Anda di halaman 1dari 3

MUNCULNYA DAJJAL

Oleh ;Dimas Hakim

Dalil-dalil Tentang Akan Munculnya Dajjal

Dajjal yang sedang dipermasalahkan keberadaannya itu adalah seseorang dari bangsa manusia yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala munculkan di akhir zaman (dengan segala kekuasaan dan hikmah-Nya), sebagai
fitnah (ujian) besar bagi umat manusia di muka bumi ini, dan sebagai salah satu pertanda kuat semakin
dekatnya hari kiamat.

Bentuk fisik Dajjal adalah: matanya buta sebelah (yang dengannya disebut Al-Masih), pada
dahinya tertulis huruf (‫ )ك ف ر‬yang berarti kafir di mana tulisan itu bisa dibaca oleh siapa saja yang di
hatinya ada keimanan, berambut sangat keriting, bertubuh besar, dan sudah ada saat ini di sebuah pulau
yang ada di tengah lautan (arahnya sebelah timur kota Madinah), dalam keadaan dibelenggu dengan
belenggu besi yang amat kuat.

Ketika muncul, dia mengaku sebagai Allah Subhanahu wa Ta’ala (padahal sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala tidak buta sebelah seperti dia dan menyeru umat manusia untuk menyembah
dirinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala kuasakan bagi Dajjal untuk membawa sesuatu seperti Jannah (surga)
dan Naar (neraka). Jannah Dajjal hakikatnya adalah Naar Allah, dan Naar Dajjal hakikatnya adalah
Jannah Allah .

Tempat Keluarnya Dajjal

Dajjal akan muncul dari arah timur dari negeri Persia, disebut Khurasan. Dari Abu Bakr Ash Shiddiq,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ ‫ان ْال ُم‬


ُ‫ط َرقَة‬ ُّ ‫ق يُقَا ُل لَهَا ُخ َرا َسانُ يَ ْتبَ ُعهُ َأ ْق َوا ٌم َكَأ َّن ُوجُوهَهُ ُ@م ْال َم َج‬
ِ ‫ض بِ ْال َم ْش ِر‬
ٍ ْ‫ال َّدجَّا ُل يَ ْخ ُر ُج ِم ْن َأر‬
“Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang
wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit” (HR. Tirmidzi no. 2337 dan Ibnu Majah no. 4072. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Namun kemunculan Dajjal baru terlihat jelas ketika ia sampai di suatu tempat antara Irak dan Syam.
Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ –sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-
disebutkan,
@‫َاث ِش َماالً يَا ِعبَا َد هَّللا ِ فَ ْاثبُتُوا‬
َ ‫اث يَ ِمينًا َوع‬ @ِ ‫َار ٌج َخلَّةً بَ ْينَ ال َّشْأ ِم َو ْال ِع َر‬
َ ‫اق فَ َع‬ ِ ‫ِإنَّهُ خ‬
“Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah,
tetap teguhlah”( HR. Muslim no. 2937)

Dajjal Tidak Akan Masuk Makkah dan Madinah

Dajjal akan muncul dari Ashbahan dan akan menelusuri muka bumi. Tidak ada satu negeri pun melainkan
Dajjal akan mampir di tempat tersebut. Yang dikecualikan di sini adalah Makkah dan Madinah karena
malaikat akan menjaga dua kota tersebut. Dajjal tidak akan memasuki kedunya hingga akhir zaman.
Dalam hadits Fathimah bin Qois radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,

َّ َ‫طتُهَا فِى َأرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَةً َغي َْر َم َّكةَ َوطَ ْيبَةَ فَهُ َما ُم َح َّر َمتَا ِن َعل‬ ْ َ‫ض فَالَ َأ َد َع قَرْ يَةً ِإالَّ هَب‬
‫ى‬ ِ ْ‫ير فِى اَألر‬ َ ‫ُج فََأ ِس‬ َ ‫فََأ ْخر‬
‫ص ُّدنِى@ َع ْنهَا َوِإ َّن َعلَى‬ ُ َ‫ص ْلتًا ي‬ َ ُ‫ك بِيَ ِد ِه ال َّسيْف‬ ٌ َ‫اح َدةً َأوْ َوا ِحدًا ِم ْنهُ َما ا ْستَ ْقبَلَنِى َمل‬
ِ ‫ت َأ ْن َأ ْد ُخ َل َو‬
ُ ‫ِك ْلتَاهُ َما ُكلَّ َما َأ َر ْد‬
ٍ ‫ُك ِّل نَ ْق‬
‫ب ِم ْنهَا َمالَِئ َكةً يَحْ ُرسُونَهَا‬

“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku
singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah). Kedua
kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat
menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada
malaikat yang menjaganya.”( HR. Muslim no. 2942)

Dajjal Tidak Akan Memasuki Empat Masjid

Dalam hadits disebutkan tentang Dajjal,

ُّ ‫صى@ َو‬
‫الطو َر‬ َ ‫ْج َد اَأل ْق‬ ْ ‫ُول‬
ِ ‫وال َمس‬ ِ ‫الَ يَْأتِى َأرْ بَ َعةَ َم َسا ِج َد ْال َك ْعبَةَ َو َمس‬
ِ ‫ْج َ@د ال َّرس‬
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid
Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Imam Ahmad no;22011 )

Berapa Lama Dajjal di Muka Bumi

Para sahabat menanyakan pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai berapa lama Dajjal berada
di muka bumi. Mereka berkata,

‫ال « َأرْ بَعُونَ يَوْ ًما يَوْ ٌم َك َسنَ ٍة َويَوْ ٌم َك َشه ٍْر َويَوْ ٌ@م َك ُج ُم َع ٍة َو َساِئ ُ@ر َأيَّا ِم ِه َكَأيَّا ِم ُك ْم‬ ِ ْ‫ُول هَّللا ِ َو َما لَ ْبثُهُ فِى اَألر‬
َ َ‫ض ق‬ َ ‫يَا َرس‬
ُ‫ال « الَ ا ْق ُدرُوا لَهُ قَ ْد َره‬ َ َ‫صالَةُ يَوْ ٍم ق‬ َ ‫ قُ ْلنَا يَا َرسُو َل هَّللا ِ فَ َذلِكَ ْاليَوْ ُم الَّ ِذى َك َسنَ ٍة َأتَ ْكفِينَا فِي ِه‬.»
“Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?” Beliau bersabda, “Selama empat puluh
hari, di mana satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti sebulan, satu harinya lagi seperti satu
Jum’at (maksudnya: satu minggu), satu hari lagi seperti hari-hari yang kalian rasakan.” Mereka pun
bertanya kembali pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, jika satu hari bisa
sama seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu hari saja?” “Tidak. Namun kalian harus mengira-
ngira (waktunya)”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Muslim no. 2937)

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai memperkirakan waktu shalat di atas, “Jika
setelah fajar berlalu waktu yang masanya sama seperti waktu antara shubuh dan zhuhur seperti hari biasa,
maka shalatlah zhuhur. Jika berlalu waktu yang masanya seperti antara zhuhur dan ashar, maka shalatlah
ashar. Jika berlalu waktu yang masanya seperti antara ashar dan maghrib, maka shalatlah maghrib.
Demikian yang dilakukan untuk shalat ‘isya dan shubuh, kemudian zhuhur, ‘ashar dan maghrib
diperlakukan demikian sampai berlalu waktu yang terasa setahun (sebulan atau seminggu tadi).”

Anda mungkin juga menyukai