Tim Penulis :
Asmaliyah
Etik Erna Wati H.
Sri Utami
Kusdi Mulyadi
Yudhistira
Fitri Windra Sari
Editor :
Illa Anggraeni
KEMENTERIAN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS HUTAN
2010
KATA PENGANTAR
Kekayaan alam hayati yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah dan beraneka ragam,
sehingga disebut negara mega-biodiversity. Pulau Sumatera saja misalnya, dengan luas daratan
476.000 km2 memiliki lebih dari 10.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi yang umumnya hidup di
hutan dataran rendah. Hutan region sunda (termasuk Sumatera) memiliki jenis tumbuhan terkaya
di dunia. Kekayaan alam ini tentu saja menjadi potensi bagi kemaslahatan hidup manusia yang
ada di sekitarnya jika dipelajari dan dimanfaatkan secara arif.
Interpretasi citra landsat dalam 5 tahun terakhir menunjukkan laju deforestasi mencapai
2,8 juta ha pertahun. Tentu saja hal ini akan mengancam entitas dan kelestarian plasma nutfah
botani Indonesia, khususnya yang berpotensi besar sebagai penghasil pestisida nabati. Lebih jauh,
terjadinya penurunan kearifan tradisional oleh masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan dan
masuknya teknologi pertanian non-organik (insektisida kimia) semakin mengancam keberadaan
jenis-jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati tersebut.
Oleh karena itu, upaya pendokumentasian pengetahuan dan kearifan masyarakat
tradisional tersebut perlu dilakukan untuk menyelamatkan keberadaan jenis-jenis tumbuhan
penghasil pestisida tersebut. Jenis-jenis tumbuhan yang diinformasikan dalam buku pegangan ini
adalah jenis-jenis tumbuhan yang masih dan pernah dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional
dalam pengendalian hama. Semoga buku ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Mengenal Pestisida Nabati ........................................................ .......................... 2
C. Jenis-jenis Tumbuhan yang Berpotensi sebagai Penghasil Pestisida Nabati........ 3
D. Teknik Pembuatan Pestisida Nabati ..................................................................... 15
E. Penutup . .............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 16
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional iii
DAFTAR TABEL
Pada umumnya, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya
berasal dari tumbuhan. Menurut FAO (1988) dan US EPA (2002), pestisida nabati dimasukkan
ke dalam kelompok pestisida biokimia karena mengandung biotoksin. Pestisida biokimia adalah
bahan yang terjadi secara alami dapat mengendalikan hama dengan mekanisme non toksik.
Secara evolusi, tumbuhan telah mengembangkan bahan kimia sebagai alat pertahanan
alami terhadap pengganggunya. Tumbuhan mengandung banyak bahan kimia yang merupakan
metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan sebagai alat pertahanan dari serangan
organisme pengganggu. Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioaktif, walaupun hanya
sekitar 10.000 jenis produksi metabolit sekunder yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya
jumlah bahan kimia pada tumbuhan dapat melampaui 400.000. Grainge et al., 1984 dalam
Sastrosiswojo (2002), melaporkan ada 1800 jenis tanaman yang mengandung pestisida nabati
yang dapat digunakan untuk pengendalian hama. Di Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis
tumbuhan penghasil pestisida nabati, dan diperkirakan ada sekitar 2400 jenis tanaman yang
termasuk ke dalam 235 famili (Kardinan, 1999). Menurut Morallo-Rijesus (1986) dalam
Sastrosiswojo (2002), jenis tanaman dari famili Asteraceae, Fabaceae dan Euphorbiaceae,
dilaporkan paling banyak mengandung bahan insektisida nabati.
Nenek moyang kita telah mengembangkan pestisida nabati yang ada di lingkungan
pemukimannya untuk melindungi tanaman dari serangan pengganggunya secara alamiah.
Mereka memakai pestisida nabati atas dasar kebutuhan praktis dan disiapkan secara tradisional.
Tradisi ini akhirnya hilang karena desakan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Kearifan
nenek moyang kita bermula dari kebiasaan menggunakan bahan jamu (empon-empon = Jawa),
tumbuhan bahan racun (gadung, ubi kayu hijau, pucung, jenu = Jawa), tumbuhan berkemampuan
spesifik (mengandung rasa gatal, pahit, bau spesifik, tidak disukai hewan/serangga, seperti awar-
awar, rawe, senthe), atau tumbuhan lain berkemampuan khusus terhadap hama/penyakit (biji
srikaya, biji sirsak, biji mindi, daun mimba, lerak, dll).
Pembuatan pestisida nabati dapat dilakukan secara sederhana dan secara laboratorium.
Pembuatan pestisida nabati, yaitu dalam bentuk ekstrak secara sederhana (jangka pendek) dapat
dilakukan oleh petani, dan penggunaannya biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah
pembuatan ekstrak. Pembuatan secara sederhana ini berorientasi kepada penerapan usaha tani
berinput rendah. Sedangkan cara laboratorium (jangka panjang) biasanya dilakukan oleh tenaga
ahli yang sudah terlatih dan hasil kemasannya memungkinkan untuk disimpan relatif lama.
Pembuatan cara laboratorium berorientasi pada industri, membutuhkan biaya tinggi,
sehingga produk pestisida nabati menjadi mahal, bahkan kadang lebih mahal daripada pestisida
sintetis. Oleh karena itu pembuatan dan penggunaan pestisida nabati dianjurkan dan diarahkan
kepada cara sederhana, terutama untuk luasan terbatas dan dalam jangka waktu penyimpanan
yang juga terbatas.
Pembuatan pestisida nabati dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1. Penggerusan, penumbukan, pembakaran atau pengepresan untuk menghasilkan produk
berupa tepung, abu atau pasta.
3. Ekstraksi dengan menggunakan bahan kimia pelarut disertai perlakuan khusus oleh tenaga
yang terampil dan dengan peralatan yang khusus.
E. Penutup
Keanekaragaman jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati sangat
tinggi; namun sampai saat ini pemanfaatannya sebagai bahan untuk mengendalikan hama dan
penyakit tanaman belum optimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum optimalnya
sosialisasi pemanfaatan pestisida nabati dalam pengendalian hama dan penyakit kepada
masyarakat.
Diharapkan adanya informasi jenis-jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan
penghasil pestisida nabati dan pemanfaatannya dapat membantu masyarakat dalam mengenal
dan memanfaatkan jenis-jenis tersebut dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman.
Daftar Pustaka
FWI dan GFW. 2001. Potret Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia: Forest Watch
Indonesia dan Washington D.C. Global Forest Watch.
Kardinan, A. 1999. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Whitmore, T.C., 1975. Tropical Rain Forests of the Far East. Clarendon Press. Oxford
Whitten T., S.J. Damanik, J. Anwar dan N. Hisyam, 1997. The Ecology of Sumatra. Periplus
Editions (HK) Ltd. Singapore
Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai penghasil pestisida nabati yang ditemukan pada masyarakat dibeberapa wilayah
provinsi di kepulauan Sumatera
2 Akar tuba/Tuba Derris elliptica / Perdu Akar Pengusir hama, putas alkaloida, Dicincang/di A, C,
akar/Tuai balet, Leguminosae ikan saponin, pukul-pukul, D, G, I,
Tuba jonong, flavonoida, tanin ditaburkan J, K, L,
esktrak akar tuba
Tuba bakak dan polifenol serta untuk putas O, M,
dapat menyebabkan
tubotoxin, ikan. P, Q
kematian rayap tanah
insektisida alami Diekstrak
Coptotermes
untuk hama
curvignathus sebesar
100% yang
diaplikasikan dengan
cara penyemprotan
dan pemberian
umpan kayu yang
telah direndam dalam
ekstrak akar tuba
dengan konsentrasi
5% dan 10% 1)
6 Balik angin Macaranga Pohon Daun Mengusir hama padi Unidentified Bersama T
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
8 Bawang putih Allium sativum Herba Umbi Pengusir kutu-kutuan saponin, Diekstrak + J
L./ Liliaceae dan serangga hama flavonoida brotowali +
lainnya politenol dan lempuyang +
minyak atsiri ekstrak biji
ekstrak sari bawang
mimba +
putih efektif menye-
sirih + EM4
babkan kematian ulat
S.litura instar 3 2)
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
9 Belacan Unidentified / Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar G
Unidentified
10 Belimbung wuluh Averrhoa bilimbii Pohon Daun Pengusir hama Saponin, Dibakar A
/ Oxalidaceae flavonoida dan
tepung daun
tanin
belimbing wuluh
dengan konsentrasi
6% dapat meng-
hambat perkemba-
ngan serangga
Sitophilus zeamais3)
12 Brenuk/Maja/ Aegle marmelos Pohon Buah Pembunuh hama saponin (daun, Air buah M, E
Labu Kayu CORR./ Rutaceae (serangga, keong akar, kulit diambil
emas) dan mengusir batang), kemudian
lintah flavonoida dan disemprotkan
polifenol (akar, untuk mem-
ekstrak buah maja
kulit batang) dan bunuh ulat,
dapat menekan
tanin (daun) Untuk
serangan penggerek
mengusir
buah kakao
lintah, buah
Conophomorpha
direndam
cramerella dengan
dalam
intensitas serangan
sungai/
hanya sebesar
2,85%4) siring
19
20
1 2 4 5 6 7 8 9 10
13 Birah Alocasia Herba Umbi Pengusir serangga Unidentified Diekstrak J
macorrhiza / hama
Araceae
14 Bratawali/ Tinospora Semak Batang Pengusir tikus pada Alkaloida, steroid Diekstrak, E, L
brotowali/ akar tuberculata / padi, pembasmi dan flavonoida kemudian
ali-ali Menispermeaceae hama pada cabe disemprotkan
(kutu dan semua ke tanaman
jenis serangga yang
ekstrak heksana dan terserang
etanol bratawali yang
diaplikasikan pada
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
makanan dapat
menurunkan jumlah
serangga turunan
pertama (F1) dan
menghambat
perkembangan hama
gudang Situphilus
sp.5)
15 Bulu kapak Phyllostachis sp./ Bambu- Daun Mengusir hama padi Unidentified Direbus di- O
Poaceae bambuan campur daun
temiang dan
akar angas-
angas,
kemudian di-
masukkan
kedalam
bambu lalu
diletakkan
dipenjuru
sawah
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
16 Bungo busnah Unidentified / Daun Membunuh ulat atau Unidentified Dihaluskan + D
Unidentified kutu pada ternak minyak, kmd
ditempelkan
pada luka
yang telah
berulat
18 Cambai/sirih Piper betle L,/ Perdu Daun, batang Pengusir wereng/ saponin, Dibakar, E, J, P
cambia, suru Piperaceae dan getah belalang dan racun flavonoida, diekstrak
ikan polifenol dan
ekstrak metanol daun minyak atsiri
sirih dapat
mematikan larva
Aedes aegypti
sebesar 100% dengan
konsentrasi 2%6)
19 Capo/sembung Blumea Perdu Daun Pengusir hama Alkaloida, tanin, Dibakar A
balsamifera / minyak atsiri,
ekstrak daun
Asteraceae/ borneol, sineol,
sembung 1% + 0,1%
Compositae limonen dan
teepol
dimetil eter
mengakibatkan 50%
floroaseto-fenon
kematian keong mas
Pomacea
canaliculata7)
1 2 4 5 6 7 8 9 10
23 Cep-cepan cerling Unidentified / Pohon Kulit batang Pembunuh Unidentified Kulit batang J
Unidentified kutu/hama pada bagian dalam
ternak direndam
dalam air,
kemudian air
rendaman
diminumkan
pada ternak
29 Durian Durio zibethinus / Pohon Kulit buah Pengusir kepinding Saponin, Diletakkan D, E
Bombacaceae flavonoida, ditempat
esktrak kulit durian
polifenol yang banyak
mampu mengusir
kepinding
nyamuk dengan
konsentrasi 100g
(kulit buah) +25g
(daging buah) dalam
200 ml air+30 ml)
23
24
1 2 4 5 6 7 8 9 10
alcohol, serta dapat
mengusir kutu busuk
Cimex laktasis9
30 Gula sar Unidentified / Pohon Kulit batang Pengusir hama dan Unidentified Kulit batang J
Unidentified pembunuh hama ditumbuk,
direbus
kemudian air
rebusannya
di siram ke
tanaman
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
33 Jarak Ricinus communis Pohon Biji dan daun Pengusir dan saponin, Diekstrak J
L./ Euphobiaceae pembunuh hama, flavonoida dan
juga bersifat sebagai alkaloida
fungisida
ekstrak biji dan daun
jarak efektif mengen-
dalikan tikus 11)
34 Jarak pagar Jathropha curcas Perdu Buah Pembunuh hama Daun dan batang Dibakar A, C
L./ Euphorbiaceae mengandung
minyak biji jarak
saponin,
pagar yang berasal
flavonoida,
dari NTB dan
polifenol dan
Sulawesi Selatan
tanin
dapat membunuh ulat
Helicoverpa
armigera sebesar
20% (NTB) dan
33,33% (Sul-Sel)
masing-masing
dengan konsentrasi
20 ml dan 10 ml/l air
yang diaplikasi kan
langsung ketubuh
larva 12)
jeluang
diikatkan
pada padi
1 2 4 5 6 7 8 9 10
39 Jeringau/ dlingo Acorus celamus Herba Daun dan Pencegah telur Rimpang dan Diekstrak J
L./ Zingiberaceae rimpang menetas daun
mengandung
tepung jeringau dapat
saponin,
mempercepat
flavonoida,minya
kematian imago,
k atsiri
menurunkan jumlah
telur yang diletakkan
dan menurunkan
persentase imago
yang muncul dari
Callosobruchus
maculatus yang
diaplikasi pada
makanan 14)
40 Jeruk purut Citrus hysteric./ Perdu Daun Pengusir kutu pada alkaloida, g Daun E
Rutaceae ternak saponin dan diletakkan di
flavonoida, kandang
ekstrak perasan daun
polifenol dan
jeruk purut dapat
minyak atsiri.
mencegah serangan
nyamuk Aedes sp.
sebesar 90,88% 15)
45 Kapas Gossypium Pohon Daun Penolak hama Buah, bunga dan Ditambah I
arboreum / daun puding hitam,
Malvaceae mengandung sedingin,
saponin, sitawar,
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
46 Kapok Ceiba petandra / Pohon Daun Pembunuh kutu pada saponin, Diekstrak E
Bombacaceae rambut tlavonoida dan
tanin
47 Karet Ficus elastica / Pohon Getah Jerat tikus Daun, akar dan Getah F
Moraceae kulit batang diletakkan
mengandung disekitar
saponin dan sarang tikus
flavonoida,
disamping itu
kulit batang dan
akarnya juga
mengandung
polifenol, daun
mengandung tanin
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
48 Kasai bukit Pometia sp./ Pohon Kulit batang Putas ikan Unidentified Dicincang, A
Sapindaceae ditabur
49 Kayu Arenga pinnata / Pohon Daun, buah Pengusir hama Akar mengandung Dibakar A
enau/Beluluk Arecaceae saponin,
ekstrak buah aren
flavonoida dan
dapat mmbunuh
polifenol
keong mas sebesar
61,8 dan 100%,
masing-masing
dengan konsentrasi 2
dan 6 g/l ekstrak
kasar 16)
50 Kayu tegoh Unidentified / Pohon Kulit batang Pengusir wereng Unidentified Dibakar E
Unidentified
se-kaligus
membunuh-nya 18)
56 Keluwih Artocarpus altilis Pohon Buah muda Untuk mengusir Bunga dan daun Dikeringkan P
(PARK.) FSB./ dan bunga nyamuk mengandung kemudian
Moraceae saponin, polifenol dibakar
dan tanin, sedang
kulit batangnya
mengandung
flavonoida
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
57 Kemang Mangifera Pohon Daun Pengusir hama padi Daun A
kemanga Caeca/ dikeringkan,
Anacardiaceae dibakar
diletakkan di
empat sudut
area
58 Kemiri Aleurites Pohon Buah, kulit Buah untuk racun saponin, Ditumbuk + E, J
moluccana / batang babi, kulit batang flavonoida dan sari manis,
Euphorbiaceae untuk pengusir polifenol, minyak lalu ditanam
nyamuk lemak disekitar
lahan utk
racun babi,
utk nyamuk
kulit batang
diletakkan
saja ditempat
yang banyak
nyamuk
59 Kenikir Tagetes erecta / Herba Daun, batang Pembunuh hama Saponin, Diekstrak I
Compositae dan bunga flavonoid,
ekstrak air daun dan
Pepeirton,
bunga kenikir dapat
terhtienilnoida,
mengendalikan
nematoda akar 13)
60 Kepahyang Pangium edule / Pohon Buah, kulit Racun ikan dan tikus Unidentified Buah di- E
Flacourtiaceae batang dan rendam dlm
ekstrak kulit batang,
daun muda air sungai
daging buah dan
(ikan), atau
daging biji dapat me-
ditanam di-
nyebabkan kematian
sekitar lahan
larva penggerek padi
untuk me-
putih (Scirphopaga
racuni tikus
31
32
1 2 4 5 6 7 8 9 10
innotata) sebesar 75-
80% 19) dan ulat
Plutella sp. Sebesar
75-85% 20).
Sedangkan daun,
kulit batang dan kulit
buahnya dapat
menyebabkan ke-
matian ulat Plusia sp.
Sebesar 40-50% 21)
61 Ketemas Unidentified / Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
Unidentified
62 Kipahit/ kembang Tithonia Perdu Daun Pengusir dan Daun, kulit batang Diekstrak j
bulan diversifolia / pembunuh hama dan akar
Asreraceae mengandung
ekstrak daun kipahit
saponin, polifenol
dapat menurunkan
dan flavonoida
intensitas serangan
Helopeltis antonii
dan ulat jengkal 17)
64 Kulit manis/ Cinnamomum Pohon Kulit batang Pembunuh serangga Minyak atsiri dan Diekstrak I
burmanii / tanin
Kayu manis serbuk kayu manis
Lauraceae
dengan konsnetrasi
0,5 dan 1% dapat
menyebabkan
kematian jentik
nyamuk Aedes
aegypti sebesar
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
90-100% dalam
waktu 4 jam setelah
pemaparan 22)
66 Lada Piper ningrum / Menjalar Biji/buah Pengusir dan Buah Piper Digiling, J
Piperaceae pembunuh hama nigrum kemudian
gudang mengandung ditabur
- ekstrak biji lada saponin dan dilantai
dapat flavonoida, di gudang
menyebabkan samping minyak
kematian ulat atsiri
kubis Plutella sp.
Sebesar 100%
- ekstrak minyak biji
pala efektif
menyebabkan
mortalitas
Exopholis
hypoleuca instar I
(80-90%) setelah 1
hari perlakuan, dan
instar III (90%)
setelah 5 hsp23)
67 Landia Unidentified Pohon Kulit kayu Pembunuh dan Unidentified Dihaluskan C
pengusir nyamuk lalu
dioelskan ke
tubuh
72 Lempuyang gajah Zingiber zerumbet Semak Rimpang Pembunuh hama Saponin, flavoida Diekstrak J
/ Zingiberaceae jenis kutu-kutuan dan minyak atsiri
bahwa ekstrak
rimpang lempuyang
gajah efektif
mengendalikan hama
gudang Sitophilus sp.
7)
73 Lengkonai Selaginella plana Terna Daun dan Pengusir hama Saponin, tanin Dibakar A, B,
/ Selaginellaceae batang C, F, G
74 Limau Abuang Citrus sp./ Pohon Kulit daun Mengusir nyamuk Dibakar D
Rutaceae
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
75 Lipai Unidentified / Pohon Buah Pengusir kepinding Unidentified Diletakkan E
Arecaceae/ pada tempat
palmae yang ada
kepindingnya
76 Mangga pauh Mangifera sp./ Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
Anacardiaceae
78 Medang kambing Litsea sp./ Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar F
Lauraceae
79 Medang keladi Litsea Pohon Kulit batang Pengusir nyamuk Unidentified Dibakar E, I
crassinervia /
Lauraceae
80 Medang landit Litsea sp./ Pohon Kulit batang Pengusir nyamuk Unidentified Dibakar K
Laueaceae
81 Medang selasih Litsea sp./ Pohon Daun, Kulit Pengusir walang Unidentified Daun dan F
Lauraceae batang sangit dan babi kulit batang
dikeringkan,
kemudian di
bakar
1 2 4 5 6 7 8 9 10
kematian larva S.
litura dan kutu kebul
masing-masing sebe-
sar 93% dan 83% 25)
86 Mindi Melia azedarach / Pohon Daun dan biji Pengusir dan Toosendanin, Diekstrak J
Meliaceae pembunuh hama kaemferol, resin,
tanin, triterpen
ekstrak daun mindi
kulinone,
dapat menyebabkan
margoside (kulit
kematian ulat
batang dan kulit
Setothosea asigna
akar), biji hanya
sebesar 89,3%
mengandung resin
dengan konsentrasi
yg beracun
4% dengan intensitas
serangan nya 28,93%
26)
87 Nanga Cycas revoluta / Perdu Daun Pengusir hama Cycasin, sotet Dibakar H
Cycadaceae suflavone
88 Nangka/Nangka- Artocarpus Pohon Buah, daun Buah untuk pengusir Daun Buah nangka E, J
nangka (Kab. heterophyllus / babi, daun untuk mengandung masak +
Tanah karo) Moraceae nematoda saponin, madu,
flavonoida, dan diletakkan di-
tanin, buah muda sekitar lahan
mengandung utk pengusir
saponin dan babi, utk
potifenol. nematoda
daun digiling,
kemudian di-
taburkan
disekitar
tanaman
37
38
1 2 4 5 6 7 8 9 10
89 Nango/sakat Canangium Pohon Daun Pengusir hama Bunganya Dibakar A
odoratum./ mengandung
Anonaceae saponin,
flavonoida dan
polfenol, di
samping minyak
atsiri.
90 Nenguri betino Sida rhombifolia Semak Seluruh Penghalau hama Saponin, alkaloida Diekstrak I
L./ Malvaceae bagian dan 38amboo
tanaman (daun), saponin,
flavonoida dan
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
polifenol (akar).
92 Nilam Pogostemon Semak Daun dan Pengusir babi dan Saponin, Daun F, J
cablin / Labiatae batang pengusir ulat flovonoida, dan dikering-kan
minyak atsiri, kemudian
ekstrak daun nilam
eugenol dibakar utk
efektif mengendali-
babi, utk ulat
kan hama gudang
daun
Stegobium paniceum
7) diekstrak
93 Pacar cina Aglaia odorata / Pohon Kulit batang Racun hama Minyak atsiri, Diekstrak, P
Meliaceae alkaloid, kemudian
ekstrak kulit batang
Rokoglamida disemprotkan
dan ranting A.
Odorata dapat
mengendalikan
populasi ulat kubis
(Crocidolomia
binotalis) hingga
55% 27)
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
94 Paku resam Gleichenia Semak Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
linearis /
Glecheniaceae
98 Parak keluang Aglaia glabrata T Pohon Daun dan Pengusir hama Golongan Dibakar H
& B / Meliaceae batang Benzofuran
100 Peladang hitam Graptophyllum Semak Daun Pengusir hama Alkaloid, saponin, Ditanam G
pictum / tanin, steroid, disekeliling/
Acanthaceae glikosod sekitar area
101 Peladang kambing Unidentified / Semak Daun dan Pengusir hama Unidentified Dibakar + G
Unidentified akar daun sepuka
102 Peledang/ simbar Asplenium nidus / Menem- Umbut Pengusir ulat pada Saponin, Dikalungkan J
Filicea/Poly- pel ternak kardenolin dan saja pada
podiaceae polifenol. ternak
39
40
1 2 4 5 6 7 8 9 10
103 Pepaya Carica papaya / Perdu Daun Pengusir tetelo pada alkaloida, saponin Direbus, J
Caricaceae ayam dan flavonoida kemudian air
(daun, akar, kulit rebusannya
ekstrak daun pepaya
batang) polifenol diminumkan
dapat menyebabkan
(daun dan akar) pada ayam
kematian ulat kubis
Plutella sp. Sebesar
65% 23)
105 Petai rimba/ Parkia speciosa / Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
Leguminosae
Petai
106 Pinang Areca cathecu / Pohon Daun Pengusir wereng, Biji nya Daun yang E, I, G
Arecaceae pembunuh hama mengandung sudah kering,
alkaloida, dibakar
saponin, dan
flavonoida
107 Pinang merah Cyrtostachys Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
lakka / Arecaceae
108 Pirawas Unidentified / Pohon Daun Pengusir kutu pada Unidentified Diekstrak, J
Unidentified babi dan Pengusir airnya di-
kepinding minumkan
pada babi,
utk kepinding
daun lang-
sung diletak-
kan ditempat
yang ada
kepindingnya
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
109 Pisang lidi Musa sp./ Perdu Daun Pengusir hama Unidentified Daun pisang D
Musaceae pengisap padi dikeringkan,
kemudian
diikatkan
pada batang
padi
110 Pisang manis Musa Perdu Pelepah Pengusir hama padi Unidentified Dipasang G
sp.Musaceae pada 4 sudut
lahan
111 Poka buang Brucea javanica / Perdu Kulit batang Racun ikan Buah (tanin, Ditumbuk- E
Simaroubaceae alkaloid, tumbuk,
ekstrak buah Poka
glikosida, phenol). dicampur tuai
buang dapat me-
Biji (brusatol, balet, lalu
nyebabkan kematian
bruceine), daun ditaburkan
larva Crocidolomia
(tanin), quasinoid kesungai
pavonana dan
Plutella xylostella
dengan nilai LC50
ekstrak kasar
sebesar 0,39%.
LC50 formulasi
melur 20EC terhadap
C. pavonana adalah
0,42. LC50
formulasi melur
20WP terhadap P.
xylostella adalah
0,54. Selain itu juga
dapat menghambat
aktivitas makan 28)
112 Puah/Puar Nicolaia speciosa Semak Daun Pengusir hama Golongan Phenol Diekstrak D, E
penangau / Zingiberaceae
41
42
1 2 4 5 6 7 8 9 10
113 Puar kilat Nicolaia Semak Daun Pengusir hama dan Phenol Dibakar A, O
atropurpurea./ pembunuh ketam
Zingiberaceae
ekstrak daun puar
kilat dapat
menyebabkan
kematian larva
Spodoptera litura
sebesar 95% dengan
konsentrasi 0,54%.
Selain itu juga dapat
memperpanjang lama
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
periode larva,
menghambat
aktivitas makan dan
menurunkan laju
pertumbuhan serta
menurunkan berat
pupa 29)
114 Pulut babi Unidentified / Herba Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
Unidentified
115 Rambutan pacet Rinorea anguifera Terna Daun Pengusir Unidentified Dibakar A
/ Violaceae hama/nyamuk
117 Rarak tangkup Unidentified / Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar H
Unidentified
1 2 4 5 6 7 8 9 10
119 Ridam/ Ridan Nephelium Pohon Kulit batang Racun ikan Unidentified Dipukul- H
maingayi / pukul,
Sapindaceae kemudian
direndam
dalam air
120 Risi/tukas/ Caryota mitis / Pohon Daun Pengusir hama, organoklorin Dibakar dan A, H,
Arecaceae pengusir ulat, ditanam O
Rendangan
pengusir kutu putih disekitar
dan racun ikan areal
penanaman,
sedangkam
untuk racun
ikan
124 Sebokal Fordia johorensis Pohon Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
/ Fabaceae
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
127 Selancar Unidentified / Pohon Kulit batang Racun ikan Unidentified Dicacah, O
Unidentified kemudian
dicelup
kedalam air
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
128 Semambau/ tuai Eleusine indica / Rumput Daun dan Racun ikan Unidentified Dihaluskan, E
seleng Graminae batang kemudian
ditaburkan ke
sungai
129 Semantung Ficus padana / Pohon Daun Mengusir hama padi Unidentified Bersama T
Moraceae dengan daiun
balik angin +
pianggang
ditanam
disekitar
areal
pertanaman
133 Serai harum/ Andropogon Rumput Daun Pengusir/ Pembunuh saponin, Diekstrak C, H, I,
nardus L./ hama padi dan hama flavonoida dan atau digerus J, P
serai belanda
Graminae ikan polifenol dan untuk hama
(Kab. Kerinci),
minyak atsiri padi, ditanam
serai gajah (Kab. ekstrak daun serai
disekitar
Tanah karo) wangi dapat me-
kolam untuk
nekan intensitas
ikan
serangan kepik hijau
45
46
1 2 4 5 6 7 8 9 10
menurunkan populasi
nimfa dan imago,
mengurangi polong
hampa dan
meningkatkan
polong bernas pada
umur tertentu 31)
134 Serai scorpio Andropogon sp. / Semak Daun Penolak nyamuk Unidentified Daun P
Graminae ditumbuk dan
dioleskan
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
135 Ser-ser Tephrosia sp./ Perdu Semua Racun ikan Unidentified Ditumbuk, J
Leguminosae bagian airnya
Tephrosia yang
tanaman diperas,
diaplikasi-kan baik
kemudian
secara tunggal
disiram
maupun campuran
kehulu
dapat menekan
sungai
serangan penggerek
umbi kemtang P.
Operculella 32)
136 Seru Schima sp./ Pohon Kulit batang, Racun ikan Unidentified Dipukul- H, O
Theaceae serbuk kayu pukul,
kemudian
diaduk-aduk
dalam air
137 Sialau Unidentified / Herba Daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
Unidentified
1 2 4 5 6 7 8 9 10
139 Siburu Ganiothalamus Terna Kulit batang Pembunuh kutu Unidentified Dicacah lalu A
malayanus tanaman direndam
/Macrophylla /
Anonaceae
142 Sikumpai/ Ischaemum Rumput Daun dan Pengusir hama Unidentified Diekstrak/dib D, G
kumpeh intermedium / batang pengisap akar +
Graminae sedingin +
sitawar +
cekerau
kumpai atau
bida diikat-
kan pada
batang padi +
kapas, puding
hitam +
sedingin
147 Sittraka hutan Unidentified / Herba Daun dan Pembunuh dan Unidentified Diekstrak J
Unidentified akar pengusir hama
148 Sosopan/ garruan Unidentified / Perdu Kulit batang Pembunuh ulat pada Unidentified Bagian dalam K
Unidentified ternak kulit batang
dikikis +
garam +
tepung beras
+ air,
kemudian
diminumkan
pada ternak
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
149 Sukma Clausena sp./ Perdu Daun Pengusir hama Unidentified Diletakkan I
Rutaceae disekitar
sawah
150 Sungkai Peronema Pohon Pucuk daun Pengusir hama Unidentified Dibakar A
canescens /
ekstrak daun sungkai
Verbenaceae
efektif membunuh
ulat Peisia sp.
Sebesar 77% 6 hsp
dan ulat grayak 70-
75%33)
151 Suren/Surian Toona sureni / Pohon Daun, Pengusir hama Tunasilin dan Daun D, I, J,
(Kab. Krinci), Meliaceae batang, pengisap, pembunuh surenolakton diekstrak + K, P
suren gabus serbuk keong mas, daun sicerek
gergaji pembunuh hama + rebung,
batang bisa
ekstrak biji suren
langsung
dapat menyebabkan
diletakkan
kematian ulat
Eurema sp.dan S. saja disekitar
litura masing-masing areal, untuk
sebesar 98% dan keong mas
42% 34) serbuk
gergaji
difermentasi
kemudian
disebar
disekitar
areal
152 Suruh kacangan/ Eupharbia Perdu Kulit batang, Tuba ikan Getah Ditumbuk P
kacangan/ patah tirucalli L./ getah mengandung
ekstrak daun E.
tulang Euphorbiaceae Euphorbone,
tirucalli dapat
49
50
1 2 4 5 6 7 8 9 10
membunuh keong taraksastertol,
mas Pomacea alphalaktucerol,
canaliculata 7) Euphol dan zat
pahit
154 Tapak liman Elephantopus Perdu Daun Pengusir hama Saponin, Dibakar A
scaber / flavonoida dan
Asteraceae/ polifenol
Compositae
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
2. ekstrak daun
tembakau efektif
mematikan lalat
Musca domestica
dengan konsentrasi
9,55%b/v, 3 jam 3
hari 35)
158 Temiang Unidentified / Daun Mengusir hama padi Unidentified Direbus di- O
Bambu-bambuan campur daun
bulu kapak
dan akar
angas-angas,
kemudian
dimasukkan
kedalam
bambu lalu
diletakkan
dipenjuru
sawah
159 Terap/Bendo Artocarpus Pohon Daun Mengusir tikus Unidentified Digantung O
odoratissimus / disekitar
Moraceae tanaman
160 Terentang Campnosperma Pohon Kulit batang Mengusir babi Unidentified Dikeringkan O
sp./ kemudian
Anacardiaceae dijepit
disekitar
areal
tanaman
(baunya
amis)
51
52
1 2 4 5 6 7 8 9 10
160 Terong asam Solanum sp./ Semak Daun Pengusir hama Unidentified Diikatkan F
Solanaceae pada batang
padi
161 Terong bulat hijau Solanum sp./ Herba Daun Pengusir kutu pada Alkaloida, Diletakkan di E
Solanaceae ternak saponin, kandang
flavonoida dan
polifenol
162 Tikusan Unidentified / Semak Daun, batang Daun utk pengusir Unidentified Daun I
Leguminosae dan akar hama, batang dan diekstrak,
akar utk racun ikan batang dan
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
akar dipukul-
pukul
kemudian
direndam
dalam air
163 Tuai kulit Unidentified / Pohon Kulit batang Pembunuh ulat dan Unidentified Diekstrak C
Unidentified racun ikan untuk ulat,
ditumbuk/dih
aluskan lalu
ditaburkan
untuk ikan
164 Tuba Elatosterna sp./ Akar dan Akar untuk racun Unidentified Akar dipu- H
Urticaceae daun ikan, daun untuk kul-pukul,
pengusir wereng Kemudian
diaduk-aduk
dalam air
(untuk racun
ikan), daun
dibakar (un-
tuk wereng)
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
1 2 4 5 6 7 8 9 10
165 Tuba Daun Unidentified / Pohon Daun Racun hama ulat Unidentified Diekstrak, W
Leguminosae kemudian
disemprotkan
ke tanaman
yang
terserang
166 Tuba hao Pangium sp./ Pohon Kulit batang Racun ikan Unidentified Kulit batang K
Flacourtiaceae ditumbuk-
tumbuk,
kemudian
direndam
dalam air
167 Tuba kutu Unidentified / Semak Akar Untuk pembunuh Unidentified Akar M
Unidentified kutu ditumbuk
168 Tuba manis Unidentified / Pohon Kulit batang Racun ikan Unidentified Ditumbuk F
Unidentified halus + abu +
air
169 Tuba manis Derris sp./ Perdu Akar Putas ikan Unidentified Dicincang, A
Leguminosae ditabur
170 Tuba saba Derris sp./ Herba Daun dan Racun ikan Unidentified Daun dan K
Leguminosae menjalar batang batang
direndam
dalam air
171 Tubo bangka Derris sp./ Semak Akar Racun ikan Unidentified Dicincang D
Leguminosae lalu
ditaburkan
53
54
1 2 4 5 6 7 8 9 10
172 Tubo seluang Unidentified Semak Daun dan Racun ikan Unidentified Dipukul- G, I
Graminae batang pukul,
kemudian
direndam
dalam air
173 Tubung-tubung Gronocaryum sp./ Herba Daun Pengusir hama Unidentified Diekstrak/ A
itam Icacinaceae dibakar
174 Uba Eugenia sp./ Pohon Kulit kayu Rcaun ikan Unidentified Dipukul- G
Myrtaceae pukul,
kemudian
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
direndam
dalam air
sungai
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
Lokasi A : Dusun Semerantihan, Desa suo-suo, Kecamatan. Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi
Lokasi B : Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Kecamatan Siberia, Kabupaten Indeagiri Hulu, Provinsi Riau
Lokasi C : Desa Tapus, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu
Lokasi D : Desa Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat
Lokasi E : Desa Ladang Palembang dan Kota Baru, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu
Lokasi F : Desa Guguk, Kecamatan Sei Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi
Lokasi G : Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi
Lokasi H : Desa Jangkang, Kecamatan Dendang, kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung
Lokasi I : Desa Muara Air Dua, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
Lokasi J : Desa Mulia Rayat, Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara
Lokasi K : Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Panribuan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara
Lokasi L : Dusun Taman Indah, Desa Kubu Perahu, Kec. Balik Bukit, Kab. Lampung Barat, Provinsi Lampung
Lokasi M : Desa Guring Kec. Pematang sawa, Kab.Tanggamus, Provinsi Lampung
Lokasi N : Desa Betung, Kec. Pematang sawa, Kab.Tanggamus, provinsi Lampung
Lokasi O : Desa Padang, Kec. Pagar Gunung, Kab. Lahat
Lokasi P : Di dalam kawasan TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan)
Lokasi Q : Desa TNBBS Kubu Perahu, Kec. Balik Bukit, Kab. Lampung Barat
Lokasi R : Desa Tanjung Bulan, Kec. Kota Agung, Kab. Lahat
Lokasi S : Desa Sipatuhu Induk, Kec. Banding Agung, Kab. OKU Selatan
Lokasi T : Desa Talang Padang, Kec.Pasemah Air Keruh, Kab. Empat Lawang
Lokasi U : Desa Muara Tenang, Kec. Semendo Darat Tengah, Kab. Muara Enim
Lokasi V : Desa Tanjung Alai, Kec. SP. Padang, Kab. OKI
Lokasi W : Desa Tanjung Tiga, Kec. Semendo Darat Ulu, Kab. Muara Enim
55
56
4 Syam, S. 2006. Pemanfaatan Ekstrak Buah Maja (Bignoniaceae; Crescentia cujep) Dengan EMA Terhadap Penggerek Buah
Kakao Conophomorpha cramerella snellen (Lepidoptera; Gracillariidae) Buletin Penelitian Vol. 9 No. 1 (Diakses melalui
http://www.ijonline.net)
5 Suyatma, E. N. Dan D.R. Adawiyah. 1995/1996. Pengkajian Daya Anti Serangga Dari Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga.
Linn.) dan Ekstrak Brotowali (Tinospora erispa) Terhadap Perkembangan Serangga hama Gudang (Sitophilus sp.). Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IPB.
6 Miqbal08solog. 2010. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Kemampuan Hidup dan Perkembangan
Pradewasa Nyamuk Aedes aegypti. Diakses melalui http://miqbal08. Student.ipb.ac.id
7 Kardinan, A. 1999. Pestisida Nabati, pameran dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya.
8 Darwis, M. dan B. Baringbing. 2006. Pengaruh Beberapa Konsentrasi Eugenol Terhadap Mortalitas larva
Exopholishypoleuca. Prosiding Seminar nasional dan Pameran Pestisida Nabati III.
9 Karli, J. dan Y. Livia. 2009. Durian usir Nyamuk. Trubus No. 481 Desember 2009.
10 Anto, Julay. 2010. Pestisida. Diakses melalui http://antojulay.blogspot.com
11 Sukayat, D. 2010. Pemasyarakatan Pestisida Nabati Dalam Pengendalian OPT Pangan dan Holtikultura. Dinas Tanaman
Pangan, Reaktikultur dan Percobaan Bidang Holtikultur. Minggu 8 April 2010. Diakses melalui http://holtikultura-garut.
Blogspot.com/
12 Lisdianita. 2010. Pengaruh Insektisida Minyak Biji Jarak Pagar (Jatropha curces L.) Terhadap Mortalitas Larva Helicoverpa
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
armigera Hubner. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Fakultas Biologi FMIPA. Tidak Dipublikasikan.
13 Galingging, R. Y. 2010. Pengendalian Hama Tanaman Menggunakan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan. Palangka Post.
Rabu 28 April 2010. Diakses melalui http://kalteng-litbang.deptan.go.id/
14 Aimasruroh. 1999. Pengaruh Tepung Walang Geni (Eryngium foetidulil Linn.) dan Tepung Jeringau (Acorus ealamus Linn.)
Terhadap Beberapa Aspek Biologi Callosobruchus maculatus F. (Coleoptera; Bruchidae) Pada Kacang Hijau dan daya
Kecambah Benih Kacang Hijau. IPB.
15 Nurhayati. 2008. Uji Efikasi Larva Spodoptera litura Nabati Dari Perasan Daun Jeruk Purut (Cytrus histeri DC) Terhadap
Kematian Larva Aedes aigypti di Laboratorium B2P2URP. Diakses melalui http://digilib.unimus.ac.id.
16 Firman, A., L. Wibowo dan Indriyati. 2010. Buah Aren dan Keong Mas. Trubus No. 484, Maret 2010.
17 Alan, dkk. 2000 dalam Nurawan, A. 2006. Perkembangan Penggunaan Pestisida Nabati dan Agensia Hayati Untuk
Pengendalian OPT di Perkebunan Teh Rakyat. Prosiding Seminar Nasional dan pameran Pestisida Nabati III. Bogor 21 Juli
2005. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
18 Keme dalam Natawigena, W.D. 2000. Beberapa Kendala dalam memproduksi Pestisida Nabati. Disampaikan Dalam Seminar
Nasional PHT Promo 2000 tanggal 29 Juni 2000. Crop science. Diakses melalui
http://erlanandiansyah.files.wordpress.com/2009/12/27-kendprodpesnab_2000.
19 Thamrin, M. dan S. Asikin. 2005. Strategi Pengendalian Penggerek Batang Padi Tanpa Insektisida Sintetik di Lahan Pasang
Surut. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Pengendalian Pencemaran
Lingkungan. Riset Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
20 Asikin, S. Dan M. Thamrin. 2002. Bahan Tumbuhan Sebagai Pengendali Hama Ramah Lingkungan. Disampaikan Pada
Seminar Nasional Lahan kering dan Lahan Rawa 18-19 Desember 2002. BPTP Kalimantan Selatan dan Balitta Banjar Baru.
21 Asikin, S. Dan M. Thamrin. 2006. Pengendalian Hama Sayuran Ramah Lingkungan di Lahan Rawa Pasang Surut dalam
Noor, M., I. Noor dan S. S. Antarlina (Ed) Sayuran di Lahan Rawa : Teknologi Budidaya dan Peluang Agribisnis 73-86. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor/ Banjar Baru.
22 Amir, A.A. 2006. Pengkajian Serbuk Kayu Manis Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Prosiding Seminar Nasional dan
Pameran Pestisida Nabati III. Bogor 21 Juli 2005. Balai Penelitian tanaman Rempah dan Obat.
23 Gazali, A., dan Ilhamiah. 1998. Inventarisasi Tumbuhan Yang Berkhasiat Sebagai Insektisida Botanis Terhadap Ulat
Pemakan Daun Kubis (Pentella xylostella). Kalimantan Agrikultur Vol. 5 no. 2 Agustus 1998. Jurnal Ilmiah Fak. Pertanian.
UNLAM Banjar Baru.
24 Darwis, M. dan B. Baringbing. 2006. Pengaruh Minyak Biji Pala Terhadap Mortalitas Instar Larva Exopholis hypoleuca.
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pestisida Nabati III. Bogor 21 Juli 2005. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
57
58
Obat.
25 Indiati, S. W. 2009. Mimba Pestisida Nabati Ramah Lingkungan. Diakses melalui http://balitkabi.litbang.deptan.go.id./
26 Harahap, L. H. 2010. Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Ekstrak Mindi (Melia azedarach L.) dan Mimba (Azadirachta
indien Juss) Terhadap Setothesa asigna Van Eccke (Lepidoptera; Linocodidae) Pada Kelapa Sawit (Elaeis guineesis Jack.) di
Rumah Kasa. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan.
27 Sudarmo, Hamdani dan D. Prijono. 1999. Keefektivan Ekstrak Sederhana Aglaia odorata Terhadap Ulat Krop Kubis
(Crocidolomia binotalis). Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Pemanfaatan Pestisida Nabati, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Perkebunan.
28 Lina, E. C. Dan Anneti. 2008. Pengembangan Potensi Insektisida Melur (Bruce javanica) Untuk Mengendalikan Hama Kubis
(Crucidolomite pavanone L.) (Lepidoptera; Crambidae) dan Pentella xylostella L. (Lepidoptera; Yponomentidae). Artikel
Ilmiah Penelitian Hibah Tahun 2008.
Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional
29 Asmaliyah. 2009. Aktivitas Biologi Ekstrak Daun Nicolaia alropurpurea Terhadap Serangga Hama Spodoptera litura
Fabricus (Lepidoptera; Noctuidae). Tesis Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.
30 Zahra dan Hana Apsari, P. 2006. Potensi Tanaman Marga Kalanchoe Sebagai Insektisida Nabati yang Aman Bagi Kesehatan.
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pestisida Nabati III. Bogor 21 Juli 2005.
31 Melhanah, D. Saraswati dan P. A. Bawono. 2010. Kefektivan Pemberian Insektisida Nabati dan Pupuk Organik Cair Untuk
Mengendalikan Hama Kepik Hijau di Tanah gambut. Diakses melalui http://id.wordpress.com/
32 Susanto, A. 2008. Perpaduan Phthorimaea operculella Granulosis Virus (PoCV) Dengan Insektisida Nabati Untuk
Mengendalikan Hama Penggerek Umbi Kentang P. Operculella Zell. Ditempat Penyimpanan Napete Unpad. Universitas
Padjajaran. Diakses melalui http://hpt.unpad.ac.id/
33 Thamrin, M., S. Asikin, Mukhlis dan A. Budiman. 2004. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Diakses
melalui http://balittra.litbang.deptan.go.id./
34 Darwiati, W. 2009. Uji Efikasi Ekstrak Tanaman Suren (Toona sureni Merr) Sebagai Insektisida Nabati Dalam Pengendalian
Hama Daun (Eurema spp.) dan Spodoptera litura .L. Tesis Mahasiswa Pasca Sarjana IPB. Tidak Dipublikasikan.
35 Atmadja, W. R. 2006. Pengaruh Serbuk Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Terhadap Mortalitas Helopeltis antonii Sign.
Pada Bibit Jambu Mete. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pestisida Nabati III. Bogor 21 Juli 2005. Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat.
36 Lestari, Y., D. T. Boewono dan S. Iravati. 2005. Efektivitas Ekstrak Metanol Beberapa Jenis Tanaman Terhadap Mortalitas
Lalat Musca domestica di Laboratorium Sains Kesehatan 18 (1) Januari 2005.