisi jantung adalah dengan auskultasi. Metode auskultasi (periksa dengar) merupakan metode
untuk mengetahui kondisi jantung melalui detak jantung yang terdengar. Metode ini biasanya
menggunakan alat berupa stetoskop. Alat ini sulit untuk mendeteksi detak jantung yang lemah. Oleh
karena itu perlu dibuat alat deteksi yang lebih sensitif, dengan data akurat dan mudah dalam
pembacaan.
Alat deteksi detak jantung digital menggunakan metode auskultasi untuk mengetahui kondisi
jantung. Parameter yang dapat ditampilkan antara lain, jumlah detak jantung, keteraturan detak
jantung dan volume detak jantung yang dapat diatur intensitasnya. Sensor yang digunakan adalah
stetoskop. Mikrokontroler AT89S51 digunakan sebagai pengolah data dan LCD berukuran 16x2 tipe
TM 162ABC sebagai penampil data. Prinsip kerjanya adlah sebagai berikut, stetoskop menangkap
suara detak jantung, suara ini diubah menjadi sinyal listrik oleh mikropon. Sinyal dari mikropon
dikuatkan oleh rangkaian penguat kemudian menjadi masukan comparator yang akan merubah sinyal
dari mikropon berupa gelombang sinus menjadi gelombang persegi. Sinyal berupa gelombang persegi
ini terbagi menjadi dua, bagian pertama dikeluarkan oleh speaker berupa suara detak jantung,
bagaian kedua menjadi masukan mikrokontroler, mikrokontroler mengolah sinyal yang masuk
berdasarkan program yang telah dibuat dan menampilkan dalam bentuk LCD.
Kata kunci : Alat Deteksi, Detak Jantung

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 599

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALTERNATIF STIMULATOR


AKUPUNKTUR DI LABORATORIUM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PELAYANAN AKUPUNKTUR (LPPPA) DEPKES RI
Sudarsono, Muhammad Nurul Puji, Yugo Triawanto
Fisika MIPA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 600

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DUST COLLECTOR DENGAN


MENGGUNAKAN METODE BLUFF BODY SEBAGAI PEMBANGKIT
TURBULENCI
Abstrak

Dedi Khaerunas dkk


Univ. Andalas Padang

Pada kegiatan ini dilakukan perancangan, pembuatan sebuah alat yang bernama Dust
Collector yang Menggunakan Metoda Bluff Body Sebagai Pembangkit Turbulensi. Dust Collector ini
memanfaatkan 1) daerah bertekanan rendah pada turbulence dihasilkan Bluff Body yang berpotensi
sebagai pengumpulan partikel padat, selain menghasilkan turbulensi, (2) Menerapkan teori Bluff Body
sehingga didapatkan sebuah Dust Collector yang lebih efisien, (3) Menghasilkan produk baru yang
lebih efektif, lebih hemat, biaya pembuatan, dan pengoperasian, serta multi fungsi yang dapat
difungsi sebagai alat bantu penumpulan partikel padat (debu) yang telah ada, (4) Membuat alat baru
yang berkemungkinan dapat dipatenkan.
Pengujian terhadap kemampuan alat ini dilakukan dua cara: 1) menguji kemampuan alat ini
mendistribusi udara (aliran) kesetiap tempat dan posisi di dalam dust collector. 2) Menguji efektifitas
atau kemampuan alat ini dalam mengumpulkan/ mengendap debu di dalam salurannya.
Hasil pengujian diperoleh : 1) Alat ini mampu/dapat mendistribusikan udara kesetiap tempat
(dengan kata lain setiap posisi ada aliran udara), 2) Alat ini mampu mengendapkan/mengumpulkan
debu pada saluran, dan tempay tempat yang di ingini sebagai tempat pengumpul debu.
Kata kunci : Dust Collector, Metode Bluff Body, Pembangkit Turbulenci

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 601

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KENDARAAN LISTRIK TENAGA SURYA


DAN BATERI DENGAN PENGECASAN SENDIRI (ALTENATOR) UNTUK
MENIGKATKAN EFISIENSI MENGGUNAKAN EFEK GIROSKOP

Abstrak

Zulbasrizal, Taufiq Sabirin, Hotto Juriko Ks, Dwi Hasfi F, Ahmad Lutfi
PS Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Univ. Andalas Padang

Energi surya hanya dapat digunakan pada siang hari dan pada keadaan radiasi yang cukup.
Selain itu, pada malam hari, sumber energi ini tidak ada sehingga kurang dapat diandalkan sebagai
sumber utama pada kendaraan listrik. Untuk mengatasi masalah ini, perancang menggunakan baterai
sebagai sumber cadangan energi. Akan tetapi, penggunaan baterai juga terbatas karena energi
baterai dapat habis bila terus digunakan tanpa pengisian ulang.
Penelitian ini menawarkan suatu metode baru yang dapat digunakan pada kendaraan listrik
untuk pengecasan sendiri: (1) menggunakan alternator saat jalan normal (memanfaatkan efek
giroskop); (2) memanfaatkan energi kinetik motor saat jalan menurun dan energi kinetik saat
pengereman oleh alternator menjadi energi listrik (regenerasi). Efisiensi energi pada kendaraan listrik
dapat ditingkatkan menjadi lebih baik dengan metode yang diusulkan. Hasil penelitian (melalui
pengukuran durasi baterai menyuplai motor) menunjukkan bahwa pemasangan alternator yang
memanfaatkan efek giroskop dan regenerasi terbukti memberikan perbaikan pada efisiensi kendaraan
listrik dan meningkatkan kapasitas (daya tempuh) kendaraan listrik.
Kata kunci : alternator, baterai, efisiensi, giroskop, regenerasi.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 602

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK LAMPU BERGAYA KLASIK


SEBAGAI ALAT PEMBANGUN SUASANA RILEKS BAGI USIA SETENGAH BAYA

Abstrak

ArieMufti Alem, Raka Gemma Maulid, Felicia Irene Simon


Institut Teknologi Bandung, Bandung
Inst. Teknologi Bandung

Penelitian ini dilakukan dengan upaya untuk menanamkan kesadaran industri kecil menengah
akan pentingnya desain dalam mengangkat nilai dari suatu produk, dalam prosesnya desain lampu ini
diterapkan beberapa teknologi rekayasa sederhana sebagai penunjang konsep produk dengan tujuan
mengarah kepada inovasi fungsi, bentuk dan diferensiasi pasar dari sebuah industri sebagai studi
kasus permasalahan.
Hasil dari penelitian ini adalah suatu produk lampu berbasiskan citra industri dengan konsep
yaitu suatu lampu berdiri yang memiliki fungsi primer sebagai alat pembangun suasana, dan fungsi
sekunder sebagai alat penerangan. Dalam mendukung konsep tersebut di terapkan metafor bentuk
dan fungsi aromaterapi serta penggunaan reflektor sebagai pencitraan relaksasi bagi pengguna.
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat lebih bagi kalangan industri kecil menengah dalam
memahami pentingnya suatu proses desain yang baik dan bagaimana kreatifitas dapat mengawali
lahirnya inovasi baru dalam berbagai macam hal.
kata-kata kunci:Desain, Rileks, Aromaterapi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 603

PERANCANGAN OSILOSKOP BERBASIS PC


Yadi

Abstrak

,Dwi Puspita Anggraeni, Aila Gema Safitri,Hermansyah,Dody Trisna Ruhmanjaya


Teknik Elektro Univ. Lampung

Alat instrumentasi besaran listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital bagi dunia
rekayasa elektro. Alat instrumentasi tersebut digunakan untuk mengetahui karakteristik dari suatu
sinyal listrik sehingga dapat ditentukan suatu sistem pengolah sinyal yang sesuai. Alat instrumentasi
yang sangat penting dalam mengukur ataupun untuk keperluan analisis sinyal listrik antara lain
multimeter, osiloskop, transient record, dan spectrum analyzer. Osiloskop sangat diperlukan untuk
mengetahui bentuk/pola sinyal listrik sekaligus untuk mengetahui frekuensi dan amplitudonya.
Alat instrumentasi tersebut umumnya dalam bentuk stand alone yaitu berdiri sendiri dan
terpisah satu sama lain sehingga harganya sangat mahal dan saat ini untuk memenuhi kebutuhan
terhadap peralatan-peralatan tersebut harus mengimpor dari luar negeri. Selain itu perangkat
instrumentasi yang bersifat stand alone tidak dilengkapi dengan sistem dokumentasi yang baik.
Sebagai contoh seseorang yang mengamati pola sinyal pada layar osiloskop harus menggambar pola
sinyal tersebut secara manual apabila ingin mendokumentasikannya. Selain memakan waktu yang
lama, keakuratan serta ketelitian hasil dokumentasi sangat kurang.
Mahalnya harga instrumen dan osiloskop konvensional baik yang bersifat analog maupun digital (8-10
juta), membatasi kepopuleran dan kuantitas kepemilikan alat-alat tersebut. Jarang dijumpai
kepemilikan osiloskop secara pribadi, mayoritas dimiliki oleh instansi seperti Rumah Sakit, Perguruan
Tinggi, dan Lembaga Penelitian. Dari segi fisik, osiloskop konvensional sangat tidak efektif dan
portable karena size yang besar dan bobot yang cukup berat.
Program ini bertujuan untuk merancang osiloskop berbasis PC yang memiliki kemampuan
dalam perhitungan dan pengolahan data, penampilan nilai hasil pengukuran, serta sistem
dokumentasi (penyimpanan) data. Osiloskop berbasis PC yang dirancang ini merupakan integrasi dari
multimeter, osiloskop, dan transient record yang memanfaatkan PC sebagai pengolah data dan
tampilan. Dengan menggunakan PC sebagai pengolah data, kebutuhan terhadap alat instrumentasi
tersebut dapat digantikan dengan tiga komponen utama yaitu PC, program aplikasi pengolah data
dan tampilan, serta hardware untuk pengkondisi sinyal sebelum masuk ke komputer. Data yang
diperoleh kemudian akan diolah secara grafis oleh komputer sehingga bentuk serta karakteristik dari
sinyal dapat diketahui. Selain harga yang jauh lebih terjangkau, kelebihan lainnya adalah data hasil
pengukuran dapat disimpan untuk dianalisis lebih lanjut. Osiloskop PC ini dapat
diterapkan/disosialisasikan untuk membantu kegiatan penelitian di laboratorium atau pun sekolahsekolah yang memerlukan osiloskop.
Kata kunci : Perancangan Osiloskop, Osiloskop PC

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 604

PERANCANGAN OTOMATISASI MESIN PEMERAS KELAPA DAN


PENDETEKSI KEKENTALAN SANTAN
Abstrak

Nurul Diyah Kristiyani,Abdul Aziz Hanggara ,Yunior Lanang Satrio


Teknik Elektro Univ. Negeri Malang

Proses pemerasan kelapa di industri pembuatan minyak kelapa tidak maksimal karena dalam
proses pemerasan masih menggunakan tenaga manusia akibatnya jumlah kelapa yang dapat diperas
terbatas. Selain itu kekentalan santan yang dihasilkan selalu berubah-ubah. Untuk itu diperlukan
sebuah mesin pemeras kelapa yang dapat bekerja secara otomatis menghentikan proses pemerasan
saat santan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.Dalam proses pemerasan ini, santan yang
dihasilkan akan dideteksi kekentalannya dengan menggunakan sensor kekentalan santan. Output dari
sensor kekentalan santan tersebut berupa tegangan, tegangan yang digunakan sebagai batas
minimum untuk menghentikan kerja mesin pemeras adalah 1,81 volt. Tegangan tersebut adalah
output dari sensor kekentalan santan saat santan dalam kondisi encer. Tegangan tersebut dikonversi
menggunakan IC ADC0804 menjadi sinyal digital 0101 1100. Sinyal inilah yang digunakan sebagai
input MK AT89C51 sebagai pengendali kerja mesin. Apabila sinyal digital yang diterima oleh
mikrokontroler AT89C51 kurang dari atau sama dengan 0101 1100 maka kerja mesin akan berhenti
tetapi bila sinyal yang diterima oleh mikrokontroler AT89C51 lebih dari 0100 1100 maka mesin akan
tetap bekerja.
Dalam pengoperasian mesin pemeras kelapa ini memerlukan 10 sampai 20 kg kelapa parut. Untuk
pemerasan kelapa parut 20 kg menghasilkan 38,56 L santan kelapa yang siap dioleh menjadi minyak
kelapa. Waktu yang diperlukan untuk memeras 20 kg kelapa parut adalah 15 menit. Dalam
pengoperasian mesin pemeras kelapa ini sebaiknya setiap selesai melakukan pemerasan, permukaan
elektroda tembaga dibersihkan sehingga tidak mempengaruhi proses pendeteksian santan pada
proses pemerasan berikutnya.
Kata kunci : pemeras, efisien, otomatisasi.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 605

PERBAIKAN TEKNIK PENGEMASAN PADA PRODUK MINYAK KLENTIK DI


KELOMPOK WANITA TANI " MELATI" KECAMATAN BETARA KABUPATEN
TANJUNG BARAT
Khusni Abdillah dkk
Univ. Jambi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 606

PRODUKSI KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) MELALUI REAKSI


ETERIFIKASI BIOSELULOSA ACETOBACTER XYLINUM
Abstrak

SILVA PEFILIN SEMUEL,RISMA G,ALBERTHIN RANDA BELO


Poltek Negeri Uj. Pandang Makassar

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan bioselulosa sebagai bahan
alternatif untuk sintesis karboksimetilselulosa. Bioselulosa yang digunakan diperoleh dari hasil
fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylinum galur lokal. Bioselulosa dapat dijadikan bahan
dasar untuk memproduksi karboksimetilselulosa melalui reaksi eterifikasi menggunakan asam kloro
asetat dalam suasana basa. CMC merupakan polimer yang sangat penting dan banyak digunakan
dalam industri pangan, farmasi, kosmetik, detergen, keramik, kertas dan tekstil karena viskositasnya
dapat dikontrol sehingga memungkinkan penggunaannya sebagai pengental, stabilizer fasa dan
emulsi (misalnya kasein susu) dan bahan-bahan pensuspensi serta kemampuannya mengikat air yang
tinggi meskipun pada viskositas rendah terutama apabila dipakai sebagai garam kalsium atau bentuk
garam kalsium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioselulosa dapat digunakan sebagai pengganti
selulosa tanaman untuk sintesis karboksimetilselulosa dimana 15 gram bioselulosa dapat
menghasilkan 20,1687 gram dengan derajat subtitusi 0,4058 dan viskositas 783,89.
kata kunci: Acetobacter xylinum, bioselulosa, karboksimetilselulosa

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 607

PROPAGASI KLONAL TUMBUHAN MULLACA (PYSALIS ANGULATA L.)


SEBAGAI TANAMAN OBAT DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN TANAMAN
Abstrak

Berry Rahmatika,Dinda Kusuma,Rahmi Diafitri,Hafid Arsyad,meryani T.Sinuraya


Teknologi dan Rekayasa Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Telah dilakukan penelitian mengenai propagasi klonal tumbuhan Physalis angulata L. dengan
teknik kultur jaringan tanaman. Bahan eksplan yang akan dikultur adalah ketiak tangkai daun.
Sterilisasi bahan eksplan dilakukan dengan cara merendam batang yang mengandung tunas tersebut
dalam larutan Natrium Hipoklorit 1 % selama 10-15 menit. Media yang digunakan untuk kultur adalah
media Murashige-Skoog yang mengandung zat pengatur tumbuh 6-Benzilaminopurin (BA) dengan
variasi kadar 1 ppm, 2 ppm, dan 3 ppm. Sterilisasi alat-alat dan media kultur dilakukan dengan
autoclave selama 20 menit dengan suhu sterilisasi 121 C. Penanaman dilakukan dalam kondisi steril.
Hasil pengamatan menunjukkan sebagian besar dari kultur yang mengalami kontaminasi dikarenakan
kemungkinan berasal dari cemaran dalam eksplan atau proses sterilisasi pada saat penyiapan eksplan
yang belum optimal, kontaminasi juga kemungkinan berasal dari kondisi pengerjaan kultur yang
kurang steril, ada beberapa kultur yang tidak terkontaminasi namun tidak menunjukkan tanda-tanda
pertumbuhan tunas. Kultur yang dapat tumbuh dengan subur, yaitu kultur dengan kadar hormon
pertumbuhan 2 ppm dan 3 ppm, namun kemudian kultur media 2 ppm pertumbuhannya terhenti
dikarenakan nutrisi dalam media yang telah habis. Analisis daya regenerasi tanaman bibit bagi kultur
eksplan yang tumbuh subur belum dapat dilakukan dikarenakan umur eksplan yang belum dewasa
Kata kunci : propagasi klonal, kultur jaringan tanaman, kultur tunas, tumbuhan Mullaca,
sterilisasi.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 608

PROTOTIPE POMPA LUMPUR


Amirullah dkk
Univ. Hasanuddin Makassar

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 609

PROTOTYPE SISTEM PENGAMAN KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN


ID CARD DAN SYSTEM TBC (TRAPER AND BREACH-BLOCK COMBINATION)
BERBASIS MIKROKONTROLLE AT89C52

Abstrak

Towip, Ade Anwar Mutakin, Erik Radiana


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Sistem pengamanan yang baik sangat dibutuhkan pada kendaraan bermotor. Semakin baik
sistem pengamanan yang digunakan, maka semakin nyaman dan tenang pemilik kendaraan terhadap
kendaraan pribadinya. Penomena yang terjadi sekarang, yaitu banyaknya terjadi pencurian pada
kendaraan bermotor, merupakan bukti bahwa sistem pengaman yang telah ada tingkat keamanannya
masih kurang. Oleh karena itu, pada Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) ini
Penulis memberi judul : Prototype Sistem pengaman kendaraan dengan menggunakan ID Card dan
sistem TBC (Trapper and Breach-block Combination) berbasis Mikrokontroller AT89C52. Cara kerja
dari sistem pengaman kendaraan dengan menggunakan ID Card dan sistem TBC (Trapper and
Breach-block Combination) berbasis Mikrokontroller AT89C52 yaitu ketika input (ID Card dan
Password) yang digunakan benar, maka tegangan dari baterai akan terhubung ke sistem pengapian,
sehingga kendaraan siap digunakan. Akan tetapi, apabila input yang digunakan salah, maka tegangan
juga akan terhubung ke sistem pengapian, tetapi ini bersifat sementara dengan tujuan untuk
menjebak (Trapper System ), dalam tempo waktu yang telah ditentukan, maka suplai tegangan ke
sistem pengapian terputus (engine cutting) dan secara otomatis tegangan terhubung ke alarm,
central lock, lampu, horn dan Hand Phone (HP) pemilik kendaraan. Berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan menunjukkan adanya kesesuaian antara seluruh rangkaian sistem pengaman dengan Car
Electrical System. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pengaman yang Kami buat
secara keseluruhan berjalan dengan baik dan diharapkan dapat menjadi alternatif terhadap
kebutuhan akan sistem pengaman yang lebih baik. Sistem pengaman berfungsi dengan baik.
Kata kunci : Prototype, sistem, kendaraan, ID card, TBC

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 610

RACANG BANGUN GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP KEKUATAN


GELOMBANG MIKRO
Abstrak

AAN HUNAIFI,DHANI WIJAYANTO,ARYA SN


FISIKA Univ. Airlangga Surabaya

Permasalahan penggunaan alat komunikasi yang sering ditemui ketika berada di bangunan
adalah ketiaadaan dan melemahnya sinyal. Sehingga proses komuniksai terganggu penelitian ini
mempunyai dua tujuan pertama, mengetahui pengaruh bentuk bangunan terhadap kekuatan
gelombang mikro, .kedua, mengetehui bentuk bangunan yang efektif terhadap kekuatan gelombang
mikro.. Pada penelitian ini menggunakan tiga macam bentuk maket bangunan yaitu bentuk
heksagonal, persegi, dan segitiga. Dari hasil peneltian didapatkan kesimpulan bahwa bentuk
bangunan mempunyai pengaruh terhadap kekuatan gelombang mikro. Sedangkan bentuk desain
heksagonal mempunyai kekuatan yang paling besar disbanding bentuk persegi dan segitiga, dengan
nilai perubahan tegangan untuk bentuk heksagonal sebesar 9.89 volt, persegi 9.62 volt dan segitiga
9.59 volt.
Kata kunci : Gelombang Mikro,Kekuatan, Heksagonal, Persegi, dan Segitiga

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 611

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI PAKAN AYAM BROILER OTOMATIS


MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN PENERAPANNYA DI
PETERNAKAN AYAM DESA KESAMBEN KECAMATAN NGAJUM KABUPATEN
MALANG
Abstrak

Muhammad Luthfi,Aziz Khoirul A,Nomiyasari


Teknik Elektro Univ. Negeri Malang

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cara beternak ayam secara modern dengan
hasil yang memuaskan. Inovasi ini dilakukan dengan pemberian pakan secara rutin dan tepat waktu,
karena pembuatan peralatan memanfaatkan metode ini paling mudah dan murah dibuat. Pemberian
pakan ayam biasanya menggunakan tenaga manusia Namun pada kenyataannya pemberian pakan
kurang efektif Karena tidak teraturnya pemberian pakan maka pemberian pakan ayam dengan
menggunakan tenaga manusia akan mengakibatkan keterlambatan makan ayam yang nantinya
mudah terserang penyakit. Hal tersebut menyebabkan peternak, akan merasa dirugikan.. Keadaan ini
berdampak pada hasil ternak yang kurang memuaskan.
Peternakan secara tradisional dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia merupakan hal yang
terlalau umum untuk sekarang ini.
Alat ini menggunakan aplikasi dari dasar elektronika yaitu gerbang dasar (gerbang AND, NOT,
OR, Nand), Sensor (sensor optocoupler, fototransistor, LED infra merah),Rangkaian Flip-flop (SRFF,JK flip-flop), Pencacah, Dekoder dll. . alat ini bekerja dengan mengunakan timer (waktu) yang
telah ditentukan sesuai dengan waktu makan ayam
Penelitian dilakukan di 2 kandang yang berbeda dimana kandang yang satu menggunakan alat ini dan
yang satu dengan tenaga manusia dan hasilnya sangatlah berbeda ini dikarenakan efisiensi waktu
yang lebih singkat dan tidak khawatir akan keterlambatan pemberian pakan.
Kata kunci : gerbang dasar, sensor, fototransistor, LED infra merah, flip-flop

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 612

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KERUPUK TENAGA SURYA MODEL


RAK TERSUSUN DENGAN ALUMUNIUM SEBAGAI PELAT KOLEKTOR
Freddy Pujo Subroto,Septo Cerihastanto,Bonaventura Agung. P,Murie Kartika,Nanik Tri Wahyuni
Nanik Tri Wahyuni Poltek Surakarta

Abstrak

Usaha kerupuk gandum PAK NO berdiri sejak tiga bulan yang lalu. Usaha ini adalah usaha
sampingan yang memfokuskan pada penggorengan, pengemasan dan penjualan kerupuk gandum.
Sebelumnya, untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari berasal dari gaji bulanan bapak Kasno, yang
sudah 12 tahun bekerja di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, tepatnya saat ini sebagai
staff di bagian Rumah Tangga Jurusan Sastra di Fakultas Sastra. Sedangkan istrinya, yang
mempunyai seorang anak berusia 3 tahun, juga ikut berusaha membantu perekonomian keluarga.
Pasar atau konsumen yang tetap adalah di kantin Fakultas Sastra, Universitas katolik Soegijapranata.
Sedangkan untuk warung warung yang berada di daerah sekitar UNIKA Soegijapranata,
konsumennya masih belum tetap sehingga masih perlu dipasarkan lebih baik lagi. Akan tetapi
beberapa kendala yang dihadapi dalam usaha produksi kerupuk gandum tersebut terutama berkaitan
dengan masalah pengeringan kerupuk, yakni faktor cuaca pada musim hujan yang tidak
memungkinkan untuk menjemur. Satu-satunya tempat yang dapat digunakan untuk menjemur
kerupuk adalah di atap rumah, tetapi pada saat musim hujan kondisinya tidak memungkinkan untuk
menjemur kerupuk. Akibatnya kerupuk tidak kering dan produksi terhambat. Oleh karena itu
dibutuhkan alat pengering kerupuk yang efektif karena keadaan rumah Pak Kasno yang relatif kecil
dan tidak memiliki halaman rumah. Dengan membuat alat pengering kerupuk diharapkan produksi
kerupuk tidak tergantung dengan alam sehingga pada saat musim hujan produksi kerupuk dapat
terus berjalan. Selain itu dengan adanya pembuatan Alat Pengering Kerupuk ini dapat memberikan
terobosan baru kepada masyarakat tentang alternative proses pengeringan kerupuk dengan
menggunakan alat, yang diharapkan memiliki hasil sebanding dengan pengering alami namun lebih
efisien baik dalam hal waktu dan tenaga.
Kata kunci : Alat Pengering Kerupuk, Tenaga Surya, Pelat Kolektor

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 613

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KADAR AIR DALAM GABAH MELALUI


METODE KAPASITANSI DENGAN APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51

Abstrak

Ihda S Rahmatunnisa, Misbahollah, Riduwan, Toyib M Pranoto, Putri Sukmasari


PS Fisika Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Malang
Fisika Univ. Negeri Malang

Kadar air dan suhu gabah merupakan faktor yang paling mempengaruhi kualitas gabah. Selain
itu faktor tersebut juga sangat berpengaruh terhadap masa simpan gabah. Namun demikian alat
yang digunakan untuk mengukur kadar air dan suhu gabah masih sangat terbatas. Kegiatan PKMT ini
bertujuan untuk mendapatkan rancang bangun alat pengukur kadar air dan suhu gabah yang mampu
menampilkan perkiraan masa simpan gabah. Diharapkan hasil kegiatan PKMT ini dapat memberikan
solusi terhadap terbatasnya teknologi yang menunjang pengolahan gabah pascapanen yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas gabah Kegiatan PKMT ini dilakukan di Laboraturium
Elektroninika dan Istrumentasi (ELINs) Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang mulai bulan Maret
sampai bulan Mei 2006. Rancang bangun alat ini menggunakan metode kapasitansi sebagai pengukur
kadar air, sensor suhu IC LM35, rangkaian penguat instrumentasi dan penguat tak membalik,
rangkaian penyearah, ADC 0809, serta mikrokontroler AT89C51. Sampel yang diuji adalah satu jenis
gabah.
Rentang pengukuran kadar air yaitu 0-30 % dan rentang pengukuran suhu yaitu 0-40 0C.
Perkiraan masa simpan gabah didasarkan pada kajian teori tentang masa simpan gabah. Pengujian
dilakukan pada tiap rancangan rangkaian dan kalibrasi alat. Dari analisis data kalibrasi alat hasil
perancangan dengan menggunakan tester Grainer II, didapatkan data pengukuran dengan nilai
penyimpangan pengukuran terjauh 2% untuk kadar air dan 10C untuk suhu yang masih berada
dalam batas diperbolehkan. Berdasarkan hasil kegiatan PKMT ini, dapat disarankan agar rancang
bangun alat ini dikembangkan secara luas agar dapat membantu peningkatan mutu kualitas pertanian
khususnya padi. Selain itu, disarankan agar penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk pembuatan dan
pengembangan alat yang serupa.
Kata kunci : Kadar air, suhu, gabah, metode kapasitansi, mikrokontroler.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 614

RANCANG BANGUN ALAT PROTEKSI PERALATAN KOMPUTER TERHADAP


KASUS PENCURIAN PADA GEDUNG-GEDUNG SEKOLAH MENENGAH UMUM
DI KABUPATEN KUDUS
Amaludin dkk
Univ. Muria Kudus

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 615

RANCANG BANGUN ALAT UJI SIFAT BAHAN MAGNET


Sani Rusdiansah dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 616

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR ION KADMIUM DALAM AIR


DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAT OPTIS SECARA DIGITAL

Abstrak

Masruhin Afif, Albert Purwanto, Driyakara Shindunata


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Airlangga Surabaya
Fisika Univ. Airlangga Surabaya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bahwa instrumen spektrofotometri
serat optuk secara digital dapat dibuat dan digunakan untuk mengukur kadar kadmium dalam air,
untuk menunjukkan linieritas hasil pengukuran kadar kadmium dalam air terhadap konsentrasi
kadmium dalam air, dan mengungkapkan sensitivitas alat ukur kadar kadmium dalam air yang telah
dikembangkan. Prinsip dari spektrofotometri adalah bila ada suatu radiasi mengenai suatu benda,
maka radiasi tersebut akan ditransmisikan, dihamburkan, dipantulkan, dan mengeksitasi fluoresensi.
Spektrofotometri ini mwnggunakan sumber radiasi LED hijau dengan panjang gelombang 530 nm (
max dari kadmium + reagen Dithizon). Hasil dari penelitian ini adalah alat ukur kadar kadmium dapat
dibuat, linieritas antara tegangan keluaran alat ukur kadar kadmium terhadap konsentrasi kadmium
adalah 0.9926 2 = R , dan sensitivitas dari alat ukur kadar kadmium dalam air adalah 0,648 Volt
untuk setiap perubahan konsentrasi kadmium sebesar 1x M 5 10 .
Kata kunci : Ion kadmium, spektrofotometri serat optik, LED hijau.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 617

RANCANG BANGUN ALTERNATOR BERPENGGERAK TEKANAN GAS BUANG


PADA SEPEDA MOTOR
Abstrak

Andri Purwantono,Febry Anggoro,Fuad Mansur


Teknik Mesin Univ. Negeri Malang

Alternator adalah suatu alat yang berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik,
energi listrik yang dihasilkan arus searah (AC). Bagian utama alternator rotor dan stator,selain arus
yang dihasilhan yang membedakan alternator dengan generator, jika generator dapat beroperasi
tanpa pembangkit medan mula sedangkan alternator butuh pembangkit medan mula untuk dapat
beroperasi. Hal ini disebabkan pada generator di bagian rotor terdapat magnet permanen sedangkan
pada alternator hanya terdapat lilitan atau kumparan kawat tembaga. Sehingga untuk dapat
menimbulkan medan magnet pata kumparan rotor alternator dibutuhkan arus listrik, arus ini disebut
arus pembangkit medan mula.
Alternator berpenggerak tekanan gas buang menggunakan pembangkit sumber tenaga turbin
udara yang sama dengan pembangkit sumber tenaga turbo charge, kemudian tenaga yang
dihasilkan digunakan untuk menggerakkan alternator. Cara kerja turbo charge merubah energi
potensial udara (tekanan gas buang) menjadi energi mekanik melalui turbin. Energi mekanik dari
turbin disalurkan melalui poros dan digunakan untuk menggerakkan kompresor. Kompresor
memberikan udara bertekanan yang kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Alternator menghasilkan energi listrik dan disimpan di dalam baterai, kemudian energi di
dalam baterai digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi listrik sistem pengapian dan sistem
kelistrikan bodi. Secara garis besar alat ini merubah energi potensial udara (tekanan gas buang)
menjadi energi listrik
Kata kunci : Alternator, Tekanan Gas, Sepeda Motor

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 618

RANCANG BANGUN FREEZER IKAN

Abstrak

Yonatan A Gunawan, L Suastiti, AU Prabowo, YK Aditya, Yudi H Santoso


Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang
Teknik Elektro Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Usaha bandeng presto yang telah dijalankan Bu Jais selama 3 tahun pada awalnya dimulai dari
jumlah pelanggan yang sedikit hingga sampai sekarang sudah memiliki banyak pelanggan. Untuk
membeli dalam jumlah banyak, konsumen harus memesan 1 minngu sebelumnya, dikarenakan
karena Bu Jais harus berbelanja 1 minggu terlebih dahulu. Oleh sebab itu untuk menjaga dan
menyimpan bahan ikan bandeng dalam jumlah besar dan masih dalam keadaan segar maka perlu
dibuat alat penyimpanan berupa freezer.
Freezer ini sangat diperlukan karena banyaknya para pembeli yang sering kecewa karena
harus menunggu lama dalam pembelian ikan bandeng pada Bu Jais dan kadang kadang tidak
terlayani karena terbatasnya bahan baku. Pembeli yang ikan bandeng tersebut beraneka ragam dan
dari berbagai kalangan, sehingga untuk mendapatkan image positif seluruh pesanan dapat terlayani
sehingga berpengaruh positif pada omset penjualan.
Dengan adanya PKM Pengabdian Masyarakat yang berjudul Rancang Bangun Freezer Ikan ini
diharapkan agtar usaha bandeng Bu Jais lebih berkembang dan lebih maju dari usahanya sekarang ini.
Kata kunci : Freezer Ikan, bandeng presto

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 619

RANCANG BANGUN INSTRUMEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN


SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DALAM
OPERASI PENANGKAPAN IKAN

Abstrak

Akbar NH Putra, A Triwahyuni, Alimuddin, M Desistiano, Yudhi D Prasetyo


PS Ilmu dan Teknolologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Inst. Pertanian Bogor

Disaat harga bahan bakar minyak dunia melambung serta diimbangi dengan kelangkaan,
pemerintah menyarankan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menghemat penggunaannya.
Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah pencarian
sumber-sumber energi alternatif yang ramah lingkungan serta terbarukan. Berdasarkan tempatnya,
adadua sumber energi alternatif, yakni sumber energi alternatif yang berasal dari daratan dan sumber
energi yang berasal dari laut. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dilakukan di darat
maupun di laut adalah tenaga angin. Rumusan masalah dari permasalahan di atas adalah sebagai
berikut. : semakin melonjaknya harga bahan bakar minyak, sehingga juga berpengaruh di segala
bidang termasuk usaha penangkapan ikan di perairan, tersedianya sumber energi alternatif yang
dapat dioptimalkan dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, pembangkit listrik
selama ini masih menggunakan bahan bakar minyak, sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif
yang lain untuk mendukung operasi penangkapan ikan yang efektif dan efisien. Tujuan dari program
ini adalah sebagai berikut, mengoptimalkan tenaga angin sebagai sumber energi alternatif untuk
pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, membuat rancang bangun pembangkit listrik
dengan menggunakan tenaga angin sebagai sumber energi alternatif dalam operasi penangkapan
ikan di perairan, membuat desain rangkaian pembangkit listrik yang efektif dan efisien sebagai
pengganti bahan bakar minyak dalam operasi penangkapan ikan tanpa merusak lingkungan, dan
mengaplikasikan desain rangkaian pembangkit listrik yang telah dibuat untuk menghidupkan lampu
untuk menangkap ikan yang peka terhadap cahaya Sedangkan luaran yang diharapkan dari program
ini adalah sebagai berikut, prototipe sistem pembangkit listrik tenaga angin yang bersifat portable
untuk mendukung operasi penangkapan ikan dan menghemat penggunaan bahan bakar minyak,
dapat mengoptimalkan tenaga angin sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh
nelayan dalam operasi penangkapan ikan, dan rancang bangun instrumen yang dibuat dapat
dimanfaatkan oleh nelayan untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak untuk melancarkan
kegiatan operasionalnya.
Kata kunci : Instrument Pembangkit Listrik Tenaga Angin

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 620

RANCANG BANGUN KONTROL PALANG PINTU KERETA API SECARA


OTOMATIS MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO
Kusnan Hadinata, Dadang Tarihoran, Endang Puji Astuti, Anang Juli Arianto, M.Sholeh
Teknik Elektro Poltek Negeri Semarang

Abstrak

Salah satu musibah yang sering terjadi adalah kecelakaan kereta api, terutama di daerah pintu
perlintasan kereta api. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya penutupan palang pintu pengaman
(portal), ketidak patuhan pemakai jalan perlintasan, atau juga disebabkan panel pengaturan yang ada
masih menggunakan sistem manual yang dijalankan oleh tenaga manusia sehingga faktor keteledoran
(human error) masih sering dijumpai. Di indonesia terdapat dua jenis persimpanan kereta api, formal
dan non formal. Dari kedua jenis persimpangan tersebut persimpangan non formal merupakan
persimpangan yang sering mengalami kecelakaan kereta api. Jika persimpangan persimpangan non
formal tersebut diberi sistem kontrol palang pintu yang ada selama ini (yaitu manual oleh petugas)
maka akan membutuhkan biaya yang besar. Sistem alat ini cukup sederhana, yaitu dengan
menggunakan transmisi gelombang radio. Dengan sistem modulasi FSK maka alat ini memberikan
jaminan keamanan yang cukup tinggi karena sistem ini akan mengkonversikan sinyal analog menjadi
sinyal digital dengan bit bit yang dapat diatur. Sehingga saat kereta api yang diberi transmitter
datang maka alat ini akan menerima sinyal radio dari kereta tersebut. Selanjutnya sinyal FSKnya akan
diidentifikasi. Jika informasinya bernilai satu maka alat ini akan menggerakan motor penutup palang
pintu. Hal tersebut akan bekerja secara otomatis
Kata kunci : Otomatisasi Palang Pintu Kereta Api

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 621

RANCANG BANGUN MESIN MIXER SERBAGUNA TANPA PENGADUK


Abstrak

M. Ekohardiviyono, Sarwo Edy Agung M, Rizki Azhari


Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin Poltek Negeri Semarang

Mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk berguna untuk mencampur bahan adonan menjadi
satu dengan mempergunakan pengaruh gaya sentrifugal akibat putran silinder mixer. Tujuan
pembuatan mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk adalah meminimalisir endapan bahan adonan
yang menempel pada silinder mesin mixer dan meningkatkan kapasitas produksi. Pembuatan mesin
mixer serbaguna tanpa pengaduk melalui beberapa tahap, antara lain : mendesain mesin hingga
menjadi gambar kerja mesin. Setelah desain terselesaikan, tahap selanjutnya adalah pemilihan bahan
dan pembuatan mesin sesuai hasil desain yang telah dibuat. Mesin yang telah dibuat diuji kinerjanya
guna memperoleh data data untuk dianalisa. Hasil analisa dipergunakan untuk menyempurnakan
mesin, sehingga mesin berfungsi sesuai yang diinginkan. Mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk
dapat meminimalisir endapan yang menempel pada silinder mixer dan layak bagi industri kecil
maupun industri rumah tangga.
Kata kunci : mixer, serbaguna, tanpa pengaduk, sentrifugal

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 622

RANCANG BANGUN MESIN PARUT KELAPA YANG PRAKTIS DAN EFISIEN

Abstrak

Muh. Iqbal, Harri Sandi, Rahmat Rizal, Rahmansah


Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar
Univ. Negeri Makassar

Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) ini adalah: (1)
Terciptanya petani kelapa mempunyai pengetahuan membuat konstruksi mesin parut kelapa yang
praktis dan efisien, (2) Terciptanya petani kelapa mempunyai keterampilan membuat konstruksi mesin
parut kelapa yang praktis dan efisien Khalayak sasaran dalam program ini adalah masyarakat petani
kelapa di Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan dalam penyampaian
materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan
metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Petani kelapa memiliki pengetahuan membuat
konstruksi mesin parut kelapa yang praktis dan efisien, (2) Petani kelapa memiliki keterampilan
membuat konstruksi mesin parut kelapa yang praktis dan efisien
Kata kunci : mesin, arut kelapa, praktis, efisien.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 623

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ENGSEL YANG EFISIEN DAN EFEKTIF


MENGGUNAKAN PROGRESSIVE TOOL DENGAN PENGGERAK HIDRAULIK
UNTUK INDUSTRI KECIL
Abstrak

Achmad Asad, Puguh Prastiyo, Sawab Abdullah


Diploma III Teknik Mesin Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Di CV JASA LOGAM yang berada di Jln. Brigjen katamso Gg.III / 75 Ngingas Sidoarjo, telah
mampu membuat engsel. Dalam engsel tersebut terdapat beberapa komponen, untuk membuat salah
satu komponen tersebut dibutuhkan 5 proses dan untuk setiap prosesnya dibutuhkan 1 mesin punch
yang mempunyai die sendiri-sendiri. Sehingga mengakibatkan biaya produksi besar, Proses produksi
juga lama, selain itu pada produk yang dihasilkan juga masih terdapat cacat dan retak karena besar
gaya pembentukan yang digunakan adalah melalui coba - coba.
Untuk mengatasi
permasalahan diatas, maka dianalisa gaya pembentukan, desain dies dan penggerak. Langkah awal
adalah uji tarik bahan untuk mengetahui besarnya tegangan tarik maksimum. Setelah melakukan
pengujian tarik kita bisa mencari besarnya gaya pembentukan yang digunakan agar material dapat
terbentuk tanpa terjadi cacat.
Dari perhitungan gaya pembentukan untuk pembuatan komponen engsel menggunakan
progressive dies memerlukan gaya sebesar 34953,31 N dengan clearence untuk proses pemotongan
sebesar 0,02 mm/sisi. Tebal die block adalah 27 mm, tebal die holder ( bottom plate ) 45 mm, tebal
punch holder 42 mm, tebal stripper 9,5 mm, dan panjang punch maksimal adalah 91,5 mm. Dengan
besarnya gaya pembentukan maka diperoleh ukuran silinder sebagai berikut : Dpiston = 0,063 m,
Drod = 0.0355 m, Stroke = 0,1 m. setelah itu didapatkan tekanan silinder sebesar 12,91 MPa serta
kapasitas pompa sebesar 1,78.10-4 m3/s. Disamping itu daya motor juga didapatkan sebesar 3.72 Hp.
Kata kunci : Pembuat Engsel, Progressive Tool, Industri Kecil

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 624

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LUAR KACANG BOGOR


(KACANG KAPRI) GUNA PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PASCA PANEN

Abstrak

Aan Kurniawan, A Minarto, A Rahman, Chandra Mahardhika, P Rokhani


PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Malang
Pendidikan Teknik Mesin Univ. Negeri Malang

Kacang Bogor (kacang kapri) merupakan salah satu komoditi utama petani di daerah
kabupaten Gresik Jawa Timur. Permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan mesin pengupas
kacang bogor ini adalah melimpahnya hasil panen kacang bogor di beberapa daerah seperti
Kabupaten Gresik, tetapi proses pengolahannya masih menggunakan proses manual pada proses
pengupasannya. Sulitnya proses pengupasan ini menyebabkan banyak petani yang kurang
diuntungkan karena harga jual kacang bogor mentah yang sangat murah. Kacang bogor siap
konsumsi dalam bentuk kemasan sudah menjadi produk komersial yang dijual di tokotoko makanan.
Berdasarkan hasil observasi, pada umumnya petani kacang bogor langsung menjual hasil panennya
dalam bentuk mentah ke para tengkulak, karena proses pengupasannya yang cukup sulit dan
memerlukan waktu yang cukup lama (manual). Tujuan utama pembuatan mesin pengupas kacang
bogor (kacang kapri) ini adalah untuk memberikan solusi tentang permasalahan yang timbul dalam
proses penanganan kacang bogor selama ini dan untuk meningkatkan hasil produksi pasca panen.
Pengupasan manual yang biasa dilakukan oleh petani kacang bogor adalah 0,5 kg/jam tiap orang
dengan biaya pegupasan sebesar Rp. 750,00/kg. Sebelum membuat alat yang pertama dilakukan
adalah mengadakan observasi lapangan selanjutnya yaitu studi literatur agar pembuatan mesin
pengupas kacang benarbenar tepat guna.
Langkah selanjutnnya adalah desain konstruksi, persiapan bahan dan pembuatan alat. Setelah
perakitan selesai maka diadakan uji coba alat analisa dan penyempurnaan. Adanya mesin pengupas
ini maka dapat diperoleh kapasitas pengupasan sebesar 7 kg/jam. Mesin pengupas ini dapat
meningkatkan hasil produksi hingga lebih dari 5 kali lipat. Mesin pengupas kulit luar kacang bogor ini
merupakan alat pertama yang dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mesin pengupas ini
dapat meningkatkan hasil produksi pasca penen kacang bogor, meningkatkan kesejahteraan petani
dan dapat menghidupkan home industry yang berkaitan dengan kacang bogor serta membantu
pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dengan adanya usahausaha tersebut
Kata kunci : mesin pengupas, kacang bogor, kacang kapri

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 625

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM


UAP LANGSUNG DAN PENDINGIN BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN
MIKROKONTROLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

Abstrak

Bramantio, K Hadinata, M Ekohardiviyono, Tri P Handayani, Furqon Hidayat


Politeknik Negeri Semarang, Semarang
Teknik Mesin / T Konversi Energi Poltek Negeri Semarang

Indonesia termasuk negara pengekspor minyak nilam terbesar di dunia. Bukan hanya dalam
jumlah, tetapi mutu minyak nilam Indonesia termasuk yang terbaik di dunia dan sampai saat ini
belum bisa dibuat tiruannya (sintetis). Minyak nilam banyak digunakan sebagai bahan pengikat
(fiksatif) dalam industri parfum, sehingga wangi parfum tidak cepat menguap. Selain itu, aroma
minyak wangi parfum sendiri sangat khas, sehingga banyak dimnati konsumen di berbagai belahan
dunia. Selain sebagai parfum, minyak nilam juga banyak digunakan dalam industri sabun, hair tonic,
dan aroma terapi. Minyak atsiri adalah senyawa yang mudah menguap dan tidak larut didalam air
yang berasal dari tanaman, dan dapat dipisahkan dari jaringan tanaman melalui proses destilasi /
penyulingan. Metode penyulingan dikelompokkan berdasarkan system kerja uap dan system
kondensasi. Pada sistem kerja uap terbagi menjadi tiga cara yaitu sistem uap langsung, sistem rebus
dan sistem kukus. Sedangkan dilihat dari proses pengkondensaian terbagi menjadi dua cara yaitu
sistem kondensasi total dan sistem bertingkat. Pada sistem pengkondensasian bertingkat terdapat
ruang yang berfungsi untuk memisahkan antara minyak atsiri dengan uap air yang disebut sebagai
ruang pemisah yang bekerja berdasarkan prinsip kerja perbedaan temperatur titik didih.
Kata kunci : Penyulingan Uap langsung dan Bertingkat

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 626

RANCANG BANGUN MODEL PENGERING GABAH SISTEM RADIASI INFRA


MERAH MENGGUNAKAN MEKANISME KONVEYOR
Aris Kristanto dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 627

RANCANG BANGUN OTOMATISASI PROSES GYNOGENESIS PADA


PEMBIBITAN IKAN MAS PUNTEN
Akhmad Zainuri dkk
Poltek Negeri Malang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 628

RANCANG BANGUN PIRANTI PENGUKURAN KADAR ALKOHOL PADA


MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SB 32
Yusron Sugiarto dkk
Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 629

RANCANG BANGUN PROTOTIPE UMPAN BUATAN ELEKTRONIK BERBASIS


DIGITAL
Abstrak

Ganjar Saefurahman dkk


Inst. Pertanian Bogor

Melihat berlimpahnya sumberdaya tuna di Indonesia dan kesulitan nelayan dalam memenuhi
kebutuhan umpan alami yang jarang didapatkan pada musim-musim tertentu dan mudah rusak,
maka kelompok kami mencoba memberikan solusi dengan melihat permasalahan tersebut. Kami
melihat umpan buatan lebih efektif dan eisien untuk digunakan dalam operasi penangkapan tuna
tersebut.
Tujuan dari program ini adalah memberikan informasi pada masyarakat mengenai suatu
umpan baru yang dapat digunakan untuk penangkapan tuna, membuat suatu desain umpan yang
efektif dalam penggunaan dan produktif dalam menghasilkan tangkapan, membuat desain umpan
yang tidak mudah rusak tanpa membutuhkan tempat penyimpanan yang khusus dan rumit, membuat
desain umpan yang dapat dilakukan dengan waktu yang lama dan berulang-ulang.
Metodologi yang dilakukan adalah penelitian pendahuluan, perancangan alat atau umpan, uji
coba skala laboratorium, dan uji coba lapang. Hasil program PKMT ini berupa prototipe umpan buatan
elektronik yang dapat membantu nelayan untuk memecahkan masalah-masalah perikanan tangkap
terutama kelangkaan umpan alami dalam operasi penangkapan tuna di Indonesia. Dari pelaksanaan
program baru didapat desain umpan, rancangan sirkuit dan cetakan untuk casing umpan. Belum
diperoleh prototipe desain umpan yang akan diuji coba pada skala lapang. Untuk uji coba skala
lapang belum dilakukan karena kualitas umpan yang diperoleh belum optimal dan belum dttemukan
waktu yang tepat.
Kata kunci : Prototipe, Elektronik
BERBASIS DIGITAL

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 630

RANCANG BANGUN RADIO FM BERBASIS KOMPUTER


Cahyo Prianto dkk
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 631

RANCANG BANGUN ROBOT KARTESIAN 3 DOF UNTUK PERAGA KULIAN


MEKATRONIKA
Abstrak

Arie Zakaria ,Eko Wahyudi,Mansur Misbah


Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Malang

Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) ini merencanakan robot


kartesian 3 DOF untuk peraga kuliah mekatronika, robot berjalan sepanjang rel horizontal dengan
mendeteksi posisi menggunakan optocoupler. Seperti yang kita ketahui sampai saat ini alat peraga
untuk mata kuliah mekatronika masih belum ada.Pergerakan dari robot berdasarkan pada koordinat
sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z, dimana robot akan berjalan menuju koordinat yang ditentukan
apabila telah menerima inputan dari port A, port C dan port D, dan akan berjalan sesuai dengan
perintah yang telah di instruksikan (perinta telah terprogram), untuk mengetahui posisi yang
diinginkan, robot dilengkapi dengan sensor optocoupler sebagai sensor pemberi inputan yang akan
dihitung yang diletakkan pada sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Dalam perencanaan robot ini
menggunakan mikrokontroler ATMEGA 8535L sebagai pengendali utama, H-Bridge sebagai driver
motor, dan PWM sebagai pengatur kecepatan putar motor DC
Kata kunci : Robot Kartesian, 3 DOF, Mekatronika

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 632

RANCANG BANGUN ROBOT PEMADAM API


Mahmud Abdul KA
Teknik Elektro Univ. Negeri Yogyakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 633

RANCANG BANGUN TELEPON WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN HANDY


TALKY
Sadaruddin Sas Latief ,Samsul Hariyono,Shendy Wiansyah,Viktor Haryanto,Sapariansyah Samsuri
Teknologi dan Rekayasa Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur

Abstrak

Walaupun teknologi telah memungkinkan sistem telepon untuk jarak yang relatif cukup jauh
yang lazim disebut telepon seluler, namun terdapat daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan
telekomunikasi seperti daerah pertambakan atau nelayan dikarenakan tidak terjangkau stasiun RBS.
Sehingga kami merancang sebuah alat yang mampu menghubungkan perangkat Handy Talky
Transceiver dengan saluran telepon.
Alat ini dihubungkan ke terminal kabel sambungan telepon, menghubungkan input audio ke
jack speaker dan output audio ke mic HT. Tiga buah HT Transceiver diset transmit menggunakan
frekuensi 144.00 MHz, pesawat HT II diset receive menggunakan frekuensi 145.00 MHz dan pesawat
HT III sebagai remote menggunakan frekuensi 144.00 MHz offset pada frekuensi 145.00 MHz.
Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa Handy Talky selain berfungsi sebagai alat komunikasi radio
amatir, dapat juga digunakan untuk komunikasi dengan Public Service Telephone Network . Pada
penggunaannya alat dapat dipasang paralel dengan pesawat telepon. Pewaktu difungsikan untuk
memutuskan hubungan setelah diset pada waktu yang ditentukan.
Kata kunci : Telepon, wireless, handy talky.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 634

RANCANGAN RANGKAIAN ELEKTRONIK PENGUSIR HAMA TIKUS DAN


SERANGGA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Abstrak

Febi Rahmita, Haryanto Amanu, Dwi Arie Sandi, Awan Sastra


PS Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu, Bengkulu
Fisika FMIPA Univ. Bengkulu

Salah satu hama terbesar yang menyerang tanaman sawit adalah tikus dan serangga yang
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit pada perkebunan kelapa sawit. Dalam rangka pencegahan
hama tikus dan serangga pada tanaman kelapa sawit telah dilakukan beberapa pencegahan melalui
beberapa cara yaitu dengan pengendalian kultur teknis, pengendalian dengan sanitasi, pengendalian
fisik dan mekanis, pengendalian biologis, serta pengendalian kimia. Cara pemberantasan hama di atas
relatif cepat dan praktis, tetapi sering kali menimbulkan efek samping sebab jika penggunaannya
tidak hati-hati dapat membahayakan kesehatan manusia atau organisme lain, juga dapat
mengganggu keseimbangan alam. Untuk itu dirancang teknologi baru dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik yang dapat menghasilkan suara ultrasonik. Bedasarkan hasil uji coba alat,
rangkaian ini dapat digunakan untuk mengusir hama tikus sawit pada frekuensi 40 KHz, namun dalam
penelitian ini belum didapatkan secara pasti mengenai tingkat frekuensi yang dapat digunakan untuk
mengusir hama serangga.
Kata kunci : Hama, Gelombang Elektromagnetik, Suara Ultrasonik.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 635

REM PINTAR MOBIL SMOOTH ANTI LOCK BRAKING SYSTEM"


Andi Susanto dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 636

REVERSE ENGINEERING HAMILTON STANDARD (ROTOR 21-51-48) SPARE


PART PESAWAT CN-235 DAN PESAWAT TEMPUR
Saiful Muna dkk
Poltek Manufaktur Bandung

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 637

ROTATING HEATER UNTUK TERNAK AYAM BROILER


Abstrak

Rico Samuel, Ridho Ridwan, Rivalda Essam, Rudy Rustyady, Imamum Zaenal
Univ. Indonesia

Pada pemanas ayam konvensional, terdapat beberapa kekurangan antara lain resiko
kebakaran dan, boros bahan bakar. Penerapan teknologi baru telah dilakukan pada alat pemanas
ayam konvensional dengan tujuan untuk membuat pemanas ayam yang lebih efektif dan efisien.
Penerapan teknologi dilakukan dengan mengganti material reflektor, elemen pemanas dan
mekanisme penggerak sehingga perpindahan kalor (konveksi maupun radiasi) yang terjadi lebih baik.
Material reflektor diganti dengan material yang mempunyai nilai emisivitas lebih tinggi,
elemen pemanas tidak menggunakan api dari pembakaran minyak tanah tapi menggunakan elemen
pemanas listrik. Juga diaplikasikan sistem mekanisme penggerak heater yang berputar, sehingga
dapat mengahsilkan sebaran panas yang lebih luas. Pada pemanas ini dilakukan pengambilan data
untuk mengetahui temperatur yang diperoleh dan sebaran panas. Temperatur yang diperoleh dapat
mencapai kebutuhan panas ideal untuk ayam. Jangkauan sebaran panas yang diperoleh tidak
mencapai hasil maksimal.
Kata kunci : nilai emisivitas material, perpindahan kalor koveksi dan radiasi,
elemen pemanas

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 638

ROTI KAYA SERAT DAN PROTEIN SEBAGAI PANGANAN FUNGSIONAL


BERBAHAN BAKU TEPUNG AMPAS TAHU

Abstrak

Syahnada Jaya Sy, Setyo Budi, M T Assyaukani, FR Kautsar, Galih Nugroho


PS Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Inst. Pertanian Bogor

Proses industri tahu mengahasilkan limbah yang berpotensi menjadi sumber pencemaran
lingkungan. Limbah padat tahu atau ampas tahu masih memiliki nilai gizi sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung ampas tahu yang dapat diolah menjadi roti kaya
serat dan protein. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai
ekonomis dan ekologis dengan mengaplikasikan teknologi yang sudah dikenal. Drum dryer silinder
ganda digunakan untuk mengelolah ampas tahu menjadi lembaranlembaran tipis. Lembaran ini
selanjutnya dapat diolah menjadi tepung dengan ukuran 60 mesh. Tepung tersebut dapat digunakan
untuk mensubtitusi tepung terigu sebesar 10%. Persentasi subtitusi penggunaan tepung ampas tahu
tersebut memberikan hasil yang dapat diterima selayaknya roti 100% tepung terigu yang umumnya
ada di pasaran. Selain itu dengan analisis finansial sederhana diketahui bahwa keputusan
mensubtitusi tepung terigu tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 54,38/kg produk roti.
Jumlah ini akan cukup signifikan pada skala industri yang memproduksi roti dalam jumlah besar.
Kegiatan pemanfaatan teknologi merupakan salah satu usaha transfer teknologi dari dunia research
kampus untuk menginisiasi diversifikasi pemanfaatan alat teknologi yang pada dasarnya telah dimiliki
oleh dunia industri.
Kata kunci : Drum dryer, limbah, tepung ampas tahu, roti kaya serat dan protein

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 639

SIMULASI SISTEM LALU LINTAS KERETA API MENGGUNAKAN METODE


FORMAL
Abstrak

ALNOLA MARSELENA, RIZAL RAMADHANY,MUHAMMAD HAMDAN


Teknik Komputer dan
Informatika Poltek. Negeri Bandung

Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang mempunyai resiko kecelakaan
kereta api lebih besar daripada kecelakaan transportasi darat lainnya. Resiko yang diakibatkan akibat
kecelakaan kereta api jauh jauh lebih besar baik itu dari segi materil maupun korban jiwa. Sistem lalu
lintas kereta api merupakan suatu sistem yang mengutamakan keselamatan nyawa manusia atau
dapat disebut juga safety critical system. Metode formal biasa digunakan untuk pengembangan
sistem perangkat lunak yang berhubungan dengan keselamatan hidup manusia dengan adanya
pengujian yang dilakukan berulang-ulang di setiap tahap pengembangan.
Simulasi ini mensimulasikan pengoperasian lalu lintas kereta api dalam bentuk program
komputer yang diharapkan nantinya simulasi ini dapat diterapkan di dunia nyata dengan
kemungkinan kecelakaan dapat dikurangi atau dihindari.
Kata kunci : simulasi, kereta api, metode formal, keselamatan, lalu lintas

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 640

SISTEM ANTI PENCURIAN MOBIL: ALAT PELACAK POSISI DAN


PENONAKTIFAN MESIN DENGAN KENDALI HAND PHONE DAN GPS

Abstrak

Eka Prasetyono, M Nur Cholis, SH Wathoni, TKH Putro, M Muflih


Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Teknik Elektro Industri Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Pada saat mobil dicuri, proses pencarian mobil tersebut pada umumnya memakan waktu yang
lama karena saat mencarinya polisi belum mengetahui posisi mobil tersebut dengan tepat. Dengan
menggunakan perangkat ini, pemilik bisa mengetahui posisi mobil dan mengambil tindakan
pengamanan (mematikan mesin dan membunyikan alarm) dari jarak jauh melalui internet selama
mobil tersebut berada dalam jangkauan provider GSM (Global System for Mobile Communications).
Sehingga mobil bisa ditemukan secepatnya. Perangkat ini dibuat menjadi dua bagian yaitu bagian
mobil dan bagian server. Bagian mobil terdiri dari GPS (Global Positioning System), GSM, dan
mikrokontroller. Sedangkan bagian server terdiri dari GSM, PC (Personal Computer), dan beberapa
program aplikasi sebagai software pelacak posisi dan penonaktifan mesin mobil. Ada beberapa tipe
instruksi yang terdapat pada sistem ini, misalnya instruksi meminta posisi (posisi terakhir dan rute
mobil), instruksi mematikan mesin, instruksi membunyikan alarm dan instruksi menghentikan
pengiriman data dari alat. Jika user memberikan instruksi berupa meminta posisi mobil melalui web
browser, instruksi ini akan dikirim ke server melalui internet. Kemudian server memproses dan
mengirim instruksi tersebut ke mobil melalui SMS (Short Message Service). SMS ini diterima GSM
pada bagian mobil. Kemudian mikrokontroller membaca instruksi pada SMS dan mengambil data
koordinat dari GPS. Data tersebut dikirimkan ke GSM pada bagian server dan ditampilkan pada peta
digital di browser. Sehingga user bisa mengetahui posisi mobil, mematikan mesin dan membunyikan
alarm dari web browser. Dengan demikian terbukti bahwa perangkat ini secara adaptif bisa
membantu pelacakan mobil yang akurat dan penonaktifan mesin mobil yang praktis.
Kata kunci : Pencurian, GPS, GSM, Mikrokontroller, Server

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 641

SISTEM KEAMANAN PARKIR MOBIL DENGAN MIKROKONTROLLER


BARCODE DAN KAMERA
Mohammad Nur Hasan, Marlindia Ike Sari, Nopy Wulandari, Reza Irawan, M.Syarifudin
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Abstrak

Pada PKMT ini kami membuat sebuah sistem keamanan parkir yang terintegrasi secara
kompak, yang melibatkan sistem database yang terhubung dengan sebuah barcode dan kamera.
Semuanya itu terintegasi dalam sebuah program aplikasi yang berbasis komputer. Program aplikasi
yang kita buat sangat simple, dengan pengoperasiannya yang mudah dan sistem database yang
terkoordinir dengan baik. Kelebihannya dari sistem keamanan parkir ini yaitu terletak pada
databasenya. Sebagai contoh ada pemilik kendaraan kehilangan kartu parkir dan ditemukan oleh
seorang yang ingin berbuat jahat, maka orang tersebut tidak akan tahu kartu parkir yang dia
temukan itu untuk kendaraan yang mana, karena kartu parkir yang kita buat tidak mencantumkan
identitas mobil tersebut tetapi hanya berupa barcode saja. Kamera disini digunakan untuk mengambil
gambar mobil si pemiliknya dan mengetahui lokasi parkir yang kosong.
Kata kunci : barcode, kamera, database, dan program aplikasi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 642

SISTEM KENDALI ALARM MOBIL BERBASIS SMS- MIKROKONTROLLER


Aditya Alvarabie, Hanif Pryanto, Rasyidi Usman, Rasyidi Usman, Rasyidi Usman, Nur Khafidl, Sanosa
Wingki Guntara
S1 Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 643

SISTEM PARKIR MENGGUNAKAN BARCODE PADA KARTU SIM BERBASIS


DELPHI
Abstrak

Bayu Indrianto dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Program Kreativitas Mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan sistem keamanan pada area
parkir kendaraan, dengan memanfaatkan barcode (kode baris) yang ada pada kartu SIM yang dibaca
dengan menggunakan scanner barcode.
Metode yang digunakan dalam membuat alat ini menggunakan metode rancang bangun.
Tahapan-tahapan dalam metode tersebut yaitu (1) Identifikasi kebutuhan, (2) Analisis kebutuhan, (3)
Perancangan, (4) Pembuatan, (5) Pengujian. Bagian-bagian alat yang akan dibuat secara garis besar
yaitu (1) Rangkaian sensor, (2) Rangkaian pengendali putaran motor, (3) Rangkaian catu daya.
Untuk membuat rangkaian sensor digunakan komponen berupa laser pointer sebagai transmiter dan
phototransistor sebagai receiver sinar laser. Output dari rangkaian sensor digunakan sebagai input
pada komputer. Rangkaian pengendali putaran motor menggunakan transistor NPN dan relay untuk
mengatur arah putaran motor DC. Sedangkan rangkaian catu daya sebagai sumber tegangan bagi
seluruh rangkaian menggunakan transformator step down, penyearah, filter, dan IC 78xx sebagai
regulator. Sebagai pengendali utama digunakan sebuah komputer dengan program Delphi 7.0
sebagai softwarenya, dan paralel port digunakan untuk mengendalikan peralatan luar.
Secara umum alat ini dapat bekerja sesuai rancangan, software yang dibuat dengan program
Delphi 7.0 mampu mengendalikan hardware dengan baik
Kata kunci : Sistem Parkir, Barcode, phototransistor

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 644

SISTEM PEMANTAU KEMACETAN LALU-LINTAS KOTA MELALUI


HANDPHONE BERBASIS LAYANAN WAP
Fajar Prasanti, Maratus Solihah, Ahmad Zaki Wahyudi, Arifin Hadikusuma, Andi Hermansyah
Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 645

SISTEM PEMANTAU POSISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN


TEKNOLOGI GPS DAN SERVER GIS
Mohamad Shodikin, Agung Budi Dharmawan, Moh. Syaiful Anam, Davied Fernando, Susanto
Matematika F-MIPA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Abstrak

Informasi keberadaan kendaraan bermotor secara cepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk mengontrol kendaraan yang mereka miliki. Hal ini diperlukan sebagai
tindakan preventif terhadap penyimpangan atau penyalahgunaan fasilitas perusahaan khususnya
kendaraan bermotor. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat
memantau posisi kendaraan bermotor dari jarak jauh secara real time. Dalam Program Kreativitas
Mahasiswa ini akan dibuat sebuah sistem yang mampu memantau posisi kendaraan bermotor pada
wilayah tertentu dengan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System) dan Server GIS
(Geographic Information System).
GPS merupakan alat untuk mengetahui koordinat bumi pada wilayah tertentu, sedangkan GIS
merupakan suatu sistem informasi yang menggunakan peta digital untuk menginformasikan geografis
wilayah tertentu. Perpaduan antara Teknologi GPS dan GIS serta dengan bantuan gelombang radio
sebagai media pengiriman data, dapat menghasilkan sebuah sistem yang dapat memantau posisi
kendaraan dengan tampilan yang lebih menarik yang divisualisasikan pada peta digital yang ada pada
server secara real time.
Kata kunci : GPS (Global Positioning System ), GIS (Geographic Information System,
Modem, Gelombang Radio

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 646

SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN BERBASIS PC MENGGUNAKAN MEDIA


SMS UMPAN BALIK
Abstrak

Kiagus Firdaus, Ferry Cahyono, Andra Dwi Julianto


Teknik Komputer Univ. Brawijaya Malang

Kemajuan zaman menuntut manusia untuk dapat mengerjakan segala aktivitas sehari-hari
yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Kesibukan manusia menyebabkan sebagian aktivitas
rutinnya menjadi terlupakan, misalnya dalam menyiram tanaman yang merupakan kegemaran
sebagian besar masyarakat. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah sistem yang merupakan
perpaduan teknologi dibidang komputer dan telekomunikasi dengan memanfaatkan fasilitas SMS
sebagai pengendali jarak jauh dan keluaran port dari PC untuk mengendalikan alat penyiram
tanaman. Dengan menggunakan prinsip komunikasi antar handphone maka komputer dapat
mengenali informasi dari data yang diolah dengan bantuan software. Disamping itu, umpan balik
sebagai fasilitas tambahan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang berhasil atau
tidaknya tindakan pengguna, setelah memberikan perintah pengendalian alat dari jarak jauh melalui
SMS yang dikirimkan melalui handphone.
Kata kunci : Sistem Penyiram Tanaman, SMS, Handphone, Komputer

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 647

SISTEM PENYULINGAN DOUBLE EFFECT UNTUK MENINGKATKAN


PRODUKSI MINYAK NILAM
AHMAD RONI SONHAJI, ENDAH PUSPITASARI, GILANG PERDANA KUSUMA
D3 Teknik Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 648

SITUS WEB TEROBOSAN BARU DALAM PEMASARAN UKM TERASI


BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (STUDI KASUS TERASI KECAMATAN
SEPULU MADURA)
Yuli Kumalasari dkk
Univ. Trunojoyo Madura

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 649

SMART MUFFLER (KNALPOT MULTI SUARA) SEBUAH KNALPOT INOVATIF


YANG MAMPU MENAIKKAN PERFORMA KENDARAAN BERMOTOR

Abstrak

Ikta Wahyu Widodo, Agung Nogroho, Tahan Prahara, dan Ali Mansur
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Univ. Negeri Semarang

Perkembangan dunia otomotif saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
sekali, dimana produk, desain atau ide-ide baru selalu muncul sebagai kecintaan para bikers (pecinta
kendaraan bermotor). Hal baru selalu dicari dan dikembangkan baik dengan modifikasi barang yang
sudah ada ataupun inovasi baru. Performa kendaran merupakan salah satu faktor pemicu
pemunculan setiap inovasi yang ada di kalangan pecinta dunia otomotif, dengan ditunjang
perkembangan teknologi yang telah ada maka semua itu akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Sebagai contoh, adalah performa dari kendaraan bermotor. Berhubungan dengan knalpot semua
orang pasti sudah banyak tahu, perkembangan knalpot di Indonesia merupakan suatu hal yang
sangat luar biasa sekali. Berbagai model dan knalpot dicipta, misal knalpot samping, kolong, udang,
dan terakhir kala jengking. Semua knalpot ini diklaim mampu mendongkrak tenaga pada kendaran
bermotor tersebut. Knalpot alias pipa gas buang itu bukan semata berfungsi sebagai penyalur sisa
pembakaran, knalpot masih satu kesatuan dari proses langkah buang. Pada bagian knalpot inilah,
efek turbulensi terus-menerus terjaga, dengan adanya knalpot maka aliran turbulensi gas buang
diubah jadi gaya pendorong piston ke TMB. Berdasarkan kenyataan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul Smart Muffler (Knalpot Multi Suara) , dimana kanalpot ini
merupakan penggabungan dari dua jenis knalpot yaitu knalpot jenis chamber dan free flow yang
menghasilkan satu knalpot dengan variasi suara yang banyak. Untuk mendapatkan variasi suara
tersebut bisa kita dapatkan dengan jalan mengatur posisi tuas pengatur katub, bisa suara keras,
sedang atau standar. Kelebihan dari knalpot inovatif ini adalah kemampuannya dalam menaikkan
performa kendaraan bermotor itu sendiri dan sebagai penghemat bahan bakar. Modifikasi dan inovasi
baru telah dikembangkan dengan munculnya jenis knalpot baru yang mampu meningkatkan performa
kendaraan dan hemat bahan bakar, sehingga alternatif pilihan baru dalam kaitannya dengan
kendaraan bermotor bisa dijadikan sebagai pilihan yang memiliki nilai efesiensi dan ekonomis yang
tinggi dalam dunia otomotif.
Kata kunci : knalpot, performa, otomotif

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 650

SOLDER PEN

Abstrak

Rangga Tresna Heryudi, Andri Agustria, Arief Aditya RanggaEdison Marulitua


Politeknik Manufaktur Bandung, Bandung
Poltek Manufaktur Bandung

Program Kegiatan Mahasiswa ini membahas tentang pembuatan sebuah prototype dari sebuah
produk baru, Solder Pen. Solder Pen merupakan produk inovasi yang menggabungkan dua buah
faktor utama dalam proses penyolderan, yaitu mata solder ( pemanas ) dan timah. Hal ini dilakukan
dengan tujuan memudahkan para pengguna solder untuk melakukan penyolderan karena cukup
menggunakan satu tangan.
Kata kunci : prototype,Solder Pen, inovasi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 651

SOSIS USUS (ANTESTINE SAUSAGE)


Abstrak

ALB. EKO SUKARNO, MARJITO, JAYA RUSNADI, AGUS STYOKO, EDI SURYADI
Peternakan Poltek Negeri Pertanian Lampung

Kemajuan teknologi dibidang pengolahan hasil limbah peternakan masih jarang dilakukan oleh
perguruan tinggi. Disini diterapkan beberapa cara pengolahan usus untuk menjadi sosis usus yang
mempunyai nilai gizi tinggi. Gizi tersebut dibutuhkan olah masyarakat. Meningkatnya jumlah
penduduk yang tidak diimbangi dengan konsumsi gizi yang memadai untuk kebutuhan sehari-hari.
Dalam pengolahan sosis usus dengan menggunakan teknologi sederhana untuk meningkatkan
kualitas gizi dalam sosis usus. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sosis usus adalah emulsi
produk dan kontrol pada saat pembuatan. Bahan yang digunakan antara lain usus ayam, susu skim,
tapioka, terigu, gula, garam, bawang merah, bawang putih, agar-agar, ketumbar, garam dan lainlain. Alat yang digunakan adalah kompor, blender, mikser, pisau dan lain-lain
Kata kunci : Sosis, usus

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 652

STUDI PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM KENYAMAN RUANGAN


UNTUK APLIKASI SMART BUILDING
Abstrak

Marsandhy Hariyanto, Aris Suparmato, Fathi Nashrullah, Johan Ardian


Inst. Teknologi Bandung

Dalam penelitian ini kami mencoba membangun sebuah sistem yang mampu memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi user ketika berada di dalam suatu ruangan. Selain itu, kami juga
membangun sistem monitoring dan kontroling keadaan suatu ruangan dari jarak jauh agar user lebih
mudah memantau dan mengendalikan perangkat-perangkat elektronik yang ada di suatu ruangan.
Sistem yang akan kami bangun ini akan berbasis pada smart sistem, yang akan memberikan
pengontrolan secara otomatis oleh sistem yang telah diterapkan. Sistem ini meliputi empat subsistem,
yang keseluruhan prototipenya dipasang di ruangan lab. Elektronika Program Studi Fisika FMIPA-ITB.
Subsistem pertama yaitu kontrol kenyamanan ruangan yang meliputi kontrol besaran fisis seperti
temperatur, kelembaban, dan yang lainnya di dalam suatu ruangan. Subsistem kedua yaitu subsistem
keamanan ruangan yang mampu mengatur akses keluar-masuk pengguna ruangan hingga
mengetahui jumlah orang yang berada di ruangan. Subsistem ketiga yang dibangun adalah membuat
sistem monitoring dan kontrolling jarak jauh yang memungkinkan user dapat memantau keadaan
ruangan melalui media internet berbasis website. Subsistem ke empat yaitu tentang energi saving,
dengan mengontrol penggunaan energi listrik pada lampu dan komputer atau penggunaan energi
yang besar yang berada di suatu ruangan dengan tujuan pengefektifan penggunaan energi.
kata kunci :subsistem, website, temperature, kelembaban, kontrol, monitoring

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 653

TEKNOLOGI MICROHYDROELECTRIC DENGAN MEMANFAATKAN DAS


Abstrak

Riska Dedy Sutomo dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Pada program PKMT ini dimaksudkan untuk mengembangkan kretatifitas mahasiswa terutama
dalam bidang teknologi. Dengan program PKMT ini diharapkan mahasiswa dapat menciptakan atau
mengembangkan sebuah teknologi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, seperti keadaan
sekarang ini energi listrik merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengemangkan sebuah teknologi pembangkit listrik yang
bersekala kecil yang dapat diterapkan dalam masyarakat dengan mudah.
Alat ini dirancang sebagai salah satu solusi permasalahan energi listrik yang sekarang dialami
oleh masayarakat kita. Pembangkit yang kita rancang memanfaatkan sumber aliran air sungai, atau
aliran air yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak alternator, aliran ini sekurang-kurangnya dapat
dibangkitkan suatu energi listrik dengan daya kecil yang dapat memenuhi kebutuhan listrik beberapa
rumah tangga. Secara garis besar prinsif Teknologi Microhydroelectric ini memanfaatkan aliran air
sebagai penggerak turbin kemudian turbin dihubungkan ke alternator sebagai penggerak, maka
alternator akan mengeluarkan teganagan DC, tegangan DC tersebut disalurkan ke ACCU dan
kemudian disimpan dalam ACCU , dari accu tersebut disalurkan ke UPS (inverter) untuk merubah dari
DC ke AC dan baru dapat digunakan ke konsumen.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa Prototype Teknologi Microhydroelectric ini dapat
digunakan sebagai pembangkit listrik sekala kecil yang dapat digunakan oleh masyarakat, dalam
mengatasi krisis energi listrik yang sedang terjadi sekarang ini. Dari hasil pengujian alat tersebut
didapatkan data teganagn keluaran 220 V, Daya maksimum 300 Watt, dengan frekuensi 50 Hz.
Kata kunci : Teknologi Microhydroelectric, embangkit listrik sekala kecil, krisis energi
listrik

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 654

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH NANAS (ANANAS COMOSUS L. MERR)


SEBAGAI AGENSIA YANG MENINGKATKAN KUALITAS TEMPE PAD HOME
INDUSTRY TEMPE SANAN DI KOTA MALANG

Abstrak

Fery Dwiyanti, Mujiati, Ainaul Madriyah


Jurusan Pendidikan Biologi / Jurusan Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Pendidikan Biologi Univ. Muhammadiyah Malang

Wilayah Malang, dikenal sebagai salah satu kota penghasil tempe di Jawa Timur. Salah satu
hasil pengolahan yang banyak diproduksi dan banyak digemari adalah jenis penganan kripik tempe.
Sentra produksi tempe di Malang yang terkenal adalah pengrajin tempe Sanan yang terletak di
tengah pusat kota Malang. Kendala yang masih dihadapi para pengrajin tempe adalah lamanya
proses pembuatan tempe yaitu berlangsung selama 72 jam. Kendala ini menyebabkan produktivitas
tempe yang dihasilkan rendah. Secara ekonomis, lambannya produktivitas ini tentunya akan
mengurangi penghasilan juga, sehingga untuk meningkatkan produktifitas tersebut dipakai alternatif
dengan menggunakan limbah buah nanas. Selama ini pemanfaatan nanas terbatas pada daging
buahnya saja, sementara limbah nanas berupa kulit dan bonggolnya dibuang. Padahal, kulit dan
bonggol nanas tersebut masih memiliki manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah kemampuannya
untuk mempercepat proses fermentasi tempe. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk penanganan
limbah kulit dan bonggol nanas, pemanfaatan limbah nanas sebagai agensia yang mempercepat
fermentasi tempe, menghasilkan tempe dengan kualitas yang lebih baik, dan meningkatkan
produktifitas pengrajin tempe. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan
masyarakat dan demonstrasi dengan praktek langsung. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan
diketahui hasil perbandingan pembuatan tempe menggunakan perlakuan limbah nanas dengan
pembuatan tempe tradisional pada perbandingan 1:1 lama fermentasi 34,1 jam ; perbandingan 1:2
lama fermentasi 36,77 jam ; perbandingan 1:3 lama fermentasi 40,18 jam dan tanpa penambahan
limbah nanas (tempe tradisional) lama fermentasinya 47,72 jam. Dari hasil percobaan diketahui
perbandingan pembuatan tempe dengan penambahan limbah nanas yang mempunyai waktu
fermentasi terpendek adalah 1:1 (air:limbah nanas).
Kata kunci : limbah nanas, fermentasi tempe, waktu fermentasi

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 655

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI BIJI MUNGGUR (ENTEROLOBIUM


SAMAN PRAIN)
Erfin Budi Sulist yanto,Eka Setia Nugraha,Suryo Pranoto Utomo,Jarot Sigit Prakosa
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Abstrak

Teknologi pembuatan susu dari biji munggur (Enterolobium saman). Tema pembuatan susu
biji munggur ini dilatarbelakangi oleh masih sedikitnya inovasi produk susu, terutama susu nabati,
bahkan harga produk susu yang relatif mahal membuat konsumen kurang tertarik untuk
membelinya. Selain itu juga tanaman munggur kurang optimal pemanfaatannya dalam masyarakat,
karena selama ini hanya digunakan kayunya sebagai bahan bangunan dan buahnya sebagai makanan
ternak (kambing).
Melalui teknologi pembuatan susu ini diharapkan tercipta inovasi baru dalam hal pembuatan susu
alternatif yang dapat digunakan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan gizi yang murah dan
mudah dalam pembuatannya.
Ada analogi yang terkait antara biji munggur sebagai bahan baku pembuatan biji mungggur dengan
biji kedelai yang selama ini dimanfaatkan sebagai susu nabati. Dari segi fisik terdapat kemiripan
antara keduanya dan dari segi manfaat, dalam dunia industri, biji dari biji munggur ini bisa digunakan
untuk pembuatan tahu, tempe, dan kecap. Bahkan dari literatur / referensi didapatkan bahwa
kandungan protein biji munggur cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari biji kedelai Dari sini didapatkan
analogi antara biji munggur dengan biji kedelai.
Untuk membuat susu biji munggur ada 2 hal yang dilakukan yaitu membuat ekstrak gula dari
daging buah munggur yang akan digunakan sebagai pemanis dan mengambil sari biji munggur yang
dijadikan sebagai bahan baku utama susu biji munggur tersebut. Kemudian pemanis dan sari kita
campur dan jadilah susu biji munggur yang akan diolah selanjutnya.
Pada pembuatan pemanis ini dilakukan untuk pemanfaatan buah dari biji munggur agar lebih optimal
,yaitu dengan membelah buah munggur setelah dipisahkan dari bijinya dan diambil daging buahnya
kemudian giling bersama air dengan perbandingan 2 : 1. Sedang pada proses pembuatan susu
munggur setelah melewati proses pelunakan kulit biji munggur, selanjutnya teknologi pembuatan
susu yang akan diterapkan adalah metode pembuatan susu dengan modifikasi illionis , dimana
melewati beberapa tahap yaitu : pembersihan dan pencucian, perendaman, perebusan, penyiapan air
panas, penggilingan, penyaringan, penambahan ekstrak gula, homogenisasi, pemanasan susu
munggur, penyiapan botol, pembotolan dan pasteurisasi, penyimpanan
Kata kunci : Biji munggur, susu nabati, protein, kedelai.

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 656

TEKNOLOGI PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA DENGAN BAKTERI


FERMENTASI, UPAYA DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK MENJADI PRODUK
YANG BERMANFAAT
Abstrak

Pandu Perdana dkk


Univ. Tunas Pembangunan Surakarta

Proses pengomposan secara konvensional memerlukan waktu yang cukup lama (40-60 hari).
Sekarang ada suatu teknologi dibidang pengomposan yaitu dengan menggunakan suatu bakteri
fermentasi. Dengan menggunakan bakteri fermentasi maka proses pengomposan akan berjalan
sangat cepat yaitu berkisar 7-14 Hari,
Tujuan PKM teknologi ini adalah memberikan informasi kepada para pemulung yang yang setiap hari
di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Sampah untuk meningkatkan pendapatannya dengan
memproses sampah organik menjadi kompos dengan teknologi bakteri fermentasi.
Metode yang digunakan pada PKM Teknologi ini adalah sosialisasi dan praktek pembuatan
kompos dari sampah kota dengan teknologi bakteri fermentasi.
Hasil dari PKM teknologi ini adalah : 1) proses pengomposan dengan bakteri fermentasi
berlangsung sangat cepat (14 hari) 2) Khalayak sasaran (Pemulung) antusias sekali untuk
mengadopsi teknologi ini, 3) Teknologi ini sangat menguntungkan karena menghemat biaya, tenaga
dan waktu.
Kata kunci : Teknologi Pengomposan, Sampah Kota, Daur Ulang Sampah Organik

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 657

TONGKAT ELEKTRONIK BAGI PENYANDANG CACAT TUNA NETRA


Abstrak

Edy Noviyanto, Misbahul Munir, Yuli Tri Santono


Teknik Elektro Univ. Negeri Yogyakarta

Program ini bertujuan membuat dan menguji kinerja tongkat elektronik sebagai alat bantu
penunjuk jalan bagi tuna netra. Tongkat elektronik ini merupakan alat yang dapat memberikan
informasi ada tidaknya penghalang jalan bagi para tuna netra. Program ini dilatarbelakangi oleh
adanya komunitas tuna netra yang perlu mendapat perhatian dan kepedulian, khususnya terkait
dengan mobilitas mereka. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan mengadakan alat-alat bantu yang
berguna bagi para tuna netra, seperti alat bantu penunjuk jalan yang berupa tongkat. Tongkat ini
memungkinkan para tuna netra bisa mengetahui arah jalan mana yang tidak berpenghalang dan yang
harus dilaluinya secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Proses pembuat tongkat elektronik ini meliputi beberapa tahap, yaitu tahap persiapan,
pengerjaan alat, pengujian kinerja alat dan penyempurnaan alat. Tahap persiapan bertujuan untuk
mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan bahan yang digunakan. Tahap pengerjaan alat merupakan
rangkaian proses pembuatan, mulai dari perancangan rangkaian, Printed Circuit Board (PCB),
pelarutan, penyolderan komponen dan pembuatan tempat (casing). Tahap pengujian alat merupakan
tahapan untuk mengetahui kinerja alat. Tahap penyempurnaan merupakan langkah perbaikan kinerja
alat setelah dilakukan pengujian sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
Berdasarkan tahap pengerjaan dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa secara prinsip alat bantu penunjuk jalan telah bekerja. Hasil pengujian terakhir menunjukkan
bahwa tongkat ini mampu memberikan 2 macam pendeteksian, yaitu deteksi depan yang mengindera
penghalang jalan, dan deteksi bawah yang mengindera adanya lubang. Kemampuan maksimal
pendeteksian masing-masing 3 meter untuk deteksi depan dan 1 meter untuk deteksi bawah. Deteksi
depan ditunjukkan dengan bergetarnya tongkat dan deteksi bawah ditunjukkan dengan berbunyinya
alarm pada tongkat. Untuk tahap lebih lanjut perlu ada pembuatan casing yang lebih praktis dan
ergonomis serta peningkatan unjuk kerja untuk daerah jangkauan deteksi yang lebih jauh dan tingkat
sensitifitas.
Kata kunci : Tongkat Elektronik, Tuna Netra, alat bantu penunjuk

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 658

TONGKAT PINTAR ELEKTRONIK UNTUK PEMANDU JALAN DAN PENGENAL


LOKASI BAGI TUNA NETRA
Dian Agus Maryanto dkk
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 659

TRANSFORMATION SOFTWARE (TRANS-SOFT) OF MATHEMATICS UNTUK


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Abstrak

Priyo Uji Sukmawan , Erni Widayanti, Atang Supriadi , Henra Togi S.P
Pendidikan Matematika Univ. Negeri Yogyakarta

CD interaktif pembelajaran matematika pokok bahasan Transformasi geometri merupakan


software yang dibuat untuk menunjang kegiatan pembelajran siswa SMP dalam mempelajari
matematika terutama pokok bahasan Transformasi geometri. Dipilihnya Transformasi geometri ini
mengingat materi yang ada dalam Transformasi geometri membutuhkan kegiatan imajinasi siswa
terutama dalam membayangkan perpindahan atau perubahan obyek akibat Transformasi, sehingga
suatu animasi dan simulasi sangat diperlukan siswa. Animasi dan simulasi ini dapat diwujudkan dalam
bentuk CD pembelajaran interaktif dengan menggunakan program Macromedia Flash MX.
Selain dalam bidang pembelajaran tujuan dibuatnya CD ini diantaranya merancang software
matematika yang menarik, mudah, dan menyenangkan serta mengembangkan media pembelajaran
matematika berbasis komputer. Tujuan ini selaras dengan perkembangan jaman yang menghendaki
adanya kegiatan komputerisasi dalam bidang pembelajaran dari segala jenjang pendidikan yang ada.
CD pembelajaran interaktif dibuat melalui serangkaian tahapan, yaitu tahap pencarian literatur, tahap
perangcangan materi, tahap perancangan tampilan software, tahap pembuatan software, tahap uji
coba dan evaluasi serta tahap perbaikan dan pengadaaan software. Dalam tahap pencarian literatur
kegiatan difokuskan pada pencarian literatur yang sesuai melalui perpustakaan dan koleksi pribadi.
Selanjutnya dari literatur tersebut dipilih sebagai acuan dalam perancangan materi dan perancangan
tampilan software. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan/pembuatan program. Adapun
hasilnya berupa CD pembelajaran interaktif . untuk proses perbaikan dan penyempurnaan karya maka
diadakan uji coba dan evaluasi software pada pihak-pihak yang kompeten, yaitu mahasiswa
pendidikan matematika, pakar pendidikan, pakar multimedia, siswa SMP/MTs dan pihak-pihak lain
yang terkait. Hasil dari kegiatan ini digunakan sebagai acuan dalam perbaikan dan penggadaan
program.
Kata kunci : Transformation software, CD interaktif, pembelajaran matematika

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 660

UPAYA MEMPERPANJANG MASA SIMPAN DODOL RUMPUT LAUT


MENGGUNAKAN KEMASAN EDIBLE COATING BERBAHAN BAKU KHITOSAN
Fery Kurniawan dkk
Univ. Trunojoyo Madura

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 661

UPAYA MENGENALKAN MODEL RUMAH LANTING YANG RAMAH


LINGKUNGAN UNTUK MENGURANGI LAJU ABRASI SUNGAI MERTAPURA
DALAM WILAYAH KOTA BANJARMASIN

Abstrak

Akhmad Riandie, Herry Helman, Hulwatul Munajah, Srikun B. Widiastuti


Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

Kota Banjarmasin dikenal dengan kota seribu sungai, akan tetapi julukan kota seribu sungai
saat ini sulit dipertahankan, karena banyak sungai yang tidak berfungsi, dangkal, dan sempit;
sebaliknya sungai-sungai besar justru bertambah lebar karena mengalami abrasi. Masyarakat yang
tinggal di rumah lanting berpotensi terhadap menurunnya kondisi lingkungan perairan, Akan tetapi
mereka juga sebagai penyelamat lingkungan, karema rumah mereka dapat menahan laju abrasi.
Kehadiran rumah lanting masih dilematis bagi pengambil kebijakan di kota seribu sungai ini. Pada
satu sisi ada pengakuan oleh pemerintah kota, sehingga kelak sepanjang Sungai Martapura akan
dijadikan permukiman di atas air seperti Kota Banjarmasin pada tahun 50-an. Akan tetapi pada sisi
lain penggusuran rumah lanting terus berlangsung. Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan,
masalah penerapan teknologi dirumuskan sebagai berikut, bagaimana mengenalkan model rumah
lanting yang ramah lingkungan untuk mengurangi laju abrasi sungai Martapura dalam wilayah Kota
Banjarmasin. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, secara umum penerapan
teknologi ini bertujuan untuk mengenalkan model rumah lanting yang mengutamakan aspek-aspek
keindahan, keserasian, kebersihan lingkungan, dan kelancaran transportasi. Adapun kegunaan
kegiatan ini yaitu 1) masyarakat di lingkungan perairan, kegiatan ini merupakan tawaran model
rumah lanting agar dapat diikuti, karena mengutamakan prinsip-prinsip keindahan, keserasian,
kebersihan lingkungan, dan kelancaran transportasi 2). Pemerintah Kota Banjarmasin dapat
memanfaatkan inovasi ini sebagai bahan rekomendasi permukiman di lingkungan perairan, dan dapat
dijadikan sebagai obyek wisata. Kegiatan penerapan teknologi masyarakat dilaksanakan dalam bentuk
bimbingan dan tindakan terprogram sesuai dengan rancangan tindakan yang dibuat. Metode kegiatan
yang akan dilaksanakan yaitu obesrvasi dan kolaborasi Tim dengan penghuni rumah lanting. Kegiatan
berlangsung secara keseluruhan pada tanggal 810 Mei 2006 dengan tenaga kerja berjumlah 15
orang terdiri dari mahasiswa dan seorang tenaga ahli.
Hasil kegiatan telah terselesaikannya renovasi 2 buah rumah lanting yang ramah lingkungan dengan
mengutamakan aspek-aspek keindahan, keserasian, kebersihan lingkungan, dan tidak mengganggu
kelancaran transportasi. Atas dasar hasil yang diperoleh, dan dengan mempertimbangkan respon
masyarakat sebagai pemilik rumah lanting, maka rumah lanting perlu dipertahankan guna
mengurangi laju abrasi sungai, karena rumah jenis ini merupakan bagian dari lingkungan pemukiman
di perkotaan yang juga dapat diciptakan sesuai dengan kaidah-kaidah rumah sehat dan indah.
Kata kunci : rumah lanting, ramah lingkungan

PROGRAM: PKMT

Direktori PKM 2006 662

"BRAVO SNACK" KERUPUK NENAS BERGIZI, ENAK, DAN RENYAH


Abstrak

Syarifah Hasanah dkk


Univ. Andalas Padang

Pada saat panen buah nenas banyak jumlahnya di pasaran sehingga harganya relatif murah
dan terjadi penumpukan serta mudah membusuk. Buah nenas merupakan buah yang cepat
penurunan mutunya terutama setelah dipetik karena kandungan airnya banyak.
Kerupuk nenas sebagai alternatif pengolahan nenas sehingga petani tidak dirugikan saat
panen, Kerupuk nenas sebagai alternatif snack bergizi, enak, an renyah. Kerupuk nenas memiliki rasa
nenas yang tajam, tekstur yang bagus, dan memiliki peluang untuk dijual.
Program kewirausahaan kerupuk nenas ini memilik tujuan mengembangkan kemandirian dan
kreativitas mahasiswa dalam berwirausaha, mengatasi permasalahan yang dihadapi petani produsen
nenas, dan mengetahui respon masyarakat terhadap keberadaan produk olahan baru dari buah nenas
yaitu kerupuk nenas.
Metode pelaksanaan program terdiri dari : persiapan, produksi dan pemasaran. Respon
konsumen terhadap kerupuk nenas Bravo Snack adalah positif yang ditandai dengan naiknya
permintaan tiap bulannya.
Kerupuk nenas merupakan produk makanan yang bergizi, enak, dan renyah, yang bisa
disejajarkan dengan poroduk lain. Kerupuk nenas sebagai makanan kecil yang dikonsumsi di segala
usia maupun tingkat sosial masyarakat. Usaha kerupuk nenas sangat berprospek untuk
dikembangkan. Selain itu, bahan-bahan yang dibutuhkan mudah untuk didapatkan, tidak terlalu
mahal, dan sasaran pemasarannya pun begitu kompleks.
Kata kunci : Bravo Snack, Kerupuk Nenas

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 663

ABON JANTUNG PISANG DENGAN PENAMBAHAN UDANG


Shinta Monica Permana,Soraya Ningrum Putri Nauli,Nadhira,Kiki Rizki Amelia,Dewi Meitasari
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Latar belakang pengembangan usaha abon berbahan baku jantung pisang adalah bahwa
krisis ekonomi yang sedang melanda masyarakat Indonesia saat ini baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mempengaruhi pola konsumsi mereka. Tingginya harga bahan pangan
menjadikan masyarakat lebih memilih bahan pangan yang kualitasnya jauh di bawah standar dengan
harga yang relatif murah. Padahal, bahan pangan yang berkualitas baik tidak selalu harus mahal.
Banyak sekali jenis-jenis bahan pangan yang murah harganya, namun dari segi pemanfaatannya
belum optimal. Salah satu jenis bahan pangan yang jarang dilirik oleh masyarakat dan
pemanfaatannya belum optimal adalah jantung pisang.
Pengembangan usaha abon berbahan baku jantung pisang bertujuan untuk mengembangkan
keanekaragaman pangan dari jantung pisang, memasyarakatkan produk abon jantung pisang dengan
penambahan udang sebagai abon yang bergizi, serta membuka peluang bisnis kepada masyarakat.
Produksi abon jantung pisang dengan penambahan udang bertempat di rumah salah satu anggota
yang berlokasi di daerah Sukabumi. Proses produksi dilaksanakan selama enam kali dengan kapasitas
produksi sebanyak 180 kemasan dengan berat bersih (netto) tiap kemasan sebanyak 100 gram. Alat
dan bahan yang digunakan untuk proses produksi antara lain : penggiling, wajan besar, pisau,
parutan, kompor gas, sodet, baskom, talenan, kain lap, saringan, tampah, plastik kemasan, jantung
pisang, udang serta minyak goreng dan bumbu-bumbu. Proses produksi diawali dengan uji umur
simpan dan uji organoleptik, sementara pemasaran dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan pertama
adalah pemasaran pendahuluan, sedangkan tahapan berikutnya adalah pemasaran rutin/hasil
produksi.
Hasil observasi menunjukkan bahwa proses produksi hanya dapat berjalan enam kali dengan
kapasitas produksi 180 kemasan dengan berat bersih tiap kemasan sebanyak 100 gram. Dari 180
kemasan yang diproduksi, hanya 150 kemasan yang dapat terjual sehingga secara umum usaha ini
belum memberikan keuntungan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pengembangan produk ini
adalah bahwa usaha ini dapat mengembangkan keanekaragaman pangan dari jantung pisang,
memasyarakatkan produk abon jantung pisang dengan penambahan udang walaupun masih dalam
lingkup yang terbatas (teman dan keluarga) serta dapat membuka peluang bisnis kepada masyarakat,
walaupun dari hasil observasi diketahui bahwa usaha ini belum memberikan keuntungan.
Kata kunci : abon; jantung pisang; udang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 664

AGAR-AGAR SARI DAUN KATUK


Abstrak

Rena Nurista dkk


Inst. Pertanian Bogor

Memperkenalkan kepada konsumen mengenai kandungan gizi dalam produk agar-agar sari
daun katuk Meningkatkan konsumsi daun katuk sebagai sumber karotin (proVitamin A) dalam bentuk
makanan dalam hal ini agar-agar Mengembangkan pengetahuan dalam hal teknologi pengolahan,
pemanasan serta pendinginan Mengembangkan inovasi, yaitu produk agar-agar sari daun katuk
menjadi suatu industri dalam bentuk usaha yang dapat menghasilkan keuntungan baik bagi
pengusaha ataupun bagi petani daun katuk Meningkatkan nilai tambah dari daun katuk
Metodologi yang digunakan dalam program ini adalah metode praktek langsung. Daun katuk
merupakan sayuran yang kaya kandungan gizi, yang bermanfaat untuk memperlancar ASI,
meningkatkan absorbsi saluran pencernaan, menghambat terjadinya penyakit kronis pembuluh darah
karena efek antioksidan yang mampu menghambat tumbuhnya gumpalan-gumpalan pada saluran
pembuluh darah. Serta mampu mengurangi kelelahan karena zat besi yang banyak terkandung
didalam daun katuk dapat menurunkan level Hb. Dimana bila level Hb meningkat maka akan
mengakibatkan kelelahan, kurang stamina, sesak nafas, pusing, insomnia, anemia gizi besi &
penurunan mental di usia muda (Gee,1988). Dengan pencampuran sari daun katuk dan agar-agar
maka nilai gizi yang terkandung didalam produk akan bertambah salah satunya dapat memperlancar
ekskresi.
Kata kunci : Agar-agar, buah

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 665

AGRICULTURE FOR YOUTH TRAINEE SEBAGAI KELANJUTAN PROGRAM


AGRICULTURE FOR KIDS

Abstrak

Ray Tiran, Nidya Ravenska, Heti Ferdianti, Dwi Retno Aryati, Devi E. N. H.
PS Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor , Bogor
Agronomi dan Hortikultura Inst. Pertanian Bogor

Penanaman kecintaan pertanian seyogyanya dilakukan sejak dini. Agriculture for Kids (AFK)
yang merupakan program pembelajaran dan penumbuhan motivasi yang ditujukan untuk anak-anak
usia sekolah dasar yang telah selesai kami lakukan membuat kami terpacu untuk melanjutkan
program ini dengan pengenalan pertanian kepada jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP dan SMA yang
kami namakan program Agriculture For Youth (AFY). Program AFY ini mempunyai lebih banyak
kegiatan dari AFK. AFY dirancang dengan suasana yang lebih bersifat mahasiswa (peserta dalam
program ini menjadi madyasiswa). Program inipun lengkap dengan kelengkapan seperti KRS, kartu
madyasiswa dan peraturan dalam AFY sehingga peserta dapat merasakan suasana perkuliahan serta
pelatihan seperti layaknya mahasiswa. Program ini berlandaskan pada empat pilar metode
pembelajaran yang saling melengkapi yaitu pembelajaran dan pelatihan dengan berbasis multimedia,
praktek budidaya di lapang dan laboratorium, kegiatan observasi langsung dan presentasi dalam
bentuk seminar. Dan kegiatan ini bertemakan AFY sebagai The Right Place For Youth To Learn
Agriculture.
Sebagai program yang berbasis pada pengajaran dan pelatihan untuk tujuan penanaman
kecintaan terhadap pertanian sejak dini, idealnya program ini dilakukan secara kontinyu dan
berkelanjutan. Sebagai program kewirausahaan yang bergerak di bidang jasa, kegiatan ini cukup
potensial untuk diadakan dengan lebih professional lagi dalam hal promosi dan penyusunan
kurikulum. Untuk memajukan pertanian Indonesia diperlukan dukungan seluruh elemen masyarakat
Indonesia termasuk civitas akademika untuk turut serta aktif terlibat di dalamnya. Melalui program ini
kami harapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi generasi muda Indonesia khususnya
di Bogor ini. Minat madyasiswa untuk menekuni dunia pertanian cukup tinggi, lebih dari separuh yaitu
sebanyak 67,74% menjawab ya, ingin menekuni dunia pertanian, 9,68 % mengatakan tidak dan
22,58 % tidak menjawab/ mengisinya. Pendidikan pertanian untuk generasi muda penting untuk
memupuk kecintaan terhadap pertanian. Kewirausahaan yang bergerak di bidang jasa pendidikan
harus memiliki promosi marketing yang kuat dan menarik. Sedangkan dalam pelaksanaan harus
memiliki strategi dan penyusunan kurikulum serta pendekatan yang kreatif sesuai dengan lingkup usia
Kata kunci : Agriculture, Youth, Madyasiswa,Trainee

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 666

AGROBISNIS JAMUR TIRAM SEBAGAI UPAYA MEMENUHAN PROTEIN


ALTERNATIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI
KAB. BANYUMAS
Ayu Wulan Firyani dkk
Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 667

ANEKA KERAJINAN ANGAN KHAS BENGKULU DARI KULIT LANTUNG


(ARTHOCARPUS ELASTICUS) SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN
KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENCERMATI PELUANG USAHA DI
KOTA BENGKULU
Abstrak

Dina Panca Putri dkk


Univ. Bengkulu

Telah dilakukan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan dengan tujuan untuk


membuat aneka kerajinan tangan khas Bengkulu dari kulit kayu trap (lantung), menciptakan modelmodel baru dan memasarkan produk untuk souvenir pesta pernikahan, dititipkan pada toko-toko
penjual cenderamata serta dipasarkan pada kalangan remaja dengan harga yang terjangkau sehingga
mendatangkan profit. Selama kegiatan ini berlangsung telah berhasil dibuat banyak model baru
kerajinan tangan khas dari lantung antara lain gantungan kunci berbagai model, figura foto, pajangan
bufet, map, tempat handphone, figura foto gantung. Produk telah berhasil dipasarkan dengan
keuntungan 50% dari modal pembuatan. Kegiatan ini akan terus berlanjut dan dikembangkan dengan
target pemasaran diluar kota Bengkulu.
Kata kunci : Kerajinan tangan khas Bengkulu, kayu trap (lantung), profit

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 668

ANEKA TANAMAN HIAS BUATAN DAN SOUVENIR DARI SABUN


Oktanima Mulasari, Fitri yuliyanti, Primasari Yuniarsih, Nunung Kusuma Handayani, Rina Yeni Artha
Akuntansi / Prodi Akuntansi Poltek Negeri Semarang

Abstrak

Sekarang ini sudah begitu banyak kerajinan tanaman hias yang diperjual belikan dipasaran.
Mulai yang terbuat dari kertas,kain sampai yang terbuat dari kayu. Tanaman hias tersebut banyak
yang di pertokoan, mal dengan harga yang bervariasi.biasanya konsumen produk tersebut adalah
para wanita kami tertarik dengan pasaran tanaman hias tersebut yang banyak peminatnya. Tetapi
dengan banyaknya pesaing lain, setelah melakukan pengamatan akhirnya kami memutuskan
membuat tanaman hias yang berbeda dengan yang lain. Yaitu tanaman hias dari bahan sabun mandi,
kami memilih dari bahan dasar sabun karena mempunyai keunikan dan ditempat kami belum ada
yang membuatnya. Sabun yang lebih banyak kebutuhan mandi bagi manusia memang mempunyai
manfaat lebih ekonomis. Namun bila kita melihat dari nilai seni sabun lebih mempunyai nilai seni
apabila kita membuatnya sebagai aneka tanaman hias. Aneka tanaman hias berbahan dasar sabun,
merupakan kerya seni yang dapat berfungsi sebagai penghias ruangan serta membawa kita pada
suasana yang nyaman karena aroma dari sabun itu sendiri.
Selama ini dari hasil pengamatan kami bahwa tanaman hias dari bahan dasar sabun hanya
berbentuk cetakan tetapi dalam produk kami dengan cara mengukir sabun tersebut sesuai dengan
desain. Oleh karena itu kami melihat peluang pasar di bidang tersebut. Aneka tanaman hias berbahan
dasar sabun, merupakan kerya seni yang dapat berfungsi sebagai penghias ruangan serta membawa
kita pada suasana yang nyaman karena aroma dari sabun itu sendiri. Keanekaragaman variasi bentuk
sabun yang dapat mermenuhi kebutuhan konsumen merupakan prospek pasar kami oleh karena itu
kami membidik untuk semua kalangan konsumen.
Kata kunci : Tanaman Hias, Souvenir, Sabun

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 669

BALSAM ADAS SEBAGAI PRODUK PERAWATAN BAYI PENGGANTI


MINYAKL TELON

Abstrak

Wiwit Ekawati, Ferlina Demas, Esti Dwi Kusuma, Adya Yuni Prativi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya
Univ. Airlangga Surabaya

Dalam rangka menciptakan suatu produk inovasi perawatan bayi yang lebih efisien dalam hal
efektifitas dan penggunaan, diproduksi suatu balsam yang mengandung minyak adas sebagai produk
perawatan bayi pengganti minyak telon melalui program kretivitas mahasiswa. Bila dibandingkan
dengan produk perawatan bayi yang sudah ada yaitu minyak telon, penggunaan balsam adas ini akan
memberikan kehangatan yang lebih lama pada tubuh bayi, sebab balsam merupakan sediaan
semisolida yang memiliki kemampuan melekat pada kulit dalam waktu yang cukup lama sebelum
akhirnya tercuci atau hilang. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan mengasah
kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha, menciptakan lapangan kerja baru, mendorong
mahasiswa untuk terus menciptakan produk inovatif lainnya, serta melatih mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu kefarmasian yang telah diperoleh dengan memproduksi sediaan yang
berkualitas dalam skala besar. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari optimasi formula, scale up,
evaluasi sediaan yang meliputi keamanan, efektifitas, aseptabilitas (daya keterimaan konsumen
terhadap sediaan), serta stabilitas sediaan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan usaha yang
nantinya digunakan untuk memasarkan sediaan agar sampai ke tangan konsumen. Dari serangkaian
percobaan diperoleh formula balsam adas yang optimal yang kemudian dievaluasi salah satunya pada
anak-anak. Dari subyek anak-anak tersebut, pemakaian balsam selama beberapa hari tidak
mengalami iritasi (gatal, kemerahan, terasa sangat panas) pada kulitnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kegiatan PKMK ini telah menghasilkan suatu produk perawatan bayi yang efektif, efisien,
aman, dan aseptabel serta dapat memberikan profit bagi pelaksana kegiatan.
Kata kunci : balsam, adas, telon, bayi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 670

BERWIRAUSAHA NUGGET TEMPE AYAM KAMPUNG


Iwan Setiyono dkk
Univ. Diponegoro Semarang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 671

BIOMEMBRAN ASETILASI BERPORI BERBAHAN DASAR HASIL


FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN ACETOBACTER
XYLINUM
Abstrak

Jaka Rachmadetin, Sari Rachmawati, Fajar Kurniawan, Rio Andritudha


Kimia Inst. Pertanian Bogor

Limbah yang dihasilkan dari produksi tahu sangat melimpah. Setiap 100kg kedelai akan
menghasilkan 1500-2000L air limbah. Limbah tersebut dapat membahayakan kesehatan. Salah satu
cara pemanfaatan limbah cair tahu adalah dengan mengolahnya menjadi nata de soya yang lebih
lanjut dapat diolah menjadi membran. Penelitian ini diawali dengan pembuatan nata de soya,
kemudian dimurnikan dan diperoleh serbuk nata de soya Serbuk ini diasetilasi dengan asam asetat
anhidrida (1:5) selama 2 jam untuk memperoleh serpihan selulosa asetat. Membran dibuat dengan
melarutkan selulosa asetat dalam larutan diklorometana, lalu dianalisis dengan spektroskopi
inframerah transformasi Fourier (FTIR), mikroskop elektron susuran (SEM), dan fluks air. Selulosa
yang dihasilkan mempunyai kadar air 5.04% dan kadar -selulosa 88.72%. Selulosa asetat yang
diperoleh mempunyai kadar asetil 43.0% (setara dengan kisaran derajat substitusi 2.8-3.0) dengan
kadar air 34.06% dan rendemen 148.33%. Spektrum FTIR menghasilkan karakteristik pita serapan
gugus C=O ester pada bilangan gelombang 1733 cm-1. Hasil SEM menunjukkan bahwa membran ini
tergolong mikrofiltrasi dengan kisaran ukuran pori 0.7-6.0 m dan tergolong asimetrik dari
pembuatannya secara pembalikan fasa. Membran CA memiliki fluks air dengan nilai rerata fluks
sebesar 7320.106 L/atm jam m2. Membran ini memiliki fungsi mikrofiltrasi bila dilihat dari hasil
pencirian.
Kata kunci : membran, selulosa asetat, selulosa bakteri

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 672

BIRO JASA ANALISIS DATA DI WILAYAH PURWOKERTO


Imam Tahyudin, Desi Nuryanto, Ade Nurhopipah, Hanna Nurrahmi A, Ramona Mandhana
Matematika Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto

Abstrak

Berdasarkan hasil survei tim penyusun pada tahun 2005, jumlah biro yang melayani jasa
analisis data di wilayah Purwokerto hanya ada lima. Sedangkan jumlah konsumen yang membutuhkan
jasa tersebut banyak, baik berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun kalangan umum.
Persentase mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengolah data-data penelitiannya sebanyak
61,1%, mereka yang menyerahkan proses analisis data tersebut kepada biro jasa analisis data 79,7%
dan mereka yang mengalami kesulitan menemukan biro jasa analisis data sebanyak 67,3%.
Bila dibandingkan antara jumlah biro jasa dengan jumlah konsumen di kalangan mahasiswa,
mahasiswa Unsoed misalnya sebanyak 23.763 pada tahun 2005 (Kasubag Registrasi dan Stat.
Unsoed: 2005). Untuk tiap tahun mahasiswa yang melakukan penelitian dari jumlah tersebut
sebanyak 10 %. Jadi rasio antara biro jasa analisis data dengan jumlah konsumen mahasiswa adalah
5 : 2.376. Rasio ini menunjukan keterbatasan jumlah biro analisis data yang mengakomodir
kebutuhan konsumen. Dengan demikian, perlu didirikan biro jasa analisis baru.
Starcom Biro Jasa Analisis data adalah salah satu biro jasa yang baru didirikan pada bulan
Februari dan mulai beroperasi pada bulan april 2006. Jenis pelayanan yang ditawarkan adalah
konsultasi analisis data dan jasa analisis data. Sampai saat ini tercatat 10 (sepuluh) pesanan jasa
analisis data telah dilayani dan 17 jasa konsultasi. Harga yang ditetapkan berdasarkan hasil survey
dengan mempertimbangkan harga yang umum di Semarang, Yogyakarta dan khususnya di
Purwokerto. Sebagai daya tarik selama soft opening terhitung dari bulan April sampai juni 2006
ditetapkan harga promosi untuk jasa analisis data sebesar Rp. 35.000,00 dan untuk jasa konsultasi
gratis. Kemudian untuk bulan berikutnya harga pesanan analisis data ditetapkan Rp 50.000,00 dan
harga jasa konsultasi disesuaikan dengan kondisi.
Kata kunci : Analisis Data, Jasa Analisis

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 673

BISNIS " KENTANG MUSTOFA" BERBASIS SYARIAH


Dwi Endang Rosilawati, Rolly Maulana, Yunita Rahmawati, Kuny Fatihatul Jauriyah, Tisa Selma
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Abstrak

Urgensi bisnis tidak dapat dipandang sebelah mata . Bisnis selalu memegang peranan vital
dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Hal ini pun masih berlaku di era kehidupan kita. Bahkan
saat ini dirasakan menjadi sangat penting ketika angka penganguran semakin melejit. Seiring dengan
berkembangnya syiar Islam, tumbuh keinginan dari kaum muslimin untuk melaksanakan aktivitasnya
sesuai dengan khitab syarI, termasuk dalam berbisnis. Al-Quran telah meletakkan pondasi nilai-nilai
normatif yang sangat komprehensif yang memberikan petunjuk bagi seorang muslim dalam perilaku
bisnis. Sistem yang baik tidaklah cukup untuk memenuhi kriteria bisnis yang baik, perlu juga
didukung oleh produk yang tepat, dan manajemen yang baik. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
menganalisa bisnis berbasis syariah tersebut pada skala mikro melalui bisnis Kentang Mustofa
Evaluasi Bisnis Kentang Musthofa Berbasis Syariah menggunakan model konseptual yang menitik
beratkan evaluasi pada 3 aspek bisnis, yaitu evaluasi aspek pasar, aspek syariah, dan aspek
keuangan.
Evaluasi aspek pasar menunjukan bahwa Kentang Mustofa memiliki pasar tingkat ekonomi
menengah atas. Selain itu, harga yang dipatok pada bisnis ini dapat menyaingi kompetitor sejenis
lainnya. Adapun perolehan data dan angka pada evaluasi ini, diperoleh dari penyebaran kuosioner di
kampus STT Telkom. Hasil evaluasi keuangan bisnis Kentang Mustofa, dalam jangka waktu empat
bulan, belum mencapai BEP. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh aktivitas penjualan dua bulan terakhir
yang tidak produktif. Direncanakan Kentang Mustofa akan beredar di pasaran kembali setelah proses
sertifikasi selesai. Dalam perspektif syariah, bisnis ini tidak menyimpang dari hukum-hukum islam.
Namun, perlu ditanamkan konsistensi syariah dalam perkembangannya dikemudianhari.
Kata kunci : kentang Mustofa, Bisnis, Berbasis Syariah

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 674

BONEKA LILIN AROMA TERAPI


Yusuf Rizali,Hendri Tri Sopian,Fadhila ReinamorA,Sulikah,Dewi Nurna Wahyuniningsih
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Lilin adalah benda yang fungsinya untuk penerangan, dengan cara dibakar. Fungsi lilin tidak
hanya sebagai alat penerangan, namun dapat berkembang menjadi suatu hiasan. Salah satunya
dengan cara lilin dibentuk dan diukir sehingga menjadi boneka lilin yang cantik dan sebagai nilai
tambah, diberikan aroma terapi yang akan tercium saat lilin tersebut dibakar. Kehidupan masyarakat
yang semakin berkembang, sering menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh mereka. Salah
satu dampak tersebut adalah banyak mengalami kelelahan baik pada tubuh maupun pikiran (stres).
Dengan adanya lilin aroma terapi, masyarakat dapat menenangkan pikiran dan menghilangkan
kepenatan tanpa harus pergi ke tempat-tempat relaksasi yang tentunya membutuhkan biaya dan
waktu yang tidak sedikit.
Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa dapat mengembangkan jiwa kreativitas dan
kewirusahaan dan juga meningkatkan nilai guna atau kualitas lilin dari segi estetika dan kesehatan.
Produk lilin aroma terapi ini berupa produk lilin yang telah dicampur dengan sari bunga dan buah
dalam bentuk pewangi khusus lilin sehingga menimbulkan aroma apabila dibakar. Lilin kemudian
dibentuk menjadi sebuah boneka. Alat dan bahan yang dibutuhkan diperoleh dari toko bahan kimia
dan toko peralatan terdekat yang ada di kota Bogor.
Produk boneka lilin aroma terapi ini ditujukan untuk semua kalangan masyarakat agar mereka
mendapatkan manfaat dari adanya lilin aroma terapi ini. Pada tahap awal, produk akan dipasarkan
secara khusus di daerah Bogor dan area kampus dengan menggunakan bantuan mitra usaha dan
pameran - pameran. Untuk selanjutnya produk ini akan dipasarkan di luar kawasan Bogor sehingga
keuntungan yang diperoleh juga semakin besar dan juga pengenalan terhadap produk ini akan
semakin luas.
Kata kunci : Boneka, Lilin, Aroma Terapi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 675

BOOK WITH NATURAL BOOK


Abstrak

Hariatun Kusyunarti Saptasari dkk


Inst. Pertanian Bogor

Dengan kemajuan teknologi pada saat ini, kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang
serba praktis telah terpenuhi. Akan tetapi suatu saat manusia akan mencapai titik jenuh terhadap
produk-produk yang hanya bersifat praktis tanpa mengandung nilai seni tersebut. Akibatnya lambat
laun mereka akan kembali memanfaatkan produk-produk dari alam karena berkesan alami,
tradisional, unik, dan bernilai seni tinggi. Book with natural cover adalah suatu produk baru yang
memanfaatkan daun-daun kering, bunga kering, kertas bekas, serta bendabenda lain yang berasal
dari alam ataupun benda sisa yang sudah tidak digunakan lagi dan mempunyai sesuatu yang unik,
artistik. Produk ini tidak hanya mudah dibuat, tapi juga dapat meningkatkan pendapatan karena
dengan
bahan yang diperoleh dari alam dan memanfaatkan barang bekas yang mudah didapat maka
keuntungan yang diperoleh dari hasil berwirausaha ini sangatlah bagus dan menjanjikan. Tujuan dari
kegiatan ini untuk meningkatkan nilai ekonomi dari bahan-bahan alami dan limbah atau sampah yang
sudah tidak terpakai lagi, seperti : bijian kering, daun kering, kertas bekas. Bahan baku Book With
Natural Cover ini terdiri dari bahan-bahan alami maupun nonalami yaitu biji-bijian kering, sampul
plastik, penjilid buku (spiral), dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dengan cara
membeli maupun mencari/mengumpulkan dari lingkungan sekitar. Hasil yang diperoleh dari kegiatan
ini berupa buku dengan sampul dihiasi biji-bijian, bunga kering, daun kering dan bahan alami lain.
Buku ini dapat digunakan sebagai diary, agenda, maupun catatan kuliah. Selain itu buku ini dapat
digunakan sebagai souvenir.
Oleh karena itu kegiatan ini baik untuk dilaksanakan karena dapat memanfaatkan sampah organik
maupun anorganik yang sudah tidak terpakai dan dapat meningkatkan nilai benda tersebut sehingga
produk ini banyak diminati konsumen. Selain itu kegiatan ini dapat juga dikatakan kegiatan
pemanfaatan limbah padat.
Kata kunci : cover, natural, buku

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 676

BREAKFAST CEREAL SHIITAKE SEBAGAI MAKANAN KESEHATAN (HEALTH


FOOD) ANTI KANKER UNTUK MEMBUKA PELUANG USAHA BARU
Nira Pusta H,Aris Priyanto,Vita Nindya H
Teknologi Industri Pertanian Univ. Brawijaya Malang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 677

BUKU KLIPING ARTIKEL SEBAGAI WAHANA WIRAUSAHA BARU


Abstrak

Siti Mubarokah,Murtyas Galuh Danawati,Hanik Tri Wilujeng,Faiq Ahmadin


Sosial Ekonomi Univ. Negeri Malang

Perdagangan artikel ini merupakan penjualan berbagai macam artikel yang disusun sesuai
dengan tema dan judul masing-masing artikel. Artikel ini dapat berasal dari majalah, koran, internet
dan media masa lainnya, sehingga program ini memiliki peluang bisnis yang tinggi. Di kota Malang
yang memiliki predikat sebagai kota pendidikan, Malang memiliki lebih dari 40 perguruan tinggi, selain
itu terdapat beberapa lembaga pendidikan yang memungkinkan membutuhkan kliping yaitu tingkat
SLTP dan SMU dengan jumlah 230 lembaga.
Tujuan utama program ini adalah untuk memanfaatkan media cetak bekas menjadi suatu
bahan yang bermanfaat bagi pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan tujuan
khusus dari program ini adalah menambah nilai pada barang bekas untuk dijadikan barang bisnis,
menambah kreatifitas pengusaha artikel dan sebagai peluang usaha atau berbisnis.
Metode pelaksanaan Program Kreativitas ini melalui beberapa prosedural yaitu: konsultasi dengan
pembimbing mengenai proposal, membuat rancangan sistem dari program, mendesain tempat
penyusunan artikel untuk menghindari kerusakan dan untuk kerapian pada masing-masing artikel,
menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan, melakukan pembendelan, evaluasi program
membuat laporan dan menyusun rencana tindak lanjut.
Proses pemasaran melalui beberapa tindakan yaitu; membuat produk yang berupa buku
kliping yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian konsumen, mematok harga
artikel dari internet sebesar Rp 700,-per lembar artikel dan Rp 300,-per artikel dari media cetak,
membuka outlet penjualan ditempat konsumen beraktifitas yaitu di Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang, melakukan promosi dengan cara penyebaran pamflet dan membuat situs di internet
Selama kurang lebih dua bulan ini team kami berhasil mengemas sebanyak 100 judul artikel dari
internet dan sebanyak 150 judul dari media cetak bekas. Berdasarkan tindakan yang kami lakukan
jumlah artikel yang telah laku untuk artikel dari internet sebanyak 70 lembar dan artikel dari media
cetak bekas sebanyak 30 judul
Kata kunci : Kliping, Artikel, Wirausaha

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 678

BUNGA SEDAP MALAM (POLIANTHES TUBEROSE L.) SEBAGAI PENDETEKSI


(BIODETEKTOR) AWAL PEWARNA MAKANAN

Abstrak

Dhiani Dyahjatmayanti, Purwati, dan Umi Hartatik


PS Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Teknologi Industri Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Pewarna merupakan bahan yang sangat berpengaruh terhadap penampakan produk dan
daya tarik konsumen. Pewarna makanan yang digunakan oleh suatu perusahaan sulit untuk dideteksi
secara langsung. Umumnya untuk mendeteksi pewarna digunakan analisis skala laboratorium,
sehingga sulit dilakukan. Untuk itu, sangat diperlukan alat atau bahan yang dapat mendeteksi
pewarna makanan yang mudah dilakukan dan murah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji
peluang penggunaan bunga sedap malam (Polianthes tuberose L.) sebagai pendeteksi (biodetektor)
awal pewarna makanan, serta mengkaji karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan pewarna oleh bunga. Metode penelitian yang dilakukan adalah karakterisasi bunga dan
pewarna, serta pengkajian mekanisme dan penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan
pewarna oleh bunga sedap malam. Faktor-faktor tersebut diketahui dengan melakukan pengukuran
terhadap waktu naiknya larutan pewarna, laju penyerapan larutan pewarna, perubahan konsentrasi
setelah pencelupan, intensitas warna yang terbentuk, kandungan logam, kelarutan, dan pengaruh
bobot molekul Bunga sedap malam berpeluang untuk menjadi biodetektor pewarna makanan.
Mekanisme naiknya pewarna pada bunga disebabkan oleh transpirasi, absorbsi, respirasi, dan
potensial air. Pewarna dapat naik pada bunga karena beberapa proses yang terjadi pada jaringan
pengangkut, yaitu kapilaritas, kohesi, difusi, dan osmosis. Larutan pewarna dengan konsentrasi 0.8
gram/liter mempunyai waktu naik tercepat. Konsentrasi larutan sisa menjadi lebih rendah
dibandingkan konsentrasi larutan awal. Konsentrasi dan lama waktu pencelupan tidak mempengaruhi
nilai intensitas warna yang terbentuk pada mahkota bunga. Kandungan logam mercury dan arsenic
dari pewarna nonmakanan (Rhodamin B) lebih besar daripada pewarna makanan (Sunset Yellow).
Kelarutan pewarna makanan dalam air lebih tinggi daripada pewarnanonmakanan. Penyerapan
pewarna oleh bunga tidak dipengaruhi oleh bobot molekul pewarna.
Kata kunci : pewarna makanan, biodetektor, bunga sedap malam

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 679

CAKE RUMPUT LAUT (EUCHEMA CATONII) SEBAGAI PENINGKATAN


KEBUTUHAN SERAT MASYARAKAT SERAT MASYARAKAT DENGAN HARGA
TERJANGKAU
Muchamad Hamdani ,Marya Ulfah,Afid Ihsanul Khotami,Nurul Fadly, Faisal Jamaludin Tabali
Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Cake rumput laut merupakan salah satu contoh diversifikasi produk perairan di mana produk
ini belum dikenal di kalangan masyarakat luas. Produk ini merupakan modifikasi dari produk
sebelumnya yaitu cake dengan berbagai bahan dasar, tetapi cake rumput laut ini memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan cake lain, diantaranya dari segi penampakan cake rumput laut
memiliki bentuk yang lebih padat sehingga akan lebih cepat membuat kenyang. Selama ini, bahan
baku untuk pembuatan cake rumput laut di pasaran menggunakan bahan dasar dari produk terestrial
seperti nenas dan ubi, namun cake rumput laut hadir sebagai cake dengan bahan dasar dari rumput
laut yang mempunyai kandungan serat yang sangat tinggi.
Rumput laut Euchema cottonii sebagai substitusi dari bahan dasar cake yang lain, selain
dapat meningkatkan nilai ekonomis dari rumput laut tersebut juga dapat menjadi makanan alternatif
bagi masyarakat dalam mengkonsumsi makanan kaya serat.. Oleh karenanya perlu dilakukan
pengembangan lebih lanjut mengenai formulasi, pengemasan dan strategi pemasaran yang lebih
baik. Sehingga nilai fungsi kewirausahaan produk ini, dapat dilakukan baik skala rumah tangga
maupun skala industri besar.
Dari hasil penjualan selama satu periode produksi diperoleh keuntungan bersih sebesar Rp.
324.000,00 Laporan Laba Rugi Usaha Cake Rumput Laut (terlampir). Pemasaran secara umum yang
dilakukan terhitung cukup baik untuk memasarkan produk. Penjualan secara langsung atau direct
selling dirasakan cukup berjalan efektif. Dan penjualan secara kemitraan di warung-warung dengan
sistim konsinyasi berjalan cukup optimal untuk diterapkan.
Kata kunci : Rumput Laut(Eucheuma cottonii), Serat, Cake, Pemasaran, Laba-rugi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 680

CARAMEL COCONUT GINGER


Abstrak

Elisabet Yoseka dkk


Poltek Negeri Pertanian Lampung

Masyarakat Indonesia terdiri atas banyak suku (etnik), umumnya telah mengenal dan
memanfaatkan jahe seperti bahan campuran bahan makanan,minuman, kosmetik, parfum, dan lainlain. Kebutuhan komoditas jahe untuk bahan baku industri meningkat terus. Dari jahe dapat dibuat
berbagai produk yang sangat bermanfaat, ragam bentuk hasil olahannya antara lain berupa simplisia,
oleoresin, minyak atsiri dan serbuk. Oleoresin merupakan campuran resin dan minyak atsiri yang
diperoleh dari ekstraksi dengan pelarut organik. Jahe mengandung resin yang cukup tinggi sehingga
bisa dibuat sebagai oleoresin. Jahe ( Zingiber officinale rose) ditinjau dari segi umur dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jahe segar tua dan jahe segar muda. Salah satu pengolahan jahe
yang dapat dikembangkan adalah Caramel Coconut Zinger (makanan ringan dengan rasa jahe)
dengan kombinasi kelapa dan gula. Kegiatan program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk
meningkatkan kreativitas, mengembangkan kemandirian dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
serta meningkatkan pemanfaatan jahe sebagai produk makanan. Dalam pelaksanaan program
ini,produk yang dihasilkan memiliki warna coklat tua, tekstur menyatu, kristal yang terbentuk agak
keras, rasa manis dan sedikit pedas serta aroma khas jahe. Adapun Permasalahan yang dihadapi
dalam pembuatan caramel coconut zinger adalah saat penyangraian kelapa dan jahe. Apabila saat
penyangraian kelapa dan jahe tidak kering akan menghasilkan produk yang tidak renyah dan tidak
membentuk kristal. Usaha yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan
perbaikan proses dengan penggunaan api kecil dan harus diaduk terus-menerus, sehingga tidak
terjadi penggumpalan / tidak lengket di wajan.
Kata kunci : Jahe, Oleoresin, Atsiri

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 681

CINCAU JELLY RASA ANEKA BUAH (STRAWBERRY, COKLAT, JERUK,


ANGGUR)
Yossy Renggo Wardhani, Fauzan Wuryanto, Irwan Darmawan, Triatma, Shinta Widyaning C
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Daun cincau memilki banyak faedah diantaranya adalah berfungsi sebagai minuman
kesehatan dan dapat dijadikan bahan komersil yang menghasilkan keuntungan. Dari berbagai literatur
disebutkan bahwa kandungan kalori cincau cukup besar sekitar 1200 cal. Atas dasar pertimbangan
nilai komersil, cincau dapat dijadikan sebagai variatif makanan yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia dari segi harga dan rasa. Poppy Jelly hadir dalam bentuk pangan komersil
dengan tidak meninggalkan aspek kesehatan dan keamanan pangan. Dengan rasa buah, poppy jelly
muncul dalam wajah baru produk cincau mulai dari proses pembuatan hingga produk kemasan yang
dipasarkan.
Tujuan pembuatan Poppy Jelly adalah menambah variasi makanan yang baik untuk dikonumsi
anak-anak, dengan tujuan segmentasi awal pemasaran adalah anak sekolah dan dapat menjalankan
kegiatan PKM dengan baik dan lancar. Produksi PKM yang dilakukan selama lima bulan memilki
harapan/output yaitu memaksimalkan kemampuan berwirausaha dengan kapasitas ilmu yang dimiliki
dan masyarakat mulai mengenal produk cincau yang dapat dijual dalam bentuk cup sehingga dapat
dengan mudah dibawa dan ditaruh kembali bila tidak sedang diminum, selain itu aspek terpenting
adalah kehigienesan produk, karena mengingat tujuan awal pembuatan awal produk adalah
menimalisasi adanya bakteri yang dapat merusak produk, sehingga pada kenyataan di lapangan
produk dapat bertahan hingga 3-4 minggu pada suhu yang relatif sejuk. Proses produksi yang
berlangsung selama lima bulan dengan dua periode produksi, telah selesai dilaksanakan dan memiliki
banyak kekurangan dan kelebihan. Adapan kelebihan yang ada adalah terjualnya produk dengan
baik. Kekurangan yang dimilki adalah belum tercapainya pemasaran pada target segmentasi awal
pasar yaitu anak sekolah karena belum ditemukan formulasi khusus yang baik dan aman untuk
dikonsumsi anak-anak, selain terhambat faktor teknis, birokrasi yang melilit dan memperlambat
proses audit kepada Badan Pangan yang terkait.
Produk yang terjual hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa kebanyakan sehingga nilai
penjualan yang didapatkan belum berasal dari konsumen awal. Atas dasar hal ini maka belum dapat
dilakukan tes organoleptik lebih lanjut dikarenakan belum mampu mengukur resiko yang diakibatkan
dari produk cincau yang belum mendapatkan audit dan monitoring. Poppy Jelly merupakan produk
potensial namun perlu diperhatikan aspek lain yang mendukung dan mempertimbangkan kelemahan
dalam melihat keamanan pangan yang dikonsumsi.
Kata kunci : Cincau, Jelly, Aneka Buah

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 682

COFFEALERIA (WIRAUSAHAWAN BARU MINUMAN STAMINA ALAMIYAH


DARI KOPI DAN MAHKOTA DEWA)
M. Sazali Aziz dkk
Poltek Negeri Pertanian Lampung

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 683

CONVEYOR TOASTER MULTIFUNGSI

Abstrak

Ery Puspiartono, Hidayat Dwi Amri, Pebrian Zezi, Soesanto


PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik , Universitas Indonesia, Kota Depok
Teknik Mesin Univ. Indonesia

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini mendorong bidang ilmu teknik untuk
terus melakukan penyempurnaan dari segi produktivitas, kreativitas, dan efektivitas.Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah merencanakan, menghitung, mendesain dan membuat conveyor
toaster multifungsi yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh kalangan
restoran / rumah makan yang membutuhkan kapasitas tinggi dalam waktu yang cepat. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada kalangan restoran / rumah makan agar mendapat
penyediaan toaster multifungsi yang aman, murah dan hemat listrik. Hasil akhir dari penelitian ini
adalah model desain conveyor toaster multifungsi dengan kapasitas tinggi, kebutuhan daya listrik
yang tidak terlalu besar (sesuai peralatan listrik standar di Indonesia) dengan harga yang kompetitif,
dengan dimensi panjang x lebar x tinggi = 700 x 350 x 350 mm.
Kata kunci : merencanakan, mendesain, efektif, efisien dan kontribusi.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 684

DAYA ANTIOKSIDAN DAN EKSTRAK TUMBUHAN MENIRAN (PHYLLANTHUS


NIRURI LINN), DAUN SENDOK (PLANTAGO MAJOR LINN) DAN SOM JAWA
(TALINUM PANICULATUM(JACK) GAERTN) DENGAN METODE TIOSINAT
DAN DPPH
Yudi Prayudi Herdiana, Rita Febrianti, Rahma Juwita Zamri, Maxima Heronimus Siman, Gurif
Pangudiharto
Kimia Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Ketersediaan sumber daya hayati Indonesia sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara
optimal. Hal ini memungkinkan dilakukannya pencarian antioksidan alami. Senyawa yang terkandung
dalam Meniran, Daun Sendok dan Som Jawa adalah senyawa polifenol (Depkes, 2001) sehingga
diperkirakan tanaman tersebut juga mempunyai aktivitas antioksidan yang juga berkaitan erat dengan
khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan.
Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi (Schuler,
1990). Metode penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tahap ekstraksi, dan tahap
analisa kimia (uji fitokimia, penetapan kadar air, penetapan kadar abu, penetapan rendemen ekstrak,
dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan tiosianat). Som jawa mengandung alkaloid,
saponin, triterpenoid, flavonoid, dan tanin. Meniran positif mengandung alkaloid, saponin, flavonoid,
dan tanin. Daun sendok mengandung alkaloid, saponin, dan tanin. Rerata kadar air dari meniran
adalah 6.76%, kadar air daun sendok 6.86%, dan som jawa sebesar 6.56%. Rerata kadar abu dari
meniran sebesar 6.90%, som jawa sebesar 13.52%, dan kadar abu dari daun sendok adalah 10.55%.
Uji aktivitas antioksidan rata-rata terhadap ekstrak meniran, daun sendok, dan som jawa
menunjukkan IC50 tertinggi pada ekstrak meniran. Semakin besar nilai IC50 suatu sampel maka
konsentrasi sampel yang diperlukan untuk menghambat 50% aktivitas radikal bebas akan semakin
besar pula.
Kata kunci : antioksidan; DPPH; tiosianat

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 685

DESAIN DAN PEMASARAN BU PEDAS (BUKU PEDOMAN AREA SURABAYA)


UNTUK MAHASISWA PENDATANG DARI LUAR SUERABAYA
Abstrak

Dhyka Bagus Permana dkk


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

Mewujudkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh Mahasiswa Pendatang dari Luar
Surabaya dalam bentuk buku yang diberi nama Bu Pedas (Buku Pedoman Area
Surabaya).Menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan bermanfaat dengan harga yang
terjangkau.
Target market Bu Pedas adalah Mahasiswa Pendatang dari Luar Surabaya pada beberapa
Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Surabaya, terutama mahasiswa baru yang baru lulus
SMA. Perguruan Tinggi tersebut antara lain STIE Perbanas Surabaya, Universitas Airlangga,
Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Surabaya, dan
Universitas 17 Agustus 1945.
Secara umum Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan ( PKMK ) Desain dan Pemasaran
Bu Pedas ( Buku Pedoman Area Surabaya ) untuk Mahasiswa Pendatang dari Luar Surabaya dapat
terlaksana dengan baik. Saat ini kami tinggal menunggu bagaimana pasar merespon produk Bu Pedas
yang akan kami luncurkan Bulan Agustus 2006. Kami optimis produk ini akan laku di pasaran melihat
kebutuhan akan produk ini yang cukup tinggi. Nantinya program kewirausahaan ini akan terus
berkelanjutan dengan menggunakan dana yang ada dari perolehan profit atas penjualan buku.
Kata kunci : buku pedoman, area surabaya.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 686

DESIN RUANG PENGERING PADA ALAT SPRAY DRYING


Abstrak

Idam Bariyanto, Handoko Utama, Harry Juanda, Hendra Surya K, I Made Arya J
Teknik Mesin Univ. Indonesia

Kebutuhan masyarakat akan konsumsi susu semakin hari semakin meningkat. Susu yang
dikonsumsi oleh masyarakat pada awalnya adalah susu cair murni dan kemudian terus dikembangkan
menjadi bentuk bubuk. Untuk menghasilkan susu bubuk, biasanya produsen susu bubuk
mendapatkan susu murni dari para peternak sapi perah. Jadi para peternak sapi perah sangat
bergantung pada para produsen susu bubuk untuk menjual susu yang yang dihasilkan. Apabila
produsen susu akan mengurangi produksi susu bubuk yang maka otomatis produsen susu bubuk
akan mengurangi pembelian susu murni dari para peternak sapi. Apabila hal ini terjadi maka para
peternak sapi tidak dapat menjual semua susu murninya. Karena disebabkan oleh hal inilah maka
kelompok kami membuat alat Spray Drying untuk mengeringkan susu cair menjadi susu bubuk
sehingga para peternak sapi dapat memproduksi susu bubuk sendiri. Komponen yang di desain pada
penelitian ini adalah ruang pengering dengan tambahan rotary atomizer, blower, dan heater. Secara
keseluruhan alat ini mesih memerlukan alat tambahan : cyclone dan instalasi pipa pipa.
Kata kunci : spray drying, ruang pengering, susu bubuk, rotary atomizer

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 687

DIGITAL IMAGING AND VIDEO CENTRE (DIV-C)


Nunus Subardiyono, Yuniarty Randiniaty, Ratna Sari, Irawan Adi Putranto, Radita Novan Dipayana
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Membuat suatu usaha yang melayani jasa digitalisasi gambar dan video atau Sebaliknya dan
dapat menjadikan usaha jasa ini sebagai alternatif ekonomis untuk para konsumen, khususnya
mahasiswa ataupun masyarakat pada umumnya yang ingin menggunakan jasa digitalisasi
gambar dan video.
Sasaran utama Digital Imaging and Studio Center ini adalah para mahasiswa di lingkungan
kampus IPB Dramaga, masyarakat umum, lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan di daerah
Bogor dan sekitarnya. Media yang akan digunakan untuk promosi melalui pamflet, spanduk, iklan di
media cetak kampus dan internet (seperti iklan pop up). Sebelum dilepaskan ke pasar, produk dan
jasa yang ditawarkan akan dilakukan uji coba dengan melakukan promosi dengan diskon tarif untuk
10 hari pertama. Jika hal ini sukses berarti produk dan jasa yang ditawarkan usaha ini diterima
konsumen. Pada saat masa promosi ini akan dilakukan survey mengenai hal hal yang penting,
seperti: tarif, mutu produk dan jasa, dll yang menyangkut kesukseskan usaha komersial ini.
Dengan adanya usaha ini, menjadikan salah satu alternative ekonomis bagi para konsumen dan
khususnya bagi mahasiswa yang menjalankan usaha ini. Dan dikemudian hari diharapkan usaha ini
dapat bermanfaat.
Kata kunci : imaging, video

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 688

DIVERFIKASI JAM PISANG RAJA SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN


EKSSISTENSI BUAH LOKAL
Nurrokhmi Puspandari,Dwi Larasatie Nurfibri,Fadhilla Sophiana
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 689

ES DEGAN DALAM KEMASAN SEBAGAI PELUANG USAHA BARU MELALUI


DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN KELAPA
Abstrak

Auditya Bisma dkk


Univ. Brawijaya Malang

Indonesia adalah salah satu negara agraris yang memiliki banyak sekali potensi tumbuhan
tropis. Salah satunya adalah kelapa yang melimpah jumlahnya. Sebagai salah satu komoditas sumber
daya alam, kelapa sudah banyak dikembangkan menjadi produk-produk olahan yang sangat variatif.
Akan tetapi, variatif saja tidak cukup dalam melakukan perancangan dan pengembangan produk.
Masih dibutuhkan lagi aspek inovatif agar suatu produk dapat dikatakan memiliki terobosan baru dan
semakin berdaya saing dalam pemasarannya. Dari segi inovatifnya tadi, diharapkan pula pengolahan
kelapa juga dapat memberikan alternatif baru bagi tumbuhnya suatu unit usaha baru. Melalui
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini diharapkan diperoleh suatu alternatif baru
yang aplikatif dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis buah kelapa.Salah satu alternatif
pengolahan kelapa (kelapa muda) yang memiliki nilai inovasi yaitu dengan membuatnya menjadi es
degan dalam kemasan. Dikatakan memiliki nilai inovasi karena dari segi kemasan sudah jauh berbeda
dengan konsep es degan selama ini. Selain itu, konsep es degan dalam kemasan ini juga memiliki
banyak keunggulan yaitu praktis, awet, dan lebih higienis.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang bersifat deskriptif yang
kemudian dilanjutkan dengan praktek secara mandiri di Laboratorium Rekayasa dan Proses Produksi,
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang
selama kurun waktu antara Bulan Februari 2006-Juni 2006. Proses produksi dalam program
Kreativitas Mahasiswa ini terdiri dari instrumen alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan adalah
ember plastik, kain flanel, botol, kain, timbangan, gelas ukur, kompor, panci, pengaduk, baki, kain,
pH meter,dan juga alat pengeruk buah kelapa. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan program ini
adalah kelapa muda, gula pasir, Natrium benzoat dan asam sitrat. Untuk kemasan, yang digunakan
adalah gelas plastik transparan ukuran 220 ml serta plastik penutup gelas berlabel. Dari bahan-bahan
yang ada tersebut dibuat suatu formulasi komposisi yang menghasilkan produk dengan kualitas yang
dapat diterima oleh konsumen secara baik. Segi kewirausahaan menuntut produk ini harus dipasarkan
dan diterima oleh masyarakat. Oleh sebab itu dilakukan upaya-upaya pemasaran di antaranya di
lingkungan kampus dan juga di luar kampus melalui toko-toko dan kenalan dari pihak produsen. Dari
penjualan tersebut telah didapatkan nilai keuntungan yang layak. Sebelum pemasaran, produk telah
mengalami proses analisis biaya produksi dengan penghitungan biaya tetap, biaya variabel, dan
Harga Pokok Penjualan (HPP). Selain itu, produk juga dilakukan analisi kelayakan dengan
penghitungan Break Event Point (BEP), keuntungan, dan Pay Back Period (PBP). Dilakukan pula
penghitungan aliran Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI). Dari analisis keuangan di
atas dapat dikatakan produk ini layak produksi dan mampu memberi keutungan yang layak.
Mengingat prospek yang cukup baik dari produk ini terhadap pasar yang ada dan pengembangan
sentra usaha kecil menegah di kota Malang yang cukup potensial, tindak lanjut yang
direkomendasikan adalah dengan membuat sistem manajemen yang lebih baik dan pengembangan
kerjasama dengan pemilik modal.
Kata kunci : kelapa, es degan dalam kemasan, inovatif, usaha kecil menengah

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 690

GADUNG SEBAGAI OBAT PEMBASMI HAMA PADA TANAMAN PADI

Abstrak

Yuli S Fajar, Sandy Olivia, Dede Rostamah, Hani SZ Susani, Indra Retnowati
PS Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Melihat sangat pentingnya kebutuhan pestisida oleh petani dan dengan permintaan tersebut
belum dapat memenuhi kebutuhan akan pestisida yang berkualitas dan mudah dijangkau maka
kelompok kami melakukan terobosan dengan melihat fenomena tersebut. Dan kita mengambil
gadung sebagai bahan utamanya karena dari gadung dapat dibuat pestisida organik yang aman bagi
manusia. Tanaman Gadung (Discorea hispidadennst) merupakan perdu memanjat yang tingginya
antara 5 - 10 meter. Batangnya bulat, berbulu serta berduri yang tersebar pada batang dan daun.
Daunnya adalah daun majemuk yang terdiri dari tiga helai atau lebih, berbentuk jantung dan berurat
seperti jala. Bunga tumbuhan ini terletak pada ketiak daun, tersusun dalam bulir dan berbulu. Pada
pangkal batang tumbuhan Gadung terdapat umbi yang besar dan kaku yang terletak didalam tanah .
Kulit umbi berwarna gading atau cokelat muda dan daging umbinya berwarna kuning atau putih
gading. Perbanyakan tumbuhan ini dengan menggunakan umbinya. Kandungan kimia pada tumbuhan
gadung ini yaitu dioscorine (racun), saponin, amilim, CaC2O4, antidotum, besi, kalsium, lemak,
garam, fosfat, protein dan vitamin B1. Dan bagian yang dimanfaatkan sebagai pestisida alami adalah
bagian umbinya. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan jiwa kreatifitas dan kewirausahaan
mahasiswa, meningkatkan minat masyarakat terhadap produk alami organik, memperkenalkan
produk baru dan mungkin akan mengurangi pengangguran.Metodologi yang dilakukan
adalahmenganalisa pasar, melihat aspek usaha, menganalisa aspek teknologis produk, serta
menganalisis strategi pemasaran produk dan manajemen organisasi.Hasil program PKMK ini adalah
pestisida organik yang terbuat dari ekstraksi gadung dan dapat diterima oleh masyarakat serta
mampu bersaing dengan pestisida lainnya. Dari hasil yang didapatkan kesimpulan bahwa masyarakat
dapat menerima pestisida alami ekstraksi gadung dan itu telah ada di berbagai daerah seperti terkutip
dalam Lampung pos 2 Maret 2005 disamping itu dari pihak dinas pertanian dan kehutanan juga
sudah merekomendasikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya survei pada masyarakat di daerah
Purwakarta Jawa Barat kebanyakan petani disana telah menggunakan gadung sebagai pestisida alami.
Kata kunci : gadung, Discorea hispidadenns, pestisida organik,

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 691

INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS BENGKUANG

Abstrak

Widia Alina,Chytra Bertdiana Ersa, Desi Fitrianti, Apriyanti, Rini Lestari


PS Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang
Univ. Andalas Padang

Bengkuang merupakan sumber daya alam yang potensial di kota Padang. Akan tetapi
pemanfaatan bingkuang selama ini hanya sebatas sebagai buah segar. Padahal bengkuang memiliki
prospek pengembangan yang sangat luas, baik dalam bentuk makanan, minuman, kosmetika maupun
souvenir. Oleh karena itu dilakukan pengolahan bengkuang yang bertujuan memanfaatkan sumber
daya alam yang tersedia menjadi produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Kegiatan ini
diawali dengan pencarian literatur dan informasi mengenai pengolahan makanan dan minuman serta
hasil pertanian bengkuang di kota Padang. Kemudian dilakukan persiapan, tahap produksi dan tahap
pemasaran.
Selama kegiatan juga telah diperoleh izin Depkes untuk produk dodol, kerupuk dan nata
bengkuang dengan nomor izin kemasan plastik P IRT No. 214137101315 dan kemasan kertas : P IRT
No. 314137102315. Juga telah diadakan pertemuan untuk membahas mengenai kerjasama
pemasaran dengan DEKRANAS, kerjasama dengan Dinas Perindustrian kota Padang dalam hal
penyuluhan kepada petani bengkuang untuk dapat memproduksi aneka olahan bengkuang dan PKMK
Bengkuang sebagai pemasaran serta pertukaran informasi mengenai teknologi perbaikan produk dari
Badan Riset dan Standarisasi Industri dan Perdagangan (BARISTAND INDAG). Dari pelaksanaan
program ini selama 3 bulan diperoleh hasil penjualan sebesar Rp.1.050.900, dengan keuntungan
sebesar 51,06% dari modal bergerak. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bengkuang memiliki prospek
yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut
Kata kunci : bengkuang, kerupuk, dodol, nata de pachy.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 692

KERAJINAN TAPIS LAMPUNG DALAM KREASI LAMPU HIAS UNTUK


MELESTARIKAN BUDAYA LAMPUNG
Abstrak

Mediya Destalia dkk


Univ. Lampung

Salah satu produk unggulan industri pengolahan adalah industri kerajinan tapis, yang
merupakan salah satu produk budaya yang awal penggunaannya terbatas pada acara-acara adat dan
hanya dipakai souvenir semakin meluas saat ini, tidak hanya terbatas pada kain sarung saja, tetapi
jiga dapat dijadikan kerajianan lampu hias. Kerajinan ini juga dapat digunakan sebagai sarana
pelestarisn budaya lampung. Tujuan dari program ini adalah untuk melestarikan dan
mengembangkan kesenian tapis yang merupakan budaya khas lampung, juga mengenalkannya ke
dunia luar. Melihat banyaknya peluang bisnis yang tersedia, maka kreasi tapis dalam bentuk lampu
hias ini dapat menjadi sebuah alternative bisnis, di mana dapat membangkitkan kembali pasar tapis di
mata umum (Indonesia). Selain itu, usaha ini mampu membuka lapangan usaha bagi para pengrajin
sendiri serta merangsang mereka untuk terus berkembang. Hingga saat ini, produk yang kami
tawarkan dapat diterima oleh pasar dan memiliki peluang yang besar untuk bisa terus berkembang.
Kata kunci : Tapis, Lampu Hias, Budaya Lampung

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 693

KERIPIK KULIT BIJI KEDELAI BERSERAT TINGGI SEBAGAI ALTERNATIF


DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN DALAM UPAYA MENCIPTAKAN
PROSPEK WIRAUSAHA BARU
Teguh Prakoso dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 694

KOLDING (KOTAK DINGIN) SEBAGAI MAKANAN KHAS SUMATERA UTARA


Agresta Priatama dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 695

KOMERSIALISASI SIRUP WORTEL SEBAGAI USAHA DIVERSIFIKASI


PANGAN SUMBER PROVITAMIN A
Yulina Eva Riany, Sinta Susanto Putri, Indria Lenny Syafitri, Novika Tri Afianti, Lia Riawanti, Suciaty
Anggrani
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Wortel hanya dikenal oleh masyarakat sebagai sayuran untuk membuat sayur sop, bahan
isian pastel, risoles, dan jenis makanan lainnya. Bentuk olahan wortel yang beredar di masyarakat
hanya dalam jumlah yang terbatas walaupun penelitian dalam rangka menciptakan produk dengan
memanfaatkan wortel dilakukan dan menghasilkan beragam produk namun tidak dijadikan usaha dan
dipasarkan. Sirup wortel yang kaya provitamin A adalah salah satu produk olahan wortel yang sangat
berpotensi untuk dikembangkan dan dipasarkan dengan harga yang ekonomis di pasaran. Karena
selain sirup wortel kaya akan provitamin A,
Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan wortel sebagai sumber provitamin A serta
mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa sebagai sarana pembelajaran model industri
pangan skala rumah tangga. Pengolahan wortel menjadi sirup juga hanya memerlukan sedikit
keterampilan dan pengalaman.
Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari produksi (pra produksi, produksi, pelatihan dan
produksi oleh masyarakat), pemasaran, organisasi dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan kegiatan
ini secara umum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dengan beberapa penyesuaian
khusus selama pelaksanaan.
Kata kunci : sirup, wortel, provitamin A, beta karoten.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 696

KORNET UDANG
Leni Andriani, Ratna Nuryati, Dicky M. Rahmat, Hanif Triawan Kusuma,Anne Noor Inayah
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Kornet merupakan salah satu jenis daging udang olahan yang berupa daging giling kasar
dengan tambahan bahan pengisi dan bahan pengikat serta bumbu-bumbu. Kornet umumnya dibuat
dari udang segar, dalam pembuatan kornet daging udang yang digunakan merupakan potongan
daging udang segar atau beku (yang telah memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku),
boleh dicampur dengan bagian kepala. Kornet merupakan produk yang unik, yang pada mulanya
merupakan hasil proses produk dari perusahaan ekstraksi daging udang, dimasak untuk memperoleh
larutan yang berwarna coklat dan mempunyai cita rasa yang khas. Residu pemasakan diiris-iris,
diberi garam dan nitrat, dicampur dan dimasukkan ke dalam untuk memperoleh proses sterilisasi.
Program ini bertujuan untuk menawarkan dan memasarkan produk baru (makanan siap saji) yang
berprotein tinggi dan rendah kolestrol. Selain itu juga untuk meningkatkan nilai ekonomi dari udang.
Kornet yang sudah jadi dijual ke rumah-rumah (door to door). Selain itu dijual di kelas, juga di PKM
Expo. Usaha ini mengalami beberapa kendala diantaranya harga tinggi, produk tidak tahan lama,
promosi kurang, pemasaran kurang, dan konsumen terbatas. Upaya yang telah dilakukan untuk
mengatasi kendala-kendala tersebut diantaranya dengan menjual kornet udang yang sudah digoreng
dan kerupuk aroma udang. Pada awal produksi usaha ini tidak mengalami keuntungan tetapi pada
produksi selanjutnya cukup menguntungkan walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Program ini tidak sesuai dengan perencanaan awal sehingga bisa dikatakan tidak berhasil.
Kata kunci : Kornet, udang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 697

KREASI TANAMAN MERAMBAT (FICUS REPENS) DAN TANAMAN SEMAK


(BROMELIADS SP) DALAM RANGKAIAN BENTUK ESPALIER

Abstrak

Ario A Susanto, Raden Muhajir, Peni Lestari Heru Supriyanto, Wage Rohaeni
PS Arsitektur Lanskap,Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Arsitektur Lanskap Inst. Pertanian Bogor

Kehijauan dan kesegaran suasana tidak hanya menimbulkan kesan asri, tetapi lebih jauh lagi
dapat meredam ketegangan terutama bagi masyarakat perkotaan Kegiatan ini mencoba memadukan
trend tanaman hias daun tahun 80-an (Bromeliads sp) dengan bentukan espalier dari tanaman
merambat Ficus repens yang merupakan primadona tanaman 90-an. Tanaman dolar-dolaran yang
merupakan tanaman merambat dapat dijadikan kreasi FiBro Art. Penampilan espalier ini lebih
ditekankan pada tampilan estetik, sederhana, dan mudah perawatan Kegiatan ini dapat
mengembangkan jiwa wirausaha bagi mahasiswa. Selain itu juga memberikan nilai tambah bagi
kenyamanan ruang dan memberikan alternatif bagi disain tanaman dalam ruang terbatas. Pada tahap
persiapan dilakukan koordinasi dengan Studio Pro Lanskap untuk mengetahui lebih lanjut disain
tanaman, tempat produksi dan kemungkinan penyediaan alat.
Kegiatan produksi yang dilakukan meliputi dua tahap, yaitu pembuatan disain FiBro Art dan
implementasi disain. Pembuatan disain mengalami tiga kali perubahan sesuai keadaan di lapangan
yaitu espalier nanas, cocopot (menggunakan batok kelapa), dan yang terakhir adalah tipe FiBro Art
yang merupakan produk sederhana, menarik, dan mudah perawatan..Untuk keperluan promosi
produk bentukan FiBro Art ini diadakan kerjasama dengan pihak Studio Pro Arsitektur Lanskap,
melakukan Bazar, penjualan di tempat produksi, Green Co (Kopma IPB), Agroteko, menitipkan ke Ibuibu Arisan dan melalui internet. Kegiatan ini sudah menunjukkan signal positif dilihat dari omset
penjualan dan antusiasme dalam pelatihan serta demo yang pernah dilakukan. Kegiatan ini berhasil
mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswa yang terlibat didalam proses PKMK maupun yang
membantu selama kegiatan ini berlangsung serta berhasil memberdayakan dan meningkatkan
kesejahteraan petani kecil tanaman hias secara tidak langsung.
Kata kunci : Bromeliads sp, Espalier, FiBro Art, Ficus repens.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 698

LAYANAN ELECTRIC RELOAD DALAM KAMPUS SEBAGAI SALAH SATU


SOLUSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PULSA PRA BAYAR BAGI
MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Abstrak

Pradana Wahyu Illahi,Ahmad Wildan Nuruzzaman,Rika Arrohim


Univ. Brawijaya Malang

Seiring dengan kemajuan zaman, handphone tidak lagi sebatas gengsi,tapi lebih pada fungsi
utama yaitu sebagai alat komunikasi. Termasuk bagi mahasiswa, handphone menjadi sarana untuk
menjalin komunikasi dengan teman-teman sekampus. Di sisi lain, proses mendapatkan isi ulang pulsa
dalam kampus sangat susah. Kalaupun ada kantin atau wartel dalam kampus yang menyediakan
layanan Electric Reload, dapat dipastikan harganya diatas harga normal dan seringkali pulsa yang
dibeli tidak langsung masuk dalam handphone pembeli. Untuk mengatasi kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan pulsa pra bayar bagi Mahasiswa Universitas Brawijaya maka dirumuskan suatu layanan
yaitu Brawijaya Electric Reload. Program ini bertujuan untuk mempermudah Mahasiswa UNIBRAW
dalam memperoleh pulsa prabayar sehingga dapat menghemat waktu dan biaya, menjadi solusi
sekaligus fasilitator dalam pemenuhan kebutuhan mahasiswa akan pulsa prabayar, mengembangkan
jiwa kemandirian dan entrepreneurship bagi pelaksana kegiatan serta menjadi sarana iklan dan
promosi bagi mahasiswa yang memiliki usaha mandiri. Keunggulan dari program ini adalah pertama,
murah, karena harganya sama dengan counter yang ada di luar kampus. Kedua, efisiensi waktu,
karena mahasiswa tidak perlu keluar kampus hanya untuk membeli pulsa. Ketiga, kemudahan, karena
apabila sudah terdaftar sebagai member, cukup melakukan permintaan Electric Reload melalui SMS
(Short Message Service). Empat, kecepatan transaksi, karena proses transaksi berjalan dalam rentang
waktu yang singkat. Untuk mengatasi permasalahan terkait dengan pulsa, beberapa operator
telekomunikasi turut membantu program ini antara lain Telkomsel, XL kita, Mtronic, dan sejumlah
grosir pulsa elektrik.
Kata kunci : Pulsa, Brawijaya Electric Reload, Murah, Cepat, Menguntungkan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 699

MEMBUKA PELUANG PEMASARAN BATIK GEDOG TUBAN DI KOTA


BANDUNG
Duwi Ismawati, Hasan Muda Afgani, Intan Vanani, Putri Rachma Permata, Wawan Tripiawan
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Abstrak

Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan sebagai kebudayaan
nasional. Perkembangan zaman yang mengarah pada era global menjadikan budaya bangsa semakin
memudar karena masyarakat berpikir bahawa budaya barat lebih baik dibandingkan budaya bangsa
sendiri. Melihat kenyataan seperti ini, maka perlu tindakaan real yang mampu mempertahankan
budaya bangsa untuk diwariskan pada generasi berukutnya. Oleh sebab itu, kami berusaha untuk
mengenalkan batik sebagai salah satu alternatif budaya daerah yang perlu untuk tetap
dikembangkan. Batik disini yang kami maksud adalah Batik Tulis Gedog Tuban. Tema ini kami ambil
sebab batik tersebut merupakan batik yang masih kental unsur budayanya dari cara pembuatan
bahan hingga menjadi produk batik dilakukan benar-benar secara tradisional. Dari kondisi-kondisi
tersebut timbul ide untuk membuka peluang usaha dengan melakukan pemasaran di sejumlah kota.
Tetapi untuk kondisi ini, kami melakukan pemasaran batik Gedog Tuban di kota Bandung sebab
keterbatasan dari kami yang saat ini berdomisili di Bandung. Dengan pemberdayaan pemakaian batik
berupa pakaian maupun aksesoris yang lain diharapkan mampu memperlihatkankan bahwa Bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beragam budaya sebagai kebanggaan bangsa.
Kata kunci : Pemasaran batik, batik gedog

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 700

MENINGKATKAN PENDAPATAN PENGRAJIN GERABAH KASONGAN


MELALUI INTERNET
I Putu Aji Segarayana dkk
Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 701

MENUMBUH KEMBANGKAN JIWA KEMANDIRIAN DAN PROFESIONALISME


MAHASISWA MELALUI KEGIATAN BERBASIS AGRIBISNIS
Parmita Sandri dkk
Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 702

MERAIH PELUANG PASAR PRODUK RENDANG TELUR ALTERNATIF


MAKANAN KHAS SUMATERA BARAT
Abstrak

Rizka Ridhayanti dkk


Univ. Andalas Padang

Rendang Telur merupakan makanan khas Alternatif Sumatera Barat. Rendang telur
merupakan makanan inovasi baru yang telah berhasil dibuat oleh masyarakat Minangkabau. Rendang
Telur berbahan baku telur dan kelapa. Program Kreativitas Mahasiswa berjudul Meraih Peluang Pasar
Rendang Telur Alternatif Makanan Khas Sumatera Barat bertujuan untuk mengetahui peluang pasar
dan kelayakan finansial rendang telur. Pelaksanaan program ini meliputi beberapa tahapan yaitu :
melakukan survey awal, pengadaan alat dan bahan, proses produksi, penetapan harga, promosi,
pendistribusian. Program ini dilaksanakan di Kota Padang, dari bulan Februari hingga Mei 2006.
Metode yang digunakan adalah survey dengan melakukan studi dokumentasi dan wawancara,
yang berguna untuk memperoleh informasi mengenai teknis produksi dan keuangan.
Dari pelaksanaan Program didapatkan hasil bahwasanya produk rendang telur memiliki
peluang pasar yang cukup luas di kota Padang, hal ini dapat dilihat dari produksi yang mencapai 55
kg, melebihi target produksi yang telah ditetapkan. Dari hasil perhitungan keuangan didapatkan laba
sebesar Rp. 123.600,- . harga Produk relatif besar disebabkan masih kecilnya skala produksi sehingga
belum efisien.
Kata kunci : Inovasi baru, Peluang pasar, Produksi, Finansial.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 703

NATA DE PASSION
Tini Sabrina Pratamaningtyas, Anfamedhiarifda, Genta Sari Luwina, Aini Aqsa Arafah, Gustia Nur Aria
M
PS S1Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

PKM ini bertujuan untuk menambah variasi produk olahan markisa, menciptakan produk kaya
provitamin A, vitamin B, dan vitamin C, memasyarakatkan produk nata de passion, mengembangkan
kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan
skala rumah tangga bagi mahasiswa dan membuka peluang bisnis pada masyarakat umum melalui
pengembangan produk nata de passion. PKM dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, GMSK,
dan Laboratorium AP4 IPB. Bahan baku pembuatan Nata de Passion adalah markisa, bakteri
Acetobacter xylinum, gula, asam asetat, air mineral dan diamonium fosfat, sedangkan alat yang
digunakan adalah juicer, kain saring, pisau, sendok, kompor gas dan baskom.
Pada proses produksi yang direncanakan sebanyak tiga kali tidak berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Nata tidak berhasil terbentuk dikarenakan kultur tidak dapat tumbuh dengan baik.
Kultur Acetobacter xylinum membutuhkan kondisi optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang
membentuk lapisan nata. Pada kedua produksi sebelumnya, kultur yang didapatkan sudah dalam
kondisi yang tidak optimum sehingga kultur sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
dikondisikan pada saat proses inokulasi. Namun produksi Nata de Passion ke-3 sedang dilaksanakan
dan berada dalam tahap inokulasi bakteri. Hasil sementara belum dapat diketahui karena proses
inokulasi tidak dapat diganggu secara teknis. Produk akan segera dipasarkan setelah proses produksi
selesai dilaksanakan. Sampai saat ini biaya yang telah dikeluarkan sebesar Rp 2.863.100,00.
Kata kunci : nata, markisa, nata de passion

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 704

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN "KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) KAKI


LIMA BAGI MAHASISWA TAMATAN POLITEKNIK NEGERI PADANG
Abstrak

Ali Afdal
Poltek Negeri Unand Padang

Program ini bermanfaat untuk melatih mahasiswa agar mau berwirausaha dengan baik,
bukan mencari lapangan kerja tapi bagaimana bisa membuka lapangan usaha sendiri salah satunya
dengan membuat usaha ayam goreng ala Kentucky.
Manfaat lain bagi masyarakat yang mempunyai tingkat perekonomian menengah ke bawah yang
semula tidak bisa menikmati Kentucky berupa ayam goreng siap saji (KFC, CFC dll), dengan
munculnya Kentucky kaki lima yang rasanya tidak jauh berbeda, masyarakat tersebut bisa
menikmatinya.
Metode kegiatan adalah dengan cara memberikan ceramah dan pelatihan serta demonstrasi
pembuatan ayam goreng ala Kentucky. Pada ceramah dan pelatihan ini mahasiswa diberikan
pengetahuan akan pentingnya berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru serta memberikan
kiat-kiat sukses bagi seorang pengusaha.
Mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan termotivasi untuk membuat usaha baru, bisa berupa
kentucky atau usaha lainnya. Untuk respon dari peserta dapat dilihat bagaimana semangat para
peserta untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh bagaimana proses pembuatan ayam goreng
ala Kentucky, sekaligus mempraktekkan sendiri pembuatan ayam tersebut.
Kata kunci : Wirausaha, Kentucky, Lapangan kerja

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 705

PELUANG USAHA SIRUP SECANG (CAESALPINIA SAPPAN) SEBAGAI


ALTERNATIF OBAT DIARE DAN DISENTRI
Syafa'ati dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 706

PEMANFAATAN BUNGKUS DETERJEN SEBAGAI BAHAN DASAR KERAJINAN


TANGAN DALAM UPAYA MENUMBUHKAN PELUANG WIRAUSAHA

Abstrak

Anik Widyastuti , Herlinda HS, Suparniningsih, N Hazmi, D Ristiaratna


Jurusan Pendidikan Ekonomi FISE, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Pendidikan Ekonomi Univ. Negeri Yogyakarta

Terkadang kita sering menganggap sepele masalah sampah, apalagi yang berhubungan
dengan plastik khususnya bungkus deterjen. Bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi bungkus
deterjen ini akan mempunyai nilai jika diolah, bahkan dapat menjadi komoditas perdagangan. Di
samping membantu pengolahan limbah, tentunya akan sangat berguna dalam rangka peningkatan
pendapatan dengan cara menumbuhkan semangat berwirausaha di dalam masyarakat kita.
Mengingat dalam masyarakat kita sekarang, budaya berwirausaha masih sangat lemah. Hasil produksi
ini dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat, karena selain dapat mengurangi sampah yang
dapat menyebabkan polusi, diharapkan juga kegiatan ini dapat membuka lapangan kerja bagi
penduduk sekitarnya. Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode survey untuk
mengetahui opini masyarakat serta analisis SWOT untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
program ini untuk dapat dilakukan. Program ini menghasilkan jenis produk baru berupa beraneka
macam kerajinan tangan yang dapat menambah khasanah produk di Indonesia. Dari hasil program
ini dapat disimpulkan bahwa bungkus deterjen yang dianggap sampah oleh masyarakat mempunyai
nilai ekonomi setelah diolah lebih lanjut melalui proses produksi yang kemudian dijadikan bentuk
produk baru seperti tas, dompet, tempat pensil, disgrip dan lain-lain.
Kata kunci : Bungkus deterjen, kerajinan tangan, wirausaha

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 707

PEMANFAATAN CEKER AYAM DAN BEKATUL DALAM PEMBUATAN NUGGET


MCB SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN FUNGSIONAL
Abstrak

Amalia Khairati, Inna Kurnia H, Intan Diani P, Mutia Melina D


Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Bekatul memilik potensi yang besar untuk dijadikan sebagai bahan pangan, selain karena
memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, ketersediaan bekatul juga cukup melimpah. Ceker ayam
juga dipercaya dapat membantu pertumbuhan anak karena kandungan kalsiumnya cukup tinggi.
Kedua bahan makanan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Selain karena
kurangnya informasi kepada masyarakat mengenai modifikasi yang dapat dilakukan menggunakan
ceker dan bekatul, kedua bahan tersebut masih dianggap sebagai limbah atau sisa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan ceker ayam dan bekatul sebagai bahan dasar
pangan fungsional dengan nama Nugget Mcb yang dapat berfungsi sebagai lauk ataupun makanan
selingan bagi seluruh kalangan, mengembangkan sistem pemasaran produk olahan ceker ayam dan
bekatul, serta mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa sebagai sarana pembelajaran
model industri pangan skala rumah tangga.
Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari produksi (pra produksi, produksi, pelatihan dan
produksi oleh masyarakat), pemasaran, organisasi dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan kegiatan
ini secara umum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dengan beberapa penyesuaian
khusus selama pelaksanaan.
Kata kunci : ceker, bekatul, Nugget, ayam, makanan fungsional, makanan alternatif

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 708

PEMANFAATAN DAUN KATUK DALAM BENTUK CRACKERS BERKALSIUM


TINGGI
Abstrak

Dewi W Ariestawati S, Fauzul Muna


Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Kalsium merupakan komponen utama pembentuk tulang dan gigi, diperlukan dalam proses
pembekuan darah, kontraksi dan relaksasi otot, mengirimkan isyarat saraf ke jaringan-jaringan tubuh,
serta menjaga keseimbangan hormon. Beberapa pangan sumber kalsium antara lain sayuran hijau,
lobak hijau, kubis, kerang, salmon dan sardine. Daun katuk merupakan salah satu contoh dari
sayuran hijau.
Crackers daun katuk merupakan suatu alternatif bahan pangan yang murah, praktis, enak
dan yang terpenting adalah mengandung mineral kalsium cukup tinggi. Selain itu daun katuk
terbilang cukup melimpah jumlahnya disekitar kita sehingga kami akan memperoleh bahan dasar
bahan pangan ini dengan mudah.
Kegiatan ini bertujuan menciptakan produk makanan (crackers) berbahan dasar prouk alam
yang membosankan dan tidak banyak diminati (daun katuk) menjadi produk makanan yang
digemari. Masalah yang dihadapi karena produksi daun katuk di Bogor cukup tinggi. Namun,
kebanyakan masyarakat mengkonsumsi daun katuk dengan cara disayur atau biasanya dijadikan
lalapan
Kata kunci : Kalsium, Daun katuk, Crakers

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 709

PEMANFAATAN EKSTRAK MAWAR SEBAGAI FLAVOUR DAN ESSENCE


DALAM PEMBUATAN ES KRIM

Abstrak

Rian Diana, Hilda Agustina, M. Marzuki, Darmaning B. N


Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Program ini bertujuan untuk mendirikan usaha pembuatan es krim rasa mawar dalam upaya
untuk 1) menambah variasi produk essence mawar, 2) memasyarakatkan produk es krim rasa mawar,
3) mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model
industri pangan skala rumah tangga bagi mahasiswa, 4) membuka peluang bisnis pada masyarakat
umum melalui pengembangan produk es krim rasa mawar. Proses produksi es krim rasa mawar
dilakukan selama dua bulan dilakukan dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan dan
Laboratorium Biokimia Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. Proses pembuatan Es krim mawar terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap
destilasi mawar dan pembuatan adonan es krim. Bahan baku es krim mawar adalah susu skim, gula
pasir, minyak goreng, CMC, air, dan destilat mawar.
Strategi pemasaran dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemasaran pendahuluan dan
pemasaran hasil produksi mingguan dengan kapasitas 100 cup es krim per hari. Sasaran pasar adalah
mahasiswa. Lokasi pemasaran adalah koridor Fakultas Pertanian yang merupakan lokasi strategis
yang banyak dilalui mahasiswa. Kegiatan ini dikatakan berhasil setelah dilakukan uji organoleptik dan
menghasilkan formula es krim rasa mawar yang enak, dapat diterima konsumen dan tahan lama. Uji
umur simpan memiliki batas kadarluasa produk minimal 2 minggu hingga 1 bulan setelah pembuatan.
Proses produksi dikatakan belum berhasil karena metode yang dilakukan menggunakan destilasi
sehingga kurang efisien dan belum mampu menghasilkan produk sesuai dengan target kapasitas dan
waktu yang ditetapkan yaitu 4 kali perminggu dengan kapasitas satu kali produksi sebanyak 100 cup
es krim.
Kata kunci : Es krim, Pemasaran, Produksi, Destilat Mawar.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 710

PEMANFAATAN HAMA KEONG MAS (POMACEA CANALUCULATA) SEBAGAI


PAKAN IKAN LELE (CLARIAS SP)
Abstrak

Sari Noviana ,Basuki,Rumtini


P. Matematika Univ. Negeri Yogyakarta

Keong mas adalah salah satu hama padi yang sangat mengkhawatirkan para petani karena
moluska ini menyerang padi yang berusia muda yaitu sekitar 15 hari pasca tabur benih, sehingga
belum mencapai masa tua, proses tanam padi langsung gagal total. Biasanya hama keong mas
tersebut diambil dengan cara mekanis atau dengan teknologi penyemprotan, namun kebanyakan
petani melakukannya dengan cara mekanis yaitu diambil dengan tangan. Sayangnya, pengolahan
keong mas yang diambil tersebut dirasa kurang optimal, yaitu hanya dicincang kasar kemudian
diberikan ke ternak unggas.
Keong mas adalah salah satu jenis moluska yang banyak mengandung protein yaitu sekitar
60-65% atau lebih tinggi 3% dibanding tepung ikan (protein tepung ikan sekitar 50-60%). Namun,
menurut pengakuan ketua tim penelitian dari UPI yang mencoba mengolah keong mas menjadi
tepung keong mas, tepung keong mas hanya dikemas seadanya, sehingga pemasarannya kurang
optimal. Dengan kandungan protein tersebut (sekitar 60-65%) keong mas sangat berpotensi untuk
diolah menjadi pakan ikan karena pada umumnya protein yang dibutuhkan ikan diatas 35%.
Tingginya konsumsi ikan lele di Yogyakarta memotivasi produsen ikan lele (pengusaha ikan
lele) untuk lebih meningkatkan produksi ikan lele baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini
dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pakan ikan karena akan berpengaruh langsung
terhadap pertumbuhan ikan. Namun, sebagian besar peternak ikan lele di Yogyakarta mengeluhkan
semakin tingginya harga pakan ikan di pasaran saat ini. Hal ini menyebabkan biaya operasional
meningkat sedangkan harga panen ikan lele tidak sebanding dengan pengeluaran sehingga sangat
sedikit keuntungan yang diperoleh peternak lele.
Kata kunci : Keong mas, hama, pemberdayaan.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 711

PEMANFAATAN JAKOS (LIMBAH BONGGOL KELAPA SAWIT) SEBAGAI


MEDIUM TUMBUH JAMUR VOLVARIELLA VOLVACEAE YANG
DIBUDIDAYAKAN SECARA INTENSIVE
Subhakti dkk
Univ. Bengkulu

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 712

PEMANFAATAN KALSIUM PADA IKAN TERI SEBAGAI BAHAN BAKU


PEMBUATAN SIOMAY
Rizky Ellyana P dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 713

PEMANFAATAN KULIT DAN BONGGOL NANAS UNTUK MEMPERCEPAT


PROSES PEMBUATAN TEMPE GUNA MENINGKATKAN LABA PENGUSAHA
TEMPE (STUDI KASUS DI DESA BEJI, KARANG JAMBE KECAMATAN JUM
REJO, BATU)

Abstrak

Syahrul Munir1, Sri Handayani1, Agus Fanani1, Adi Yudha Pranna


1Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi, 2Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang, Malang
Univ. Negeri Malang

Hasil pengamatan di lapangan, menunjukkan bahwa nanas awalnya hanya sebagai tanaman
pekarangan saja. Masyarakat memanfaatkan nanas hanya sebatas tanaman konsumsi saja, tidak
pernah mencoba mengolahnya lebih lanjut. Hal ini bisa dimaklumi karena pengetahuan mereka masih
rendah dan masih belum mengetahui manfaat yang dapat diambil dari tanaman nanas. Seiring
dengan perkembangan zaman dan IPTEK, masyarakatpun sudah mulai banyak yang mengetahui
manfaat dari tanaman nanas. Di desa Karang Jambe, kecamatan Jun Rejo merupakan pusat (central)
produksi tempe terbesar se-kota Batu. Sekitar 70% penduduknya bahkan lebih menggeluti usaha
produksi tempe. Melihat realita yang ada itulah kemudian timbul keinginan untuk melakukan program
kewirausahaan ini. Berdasarkan uraian di atas tujuan program ini adalah mendeskripsikan cara
memanfaatkan kulit dan bonggol nanas untuk mempercepat proses pembuatan tempe, dan
mendeskripsikan bahwa pemanfaatan kulit dan bonggol nanas dapat meningkatkan laba pengusaha
tempe. Metode pelaksanaan progrm ini adalah tidak jauh berbeda dengan pembuatan tempe pada
umumnya, namun untuk mempercepat proses pembuatan tempe digunakan kulit dan bonggol nanas.
Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: (1) Siapkan kedelai, kemudian bersihkan. Setelah itu
rebus hingga setengah matang (kurang lebih setengah jam); (2) Setelah kedelai direbus, lalu giling
kedelai, agar kedelai terpisah dengan kulit arinya. Setelah
itu, remas-remas kedelai hingga keset dan kemudian bersihkan kedelai dengan air bersih; (3)
Selanjutnya rendam kedelai dengan air yang sudah dicampurkan kulit dan bonggol nanas yang telah
diblender; (4) Setelah kedelai direndam kemudian rebus sampai matang (kurang lebih selama 1 jam).
Lalu dinginkan kedelai sebelum diragikan; (5) Setelah kedelai benar-benar dingin, selanjutnya taburi
kedelai dengan ragi, aduk hingga rata; (6) Masukkan kedelai yang telah diragi kedalam plastik yang
terdapat ditempat cetakan. Tutup plastik tersebut, beri lubang-lubang kecil pada plastik untuk
sirkulasi udara. Diamkan hingga 48 jam. (7) Tempe siap dipasarkan. Hasil pelaksanaan program
menunjukkan bahwa dengan penggunaan kulit dan bonggol nanas, ternyata proses pembuatan
tempe menjadi lebih cepat 1 hari, yang semula membutuhkan waktu 3 hari menjadi 2 hari. Cepatnya
proses pembuatan tempe tersebut akan semakin mempercepat proses panen tempe, sehingga
hasilnya dapat segera dipasarkan. Dengan demikian maka modal pengusaha tempe cepat kembali.
Dan lebih dari itu, untuk hari-hari berikutnya setelah produksi pertama keuntungan yang diperoleh
pengusaha tempe menjadi berlipat-lipat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan
kulit dan bonggol nanas dapat mempercepat proses pembuatan tempe dan akhirnya dapat
meningkatkan laba dari pengusaha tempe.
Kata kunci : Kulit dan Bonggol Nanas, Tempe, Laba

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 714

PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS KARDUS UNTUK KERAJINAN SENI UKIR


SEBAGAI KOMPONEN PENGHIAS RUMAH GUNA MEMBANTU MAHASISWA
DALAM BERWIRAUSAHA
Abstrak

Nur Andriani dkk


Univ. Negeri Malang

Salah satu seni yang dikenal di Indonesia adalah seni ukir dan bahan yang umum digunakan
dalam kerajinan seni ukir ini adalah kayu, untuk itu persediaan kayu semakin lama semakin
berkurang. Dengan melambungnya harga kayu, setidaknya mendorong untuk ditemukannya bahan
pengganti kayu yang mudah didapat dan harganya murah meskipun tidak seutuhnya. Dengan adanya
bahan pengganti kayu tersebut, dapat membantu pengrajin ukir untuk mengekspresikan kembali
bakat seninya.
Limbah kertas kardus dinegara ini sangat berlimpah, tapi jarang ada yang memanfaatkannya.
Padahal, limbah kertas ini sangat bermanfaat dan bisa mempunyai nilai jual tinggi bila diolah. Dalam
hal ini, dipilih limbah kertas kardus sebagai bahan pengganti kayu untuk kerajinan ukir. Alasan yang
mendasari dipilihnya kertas kardus ini yaitu serat yang dihasilkan lebih besar dari kertas lainnya,
sehingga apabila diproses akan dihasilkan suatu bahan ukir yang tingkat kekerasannya memenuhi
standar selayaknya bahan kayu.
Tujuan yang diharapkan dari PKMK ini antara lain membuka lapangan kerja, mengurangi dan
memanfaatkan limbah kertas kardus sebagai bahan kerajinan seni ukir yang mempunyai nilai jual
tinggi, serta supaya dapat bersaing dalam pasar lokal, nasional bahkan internasional.
Secara umum metode pelaksanaan program kewirausahaan ini antara lain membuat desain
produk, merancang motif ukiran, menyiapkan peralatan dan bahan, membuat campuran komposisi
bahan, membuat produk kerajinan seni ukir serta memasarkan hasil kerajinan.
Dari hasil produk kerajinan seni ukir yang dibuat, ternyata banyak diminati oleh masyarakat.
Untuk menambah nilai jual maka dilakukan berbagai macam proses finishing dan pengemasan produk
dengan sebaik-baiknya.
Kata kunci : Limbah, Kardus, Kerajinan, Ukir

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 715

PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU


PEMBUATAN SABUN CREAM
Abstrak

FAHMI,SUHARIDI,PASMAI DENTA ,HERMAN. F, EKA RISKI. WP


Teknologi Pertanian Univ. Bengkulu

Di Propinsi Bengkulu perkebunan kelapa sawit merupakan sektor komoditas yang memegang
peranan penting dalam penerimaan devisa Negara. Dengan bertambahnya luas areal perkebunan
kelapa sawit ini maka produksi CPO akan terus berkembang dengan pesat dan akan menyebabkan
semangkin banyaknya limbah yang akan dihasilkan. Hal ini sangat mempengaruhi lingkungan karena
mencemari dan mengganggu kehidupan organisme yang hidup di sekitar tempat pembuangan limbah
CPO. Pabrik-pabrik pengolah kelapa sawit biasanya hanya menggunakan kolam-kolam untuk
menampung limbah CPO dan bakteri akan menguraikan limbah tersebut. Sangat disadari oleh
masyarakat dan pihak pabrik untuk pengendalian limbah tersebut hanya saja sampai saat ini belum
ada teknologi yang berhasil mengatasi permasalahan limbah CPO tetapi hanya mengurangi dampak
buruk dari limbah CPO. Maka dengan itu produksi sabun cream ini dapat memanfaatkan sisa minyak
yang ikut terbawa bersama limbah yang merupakan hasil samping dari CPO yang ada di pabrik
pengolahan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Dimana hasil pemanfaatan sisa minyak itu berupa
sabun cream yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang komersil. Selain itu juga potensi ini
dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha dengan dasar teknologi yang dimiliki serta membuka
peluang usaha yang komersil dan membentuk tim kerja yang dapat berkerja sama dengan baik.
Disamping itu juga progam kreativitas mahasiswa (PKM) ini dapat meningkatkan nilai tambah dari
limbah CPO menjadi produk yang bermutu dan menambah pengetahuan dan keterampilan tentang
pemanfaatan limbah CPO menjadi sabun cream.
Dalam progam kreativitas mahasiswa ini kegiatan yang telah dilakukan adalah ; a. Pengenalan
bahan baku, b. Teknologi Proses dan Operasi, c. Teknologi Produk dan Pengemasan, d. Promosi dan
Pemasaran
Pada kegiatan ini juga hasil yang diperoleh berupa sabun cream yang telah dilakukan dengan
menggunakan teknolgi sederhana skala laboratorium dimana hasil yang diperoleh sudah mendekati
standar sabun cream pada umumnya. Dalam produksi ini pelaksana telah memproduksi sabun cream
sebanyak 20 Kg . Produksi ini belum maksimal dan masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki demi
terciptanya produksi sabun cream sehingga menjadi peluang usaha yang komersil. Dalam
pelaksanaan (PKM) ini terdapat beberapa kendala yang menghambat proses produksi seperti : 1.
Terbatasnya bahan baku penyusun di kota Bengkulu. 2. Kurangnya pemahaman pelaksana terhadap
komposisi kimia bahan baku limbah cair CPO dan kurangnya literatur yang dapat menunjang
pelaksanaan kegiataan ini. 3. Sulit didapatnya bahan plastik yang sesuai dengan standar untuk
kemasan sabun di Kota Bengkulu sehingga menghambat proses produksi. 4. Terlalu padatnya jadwal
kuliah pelaksana sehingga pelaksanaan kegiatan tidak maksimal.
Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Sabun Cream, limbah CPO

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 716

PEMANFAATAN TEH HITAM PADA PROSES PEMBUATAN MINUMAN TEH


JAMSI DAN NATA JAMSI
Hariskal dkk
Univ. Bengkulu

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 717

PEMANFAATAN TEKNIK KULTUR JARINGAN DALAM WIRAUSAHA


TANAMAN HIAS BERNILAI EKONOMI TINGGI
Ruli Bahrul Ulum dkk
Univ. Lampung

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 718

PEMANFAATAN TEPUNG TALAS DALAM PEMBUATAN MIE SEBAGAI UPAYA


DIVERSIFIKASI PANGAN
Ahmad Wahyudin, Dwi Ratna Wulandari, Desty Pujianti, Indy Fitria Adicita, Ratih Dewi Setyowati
Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Tujuan umum dari program ini adalah untuk menciptakan suatu usaha baru dalam
pembuatan mie dengan menggunakan tepung talas. Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk
sehingga diharapkan dapat mendukung program diversifikasi pangan berbasis pangan lokal di
Indonesia, menambah variasi produk olahan talas, menciptakan produk makanan baru yang kaya
nutrisi, memasyarakatkan talas dan produk-produk olahannya, mengembangkan kemampuan
mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah
tangga bagi mahasiswa.
Program ini dilaksanakan pada bulan maret sampai mei 2006. Karena belum ada perusahaan
besar yang memproduksi tepung talas, maka tepung talas diperoleh dengan mengunakan cara
tradisional. Setelah seluruh bahan siap dan lengkap, selanjutnya adalah membuat mie. Pembuatan
mie dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Departemen Gizi, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Hasil mie yang telah belum pernah dipasarkan. Hal ini dikarenakan produk mie yang tercipta
masih jauh dari harapan dan masih banyak kekurangan, diantaranya warna yang kurang menarik
(terlalu pucat) dan daya simpan yang hanya sebentar (1-2 hari). Sehingga produk masih dalam tahap
pengembangan.
Kata kunci : Tepung Talas,Mie, Pangan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 719

PEMANTAUAN PERIODIK POTENSI LONGSOR DI ATAS TEBING TERJAL


DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS TAHANAN JENIS
Rio Imanuel Sebayang dkk
Inst. Teknologi Bandung

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 720

PEMASYARAKATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DAN INFORMASI UNTUK


MASYARAKAT
Tubagus Saepul Anwar , Syaifullah Hamdi , Akhmad Kautsar , Aditya Ramon, Banu Arya Dirgantara
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Serpong

Abstrak

Teknologi informasi dan multimedia telah menjadi bagian dari kehidupan manusia pada saat
ini. Banyak sekali bidang kegiatan manusia yang berkonvergensi dengan teknologi ini. Indonesia
sebagai sebuah Negara yang memiliki berbagai macam permasalahan di segala bidang tidak terlepas
dari adanya teknologi ini. Berdasarkan data statistic yang ada hanya sekitar 7 - 9 % rakyat Indonesia
yang memahami tentang teknologi ini. Bagaimana pun juga pesatnya kemajuan suatu teknologi akan
berpengaruh pada kemajuan suatu Negara, tetapi teknologi tidak akan dapat berkembang tanpa
adanya faktor manusia. Oleh karena itu, sebagai tanggung jawab insan akademisi yang juga termuat
dalam semangat Tri Dharma perguruan tinggi, yang salah satunya adalah tentang pengabdian kepada
masyarakat, maka kami mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama tergerak
untuk ikut berperan serta memajukan bangsa Indonesia. Sebagai upaya yang kami lakukan adalah
dengan kegiatan Pelatihan Pemasyarakatan Teknologi Informasi dan Multimedia untuk Masyarakat
yang telah kami langsungkan tanggal 25 -26 Maret 2006, dengan peserta pelajar SMU/SMK dan dari
unsur organisasi kemasyarakatan. Karena keterbatasan waktu, tempat, dana, dan tenaga maka kami
membatasi jumlah peserta pelatihan Pemasyarakatan Teknologi Informasi dan Multimedia untuk
Masyarakat sebanyak 36 orang dan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Informatika Sekolah Tinggi
Teknik Multimedia Cendekia Abditama, BSD, Tangerang. Harapan kami dengan terselenggaranya
pelatihan ini maka ilmu yang bermanfaat yang kami tularkan dapat tersebar kepada masyarakat.
Kata kunci : Multi media, Teknologi informasi, pelatihan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 721

PEMBAUTAN YOGHURT DARI SUSU KEDELAI DAN PAMASARANNYA DALAM


UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Eni Lestari dkk
Poltek Negeri Sriwijaya Palembang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 722

PEMBUATAN ABON IKAN TONGKOL SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN


IKAN TONGKOL DAYA GUNA RENDAH DI KABUPATEN BANGKALAN
Uswatun Hasanah dkk
Univ. Trunojoyo Madura

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 723

PEMBUATAN DAN PEMASARAN KERIPIK KULIT PISANG

Abstrak

Ajid Sujana, R Agustina, Y Dwijayanti, GD Suastama Manu, Raning Masada


PS Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Kebersihan Adalah Sebagian dari Iman, itu adalah sebuah Hadits yang benar-benar
menekankan bahwa kebersihan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan
oleh manusia. Banyak sekali kerugian yang dapat ditimbulkan akibat melalaikan kebersihan. Penyakit
yang ditimbulkan virus maupun bakteri seperti diare, typus, dan bahkan flu burung merupakan
implikasi dari tidak memperhatikan kebersihan. Bukan hanya untuk kesehatan, akan tetapi bahaya
seperti banjir dan longsor sering terjadi akibat tumpukan sampah yang tidak tertangani. Sebagai
contoh, kasus longsor di TPA Bandung adalah hal yang seharusnya masyarakat sadar akan arti dari
kebersihan dan keterbiasaan hidup sehat.
Melihat masalah yang timbul dalam masyarakat khususnya dalam penganggulangan sampah,
maka perlu adanya upaya untuk mengatasi sampah yang kian hari kian meningkat jumlahnya.
Penanggulangannya bisa berupa pengurangan pemakaian benda yang menghasilkan limbah,
penggunaan kembali barang bekas maupun dengan pendaurulangan limbah. Sampah oraganik adalah
sampah yang perlu juga untuk dimanfaatkan. Banyak cara untuk memanfaatkannya seperti dibuat
pupuk kompos maupun untuk pakan ternak. Akan tetapi dalam makalah ini, penanggulangannya
berupa pembuatan pembuatan keripik dari kulit pisang.
Kata kunci : Pembuatan, Kripik, Pisang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 724

PEMBUATAN MINUMAN YOGURT DARI SARI TEMPE

Abstrak

Watumesa Agustina, A Romulo, V Sugiharto, Ivana Francisca, dan C Febrero


Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta

Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari kedelai yang difermentasi oleh
kapang Rhizopus oligosporus. Makanan ini telah dikenal dan dikonsumsi selama berabad-abad karena
rasanya yang enak, harganya yang murah, dan gizinya yang tinggi. Keunikan tempe terletak pada
kandungan isoflavon faktor-2 yang tidak ditemukan pada bahan pangan lain. Walaupun demikian,
tingkat konsumsi tempe mengalami penurunan akibat adanya asosiasi tempe dengan makanan kelas
rendah. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif pengolahan tempe yang dapat menambah nilai jualnya
serta menarik masyarakat untuk mengonsumsi tempe, salah satunya dengan pengolahan sari tempe
menjadi yogurt. Yogurt berbahan dasar tempe menggabungkan manfaat tempe dengan yogurt yang
mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan. Produk ini dibuat dengan menfermentasi tempe
untuk yang kedua kalinya dengan bantuan empat spesies bakteri, yaitu Lactobacillus bulgaricus, L.
acidophilus, Streptococcus thermophilus, dan Bidifobacterium longum. Yogurt tempe yang diperoleh
dicampur dengan aroma strawberry sehingga berwarna merah muda, terasa asam manis, dan
teksturnya kental agak kasar. Berdasarkan hasil uji organoleptik, secara keseluruhan yogurt tempe
dapat diterima dengan baik oleh konsumen, kecuali teksturnya yang dianggap mengganggu.
Walaupun menurut rencana kegiatan program ini belum mencapai tahap penjualan, produk ini sudah
berhasil dijual. Dengan demikian, yogurt berbahan dasar sari tempe merupakan produk yang
mempunyai nilai jual, baik dari segi manfaat, rasa dan penampilan, maupun keunikannya.
Kata kunci : tempe, yogurt, isoflavon faktor-2, probiotik, pangan fermentasi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 725

PEMBUATAN NUGGET DARI SINGKONG SEBAGAI BAHAN PANGAN


KOMERSIIL
Erfan Andriyanto dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 726

PEMBUATAN NUGGET IKAN (FISHNUGGET) SEBAGAI SALAH SATU USAHA


DIFERENSIASI PENGOLAHAN IKAN DI BANDA ACEH

Abstrak

Suhendra, Meri syafrianur, Marhaway, Maria Ulfah, Silly Offina B


Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas MIPA, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikomsumsi masyarakat,
mudah didapat dengan harga yang mura. Ikan mempunyai nilai protein tinggi dan kandungan
lemaknya rendah sehingga banyak memberikan tambahan kesehatan bagi tubuh manusia. Nugget
ikan (fishnugget) merupakan jenis makanan yang terbuat dari ikan yang diberi bumbu dan diolah
secara modern. Pembuatan fishnugget bertujuan untuk mengolah ikan tanpa mengurangi dan dapat
memaksimalkan nilai protein ikan. Kegiatan ini berbentuk industri kecil rumah tangga. Direncanakan
penjualannya sesuai permintaan pasar perbulan. Bahan pokok yang digunakan adalah daging ikan
tanpa tulang dengan beberapa peralatan lainnya. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk persegi,
bau yang khas, awet dan mengandung protein yang tinggi. Pengolahan ikan dengan berbagai cara
dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Kata kunci : Ikan, Protein, Fishnugget, Pasar dan Konsumen

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 727

PEMBUATAN PUPUK FOSFAT ALAM DENGAN PROSES ACIDULASI :


SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN PUPUK NASIONAL
Abstrak

Anton Sri Widodo, Didiet Tri Hardoyo


Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Tujuan dari PKMK ini adalah untuk menghasilkan produk teknologi teknologi tepat guna yaitu
pambuatan pupuk fosfat alam dari batuan fosfat dengan proses acidulasi yang berfungsi untuk
Mengolah tepung batuan fosfat sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk fosfat alam,
Meningkatkan nilai ekonomi batuan fosfat dengan mengolah menjadi pupuk fosfat alam,
Meningkatkan kadar P2O5 dalam batuan fosfat dengan cara acidulasi, Meningkatkan kadar P2O5
dalam batuan fosfat dengan cara acidulasi, Memberikan pengetahuan teknologi tepat guna pada
pembuatan pupuk fosfat alam.
Proses spray cairan pada granulasi tepung phosphat dengan variabel laju alir cairan sebagai media
perekat partikal tepung phosphat, dilakukan dengan menggunakan spray dengan lubang sprayer
berdiameter 0,1 - 0,3mm. Posisi penyemprotan cairan diarahkan pada pan granulator dengan sudut
kemiringan 300 .
Kata kunci : pupuk fosfat ,Acidulasi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 728

PEMBUATAN SABUN SUSU DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA : UPAYA


PEMANFAATAN KELEBIHAN PRODUK INDUSTRI SUSU SAPI
Abstrak

Bagus Adiputra Utama, Dinovia Megalani I


Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang

Selama ini susu telah dikenal sebagai makanan yang sangat diperlukan tubuh. Susu adalah
salah satu makanan utama untuk diet karena memiliki banyak komponen yang penting untuk
pertumbuhan dan kesehatan.Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan
dibanding ternak perah lainnya. Pada umumnya, setiap tahun produksi susu di Indonesia selalu
mengalami peningkatan. Hal ini memungkinkan adanya kelebihan produk susu yang tidak sempat
terolah. Oleh karena itulah, perlu diadakannya suatu usaha mengolah kelebihan produk susu tersebut,
salah satunya digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan sabun susu dengan teknologi tepat
guna.
Pelaksanaan program kegiatan meliputi beberapa tahap, yaitu penyiapan bahan dan alat,
proses produksi sabun susu, serta pembuatan merk dagang, harga jual dan analisis ekonomi. Pada
bulan Mei 2006, telah telah dibuat reaktor pembuatan sabun susu dengan volume 7 liter yang terbuat
dari bahan stainless steel, dilengkapi dengan pendingin, motor penggerak, pengaduk daun 4, berikut
cetakan sabun. Dengan terlebih dahulu melakukan beberapa analisa awal, uji coba proses pembuatan
sabun dilakukan. Dari hasil pembuatan sabun dengan bahan baku susu sapi diperoleh sabun padat
yang berwarna agak kekuningan. Hal ini disebabkan warna minyak CPO yang digunakan sebagai
bahan penambah gugus asam lemak. Dari hasil analisa harga yang dilakukan setelah uji coba
pembuatan sabun diperoleh harga penjualan minimum sabun susu yaitu Rp 1.562,38. Untuk
selanjutnya dilakukan analisa ekonomi untuk memperoleh harga penjualan dan profit yang optimal.
Dari hasil analisis, diperoleh bahwa harga penjualan per sabun adalah sebesar Rp. 1.800,00 dengan
memberikan Pay Out Time selama 3,5 bulan.
Kata kunci : susu sapi, sabun, analisis ekonomi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 729

PEMBUATAN SAOS JAMUR TIRAM PUTIH

Abstrak

Fifit Yuniardi, Fredy A Noer, Tri Widyawati, Erma Susanti, Erna S Ningsih
Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung
Poltek Negeri Pertanian Lampung

Jamur tiram yang pemasarannya mulai marak dimasyarakat merupakan komoditi yang mulai
digemari. Kendala yang ada adalah daya simpan jamur yang rendah, sedangkan permasalahan cabe
sendiri adalah fluktuasi harga yang lumayan tinggi sehingga terkadang petani mengalami kerugian
akibat harga jual dan pengeluaran yang tidak sebading. Oleh karena itu untuk mengantifikasi hal
tersebut maka dilakukanlah suatu terobosan yaitu pembuatan saos jamur tiram, dengan begitu
diharapkan dapat membuka mata para petani bahwasanya semua komoditi tidak hanya dapat dijual
dalam bentuk segar saja namun dapat dijadikan suatu olahan yang dapat menaikan omset
pendapatan. Dalam praktek yang telah dilakukan bahan cabe digunakan untuk mendapatkan sedikit
rasa pedas sehingga terasa lebih enak dikonsumsi, tidak seperti saos yang menggunakan fermentasi
pepaya. Kendala yang dirasakan adalah pembuatan komposisi yang tepat untuk mendapatkan hasil
yang memuaskan, sehingga kami melakukan beberapa kali percobaan. Dari beberapa percobaan
tersebut diperoleh komposisi yaitu 5 kg jamur dan 2,5 kg cabe dan dapat menghasilkan 35 botol,
untuk memperpanjang masa simpan kami menambahkan natrium benzoat sebagai pengganti formalin
mengingat bahaya yang terkandung.
Kata kunci : Jamur tiram, saos, pembuatan saos

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 730

PEMBUATAN SUSU KACANG HIJAU SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN


KESEHATAN

Abstrak

Shohib Qomad Dillah, Ismail, Abdul Malik Hosyiyar Rahman


Yudha Pradipta Putra, Marisa Seravina
Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan tanaman
yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan) asal
kacang hijau telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun selama ini masyarakat membuat
olahan kacang hijau hanya sebagai makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental.
Padahal bila dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi. Oleh karena
itu, kelompok kami mencoba untuk memasyarakatkan kacang hijau melalui pembuatan susu kacang
hijau sebagai alternatif produk pangan dan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat. Program
kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pembuatan susu kacang hijau Mung bean Milk ini
dilaksanakan pada bulan Januari Juni 2006. Hasil yang telah didapatkan yaitu produk susu kacang
hijau dalam kemasan cup plastik transparan dengan volume 200 ml dengan merk dagang Mung Bean
Milk. Selain itu produk ini telah dipasarkan di rumah-rumah makan di lingkar kampus IPB, Posyandu
di Bojong Gede dan Balumbang, dan dalam kampus IPB sendiri. Keuntungan bersih yang telah
didapatkan sebesar Rp 352.500. Kami juga telah mendapatkan investor untuk mengembangkan usaha
ini ke skala yang lebih besar. Dari hasil peramalan dapat diprediksikan bahwa penjualan produk susu
kacang hijau ini memiliki prospek penjualan yang baik dan juga terdapat kemungkinan dan peluang
yang terbuka lebar untuk peningkatan penjualan susu kacang hijau.
Kata kunci : Susu Kacang Hijau, Alternatif Minuman Kesehatan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 731

PEMURNIAN BRAHMIC ACID PADA PEGAGAN


Abstrak

Mahasiswa Teknik Kimia 2003, Institut Teknologi Indonesia


Inst. Teknologi Indonesia Serpong

Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman liar multi manfaat yang mengandung
berbagai senyawa fitokimia, antara lain Brahmic acid dan Asiaticoside. Pemurnian Brahmic acid pada
pegagan dengan menggunakan metode Ekstraksi, Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Kolom dan
KCKT sangat baik dilakukan untuk mendapatkan senyawa murni tersebut. Senyawa murni ini dapat
menghasilkan produk yang berbasis ginko biloba.
Kata kunci : Pemurnian, Brahmic Acid, Pegagan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 732

PENCETAKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA PADA PAPAN PCB


MENGGUNAKAN KERTAS POSTER
Abstrak

Deni, Ari Soeseno, Bekti Wiji Utari, Salman Widodo, Mochammad Hasyim
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Perkembangan peradaban manusia sangat terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi yang berjalan sangat cepat. Salah satu hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat ini dapat dilihat munculnya alat-alat elektronika yang semakin canggih
dan kompak Dalam era teknologi seperti yang tengah kita alami ini, elektronika memegang peranan
yang amat penting. Jenis produk yang akan diusahakan pada program kreativitas mahasiswa ini
adalah pencetakan rangkaian elektronika pada papan PCB. Rangkaian elektronika yang akan dibuat
dapat merupakan hasil rancangan dari pelanggan sendiri maupun dari sumber-sumber yang telah
tersedia. Papan PCB yang akan dicetak dapat dibentuk dalam berbagai ukuran dan bentuk, sesuai
dengan pesanan dari pelanggan.
Tujuan dari program PKM kewirausahaan ini diantaranya adalah; mengembangkan jiwa
kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa, meningkatkan pengetahuan mahasiswa baik dalam bidang
IPTEK maupun dalam mengelola suatu usaha dan memberi kemudahan bagi masyarakat yang akan
merakit peralatan dan menggunakan rangkaian elektronika tertentu.
Proses-proses yang dilakukan selama proses produksi antara lain: pengujian skema rangkaian,
pemasukan data rangkaian dan komponen pada komputer, pencetakan rangkaian pada kertas poster,
pemindahana cetakan pada papan PCB, pelarutan papan PCB tercetak, pelubangan papan PCB,
pengetesan jalur rangkaian pada papan PCB dan pengepakan papan PCB jadi.
Program kewirausahaan telah dilaksanakan selama 5 bulan dan telah menghasilkan berbagai macam
produk sesuai yang telah dipesan. Persentase kemajuan usaha yang telah dicapai sebesar 2.02%.
Kendala yang sangat mempengaruhi kemajuan usaha ialah kendala waktu untuk melakukan kegiatan
usaha.
Kata kunci : Rangkaian, Elektronika, PCB, Poster

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 733

PENDIRIAN USAHA GROSIR KERTAS FOTO COPY SEBAGAI UPAYA


MENANGKAP PELUANG PASAR DARI BANYAKNYA USAHA FOTO COPY DI
SEKITAR KAMPUS UNY
Romli Nur Hidayat dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 734

PENDIRIAN USAHA ICE CREAM DI KELURAHAN REJOSARI


Abstrak

Triwahyuni Wardhany, Adi Gitawati, Erika Dian Sari


Psikologi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Ice cream merupakan salah satu produk hasil pengolahan susu. Ice cream banyak disukai oleh
masyarakat terutama anak-anak kecil. Pendirian usaha ice cream di Kelurahan Rejosari karena IbuIbu Kelurahan Rejosari sangat berantusias untuk mendirikan usaha bersama yaitu usaha ice cream.
Mereka berharap dengan didirikannya usaha ice cream tersebut dapat menjadi wadah untuk belajar
dan menyalurkan kreativitas Ibu-Ibu PKK. Awalnya kami mengajarkan kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan
Rejosari tentang proses pembuatan ice cream. Kemudian kami membantu proses pemasaran ice
cream. Proses pemasaran tersebut dilakukan dengan cara didistribusikan keliling Desa Rejosari,
dititipkan ke warung-warung dan menerima pesanan untuk arisan atau pesta pernikahan. Selama
usaha ini berjalan, Ibu-Ibu PKK mengalami beberapa kesulitan dalam hal pembukuan dan kurang
mampu dalam memanajemen keuangan sehingga pendapatan yang diperoleh berkurang. Berkaitan
dengan hal tersebut tim PKMK mengajarkan cara pembukuan dan manajemen yang baik,
mengajarkan bagaimana membuat ice cream yang baik dengan rasa yang lebih bervariasi dan
memberikan motivasi kepada Ibu-Ibu PKK untuk terus menjalankan usaha ice cream tersebut.
Kata kunci : Usaha Ice Cream, hasil pengolahan susu

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 735

PENDIRIAN USAHA KEMBANG GULA BERBAHAN BAKU TANAMAN OBAT


Imelda dkk
Univ. Putra Bangsa Surabaya

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 736

PENDIRIAN USAHA PEWARNAAN LOGAM ALUMUNIUM DENGAN METODE


ANODISASI PADA LINGKUNGAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Abstrak

Feri Wicaksana, Atut Adhiyanto, Nuryanto, Rachmat Purnomo, Mahendra Galih


Politeknik Negeri Semarang, Semarang
TEKNIK MESIN Poltek Negeri Semarang

Jumlah angkatan kerja yang terdidik dan terlatih, menunjukkan lebih besar daripada
kesempatan dan peluang atau formasi kerja. Hal ini menimbulkan banyak pengangguran di kalangan
tenaga kerja terdidik dan terlatih dan juga dapat menimbulkan masalah sosial. Untuk itu perlu
dicarikan pemecahannya, salah satunya dengan wirausaha baru dalam bidang pewarnaan logam
alumunium yang menerapkan ilmu akademik antara lain proses anodisasi. Sehingga diharapkan
mahasiswa mampu menganalisis strategi memulai usahausaha pewarnaan logam alumunium dengan
teknik-teknik berwirausaha sesuai dengan bussines plan yang layak dan dapat mengisi peluang pasar.
Kata kunci : peluang pasar, bussines plan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 737

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN FONT-LINE RETAILER PADA PRODUK


YOGHURT SIMBIOTIK
Abstrak

Ahmad Ja'far Ali dkk


Inst. Pertanian Bogor

Rumput laut merupakan ganggang laut yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, ganggang
ini bernilai ekonomis penting karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang penggunaannya
sangat luas dalam bidang industri. Sayangnya rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk
bahan mentah sedangkan hasil olahannya masih diimpor dengan nilai yang cukup besar. Salah satu
diversifikasi produk rumput laut adalah permen jelly rumput laut dan digunakan sebagai pengganti
jelly gelatin impor guna memenuhi kebutuhan serat masyarakat. Namun produk yang ada selama ini
masih terbatas dalam hal variasi flavor dan bentuk. Diperlukan upaya modifikasi organoleptik dari
segi flavor, bentuk dan kemasan guna memperluas segmen pasar dan menciptakan variasi produk
serta penerapan teknologi baru dalam dunia usaha sebagai bentuk aplikasi nyata keilmuan ke dalam
dunia usaha yang dikombinasikan dengan teknik pemasaran dan promosi yang tepat sehingga produk
yang dihasilkan dapat bersaing baik di pasaran.
Program Strategi Pemasaran front-line retailer dari Produk Permen Jelly Rumput Laut
(Kappaphycus alvarezii) Kaya Serat dan Vitamin meliputi kegiatan pra produksi, produksi, pengujian,
pengemasan, pemasaran dan promosi. Program ini bertujuan menghasilkan produk makanan sehat,
kaya vitamin dan mineral yang berkualitas dengan harga terjangkau yaitu permen jelly rumput laut
serta wahana melatih dan mempraktekkan kemampuan manajemen wirausaha, sikap tanggung jawab
dan kerjasama tim. Program ini layak untuk dikembangkan karena menghasilkan keuntungan materil
dan meningkatkan kemampuan berwirausaha. Dengan strategi pemasaran front-line retailer*, frontliner (pengecer) diuntungkan karena tidak akan menanggung resiko barang yang tak terjual karena
digunakan sistem konsinyasi, yaitu sistem kerja sama titip jual kepada front-liner.
Secara umum program ini memiliki keunggulan tersendiri karena di dalamnya memadukan
kombinasi unsur pendidikan, kesehatan, inovasi, kewirausahaan, dan pengabdian masyarakat.
Kata kunci : front-line retailer : pemasaran produk dengan sistem konsinyasi melalui
para pengecer

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 738

PENERAPAN TEKNIK SABLON DALAM MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA


DAN MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MAHASISWA
Abstrak

Tedy Martin,Amir Hamzah R,Yasih Kurniati


Kehutanan Univ. Bengkulu

Mahasiswa mempunyai unit usaha mandiri yang dapat menciptakan lapangan kerja baru
dengan menerapkan tehnik sablon sehingga menghasilkan produk-produk usaha (baju kaos, stiker,
kalender, kartu nama, spanduk kegiatan, dan souvenir lainnya) yang terjangkau harganya dan
berkualitas baik.
Metode yang digunakan dalam kegiatan usaha sablon ini adalah teknik observasi pendekatan
konsumen. Yaitu mengadakan pengamatan langsung dan melakukan pendekatan pada konsumen
yang membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan. Lingkungan kampus memiliki diperkirakan
membutuhkan jasa penyabonan grafika. Sehingga pemasaran produk diperkirakan tidak memiliki
kendala yang besar.
Dari hasil kegiatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya
adalah mahasiswa mampu mempunyai unit usaha mandiri yang sesuai dengan keterampilan yang
dimilikinya sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru. Usaha penyablonan merupakan salah
satu bentuk usaha mandiri mahasiswa yang dapat meningkatkan perekonomian mahasiswa dengan
menghasilkan produk-produk usaha (baju kaos, stiker, kalender, kartu nama, spanduk kegiatan, dan
souvenir lainnya) yang terjangkau harganya dan berkualitas baik
Kata kunci : Teknik Sablon, Lapangan Kerja, Perekonomian,Mahasiswa

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 739

PENGEMBANGAN BUMBU BAWANG INSTANT BERBENTUK PASTA


Abstrak

Irawan, Galuh Purnomo, M.Chaerul Umam, Muhammad Iqro, Neisya Solaita


Teknologi Industri Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Bawang merah dapat diolah menjadi bawang goreng, tepung bawang, dan bawang giling.
Pengolahan tersebut bertujuan untuk mengawetkan dan mempertahankan mutu bawang.
Pemanfaatan bawang merah melalui diversifikasi produk olahan seperti tersebut diatas sudah tersedia
di pasaran. Salah satu alternatif produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan
adalah pasta bawang merah. Mengingat bahwa intensitas penggunaan bawang merah yang cukup
besar maka salah satu solusi alternatif penanganan pasca panen adalah pembuatan pasta bawang
merah. Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan
mahasiswa, meningkatkan nilai tambah bawang merah dengan upaya diversifikasi olahan,
dan memanfaatkan peluang usaha bumbu bawang berbentuk pasta. Mengembangkan usaha kecil
dan menengah pembuatan bumbu bawang pastaPasta Bawang Merah merupakan suatu kreasi dan
inovasi baru dari olahan bawang merah yang mempunyai komposisi gizi yang cukup lengkap
dibandingkan produk olahan bawang lainnya. Pasta Bawang merah mengandung lemak, protein,
karbohidrat, dan vitamin C. Tingkat keawetan dan kepraktisan serta harga yang terjangkau
menjadikan produk ini sangat kompetitif dengan produk olahan bawang merah lainnya. Pangsa pasar
pasta bawang merah ini pun cukup luas, diantaranya adalah para ibu rumah tangga, para juru masak,
dan para pedagang masakan termasuk rumah makan dan hotel. Pendirian industri pasta
bawang merah memberikan nilai kelayakan berupa IRR sebesar 73 % atau 58% lebih besar dari
bunga bank yang hanya 15%. Kenaikan produksi sebesar 100 gram mengakibatkan kenaikan biaya
produksi sebasar Rp 144,50 dengan asumsi kenaikan harga bahan baku sebesar Rp. 1000,-.
Kata kunci : Diversifikasi produk, komposisi gizi, pendirian industri

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 740

PENGEMBANGAN DAN SOSIALISASI COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG


UBI JALAR SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MENANGGULANGI
KETERGANTUNGAN AKAN TEPUNG BERAS DAN TEPUNG TERIGU
Abstrak

Devi Yuliawati, Enni Nuraeni, Wirna Zulianti, Andhika Safaat


Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Semenjak dahulu, masyarakat Indonesia telah terbiasa mengkonsumsi nasi. Bahan baku
pembuat nasi adalah beras. Saat ini, Indonesia tidak mampu lagi memproduksi beras secara
swasembada untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, sehingga, impor beras menjadi hal yang tidak
terelakkan lagi. Ketahanan pangan yang bergantung hanya pada beras saja, bersifat rapuh. Oleh
karena itu, diperlukkan diversifikasi pangan. Jenis pangan yang dapat dijadikan alternatif pengganti
beras sebagai sumber energi adalah umbi-umbian. Ubi jalar merupakan salah satu jenis umbi-umbian
yang belum terkelola secara maksimal. Pemanfaatan ubi jalar untuk dijadikan sebagai tepung telah
dikembangkan oleh salah satu produsen tepung-tepungan di Indonesia. Namun, pemanfaatannya
juga belum maksimal. Penggunaan tepung ubi jalar untuk mensubstitusi tepung terigu dalam
pembuatan produk cookies ubi jalar dapat membantu untuk meningkatkan palatabilitas dan prestige
produk umbi-umbian. Salah satu kelemahan tepung-tepungan selain tepung terigu adalah kandungan
glutennya. Oleh sebab itu, penggunaan tepung ubi jalar untuk mensubstitusi tepung terigu hanya
mencapai batas 30% saja.
Kata kunci : Ubi Jalar, Tepung beras, terigu

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 741

PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN DAN BAHAN BANGUNAN DARI


BANTAK BERBASIS COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM RANGKA
PROGRAM KONSERVASI MERAPI
Zulaikha Budi Astuti dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 742

PENGEMBANGAN INDUSTRI MADU BUAH PISANG


Abstrak

Siswanti, Arina Rizkiana, Retno Nurbaiti, Ima Maryana Ulfah


Inst. Pertanian Bogor

Tujuan mengembangkan keanekaragaman pangan dari buah pisang. Membuka peluang bisnis
kepada masyarakat umum melalui pengembangan usaha pembuatan madu dari buah pisang. Melihat
kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan
skala kecil bagi mahasiswa.
Metode pembuatan Madu Buah Pisang in sangatlah sederhana : Gula Bahan : Pisang ambon
262.5 kg, pasir 131.25 kg, Air 787.5 kg Cara pembuatannya : 1) Bersihkan pisang dan pisahkan dari
kulitnya, 2) Pisang diblender dan didiamkan, 3) Panaskan pisang hingga mendidih, 4) Diamkan /
endapkan hingga dingin, 5) Saring pisang dengan kain blacu dan 6) Pisang ditambah gula
secukupnya dan dipanaskan hingga bentuknya menyerupai madu.
Hasil Produksi madu yang akan dipasarkan belum terealisasikan, dikarenakan berdasarkan
formula awal dengan bahan baku yang sama, kami belum mendapatkan produk yang menyerupai
madu. Percobaan tersebut telah kami lakukan sebanyak 6 kali dan hasil yang terbaik (menyerupai
madu) adalah dengan formula yang ke-4 (formula dapat dilihat pada tabel 6). Aspek yang dapat
dijadikan sebagai analisis tingkat keberhasilan percobaan ini adalah : warna, rasa, aroma, tesktur dan
kepekatan. Dari kelima aspek tersebut, aspek rasa dan aroma pada setiap formula sudah dapat
dikatakan berhasil. Sedangkan aspek warna, tekstur dan kepekatan masih belum sesuai dengan
harapan. Oleh karena belum ditemukan formulasi yang tepat kami belum pernah melakukan uji
organoleptik. Upaya pencarian formulasi yang tepat kami lakukan hingga akhir mei dan hasilnya
belum sesuai dengan harapan. Hal ini diduga terjadi karena proses penyaringan yang tepat belum
ditemukan, sehingga masih ada padatan yang tidak diinginkan pada rendemen. Proses pemanasan
yang kurang tepat juga diduga menjadi penyebab kekurang berhasilan proses ini.
Kata kunci : Industri, Madu, Pisang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 743

PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI TAWAR SINGKONG (MANIHOT BREAD)


Anica Perdana dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 744

PENGEMBANGAN KERIPIK TEMPE KACANG HIJAU SEBAGAI PRODUK


OLAHAN YANG KAYA AKAN ISOFLAVON UNTUK MENGURANGI RESIKO
KANKER DAN MONOPAUSE
Johana Pritha dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 745

PENGEMBANGAN MOTIF DENGAN GABUNGAN TEKNOLOGI TRADISIONAL


DAN MODERN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MAHASISWA DALAM
BIDANG USAHA HAND PRINT

Abstrak

Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo


Pendidikan Ekonomi BKK PTN, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Univ. Sebelas Maret Surakarta

Pengembangan motif dengan gabungan teknologi tradisional dan modern guna meningkatkan
pendapatan mahasiswa dalam bidang usaha hand print. Latar belakang dari kegiatan ini adalah
adanya motif sablon tradisional yang cenderung mahal dan membutuhkan waktu sangat lama dalam
pengerjannya serta lebih monoton bila dibandingkn dengan motif sablon modern. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk menciptakan motif sablon baru dengan perpaduan antara tradisional dan
modern. Metode pelaksanaan dimulai dari tahap produksi yang meliputi tahap menggambar motif,
pengeditan, mengafdruk, mencetak, pembersihan.kemudian tahap selanjutnya adalah mengemas,
pemasaran dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah kaos yang diberi nama SOLONE.
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah mahasiswa memiliki ketrampilan hand print yang dapat
mendukung kegiatan akademis serta peningkatan pendapatan mahasiswa.selain itu juga sebagai
upaya pelestarian kebudayaan daerah.
Kata kunci : Motif, Tradisional, Modern, Handprint, Solone.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 746

PENGEMBANGAN PRODUK ASINAN LELE MULTI RASA


Indro Prastowo dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 747

PENGEMBANGAN TAHU TELUR SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN PANGAN


BAGI MASYARAKAT
Abstrak

Anne Suci Rezeki, Medina Rachmawati, Nina Meylina Ebtariani, Deni Alamsyah
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Manusia membutuhkan berbagai nutrisi untuk keberlangsungan hidupnya, yaitu karbohidrat,


protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang dapat diperoleh dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi sehari-hari. Protein yang merupakan salah satu zat gizi sebagai sumber pengatur dapat
diperoleh dari berbagai makanan yaitu salah satunya adalah tahu.
Di Indonesia, tahu menjadi salah satu bahan makanan sumber protein nabati yang cukup digemari.
Tahu merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki bahan dasar kacang kedele, sehingga
makanan ini kaya akan protein dengan mutu dan daya cerna yang cukup tinggi. Selain tahu sebagai
sumber makanan nabati, ada juga telur yang kaya akan protein hewani. Telur merupakan salah satu
bahan pangan hewani yang mempunyai susunan nilai gizi cukup tinggi.
Dengan keadaan ekonomi Indonesia seperti sekarang ini, tahu merupakan salah satu pangan
yang paling diminati oleh masyarakat. Namun mengkonsumsi tahu secara terus-menerus dapat
menimbulkan rasa bosan, padahal tahu merupakan sumber protein yang harganya relatif murah.
Untuk mengatasi kejenuhan masyarakat terhadap daya konsumsi tahu, maka kami telah
mengembangkan suatu ide yang dituangkan dalam suatu kegiatan wirausaha berupa pengembangan
produksi tahu yaitu Tahu Telur. Tahu telur merupakan pengembangan dari tahu yang biasa
dikonsumsi masyarakat pada umumnya, yaitu dengan menambahkan telur pada proses
pembuatannya sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan pangan.. Tahu telur ini berbeda
dengan tahu biasa, karena dengan diberikan tambahan telur maka kandungan gizi yang terdapat di
dalamnya akan lebih tinggi, sehingga kebutuhan tubuh akan zat gizi protein baik nabati maupun
hewani dapat diperoleh salah satunya dari tahu telur ini.
Kata kunci : Tahu telor,wirausaha, pengembangan tahu.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 748

PENGEMBANGAN USAHA ALTERNATIF PRODUK KULIT DARI LIMBAH


KULIT IKAN PARI (DASYATIS SP.)

Abstrak

D.P. Ayufita, M.G.S.M.P. Putra, E. Subastian, H.N. Setiawan, A. Dityanawarman


Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Produk kulit ikan pari memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga dapat menambah
pendapatan di sektor industr apabila memiliki kualitas yang baik. Kulit pari dimanfaatkan dengan cara
disamak terlebih dahulu agar butiran-butiran mutiaranya tetap utuh dan tampak lebih indah sehingga
jika diolah menjadi barang jadi akan didapatkan suatu barang yang indah dengan penampilan yang
khas dan menarik. Salah satu cara untuk memperoleh produk kulit ikan pari yang berkualitas adalah
dengan cara melakukan perendaman kulit ikan pari, pada saat proses pengawetan, dengan
menggunakan larutan garam jenuh.
Tujuan dari program ini adalah mengembangkan usaha alternatif dibidang produk kulit,
memanfaatkan limbah kulit ikan Pari sebagai produk kulit yang berkualitas sesuai dengan standar
SNI, memberikan peluang bisnis baru dibidang usaha produk kulit. Diharapkan diperoleh produk
berupa dompet, tempat HP, gantungan kunci dan lain sebagainya. Dari aspek pemasaran, usaha ini
layak untuk dilaksanakan. Hal ini dilihat dari berhasilnya pemasaran yang melebihi target. Dari aspek
organisasi, usaha
ini juga layak karena manajemen yang dituntut tidak terlalu rumit dan terstruktur, organisasi juga
jelas, sehingga tidak menimbulkan masalah atau hambatan dalam menjalankan roda organisasi. Dari
aspek keuangan, usaha ini juga layak, karena diperoleh keuntungan 51,17%.
Kata kunci : kulit pari, samak, perendaman garam jenuh, produk samak

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 749

PENGEMBANGAN USAHA SOFTWARE SEBAGAI ALAT BANTU BELAJAR


BERUPA KID (KAMUS INTEGRAL DAN DIFERENSIAL)
Fanny Fransiscus, Ria Maria, Ratna Widyaningsih, Rosida Aritonang, Setya Kurniawan
Ilmu Komputer Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Dewasa ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang dengan cepat, salah satunya
adalah di bidang software. Saat ini sudah banyak software yang beredar di masyarakat, contohnya
software pembelajaran. Software tersebut dibuat untuk memudahkan user dalam memperoleh
informasi dan pengetahuan. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang utama. Pelajaran
matematika sering kali dipandang para pelajar sebagai pelajaran yang sulit. Salah satu sub-pelajaran
matematika yang kelihatannya sulit dipahami adalah integral dan diferensial. Pelajaran integral dan
diferensial ini mungkin dirasa membosankan untuk beberapa orang. Adapula masyarakat yang tertarik
dalam mempelajari integral dan diferensial atau sama sekali belum mengenal integral dan diferensial.
Manusia memiliki cara belajar yang bervariasi dipengaruhi oleh gaya berpikir mereka. Ada dua
kemungkinan dominasi otak yaitu persepsi konkret dan abstrak, dan kemampuan pengaturan secara
sekuensial (linear) dan acak (nonlinear). Ini dapat dipadukan menjadi empat kombinasi kelompok
perilaku yaitu Sekuensial Konkret, Sekuensial Abstrak, Acak Konkret dan Acak Abstrak. Orang yang
termasuk dalam dua kategori sekuensial cenderung memiliki dominasi otak kiri, sedang orang-orang
yang berpikir secara acak biasanya termasuk dalam dominasi otak kanan.
Berdasarkan hal di atas, diperlukanlah suatu metode belajar yang menarik dan sesuai dengan
tipe belajar masing-masing individu, yaitu dengan menggunakan software dalam belajar. Penggunaan
software ini mencakup keempat tipe cara belajar manusia. Software untuk mempelajari integral dan
diferensial masih sulit didapatkan di Indonesia. Karena itu, kami mencoba membuat software tersebut
dengan disertai animasi dan metode belajar yang mudah dipahami. Software KID dirancang dengan
memperhatikan kepuasan pengguna dalam menggunakan software tersebut. Pengujian dilakukan
melalui kuisioner yang dibagikan kepada 30 siswa SMU dan Mahasiswa TPB-IPB untuk mengetahui
tingkat kepuasan pengguna dalam penggunaan software. Berdasarkan hasil survey melalui kuesioner,
73,33 % responden menilai tampilan KID menarik dan 20 % menilai kurang menarik dengan alasan
mereka tidak dapat menginput soal, sedangkan sisanya sebanyak 6,67 % menganggap tampilan KID
tidak menarik.
Dengan dibuatnya software ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pelajar
sebagai sarana untuk lebih mengenal dan lebih tertarik lagi mempelajari integral dan diferensial.
Usaha software memiliki prospek yang cerah karena penggunaan software sebagai alat bantu belajar
dapat mempermudah kegiatan belajar mandiri. Program Kewirausahaan pengembangan software KID
dibuat sebagai alternatif usaha mahasiswa untuk mendapatkan tambahan uang saku dan
mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
Pemasaran software KID dilakukan melalui pemasaran langsung dan tidak langsung dengan
sasaran pasar adalah siswa SMU dan mahasiswa. Proses pemasaran langsung dilakukan melalui
simulasi singkat untuk mengenalkan software ini kepada konsumen sehingga dapat menarik
konsumen untuk membelinya. Penawaran software KID secara langsung juga dilakukan di SMU dan
kampus, misalnya pada saat bazar. Sedangkan pemasaran tidak langsung dilakukan dengan
menyebarkan brosur produk KID ini kepada konsumen dan menyalurkan software ini pada agen dan
toko. Selain itu, pemasaran juga dilakukan secara tidak langsung melalui web site, sehingga dapat
menjangkau pasar yang lebih luas.
Kata kunci : Software, Belajar

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 750

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KERUPUK GENDAR VARIASI FLAVOUR


HASIL LAUT

Abstrak

Matius A Setyanto, D Alexander L, V.F. Kris David, I Veronika W, N Rosiana


Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang
Psikologi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Kerupuk gendar merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan
masyarakat karena harganya yang relatif murah. Kerupuk gendar ini belum memiliki nama / label
yang tepat karena usaha ini baru berdiri kurang lebih 3 tahun. Usaha kerupuk gendar ini dimulai
ketika penghasilan keluarga dirasa kurang mencukupi kebutuhan hidup keluarga Bp.Yoekidi.
Adapun tujuan dengan diadakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk
kerupuk gendar melalui diversifikasi rasa dan dapat meningkatkan perekonomian / kesejahteraan
masyarakat sasaran dalam hal ini keluarga Bp.Yoekidi. Sehingga konsumen dapat memilih berbagai
variasi rasa sesuai dengan selera masing-masing.
Kami sebagai Tim KKU menyinggung sedikit tentang manajemen khususnya pemasaran yang
berguna untuk memajukan usaha tersebut. Dimana manajemen sangat penting karena membuka
jalan untuk memasarkan dan mengenalkan produknya setelah proses produksi.
Dengan adanya diversifikasi rasa kerupuk gendar dari hasil laut, yang dulunya mengandalkan
penghasilan hanya dari satu jenis rasa kerupuk gendar saja, sekarang masyarakat sasaran dapat
menambah penghasilan dari empat jenis rasa kerupuk gendar
Inovasi yang dilakukan adalah dengan melaksanakan diversifikasi rasa kerupuk gendar dengan flavour
hasil laut. Pada umumnya kerupuk gendar rasanya cenderung asin, dengan sedikit inovasi maka
kerupuk gendar yang dibuat oleh keluarga Bp Yoekidi mempunyai berbagai macam rasa selain rasa
gurih yang dibuat. Variasi rasa tersebut meliputi rasa udang, tengiri, dan kakap disamping itu juga
harus didukung dengan kemasan yang rapi dan baik. Kemasan tersebut berisi label, nama merek Tiga
Putr, logo merek, dan alamat produsen produk tersebut. Ada beberapa macam warna label. warna
label ini digunakan untuk membedakan rasa yang satu dengan yang lain.
Kata kunci : Kerupuk gendar, diversifikasi rasa, kemasan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 751

PENGEMPUK DAGING INSTAN DAN KRIPIK USUS IMITASI ANEKA RASA


DI DESA SUKORENO

Abstrak

Rintik Sunariati, Vice A Firnaherera, Andrianto, Julia astutik


Rintik Sunariati1, Vice Admira Firnaherera1, Andrianto2, dan Julia Astutik3
1PS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2PS Seni dan Desain, 3PS Kimia
FMIPA Universitas Negeri Malang, Malan
Kewirausahaan Univ. Negeri Malang

Semua bagian dari tanaman pepaya mulai dari akar, batang daun, bunga, buah biji, dan
getahnya dapat dimanfaatkan. Para petani di desa Sukoreno menanam pepaya hanya sebagai
tanaman sampingan. Hasil panen pepaya juga belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu,
perlu adanya pengolahan pepaya menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis lebih. Tujuan program
ini adalah menemukan cara pengolahan pepaya menjadi beberapa produk sekaligus yang bernilai jual
lebih tinggi. Getah pepaya dapat diolah menjadi papain instan yang dapat digunakan sebagai bahan
pengempuk daging atau beberapa keperluan industri. Buah pepaya dapat diolah menjadi kripik usus
imitasi aneka rasa. Kelebihan kripik usus imitasi dibandingkan kripik usus asli adalah non kolesterol,
mengandung fosfor, kalsium, dan berserat tinggi. Dengan semakin pesatnya persaingan industri perlu
diciptakan dan dihasilkan produk baru yang dapat diterima oleh masyarakat umum serta dapat
membuka lapangan kerja baru. Pengolahan getah pepaya menjadi pengempuk daging instan melalui
beberapa tahap, meliputi persiapan, penyadapan, recovery getah, pengeringan, pemurnian,
penghalusan, dan pengemasan. Getah pepaya dapat diolah menjadi papain kasar dan papain murni
yang berbeda aktifitas proteolitiknya. Sedangkan pengolahan pepaya menjadi kripik usus imitasi
aneka rasa melalui beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, pengolahan, dan pengemasan. Tahap
akhir dari kegiatan ini adalah pemasaran produk. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah krecek
pepaya, kripik usus imitasi aneka rasa, papain kasar, dan papain murni. Produk kripik usus imitasi
disambut baik karena memiliki beberapa kelebihan. Adapun produk papain dapat dipasarkan lebih
luas tidak hanya sebagai pengempuk daging instan. Saat ini papain masih diimpor oleh produsen
tanpa pengolahan pepaya sebagai produk. Dari kegiatan ini menjanjikan keuntungan besar karena
dapat dihasilkan beberapa produk sekaligus.
Kata kunci : kripik usus, pepaya, papain, daging, instan.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 752

PENGGUNAAN TEPUNG KOMPOSIT (TERIGU, UBI JALAR, KACANG


TUNGGAK) DALAM PEMBUATAN ROTI TAWAR YANG BERDAYA SAING
Abstrak

Isni Rahmatia, Fanny Widadie, Mayang Adelia Puspita, Nur Azizah


Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang

Roti tawar yang selama ini beredar di pasaran adalah roti tawar yang berbahan uatam tepung
terigu. Padahal terigu atau tepung gandum (Tricium sp)selama Indonesia ini masih tergantung pada
import. Sehingga diperlukan suatu terobosan atau inovasi produk roti tawar yang lebih berbahan
baku lokal. Maka dari itu dibuatlah roti tawar berbahan tepung komposit yaitu kombinasi antara
tepung terigu, ubi jalar dan kacang tunggak. Sehingga menghasilkan inovasi produk roti tawar yang
memiliki daya saing baik itu dalam hal nilai gizinya maupun keberlanjutan usahanya yang bersifat
memasyarakat atau resource based economic selain itu juga meningkatkan ketahanan pangan
dengan adanya diversifikasi pangan.
Dalam pelaksanaan usaha roti tawar komposit ini telah dilakukan berbagai tahapan
pelaksanaan meliputi proses produksi roti dan tahapan pemasaran. Tahap awal adalah melakukan
pembuatan tepung ubi jalar dan kacang tunggak. Kemudian dihasilkannya roti tawar berbahan
tepung komposit yang dirasa enak dengan perbandingan 8:1:1 (tepung terigu: ubi jalar: kacang
tunggak) melalui uji panelis. Dengan semakin meningkatnya permintaan dan keterbatasan alat dalam
proses produksi maka dilakukannya kemitraan dengan UKM roti tawar.
Dan sampai saat ini, telah dihasilkannya nama merek roti tawar ini dengan nama spoonutz dan
memiliki nama diversifikasi produk sesuai dengan jenis isinya. Namanya mereknya antara lain
chocofreaky, chezychoco, sweetystrawberry dan magicpurple. Dan sampai saat ini laba bersih
penjualan yang diterima yaitu sebesar Rp 665.000-,.
Segmentasi pasarnya Mahasiswa, selain dilakukan penjualan langsung ke kantin-kantin juga
menyediakan pesanan saat ada acara kegiatan kemahasiswaan. Dapat disimpulkan bahwa usaha roti
tawar spoonutz ini merupakan usaha agroindustri yang cukup berprospek dan mampu meningkatkan
nilai tambah ubi jalar dan peningkatan ketahanan pangan.
Kata kunci : Roti tawar, tepung komposit, spoonutz, agroindustri, ketahanan pangan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 753

PENGKAYAAN KALSIUM DARI TULANG AYAM PADA TAHU PANAS UAP


Abstrak

Annasikhah, Ulfa Nisrina , Sita Fatichatu PS , Asti Kartika W


Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Kadar kalsium yang cukup rendah pada tahu yang digumpalkan dengan kecutan
memungkinkan untuk dilakukan penambahan dari luar. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan
formulasi tahu dan ekstrak tepung tulang yang menghasilkan tahu kaya kalsium yang sekaligus
disukai oleh konsumen. Penambahan ekstrak tepung tulang bervariasi yaitu 10%,20% dan 25%.
Analisa kimiawi dilakukan untuk uji kadar abu, kalsium dan protein. Dilakukan pula pengujian sensoris
dengan dua macam tahu yaitu mentah dan goreng. Untuk tahu mentah parameter yang diuji adalah
nilai warna, nitai aroma, nilai keseluruhan, dan keinginan membeli. Sedangkan untuk tahu goreng,
parameter yang diuji adalah nilai tekstur, nilai aroma, nilai keseluruhan, dan keinginan membeli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi penambahan ekstrak tepung tulang
maka semakin tinggi kadar abunya. Kadar kalsium dan protein pada tahu mula-mula akan naik
sebanding dengan kenaikan konsentrasi penambahan ekstrak tepung tulang. Namun, pada
konsentrasi tertentu kadarnya akan turun. Pada penambahan 10% dan 20%, tahu mengalami
persentase kenaikan kadar kalsium sebesar 292,0780% dan 1067,5403% dari tahu kontrol. Pada
penambahan ekstrak tepung tulang sebesar 25%, persentase turun menjadi 998,1170%. Pada
pengujian sensoris,didapatkan hasil bahwa konsumen paling suka terhadap tahu dengan penambahan
ekstrak tulang sapi sebesar 10%.
Kata kunci : Pengkayaan Kalsium , Tulang Ayam, Tahu Panas Uap

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 754

PENGOLAHAN DAN PRODUKSI KRUPUK SUSU


Irwansyah, Nyimas Anna Aledja, Intan Sari Dewi, Pratista Angelia Saputri, M. Arief Ibrahim
Peternakan Poltek Negeri Pertanian Lampung

Abstrak

Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa adalah menghasilkan produk makanan berupa
krupuk susu baik dalam bentuk kering maupun dalam bentuk yang sudah siap untuk dikonsumsi
oleh masyarakat umum, selain itu juga krupuk susu tersebut mudah dipasarkan dan mengandung
nilai nutrisi gizi yang tinggi sehingga sangat baik untuk tubuh dan kesehatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan wirausaha seluruh kegiatan dilaksanakan dilaksanakan secara
bersama-sama oleh tim kelompok PKM dimana kegiatan ini dipimpin oleh seorang ketua pelaksana
dibawah koordinator dan tanggung jawab masing-masing bidang yang telah ditentukan. Dosen
pembimbing memberikan arahan pada awal kegiatan wirausaha hingga ahir kegiatan wirausaha
tersebut. Setiap tim harus bekerja secara optimal demi kelancaran kegiatan PKM kewirausahaan dari
awal perencanaan hingga akhir kegiatan.
Kata kunci : pengolahan, Produksi, Susu

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 755

PENGOLAHAN LIMBAH AIR TAHU MENJADI NATA DE SOYA


Abstrak

Sidik Purnomo dkk


Univ. Negeri Yogyakarta

Air limbah kedelai yang berasal dari industri pembuatan tahu merupakan permasalahan yang
serius dalam pencemaran lingkungan karena menimbulkan bau busuk maupun pencemaran sumber
air. Maka diperlukan suatu usaha yang dapat meminimalkan pencemaran tersebut. Kami akan
membuat limbah menjadi produktif, lebih bermakna dan menghasilkan uang.Nata de Soya merupakan
alternatif pilihan untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Nata de Soya atau nata sari kedelai adalah
sejenis makanan dalam bentuk Nata, padat, putih dan transparan merupakan makanan penyegar
pencuci mulut yang dapat dicampur dengan cocktail, es krim atau cukup ditambah sirup. Tujuan dari
program ini yaitu untuk membuat dan mengolah makanan yang disebut nata de soya yang berbahan
dasar limbah cair yang di hasilkan dari salah satu proses pengolahan tahu, sehingga dapat menambah
penghasilan dan bernilai ekonomis serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Nata de Soya
dibentuk dengan cara fermentasi bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan bakteri asam asetat
yang bersifat aerob. Pada media cair dapat membentuk suatu lapisan yang dapat mencapai beberapa
centimeter, kenyal, putih, dan lebih lembut dibandingkan dengan Nata de Coco. Nata de Soya telah
berhasil kami produksi dan telah kami pasarkan.Ternyata tanggapan pasar cukup menggembirakan
dan sebagian besar konsumen berkomentar bahwa Nata de Soya bentuk dan rasanya sangat mirip
dengan Nata de Coco namun terasa lebih lembut. Selain itu, produk Nata de Soya yang kami hasilkan
mampu bersaing dengan produk-produk nata yang telah ada baik dalam hal harga maupun kualitas.
Sehingga dengan adanya usaha pembuatan nata de Soya ini diharapkan dapat meminimalkan
pencemaran lingkungan di daerah sentra industri tahu yang disebabkan oleh limbah cair tahu dan
merupakan salah satu usaha yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Kata kunci : Limbah, Nata de Soya, Produktif

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 756

PENINGKATAN ARAF EKONOMI MASYARAKAT PESISIR MELALAUI


PENGEMBANGAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA BERNUTRISI TINGGI
Dyah Yuni Zaenartin dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 757

PENINGKATAN KONSUMSI PROTEIN NABATI KAYA ASAM AMINO LYSIN


MELALUI BROWNIES TEMPE

Abstrak

Tri Fajarwaty, Yuditha Ichsani, Vika Restikowati, Sri Widiyanti


PS Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Mayoritas penduduk Indonesia senang mengkonsumsi tempe karena makanan ini tergolong
murah dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Pembuatan tepung tempe dilakukan sebagai upaya
pengawetan sebab diketahui tempe akan mengalami kerusakan atau pembusukan setelah dua hari
disimpan dalam kondisi suhu ruang dengan menunjukkan pengurangan sifat mutunya. Penggunaan
tepung tempe dapat dijadikan alternatif dalam pembuatan brownies sebab tepung tempe akan
membuat struktur brownies yang bantat. Brownies yang dihasilkan pun akan memiliki kandungan gizi
yang relatif lebih tinggi dibandingkan brownies yang dibuat dari tepung terigu. Program ini bertujuan
untuk mendirikan usaha pembuatan brownies tempe dalam upaya untuk : (1) Menambah variasi
makanan olahan dari tempe;
(2) Menambah daya tarik tempe untuk dikonsumsi semua orang;
(3) Masyarakat dapat mendapat informasi bahwa bahwa tempe juga dapat diolah menjadi makanan
yang rasanya manis;
(4) Memasyarakatkan produk brownies tempe;
(5) Membuka peluang bisnis bagi masyarakat umum
dengan pengembangan produk brownies tempe. Tahap-tahap kegiatan yang akan dilaksanakan terdiri
atas tahap perencanaan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap evaluasi dan tahap pelaporan. Kelompok
PKM brownies tempe telah melaksanakan kegiatan produksi sebanyak empat kali. Dari keempat
kegiatanproses produksi tersebut, salah satunya menghasilkan produk brownies tempe yang tidak
layak jual. Jumlah brownies per unit yang telah dihasilkan dan dijual setiap kali produksi rata-rata
sebesar 50 unit sehingga sampai pada produksi terakhir, uang yang dapat dihasilkan adalah sebesar
Rp.145.800,00. Pelaksanaankegiatan Program Kegiatan Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKMK)
dengan judul Peningkatan Konsumsi Protein Nabati Kaya Asam Amino Lysin Melalui Brownies Tempe
ini telah mendapatkan respon yang positif dari masyarakat sekitar IPB. Meskipun demikian,
pelaksanaan kegiatan PKMK ini belum mencapai target yang direncanakan mengingat keseluruhan
tahap kegiatan membutuhkan waktu dan perhatian yang lebih.
Kata kunci : Tempe, Brownies, Lysin

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 758

PENINGKATAN MUTU MAKANAN KHAS JAWA TENGAH GETUK DENGAN


MEMANFAATKAN IKAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN PELUANG UNTUK
BERWIRAUSAHA
Abstrak

Wisnu Pryasto, Didik Nurjayadi, San Aji Hermawan, Agustina, R. Lucky Esa P.S
Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Keadaan perekonomian negara kita ini, terutama perekonomian dalam negeri yang masih
kalah jauh dari luar negeri. Keterpurukan ini sangat dipengaruhi oleh serangan produk luar yang
mematikan perkembangan produk dalam negeri. Ide tersebut dikombinasikan dengan usaha
peningkatan gizi masyarkat yang sekarang ini cenderung menurun juga. Pelaksanaan penelitian
diawali dengan serangkaian eksperimen untuk memadukan dua bahan dasar produk, Getuk (makanan
khas Jawa Tengah) dan Singkong (salah satu bahan makanan kaya akan karbohidrat, protein, serat
dan kadar gizi lainnya). Tahap ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu satu setengah bulan.
Setelah melewati tahap eksperimen beranjak ke uji hedonikyang menghasilkan masukan, ide
dan saran yang mendukung untuk penyempurnaan produk. Uji hedonik selesai, dilanjutkan dengan
survey keminatan masyarakat terhadap produk. Produk yang ditawarkan tentunya telah
mengalamibeberapa kali perbaikan dan inovasi. Dengan kuisioner yang juga disertakan, maka
survey juga dapat digunakan sebagai data untuk diolah dan dianalisis sehingga didapatkan
keteranganketerangan yang sangat mendukung Pelaksanaan survey adalah diberbagai tempat sekitar
Bandung. Analisis data yang diperoleh menyimpulkan beberapa hal. Diantaranya : keminatan
masyarakat akan produk, kemampuan konsumen, ide, tanggapan produk dan yang lainnya. Dari data
dan analisis yang ada dan digabungkan dengan uji hedonik maka saatnya peneliti menyempurnakan
produk kembali.
Langkah berikutnya adalah produksi. Produksi disini masih dikatakan dalam taraf yang sederhana.
Dikarenakan target jangkauan pasar pun masih sempit. Faktor promosi juga diiperhitungkan, namun
peneliti belum mampu untuk melaksanakan produksi secara besarbesaran. Promosi yang dilaksanakan
berupa penyebaran leaflet, penempelan poster, mouth to mouth, pemberian produk Cuma-Cuma dan
penawaran harga promosi, kemdian dilanjutkan dengan tahap pemasaran. Baik itu pemasaran titipan
dan pemasaran terjun langsung langsung ke lapangan.
Untuk pemasaran titipan dilaksanakan di beberapa tempat penjualan makanan lingkungan
sekitar yang sekiranya profitabel. Pemasaran titipan dilaksanakan dengan pemberian sedikit
keuntungan kepada pihak penjual. Untuk pemasaran dengan terjun langsung ke lapangan
dilaksanakan pada hari-hari tertentu, yaitu hari minggu. Karena hari tersebut merupakan waktu
potensial dengan jumlah konsumen yang banyak. Dari beberapa pemasaran terjun langsung ke
lapangan, peneliti mengalami peningkatan penjualan. Dapat disimpulkan, diantara kedua metode
pemasaran yang ada, pemasaran terjun langsung ke lapangan adalah metode yang paling efektif.
Tahap akhir dari penelitian adalah penelitian finansial. Disini akan diketengahkan semua keterangan
mengenai keuangan. Baik itu yang telah dipakai, maupun yang telah didapatkan. Sebagai penutup,
evaluasi akhir adalah langkah penilaian, pembahasan akhir dan pengkajian ulang dari serangkaian
kegiatan yang telah dilaksanakan. Harapan Peneliti, agar apa yang telah dilakukan ini dapat
mendukung untuk tercapainya tujuan seperti yang telah dijabarkan diawal. Setidaknya penelitian ini
dapat digunakan sebagai pelopor masyarakat dalam meningkatkankegiatan berwirausaha dalam
negeri dan peningkatkan mutu gizi masyarakat.
Kata kunci : Mutu Makanan, Makanan Khas Jawa Tengah, Getuk, Ikan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 759

PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKAR KAMPUS


DARMAGA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PRODUKSI DODOL
LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SKALA RUMAH TANGGA

Abstrak

Amalina Ratih Puspa, Anna Vipta Resti M., Irfa Susilawati, Ratu Nursyah Oktari
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor

Tanaman lidah buaya memiliki keunggulan komparatif berupa pemeliharaannya yang relatif
mudah dan lebih tahan lama daripada produk hortikultura lainnya (tidak mudah busuk) serta
gangguan hama atau penyakit pada tanaman ini relatif kecil. Lidah buaya juga memiliki kandungan
nutrisi berupa vitamin, mineral, enzim dan asam amino yang cukup lengkap. Produk lidah buaya
selama ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam berbagai produk kosmetik,dan obatobatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan lidah buaya sebagai produk makanan jajanan
yang bergizi, meningkatkan keterampilan masyatakat dalam mengolah lidah buaya menjadi dodol,
mengembangkan sistem pemasaran produk olahan lidah buaya dan mengembangkan kemampuan
wirausaha mahasiswa sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga.
Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari produksi (pra produksi, produksi, pelatihan dan produksi
oleh masyarakat), pemasaran, organisasi dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan kegiatan ini
secara umum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dengan beberapa penyesuaian
khusus selama pelaksanaan. Produksi dodol lidah buaya yang melibatkan masyarakat, memberikan
modal keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi mereka
Kata kunci : lidah buaya, dodol, pemberdayaan masyarakat, skala rumah tangga

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 760

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM BURAS MELALUI PENERAPAN


TEKNOLOGI SAPTA USAHA DI TENGAH WABAH FLU BURUNG.

Abstrak

Kiswandi, Wibowo Purwo Kusumo, Slamet Riyadi, Agus Trianto, Sriyono


Jurusan Produksi Ternak Akademi Peternakan Aranganyar, Karanganyar
Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA) Surakarta

Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa bertujuan untuk: (1) Mewujudkan


keinginan usaha bagi mahasiswa, (2) Meningkatkan daya juang dan motivasi berwirausaha (3)
Memperbaiki tata laksana Usaha pemeliharaan ayam buras. Manfaat dari kegiatan ini adalah : (1)
Mendapatkan keuntungan dari usaha budidaya ayam buras, (2) Teladan bagi mahasiswa lain maupun
masyarakat bahwa intensifikasi ayam buras merupakan peluang usaha yang prospektif dan bernilai
ekonomi tinggi (3) Peningkatan keterampilan praktek dari implikasi kegiatan akademik, dan (4) Upaya
menciptakan lapangan kerja menjadi wirausaha di bidang peternakan. Metode penerapan sapta usaha
adalah melaksanakan 7 komponen usaha yang meliputi : pemilihan bibit melalui penetasan,
perkandangan, pakan yang memenuhi kualitas dan kuantitas, tata laksana pemeliharaan dengan
sistem intensif, pengendalian penyakit dengan program vaksinasi, pengolahan hasil dan pemasaran.
Target usaha adalah memelihara 350 ekor, dengan omset penjualan Rp 3.484.000, 00 BEP harga =
Rp 8.989,00 BEP produksi 186 ekor. Modal usaha sebesar Rp 2.606.950. usaha ini mendapatkan laba
Rp 877.050,00. Pelaksanaan usaha diawali dengan pelatihan Kewirausahaan dan pelatihan teknis
penerapan teknologi sapta usaha. Kegiatan produksi diawali persiapan DOC, pemeliharaan selama 3
bulan, membuat jaringan pemasaran selanjutnya menjual ayam. Kesimpulan yang dapat disampaikan
adalah (1) Usaha beternak ayam buras terbukti merupakan usaha yang prospektif dengan
keuntungan sebesar Rp 877.050,00 selama satu periode (3 bulan) dengan volume produksi 350 ekor,
(2) Diperoleh ayam yang sehat dengan bobot relatif seragam yaitu 0,8 - 1,2 kg.
Kata kunci : Sapta Usaha, Ayam Buras

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 761

PRODUKSI HIASAN RUNAGAN INOVATIF 'AKUARIUMPONIK' (PERPADUAN


DAN SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA AQUACULTURE IKAN HIAS DAN
HIDROPONIK ATAU BUDIDAYA TANAMAN TANPA TANAH DI AKUARIUM)
Abstrak

Heni Dayati dkk


Univ. Andalas Padang

Akuariumponik adalah produk inovasi dan akan sesuai dengan trend dan kecenderungan
masyarakat terutama masyarakat perkotaan. Akuariumponik adalah kombinasi antara memelihara
ikan hias di akuarium dan menanam tanaman tanpa tanah (hidroponik) khususnya tanaman hias di
atas akuarium. Keunggulan produk ini adalah mempunyai nilai estetika di ruangan, merupakan pilihan
yang tepat bagi yang sibuk namun ingin bercocok tanam dan adanya daur ulang unsur hara sehingga
memperbaiki kualitas air akuarium. Target pasar utama akuariumponik adalah wilayah perkotaan
yaitu perkantoran, hotel, restoran, dan perumahan kalangan menengah ke atas. Metode pendekatan
yang dipakai dalam usaha ini adalah pendekatan kemitraan usaha namun tetap mencirikan
kemandirian. Ada dua mitra bagi usaha akuariumponik ini, yaitu toko akuarium dan toko kaca.
Metode kemitraan usaha ini dipakai untuk menekan biaya investasi dan mengurangi resiko kegagalan
usaha. Selain itu juga agar mempermudah operasional usaha dan mengatasi keterbatasan sumber
daya manusia (SDM). Namun dalam jangka panjang usaha ini harus mempunyai show room sendiri
dan langsung sebagai toko akuarium yang menjual ikan hias, pakan ikan dan accesoris akuarium.
Omset penjualan mulai bulan Maret hingga Mei 2006 adalah sebesar Rp. 1.210.000, dengan jumlah
penjualan sebanyak 10 unit.Usaha ini prosfek untuk dikembangkan.
Kata kunci : akuariumponik,hiasan ruangan,ikan hias, tanaman hias,akuarium

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 762

PRODUKSI KOMPOS BIOAKTIF DENGAN MEMANFAATKAN TRICHODERMA


SP, GLIOCLADIUM SP. DAN PSEUDOMONAS FLUORESCENT UNTUK
APLIKASI PENCEGAHAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN LAYU BAKTERI
PADA TANAMAN PISANG

Abstrak

Dian Susanti, D Premita H, Shinta Marina P, Abdul Khaqim, Mohammad Shofie


Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Biologi Univ. Brawijaya Malang

Kendala utama yang sering terjadi dalam usaha budidaya pisang adalah adanya serangan
penyakit layu Fusarium dan layu bakteri. Pada umumnya usaha untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan eradikasi dan penggunaan fungisida kimiayang justru dapat menyebabkan terjadinya
resistensi patogen, pencemaran tanah, dan menurunya daya dukung lingkungan. Program Kreativitas
Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini bertujuan untuk memproduksi kompos bioaktif yang diperkaya
dengan Trichoderma sp, Gliocladium sp dan Pseudomonas fluorescens, serta sosialisasi dan
pemasaran kompos bioaktif kepada petani pisang di kota Malang dan sekitarnya. Luaran dari PKMK ini
berupa produk kompos bioaktif siap pakai untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium dan layu
bakteri pada tanaman pisang dan beberapa tanaman budidaya lainnya. Pelaksanaan PKMK ini dibagi
menjadi tiga tahap utama : (1) tahap persiapan meliputi pengadaan bahan-bahan dan peralatan
pendukung, menjalin kerjasama dengan Laboratorium dan KUD Dau Malang; (2) tahap pembuatan
kompos bioaktif yang meliputi pengomposan, inokulasi isolat mikroba, dan pengemasan; dan (3)
tahap promosi dan pemasaran (penjualan). Berdasarkan hasil kerja dapat diproduksi tiga jenis
kompos bioaktif yang meliputi kompos Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. (Kompos TG);
Trichoderma sp. dan Pseudomonas fluorescens (Kompos TP); serta Gliocladium sp.dan Pseudomonas
fluorescens (Kompos GP). Kapasitas sekali produksi pada tahap I sebesar 100 bungkus kompos
bioaktif (perbungkus tiga kilogram) dengan hasil bersih penjualan sebesar Rp. 2.000,00/bungkus.
Sosialisasi dan pemasaran kompos bioaktif dilakukan kepada para petani secara tidak langsung
melalui KUD Dau dan Kebun Raya Purwodadi (KRP) serta beberapa orang tua dan kerabat
mahasiswa. Perhitungan Payback period untuk produksi tahap I (mandiri) diperkirakan omset sebesar
Rp.4.800.000 (perkiraan satu tahun dengan dua kali produksi/bulan), maka pengembalian investasi
akan berjalan selama 0.55 tahun. Sedangkan untuk rencana produksi kompos bioaktif tahap II
(bermitra dengan UPT Kompos UNIBRAW), diperkirakan akan mendapat omset sebesar Rp.
16.800.000,00. Omset tersebut akan mempengaruhi pengembalian investasi lebih cepat dari tahap I
yaitu 0.13 tahun dengan kemampuan produksi 600 kg pertahun (dua kali produksi perbulan).
Kata kunci : kompos bioaktif, Trichoderma sp, Gliocladium sp, Pseudomonas fluorescens,
layu Fusarium, layu bakteri

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 763

PRODUKSI MINUMAN EKSTRAK BUNGA MAWAR SEBAGAI VARIAN BARU


DARI MINUMAN KESEHATAN ALAMI
Abstrak

Suharjo, Feri, Narendra Widyanto, Murniwaty, Thalha Farizi


Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Meningkatnya taraf hidup dan modernisasi menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan.
Bergesernya pola konsumsi pangan dari produk-produk tradisional ke produk-produk modern
menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif yang diawali dengan gangguan metabolisme. Mahkota
bunga mawar mengandung flavonoid, terutama antosianin yang dapat memperkuat system vascular,
mempunyai aktivitas antibakteri, antiinflamasi, dan juga antioksidan yang kuat
(www.florahealth.com). Dalam 100 gram mahkota mawar mengandung mineral antara lain; kalsium
(0.151-0.226 gram), magnesium (0.133-0.151 gram), pospor (0.194-0.253 gram), kalium (1.2771.369 gram), sulfur (0.080-0.110 gram) (Altman, 1972 di dalam Shienny Invanio, 2005). Minuman
ekstrak bunga mawar merupakan minuman 100% alami yang didapat dari ekstraksi mahkota bunga
mawar.
Tujuan dari program ini adalah mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan
mahasiswa, meningkatkan minat masyarakat terhadap produk kesehatan alami, memperkenalkan
produk baru dan mungkin akan mengurangi pengangguran. Metodologi yang dilakukan adalah
menganalisa pasar, melihat aspek usaha, menganalisa aspek teknologis produk, serta menganalisis
strategi pemasaran produk dan manajemen organisasi. Hasil program PKMK ini adalah Minuman
kesehatan alami yang terbuat dari ekstrak bunga mawar dan dapat diterima oleh masyarakat serta
mampu bersaing dengan minuman kesehatan lainnya. Dari hasil yang didapatkan kesimpulan bahwa
masyarakat menerima keberadaan minuman kesehatan alami ekstrak bunga mawar. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya produk kami yang terjual pada konsumen namun keberadaannya masih
belum bisa bersaing dengan minuman lain dipasaran karena kekurangtahuan konsumen tentang
manfaat bunga mawar sehingga banyak yang ragu untuk mengkonsumsinya.
Kata kunci : Minuman, Mawar, Kesehatan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 764

PRODUKSI STOVIT MANEKIN MANDIBULAR SEBAGAI SIMULATOR


LATIHAN MANDIBULAR BLOCK ANESTHESIA
Danny K. Aerosta, Kurnia Ayu Lestari, Bertha Aulia, Agustantyono, Uswatun Hasanah
Pendidikan Dokter Gigi Univ. Airlangga Surabaya

Abstrak

Tujuan diadakannya program ini antara lain : 1.Membuat desain Stovit Manekin Mandibular
sebagai alat simulasi Mandibular Block Anesthesia, dan anestesi lokal lain pada os mandibula.
2.Membuat Stovit Manekin Mandibular dengan fungsi simulasi yang optimal. 3. Merancang suatu
cara sosialisasi dan pemasaran yang efektif untuk Stovit Manekin Mandibular. Program dilaksanakan
dalam beberapa tahap. Pada bagian produksi diuraikan mengenai pengolahan bahan, rancangan
produksi, dan pengemasan. Pasca produksi prototipe akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui
kekuatan produk dan mendisain pelayanan pasca penjualan. Selain itu evaluasi dipergunakan sebagai
fungsi kontrol kualitas. Tahapan yang telah dilaksanakan hingga saat ini fase pengemasan belum
terlaksana, dikarenakan belum selesainya proses desain kemasan.Proses pemasaran akan melalui
tahap segmentation, targetting, dan posititioning. Diawali dengan penelitian pendahuluan yang telah
dilaksanakan dibeberapa FKG yang ada, untuk mengetahui keberadaan produk serupa dan
menentukan kekuatan pasar. Di Indonesia sendiri ternyata tidak terdapat produk lokal sejenis.
Kemudian yang menjadi sasaran penjualan adalah mahasiswa FKG, sebagai target penjualan 2 bulan
pertama produksi adalah 200 mahasiswa dari total 1300 pasar potensial per tahun.
Kata kunci : produksi, simulator, mandibular, anesthesia

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 765

PRODUKSI WORTEL INSTAN


Dyah Ariyanti, Kaltika Setyautami Sumariana, Nugraha Widya Anggara, Juan Maragia
Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Umbi akar
wortel berwarna khas oranye. Wortel mengandung unsur yang berupa protein, lemak, hidrat arang,
kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Dengan kandungan gizi dan khasiat
tertentu dari wortel tersebut, maka tanaman ini akan mempunyai prospek yang bagus sebagai
sumber minuman penyegar alternatif. Dengan manfaat, kandungan gizi dan nilai ekonomis,
diperlukan pengolahan wortel lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah dan daya simpan yang
lebih lama. Salah satu proses pengolahan praktis adalah dengan pembuatan wortel instan.
Program pembuatan wortel instan ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: menumbuhkan jiwa
kewirausahaan pada mahasiswa, meningkatkan nilai tambah dari produk wortel dan pengaplikasian
teknologi. Metode yang digunakan untuk produksi wortel instant ini adalah dengan cara konvensional
yaitu sari wortel ditambah gula disangrai hingga membentuk kristal yang dilakukan di tempat
kontrakan mahasiswa dan menggunakan alat spray dryer yang dilakukan di Pusat Antar Universitas
(PAU), Fateta, IPB. Dari cara konvensional, hasil yang didapatkan lebih enak dan warna yang
didapatkan lebih tua (kuning tua), namun produk juga tergantung dari suhu yang digunakan untuk
memasaknya. Sedangkan dengan menggunakan spray dryer, hasil yang didapatkan tidak kalah enak
tetapi warnanya lebih muda (kuning pucat).
Kata kunci : Produksi, Wortel, Instan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 766

PROSPEK USAHA TELUR ASIN SANGRAI SEBAGAI USAHA RUMAH TANGGA


DI KABUPATEN BREBES

Abstrak

Eli Subandiyah, Novita Rahmawati, Nichia P. Alies


Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang
Produksi Ternak Univ. Diponegoro Semarang

Telur adalah sumber protein hewani dengan kelengkapan kandungan gizi yang tinggi. Adanya
pola konsumsi menjadikan telur kurang digemari karena bau amis yang berlebihan, khususnya pada
telur itik. Kelemahan yang terdapat pada telur adalah tidak tahan lama dan mudah rusak. Telaah ini
bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa dan petani peternak rakyat untuk mengembangkan
usaha tersebut sehingga meningkatkan added value daripada telur itik. Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan survei dan observasi lapang serta wawancara. Data yang diambil berasal
dari data primer dan sekunder sebagai pendukung. Kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah
di Jawa Tengah yang mempunyai banyak potensi baik dari segi sosial ekonomi, demografi maupun
geografi. Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa produk telur asin yang beredar di pasaran saat ini
adalah telur asin kukus/ rebus dan telur asin oven. Produk telur asin sangrai yang merupakan
diversifikasi produk telur asin mempunyai keistimewaan lebih tahan lama tanpa adanya bahan
pengawet, lebih mempunyai cita rasa khas, tekstur kuning telur dan putih telur lebih halus, bau amis
kurang terasa dan lainnya. Hasil uji organoleptik produk menunjukkan bahwa telur asin sangrai
mempunyai tingkat bau amis 36,62%, tingkat kemasiran 55,35%, tekstur kuning telur 55,4%, tingkat
keasinan 50%, tingkat tekstur cangkang 56,4%, tingkat warna putih telur 59,98%, tingkat warna
cangkang 47,13%, tingkat warna kuning telur 52,8% dan tekstur putih telur 56,4%. Adanya produk
telur asin ini secara tidak langsung menambah added value telur itik dan nilai jual dari telur asin itu
sendiri. Harga telur itik yang tadinya hanya sekitar Rp. 650/ butir, naik menjadi Rp. 1.500,-/ butir
setelah menjadi telur asin sangrai. Jadi, ketersediaan sumber daya produksi, peluang pasar dan
potensi daerah Kabupaten Brebes yang cukup besar menjadikan usaha ini sangat potensial untuk
dikembangkan.
Kata kunci : Telur Asin Sangrai, Konsumen, Kabupaten Brebes,

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 767

REKAYASA VULKANISIR BAN SEBAGAI UPAYA MERAIH PELUANG BISNIS


DI SEKTOR TRANSPORTASI SEPEDA MOTOR
Prasetia Adi dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 768

ROTI KERING PLUS: PRODUK OLAHAN BIJI MANGGA BERPROSPEK


BISNIS TINGGI
Rissa Anggraini Agustina dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 769

SALE NANAS SEBAGAI PRODUK PANGAN ALTERNATIF


Abstrak

Rahmat Saleh,Khafid Sudrajat,Budi Setiawan,Iwa Kusuma,Wilis Juhaerini


Inst. Pertanian Bogor

Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan produk-produk pertanian baik itu buah
maupun sayuran. Dengan kekayaan tersebut tentunga kita harus mampu mendayagunakan dan
menghasilgunakan apa yang telah ada. Hal itu akan membuat kita menjadi negara yang kaya akan
inovatif dan kreatifitas dan tentunya bernilai mahal. Dari kekayaan produk-produk pertanian tersebut
salah satunya adalah nenas. Nenas (Ananas comosus) ialah sejenis tumbuhan tropikal dan buahnya
adalah tumbuhan asli dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Nenas jika dikembangkan secara maksimal,
tentunya hasilnya dapat bervariasi. Contohnya adalah sale nenas yang memiliki nilai jual yang tinggi
dibandingkan nenas sebelum diolah. Itu membuktikan kualitas dari produk baru yang dicapai
meningkatkan nilai jual dan nilai pasar. Dan dengan memanfaatkan nenas tersebut kami berencana
membuat sale nenas yang nantinya akan memiliki nilai jual, nilai pasar dan nilai produk yang tentunya
memiliki kelebihan tersendiri.
Kata kunci : Nenas, Alternatif

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 770

SOSIALISASI DAN PEMASARAN CARROT CHIP SEBAGAI ALTERNATIF


PANGAN FUNGSIONAL
Dina Febriana A dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 771

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF ULTRAVIOLET UNTUK PENENTUAN


KADAR KAFEIN DALAM MINUMAN BERENERGI
Abstrak

Miranti Safitri, Yuyu Yundhana, Nuryono, Siti Nurjanah


Kimia Inst. Pertanian Bogor

Kafein merupakan senyawa organik yang banyak terdapat pada berbagai macam formulasi
obat maupun minuman seperti minuman berenergi. Kafein mempunyai aktivitas stimulan pada sistem
syaraf pusat. Selain itu kafein juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran gastrointestinal,
mereduksi koordinasi syaraf motorik, gelisah, mengubah pola tidur, dan timbulnya rasa pusing.
Metode yang baik dan dapat dipercaya untuk penetapan kadar kafein sangat diperlukan sehingga
dapat diketahui dosis pemakaian yang aman agar efek negatifnya dapat diminimalkan.
Metode spektofotometri derivatif UV (SDUV) dikembangkan untuk penentuan kadar kafein
dalam minuman berenergi tanpa adanya pemisahan awal dan reagen warna. Metode ini didasarkan
pada pengukuran amplitudo puncak ke garis dasar spektra derivatif 2 pada panjang gelombang ()
291.5 nm untuk contoh 1 dan spektra derivatif 3 pada 289.1 nm untuk contoh 2. kurva kalibrasi
diperoleh linear pada kisaran konsentrasi 2-10 mg/ml-1. kesensitifan metode ditunjukkan dengan nilai
koefisien korelasi, yaitu 0.9997 dan 0.9910. %SBR yang diperoleh berada pada nilai >2%.
Metode referensi yang digunakan adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi. Contoh
dianalisis menggunakan metode SDUV dan metode referensi. Nilai hasil analisis dibandingkan secara
analisis dibandingkan secara statistik menggunakan uji-t dan F.
Keyword
Kata kunci : Kafein, second-derivative spectrophotometri, minuman berenergi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 772

STEVIA (STEVIA REBOUDIANA)-TEH INSTAN, MINUMAN KESEHATAN


MANIS NON-KALORI

Abstrak

Ardianingmunir Sholikhah, W Tomopamilih, AC Atmaja, A Bagus, R Diastuti


PS Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Stevia (Stevia reboudiana) merupakan pemanis alami non-kalori yang cocok bagi penderita
diabetes namun kurang dikenal masyarakat. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat inovasi dan
pemasaran produk minuman dari stevia yang dicampur dengan teh hijau serta disajikan dalam bentuk
instan/ bubuk. Dilakukan pembuatan stevia instan dan teh hijau instan kemudian dilanjutkan uji
kesukaan. Formulasi dilakukan dengan variasi perbandingan stevia instan dan teh hijau instan 1:3,
1:2, 1:1, 2:1 dan 3:1. Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa perbandingan stevia dan teh hijau
instan yang paling disukai adalah 3 : 1. Dari hasil analisis kimia diketahui bahwa produk STI ternyata
mengandung kalori sebesar 0,88 kcal/gram sehingga produk ini dikatakan low calorie. Produk ini akan
dicoba dikenalkan dan dipasarkan dalam kemasan sachet.
Kata kunci : Stevia (Stevia reboudiana); Teh hijau Instan; low calori

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 773

STRATEGI PEMASARAN FRONT LINE RETAILER PADA PRODUK PERMEN


JELLY RUMPUT LAUT (KAPPAPHYCUS ALVAREZII) KAYA SERAT DAN
VITAMIN
Abstrak

Sri Ahdyanti, Luh Putu Ari W, Anim Falahuddin


Teknologi Hasil Perairan Inst. Pertanian Bogor

Rumput laut merupakan ganggang laut yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, ganggang
ini bernilai ekonomis penting karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang penggunaannya
sangat luas dalam bidang industri. Sayangnya rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk
bahan mentah sedangkan hasil olahannya masih diimpor dengan nilai yang cukup besar.
Salah satu diversifikasi produk rumput laut adalah permen jelly rumput laut dan digunakan sebagai
pengganti jelly gelatin impor guna memenuhi kebutuhan serat masyarakat. Namun produk yang ada
selama ini masih terbatas dalam hal variasi flavor dan bentuk. Diperlukan upaya modifikasi
organoleptik dari segi flavor, bentuk dan kemasan guna memperluas segmen pasar dan menciptakan
variasi produk serta penerapan teknologi baru dalam dunia usaha sebagai bentuk aplikasi nyata
keilmuan ke dalam dunia usaha yang dikombinasikan dengan teknik pemasaran dan promosi yang
tepat sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing baik di pasaran. Program Strategi Pemasaran
front-line retailer dari Produk Permen Jelly Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Kaya Serat dan
Vitamin meliputi kegiatan pra produksi, produksi, pengujian, pengemasan, pemasaran dan promosi.
Program ini bertujuan menghasilkan produk makanan sehat, kaya vitamin dan mineral yang
berkualitas dengan harga terjangkau yaitu permen jelly rumput laut serta wahana melatih dan
mempraktekkan kemampuan manajemen wirausaha, sikap tanggung jawab dan kerjasama tim.
Program ini layak untuk dikembangkan karena menghasilkan keuntungan materil dan meningkatkan
kemampuan berwirausaha. Dengan strategi pemasaran front-line retailer*, front-liner (pengecer)
diuntungkan karena tidak akan menanggung resiko barang yang tak terjual karena digunakan sistem
konsinyasi, yaitu sistem kerja sama titip jual kepada front-liner.
Kata kunci : Pemasaran, produk, permen, rumput laut

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 774

STUDENT BIRDTOUR
Abstrak

SURYA PURNAMA,DWI AJI SUJATMIKO,IMAM TAUFIQURRAHMAN


Pend. Biologi Univ. Negeri Yogyakarta

Judul Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) adalah Student Birdtour.


Pemilihan judul ini didasarkan dari minimnya kegiatan wisata ilmiah yang berbasis lingkungan,
khususnya burung, padahal potensi pendukungnya sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari potensi
alam Indonesia yang sangat melimpah, didukung dengan banyaknya jumlah sekolah yang ada.
Manfaat program ini secara keseluruhan antara lain adalah terciptanya insan-insan berpendidikan dan
sadar lingkungan, serta mampu menjadi alternatif usaha atau bisnis, khususnya di bidang jasa
pariwisata eksploratif. Hal ini dikarenakan selain mengandung aspek edukatif, birdtour juga
mengandung aspek eksploratif, rekreatif dan sportif.
Pelaksanaan program ini meliputi tahapan pematangan konsep, kelengkapan administrasi,
kelengkapan instrumen, publikasi dan promosi, pelayanan serta evaluasi. Kelengkapan administrasi
meliputi pembukuan keuangan, inventaris peralatan dan agenda pelayanan serta catatan penting
lainnya. Kelengkapan instrumen dipenuhi dengan pembelian peralatan atau sewa alat kepada instansiinstansi yang menjalin kerjasama. Publikasi dan promosi jasa dilakukan dengan penyebaran brosur
dan proposal kepada instansi-instansi pendidikan yang ada di Jogjakarta. Pelayanan ditujukan kepada
siswa TK, SD, SLTP dan SMU atau yang sederajat, dengan materi dan porsi yang disesuaikan.
Evaluasi kegiatan dilakukan beberapa kali selama proses persiapan dan setelah pelayanan guna
perbaikan program selanjutnya.
Usaha yang dilakukan telah mencapai 100 % dari keseluruhan rencana program. Faktor
pendukung usaha ini antara lain adalah keterbukaan pembimbing, saling pengertian, keterbukaan dan
sifat kritis antar anggota tim serta terpenuhinya sarana penunjang. Faktor penghambat usaha ini
antara lain jadwal anggota tim yang padat, komunikasi antar anggota yang sempat terganggu,
terhambatnya dana yang dialokasikan, beberapa institusi masih menganggap skeptis kegiatan ini dan
gempa bumi yang terjadi 27 Mei 2006. Birdtour dapat dijadikan lahan usaha berbasis lingkungan yang
cukup prospektif. Birdtour harus dipromosikan oleh orang yang cukup komunikatif dan berpenampilan
menarik, sehingga diperlukan adanya pelatihan singkat, berupa mekanisme lobi dan penawaran jasa.
Solusi adanya hambatan terkait gempa bumi adalah dengan publikasi dan promosi ke luar kota
Jogjakarta.
Kata kunci : Student Birdtour, wisata ilmiah, berbasis lingkungan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 775

TEH CELUP DENGAN PEMANIS ALAMI DAUN STEVIA BAGI PENDERITA


DIABETES
Abstrak

Syarif Hidayatullah, Widhi Hartanto, Dimas Firmanda Al Riza


Biologi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Saat ini Diabetes merupakan salah satu ancaman serius yang dihadapi masyarakat dunia.
Perubahan pola hidup, kebiasaan olahraga dan makan membuat Diabetes berkembang subur di
masyarakat yang modern ini. Salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi resiko penyakit
diabetes adalah dengan mengkonsumsi makanan yang rendah kalori. Merupakan suatu pantangan
bagi penderita Diabetes untuk memakan makanan dan minuman yang manis dan berkalori
tinggi.Untuk itulah perlu dicari pemanis yang bebas kalori untuk penderita Diabetes. Daun Stevia
adalah salah satu pemanis alami yang dapat menjadi solusi akan kebutuhan ini. Selain dapat
menggantikan gula sebagai pemanis alami yang bebas kalori ternyata daun Stevia juga memiliki
khasiat menurunkan gula darah yang cocok bagi penderita Diabetes.
Dengan melihat dua hal yang saling berkaitan ini, yaitu banyaknya penderita diabetes dan
kebutuhan akan pemanis bebas kalori maka dapat dilihat bahwa terdapat peluang untuk membuka
usaha dengan bahan baku daun Stevia. Salah satu usaha yang dapat dibuka adalah usaha teh celup
atau teh herbal dengan pemanis alami daun Stevia.. Dari hasil pelaksanaan program kreativitas
mahasiswa ini ternyata bahan baku daun Stevia cukup mudah didapatkan, hal yang paling penting
adalah formulasi komposisi dari produk yang akan dibuat. Jika formulasi yang dibuat tepat maka,
produk akan mudah disukai oleh konsumen.
Kata kunci : Diabetes, Stevia, teh celup, teh herbal

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 776

USAHA BARU MINUMAN KESEHATAN DARI VIRGIN COCONUT OIL


Abstrak

Dewi Sundari, Aquino Saputra, Ludi Santiko, Rahma Sinta, Trias Juandasyah
Teknologi Pertanian Poltek Negeri Pertanian Lampung

Setelah PKMK ini selesai, diharapkan terjadi peningkatan nilai ekonomis dari virgin coconut oil.
Sedangkan secara IPTEK penelitian terhadap produk virgin coconut oil semakin meningkat. Dapat
menciptakan usaha produksi dan pemasaran produk virgin coconut oil yang dapat menjadi bekal dan
pengalaman bagi mahasiswa.
Beberapa tahap dan metode yang telah dilakukan agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
Penerapan ilmu dan keterampilan yang dimiliki dalam rangka menghasilkan produk yang bernilai
ekonomi tinggi telah dilakukan dengan melakukan pengkajian dana dan mengikuti materi
pengendalian mutu dan pengemasan peoduk di Politeknik agar keamanan dan mutu produk dapat
terjamin. Melakukan pengembangan kemandirian dan keterampilan dalam mengelola usaha dengan
cara mengikuti pelatihan kewirausahaan dan wacana memperoleh peluang didalam dunia bisnis
Adapun kesimpulan yang telah diperoleh selama proses pembuatan minuman kesehatan dari
virgin coconut oil (VCO) dan pemasaran adalah sebagai berikut : 1) Kualitas bahan baku yang
digunakan sangat menentukan produk akhir yang dihasilkan.2) Analisis pengolahan dan produksi
produk sangat menjamin dan menentukan keyakinan pasar dan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan. 3) Dari produk yang dihasilkan dikemas dalam botol memiliki umur masa simpan yang
relatif lama, memiliki rasa yang khas dan lebih nikmat. Dan 4) Studi kelayakan pasar terhadap produk
yang dibuat merupakan faktor utama untuk menentukan targer pasar terhadap kebutuhan konsumen
terhadap minuman kesehatan dari VCO.
Kata kunci : Kesehatan, miniman

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 777

USAHA BARU NATA DE SOYA


Abstrak

Maida Rudin, Maya Puspa Fitriani, Regustin Sisca Rewa, Yunda Marlina
TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN Poltek Negeri Pertanian Lampung

Setelah PKMK ini selesai, diharapakan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah cairan
tersebut. Sehingga usaha ini dapat menunjang program pemerintah dalam upaya pengentasan
kemiskinan dengan membuka usaha baru serta menjadi bekal pengalaman bagi semua mahasiswa.
Ada Beberapa Tahapan yang telah kami lakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian kami ini,
yaitu : Konsolidasi Tim, Persiapan alat dan Bahan, Produksi dan pengemasan, Istrument Pelaksanaan,
Pengadaan sarana dan Prasarana.
Dari pelaksanaan progran PKM-K ini dapat diperoleh kesimpulan diantaranya sebagai berikut
: - Sanitasi akan berpengaruh penting pada proses fermentasi Nata de Soya. - Keberhasilan
pembuatan produk ini memberikan harapan bagi masyarakat dan kalangan wirausaha. Usaha ini
dapat dilakukan oleh siapa saja dan menjanjikan
Kata kunci : usaha, pengolahan, nata de soya

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 778

USAHA BUDIDAYA JAMUR KUPING (AURICULARIA AURICULA, JUDAE)


SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI MENGATASI LIMBAH PENGGERGAJIAN
KAYU

Abstrak

Samuel Dwi M, Parizal, Budi Feryantoni, Octo Mahaga, Sibit W, Apri H


PS Biologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu
Univ. Sebelas Maret Surakarta

Budidaya jamur kuping sebagai usaha alternatif mahasiswa yang aktif dan mandiri merupakan
bagian dari program kreativitas mahasiswa yang dilaksanakan mulai Agustus sampai dengan
November 2005, berlokasi di samping gedung Basic Science UNIB. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
menumbuh kembangkan atau memotivasi semangat kewirausahaan, dengan memanfaatkan limbah
serbuk gergaji sebagai media tanam jamur kuping dengan pertimbangan faktor lingkungan yang
mempengaruhi proses produksi (budidaya) yaitu dengan suhu 25 - 28 0C dan kelembaban yang
berkisar antara 80 - 90%. Budidaya jamur kuping dilakukan dengan metode pemeliharaan, diawali
dengan pemilihan dan inokulasi bibit, penanaman inokulan dalam media tanam, pemeliharaan dan
pemanenan serta pemasaran, dengan perolehan hasil panen pertama jamur kuping sebesar 62.71 kg,
dengan rata-rata perolehan hasil panen per polibag adalah 0.156 kg. Sehingga budidaya jamur
kuping dengan media tanam serbuk gergaji dapat dijadikan sebagai usaha alternatif.
Kata kunci: budidaya, jamur kuping, serbuk gergaji, usaha alternatif, mandiri

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 779

USAHA BUDIDAYA JANGKRIK KALUNG DENGAN TEKNOLOGI EGGS TRAY


SEBAGAI USAHA MANDIRI YANG PROSPEKTIF
Bobit Rismawan dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 780

USAHA KERUPUK TAHU SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF


PENINGKATAN PENDAPATAN PENDUDUK DI AMPEL BOYOLALI
Abstrak

Ricky Adrianto,Francisca Ayu C,Dedy Kuswanto,Dhany Andrian


Teknologi Pangan Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Berdasarkan pelaksanaan program kerja yang kami lakukan secara bertahap, kami
menyimpulkan bahwa : 1. Program utama kami yaitu berupa pengadaan mesin pengering berjalan
dengan baik. Hal ini dibuktikan dari produksi yang sudah tidak tergantung dengan cuaca dan juga
pengeringan dengan menggunkan alat pengering memakan waktu lebih sedikit yaitu 12 jam dari yang
tadinya 3 hari ketika menggunakan tenaga sinar matahari. 2.Program pendukung yaitu : a.Perbaikan
kemasan, Setelah kami memberikan masukan mengenai kemasan dan labelisasi kelompok Karya
mulya segera melakukan perubahan pada kemasannya yaitu dengan mencantumkan label pada
bagian atas kemasan sehingga produk tidak kontak langsung dengan label yang terbuat dariu kertas
dan tinta. b.Inovasi rasa , Penambahan variasi rasa ini ternyata mampu menarik niat konsumen untuk
membeli keripik tahu. Karena jarang dipasaran ada keripik tahu dengan variasi rasa seperti rasa
barbekyu, keju, pedas dll. Dan c.Pembukuan, Setelah anggota tim kami memberikan penyuluhan
bagaimana cara pembukuan yang baik, kelompok Karya Mulya sebagai pelaku usaha melakukan
pembukuan secara berkala.
Kata kunci : Kerupuk Tahu, Pendapatan Penduduk, Ampel Boyolali

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 781

USAHA MEMPERCANTIK TANAMAN EUPHOBIA DAN PENGEMBANGAN


PAKET IKUTAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL TANAMAN HIAS
Sujud Rianggono W, Erma Darmono, Febriana Daniaristyawati, Nur Laili Rahmawati
Agronomi Univ. Sebelas Maret Surakarta

Abstrak

Usaha mempercantik tanaman Euphorbia ini dilakukan dengan cara membuat sambungan
antara batang bawah dengan batang atas sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu macam warna
bunga dalam satu tanaman Euphorbia. Sedangkan paket ikutan merupakan produk yang berisi bahanbahan dan alat-alat yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman euphorbia.
Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang budidaya, kreativitas, ketrampilan,
keuntungan finansial, mewujudkan bidang usaha, serta mewujudkan kerjasama dengan berbagai
pihak. Program int dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Oktober 2006 dan dilaksanakan di Dukuh
Sapen Rt 01, Rw IX, Mojolaban, Sukoharjo.
Penyambungan tanaman dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dengan batang
alas dengan teknik grafting. Penggunaan batang bawah dipilih yang jenis lokal, perkembangan
akarnya balk dan tahan penyakit akar. Sedangkan untuk batang alas dipilih dari berbagai macam jenis
tanaman euphorbia yang berbeda warna bunganya. Dalam pembuatan paket ikutan, dimulai dari
pembuatan berbagai media yang digunakan dalam penanaman seperti kompos dan arang sekam.
media tanam ini ditambahkan dengan pasir malang kemudian disatukan dalam satu wadah dengan
perbandingan antara arang sekam : pasir malang : kompos = 3:2:1. Dalam paket ikutan ini juga
disertakan pestisida, pupuk, sprayer, dan booklet yang berisikan cara perawatan tanaman euphorbia.
Kata kunci : Tanaman Euphobia, Paket Ikutan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 782

USAHA MODIFIKASI TAMPILAN TANAMAN HIAS DENGAN TEKNIK MIX


PLANTING UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL TANAMAN
Abstrak

Arini Sarasmiyarti, Dwi Hastuti , Estik Cahyani, Nugraheni


Agronomi Univ. Sebelas Maret Surakarta

Mix planting merupakan suatu teknik modifikasi tanaman yang teknik penanamannya
dilakukan secara berkelompok dengan kombinasi serta modifikasi, sehingga akan tercipta suatu kreasi
dari kesatuan kelompok tanaman. Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang
budidaya, kreativitas, ketrampilan, keuntungan finansial, mewujudkan bidang usaha, serta
mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak. Program ini dilaksanakan mulai bulan mMaret sampai
Juni 2006 dan dilaksanakan di desa Waru RT 01 RW VIII, Waru, Kebakkramat, Karanganyar.
Tanaman dikelompokkan berdasarkan persamaan karakteristik dan sifat tanaman. Tanaman yang
memiliki karakteristik dan sifat sama digabungkan, metode penggabungannya ada dua, yaitu dengan
system tanam langsung yang merupakan penggabungan dari beberapa tanaman yang dimasukan
dalam satu wadah besar, sedang metode yang satunya adalah metode bongkar pasang yang
merupakan penggabungan beberapa tanaman yang setiap tanaman dipot satu per satu kemudian
dimasukkan dalam satu pot besar. Dalam penggabungan tanaman harus memperhatikan tampilan
fisiknya seperti ukuran, bentuk, tekstur, warna dan persyaratan tumbuh serta disesuaikan dengan
ukuran pot sehingga tampak keserasian antara tanaman dengan pot. Tanaman dirawat serta
dipelihara, setelah 3-4 minggu kemudian baru siap dijual. Berdasarkan hasil observasi dipameran
yang dilakukan di Fakultas Pertanian UNS, masyarakat mulai tertarik untuk mengkoleksi mix planting
sebagai tanaman penghias rumah.
Kata kunci : Tanaman Hias, Mix Planting

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 783

USAHA PEMBUATAN BIOARANG DARI KOTORAN SAPI


Abstrak

Sony Sandy,Dedi darmadi ,Herman Setiadi


Pendidikan Teknik Elektro Univ. Negeri Medan

Program Kreativitas mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK)yang kami ajukan bertujuan:


a)sebagai produsen sumber energi alternatife pengganti batubara, minyak tanah dan kayu bakar, b)
Untuk Melestarikan lingkungan dengan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan mengurangi
pencemaran akibat kotoran sapi, c) Memanfaatkan ilmu teknologi tepat guna untuk menanggulangi
krisis bahan bakar, d) Membentuk lapangan kerja baru atau penghasilan tambahan.
Dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini bertujuan membuka lapangan keja
baru sehingga mengurang angka pengangguran dan menambah penghasilan dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu dari usaha ini diharapkan mampu menanggulangi krisis bahan
bakar dengan pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam:
1.Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan pendapatan guna memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
2.Penerapan Teknologi tepat guna, sehingga tersosialisasi.
3.Pembuatan lapangan kerja baru, walaupun sifatnya kecil. Jadi membantu program pemerintah
dalam mengurangi pengangguran dan angka pencari kerja.
4.Memproduksi sumber energi alternative sehingga dapat dimanfaatkan.
Kegiatan ini sepenuhnya di laksanakan di sumatera utara tepatnya di kabupaten langkat
kecamatan Padang Tualang Selamat. Program Kreativitas Mahasiswa ini dilaksanakan selama 6
(enam) bulan terhitung dilaksanakan mulai tanggal 21 april hingga oktober 2006. Kegiatan ini dibagi
beberapa tahap yaitu persiapan awal, persiapan akhir, dan pelaksanaan pada tahap pelaksanan di
bagi pada tahapan produksi pembuatan bioarang, sosialisasi produk, dan manajement uasaha.
Kata kunci : Pembuatan, Bioarang, Kotoran Sapi

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 784

USAHA PEMBUATAN TAHU CAMPUR INSTAN SIAP SEDUH DAN TAHAN


LAMA SEBAGAI ALTERNATIF OLEH-OLEH KHAS SURABAYA

Abstrak

Erma Zuanita, Indri Stayani, Andriana A Sari, Anisa, Iiv Febriana


PS Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Matematika F-MIPA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Kesadaran akan keterbatasan membuat individu menginginkan fasilitas-fasilitas yang dapat


menunjang keterbatasannya. Seorang pebisnis yang baik akan mengambil keuntungan dari sifat
tersebut. Sehinggga ia akan menbciptakan hal baru, karena hal baru merupakan komponen penting
dalam bisnis yang dapat menciptakan seorang pelanggan, karena tujuan bisnis sendiri menciptakan
dan mempertahankan pelanggan. Untuk melaksanakannya anda harus mengajukan barang dan jasa
yang diinginkan masyarakat dan memberi harga yang pantas serta dalam kondisi yang cukup menarik
dibandingkan yang ditawarkan pihak lain. Salah satu contohnya adalah membuka usaha makanan
khas Surabaya dengan menciptakan makanan khas instant yang siap seduh dan tahan lama sebagai
alternatif oleh-oleh khas Surabaya. Untuk mengembangkan usaha tersebut dibutuhkan tempat,
strategi, serta perencanaan yang mengenai sasaran dengan kata lain sasaran dari usaha ini adalah
wisatawan dalam dan luar negeri serta masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Kata kunci : Inovasi baru, Tujuan Bisnis, Pelanggan, Wisatawan

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 785

USAHA PEMBUNGAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PERAWATAN


TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM
Abstrak

Bambang Asmoro Santo, Ahmad Syuhada, dan Rita Muji Astuti


Univ. Sebelas Maret Surakarta

Setiap fase pertumbuhan anggrek Dendrobium mempunyai pangsa pasar sendiri dan juga
bernilai jual tinggi. Usaha pembungaan anggrek Dendrobium dari fase tanaman dewasa hingga
tanaman berbunga membutuhkan waktu 3-4 bulan. Konsumen lebih menyukai tanaman yang sudah
berbunga, karena mereka tidak ingin salah dalam membeli anggrek yang disukai. Kebutuhan tanaman
agar tetap berbunga memerlukan perawatan yang tepat. Usaha Pembungaan dan pengembangan
produk perawatan tanaman anggrek Dendrobium ini bertujuan agar terwujudnya usaha baru dalam
bidang pembungaan dan pengembangan produk perawatan tanaman anggrek dan mampu menjual
kepada konsumen yang lebih luas sehingga dapat memberikan keuntungan baik aspek finansial,
pengetahuan dan ketrampilan, terwujudnya mitra usaha dalam pengembangan budidaya tanaman
anggrek, serta terwujudnya jaringan pemasaran berbagai produk perawatan anggrek yang lebih luas.
Hasil kegiatan dilakukan analisis kelayakan usaha. Dari analisis usaha diperoleh hasil bahwa dari total
biaya sebesar Rp.5.528.500,- dalam waktu 3 bulan telah diperoleh total penerimaan Rp.5.938.000,dengan perolehan keuntungan sebesar Rp.409.500,-. Analisis kelayakan usaha dilihat dari berbagai
sisi yaitu dengan BEP harga sebesar Rp.21.938,-, Payback periode 2 bulan 8 hari, B/C ratio sebesar
0,074 dan R/C ratio 1,074. Dari analisis kelayakan usaha diketahui bahwa usaha ini layak untuk
dilanjutkan dan dikembangkan. Kesimpulan yang diperoleh dari usaha ini antara lain; adanya usaha
baru dan telah mampu menjual kepada konsumen baik konsumen akhir maupun pedangan tanaman
hias, serta telah memberikan keuntungan finansial, bertambahnya pengetahuan dan keterampilan;
terbentuknya suatu mitra usaha baru, yaitu dengan adanya kerjasama dengan pekebun senior dan
skala usaha yang lebih besar, pengadaan sarana produksi, serta dengan pedagang.
Kata kunci : Produk, Mitra usaha, BEP, R/C ratio

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 786

USAHA PENGEMBANGAN MAKANAN KHAS LAMPUNG DODOL PISANG


KEPOK

Abstrak

Umayyah Sopha Syari, Febriana Muchsin W, Fatha Perdana P


Ilmu Administrasi Niaga FISIP Universitas Lampung Bandar Lampung
Univ. Lampung

Dodol merupakan salah satu makanan khas derah provinsi Lampung. Dodol yang berkembang
di masyarakat saat ini sebagian besar terbuat dari bahan baku tradisional yaitu tepung ketan dan gula
pasir saja dan atau dibuat dari bahan baku buah durian. Dan ternyata dimasyarakat Lampung sendiri
tidak hanya membuat dodol dengan bahan tradisional tersebut kerna seirang dengan perkembangan
waktu keberadaan dodol tidak hanya menjadi produk bernilai khas saja tapi mampu menjadi produk
bernilai jual cukup tinggi. Dengan sedikit kreativitas dan inovasi ternyata dodol mampu dibuat dengan
bahan dasar buah pisang kepok. Dan belum berkambagnnya usaha ini membuat kami tertarik untuk
melakukan usaha pengembangan makanan khas Lampung Dodol Pisang Kepok.
Kata kunci : dodol, pisang, kepok.

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 787

USAHA PENGEMBANGAN PUPUK KOMPOS PLUS MELALUI MODIFIKASI


TEKNOLOGI DAN PENGKAYAAN BAHAN DASAR KOMPOS
Duwianta dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 788

USAHA PENGOLAHAN BANDENG PRESTO DENGAN KEMASAN VACUUM


GUNA MEMPERPANJANG JALUR DISTRIBUSI KEPADA KONSUMEN

Abstrak

Arlies M Nugraha, Yuni Fitrianingsih, Olga F Purnama, Putut Lukman ,


M..Zawawi
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang
Perikanan Univ. Diponegoro Semarang

Ikan Bandeng merupakan jenis ikan air payau yang mempunyai daging berwarna putih, yang
banyak disukai oleh masyarakat. Tetapi ikan bandeng mempunyai duri halus yang menyulitkan
konsumen dalam mengkonsumsinya. Teknologi yang tepat untuk meningkatkan nilai tambah, cita
rasa serta melunakkan duri ikan bandeng yaitu dengan suhu dan tekanan tinggi atau disebut presto.
Pengolahan dengan cara ini menyebabkan tulang, duri dan sisik ikan lunak. Dengan produk bandeng
duri lunak diharapkan daya beli masyarakat menjadi lebih tinggi. Serta meningkatkan nilai ekonomis
dari ikan bandeng yang dikenal dengan ikan yang memiliki banyak duri. Ikan bandeng presto saat ini
merupakan icon Kota Semarang, sehingga jumlah permintaan pasar terhadap produk bandeng presto
relatif tinggi. Sebelum produksi dilakukan perlu diadakan survey terhadap kondisi pasar dan pesaing
sejenis guna memperoleh data permintaan serta saran dari konsumen dan juga untuk mengetahui
mutu dari produk sejenis lainnya.Setelah diketahui kondisi pasar, peluang, permintaan konsumen
serta spesifikasi dari produk sejenis maka dilakukan proses produksi bandeng presto KAMPOES
sebagai terobosan produk yang menjawab ermintaan konsumen, serta memperbaiki mutu dari produk
sejenis yang telah ada. Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Bandeng Presto
KAMPOES maka dilakukan proses sertifikasi keamanan pangan di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Dari hasil pemasaran didapatkan fakta bahwa produk bandeng presto KAMPOES dapat diterima pasar
hal ini diketahui dari resume penjualan bahwa produk diterima di segala aspek masyarakat.Produk
bandeng presto KAMPOES merupakan terobosan produk olahan bandeng yang memiliki tingkat
keamanan pangan yang tinggi, sesuai dengan permintaan konsumen, daya awet tanpa penambahan
bahan pengawet serta tingkat kelayakan usaha yang tinggi.
Kata kunci : Presto, Aman, Awet, Kelayakan Usaha

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 789

USAHA PENGOLAHAN LIMBAH PANGAN WARUNG KAKI LIMA SEBAGAI


PAKAN UNGGAS BERBENTUK PELET
Abstrak

Yulianto, Eko Setyawan, Nur Aini Muchlis


Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Diponegoro Semarang

Limbah pangan merupakan masalah yang terus dicari solusinya akibat penanganan yang tidak
tepat. Limbah pangan selalu bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat.
Limbah sering menimbulkan masalah lingkungan yang mambahayakan kesehatan mahluk hidup
disekitarnya. Di sisi lain, kondisi peternakan unggas saat ini masih memerlukan pengembangan
terutama masalah penyediaan pakan. Pakan pabrikan yang saat ini menjadi andalan bagi peternak
lambat laun dirasakan kurang ekonomis lantaran harga pakan yang membumbung tinggi.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah pakan adalah dengan memanfaatkan limbah
pangan. Limbah pangan dari segi nutrisi cukup layak diberikan kepada ternak. Jumlah maupun
kontinyuitas dari limbah pangan tidak diragukan lagi. Pengolahan limbah pangan bisa bermacammacam. Salah satu metode yang dapat ditawarkan adalah dengan mengolah limbah menjadi pakan
unggas berbentuk pelet. Pakan unggas bentuk pelet cocok diberikan pada unggas mengingat naluri
unggas menyukai pakan bentuk butiran.
Tembalang merupakan kawasan dengan jumlah pedagang yang sangat banyak. Lokasi yang dekat
dengan kampus memungkinkan munculnya berbagai macam usaha khususnya makanan dan
minuman. Banyaknya pedagang yang berjualan memungkinkan banyaknya limbah pangan yang
dihasilkan. Pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak akan mengurangi pencemaran dan akan
mengurangi biaya produksi dalam usaha peternakan unggas. Pakan unggas yang dihasilkan
berbentuk pelet. Hal ini karena sesuai dengan selera unggas yang menyukai pakan butiran.
Berdasarkan hasil analisis proksimat pelet limbah warung kaki lima mengandung air 7,74 %; protein
kasar 14,03%; serat kasar 23,16%; lemak kasar 10,16% dan abu 18,08%. Pelet yang dihasilkan
memiliki ukuran panjang 1 cm dengan diameter 0,3 mm. Pelet dipasarkan ke daerah Semarang
dan sekitarnya. Sasaran pemasaran masih melibatkan para pedagang makanan ternak yang masih
dalam skala keci yaitu di Pasar Jati Kecamatan Banyumanik Kabupaten Semarang.
Kata kunci : limbah pangan, pakan pelet, unggas

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 790

USAHA PETERNAKAN BABI


Kronika dkk
Univ. Palangkaraya

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 791

USAHA TEMPE BIJI TREMBESI INOVATIF


Tri Setyo Nugroho dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 792

USAHATANI KUBIS BUNGA (BRASSICA OLERACEA L. BOTRYTIS) DENGAN


METODE PERTANIAN ORGANIK DI DESA LANDOM DALAM RANGKA IKUT
SERTA PROGRAM KRATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN
Khairi Narossa dkk
Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 793

WIRA USAHA BARU PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN TERASI INSTANT


BANGKALAN DALAM UPAYA MENEMBUS PASAR MODERN
Atina Maskurotin dkk
Univ. Trunojoyo Madura

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 794

WIRAUSAHA DI BIDANG PRODUKSI PAKAIAN JADI DARI BAHAN KAIN


LURIK

Abstrak

AM Lestari, WPUtami, FB Ruron, Beatrix Paulina MTP Novianti Lende


PS Teknologi Busana, Akademi Kesejahteraan SosialTarakanita, Yogyakarta
Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita Yogyakarta

Kain Lurik merupakan salah satu kerajinan tradisional di daerah Bantul Yogyakarta. Bahan lurik
jarang sekali dimanfaatkan untuk busana kerja, biasanya hanya untuk surjan pria dan kebaya wanita.
Dengan perkembangan jaman kain lurik mulai digemari khalayak umum, yang mana kain ini bisa
dibuat dengan berbagai desain yang menarik dan eksklusif. Proses pemanfaatan kain lurik diwujudkan
dalam bentuk usaha sanggar busana BEAUTY. Adapun visi dan misi usaha ini, visinya adalah memberi
kepuasan bagi konsumen dalam pelayanan dan lebih percaya diri dalam penampilan serta melatih
mahasiswa dalam mengelola suatu usaha. Sedangkan misinya adalah memproduk busana kerja pria
dan wanita serta meningkatkan kualitas produk pakaian jadi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat
menjalankan wirausaha di bidang produksi pakaian jadi berbahan dasar lurik. Metode pelaksanaan
kegiatan program usaha pakaian jidi meliputi, Perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan
(memproduksi pakaian jadi) dan memasarkan hasil produk (kemeja pria dan stelan busana wanita).
Peralatan yang menunjang pelaksanaan kegiatan program ini yaitu mesin jahit serta oerlengkapan
alat jahit yang mendukung Usaha ini dengan modal awal sebesar Rp. 4.500.000,00. Hasil usaha yang
telah dicapai sampai saat ini yaitu membuat produk sebanyak 36 potong kemeja pria dan 21 stel
busana wanita (42 potong). Telah terjual sebesar 75 % dengan mendapat laba 5 % dari seluruh hasil
penjualan. Dari apa yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa usaha ini dapat dipertahankan
dan ditingkatkan sehingga dapat membantu membuka lapangan pekerjaan.
Kata kunci : Wirausaha, Pakaian jadi, Lurik

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 795

WIRAUSAHA PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG SEBAGAI HOME


INDUSTRI MENGGUNAKAN MESIN TETAS PEMANAS LAMPU PIJAR
DENGAN THERMOSTAT ELEKTRONIKA
Abstrak

Alimudin Barus,Sumarwan,Sudirman Sitorus


Pendidikan Teknik Elektro Univ. Negeri Medan

Program Kreatifitas Mahasiswa bidang kewirausahaan dilakukan dengan alasan-alasan antara


lain: 1)sulitnya pengadaan bibit ayam kampung khususnya untuk jenis tertentu misalnya ayam
bangkok, ayam hutan yang hanya dapat ditemui di pedagang kebutuhan ternak dan ternak di kota
besar seperti Medan, 2) Presentase telur yang menetas lebih besar dengan mesin tetas dibanding
dengan cara alami, 3) masyarakat indonesia yang masih berjiwa bertani dan berternak,4)
Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam bidang peternakan.
Dari Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)ini bertujuan membuka lapangan
kerja baru sehingga menguarangi angka pengangguran dan menambah penghasilan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu dari usaha ini diharapkan usaha pengadaan bibit
ayam kampung khususnya jenis tertentu dapat di tanggulangi dengan pemanfaatan teknologi tepat
guna. Dengan teknologi tersebut diharapkan jumlah produksi meningkat dan kualitas yang diinginkan
sesuai, sehingga pada peternak ayam dapat memenuhi pasaran terutama daerah perkotaan.
Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas mahasiswa Kewirausahaan ini adalah : 1)
produk yang berupa bibit ayam kampung, 2) home industri yang meningkatkan tingkat penghasilan
dan mengurangi pengangguran, 3) penerapan teknolgi tepat guna pada bidang peternakan,
4)persentase telur yang menetas lebih besar dibandingkan secara penetasan alami, 5)secara tidak
langsung cara pemenuhan kebutuhan akan ayam kampung dewasa terutama wilayah perkotaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam: 1)
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan pendapatan guna memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, 2)penerapan teknologi tepat guna, sehingga tersosialisasikan, 3)
pembukaan lapangan kerja baru, walaupun sifatnya rumahan, 4) meningkatkan gizi masyarakat tidak
langsung dengan pemenuhan kebutuhan akan bibit ayam kampung.
Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan selama 6 Bulan mulai april hingga oktober 2006.
dimana pada kegiatan ini dibagi 3 tahap yaitu persiapan awal, persiapan akhir, pelaksanaan. Pada
tahap persiapan awal meliputi pembelihan bahan-bahan dan pembuatan mesin tetas. Pada persiapan
akhir meliputi pembelian telur dan seleksi telur. Sedangkan pada tahap pelaksanaan meliputi proses
penetasan dan manajement usaaha yang meliputi penjualan dan administrasi sistem keuangan.
Kata kunci : Wirausaha, Penetasan, Telur, Mesin

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 796

WIRAUSAHA TANAMAN ANGGREK SECARA KULTUR JARINGAN

Abstrak

Dessy Hendriyanti, Antrasita Esti U., Harkingto, Lusia Anggraita W. B., Winesty
Dewi N.
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Hasil survey tim pada pengusaha anggrek di Yogyakarta menunjukkan bahwa para
pengusaha anggrek masih mengalami kesulitan untuk memproduksi bibit anggrek botolan. Pengusaha
anggrek di Yogyakarta yang mampu memproduksi bibit anggrek botolan jumlahnya hanya sedikit
(6%), sedangkan sebagian besar pengusaha anggrek memerlukan bibit anggrek botolan ini untuk
dijadikan bibit maupun untuk dijual kembali. Oleh karena itu, prospek usaha untuk memproduksi bibit
anggrek botolan sangat cerah. Program ini bertujuan untuk menampung minat mahasiswa yang
tertarik pada tanaman anggrek, meningkatkan proses pendidikan, serta memberi pengalaman kepada
mahasiswa dalam mengorganisir diri, mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi
di lapangan.
Metode yang digunakan dalam menyediakan bibit anggrek ini adalah dengan kultur jaringan,
yaitu melalui kultur embrio anggrek. Media kultur yang digunakan berbahan dasar alami yang mudah
didapat, murah, dengan kualitas bibit yang dihasilkan tidak kalah dengan bibit asal media buatan.
Hasil yang diperoleh berupa bibit anggrek dalam bentuk compot, seedling, botolan, serta jasa
penaburan buah anggrek.
Kata kunci : kultur jaringan, anggrek, media alami, wirausaha

PROGRAM: PKMK

Direktori PKM 2006 797

"PALOPI" (PROGRAM PENYALURAN HOBI DAN POTENSI) SEBAGAI


ALTERNATIF KEGIATAN KREATIF DAN PRODUKTIF PADA USIA LANJUT
PENGHUNI PANTI WREDHA HARAPAN IBU KELURAHAN WONOSARI KOTA
SEMARANG
Diah Qur'inawati dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 798

"POSITIVE SELF CONCEPT" UNUTK MENURUNKAN IDE BUNUH DIRI PADA


ANAK-ANAK GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
Eka Widya Sari dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 799

10 MINGGU MENCARI CINTA : PROGRAM INTERVENSI BAGI PENGHUNI


PANTI WERDHA DAN PANTI ASUHAN

Abstrak

Erawati Dian A., Dina Dwiartanti, Sari Chairani, Sarwendah I, Titis Kus Mawati
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok
Univ. Indonesia

Program '10 Minggu Mencari Cinta' merupakan program intervensi yang bertujuan untuk
mencegah dan mengatasi timbulnya rasa kesepian pada lansia yang tinggal di panti werdha. Selain
itu, program ini juga memiliki sasaran lain yaitu mengatasi kekurangan kasih sayang yang dialami
oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Program intervensi ini dirancang dengan tujuan untuk
membentuk attachment pada lansia yang tinggal di panti werdha dengan anak yatim piatu yang
tinggal di panti asuhan. Dengan terbentuknya attachment antara kedua kelompok subyek, maka
diharapkan masalah kesepian pada lansia dan kekurangan kasih sayang yang dialami oleh anak yang
tinggal di panti asuhan akan teratasi. Program ini dilaksanakan dalam rentang waktu 7 minggu, mulai
tanggal 19 Maret 2006 sampai 7 Mei 2006, dengan total jumlah pertemuan adalah 7 kali. Peserta
lansia berasal dari Panti Werdha Budi Mulya 4, sedangkan peserta anak berasal dari Panti Asuhan Siti
Khadijah Al-Kubra. Peserta dari masing-masing panti adalah 12 orang. Dari rangkaian pertemuan
yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa program ini berhasil dan cukup memberikan
manfaat bagi kedua kelompok peserta (kakek-nenek dan anak-anak).
Berdasarkan observasi yang kami lakukan selama pelaksanaan program, program tersebut
telah berhasil membangun kedekatan (attachment) antara pasangan kakek/Nenek dan anak. Selain
itu seluruh indikator keberhasilan yang kami tetapkan di awal kegiatan juga berhasil dicapai. Manfaatmanfaat yang diperoleh dari program ini adalah dapat membantu mengatasi masalah pemenuhan
kebutuhan lansia akan penghargaan, tanggung jawab, tetap berperan, kasih sayang, dan sense of
belonging, serta masalah kurangnya kasih sayang dan perhatian individual pada anak yang tinggal di
panti asuhan.
Kata kunci : lansia panti jompo, anak panti asuhan, kesepian, kasih sayang, attachment

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 800

ALTERNATIF PENANGGULANGAN KEKERINGAN PADA LAHAN SAWAH


TADAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN POMPA SISTEM PHOTOVOLTAIC
Abstrak

Tri Aulia Rahman,Haryanto Amanu,Dirhantoro,Feri Antoni,Heni Johan


Fisika / MIPA Univ. Bengkulu

Air merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penggarapan sebuah lahan persawahan.
Tanpa pengairan yang teratur akan mengakibatkan produksi hasil tanaman menurun. Pertanian
merupakan sektor unggulan bagi Desa Pekik Nyaring sebagai penghasil padi. Namun semenjak
kemarau berkepanjangan tahun 1997 hingga kini ketidak teraturan hujan membuat sawah tersebut
kurang produktif. Kurangnya air dapat membuat lahan menjadi kering sehingga hampir tiap musim
setelah tahun 1997 mengalami kemerosotan.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut maka perlu di buat suatu alternative untuk
menanggulangi hal tersebut. Di sinilah peranan mahasiswa untuk memecahkan permasalahan
tersebut, dimana mahasiswa dituntut untuk dapat menerapkan / mengaplikasikan ilmu yang telah di
dapat selama proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi. Untuk itu melalui Program Kretivitas
Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat ini mahasiswa mencoba untuk turut serta memecahkan
persolan tersebut, khusunya untuk menanggulangi masalah kekeringan tersebut telah dibuat suatu
alternative yang dapat ditiru oleh masyarakat yaitu berupa alternative penanggulangan kekeringan
dengan menggunakan pompa air dimana pompa air tersebut menggunakan sel fotovoltaic sebagai
pembangkit energi listrik.
Pada PKMM ini untuk memcari lokasi yang terdapat konsentrasi air terbanyak pada lokasi
tersebut menggunakan salah satu metode dalam eksplorasi Geofisika yaitu menggunakan metode
geolistrik Tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger. Dari hasil lokasi yang diperoleh dari
metode geolistrik tersebut yang telaqh diolah menggunakan software Res2dinv dapat ditentukan
lokasi yang akan digali . setelah dilakukan penggalian maka air yang diperoleh segera diangkat ke
permukaan dengan menggunakan pompa air system fotovoltaic.
Kata kunci : Sawah Tadah Hujan, Pompa Sistem Photovoltai, Kekeringan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 801

APLIKASI METODE FERMENTASI UNTUK MEREDUKSI SAMPAH DI KOTA


SURABAYA
Permadi Setiawan, Renny Dwi Hapsari, Rahmah Ivana, Harsi Sri Febriantie, Siti Choni Andriati
Teknik Lingkungan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Abstrak

Aplikasi Metode Fermentasi Untuk Mereduksi Sampah Di Kota Surabaya merupakan salah
satu alternatif pelatihan dan penyuluhan yang diusulkan sebagai solusi bagi permasalahan
pengelolaan sampah organik (basah) yang ada di kota Surabaya. Banyaknya timbulan sampah di
sudut kota Surabaya yang terus menumpuk dan masih kurang kesadaran terhadap pemilahan
sampah, khususnya pemilahan sampah basah dan kering yang dilakukan dari skala rumah tangga.
Hal ini yang melatarbelakangi penelitian ini. Dengan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan
sampah organik (sampah basah) sebagai bahan komposisi kompos secara produktif, diharapkan
permasalahan volume sampah yang akan dibuang ke TPA dapat tereduksi sehingga kota Surabaya
menjadi kota bersih, hijau dan bebas penyakit.
Pelatihan dan penyuluhan mengenai aplikasi metode fermentasi ini diselenggarakan di Balai
RW 1 - RW 4, kelurahan Kompleks Kenjeran TNI AL, Kecamatan Bulak Surabaya dengan peserta
merupakan warga RW 1 - RW 4 Kompleks Kenjeran TNI AL. Peserta pelatihan dan penyuluhan
sebanyak 30 peserta. Antusiasme peserta ini sangat menggembirakan dan memberikan sambutan
yang positif dari masyarakat terhadap program ini. Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan ini
diadakan selama 1 hari, yaitu tanggal 11 Maret 2006. Kegiatannya berjalan lancar dan mendapatkan
respon dari kalangan masyarakat. Sesuai dengan susunan acara pelatihan dan penyuluhan ini dibagi
menjadi 2 sesi, yaitu : teori (motivasi), dan praktek. Instruktur penyuluhan berasal dari Dinas
Kebersihan Pemerintahan Kota Surabaya oleh Agus Hebi Dj, ST., MT, LSM Sahabat Lingkungan oleh
Yunta Gestyaningdyah, ST dan materi praktek mengenai aplikasi metode fermentasi untuk mereduksi
sampah oleh Permadi Setiawan selaku tim ketua pelaksana PKMM - ITS.
Hasil dari pelatihan dan penyuluhan ini, peserta dapat mengaplikasikan metode fermentasi
dengan baik dan cepat sehingga menghasilkan produk akhir kompos yang berkualitas yang dilakukan
di skala rumah tangga maupun skala komunal di TPS untuk mengelola sampah organik (basah).
Peserta pelatihan dan penyuluhan ini berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan dan skill
yang telah didapatkan dan mengoptimalkannya sebagai salah satu alternatif untuk penghasilan seharihari. Dengan komitmen ini, diharapkan metode fermentasi untuk mereduksi sampah di kota Surabaya
dapat diterapkan secara mudah, cepat, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis.
Kata kunci : Metode fermentasi, sampah organik (basah), skala rumah tangga maupun
skala komunal di TPS.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 802

BAHAN BAKAR BIOARANG HEMAT ENERGI DARI KOTORAN KUDA


Abstrak

Suhardian dkk
Univ. Mataram

Tingkat pemakaian bahan bakar minyak (BBM) di rumah tangga yang tinggi diiringi
meningginya harga BBM sementara tingkat pendapatan masyarakat yang rendah menuntut setiap
elemen masyarakat untuk mencari bahan bakar alternatif baru. Bahan bakar alternatif yang ideal
dimanfaatkan adalah yang ramah lingkungan dan terjangkau. Salah satunya kotoran (feses) kuda
yang dibuat dalam bentuk bioarang. Menurut Johannes (1991) nilai bakar bioarang mampu
menghasilkan 5.000 kkal/kg dibanding biomassa yang cuma 3.300 kkal/kg. sedang. Senyawaan kimia
pada feses kuda tersebut sangat potensial untuk sumber karbon yang merupakan penyusun utama
dari briket bioarang (Widarto dan Suryanta, 2000).
Cara mendapatkan sumber karbon ini adalah dengan membakar bahan organik tersebut yang
disebut pirolisis. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai energi serta memperbaiki sifat
pembakarannya. Bioarang dapat digunakan sebagai bahan bakar setelah terlebih dahulu dicetak jadi
briket berbentuk bola atau silinder. Keuntungan briket bioarang feses kuda ini selain dari tingkat
energi yang tinggi juga relatif lebih aman (biomassa memiliki potensi eksplosif), tidak menghasilkan
CO2 seperti minyak tanah dan kayu bakar (Widarto dan Suryanta, 2000) jadi tanpa asap dan lebih
murah pengadaannya. Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu survey
lapangan, persiapan bahan dan alat, dan pembuatan alat. Alat yang dibuat yaitu alat pencetak briket,
alat pirolisis briket, dan tungku. Sedangkan tahap-tahap pembuatannya yaitu pencampuran,
pencetakan, pengarangan (pirolisis), penyiraman, dan pengeringan.
Hasil yang diperoleh yaitu jumlah briket bioarang kotoran kuda yang dibuat pada tahap
pengenalan atau tahap awal ini adalah sejumlah 70 biji dengan bentuk tabung, 30 biji berbentuk per
segi dan 30 berbentuk bola. Dibandingkan dengan briket lain yaitu bioarang dari arang tempurung,
kayu dan briket batu bara, briket bioarang kotoran kuda memiliki kemampuan masa penggunaan
yang lama dengan hasil baker yang cukup tinggi. Warna api kekuningan dan tak berasap.
Minat masyarakat cukup menggembirakan. Penampilan briket tidak lagi menjijikkan.
Kata kunci : bioarang, kotoran kuda

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 803

BENTUK RANCANG KARYA TARI MANGSA GARAP SAWAH SEBAGAI


KOREOGRAFI LINGKUNGAN
Tita Saraswati dkk
Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 804

BIOARANG ENERGI ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT DI DESA ARSO KOTA


JAYAPURA
Abstrak

Lina Febriani Tehuajo dkk


Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa.
Adapun program yang dibuat adalah pembuatan dan pemanfaatan bioarang. Pengabdian ini
dilaksanakan sebagai contoh dan pegangan bagi masyarakat untuk mengolah sampah biomassa.
Tujuan kegiatan adalah membantu masyarakat pedesaan untuk meningkatkan taraf kehidupan dalam
memperoleh bahan bakar energi dengan tidak mengeluarkan biaya yang mahal. Selain itu, bertujuan
juga untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan, sehingga
lingkungan dapat terjaga dengan baik.
Kata kunci : bioarang, Energi alternatif

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 805

BUDIDAYA CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS DI CIBUNGBULANG


DENGAN MEDIA FESES SAPI PERAH
Abstrak

Opan Sopandi, Neneng Waryani, Winda Purnamasari


Peternakan / INTP Inst. Pertanian Bogor

Produksi dari beternak sapi perah adalah susu, daging, kulit, tulang. Hasil samping dari ternak
adalah limbah feses. Feses merupakan limbah ternak yang selama ini masih terbatas
pemanfaatannya, yaitu hanya sebagai pupuk organic sehingga feses menjadi limbah terbuang dan
mencemari lingkungan. Dilihat dari kandungan bahan organik yang mencapai 30% dan protein 4.28%
serta tidak mengandung racun yang berbahaya, feses sapi perah dapat digunakan sebagai media
sekaligus pakan untuk ternak cacing tanah. Memang tidak semua cacing tanah potensial untuk
diternakkan. Salah satu jenis cacing tanah yang potensial dikembangkan sebagai sumber protein
hewani adalah jenis Lumbricus rubellus. Pemilihan jenis cacing ini dikarenakan perkembangbiakannya
lebih cepat dan produktivitasnya lebih baik dibanding jenis cacing lokal. Selain sebagai sumber protein
cacing tanah pun sangat bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan hayati dan sebagai binatang
pengurai limbah organik.
Tujuan dari PKM ini adalah untuk mengajak peternak untuk memanfatkan kotoran ternak
untuk digunakan media budidaya cacing L. rubellus, menciptakan lapangan pekerjaan yang
bermanfaat bagi para peternak kecil, menyediakan ketersediaan bahan pakan sumber protein
hewani. Pemeliharaan cacing ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan menggunakan gentong plastik
dan guludan. Bahan yang digunakan antara lain feses sapiperah,cairan rumen dan ampas tahu.
Hambatan utama yang dialami peternak adalah rasa ketakutan peternak apabila terjadi
produksi yang melimpah namun pemasaran tidak ada. Permasalahan ini pernah dialami oleh salah
seorang peternak. Sehingga penyuluhan terus-menerus perlu dilakukan untuk untuk menghilangkan
rasa ketakutan para peternak
Kata kunci : Cacing Tanah, Feses, Sapi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 806

BUDIDAYA SEMUT RANGRANG SEBAGAI USAHA SAMPINGAN KEBUN


TANAMAN KOMERSIAL
Abstrak

Aji Winarso, Agung Sulistyo, Agusriady, Vian Arif Permana, Faiq El Himmah
Fakultas Kedokteran Hewan Inst. Pertanian Bogor

Semut rangrang (Oecophyla smaragdina) yang termasuk kelompok semut api (fire ants),
dapat dijumpai di seluruh belahan dunia termasuk penjuru Indonesia. Semut ini termasuk dalam Ordo
Hymenoptera, Famili Formicidae, dan genus Oecophyla dan kroto merupakan telur yang dihasilkan
oleh semut rangrang. Bagi pemelihara atau penggemar burung, kroto sangat diperlukan sebagai
pakan burung sumber protein hewani. Selama ini kroto dicari dari alam untuk memenuhi kebutuhan
pasar dan ini kurang memenuhi permintaan. Budidaya semut rangrang yang menghasilkan kroto
tentunya dapat dijadikan sebagai peluang usaha bagi petani atau masyarakat untuk menambah
penghasilan karena usaha perdagangan kroto memang menjanjikan keuntungan karena harganya
relatif tinggi. Pada awal tahun 2000, harga kroto basah sudah mencapai Rp. 25.000,- sampai Rp.
30.000,-/kg
Salah satu dari kegunaan hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi
petani maupun masyarakat dalam meningkatkan penghasilan dan menciptakan lapangan usaha baru,
khususnya di Kabupaten Kebumen. Selain itu, masyarakat diharapkan semakin kreatif dan tanggap
dalam memanfaatkan sumberdaya yang tersedia di sekitar lingkungannya. Sedangkan bagi pelaksana,
kegiatan ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan wawasan terutama tentang
budidaya semut rangrang dan kondisi pertanian rakyat. Dari hasil kegiatan ini, kami berharap dapat
memberikan manfaat bagi petani, masyarakat luas, dan bagi pelaksana sendiri.
Kata kunci : kroto; budidaya; kelompok petani ternak; lapangan usaha baru

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 807

BUDIDAYA TANAMAN AKAR WANGI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TANAH


LONGSOR DI GENDANGSARI KAB. GUNUNGKIDUL

Abstrak

Surastri, Siti Murtinah, Sri Asih, Suyitno, Iskandar


PS Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Negeri Yogyakarta

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sering terjadinya bencana alam tanah longsor (landslide) di
Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Sedangkan upaya konservasi alam untuk
mencegah tanah longsor melalui pembudidayaan tanaman akar wangi belum ada. Tujuan penelitian
ini adalah : 1). Mewujudkan perbaikan untuk menjamin keseimbangan lingkungan dalam upaya
penanggulangan bencana tanah longsor serta memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat
Gedangsari, dan 2). Menerapkan pembudidayaan tanaman akar wangi di Kecamatan Gedangsari
Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan program dilaksanakan dari bulan Maret 2006 sampai bulan Mei
2006. Tempat pelaksanaan di Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul DIY.
Pelaksanaan program secara umum terdiri dari 3 tahap yaitu: 1). Persiapan program, 2). Pelaksanaan
Program 3). Tahap Program lanjutan. Tahap persiapan program terdiri dari observasi, wawancara,
dokumentasi serta kerjasama dinas pertanian Gunungkidul. Tahap pelaksanaan program terdiri dari 3
tindakan yakni; 1). Pembibitan, 2). Sosialisasi atau penyuluhan dan 3).Tindakan evaluasi. Instrumen
pelaksanaan program terdiri dari: pedoman wawancara, pedoman observasi dan alat dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kecamatan Gedangsari yang sebagian besar berpenduduk
mayoritas petani, memiliki kondisi lahan di daerah perbukitan terutama Desa Mertelu memiliki
kemiringan yang cukup signifikan dengan ratarata kemiringan mencapai 45o. Kemiringan lereng
perbukitan yang cukup tinggi memiliki potensi erosi dan tanah longsor. Desa Mertelu sebagai salah
satu dari 10 desa yang ada di kecamatan Gedangsari terdiri dari 10 dusun diantaranya Dusun
Krinjing, Baturturu, Guyangan Lor, Guyangan kidul, Suko, Piji, Gandu, Mertelu Wetan, Mertelu Kulon,
dan dusun Mertelu, di daerah tersebut memang sering terjadi bencana tanah longsor hampir setiap
tahun. Terdapat 2 dusun yang baru-baru ini telah terjadi tanah longsor yakni Dusun Krinjing dan
Dusun Baturturu. Pemerintah pernah mengadakan pembinaan kepada masyarakat agar berupaya
menanggulangi tanah longsor dengan cara menanami lahan dengan penanaman pohon Jati. Namun,
hal ini belum dapat mengatasi terjadinya tanah longsor karena pertumbuhan pohon Jati memerlukan
waktu yang cukup lama sehingga, sebelum akar pohon Jati itu berfungsi sudah terjadi tanah longsor
susulan. Tanaman akar wangi memiliki beberapa kelebihan diantaranya; pertumbuhan cepat, memiliki
akar serabut dengan panjang akar 3 m, dapat hidup pada tanah berlereng curam, tahan terhadap
serangan hama dan penyakit, dapat mengendalikan erosi tanah sehingga menjaga kestabilan tanah.
Serta tanaman akar wangi mudah dalam perawatan. Selain itu tanaman akar wangi yang sudah
produktif dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan dan bahan kosmetika salah satunya adalah khasiat
minyak atsiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budidaya tanaman akar wangi adalah salah satu
langkah yang tepat sebagai upaya konservasi tanah longsor di kecamatan Gedangsari Kabupaten
Gunungkidul Yogyakarta.
Kata kunci : Tanaman Akar Wangi, Konservasi Tanah longsor, Gedangsari

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 808

DESIGN OF MANUAL SPONGE PRESS EQUIPMENT (PEMERAS PENGERING


LAPANGAN TENIS)
Abstrak

M. Agus Farhan, Mirza Aulia, M. Andi Fardiansyah, M. Adi Yasir


TEKNIK MESIN Univ. Indonesia

Setiap lapangan tenis yang tidak tertutup, pasti akan membutuhkan suatu alat yang
digunakan untuk membersihkan lapangan dari basahnya air yang ada di lapangan. Di Indonesia, alat
yang biasa digunakan adalah sebuah pel lapangan, dengan menggunakan sponge sebegai media
penyerapan mesin. Namun, alat ini kurang begitu efektif, karena tidak ada alat bantu yang digunakan
untuk mengeringkan sponge tersebut. Untuk itulah perlu dirancang sebuah komponen tambahan
yang berfungsi sebagai pemeras sponge pada pel lapangan tenis tersebut.
Dengan menambahkan komponen pada alat tersebut, diharapkan pekerjaan operator menjadi
lebih efektif dan lebih cepat daripada dengan menggunakan pel sebelumnya. Selain itu, diharapkan
waktu untuk pembersihan lapangan tenis menjadi lebih cepat.
Metode yang digunakan dalam proses perancangan ini adalah dengan mensurvey ke lapangan
dengan melakukan wawancara dengan penggunanya, kemudian mendesain alat yang sesuai dengan
keinginan pengguna beserta pula bahan yang akan digunakan, lalu melakukan perhitungan
perhitungan untuk menguji kelayakan dari material yang digunakan. Setelah semua material
dinyatakan layak digunakan, barulah melakukan fabrikasi untuk membentuk alat yang telah dirancang
sebelumnya.
Dari survey lapangan didapatkan bahwa berat maksimum pada sponge ketika basah adalah sebesar 3
kg, sehingga untuk dapat memeras sponge tersebut digunakanlah suatu material logam khusus yang
berjenis low carbon steel.
Kata kunci : Sponge Press Equipment, Pengering Lapangan Tenis

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 809

DIVERSIFIKASI DESAIN KERAJINAN KAYU SEBAGAI UPAYA


PENINGKATAN NILAI GUNA KAYU LIMBAH PADA MASYARAKAT DESA
ARDIREJO KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN
Abstrak

Zani Rachmawati dkk


Univ. Negeri Malang

Di Desa Ardirejo yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari areal persawahan dan hutan ini
dapat kita temukan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pembakaran batu kapur
(gamping) yang biasa disebut dengan Jubung. Untuk keperluan pembakaran batu kapur tersebut,
selain rumput-rumput kering juga serbuk kayu dan beberapa diantaranya adalah kayu batangan sisa
penggergajian mebeler.
Keberadaan kayu-kayu limbah yang terdapat di lokasi pembakaran batu kapur ini oleh masyarakat
sekitar telah diberdayakan menjadi benda-benda berguna seperti perabot rumah tangga juga
kerajinan/ hiasan rumah. Beberapa bentuk benda-benda kerajinan dari bahan kayu yang telah
dihasilkan oleh masyarakat setempat diantaranya seperti : kursi/ bangku, tempat sampah, kandang
ayam, sangkar burung, dingklik, dan bentuk-bentuk lainnya.
Keberhasilan masyarakat akan upaya pemberdayaan kayu limbah ini nampaknya kurang
memasyarakat akibat masih minimnya pengetahuan masyarakat akan langkah pemberdayaan kayu
limbah serta berbagai alternative desain kerajinan kayu yang bisa dibuat. Melalui Program Kreativitas
Mahasiswa dib bidang Pengabdian masyarakat ini kami sebagai pelaksana kegiatan mencoba
memaparkan tentang langkah pemberdayaan kayu limbah menjadi berbagi produk alternatif baik
sebagai perabot rumah tangga maupun sebagai hiasan rumah, dengan tujuan memberi wacana
kepada masyarakat akan langkah kreatif memberdayakan kayu-kayu limbah sebagai benda yang lebih
berguna.
Langkah ke depan yang kami harapkan adalah penganekaragaman desain kayu yang bisa
diciptakan yang selanjutnya bisa dikembangkan untuk tujuan ekonomis.
Kata kunci : Kerajinan Kayu, Limbah Kayu, Diversifikasi Desain

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 810

EKSPLOITASI AIR GUWA PLAWAN DENGAN ENERGI TERBARUKAN:


SEBUAH UPAYA PENAGGULANGAN BENCANA KEKERINGAN DI DESA
GIRICAHYO KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL
ANDITYO NURWANTO, CASSLIRAIS SURAWAN, DYAH KUSUMA WARDHANY , NIRMALA HAILINA
WATI, WAKHIDATIK NURFAIDA , ZULAIKHA BUDI ASTUTI
Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Di Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, masalah kekeringan sudah dirasakan di beberapa


desa. Pemenuhan keperluan air untuk masak-minum dilakukan hingga mencari ke telaga sekitar 5
kilometer dengan berjalan kaki. Gunung kidul merupakan daerah karst, dengan potensi air gua yang
sangat melimpah. Namun konsentrasi pemerintah untuk mengangkat air gua barulah pada daerah
timur, padahal masyarakat barat pun membutuhkan air sama besarnya. Di Desa Giricahyo,
Kecamatan Purwosari terdapat luweng Plawan dengan potensi air yang besar (sekitar 40 m3/s saat
musim kering). Oleh karena itu, dilaksanakanlah sebuah program pengangkatan air gua/luweng
Plawan. Untuk mewujudkannya telah dilakukan pengumpulan data dari beberapa instansi terkait,
seperti Pusat Studi Energi UGM, Yayasan Asintyacunyata, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, dan
yang lainnya. Di samping itu telah pula dilakukan survey ke lapangan berupa pengukuran gua dan
permukaan untuk mendapatkan data teknis sebagai dasar perancangan. Data hasil survey diolah dan
didapatkan perancangan pengangkatan air Gua Plawan dan distribusi perpipaan. Adapun instalasi
pengangkatan air ini dirancang dengan debit rencana 4,085 m3/s, selama 10 jam operasi per hari
selama musim kering. Daya yang dibutuhkan sebesar 18,5 kWH, disuplai oleh generator. Perancangan
ini telah disetujui Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul untuk didanai konstruksinya saat Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Semester Pendek 2006. Sebagai grand design, pengangkatan air gua ini
menggunakan tenaga kincir angin yang dihibrid dengan tenaga generator. Pemanfaatan hibrid tenaga
ini akan saling mendukung karena generator set yang handal dalam penyediaan energi akan lebih
hemat jika dihibrid dengan kincir angin. Grand design ini akan dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata
UGM yang merupakan blue print program selama 2 tahun. Perkembangan program selanjutnya
adalah jangkauan distribusi, peningkatan penggunaan energi terbarukan, kualitas air, konservasi
daerah tangkapan hujan. Sedangkan untuk pengoperasian instalasi berikutnya, akan dibangun
sebuah sistem sosial dari masyarakat desa Giricahyo.
Kata kunci : air, Gua Plawan, Gunung Kidul, kekeringan, energi terbarukan.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 811

EVENT ORGANIZER PENYIARAN KEFARMASIAN


Abstrak

Ilham Arief, Tiara Anissa, Baut Yuda Aryanto, Gina Triana, Nenden Puspitasari
Inst. Teknologi Bandung

Pengetahuan masyarakat Indonesia akan obat-obatan dan kesehatan hingga saat ini masih
kurang. Pemanfaatan media informasi dan pendekatan kebiasaan/ kultural adalah titik penting yang
dapat dilakukan segera oleh mahasiswa. Media radio merupakan media informasi yang objektif, cepat
dan mudah diakses, relatif murah, dan interaktif langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu,
Pharmacy on Air hadir sebagai fasilitator dalam penyampaian informasi mengenai selek beluk obat
dan cara penggunannya secara baik dan benar melalui media radio tersebut.
Pharmacy on Air (POA) memiliki dua tujuan, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan
jangka panjang POA ikut serta menciptakan masyarakat yang sehat dan sadar arti penting kesehatan.
Tujuan jangka pendek, yaitu dengan menyediakan sumber informasi kesehatan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan sebagai tempat bagi mahasiswa Farmasi ITB untuk mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung.
Pengabdian Pharmacy on Air terhadap masyarakat ini diwujudkan dalam program on air dan
program off air. Program on air berupa siaran rutin di radio K-lite 107,1 FM dan radio 8Eh 108 FM.
Siaran ini dilakukan setiap satu minggu sekali dengan mengundang narasumber yang berkompeten di
bidangnya mulai dari dosen farmasi hingga dokter, apoteker, ahli gizi, bahkan psikiater. Tema yang
dihadirkan umumnya merupakan masalah-masalah aktual di tengah masyarakat.
Program off air tahun ini berupa talkshow interaktif mengenai kesehatan jantung dalam
rangka memperingati hari jantung sedunia pada tanggal 25 September 2006. Disamping talkshow,
kegiatan ini juga mencakup senam sehat jantung, demo masak makanan sehat, dan pameran produk
makanan dan minuman untuk kesehatan jantung. Direncanakan kegiatan ini akan diselenggarakan di
lapang Gasibu Bandung dimana sasarannya adalah masyarakat berusia 30 (tiga puluh) tahun ke atas
yang sering berolahraga di sana.
Program off air lainnya adalah workshop bertema Menggali Kelemahan Menjadi Potensi Diri.
Workshop ini ditujukan untuk mahasiswa khususnya dan masyarakat umum. Dengan harapan,
mahasiswa dan masyarakat dapat mengembangkan kemampuan intra dan interpersonal mereka
termasuk di dalamnya communication skill. Communication skill merupakan kemampuan yang harus
dimiliki mahasiswa dalam menyampaikan ide dan kreativitas yang mereka miliki kepada orang lain.
Melalui program on air POA kemampuan berkomunikasi ini juga dipelajari secara tidak langsung oleh
para pengurus.
Selama bulan Januari 2006-Mei 2006 telah terlaksana siaran on air sebanyak 9 (sembilan) kali
di radio K-Lite 107,1 FM dan sebanyak 12 (dua belas) kali di radio 8Eh 108 FM. Sementara itu,
program off air POA sudah mencapai tahap organizing.
Kedua program ini diharapkan berguna baik bagi mahasiswa (pengurus POA khususnya) dan
bagi masyarakat. Sesuai dengan tuntutan zaman, aktivitas mahasiswa tidak hanya sebatas akademik
(hard skill) melainkan juga memperkaya diri dengan kemampuan lainnya (soft skill) terutama dalam
menyampaikan ilmu dengan berkomunikasi langsung -interaksi- dengan masyarakat. Pharmacy on Air
(POA) yang beraktivitas dalam penyiaran kefarmasian ke masyarakat mewabahi pengembangan soft
skill dan menumbuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah kefarmasian di masyarakat sehingga
melalui metode riset saat di kampus, dapat menjawab permasalahan tersebut.
Sementara itu, dengan adanya Pharmacy on Air (POA), masyarakat dapat dengan cepat,
mudah, dan tepat dalam memperoleh sumber informasi kefarmasian tanpa mengeluarkan biaya
sehingga timbul kesadaran hidup sehat dan akhirnya diharapkan mampu melakukan pengobatan
mandiri.
kata-kta kunci :pengabdian masyarakat, program on air, program off air.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 812

GERAKAN PENANAMAN TANAMAN KELOR UNTUK MENGURANGI


KELANGKAAN AIR BERSIH DI DESA SELOPURO, WONOGIRI
Fadjar Sutrisna,Ardian Nogroho Putro,Nurul Komariyah,Ifa Maulidah Hasanah,Dio Dandy Untara
Hama dan Penyakit Tumbuhan Univ. Brawijaya Malang

Abstrak

Program ini bertujuan untuk 1) Membuktikan efektivitas biji kelor untuk penjernihan air dan
penerapan teknologi sederhana dan tepatguna dengan pemanfaatan biji kelor tersebut. 2)
Menyediakan kebutuhan biji kelor dalam jangka waktu yang lama melalui kegiatan penanaman
tanaman kelor. Dan 3) Memberikan pengetahuan kepada warga desa tentang cara penjernihan
menggunakan biji kelor.
Metode pendekatan merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengaplikasikan suatu
tehnologi kepada masyarakat agar mampu dipahami seluruh lapisan masyarakat luas. Dalam usaha
memperkenalkan teknologi biji kelor ini, ada beberapa tahap metode pendekatan yang dilakukan
kepada masyarakat desa watugeni kabupetn wonogiri. Berdasarkan program yang telah dilaksanakan,
dapat diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan evaluasi program. Adapun evaluasi program
yang dimaksud adalah hasil yang dicapai dalam tiap tahapan kegiatan. Dimana kegiatan yang telah
dicapai sudah mencapai 80 % dari keseluruhan kegiatan yang direncanakan, antara lain: persiapan
alat dan bahan, pengujian, sosialisasi (tahap awal), penanaman, dan pemantauan. Sedangkan
kegiatan atau program yang belum dilaksanakan adalah sosialisasi tahap kedua.
Kata kunci : Tanaman Kelor,Air Bersih

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 813

JAGUNG REBUS INSTANT (CANNING CORN)


Hesti Atikoh dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 814

KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK JALANAN, STUDI KASUS DI DEPOK DAN


JAKARTA SELATAN
Frass Minggi Kamasa, Dwi Ambar Sari, Endah Suryowati, Kartika Diana Dewi, Parjono
Univ. Indonesia

Abstrak

Meningkatnya jumlah anak jalanan pada akhir-kahir ini memberi dampak langsung terhadap
pembangunan di masyarakat. Pada tahun 1998, Menteri Sosial pada periode Presiden abdurahman
Wahid kementrian ini telah dihapus menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak jalanan
sekitar 400 persen. Dampak dari meningkatnya jumlah anak jalanan akhir-akhir ini, menimbulkan
masalah-masalah baru yang merupakan efek domino dari permasalahan sebelumnya (meningkatnya
anak jalanan). Masalah-masalah seperti meningkatnya tindak kekerasan di wilayah ibukota,
premanisme, dan kekerasan seksual di lingkungan anak jalanan.
Kekerasan seksual yang terjadi pada anak jalanan, memang tidak dapat dihindarkan lagi. Kehidupan
yang serba bebas, tanpa pengawasan yang ketat dari orang tua, serta merasa sudah dewasa
membuat mereka dapat dengan mudah mengintimidasi lawan jenisnya. Korban-korbannya tentu saja
mereka yang dibawah umur, karena belum mengerti apa itu kekerasan seksual yang sebenarnya
mungkin telah mereka alami sejak dini, dengan sadar atau tidak sadar mereka telah menjadi korban.
Oleh karena itulah maka kami selaku mahasiswa Universitas Indonesia, merasa tergugah untuk
melakukan sebuah kegiatan yang dimana diharapkan mampu menggugah masayarakat untuk sadar
akan masalah kekerasan seksual terjadi pada anak jalanan. Dan juga dapat memberikan pengertian
terhadap anak jalanan itu sendiri akan bahaya kekerasan seksual yang langsung ataupun tidak
langsung mengancam masa depan mereka sebagai salah satu generasi muda bangsa yang saat ini
terasa tersisihkan dalam pembangunan Indonesia.
Kata kunci : Kekerasan Seksual, Anak Jalanan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 815

LIMBAH PERTANIAN: FERMENTASI JERAMI MENGGUNAKAN PROBION


SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK SAPI DENGAN SISTEM INTEGRASI
TERNAK DAN PADI DI DESA COT MADHI ACEH BESAR
Rahmat Kurnia dkk
Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 816

MANFAAT VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT


DAN MEMPARPANJANG DAYA SIMPAN DAGING PADA SUHU KAMAR
Abstrak

Merina Juita dkk


Teknologi Hasil Pertanian Univ. Andalas Padang

Virgin Coconut Oil (VCO) telah dikenal keunggulannya sebagai anti mikroba patogen seperti
Salmonella sp, Eschericia coli dan listeria monocytogenes. Dan VCO ini telah dibuat di laboratorium
biokimia Universitas Andalas dengan kandungan asam laurat, vitamin A,D,E,K, Mineral, phytohormon
dan omega. Salah satu manfaat VCO adalah sebagai bahan pengawet alami pada bahan makanan
terutama daging. Daging mempunyai kandungan protein tinggi, yang merupakan media pertumbuhan
yang baik untuk milroba patogen. Kandungan gizi dalam VCO ini dapat mempertahankan kualitas
daging lebih kurang 16 jam setelah peredaman 4 jam.
Teknologi pembuatan VCO yang digunakan adalah metode pancingan dan fermentasi yang
kemudian diaplikasikan sebagai pengawetan daging. Untuk menguji ketahanan daging, maka
diperiksa dengan enggunakan uji ember yang ditandai dengan adanya gelembung gas H2S jika
daging telah busuk.
Masyarakat pedesaan khususnya Koto Panjang Lampasai memberikan tanggapan positif
terhadap PKMM ini dalam bentuk antusias menghadiri penyuluhan, diskusi dan praktek dirumah
sehingga mereka telah membuat danmengkonsumsi sendiri suplemen kesehatan ini. Disamping itu
mereka juga sangat berpotensi untuk mengembangkannya menjadi usaha industri kecil dan
menengah sehingga dapat meningkatkan penghasilan petani kelapa.
Kata Kunci : VCO, Pengawetan Daging, Mikroba patogen

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 817

MEMASYARAKATKAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT SECARA ORGANIK


UNTUK MENINGKATKAN MUTU KESEHATAN DAN PENDAPATAN
MASYARAKAT
Abstrak

Sumiati Suleman , I Wayan Mudiarta ,Rahmiaty , Anshar Amir


Budidaya Pertanian Univ. Tadulako Palu

Pemanfatan jamu atau obat tradisional bagi masyarakat di daerah Sigi Biromaru umumnya
didasarkan atas faktor sosial budaya masyarakat yang sudah terbiasa memanfaatkan tanaman obat
sebagai jamu atau obat tradisional dan ekonomi masyarakat, serta adanya kenyataan bahwa
beberapa penyakit yang sulit disembuhkan oleh obat industri ternyata lebih cocok ditanggulangi
dengan obat tradisional. Dalam pemanfaatan tumbuhan obat tradisional umumnya diambil langsung
dari alam dan hanya sebagian kecil yang diusahakan dalam skala terbatas, sehingga bahan baku obat
tradisional kian dirasakan semakin terbatas. Budidaya tumbuhan obat dimaksudkan selain untuk
tujuan konservasi juga untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari tanaman obat tersebut.
Untuk mencapai peningkatan kuantitas dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian berupa
pemberian pupuk secara intensif dan penggunaan pestisida. Akan tetapi dengan penggunaan
pestisida kimia termasuk pengaplikasian pupuk N (urea) seringkali meninggalkan residu pada
komoditas tanaman, yang dewasa ini diklaim mencemari lingkungan. Dengan melihat kondisi tersebut
maka perlu dilakukan budidaya tanaman obat secara organik. Dengan budidaya secara organik maka
kualitas produksi dapat terpenuhi yaitu tanaman tidak mengandung bahan kimia beracun dan dapat
dianggap Bersahabat dengan lingkungan, dan dengan penambahan bahan organik akan mampu
meningkatkan kuantitas hasil.
Tujuan program PKMM ini adalah memasyaratkan budidaya tumbuhan obat secara organik
sebagai upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman obat dalam rangka
meningkatkan mutu kesehatan dan pendapatan petani Metode yang digunakan adalah metode
penyuluhan dan pelatihan serta demplot percobaan yang dilakukan dengan pendekatan
partisipatif/PRA (Participatory Rural Approach) yakni kelompok sasaran dilibatkan secara aktif dari
awal sampai akhir program termasuk evaluasi. Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan, sedang pelatihan dan demplot dilakukan dalam upaya mempercepat
proses alih teknologi kepada masyarakat. Hasil yang dicapai adalah masyarakat sasaran telah
mengetahui manfaat budidaya tanaman obat secara organik dan sudah dapat membuat pupuk
organik plus serta pestisida nabati dari bahan tumbuhan yang tersedia disekitarnya dan bioinsektisida
sebagai bahan utama dalam usaha pertanian organik. Selain itu kelompok masyarakat sasaran sudah
memulai membudidayakan tanaman obat secara organik dengan intensif sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan keluarganya.
Kata kunci : Tanaman Obat, Mutu Kesehatan, Pendapatan Masyarakat

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 818

MEMASYARAKATKAN PENGGUNAAN SUPLEMEN VITAMIN A DOSIS TINGGI


SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEMBUHAN TUBERKOLUSIS PARU
PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN KARANG PUCUNG, KECAMATAN
PURWOKERTO SELATAN, KABUPATEN BANYUMAS
Rosa Kumala,Barlian Mustikaningrum,Rendra Yan Basuki,Rani Prabandari ,Heri Susanto
Farmasi/Farmasi Univ. Muhammadiyah Purwokerto

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat di Kecamatan


Purwokerto Selatan akan pentingnya penggunaan Vitamin A dosis tinggi untuk meningkatkan
kesembuhan Tuberkulosis Paru pada anak balita. Selain itu, ini juga bertujuan sebagai sosialisasi bagi
orang tua balita penderita Tb paru mengenai penggunaan Vitamin A dosis tinggi pada terapi
tuberculosis dengan cara yang benar dan rasional, sehingga dapat membantu penyambuhan TB Paru.
Penelitian ini didasarkan pada konservasi terhadap masyarakat kemudian dialog dengan
masyarakat , juga penyuluhan terhadap mereka.
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.) Adanya
perbedaan yang signifikan pada peserta antara sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan. 2.)
Adanya perubahan pola pikir menuju kesadaran mengenai pentingnya kesehatan keluarga, terutama
pada anak-anak balita yang rentan terhadap penyakit TB Paru. 3.) Selain itu Ibu-Ibu kader peserta
penyuluhan bersedia untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat di
lingkungannya mengenai Tuberkulosis, baik cara penularan, cara pencegahan maupun pentingnya
minum obat secara teratur bagi penderita TB Paru, sekaligus mengetahui kegunaan Vitamin A. 4.)
Perlunya dukungan dari bernagai pihak untuk benar-benar memperbesar angka kesembuhan
Tuberklosis Paru pada anak balita.
Kata kunci : Vitamin A,Paru,Balita

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 819

MENCUKUPI KEBUTUHAN AIR BERSIH DENGAN MEMANFAATKAN AIR


BUANGAN DARI POMPA HIDRAN
Abstrak

Aminudin,Angela Devi,Vinna Lianawati,Ardityo Tri ,Irfan


Teknik Arsitektur Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Salah satu kebutuhan pokok hidup mahluk hidup adalah makan minum. Air merupakan
kebutuhan pokok hidup yang sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.
Dengan air kita dapat mensuplai cairan dalam tubuh, dengan demikian kita dapat terus hidup.
Dengan air tanaman dapat tumbuh yang pada akhirnya menjadi bahan makanan bagi mahluk hidup.
Dengan air kita dapat menjaga kesehatan dari kotoran atau kuman yang ada di tubuh sehingga kita
terjaga kebersihan dan terhindar dari penyakit. Begitulah dan seterusnya peran penting air untuk
kelangsungan hidup mahluk hidup.Air bersih ternya masih dirasa sulit bagi sebagian penduduk
Indonesia unutk mendapatkannya. Seperti halnya yang terjadi dan dialami oleh wara penduduk
Dusun Kalimargosari, Desa Sidodadi, Kecamatan patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penduduk
masih berbodong-bondong untuk mendapatkan air bersih yang ada di dusun tersebut. Umumnya
kebutuhan air yang didapat hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan minum dan memasak.
Sedangkan untuk kebutuhan lain mereka harus turun bukit dengan melalui lahan daratan yang terjal
karena lokasi dusun berada di atas perbukitan. Sedangkan sumber air berada jauh dibawah
bukit.Warga dusun Kalimargosari sampai sekarang hanya mengandalkan dua buah alat (pompa) yang
mendistribusikan air dari bawah bukit menuju area permukiman penduduk. Meski demikian, air yang
dihasilkan sangatlah kecil bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada.Untuk itu perlu
dilakukan penanganan yang tepat agar permasalahan air yang dialami warga dusun Kalimargosari
sedikit terpecahkan. Salah satunya adalah dengan penambahan pompa air tenaga air (Hidram) seperti
pada program PKM ini.
Kata kunci : air bersih, air buangan dari pompa hidram

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 820

MERANCANG MEDIA FOTO PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BIOLOGI


UNTUK SISWA SMU KELAS 1
Abstrak

Aris Widodo dkk


Univ. Negeri Malang

Kegiatan pembelajaran yang baik adalah yang dapat membuat siswa mencapai tujuan belajar
yang telah ditetapkan. Salah satu cara yang harus dilakukan guru untuk menjadikan kegiatan
pembelajaran baik adalah menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran menurut ciri
utamanya secara umum ada tiga macam, yaitu media audio, media visual dan media audio visual.
Media foto adalah media pembelajaran visual.
Yang menjadi masalah adalah apakah sekarang ini adalah apakah para guru mata pelajaran Biologi
siswa SMU kelas I dapat membuat media foto pembelajaran ?, Apakah mereka para guru tidak
membuat dan menggunakan media foto sebagai media pembelajaran ?, Bagaimana cara membuat
media foto pembelajaran ?, dan bagaimana bentuk media fotonya ?
Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan ketrampilan kepada para guru mata pelajaran
Biologi siswa SMU kelas I dalam membuat media foto pembelajaran, melakukan sosialisasi kepada
sekolah-sekolah SMU tentang pentingnya pengadaan media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi
untuk siswa SMU kelas I, serta memproduksi atau membuat media foto pembelajaran mata pelajaran
Biologi siswa SMU kelas I.
Program PKM ini memiliki kegunaan atau manfaat yang banyak sekali diantaranya manfaat bagi
mahasiswa adalah dapat menerapkan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan, manfaat bagi guru
biologi adalag mereka mendapatkan kemudahan dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena
adanya bantuan media belajar serta memberikan manfaat kepada sekolah akan pentingnya
pengadaan media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi siswa SMU kelas I karena hal ini akan
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Metode pelaksanaan kegiatan membuat media foto pembelajaran Mata Pelajaran Biologi siswa SMU
kelas 1 adalah pelatihan. Kegiatan pelatihan ini hanya ditujukan kepada para guru Biologi SMU kelas I
saja. Sedangkan kegiatan menyeluruh dari kegiatan PKM ini dipisahkan dalam tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap laporan. Tahap persiapan meliputi mengurus persuratan
kerjasama dengan sekolah, koordinasi sesama tim PKM, mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
Tahap pelaksanaan diantaranya koordinasi dengan guru biologi, persiapan pembuatan media foto,
penentuan obyek foto, pengambilan obyek gambar. Dan tahap terakhir yaitu menyusun laporan
kegiatan.
Hasil dari kegiatan PKM ini adalah beberapa media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi siswa
SMU kelas I. Beberapa media foto yang dibuat memang tidak mencakup semua materi kelas I yang
ada, karena hal ini disebabkan tidak semua materi memerlukan media foto. Kebutuhan akan media
foto sangat tergantung pada guru Biologi, apakah mereka perlu media foto untuk menjelaskan suatu
materi tertentu, jika tidak diperlukan maka materi tersebut tidak perlu dibuatkan media foto.
Sebaliknya jika seorang guru merasa perlu media gambar atau foto untuk menjelaskan materi
tertentu, maka guru harus membuat media foto. Intinya kebutuhan guru akan media pembelajarn
berbeda-beda untuk itu mereka lebih tahu akan apa yang mereka butuhkan dalam melakukan
kegiatan pembelajaran di kelas.
Kata kunci : Media, Foto, Biologi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 821

MODEL REKLAMASI LAHAN PADA DAERAH BEKAS PAMBUATAN BATU BATA

Abstrak

Rahmat Hidayat, M Indriastuti, F Syafrina, SD Arismawati, Babo Sembodo


Jurusan Pengelolaan Hutan dan Konservasi Sumberdaya Hutan
Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta.
Pengelola Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Ketergantungan manusia terhadap sumberdaya tanah terus meningkat. Hal ini menyebabkan
tekanan penduduk terhadap lingkungan meningkat tanpa memperhatikan kemampuan tanah itu
sendiri. Yang terjadi di Dusun Ngampon, Desa Sitimulyo Kabupaten Bantul DIY, adalah eksploitasi
tanah secara terusmenerus dalam jumlah yang sangat besar. Proses penggalian yang dalam guna
pembuatan batubata mendorong kemerosotan sumberdaya tanah baik mutu maupun kualitasnya.
Gejala fisik yang tampak jelas di tempat kejadian adalah semakin tipisnya lapisan tanah, sehingga
kemampuan tanah tidak stabil. Oleh karena itu, kami berusaha melakukan upaya nyata selain ingin
menyadarkan masyarakat setempat akan pentingnya pengelolaan lahan secara lestari namun juga
mencarikan alternatif solusi. Berdasarkan pada hal tersebut tim mencoba tiga metode sebagai
alternatif solusi, yaitu sistem karung, sistem pPot, dan sistem pembelukaran. Dari ketiga metode
tersebut, sistem pembelukaranlah yang cocok diterapkan, karena relatif mudah dan murah dibanding
dengan metode pot yang cukup menghabiskan banyak tenaga dan juga sistem karung yang cukup
mahal. Walaupun begitu, sistem pembelukaran cukup memakan banyak waktu.
Kata kunci : model reklamasi, lahan kritis, batubata.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 822

MODIFIKASI ALAT PEMOTONG RANTING MENJADI GALAH AJAIB SEBAGAI


ALAT BANTU MEMETIK BUAH (SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS DALAM MEMANEN BUAH DAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG MURAH)
Muhamad cholil dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 823

MODIFIKASI ALAT PENGEMASAN HASIL PEMINDANGAN BAGI KELOMPOK


IKAN PINDANG MINA LASMI DI DESA PERANCAK KAB. JEMBRANA-BALI

Abstrak

I Gusti Made Separiyana, Made Mahendra, Pipik Sumaryani


PS Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Mahasaraswati, Denpasar
Univ. Mahasaraswati Denpasar

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang setengah lebih wilayahnya merupakan perairan
(laut), sehingga memungkinkan penduduk untuk bermata pencaharian sebagai nelayan. Salah satu
daerah di Bali yaitu Desa Perancak, kabupaten Jembrana 90% penduduknya bermata pencaharian
sebagai nelayan.Hasil tangkapan ikan dijual kepada industri-industri pengolahan ikan didaerah
tersebut. Serta dapat dijual langsung kepada konsumen atau masyrakat sekitar, ketika tangkapan
ikan berlimpah dilakukan pemindangan sebagai langkah antisipasi. Dalam usaha pemindangan
tersebut akhirnya muncul inisiatif untuk membentuk kelompok pindang, yang selanjutnya bernama
Kelompok Ikan Pindang Mina Lasmi. Distribusi hasil pemindangan hanya mampu menembus pasar
tradisional kabupaten maupun yang ada di desa. Hal ini disebabkan oleh teknik pengemasan yang
belum memenuhi standar dan menarik minat konsumen. Beranjak dari permasalahan tersebut maka
dikenalkan suatu alat pengemasan hasil pemindangan yang sederhana, agar dapat membantu
masyrakat di daerah Desa Perancak dalam upaya menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
Metode yang digunakan meliputi observasi, ceramah, dan demonstrasi: sehingga masayarakat
mengenal serta akan memanfaatkan desain modifikasi alat pengemasan hasil pemindangan yang
belum pernah dilakukan, serta dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kata kunci : pengemasan, pemindangan, ikan.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 824

OPTIMALISASI LAHAN KRITIS DI SEKITAR WADUK SERMO, KULON


PROGO DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN
SUWEG (AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS) SIAP EKSPOR
Eka Heryadi, AHMAD NUR F , HENY RIANAWATI , ALDILA PARAMITA , WILLIA NOLA
Kehutanan/Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang tumbuh pada lahan kritis di
dusun Gamplong dengan usaha pemberdayaan masyarakat melalui penanaman suweg. Tanaman
suweg dipilih karena tanaman ini mempunyai prospek yang cerah di beberapa sektor, diantaranya
adalah tanaman suweg dapat digunakan sebagai pengganti bahan makanan, sebagai bahan baku
dalam industri pembuatan tepung, mie, tahu.
Penanaman suweg di Gamplong dilakukan dengan sistem agroforestry, yaitu sistem
penanaman dengan mengkombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman semusim. Hal tersebut
untuk mengoptimalkan lahan dan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang pada akhirnya
diharapkan dapat menigkatkan pendapatan masyarakat setempat. Masyarakat Gamplong sangat
tertarik dengan program yang kami sosilisasikan. Bagi masyarakat Gamplong tanaman suweg tidak
asing lagi karena di Gamplong sudah banyak terdapat suweg, hanya saja masyarakat disana belum
mengetahui cara penanganan suweg untuk meningkatkan nilai ekonomi dari suweg tersebut. Maka
dari itu dari program ini kami mencoba memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan
mereka dan sekaligus mengoptimalkan lahan denga budi daya suweg.
Kata kunci : Lahan Kritis,Pemberdayaan Masyarakat, Suweg, Amorphophallus
campanulatus

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 825

OPTIMALISASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PEMERINTAH


DESA
Thofik Nugroho, Prasetyo Hery U, Betha Rakhmat Yulianto, Riza Dwi Arifiyanto, Ahmad Khoirudin
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Abstrak

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat terutama dibidang IT(Information Technology).
Perkembangan teknologi ini tidak akan berkembang jika tidak di dukung oleh sumber daya manusia
yang terampil, terdidik, produktif dan profesional. Pemerintahan desa sebagai ujung tombak
pelayanan kepada masyarakat desa harus bisa menjadi sebuah institusi yang bagus dalam bidang
teknologi. PKMM ini akan mengadakan pelatihan dengan tujuan meningkatkan SDM dari Pejabat
pemerintahan desa. Dengan adanya pelatihan ini dengan tujuan dapat membantu para pejabat desa
untuk mengoptimalkan instrumen teknologi yaitu komputer untuk membatu dalam melayani
masayakat. Dengan bertambahnya penguasaan komputer, maka layanan terhadap masayrakat akan
lebih baik.
Kata kunci : Optimalisasi, Teknologi Informasi, Pemerintah Desa

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 826

PELATIAHAN MEMBUAT CENDERAMATA BINGKAI FOTO BERBAGAI


BENTUK DARI DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK TUTUP GALON AIR
MINERAL BEKAS PADA ANAK PEMULUNG
Munawir Halim dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 827

PELATIHAN BAHASA JEPANG BAGI PEMANDU WISATA LOKAL DI DAERAH


TUJUAN WISATA KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

Abstrak

Yuni Susanto, Macra E. J.U, Cahya Ning M, Titis Kunthi M.S, Eka Y.S.
Jurusan Bahasa Jepang Akademi Bahasa Asing YIPK Yogyakarta
Akademi Bahasa Asing "YIPK" Yogyakarta

Daerah tujuan wisata Krebet, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta merupakan desa yang terkenal dengan kerajinan Batik Kayu. Mata pencaharian
penduduknya mayoritas adalah pengrajin Batik Kayu. Dengan demikian mereka bisa berprofesi ganda
sebagai pemandu wisata lokal apabila ada wisatawan yang datang. Upaya untuk meningkatkan daya
tarik bagi wisatawan asing adalah meningkatkan kualitas pelayanan terhadap mereka. Kenyataan
yang terjadi selama ini, meningkatnya wisatawan asing yang berkunjung ke Kabupaten Bantul
tersebut belum ditunjang oleh adanya pemandu wisata lokal yang mampu berbahasa asing, sehingga
pelayanan terhadap wisatawan asing kurang memuaskan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk
membekali para pemandu wisata lokal dengan bahasa Jepang sederhana agar mereka dapat
meningkatkan kualitas pelayanan mereka terhadap wisatawan Jepang. Sasaran utama kegiatan ini
adalah para pengrajin Batik Kayu yang berprofesi ganda sebagai pemandu wisata lokal. Metode yang
digunakan adalah metode Tata Bahasa/Terjemahan, yaitu dengan menggunakan modul pelatihan
dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang kepada para pemandu wisata lokal.
Pelatihan ini dilaksanakan mulai 6 Maret s.d. 15 Mei 2006, setiap hari Senin dan Jumat pukul
18.30 WIB - 20.00 WIB. Waktu tersebut dipilih mengingat pada siang hari mereka tetap bekerja
sebagai pengrajin Batik Kayu. Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan dan tes akhir
menunjukkan bahwa 75% peserta pelatihan menguasai materi pelatihan bahasa Jepang dengan baik
dan dapat bercakap-cakap dalam bahasa Jepang sederhana, serta dapat mempromosikan Kerajinan
Batik Kayu dalam bahasa Jepang secara sederhana pula.
Kata kunci : Bahasa Jepang, Pemandu Wisata Lokal, Batik Kayu

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 828

PELATIHAN EMOTIONAL SPRITUAL QUOTIENT UNTUK MEMBENTENGI


ANAK JALANAN DARI PENGARUH NEGATIF JALANAN (STUDI PADA
RUMAH SINGGAH YAPIM)
Taqwa Paraulina SM dkk
Univ. Lampung

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 829

PELATIHAN ENTERPRENEURSHIP PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DAN


SISWA SMA DI KECAMATAN PADANG GANTING GUNA MELEJITKAN
POTENSI DIRI GENERASI MUDA
Abstrak

Mahyona Sari dkk


Univ. Andalas Padang

Pelatihan dengan judul Pelatihan Enterpreneurship pada remaja putus sekolah dan siswa SMA
di kecamatan Padang ganting guna melejitkan potensi diri siswa, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera
Barat telah dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Mei 2006. Pelatihan ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada remaja putus sekolah tentang kewirausahaan sehingga menciptakan
kesadaran akan potensi diri dan lingkungan mereka sehingga mereka bisa menjadi seorang wirausaha
yang kreatif dan inovatif sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adlah metode Acceleratedteaching dan
memperhatikan aspek kenyamanan, kegembiraan dan partisipasi aktif para peserta dalam melakukan
kegiatan pelatihan.
Hasil yang didapatkan dari pelatihan ini berdasarkan tes kecerdasan emosi yang diuji kepada
remaja sasaran dapat diambil suatu pengertian bahwa pada dasarnya para remaja sudah memiliki
itikad baik untuk berusaha menjadikan diri mereka lebih baik. Namun secara emosional, dapat
terlihat bahwa mereka belum memiliki kemampuan emosional yang baik untuk dapat merealisasikan
modal dasar yang mereka miliki dari dalam diri mereka. Untuk menggali potensi diri mereka agar bisa
lebih bagus lagi, maka perlu dilakukan semacam pelatihan yang tidak hanya berisikan materi materi
yang telah terstruktur, akan tetapi memberikan semacam motivasi dan pencerahan diri, yang
kemudian diarahkan bagaimana jiwa kewirausahaan itu dapat berkembang pada diri remaja yang
masih tergolong muda tersebut.
Kata kunci : Remaja Putus Sekolah, Potensi Diri

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 830

PELATIHAN GYNOGENESIS PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KOI


(CYPRINUS CARPIO) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GENETIK
IKAN KOI DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KOI "SUMBER HARAPAN"
KABUPATEN BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR

Abstrak

Sri Pratiwi Saraswati Dewi, Febrika Kusuma Lestari, Hendra Nurcahyo,


Heru Wiyoto, Dyah Muji Rahayu
Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang
Univ. Brawijaya Malang

Salah satu daerah potensial penghasil ikan Koi di Kabupaten Blitar adalah Kecamatan Nglegok,
dimana ikan Koi yang dihasilkan mencapai 45 % dari total produksi Kabupaten Blitar, yang tersebar
di beberapa desa diantaranya Desa Kemloko. Koi Blitar, memiliki variasi warna dan kecemerlangan
yang lebih unggul daripada koi dari daerah lain di Indonesia. Pada perkembangannya, kebanyakan
petani mencoba menyilangkan generasi berikutnya dengan karper/ikan mas, sehingga terjadi
pergeseran atau mutasi gen yang menyebabkan penurunan kualitas koi (Dayat dan Sitanggang,
2004). Sehingga perlu sebuah upaya untuk mendapatkan kembali ikan koi yang berkualitas unggul,
salah satunya adalah dengan teknik gynogenesis. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini
adalah untuk : 1. Memperkenalkan metode gynogenesis kepada pembudidaya ikan Koi sehingga
mampu menghasilkan benih ikan Koi yang memiliki pola warna dan karakter fenotif yang terbaik dan
mengetahui sifat-sifat daya tetas telur, kelulushidupan ikan dan variasi genetik. 2. Memberikan
pelatihan dan percontohan langsung mengenai teknik gynogenesis kepada pembudidaya ikan Koi.
Metode yang digunakan dalam program PKM Pengabdian Kepada Masyarakat adalah dengan metode
Informal Group Discussions, metode Demonstrasi Cara dan metode Demonstrasi Hasil. Hasil yang
dicapai dari kegiatan tersebut dapat diketahui dari parameter utama dan penunjang. Parameter
utama tersebut sebagai berikut : 57% dari anggota kelompok pembudidaya ikan koi Sumber Harapan
ikut dalam pelatihan, 66% peserta merespon baik dengan adanya pelatihan ini, 58% peserta pelatihan
paham terhadap materi gynogenesis yang disampaikan dan 83% peserta pelatihan paham terhadap
praktek yang telah dikenalkan. Parameter Penunjang : dalam praktek didapatkan Hatching rate (laju
penetasan telur) sebesar 11,25% untuk perlakuan gynogenesis meiosis dan 14,25% untuk perlakuan
mitosis. SR (Survival rate/kelulushidupan) sebesar 0% untuk perlakuan meiosis dan 7,01% untuk
perlakuan mitosis. PF (Prosentase Fenotif) warna sebesar 62,5% untuk jenis Koromo dan 37,5%
untuk ghosiki. Sedangkan pola sisik, didentifikasikan bahwa ikan bersisik penuh (scaled).
Kata kunci : Gynogenesis, Ikan Koi (Cyprinus carpio), Kelompok Pembudidaya

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 831

PELATIHAN KADERISASI MAHASISWA DALAM RANGKA SOSIALISASI


KDRT (KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA)
Abstrak

R. Guruh Sukmana S.G. dkk


Univ. Negeri Malang

Menurut Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik Jakarta, Estu Fanani dilihat dari perjalanan
Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sudah dimulai sejak tahun
1997. Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat.
Tindak kekerasan dapat terjadi dimana saja di tempat umum ataupun lingkungan tertentu.
Disamping itu, dalam kondisi masyarakat kita saat ini kurang sekali memperoleh informasi mengenai
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Baik itu berupa Undang-Undangnya, dampak fisik maupun
dampak psikologinya. Oleh karenanya Pelatihan Kaderisasi Mahasiswa Dalam Rangka Sosialisasi KDRT
(Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di laksanakan. Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa UM,
karena mereka adalah calon pendidik di masyarakat. Sehingga perlu adanya bekal-bekal khusus,
tentang bagaimana metode dan teknik bersosialisasi pada masyarakat akibat tindak kekerasan dalam
rumah tangga. Agar suatu saat akan terwujud suatu masyarakat/ rumah tangga yang harmonis.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab serta akan ditampilkan contoh
kasus-kasus KDRT dengan menayangkannya melalui video. Oleh karenanya Pelatihan Kaderisasi
Mahasiswa Dalam Rangka Sosialisasi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) ini diupayakan untuk
memberikan pemahaman, pembekalan metode dan teknik penyuluhan, dan sosialisasi KDRT sehingga
mahasiswa di harapkan mempunyai pemahaman dan kemampuan untuk melakukan penyuluhan
sosialisasi tentang KDRT supaya dapat membantu masyarakat untuk memperoleh informasi yang
terkait dengan KDRT.
Kata kunci : Pelatihan, Sosialisasi, Kaderisasi, Kekerasan, Rumah Tangga

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 832

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT KURSI GANDENG MEJA BELAJAR


ANAK-ANAK SISTIM LIPAT DARI SERPIHAN KAYU BAGI ANAK PANTI
ASUHAN MARIO

Abstrak

Sahabuddin, Muhyddin, Laode Aliyah


Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar
Univ. Negeri Makassar

Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1)
Terciptanya anak panti Asuhan Mario mempunyai pengetahuan tentang pembuatan kursi dan meja
untuk anak-anak sistim lipat dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi, (2)
Terciptanya anak panti Asuhan Mario mempunyai keterampilan tentang pembuatan kursi dan meja
untuk anak-anak sistim lipat dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi.
Khalayak sasaran dalam program ini adalah anak panti Asuhan Mario Kabupaten Soppeng. Metode
yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Anak panti
Asuhan Mario memiliki pengetahuan tentang pembuatan kursi dan meja untuk anak-anak sistim lipat
dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi, (2) Anak panti Asuhan Mario
memiliki keterampilan tentang pembuatan kursi dan meja untuk anak-anak sistim lipat dengan
memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi.
Kata kunci : kursi dan meja anak-anak, sistim lipat, serpihan kayu.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 833

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT POT DAN VAS KEMBANG DARI


LIMBAH SERPIHAN KAYU GERGAJIAN PADA ANAK PANTI ASUHAN ATTAUFIQ
Rinto Nasrun dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 834

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT BAGI MASYARAKAT PENERIMA


BANTUAN MESIN JAHIT DI KELURAHAN ARJOSARI
Abstrak

NUR CHOLIP,FITRIASIH,SOFANITA,EMMA R,MUFIDAH


Univ. Negeri Malang

Kelurahan Arjosari berada di wilayah kecamatan Blimbing kota Malang yang berada 6 km dari
ibukota. Batas wilayah sebelah utara Kelurahan Bale Arjosari, selatan Kelurahan Polowijen, barat
Kelurahan Polowijen, dan timur Desa Tirtamoyo. Jumlah penduduk kurang lebih 7.382 orang, yang
menempuh pendidikan TK 124 orang, SD 723 orang, SLTP 696 orang SMU 342 orang, Akademi 49
orang, Sarjana 119 orang. Penduduk yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil 1.343 orang, ABRI 17
orang, Swasta 1.363 orang, Pedagang Wiraswasta 396 orang, Tani 3 orang, Pertukangan 57 orang,
Buruh tani 5 orang, Pensiunan 401 orang, Jasa 23 orang. Di daerah tersebut juga banyak usaha kecil
skala rumah tangga yaitu menjahit, sehingga menghasilkan limbah perca yang tidak dimanfaatkan
.Pada Desember 2004 Kelurahan Arjosari ini mendapat bantuan mesin jahit 10 buah yang dibagikan
pada warga. Namun kenyataannya Belum dimanfaatkanya bantuan mesin jahit di Kelurahan Arjosari
dengan maksimal. Selain hal itu tidak adanya daya dukung untuk memanfaatkan mesin jahit seperti:
kursus atau praktek yang terkait dengan pemanfaatannya, sehingga tujuan memberikan bantuan
belum tercapai secara maksimal.
Dari latar belakang tersebut maka kami selaku mahasiswa jurusan Teknologi Industri Prodi
Tata busana tergerak untuk membantu masyarakat penerima bantuan mesin jahit dengan
memberikan Pelatihan Keterampilan Menjahit Lenan Rumah Tangga Dengan Teknik Patchwork .
Pelatihan ini memanfaatkan limbah yang selama ini belum disentuh.
Metode penyampaian materi yang digunakan ada 4 macam, yaitu: metode ce ramah, metode
demonstrasi, metode latihan kerja, dan metode tanya jawab. Metode ceramah untuk menyampaikan
materi teori, sedangkan metode demonstrasi untuk menjelaskan materi praktek dan metode latihan
kerja untuk memberikan kesempatan peserta membuat lenan rumah tangga dengan teknik
patchwork. Adapun metode tanya jawab digunakan untuk memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk menyampaikan hal-hal yang belum jelas terkait dengan materi yang disampaikan. Program
dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 14, 15, dan 16 April 2006 mulai jam 09.00
WIB sampai dengan jam 16.00 WIB. Tempat pelaksa naan di Aula kantor lurah Arjosari dan praktek di
rumah warga yaitu rumah ketua ke lompok tim penerima bantuan mesin jahit. Tahapan pelaksanaan
program kegiatan penyuluhan di Kelurahan Arjosari ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:Tahap pra
pelaksanaan untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan pelaksanaan , Tahap Pelaksanaan
adalah pelatihannya dan Tahap pasca pelaksanaan untuk evaluasi dan pelnulisan laporan.
Hasil kegiatan berupa lima macam produk patchwork , yaitu: sarung bantal kursi, alas dan
tutup gelas berkaki, alas telephon, tudung saji dan bed cover. Peserta berjumlah 10 orang yang
datang lengkap dari awal sampai selesai. Antusias peserta sangat tinggi terlihat pada kesan pesan
peserta yang 100 % masih mengharapkan tindak lanjut.
Kata kunci : pelatihan, ketrampilan, rumah tangga, teknik

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 835

PELATIHAN KETERAMPILAN PENGELASAN PLASTIK SEBAGAI BEKAL


BERWIRAUSAHA MANDIRI BAGI PEMULA PENGANGGURAN DI
KELURAHAN MANGGUNG KEC. NGEMPLAK KAB. BOYOLALI
Abstrak

Rahman Saleh dkk


Poltek Surakarta

Pengangguran yang dipandang oleh masyarakat sangat meresahkan dalam upaya membantu
program pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran, untuk itu dengan pelatihan
ketrampilan mendidik pemuda menjadi trampil, mengetahui sejauh mana para pengangguran
merasakan akan sulitnya menghadapai pekerjaan dan mampu memecahkan masalah pekerjaan yang
ada.
Metode yang digunakan adalah pengambilan data dari Kabupaten hingga tingkat Desa/Kelurahan
serta perekrutan peserta program yang memiliki motifasi usaha tinggi dan dapat mengembangkan
ketrampilan yang dimiliki, pelaksanaan tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Politeknik Surakarta yang
juga menerapkan kemampuannya yang diperoleh di bangku kuliah dalam pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi salah satunya tentang Pengabdian Kepada Masyarakat. Pelatihan pengelasan plastik
yang telah dilaksanakan menunjukkan hasil kesimpulan tentang adaya ketrampilan baru yang dimiliki
oleh pemuda pengangguran di desa Manggung sehingga mendorong untuk mendirikan usaha baru
dan mebuka lapangan pekerjaan.
Kata kunci : Pengangguran, trampil, Wirausaha baru

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 836

PELATIHAN MANAJEMEN USAHA KECIL/INDUSTRI RUMAH TANGGA BAGI


PENGUSAHA KECIL/RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PADANG SELATAN
PADANG
Suci Puspa Reno dkk
Poltek Negeri Unand Padang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 837

PELATIHAN MEMBUAT AKSESORIS RUMAH TANGGA DENGAN


MEMANFAATKAN LIMBAH PIPET PLASTIK AIR MINERAL PADA ANGGOTA
KELOMPOK PKK DI KABUPATEN BARRU
Ita Sri Fatmawati dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 838

PELATIHAN MEMBUAT ALAT UKIR BATU DAN TEKNIK MENGUKIR HIASAN


BATU ALLAKUANG MODEL KEMBANG PADA PENGRAJIN BATU DI DESA
ALLAKUANG KABUPATEN SIDRAP
Muhyddin dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 839

PELATIHAN MEMBUAT ASESORIS RUMAH TANGGA DARI KERAJINAN


ANYAMAN DAUN LONTAR PADA REMAJA PUTRI PUTUS SEKOLAH DI
KECAMATAN MARIORIAWA KABUPATEN SOPPENG

Abstrak

Yuyun Setiawan, Muh. Faisal, Andi Marenda, Gunawan


Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar
Univ. Negeri Makassar

Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1)
Terciptanya remaja putri putus sekolah mempunyai pengetahuan yang kreatif dan inovatif dalam
memanfaatkan sumber daya alam yang terbuang percuma yaitu daun lontar menjadi rangka asesoris
rumah tangga yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Terciptanya remaja putri
putus sekolah yang terampil membuat rangka rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas
kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang artistic dan
bernilai seni serta bernilai ekonomi Khalayak sasaran dalam program ini adalah kelompok remaja putri
putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Metode yang
digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab,
untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Remaja putri putus
sekolah memiliki pengetahuan dalam hal pemanfaatan daun lontar untuk pembuatan rangka asesoris
rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) yang artistic
danbernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Remaja putri putus sekolah memilikiketerampilan
membuat rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup
kue) dari kerajinan anyaman daun lontaryang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi.
Kata kunci : kerajinan, asesoris rumah tangga, anyaman, daun lontar.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 840

PELATIHAN MEMBUAT CENDERAMATA DARI KULIT KAYU PADA PEMUDA


PENGANGGURAN DI DESA AJANGGALE KECAMATAN POMPANUA
KABUPATEN WAJO
Muhammad Faisal dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 841

PELATIHAN MEMBUAT CENDERAMATA MINIATUR RUMAH MAKASSAR


MODEL PANGGUNG PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN
GALESONG KABUPATEN GOWA
Ali Ahmad Alhamidi dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 842

PELATIHAN MEMBUAT HIASAN DENGAN MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG


PADA REMAJA PUTRI DI DESA KULO KABUPATEN SIDRAP

Abstrak

Itje Novita, Ita Sri Fatmawati, Khairil Anwar, Misbahuddin


Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar
Univ. Negeri Makassar

Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1)
Terciptanya remaja putri mempunyai pengetahuan pembuatan rangka hiasan vas kembang berbagai
model dan bentuk dari kulit jagung, (2) Terciptanya remaja putrid yang terampil membuat rangka
hiasan vas kembang berbagaimodel dan bentuk dari kulit jagung Khalayak sasaran dalam program ini
adalahremaja putri di Desa Kulo Kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan dalampenyampaian
materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan
metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Remaja putri memiliki pengetahuan tentang
pembuatan rangka hiasan vas kembang berbagai model dan bentuk dari kulit jagung, (2) Remaja
putri memiliki keterampilan membuat rangka hiasan vas kembang berbagai model dan bentuk dari
kulit jagung
Kata kunci : hiasan, vas kembang, kulit jagung.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 843

PELATIHAN MEMBUAT KOMPOR MEMASAK ALTERNATIF DARI ABU SEKAM


PADI BAHAN BAKAR ARANG PADA IBU-IBU ISTRI PETANI DI KECAMATAN
TANETE RILAU KABUPATEN BARRU

Abstrak

Afdal Hamka, Amir Ali, Taufik, Ridwan


Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar
Univ. Negeri Makassar

Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1)
Terciptanya Ibu-ibu istri petani memiliki pengetahuan pembuatan kompor memasak alternatif dari
abu sekam padi bahan bakar arang,.(2) Terciptanya Ibu-ibu istri petani memiliki keterampilan
pembuatan kompor memasak alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang. Khalayak sasaran
dalam program ini adalah Ibu-ibu istri petani di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Metode
yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi.
Hasil yang dicapai adalah: (1) Ibu-ibu istri petani memiliki pengetahuan pembuatan kompor memasak
alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang,. (2) Ibu-ibu istri petani memiliki
keterampilanpembuatan kompor memasak alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang.
Kata kunci : kompor memasak alternative, abu sekam padi, bahan bakar, arang.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 844

PELATIHAN MEMBUAT KURSI DAN MEJA ANTIK DARI LIMBAH SERPIHAN


KAYU GERGAJIAN PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN TEMPE
KABUPATEN WAJO
Amran dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 845

PELATIHAN MEMBUAT PERAHU NELAYAN (LOPI PALLANRA) SAMBUNGAN


PAPAN PADA KELOMPOK MASYARAKAT NELAYAN DI DANAU TEMPE
Laode Aliya dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 846

PELATIHAN METODE PENGAJARAN AQUATIK DENGAN MODIFIKASI


MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN BAGI ANAK USIA TK PADA
GURU TK SE-DIY
Abstrak

Ketut Tantri
Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Yogyakarta

Program pengabdian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman guru
taman kanak-kanak terhadap konsep pembelajaran aquatik dalam pendidikan jasmani bagi anak-anak
usia dini (TK). Selain itu program ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan berbagai bentuk aktivitas
aquatik yang cocok dan dapat digunakan bagi proses pembelajaran anak-anak TK di Kota Yogyakarta
serta sebagai referensi bagi guru-guru TK di dalam memilih aktivitas aquatik untuk pembelajaran
anak didiknya.
Populasi yang digunakan dalam pengabdian ini adalah guru-guru taman kanak-kanak yang berada di
wilayah Kota Yogyakarta. Dalam pengabdian ini peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 105
orang. Dalam pelaksanaan kegiatan digunakan metode seminar dengan ceramah, tanya jawab dan
demonstrasi.
Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang teori dan konsep pembelajaran
aktivitas aquatik sangant dibutuhkan dan bermanfaat bagi guru-guru TK di Jogyakarta untuk
meningkatkan kreativitas mereka dalam memodifikasi media pembelajaran pada aktivitas aquatik
dengan memberikan metode permainan yang menyenangkan bagi peserta didik. Terbukti antusiasme
peserta saat memunculkan ide-ide kreatif mereka dalam menciptakan dan atau memodifikasi media
dan bentuk permainan yang menyenangkan.
Kata kunci : Metode Pengajaran Aquatik, Modifikasi Media Pembelajaran

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 847

PELATIHAN MITIGASI DAN WARNING SYSTEM DALAM MENYIKAPI


BENCANA TSUNAMI PADA MASYARAKAT DI PANTAI TAMBAN, DESA
TAMBAKREJO, SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG
Abstrak

Fitria Hanim Rifais


Univ. Negeri Malang

Pada akhir kegiatan pelatihan diharapkan masyarakat memiliki bekal pengetahuan, wawasan
terhadap penanggulangan bencana disaster management, meliputi : tahap sebelum terjadi bencana
(upaya pencegahan, mengurangi resiko dan siap siaga), tahap saat terjadi bencana (peringatan
dini,emergensi) dan tahap setelah terjadi bencana (rehabilatasi dan rekontruksi).
Adapun cara-cara yang ditempuh dalam pengusahaan alternatife keselamatan terhadap bencana
gempa bumi dan tsunami adalah sebagai berikut : 1. Pra Kondisi, dan 2. Penyuluhan
Kegiatan Pelatihan Mitigasi dan Warning System dalam menyikapi bencana Tsunmai pada
masyarakat desa Tambakrejo, kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang sebagai bentuk
kegiatan kemanusiaan kemasyarakatan, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana.
Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan membawa masyarakat lebih waspada dengan bekal
pengetahuan, wawasan terhadap penanggulangan bencana disaster management, meliputi : tahap
sebelum terjadi bencana (upaya pencegahan, mengurangi resiko dan siap siaga), tahap saat terjadi
bencana (peringatan dini,emergensi)
Kata kunci : pelatihan, imitigasi, warning

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 848

PELATIHAN OLAH QALBU (HATI) UNTUK MENINGKATKAN KOMITMEN


TERHADAP ORGANISASI PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
(BKN) PUSAT)

Abstrak

Ferdinan Eka Lasmana, Danang Argo Sujiwo, Sadiyaturrohmah


Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta
Univ. Wangsa Manggala Yogyakarta

Komitmen anggota-anggota di dalam organisasi dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup


organisasi. Salah satu upaya dalam mewujudkan komitmen yang kuat terhadap organisasi adalah
melalui Pelatihan Olah Qalbu (hati). Rendahnya komitmen memberikan kerugian tidak hanya kepada
organisasi, tetapi juga kerugian kepada diri individu. Pegawai dapat memperoleh imbalan berdasarkan
pada sejauhmana ia mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan benar.
Pengukuran tingkat komitmen terhadap organisasi dilakukan kepada 10 orang pegawai Badan
Kepegawaian Negara (BKN) Pusat pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat komitmen pegawai terhadap organisasi pada
sebelum dengan sesudah Pelatihan Olah Qalbu (hati) (p=0,009, t=-2,601).
Kata kunci : Pelatihan Olah Qalbu, Komitmen Organisasi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 849

PELATIHAN PEMANFAATAN BATANG PISANG ( MUSA PARADISIACAL)


MANJADI PRODUK SHAMPO DAN BAHAN PEMBUATAN KERTAS DAUR
ULANG DI DESA BANDAR SETIA
Tri Sundari dkk
Univ. Negeri Medan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 850

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH UDANG SEBAGAI PRODUK MAKANAN


PENCEGAH KOLESTEROL DI PANGKALAN SUSUS KABUPATEN LANGKAT
Didi Afwandi dkk
Univ. Negeri Medan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 851

PELATIHAN PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK GUNA MEMBUKA


LAPANGAN USAHA BARU DI SEKITAR LOKASI TPA LEUWI GAJAH
Abstrak

Meria Octavianti ,Rr. Astuti Siwi Utami ,Bagus W. Isattama


Manajemen Komunikasi Univ. Padjadjaran Bandung

This Proggrame was held considering the disaster that happen in Leuwi Gajah 18 months ago.
Since the disaster, a lot of citizen of RT 01 RW 09 Kampung Cilimus Desa Batujajar Timur Kecamatan
Batujajar, lose their job. Their previous job is farmer or collecting material that could be re-use, such
as plastic, nails, or material to use as compos.
Now after the disaster, they lose their job, half of them is jobless, half of them try to be a farmer, or
blue collar. This proggrame, we hope could give them new ability, that can help them to survive in
this world by recycle material to be an economic product that could be sold in higher price.
In achieving our mission, We think the best form to held this program is a one day training,
that why we invite Konus (Konservasi Alam Nusantara), as a community that have a same mission
with us. We invite Konus as a key speaker to give the citizen knowledge about the danger of garbage
and trash in our everyday life. We also invite KKS (Klub Konservasi Sekolah) to be the facilitators in
program.
Trainee of this program is all age start from 5 years old boy until early fifty man. In this
program married women learn how to make a cover table, hair accessories, their children learns how
to make a home savings from milk can, and men learn how to make a purse from plastic wrapper.
Three keywords that we think fit in this program is Reduce, Reuse, and Recycle. We hope this
program could be held in other place, because trash is one of Indonesian Biggest problem.
Kata kunci : sampah, anorganik,usaha baru, TPA, Leuwi Gajah

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 852

PELATIHAN PEMANFAATAN SERAT TANAMAN SANSEVIERA PENGGUNAAN


INTERNET E-COMMERCE BAGI PENGUSAHA KERAJINAN TANGAN
BERBASIS EKSPOER DI KAB. SLEMAN DIY
Dian Martha Yauana dkk
Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 865

PELATIHAN PEMBAHARUAN DALAM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN


DENGAN CARA MENGAJAR MELALAUI KETERAMPILAN PROSES BAGI
GURU-GURU SLTA DI DAERAH BANJARNEGERA

Abstrak

Moch Fuadi Aziz, dkk


PGSD PENJAS, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Univ. Negeri Yogyakarta

Bentuk pelatihan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran dengan cara mengajar
melalui keterampilan proses bagi guru-guru Penjas Sekolah Dasar di daerah Banjarnegara merupakan
perwujudan dari kegiatan PKM PKMM - FIK UNY Tahun 2006. Tujuan yang ingin dicapai adalah
peningkatan kualitas proses belajar mengajar guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar. Pelatihan ini
dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktek lapangan. Sasarannya
adalah guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di daerah Banjarnegara. Setelah mengikuti pelatihan
ini peserta diharapkan mampu menerapkan kedalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani.
Berdasarkan pengamatan dan evaluasi, hasil dan pengabdian ini cukup memuaskan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan semangat dan jumlah peserta.
Kata kunci : Guru Penjas, Pembaharuan pendidikan dan pengajaran.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 853

PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA BAGI GURU MATEMATIKA DI


SMAN 1 SOPPENG RIAJA KABUPATEN BARRU
Maswan dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 854

PELATIHAN PEMBUATAN BERBAGAI EKSTRAK EMPON-EMPON UNTUK


MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PIJIHARJO
Makruf Hidhayanto dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 855

PELATIHAN PEMBUATAN BIOINSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF JAMUR


BEAUVERIA BASSIANA VUILL PADA KELOMPOK USAHA TANI " MEKAR
SARI" UNTUK MEMENUHI KETERSEDIAAN BAHAN PENGENDALIAN HAMA
YANG RAMAH LINGKUNGAN
Abstrak

S u p a r j a n , Agus Maiwa , Muhammad Taufik


Hama dan Penyakit Tumbuhan Univ. Tadulako Palu

Kelompok usahatani MEKAR SARI merupakan salah satu kelompok tani yang anggotanya
sebagai warga eks transmigran yang berasal dari P. Jawa dan Nusa Tenggara, dalam pengelolaan
usahataninya masih dilaksanakan secara konvensional. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi
rendahnya produksi yang dihasilkan adalah serangan hama. Pengendalian hama yang dilakukan oleh
petani sampai saat ini masih menitikberatkan pada penggunaaan insektisida dengan frekuensi dan
dosis melebihi yang direkomendasikan. Penggunaan insektisida seperti tersebut selain mahal juga
dapat menimbulkan berbagai masalah, antara lain munculnya hama sekunder, pencemaran
lingkungan, dan menimbulkan residu insektisida pada komoditi hasil pertanian. Untuk menekan biaya
pengendalian dan mengurangi dampak negatif tersebut dapat dilakukan dengan teknik pengendalian
yang ramah lingkungan seperti pengendalian hayati dengan memanfaatkan patogen serangga. Salah
satu patogen serangga yang telah dilaporkan banyak digunakan dalam pengendalian hama adalah
jamur Beauveria bassiana Vuill. Jamur tersebut dilaporkan cukup efektif dalam mengendalikan
berbagai jenis serangga hama. Serangga yang terinfeksi akan mati dengan tubuh mengeras,
kemudian mengalami mummifikasi dan tertutup spora berwarna putih. Inokulum jamur B. bassiana
dapat diperbanyak dengan cara sederhana antara lain pada media jagung giling atau dedak dan
dalam waktu 21 hari hifa yang dihasilkan sudah dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida (insektisida
hayati).
Tujuan Program PKMM ini adalah meningkatkan ketrampilan petani dalam membuat
bioinsektisida berbahan aktif jamur B. bassiana secara sederhana sehingga bioinsektisida tersebut
dapat tersedia bagi petani sebagai bahan pengendali hama yang murah dan aman baik bagi
pengguna maupun bagi lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan dan
pelatihan serta demplot aplikasi. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan dilakukan dalam bentuk
kelompok, dan masing-masing kelompok yang telah dilatih diharapkan dapat menyebarluaskan
kepada anggota masyarakat lainnya. Hasil yang dicapai selama pelaksanaan program PKMM ini adalah
terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilann petani kelompok sasaran yang ditandai
dengan kemampuan petani membuat bioinsektisida berbahan aktif B.bassiana secara sederhana
sehingga petani tersebut tidak perlu menggunakan insektisida kimia untuk pengendalian hama
komoditi usahataninya.
Kata kunci : Bioinsektisida, Jamur Beauveria bassiana Vuill, Pengendalian Hama, Ramah
Lingkungan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 856

PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE BANANA SKIN DENGAN


MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT PISANG UNTUK MENINGKATKAN
PENGHASILAN MASYARAKAT DI SENTRA INDUSTRI KECIL PENGRAJIN
SALE PISANG DI DESA GANDRUNG MANIS KECAMATAN
GANDRUNGMANGU KAB. CILACAP

Abstrak

Mahdalena, Uki Nurani Hapsari, Maryati


Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto
Farmasi S1 Univ. Muhammadiyah Purwokerto

Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Nata de


Banana Skin ini adalah guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara
membuat Nata de Banana Skin dari limbah kulit pisang. Selain itu masyarakat dihimbau menyadari
akan pentingnya kebersihan lingkungan dari limbah kulit
pisang melalui pelatihan pembuatan Nata
de Banana Skin, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Serta dapat menjadi
alternatif usaha untuk meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar industri kecil pengrajin sale
pisang.
Penelitian ini dilakukan denga beberapaa tahap antarai laia pegenalan tentang Nata de Coco
serta cara pembutaannya. Terakhirkalinya adalah denga mensosialisasika kepada masayarakat.
Pemanfaaatan kulit pisang jauh dari pemikiran masyarakat. Alagah lebihbaiya bila kulit pisang yang
diaggap sebagai sampah dapat dimanfaaka oleh masyarakat untuk meningkatkan penghasilan, di
sentra industri pengrajin sale pisang di Desa Gandrungmanis Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten
Cilacap.
Kata kunci : PELATIHAN, pisang, MASYARAKAT

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 857

PELATIHAN PENGGUNAAN CAMPURAN SEMEN KERAMIK DAN CAT


TEMBOK UNTUK MELINDUNGI BANGUNAN GAPURA HASIL KERAJINAN
MASYARAKAT DESA KAPAL, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BANDUNG
BALI.

Abstrak

I Wayan Tastra, I Ketut Putra Yasa, I Wayan Japa Gunawan, I Ketut Wijaya
Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Mipa,
Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja, Singaraja
IKIP Negeri Singaraja

PKM bidang Pengabdian Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami
masyarakat pengerajin bangunan gapura di desa Kapal, yaitu gapura yang diproduksi mudah
ditumbuhi lumut atau jamur (faktor biologis), terkikis oleh angin serta cepat berubah warna (faktor
non biologis) apabila tidak dilindungi dengan pelapis tertentu. Selain itu, konsumen banyak yang
memerlukan bangunan gapura yang awet dan menarik. Alternatif yang ditempuh adalah melapisi
permukaan bangunan gapura dengan menggunakan campuran semen keramik, cat tembok, dan air.
Namun cara dan sarana tersebut, belum banyak diketahui oleh masyarakat pengerajin bengunan
gapura di desa Kapal, sehingga perlu dilaksanakan pelatihan penggunaan campuran tersebut untuk
melindungi permukaan bangunan gapura sekaligus menambah nilai artistik bangunan dengan
menggunakan variasi warna tertentu. PKMM ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan kepada
masyarakat/pengerajin bangunan gapura tentang perbandingan dosis antara semen keramik, cat
tembok, dan air yang tepat agar efektif untuk melindungi permukaan bangunan gapura dari
kerusakan akibat faktor biologis dan non biologis, (2) melatih masyarakat/pengerajin tentang cara
menggunakan campuran semen keramik, cat tembok, dan air untuk melindungi permukaan bangunan
gapura dari kerusakan yang diakibatkan oleh faktor biologis dan non biologis. Metode pendekatan
yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi/tanya jawab, demonstrasi, dan praktik. Pelatihan ini
diikuti oleh 40 orang pengerajin yang ada di lingkungan desa Kapal. Dari pelatihan, masyarakat
mengetahui dan terampil dalam hal: (1) menentukan perbandingan dosis antara campuran semen
keramik, cat tembok, dan air dengan perbandingan 1 : 1 : 3 (1 kg semen keramik, 1 kg cat tembok,
dan 3 liter air), (2) melapisi bagian bangunan gapura dengan menggunakan campuran tersebut.
Kata kunci : Pelatihan, Campuran, Semen keramik, Cat tembok, Gapura.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 858

PELATIHAN PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK TRAX MAKER BAGI GURU


SMK BIDANG STUDI PRAKTEK ELEKTRONIKA SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS DESAIN JALUR TRACK PCB DI SMK KOTA
MEDAN

Abstrak

Sudirman Sitorus
Anggota :- Dedi Darmadi
Sudirman Sitorus,Dedi Darmadi,Desy wahyuni Chairuniza
Univ. Negeri Medan

Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian pada Masyarakat(PKMM) yang kami


ajukan bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam menganalisa dan merakit rangkaian elektronika
pada Guru SMK jurusan teknik elektronika. Agar mutu lulusan SMK di kota Stabat meningkat sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja. Dari pelatihan ini diharapkan kemampuan analisa dan merakit
rangkaian elektronika lulusan SMK di kota Stabat meningkat, setelah para guru rangkaian elektronika
mendapat pelatihan akan software Circuit maker. Dari pelatihan tersebut guru dapat mengoptimalkan
Laboratorium Komputer dan memotifasi para siswa. Selain itu biaya operasional untuk praktek
rangkaian elektronika dapat ditekan seminimal mungkin.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam:
1)Meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di Kota Stabat Kabupaten Langkat
sehingga mampu membangun daerahnya sendiri dan bangsa ini. 2)Membuka wawasan masyarakat
khususnya guru rangkaian elektronika dan meningkatkan keterampilan komputer dengan bantuan
pelatihan komputer dengan program aplikasi circuit maker. 3)Mampu mengoperasikan komputer
sebagai salah satu keterampilan yang dituntut dalam dunia kerja dan era globalisasi. 4) Memajukan
masyarakat agar tidak gagap akan teknologi komputer. 5) Mengoptimalkan penggunaan laboratorium
komputer dan mengurangi biaya operasional pengajaran, serta menambah teknik pengajaran.
Kegunaan PKM pengabdian masyarakat ini bagi perguruan tinggi adalah: 1)Turut menyumbangkan
pikiran yang positif yang diperlukan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber daya
manusia di kota Stabat Kabupaten Langkat, sehingga mampu bersaing di pembangunan daerah dan
dunia kerja di era globalisasi. 2) Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan
mahasiswa dalam melakukan pengabdian pada masyarakat bidang elektronika khusunya mengenai
teknik digital. 3) memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan krektivitas
dibidang program aplikasi komputer.
Manfaat kegiatan PKM pengabdian masyarakat ini bagi bangsa dan negara adalah: 1) Membantu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Stabat Kabupaten Langkat, sehingga mampu
membangun daerahnya sendiri dan indonesia secara umumnya. 2) Membantu pemerintah dalam
meningkatkan sumber daya manusia dibidang teknologi komputer. 3) Membantu pemerintah dibidang
pendidikan khususnya dalam belajar dan pengajaran. Merujuk pada tujuan yang ingin dicapai, maka
kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dikembangkan model pengajaran pelatihan ini terdiri dari
sepuluh langkah yaitu: 1) menentukan tujuan, 2) mengadakan analisis pengajaran, 3) penentuan
kemampuan awal, 4) menulis tujuan instruksi onal, 5) mengembangkan alat ukur hasil belajar, 6)
mengembangkan strategi instruksional, 7) pengembangan dan pemilihan bahan pengajaran, 8)
perencanaan dan pelaksanaan evaluasi formatif, 9) revisi pengajaran, 10) perancangan dan
pelaksanaan evaluasi sumatif.
Program Kreativitas Mahasiswa ini berlangsung selama 6 Bulan yaitu bulan april sampai
dengan September. Lokasi kegiatan penelitin ini dilakukan di laboratorium komputer SMK Negeri 1
Stabat. Dipilihnya sebagai tempat pelaksananan karena tersedia laboratorium komputer dan letaknya
di kota Stabat. Kegiatan Program Kreativitas mahasiswa, ini pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahapan
Pekerjaan, yaitu: Persiapan, Pelaksanaan, dan Penyusunan laporan.
Kata kunci : Penggunaan, Perangkat lunak, SMK, Elektro

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 859

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH BIOMASSA SKALA RUMAH TANGGA


SEBAGI BRIKET ARANG DALAM UPAYA MENGHASILKAN SUMBER ENERGI
ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN
Abstrak

Yuli Dwi Gunarso, Sri Nanik Sugiyarmi, Emi Susanti


Teknik Mesin Poltek Negeri Semarang

Timbulan sampah yang semakin meningkat di Desa Ngepungrojo dapat menimbulkan


pencemaran lingkungan. Sampah organik, serbuk gergaji, sekam padi dan kanji merupakan bahan
yang digunakan sebagai briket arang. Sampah bio masa yang jumlahnya berlebihan belum
dimanfaatkan secara optimal. Tujuan program PKMM adalah mengurangi dan memanfaatkan
timbunan sampah yang semakin meningkat dengan memanfaatkan menjadi bio arang sebagai energi
alterantif untuk substitusi bahan bakar yang jumlahnya semakin menipis. Pembuatan briket bio arang
ini dengan metode pirolisis. Hasil yang diperoleh adalah briket bioelaku dosenarang dengan komposisi
80% sampah organik, 10% sekam padi dan 10% kanji dengan nilai kalor 4470 kalori/gr.
Kata kunci: briket bioarang, pirolisis, nilai kalor
Kata kunci : Pengolahan Sampah, Biomassa, Briket Arang, Sumber Energi Alternatif

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 860

PELATIHAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMIS BUAH KELAPA


MENJADI VIRGIN COCONUT OIL DAN NATA DE COCO DI DUKUH
NGASEMAN, DESA HARGOREJO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON
PROGO
Abstrak

AHMAD FAUZI, YUDHI WIJAYA, KRISNA ANDHI NUGRAHA, SUNARTO


Teknik Kimia Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Tanaman kelapa adalah salah satu tanaman yang memberikan banyak manfaat dari berbagai
jenis bagiannya. Salah satunya yaitu buah kelapa yang bisa diolah menjadi berbagai jenis produk
yang bermutu diantaranya adalah produk Virgin Coconut Oil (Minyak Kelapa Murni) dan Nata de Coco
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi jika dikembangkan menjadi suatu usaha. Melihat potensi
pedesaan di Hargorejo khususnya Dukuh Ngaseman sebagai penghasil kelapa yang kurang
dimanfaatkan secara baik, maka perlu dilakukan suatu upaya pemanfaatan potensi pedesaan. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan sentuhan teknologi sederhana yang mudah diterapkan oleh
masyarakat pedesaan menjadi suatu usaha kecil menengah. Virgin Coconut Oil dan Nata de Coco
merupakan hasil produk hasil olahan buah kelapa yang akhir-akhir ini memberikan prospek yang
cerah dalam pengembangannya. Virgin Coconut Oil dihasilkan dari daging buah kelapa yang
menggunakan metode pancingan dalam mendapatkan minyak tersebut. Sedangkan Nata de Coco
dihasilkan dari fermentasi air kelapa dengan perantara bakteri Acetobacter xylinium pada kondisi
tertentu.
Melihat peluang di atas maka perlu suatu langkah terpadu dalam mengenalkan Virgin Coconut
Oil dan Nata De Coco kepada masyarakat pedesaan secara mandiri. Metode yang dilakukan adalah
sosialisasi melalui pelatihan terpadu yang secara sinergis melibatkan transfer teknologi (oleh
kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Kimia), dukungan pemerintah (melalui Kepala Dukuh, Kepala
Desa, dan Camat), dukungan instansi terkait (Dinas Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kulon Progo,
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan Kabupaten Kulon Progo, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kulon Progo). Setelah pelatihan, langkah berikutnya adalah pemasaran produk
melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar produk VCO dan Nata de Coco dukuh Ngaseman
dapat dipasarkan secara lebih meluas.
Kata kunci : Virgin Coconut Oil, Nata De Coco, Kabupaten Kulon Progo

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 861

PELATIHAN TEKNIK EDITING GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN


PHOTOSHOP BAGI FOTOGRAFER PEMULA DI YOGYAKARTA
Abstrak

Ana Eka Suryati, Maria Qibthia, Tri Esti Puji Utami


Pendidikan Akuntansi Univ. Negeri Yogyakarta

Pelatihan Teknik Editing Gambar dengan Menggunakan Photoshop bagi Fotografer Pemula di
Yogyakarta adalah suatu program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk: (1) mengenalkan
pada fotografer pemula di Yogyakarta tentang teknik editing gambar dengan menggunakan
photoshop, (2) membantu fotografer pemula di Yogyakarta untuk menguasai program tersebut tanpa
dipungut biaya sepeserpun, (3) diharapkan dengan mengetahui atau menguasai program photoshop,
fotografer pemula di Yogyakarta bisa menerapkannya di dunia kerja.
Pelatihan photoshop ini diperuntukkan bagi fotografer pemula di Yogyakarta yang belum
mengenal ataupun menguasai program photoshop. Untuk mendapatkan peserta (fotografer pemula)
dilakukan observasi terhadap fotografer freelance yang sedang melakukan aktivitas pemotretan pada
acara wisuda di UNY. Melalui observasi tersebut didapatkan informasi mengenai Paguyuban
Fotografer Yogyakarta (PFY) yang kemudian terjalin kerjasama dengan mereka. Disamping itu,
perekrutan peserta dilakukan melalui pendaftaran yang dilaksanakan dari tanggal 8 Mei sampai
dengan 11 Mei 2006. Pelatihan tersebut dibimbing oleh 3 orang pelatih dengan metode ceramah dan
demonstrasi. Untuk mengetahui dan menilai kemampuan peserta mengenai program photoshop
serta keberhasilan program pelatihan, dilakukan beberapa kali pengisian quesioner. Quesioner
pertama yakni quesioner dari pelatih yang berupa soal. Soal ini merupakan pretest yang diberikan
kepada peserta untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan peserta mengenai photosop
sebelum dilakukan pelatihan. Setelah dilakukan Pretest, pemateri memberikan latihan photoshop
kepada peserta dengan fasilitas 1 buah komputer untuk 1 orang peserta. Dalam pelatihan ini
diberikan berbagai materi mengenai photoshop. Selain dari test tertulis yang dilakukan oleh pelatih
hasil penguasaan materi juga dapat diketahui dari hasil editing gambar yang dilakukan oleh peserta.
Untuk mengetahui kemanfaatan program, panitia memberikan quesioner kepada tiap peserta
mengenai manfaat dan hasil yang diperoleh dari pelatihan teknik editing gambar dengan
menggunakan photoshop.
Secara garis besar program ini dapat dikatakan berhasil karena peserta merasakan manfaat
dari adanya pelatihan ini. Pelatihan photoshop ini ternyata dapat memberikan motivasi bagi peserta
untuk berkarya, memperdalam fotografi hingga mendirikan usaha dengan berbekal keterampilan
photoshop yang telah dimiliki. Oleh karena itu, sebagian besar dari peserta ingin lebih memperdalam
program photoshop karena program ini disadari oleh peserta (fotografer pemula) dapat menunjang
profesi mereka.
Kata kunci : editing gambar, fotografi pemula.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 862

PELATIHAN TEKNIK PENGHEMATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR (BENSIN)


SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA MENANGGULANGI KENAIKAN HARGA
BBM DAN MENGURANGI TINGKAT POLUSI AKIBAT EMISI BAGI
MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
FELIX AYANDA ,IGNASIUS KUNDA ,WILHELMUS CHARLES WU ,SOLEMAN BANUNAEK
Teknik Mesin Univ. Nusa Cendana Kupang

Abstrak

Latar belakang dari pelatihan ini adalah mengatasi naiknya harga BBM (bensin) yang semakin
dan terus melonjak serta mengurangi tingkat polusi akibat emisi gas buang. Tujuan dari pelatihan ini
dimaksudkan agar peserta dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus dalam pengiritan
bahan bakar yang tepat sehingga tidak berdampak buruk bagi kondisi kendaraan serta dapat
mengurangi emisi gas buang yang merusak lingkungan. Metode yang digunakan dengan metode
ceramah dalam hal memberikan materi serta metode demonstrasi di mana langsung mengadakan
praktek. Hasil pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa melalui cara berkendaraan yang benar, bahan
bakar yang sesuai, setingan karburator yang benar, serta pemakaian magnet dapat menghemat
pemakaian bahan bakar (bensin).
Kata kunci : Bahan Bakar, Teknik Penghematan, Polusi, Kenaikan Harga BBM

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 863

PELATIHAN TRANSPLANTASI KARANG BAGI MASYARAKAT PANTAI


LAMPUUK, KABUPATEN ACEH BESAR NAGGROE ACEH DARUSSALAM
Abstrak

Munandar, Yulizar, Rahkmat Dirgantara , Satria Putra


Univ. Syiah Kuala Banda Aceh

Kondisi terumbu karang di Nanggroe Aceh Darussalam khususnya di Aceh Besar sangat
memprihatinkan pasca tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Hal ini menyebabkan kerugian baik
secara ekoligis maupun ekonomis. Oleh karena itu upaya untuk melestarikan serta rehabitasi fungsi
ekosistem terumbu karang di Pantai Lampuuk harus sedapat mungkin melibatkan masyarakat, melalui
peningkatan kesadaran dan transfer teknologi untuk meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab
masyarakat dalam pelestarian dan pengelolaan sumberdaya terumbu karang di Pantai Lampuuk
Kabupaten Aceh Besar NAD, serta memberikan ketrampilan kepada masyarakat setempat dalam hal
transplantasi terumbu karang. Transplantasi karang adalah suatu metode penanaman dan
penumbuhan suatu koloni karang baru dengan metode frakmentasi. Koloni baru tersebut berasal dari
potongan suatu induk koloni tertentu. Karang dapat dipindahkan dari sebuah terumbu karang dan
ditransplantasikan pada substrat alam pada terumbu yang telah rusak. Dalam kegiatan ini diberikan
pengetahuan singkat dan praktek lapangan secara langsung mengenai transplantasi terumbu karang
kepada 10 orang warga Lampuuk. Hasil pelatihan berupa 10 buah substrat transplantasi terumbu
karang yang langsung dipasangkan pada 2 buah rak transplantsi didalam perairan Lampuuk pada
kedalaman 1-2 m. Karang yang ditransplantasikan adalah dari genus Acropora sp. Hasil pengukuran
terakhir terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup diperoleh hasil bahwa tingkat ketahanan
hidup karang mencapai 90% dengan pertambahan panjang karang berkisar 1-5 mm. Kondisi perairan
Lampuuk masih berada dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan terumbu karang.
Kata kunci : pelatihan, karang, masyarakat, pantai

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 864

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATA BARA DAN KANTONG


PLASTIK (HDPE/LDPE) MENJADI AGREGAT RINGAN SISNTENTIK DI KOTA
CILEGON
Basuki Hadi dkk
Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 866

PEMANFAATAN ALAT PENJERNIH AIR UNTUK AIR PDAM YANG


DIKONSUMSI WARGA KOMPLEKS PERUMAHAN POLITANI

Abstrak

Reni Luzi, Ihsan Harahap, Sriwahyuni, Alefka


PS Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Universitas Andalas, Payakumbuh
Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang

Air merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kehidupan, baik untuk manusia,
hewan maupun tumbuhan. Komponen utama yang menyusun tubuh makluk hidup adalah air. Zat- zat
organik, hasil fotosintesis, gas dan hormon, semuanya diangkut dalam larutan dengan pelarut air. Air
merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Sebagian besar keperluan sehari - hari manusia
memerlukan air, antara lain sebagai mencuci, pengairan sawah, kolam ikan, tempat pembuangan,
alat transportasi dan rekreasi. Agar didapatkan kehidupan yang sehat dibutuhkan banyak air bersih
sehingga tidak menganggu kesehatan manusia. Air yang umum dikonsumsi oleh masyarakat adalah
air yang dikelolah oleh PDAM. Air produksi PDAM Harau yang sampai ke konsumen tampak sedikit
berwarna, keruh dan tidak enak di konsumsi, sehingga mengurangi nilai estetikanya. Untuk mengatasi
masalah tersebut maka kami mencoba mempraktekkan membuat alat penjernih air yang tidak mahal
biayanya dan mudah membuatnya. Alat ini kami buat bertujuan untuk menjernihkan air PDAM Harau
yang di konsumsi oleh masyarakat warga Komplek Perumahan Politani.
Kata kunci : Air , alat penjernih, bersih.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 867

PEMANFAATAN ALIRAN SUNGAI BAH BOLON SEBAGAI DAERAH TUJUAN


WISATA DI KECAMATAN DOLOK MERAWAN, SERDANG BEDAGAI DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN DAERAH SEKITAR
DALAM ERA OTONOMI DAERAH

Abstrak

Syahfitra Harahap, Yatman Sukri, Mhd Herwin, Mhd Tazli


Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Medan, Medan
Univ. Negeri Medan

Sungai bahbolon adalah sebuah sungai yang mengalir di sepanjang Kabupaten Serdang
Bedagai. Sungai ini juga urat nadi kehidupan bagi yang berada di sekitarnya. Airnya yang jernih dan
bebatuan yang besar-besar merupakan daya tarik yang dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan
daerah dan warga sekitar yang masih kurang dikelola untuk pariwisata. Selain itu aksessibilitas Sungai
Bah Bolon dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Program yang
mengembangkan aliran sungai Bah Bolon sebagai daerah tujuan wisata diharapkan dapat membantu
warga sekitar aliran sungai ini mempunyai penghasilan dari bidang pariwisata. Sekaligus menjaga
kelestarian lingkungan aliran sungai Bah Bolon tersebut. Metode yang digunakan dalam melaksanakan
kegiatan ini adalah metode dengan pendekatan kepada masyarakat di sekitar aliran sungai Bah Bolon
dengan bersama-sama mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang timbul. Sehingga didapatlah
sebuah keputusan untuk mengembangkan camping ground yang bernama Ancol Camping Ground.
Areal ini merupakan areal yang diperuntukan untuk rekreasi perkemahan di aliran sungai Bah Bolon.
Dimana sangat mendukung kegiatan kemah/ camping karena banyak persyaratan untuk areal
camping yang telah terpenuhi seprti air, letak tenda/ cam dan hutan. Untuk mengembangkan
camping ground ini dibutuhkan promosi yang gencar baik promosi menggunakan media elektronik
maupun media cetak. Dan promosi yang baik adalah promosi yang dapat menarik minat orang untuk
melakukan apa yang kita inginkan.
Kata kunci : Aksessibilitas, camping ground, promosi, iklan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 868

PEMANFAATAN HIDROPONIK DENGAN DESAIN NUTRIENFILM TECHNIQUE


(NFT) PADA THE
Abstrak

Desy Firtanti dkk


Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura

Pengabdian ini dilakukan dalam rangka kegiatan program kreativitas mahasiswa. Ada pun
kegiatan yang di laksanakan adalah pemanfaatan hidroponik dengan system NFT ( nutrient film
technique ) pada lahan kritis. Kegiatan ini merupakan suatu percontohan bagi masyarakat yang
tinggal di daerah yang tanah mereka kurang subur terutama pada lahan yang kritis. Pengabdian ini
dilakukan bertujuan untuk membantu masyarakat guna meningkatkan hasil pertanian dan
penghasilan yaitu dengan menggunakan desain system NFT. Selain itu bertujuan juga untuk
meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat dengan cara menerapkan system NFT dari
menjual hasil pertanian mereka dalam waktu singkat.
Kata kunci : Hidroponik, NutrienFilm Technique, NutrienFilm Technique

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 869

PEMANFAATAN JERAMI PADI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN


BIOGAS DI KECAMATAN GAMBUT, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN
SELATAN
Adnan dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 870

PEMANFAATAN KOMPOS DALAM UPAYA MENINGKATAN PRODUKSI DAN


KUALITAS TANAMAN NILAM PADA TANAH BERPASIR DI DESA PETUK
BUKIT, KEC. RAKUMPIT KOTA PALANGKARAYA
Carolina Septiani dkk
Univ. Palangkaraya

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 871

PEMANFAATAN KULIT BUAH PETAI CINA SEBAGAI PELAPIS


CENDERAMATA YANG BERNILAI SENI DAN EKONOMI
Amir Ali dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 872

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI ROTI (KULIT TELUR) UNTUK


KEGIATAN PROSUKSI ESTETIK GUNA MENAMBAH PENGHASILAN PANTI
ASUHAN
Otiex Kusuma Prahasti,Sari Ayu Wibawani,Dewi Maisaroh,Puguh Dian Palupi,Retno Winih Sari
Teknologi Industri Univ. Negeri Malang

Abstrak

Industri roti Cinta Sari dalam satu hari menghasilkan 2500 buah roti manis. Pembuatan
sejumlah roti tersebut menghabiskan 31,25 kg telur. Dampak dari produksi roti, terbuang limbah kulit
telur sebanyak 3 kg per hari. Selama ini limbah kulit telur terbuang sia-sia sebagai sampah dan belum
dimanfaatkan.
Disisi lain, terdapat Panti Asuhan Nurul Abyadh yang letaknya berdekatan dengan pabrik roti
Cinta Sari. Panti Asuhan tersebut dihuni oleh 35 anak asuh, yang masih bersekolah di SD, SLTP, dan
SMK Jurusan Administrasi. Selama ini Panti Asuhan menggantungkan dana dari donator dan
pemerintah yang hanya berjumlah Rp 5.000.000,00 per bulan. Sedangkan anak Panti Asuhan tersebut
masih memiliki waktu luang yang dapat diisi dengan kegiatan positif.
Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu diadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang
dapat memanfaatkan waktu luang anak Panti Asuhan, dengan memanfaatkan limbah kulit telur.
Dengan adanya kegiatan ini makalimbah kulit telur dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat
produk estetik berupa kaligrafi, bunga dan aksesoris. Hasil kegiatan diharapkan dapat dijadikan
sumber penambah penghasilan bagi Panti Asuhan, dan anak Panti Asuhan dapat hidup mandiri
setelah keluar dari Panti.
Metode yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada anak Panti Asuhan Nurul
Abyadh adalah metode ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, dan praktek.
Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan ini dapat dikatakan berhasil, karena jumlah peserta yang
mengikuti kegiatan ini melebihi target. Jumlah produk yang dibuat oleh peserta lebih banyak dari
jumlah produk yang ditugaskan, dan peserta masih mengharapkan adanya kegiatan lanjutan.
Kata kunci : limbah, roti, industri, produksi, panti asuhan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 873

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (BLOTONG) SEBAGAI BAHAN


BAKAR ALTERNATIF RUMAH TANGGA (BIOGAS)
Abstrak

L a r u s i,Sulfadly,Fajaruddin Natsir,Fachruddin,Manadir
Mesin Univ. Hasanuddin Makassar

Blotong merupakan limbah pabrik dengan nilai kalori yang tinggi yaitu 1350 kal/gr, sangat
bermanfaat untuk dijadikan sebagai suatu bahan bakar alternatif. Blotong yang dihasilkan oleh pabrik
gula Arasoe yang bertempat di Desa Arasoe Kecamatan Cina Kabupaten Bone dengan jarak 350 km
dari Kota Makassar menjadi suatu masalah lingkungan bagi penduduk di daerah tersebut.
Pemanfaatan blotong sebagai bahan bakar rumah tangga (biogas) menjadi salah satu solusi dari
masalah tersebut. Tanggal 13-14 Mei 2006 di desa Arasoe telah dilaksanakan penyuluhan dan
pelatihan tentang bagaimana memanfaatkan limbah pabrik gula (blotong) menjadi sesuatu yang lebih
berguna dengan menjadikan bahan bakar untuk rumah tangga (biogas). Masyarakat dilatih dan
dibimbing dalam pembuatan biogas sehingga masyarakat tersebut mengetahui dan dapat membuat
biogas dari blotong dengan mandiri.
Kata kunci : Biogas dan Limbah Blotong

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 874

PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU UNTUK MEDIA TANAM


JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) DI DESA GOMBONG
KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG

Abstrak

Neni Isnawati,
Sutrisno,
Pei Misterino,
Ekawati Budi Utaminingsih,
Lukman Afandy.
Pertanian/Hortikultura Univ. Muhammadiyah Purwokerto

Tujuan dari penelitian ini memperkenalkan teknik baru mengolah limabag seuk gergaj
menjadi benda ya bermanfaat. Beberapa tahap yang kami lakuakn antara laian permohonan ijin
kepapa masyarakat, kemudian sosialisasi terhadap masyarakat. Dan melakukan teknik pembuatan
media pembenkan benih jamur.
Diharapkan dena penelitia ini asayarakat lebih taggap terhadap lingkungannya, bahwa banyak
limbah yang potensial sekali dimanfaatan.
Kata kunci : Pemanfaatan, Limbah, Jamur

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 875

PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN


PEMAHAMAN SISWA POKOK BAHASAN BANGUNAN DATAR DI SD NEGERI
347 BANJAR JAWA SINGARAJA
Putu Agus Eka Mastika Yasa dkk
IKIP Negeri Singaraja

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 876

PEMANFAATAN MODUL ANTARMUKA SERBAGUNA SEBAGAI MEDIA


PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM FISIKA DI SMA
NEGERI I BINUANG KALIMANTAN SELATAN

Abstrak

Siti Nila M., Khairatin Nisa, Hartanti, Risna Uswatun H., Maula Ariefianti
Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

Modul antarmuka serbaguna adalah sebuah kit elektronis yang dirancang sendiri dengan
menggunakan Integrated Circuit (IC) Analog to Digital Converter, ADC0809. Dengan penambahan
komponen rangkaian PPI8255, modul antarmuka ini dapat diantarmuka (interfacing) ke Personal
Komputer. Modul antarmuka ADC0809 dikatakan sebagai modul serbaguna karena dapat
mengantarmuka banyak rangkaian-rangkaian elektronika sederhana. Modul antarmuka serbaguna
dapat digunakan sebagai media peningkatan mutu pembelajaran dan praktikum fisika, yang telah
diterapkan di SMA Negeri 1 Binuang Kalimantan Selatan. Metode dan tahapan pelaksanaan yang
diterapkan sebagai pemanfaatan modul antarmuka dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini melalui
tahapan : tahap persiapan, tahapan pembuatan modul antarmuka serbaguna di laboratorium,
pendampingan dan tutorial ke SMA Negeri I Binuang yang meliputi kuliah umum dan penjelasan teori
dan aplikasi, peragaan dan penggunaan Modul, publikasi dan pelaporan, keberlanjutan dan
tanggapan dari pihak SMA Negeri I Binuang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu : pembuatan
program pengendali dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal ver 6.0, pengaturan akhir
perangkat keras yang meliputi konfigurasi ADC0809 dengan PPI8255, hasil pengukuran dan kalibrasi
yang merupakan data proses oleh rangkaian antarmuka serbaguna. hasil pengamatan dan visualisasi
serta tanggapan dari peserta tutorial dan pendampingan SMA Negeri 1 Binuang. Dari hasil survey
(questioner) membuktikan bahwa pelaksanaan program ini meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan para pelajar mengenai konsepkonsep fisika sehingga menambah minat para siswa dalam
mempelajari ilmu-ilmu Fisika.
Kata kunci : Antarmuka, ADC0809, PPI8255

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 877

PEMANFAATAN RUMAH ASAP KOPRA DAN DRUM PENGASAP SEDERHANA


UNTUK PENGASAPAN IKAN PARI PADA MASYARAKAT NELAYAN
BERKEBUN KELAPA DI TELUK SAMPIT KOTAWARINGIN TIMUR
Elyas dkk
Univ. Palangkaraya

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 878

PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA


BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK-KANAK

Abstrak

Ismariyati, Mulyono, Asroful Anam HP


Pendidikan Bahasa dan Sastra, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Univ. Sebelas Maret Surakarta

Tujuan Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa ini menciptakan suasana yang


menyenangkan di TK sebagai taman bermain sambil belajar dengan gambargambar yang ditorehkan
pada dinding tembok luar ruang kelas di TK Pertiwi III mdan TK Pertiwi IV Ngringo Jaten
Karanganyar. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk karya visualisasi mural yaitu
gambar-gambar binatang msesuai dengan tema kegiatan yang ada pada kurikulum di TK dengan
menggunakan metode koordinasi tim, survey lapangan, persiapan media, persiapan bahan dan alat,
pengecatan dan finishing. Sasaran dari visualisasi mural ini adalah tembok luar ruang TK Pertiwi III
dan TK Pertiwi IV Ngringo, Jaten, Karanganyar. Kegiatan ini terlaksana mulai bulan maret sampai
dengan Mei 2006. Simpulan dari kegiatan ini adalah (i) terlaksananya pengabdian masyarakat dalam
bentuk visualisasi mural. (ii) memperkenalkan dunia binatang kepada peserta didik. (iii) menjadikan
taman bermain di TK lebih menyenangkan. Dan (iv) diketahuinya model pengerjaan visualisasi mural.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PKMM ini adalah cuaca yang kurang mendukung
yaitu sering hujan dan kendala naiknya harga bahan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Solusi dari permasalahan diatas untuk kendala cuaca dapat diatasi dengan memasang deklit ketika
mengerjakan visualisasi mural, sedangkan untuk kenaikan harga bahan dapat diatasi dengan
penggunaan bahan dan alat yang lain yang sama kualitasnya namun dengan harga yang lebih
rendah, selain itu dengan tidak membeli bahan jadi melainkan dengan mencampur warna sendiri.
Kata kunci : seni visual, mural, dunia binatang, peserta didik

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 879

PEMANFAATAN SERAT TANAMAN SANSEVIERA SEBAGAI ALAT


ALTERNATIF BAHAN BAKU BENANG TENUN
Siti Khalimah Sa'diyah dkk
Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 880

PEMANFAATAN WAKTU TUNGGU JASA ANGKUTAN UMUM DENGAN


MEMBACA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA
DAN MENINGKATKAN KECERDASAN MASYARAKAT
Sigit Setiawan dkk
Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 881

PEMANFATAN BAMBU UNTUK PEMBUATAN POMPA AIR SEDERHANA


Abstrak

Ruslandi,Dwi Diana Sulistyaningsih,Dwi Yuli Anggoro Setyaningsih


Mipa Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura

Pemenuhan kebutuhan air di daerah pedesaan. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan
solusi terhadap permasalahan air di daerah pedesaan serta memanfaatkan sumber daya alam dan
sumber daya hayati yang banyak terdapat di Papua. Pengabdian ini bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyarakat pedesaan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini
menggunakan metode percontohan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa air naik dari tabung
penghisap disalurkan melalui tabung penyalur menuju dalam bak penampungan air. Pompa air
sederhana ini memiliki daya kemampuan hisap air dari sumur sebesar satu atmosfer per sepuluh
meter. Pompa air sederhana dari bambu ini mampu menyerap air sedalam enam sampai tujuh meter.
Kata kunci : pompa, torak, tabung.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 882

PEMANFATAN MAKANAN TRADISIONAL SALA LAUAK YANG DIPERKAYA


DENGAN IKAN DAN RED PALM OIL (RPO) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER
PROTEIN DAN VITAMIN A UNTUK MASYARAKAT RAWAN GIZI BURUK
Andwini Prasetya ,Suharidi,Miarti,Septy Efriani,Hanifah Hastri
Univ. Bengkulu

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 883

PEMANTAUAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS RANCABUNGUR DESA


SUKARINDIK INDHIANG TASIKMALAYA TAHUN 2005

Abstrak

Heni Wahyuni, Hevi Husnul Khotimah, Inan Nuraeni


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati, Tasikmalaya
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati Tasik Malaya

Kegiatan ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa dengan kreasi Pengabdian pada
Masyarakat yang berjudul Pemantauan Gizi Buruk Di Puskesmas Pembantu Sukarindik Desa
Sukarindik Indihiang Tasikmalaya Tahun 2006. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di
Desa Sukarindik ini dilatarbelakangi dengan angka kejadian gizi buruk yang terjadi I desa ini dari
tahun ke tahun semakin meningkat dan salahsatunya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi dan
tingkat pendidikan. Program kreativitas Mahasiswa Masyarakat (PKMM) ini bertujuan untuk
memberikan makanan tambahan kepada balita yang mengalami gizi buruk dan melaksanakan KIE
Komunikasi Informasi Edukasi). Metode yang digunakan dalam kegiatan PKMM ini yaitu metode True
Experimental dengan desain pretest dan posttest. Adapun sample PKMM ini sebanyak 10 orang yang
merupakan populasi dari penderita gizi buruk di Desa Sukarindik. Hasil pemantauan ini menunjukkan
bahwa faktor sosial ekonomi rendah sebesar 80% dari seluruh jumlah penderita gizi buruk dan
berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 80 % berpendidikan SD. Berdasarkan hasil pemantauan ini,
untuk Puskesmas Pembantu Sukarindik disarankan agar menjadi bahan masukan dalam program
berikutnya serta dapat memantau dan menangani masalah kesehatan khususnya mengenai gizi buruk
di wilayah kerjanya.
Kata kunci : Gizi, puskesmas, desa

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 884

PEMASAYRAKATAN PENGGUNAAN NEMATODA UNTUK PENGENDALIAN


RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP RAYAP
Abstrak

Sulthon Taqdir Alifirdaus, Ahmad Fatoni Faqih, Arifur Rahman, M. Zaenuri


FKIP/Biologi Univ. Muhammadiyah Jember

Memperkenalkan pengendalian rayap dengan menggunakan nematoda. Mengajarkan teknik


pengendalian rayap dengan nematoda. Menjalin kerjasama dengan kepala desa Wonorejo. Dengan ini
diharapkan mahasiswa mendapatkan izin tempat untuk kegiatan tersebut. Melakukan sosialisasi
kemasyarakat berupa ceramah sekaligus demonstrasi cara penggunaan nematoda. Praktek di
lapangan pembasmian rayap menggunakan nematoda. Mahasiswa FKIP Biologi UNMUH Jember
berhasil mensosialisasikan program Pemasyarakatan Penggunaan Nematoda Untuk Pengendalian
Ramah Lingkungan Terhadap Rayap. Meskipun masyarakat merasa kesulitan mendapatkan nematoda,
tetapi kami masih bisa membantu untuk mendapatkan nematoda tersebut ( tanpa mendapatkan laba
/ keuntungan dari masyarakat ). Masyarakat masih harus terus diyakinkan bahwa dengan
menggunakan nematoda sebagai pengendali rayap, banyak manfaat yang akan diperoleh sebab
selain murah, efektif, aman, nematoda merupakan pengendali rayap alami yang ramah lingkungan.
Kata kunci : nematoda, ramah lingkungan,rayap

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 885

PEMBANGUNAN JARINGAN LOKAL AKSES RADIO DENGAN CORDLESS


PHONE SEBAGAI SARANA AKSES KOMUNIKASI BAGI PETANI DI GUNUNG
PUNTANG

Abstrak

Tririan Arianto, Mohamad Syahrul M., Agus J Shodiq, E Kurniawan, F Dewanta


PS Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Pemanfaatan jarigan telepon sangat diperlukan oleh para petani di daerah yang memiliki
wilayah geografis yang berbukit-bukit. Wilayah geografis yang berbukit-bukit sangat sulit dijangkau
oleh jaringan PSTN biasa. Sulitnya mendapatkan sarana komunikasi telepon pada saerah tersebut
sangat mempengaruhi petani dalam memasarkan produk pertanian meraka. Diperlukan jaringan
telepon dengan media lain yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Jaringan telepon dengan
cordless phone diharapkan mampu mengatasi permasalahan tesebut. Tema pembangunan jaringan
ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemakaian sarana telepon dalam membantu para petani didaerah
yang berbukit-bukit untuk memasarkan produk pertanian mereka dengan mudah dan effisien.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, cara yang paling efektif adalah dengan
memanfaatkan jaringan lokal akses radio. Salah satu aplikasi jaringan lokal akses radio adalah dengan
teknologi cordless phone. Pembuatan jaringan telepon lokal dengan cordless phone ini memiliki dua
komponen yaitu base dan subbase. Base digunakan sebagai modem penghubung antara jaringan
internal STT Telkom dengan jeringan lokal Bandung. Sedangkan subbase digunakan sebagai modem
pengirim yang diletakkan di kelompok tani gunung Puntang. Kedua perangkat ini digunakan untuk
menganalisis aliran komunkasi antara petani gunung Puntang dengan rekanan mereka dalam
pemasaran produk pertanian mereka. Selain mampu berkomunikasi dengan telepon rumah wilayah
lokal Bandung, para petani juga dapat berkomunikasi dengan para pengguna yang memiliki
handphone dengan nomor flexi dan esia wilayah lokal Bandung Hasil dari pembangunan jaringan
telepon dengan cordless phone ini diharapkan mampu membantu petani dalam menyediakan sarana
komunikasi telepon wilayah lokal Bandung yang mudah dan effisien.
Kata kunci : Cordless phone, jaringan lokal, base ,subbase

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 886

PEMBERDAYAAN EKONOMI PRODUKTIF MASYARAKAT AL FITHRAH


DENGAN PRODUKSI MAKANAN SEHAT PAKET HEMAT
Retno Winanti dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 887

PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI DESA GONOHARJO,


KABUPATEN KENDAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ONGGOK MENJADI
NATA DE ONGGOK
Wahyu Hidayani dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 888

PEMBERDAYAAN KAUM BURUH WANITA MELALUI PROGRAM


KETRAMPILAN HIDUP TEKNIK PEMBUATAN SUSU KEDELAI, TEMPE, DAN
KERUPUK KEDELAI DI DESA KEBUN GLANTANGAN, KECAMATAN
TEMPUREJO, KABUPATEN JEMBER
Melda Imanuela dkk
Univ. Negeri Jember

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 889

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMINIMALISASI SAMPAH


RUMAH TANGGA
Yusni Ramdhani dkk
Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 890

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WISATA "TENGANAN " BALI


MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Abstrak

Syaiful Afif ,Nur Faizah,Retno Sofyaniek


Sastra Inggris Univ. Brawijaya Malang

Salah satu arah pembangunan pariwisata Indonesia adalah pembangunan pariwisata yang
berbasis masyarakat. Namun harapan masih jauh dari kenyataan. Kebanyakan masyarakat di daerah
wisata hanya sebagai obyek saja sehingga pembangunan pariwisata tersebut belum bisa eningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu skill yang dibutuhkan di dunia kepariwisataan adalah
kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Ketidakmampuan berbahasa Inggris inilah
yang meyebabkan masyarakat tidak bisa memanfaatkan potensi daerah wisatanya sendiri. Salah satu
tempat wisata yang sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan masyarakatnya adalah Dusun
Tenganan Dauh Tukad yang terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali.
Tujuan kegiatan ini agar masyarakat Dusun Tenganan Dauh Tukad dapat menguasai Bahasa
Inggris. Dalam kegiatan yang berupa pembelajaran Bahasa Inggris yang oleh pelaksana diberi nama
Short English Conversation Course (SECC) ini, pelaksana mengombinasikan beberapa metode
pembelajaran bahasa antara lain strukturalis, audiovisual, games, dan interaksi dengan
penutur asing. Hasil kegiatan yang telah dicapai pelaksana adalah masyarakat Dusun Tenganan Dauh
Tukad bisa menguasai Bahasa Inggris dan mampu berkomunikasi dengan wisatawan asing serta
menemukan model yang tepat dan efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris terhadap masyarakat
di daerah wisata. Selain itu pelaksana telah menyusun buku panduan yang tepat dan efektif untuk
digunakan di daerah wisata.
Pelaksana juga menemukan bahwa permainan dan interaksi dengan penutur asing merupakan sarana
belajar Bahasa Inggris yang mudah dan menarik. Salah satu arah pembangunan pariwisata Indonesia
adalah pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat. Namun harapan masih jauh dari
kenyataan.
Hasil kegiatan yang telah dicapai pelaksana adalah masyarakat Dusun Tenganan Dauh Tukad
bisa menguasai Bahasa Inggris dan mampu berkomunikasi dengan wisatawan asing serta
menemukan model yang tepat dan efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris terhadap masyarakat
di daerah wisata. Selain itu pelaksana telah menyusun buku panduan yang tepat dan
efektif untuk digunakan di daerah wisata. Pelaksana juga menemukan bahwa permainan dan interaksi
dengan penutur asing
Kata kunci : model, pembelajaran, Bahasa Inggris, skill, pariwisata.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 891

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM REHABILITASI


TERUMBU KARANG DENGAN SUBSTRAT BALOK BETON DI PANTAI PASIR
PUTIH SITUBONDO
Abstrak

Minahur Rohman
P.MIPA Univ. Jember

Pantai wisata Pasir Putih terhampar sepanjang kurang lebih 4 KM dan berjarak 21 KM dari
Kota Situbondo. Mayoritas pencaharian penduduk Situbondo adalah nelayan. Tingkat kerusakan
terumbu karang di Pantai Pasir Putih Situbondo sudah lebih dari 80 %. Setelah diambil, kebanyakan
karang itu dijual ke pedagang untuk dipasarkan sebagai souvenir. Pemerintah Kabupaten Situbondo
sudah tegas melarang pengambilan itu. Terumbu karang (coral reef) mempunyai nilai ekonomi sangat
tinggi. Selain potensi produktivitas organik yang tinggi, juga sebagai pemandangan alam laut yang
sangat indah. Untuk itulah perlu adanya kesadaran dan partisipasi dari masyarakat untuk menjaga
dan melestarikan terumbu karang tersebut. Permasalah dalam program ini adalah Sejauh manakah
masyarakat nelayan di Pantai Pasir Putih Situbondo dapat memahami dan mengaplikasikan teknik
rehabilitasi terumbu karang dengan substrat balok beton. Untuk memecahkan permasalahan diatas
dilakukan kegiatan untuk merehabilitasi terumbu karang dengan substrat balok beton. Pelaksanan
program dilaksanakan di Desa Kilensari kecamatan Panarukan Kabupatern Situbondo. Program dibagi
menjadi dua tahap, tahap pertama berupa pelatihan dan tahap kedua berupa pendampingan. Dari
kegiatan tersebut peserta mendapat hasil berupa cara pembuatan balok beton, manfaat dari terumbu
karang terhadap populasi ikan dan pariwisata, teknik dan efektivitas rehabilitasi terumbu karang
dengan substrat balok beton. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa secara umum masyarakat
nelayan di daerah pesisir Pantai Pasir Putih Situbondo telah mendapatkan pemahaman baru tentang
pentingnya rehabilitasi terumbu karang dan mereka telah memahami teknik rehabilitasi terumbu
karang dengan substrat balok beton. Agar terumbu karang dapat berkembang dengan baik, maka
kami menyarankan kepada semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah untuk selalu menjaga
kelesarian terumbu karang
Kata kunci : Pemberdayaan Masyarakat Nelayan, Terumbu Karang, Substrat Balok Beton

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 892

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS


LINGKUNGAN DAN PEREKONOMIAN DENGAN MENGOLAH SAMPAH
RUMAH TANGGA
Poppy Nelly,Zulia Nitasari,Surayah Rhya, Nurwasya
Fakultas Geografi /Kartografi&Penginderaan Jauh Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 893

PEMBERDAYAAN POTENSI EKONOMI SAMPAH KOTA SURABAYA:


PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH TERINTEGRASI DI LINGKUNGAN
KEPUTIH SUKOLILO SURABAYA

Abstrak

Fanti Nur Laili, Silvia Rachmawati, Ainun V Ningrum


PS Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Teknik Lingkungan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Persoalan sampah seolah-olah merupakan masalah abadi. Sepanjang manusia dan makhluk
hidup lainnya ada, maka problematika sampah pun akan terus ada.Sampah merupakan konsekuensi
dari adanya aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah.
Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang
kita gunakan sehari-hari. Oleh sebab itu perlunya suatu penyuluhan pengelolaan sampah terintegrasi
yang berbasis pada pemberberdayaan ekonomi sampah kota, hal ini bertujuan agar masyarakat
mengetahui bahwa sampah kota memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dikelola secara terintegrasi
dan menggunakan konsep pengolahan yang sederhana. Penyuluhan dilakukan dengan kerjasama
tokoh masyarakat, agar ikut berperan aktif dalam mengajak warga mengikuti kegiatan penyuluhan.
Dibantu juga oleh wakil dari kelompok pemberdayan masyarakat yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Saat ini masayarakat masih berpendapat bahwa hanya sampah plastik dan organik kering
yang memiliki nilai ekonomis sedangkan sampah basah belum memberikan nilai ekonomis. Padahal
sampah organik basah jika diolah menjadi kompos akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pengetahuan tentang pengelolaan sampah adalah pengetahuan yang sangat penting guna
menyelesaikan masalah sampah dan kegiatan yang terusmenerus.
Kata kunci : Sampah, TPA, Pengelolaan, Terintegrasi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 894

PEMBERDAYAAN POTENSI TUNA DAKSA PADA PANTI SOSIAL MELALUI


PROGRAM KURIKULUM PEMBINAAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

Abstrak

Thina Ardliana, Feri Dian Astiani, Suko Bagus Trisnanto


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Matematika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

Sebagai bagian dari masyarakat, komunitas tuna daksa layak untuk mendapatkan
kesempatan kerja. Namun, dengan kekurangan yang dimiliki dan tanpa keahlian tertentu, membuat
mereka sulit untuk diterima di dunia usaha. Oleh sebab itu, suatu program pemberdayaan potensi
sangat diperlukan untuk menggali bakat, minat, dan keahlian tertentu. Salah satunya, dalam bidang
ketrampilan penjahitan. Bidang penjahitan merupakan ketrampilan yang sesuai dengan kondisi fisik
tuna daksa. Program ini dilaksanakan sesuai dengan kurikulum persiapan pembentukan kelompok
usaha bersama yang tersusun atas tahap motivasi, tahap pengenalan lahan, tahap berproduksi, tahap
kelayakan kerja, dan tahap kemandirian. Melalui program ini, diharapkan tuna daksa mampu
mengaktualisasikan potensi diri terutama dalam bidang penjahitan secara kolektif dalam bentuk
kelompok usaha bersama (KUBE). Saat laporan ini dibuat, program telah terlaksana sekitar 85 %, dan
sekarang masih dalam awal tahap kemandirian. Kesimpulan sementara yang didapat berdasarkan
hasil monitoring, yaitu peserta program mampu memahami pentingnya motivasi diri, mengenali
potensi diri dalam bidang penjahitan, dapat menghasilkan produk, serta dapat memahami aspek
kewirausahaan dan hakikat KUBE.
Kata kunci : kurikulum, kelompok usaha bersama, potensi, tuna daksa.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 895

PEMBERDAYAAN POTENSI WIRAUSAHA MASYARAAKT MELALUI


PELATIHAN KONSERVASI ANGGREK DI KAWASAN DANAU DENDAM TAK
SUDAH
Abstrak

Indah Maharini,Alfayanti, Hilman Syahrani Rahman,Santoso Pamuji ,Sunarni


Budi Daya Pertanian Univ. Bengkulu

Manusia hidup dari sumber daya alam yang ada disekitarnya, untuk itu manusia dilahirkan
dapat menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secukupnya, oleh karena itu juga manusia
diberi akal sehingga ia dapat menjadi manusia yang kreatif dan inovatif.
Kawasan cagar alam danau dusun besar atau danau dendam tak sudah merupakan salah satu
sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia, namun sayangnya manusia kurang peduli terhadap
keadaan lingkungan hidup di sekitar kawasan danau dendam tak sudah itu sendiri. Dan
mengakibatkan florafauna di sekitarnya menjadi punah. Kondisi masyarakat kawasan danau dendam
tak sudah hidup pada kawasan cagar alam tersebut, sebagian dari mereka bermata pencaharian
sebagai petani sawah dan sebagiannya lagi sebagai nelayan danau tradisional, selain itu kondisi
masyarakat di sekitar kawasan ini memiliki jiwa kewirausahaan, hal ini terbukti masyarakat dapat
memanfaatkan lokasi danau tersebut sebagai tempat berdagang dan mereka pun menjadikan cagar
alam danau dendam tak sudah sebagai objek wisata yang dapat dinikmati semua orang.
Mencermati hal tersebut usaha yang dapat dilakukan adalah konservasi terhadap kawasan
cagar alam. Salah satu alternatif yang akan di konservasikan adalah tanaman anggrek endemik
(Vanda hookeriana) yang ada dikawasan tersebut untuk dijaga dan dilestarikan serta anggrek biasa
yang dapat di komersilkan, maka dari itu keberhasilan konservasi lingkungan tak bisa dilepaskan dari
masyarakat lokal. Karena selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tentunya melibatkan
masyarakat lokal akan menjamin upaya perlindungan sumber daya alam sekitarnya. Wirausaha
melalui konservasi yang dilakukan dapat di manfaatkan secara baik sebagai upaya pemanfaatan dari
potensi sumber daya alam yang ada, dengan melakukan metode pelatihan konservasi anggrek di
kawasan danau dendam tak sudah maka akan menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat
pentingnya dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan berbasis
ramah lingkungan.
Kata kunci : Wirausaha berbasis ramah lingkungan, konservasi Anggrek

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 896

PEMBERDAYAAN SISWA PEMANTAU JENTIK (WAMANTIK) SEBAGAI


UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DEMAM BERDARAH
DENGUE

Abstrak

Achmad Fachrizal, Windi Wijaya, Ferry Efendi, Iffa Ahsanur R, K Hasanah


Jurusan Pendidikan Dokter, Universitas Airlangga, Surabaya
Pendidikan Dokter Univ. Airlangga Surabaya

Wamantik merupakan siswa pemantau jentik yang memiliki peran melakukan kegiatan
surveilans, preventif serta promotif. Peran surveilans yang dilakukan meliputi identifikasi tempat
sarang nyamuk, menghitung jumlah jentik dan jumlah kontainer. Peran preventif yang dilakukan
adalah siswa dilatih untuk memahami pentingnya gerakan 3M dan mampu mengaplikasikan di
lingkungan rumah khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya. Peran selanjutnya adalah
peran promotif yang sesuai dengan tujuan pendidikan kesehatan dimana diharapkan siswa mampu
melakukan promosi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah akan bahaya serta pencegahan DBD.
Fokus dari kegiatan ini adalah menanamkan sejak dini kepada para siswa mengenai bahaya DBD.
Oleh karena itu pendidikan kesehatan mengenai DBD diberikan sebagai upaya awal meningkatkan
pengetahuan mereka akan penyakit berbahaya ini. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan kegiatan
pencarian jentik dan identifikasi kontainer sehingga dapat dihitung angka kontainer indeks untuk
menentukan angka bebas jentik (ABJ). Siswa juga dilatih untuk melakukan gerakan 3M yang baik dan
benar sebagai upaya efektif mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Pada penelitian ini diukur
tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil uji t
berpasangan menunjukkan nilai p=0,000 sehingga didapatkan hubungan yang bermakna antara
tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Angka bebas jentik
yang semula 7% dapat ditingkatkan menjadi 96% pada akhir pelatihan. ABJ yang meningkat dapat
memutus siklus hidup nyamuk sehingga kepadatan populasi serta regenerasi nyamuk akan
berkurang. Dalam jangka panjang hal ini diharapkan mampu mencegah KLB DBD. Penerapan
wamantik berbasis sekolahperlu diterapkan di Indonesia sebagai upaya mengurangi morbiditas dan
mortalitas DBD.
Kata kunci : wamantik, DBD, KLB

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 897

PEMBERDAYAAN WANITA NELAYAN INDRAMAYU EKS MUARA ANGKE


BERBASIS PRODUK PERIKANAN
Rika Kartika dkk
Inst. Pertanian Bogor

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 898

PEMBINAAN PENGOLAHAN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) BAGI


ANGGOTA KOPERASI "RAM" BANTUL YOGYAKARTA
Surini dkk
Akademi Pariwisata Buana Wisata Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 899

PEMBINAAN PERANAN WANITA SEBAGAI PENDIDIK DAN


PENDAMPINGAN SUAMI DALAM MEMBANTU MENAMBAH PANDAPATAN
KELUARGANYA DI DAERAH TANJUNG MERAWA PADANG

Abstrak

Zahratul Azizah, Susi Andriani, Hidayati


Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Padang, Padang
Univ. Negeri Padang

Kegiatan PKMM ini dilatarbelakangi dengan masih banyaknya wanita (ibu-ibu rumah tangga)
di daerah Tanjung Merawa Padang yang belum mampu memainkan peranannya dengan baik yakni
sebagai pendidik bagi anak-anaknya dan sebagai pendamping suami dalam membantu menambah
pendapatan keluarganya. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman dan pengetahuan kepada wanita tentang peranannya sebagai pendidik maupun sebagai
pendamping suami dalam keluarga, serta memberikan suatu keterampilan tambahan yang bersifat
fungsional yakni pengolahan air kelapa menjadi minuman segar nata de coco yang dapat membantu
menambah pendapatan keluarganya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data kegiatan ini
adalah metode survey yakni melalui observasi atau pengamatan dan wawancara. Untuk observasi alat
yang digunakan adalah pedoman umum observasi, dan untuk wawancara, alat yang digunakan
adalah pedoman umum wawancara. Dalam pelaksanaan pemberian materi pembinaan digunakan
metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Hasil kegiatan dan kesimpulan: pembinaan yang
diberikan kepada sasaran program yakni wanita dapat memberikan manfaat yang berguna bagi
mereka khususnya dalam hal peranan mereka sebagai pendidik anak dan pendamping suami dalam
membantu menambah pendapatan keluarga khususnya di Daerah Tanjung Merawa Padang.
Kata kunci : Pembinaan peran wanita, Pendidik, dan Pendamping suami

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 900

PEMBINAAN PETANI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT (HPGW)


DALAM PEMBUATAN ENDOMIKORHIZA DAN PENERAPANNYA PADA
TANAMAN PANGAN UBI KAYU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
DAN PERBAIKAN STRUKTUR TANAH

Abstrak

Ahmad Zamhari, Ibrahim Sumardi, Sri Purwaningsih, Nur Asiah, Hadi Broto
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Manajemen Hutan Inst. Pertanian Bogor

Hutan Pendidikan Gunung Walad (HPGW) merupakan hutan dengan lahan marginal yang di
dominasi tegakan pinus, akasia, dan agathis. Selama ini, lahan tersebut juga ditanami ubikayu oleh
petani pesanggem dengan system agroforestry. Tetapi produksi yang dihasilkan tidak memenuhi hasil
yang optimal yaitu hanya menghasilkan rata-rata 1-2 kg ubi/batang. Mikoriza merupakan pupuk
hayati alternatif yang dapat digunakan menggantikan atau digunakan bersama dengan pupuk
organik. Sifat mikoriza yang dapat meningkatkan penyerapan struktur tanah dan penyerapan unsur
hara diharapkan dapat meningkatkan hasil ubi kayu dengan tanpa peningkatan biaya produksi.
PKM pengabdian masyarakat ini meliputi tahap persiapan, sosialisasi, penanaman dan
inokulasi, monitoring dan evaluasi, serta pemanenan. Persiapan meliputi kerjasama dengan pihak
HPGW dalam hal penyediaan lahan, sosialisasi kegiatan, dan akomodasi kegiatan serta kerjasama
dengan petani pesangggem dalam penyediaan lahan percontohan dan kesediaan menjadi peserta
suluh. Tahap sosialisasi meliputi sosialisasi endomikoriza melalui penyuluhan kepada petani dan
pelatihan pembuatan inokulasi endomikoriza. Penanaman dan inokulasi dilakukan pada lahan
percontohan oleh petani.
Berdasarkan monitoring dan pemantauan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
perkembangan ubi kayu dari parameter tinggi dan berat ubi hasil yang diperoleh dengan
menggunakan endomikhoriza lebih baik hasilnya bila dibandingkan dengan tanaman tanpa
menggunakan endomikoriza.Penyuluhan kepada petani telah menghasilkan minat dan keinginan yang
kuat dalam menggunakan endomikoriza. Hal tersebut dapat dilihat dengan diterapkannya
Endomikoriza yang dibuat kelahan pertanian milik petani dan kemauan untuk membuat endomikoriza
sendiri. Monitoring dan pemantauan dilakukan pada bulan Januari-Mei 2006.
Kata kunci : HPGW, lahan marginal, endomikoriza, produktifitas ubi kayu

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 901

PEMBUATAN KASET DAN CD PANDUAN LENGKAP SENAM IRAMA SEBAGAI


MEDIA TERAPI UNTUK ANAK AUTIS
Indah PP Sari dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 902

PEMBUATAN TUNGKU BRIKET BIORANG DARI BAHAN LINGKUNGAN BAGI


MASYARAKAT KELOMPOK TANI
Imran dkk
Univ. Negeri Makassar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 903

PENANGGULANGAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MASYARAKAT MISKIN


SEKITAR KAMPUS DENGAN PEMBANTUKAN ITS EDUCATION CARE CENTER
Bachtiar Rachman dkk
Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 904

PENDAMPINGAN DAN RESTOCKING SUMBER DAYA PERIKANAN DI


PERAIRAN KARANG JERUK TEGAL
KARNODO, MOHAMMAD ZA, TEDDY SUPRIANSYAH, URIP SURYA W, KARSO RAHARJO
Univ. Pancasakti Tegal

Abstrak

Degradasi sumber daya perikanan di wilayah perairan utara Jawa merupakan masalah yang
kompleks. Adapun faktor penyebabnya seperti pencemaran lingkungan, tangkap lebih (overfishing),
kepunahan jenis, kerusakan terumbu karang, degradasi hutan mangrove, minimnya kualitas sumber
daya manusia yang berjiwa kebaharian dan masalah lainnya diberbagai kawasan pesisir dan laut telah
mencapai suatu tingkat yang mengancam sumber daya ikan yang berkelanjutan dari ekosistem pesisir
dan laut. Sosialisasi akan potensi sumberdaya perikanan diperairan utara Jawa Tengah harus dapat
diketahui oleh masyarakat nelayan khususnya kaitannya dengan menipisnya berapa jenis species
sumberdaya perikanan, hal ini menjadi permasalahan kehidupan sosial dan ekonomi serta kelestarian
lingkungan. Namun demikian potensi sumber daya perikanan yang makin menurun dan tingkat
pengetahuan masyarakat nelayan akan kelangsungan hidup ekosistem perairan perlu mendapatkan
pembinaan, pengawasan, penyuluhan maupun pendampingan untuk dapat mempertahankan dan
peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat nelayan di masa
mendatang. Pendampingan dan Restocking sumberdaya perikanan di perairan Karang Jeruk Tegal
Jawa Tengah ini salah satu upaya program pengabdian mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas
Pancasakti Tegal untuk ikut memperhatikan dan kepedulian akan kehidupan masyarakat pesisir dan
ekosistem perairan guna kelestarian lingkungan dengan harapan adanya pemulihan stok sumber daya
perikanan.
Tujuan dari kegiatan pendampingan dan restocking sumber daya perikanan di perairan Karang
Jeruk Tegal adalah : meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya
konservasi sumber daya perikanan dan kelestarian lingkungan, serta melakukan perbaikan stock
udang dan membantu pemulihan sumber daya perikanan berkelanjutan di kawasan Karang Jeruk.
Secara geografis letak Karang Jeruk berada di dalam wilayah Kabupaten Tegal. Dengan letak
geografisnya 1090 . 11,85 BT 1090 12,15 BT dan 060 48,75 060 48,80 LS atau ditarik garis lurus
Karang Jeruk sejajar dengan perkampungan nelayan larangan Desa Munjung Agung Kecamatan
Kramat Kabupaten Tegal dan Karang Jeruk mempunyai jarak tempuh 3,5 mil laut dari garis pantai.
Kerangka pendekatan dan Metode yang digunakan menganut konsep community based atau
disebut Participatory Rural Appraisal (PRA). Tujuannya melibatkan masyarakat secara aktif dalam
setiap kegiatan dari perencanaan, implementasi serta tahap penebaran. Diharapkan pula masyarakat
merasa peduli dan sadar akan kelestarian lingkungan sumber daya perikanan akan restocking di
perairan Karang Jeruk Tegal dan secara kesinambungan sehingga tercipta sebuah kesadaran kolektif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu primer (Pengamatan kualitas air) dan
sekunder (literature dan data dinas perikanan).
Point-point yang dihasilkan pada Sosialisasi terhadap kelompok nelayan tanggal 8 April 2006 antara
lain : para nelayan siap dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan Karang Jeruk dan siap
melakukan pengawasan bersama mahasiswa dalam kegiatan pendampingan dan restocking
sumberdaya perikanan di perairan Karang Jaruk Tegal ; kegiatan penangkapan ikan secara berlebihan
bukan semata disebabkan oleh alat tangkap, tetapi penggunaan jalur kapal yang perlu adanya
penertiban ulang. Restocking/ penebaran benur dilakukan pada tanggal 6 Mei 2006 pukul 08.00 WIB
dengan mengikutsertakan langsung mahasiswa dan pelajar dengan menggunakan kapal latih Fakultas
Perikanan UPS Tegal dan kapal milik nelayan di area Karang Jeruk Tegal. Benur yang ditebar
sebanyak 250.000 ekor dengan ukuran post larva (PL) 9-12 yang berasal dari anggaran kegiatan Tim
PKM dan bantuan dari paguyuban hacthery skala rumah tangga.
Kata kunci : Ekosistem, Pendampingan, Community based, Kepunahan jenis, Restocking

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 905

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN BUBUK JAMUR


TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS) SEBAGAI MAKANAN OBAT
ANTIKOLESTEROL
Abstrak

Renua Lanyta dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Jamur Tiram merupakan jamur yang digemari masyarakat. Selain mempunyai prospek
ekonomi cerah, Jamur Tiram merupakan obat antikolesterol efektif, dikarenakan keberadaan statin
yang dapat menghambat metabolisme kolesterol. Sedangkan olahan bubuk akan lebih efektif sebagai
obat antikolesterol.
Desa Persiapan Sumber Brantas Merupakan desa di Kotatif Batu-Malang yang baru berdiri. Di
daerah ini merupakan salah satu sentra pengembangan budidaya jamur tiram tetapi warganya belum
mengetahui manfaat Jamur Tiram sebagai obat antikolesterol.
Tujuan dari pelaksanaan PKMM ini adalah: Dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan
kesadaran masyarakat Desa Persiapan Sumber Brantas Kota Batu-Malang Jawa Timur dalam
mengolah Jamur Tiram menjadi bubuk sebagai makanan obat antikolesterol, Masyarakat Desa
Persiapan Sumber Brantas Kota Batu-Malang Jawa Timur dapat menerapkan pengolahan Jamur Tiram
menjadi bentuk bubuk. Masyarakat Desa Persiapan Sumber Brantas Kota Batu-Malang Jawa Timur
dapat menggunakan bubuk Jamur Tiram sebagai makanan obat antikolesterol.
Dari 67 orang peserta pelatihan menyatakan pembuatan Bubuk Jamur mudah sebanyak
98,51% sedangkan yang menyatakan sulit hanya sekitar 1, 49%. Sekitar 95,52% mengetahui dan
mampu menjangkau seluruh alat yang dipakai dan hanya 4,48% mengatakan ada beberapa alat yang
tidak diketahui. Sebanyak 97,01% peserta menyatakan bahwa tahapan pembuatan bubuk Jamur
Tiram adalah mudah, sedangkan yang merasa kesulitan sekitar 2,98%, sekitar 98,51% peserta secara
keseluruhan memahami proses pembuatan bubuk Jamur Tiram, sedangkan yang merasa kesulitan
memahami sekitar 1,49%. Para peserta memilih 3 item yang dirasa kurang dipahami dari tahapan
pembuatan bubuk Jamur Tiram. Tiga item tersebut meliputi: penimbangan, pembersihan dan
pengemasan. Dari tiga item tersebut sekitar 27 orang menyatakan kurang memahami cara
penimbangan, 8 orang kurang memahami cara pembersihan barang dan 22 orang kurang memahami
cara pengemasan. Sekitar 92,54% menyatakan kemampuannya membuat bubuk Jamur Tiram sendiri
sedangkan 7,46% lainnya tidak mampu.
Kata kunci : Jamur Tiram, Bubuk, Statin, Antikolesterol

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 906

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN PEWARNA ALAMI


BUNGA KANA (CANNA COCCINEA MILL) PADA PETANI DI KOTA BATU
Abstrak

Evia Indrawati dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Setelah diadakannya pendampingan masyarakat dalam pembuatan ekstrak bunga kana maka :
Dapat menambah pengetahuan bagi Masyarakat Kota Batu dalam pembuatan ekstraks bunga kana
sebagai pewarna alami. Dapat menambah keterampilan Masyarakat Kota Batu dalam pembuatan
ekstrak bunga kana sebagai pewarna alami, yang nantinya bisa berguna sebagai penambah
pendapatan. Masyarakat menanggapi secara positif karena mereka menjadi lebih tahu dan mengerti
cara pembuatan ekstraks bunga kana sebagai pewarna alami. Mendapat dukungan penuh dari
Kelurahan Tlekung dan dari pihak Perhutani dalam pembuatan ekstraks bunga kana yang dijadikan
pewarna alami.
Kata kunci : bunga kana, alami, pewarna

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 907

PENDIDIKAN DAN PENDAMPINGAN POLITIK PADA PEREMPUAN


PEDESAAN DI GUNUNG KIDUL
Asniah Miranti Oktviani dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 908

PENERANGAN, PELATIHAN, DAN LOMBA CERDAS CERMAT DOKTER KECIL


SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA
Ganda Anang SA dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 909

PENERAPAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN IKAN GABUS


(OPHIOCEPHALUS STREATUS) DI DANAU TOWOTI KABUPATEN LUWU
TIMUR SULAWESI SELATAN
Agustinawati dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 910

PENERAPAN INSEMINASI BUATAN PADA KAMBING GUNA


MENINGKATKAN MUTU GENETIK TERNAK LOKAL DI DESA BADES
KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG
Abstrak

Agoes Arie Wibowo dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Peningkatan produk lokal bukan suatu hal yang mustahil dilakukan, karena devisa Negara
yang telah di peroleh akan lebih bijak bila dipertahankan seoptimal mungkin berada dalam negeri,
selain itu juga biasa didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Untuk
mengoptimalkan potensi peternakan dalam negeri diperlukan kapabilitas SDM yang mendukung,
sumberdaya yang berpikir aktual, adaptif terhadap teknologi serta berwawasan global yang
menggeser pandangan farming system menjadi agribisnis system.
Untuk menghasilkan SDM yang kompetitif perlu diasah secara berkelanjutan menjadi produk
SDM yang tangguh secara mendasar, salah satu media pembentukan SDM peternakan yang berdaya
saing adalah pendidikan tinggi. Mahasiswa peternakan sebagai agent of change dan agen of control
hendaknya menjadi lokomotif pendorong peternakan usaha peternakan dalam negeri. Di
pundak mahasiswa terdapat sebuah beban tangung jawab untuk berperan secara aktif dalam
membangun potensi sebagai salah satu bentuk konstribusi mahasiswa terhadap salah satu bentuk
konstribusi mahasiswa terhadap pembangunan nasional.
Inseminasi buatan (IB) potensial diterapkan dan dikembangkan untuk daerah peternak
kambing/domba seperti di kota Lumajang, karena merupakan daerah yang strategis atau potensial
untuk mengembangkan ternak kambing. Pelaksanaan IB di Indonesia, khususnya pada kambing
barangkali saja masih merupakan taraf percobaan atau penelitian. Di masa mendatang bukan tidak
mungkin akan di lakukan IB pada domba/kambing secara besar-besaran. Untuk itu di pandang perlu
hadirnya agent of change didalam masyarakat.
Kata kunci : inseminasi buatan, peningkatan mutu, genetik ternak

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 911

PENERAPAN KONSELING EFEKTIF UNTUK MENIGKATKAN PENGETAHUAN


DAN KETERATURAN PENGOBATAN TUBERKULOIS GUNA MENURUNKAN
ANGKA DROP OUT PENDERITA TB PARU DI POLI DOTS RSU DR. SOETOMO
Dewi Ratna Sari, Vita Kusuma Rahmawati, Bayu Satria Wiratama, Juwita Dianitasari, Nanang Nurofik
Kedokteran Univ. Airlangga Surabaya

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keteraturan pengobatan
penderita Tuberkulosis guna menurunkan angka drop out di Poli DOTS RSU Dr. Soetomo melalui
penerapan konseling efektif. Program ini dilaksanakan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan
pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemberian
konseling efektif terhadap pengetahuan dan keteraturan pengobatan guna menurunkan angka drop
out penderita TB Paru Kategori I yang menjalani pengobatan DOTS di RSUD Dr. Soetomo. Sasaran
kegiatan ini adalah penderita TB Paru kategori 1 yang pada minggu ke-3 Maret 2006 telah menjalani
pengobatan selama satu bulan (minggu kelima) di Poli DOTS RSU Dr.Soetomo dan dipilih secara acak.
Penderita dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I adalah penderita yang mendapatkan konseling
efektif dan mengisi kuesioner, sedangkan kelompok II hanya mengisi kuesioner. Semua penderita TB
di Poli DOTS RSUD Dr.Soetomo diharuskan kontrol setiap dua minggu sekali pada bulan pertama dan
selanjutnya satu bulan sekali sampai bulan keenam pengobatan.
Kegiatan penerapan konseling efektif ini terlaksana sebagai salah satu metode pendidikan kesehatan
yang dapat diterapkan di RSU Dr. Soetomo.
Kata kunci : Konseling,Pengobatan, Paru

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 912

PENERAPAN KONSEP ZERO WASTE DALAM PENGELOLAN SAMPAH DI


KELUARAHAN NGAMIPLAN, YOGYAKARTA
Abstrak

Alfiah Milatun Marfuah, Agustina Wulandari, Agustin Pramadewi


Ilmu Sosial Univ. Negeri Yogyakarta

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah
dengan penerapan konsep zero waste. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini
adalah dengan penyuluhan, diklat dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program ini diupayakan
untuk mencapai hasil abstrak dan hasil konkret berupa peningkatan kesadaran masyarakat untuk
turut mengelola sampah dengan konsep zero waste, dimana hasil dari pengelolaan sampah tersebut
kebermanfaatannya akan kembali kepada masyarakat, selain itu manfaat yang coba kita realisasikan
ini bertujuan untuk mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA, yang secara tidak langsung juga
dapat meringankan tugas PEMDA. Hasil konkret yang kami upayakan adalah aplikasi dari penyuluhan
yang telah kami berikan oleh masyarakat, baik berupa pembuatan kompos dan pendayagunaan
sampah plastik dan kertas untuk kerajinan tangan.
Kata kunci : Konsep Zero Waste, Pengelolan Sampah

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 913

PENERAPAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE SEBAGAI UPAYA


ALTERNATIF UNTUK MENGATASI MALNUTRISI PADA BALITA
(PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT DI
KELURAHAN SEI TIUNG KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU)
Yulia Azizah dkk
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 914

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA YAYASAN


Sofyan Rahman dkk
IKIP Negeri Singaraja

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 915

PENERAPAN SISTEM HIDROPONIK DALAM SKALA RUMAH TANGGA


Widjang Suseno dkk
Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 916

PENGANEKARAGAMAN DESAIN PRODUK DARI SERAT DAUN NENAS


Abstrak

Erika Aprilia Hermawatie dkk


Univ. Negeri Malang

Desa Maliran Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, merupakan daerah penghasil buah nanas.
Ketika musim buah nanas tiba, limbah daun nanas menumpuk dimana-mana, limbah daun tersebut
tidak bisa dimanfaatkan atau dipakai sebagai makanan ternak, sehingga masyarakat setempat
biasanya membiarkan menumpuk begitu saja sehingga mengering dan kemudian membakarnya.
Pada tahun 2005, mahasiswa Universitas Negeri Malang pernah mengadakan penyuluhan tentang
pemanfaatan limbah daun nanas tersebut menjadi kertas serat daun nanas. Kertas nanas tersebut
kemudian dipakai sebagai bahan pembuat pelengkap busana, yaitu tas dan asesoris.
Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga, pemanfaatan limbah
daun nanas menjadi aneka produk kerajinan memerlukan penganekaragaman disain produk, agar
dapat tampil lebih menarik dan digemari konsumen, mengingat di Blitar merupakan tempat wisata
yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara
Kata kunci : Desain Produk,Serat,Daun Nanas

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 917

PENGANGKATAN BUDAYA LOKAL MELALUI DESAIN PERALATAN MAKAN


KHAS SUNDA
Eugenio Hendro Oktapriyanto, Albert Yohathan Setiawan, Winta Tridathu Satwikasanti, Dinamysa
Inst. Teknologi Bandung

Abstrak

Kebudayaan nasional yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai bangsa sudah seharusnya
mendapat perhatian dari kita semua, terutama generasi muda penerus bangsa. Fenomena
berkurangnya minat masyarakat akan penggunaan produk-produk berbau tradisional menggugah
kami untuk bertindak agar jangan sampai kebudayaan kita yang lama terbina, hilang ataupun
terlupakan oleh masyarakatnya sendiri.
Minat kami untuk membantu masyarakat menghargai kebudayaannya, kami tuangkan dalam
suatu produk peralatan makanan khas sunda, yang kami beri nama patrakomala. Patrakomala
berdasarkan penelitian yang kami lakukan pada masyarakat Bandung, adalah nama bunga tradisional
khas Jawa Barat, yang kini sudah tidak terdengar lagi keberadaannya dimasyarakat ini. Sebenarnya
banyak sekali nilai-nilai yang diwakili oleh bentuk patrakomala. Sekarang ini sebagaian besar
masyarakat Bandung tidak mengetahui bentuk bunga patrakomala. Oleh karena itu bentuk ini kami
angkat dan satukan dengan desain peralatan makan yang disesuaikan dengan cara makan orang
Sunda. Patrakomala sendiri adalah jenis hibiscus yang lebih dikenal dengan kembang sepatu.Dengan
semakin banyaknya orang yang menggunakan peralatan makan ini, kami harapkan semakin banyak
pula orang yang mulai mau mengingat dan mengenali kebudayaannya sendiri. Dengan semakin
banyaknya orang yang menggunakan peralatan makan ini, kami harapkan semakin banyak pula orang
yang mulai mau mengingat dan mengenali kebudayaannya sendiri.
Kata kunci : Desain, Peralatan, Makanan Khas Sunda

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 918

PENGARUH SISTEM JARINGAN LISTRIK DAN POLA PERILAKU


MASYARAKAT JAWA TENGAH DIY TERHADAP PENCURIAN TENAGA
LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA
Abstrak

Sri Irdayati, Bening Puspita, Sri Utami, Siti Robingah, Umi Wahidah
Manajemen Univ. Diponegoro Semarang

Tidak semua lapisan masyarakat mampu mengimbangi harga listrik yang telah ditetapkan
pemerintah. Dalam kondisi demikian, masyarakat seringkali kehilangan kendali. Banyak diantara
masyarakat, khususnya pada lapisan menengah ke bawah, ikut terlibat dalam kasus pencurian tenaga
listrik. Di wilayah JawaTengah-DIY, kasus serupa juga sering terjadi. Maraknya pencurian tenaga
listrik di kalangan pelanggan dan masyarakat di wilayah Jawa Tengah-DIY turut disinyalir karena
adanya pergeseran nilai moral dan sosial di masyarakat. Masyarakat Jawa yang cukup kental dengan
kulturnya yang halus dan perilaku yang sopan, tidak pula mejauhkannya dari kegiatan pencurian
tenaga listrik. Fenomena ini setidaknya menunjukkan bahwa ketika masyarakat
berada dalam kondisi terhimpit, nilai moral dan sosial seringkali bergeser dan cenderung diabaikan.
Sistem jaringan listrik yang lemah turut memberi peluang atas tindak kejahatan tersebut. Terjadinya
kasus pencurian tenaga listrik di Jawa Tengah- DIY sangat dimungkinkan karena PT.PLN masih
menggunakan sistem jaringan di udara yang notabene sangat rentan dengan kebocoran. Penelitian ini
secara khusus akan menelaah lebih dalam mengenai pengaruh lemahnya sistem jaringan dan pola
perilaku masyarakat Jawa Tengah- DIY terhadap pencurian tenaga listrik di sektor rumah tangga.
Metoda yang digunakan adalah analisis kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif.Berdasarkan penelitian diketahui bahwa berdasarkan golongan tarip, tindak pelanggaran
tenaga listrik didominasi oleh Tarip Rumah Tangga R1/TR dengan besar daya KVA 250VA-2200VA.
Pola perilaku masyarakat Jawa Tengah DIY ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap kasus
pencurian tenaga listrik sector rumah tangga
Kata kunci : Listrik, Tarif Dasar Listrik, Perilaku, Sistem Jaringan Listrik

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 919

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT RUMAH TANGGA DUSUN NGANDONG,


DESA PLOSOSARI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL
Dyah Budi Riyatri, Winardi Iebawa, Ervina Yuliastanti, Christiana Desi S, Andre Florens D.
Teknologi Pangan Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Abstrak

Pola pemukiman di Dusun Ngandong berbentuk mengikuti sepanjang jalan utama dan
sebagian besar rumah tidak memiliki tempat pembuangan sendiri. Limbah yang dihasilkan di Dusun
Ngandong berupa limbah cair dan padat. Untuk limbah padat sebagian besar penduduk membuang
langsung ke badan tanah, untuk limbah padat berupa kotoran hewan diolah menjadi kompos..
Sebagian warga Dusun Ngandong masih ada yang membuang limbah padat ke selokan ataupun
sungai kecil, sehingga mengganggu aliran air terutama ketika musim penghujan. Hal ini menjadi salah
satu masalah yang terjadi di Dusun Ngandong dan perlu untuk segera dilakukan tindakkan
penanggulangannya. Lingkungan yang bersih dan nyaman dapat diciptakan dengan berbagai cara
dan salah satunya yaitu melakukan pengelolaan limbah.
Selama ini di Dusun Ngandong belum ada pengelolaan sampah yang terkoordinir dengan
baik. Sehingga menimbulkan beberapa akibat antara lain mengganggu aliran air karena limbah padat
tersebut menyumbat aliran air, membuat lingkungan menjadi tidak bersih dan dapat menimbulkan
penyakit. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sampah dan adanya kesadaran dari masyarakat
akan kebersihan lingkungan. Untuk dapat memberikan hasil yang efektif dan mempermudah
pelaksanaan dalam pengelolaan sampah di Dusun Ngandong sebaiknya dilakukan di tiap-tiap RT.
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa Dusun Ngandong terdiri dari 4 RT (Rukun Tetangga)
dengan rata-rata 50 KK (Kepala Keluarga)/RT. Dengan rata-rata setiap KK beranggotakan 5 orang.
Jadi jumlah orang tiap RT adalah 205 orang. Asumsi setiap orang menghasilkan sampah 2 liter maka
volume sampah yang timbul selama 1 hari dalam 1 RT adalah 500 liter. Sampah-sampah ini
merupakan sampah RT yang ditimbulkan dari sisa konsumsi penduduk seperti sisa makanan, bekas
bungkus makanan. Selain itu masih ada sampah dari fasilitas umum seperti jalan, tempat ibadah.
Kondisi Dusun Ngandong yang terus berkembang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
yang akan terus meningkat. Hal tersebut juga akan mempengaruhi jumlah sampah yang akan
dihasilkan. Dengan adanya program ini masyarakat menjadi lebih menyadari pentingnya pengelolaan
dan pengolahan sampah. Sehingga masyarakat tidak perlu kuatir akan bahaya dari timbulan sampah.
Warga sangat antusias untuk melaksanakan program ini karena masyarakat menyadari manfaat dari
program ini. Bak sampah yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga Dusun
Ngandong terutama RT II.
Kata kunci : Limbah, kebersihan lingkungan, bak sampah

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 920

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RUMAH TANGGA DI KAMPUNG LIO,


KEL. DEPOK, KECAMATAN PANCORAN MAS - KOTA DEPOK
Ignasia Kijm, Anny Veradiani, Dian Istikomah, Dyah Kusuma Wardani, Nilam Permata
Univ. Indonesia

Abstrak

Kebersihan merupakan bagian iman. Itulah slogan yang sering kita sanjung-sanjungkan.
Apakah slogan itu sebatas perkataan? Hendaknya slogan tersebut perlu dipraktikkan. Kenyataan yang
terjadi di lapangan menunjukkan dengan jelas betapa masyarakat dengan bebasnya membuang
sampah di sembarang tempat. Sehingga sampah, entah sampah kertas, sampah plastik, dan sisa
makanan bertebaran di sepanjang jalan. Kerugian dari tindakan tersebut tak hanya dirasakan oleh
pihak yang membuang sampah, masyarakat lain pun merasakannya, sehingga dampak negatif yang
dirasakan pun bermunculan, mulai dari lingkungan yang kotor, bau kurang sedap, hingga banjir.
Pihak manakah yang peduli terhadap masalah sampah? Di sinilah letak peran penting pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
Kampung Lio yang terletak di Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas merupakan salah
satu wilayah yang bermasalah dengan sampah. Sepanjang jalan jarang dijumpai tong sampah. Hal
itulah yang dipandang perlu dikritisi. Selain pengadaan tong sampah guna tetap terjaganya
kebersihan, masyarakat perlu diberi pemahaman akan pentingnya menjaga kebersihan. Masyarakat
Kampung Lio perlu diberi wawasan baru bahwa sampah kini tidak dapat dipandang sebagai musuh,
melainkan sebagai kawan. Sampah kini dapat dimanfaatkan sebagai barang bermanfaat bila dikelola
dengan baik.
Sampah organik dalam hal ini sisa makanan dapat diolah menjadi kompos, sehingga selain
lingkungan akan terlihat bersih dan indah dipandang, lingkungan pun menjadi hijau. Manfaat tersebut
dapat dirasakan masyarakat dalam waktu lama, tak hanya dirasakan saat ini. Sampah kertas dapat
diolah menjadi kertas daur ulang. Sampah botol dapat diserahkan kepada pemulung. Pemulung yang
dahulu dipandang sebagai pengganggu, kini dapat dijadikan mitra guna terciptanya lingkungan bersih
dan hijau. Sedangkan sampah plastik dapat digunakan kembali dengan mengubah bentuk dan
kegunaannya, misalnya diubah menjadi tas. Hal-hal itulah yang kiranya tengah dilakukan masyarakat
Kampung Lio Depok. Dukungan berbagai pihak dalam program ini tentunya amat diharapkan. Hingga
diperolehlah lingkungan Kampung Lio yang bersih dan hijau
Kata kunci : Lingkungan, Sampah, Pengolahan, Rumah Tangga

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 921

PENGEMBANGAN DAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASOSIASI UNTUK


PENINGKATAN KINERJA USAHA PRODUSEN TERASI DI DESA SIRNOBOYO
KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
Atta Beby Artgarani, Ratih Krisnawati Rahayu, Haris Setyawan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya
Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

Abstrak

Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) dengan judul Pengembangan


dan Optimalisasi pemanfaatan Asosiasi Uuntuk Peningkatan Kinerja Usaha Produsen Terasi di Desa
Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur merupakan kegiatan pelatihan yang diberikan kepada para
produsen terasi di sentra usaha terasi Kabupaten Pacitan. Tujuan umum program ini adalah untuk
membantu terwujudnya asosiasi usaha yang nantinya dapat dijadikan sebagai proyek percontohan
bagi usaha sejenis. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya membentuk asosiasi yang nantinya dapat dijadikan sebagai perwakilan distribusi terasi
sehingga mempermudah perolehan bahan baku dan sumber dana. Kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 25 maret 2006, bertempat di Balai desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur
dan dihadiri oleh 45 peserta (produsen terasi yang ada di desa sirnoboyo). Kegiatan ini mendapat
dukungan penuh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
Kepala Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, dan PPPM STIE Perbanas Surabaya Sebagai Pemateri
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM yang menjelaskan tentang Peranan Pemerintah
Daerah Dalam Pengembangan Sentra Industri Kecil, Dr. Dra. Psi. Tatik Suryani, MM dengan materi
Pentingnya Pemasaran, dan Drs.EcAbdul Mongid, MA mengenai Pengembangan Asosiasi. Selain
pelatihan juga dilakukan tinjauan lapangan dan konsultasi. Evaluasi yang dilakukan melalui kuisioner
memperlihatkan pentingnya kelanjutan program ini. Peserta sangat puas, dan dari sisi peserta
memenuhi target yang ditentukan (90%) Dari aspek waktu, dana kegiatan dan seluruh acara dapat
dijalankan dengan maksimal. Optimalisasi Pemanfaatan Asosiasi Produsen Terasi.
Kata kunci : asosiasi, optimalisasi, Produsen terasi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 922

PENGEMBANGAN INDUSTRI DODOL MANGGA INDRAMAYU SEBAGAI


MAKANAN BERGIZI
Abstrak

Defid, Dewi Permatasari, Respati Adi, Ike Royani


Manajemen Sumberdaya Perairan Inst. Pertanian Bogor

Mangga merupakan salah satu dari buah-buahan daerah tropis yang digemari di dalam negeri
maupun di luar negeri karena rasanya yang khas dan lezat. Sebagian besar wilayah Indonesia banyak
terdapat pohon mangga ini yang secara umum sudah familiar, bahkan di pekarangan rumahpun
terdapat pohon mangga. Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentral produksi pertanian
mangga terbesar di Indonesia yang berbasis masyarakat. Dodol merupakan salah satu jenis makanan
nasional yang termasuk kelompok pangan semi basah. Sebagai salah satu pangan semi basah, dodol
bersifat dapat mengawetkan sendiri tanpa proses pendinginan dan sterilisasi. Dodol mangga
merupakakan salah satu produk olahan buah mangga yang telah dikembangkan dan diproduksi oleh
rumah tangga khususnya yang ada di daerah Indramayu, tetapi belum dikomersilkan dan hanya
untuk kebutuhan rumah tangga saja. Tetapi apabila produk dodol mangga ini dikomersilkan dan
dikembangkan maka dapat menyerap tenaga kerja serat meningkatkan penghasilan warga. Buah
mangga mengandung komposisi kimia dan nilai makanan sehingga sangat berguna bagi tubuh
manusia . Hal ini buah mangga mengandung air, karbohidrat, bermacam-macam asam, protein,
lemak, mineral, zat warna, tanin, vitamin-vitamin dan zat yang mudah menguap sehingga
memberikan bau yang harum.
Tujuan dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah membantu
memenuhi masyarakat terhadap produk diversifikasi buah mangga, sebagai media latih dalam
berwirausaha di bidang pertanian, dan memperkenalkan kepada masyarakat mengenai potensi buah
mangga melalui produk diversivikasi, salah satunya dodol. Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian
Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2006 di Desa Sliyeg Kabupaten
Indramayu. Kegiatan ini meliputi tahapan persiapan, sosialisasi, serta monitoring. Hasil nyata yang
dapat dicapai dari PKM pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat lebih mengetahui mengenai
potensi buah mangga melalui produk diversifikasi, salah satunya dodol mangga serta pengembangan
dan penerapan teknologi dalam model usaha berbasisi masyarakat yakni skala rumah tangga.
Kata kunci : Pengembangan Industri, Dodol Mangga Indramayu, Makanan Bergizi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 923

PENGEMBANGAN KEGIATAN VOLI DI DUSUN KALICES


Abstrak

Tommy Kesuma Wahyu,Ferry Dwi S,Dewi Setyo Murti,Natalia Kurnia Ch.


Psikologi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Di Indonesia bola voli merupakan salah satu olah raga yang digemari oleh setiap lapisan
masyarakat, sehingga tidak mengherankan di setiap pelosok terdapat klub-klub bola voli. Pada saat
ini regenerasi di bidang ini sedang mengalami degradasi, sulit mencari pemain yang mempunyai
mental juara yang mampu berprestasi. Umumnya proses penyaringan hanya mengambil bibit-bibit
unggul dari kota dan belum merambah ke daerah, padahal potensi di daerah cukup memungkinkan
untuk digali. Dusun Kalices memiliki banyak kegiatan seni, olah raga, dan kepemudaan yang
tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Salah satu kegiatan kepemudaan yang cukup
berkembang adalah olah raga voli, tetapi kurang didukung dengan adanya sarana dan prasarana
yang memadai. Seperti tidak adanya lapangan voli yang memenuhi standar, padahal banyak terdapat
warga yang cukup berpotensi. PKM penabdian masyarakat yang berjudul Pengembangan Kegiatan
Voli di Dusun Kalices bertujuan agar potensi-potensi yang ada khususnya dibidang olahraga bola voli
di disun Kalices dapat ditingkatkan serta berprestasi ditingkat yang lebih tinggi.
Kata kunci : Kegiatan Voli, Dusun Kalices

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 924

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPBA MELALUI LAYANAN


LABORATORIUM BAGI SISWA SMA

Abstrak

Cahyo Puji Asmoro, Deni Karsa Sondana, Teten Sutendi


Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan MIPA,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Univ. Pendidikan Indonesia Bandung

Pada kurikulum fisika tahun 2004 materi IPBA dibagi menjadi dua bagian yaitu, (i)
pengetahuan kebumian dan (ii) pengetahuan keantariksaan. Proses pembelajaran IPBA disekolah
selama ini cenderung disampaikan dalam bentuk ceramah. Informasi yang disampaikan tidak
melibatkan partisipasi dan peran aktif siswa secara langsung. Akibatnya IPBA kehilangan warna
sainsnya dan pada gilirannya akan mengurangi minat siswa terhadap materi IPBA. Melalui kegiatan
PKM Pengabdian Pada Masyarakat yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran IPBA Melalui
Kegiatan Layanan Laboratorium Bagi Siswa SMA, Kami merancang suatu model pembelajaran IPBA
yang menekankan pada pembelajaran siswa aktif dengan dukungan fasilitas laboratorium dan alat
peraga yang lengkap. Maksud dari model pembelajaran ini ialah berupaya untuk meningkatkan minat
siswa terhadap materi IPBA dan memberikan salah satu alternatif pembelajaran IPBA di sekolah,
khususnya jenjang SMA. Tujuan lain yang ingin Kami capai adalah membina hubungan kerjasama
antara Jurusan Pendidikan Fisika dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran Fisika khususnya
materi IPBA dengan metode Hands on dan Mind on. Hasil pengabdian menunjukan bahwa
pembelajaran IPBA melalui kegiatan layanan laboratorium dapat meningkatkan minat siswa terhadap
materi IPBA. Hal ini ditunjukan dengan antusiasme dan keaktifan siswa selama mengikuti
pembelajaran. Dengan demikian model pembelajaran IPBA melalui kegiatan layanan laboratorium
dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPBA disekolah terutama jenjang SMA.
Kata kunci : pembelajaran IPBA, Layanan laboratorium, minat.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 925

PENGEMBANGAN PLASMANUTFAH HANJELI (COIX LACRYMA-JOBI L.)


SEBAGAI PANGAN POTENSIAL BERBASIS TEPUNG DI KAWASAN PUNELUT
KABUPATEN BANDUNG

Abstrak

Fiky Yulianto Wicaksono. Yustiana. Apit Supriatna


PS Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung
Budidaya Pertanian Univ. Padjadjaran Bandung

Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) merupakan tanaman serealia dari famili Gramineae yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan. Hanjeli yang memiliki kandungan protein, lemak,
dan vitamin B1 lebih tinggi dibandingkan tanaman serealia lainnya. Tujuan program ini adalah
membentuk kelompok-kelompok tani, petani mengetahui teknik budidaya hanjeli yang benar,
teknologi pengolahan hasil/pasca panen yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (dalam bentuk
tepung), serta tempat pemasaran produk. Pelaksanaan program dilaksanakan di desa Pager Wangi
kawasan Punclut, Kec. Lembang, Kab. Bandung. Waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 11 April
2006 sampai tanggal 13 Juni 2006. Penanaman serentak di lahan petani seluas 140 m2 sedangkan
demplot seluas 300 m2. Penyuluhan mengenai teknik budidaya serta pengolahan pasca panennya
dilakukan oleh dosen Jurusan Budidaya Pertanian Unpad. Industri tepung yang telah dihubungi
adalah Bogasari dan industri tepung Bapak Yayat di Pasar Cicadas. Industri makanan yang siap
bekerjasama adalah home industry milik Kang Dian, bernama Nagre yang telah mencoba membuat
roti, sugar dough dan kue brownies. Kini, Nagre dapat menampung sekitar 5 kg tepung hanjeli per
minggunya. Promosi Brownies Hanjeli dilakukan kepada pejabat Direktorat Serealia, Direktorat
Perbenihan, Balai Produksi dan Sertifikasi Benih (BPSB), Dinas Provinsi Jawa Barat, PT Bogasari dan
para. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Program kegiatan yang terpenting adalah
sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya hanjeli ini sehingga dapat menjamin kontinuitas
produk hanjeli. Hambatan terjadi karena tidak sesuainya waktu pencairan dana program dengan pola
tanam yang direncanakan sehingga menyebabkan pertanaman dimulai menjelang musim kemarau.
Kata kunci : pengembangan, hanjeli, tepung, Punclut

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 926

PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA SEBUBUS


KECAMATAN PALOH
Abstrak

Hamdi,Robi Sagara,Erik Darmansyah


Univ. Tanjungpura Pontianak

Program pembinaan dan pendampingan ini bertujuan untuk, Memberikan pembinaan dan
pelatihan dalam mengelola produk nelayan sebagai sumber usaha yang telah ditangani oleh kelompok
usaha yang ada dan dapat membantu kelompok usaha tersebut dalam memperluas jaringan usaha
dan pemasaran produk dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dengan mengadakan pertemuan bersama kelompok usaha untuk memberikan penjelasan dan
memotivasi guna meningkatkan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan
kemampuan sendiri. Pembinaan ini dilakukan secara intensif dan berkesinambungan sampai
masyarakat bisa mandiri. Pembinaan dilakukan guna meningkatkan saling percaya dan siap
bekerjasama dalam satu tim atau sesama anggota kelompok.
Masyarakat begitu berterima kasih dan merasa terbantu sekali atas kegiatan yang telah
dilakukan. Mereka berharap hal ini bisa ditindaklanjuti demi kemajuan daerah tersebut. Masyarakat
merasa mendapatkan ilmu dan pencerahan atas berbagai pertemuan yang telah dilakukan dengan
melibatkan berbagai orang, pihak luar dan internal masyarakat setempat, termasuk pemda Sambas.
Dengan melihat respon dan semangat dari masyarakat, maka tim PKMM merasa perlu untuk
menindaklanjuti kegiatan dimaksud.
Kata kunci : Masyarakat, Nelayan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 927

PENGEMBANGAN USAHA PEMBUATAN PAVING GUNA PENINGKATAN


SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS DUSUN SAMBI DAN BLIMBING
DESA KLARI

Abstrak

Anang Widodo, Hendro Pujoprasetyo,


Pudjo Handayani,Jhon Anderson Lumban Tobing
Teknik Sipil Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Tingginya tingkat pengangguran di Dusun Sambi dan Blimbing Desa Klari, khususnya di
kalangan anak muda menjadi perhatian yang serius. Selain karena kurangnya lahan pekerjaan, juga
dikarenakan minat kerja dari para remaja/ pemuda di Dusun Sambi dan Blimbing sangat rendah. Hal
ini dapat dilihat dari jumlah remaja yang menganggur dan kemapanan mereka untuk hanya tinggal di
rumah saja.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami tim PKMM berniat untuk menciptakan sebuah
lapangan pekerjaan yang baru yang nantinya mampu mengurangi tingginya tingkat pengangguran
dan juga menambah pendapatan di desa tersebut. Selain itu juga memberdayakan para pemuda
yang sampai saat ini masih menganggur.
Program yang kami usulkan adalah pembuatan paving secara manual, yaitu dengan
menggunakan tenaga manusia. Pemilihan ini berdasarkan kondisi jalan maupun perkampungan di
Desa Klari sebagian besar masih berupa tanah biasa. Selain itu juga, jika kita menggunakan paving
maka tidak mengganggu proses penyerapan air oleh tanah
Kata kunci : Pembuatan Paving, Peningkatan Sumber Daya Manusia

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 928

PENGGUNAAN KELEMBAGAAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN


BERBASIS MODEL CO-MANAGEMENT DI KECAMATAN PANIMBANG,
KABUPATEN PANDEGLANG
Abstrak

Kastana Sapanli, Aprianty, Gustav M. Irsyad, M. Firdaus, Bambang Budiansyah


Inst. Pertanian Bogor

Sumber daya hayati perikanan dan kelautan di Indonesia sudah mengalami kerusakan yang
sangat parah. Ekosistem terumbu karang yang merupakan ekosistem penting sebagai nursery
ground, spawning ground dan feeding ground hanya tinggal 6,48% kondisinya dalam keadaan baik.
Kerusakan ini disebabkan maraknya penangkapan ikan yang dilakukan nelayan yang menggunakan
alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bom dan racun potasium.Kondisi inilah yang
melatarbelakangi perlunya usaha pengelolaan sumber daya yang berbasis lingkungan dan mencapai
kelestarian. Semua stakeholders yang terkait baik pemerintah dan masyarakat harus melakukan kerja
sama (Co-Management) dalam melakukan usaha konservasi ini agar kegiatan konservasi terumbu
karang dapat berhasil dengan baik.Lembaga Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM)
adalah suatu lembaga yang dikelola oleh masyarakat sekitar dan didukung oleh pemerintah. Lembaga
inilah yang diharapkan mampu mengatasi kerusakan terumbu karang yang terjadi diperairan
Indonesia. Akan tetapi, lembaga DPL-BM di Desa Tanjung Jaya ini masih menghadapi banyak kendala
dalam melaksanakan tugasnya. Kurangnya keprofesionalisme dalam pengelolaan organisasi,
kurangnya insentif pengurus lembaga dan masih lemahnya landasan hukum adalah faktor utama
yang menyebabkan kinerja lembaga ini masih belum optimal. Melalui metode PRA (Participatory Rural
Appraisal) ditemukan permasalahan dan solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi lembaga
tersebut. Permasalahan kurangnya keprofesionalismean pengurus dapat diatasi dengan pelatihan
tentang manajemen organisasi dan pembimbingan tentang dasar-dasar kepemimpinan. Insentif bagi
pengelola dapat diatasi dengan bantuan dari pemerintah daerah berupa alat tangkap dan perahu
serta dana operasional bagi pengelola agar mereka memiliki sumber penghasilan dengan menangkap
ikan sekaligus melakukan pengawasan terhadap kawasan konservasi. Landasan hukum yang ada
berupa PERDES hanya berlaku bagi penduduk Desa Tanjung Jaya sedangkan nelayan dari desa lain
masih melakukan penangkapan di kawasan konservasi, sehingga aturan yang ada tidak bersifat
menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan suatu PERDA yang dikeluarkan oleh Pemprov. Naskah
akademik PERDA ini sedang disusun oleh tim pelaksana PKM yang akan serahkan ke Dinas Kelautan
dan Perikanan Banten dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA).
Kata kunci : Terumbu Karang, Co-Management, DPL-BM, PRA,RAPERDA.

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 929

PENGGUNAAN PUZZLE MATEMATIKA SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF


PENYAJI SOAL BERMUATAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR BAGI
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA
SEMARANG
Maya Harsasi dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 930

PENGUJIAN KUALITAS AIR TANAH NAGARI TANJUNG PATI KEC. HARAI


KAB. LIMA PULUH KOTA
Ikhsan Harahap dkk
Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 931

PENINGKATAN HASIL PERTANIAN MELALUI SARANA PERBAIKAN


SALURAN IRIGASI DENGAN SISTEM SENDERAN
Ronald Setio Hudaja dkk
Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 932

PENINGKATAN KEMAMPUAN APARATUR PEMERINTAHAN NAGARI DALAM


MEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK (PUBLIC POLICY) DI KABUPATEN PADANG
PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Abstrak

Azizul Mendra, Yulhendra, Erita Ilmi


Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Andalas, Padang
Univ. Andalas Padang

Dunia kampus tidak akan jauh dari kegiatan keilmiahan. Kegiatan-kegiatan itu senantiasa di
dukung oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta yang loyal terhadap pendidikan. Dasar
kegiatan keilmiahan itu didukung oleh Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dasar pelaksanaan kegiatan ini
juga salah satu dari bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi itu, yaitu pada poin Pengadian Masyarakat.
Kami pikir Memang sebuah kewajiban dan tanggung jawab moral bagi kami kepada lingkungan sosial
atas pengabdian ini. Kegiatan ini tentu saja telah mengalami pertimbangan yang matang dan dengan
luaran yang dihasilkan bukan mubazir untuk khalayak sasaran. Nagari Sikucur Kp. Dalam kami lihat
sangat tepat untuk kami jadikan lokasi pengabdian karena begitu kompleksnya permasalahan yang
ada. Mulai dari rendahnya etos kerja, sikap profesionalitas perangkat nagari, dan rendahnya tingkat
pendidikan politik masyarakatnya karena mengutamakan kesejahteraan hidup daripada berbuat yang
lainnya. Maka tugas kamilah sebagai insan intelektual dalam kegiatan ini untuk memberikana
Pencerdasan, pemahaman, dan pendidikan yang mampu mereka implementasikan dalam
kehidupan selanjutnya dengan mandiri. Dengan cara pentransferan materi menggunakan metode
dengan sistem Androgogi pembelajaran orang dewasa untuk harapan luaran yang lebih baik. Lalu,
apakah pemerintah tidak memeprhatikan mereka? Ya, pemerintah tetap memperhatikan mereka
tetapi pemerintah tidak mengerti kebutuhan mereka. Pemerintah hanya mampu menjalankan amanah
Undang-Undang sementara mereka tidak siap dalam melaksanakannnya. Sangat penting
memberdayakan kekayaan lokal. Sistem pemerintahan nagari adalah milik kebudayaan asli
masyarakat minagkabau (sumatera barat) yang egaliter. Sistem pemerintahan yang lebih baik telah
dijalankan jauh sebelum peradaban Pemerintah Republik Indoensia ada, atau bahkan jauh sebelum
kolonial Belanda datang ke Indoensia. Tapi, karena kelemahan sumber daya yang ada di Nagari
Sikucur Kp. Dalam maka sistem pemerintahan ini tidak efektif. Oleh karena itulah kegiatan ini kami
lakukan karena memang sangat dibutuhkan dalam konteks pemerintahan kekinian dan yang akan
datang. Semuanya ini semata-mata Untuk Kedjajan Bangsa.
Kata kunci : Peran strategis kebijakan publik dalam pemerintahan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 933

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENANGANI ANAK


BERKESULITAN BELAJAR DI SD SE KAB. SLEMAN YOGYAKARTA MELALUI
TRANINING BAGI GURU SD
Umu Afifah Isriyati dkk
Univ. Negeri Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 934

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA MONGGOT


KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN MELALUI USAHA
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS SECARA HOME INDUSTRI
EKA RASTIYANTO AMRULLAH,DWI HARYADI,HANNA NUSANTI,ANANSI DESIANANTI,NUR DIAN
AKROMA W
PKP Univ. Sebelas Maret Surakarta

Abstrak

Tujuan dari kegiatan program kreativitas mahasiswa ini adalah: (i) Meningkatkan
pemanfaatan jerami yang merupakan limbah pertanian (ii) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
petani di Desa Monggot, dengan sarana pemasaran Pupuk Kompos hasil dari home industri. Sejalan
dengan tujuan tersebut pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk penyuluhan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Sasaran dari penyuluhan ini adalah para petani
warga Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan
Maret 2006 hingga bulan Mei 2006. Pelaksanaan kegiatan ini di rumah Bapak Sucipto, Desa Monggot
Rt 05/Rw 04 Kecamatan Ge yer Kabupaten Grobogan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah
terlaksananya kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berupa penyampaian materi penyuluhan dan
demonstrasi cara pembuatan kompos, pemantauan saat perkembangan prosesing komposting jerami,
serta cara pengemasan dan penunjukan hasil pupuk yang sudah jadi yang disertai dengan membuka
forum tanya jawab dan evaluasi akhir kegiatan. Gambaran peningkatan nilai jerami adalah dari bahan
dasar jermai yang tidak berharga yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos dengan kemasan 4
kg dapat dijual dengan harga Rp 1.500,00 dengan harga jual pupuk yang murah disamping dapat
terjangkau oleh masyarakat juga dapat menambah penghasilan masyarakat yang dapat dijadikan
sebagai parameter untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk
Kata kunci : Home Industri, Pembuatan Pupuk Kompos, Kesejahteraan Masyarakat

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 935

PENINGKATAN NILAI EKONOMI PETERNAK MELALUI PENJUALAN SUSU


SEGAR PASTEURISASI SECARA ECERAN DI KOTA SEMARANG
Abstrak

Ready Vetrianto, Edi Prayitno, Raditya Jati Nugroho


Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Diponegoro Semarang

Susu adalah hasil pemerahan sapi/hewan menyusui lain yang dapat dimakan/dapat digunakan
sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak dikurangi/ditambah bahan lain. Susu
merupakan sumber protein hewani dengan kelengkapan kandungan gizi yang tinggi dan makanan
yang hampir sempurna serta menjadi makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir,
dimana susu menjadi sumber makanan pemberi kehidupan segera sesudah kelahiran. Kelemahan
susu yaitu menjadi media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikrobia dan susu sangat mudah rusak
terutama karena susu merupakan bahan biologik. Komponen terpenting susu yaitu protein dan lemak.
Standart kadar protein susu 3-5%, dan kadar lemak 3-8%. Metode penelitian yang digunakan adalah
dengan metode penelitian partisipatif (Participatory Action Research) dimana para wanita dan ibu
rumah tangga sebagai obyek sekaligus subjek kegiatan. Data yang diambil berasal dari data primer
dan sekunder sebagai pendukung.
Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Semarang merupakan salah satu daerah di
Jawa Tengah yang mempunyai banyak potensi baik dari segi sosial ekonomi, demografi maupun
geografi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa produk susu yang beredar di
pasaran sebagian besar berupa susu segar, sedangkan produk berupa susu pasteurisasi masih jarang
ditemukan. Optimalisasi potensi sektor peternakan yang tinggi di Gedawang memotivasi para
mahasiswa sebagai pengusul program dan petani peternak rakyat selaku subjek dan objek kegiatan
untuk memulai usaha pembuatan dan penjualan susu pasteurisasi serta mengembangkan usaha
tersebut sehingga meningkatkan added value susu sapi. Susu pasteurisasi mempunyai keistimewaan
yaitu memperpanjang daya simpan tanpa pemberian pengawet, cita rasa lebih menarik, membunuh
bakteri pathogen, mengurangi jumlah total bakteri, menginaktifkan fosfatase dan katalase. Adanya
produk susu pasteurisasi menambah added value susu sapi dan nilai jual dari susu pasteurisasi. Harga
susu segar Rp. 2000,-/liter, setelah mengalami proses pasteurisasi naik menjadi Rp. 6.000,-/liter.
Optimalisasi sumber daya manusia (SDM), ketersediaan sumber daya produksi, peluang pasar
dan potensi daerah Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Semarang menjadikan kegiatan pengabdian
masyarakat guna peningkatan nilai ekonomi peternak melalui usaha penjualan susu segar pasteurisasi
sangat potensial untuk dikembangkan.
Kata kunci : Susu Pasteurisasi, Petani Ternak, Kelurahan Gedawang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 936

PENINGKATAN PRODUCT APPEREANCE KUE SEMPRONG IBU NDARI DI


UNGARAN

Abstrak

Galuh Asri P, Donny AL, V.F. Kris David, Imelda VW, Nova Rosiana
Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang
Sosial Ekonomi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang

Kue Semprong merupakan makanan ringan yang biasa dijumpai dipasar-pasar tradisonal. Di
desa Dliwang kota Ungaran Kabupaten Semarang terdapat usaha kecil pembuatan Kue Semprong Bu
Ndari yang dirintis secara turun temurun oleh keluarga Ibu Ndari. Awalnya proses pemasaran hanya
dimulai dengan tetangga-tetangga terdekat saja dan berkembang hingga kewarung-warung dan
pasar-pasar di kota Ungaran. Proses pemasaran tersebut dilakukan dengan menggunakan sistem
kontan yaitu barang / kue semprong yang diterima oleh penjual dibayar secara langsung, sehingga
proses pemasaran terhambat karena banyak penjual makanan yang menginginkan sistem penjualan
Kue Semprong Bu Ndari dilakukan dengan sistem menitipkan. Sistem penitipan ini dilakukan dengan
cara pebayaran terakhir setelah Produk yang ada pada penjual telah habis terjual. Selain itu variasi
rasa yang kurang variatif dan bentuk kemasan yang tidak menarik menyebabkan pemasaran Kue
Semprong Bu Ndari kurang berhasil. Berkaitan dengan hal tersebut tim PKMM melakukan pemberian
motivasi agar Kue Semprong Bu Ndari mengalami peningkatan 1product appereance sehingga bisa
menarik pasaran yang lebih luas.
Kata kunci : Kue Semprong, Product Appereance

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 937

PENINGKATAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL BIJI KOPI ROBUSTA


DIPERKEBUNAN KOPI RAKYAT KECAMATAN SILO-JEMBER
Muhamad Supriadi dkk
Poltek Negeri Pertanian Jember

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 938

PENYARINGAN AIR MINUM SECARA SEDERHANA DI DESA YAMUA ARSO YI


Endah Nuraeni,. Nur Tanty Setiawaty,Sri Handayani
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya

Abstrak

Sumber air minum masyarakat pedesaan pada umumnya masih banyak yang tidak memenuhi
syarat standar. Pemerintah telah melakukan usaha untuk menangani masalah tersebut. Namun
karena beberapa faktor usaha tersebut masih menemui kendala. Penyaringan air minum secara
sederhana merupakan suatu metode atau teknologi tepat guna yang dalam aplikasinya tidak
menemui hambatan . Bahan yang digunakan sebagai filter dalam alat ini berupa pasir, krikil,
potongan arang dan ijuk. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah diadakan bimbingan dan pelatihan
pada masyarakat tentang penyaringan air minum secara sederhana.
Kata kunci : Penyaringan air, air Minum, Yamua Arso Yi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 939

PENYELESAIAN KONFLIK DENGAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN (UPAYA


PENYELESAIAN KONFLIK DI DESA KAYEN KECAMATAN KAYEN
KABUPATEN PATI JAWA TENGAH)
Rini Setia Ningsih dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 940

PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN


PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MENGENAI PENGARUH TEH TERHADAP
ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA MIRENG KLATEN
Abstrak

Prima Merdekawati ,Tri Wahyuni,Raatna Handayani


Keperawatan Univ. Muhammadiyah Surakarta

Tujuan dari penyuluhan dan pendidikan kesehatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman ibu hamil mengenai pengaruh teh terhadap anemia. Kegiatan ini
diharapkan dapat menurunkan dan mencegah angka kejadian anemia akibat mengkonsumsi teh
seusai makan dan meghentikan kebiasaan minum teh seusai makan dan menggantinya dengan air
putih atau air jeruk. Pelaksanaan program berupa penyampaian materi dengan menggunakan alat
bantu lihat (visual aid) berupa poster dan alat peraga. Sebelum penyampaian materi ibu diberi pretest
berupa pertanyaan terbuka untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu mengenai pengaruh teh
terhadap anemia dan konsep anemia secara sederhana dan juga pertanyaan berupa sikap dan
kebiasaan minum teh seusai makan. Pada akhir penyampaian dilakukan evaluasi hasil dengan metode
diskusi dan tanya jawab dan kembali memberikan postest untuk mengetahui apakah ibu sudah
memahami materi yang diberikan. Hasil akhir yang diperoleh adalah ibu hamil dapat menyebutkan
dengan benar konsep anemia dan pengaruh teh terhadap anemia apabila diminum seusai makan.dan
menyebutkan minuman penggant the yang sebaiknya diminum seusai makan. Dari evaluasi sikap
yang dilakukan secara individu dari rumah ke rumah juga menunjukkan adanya perubahan dan
terbentuknya perilaku baru peserta penyuluhaan yaitu mengganti minum teh seusai makan dengan
air putih.
Kata kunci : Energi biogas, Kotoran ternak, Drum bekas

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 941

PENYULUHAN DAN PRAKTEK HUGELKULTUR KEPADA PETANI DI DAERAH


PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA
Redha Arnita dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 942

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA TELEPON SELULER JENIS


ARRAY DUA ELEMENT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MIKROSTRIP
Abstrak

Azis Imam Saroni, Galih Prayogi, Ulfatunazaroh


Jurusan Telkomunikasi Univ. Widya Gama Malang

Dalam komunikasi selular sering ditemui daerah-daerah yang penerimaan sinyal dari BTS
terlalu kecil sehingga dapat mengganggu komunikasi. Hal ini bisa terjadi karena jarak pesawat
pelanggan yang terlalu jauh dari BTS sehingga sinyal yang diterima lemah bahkan tidak ada sama
sekali. Kajian dalam penelitian ini adalah merencanakan antena dengan teknologi mikrostrip yang
dapat digunakan untuk mengatasi adanya daerah-daerah dengan level sinyal kecil, dimana bentuk
antena yang dibuat adalah 2 elemen peradiasi.
Dalam perencanaan yang dilakukan frekuensi acuan yang digunakan adalah 920 MHz dengan
impedansi masukan 50 dan penguatan 5 dB. Bahan yang digunakan adalah Printed Circuit Board
(PCB) berbahan dielektrik epoxy fiberglass dengan konstanta dielektrik 4,8 dan dengan bahan strip
tembaga dilapisi perak dengan ketebalan 0,003 mm.
Setelah diuji antena yang dirancang mempunyai impedansi masukan pada frekuensi acuan adalah
54,62 dengan VSWR 1.092, penguatan terbesar yang diperoleh dibandingkan dipole 1/2 adalah 4,15
dBd. Adapun pola radiasi antena rancangan adalah directional, polarisasi antena adalah polarisasi
ellips dan bandwidthnya adalah 54 MHz yaitu dari frekuensi 894 MHz sampai dengan 948 MHz.
Sedangkan dalam pengujian di lapangan didapatkan antena dapat memberikan tambahan sinyal
dalam tampilan di pesawat telepon selular hingga 2 strip.
Kata kunci : Telepon Seluler, Array Dua Element ,Teknologi Mikrostrip

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 943

PERANCANGAN DAN SIMULASI SISTEM SIRKULASI UDARA BERSIH DI


PUSKESMAS UNTUK MEMINIMALISASI PENULARAN PENYAKIT MALALUI
UDARA

Abstrak

Cucu Marlia, Irmayanti, Tanti Resminawati, Riki Rinaldi Idham


Teknik Refrigerasi dan Tata Udara / Teknik Pendingin dan Tata Udara
Politeknik Negeri Bandung, Bandung
Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Poltek. Negeri Bandung

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pendukung pemerintah yang memerlukan


pengendalian kualitas udara. Kondisi dari sistem sirkulasi udara dalam suatu ruangan, khususnya
ruang tunggu dan ruang periksa Puskesmas memegang peranan sangat penting dalam proses
pemeriksaan. Untuk itu diperlukan suatu ruang yang memiliki sistem sirkulasi udara yang baik.
Penataan sistem sirkulasi udara sangat berperan penting untuk meminimalisasi penularan penyakit
melalui udara. Selain itu, pengaturan udara (pola dan kecepatan aliran), pergantian udara, serta
kehigienisan udara di dalam ruangan harus dapat terpenuhi khususnya untuk balai-balai pengobatan
seperti rumah sakit, puskesmas, dan tempat-tempat praktek dokter lainnya. Filter udara berfungsi
menyaring udara yang akan disirkulasikan terhadap ruangan. Pada perancangan ini digunakan dua
jenis filter yaitu pre filter yang diletakkan pada masukan udara luar yaitu inlet fan suplai dengan
efisiensi 30 % dan medium filter yang diletakkan pada masukan udara ruangan dengan efisiensi 85
%. Sedangkan untuk menarik udara dari luar ruangan digunakan fan supply jenis sentrifugal, dan
untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam ruangan digunakan fan exhaust jenis fan axial.
Konstruksi ceiling plenum air supply dirancang miring dan terdapat lubang-lubang agar aliran
udaranya laminar vertical ke bawah. Konstruksi lantai terbuat dari dua bahan yang berbeda yaitu plat
yang dilubangi dan keramik secara selang seling. Rongga atau saluran udara bawah tanah dibuat
dengan cara menggali bagian bawah lantai untuk mengalirkan udara kotor ke ducting exhaust.
Ducting exhaust dibuat berdiri melebihi tinggi bangunan karena dikhawatirkan udara dari dalam
ruangan mengandung banyak kuman penyakit. Mengingat kesehatan merupakan salah satu
kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat, perlu dicarikan solusi alternative untuk memecahkan
permasalahan tersebut, salah satunya dengan penataan sistem sirkulasi udaranya. Sistem ini
dilengkapi dengan fan supply sebagai inlet dan fan axial sebagai outlet, serta filter udara.
Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha untuk membuat simulator untuk memberikan gambaran
tentang cara kerja dari sistem sirkulasi udara khususnya pola aliran udara di dalam ruang tunggu
Puskesmas. Dalam simulator ini, ada beberapa komponen yang diganti dengan komponen lain yang
memiliki fungsi yang sama.
Kata kunci : puskesmas, penyakit menular, udara bersih, laminar vertical

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 944

PERBAIKAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN KEUANGAN UNIT USAHA


KERIPIK UBI EVIE
Abstrak

Riyandhi Praza,Arikona,Adiyat Rusdi


Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Andalas Padang

Program ini berjudul Perbaikan Manajemen Produksi dan keuangan unit usaha keripik ubi
Evie. Tujuannya untuk 1) Mengaplikasikan teknik pemanfaatn Ebi sebagai penambah citarasa keripik
ubi 2) Membina unit usaha dalam pebgelolaan keuangan. Kegunaan dari program ini adalah 1)
Diversifikasi citarasa produk keripik ubi 2) Input teknologi yaitu pembinaan pengelolaan keuangan
agar dicapai tujuan untuk meningkatkan pendapatan usaha kecil, sedangkan keluaran yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah 1) Usaha kecil mau memproduksi keripik ubi dengan citrasa ebi
dengan ketahanan yang lebih lama 2) pemilik usaha dapat menentukan harga jual produk yang
menguntungkan dan bersaing 3) Pemilik mampu melakukan pengelolaan keuangan usaha dengan
perhitungan ekonomis.
Metoda yang digunakan adalah dengan melakukan demo pembuatan keripik ubi rasa ebi dan
juga dengan melakukan pelatihan tentang bagaimana mengelola keuangan suatu usaha rumah
tangga kepada pemilik dan anggota. Program ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan sebuah
usaha runah tangga yang bernama usaha keripik ubi Evie yang berlokasi di Kelurahan Koto Luar
Kecamatan Pauh Kota Padang.
Program yang dilaksanakan oleh tim PKMM ini mempunyai hasil yakni terciptanya keripik ubi
rasa ebi sebagai diversifikasi dari produk yang telah ada kemudian pemilik mampu melakukan
pengelolaan keuangan dalam menjalankan usaha.
Masalah yang menjadi kenadala dalam kegiatan program ini adalah amasalah pemasaran sehingga
diperlukan juga waktu untuk melakukan promosi agar produk yang baru dibuat/ dihasilkan adapat
diketahui oleh khalayak ramai
Kata kunci : Manajemen, produksi, keuangan, unit usaha

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 945

PERILAKU SEKS DINI PADA ANAK JALANAN : STUDI KASUS DEPOK


Abstrak

R. de Archellie, Ahmad Fais Akbar, Andi Ruli L.B, Donny Hermaswangi


Univ. Indonesia

Perilaku Seks Dini pada Anak Jalanan: Studi Kasus Depok. Kemiskinan telah menjadi
penyebab utama muncul dan semakin meningkatnya jumlah anak jalanan. Pergaulan di jalanan yang
kurang kontrol sosial membuat anak jalanan bebas melakukan apa saja selain mencari uang untuk
makan sehari-hari. Perilaku seksual bebas menjadi salah satu permasalahan tersendiri meskipun
sering kali mereka menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum preman.
Perilaku seks dini pada anak jalanan, khususnya di kota Depok, tidak disertai pengetahuan
akan dampak yang akan timbul di kemudian hari. Mereka melakukan hubungan seksual hanya karena
penasaran setelah diceritakan oleh teman yang telah dulu melakukannya, atau karena pengaruh
media. Untuk itu,demi mencegah dampak buruk perilaku seksual dini pada anak jalanan Depok, perlu
adanya semacam pendidikan seks untuk anak jalanan. Pendidikan seksual untuk anak jalanan
bukanlah usaha untuk melegalkan kegiatan seksual pada kalangan anak jalanan. Arahan untuk
mencari keiatan yang produktif tetap dikedepankan. Pendidikan seks hanyanya sebagai pengetahuan
dasar yang harus dimiliki anak jalanan untuk membentengi diri mereka dari pengaruh buruk kegiatan
seksual yang bebas. Pendidikan Seks untuk Anak Jalanan!
Kata kunci : Perilaku Seks Dini, anak Jalanan, Pendidikan Seks

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 946

PERINTISAN DAN PENGEMBANGAN SANGGAR BELAJAR BAGI ANAK-ANAK


SEKOLAH DASAR DI DESA TERTINGGAL DESA BANYUANYAR KABUPATEN
BOYOLALI

Abstrak

Luhung Achmad P, M. Maksum, Monika Ari Susanti, Nur Laili, Wahyuningsih


PS Sosiologi, Faultas ISIPOL, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Univ. Sebelas Maret Surakarta

Luhung Achmad Perguna, Muhammad Maksum, Monika Ari Susanti, Nur Laili, Wahyuningsih,
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Perintisan dan Pengembangan Sanggar
Belajar bagi Anak-Anak Sekolah Dasar di Daerah Tertinggal Desa Banyuanyar Kabupaten Boyolali,
Laporan Akhir Hasil, Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juni, 2006. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat yang bergerak
dibidang pendidikan ini dilaksanakan di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
Wujud kegiatan ini adalah terbentuknya sanggar belajar sebagai media untuk membantu proses
belajar anak usia Sekolah Dasar. Keberadaan sanggar ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi
belajar anak dan sebagai media penyadaran bahwa pendidikan bukan sematamata tanggungjawab
dari sekolah. Akan tetapi pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Latar belakang
pemilihan lokasi adalah kondisi masyarakat desa Banyuanyar yang penduduknya sebagian besar
bekerja di sektor agraris dan menggantungkan kehidupannya pada alam lebih berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan ekonomi di banding bidang pendidikan. Akibatnya fungsi pendidikan dalam
keluarga terabaikan sehingga dapat merusak motivasi dan semangat belajar anak. Lemahnya kontrol
lembaga keluarga menjadikan anak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang dapat merusak
kepribadian anak. Pendekatan yang digunakan meliputi pendekatan kewilayahan, dan pendekatan
partisipatoris. Metode yang digunakan meliputi metode kaderisasi dan metode pendampingan.
Sementara untuk model belajar yang digunakan mengunakan model tutorial dimana salah satu dari
kader berperan sebagai tutor dan metode pendampingan dimana anak didik dibagi dalam beberapa
kelompok dan dalam kelompok tersebut terdapat pendamping. Dalam pelaksanaan kegiatan terbagi
menjadi empat tahapan. Pertama perencanaan, tahap ini meliputi persiapan fasilitator yang terdiri
dari persiapan sosialisasi, persiapan training for trainer, penyusunan materi ajar dan model
pembelajaran. Kedua tahap pelaksanaan, meliputi pengurusan ijin, sosialisasi, rekruitmen kader,
Training For Trainer, Launching kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. ketiga tahap evaluasi dan
monitoring dan terakhir tahap pemeliharaan dan tindak lanjut. Pada tahap terakhir ini fasilitator
membantu membentuk kepengurusan sanggar dan selanjutnya sanggar diserahkan kepada Desa
Banyuanyar untuk dikelola oleh desa Banyuanyar melalui kader yang terbentuk. Adapun hasil dari
program ini adalah meningkatnya semangat dan motivasi anak didik untuk belajar. Adanya
peningkatan perkembangan psikologis anak didik sanggar dan tumbuhnya kesadaran akan tanggung
jawab masyarakat terhadap pendidikan. Pendidikan Tanggung Jawab Seluruh Masyarakat
Kata kunci : Pengembangan, sanggar belajar, anak-anak, desa

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 947

PERMODELAN "RUMAH SERENTAK" BAGI MASYARAKAT GOLONGAN


EKONOMI LEMAH (STUDI KASUS KAMPUNG BALONG, SUDIROPRAJAN,
SURAKARTA)
Sri Purwanti dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 948

PERSONALITY TRAINING SEBAGAI UPAYA MEMBANGKITKAN POLA PIKIR


DEWASA SANTRI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (TPA) AHMAD YANI
MALANG
Abstrak

Baihaqi ,Abas Hidayat ,Afif Hendro Wijatmoko


Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Univ. Brawijaya Malang

Manusia memiliki dua macam kedewasaan yaitu kedewasaan biologis dan kedewasaan ilmu
atau mental (rohani). Kedewasaan biologis merupakan kedewasaan yang berhubungan dengan fisik
atau morfologi manusia sehingga dapat kita rasakan dengan panca indra kita. Perubahan kedewasaan
biologis hanya berpengaruh pada perubahan morfologi tubuh baik tubuh bagian luar (seperti kulit dan
rambut) maupun bagian dalam seperti otak dan organ saraf. Sedangkan kedewasaan mental
berhubungan dengan tingkat kematangan berfikir manusia. Kedewasaan ini tidak dapat dibuktikan
dengan kondisi fisik namun dibuktikan dari cara berfikirnya yang terintepretasi dari ucapan dan
perbuatannya.
Secara umum, kedewasaan biologis dan kedewasaan rohani berjalan secara linear, artinya
semakin bertambah umurnya maka pola berfikirnya makin tinggi. Kedewasaan keilmuan cenderung
lebih banyak dikuasai oleh para orang tua (dewasa). Namun pada faktanya, kedua jenis kedewasaan
tersebut tidak selalu berjalan seiring, seirama dan tegak lurus. Banyak kasus yang memperlihatkan
orang yang telah mencapai usia dewasa maupun tua, namun daya fikirnya masih seperti anak-anak
dan tidak sedikit pula kasus yang memperlihatkan orang yang masih usia anak-anak namun daya fikir
dan produktivitasnya melebihi orang dewasa. Dalam hidup manusia, kedewasaan biologis atau
banyaknya usia bukanlah yang terpenting, melainkan seberapa tinggi keilmuan atau kerohanian yang
kita miliki.
Kedewasaan yang ada pada diri anak masih bersifat sederhana, namun jika digali melalui
suatu pelatihan, kedewasaan santri akan mengalami percepatan yang cukup signifikan. Salah satu
upaya untuk menggali kedewasaan anak adalah melalui Personality Training yang merupakan sebuah
program pelatihan kepribadian yang bersifat positif bagi anak usia dini untuk membangkitkan pola
pikir dewasa dengan rasa tanggung jawab dalam diri pribadi. Sedangkan kepribadian adalah kondisi
dinamis yang merupakan keterpaduan antara pola pikir, pola hidup dan pola tindak individu.
Salah satu penerapan konsep Personality Training dilakukan pada santri TPA Ahmad Yani
Malang. Melalui pelatihan ini, diharapkan pada diri santri akan muncul rasa tanggung jawab pada
agama, diri pribadi, teman, guru/ ustadz dan orang tua, mampu membedakan benar dan salah.
Mampu menganalisa setiap permasalahan dari sudut pandang kebenaran agama dan nilai-nilai
kemanusiaan, tumbuhnya rasa empati dan sikap peduli pada problematika masyarakat yang terjadi di
sekitarnya, tumbuhnya keberanian untuk menghadapi setiap masalah yang dihadapinya dengan
mengandalkan potensi yang ada pada dirinya dan berserah diri kepada Allah, baik dalam keadaan
sendirin maupun ketika berkelompok dan mampu mengendalikan diri dari berbuat yang merugikan
orang lain dan mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Kata kunci : Personality Training, Pola Pikir Dewasa, Santri Taman Pendidikan Al-quran

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 949

PILOT PROJECT PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM


PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN CARA PEMILAHAN DI
KOTA PADANG

Abstrak

David Darwin, Syafrinaldi, Aci Lesta Triadi Munir, Ferdian Nada Putra
Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas, Padang
Univ. Andalas Padang

Peningkatan mutu kebersihan dilakukan pemerintah kota Padang untuk menjadikan kota
Padang mejadi salah satu kota terbersih di kawasan ASEAN. Langkah ini berkaitan dengan usaha
peningkatan kesadaran masyarakat kota Padang dalam mengelola sampah. Pengelolaan sampah
dapat dilakukan dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya ditingkat rumah tangga. Telah
dilakukan kegiatan Pilot Project Peningkatan Kesadaran Masyarakat kota Padang dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dengan Cara Pemilahan. Kegiatan dilakukan di komplek Pelangi Indah RT
01/RW XIII Kel. Korang Gadang Kec Kuranji Padang. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan
penyuluhan pada warga setempat mengenai arti penting pemilahan sampah. Kemudian dilanjtukan
dengan menerapkan metoda pemilahan sampah di komplek tersebut selama satu bulan. Kegiatan ini
ditunjang dengan penyediaan fasilitas berupa empat buah kantong sampah per rumah, buku wacana,
panduan pemilahan sampah, poster serta pelayanan pengambilan sampah dua kali seminggu. Dari
kegiatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang cukup baik, dimana tingkat kecenderungan warga
dalam memilah sampah mencapai 83,1 %. Nilai ini diperoleh dari persentase jumlah warga yang
melakukan pemilahan sampah.
Kata kunci : Warga kota Padang, Sampah rumah tangga, Pemilahan Sampah

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 950

PLANNING FOR DAMAGE AND DISASTER SYSTEM BERBASIS COMMUNITY


DEVELOPMENT DALAM BENTUK CD PANDUAN INTERAKTIF
Yuyun Elita dkk
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 951

POSYANDU REMAJA SEBAGAI UPAYA PENIGKATAN KESEHATAN REMAJA


DI KELURAHAN NGIJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG
Murtina Sri Priharti dkk
Univ. Negeri Semarang

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 952

PROGRAM PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG


PELESTARIAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT DI PESISIR PANTAI
LASAMA KEC. TIWORO KEPULAUAN KAB. MUNA PROPINSI SILAEWSI
TENGGARA

Abstrak

Ashri Salam, Ld. Murfain, Ld. Ali Rahmat


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Haluoleo,Kendari
PERIKANAN Univ. Haluoleo Kendari

Mangrove adalah salah satu organisme yang hidup pada daerah pantai (pesisir) dengan jenis
sampai 12 jenis. Habitat Mangrove sebahagian besar adalah daerah berlumpur, berpasir dan
bebatuan. Fungsi mangrove merupakan penyanggah bagi ekosisitem lain, tempat memijah organisme
perairan dan mencegah terjadinya abrasi pantai yang diakibatkan terkikisnya sedimen-sedimen pada
daratan. Terjadinya pendangkalan pantai adalah salah satu bentuk apabila mangrove tidaka ada.
Pasang tertinggi sering terjadi dan mengakibatkan pemukiman sekitar pantai tenggelam diakibatkan
oleh punahnya ekosisitem Mangrove. Beberapa hal tersebut diatas mayoritas diakibatkan oleh ulah
manusia dalam memanfaatkan mangrove tanpa melestariakannya. Dalam program kami ada
beberapa tahapan dalam melihat ulah manusia yaitu melakukan Identifikasi Mangrove, Penyuluhan,
Penanaman dan Pemeliharaan.
Kata kunci : Mangrove, Masyarakat, Pesisir Pantai Sambuli

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 953

PROSPEK SELAI MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA) SEBAGAI PRODUK


OLAHAN BERKHASIAT OBAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN
PENDAPATAN MASYARAKAT PEDESAAN DI LANG SELATAN
Abstrak

Dwi Farida Ari Kurniawati dkk


Univ. Muhammadiyah Malang

Masyarakat pedesaan di daerah Tlekung, Kecamatan Junrejo pada umumnya mengandalkan


sumber pendapatan keluarga dari bertani atau buruh tani. Desa Tlekung memiliki potensi sumber
daya alam (SDA) berupa buah mengkudu yang terdapat hampir di sebagian besar pekarangan rumah
penduduk, kebun dan juga pinggir jalan. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) mempunyai nilai
ekonomis yang sangat tinggi dan juga mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun karena
buah mengkudu mempunyai sifat yang cepat busuk sehingga harus segera dikonsumsi atau diolah
menjadi sebuah produk agar dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama sehingga memungkinkan
masyarakat untuk tetap dapat mengkonsumsi hasil olahan buah mengkudu dalam bentuk yang
beraneka ragam misalnya produk berupa sari buah, kapsul, bubuk mengkudu instan dan dodol
mengkudu. Sedangkan produk dalam bentuk selai mengkudu belum ditemukan dipasaran, oleh
karena itu diperlukan kajian dalam pembuatan selai mengkudu lebih lanjut.
Pelaksanaan PKMM dilakukan pada bulan Maret hingga Agustus tahun 2006 bertempat di Desa
Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur.
Sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan uji validitas di laboratorium kimia UMM
untuk menentukan formula selai mengkudu yang berkualitas. Pelatihan pembuatan selai mengkudu
disambut positif oleh masyarakat desa Tlekung, hal ini ditunjukkan dengan antusiasme masyarakat
menjadikan selai mengkudu sebagai produk unggulan desa tersebut. Untuk menindaklanjuti hasil
pelatihan dilakukan pendampingan masyarakat dalam pembuatan selai mengkudu serta pelatihan
pengemasan selai mengkudu.
Setelah dilakukan program PKMM ini, diharapkan masyarakat dapat menjadikan selai mengkudu
sebagai komoditas ekonomi masyarakat desa Tlekung serta sebagai upaya menggali potensi sumber
daya alam sekitar untuk dapat dijadikan sebagai produk unggolan Desa Tlekung Kota Batu.
Kata kunci : selai mengkudu, prospek selai mengkudu, nilai ekonomis mengkudu

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 954

PROSPEK USAHA DAN STRATEGI PROMOTIONAL MIX USAHA EMPING


MLINJO DI DESA SODITAN KARTASURA
Siti Hatmini dkk
Univ. Muhammadiyah Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 955

PROYEK PENINGKATAN IQ, EQ DAN SQ PADA ANAK-ANAK KELUARGA


KURANG MAMPU DI KABUPATEN JEMBER (STUDI KASUS PROGRAM
CHILDREN DAY CARE (CDC) DUSUN KARANG TENGAH DESA SUMBERSARI)
Abstrak

SISWANTO,GAYUH SETIASMOKO ,NUNIK NURYANASARI,NOVITA ARMI PERTIWI


Ilmu Ekonomi Univ. Jember

Pendidikan memiliki nilai strategis untuk memecahkan masalah di negeri ini. Kalau dirunut
kebelakang, masalah rendahnya moral, akhlak, perilaku, dan etos kerja masyarakat, tak lain dan tak
bukan karena mutu pendidikan yang memang rendah. Sehingga dibutuhkan pendidikan yang bisa
mengarahkan siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang seimbang dan terpadu. Pada
kenyataannya tidak semua daerah mampu menangani konsep ini dengan baik dan bijak, karena
disatu sisi peningkatan kualitas memang dapat tercapai akan tetapi disisi yang lain ada sebagian
masyarakat yang belum mampu beradaptasi dikarenakan biaya untuk itu masih belum terjangkau.
Proyek pendampingan belajar bagi anak-anak kurang mampu di Dusun Karangtengah Desa
Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, sebuah proyek yang kami coba untuk
membantu menyelesaikan permasalahan diatas. Proyek ini tujuannya untuk meningkatkan
Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ). Adik asuh yang berhasil
dijaring melalui proyek ini berjumlah 73 orang berusia antara 3 tahun sampai 13 tahun dengan
tingkat pendidikan mulai pra sekolah sampai kelas VI SD. Metode pelaksanaan dalam program ini
akan mengacu pada langkah-langkah dalam Model IDI (Instructional Development Institute). Dalam
proses penyampaian materi, tim tentor berusaha menggunakan metode yang menumbuhkan
semangat belajar mandiri pada adik asuh. Terkait dengan itu maka metode pembelajaran yang
diterapkan adalah Kerangka Pengajaran Quantum Teaching yang terangkum dalam akronim TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Dengan model IDI dan metode
TANDUR, berhasil membuat program CDC berlangsung lebih sempurna, diiringi dengan antusiasme
belajar yang terpelihara pada adik asuh dan konformitas tujuan serta kerjasama yang baik oleh orang
tua adik asuh dan masyarakat Dusun Karangtengah secara keseluruhan.
Kata kunci : Peningkatan IQ, EQ, SQ

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 956

RANCANG BANGUN ALAT MIXER ROTI BANDUNG DENGAN VARIASI


PERCEPATAN

Abstrak

Nurul Ichwanudin, M. Arifin, Wardoyo


Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Surakarta, Surakarta
Poltek Surakarta

Salah satu macam/jenis yang mudah dijumpai pada para pedagang kaki lima di pinggir jalan
adalah keberadaan penjual roti bakar. Pada kenyataannya jenis roti bakar ini ada dua yaitu dengan
mengusung merk roti bandung dan non roti bandung. Hal yang membedakan antara roti bandung
dengan yang bukan roti bandung adalah lebih dititik beratkan pada bentuk bahan dasarnya yaitu
bentuk roti dan rasa khas rotinya.
Didasarkan pada kondisi dilapangan/UKM dan perihal yang disampaikan bapak Rohmad, yaitu
keinginan untuk menaikan kapasitas produksi dan kualitas hasil akhir dimana kunci keberhasilan
kualitas produk yang baik ditentukan oleh kaulitas pencampuran maka tim PKMM dapat menggaris
bawahi bahwa permasalahan utama adalah pada proses produksi yaitu: pada item proses
pencampuran (mixer).
Kesimpulan dari hasil pelaksanaan program PKMM yaitu pembuatan alat mixer dengan variasi
percepatan adalah terjalinnya hubungan yang baik antara pihak UKM dengan POLSA, dan
dimungkinkan untuk keberlanjutan kegiatan yang lain. Dari sisi alat hasil rancang bangun tim
tanggapan dari pihak UKM sangat baik sekali, hal ini dibuktikan dengan pengoptimalan pemakaian
alat. Pihak UKM juga sangat merespon dengan kritikan, masukan terhadap alat hasil rancang bangun
tim.
Kata kunci : mixer, proses produksi, roti bandung

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 957

RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU SEMI OTOMATIS UNTUK


INDUSTRI MANFAKTUR PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA DI KLATEN
Kus Raharjo dkk
Univ. Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 958

REVERSE GEAR YANG DIGUNAKAN UNTUK BAJAJ YANG TELAH DIGANTI


DENGAN MESIN MOTOR 4 TAK
Abstrak

Fahad Mumtaz, Gusti Anggara, Dimas Ariestyanto,


Teknik Mesin Univ. Indonesia

Desain reverse gear adalah mekanisme jalan mundur dengan menggunakan gear pembalik
pada gear box kendaraan mini beroda 4 (selain mobil) yang menggunakan mesin motor yang
terdapat di Departemen Teknik Mesin. Mekanisme jalan mundur ini didasarkan pada peningkatan
kemudahan dan kenyamanan bagi pengendara dalam berkendaraan, serta suatu hal yang inovatif
untuk kendaraan mini dengan mesin motor ini. Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi
(PKMT) yang mengambil tema tentang Reverse Gear ini Mendesain dan mewujudkan suatu sistem
transmisi (gear box) yang dapat digunakan untuk pilihan gerakan maju atau mundur. Melengkapi
kendaraan roda tiga atau empat yang belum memiliki mekanisme gerak mundur pada sistem
transmisi.Untuk permasalahan perakitan dan fabrikasi alat permasalahan hanya ada pada modifikasi
desain awal akibat ketersediaan komponen pada pasar komponen desain reverse gear. Jadi dimensi
desain dan bentuk dapat berubah-ubah sesuai ketersediaan komponen akan tetapi tetap pada konsep
desain reverse gear.
Kata kunci : Reverse Gear

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 959

SOSIALISAI DAN PELATIHAN PEMBUATAN KHITOSAN LIMBAH CANGKANG


UDAN DAN APLIKASINYA SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN DALAM
PEMBUATAN IKAN ASIN PADA NELAYAN MUARA ANGKE JAKARTA
Abstrak

Rijal Nasirul Hudaya, Sereli Pia, Ika Pranata Wahyu D, Ferry Harvey Devis
Teknologi Hasil Perikanan Inst. Pertanian Bogor

Ikan asin merupakan salah satu hasil pengolahan Sub Dinas PHPT (Pengolahan Hasil
Perikanan Tradisional) Muara Angke, Jakarta Utara sebagai tempat pengolahan ikan asin terbesar di
Asia Tenggara. Namun pada saat ini, para pengolah ikan asin di Sub Dinas PHPT Muara Angke
banyak yang menggunakan larutan formalin sebagai bahan tambahan dalam proses pengawetan. Hal
ini dikarenakan menggunakan formalin lebih mudah dan menguntungkan. Permasalahan ini
mendorong petugas Sub Dinas PHPT untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat nelayan
Muara Angke tentang bahaya penyalahgunaan formalin. Para nelayan cukup memahami penjelasan
petugas Sub Dinas PHPT Muara Angke yang dibuktikan dengan adanya permintaan dari pihak nelayan
untuk dicarikan alternatif pengawet lain yang lebih aman. Salah satu alternatifnya adalah khitosan.
Pemanfaatan khitosan telah diterapkan di berbagai bidang, antara lain sebagai bahan pelapis dan anti
kapang.
Permasalahan tersebut mendorong diadakannya suatu program yaitu sosialisasi tentang
bahaya penyalahgunaan formalin dan manfaat khitosan beserta cara pembuatannya. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan sosialisasi berupa penyebaran pamflet, pembagian kaos yang bertuliskan
khitosan, stadium general tentang bahaya penyalahgunaan formalin, dan cara pembuatan khitosan
beserta aplikasinya sebagai pengawet dalam pembuatan ikan asin. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat nelayan Muara Angke tentang bahaya penyalahgunaan formalin,
memberikan ketrampilan kepada masyarakat berupa pelatihan cara pembuatan khitosan dan
aplikasinya sebagai pengawet dalam pembuatan ikan asin, mengolah limbah cangkang udang agar
lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi, serta sebagai pendukung kebijakan pemerintah
tentang bahaya penyalahgunaan formalin.
Kata kunci : Sosialisasi, Khitosan, Limbah, Cangkang Udang,Ikan Asin, Nelayan,Jakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 960

SOSIALISASI DAN PRAKTEK PERTANIAN ORGANIK DI DESA CIMANGGU I,


KECAMTAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR
Abstrak

Sri Ekawati, Boy Hanafi, Yayan Cahyanto, Nelly Sapta Yanti, Awaludin Mukhlis
Proteksi Tanaman Inst. Pertanian Bogor

Sistem pertanian konvensional ternyata banyak menimbulkan berbagai dampak negatif.


Belajar dari pengalaman, baik ilmiah maupun secara indigenous, sistem pertanian oganik diharapkan
dapat menjadi solusi permasalahan-permasalahan yang ada. Penerapan pertanian organik dapat
memberikan keuntungan bagi keseimbangan lingkungan tanah, penekanan biaya operasional
lapangan, dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Lebih dari 70% penduduk desa Cimanggu I bekerja di sektor pertanian. Lahan pertanian di
desa Cimanggu I berupa sawah tadah hujan dan sawah perairan setengah teknis. Di desa tersebut,
terdapat dua kelompok petani, yaitu kelompok tani Sugimukti dan Sugimakmur. Anggota kelompok
tani tersebut terbilang cukup maju dan mempunyai pengalaman serta pengetahuan yang baik dalam
bidang budidaya.pertanian. Untuk itulah, program kreatifitas mahasiswa ini diusulkan. Metode kerja
yang dilakukan meliputi: pengelolaan demplot pertanian organik, penyuluhan pertanian organik,
pendirian klinik pertanian, dan penerbitan booklet pertanian. Demplot pertanian organik dilaksanakan
pada musim tanam dari bulan Februari hingga Juni 2006. Praktik di demplot tersebut sekaligus
mensosialisasikan pemilihan bibit lokal yang bermutu, pemakaian pestisida nabati dengan
memanfaatkan bahan nabati lokal, aplikasi pupuk bokashi, dan praktik pengendalian hama terpadu.
Kata kunci : pertanian organik, pestisida nabati, bokashi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 961

SOSIALISASI LIMBAH KOTORAN TERNAK SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI


PENGGANTI ENERGI GAS (ELPIJI)
Abstrak

AGUS JOKO RIYANTO,1.BTIDAUL KHOIRIYAH,ANITA WURININGRUM


Teknik Industri Univ. Muhammadiyah Surakarta

Energi sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari. Dengan semakin menipisnya persediaan sumber energi maka diciptakan energi alternatif
berupa biogas. Bahan baku yang digunakan untuk membuat biogas adalah kotoran ternak. Setelah
diproses unuk diambil biogasnya kotoran ternak dapat langsung digunakan untuk sebagai pupuk
tanpa proses pemasakan lagi. Alat dan bahan yang yang dibutuhkan untuk membuat unit alat biogas
adalah drum bekas tampungan minyak. Karena selain harganya yang relatif murah, drum bekas juga
sangat mudah didapat. Alat pembuat biogas ini disosialisasikan kepada masyarakat desa Kemasan
Kelurahan Ngadirejo Kabupaten Sukoharjo. Sehingga mereka dapat memanfaatkan dan membuat alat
ini.
Kata kunci : Limbah Kotoran Ternak, Energi Pengganti, Energi Gas (Elpiji)

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 962

SOSIALISASI PENYELESAIAN SENGKETA KEPERDATAAN MELALUI JALUR


NON LITIGASI SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF DI KOTA PARE-PARE

Abstrak

Rahmatullah, Holid Alamsyah, Muh. Sabil Bakti, Amaliyah, Muh.Syukri Hasyim


PS Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Hasanudin, Makassar
Ilmu Hukum Univ. Hasanuddin Makassar

Sosialisasi penyelesaian sengketa keperdataan melalui jalur Non Litigasi sangat penting
dilakukan dalam upaya mencari solusi atas berbagai permasalahan hukum demi penegakan hukum
yang efisien dan efektif di Indonesia. Arti penting sosialisasi penyelesaian sengketa keperdataan
melalui jalur non litigasi dititik beratkan pada pemikiran upaya memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa masih ada alternatif penyelesaian sengketa keperdataan yang lain selain melalui
jalur pengadilan. Kota Pare-Pare sebagai kota Niaga memiliki mobilitas yang tinggi khususnya bidang
bisnis dan perdagangan .hal ini dibuktukan dari pendapatan asli daerah (PAD) kota pare-pare yang
berasal dari perniagaan dan jasa. Disatu sisi memberikan dampak posisitf bagi perkembangan daerah
namun disisi lain menimbulkan kekhawatiran terjadinya konflik / pertentangan ataupun sengketa
dibidang keperdataan sebagai akibat dari dampak hubungan bisnis yang tidak sehat. Atas
pertimbangan tersebut, maka sosialisasi penyelesaian sengketa keperdataan melalui jalur Non Litigasi
sebagai solusi alternatif dirasa perlu dilakukan yang bertujuan memberikan informasi kepada
masyarakat tentang adanya jalur penyelesaian sengketa Non Litigasi. Pada akhirnya diharapakan
dapat memberikan solusi atas keluhan masyarakat yang menginginkan proses penyelesaian sengketa
dengan murah, cepat, kedua belah pihak tidak saling bermusuhan dan menempatkan kedua belah
pihak sebagai pemenang yang selama ini tidak didapatkan pada proses penyelesaian sengketa
keperdataan melalui jalur Litigasi.
Kata kunci : Penyelesaian Sengketa Perdata Jalur Non Litigasi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 963

SOSIALISASI TEKNOLOGI PEMBUATAN TORTILLA CHIPS DI SENTRA


PENGHASIL JAGUNG KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL
PROPINSI DIY
Indah Puspita Sari,Suprobowatie,Dyah Ayu Pramesthi,Ardhea Mustika Sari,Fattiyah Rahmawati
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Abstrak

Jagung merupakan hasil panen lokal yang cukup banyak dihasilkan di daerah Yogyakarta
terutama Bantul. Selama ini biasanya di daerah sentra penghasil jagung, jagung tersebut hanya dijual
dalam bentuk mentahnya atau dalam bentuk jagung pipilan yang harga jualnya rendah. Melihat
permasalahan tersebut, maka direncanakan adanya pengadaan pelatihan diversifikasi produk jagung
sehingga dapat meningkatkan nilai jual jagung tersebut. Diversifikasi produk tersebut berupa
pelatihan pembuatan Tortilla chips, dimana proses pembuatannya cukup mudah, produknya memiliki
rasa yang enak serta umur simpannya cukup lama. Pelaksanaan pelatihan ini direncanakan dilakukan
pada salah satu daerah sentra penghasil jagung di bantul yaitu tepatnya di Desa Triwidadi,
Kecamatan Pajangan, Bantul. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, pemanfaatan jagung di
daerah tersebut menjadi lebih optimal, masyarakat menjadi mengenal tortilla chips dan dapat
memproduksinya. Harga jualnya yang lebih tinggi selanjutnya akan dapat membantu menambah
pemasukan penduduk. Rangkaian program pelatihan ini diawali dengan tahap persiapan berupa
orientasi pembuatan tortilla chips antar tim pelaksana pelatihan, koordinasi awal dengan perangkat
desa dan kecamatan setempat, survey waktu dan tempat pelaksanaan, persiapan alat dan bahan
pelatihan, publikasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat, pendataan nama dan jumlah
peserta penyuluhan, serta pemesanan modul dan pelatihan kit. Setelah semua persiapannya selesai,
selanjutnya dilakukan pelaksanaan pelatihan pembuatan tortilla chips tersebut. Setelah pelatihan
berakhir, dilakukan pemantauan program oleh tim pelaksana pelatihan untuk melihat tingkat
kefektifan dari pelatihan tersebut. Tapi berhubung karena adanya gempa yang melanda kota
Yogyakarta pada bulan Mei 2006, maka terjadi perubahan pada tahap persiapan dan pelaksanaan
program pelatihannya. Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Bantul tersebut ternyata termasuk
dalam satu satu daerah korban bencana sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan pelatihan pembuatan tortilla chips. Tapi sebelumnya tim pelaksana pelatihan telah
sempat melakukan survey dan koordinasi dengan perangkat desa disana yaitu pada tanggal 11 Maret
2006 (survei I), 29 April 2006 (survei II), dan 2 Mei 2006 (survei III). Untuk orientasi awal antar tim
pelaksana dilakukan pada tanggal 4 Maret 2006 (orientasi I), 12 Maret 2006 (orientasi II), dan 7 April
2006 (orientasi III). Sedangkan pembuatan modulnya mengalami kemunduran menjadi tanggal 20
Juni 2006.
Waktu dan tempat pelaksanaan pelatihan juga mengalami perubahan yaitu menjadi di desa
Lumbung Rejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman pada tanggal 26 Juni 2006, dengan
pertimbangan bahwa daerah ini tidak termasuk dalam salah satu daerah korban bencana. Pelatihan
pembuatan tortilla chips diikuti oleh 30 orang ibu-ibu PKK desa Lumbung Rejo Kecamatan Tempel
Kabupaten Sleman. Pada pelatihan ini diberikan penjelasan mengenai cara pembuatan tortilla chips
dari mulai perebusan, penghancuran, pencampuran, pelembaran, pemotongan, hingga
penggorengan. Setelah itu juga dilakukan penjelasan mengenai teknik pengemasan yang baik dan
cara sealing kemasan yang baik. Selain itu juga dijelaskan secara singkat mengenai teknik
penyablonan kemasan sehingga kemasan menjadi lebih menarik. Untuk pelaksanaan praktek
penyablonan tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu yang disediakan. Setelah mengikuti
pelatihan ini, beberapa peserta menyatakan kesanggupannya untuk memproduksi tortilla chips lebih
lanjut. Untuk mendukung keberlanjutan produksi tortilla chips ini maka kami tim pelaksana pelatihan
telah menyumbangkan peralatan berupa gilingan daging, noodle press, dan sealer. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa pelatihan ini sudah memberikan manfaat dan perubahan bagi ibu-ibu PKK desa
Lumbung Rejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman.
Kata kunci : Tortilla Chips, Sentra Penghasil Jagung, Kabupaten Bantul

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 964

SOSIALISASI TEKNOLOGI SEPTIC TANK BIO FILTER SEBAGAI SARANA


KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Abstrak

Dwi Noviati ,Retno Endah T ,Yunita Herviyanti ,Peni Saraswati


BUDIDAYA PERTANIAN Univ. Wijaya Kusuma Surabaya

Perkembangan teknologi dewasa ini memang sangat pesat, khususnya dalam pembangunan
rumah di desa maupun di kota besar. Perkembangan ini harusnya diimbangi dengan adanya
penyesuaian di dalam cara pembangunan dan penampungan kotoran (tinja) manusia. Di negara
maju, suatu system pembuangan tinja dan air kotor telah dikembangkan di dalam pembangunan
kota. Dengan demikian semua produk kotoran manusia dapat dialirkan ke suatu instalasi pembuangan
kotoran dan air kotor melalui parit-parit yang dikenal dengan sebutan sewerage system. Seterusnya
produk kotoran ini dikumpulkan pada tempat pengolahan kotoran manusia secara buatan.
Menurut laporan lima tahunan WHO, di beberapa negara di Eropa seperti Perancis dan
Belanda, di atas 60% penduduk perkotaannya menggunakan system tersebut. Sedangkan di
Indonesia dan negara berkembang pada umumnya, sampai saat ini system ini boleh dikatakan masih
belum dipakai. Sebenarnya dulu di bagian selatan kota Bandung pernah dibangun system
pembuangan kotoran, namun sayangnya pengalirannya tetap dibuat secara terbuka. Konon kabarnya,
saat ini system tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Bahwa kegiatan ini perlu dilakukan secara
berkesinambungan demi terciptanya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitarnya.
Kata kunci : Teknologi, Septic Tank Bio Filter, Lingkungan

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 965

STUDI KASUS TRIGGER FACTOR (BOOTOM LINE) PADA PENDERITA


KETERGANTUNGAN NAPZA YANG PULIH
Abstrak

Erwan Nizwarudin dkk


Univ. Padjadjaran Bandung

Masalah narkotika dan penyalah gunaan obat adalah masalah yang sangat rumit dan pelik,
yang memerlukan adanya pemecahan atau jalan keluar segera. Berdasarkan data di atas dapat dilihat
bahwa jumlah pemakai NAPZA semakin tahun semakin meningkat dan terjadi penumpukan pasien di
rumah sakit atau keluar masuk rumah sakit. Jumlah orang-orang yang ketergantungan NAPZA
meningkat dapat disebabkan karena adanya ketersediaan dari NAPZA tersebut di lingkungan yang
membuat seseorang menjadi sulit untuk lepas, faktor lain yang juga berpengaruh adalah keluarga,
teman dan masyarakat sekitar.
Penderita ketergantungan NAPZA pada umumnya untuk menjadi sembuh membutuhkan
waktu yang relatif panjang dan disertai dengan pergulatan dan perjuangan yang besar. Dalam
pergulatan tersebut dibutuhkan suatu lompatan dari kondisi ketergantungan menjadi pulih. Para
penderita yang mengalami lompatan tersebut menyebutnya sebagai trigger factor (bottomline),
suatu kondisi yang membuat penderita ketergantungan NAPZA merasa cukup dan beralih untuk pulih
walaupun hasrat untuk pulih sama halnya dengan keinginan untuk mengkonsumsi kembali NAPZA
Kata kunci : T rigger Factor ,Penderita Ketergantungan NAPZA

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 966

TAMANISASI SELOKAN MATARAM MELALUI PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT SETEMPAT
Abstrak

Akhmad Viko Zakhary, Dian Dwiyanti Hartati, Hesti Maharini, Yulius Ari Wikarta
Teknologi hasil Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Program ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan lahan di kiri-kanan selokan


mataram melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan survey lapangan, dilakukan dengan menyusuri
Selokan Mataram. Rencana awal akan memberdayakan seluruh masyarakat yang berada di pinggir
Selokan Mataram se - Kabupaten Sleman, tetapi melihat kondisi masyarakat yang semakin jarang di
bagian sub urban maka akhirnya ditetapkan lahan Selokan Mataram yang berada di kota yang akan
menjadi lokasi kegiatan.
Program Tamanisasi Selokan Mataram yang diselenggarakan oleh tim Program Kreatifitas mahasiswa
mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari antusiasme masyarakt
saat menghadiri program sosialisasi yang kami selenggarakan, harapkannya dapat terjadinya
proses transfer ilmu pengetahuan. Dengan demikian tujuan dari program yaitu optimalisasi lahan di
pinggiran selokan Mataram melalui pemberdayaan masyarakat akan dapat terlaksana.
Kata kunci : Tamanisasi, Selokan, Masyarakat

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 967

TAPE LAOS SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN LENGKUAS


(ALPINIA GALANGA) UNTUK MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT
Abstrak

Lidia Nur Utami ,Nurul Yuliani Setyaningrum ,Lya Bhektia Agustina


Sastra Inggris Univ. Negeri Malang

Lengkuas merupakan tumbuhan terna yang banyak tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah
dataran rendah hingga di daerah dengan ketinggian 1200 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini
berasal dari Asia tropika. Di Indonesia mula-mula ditemukan di daerah Jawa Tengah, tetapi sekarang
sudah dibudidayakan di berbagai daerah.
Pada umumnya, masyarakat Indonesia masih memanfaatkan lengkuas secara terbatas. Bagian
yang sering digunakan oleh masyarakat adalah rimpangnya. Rimpang lengkuas sering digunakan
sebagai obat untuk mengatasi gangguan lambung, misalnya kolik dan untuk mengeluarkan angin
dalam perut (Stomachikum), menambah nafsu makan, menetralkan keracunan makanan,
menghilangkan rasa sakit (Analetikum), melancarkan buang air kecil (Diuretikum), mengatasi
gangguan ginjal, dan mengobati penyakit Herpes.
Kata kunci : tape, laos, lengkuas, masyarakat

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 968

TEHNIK MEMPRODUKSI BANDENG TANPA DURI (TANDU) SEGAR

Abstrak

Dian Agastya, Nova Firdaus, Dedy Sukanto, Clara Wanalita, Arlina Mayasari
Akademi Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Akademi Perikanan Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo 40 % luas wilayahnya berupa tambak. Hasil tambak yang dominan adalah
udang dan bandeng. Usaha pengolahan bandeng dan ekspor bandeng segar belum dapat
mendongkrak nilai jual dari bandeng, Hal ini dikarenakan adanya banyak duri pada bandeng.
Teknologi menghilangkan duri, namun perlu keterampilan tersendiri, Kelompok Ibu-Ibu Kreatif
Desa Kalanganyar sangat menginginkan mempunyai keterampilan yang dapat untuk usaha mandiri,
oleh sebab itu tepat apabila dua kepentingan ini dipertemukan. Tim Taruna APS menjembatani dua
kepentingan ini dengan cara melatih ibu-ibu mencabuti duri bandeng agar hasilnya sebagian dapat
dijual ke unit usaha APS atau terbentuknya home industry usaha bandeng tandu segar dari Kelompok
Ibu-Ibu Kreatif Desa Kalanganyar.
Metode pendekatan yang digunakan pada PKM Taruna ini adalah metode : INPUT, PROCESS
dan OUTPUT. Dari sisi pelatihan, dengan input 30 orang ibu-ibu, Tim Taruna APS (5 orang) dan dana
untuk proses pelatihan, maka akan dihasilkan output 30 orang ibu-ibu kreatif yang terampil
mencabuti duri bandeng. Dari sisi kegiatan mencabuti duri bandeng dengan input : bandeng segar
(ada duri), ibu-ibu pencabut duri, peralatan dan bahan penunjang dengan proses mencabuti duri
bandeng yang benar serta penerapan sanitasi dan higiene maka akan menghasilkan output berupa
produk bandeng tandu segar dengan jaminan mutu.
Tempat pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan milik APS berdasarkan
pertimbangan : lokasinya dekat, tersedia sarana dan prasarana pendukung, serta kedepan APS
sebagai mitra dalam hal pemasaran. Pelaksanaan kegiatan PKM dimulai dengan pendataan/persiapan
mulai tanggal 13-14 April 2006. Kegiatan pelatihan mencabut duri bandeng dimulai dengan teori dan
demo oleh pelatih, kemudian peserta mengikuti langkah demi langkah dalam bimbingan pelatih.
Dengan cara demikian akan menghasilkan pencabut duri bandeng dengan teknik yang benar atau
tanpa kesalahan dan dapat mengontrol sendiri hasil kerjanya. Dari pelatihan ini akan dihasilkan mutu
produk yang baik (tanpa duri) dan bila digabungkan dengan teknik memilih bahan baku yang baik
dan cara-cara proses yang menerapkan sanitasi dan higiene maka akan menghasilkan produk dengan
jaminan mutu. Dari segi kecepatan mencabut duri bandeng, begitu selesai pelatihan sudah
mempunyai kecepatan rata-rata 15 menit/ekor atau sudah
mendekati tingkat mahir (7-11 menit/ekor).Apabila 1 hari ada 7 jam kerja dengan penggunaan waktu
persiapan 1 jam dan untuk mencabut duri 6 jam, maka untuk kecepatan 15 menit/ekor akan
dihasilkan (6 x 4) = 24 ekor/orang/hari. Untuk 30 peserta akan dihasilkan 720 ekor bandeng tandu
segar tiap hari. Apabila bandeng tandu segar yang dihasilkan ukuran 4 ekor / kg, maka 720 ekor
sama dengan 180 kg/hari. Tantangan baru bagi tenaga pemasaran bagaimana dapat memasarkan
180 kg/hari bandeng tandu segar.
Hasil monitoring dan evaluasi selama 1 bulan pasca pelatihan diperoleh data sebagai berikut:
sebanyak 6 orang ibu - ibu peserta pelatihan melaksanakan proses produksi di APS dengan rata - rata
omzet produksi bandeng tandu 43,8 kg/hari atau 963,6 kg/bulan dengan keuntungan/pendapatan
sebesar Rp 38.700;/orang/hari. dan sebanyak 24 orang peserta menjual jasa pencabutan duri di
pengepul dengan upah Rp 1000/ekor.
Kata kunci : Bandeng, tambak, tanpa duri

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 969

TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS BIJI METE DI ARSO VI KEEROM


JAYAPURA
Abstrak

Yonas Tangdiesak,Yuvensius Pambut,Kehasi Nekwek


P. MIPA Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura

Pengabdian ini dilakukan dalam rangka kegiatan program kreativitas mahasiswa. Ada pun
penelitian yang dilakukan adalah teknik pembuatan alat pengupas biji mete. Kegiatan ini merupakan
suatau proyek percontohan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan yang mana aktivitas
masyarakat difokuskan pada kegiatan bertani dan berkebun. Pengabdian ini dilakukan bertujuan
untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas biji mete yaitu dengan menggunakan alat
mengupas biji mete ini. Selain itu bertujuan juga untuk menigkatkan taraf kehidupan ekonomi
masyarakat pedesaan dengan cara menjual biji mete yang kualitasnya baik.
Kata kunci : alat Pengupas, Biji Mete

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 970

TRAINING PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DENGAN MEMANFAATKAN


SAMPAH ORGANIK KOTA DI TPS PUTRI CEMPO, MOJOSONGO, SURAKARTA
Aliful Adhim dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 971

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TAKA BONE RATE


KABUPATEN SELAYAR SULAWESI SELATAN
Ridwan Usman dkk
Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 972

TUNGKU DENGAN BAHAN BAKAR UTAMA SEKAM PADI


Abstrak

Nuryake Fy, Febi Arief Sunandar, Marissa Andriani


Teknik Elektronika Univ. Negeri Yogyakarta

Pelatihan internet E-Commerce merupakan salah satu model pelatihan pemberdayaan


ekonomi yang bertujuan untuk sosialisasi penggunaan internet sebagai salah satu media pemasaran
bagi semua pihak terkait. Menggunakan internet, berarti telah menandakan bahwa bisnis yang
dijalankan merupakan model bisnis modern yang dituntut untuk meng-efektif-kan biaya-biaya yang
mungkin akan menjadi mahal dan perluasan jaringan bisnis hingga ke mancanegara diseluruh dunia.
Pelatihan yang kami adakan mengambil segmen pengusaha kerajinan tangan di wilayah Kota
Yogyakarta, Bantul dan Sleman. Sedianya akan dilaksanakan hanya untuk wilayah Sleman, namun
karena bencana gempa bumi yang melanda hamper seluruh wilayah Yogyakarta, dan mengakibatkan
rusaknya sector kerajinan tangan dan tidak dapat beroperasinya fungsi kerajinan tangan dalam
beberapa hari, memaksa panitia memperluas target wilayah yang semula diperuntukkan oleh
pengrajin dari Sleman menjadi wilayah Yogyakarta Kota dan Bantul. Ketiga wilayah ini mengambil
daerah yang mempunyai budaya pembuatan kerajinan tangan sejak puluhan tahun.
Sentra industri yang kami ambil adalah wilyah desa Gemplong (Sleman), Kasongan (Bantul),
Desa Krebet (Bantul) dan kawasan Ngasem (Kota Yogyakarta). Produksi kerajinan tangan antar
daerah pada dasarnya sama. Sebagai misal, untuk daerah Desa Krebet terkenal dengan hasil produksi
batik tulis dari kayu, Kasongan terkenal dengan Gerabah, dan Gemplong dengan kerajinan tenun.
Pelatihan ini diadakan pada hari sabtu, 10 Juni 2006 yang dihadiri oleh 18 pengrajin dan calon
pengrajin yang sangat antusias untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan dibagi pada dua sesi
yang digabung sekaligus dengan peng-operasian kompuer dengan system paket two in one. Materi
yang diajarkan merupakan materi dasar pengoperasian computer internet, pembuatan format surat
penawaran, tampilan barang hasil produksi, pencarian informasi pembeli dan penjual asing dan lain
sebagainya. Dengan dibantu empat mahasiswa yang mendampingi (empat orang, satu pengrajin), keefektif-an pelatihan mampu diberikan. Pelatihan ini ditutup dengan sesi tanya jawab.
Kata kunci : Sekam Padi, Tungku, Bahan Bakar

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 973

TUNGKU PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN BATUBARA DAN SERBUK


GERGAJI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK UNTUK
KEPERLUAN RUMAH TANGGA
Abstrak

Mohammmad Sudiyono,Faizal Amir,Galih Yudhistira


Teknik Mesin Univ. Jember

Salah satu peran spesifik wanita di daerah perkotaan Kab. Jember adalah sebagai ibu rumah
tangga. Dengan pendapatan perkapita daerah Kab. Jember sekitar Rp. 450 ribuaan perbulan, maka
jika harga bahan bakar minyak meningkat, akan semakin memberatkan masyarakat. Selain itu,
cadangan minyak bumi semakin lama akan habis, maka perlu dipikirkan energi alternatif sebagai
pengganti minyak bumi tersebut.
Diversifikasi sumber-sumber energi merupakan salah satu jawaban untuk mengurangi
ketergantungan terhadap minyak bumi. Briket batu bara merupakan pilihan yang tepat untuk
menggantikan bahan bakar minyak, khususnya untuk keperluan ru bahan bakar campuran briket
batu bara dengan serbuk gergaji merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan bahan bakar
minyak yang semakin mahal. Tentunya bahan bakar itu harus memenuhi persyaratan tertentu
sehingga tidak membahayakan pemakai. Persyaratan keamanan tersebut adalah emisi gas-gas yang
dihasilkan oleh briket batu bara harus rendah. Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas itu adalah
dengan cara membuat briket campuran antara batu bara dengan serbuk gergaji. Namun sedemikian
kerena tidak adanya promosi yang gencar dari pemerintah atau suplayer dan pembuat briket
campuran batu bara dan serbuk gergaji, maka kebanyakan para ibu rumah tangga di Kab. Jember
belum mengetahui atau belum menggunakan bahan bakar briket campuran batu bara dengan serbuk
gergaji. Meskipun demikian potensi penggunaan bahan bakar ini untuk keperluan rumah tangga
masih besar. Hal ini dikarenakan di daerah Kab. Jember memiliki potensi penghasil dan pengguna
kayu yang cukup besar.
Menggunakan tunggu briket batubara sangat efektif karana dapat mengurangii pengeluaran
pendapatan rumah tangga sekaligus menghemat bahan bakar minyak. Tungku campuran briket
batubara dan serbuk gergaji ini mampu menyala 4 jam, sehingga dapat disempulkan bahwa briket
campuran batubara dan serbuk gergaji sengat efektif dibandingkan dengan bahan bakar minyak.
Kata kunci : Tungku Pembakaran, Briket, Batubara, Serbuk Gergaji

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 974

UPAYA MENGAJAK MASYARAKAT DALAM GERAKAN REBOISASI


MENGGUNAKAN TUMBUHAN RAMBAI PADI (SONNERITIA SP.) UNTUK
MENGURANGI LAJU ABRASI SUNGAI MARTAPURA DALAM WILAYAH KOTA
BANJARMASIN

Abstrak

Khairunnisa, Eddy Mufian Noor, Risna Hani, Nasdianur Irawan


Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin

Jumlah penduduk yang makin meningkat mengakibatkan meningkat pula kebutuhan lahan
untuk mendukung kegiatan seperti perumahan, perdagangan, industri dan sebagainya. Luas Kota
Banjarmasin sangat terbatas, maka salah satu alternatif adalah memanfaatkan sebagian badan sungai
sebagai tempat permukiman, namun tetap mempertahankan lebar sungai agar fungsi sebagai alur
transportasi air tidak terganggu (Pemko Dati II Banjarmasin, 1999). Kebijakan ini menimbulkan
masalah baru, di mana pengembangan perumahan tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan
perairan, karena vegetasi di tepi sungai menjadi berkurang. Padahal vegetasi ini berperan dalam
menahan abrasi dari gelombang air sungai. Indikator kerusakan lingkungan perairan dapat dilihat dari
menurunnya kualitas air, sungai bertambah lebar tetapi makin dangkal. Masyarakat yang tinggal di
Kelurahan Sungai Lulut pada umumnya bergerak di bidang pertanian, jasa, dan lain-lain. Wilayah
Kelurahan Sungai Lulut yang dijadikan kawasan perumahan sangat sempit, sehingga terkonsentrasi di
tepi sungai, hal ini juga mengakibatkan berkurangnya vegetasi di tepi sungai.
Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan, masalah pengabdian masyarakat dirumuskan
sebagai beriku: bagaimana upaya mengajak masyarakat dalam gerakan reboisasi dengan
menggunakan tumbuhan rambai padi (Sonneratia sp.) untuk mengurangi laju abrasi Sungai
Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di
atas, secara umum pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dalam gerakan
reboisasi dengan menggunakan tumbuhan rambai padi (Sonneratia sp.) untuk mengurangi laju abrasi
Sungai Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan selama 2 hari,
yaitu tanggal 25 dan 26 April 2006 di Rt. 14 Kelurahan Sungai Lulut serta pada hari minggu tanggal 7
Mei 2006 untuk penanaman rambai padi (Sonneratia sp.) bersama dengan masyarakat. Hasil
pengabdian ini telah dapat menyelesaikan penanaman kembali sebanyak 600 pohon rambai padi di
lingkungan perairan Sungai Martapura, yang berlokasi di Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan
Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Kegiatan ini pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi laju
abrasi Sungai Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin, serta timbulnya kesadaran akan
pentingnya memelihara tumbuhan yang terdapat di pinggiran sungai
Kata kunci : reboisasi tepi sungai, rambai padi (Sonneratia sp.)

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 975

UPAYA MENGOPTIMALKAN TINGKAT KELULUSAN SISWA SMU SULAWESI


TENGGARA DENGAN METODE ICE (INFORMATION, CONSULTING,
ENRICHMENT)
Yusuf Jaya Saputra dkk
Univ. Haluoleo Kendari

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 976

UPAYA MENURUNKAN PRODUKSI SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN


MODEL RECYCLING MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF DI
KELUARGA GILINGAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
Abstrak

Novita.Muh. Aji Bayu N,Imanda Amalia, Puji Anitasari


Keehatan Lingkungan Univ. Muhammadiyah Surakarta

Tujuan utama program pengabdian masyarakat ini yaitu menurunkan produksi sampah rumah
tangga dengan model pengomposan. Metode dengan menggunakan pendekatan pada pengurus PKK,
Kder Kesehatan, dan Ibu Rumah Tangga di RW XV. Sampel adalah sampah rumah tangga di RW XV.
Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa produksi sampah rumah tangga di RW XV
berkurang hingga 65%. Simpulan yang dapat diambil bahwa pembuatan kompos dapat menurunkan
produki sampah rumah tangga di RW XV berkurng 65%.
Kata kunci : Kompos, sampah rumah tangga

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 977

UPAYA PELESTARIAN SALAK GUNA PASIR MELALUI PELATIHAN DAN


PEMBINAAN PETANI DENGAN TEKNIK PENCANGKOKAN DI DESA SIBETAN

Abstrak

Ni Nyoman Sarmiati, Ni Wayan Suparmi, Ni Made Ari Trisnawati


Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Mipa
Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja, Singaraja
IKIP Negeri Singaraja

Desa Sibetan merupakan sentra pertanian salak yang terkenal di Bali. Salak Bali terkenal
karena rasanya yang enak dan khas. Diantara salak Bali terdapat jenis lain yaitu salak Gula Pasir
(Zalacca Var. Amboinensis) yang jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan salak Bali lainnya,
sehingga Salak Gula Pasir memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Salak Gula Pasir merupakan
varietas yang spesifik yang mempunyai keunggulan dengan daging buah yang tebal, berwarna putih
dengan rasa manis yang segar tanpa rasa sepet walaupun buah dalam keadaan masih muda.
Terbatasnya populasi Salak Gula Pasir disebabkan karena lamanya waktu untuk mengembangbiakkan
tanaman tersebut. Pengembangbiakkan melalui biji memerlukan waktu kurang lebih lima sampai
enam tahun dari penyemaian sampai menghasilkan. Untuk itu dikembangkan suatu teknik
pencangkokan yang hanya memerlukan waktu kurang lebih dua setengah sampai tigat tahun dari
mulai pencangkokan sampai menghasilkan. Sosialisasi teknik pencangkokan ini dapat dilakukan
dengan memberikan suatu pembinaan dan pelatihan tentang cara pencangkokan kepada petani Salak
Gula
Pasir. Pelatihan dan pembinaan ini dilaksanakan di Dusun Karanganyar Desa Sibetan Kecamatan
Bebandem Kabupaten Karangasem Bali. Kelebihan teknik pencangkokan ini adalah dapat
menghasilkan individu baru yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan pohon induknya. Jadi sebelum
melakukan pencangkokan hendaknya memilih pohon induk yang memiliki kualitas buah yang baik.
Kegiatan tersebut dapat memberikan motivasi kepada petani dalam mengembangbiakkan Salak Gula
Pasir. Dengan demikian teknik pencangkokan merupakan salah satu alternative sebagai upaya
pelestarian Salak Gula Pasir baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Kata kunci : salak, varietas, pencangkokan, kuantitas, kualitas

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 978

UPAYA PEMBERANTASAN BUTA AKSARA MELALUI METODE KEAKSARAAN


FUNGSIONAL DALAM RANGKA MEMBANTU MASYARAKAT BELAJAR DI
DUSUN KARANG TENGAH DESA SUMBERSARI KECAMATAN MAESAN
KABUPATEN BONDOWOSO
Abstrak

Ahmad Nur Hasan, Imam Syahroni, Nurhayati, Tifa Wisanti


P. IPS/ Pendidikan Sejarah Univ. Jember

Penelitian ini dirancang guna 1) Mengembangkan potensi masyarakat yang buta aksara agar
mereka mampu membaca, menulis dan berhitung hal-hal yang sederhana sesuai dengan fungsi atau
profesi mereka dalam masyarakat. 2) Meningkatkan efektifitas aplikasi metode keaksaraan fungsional
dalam memotivasi kelompok belajar masyarakat agar hasil belajar dapat diaplikasikan oleh warga
belajar untuk kehidupan sehari-hari.
Penilitan ini dikemukakan atas dasar Survei ke lokasi kegiatan dengan melaksanakan
wawancara kepada masyarkat dan perangkat desa, tentang kondisi masyarakat bila ditinjau dari
aspek sosial ekonomi dan pendidikan. Hasil dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi masalah
selanjutnya yang akan digunakan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya. Dan juga Koordinasi
dengan anggota kelompok, yaitu dalam rangka pembagian tugas atau agenda kerja serta penyusunan
instrumen pengambilan data.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemeritah menerapkan metode Keaksaran Fungsional (KF)
guna meningkatkan kemampuan masyarakat yang buta aksara agar mampu membaca, menulis dan
berhitung hal-hal yang sederhana sesuai dengan fungsi atau profesi mereka dalam masyarakat.
Program ini diasa baik untuk memotivasi kelompok belajar masyarakat untuk dapat mengaplikasikan
hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : Buta Aksara, Masyarakat, Bondowoso

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 979

UPAYA PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM OLEH KARENA VIRUS


DENGAN DETEKSI DINI DAN PENYULUHAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
DI KECAMATAN TAWANGMANGU
Emy Kusumaningsih dkk
Univ. Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 980

UPAYA PENCIPTAAN LAHAN PRODUKTIF DI LAHAN KRITIS KAWASAN


PESISIR PANTAI JENEPONTO, SULAWEI SELATAN, DENGAN
PEMANFAATAN SPESIES LOKAL PEMECAH ANGIN (WIND BREAKER)
Abstrak

PRASETYO NUGROHO, EKO YUWONO, BUSMAN, UNIK OKTA FITRIANI


Konservasi Sumberdaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

Pemecah angin (wind breaker) merupakan bentuk upaya pencegahan bahaya angin yang
bertiup kencang dari laut ke darat maupun dari darat ke laut. Tujuan dari program ini adalah
membuat desain penataan kawasan di sekitar pantai sebagai pemecah angin melalui penanaman
pohon jenis lokal. Program ini dilaksanakan di Dusun Bontobaru, Desa Balangbaru, Kecamatan
Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Program ini diharapkan akan mampu
memberdayakan masyarakat dalam bentuk kelompok tani serta memberikan alternatif desain
penataan kawasan di sekitar pantai yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar melalui
penanaman tanaman kehutanan dan pertanian.
Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan studi
pustaka. Studi pustaka yang dilakukan dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi
wilayah, sosial ekonomi dan permasalahan lainnya. Sedangkan pemberdayaan masyarakat meliputi
kegiatan penyuluhan/ sosialisasi kepada masyarakat dan kegiatan praktek secara langsung di
lapangan. Hasil pelaksanaan program adalah desain pengelolaan dan penataan kawasan di sekitar
pantai sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan serta timbulnya
kesadaran kelompok tani rehabilitasi/ masyarakat setempat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Kata kunci : Lahan Kritis, Pemecah Angin , Kawasan Pesisir

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 981

UPAYA PENINGKATAN KEPRIBADIAN KETERAMPILAN DAN KEMANDIRIAN


ANAK PESERTA PROGRAM "AYO SEKOLAH" UKM PRAMUKA IPB DENGAN
METOD KEPANDUAN BERBASIS PERTANIAN
Tyas Kumala Puteri, Henry Kasmanhadi, Andari Risliawati, Siti Adeliani, Nurfajrianti
Ekonomi dan Manajemen Inst. Pertanian Bogor

Abstrak

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, diperlukan generasi muda yang handal untuk dapat
menjawab segala tantangan dan permasalahan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karenanya,
pendidikan formal saja tidak cukup. Pendidikan informal yang lebih mengarah kepada pembentukan
karakter dan kepribadian peserta didik, hendaknya dikembangkan karena turut mempunyai andil
dalam mensukseskan tujuan pendidikan bangsa.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan akademik, ketrampilan dan life skill
anak-anak didik melalui metode pembinaan kepanduan berbasis pertanian, sebagai model alternatif
pemberdayaan tunas muda. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara simultan,
dengan program pembekalan pengetahuan umum secara berkala serta pengembangan kepribadian,
ketrampilan, dan kemandirian anak-anak. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adalah
pembinaan pelatihan budidaya tanaman herbal, pembinaan pelatihan budidaya ikan hias, penyuluhan
kesadaran kesehatan lingkungan, pembinaan pelatihan budidaya ayam buras, dan pembinaan
pengenalan media tanam hydrogel serta cara perawatannya. Di akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi
program pembinaan yang dibagi dalam dua dimensi, yaitu dimensi kepribadian dan kemandirian serta
dimensi ketrampilan. Pelaksanaan program pembinaan secara keseluruhan berlangsung dengan baik
dan dapat mencapai target pembinaan. Kegiatan yang sudah berlangsung ini akan terus dilaksanakan
di luar waktu yang sudah ditetapkan, sebagai pembelajaran yang berkelanjutan untuk anak-anak
binaan di UKM Pramuka IPB, khususnya kegiatan budidaya tanaman herbal.
Kata kunci : pendidikan, pembinaan, pramuka, anak-anak binaan, pertanian

PROGRAM: PKMM

Direktori PKM 2006 982

Kualitas Sel Nata De Algae Monospesies Versus Multispesies Akibat Lama


Penyimpanan Pada Suhu Rendah
(INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

Penerapan Teknik Sablon Dalam Menciptakan Lapangan Kerja Dan


Meningkatkan Perekonomian Mahasiswa (UNIV.BENGKULU)

Direktori PKM 2006

Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata "Tenganan " Bali Melalui


Pembelajaran Bahasa Inggris (UNIV.BRAWIJAYA)

Perancangan dan Simulasi Sistem Sirkulasi Udara Bersih di


Puskesmas (POLTEK NEGERI BANDUNG )

Direktori PKM 2006

Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan


Kelulushidupan Lobster Air Tawar Red Claw (Cherax quardicarinatus)
(UNIV.MUHAMMADIYAH MALANG)

Aplikasi Sistem Mekanik Pada Dinamo Sepeda Untuk


Charger Handphone (UNIV.NEGERI SEMARANG)

Direktori PKM 2006

Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)


Sebagai Bahan Dasar C-aktif untuk Adsorpsi Logam Perak dalam Larutan
(UNIV.TANJUNGPURA PONTIANAK)

Sistem Keamanan Parkir Mobil dengan Microcontroller, Barcode, Dan


Kamera (SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG)

Direktori PKM 2006

Pengaruh Konsentrasi Meat Tenderiser dan Konsentrasi Susu pada


Proses Pembuatan Keju Susu Kedelai
(UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SEMARANG)

Pengaruh Juice Lalapan Terhadap Perubahan Morfologi Dan


Fungsi Hati Mencit Jantan Galur Swiss Derived Yang Dicekok
Minyak Goreng Bekas (UNIVERSITAS JEMBER)

Direktori PKM 2006

Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga Di Kampung Lio,


Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok
(UNIVERSITAS INDONESIA)

Memasyarakatkan Penggunaan Suplemen Vitamin A Dosis Tinggi Sebagai


Upaya Meningkatkan Kesembuhan Tuberculosis Paru Pada Anak Balita di
Kelurahan Karang pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten
Banyumas (UNIV. MUHAMMADIYAH PURWOKERTO)

Direktori PKM 2006

Toksisitas Rifampin Terhadap Fetus Mencit (Mus musculus)


Swiss Webster Intrauterus
(UNIV. KATHOLIK INDONESIA ATMAJAYA YOGYAKARTA)

Peningkatan Product Appearance Kue Semprong Ibu Ndari di Ungaran


(UNIV. KATHOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG)

Direktori PKM 2006

Perancangan Instrumen Pengontrol Biaya Listrik Rumah Tangga


Dengan Sistem Pengambilan Data Metode Digital
(POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA)

Studi Awal Pembuatan dan Uji Menara Pendingin (cooling tower) Tipe
Induced Counter Flow (POLTEK NEGERI PERTANIAN JEMBER)

Direktori PKM 2006

Formula Pupuk Biologi Pelarut Fosfat Dengan Menggunakan Media


Tanah Gambut Sebagai Agen Pembawa Mikroba
(UNIV.DIPONEGORO SEMARANG)

Pengaruh Penambahan Blotong Dalam Pembuatan Genteng Beton Terhadap


Berat, Ketahanan Rembesan Air Dan Kuat Lentur Genteng Beton.
(UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

Direktori PKM 2006

Pengaruh Ekstrak Thymus vulgaris Sebagai Antifungal Dengan


Amfoterisin B Dan Kalium Iodida Terhadap Aspergillus Sp. Secara
Invitro (UNIVERSITAS AIRLANGGA)

Bioarang Energi Alternatif Bagi Masyarakat Pedesaan Di Desa


Arso Kota Jayapura (UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA)

Direktori PKM 2006

10

Pelatihan Teknik Penghematan Pemakaian Bahan Bakar (Bensin) Sepeda


Motor Sebagai Upaya Menanggulangi Kenaikan Harga BBM Dan
Mengurangi Tingkat Polusi Akibat Emisi Gas Buang Bagi Mahasiswa
(UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG)

Pemasyarakatan Teknologi Multimedia Dan Informasi Untuk Masyarakat


(SEKOLAH TINGGI TEKNIK MULTIMEDIA CENDEKIA ABDITAMA
SERPONG)

Direktori PKM 2006

11

Pemanfaatan Limbah Plastik (Poli Propilena) Sebagai Matriks


dalam Pembuatan Papan Komposit
(UNIV.PADJAJARAN BANDUNG)

Rancang Bangun Telepon Wireless Dengan Menggunakan Handy Talky


(UNIV. BORNEO TARAKAN KALIMANTAN TIMUR)

Direktori PKM 2006

12

Penerapan Genius Learning Strategy (GLS) Dalam Peningkatan


Prestasi Belajar Sains Kelas IV Di SDN Ngringin Yogyakarta.
( UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA )

Pemanfaatan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Untuk Mengawetkan


Ikan Pindang Bandeng (Chanos chanos)
(UNIV.PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG)

Direktori PKM 2006

13

Perekam Deteksi Detak Jantung Berbasis MCUAT 89 C51


(POLITEKNIK NEGERI MALANG)

Pembuatan Batako Dengan Permukaan Kasar Dan Bertekstur


Untuk Menghilangkan Proses Pengamprotan
(POLITEKNIK NEGERI JAKARTA)

Direktori PKM 2006

14

Pendampingan dan Restocking Sumber Daya Perikanan


Di Perairan Karang Jeruk Tegal
(UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL)

Usaha Modifikasi Tampilan Tanaman Hias dengan Teknik Mix Planting


Untuk Meningkatkan Nilai Jual Tanaman (UNIV. SEBELAS MARET
SURAKARTA )

Direktori PKM 2006

15

Biro Jasa Analisis Data di Wilayah Purwokerto


(UNIV. JENDRAL SOEDIRMAN PURWOKERTO)

Rancang Bangun Kontrol Palang Pintu Kereta Api Secara Otomatis


Menggunakan Gelombang Radio (POLTEK NEGERI SEMARANG)

Direktori PKM 2006

16

Pemanfaatan Kubah Putar Masjid Sebagai Energi Alternatif


Penghasil Energi Listrik
(UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)

Sosialisasi Teknologi Septic Tank Bio Filter Sebagai Sarana Kebersihan


Lingkungan (UNIV. WIJAYA KUSUMA SURABAYA )

Direktori PKM 2006

17

Menklon Anggrek Spesies Sebagai Alternatif Perbanyakan Tanaman


Untuk Melestarikan Plasma Nutfah (UNIV.GAJAH MADA)

Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomis Buah Kelapa Menjadi


Virgin Coconut Oil dan Nata De Coco di Dukuh Ngaseman, Desa
Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo
(UNIVERSITAS GAJAHMADA YOGYAKARTA)

Direktori PKM 2006

18

Peran Hormon Giberelin terhadap Kecepatan Perkecambahan


Biji dan Pertumbuhan Jati (Tectona grandis, Linn. f)
(UNIV. AIRLANGGA SURABAYA)

Pemanfaatan Sinar Biru Dengan Metode Light Trap untuk Membasmi Hama
Triporyza Innotata pada Tanaman Padi sebagai Alternatif Penggunaan
Pestisida (INSTITUT TEKNOLOGI 10 NOPEMBER SURABAYA)

Direktori PKM 2006

19

Proses Pengujian Pengaruh Leachate Sampah Perkotaan dan


Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Rembesan (Hydraulic conductivity)
Dari Clay Liner (UNIVERSITAS WIDYA GAMA MALANG)

Optimasi Komposisi 2,4 Diklorofenoksi Asetat dan Furfuryl


Amino Purine Dalam Penghasilan
Glikosida Jantung
Secara In Vitro (UNIV SANATA DHARMA YOGYAKARTA)

Direktori PKM 2006

20

Anda mungkin juga menyukai