OLEH
GIOVANNICA ZENDI SWISTYANINGPUtRI
NIM 150342606591
OLEH
GIOVANNICA ZENDI SWISTYANINGPUTRI
NIM 150342606591
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh Giovannica Zendi Swistyaningputri yang
berjudul “Pengkalusan Tebu (Saccharum hybrid L.) Varietas PSBK 061 di Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan” ini telah diperiksa dan disetujui,
NIP.
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Jurusan Biologi, Dekan FMIPA UM
Swistyaningputri, Giovannica Zendi. 2018. Pengkalusan Tebu (Saccharum hybrid L.) Varietas
PSBK 061 di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan. Laporan
PKL, Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing Lapangan: Ali Dr. Wiwit Budi Widyasari,
Pembimbing Kampus Andik Wijayanto, S. Si, M. Si.
Kata Kunci: Pengkalusan, tebu, PSBK 061, MS-I, in vitro, Praktek Kerja Lapangan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang berjudul ”Pengkalusan Tebu
(Saccharum hybrid L.) Varietas PSBK 061 di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
(P3GI) Pasuruan” yang merupakan studi literatur. Laporan PKL ini sebagai syarat dan bentuk
bukti pelaksanaan kegiatan PKL yang telah dilakukan selama 32 hari efektif dan tentunya dapat
terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Syahrudin yang telah memberikan informasi serta arahan tentang Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia.
2. Dr. Wiwit Budi Widyasari selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam melaksanakan praktik kerja lapangan di Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan.
3. Andik Wijayanto, S. Si, M. Si selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penelitian ini.
4. Keluarga Laboratorium Kultur Jaringan Tebu:Bapak Pujiono yang telah memberikan arahan
dalam penelitian ini,serta Pak Marsulam, Pak M. Sofian, Pak M. Azhar, dan Pak Cahya
Nurcahya yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada penulis selama menjalankan
penelitian.
5. Keluarga penulis yang telah memberi dukungan kepada penulis selama menjalankan PKL
dan menyusun laporan PKL.Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak yang
memerlukan.
Penulis
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang sangat
signifikan seiringdengan perkembangan teknologi informasi. Perubahan dan perkembangan
teknologi dan sistem informasi yangmaju semakin banyak dibutuhkan dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan manusia di berbagai bidang.Memasuki dunia kerja yang sangat
kompetitif sekarang ini, mahasiswa dituntuttidak hanya mempunyai kecerdasan intelektual
yang didapat dari kampus semata, akan tetapimahasiswa juga harus mempunyai kemampuan
dasar. Tiga pokok kemampuan dasar yang harusdimiliki mahasiswa untuk dapat bersaing
dengan yang lain adalah Knowledge yaitu pengetahuanyang luas agar dalam kehidupan
sehari-hari tidak mudah dibodohi dan dibelokkan sehinggaakan menimbulkan kerugian baik
materiil maupun spirituil dalam diri sendiri. Skill yaituketerampilan atau keahlian khusus
sehingga mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan yanglain. Attitude yaitu sikap atau
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain sehigga dapatditeladani sekaligus disegani.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk
memperolehtambahan knowledge, Skill dan Attitude yang lebih komprehensif, sehingga
terbentuk sumberdaya manusia yang berkualitas, terampil, profesional, dan berwawasan
luas.Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkronantara program pendidikan di sekolah/kampus dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melaluikegiatan kerja secara langsung didunia kerja
untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
bermaksud agar mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmupengetahuan dan ketrampilan yang
didapat di bangku kuliah ke dalam dunia kerja secara nyatasesuai dengan keahlian dan
kompetensinya. Tujuan pelaksanaan PKL ntuk menambah pengetahuan dan wawasan
keilmuan bagi mahasiswa secara langsung kedunia kerja dan mengaplikasikan keterampilan
dan keahlian secara khusus sesuai dengan bidangilmu yang dipelajari secara langsung di
dunia kerja, sehingga diharapkan mengerti ruanglingkup bidang kerja sesuai dengan
kompetensinya (Arifin, 2014).
Salah satu instansi yang berkaitan dengan kajian bidang biologi khususnya bidang
bioteknologi tumbuhan adalah Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan,
Jawa Timur.PelaksanaanPraktik Kerja Lapangan di P3GI diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara langsung tentang
instansi sebagai salah satu, menambah knowledge, Skill dan Attitude yang baik
dalamberwirausaha dan dunia kerja.
1.3 Tujuan
Tujuan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Perkebunan Gula
Indonesia (P3GI) sebagai berikut.
1. Memperoleh pengalaman baru mengenai cara beradaptasi, berkomunikasi, dan berinteraksi
dalam dunia kerja.
2. Melatih menjadi tenaga kerja yang kreatif, terampil, tangkas, mandiri, jujur, dan bertanggung
jawab.
3. Meningkatkan pemahaman dan mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan
khususnya dibidang pertanian.
4. Mengetahui perbanyakan tanaman tebu (Saccharum hybrid, L.) varietas PSBK 061 secara in
vitro dengan melihat respon yang terjadi saat pertumbuhan kalus di Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan.
Bab II
PELAKSANAAN
2.1 Sekilas Profil Tempat PKL
2.1.1 ProfilPusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)
Indonesia dengan adanya P3GI pernah menjadi kiblat industri gula tebu dunia dan
pernah merilis varietas POJ 2878 pada Tahun 1921 dimana varietas tersebut menyelamatkan
tebu dunia yang sedang mengalami penyakit sereh, serta pada tahun 1930 P3GI merilis
varietas POJ 3016 yang bisa berproduksi hingga 18 Ton/Ha dan pada masa tersebut dijuluki
dengan istilah The Wonder Cane of The World. Industri Gula saat ini mulai menurun
sehingga P3GI mencoba menciptakan teknologi baru yang dapat mendukung perkembangan
tebu dan industri gula Indonesia. Salah satu hal yang dapat mendukung perkembangan tebu
Indonesia adalah Varietas tebu unggul yang ada di P3GI terdapat 5.300 aksesi tebu dan
merupakan sumber genetik terbesar di Dunia. Upaya dalam menciptakan varietas yang
unggul tersebut maka hal yang dilakukan oleh P3GI melalui pemuliaan tanaman baik
konvensional maupun bioteknologi dengan adanya kebun koleksi, Breedng Station,
Laboratorium Kultur Jaringan(Windiastika, 2006). yang terdapat dalam Gedung G dan
tampak halama depan gedung pada Gambar 2.1.1.
a b
Gambar 2.1.1. a) Halaman Depan P3GI, b) Gedung G P3GI
(Laboratorium Kultur Jaringan Tebu)(Sumber: Dokumen
Pribadi, 2018)
Kronologi sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan di
bidang industry pergulaan P3GI diuraikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1.Sarana dan Prasarana di P3GI
No Uraian Satuan
1 Kebun Percobaan,Koleksi Plasma Nutfah Tebu dan Kebun 146,65 ha
Karantina
2 Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman 1 unit
3 Laboratorium Agronomi 1 unit
4 Laboratorium Tanah 1 unit
5 Laboratorium Proteksi Tanaman 1 unit
6 Laboratorium Pengolahan hasil dan Bahan Olah 1 unit
7 Laboratorium Engineering Pertanian 1 unit
8 Laboratorium Diversifikasi Produk dan Pengolahan 1 unit
7
9 Laboratorium Kultur Jaringan 1 unit
10 Laboratorium Jasa Analisis (Sertifikasi KAN) 3 unit
11 Laboratorium Jasa Kalibrasi 1 unit
12 Workshop Alat Mesin Pertanian 1 unit
13 Experimental Plan Pengolahan Gula 1 unit
14 Stasiun Klimatologi 1 unit
15 Rumah Kaca 9 unit
16 Hardening 1 unit
Sumber: Putri, 2016
2.1.2 Visi
Menjadi mitra yang handal bagi industri gula melalui paket teknologi dan
tenaga ahli baik dalam upaya mencari terobosan maupun pemecahan masalah.
2.1.3 Misi
Mempelajari dan mencari upaya untuk menanggulangi kendala dalam
pembangunan bidang pergulaan Nasional.
Mengidentifikasi dan mengupayakan pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi oleh industri pergulaan dan pabrik gula pada khususnya.
Melakukan kegiatan pengembangan dan pelayanan kepada perusahaan gula,
demi mencapai efektifitas kerja dan efisiensi pengelolaannya dalam arti seluas-
luasnya.
2.1.4 Motto
Penelitian, Pelayanan, dan Pengembangan
DIREKTUR
SATUAN
BADAN USAHA
BIDANG BIRO UMUM PENGAWAS
DAN PELAYANAN
PENELITIAN USAHA DAN SDM INTERNAL
DAN PELAYANAN
Urusan Pemasaran,
Urusan Keuangan dan
Pelatihan dan Informasi
Urusan Penelitian Akuntansi
Prapanen dan Sosek
Urusan Laboratorium Urusan Ortala dan SDM
Jasa
Urusan Penelitian
Pascapanen
Urasan Koordinator Kebun- Urusan Rumah Tangga
Kebun Percobaan dan
Urusan Kerjasama Produksi Bahan Tanam
Kebun Percobaan
Cintamanis
Kebun Percobaan
Bungamayang
1. Tahap Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 32 hari efektif yaitu hari
senin sampai jum’at dimulai pada tanggal 14 Mei 2017 sampai 11 Juli 2018. Presensi
selama PKL terlampir pada Lampiran 2
2. Tahap Penyusunan Laporan
Laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) disusun selama 2 bulan setelah
kegiatan praktek kerja lapangan selesai dilaksanakan.
No Hari/Tanggal Kegiatan
1. Senin, 14 Mei 2018 Mencari referensi untuk menyusun proposal PKL di Perpustakaan
2. Selasa, 15 Mei 2018 1. Persiapan alat dan bahan dalam membuat media kultur
2. Pembuatan media MS 1,5 liter
3. Rabu, 16 Mei 2018 Pembuatan medium
4. Kamis, 17 Mei 2018 1. Membersihkan ruang tabur dan dicuci tabung kultur lama yang
sudah terkontaminasi
2. Study literature untuk penyusunan proposal PKL diperpustakan
5. Jum’at, 18 Mei 2018 Menanam tanaman tebu varietas PSBK 061 berjumlah 26 tabung.
6. Senin, 21 Mei 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
7. Selasa, 22 Mei 2018 1. Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di
Ruang tabur
2. Observasi tanaman tebu varietas PSBK 061 di lapangan
(kebun)
8. Rabu, 23 Mei 2018 1. Pengamatan eksplan
2. Mengikuti kegiatan pendataan tanaman tebu pada beberapa
varietas
9. Kamis, 24 Mei 2018 Pengamatan eksplan
Mengikuti kegiatan analisa data giling tebu
10. Jum’at, 25 Mei 2018 1. Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di
Ruang tabur
2. Study literature untuk penyusunan proposal PKL
diperpustakan
11. Senin, 28 Mei 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
12. Rabu, 30 Mei 2018 1. Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di
Ruang tabur
2. Pembuatan medium sebanyak 1 L dan didapat 79 tabung berisi
medium
13. Kamis, 31 Mei 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
14. Senin, 4 Juni 2018 Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
15. Selasa, 5 Juni 2018 3. Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
16. Rabu, 6 Juni 2018 1. Pengamatan eksplan
2. Mengikuti kegiatan pendataan tanaman tebu pada beberapa
varietas
17. Kamis, 7 Juni 2018 1. Pengamatan eksplan
2. Mengikuti kegiatan analisa data giling tebu
18. Jum’at, 8 Juni 2018 Pengamatan eksplantanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabu
19. Kamis, 21 Juni 2018 Melakukan sub kultur
20. Jum’at, 22 Juni 2018 Pengamatan eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061 di Ruang
tabur
21. Senin, 25 Juni 2018 1. Melakukan sub kultur
2. Mengikuti kegiatan pendataan tanaman tebu pada beberapa
varietas
Alat Bahan
Pembuatan medium kultur diawali dengan menyiapkan 100 tabung kultur steril
yang telah dioven dengan suhu 150℃ selama 2 jam. Pembuatan medium MS-I pertama
menimbang sukrosa sebanyak 45 gram dan memasukannya kedalam wadah plastik.
Mengambil larutan stok A, B, C, D, E, F, dan G, kemudianmengukur satu persatu seperti
pada komposisi di tabel 3.3lalu menuangnya ke dalam wadah plastik. Menambahkan 100
ml air kelapa dan hormone 1,5-7,5 ml. Mengaduk medium dengan magnetik stirrer
hingga homogen. Menambahkan larutan dengan H2O hingga 1450 ml. Mengalibrasi pH
meter dengan akuades hingga pH menjadi netral., kemudian mengukur pH medium. Jika
pH lebih dari 5,8 diturunkan dengan HCl, dan jika pH kurang dari 5,8 dinaikkan dengan
NaOH, kemudian menambahkan H2O kembali hingga 1500 ml dan mencampurkannya
dengan agar powder dan memanaskan medium hingga mendidih. Medium mendidih lalu
dimasukkan ke dalam tabung kultur masing-masing sebanyak 12,5 ml, kemudian
menutup tabung dengan aluminium foil dan mensterilisasi ke dalam autoklaf dengn suhu
121℃selama 40 menit, setelah itu memasukkannya ke dalam ruang tabur (ruang kultur)
dengan suhu ruang 22-25℃ dan menunggu hingga 2 hari dahulu untuk melihat adanya
kontaminasi pada medium lalu bisa diguanakan untuk penanaman eksplan.
2. Persiapan Bahan Tanam (Eksplan)
Tabel 3.4. Alat dan Bahan Isolasi dan Penanaman Eksplan
Alat Bahan
1. Laminar Air Flow (LAF) 1. Eksplan tanaman tebu varietas PSBK 061
2. Lampu Bunsen / lampu spirtus 2. Alkohol 95%
3. Jarum ose 3. Alkohol 70%
4. Pinset 4. Spidol
5. Scalpel 5. Tisu
6. Gunting 6. Aluminium foil
7. Botol alkohol dan botol kultur 7. Tabung kultur berisi medium MS-I
8. Alas/telenan
Eksplan yang akan dikultur berasal dari pucuk tanaman tebu varietas PSBK 061
yang diambil dari kebun bibit P3GI. Pemotongan pucuk tanaman induk dilakukan dengan
memotong bagian bawah ruas teratas tanaman dan bagian atas pangkal daun tertinggi
yang bertanda segi tiga dengan panjang potongan ± 40 cm.Hasil potongan tersebut
dikupas pelepah luarnya agar terlihat ruas teratasnya lalu memotong ± 3 cm diatas ruas
teratasnya hingga terlihat bagian daun muda menggulung (warna kuning/hijau muda di
bagian tengah), setelah itu bagian atasnya dipotong ±4 cm dibawah pangkal daun
tertinggi. Panjang potongan tebu yang digunakan untuk eksplan ± 20 cm.
3. Penanaman Eksplan
Kegiatan ini dilakukan pada Laminar Air Flow (LAF) untuk menjaga kondisi
tetap aseptik. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses penanaman
serta membersihkan LAF dengan alkohol 70%. Menyalakan lampu UV selama 1 jam.
Menyiapkan 25 tabung berisi medium MS-I pada rak dan diberi label nama varietas,
tanggal penanaman dan nama penanam. Setelah 1 jam UV, penutup LAF dibuka dan
memulai penanaman eksplan. Penanaman eksplan diawali mensterilisasi potongan tebu
dengan menyelupkan potongan pada alkohol 95%, kemudian membakar potongan dengan
api Bunsen. Potongan tersebut dikupas pelepah bagian terluar, lalu dibakar kembali dan
dikupas kembali pelepahnya sampai ditemukan daun muda menggulung (berwarna hijau
muda). Pengupasan diusahakan bagian bawah dihadapkan ke atas agar tetap steril. Jika
saat pengupasan pelepah terputus dibantu menggunakan scalpel yang telah
dibakar.Meletakkan daun muda menggulung diatas aluminium foil yang steril, kemudian
memotong bagian daun menggulung dari pangkal sekitar 1 cm, setelah itu memotong
maksimal sebanyak 10 potongan dengan tebal potongan 3 mm.
Potongan tersebut digunakan sebagai eksplan lalu dimasukkan kedalam tabung
kultur menggunakan jarum ose, sebelum memasukan ke dalam tabung kultur dipastikan
jarum dalam keadaan aseptic dengan membakar sampai bagian tengah pegangan dengan
api bunsen agar saat menyentuh dinding tabung tidak terkontaminasi. Leher tabung dan
penutup aluminium foil dibakar pada api bunsen kemudian ditutup rapat. Memasukkan
tabung ke dalam rak yang tertutup di ruang tabor dan engamati setiap hari perkembangan
pengkalusan eksplan tanaman tebu dan dirata-rata setiap satu minggu.
4. Subkultur Kalus
Jika kalus organogenik sudah tumbuh banyak maka perlu dilakukan subkultur ke
medium MS-I baru agar tidak kekurangan nutrisi. Cara subkultur kalus tebu adalah
dengan mensterilisasi LAF dengan membersihkannya menggunakan alkohol 70% serta
semua peralatan yang dibutuhkan untuk subkultur dimasukkan ke dalam LAF. UV
dinyalakan selama ± 1 jam. Mensterilkan alas tempat pemotongan eksplan (aluminium
foil) dengan alkohol 95% dan dibakar dengan api bunsen. Eksplan kemudian diambil dari
tabung dengan menggunakan jarum ose yang telah dibakar dengan api bunsen.
Dipastikan eksplan tidak menyentuh dinding tabung dengan cara membalik tabung secara
cepat diatas aluminium foil.Skalpel disterilkan dengan cara dibakar dengan api bunsen.
Eksplan dipotong bagian kalus organogeniknya kecil-kecil dan dipisahkan dengan bagian
daun meneggulungnya. Potongan kalus dimasukkan ke dalam tabung baru yang berisi
medium MS-I dengan cara meletakkannya secara menyebar. Leher tabung dan penutup
(aluminium foil) dibakar kemudian ditutup secara rapat. Tabung diberi tanda yang jelas
(nama varietas, tanggal subkultur, nomor asal tabung dan subnomor). Tabung diletakkan
di ruang tabur (Laboratorium Kultur Jaringan Tebu). Perkembangan kalus diamati setiap
hari dan dirata-rata setiap satu minggu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, untuk lebih memahami konsep-konsep
yang nantinya dibutuhkan selama PKL sebelum melaksanakan kegiatan, sehingga selama
kerja praktek tidak mengalami kesulitan.
Daftar Rujukan
Arifin Muhammad. 2014. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Praktek KerjaLapangan
Pada Instansi/Perusahaan. Jurnal Simetris, Vol 5 No 1. Kudus : Universitas Muria
Kudus.
Windiastika, G. 2006. Peranan Zat Pengatur Tumbuh Dalam Pengembangan Kultur Jaringan
Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Malang : Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya.