Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENURUNAN KADAR HCN DAN PENGARUH NATRIUM


METABISULFIT PADA EKTRAKSI PATI BUAH LINDUR (Bruguiera
gymnorrhiza Lamk.) SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Ketua :Anan Prayogo (15/17963/THP/STIPP)
Anggota :Yudhi Arianto (15/17923/THP/STIPP)
Anggota :

INSTITUT PERTANIAN STIPER


YOGYAKARTA
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : PENURUNAN KADAR HCN DAN
PENGARUH NATRIUM METABISULFIT
PADA EKSTRAKSI PATI BUAH LINDUR
(Bruguiera gymnorrhiza Lamk.) SEBAGAI
BAHAN PANGAN ALTERNATIF
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Anan Prayogo
b. NIM : 17963
c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas/Institut/ : Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
Politeknik
e. Alamat Rumah dan No. : Jl. Waru, No.2, Condongcatur, Depok
Telp./HP Sleman Yogyakarta, 085727383540
f. Email : ananprayogo12@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ : 3 orang
Penulis :
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Ida Bagus Banyuro P., MS.
b. NIDN/NIDK : 0520046401
c. Alamat Rumah dan No. :
Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp.
b. Sumber Lain (sebutkan) : Rp. 0; Sumber lain:0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


Menyetujui
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dr. Ir. Hermantoro, MS.) (Anan Prayogo)


NIP/NIK. 196002081987031001 NIM. 17963
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,
Institut Pertanian Stiper,

(Ir. Tri Nugraha Budisentosa, MP.) (Dr. Ir. Ida Bagus Banyuro P., MS.)
NIP/NIK. 195409151985031001 NIDN. 0520046401
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian ..................................................................................... 2
1.5 Luaran Yang Diharapkan .......................................................................... 2
1.6 Manfaat ..................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
2.1 Buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza Lamk.) .......................................... 3
2.2 Pati ............................................................................................................ 4
2.3 Hidrogen Sianida (HCN)........................................................................... 5
2.4 Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) ............................................................... 5
III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 6
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 6
3.2 Rancangan Percobaan .................................................................................... 6
3.3 Alat dan Bahan ............................................................................................... 6
3.4 Prosedur Penelitian ........................................................................................ 6
3.5 Parameter ....................................................................................................... 7
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 10
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing....................... 10
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 18
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............ 19
LAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .................................................. 20
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sebagian besar
wilayahnya adalah peraian. Di daerah pesisir pantai Indonesia banyak
tumbuh tanaman bakau (mangrove). Indonesia adalah salah satu negara yang
mempunyai hutan mangrove (hutan bakau) terbesar didunia, yaitu mencapai
8.60 juta hektar. Dari sekian banyak tanaman mangrove di Indonesia, jenis
mangrove yang banyak ditemukan antara lain adalah jenis api-api
(Avicennia sp.), bakau (Rhizophora sp.), tanjang/lindur (Bruguiera sp.), dan
bogem atau pedada (Sonneratia sp.) yang merupakan tumbuhan mangrove
utama.
Produk hutan mangrove yang sering dimanfaatkan manusia adalah
kayu yang digunakan sebagai bahan bakar, bahan membuat perahu, lem,
bahan pewarna kain, daunnya sebagai bahan obat-obatan dan lain-lain.
Belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat mangrove sebagai
sumber pangan. Buah Lindur (Bruguiera gymnorrizha Lamk.) merupakan
salah satu jenis mangrove yang dapat dikembangkan sebagai sumber pangan
baru. Menurut Fortuna (2005), buah lindur cocok untuk dieksplorasi sebagai
sumber pangan lokal baru karena mengandung karbohidrat yang sangat
tinggi, yaitu 85.1 g/100 g bahan. Bayu (2009) juga menyatakan bahwa
kandungan gizi yang terdapat dalam buah lindur cukup lengkap sehingga
dapat diolah menjadi kue, biskuit, dicampur dengan nasi atau dimakan
langsung dengan bumbu kelapa. Kandungan kadari air yang cukup tinggi
membuat buah lindur menjadi cepat busuk, sehingga banyak buah indur
yang terbuang secara cuma-cuma, untuk itu buah lindur ini diolah
sedemikian rupa sehingga dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama dan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada disekitar pesisir pantai
tersebut, diantara dapat diolah menjadi pati.
Faktor pembatas kelayakan buah lindur untuk dikonsumsi adalah
adanya kandungan antinutrisi, yaitu Hidrogen Sianida (HCN) sehingga
kadarnya harus diturunkan terlebih dahulu sebelum diolah. Batas aman
kandungan HCN dalam makanan sebesar 50 ppm (Baskin dan Brewer,
2006). Proses pengolahan yang tepat untuk menurunkan atau menghilangkan
HCN, yaitu dengan pemanasan dan perendaman karena HCN mudah
menguap dan mudah larut dalam air. Selain kandungan antinutrisi,
kenampakan warna pada pati buah lindur juga berbeda dari pati pada
umumnya. Warna coklat yang dihasilkan pada pati buah lindur disebabkan
karena adanya reaksi browning enzimatis. Untuk itu, reaksi tersebut dapat
dicegah dengan menggunakan Natrium Metabisulfit ().
1.2. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah kandungan Hidrogen Sianida (HCN) dapat turun hingga batas
aman?
2. Berapa banyak kadar Hidrogen Sianida (HCN) yang berkurang ?
3. Berapa persen Natrium Metabisulfit yang terbaik untuk mencegah reaksi
browning enzimatis ?
4. Berapa lama perendaman yang terbaik dalam penurunan kadar Hidrogen
Sianida (HCN) ?
5. Berapa banyak pati yang dihasilkan ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh perendaman terhadap kandungan Hidrogen
Sianida (HCN).
2. Untuk mengetahui pengaruh Natrium Metabisulfit terhadap reaksi
browning enzimatis pada ekstraksi pati.
3. Untuk mengetahui kadar Hidrogen Sianida (HCN).
4. Untuk mendapatkan pati yang dapat diterima masyarakat.
5. Untuk mengetahui banyaknya pati yang dihasilkan.
1.4. Urgensi Penelitian
Penelitian dalam pembuatan pati yang berasal dari buah lindur
(Bruguiera gymnorrhiza Lamk.) ini dilakukan guna mengoptimalkan
pemanfaatan buah lindur, yang mana masyarakat masih belum banyak sadar
akan manfaat kandungan buah lindur itu sendiri. Pada prosesnya buah lindur
dikurangi kadar Hidrogen Sianida (HCN) hingga batas aman dengan cara
perendaman. Serta ditambahkan Natrium Metabisulfit guna mencegah
terjadinya reaksi browning enzimatis secara berlebihan pada ektraksi pati.
1.5. Luaran Yang Diharapkan
1. Dapat mengembangkan produk pati mangrove dalam indurtri kecil
ataupun menengah.
2. Membantu perekonomian masyarakat di sekitar pesisir pantai yang
banyak ditumbuhi mangrove.
3. Menjadi pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
1.6 Manfaat
1. Mengetahui kandungan Hidrogen Sianida (HCN) yang tepat pada pati
buah lindur sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan.
2. Memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang pembuatan pati
yang berasal dari buah lindur.
3. Menghasilkan bahan pangan alternatif terhadap masyarakat yang berada
pesisir pantai.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza Lamk.)
Mangrove adalah komunitas tanaman pepohonan yang hidup di habitat
payau dan berfungsi sebagai pelindung daratan dari gelombang laut yang
besar. Mangrove pada umumnya diyakini mempunyai peranan yang sangat
penting dalam perlindungan garis pantai, meningkatkan kualitas air di
lingkungan dekat pantai (terumbu karang), tempat berlindung ikan karang
dan spesies lainnya, dan mendukung rantai makanan laut. Dari sekian
banyak tanaman mangrove di Indonesia, jenis mangrove yang banyak
ditemukan antara lain adalah jenis api-api (Avicennia sp.), bakau
(Rhizophora sp.), tancang/lindur (Bruguiera sp.), dan bogem atau pedada
(Sonneratia sp.) yang merupakan tumbuhan mangrove utama.
Tancang atau yang lebih dikenal dengan lindur adalah sebutan nama
daerah dari salah satu jenis mangrove, Bruguiera sp. Memang, masyarakat
pesisir Indonesia, lebih sering menyebut pohon mangrove jenis ini dengan
kata tancang. Tancang jenis Lindur (Bruguiera gymnorrhiza), merupakan
salah satu jenis mangrove yang memiliki nilai ekonomis tinggi, buahnya
dapat dijadikan sebagai pati karena memiliki kadar pati yang tinggi yang
kemudian bisa diolah menjadi penganan atau jajanan mangrove yang sangat
lezat dan bergizi.
Pohon mangrove Bruguiera gymnorrhiza dapat mencapai tinggi 30 m,
akar berasal dari bentukan seperti akar tunjang. Kulit kayu berwarna abu-
abu gelap, kasar, memiliki mulut kulit kayu. Daun susun tunggal,
bersilangan, bentuk elips dengan ujung meruncing, ukuran panjang 8 15
cm, permukaan daun licin, tebal, tidak ada bintik-bintik hitam di permukaan
bawahnya. Bunga lebar, tunggal di ketiak daun, mahkota warna putih hingga
coklat, kelopak 10-14 helai berwarna merah dengan ukuran panjang 3-5 cm.
Buah pohon bakau (Mangrove) mengandung energi dan karbohidrat yang
cukup tinggi, bahkan melampaui berbagai jenis pangan sumber karbohidrat
yang biasa dikonsumsi masyarakat umum seperti beras, jagung, singkong
atau sagu. Kandungan energi buah bakau, menurut hasil penelitian, adalah
371 kilokalori per 100 gram atau lebih tinggi dari beras yang hanya 360
kilokalori per 100 gram serta jagung yang hanya 307 kilokalori per 100
gram. Sementara kandungan karbohidrat buah bakau 85,1 gram, sementara
beras hanya 78,9 gram per 100 gram dan jagung 63,6 gram per 100 gram.
Buah lindur memiliki bentuk buah yang silinder, licin, dengan
diameter 1,72,0 cm, panjang 20-30 cm, berwarna hijau gelap hingga
keunguan dengan bercak coklat. Kelopak buah menyatu saat buah jatuh,
buah lindur berbuah sepanjang tahun tetapi masa puncaknya pada bulan Juli-
Agustus, dengan pohon yang kokoh dan tingginya mencapai 35 meter,
pohon yang berumur 2 tahun sudah produktif menghasilkan buah.
2.2 Pati
Pati adalah polimer glukosa dengan rumus molekul (C6H10O5)n.
Pembentukan polimer pati diawali dengan terbentuknya ikatan glukosida
yaitu ikatan antara molekul glukosa melalui oksigen pada atom karbon
pertama. Pati dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilosa merupakan polimer rantai lurus yang terdiri dari
ribuan glukosa dengan ikatan 1,4 glukosida. Jenis kedua yaitu amilopektin
yang mengandung percabangan rantai akibat adanya ikatan 1,6 glukosida
di beberapa bagiannya.
Karbohidrat golongan polisakarida ini banyak terdapat di alam,
terutama pada sebagian besar tumbuhan. Pati dapat ditemukan pada umbi,
daun, batang dan biji-bijian. Pati merupakan kelompok terbesar karbohidrat
cadangan yang dimiliki oleh tumbuhan sesudah selulosa. Tumbuhan
melakukan sintesa pati ketika proses fotosintesis yaitu pengubahan energi
cahaya matahari menjadi energi kimia. Butir-butir pati apabila diamati
dengan mikroskop memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda
tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh.
Pati berperan sebagai sumber makanan penghasil energi utama dari
golongan karbohidrat. Selain itu pati berperan sebagai bahan aditif pada
proses pengolahan makanan, misalnya sebagai penstabil dalam proses
pembuatan puding. Pada pembuatan sirup dan pemanis buatan seperti
sakarin, pati juga digunakan sebagai bahan utama. Dalam bidang non
makanan, pati digunakan untuk bahan baku dalam proses pembuatan kertas,
pakaian dari katun, industri cat, maupun untuk produksi hidrogen.
2.3 Hidrogen Sianida (HCN)
HCN merupakan senyawa yang berbahaya apabila termakan karena
dalam dosis 0.5-3.5 mg/kg berat badan dapat mematikan manusia. Dalam
tubuh, HCN mampu mengganggu enzim sitokrom-oksidase yang
menstimulir reaksi pernafasan pada organisme aerobik. Batas aman
kandungan HCN dalam makanan sebesar 50 ppm. Proses pengolahan yang
tepat dapat menurunkan atau menghilangkan HCN, terutama perlakuan
pemanasan dan perendaman karena HCN mudah menguap dan mudah larut
dalam air.
2.4 Natrium Metabisulfit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak
terdisosiasi dan biasanya terbentuk pada tingkat keasaman (pH) < 3. 1 Dalam
proses pengolahan bahan pangan, natrium metabisulfit ditambahkan pada
bahan pangan untuk mencegah proses pencoklatan (browning) yang
enzimatis pada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan rasa getir pada
ubi kayu, selain itu untuk mempertahankan warna agar tetap menarik.
Pemakaian Natrium metabisulfit pada bahan pangan dapat dilakukan
dengan melarutkannya bersama dengan bahan pangan atau dapat juga
dengan diasapkan. Dengan diasapkan, natrium metabisulfit akan
mengalirkan gas SO2 ke dalam bahan sebelum melaului proses pengeringan.
Proses pengasapan dapat dilakukan selama menit.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pilot Plan dan Laboratorium Fakultas
Teknologi Pertanian dengan lama penelitian 4 bulan (Januari-Mei 2018).
3.2 Rancangan Percobaan
Dalam penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I, yaitu lama waktu
perendaman (20 jam, 40 jam, 60 jam). Faktor II, yaitu konsentrasi Natrium
Metabisulfit (60 menit, 90 menit, 120 menit).
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
Alat yang digunakan adalah ember, timbangan, oven listrik,
blender, timbangan digital, desikator, tabung ekstraksi Soxhlet,
kompor listrik.
3.3.2 Bahan
Bahan penelitian yang digunakan adalah buah mangrove yang
sudah matang fisiologis, abu sekam, aquades, larutan gelatin, NaCl
jenuh, H2SO4 pekat, K2SO4, larutan garam asam, larutan
indigokarmin, kaolin powder, larutan KMnO4 0,1 N, Na2C2O4, Na-
oksalat, HCl, NaOH, reagen Nelson, reagen Arsenomolibdat, pelarut
petroleum ether, etanol, asam asetat, dan larutan iod.
3.4 Prosedur Penelitian
Tahap I, yaitu tahap penurunan kadar HCN pada biah lindur. Buah
lindur yang sudah matang secara fisiologis dikupas untuk memisahkan
daging dan kulit buahnya, kemudian dipotong menjadi beberapa bagian dan
langsung direndam kedalam air bersih secukupnya, guna untuk mengurangi
adanya reaksi browning enzimatis. Ganti air rendaman setiap 2 jam selama 2
hari. Setelah direndam, buah lindur di cuci sambil diremas-remas kemudian
buah lindur direbus selama 20-30 menit sambil diaduk-aduk. Setelah direbur,
buah lindur didingikan dan didapatkan buah lindur dengan kadar HCN yang
yang aman untuk dikonsumsi.
Tahap II, yaitu tahap pembuatan pati buah lindur serta menentukan
banyaknya konsentrasi Natrium Metabisulfit yang dibutuhkan untuk
mengurangi reaksi browning enzimatis. Buah lindur yang sudah didinginkan
kemudian dibuburkan menggunakan blender, setelah didapatkan bubur buah
lindur, larutkan bubur tersebut masing-masing kedalam larutan sulfit dengan
konsentrasi 0,2%, 0,3%, dan 0,4% per liter air yang digunakan. Aduk secara
merata, pengadukan ini juga ditujukan agar pati dari buah lindur lebih
banyak yang terlepas dari sel-sel buahnya. Saring parutan yang sudah di
campur dengan larutan air dan sulfit tersebut dengan menggunakan kain
saring yang ada. Dengan penggunaan kain saring, maka penyaringan ini
akan lebih baik dari pada menggunakan saringan biasa. Setelah disaring,
endapkan sari patinya selama 12 jam. Kemudian buang sisa air yang ada
diendapan tersebut. Keringkan sari pati buah lindur tersebut di bawah sinar
matahari atau juga dapat juga menggunakan oven hingga kadar air 14%. Jika
sudah mengering, maka akan menjadi pati yang teksturnya tentu masih kasar.
Haluskan pati yang masih kasar tersebut menggunakan blender hingga
benar-benar halus. Pati kasar yang sudah diblender kemudian diayak
menggunakan ayakan tyller 80 mesh, dan didapatkan pati buah lindur yang
halus.
3.5 Parameter
1. Analisis kadar HCN
2. Analisis daya serap air
3. Analisis kadar air
4. Analisis kadar karbohidrat
5. Analisis kadar protein
6. Analisis kadar lemak
7. Analisis serat
8. Analisis kadar abu
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1. Peralatan Utama
2. Peralatan Penunjang
3. Bahan Habis Pakai
4. Biaya Perjalanan
5. Lain-lain
Jumlah

4.2 JADWAL KEGIATAN


Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-P
Rencana Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
a. Pembelian
peralatan
b. Pembelian Bahan
Habis Pakai
Pelaksanaan
a. Promosi
Konsumen
b. Penjualan
Laporan
a. Evaluasi Kerja
b. Hasil Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari, Indrie, Sarjana, dan Abdul Choliq. 2009. Rekomendasi dalam
Penetapan Standar Mutu Tepung Ubi Jalar. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP). Jawa Tengah.
Aviara NA and Ajibola OO. 2001. Thermodynamics of Moisture Sorption in
Melon Seed and Cassava. Journal of Food Engineering 55 :107113.
Awika JM, Yang LY, Browning JD, and Faraj A. 2009. Comparative Antioxidant,
Antipoliferatif and Phase II Enzyme Inducing Potential of Sorghum
(Sorghum bicolor) Varieties. LWT Food Science and Technology Journal.
42: 1041-1046.
Bayu A. 2009. Hutan Mangrove sebagai Salah Satu Sumber Produk Alam Laut.
Jurnal Oseana 34 (2) : 15-23.
Bengen D. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut.
Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor.
Crissanty PA. 2012. Penurunan Kadar Tanin pada Buah Mangrove Jenis
Brugueira gymnorrhiza, Rhyzophora stylosa dan Avicennia marina Untuk
Diolah Menjadi Tepung Mangrove. Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.
Frazier R. A. et al. 2010. Interaction of Tea Tannins and Condensed Tannins
with Proteins. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. 51:
490-495.
Ginting, E. dkk. 2005. Karakteristik Pati Beberapa Varietas Ubi Jalar. Jurnal
Penelitian Tanaman Pangan. Puslitbangtan. Bogor, 1(24):8-17.
Hariyadi P. 2011. Pengeringan (Drying)/Dehidrasi (Dehydration). Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB. Bogor.
Harrison and Dake. 2005. An Expeditions High Yielding Construction of the
Food Aroma Compounds 6-acetyl-1,2,3,4-tetradydropyridine and 2-
acetyl-1-pyrraline. Journal Org. Chem. 70(26) : 10872-10874.
Hartati NS dan Prana TK. 2003. Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tepung
Beberapa Kultivar Talas (Colocasia esculenta L. Schott). Pusat Penelitian
Bioteknologi LIPI, Cibinong. Bogor. Jurnal Natur Indonesia 6(1): 29-33
Sembodo B. 2005. Isoterm Kesetimbangan Adsorbsi Timbal pada Abu Sekam
Padi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNS. Solo. IV(4) :100-105.
SNI 01-3751-2006. Tepung Terigu. Standar Nasional Indonesia. Badan
Standarisasi Nasional.
Wanma A. 2007. Pemanfaatan Hutan Bruguiera gymnorhiza Lamk. Sebagai
Bahan Penghasil Karbohidrat. Warta Konservasi Lahan Basah 15(2): 6-7.
Winarno FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Anan Prayogo
Jenis Kelamin Laki-laki
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
NIM 15/17963/ THP
Tempat dan Tanggal Lahir Ketapang, 12 November 1997
E-mail ananprayogo12@gmail.com
Nomor Telepon/ HP 0857-2738-3540
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 34 SMP N 2 SMK N 2 Ketapang
Sukadamai Singkup
Jurusan - - Pengawasan Mutu
Hasil Pertanian
Tahun Masuk-Lulus 2003 - 2009 2009 - 2012 2012 - 2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat

D. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Kimia terapan O2SN Tingkat Provinsi 2014
2 Lomba bulutangkis HIMATEHAPE INSTIPER 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa ini.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


Pengusul,

(Anan Prayogo)
Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/ HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan - -
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar nya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas
mahasiswa ini.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


Pengusul

( )
Biodata Anggota I
E. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/ HP
F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan - -
Tahun Masuk-Lulus
G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat

H. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar nya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas
mahasiswa ini.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


Pengusul

( )
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr.Ir. Ida Bagus Banyuro Partha, MS.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. Jabatan Struktural Wakil Direktur Program Pascasarjana
(S2) Magister Manajemen Perkebunan,
INSTIPER Yogyakarta
5. NIP/NIK/Identitas lainnya 12/DT/88
6. NIDN 0520046401
7. Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 20 April 1964
8. Alamat Rumah Jl. Pinus, D-59, Perumahan Lojajar
Indah, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
9. Nomor Telepon/Fax/HP 0274-864462/ - /08157915627;
081328206906
10. Alamat Kantor Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Stiper Yogyakarta,
Jalan Nangka II Maguwoharjo, Depok,
Sleman, Yogyakarta
11. Nomor Telepon/Fax kantor 0274-885478 / 0274-885479
12. Alamat E-mail idabagusbp@gmail.com
13. Lulusan yang telah S1= 380 orang; S2 = 12 orang; S3 =
dihasilkan orang
14. Mata Kuliah Yang Diampu 1. Manjemen Teknologi Proses
Perkebunan
2. Teknologi Pengolahan Hortikultura
3. Satuan Operasi (SATOP)
4. Enzim dalam Pengolahan Pangan
5. Pengendalian Mutu
6. Fisiologi dan Teknologi Pascapanen
7. Fractionation Oil Palm Downstream
Industry
8. Sanitasi Industri dan Penanganan
Limbah Pert.
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan STIPER Universitas Gadjah Universitas Gadjah
Tinggi Yogyakarta Mada (UGM) Mada (UGM)
Bidang Ilmu Teknologi Ilmu dan Teknologi Ilmu Pangan
Perkebunan Pangan
Tahun Masuk - 1982 - 1987 1989 - 1992 2004 - 2010
Lulus
Judul Cara dan lama Perilaku Pektin Intervensi Poliamin
Skripsi/Tesis/Dise Penyimpanan Salak Pada Eksternal Pada
rtasi serta Berbagai Parameter Proses Chilling
Pengaruhnya Pengolahan Injury: Kasus Pada
Terhadap Kulit Buah Pisang
Kualitas Mas (Musa
Ketela Pohon paradisiaca L.)
Segar
Nama 1. Dr.Ir. 1. Prof.Dr.Ir. 1. Dr.Ir.
Pembimbing/Pro Tranggono, Tranggono, Suparmo,M.Sc.
motor M.Sc., M.Sc., 2. Prof.Dr.Ir.
2. Ir.Bambang 2. Prof.Dr.Ir. Murdijati
Purwadi, Haryadi, M.Sc. Gardjito,
SU. 3. Dr. Moh. Ali
Joko Wasono,
MS.
C. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2004 Deteksi Dini Chilling Injury Hibah 31
pada Buah Tropis Segar Bersaing
Berdasarkan Perubahan Emisi Tahap I,
Etilen Yang Diukur DP2M
Menggunakan Spektrometer DIKTI
Foto Akustik
2. 2005 Deteksi Dini Chilling Injury Hibah 35
pada Buah Kupas Berdasarkan Bersaing
Perubahan Emisi Etilen Yang Tahap II,
Diukur Menggunakan SFA DP2M
DIKTI
3. 2007 Peran Poliamin Dengan Hibah 45,5
Lamela Tengah Dan Lipida Bersaing
Membran Untuk Mencegah Tahap I,
Chilling Injury Pada Buah DP2M
Tropis Unggulan Indonesia. DIKTI
4. 2008 Peran Poliamin Dengan Hibah 47
Lamela Tengah Dan Lipida Bersaing
Membran Untuk Mencegah Tahap II,
Chilling Injury Pada Buah DP2M
Tropis Unggulan Indonesia DIKTI
5. 2009 Peran Poliamin Dengan Hibah 49
Lamela Tengah Dan Lipida Bersaing
Membran Untuk Mencegah Tahap III,
Chilling Injury Pada Buah DP2M
Tropis Unggulan Indonesia DIKTI
6. 2010 Intervensi Poliamin Eksternal
Pada Proses Chilling Injury:
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2013 Pelatihan Pengolahan Susu Sapi INSTIPER 2
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2008 Efektivitas Poliamin terhadap
Penghambatan Chilling Injury
pada Beberapa Tingkat
Kematangan dan Kemasakan
Buah Pisang Mas (Musa
paradisiacal, L.). Jurnal
Agritech, Vol. 28 (1). Hal. 15
21.
2. 2009 Upaya Menghambat Chilling
Injury Buah Mangga Kupas
dengan Perlakuan CaCl2 dan
Edible Film. Jurnal Ilmu Pangan.
PATPI. IPB Bogor.
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar
Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah/Seminar Tempat
1. Seminar Nasional Deteksi Dini Chilling Yogyakarta, 2-3
PATPI Injury pada Buah Pisang Agustus 2006
Mas (Musa paradisiacal L)
Berdasarkan Pola Emisi
Etilen Yang Diukur
Menggunakan Spektrometer
Fotoakustik
2. Seminar Nasional Upaya Menghambat Chilling Bandung, 2007
PATPI Injury Buah Mangga Kupas
dengan Perlakuan CaCl2 dan
Edible Film.
3. Seminar Nasional Efektivitas Jenis Poliamin Yogyakarta, 2008
PATPI Terhadap Penghambatan
Chilling Injury Pada
Beberapa Tingkat
Kematangan dan Kemasakan
Buah Pisang Mas (Musa
paradisiaca, L.).
4. Seminar Nasional Influence of the Filling Semarang, 20-22
PATPI temperature and step holding Oktober 2015
at the crystallization of
RBDPO on the quality of
olein and stearin palm oil
products
G. Pengalaman Perolehan HAKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1.
H. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Pengabdian 25 Tahun sebagai Dosen Institut Pertanian 2013
Stiper Yogyakarta
I. Riwayat Jabatan Dalam Pengelolaan Institusi
No. PERAN/JABATAN UNIT/INSTITUSI MASA
AKSI
1 Sekretaris Jurusan, Jurusan Fakultas Teknologi 1994 s.d
Teknologi Hasil Pertanian Pertanian, Institut 1998
Pertanian Stiper
(INSTIPER)
Yogyakarta
2 Kepala Laboratorium Fakultas Teknologi 1995 s.d
Teknologi Pengolahan, Pertanian, Institut 1998
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Stiper
Pertanian (INSTIPER)
Yogyakarta
3 Ketua Jurusan, Jurusan Fakultas Teknologi 1999 s.d
Teknologi Hasil Pertanian Pertanian, Institut 2003
Pertanian Stiper
(INSTIPER)
Yogyakarta
4 Penanggungjawab Kekompok Fakultas Teknologi 2002 s.d
Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, Institut 2004
dan Enzim, Jurusan Pertanian Stiper
Teknologi Hasil Pertanian (INSTIPER)
Yogyakarta
5 Kepala Pusat Penelitian dan Institut Pertanian Stiper 2004 s.d
Pengembangan Teknologi (INSTIPER) 2006
Terapan Yogyakarta
6 Dekan, Fakultas Teknologi Institut Pertanian Stiper 2010 s.d
Pertanian (INSTIPER) 2014
Yogyakarta
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


Saya yang tersebut di atas,

(Dr.Ir.Ida Bagus Banyuro Partha, MS.)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya
(Rp)

SUB TOTAL
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya
(Rp)

SUB TOTAL
3. Biaya Perjalanan
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya
(Rp)

SUB TOTAL
4. Biaya lainnya
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya
(Rp)

SUB TOTAL
Total (Keseluruhan)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Anan Prayogo STIPP Teknologi 10 Mengkoordina
(15/17963/THP) Hasil si dan
Pertanian memimpin
pekerjaan
serta evaluasi
2. STIPP Teknologi 10 Memastikan
Hasil proses
Pertanian terkendali dan
sesuai jadwal
3. STIPP Teknologi 8 Membantu
Hasil menulis hasil
Pertanian dan analisis
Jl.Nangka II, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282. Telp (0274) 885478,
885479, 885480. Fax. (0274) 885479 Website: http://instiperjogja.ac.id E-mail:
instiper@instiperjogja.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Anan Prayogo
NIM : 15/17963/THP
Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa proposal Program Kreativitas Mahasiswa


Penelitian saya dengan judul :

PENURUNAN KADAR HCN PADA EKTRAKSI PATI BUAH LINDUR


(Bruguiera gymnorrhiza Lamk.) SEBAGAI BAHAN PANGAN
ALTERNATIF.

Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke
kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar
benarnya.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


Mengetahui,
Wakil Rektor III Bidang Yang menyatakan,
Kemahasiswaan Institut Pertanian
Stiper,

(Ir. Tri Nugraha Budisentosa, MP.) (Anan Prayogo)


NIP/NIK. 195409151985031001 NIM. 15/17963/THP

Anda mungkin juga menyukai