Anda di halaman 1dari 24

Penciptaan awal manusia

BIS/ARA/FIN/ITA/DAN/INE/BOY/WAN/TAR/UMA/ZAH/IMA/SEP
Kelompok 1
Proses Kejadian
Manusia
(semua
keturunan Adam
dan Hawa)

Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia


secara biologis dejelaskan secara terperinci
melalui firmanNya
(QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14)
• “Saripati tanah” yang dimaksud dalam ayat di atas
adalah ke 16 unsur tanah yang telah ditentukan
oleh Allah SWT. Setelah sperma menyatu dengan
sel telur, berubah menjadi zygote yang menetap
pada tempatnya di dalam rahim.
• Selanjutnya zygote ini berproses menjadi
segumpal darah.
• Allah SWT berfirman: "Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah." (QS Al-Alaq: 1-2)
• Selanjutnya, fase segumpal darah (`alaqah)
berlanjut terus dari hari ke-15 sampai hari ke-24
atau ke-25 setelah sempurnanya proses
pembuahan
• Selanjutnya gumpalan darah ini berproses
lagi, sehingga menjadi segumpal daging
(sebagiannya mempunyai bentuk, sebagian
lagi tidak mempunyai bentuk), kemudian
berproses lagi hingga terbentuk tulang yang
dibungkusi oleh daging. Setelah itu
keluarlah janin itu, sebagai bayi yang
dijadikan Allah sebagai khalifahnya di muka
bumi ini.
• Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
• “Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan
dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya
pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama
empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh
hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa
malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk
menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal
(umurnya), amalnya, dan buruk baik nasibnya.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Dimanakah manusia
dibangkitkan.
Dan kemanakah sesudahnya?
Proses Kematian :
“Setiap jiwa akan merasakan mati..”
“Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua
Nyawa akan mengalami proses
kehidupan di Alam Barzakh (Kubur)
dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap
dan akan mempertanggung-
jawabkan semua perbuatan selama
orang diberi balasan yang sempurna sesuai
hidup. dengan apa yang telah dikerjakan, dan mereka
tidak dizalimi (dirugikan)”.
(QS. Al-Baqarah : 281)
KIAMAT
SUGRHA
(KEMATIAN
)
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah." (QS. Al-Zumar/39: 68)
Ketika terjadi kimat kubra, segala
hal musnah. Tidak ada satu pun
planet yang tersisa. Semuanya
hancur, termasuk bumi, semua “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya;
mahkluk hidup mati dan binasa. dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur”.
(QS Al Hajj/22: 7)

“Hari kiamat; apakah hari kiamat itu?; Dan tahukah kamu apa hari kiamat
KIAMAT itu?; Pada hari itu manusia seperti laron yang berterbangan; dan gunung-
gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan; maka adapun orang yang
KUBRA berat timbangan [kebaikan]-nya, maka dia berada dalam kehidupan yang
memuaskan [senang]; dan adapun orang yang ringan timbangan [kebaikan]-
nya; maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah; Dan tahukah kamu
apakah neraka Hawiyah itu?; Yaitu api yang sangat panas,” (QS Al-
Qari’ah/30: 1-11)
PERISTIWA SETELAH
KIAMAT
YAUMUL BARZAH

YAUMUL BA’ATS

YAUMUL MAHSYAR

YAUMUL HISAB

YAUMUL MIZAN

Alam Barzakh = Alam kubur


Ba’ats = Hari kebangkitan
Padang Mahsyar = Tempat berkumpul menanti perhitungan
Hisab = Hari Perhitungan
Mizan = Timbangan yang menentukan amal perbuatan
SUASANA HARI
KEBANGKITAN
(QS An-Naba/78: 38)

َ ‫صفًّا ۖ اَل يَتَ َكلَّ ُم‬


ُ‫ون ِإاَّل َم ْن َأ ِذ َن لَه‬ َ ُ‫يَ ْو َم يَقُو ُم الرُّ و ُح َو ْال َماَل ِئ َكة‬
‫ص َوابًا‬
َ ‫ال‬ َ َ‫الرَّحْ ٰ َم ُن َوق‬ ﴿ ٣٨﴾

“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri


bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali
siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh
Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia
mengucapkan kata yang benar”
Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa
padang Mahsyar di bumi yakni berada di Syam. Hal
ini didasarkan pada hadits riwayat Syu'aib Al-Arnaut,
yang diriwayatkan dari jalur Maimunah. Dalam

Dimanakah riwayat hadits itu, Maimunah berkata bahwa dia


baru saja melintasi Baitul Maqdis: 

Padang ُ‫بي صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم أنَّها سأل ْته‬


ِّ َّ‫ ع ِن الن‬،‫بي عليه السَّال ُم‬
،‫ واْئتوهُ فصلُّوا فيه‬،‫ وال َمن َش ِر‬،‫ أرضُ ال َمح َش ِر‬:‫ فقال‬،‫س‬
ِّ َّ‫عن َميمونةَ َم ْوال ِة الن‬
ِ ‫ َأ ْفتِنا في بي‬:‫فقالت‬
ِ ‫ت ال َمق ِد‬
Mahsyar ? ‫ف صال ٍة في غي ِْر ِه‬ ْ ‫فإن صالةً فيه‬
ِ ‫كأل‬ َّ

Lalu Nabi SAW bersabda, "Itu padang Mahsyar


(tempat berkumpul), dan padang Mansyar
(tempat menyebar). Datanglah dan sholatnya di
dalamnya. Sungguh sholatnya itu seperti seribu 
sholat di masjid lain." 
Dalam Shahih al-Targhib disebutkan riwayat dari jalur Abu Dzar
al-Ghifari. Riwayat ini menyebutkan:   

‫رسول هللاِ صلَّى هللاُ عل ْي ِه وسلَّ َم َعن الصَّال ِة في‬


َ ‫ (أنَّهُ سأل‬:-‫رضي هللا عنه‬- ‫ي‬ ّ ‫عن أبي ذ ّر الغفار‬
،‫مسجدي هذا‬ ِ ‫رسول هللاِ صلَّى هللاُ عل ْي ِه وسلَّ َم فَقا َل صالةٌ في‬
ِ ‫س أفض ُل أو في مس ِج ِد‬ِ ‫ت المق ِد‬ ِ ‫بَي‬
ِ َّ‫ وليأتيَ َّن على الن‬،‫حشر والمن َش ِر‬
‫اس‬ ِ ‫هو أرضُ ال َم‬ َ ،‫ ولنِ ْع َم المصلَّى‬،‫ت في ِه‬ ٍ ‫أربع صلوا‬
ِ ‫أفض ُل من‬
‫المقدس؛ خي ٌر لهُ أو أحبَّ إليه ِم َن ال ُّدنيا‬
ِ َ ُ‫يث يرى ِمنه‬
‫بيت‬ ُ ‫قوس الرَّج ِل َح‬
ِ :‫زمان ولقَ ْي ُد َسو ِط أو قال‬
ٌ
‫جميعًا‬   

“Abu Dzar al-Ghifari bertanya kepada Rasulullah tentang sholat


di Baitul Maqdis apakah lebih utama ketimbang sholat di
masjid Rasulullah SAW (Masjid Nabawi).

Kemudian Rasul menjawab bahwa


"Satu sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama dari
empat sholat di Baitul Maqdis. Baitul Maqdis tempat sholat
yang baik dan ini adalah tanah tempat berkumpul dan
menyebar. (Tetapi) akan datang waktunya pada manusia di
mana ada seorang yang memiliki tanah seukuran tali kudanya,
lalu dari tempatnya itu dia melihat Baitul Maqdis yang lebih
baik dari dunia dan seisinya".
• Dalam hadits yang diriwayatkan Syu'aib al-Arnaut dari jalur
Abu Hakim bin Muawiyah, juga disebutkan mengenai
Rasulullah SAW yang menyampaikan bahwa Syam adalah
tanah tempat berkumpul manusia atau padang Mahsyar
di bumi pada saat datangnya Hari Kiamat.

‫رون‬َ ‫ هاهنا إلى هاهنا تُح َش‬:‫ فقال‬،‫الشام‬ ِ ‫ (أشار بي ِده إلى‬:-‫عليه الصالة والسالم‬- ‫أن النب ّي‬ ّ
‫ أنتم خيرُها‬،ً‫سبعين ُأ َّمة‬
َ َ ُ‫ تُوف‬،‫ على أفوا ِهكم الفِ َدا ُم‬،‫ُر ْكبانًا و ُمشاةً وعلى ُوجو ِه ُكم يو َم القيام ِة‬
‫ون‬
‫هللا ع َّز وج َّل‬
ِ ‫وأكر ُمها على‬
َ

• "Tangan Rasulullah menunjuk ke arah Syam, dan


bersabda, 'Di sanalah kalian akan berkumpul, dengan kaki
telanjang atau kendaraan atau berjalan terbalik (kepala di
bawah) di Hari Kiamat. Tujuh puluh umat (kelompok) akan
mati, dan kalian adalah yang terbaik dan paling mulia di
antara mereka bagi Allah SWT.”
(HR Syu'aib al-Arnaut dari jalur Abu Hakim bin Muawiyah,
dengan sanad yang shahih)
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku
catatan Malaikat Raqib dan Atid. Kitab catatan ini berisi
semua perbuat dan perkataan manusia sewaktu hidup di
dunia. Firman Allah Swt :

‫ون يَا َو ْيلَتَنَا َما ِل ٰهَ َذا‬َ ُ‫ين ِم َّما فِي ِه َويَقُول‬ َ ‫ض َع ْال ِكتَابُ فَتَ َرى ْال ُمجْ ِر ِم‬
َ ِ‫ين ُم ْشفِق‬ ِ ‫َو ُو‬
Penyerahan ‫صاهَا‬ َ ْ‫يرةً ِإاَّل َأح‬ َ ِ‫يرةً َواَل َكب‬
َ ‫ص ِغ‬َ ‫ب اَل يُ َغا ِد ُر‬ ْ
ِ ‫ۚ ال ِكتَا‬
‫ك َأ َح ًدا‬ ْ َ‫اضرًا ۗ َواَل ي‬
ِ ‫َو َو َج ُدوا َما َع ِملُوا َح‬
Catatan َ ُّ‫ظلِ ُم َرب‬

Amal “Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang


bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya
dan mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini
yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di
hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan
Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun”.
(QS. Al-Kahfi/18:49).
Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt
memperlihatkan semua amalan di akhirat
untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil
dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika
amalan mereka dihitung, anggota tubuh
mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt :

َ ُ‫يَ ْو َم تَ ْشهَ ُد َعلَ ْي ِه ْم َأ ْل ِسنَتُهُ ْم َوَأ ْي ِدي ِه ْم َوَأرْ ُجلُه ُْم بِ َما َكانُوا يَ ْع َمل‬
‫ون‬

“Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki


masing-masing menjadi saksi atas perbuatan
yang telah mereka kerjakan.”
(QS. An-Nur/24:24)
Yaumul Mizan
Mizan adalah timbangan yang adil berisi
kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat
setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya
dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt :

‫ان‬ ْ ُ‫ين ْالقِ ْسطَ لِيَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة فَاَل ت‬


َ ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيًئا ۖ َوِإ ْن َك‬ ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ ‫از‬ َ َ‫َون‬
‫ين‬ ِ ‫ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِم ْن خَرْ َد ٍل َأتَ ْينَا ِبهَا ۗ َو َكفَ ٰى بِنَا َح‬
َ ِ‫اسب‬

“Dan kami letakkan timbangan yang tetap (adil)


pada hari kiamat dan tidak seorang pun
dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu
hanya seberat zarrah pasti kami berikan
(pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang
memperhitungkannya.”
(Q.S. Al-Anbiya/21:47)
As-Sirat (Jembatan)
As-Sirat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga. Mudah atau
sulitnya melewati As-Sirat itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw.
bersabda:
“Terbentanglah jembatan (As-Sirat) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam”. (H.R. Muslim).
Balasan Perbuatan Baik
dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui
timbangan, mereka diberikan balasan yang sesuai dengan
amal perbuatanya. Pada saat itu terbagilah manusia
menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa
kepada Allah Swt. pasti akan menerima balasan yang setara,
yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai
karunia kepada hamba-Nya. Firman Allah Swt.:

‫) ُكلُوا‬23( ٌ‫) قُطُوفُ َها َدانِيَة‬22( ‫) ِفي َجنَّ ٍة َعالِيَ ٍة‬21( ‫اضيَ ٍة‬ َ ‫فَ ُه َو ِفي ِعي‬
ِ ‫ش ٍة َر‬
)24( ‫سلَ ْفتُ ْم ِفي اَأْليَّ ِام ا ْل َخالِيَ ِة‬
ْ ‫ش َربُوا َه ِنيًئا بِ َما َأ‬
ْ ‫َوا‬
“ Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
dalam surga yang tinggi, buah-buahannya dekat,  (kepada
mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan nikmat
karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang
telah lalu.”
(Q.S. Al-Haqqah/69:21-24)
Balasan Perbuatan Jahat
dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih
banyak mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela,
dan kafir terhadap Allah Swt. Kufur kepada ajaran dan
nikmat Allah Swt., maka akan menerima balasan yang
sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya pula.
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka,
digambarkan melalui firman Allah Swt.

‫اَل‬ ○‫يع‬ َ ‫ط َعا ٌم ِإاَّل ِم ْن‬


ٍ ‫ض ِر‬ َ ‫لَي‬ ○‫تُ ْسقَ ٰى ِم ْن َعي ٍْن آنِيَ ٍة‬ ○ً‫تَصْ لَ ٰى نَارًا َحا ِميَة‬
َ ‫ْس لَهُ ْم‬
ٍ ‫○يُ ْس ِم ُن َواَل يُ ْغنِي ِم ْن ج‬
‫ُوع‬
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi
minuman dengan air dari sumber yang sangat panas.
Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon
yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.”
(Q.S. Al-Gasyiyah/88:4-7)

Anda mungkin juga menyukai