Anda di halaman 1dari 27

PENGKALUSAN TEBU(Saccharum hybrid L.

) VARIETAS PSBK 061 di PUSAT


PENELITIAN PERKEBUNAN GULA INDONESIA (P3GI) PASURUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

OLEH
GIOVANNICA ZENDI SWISTYANINGPUtRI
NIM 150342606591

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
AGUSTUS 2018
PENGKALUSAN TEBU(Saccharum hybrid L.) VARIETAS PSBK 061 di PUSAT
PENELITIAN PERKEBUNAN GULA INDONESIA (P3GI) PASURUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan matakuliah Pratek Kerja Lapangan (PKL)

OLEH
GIOVANNICA ZENDI SWISTYANINGPUTRI
NIM 150342606591

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Agustus 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh Giovannica Zendi Swistyaningputri yang
berjudul “Pengkalusan Tebu (Saccharum hybrid L.) Varietas PSBK 061 di Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan” ini telah diperiksa dan disetujui,

Malang, Agustus 2018


Pembimbing Lapangan

Dr. Wiwit Budi Widyasari


NIK. 87930618

Malang, Agustus 2018


Pembimbing Kampus

Andik Wijayanto, S. Si, M. Si

NIP.

Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Jurusan Biologi, Dekan FMIPA UM

Dr. Hadi Suwono, M.Si Dr. Markus Diantoro, M.Si


NIP. 196705151991031007 NIP.196612211991031001
RINGKASAN

Swistyaningputri, Giovannica Zendi. 2018. Pengkalusan Tebu (Saccharum hybrid L.) Varietas
PSBK 061 di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan. Laporan
PKL, Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing Lapangan: Ali Dr. Wiwit Budi Widyasari,
Pembimbing Kampus Andik Wijayanto, S. Si, M. Si.
Kata Kunci: Pengkalusan, tebu, PSBK 061, MS-I, in vitro, Praktek Kerja Lapangan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang berjudul ”Pengkalusan Tebu
(Saccharum hybrid L.) Varietas PSBK 061 di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
(P3GI) Pasuruan” yang merupakan studi literatur. Laporan PKL ini sebagai syarat dan bentuk
bukti pelaksanaan kegiatan PKL yang telah dilakukan selama 32 hari efektif dan tentunya dapat
terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Syahrudin yang telah memberikan informasi serta arahan tentang Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia.
2. Dr. Wiwit Budi Widyasari selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam melaksanakan praktik kerja lapangan di Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan.
3. Andik Wijayanto, S. Si, M. Si selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penelitian ini.
4. Keluarga Laboratorium Kultur Jaringan Tebu:Bapak Pujiono yang telah memberikan arahan
dalam penelitian ini,serta Pak Marsulam, Pak M. Sofian, Pak M. Azhar, dan Pak Cahya
Nurcahya yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada penulis selama menjalankan
penelitian.
5. Keluarga penulis yang telah memberi dukungan kepada penulis selama menjalankan PKL
dan menyusun laporan PKL.Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak yang
memerlukan.

Malang, Agustus 2018

Penulis
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang sangat
signifikan seiringdengan perkembangan teknologi informasi. Perubahan dan perkembangan
teknologi dan sistem informasi yangmaju semakin banyak dibutuhkan dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan manusia di berbagai bidang.Memasuki dunia kerja yang sangat
kompetitif sekarang ini, mahasiswa dituntuttidak hanya mempunyai kecerdasan intelektual
yang didapat dari kampus semata, akan tetapimahasiswa juga harus mempunyai kemampuan
dasar. Tiga pokok kemampuan dasar yang harusdimiliki mahasiswa untuk dapat bersaing
dengan yang lain adalah Knowledge yaitu pengetahuanyang luas agar dalam kehidupan
sehari-hari tidak mudah dibodohi dan dibelokkan sehinggaakan menimbulkan kerugian baik
materiil maupun spirituil dalam diri sendiri. Skill yaituketerampilan atau keahlian khusus
sehingga mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan yanglain. Attitude yaitu sikap atau
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain sehigga dapatditeladani sekaligus disegani.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk
memperolehtambahan knowledge, Skill dan Attitude yang lebih komprehensif, sehingga
terbentuk sumberdaya manusia yang berkualitas, terampil, profesional, dan berwawasan
luas.Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkronantara program pendidikan di sekolah/kampus dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melaluikegiatan kerja secara langsung didunia kerja
untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
bermaksud agar mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmupengetahuan dan ketrampilan yang
didapat di bangku kuliah ke dalam dunia kerja secara nyatasesuai dengan keahlian dan
kompetensinya. Tujuan pelaksanaan PKL ntuk menambah pengetahuan dan wawasan
keilmuan bagi mahasiswa secara langsung kedunia kerja dan mengaplikasikan keterampilan
dan keahlian secara khusus sesuai dengan bidangilmu yang dipelajari secara langsung di
dunia kerja, sehingga diharapkan mengerti ruanglingkup bidang kerja sesuai dengan
kompetensinya (Arifin, 2014).
Salah satu instansi yang berkaitan dengan kajian bidang biologi khususnya bidang
bioteknologi tumbuhan adalah Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan,
Jawa Timur.PelaksanaanPraktik Kerja Lapangan di P3GI diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara langsung tentang
instansi sebagai salah satu, menambah knowledge, Skill dan Attitude yang baik
dalamberwirausaha dan dunia kerja.

1.2 Alasan Pemilihan Objek PKL


Objek yang digunakan pada Praktik Kerja Lapangan ini adalah tentang pemanfaatan
bioteknologi tumbuhan yaitu kultur jaringan yang bertujuan dalam perbanyakan bibit tebu
(Saccharum hybrid, L.) varietas PSBK 061.Teknik kultur jaringan sebagai metode yang tepat
dalam mengatasi permasalahan produksi bibit tanaman. Aplikasi kultur jaringan semakin
meluas penggunaannya pada tanaman hortikultura, pangan, dan industri, terutama dalam
penyediaan bibit secara masal, cepat, murah, dan bebas patogen. Kultur jaringan tebu untuk
tujuan perbanyakan bahan tanaman dilakukan melalui teknologi somatik embriogenesis tidak
langsung menggunakan daun menggulung, organogenesis tidak langsung menggunakan daun
menggulung, meristem apikal, organogenesis langsung menggunakan eksplan daun
menggulung, dan eksplan meristem apikal. Regenerasi kultur jaringan tebu secara umum
telah berhasil dilakukan dengan penggunaan berbagai macam Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
untuk induksi kalus tebu. Induksi kalus bertujuan untuk mendapatkan kalus embrionik yang
akan digenerasikan menjadi tunas. Keberhasilan regenerasi tanaman tebu secara in vitro
tergantung dari genotipe tanaman, sumber eksplan, dan formulasi media.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka objek penelitian yang dipilih adalah tentang
Pengkalusan Tebu (Saccharum hybrid L.) Varietas PSBK 061 di Pusat Penelitian Perkebunan
Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)
terletak di Pasuruan dan dipilih sebagai tempat melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) karena merupakan lembaga di Lingkungan Kementerian Pertanian yang fokus pada
penelitian, penyediaan, dan pelestarian tanaman tebu untuk memenuhi Swasembada gula dan
mengusahakan kelebihan produk untuk ekspor. Kegiatan PKL ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman tentang ilmu
pengetahuan khususnya dibidang kultur jaringan tumbuhan serta informasi yang lebih luas.

1.3 Tujuan
Tujuan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Perkebunan Gula
Indonesia (P3GI) sebagai berikut.
1. Memperoleh pengalaman baru mengenai cara beradaptasi, berkomunikasi, dan berinteraksi
dalam dunia kerja.
2. Melatih menjadi tenaga kerja yang kreatif, terampil, tangkas, mandiri, jujur, dan bertanggung
jawab.
3. Meningkatkan pemahaman dan mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan
khususnya dibidang pertanian.
4. Mengetahui perbanyakan tanaman tebu (Saccharum hybrid, L.) varietas PSBK 061 secara in
vitro dengan melihat respon yang terjadi saat pertumbuhan kalus di Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan.

Bab II

PELAKSANAAN
2.1 Sekilas Profil Tempat PKL
2.1.1 ProfilPusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)

Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) merupakan lembaga penelitian


di Indonesia yang khusus meneliti tentang gula dan pemanis, mulai dari on-farm, off-farm
hingga konsep kebijakan dan tata niaga yang berlokasi : Jalan Pahlawan No.25, Pasuruan
67126, Jawa Timur. Telp (0343)421086, Fax (0343) 421178. Pusat Penelitian Perkebunan
Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan merupakan pusat penelitian gula tertua di Indonesia dan
mulai beroperasi pada tahun 1887, semula bernama Proefestation Oost Java (POJ). Tahun
1942-1945 POJ dikuasai oleh pemerintahan Jepang. Tahun 1947 pada masa agresi militer
Belanda, Belanda yang kembali mengambil alih POJ dan merehabilitasi. Tahun 1957
pemerintah Indonesia mengambil alih POJ dan diganti dengan nama Balai Penyelidikan
Perusahaan Gula (BP3G) , kemudian pada 11 Mei 1987 berganti nama menjadi Pusat
Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) (Windiastika, 2006) dan tampak halaman
depan P3GI yang sekarang pada Gambar 2.1.1.

Indonesia dengan adanya P3GI pernah menjadi kiblat industri gula tebu dunia dan
pernah merilis varietas POJ 2878 pada Tahun 1921 dimana varietas tersebut menyelamatkan
tebu dunia yang sedang mengalami penyakit sereh, serta pada tahun 1930 P3GI merilis
varietas POJ 3016 yang bisa berproduksi hingga 18 Ton/Ha dan pada masa tersebut dijuluki
dengan istilah The Wonder Cane of The World. Industri Gula saat ini mulai menurun
sehingga P3GI mencoba menciptakan teknologi baru yang dapat mendukung perkembangan
tebu dan industri gula Indonesia. Salah satu hal yang dapat mendukung perkembangan tebu
Indonesia adalah Varietas tebu unggul yang ada di P3GI terdapat 5.300 aksesi tebu dan
merupakan sumber genetik terbesar di Dunia. Upaya dalam menciptakan varietas yang
unggul tersebut maka hal yang dilakukan oleh P3GI melalui pemuliaan tanaman baik
konvensional maupun bioteknologi dengan adanya kebun koleksi, Breedng Station,
Laboratorium Kultur Jaringan(Windiastika, 2006). yang terdapat dalam Gedung G dan
tampak halama depan gedung pada Gambar 2.1.1.

a b
Gambar 2.1.1. a) Halaman Depan P3GI, b) Gedung G P3GI
(Laboratorium Kultur Jaringan Tebu)(Sumber: Dokumen
Pribadi, 2018)
Kronologi sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan di
bidang industry pergulaan P3GI diuraikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1.Sarana dan Prasarana di P3GI
No Uraian Satuan
1 Kebun Percobaan,Koleksi Plasma Nutfah Tebu dan Kebun 146,65 ha
Karantina
2 Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman 1 unit
3 Laboratorium Agronomi 1 unit
4 Laboratorium Tanah 1 unit
5 Laboratorium Proteksi Tanaman 1 unit
6 Laboratorium Pengolahan hasil dan Bahan Olah 1 unit
7 Laboratorium Engineering Pertanian 1 unit
8 Laboratorium Diversifikasi Produk dan Pengolahan 1 unit
7
9 Laboratorium Kultur Jaringan 1 unit
10 Laboratorium Jasa Analisis (Sertifikasi KAN) 3 unit
11 Laboratorium Jasa Kalibrasi 1 unit
12 Workshop Alat Mesin Pertanian 1 unit
13 Experimental Plan Pengolahan Gula 1 unit
14 Stasiun Klimatologi 1 unit
15 Rumah Kaca 9 unit
16 Hardening 1 unit
Sumber: Putri, 2016
2.1.2 Visi
Menjadi mitra yang handal bagi industri gula melalui paket teknologi dan
tenaga ahli baik dalam upaya mencari terobosan maupun pemecahan masalah.
2.1.3 Misi
 Mempelajari dan mencari upaya untuk menanggulangi kendala dalam
pembangunan bidang pergulaan Nasional.
 Mengidentifikasi dan mengupayakan pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi oleh industri pergulaan dan pabrik gula pada khususnya.
 Melakukan kegiatan pengembangan dan pelayanan kepada perusahaan gula,
demi mencapai efektifitas kerja dan efisiensi pengelolaannya dalam arti seluas-
luasnya.

2.1.4 Motto
Penelitian, Pelayanan, dan Pengembangan

2.1.5 Struktur Organisasi di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)

DIREKTUR
SATUAN
BADAN USAHA
BIDANG BIRO UMUM PENGAWAS
DAN PELAYANAN
PENELITIAN USAHA DAN SDM INTERNAL
DAN PELAYANAN
Urusan Pemasaran,
Urusan Keuangan dan
Pelatihan dan Informasi
Urusan Penelitian Akuntansi
Prapanen dan Sosek
Urusan Laboratorium Urusan Ortala dan SDM
Jasa
Urusan Penelitian
Pascapanen
Urasan Koordinator Kebun- Urusan Rumah Tangga
Kebun Percobaan dan
Urusan Kerjasama Produksi Bahan Tanam

Kebun Percobaan Pasuruan

Kebun Percobaan Jatiroto

Kebun Percobaan Comal

Kebun Percobaan Jengkol

Kebun Percobaan Cirebon

Kebun Percobaan
Cintamanis

Kebun Percobaan
Bungamayang

2.1.6 Fungsi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)


Sebagai lembaga yang mengabdi pada industri gula, yang mencakup BUPN (PTP
Gula) dan PT Gula, maka P3GI mempunyai fungsi/ tugas Tri Dharma adalah sebagai
berikut.

1) Melaksanakan penelitian/ riset dengan tujuan meningkatkan produksi gula/ pemanis di


Indonesia, untuk memenuhi Swasembada gula dan mengusahakan kelebihan produk
untuk ekspor.
2) Menyampaikan hasil-hasil penelitian untuk kepentingan industri gula dan peningkatan
hasil pendapatan baik bagi petani/ pekebun tebu/ bahan pemanis, dan
3) Memberikan bantuan teknikan dan saran kepada PTP/ PT Gula maupun petani.

2.2 Waktu Pelaksanaan PKL

Kegiatan praktek kerja lapangan terdiri atas 2 tahap yaitu

1. Tahap Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 32 hari efektif yaitu hari
senin sampai jum’at dimulai pada tanggal 14 Mei 2017 sampai 11 Juli 2018. Presensi
selama PKL terlampir pada Lampiran 2
2. Tahap Penyusunan Laporan
Laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) disusun selama 2 bulan setelah
kegiatan praktek kerja lapangan selesai dilaksanakan.

2.3 Deskripsi dan Sekuensi Aktivitas Selama Pelaksanaan PKL


Tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di
Laboratorium Kultur Jaringan Tebu Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)
Pasuruan. Kegiatan dilakukan pada hari kerja Senin sampai Jumat. Kegiatan setiap
harinya dicatat dalam jurnal harian dan ditanda tangani oleh pembimbing lapangan
sebagai absensi selama pelaksanaan PKL di P3GI Pasuruan. Beberapa tahapan
pelaksanaan PKL di P3GI Pasuruan adalah sebagai berikut.

2.3.1 Tahap Perizinan


Tahap perizinan dimulai dengan pembuatan surat izin dan penyusunan proposal
PKL yang dilaksanakan ± 4 bulan sebelum PKL yang disetujui oleh Wakil Dekan I
FMIPA, Ketua Jurusan, dan ketua anggota PKL. Surat izin ditujukan kepada ketua
instansi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) di Jalan Pahlawan No. 25,
Pekuncen, Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur disertai lampiran 1 bendel proposal
berisi topik, waktu, dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan. Surat balasan penerimaan
dari instansi ±1 bulan setelah surat izin diserahkan (Lampiran 3). Surat keterangan dosen
pembimbing PKL terlampir pada Lampiran 4.

2.3.2 Tahap Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Kegiatan praktek yang dilakukan selama pelaksanaan praktek kerja lapanganmeliputi:
a. Studi literatur mengenai kultur jaringan tebu, budidaya tebu,serta kendala dalam kultur
jaringan di perpustakaan P3GI.
b. Pembersihan laboratorium kultur jaringan dan sterilisasi tabung kultur.
c. Pegenalan karakteristik tanaman tebu varietas PSBK 061 di Lapangan.
d. Pembuatan medium kultur jaringan tebu (MS-I).
e. Persiapan bahan tanam yaitu daun menggulung tebu varietas PSBK 061.
f. Penanaman eksplan (kalus) ke medium MS-I.
g. Pelaksanaan penelitian yaitu Analisis kecepatan pertumbuhan kalus dan macam kalus.
h. Analisis karakteristik pertumbuhan seperti kualitas kalus yang bagus dan kendala-kendala
yang ditemukan dalam kultur jaringan tumbuhan.
i. Subkultur kalus tebu varietas PSBK 061
j. Kegiatan tambahan yaitu membantu pendataan tanaman tebu pada beberapa varietas
dengan menghitung diameter batang, jumlah ruas, penggerek tebu, tinggi batang, dan
lain-lain serta analisa data giling tebu mencakup perhitungan voos, tipe lubang,
penggilingan tebu batang atas, tengah dan bawah serta penimbangan nira tebu berbagai
varietas baru yang diteliti di P3GI.
Jadwal kegiatan selama PKL di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)
Pasuruan diuraikan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jadwal kegiatan selama PKL di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
(P3GI) Pasuruan

No Hari/Tanggal Kegiatan
1. Senin, 14 Mei 2018 Mencari referensi untuk menyusun proposal PKL di Perpustakaan
2. Selasa, 15 Mei 2018 1. Persiapan alat dan bahan dalam membuat media kultur
2. Pembuatan media MS 1,5 liter
3. Rabu, 16 Mei 2018 Pembuatan medium
4. Kamis, 17 Mei 2018 1. Membersihkan ruang tabur dan dicuci tabung kultur lama yang
sudah terkontaminasi
2. Study literature untuk penyusunan proposal PKL diperpustakan
5. Jum’at, 18 Mei 2018 Menanam tanaman tebu varietas PSBK 061 berjumlah 26 tabung.
6. Senin, 21 Mei 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
7. Selasa, 22 Mei 2018 1. Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di
Ruang tabur
2. Observasi tanaman tebu varietas PSBK 061 di lapangan
(kebun)
8. Rabu, 23 Mei 2018 1. Pengamatan eksplan
2. Mengikuti kegiatan pendataan tanaman tebu pada beberapa
varietas
9. Kamis, 24 Mei 2018 Pengamatan eksplan
Mengikuti kegiatan analisa data giling tebu
10. Jum’at, 25 Mei 2018 1. Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di
Ruang tabur
2. Study literature untuk penyusunan proposal PKL
diperpustakan

11. Senin, 28 Mei 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
12. Rabu, 30 Mei 2018 1. Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di
Ruang tabur
2. Pembuatan medium sebanyak 1 L dan didapat 79 tabung berisi
medium
13. Kamis, 31 Mei 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
14. Senin, 4 Juni 2018 Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
15. Selasa, 5 Juni 2018 3. Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
16. Rabu, 6 Juni 2018 1. Pengamatan eksplan
2. Mengikuti kegiatan pendataan tanaman tebu pada beberapa
varietas
17. Kamis, 7 Juni 2018 1. Pengamatan eksplan
2. Mengikuti kegiatan analisa data giling tebu
18. Jum’at, 8 Juni 2018 Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabu
19. Kamis, 21 Juni 2018 Melakukan sub kultur
20. Jum’at, 22 Juni 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
21. Senin, 25 Juni 2018 1. Melakukan sub kultur
2. Mengikuti kegiatan pendataan tanaman tebu pada beberapa
varietas

22. Selasa, 26 Juni 2018 1. Melakukan sub kultur


2. Mengikuti kegiatan analisa data giling tebu
23. Kamis, 28 Juni 2018 Pengamatan eksplan dari subkultur
24. Jum’at, 29 Juni 2018 Melakukan subkultur
25. Senin, 2 Juli 2018 Pengamatan eksplan sub kultur
26. Selasa, 3 Juli 2018 Pengamatan eksplan sub kultur
27. Rabu, 4 Juli 2018 Pengamatan eksplan sub kultur
28. Kamis, 5 Juli 2018 Pengamatan eksplan sub kultur
29. Jumat, 6 Juli 2018 Pengamatan eksplan sub kultur
30. Senin, 9 Juli 2018 Pengamatan eksplan sub kultur
31. Selasa, 10 Juli 2018 1. Pengamatan eksplan sub kultur
2. Mengikuti kegiatan Halal Bihalal dengan seluruh karyawan
P3GI

32. Rabu, 11 Juli 2018 Pengamatan dari sub kultur


- Tabung 8 dan 20 muncul kalus organogenik
berjumlah 1 tabung masing-masing
- Tabung 22 muncul kalus cicatrisasi berjumlah 1
tabung
Bab III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan


Tabel 3.1. Tabel pengamatan
Minggu Kecepatan Tumbuh Kalus Yang Browning Kalus Yang
Ke- Kalus Berkualitas Bagus
Jumlah Score Jumlah Score Jumlah Score
1 1 + 9 +
2 13 +
3 25 ++ 12 ++ 13 ++
4 Cuti Hari Raya Idul Fitri
5
Sub Kultur media MS-1 Baru
6
7
8
Keterangan :
+ : sedikit
++ : sebagian
+++ : semua
Kalus berkualitas bagus : remah, kompak, berwarna putih kekuningan
Sub kultur media MS-1 baru : dari 11 tabung eksplan, total 34 tabung

Gambar 3.1. Penampakan EksplanPertumbuhanKalus Sedikit


(Sumber dokumen pribadi, 2018)
Gambar 3.2. Penampakan eksplanPertumbuhanKalus semua dan browning sedikit
(Sumber dokumen pribadi, 2018)

Gambar 3.3. Penampakan EksplanBrowning Sbagian


(Sumber dokumen pribadi, 2018)

Gambar 3.3. Penampakan EksplanBrowning Semua


(Sumber dokumen pribadi, 2018)
3.2 Pengalaman Kerja yang Diperoleh
3.3 Pembahasan
3.3.1 Faktor Pendukung Kegiatan dan Penghambat Kegiatan
Faktor pendukung dan faktor penghambat sering ada selama pelaksanaan PKL.
Faktor pendukung selama pelaksanaan PKL di P3GI Pasuruan yaitu fasilitas yang ada
khususnya di Laboratorium kultur jaringan seperti alat dan bahan yang digunakan dalam
membuat medium kultur dan penanaman eksplan yang cukup lengkap dan kondisi yang
baik, serta terdapat ruang penyimpanan khusus untuk tabung kultur juga terdapat perlatan
untuk sterilisasi tabung, terdapat ruang penanaman eksplan tebu yang cukup bersih dan
nyaman serta terdapat LAF yang cukup banyak sehingga dapat mempercepat proses
penanaman eksplan, terdapat ruang tabur yang cukup bersih untuk penyimpanan eksplan
yang dikultur dan keadaan ruang yang dikondisikan sesuai untuk pertumbuhan eksplan,
terdapat perpustakan dapat memudahkan penulis dalam mencari referensi untuk
penyusunan laporan PKL. Faktor pendukung lainnya yaitu staff-staff P3GI yang
membantu dalam memberikan informasi tentang P3GI, pembimbing lapangan dan staff-
staff P3GI khususnya di bagian Laboratorium kultur jaringan yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan baik dan sabar, serta teman-teman sesama PKL di P3GI.
Alat dan bahan yang dibutuhkan selama penelitian tidak terlalu menjadi
penghambat karena adanya arahan serta bimbingan dari pembimbing dan staf pegawai
Laboratorium. Arahan, bimbingan dan saran pembimbing lapangan dapat mengurangi
potensi terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan penelitian, serta pihak Universitas dan
manajemen Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang mempermudah
proses administrasi. Faktor penghambat selama pelaksanaan PKL di P3GI yaitu formulasi
dalam pembuatan yang dirahasikan oleh instansi sehingga peneliti tidak dapat mengulas
lebih dalam tentang faktor yang mempengaruhi dalam pertumbuhan kalus yang dileliti
dan formulasi tersebut tidak dapat digunakan untuk pengembangan dalam kultur jaringan.

3.3.2 Temuan untuk Pengembangan


 Wadah penanaman eksplan menggunakan tabung panjang
 Penutup wadah penanaman eksplan menggunakan aluminium foil
 Rak penyimpanan tabung kultur ditutup dengan kain hitam
Alas pemotongan eksplan pada LAF yaitu menggunakan telenan plastik yang di
atasnya terdapat aluminium foil
 Alkohol yang digunakan dalam sterilisasi bahan adalah 95%
 Penanaman eksplan menggunakan jarum ose
 Suhu AC pada ruang tabur (ruang penyimpanan kultur) suhu 22oC-25oC
3.3.3 Data dari Kajian Teoritis

3.3.4 Analisis kegiatan


3.3.4.1 Prosedur Kerja
1. Pembuatan Medium MS-I 1 Liter
Tabel 3.2. Alat dan Bahan Pembuatan Medium MS-I

Alat Bahan

Tabung Steril 1. Medium MS-I (komposisi di tabel 3.3)


Rak Tabung 2. Hormon
Oven 3. Air kelapa
Spatula 4. Sukrosa
Neraca Analitik 5. Agar
Wadah Plastik 6. NaOH
Magnetik Stirrer 7. HCl
Gelas Ukur 1 liter 8. Sabun cuci
Gelas Ukur 10 ml
Gelas Ukur 100 ml
pH meter
Pipet tetes
Botol Selai
Takaran medium MS-I
Kulkas
Autoklaf
Tabel 3.3. Komposisi Medium MS-I untuk 1 Liter
Dilarutkan Pemakaian
Kode Gram
dalam (ml) Per Liter (ml)
A 82,50 1000 20
B 95,00 1000 20
C 22,00 250 5
D 0,31
8,50
0,0013 250 5
0,0125
0,0415
E 18,5
0,43
250 5
0,0013
0,7525
F 1,86
250 5
1,39
G 0,0015 1500 Semua
0,0006 1500 Semua
0,006 1500 Semua
0,0003 1500 Semua
Sumber: Lab. Kultur Jaringan Kelti Pemuliaan P3GI Pasuruan, 2006 (dalam Prihandini, 2006:30)

Pembuatan medium kultur diawali dengan menyiapkan 100 tabung kultur steril
yang telah dioven dengan suhu 150℃ selama 2 jam. Pembuatan medium MS-I pertama
menimbang sukrosa sebanyak 45 gram dan memasukannya kedalam wadah plastik.
Mengambil larutan stok A, B, C, D, E, F, dan G, kemudianmengukur satu persatu seperti
pada komposisi di tabel 3.3lalu menuangnya ke dalam wadah plastik. Menambahkan 100
ml air kelapa dan hormone 1,5-7,5 ml. Mengaduk medium dengan magnetik stirrer
hingga homogen. Menambahkan larutan dengan H2O hingga 1450 ml. Mengalibrasi pH
meter dengan akuades hingga pH menjadi netral., kemudian mengukur pH medium. Jika
pH lebih dari 5,8 diturunkan dengan HCl, dan jika pH kurang dari 5,8 dinaikkan dengan
NaOH, kemudian menambahkan H2O kembali hingga 1500 ml dan mencampurkannya
dengan agar powder dan memanaskan medium hingga mendidih. Medium mendidih lalu
dimasukkan ke dalam tabung kultur masing-masing sebanyak 12,5 ml, kemudian
menutup tabung dengan aluminium foil dan mensterilisasi ke dalam autoklaf dengn suhu
121℃selama 40 menit, setelah itu memasukkannya ke dalam ruang tabur (ruang kultur)
dengan suhu ruang 22-25℃ dan menunggu hingga 2 hari dahulu untuk melihat adanya
kontaminasi pada medium lalu bisa diguanakan untuk penanaman eksplan.
2. Persiapan Bahan Tanam (Eksplan)
Tabel 3.4. Alat dan Bahan Isolasi dan Penanaman Eksplan

Alat Bahan
1. Laminar Air Flow (LAF) 1. Eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061
2. Lampu Bunsen / lampu spirtus 2. Alkohol 95%
3. Jarum ose 3. Alkohol 70%
4. Pinset 4. Spidol
5. Scalpel 5. Tisu
6. Gunting 6. Aluminium foil
7. Botol alkohol dan botol kultur 7. Tabung kultur berisi medium MS-I
8. Alas/telenan

Eksplan yang akan dikultur berasal dari pucuk tanaman tebu varietas PSBK 061
yang diambil dari kebun bibit P3GI. Pemotongan pucuk tanaman induk dilakukan dengan
memotong bagian bawah ruas teratas tanaman dan bagian atas pangkal daun tertinggi
yang bertanda segi tiga dengan panjang potongan ± 40 cm.Hasil potongan tersebut
dikupas pelepah luarnya agar terlihat ruas teratasnya lalu memotong ± 3 cm diatas ruas
teratasnya hingga terlihat bagian daun muda menggulung (warna kuning/hijau muda di
bagian tengah), setelah itu bagian atasnya dipotong ±4 cm dibawah pangkal daun
tertinggi. Panjang potongan tebu yang digunakan untuk eksplan ± 20 cm.
3. Penanaman Eksplan
Kegiatan ini dilakukan pada Laminar Air Flow (LAF) untuk menjaga kondisi
tetap aseptik. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses penanaman
serta membersihkan LAF dengan alkohol 70%. Menyalakan lampu UV selama 1 jam.
Menyiapkan 25 tabung berisi medium MS-I pada rak dan diberi label nama varietas,
tanggal penanaman dan nama penanam. Setelah 1 jam UV, penutup LAF dibuka dan
memulai penanaman eksplan. Penanaman eksplan diawali mensterilisasi potongan tebu
dengan menyelupkan potongan pada alkohol 95%, kemudian membakar potongan dengan
api Bunsen. Potongan tersebut dikupas pelepah bagian terluar, lalu dibakar kembali dan
dikupas kembali pelepahnya sampai ditemukan daun muda menggulung (berwarna hijau
muda). Pengupasan diusahakan bagian bawah dihadapkan ke atas agar tetap steril. Jika
saat pengupasan pelepah terputus dibantu menggunakan scalpel yang telah
dibakar.Meletakkan daun muda menggulung diatas aluminium foil yang steril, kemudian
memotong bagian daun menggulung dari pangkal sekitar 1 cm, setelah itu memotong
maksimal sebanyak 10 potongan dengan tebal potongan 3 mm.
Potongan tersebut digunakan sebagai eksplan lalu dimasukkan kedalam tabung
kultur menggunakan jarum ose, sebelum memasukan ke dalam tabung kultur dipastikan
jarum dalam keadaan aseptic dengan membakar sampai bagian tengah pegangan dengan
api bunsen agar saat menyentuh dinding tabung tidak terkontaminasi. Leher tabung dan
penutup aluminium foil dibakar pada api bunsen kemudian ditutup rapat. Memasukkan
tabung ke dalam rak yang tertutup di ruang tabor dan engamati setiap hari perkembangan
pengkalusan eksplan tanaman tebu dan dirata-rata setiap satu minggu.
4. Subkultur Kalus
Jika kalus organogenik sudah tumbuh banyak maka perlu dilakukan subkultur ke
medium MS-I baru agar tidak kekurangan nutrisi. Cara subkultur kalus tebu adalah
dengan mensterilisasi LAF dengan membersihkannya menggunakan alkohol 70% serta
semua peralatan yang dibutuhkan untuk subkultur dimasukkan ke dalam LAF. UV
dinyalakan selama ± 1 jam. Mensterilkan alas tempat pemotongan eksplan (aluminium
foil) dengan alkohol 95% dan dibakar dengan api bunsen. Eksplan kemudian diambil dari
tabung dengan menggunakan jarum ose yang telah dibakar dengan api bunsen.
Dipastikan eksplan tidak menyentuh dinding tabung dengan cara membalik tabung secara
cepat diatas aluminium foil.Skalpel disterilkan dengan cara dibakar dengan api bunsen.
Eksplan dipotong bagian kalus organogeniknya kecil-kecil dan dipisahkan dengan bagian
daun meneggulungnya. Potongan kalus dimasukkan ke dalam tabung baru yang berisi
medium MS-I dengan cara meletakkannya secara menyebar. Leher tabung dan penutup
(aluminium foil) dibakar kemudian ditutup secara rapat. Tabung diberi tanda yang jelas
(nama varietas, tanggal subkultur, nomor asal tabung dan subnomor). Tabung diletakkan
di ruang tabur (Laboratorium Kultur Jaringan Tebu). Perkembangan kalus diamati setiap
hari dan dirata-rata setiap satu minggu.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, untuk lebih memahami konsep-konsep
yang nantinya dibutuhkan selama PKL sebelum melaksanakan kegiatan, sehingga selama
kerja praktek tidak mengalami kesulitan.
Daftar Rujukan

Arifin Muhammad. 2014. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Praktek KerjaLapangan
Pada Instansi/Perusahaan. Jurnal Simetris, Vol 5 No 1. Kudus : Universitas Muria
Kudus.

Prihandini, I. S. 2006. Upaya Mengurangi Gejala Pencoklatan (“Browning”) Melalui


Penambahan Beberapa Senyawa Kimia Pada Media Kultur Pucuk Tanaman Tebu
(Saccharum officinarum L.). Malang : Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Putri, B. S. R. 2016. Seleksi Tahap Ketiga Klon- Klon Tebu (Saccharum spp. hybrid) Seri E dan
Seri H di P3GI Pasuruan. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Windiastika, G. 2006. Peranan Zat Pengatur Tumbuh Dalam Pengembangan Kultur Jaringan
Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Malang : Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai