JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh:
Muhammad Nawalussalam F44180034
Fauziyyah Az Zahra F44180017
Putri Arum Puspitasari F44180012
(Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si) (Prof. Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.,
M.Sc.F.Trop.)
NIP. NIP. 197311261998022001
ii
1
Inovasi Briket Sebagai Bahan Bakar Aromatik Dari Limbah Konus Pinus
Dan Serbuk Kayu Gaharu: Memasak Sekaligus Aromaterapi
ABSTRAK
Kebutuhan energi di Indonesia yang semakin tinggi salah satunya disebabkan
pesatnya perkembangan penduduk. Hal ini mendorong penggunaan kayu bakar
sebagai bahan bakar oleh sebagian masyarakat yang berdampak pada
penebangan kayu. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga belum memanfaatkan
tanaman aromatik dengan optimal, seperti pohon gaharu meskipun tanaman
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi. Kondisi tersebut mendasari
munculnya inovasi pembuatan biobriket dari limbah kayu pinus berupa konus
pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi yang
bermanfaat bagi kesehatan. Inovasi briket dari limbah kayu pinus berupa konus
pinus dan serbuk kayu gaharu mampu mengatasi ketergantungan masyarakat
akan bahan bakar minyak/BBM yang semakin langka dan penggunaan kayu
sebagai bahan bakar. Di sisi lain, inovasi briket bahan bakar aromatik ini juga
dapat digunakan sebagai aromaterapi yang dapat mengatasi beberapa masalah
kesehatan disamping untuk memberikan efek ketenangan/relaksasi. Briket arang
sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi dapat mengoptimalkan pemanfaatan
briket arang yang hanya sebagai energi alternatif. Proses produksi briket bahan
bahar aromatik ini dapat dilakukan dengan mudah dengan alat yang relatif
sederhana. Pemanfaatan konus pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai penerapan
inovasi pemanfaatan limbah tepat guna menghasilkan produk yang ramah
lingkungan, mudah diaplikasikan, dan menjadi industri rumah tangga yang
menjanjikan serta memberikan potensi alternatif usaha yang dapat dilakukan
melalui program pemberdayaan masyarakat.
Kata kunci: Aromaterapi, biobriket, konus pinus, serbuk gaharu
ABSTRACT
One of the reasons for the increasing energy demand in Indonesia is the rapid
population development. This encourages the use of firewood as fuel by some
communities which results in logging and destruction of forest ecosystems. On the
other hand, some people also have not made optimal use of aromatic plants, such
as aloes, although these plants can be used as aromatherapy. This condition
underlies the emergence of innovation in making biobriquette from pine wood
waste in the form of pine cones and agarwood sawdust as fuel as well as
aromatherapy which is beneficial for health. The briquette innovation from pine
wood waste in the form of pine cones and gaharu sawdust is able to overcome
people's dependence on increasingly scarce fuel oil and the use of wood as fuel.
On the other hand, this innovation of aromatic fuel briquettes can also be used as
aromatherapy which can overcome several health problems in addition to
providing a calm/relaxing effect. Charcoal briquettes as fuel as well as
2
aromatherapy can optimize the use of charcoal briquettes which are only as
alternative energy. The production process of aromatic briquettes of this
aromatic material can be done easily with relatively simple tools. Utilization of
pine cones and agarwood sawdust as an innovative application of waste
utilization to produce products that are environmentally friendly, easy to apply,
and become a promising home industry and provide potential business
alternatives that can be carried out through community empowerment programs.
Keywords: Agarwood sawdust, aromatherapy, biobriquette, pine cones
PENDAHULUAN
Kebutuhan energi di Indonesia yang semakin tinggi salah satunya disebabkan
pesatnya perkembangan penduduk. Hal ini mendorong penggunaan kayu bakar
sebagai bahan bakar oleh sebagian masyarakat yang berdampak pada penebangan
kayu. Salah satunya penebangan pohon pinus untuk dimanfaatkan kayunya yang
mengakibatkan berkurangnya penghasilan penyadap getah pinus karena produksi
getah yang menurun. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga belum memanfaatkan
tanaman aromatik dengan optimal, seperti pohon gaharu meskipun tanaman
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi. Mengatasi masalah insomnia,
sembelit, kembung/masuk angin, meringankan sakit kepala, serta mempunyai efek
menenangkan merupakan khasiat lain gaharu bagi kesehatan.
Selain itu, kenaikan harga dan kelangkaan minyak akan terus terjadi karena
sifatnya yang tidak dapat diperbaharui. Solusi yang dapat ditawarkan untuk
mengatasi ketergantungan terhadap sumber energi tak terbarukan adalah
memanfaatkan energi yang terbarukan seperti biobriket. Biobriket merupakan
salah satu bahan bakar yang berasal dari sisa-sisa bahan organik setelah
mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu (Hambali dkk, 2007).
Sebagai salah satu bahan bakar alternatif pengganti BBM, biobriket yang
dihasilkan dari limbah bahan-bahan organik dapat digunakan untuk memasak
yang diniliai lebih efektif dan efisien. Bentuk dan ukuran biobriket juga dapat
disesuaikan dengan keperluan.
Salah satu bahan biobriket yang dapat dijadikan briket yakni limbah konus
pinus yang menggunakan adonan tepung kanji dan getah pohon pinus sebagai
perekatnya (Rustini, 2004). Briket sebagai aromaterapi juga belum dikenal oleh
sebagian masyarakat padahal memiliki beberapa khasiat bagi kesehatan.
Berdasarkan kondisi tersebut pula maka tim pengusul mengajukan inovasi
pembuatan briket arang dari limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk
kayu gaharu sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi yang bermanfaat bagi
kesehatan. Selain mendorong penerapan inovasi pemanfaatan limbah tepat guna,
inovasi pembuatan briket ini juga memberikan potensi alternatif usaha yang dapat
dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat. Briket arang sebagai
bahan bakar sekaligus aromaterapi dapat mengoptimalkan pemanfaatan briket
arang yang hanya sebagai energi alternatif sehingga meningkatkan nilai guna
briket arang tersebut.
3
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini meliputi studi pustaka dan metode
analisis. Studi pustaka yang diperoleh dijadikan sebagai bahan analisis dimana
semakin meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak/BBM yang mendasari tim
pengusul memiliki ide ini. Sementara itu, analisis yang digunakan dalam
penyusunan ide ini adalah deskriptif analitik, yakni mengkaji, menganalisis, dan
menghubungkan permasalahan yang diperoleh dari studi pustaka maupun hasil
pengamatan berdasarkan landasan teori dan keilmuan yang relevan. Upaya
peningkatan pengetahuan serta keterampilan teknis pengolahan produk briket
arang sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi berbahan campuran limbah
konus pinus dan serbuk kayu gaharu merupakan penerapan inovasi pemanfaatan
limbah tepat guna sebagai solusi permasalahan yang diperoleh.
Proses pembuatan briket arang sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi
berbahan campuran limbah konus pinus dan serbuk kayu gaharu cukup sederhana
dan tidak memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya. Bahan yang
diperlukan pada pembuatan briket arang sebagai bahan bakar sekaligus
aromaterapi berbahan campuran limbah konus pinus dan serbuk kayu gaharu
mudah untuk didapatkan diantaranya limbah konus pinus/bunga pinus kering,
limbah serbuk kayu gaharu, tepung kanji/tapioka, dan air. Sementara itu, alat-alat
yang digunakan berupa alat sederhana yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya kaleng dan tutup kaleng, korek api, kipas, ayakan,
kompor, sodet, panci, dan cetakan berupa pipa paralon berdiameter 3 cm serta
keramik.
Tahapan cara pembuatan briket arang sebagai bahan bakar aromatik antara lain
sebagai berikut:
1. Limbah kayu pinus berupa beberapa konus pinus dimasukkan ke dalam kaleng;
2. Korek api dinyalakan di dalam kaleng. Jika api sudah stabil, sisa konus pinus
dimasukkan satu per satu sampai kaleng penuh dengan mempertahankan nyala
api tetap stabil dengan menggunakan kipas;
3. Jika seluruh konus pinus sudah terbakar habis, kaleng ditutup rapat hingga
nyala api di dalam kaleng padam;
4. Arang hasil pembakaran konus pinus dihaluskan/ditumbuk sampai halus dan
diayak menggunakan ayakan agar diperoleh bubuk arang yang halus;
4
5. Persiapkan perekat tepung kanji/tapioka sebanyak 10% berat bahan baku per
satuan briket serta didihkan air pada panci dengan komposisi tepung
kanji/tapioka dan air sebesar 1 : 20;
6. Jika air sudah mendidih, tepung kanji/tapioka dimasukkan ke dalam panci
berisi air mendidih. Aduk dengan menggunakan sodet sampai adonan tepung
kanji/tapioka mengental.
7. Sebanyak 75 gram bubuk arang konus dan 50 gram serbuk kayu gaharu
dicampurkan adonan tepung kanji/tapioka dan diaduk sampai merata;
8. Adonan briket arang dicetak pada paralon berdiameter 3 cm dan ratakan
menggunakan keramik;
9. Adonan briket arang yang sudah dicetak kemudian dijemur sekitar 2-3 hari
dibawah sinar matahari langsung sampai kering;
10. Briket arang yang sudah kering kemudian dipilah;
11. Selanjutnya, dilakukan pengujian kualitas briket arang dengan menghitung
kadar air dan abu beberapa sampel briket;
Pengujian kadar air briket dilakukan dengan menimbang briket sebanyak 10
gram dalam cawan petri yang telah diketahui/diukur berat kering cawan tersebut.
Selanjutnya, cawan petri dan sampel briket tersebut dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 105 °C hingga beratnya konstan. Setelah beratnya konstan, cawan petri
dan sampel briket dimasukkan ke dalam desikator untuk didinginkan. Hitung
berat cawan dan sampel briket kembali. Lakukan pengulangan pengujian kadar air
sampel sebanyak 5 kali hingga diperoleh kadar air briket konstan. Kadar air briket
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1 sebagai berikut.
b−a
Kadar air (%) = x 100% ................................................................................
b−c
(1)
Keterangan:
a = berat cawan petri kosong (gram)
b = berat cawan petri + sampel briket (gram)
c = berat konstan cawan petri + sampel briket kering oven (gram)
Sementara itu, pengujian kadar abu briket ditentukan dengan menimbang
sampel briket sebanyak 10 gram dalam cawan porselen yang telah
diketahui/diukur berat kering cawan tersebut. Selanjutnya, cawan porselen dan
sampel briket tersebut dimasukkan ke dalam furnace pada suhu 600 °C hingga
beratnya konstan. Setelah beratnya konstan, cawan porselen dan sampel briket
dimasukkan ke dalam desikator untuk didinginkan. Hitung berat cawan porselen
dan sampel briket kembali. Lakukan pengulangan pengujian kadar abu sampel
sebanyak 5 kali hingga diperoleh kadar air briket konstan. Kadar abu briket dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 2 sebagai berikut.
Berat abu briket
Kadar abu (%) = x 100% ...............................................................
Berat sampel
(2)
5
5% (Triono 2006). Mutu briket arang yang kurang bagus akan mengakibatkan
briket arang menghasilkan nyala api yang kurang optimal dan banyak asap.
Perekat adonan tepung kanji/tapioka yang telah dibuat selanjutnya dicampur
bubuk arang konus yang telah diayak dan serbuk kayu gaharu yang sudah
disiapkan sebelumnya sesuai perbandingan yang ditetapkan. Campuran adonan
kemudian diaduk sampai merata dan adonan briket arang siap dicetak.
Selanjutnya, proses pengempaan briket dilakukan dengan mengisi adonan briket
arang ke dalam silinder cetakan yang berupa pipa paralon berdiameter 3 cm untuk
kemudian dikempa menggunakan alat pengepres briket sampai adonan briket
padat dan hasil cetakan briket siap dikeluarkan. Setelah itu, proses pengeringan
dilakukan dengan menjemur cetakan briket sekitar 2-3 hari dibawah sinar
matahari langsung sampai cetakan briket kering. Setelah briket kering, diolesi
dengan bahan nyala api berupa oli bekas.
Proses ini dilakukan agar nyala api briket lebih optimal dan kadar air pada
briket bahan bakar aromatik yang dihasilkan sesuai SNI, yakni sebesar ≤ 8%.
Kadar air pada briket bahan bakar aromatik yang rendah menunjukkan mutu
kualitas briket yang dihasikan semakin bagus dan daya pembakarannya semakin
tinggi. Sebaliknya, daya pembakaran briket semakin rendah dan menimbulkan
banyak asap jika kadar air pada briket bahan bakar aromatik yang dihasilkan
semakin tinggi (Hutasoit, 2012). Daya pembakaran briket bahan bakar aromatik
yang semakin tinggi akan menunjukkan nilai kadar karbon briket yang semakin
tinggi. Hal ini mendukung pernyataan bahwa nilai kadar kabon briket yang tinggi
dipengaruhi oleh kadar abu pada briket yang semakin rendah atau dengan kata
lain mutu kualitas briket yang dihasilkan semakin bagus (Rustini 2004).
Selanjutnya, dilakukan pengujian kualitas briket yang dihasilkan sebagai bahan
bakar aromatik. dari serbuk kayu gaharu. Hal ini didukung dengan uji oganoleptik
yang menunjukkan bahwa aroma yang ditimbulkan serbuk gaharu pada briket
bahan bakar aromatik bertahan dari penyalaan awal sampai ketahanan nyala briket
bahan bakar aromatik hingga 28 menit (Gunadi 2018).
Proses pemanfaatan limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu
gaharu sebagai biobriket dapat dilakukan dengan mudah dengan alat yang relatif
sederhana dan menjadi industri rumah tangga yang menjanjikan. Selanjutnya
kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan sebagai langkah awal
penerapan pemanfaatan limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu
gaharu sebagai briket bahan bakar aromatik. Diharapkan dengan adanya kegiatan
pemberdayaan tersebut mendapat tanggapan positif dari kalangan masyarakat dan
tentunya masyarakat lebih memanfaatkan limbah yang ada secara lebih optimal.
Materi penerapan Ipteks yang dapat disampaikan pada kegiatan pemberdayaan
masayarakat antara lain sebagai berikut.
1. Manfaat konus pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai bahan baku briket bahan
bakar aromatik
2. Penjelasan cara kerja pembuatan/produksi briket bahan bakar aromatik
7
KESIMPULAN
Inovasi briket dari limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu
gaharu mampu mengatasi ketergantungan masyarakat akan bahan bakar
minyak/BBM yang semakin langka dan penggunaan kayu sebagai bahan bakar. Di
sisi lain, inovasi briket bahan bakar aromatik ini juga dapat digunakan sebagai
aromaterapi yang dapat mengatasi beberapa masalah kesehatan disamping untuk
memberikan efek ketenangan/relaksasi. Pemanfaatan konus pinus dan serbuk
kayu gaharu sebagai penerapan inovasi pemanfaatan limbah tepat guna
menghasilkan produk yang ramah lingkungan, mudah diaplikasikan, dan menjadi
industri rumah tangga yang menjanjikan serta memberikan potensi alternatif
usaha yang dapat dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat.
KONTRIBUTOR PENULIS
Penulis Satu melakukan studi literatur, menganalisis, dan melakukan
penyusunan artikel ilmiah; Penulis Dua melakukan analisis studi literatur; Penulis
Tiga melakukan studi literatur.
DAFTAR PUSTAKA
Gunadi MR. 2018. Karakteristik briket arang aromaterapi dari kayu gaharu
(Aquilaria malaccensis). Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin.
Hambali ES, Mujdalifah AH, Tambunan AW, Pattiwiri, dan Hendroko R. 2007.
Teknologi Bioenergi. Agromedia. Jakarta.
Hutasoit A. 2012. Briket Arang dari Pelepah Salak. Skripsi. Universitas Andalas,
Padang.
8
Rustini. 2004. Pembuatan briket arang dari serbuk gergajian kayu pinus (Pinus
merkusii) dengan penambahan tempurung kelapa. Skripsi. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Triono A. 2006. Karakteristik briket arang dari campuran serbuk gergajian kayu
Afrika (Maesopsis emini Engl.) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L.).
Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
9
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-AI.
(Muhammad Nawalussalam)
10
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fauziyyah Az Zahra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil dan
Lingkungan
4 NIM F44180017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 20 Juli 2000
6 Alamat E-mail fauziyyahazzahra95@gmail
.com
7 Nomor Telepon/HP 081902871558
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-AI.
(Fauziyyah Az Zahra)
11
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Putri Arum Puspitasari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil dan
Lingkungan
4 NIM F44180012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Demak, 30 Oktober 2000
6 Alamat E-mail putriarumpuspita@gmail.c
om
7 Nomor Telepon/HP 085773920818
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-AI.
TTD
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
13
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
TTD
Dengan ini menyatakan bahwa artikel PKM-AI saya dengan judul yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah
dipublikasikan dan diikutkan dalam kompetisi (termasuk PIMNAS).
Muhammad Nawalussalam
NIM. F44180034
1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- [Nyatakan Program Kegiatan (KKN – Praktek Lapangan – Tugas
kelompok – Magang – PKM yang sudah dilaksanakan) yang telah
dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.]
- [Topik Kegiatan.]
- [Tahun dan Tempat Pelaksanaan.]
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
TTD
Muhammad Nawalussalam
NIM. F44180034