Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

INOVASI BRIKET SEBAGAI BAHAN BAKAR AROMATIK DARI


LIMBAH KONUS PINUS DAN SERBUK KAYU GAHARU: MEMASAK
SEKALIGUS AROMATERAPI

BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh:
Muhammad Nawalussalam F44180034
Fauziyyah Az Zahra F44180017
Putri Arum Puspitasari F44180012

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2020
ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-ARTIKEL ILMIAH

1. Judul Kegiatan = Inovasi Briket Sebagai Bahan Bakar


Aromatik Dari Limbah Konus Pinus
Dan Serbuk Kayu Gaharu: Memasak
Sekaligus Aromaterapi
2. Bidang Kegiatan = PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap = Muhammad Nawalussalam
b. NIM = F44180034
c. Jurusan = Teknik Sipil dan Lingkungan
d. Universitas/Institut/Politekni = Institut Pertanian Bogor
k
e. Alamat Rumah dan No. = Jl. Sudimoro-Karangmalang, RT
Tel./HP 02/RW 06, Kec. Gebog, Kab. Kudus
59354, Jawa Tengah, 081382974045
f. Email = muhammad_nawa01@apps.ipb.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan = 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar = Prof. Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.,
M.Sc.F.Trop
b. NIDN = 0026117304
c. Alamat Rumah dan No. HP =
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti =
b. Sumber lain (sebutkan....) =
7. Jangka Waktu Pelaksanaan =

Bogor, 07 Februari 2021


Menyetujui,
Wakil Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Ketua Pelaksana Kegiatan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ono Suparno, S.TP, MT) (Muhammad Nawalussalam)


NIP. NIM. F44180034

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

(Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si) (Prof. Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.,
M.Sc.F.Trop.)
NIP. NIP. 197311261998022001

ii
1

Inovasi Briket Sebagai Bahan Bakar Aromatik Dari Limbah Konus Pinus
Dan Serbuk Kayu Gaharu: Memasak Sekaligus Aromaterapi

Muhammad Nawalussalam1, Fauziyyah Az Zahra2, Putri Arum Puspitasari3


1,2,3)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
muhammad_nawa01@apps.ipb.ac.id1

ABSTRAK
Kebutuhan energi di Indonesia yang semakin tinggi salah satunya disebabkan
pesatnya perkembangan penduduk. Hal ini mendorong penggunaan kayu bakar
sebagai bahan bakar oleh sebagian masyarakat yang berdampak pada
penebangan kayu. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga belum memanfaatkan
tanaman aromatik dengan optimal, seperti pohon gaharu meskipun tanaman
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi. Kondisi tersebut mendasari
munculnya inovasi pembuatan biobriket dari limbah kayu pinus berupa konus
pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi yang
bermanfaat bagi kesehatan. Inovasi briket dari limbah kayu pinus berupa konus
pinus dan serbuk kayu gaharu mampu mengatasi ketergantungan masyarakat
akan bahan bakar minyak/BBM yang semakin langka dan penggunaan kayu
sebagai bahan bakar. Di sisi lain, inovasi briket bahan bakar aromatik ini juga
dapat digunakan sebagai aromaterapi yang dapat mengatasi beberapa masalah
kesehatan disamping untuk memberikan efek ketenangan/relaksasi. Briket arang
sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi dapat mengoptimalkan pemanfaatan
briket arang yang hanya sebagai energi alternatif. Proses produksi briket bahan
bahar aromatik ini dapat dilakukan dengan mudah dengan alat yang relatif
sederhana. Pemanfaatan konus pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai penerapan
inovasi pemanfaatan limbah tepat guna menghasilkan produk yang ramah
lingkungan, mudah diaplikasikan, dan menjadi industri rumah tangga yang
menjanjikan serta memberikan potensi alternatif usaha yang dapat dilakukan
melalui program pemberdayaan masyarakat.
Kata kunci: Aromaterapi, biobriket, konus pinus, serbuk gaharu

ABSTRACT
One of the reasons for the increasing energy demand in Indonesia is the rapid
population development. This encourages the use of firewood as fuel by some
communities which results in logging and destruction of forest ecosystems. On the
other hand, some people also have not made optimal use of aromatic plants, such
as aloes, although these plants can be used as aromatherapy. This condition
underlies the emergence of innovation in making biobriquette from pine wood
waste in the form of pine cones and agarwood sawdust as fuel as well as
aromatherapy which is beneficial for health. The briquette innovation from pine
wood waste in the form of pine cones and gaharu sawdust is able to overcome
people's dependence on increasingly scarce fuel oil and the use of wood as fuel.
On the other hand, this innovation of aromatic fuel briquettes can also be used as
aromatherapy which can overcome several health problems in addition to
providing a calm/relaxing effect. Charcoal briquettes as fuel as well as
2

aromatherapy can optimize the use of charcoal briquettes which are only as
alternative energy. The production process of aromatic briquettes of this
aromatic material can be done easily with relatively simple tools. Utilization of
pine cones and agarwood sawdust as an innovative application of waste
utilization to produce products that are environmentally friendly, easy to apply,
and become a promising home industry and provide potential business
alternatives that can be carried out through community empowerment programs.
Keywords: Agarwood sawdust, aromatherapy, biobriquette, pine cones

PENDAHULUAN
Kebutuhan energi di Indonesia yang semakin tinggi salah satunya disebabkan
pesatnya perkembangan penduduk. Hal ini mendorong penggunaan kayu bakar
sebagai bahan bakar oleh sebagian masyarakat yang berdampak pada penebangan
kayu. Salah satunya penebangan pohon pinus untuk dimanfaatkan kayunya yang
mengakibatkan berkurangnya penghasilan penyadap getah pinus karena produksi
getah yang menurun. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga belum memanfaatkan
tanaman aromatik dengan optimal, seperti pohon gaharu meskipun tanaman
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi. Mengatasi masalah insomnia,
sembelit, kembung/masuk angin, meringankan sakit kepala, serta mempunyai efek
menenangkan merupakan khasiat lain gaharu bagi kesehatan.
Selain itu, kenaikan harga dan kelangkaan minyak akan terus terjadi karena
sifatnya yang tidak dapat diperbaharui. Solusi yang dapat ditawarkan untuk
mengatasi ketergantungan terhadap sumber energi tak terbarukan adalah
memanfaatkan energi yang terbarukan seperti biobriket. Biobriket merupakan
salah satu bahan bakar yang berasal dari sisa-sisa bahan organik setelah
mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu (Hambali dkk, 2007).
Sebagai salah satu bahan bakar alternatif pengganti BBM, biobriket yang
dihasilkan dari limbah bahan-bahan organik dapat digunakan untuk memasak
yang diniliai lebih efektif dan efisien. Bentuk dan ukuran biobriket juga dapat
disesuaikan dengan keperluan.
Salah satu bahan biobriket yang dapat dijadikan briket yakni limbah konus
pinus yang menggunakan adonan tepung kanji dan getah pohon pinus sebagai
perekatnya (Rustini, 2004). Briket sebagai aromaterapi juga belum dikenal oleh
sebagian masyarakat padahal memiliki beberapa khasiat bagi kesehatan.
Berdasarkan kondisi tersebut pula maka tim pengusul mengajukan inovasi
pembuatan briket arang dari limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk
kayu gaharu sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi yang bermanfaat bagi
kesehatan. Selain mendorong penerapan inovasi pemanfaatan limbah tepat guna,
inovasi pembuatan briket ini juga memberikan potensi alternatif usaha yang dapat
dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat. Briket arang sebagai
bahan bakar sekaligus aromaterapi dapat mengoptimalkan pemanfaatan briket
arang yang hanya sebagai energi alternatif sehingga meningkatkan nilai guna
briket arang tersebut.
3

Tujuan penulisan PKM-AI ini antara lain:


1. Mengetahui salah satu pemanfaatan limbah konus pinus dan serbuk kayu
gaharu menjadi bioenergi berupa biobriket sebagai bahan bakar alternatif
sekaligus aromaterapi.
2. Mengetahui solusi sekaligus potensi usaha yang dapat membantu pengolahan
limbah konus pinus dan serbuk kayu gaharu oleh masyarakat.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini meliputi studi pustaka dan metode
analisis. Studi pustaka yang diperoleh dijadikan sebagai bahan analisis dimana
semakin meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak/BBM yang mendasari tim
pengusul memiliki ide ini. Sementara itu, analisis yang digunakan dalam
penyusunan ide ini adalah deskriptif analitik, yakni mengkaji, menganalisis, dan
menghubungkan permasalahan yang diperoleh dari studi pustaka maupun hasil
pengamatan berdasarkan landasan teori dan keilmuan yang relevan. Upaya
peningkatan pengetahuan serta keterampilan teknis pengolahan produk briket
arang sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi berbahan campuran limbah
konus pinus dan serbuk kayu gaharu merupakan penerapan inovasi pemanfaatan
limbah tepat guna sebagai solusi permasalahan yang diperoleh.
Proses pembuatan briket arang sebagai bahan bakar sekaligus aromaterapi
berbahan campuran limbah konus pinus dan serbuk kayu gaharu cukup sederhana
dan tidak memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya. Bahan yang
diperlukan pada pembuatan briket arang sebagai bahan bakar sekaligus
aromaterapi berbahan campuran limbah konus pinus dan serbuk kayu gaharu
mudah untuk didapatkan diantaranya limbah konus pinus/bunga pinus kering,
limbah serbuk kayu gaharu, tepung kanji/tapioka, dan air. Sementara itu, alat-alat
yang digunakan berupa alat sederhana yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya kaleng dan tutup kaleng, korek api, kipas, ayakan,
kompor, sodet, panci, dan cetakan berupa pipa paralon berdiameter 3 cm serta
keramik.
Tahapan cara pembuatan briket arang sebagai bahan bakar aromatik antara lain
sebagai berikut:
1. Limbah kayu pinus berupa beberapa konus pinus dimasukkan ke dalam kaleng;
2. Korek api dinyalakan di dalam kaleng. Jika api sudah stabil, sisa konus pinus
dimasukkan satu per satu sampai kaleng penuh dengan mempertahankan nyala
api tetap stabil dengan menggunakan kipas;
3. Jika seluruh konus pinus sudah terbakar habis, kaleng ditutup rapat hingga
nyala api di dalam kaleng padam;
4. Arang hasil pembakaran konus pinus dihaluskan/ditumbuk sampai halus dan
diayak menggunakan ayakan agar diperoleh bubuk arang yang halus;
4

5. Persiapkan perekat tepung kanji/tapioka sebanyak 10% berat bahan baku per
satuan briket serta didihkan air pada panci dengan komposisi tepung
kanji/tapioka dan air sebesar 1 : 20;
6. Jika air sudah mendidih, tepung kanji/tapioka dimasukkan ke dalam panci
berisi air mendidih. Aduk dengan menggunakan sodet sampai adonan tepung
kanji/tapioka mengental.
7. Sebanyak 75 gram bubuk arang konus dan 50 gram serbuk kayu gaharu
dicampurkan adonan tepung kanji/tapioka dan diaduk sampai merata;
8. Adonan briket arang dicetak pada paralon berdiameter 3 cm dan ratakan
menggunakan keramik;
9. Adonan briket arang yang sudah dicetak kemudian dijemur sekitar 2-3 hari
dibawah sinar matahari langsung sampai kering;
10. Briket arang yang sudah kering kemudian dipilah;
11. Selanjutnya, dilakukan pengujian kualitas briket arang dengan menghitung
kadar air dan abu beberapa sampel briket;
Pengujian kadar air briket dilakukan dengan menimbang briket sebanyak 10
gram dalam cawan petri yang telah diketahui/diukur berat kering cawan tersebut.
Selanjutnya, cawan petri dan sampel briket tersebut dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 105 °C hingga beratnya konstan. Setelah beratnya konstan, cawan petri
dan sampel briket dimasukkan ke dalam desikator untuk didinginkan. Hitung
berat cawan dan sampel briket kembali. Lakukan pengulangan pengujian kadar air
sampel sebanyak 5 kali hingga diperoleh kadar air briket konstan. Kadar air briket
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1 sebagai berikut.
b−a
Kadar air (%) = x 100% ................................................................................
b−c
(1)
Keterangan:
a = berat cawan petri kosong (gram)
b = berat cawan petri + sampel briket (gram)
c = berat konstan cawan petri + sampel briket kering oven (gram)
Sementara itu, pengujian kadar abu briket ditentukan dengan menimbang
sampel briket sebanyak 10 gram dalam cawan porselen yang telah
diketahui/diukur berat kering cawan tersebut. Selanjutnya, cawan porselen dan
sampel briket tersebut dimasukkan ke dalam furnace pada suhu 600 °C hingga
beratnya konstan. Setelah beratnya konstan, cawan porselen dan sampel briket
dimasukkan ke dalam desikator untuk didinginkan. Hitung berat cawan porselen
dan sampel briket kembali. Lakukan pengulangan pengujian kadar abu sampel
sebanyak 5 kali hingga diperoleh kadar air briket konstan. Kadar abu briket dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 2 sebagai berikut.
Berat abu briket
Kadar abu (%) = x 100% ...............................................................
Berat sampel
(2)
5

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penggunaan briket arang sebagai bahan bakar mampu mengatasi
ketergantungan masyarakat akan bahan bakar minyak(BBM) yang semakin langka
dan penggunaan kayu sebagai bahan bakar. Namun, produksi briket sejauh ini
hanya berkembang terbatas sebagai bahan bakar, khususnya untuk memasak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai guna briket arang
tersebut, yakni dengan adanya inovasi pembuatan briket arang sebagai bahan
bakar sekaligus aromaterapi. Di sisi lain, briket arang sebagai aromaterapi dapat
mengatasi beberapa masalah kesehatan disamping untuk memberikan efek
ketenangan, seperti mengatasi masalah kembung, insomnia, masuk angin,
meringankan sakit kepala.
Bahan baku yang disiapkan adalah limbah kayu pinus berupa konus pinus yang
kering dan serbuk kayu gaharu. Penggunaan konus pinus yang masih basah akan
memengaruhi proses pengarangan dimana proses pengarangan menjadi tidak
optimal karena tingginya kadar air pada konus pinus. Sementara itu, proses
pengarangan pada konus pinus yang sudah kering lebih optimal karena kadar air
konus pinus lebih sedikit. Selanjutnya, arang hasil pembakaran konus pinus
dihaluskan/ditumbuk sampai halus dan diayak dengan ayakan yang sudah
disiapkan. Hal ini bertujuan agar volume pengarangan konus pinus yang diperoleh
menjadi lebih banyak dan arang hasil pembakaran konus pinus semakin halus.
Kualitas dan kuantitas arang hasil pembakaran konus pinus akan memengaruhi
briket bahan bakar aromatik yang dibuat. Oleh karena itu, dilakukan dua
metode/perlakuan yang berbeda saat proses pengarangan konus pinus kering
masing-masing pada kaleng yang berbeda. Perlakuan pertama, kaleng berisi konus
pinus diarangkan dengan nyala api dalam kondisi kaleng tertutup. Sementara itu,
pada perlakuan kedua, proses pengarangan konus pinus kering dilakukan di dalam
kaleng yang berada diatas tungku api. Jika seluruh konus pinus kering sudah
terbakar habis, kaleng ditutup rapat hingga nyala api di dalam kaleng padam.
Kedua perlakuan ini dihentikan setelah seluruh konus pinus kering di dalam
kaleng menjadi arang hitam.
Selanjutnya, bara arang hasil pembakaran konus pinus kering diletakkan di
permukaan loyang hingga panas bara arang hilang. Serbuk arang yang halus
didapatkan dengan menghaluskan dan mengayak arang hasil pembakaran konus
pinus. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pencampuran tepung kanji/tapioka
dan air mendidih sebagai bahan perekat briket arang yang digunakan harus
homogen dan sesuai kadar yang ditetapkan agar mendapatkan mutu briket dan api
yang bagus. Mutu briket arang yang dihasilkan dapat menurun disebabkan oleh
kadar perekat dalam briket arang yang terlalu tinggi atau kadar perekat melebihi
6

5% (Triono 2006). Mutu briket arang yang kurang bagus akan mengakibatkan
briket arang menghasilkan nyala api yang kurang optimal dan banyak asap.
Perekat adonan tepung kanji/tapioka yang telah dibuat selanjutnya dicampur
bubuk arang konus yang telah diayak dan serbuk kayu gaharu yang sudah
disiapkan sebelumnya sesuai perbandingan yang ditetapkan. Campuran adonan
kemudian diaduk sampai merata dan adonan briket arang siap dicetak.
Selanjutnya, proses pengempaan briket dilakukan dengan mengisi adonan briket
arang ke dalam silinder cetakan yang berupa pipa paralon berdiameter 3 cm untuk
kemudian dikempa menggunakan alat pengepres briket sampai adonan briket
padat dan hasil cetakan briket siap dikeluarkan. Setelah itu, proses pengeringan
dilakukan dengan menjemur cetakan briket sekitar 2-3 hari dibawah sinar
matahari langsung sampai cetakan briket kering. Setelah briket kering, diolesi
dengan bahan nyala api berupa oli bekas.
Proses ini dilakukan agar nyala api briket lebih optimal dan kadar air pada
briket bahan bakar aromatik yang dihasilkan sesuai SNI, yakni sebesar ≤ 8%.
Kadar air pada briket bahan bakar aromatik yang rendah menunjukkan mutu
kualitas briket yang dihasikan semakin bagus dan daya pembakarannya semakin
tinggi. Sebaliknya, daya pembakaran briket semakin rendah dan menimbulkan
banyak asap jika kadar air pada briket bahan bakar aromatik yang dihasilkan
semakin tinggi (Hutasoit, 2012). Daya pembakaran briket bahan bakar aromatik
yang semakin tinggi akan menunjukkan nilai kadar karbon briket yang semakin
tinggi. Hal ini mendukung pernyataan bahwa nilai kadar kabon briket yang tinggi
dipengaruhi oleh kadar abu pada briket yang semakin rendah atau dengan kata
lain mutu kualitas briket yang dihasilkan semakin bagus (Rustini 2004).
Selanjutnya, dilakukan pengujian kualitas briket yang dihasilkan sebagai bahan
bakar aromatik. dari serbuk kayu gaharu. Hal ini didukung dengan uji oganoleptik
yang menunjukkan bahwa aroma yang ditimbulkan serbuk gaharu pada briket
bahan bakar aromatik bertahan dari penyalaan awal sampai ketahanan nyala briket
bahan bakar aromatik hingga 28 menit (Gunadi 2018).
Proses pemanfaatan limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu
gaharu sebagai biobriket dapat dilakukan dengan mudah dengan alat yang relatif
sederhana dan menjadi industri rumah tangga yang menjanjikan. Selanjutnya
kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan sebagai langkah awal
penerapan pemanfaatan limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu
gaharu sebagai briket bahan bakar aromatik. Diharapkan dengan adanya kegiatan
pemberdayaan tersebut mendapat tanggapan positif dari kalangan masyarakat dan
tentunya masyarakat lebih memanfaatkan limbah yang ada secara lebih optimal.
Materi penerapan Ipteks yang dapat disampaikan pada kegiatan pemberdayaan
masayarakat antara lain sebagai berikut.
1. Manfaat konus pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai bahan baku briket bahan
bakar aromatik
2. Penjelasan cara kerja pembuatan/produksi briket bahan bakar aromatik
7

3. Demonstrasi/peragaan pembuatan/produksi briket bahan bakar aromatik


Biobriket selain dijadikan sebagai bahan bakar saat proses memasak, penyulingan
daun nilam yang biasanya menggunakan kayu, biobriket juga dapat digunakan
sebagai aromaterapi yang dapat mengatasi beberapa masalah kesehatan disamping
untuk memberikan efek ketenangan/relaksasi. Prediksi hasil pemanfaatan limbah
kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu gaharu sebagai biobriket bahan
bakar aromatik diharapkan menciptakan alternatif peluang/potensi usaha yang
sebelumnya hanya dijadikan sebagai bahan bakar saja.

KESIMPULAN
Inovasi briket dari limbah kayu pinus berupa konus pinus dan serbuk kayu
gaharu mampu mengatasi ketergantungan masyarakat akan bahan bakar
minyak/BBM yang semakin langka dan penggunaan kayu sebagai bahan bakar. Di
sisi lain, inovasi briket bahan bakar aromatik ini juga dapat digunakan sebagai
aromaterapi yang dapat mengatasi beberapa masalah kesehatan disamping untuk
memberikan efek ketenangan/relaksasi. Pemanfaatan konus pinus dan serbuk
kayu gaharu sebagai penerapan inovasi pemanfaatan limbah tepat guna
menghasilkan produk yang ramah lingkungan, mudah diaplikasikan, dan menjadi
industri rumah tangga yang menjanjikan serta memberikan potensi alternatif
usaha yang dapat dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak LPPM IPB University, yang
telah mewadahi pengajuan, penyusunan, dan penulisan ide ini. Ucapan terima
kasih disampaikan juga kepada tim penyusun dan pihak lain yang ikut terlibat
dalam memberikan ide, masukan, dan penyusunan artikel ilmiah “Inovasi Briket
Sebagai Bahan Bakar Aromatik Dari Limbah Konus Pinus Dan Serbuk Kayu
Gaharu: Memasak Sekaligus Aromaterapi”.

KONTRIBUTOR PENULIS
Penulis Satu melakukan studi literatur, menganalisis, dan melakukan
penyusunan artikel ilmiah; Penulis Dua melakukan analisis studi literatur; Penulis
Tiga melakukan studi literatur.

DAFTAR PUSTAKA
Gunadi MR. 2018. Karakteristik briket arang aromaterapi dari kayu gaharu
(Aquilaria malaccensis). Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin.
Hambali ES, Mujdalifah AH, Tambunan AW, Pattiwiri, dan Hendroko R. 2007.
Teknologi Bioenergi. Agromedia. Jakarta.
Hutasoit A. 2012. Briket Arang dari Pelepah Salak. Skripsi. Universitas Andalas,
Padang.
8

Rustini. 2004. Pembuatan briket arang dari serbuk gergajian kayu pinus (Pinus
merkusii) dengan penambahan tempurung kelapa. Skripsi. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Triono A. 2006. Karakteristik briket arang dari campuran serbuk gergajian kayu
Afrika (Maesopsis emini Engl.) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L.).
Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
9

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota


Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Nawalussalam
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil dan
Lingkungan
4 NIM F44180034
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kudus, 01 Januari 2000
6 Alamat E-mail muhammad_nawa01@apps
.ipb.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081382974045
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-AI.

Bogor, 06 Februari 2020


Ketua Tim

(Muhammad Nawalussalam)
10

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fauziyyah Az Zahra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil dan
Lingkungan
4 NIM F44180017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 20 Juli 2000
6 Alamat E-mail fauziyyahazzahra95@gmail
.com
7 Nomor Telepon/HP 081902871558
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2

3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-AI.

Bogor, 06 Februari 2020


Anggota Tim 1

(Fauziyyah Az Zahra)
11

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Putri Arum Puspitasari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil dan
Lingkungan
4 NIM F44180012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Demak, 30 Oktober 2000
6 Alamat E-mail putriarumpuspita@gmail.c
om
7 Nomor Telepon/HP 085773920818
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-AI.

Bogor, 06 Februari 2020


Anggota Tim 2

TTD

(Putri Arum Puspitasari)


12

Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.,
M.Sc.F.Trop
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Hasil Hutan
4 NIP/NIDN 197311261998022001/00261173
04
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail karlinasari@apps.ipb.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085780786699
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Institut Goettingan Institut
Pertanian University Pertanian
Bogor Bogor
Jurusan/Prodi Departemen Faculty of Ilmu
Hasil Hutan Forestry and Pengetahuan
Ecology Kehutanan
Tahun Masuk-Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1.
2.
3.
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1.
2.
3.
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
13

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Bogor, 06 Februari 2020


Dosen Pendamping

TTD

Prof. Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.,


M.Sc.F.Trop.
14

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian


Tugas/Kontribusi
No Nama/NIM Posisi Penulis Bidang Kontribusi
Ilmu
1 Muhammad Teknik Sipil dan
Nawalussalam Lingkungan
2 Fauziyyah Az Teknik Sipil dan
Zahra Lingkungan
3 Putri Arum Teknik Sipil dan
Puspitasari Lingkungan
4 Prof. Dr. Lina Sifat Mekanis
Karlinasari, Kayu, Pengujian
S.Hut., Nondestruktif
M.Sc.F.Trop
15

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Muhammad Nawalussalam
NIM : F44180034
Program Studi : Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas : Fakultas Teknologi Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa artikel PKM-AI saya dengan judul yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah
dipublikasikan dan diikutkan dalam kompetisi (termasuk PIMNAS).

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar –
benarnya.

Bogor, 06 Februari 2021


Yang menyatakan,

Meterai senilai Rp. 10.000


Tanda tangan

Muhammad Nawalussalam
NIM. F44180034

Lampiran 6. Pernyataan Sumber Tulisan


16

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

- Nama : Muhammad Nawalussalam


- NIM : F44180034

1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- [Nyatakan Program Kegiatan (KKN – Praktek Lapangan – Tugas
kelompok – Magang – PKM yang sudah dilaksanakan) yang telah
dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.]
- [Topik Kegiatan.]
- [Tahun dan Tempat Pelaksanaan.]

2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding


maupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, 06 Februari 2021


Yang Membuat Pernyataan

TTD

Muhammad Nawalussalam
NIM. F44180034

Anda mungkin juga menyukai