(H.R. Turmudzi).
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jika
seseorang telah diletakkan di dalam kuburannya dan
ditinggalkan oleh keluarga/Kerabat/temannya, ia(diberi
kemampuan) mendengar bunyi sandal mereka, maka
saat itu ia didatangi oleh dua malaikat yang kemudian
mendudukkannya dan bertanya:
“Bagaimana pendapatmu tentang ini (maksudnya Nabi
Muhammad saw)?”
Seorang mukmin akan menjawab: “Aku bersaksi bahwa
ia adalah hamba dan utusan Allah.”
:hingga firman-Nya
َ َوِإنَّهُ ْم لَ َكا ِذب
ُون
Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta
belaka. (Al-An'am: 28)
}{ ِم ْن َو َراِئ ِه ْم َجهَنَّ ُم
Di hadapan mereka neraka Jahannam.
(Al-Jatsiyah: 10)
Maka, jiwa itu keluar dengan cara meng alir seperti air
yang mengalir. Malaikat itu pun mengambilnya. Para
malaikat lain tidak membiarkannya ada di tangannya
sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya lalu
meletakkannya di kafan. Jiwa itu keluar dengan bau yang
harum, seharum embusan minyak kesturi di muka bumi.
Nabi melanjutkan ceritanya, "Lalu para malaikat
membawa jiwa itu naik. Mereka tidak melewati
sekumpulan malaikat melainkan sekumpulan malaikat ini
berkata, 'betapa harumnya roh ini.' Para malaikat yang
membawanya berkata, "Ini adalah fulan bin fulan."
Mereka menyebutkannya dengan nama yang paling baik
seperti biasa manusia menyebut namanya di dunia
hingga mereka tiba di langit dunia. Mereka meminta agar
langit itu dibuka.
Langit itu pun dibukakan baginya. Dia diantarkan dari
satu langit ke langit berikutnya hingga tiba di langit
tempat bersemayam Allah. Allah berfirman, "Tulislah
kitab hamba-Ku di Illiyin dan kembalikan ia ke bumi.
Sesungguhnya Aku menciptakan mereka dari tanah dan
di dalam tanah pula Aku mengembalikan mereka dan
dari tanah pada kali yang lain Aku mengeluarkan mereka.
"
Rohnya pun dikembalikan kepada jasadnya.
Kemudian, ada dua malaikat yang mendatanginya lalu
mendudukkan mayatnya. Dua malaikat bertanya,
"Siapakah Rabbmu?" Dia menjawab, "Rabbku Allah".
"Apa agamamu? tanya dua malaikat.