Anda di halaman 1dari 3

Khutbah 1

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

َ‫ هللا ُ َأ ْكب‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا ُ َأ ْك َبر‬،ُ‫هللا ُ َأ ْك َبر‬

َ ،ُ‫ صَ دَ قَ َوعْ دَ هُ َو َنصَ رَ عَ بْدَ هُ َوَأعَ َّز ُج ْندَ هُ َوه ََز َم اَأْلحْ َزابَ َوحْ دَ ه‬،ُ‫ اَل ِإل َه ِإالَّ هللا ُ َوحْ دَ ه‬،ً‫هللا ب ُْكرَ ًة َوَأصِ ْيال‬
ُ ‫الِإل َه ِإالَّ هللا ُ َوهللا‬ ِ ‫هللَا ُ َأ ْك َبرْ َك ِبيْرً ا َو ْالحَ مْ ُد‬
ِ َ‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُس ْبحَ ان‬
ِ ‫ هللَا ُ َأ ْك َب ُر َو‬،ُ‫َأ ْك َبر‬
‫هلل ْالحَ مْ ُد‬

،ٍ‫ َأ ْش َه ُد َأن الَّ ِإلَ َه ِإالَّ هللا َوحْ دَ هُ اَل َش ِر ْيكَ َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ مُحَ َّم ًدا عَ ْب ُدهُ َورَ س ُْول ُ ُه ال ٰلّ ُه َّم صَ ِّل َوسَ لِّ ْم عَ لَى مُحَ َّمد‬.ُ ‫ْالحَ مْ ُد هَّلِل ِ الَّذِي هَدَا َنا ِله ََذا َومَا ُك َّنا ِل َن ْه َتدِيَ لَ ْواَل َأنْ هَدَ ا َنا هَّللا‬
‫َوعَ لَى ٰأ لِ ِه َوصَ حْ ِب ِه َو َمنْ َواالَهُ َأمَّا َبعْ دُ؛‬

‫ َوعِ ْي ٌد‬،‫ َواعْ لَم ُْوا َأنَّ ي َْو َم ُك ْم ٰه َذا ي َْو ٌم عَ ظِ ْي ٌم‬. َ‫ يَا َأ ُّيهَا الَّذِينَ آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ حَ َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِمُون‬:‫هللا حَ َّق َت ْق َواهُ َكمَا َقا َل َتعَ الَى‬ َ ‫ ا َّتقُوا‬، ُ‫َفيَآ َأ ُّيهَا ال َّناس‬
ِ ‫ َفسَ ِّبح ُْوا رَ َّب ُك ْم فِ ْي ِه َوعَ ِّظم ُْوهُ َو ُت ْوب ُْوا ِإلَى‬، ‫ْح َو َتحْ ِم ْي ٍد َو َت ْهلِي ٍْل َو َتعْ ظِ ي ٍْم‬
‫هللا َواسْ َت ْغفِر ُْوهُ ِإ َّن ُه هو‬ ‫ي‬
ٍ ِ‫ب‬ ْ‫س‬ َ
‫ت‬ ‫م‬
ُ ْ
‫َو‬ ‫ي‬ ‫ُو‬
َ ‫ه‬ َ
‫ف‬ ، ‫م‬
َ ‫َا‬
‫ي‬ ‫ص‬
ِّ ‫ال‬ ‫ه‬
ِ ْ
‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫م‬ْ ُ
‫ك‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ َ‫ع‬ ‫م‬
َ َّ‫ر‬ َ‫ح‬‫و‬َ ،‫م‬َ ‫ا‬ َ‫ع‬ َّ
‫الط‬ ‫ َأحَ َّل هللا ُ لَ ُك ْم فِ ْي ِه‬،‫َك ِر ْي ٌم‬
‫هلل الحَ مْ ُد‬ ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
ِ ‫ هللا ُ ك َب ُر َو‬،ُ‫ هللا ُ ك َبر‬،ُ‫ هللا ُ ك َبر‬.‫الغَ ف ْو ُر الرَّ حِي ُم‬. ُ ْ

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Idul Fitri yang diberkahi Allah SWT

Hari ini kita sampai di bulan Syawal, tepat di Hari Raya Idul Fitri. Sebulan penuh kita melaksanakan ibadah di
bulan mulia, bulan suci, bulan Ramadhan.

Harapannya, setelah 30 hari beribadah dengan khusyuk di bulan Ramadhan, Allah SWT menerima amal
kebaikan kita. Dan yang paling penting kita semua menjadi seseorang yang baru nan suci.

Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia.

Kehidupan di dunia ini sejatinya adalah sebuah ujian dan tidak ada satu pun orang hidup kecuali diuji oleh
Allah SWT, bahkan para nabi dan utusan Allah pun tak luput dari ujian. Sejak kita terlahir di dunia ini,
dihadapkan dengan berbagai ujian, ketika akan memasuki sekolah ada ujian, di setiap kenaikan kelas ada
ujian, dan bahkan mau lulus pun ada ujian. Ketika akan melamar kerja kita diuji dan saat promosi jabatan pun
pasti ada seleksi ujian.

Demikian juga, kehidupan dunia ini, sejatinya adalah ujian, di mana tempat kelulusannya adalah kehidupan
akhirat kelak yaitu surga atau neraka, bahagia atau sengsara selamanya. Allah berfirman di awal Surat al-
Mulk:

)2( ‫) الَّذِي َخلَقَ ْالم َْوتَ َو ْالحَ يَا َة لِ َي ْبل ُ َو ُك ْم َأ ُّي ُك ْم َأحْ سَ نُ عَ َماًل َوه َُو ْالعَ ِزي ُز ْالغَ فُو ُر‬1( ‫ك َوه َُو عَ لَى ُك ِّل َشيْ ٍء َقدِي ٌر‬
ُ ‫َتبَارَ كَ الَّذِي ِب َي ِد ِه ْالم ُْل‬

Ujian yang diselenggarakan oleh manusia tentu sangat berbeda dengan ujian yang diselenggarakan Allah
SWT. Ujian di sekolah maupun di dunia kerja sangat bersifat rahasia, jangankan jawabannya, soal-soalnya pun
bersifat rahasia.

Sangat berbeda dengan ujian masuk surga, jangankan soal-soalnya, kunci jawaban pun sudah diberitahukan
oleh Allah dan sudah menjadi rahasia umum. Maka sungguh bodohlah kita jika tidak lulus masuk surga. Dan
kunci masuk surga itu adalah kalimah la ilaha illa Allah. Itu adalah kalimat Tauhid, yaitu kalimat pembeda
antara muslim dan non-muslim, kalimat penentu kebahagiaan di surga atau kesengsaraan di neraka.

Nabi SAW bersabda:

‫إن هللا حرم على النار من قال ال إله إال هللا يبتغي بذلك وجه هللا‬

“Sesungguhnya Allah mengharamkan seseorang yang mengucapkan la ilaha illa Allah dengan ikhlas karena
Allah”.
Kalimat Tauhid di atas tentu bukan hanya sekedar diucapkan, tapi perlu diyakini dengan sepenuh hati bahwa
tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan keyakinan tersebut dibuktikan dengan pengabdian
dan penghambaan diri kepada Allah dengan berbagai macam ibadah.

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Di setiap Ramadan, kita selalu mendengar dan bahkan hafal hadis Rasulullah SAW yang artinya, “Ketika
masuk bulan Ramadan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka
ditutup” (HR Bukhari dan Muslim).

Memang begitulah keutamaan bulan Ramadan di mana setan-setan akan dibelenggu, pintu surga akan dibuka
dan pintu neraka akan ditutup. Tetapi hadis di atas tidak tepat dimaknai secara tekstual. Untuk memahaminya
perlu memahami makna majazi.

Setan dibelenggu di bulan Ramadan bukan berarti setan tidak akan menggoda manusia untuk melakukan
perbuatan dosa. Buktinya saat puasa pun masih banyak yang tidak shalat dan batal puasa lantaran tidak kuat
menahan lapar dan akhirnya pergi mencari makan. Secara majazi, setan dibelenggu berarti umat Muslim yang
menjalankan ibadah puasa diberikan kemampuan lebih oleh Allah untuk tidak menuruti bisikan-bisikan setan.

Lantas bagaimana dengan adanya kata pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup?

Maksud pintu surga dibuka karena di bulan puasa amal shaleh akan dilipat gandakan pahalanya sehingga
kesempatan masuk surga jadi lebih besar. Sedangkan pintu neraka ditutup berarti di bulan puasa kesempatan
kita untuk melakukan perbuatan dosa lebih kecil dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Kalimat Tauhid yang sudah kita punyai dan kita simpan dalam hati, bisa jadi tidak dapat kita gunakan untuk
membuka pintu-pintu surga. Hal itu dikarenakan pintu surga terkunci dari dalam. Maka oleh karena itu kita
perlu mengetuk pintu-pintu tersebut. Ada satu hadis yang mencakup amalan-amalan yang dapat mengetuk
pintu-pintu surga, yaitu hadis yang berbunyi:

«‫ َوصَ لُّوا َوال َّناسُ ِنيَا ٌم َت ْد ُخلُوا ْالجَ َّن َة ِبسَ اَل ٍم‬،‫ َوصِ لُوا اَأْلرْ حَ ا َم‬،‫الطعَ ا َم‬
َّ ‫ َوَأ ْط ِعمُوا‬،‫شوا ال َّساَل َم‬
ُ ‫»َأ ْف‬

Nasihat ini disampaikan oleh Nabi SAW saat memasuki kota Madinah. Dalam hadis tersebut ada empat
amalan yang dapat membantu kita mengetuk dan membuka pintu surga:

Pertama, menebarkan salam. Salam secara bahasa dipahami sebagai ucapan, yaitu assalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Dan ini adalah ucapan salam yang harus kita jadikan sebagai tradisi baik kita.

Salam juga dimaknai sebagai keselamatan dan perdamaian. Setiap muslim di manapun berada dituntut untut
menebarkan keselamatan dan perdamaian, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, sebagai wujud
keimanan kepada Allah SWT. Dan tidak patut seorang muslim menimbulkan keresahan, kerusakan, dan
kehancuran tatanan kehidupan, karena itu menjadi penghalang baginya untuk masuk surga.

Kedua, Memberi makan. Di antara hikmah diwajibkannya puasa Ramadan adalah agar kita dapat merasakan
lapar dan dahaga. Sementara, banyak orang yang lapar bukan karena puasa, tetapi kelaparan karena
ketiadaan. Dan lapar di sini tidak terbatas dengan kosongnya perut dari makanan dan minuman, tetapi
kosongnya akal dari ilmu.

Maka, dalam konteks ini kita dituntut tidak hanya berbagi makanan sebagai nutrisi badan, tetapi juga berbagi
donasi pendidikan sebagai nutrisi jiwa bagi yang membutuhkan.

Ketiga, menjalin silaturrahim atau kasih saying. Agama kita sangat menganjurkan untuk menjalin silaturrahim,
karena silaturrahim mendatangkan manfaat yang luar biasa; 1) dapat memperpanjang umur dan melapangkan
‫‪rezeki, 2) akan dijauhkan dari neraka, 3) menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah‬‬
‫‪SWT, 4) dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesame, dan 5) dapat menjadikan kita sebagai‬‬
‫‪makhluk yang mulia.‬‬

‫‪Maka momentum Idul Fitri ini sangat tepat kita manfaatkan untuk bersilaturrahim kepada orang tua, keluarga,‬‬
‫‪sanak saudara, tetangga, mitra kerja dan kepada semuanya, tetapi tentu harus tetap mejaga protokol‬‬
‫‪kesehatan.‬‬

‫‪Keempat, shalat malam. Shalat sunnah yang paling besar pahalanya adalah qiyamul lail. Semoga ritual shalat‬‬
‫‪tarawih, shalat witir, dan bangun malam untuk sahur yang kita lakukan sebulan kemarin mampu kita‬‬
‫‪pertahankan selama sebelas bulan ke depan, sehingga tujuan diwajibkannya puasa dapat terwujud yaitu‬‬
‫‪terwujudnya jiwa yang bertakwa dan hadirnya jiwa-jiwa yang shalih yang suka menebar kebajikan,‬‬
‫‪keselamatan, dan perdamaian, serta jiwa yang peduli terhadap kemiskinan dan ramah terhadap lingkungan.‬‬

‫‪Hadirin yang dimuliakan Allah‬‬

‫‪Demikian khutbah singkat pada kesempatan ini, semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Semoga Allah selalu‬‬
‫‪membimbing kita di jalan yang lurus dan memberikan kekuatan kepada kita untuk beristiqamah di jalan‬‬
‫‪tersebut. Amin ya rabbal ‘alamiin.‬‬

‫َّت ل ِْل ُم َّتقِينَ ‪ .‬بَارَ كَ هللا ُ لِي َولَ ُك ْم فِي‬ ‫ات َواَأْلرْ ضُ ُأعِ د ْ‬ ‫َاو ُ‬ ‫ضهَا ال َّسم َ‬ ‫ارعُوا ِإلَ ٰى م َْغفِرَ ٍة مِّن رَّ ِّب ُك ْم َوجَ َّن ٍة عَ رْ ُ‬ ‫ِيم‪َ .‬وسَ ِ‬ ‫هللا الرَّ حْ ِ‬
‫من الرَّ ح ِ‬ ‫ْطن الرَّ ِجي ِْم‪ِ .‬بسْ ِم ِ‬ ‫أع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل مِنَ ال َّشي ِ‬
‫ِالو َت ُه ِا ّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْالعَ لِ ْي ُم‪َ ..‬فاسْ َت ْغفِر ُْوا ِا َّن ُه ه َُو الغَ ف ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ت َو ِّ‬
‫الذ ْك ِر ْالحَ ِكي ِْم‪َ .‬و َت َق َّب ْل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ت َ‬ ‫آن ْالعَ ظِ ي ِْم َو َن َفعَ نِي َو ِايِّا ُك ْم بما فيه مِنَ اآليَا ِ‬
‫ْالقُرْ ِ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُس ْبحَ انَ هللا ب ُْكرَ ًة َو َأصْ ْيالً الَ ِالَ َه ِاالَّ هللا ُ َوهللا ُ اَ ْك َبرْ هللا ُ اَ ْك َبرْ َو ِ‬
‫هلل ْالحَ مْ ُد‬ ‫هللا ُ اَ ْك َبرْ (‪ )×٣‬هللا ُ اَ ْك َبرْ (‪ )×٤‬هللا ُ اَ ْك َبرْ كبيرا َو ْالحَ مْ ُد ِ‬

‫هلل عَ لىَ ِإحْ سَ ا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر لَ ُه عَلىَ َت ْوفِ ْيقِ ِه َواِمْ ِت َنا ِنهِ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِالَ َه ِإالَّ هللا ُ َوهللا ُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِر ْيكَ َل ُه َوَأ ْش َه ُد أنَّ سَ يِّدَ َنا مُحَ َّم ًدا عَ ْب ُدهُ َورَ س ُْول ُ ُه ال َّداعِ ى إلىَ‬
‫اَ ْلحَ مْ ُد ِ‬
‫‪.‬رضْ َوا ِنهِ‪ .‬الل ُه َّم صَ ِّل عَ لَى سَ ِّي ِد َنا مُحَ َّم ٍد ِوعَ لَى اَلِ ِه َوَأصْ حَ ِاب ِه َوسَ لِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا َأمَّا َبعْ ُد‬ ‫ِ‬

‫هللا َومَآلِئ َك َت ُه يُصَ لُّ ْونَ عَلىَ ال َّن ِبى‬ ‫هللا َأمَرَ ُك ْم ِبَأمْ ٍر بَدَ َأ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِبمَآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعاَلَى ِإنَّ َ‬
‫هللا ِف ْيمَا َأمَرَ َوا ْن َته ُْوا عَ مَّا َنهَى َواعْ لَم ُْوا َأنَّ َ‬
‫َفيا َ اَ ُّيهَا ال َّناسُ ِا َّتقُوا َ‬
‫‪.‬يآ اَ ُّيهَا الَّ ِذ ْينَ آ َم ُن ْوا صَ لُّ ْوا عَ لَ ْي ِه َوسَ لِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬

‫آل سَ ِّيدِنا َ مُحَ َّم ٍد َوعَ لَى اَ ْن ِبيآِئكَ َو ُر ُسلِكَ َومَآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِب ْينَ َوارْ ضَ اللّ ُه َّم عَ ِن ْال ُخلَ َفا ِء الرَّ اشِ ِد ْينَ َأ ِبى ب َْك ٍر‬‫الل ُه َّم صَ ِّل عَ لَى سَ ِّي ِد َنا مُحَ َّم ٍد صَ لَّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه َوسَ لِّ ْم َوعَ لَى ِ‬
‫ْن َوارْ ضَ عَ َّنا مَعَ ُه ْم ِبرَ حْ َمتِكَ يَا َأرْ حَ َم الرَّ ا ِح ِم ْينَ‬ ‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫َو‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫ِ‬ ‫ان‬
‫ٍ‬ ‫سَ‬ ‫ِحْ‬
‫ا‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫نَ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫اب‬
‫ِ‬ ‫َّ‬
‫ت‬ ‫ال‬ ‫ِي‬
‫ع‬ ‫اب‬
‫ِ‬ ‫َ‬
‫ت‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫نَ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫اب‬
‫ِ‬ ‫َّ‬
‫ت‬ ‫ال‬‫و‬‫َ‬ ‫َ‪.‬و ُعمَر َوع ُْثمَان َوعَ لِى َوعَ نْ َبقِ َّي ِة الصَّحَ ا َب ِة‬

‫ت الل ُه َّم َأعِ َّز ْاِإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ عِ بَادَ كَ ْالم َُوحِّ ِديّن‬ ‫ت اَالَحْ يآ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َوا ِ‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِم ْينَ َو ْالمُسْ لِمَا ِ‬‫اغفِرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِن ْينَ َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالمِحَ نَ َوس ُْو َء ْال ِف َتن‬ ‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ عَ َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلوبَا َء َو َّ‬
‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫َو‬ ‫ْ‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ِإ‬ ‫ِكَ‬ ‫ت‬ ‫َا‬
‫م‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫عْ‬ ‫َأ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ْن‬
‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ء‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫دَ‬ ‫عْ‬‫َأ‬ ‫ِّرْ‬
‫م‬ ‫دَ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫نَ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫ُسْ‬
‫م‬ ‫ل‬‫ا‬‫ْ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ذ‬‫َ‬ ‫خ‬‫َ‬ ‫نْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ُ‬
‫ذ‬ ‫ْ‬
‫اخ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫نَ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫رَ‬ ‫صَ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫نْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫َوا ْنصُرْ‬
‫ان ْالمُسْ لِ ِم ْينَ عآم ًَّة يَا رَ بَّ ْالعَ الَ ِم ْينَ ‪ .‬رَ َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا حَ سَ َن ًة َوفِى ْاآلخِرَ ِة حَ سَ َن ًة َوقِ َنا عَ َذابَ‬ ‫اِئر ْالب ُْلدَ ِ‬ ‫َطنَ عَ نْ َبلَ ِد َنا ِا ْندُو ِنيْسِ يَّا خآص ًَّة َوسَ ِ‬ ‫َو ْالمِحَ نَ مَا َظهَرَ ِم ْنهَا َومَا ب َ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ بىَ َو َي ْنهَى عَ ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكرِ‬ ‫ْأ‬ ‫ار‪ .‬رَ َّب َنا َظلَمْ َنا اَ ْنفُسَ َنا َوإنْ لَ ْم َت ْغفِرْ لَ َنا َو َترْ حَ مْ َنا لَ َن ُك ْو َننَّ مِنَ ْا َ‬
‫هللا ! ِإنَّ هللاَ َي ُم ُر ِباْلعَ ْد ِل َو ْاِإلحْ سَ ِ‬ ‫لخاسِ ِر ْينَ ‪ .‬عِ بَادَ ِ‬ ‫ال َّن ِ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫هللا ْالعَ ظِ ْي َم ي َْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ عَ لىَ نِعَ ِم ِه ي َِز ْد ُك ْم َولَذ ِْك ُر ِ‬
‫َ‬ ‫ُوا‬ ‫ر‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ْ‬
‫اذ‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫نَ‬ ‫ْ‬
‫ُو‬ ‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫َ‬
‫ت‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫عَ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ِظ‬‫ُ‬ ‫ع‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ْ‬
‫َغ‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫و‬ ‫َ‬

Anda mungkin juga menyukai