Anda di halaman 1dari 7

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA

LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA


LDNU KABUPATEN KEDIRI
Sekertariat: Jl. Imam Bonjol 38 Kediri 64122
=============================================================================
Kewajiban Mengimani Siksa Kubur

Khutbah I
َ َ ْ َ َ َ ِّ َ َِّ َ ُ َ َ ُ َ َِّ َ ُ َ َِّ َ َ ِّ َ ِّ َ ْ ُ ْ َ
،‫ والصلاة والسلام على محم ٍد س ِي ِد ول ِد عدنان‬،‫ان‬ ِ ‫هلل الم ِل ِك الدي‬ ِ ‫الحمد‬
َ َُ ْ َ ُ َِّ َ َِّ ْ َ ُ َ ْ َ َ َِّ ‫حب ِه َوتَاب ِعيْ ِه َعلَى َم ِّر‬
َ ‫الز‬ ْ َ َ ََ َ
‫ وأشهد أن لا إِله ِإلا اهلل وحده لا‬،‫ان‬ ِ ‫م‬ ِ ِ ِ ‫ص‬ ‫و‬ ‫ه‬ِ ‫ل‬
ِ ‫آ‬ ‫ى‬ ‫وعل‬
َ َ ِّ َ َِّ َ ُ َ ْ َ َ َ َْ َ َ َ ِّ َ َ ْ َ َِّ ْ ْ َ ُ َِّ َ ُ ْ ُ َ َ ْ َ
‫ وأشهد أن س ِيدنا‬،‫ان‬ ِ ‫ان والمك‬ ِ ‫ش ِريك له المنـزه ع ِن ال ِجس ِمي ِة وال ِجه ِة والزم‬
َ ُْ ُ ُُ ُ َ َ َِّ ُ ُ َ
،‫ح َِّم ًدا عبْ ُد ُه َو َر ُس ْوله ال ِذ ْي كان خلقه الق ْرآن‬ َ ‫ُم‬
َْ َ ِّ َ َ َْ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ِّ َ ٰ ْ َِّ َ َ ُ ْ َ َِّ َ
‫ القائِ ِل فِي‬،‫ان‬ ِ ‫هلل المن‬ ِ ‫ فإنِي أو ِصيكم ونف ِسي بِتقوى ا‬،‫ ِعباد الرحم ِن‬،‫أما بعد‬
ُ ْ َ ً ْ ً َ ْ َ َِّ َ ْ
‫ َو َم ْن اع َرض ع ْن ِذك ِر ْي فاِن لهٗ َم ِعيشة َضنكا َِّونحش ُرهٗ يَ ْو َم‬:‫آن‬
َ َ ْ َ ْ ‫ِكتَابه الْ ُق‬
‫ر‬
ِ ِِ
ْ َ ْ
)421 :‫ال ِق ٰي َم ِة اع ٰمى (طه‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini,
khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi
untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan
semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,
Tema khutbah pada hari ini adalah tentang kehidupan alam barzakh.
Allah ta’ala berfirman:
ً ْ َ ً َ ْ َ َ َِّ َ ْ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ
)421 :‫ومن اعرض عن ِذك ِري فاِن له م ِعيشة ضنكا (طه‬
Maknanya: “Dan barangsiapa yang berpaling dari beriman kepada-Ku,
maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit.” (QS Thaha: 124).
Yakni, orang yang tidak beriman kepada Allah ta’ala maka ia akan
mendapatkan kehidupan yang sempit di alam kubur sebagaimana hal itu
ditafsirkan sendiri oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

1
َ ِّ َ ُ ْ ٌ َ ْ ُ ْ َ َِّ َ َ ‫القبْ ُر َر ْو َض ٌة م ْن ر‬
َ
)‫ار (رواه الترمذي‬
ِ ‫الن‬ ‫ر‬
ِ ‫ف‬‫ح‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ة‬‫ر‬‫ف‬‫ح‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ة‬
ِ ‫ن‬ ‫الج‬ ‫اض‬
ِ ‫ي‬ ِ ِ
Maknanya: “Kuburan adalah seperti salah satu taman surga atau seperti
salah satu lubang di neraka.” (HR at-Tirmidzi).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Aku bertanya kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang siksa kubur, maka Nabi
menjawab:
َْ ُ َ َ ْ ََ
)‫اب القبْ ِر َح ٌِّق (رواه النسائي‬ ‫ عذ‬،‫نعم‬
Maknanya: “Iya, siksa kubur benar-benar terjadi.” (HR an-Nasa’i)
Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia,
Siksa kubur adalah di antara perkara yang wajib diyakini dan
dibenarkan adanya. Siksa kubur akan ditimpakan kepada orang kafir dan
sebagian pelaku maksiat di antara kaum muslimin. Imam Abu Hanifah
radhiyallahu ‘anhu dalam kitab al-Fiqh al-Akbar mengatakan:
َ‫المـ ْسلميْن‬
ُ َ ُ ْ َ َ َِّ ُ ْ ٌ َ ٌِّ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ
ِِ ‫ار و ِلبع ِض عصا ِة‬
ِ ‫وضغطة القب ِر وعذابه حق كائِن لِلكف‬
“Himpitan kubur dan siksa kubur adalah perkara yang benar-benar ada
dan terjadi bagi orang-orang kafir dan sebagian pelaku maksiat di antara
kaum muslimin.”
Oleh karena itu, tidak boleh mengingkari adanya siksa kubur.
Bahkan mengingkarinya adalah kekufuran. Imam Abu Manshur al-

َ َ َ ْ ْ ُ َِّ َ َ َ َ َ َِّ ُِّ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ


Baghdadi dalam kitab al-Farq Baina al-Firaq mengatakan:
َ
ْ‫القبر‬ َ ْ ُ َِّ َ ُ ْ َ
ِ ‫اب القب ِر يعذبون فِي‬ ِ ‫ك ِرين ِلعذ‬
ِ ‫وقطعوا أي أهل السن ِة والجماع ِة بِأن المن‬
“Ahlussunnah wal jama’ah memastikan bahwa orang-orang yang
mengingkari adanya siksa kubur akan disiksa di kuburan mereka.”
Artinya, karena mereka telah keluar dari Islam, maka akan disiksa di alam
kubur.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Siksa kubur ini terjadi kepada roh dan jasad. Akan tetapi Allah tidak
memperlihatkannya kepada kebanyakan orang agar keimanan hamba
terhadapnya masuk dalam kategori iman terhadap perkara ghaib.
Dengan itu menjadi agung pahalanya. Dalil yang menunjukkan bahwa
siksa kubur dialami oleh roh dan jasad di antaranya adalah hadits bahwa
Sayyidina ‘Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apakah akan dikembalikan
kepada kita akal-akal kita, wahai Rasulullah?.” Nabi menjawab: “Iya,

2
seperti keadaan kalian di dunia ini.” Maka ‘Umar bin Khatthab terdiam
dan berhenti berbicara, karena dia mendengar informasi yang tidak dia
ketahui sebelumnya. (HR Ibnu Hibban).
Di antara dalil yang menunjukkan adanya siksa kubur adalah firman
Allah ta’ala:
ِّ َ َ َ َ ٰ ُ ْ َ ُ َ َِّ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َِّ َ
‫اعة ٗ اد ِخل ْْٓوا ال فِ ْر َع ْون اش َد‬‫ار يع َر ُض ْون َعليْ َها غ ُد ًِّوا َِّو َع ِش ِّيًا ٗ ويوم تقوم الس‬ ‫الن‬
َ َْ
)14 :‫اب (غافر‬ ِ ‫الع‬
‫ذ‬
Maknanya: “Kepada mereka diperlihatkan neraka pada pagi dan petang,
dan pada hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras!”
(QS Ghafir: 46)
Yang dimaksud kaum Fir’aun adalah para pengikutnya yang
mengikutinya dalam kemusyrikan dan kekufuran. Kepada mereka ini
diperlihatkan neraka satu kali di waktu pagi dan satu kali di waktu
petang. Dengan itu, mereka dipenuhi dengan rasa takut yang luar biasa.
Hal ini terjadi bukan di akhirat, melainkan sebelum tiba hari kiamat
seperti dapat dipahami dari ayat tersebut. Ini juga tidak terjadi sebelum
mati. Jadi tidak ada kemungkinan lain selain hal itu terjadi di alam
barzakh, yaitu rentang waktu antara kematian dan kebangkitan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bahwa beliau bersabda yang maknanya:
“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan-kenikmatan, yakni
kematian. Karena tidaklah berjalan satu hari bagi kuburan kecuali ia
berkata di dalamnya: Aku adalah tempat keterasingan. Aku adalah
tempat kesendirian. Aku adalah rumah dari tanah. Dan aku adalah sarang
ulat-ulat. Maka ketika dikuburkan seorang hamba mukmin yang
sempurna imannya, kuburan akan berkata kepadanya: Selamat datang,
sungguh engkau adalah orang yang paling aku cintai untuk berjalan di
atasku. Jika hari ini aku diperintah mengurusmu dan engkau telah datang
kepadaku maka engkau akan lihat sikap baikku terhadapmu. Lalu
kuburan meluas untuknya sejauh mata memandang dan dibukakan
untuknya pintu ke arah surga. Ketika dikuburkan orang yang fasiq atau
kafir, maka kuburan akan berkata kepadanya: Aku tidak suka akan
kedatanganmu. Sungguh engkau adalah orang yang paling aku benci
untuk berjalan di atasku. Jika aku diperintah mengurusmu hari ini dan

3
engkau telah datang kepadaku maka engkau akan lihat perilakuku
kepadamu. Maka kuburan pun menghimpitnya hingga merapat dua
sisinya, dan dua sisi rusuknya saling memasuki. Perawi berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menyatukan jari-jari
tangannya dan memasukkan sebagian ke sebagian yang lain.” Nabi
melanjutkan: “Lalu Allah mengirimkan untuknya tujuh puluh naga yang
seandainya salah satunya menyemburi bumi maka bumi tidak akan
tumbuh apapun di atasnya selama dunia ini ada. Lalu tujuh puluh naga
tersebut menggigit dan mencakarnya hingga tiba hisab kelak.” (HR at-
Tirmidzi)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara siksa kubur adalah himpitan kubur. Dua dinding kubur
dari kedua arah akan mendekat sehingga tulang-tulang rusuk saling
masuk-memasuki. Tulang-tulang rusuk yang ada di sisi kanan akan
merapat lalu masuk ke tulang-tulang rusuk di sisi kiri. Di antara siksa
kubur juga adalah ketidaknyamanan karena gelapnya kuburan dan
kesunyiannya yang mencekam. Di antaranya juga, pukulan malaikat
Munkar dan Nakir kepada orang kafir dengan palu dari besi yang jika
digunakan untuk memukul sebuah gunung maka gunung itu akan hancur
lebur. Ketika dipukul, orang kafir itu akan menjerit dengan keras dan
didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin (HR al-
Bukhari dan Muslim).
Di antara siksa kubur adalah dikirimkannya ular, kalajengking dan
serangga-serangga tanah terhadap seseorang, sehingga menggigitnya
dan memakan jasadnya. Dikatakan kepada orang kafir:
“Berbaringlah dengan kondisi dicabik-cabik. Maka tidak ada satu pun
binatang melata di bumi kecuali mendapatkan bagian dari tubuhnya.”
(HR al-Hakim dalam al-Mustadrak)
Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang
maknanya:
“Dan dikirimkan kepadanya kalajengking dan ular yang jika salah satu
darinya menyembur ke dunia maka ia tidak akan menumbuhkan
sesuatupun. Lalu ular dan kalajengking itu memakannya, dan bumi
diperintahkan untuk menghimpit hamba tersebut hingga tulang-tulang
rusuknya saling memasuki.” (HR ath-Thabarani)

4
Hadirin rahimakumullah,
Imam Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan dari al Bara’ bin
‘Azib radhiyallahu ’anhu bahwa ia berkata: “Suatu ketika kami keluar
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengantarkan
jenazah seorang lelaki dari kaum Anshar. Lalu sampailah kami ke kuburan
dan saat itu liang lahat belum dibuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam pun duduk dan kami duduk di sekeliling beliau dengan diam dan
tenang. Di tangan Nabi ada sebuah kayu yang beliau tusuk-tusukkan ke
tanah. Lalu Nabi mengangkat kepalanya dan bersabda yang maknanya:
“Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, mohonlah
kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur,” Nabi mengucapkan
itu dua atau tiga kali.” (HR Abu Dawud)
Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, ia
berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang
maknanya:
“Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa Allah, mohonlah
kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, mohonlah kalian
perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal, mohonlah kalian
perlindungan kepada Allah dari fitnah kehidupan dan kematian.” (HR
Muslim)
Saudara-saudaraku,
Hendaklah diketahui bahwa Allah ta’ala memberikan keamanan
dan keselamatan kepada para wali-Nya dari siksa kubur dan kedahsyatan
hari kiamat. Allah ta’ala berfirman:
َ ُ ْ ُ َ َ ٌ َ َ ٰ ِّ َ َ ْ َ َِّ ْٓ َ َ
)42 :‫الل لا خ ْوف َعليْ ِه ْم َولا ه ْم يَح َزن ْونٗ (يونس‬
ِ ‫الا ِان او ِلياء‬
Maknanya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(QS Yunus : 62)
Dari sini diketahui bahwa tidaklah shahih hadits yang maknanya:
“Jika ada seseorang yang selamat dari himpitan kubur, niscaya Sa’d bin
Mu’adz selamat darinya.”
Berdasarkan hadits yang tidak shahih ini, sebagian orang menduga
bahwa himpitan kubur mengenai semua orang, mukmin dan kafir. Hadits
ini telah dinilai lemah oleh al-Hafizh Ibnul Jauzi. Kemudian zhahir hadits
ini menyalahi sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang maknanya:

5
“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin (yang sempurna imannya) dan
tempatnya kelaparan, maka jika ia meninggalkan dunia ini dia
meninggalkan penjara dan kelaparan.” (HR Ahmad, al-Hakim dan lainnya)
Sudah maklum bahwa Sa’d bin Mu’adz termasuk salah seorang
wali besar di kalangan para sahabat. Beliau meninggal syahid karena luka
yang mengenainya di perang Khandaq. Nabi juga bersabda tentang
keutamaannya dalam sabdanya:
“’Arsy tergoncang karena kematian Sa’d bin Mu’adz.” (HR al- Bukhari)
Jadi tidaklah layak bagi orang yang keadaannya mulia seperti ini
akan terkena himpitan kubur.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan

ُ‫ إنَِّ ُه ُه َو الْ َغ ُف ْور‬،ُ‫استَ ْغف ُر ْوه‬ ُ ََ ْ َ ُ ْ َ ْ ََ َ ٰ ْ َْ َُُْ


ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
ْ َ‫ ف‬،‫ك ْم‬
ِ ِ ‫أقول قو ِِل هذا وأستغ ِفر اهلل ِلي ول‬
.‫الر ِحيْ ُم‬
َِّ

َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َِّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ُ ِّ َ ُ َ ْ ِّ َ ُ َ َ َ َ
Khutbah II
‫ وعلى آ ِل ِه‬،‫ وأص ِلي وأس ِلم على س ِي ِدنا محم ٍد المصطفى‬،‫هلل وكفى‬ ُ ‫ح ْم‬
‫د‬ َ ْ‫اَل‬
ِ
َ َ ِّ َ َِّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َِّ َ َِّ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ
َ َ َ َ
‫ وأشهد أن س ِيدنا‬،‫ أشهد أن لا هلإ ِإلا اهلل وحده لا ش ِريك له‬.‫وأصحابِ ِه أه ِل الوفا‬
ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َِّ َ ُ
.‫محمدا عبده ورسوله‬
ْ‫ك ْم َو َن ْفس ْي بتَ ْق َوى اهلل الْ َعل ِّي الْ َعظيم‬ ُ ْ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ُِّ َ َ َ ُ ْ َ َِّ َ
ُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ أو ِصي‬،‫ فيا أيها المس ِلمون‬،‫أما بعد‬
ْ‫كريم‬ َ ْ ِّ َ َ َ َ َِّ َ َ َِّ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ َ َِّ َ ْ ُ َ ْ َ
ِ ِ ‫ أمركم بِالصلا ِة والسلامِ على ن ِب ِي ِه ال‬،‫واعلموا أن اهلل أمركم بِأم ٍر ع ِظي ٍم‬
ْ‫آمنُوا َصلُِّوا َعلَيه‬ َ ‫ين‬َ َِّ َ ُِّ َ َ ِّ َِّ َ َ َ ُِّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َِّ َ َ َ
ِ ‫ذ‬ ِ ‫ال‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ،‫ي‬ِِ ‫ب‬ ‫الن‬ ‫ى‬ ‫ ِإن اهلل وملائِكته يصلون عل‬:‫فقال‬
َ‫ح َِّمد َك َما َصلَِّيْت‬ َ ‫ح َِّمد َو َعلَى آل َس ِّيدنَا ُم‬ َ ‫ اَللِّ ٰ ُه َِّم َص ِّل َعلَى َس ِّيدنَا ُم‬،‫يما‬
ً ‫َو َسلِّ ُموا ت َ ْسل‬
ٍ ِِ ِ ٍ ِِ ِ ِ ِ
َ َ َ َِّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ِّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ِّ َ َ َ
‫آل‬ ِ ‫ارك على س ِي ِدنا محم ٍد وعلى‬ ِ ‫آل س ِي ِدنا إِبرا ِهيم وب‬ ِ ‫على س ِي ِدنا إِبرا ِهيم وعلى‬
َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ِّ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َِّ َ ُ َ ِّ َ
‫ فِ ْي‬،‫آل َس ِِّي ِدنا ِإب ْ َرا ِهيْ َم‬ ِ ‫ى‬ ‫س ِي ِدنا محم ٍد كما باركت على س ِي ِدنا ِإبرا ِهيم وعل‬
َ‫اغف ْر لِلْ ُم ْسلميْ َن َوال ْ ُم ْسل َمات وال ْ ُم ْؤ ِمنيْن‬ ْ َِّ ُ ٰ ِّ َ ٌ ْ َ ٌ ْ َ َ َِّ َ ْ َ َ ْ
ِ ِ ِ ِِ ِ ‫ اللهم‬.‫العال ِمين ِإنك ح ِميد م ِجيد‬

6
‫اء َوال ْ َو َباءَ‬ ‫اء َوالْ َغلَ َ‬ ‫اد َف ْع َع ِّنَا الْبَلَ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ َ َْْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ ْ‬
‫ات‪ ،‬امهلل‬ ‫ات الأحيا ِء ِمنهم والأمو ِ‬ ‫والمؤ ِمن ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫الش َدائ َد َوالْم َ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُِّ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َِّ‬
‫ح َن‪َ ،‬ما ظ َه َر ِمن َها‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫والفحشاء والمنكر والبغي والسيوف المخت ِلفة و‬
‫ْ‬ ‫ْ ُ ْ ْ َ َ َِّ ً َِّ َ َ َ ُ ِّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َِّ ً َ ْ ُ ْ‬
‫ان المس ِل ِمين عامة‪ ،‬إِنك على ك ِل شي ٍء‬ ‫وما بطن‪ِ ،‬من بل ِدنا هذا خاصة و ِمن بلد ِ‬
‫َ‬
‫ق ِدي ْ ٌر‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ َ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َِّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ‬ ‫َ َ‬
‫ان و ِإيتا ِء ِذي القرَب وينهى ع ِن‬ ‫هلل‪ ،‬إن اهلل يأمر بِالعد ِل والإحس ِ‬ ‫ِعباد ا ِ‬
‫َ ْ‬ ‫ُ ُ َ َِّ ُ َ َ َِّ َ َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ ْ َ‬
‫اهلل ال َع ِظيْ َم‬ ‫الفحشا ِء َوال ُمنك ِر َوالبَغ ِي‪ ،‬يَ ِعظك ْم ل َعلك ْم تذك ُر ْون‪ .‬فاذك ُروا‬
‫هلل أَ ْكبَر‪ُ.‬‬ ‫َْ ُْ ُ ْ َ ْ‬
‫يذكركم َول ِذك ُر ا ِ‬

‫‪Ust Nur Rohmad‬‬


‫‪Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur‬‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai