PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu
komoditas akuakultur yang hidup di Indonesia dengan
produksi yang cukup tinggi setiap tahunnya. Ikan patin
merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki peluang
ekonomi untuk dibudidayakan. Ikan patin sebagai sumber
pangan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
selain itu ikan patin juga mengandung asam amino, asam
lemak, vitamin dan mineral. Ikan patin dinilai lebih aman
untuk kesehatan karena memiliki kadar kolesterol lebih
rendah dibanding dengan daging hewan ternak seperti
daging unggas. Ikan patin memiliki kelebihan lain, yaitu
ukuran per individunya besar. Di alam, panjang ikan patin
bisa mencapai 120 cm (Hairman et al., 2012).
Banyaknya jumlah ikan yang ada disekitar lingkungan
membuat masyarakat melakukan penyimpangan jangka panjang
dengan fermentasi sederhana Fermentasi adalah proses
penguraian zat komplek menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Fermentasi merupakan perubahan kimia yang menguntungkan
karena makanan yang difermentasi akan lebih lunak, harum dan
rasanya berbeda. Karena dalam proses fermentasi menggunakan
mikrobia tertentu, bahan yang diuraikan karbohidrat, tidak
menimbulkan bau busuk (menghasilkan CO2) dan dalam
kondisi terkontrol (Diana & Erniati, 2014). Proses fermentasi
dalam pembuatan pangan berbahan dasar ikan merupakan
proses penguraian senyawa lemak dan protein kompleks yang
terdapat dalam daging ikan menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim yang berasal dari tubuh ikan
sendiri atau dari mikroorganisme (Fajri et al, 2014)
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Alat dan Bahan
Waktu penelitian dilakukan
pada tanggal 16 Maret 2021-17 Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daftar pertanyaan dan
Maret 2021. Penelitian ini
handphone. Untuk pembuatan wadi ikan
dilaksanakan di Kalimantan patin (Pangasius sp.) alat yang digunakan
Selatan dengan menggunakan ada baskom, piring, pisau dan toples.
studi literatur Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumen atau laporan dan
literatur. Bahan yang digunakan untuk
pembuatan wadi ikan patin adalah ikan
patin, garam dan air.
PROSEDUR KERJA
1. Ikan Patin disiangi (dibersihkan) : ambil daging tanpa kepala, dicuci sampai bersih tanpa
ada darah pada daging ikan.
3. Ikan dimasukkan ke dalam Stoples besar, untuk proses penggaraman selama ± 24 jam.
5. Daging ikan dicampur gula merah 2,5% dan samu (beras sangrai yang ditumbuk halus)
2,5% dengan cara mengaduknya sampai merata.
6. Dimasukkan ke dalam stoples dan disimpan selama 5 hari untuk proses fermentasi menjadi
produk wadi.
TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Metode yang kami gunakan yaitu metode
survey online menggunakan google form yang
telah kami buat dan disebarkan kepada
responden yaitu mahasiswa FMIPA ULM
dengan jumlah minimal responden 10 orang dan
hasil responden yang didapatkan adalah 60
orang. Penyebaran kuisioner tersebut bertujuan
untuk mengetahui seberapa banyak orang-orang
sudah mengenal tentang proses fermentasi Ikan
Patin (Pangasius sp.).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengumpulan data melalui kuisioner
yang telah dibagikan kepada Mahasiswa FMIPA
ULM telah diisi oleh 60 orang dari berbagai
program studi dan angkatan. Dari data
responden yang telah dikumpulkan melalui
Google form tersebut, didapatkan hasil sebagai
berikut C
A
B
D
F
PEMBAHASAN HASIL RESPONDEN
A. Sebagian besar responden pernah mengkonsumsi wadi, Dari
60 orang responden (Mahasiswa FMIPA ULM) 40 diantarannya
pernah mengkonsumsi wadi. Hal ini menunjukkan bahwa wadi
sebagai penganan tradisional Kalimantan Selatan tersebut cukup
dikenal oleh Mahasiswa FMIPA ULM.
B. Sebagian besar responden tidak mengetahui cara pembuatan
wadi, Dari 60 orang responden (Mahasiswa FMIPA ULM) 35
atau 58,3% diantaranya menyatakan tidak mengetahui tata cara
pengolahan wadi. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat
wadi adalah penganan khas daerah yang patut untuk dilestarikan
terkhususnya bagi mahasiswa sebagai generasi penerus.
Thank you