Anda di halaman 1dari 23

Alam Barzakh (kubur) adalah :

“Fase alam akhirat pertama yang harus


dilalui oleh setiap manusia setelah
meninggalkan dunia (Kematian)”
Alam barzakh adalah gerbang atau stasiun
yang mesti dilalui oleh setiap manusia yang
meninggal dunia, baik dia dikubur dalam
tanah maupun tidak.

Artinya, meskipun jasad seseorang hilang


lenyap, hangus terbakar menjadi abu,
dimakan binatang buas maupun tenggelam di
dasar lautan, akan tetapi ruhnya tetap
hidup dan mendapatkan kenikmatan dari
Allah, ataupun siksaan sebagai sebuah azab,
atau juga tak mendapatkan apa-apa. Semuanya
tergantung pada amalnya selama hidup di
dunia.
Mantan budak sahabat Utsman bin Affan
RA meriwayatkan hadits, “Ketika Utsman
radhiyallahu ‘anhu berhenti di sebuah
kuburan, beliau menangis tersedu-sedu
sampai basah janggutnya.

Lalu beliau ditanya, ‘Engkau mengingat


surga dan neraka tetapi tidak menangis.
Namun saat mengingat kubur, engkau
menangis. Mengapa?’
Jawab beliau, ‘Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‘Kubur adalah rumah akhirat pertama. Bila


selamat di kubur, maka setelahnya menjadi lebih
mudah; bila tidak selamat dari kubur, maka
setelahnya lebih sulit.’ Aku juga mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang
lebih menakutkan daripada kubur.’

(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Nabi SAW bersabda, "Kuburan
dapat merupakan taman dari
taman-taman surga atau jurang
dari jurangnya neraka"

(H.R. Turmudzi).
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jika
seseorang telah diletakkan di dalam kuburannya dan
ditinggalkan oleh keluarga/Kerabat/temannya, ia(diberi
kemampuan) mendengar bunyi sandal mereka, maka
saat itu ia didatangi oleh dua malaikat yang kemudian
mendudukkannya dan bertanya:
“Bagaimana pendapatmu tentang ini (maksudnya Nabi
Muhammad saw)?”
Seorang mukmin akan menjawab: “Aku bersaksi bahwa
ia adalah hamba dan utusan Allah.”

Lalu malaikat itu berkata kepadanya: “Lihatlah,


tempatmu di neraka sana sudah diganti oleh Allah
dengan tempat di surga, kemudian ia melihat kedua
tempat itu.
Adapun orang munafik dan kafir, ketika ditanya:
“Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?”
ia menjawab: “Saya tidak tahu.
Saya hanya mengatakan apa kata orang saja.”

Lalu dukatakan kepadanya: “Kamu tidak tahu dan


tidak pernah membaca namanya?” Lalu ia dipukul
dengan palu besi hingga menjerit kesakitan, yang
jeritannya itu didengar oleh makhluk disekitanya,
kecuali oleh manusia dan jin.”
(Muttafaqun ‘alaih)
Sandaran Dalil Syara’
Terkait Barzakh
‫بَ ْينَهُ َما بَ ْر َز ٌخ اَّل يَ ْب ِغ ٰي ۚ ِن‬

Diantara keduanya ada batas yang tidak dilampaui“


oleh masing-masing”
(QS Ar Rahman 20)
)99( ‫ون‬ ِ ‫{ َحىَّت َذا َج َاء َأ َحدَ مُه ُ الْ َم ْو ُت قَا َل َر ِ ّب ْار ِج ُع‬
‫ت الَك هَّن َا لَك ِ َم ٌة ه َُو قَاِئلُهَا َو ِم ْن‬ ِ ‫ِإ‬
ُ ‫لَ َعيِّل َأمْع َ ُل َصا ِل ًحا فميَا تَ َر ْك‬
‫ِإ‬
} )100( ‫ُون‬ َ ‫َو َراهِئ ِ ْم ب َْر َز ٌخ ىَل ي َ ْو ِم ي ُ ْب َعث‬
‫ِإ‬
hingga apabila datang kematian kepada ,)Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu (
seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkan­nya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (Pembatas)
sampai hari mereka dibangkitkan

(QS Al Mu’minuun 99-100)


‫ول اذَّل ِ َين ن َ ُسو ُه ِم ْن قَ ْب ُل قَ ْد َج َاء ْت‬ ُ ‫{ي َ ْو َم يَْأيِت تَْأ ِويهُل ُ ي َ ُق‬
‫ُر ُس ُل َ ِرب ّنَا اِب لْ َح ّ ِق فَه َْل لَنَا ِم ْن ُش َف َع َاء فَيَ ْش َف ُعوا لَنَا َأ ْو نُ َر ُّد‬
}‫فَنَ ْع َم َل غَرْي َ اذَّل ِ ي ُكنَّا ن َ ْع َم ُل‬
Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu
berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu,
"Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami
membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi
syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami, atau
dapatkah kami dikembalikan (ke 'dunia) sehingga kami
dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?" 
(Al-A'raf: 53)
KEADAAN DI BARZAKH
‫ض ْو َن َعلَ ْيهَا ُغ ُد ًّوا َّو َع ِشيًّا ۚ َويَ ْو َم تَقُ ْو ُم‬
ُ ‫اَلنَّا ُر يُ ْع َر‬
‫ب‬ ْ َّ َ َ ٰ
ِ ‫السَّا َعةُ ۗ اَ ْد ِخلُ ْٓوا ا َل فِ ْر َع ْو َن اشد ال َعذا‬
َ
Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan
petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada
malaikat diperintahkan), “Masukkanlah Fir‘aun dan
”!kaumnya ke dalam azab yang sangat keras
َ ‫ار فَقَالُوا يَا لَ ْيتَنَا نُ َر ُّد َوال نُ َك ِّذ‬
‫ب‬ ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫وا‬ُ ‫ف‬ِ ‫ق‬‫و‬ُ ْ
‫ذ‬ ‫{ َولَ ْو تَ َرى ِإ‬
}‫ت‬ ِ ‫بِآيَا‬
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka
dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, "Kiranya kami
dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat
Tuhan kami.” (Al-An'am: 27)

:hingga firman-Nya
َ ‫َوِإنَّهُ ْم لَ َكا ِذب‬
‫ُون‬
Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta
belaka. (Al-An'am: 28)
}‫{ ِم ْن َو َراِئ ِه ْم َجهَنَّ ُم‬
Di hadapan mereka neraka Jahannam. 
(Al-Jatsiyah: 10)

Dan firman Alloh SWT

ٌ‫َو ِم ْن َو َراِئ ِه َع َذابٌ َغلِيظ‬


dan di hadapannya masih ada azab yang berat. 
(Ibrahim: 17)
Al-Bara' bin Azib selain menerangkan tentang
sakitnya mati juga menceritakan tentang
kenikmatannya. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziy
dalam bukunya Roh menjelaskan tentang hadis
ini. Saat mengurus jenazah di Baqi' al-Fardad,
Nabi SAW mendatangi Bara' dan kawan-kawan.
Nabi SAW duduk. Lantas, mereka juga ikut
duduk mengelilingi Nabi. Rasulullah menghadap
ke arah mayat yang baru dikuburkan. Beliau
bersabda tiga kali,
"Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur."
Nabi pun bersabda, sesungguhnya jika hamba itu
menuju ke akhirat dan terputus dari dunia maka para
malaikat turun kepadanya. Seakan-akan wajah mereka
matahari. Mereka duduk di hadapannya sepan jang mata
memandang. Kemudian, malaikat pencabut nyawa
datang hingga du duk di dekat kepalanya. Malaikat itu
ber kata, "Hai jiwa yang tenang, keluarlah kepada
ampunan Allah dan keridhaan- Nya.“

Maka, jiwa itu keluar dengan cara meng alir seperti air
yang mengalir. Malaikat itu pun mengambilnya. Para
malaikat lain tidak membiarkannya ada di tangannya
sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya lalu
meletakkannya di kafan. Jiwa itu keluar dengan bau yang
harum, seharum embusan minyak kesturi di muka bumi.
Nabi melanjutkan ceritanya, "Lalu para malaikat
membawa jiwa itu naik. Mereka tidak melewati
sekumpulan malaikat melainkan sekumpulan malaikat ini
berkata, 'betapa harumnya roh ini.' Para malaikat yang
membawanya berkata, "Ini adalah fulan bin fulan."
Mereka menyebutkannya dengan nama yang paling baik
seperti biasa manusia menyebut namanya di dunia
hingga mereka tiba di langit dunia. Mereka meminta agar
langit itu dibuka.
Langit itu pun dibukakan baginya. Dia diantarkan dari
satu langit ke langit berikutnya hingga tiba di langit
tempat bersemayam Allah. Allah berfirman, "Tulislah
kitab hamba-Ku di Illiyin dan kembalikan ia ke bumi.
Sesungguhnya Aku menciptakan mereka dari tanah dan
di dalam tanah pula Aku mengembalikan mereka dan
dari tanah pada kali yang lain Aku mengeluarkan mereka.
"
Rohnya pun dikembalikan kepada jasadnya.
Kemudian, ada dua malaikat yang mendatanginya lalu
mendudukkan mayatnya. Dua malaikat bertanya,
"Siapakah Rabbmu?" Dia menjawab, "Rabbku Allah".
"Apa agamamu? tanya dua malaikat.

Dia menjawab, "agamaku Islam." Siapa kah orang yang


diutus di tengah kalian?" tanya dua malaikat. "Dia
adalah Rasul Allah," jawabnya. "Apa yang kamu ketahui
tentang benda ini?" tanya dua malaikat. "Aku
membaca Kitab Allah, maka aku beriman kepadanya
dan aku membenarkan," jawabnya.
Dari arah langit, terdengarlah suara penyeru,
"Hamba-Ku benar. Maka hamparkan surga
baginya dan bukakan bagina salah satu pintu
surga. " Hamba itu pun didatangkan dengan
aroma roh yang harum semerbak.

Kuburnya dilapangkan baginya sejauh mata


memandang. Dia didatangi seorang lelaki
berwajah menawan. Pakaiannya indah dan
baunya harum. Orang itu berkata, "Ini adalah
hari yang dijanjikan kepadamu"
Hamba itu bertanya, "Siapakah
engkau? Wajahmu adalah
wajah yang datang sambil
membawa kebaikan," "Aku
adalah amalmu yang saleh."
Hamba itu berkata, "Ya Rabbi,
datangkanlah hari kiamat agar
aku dapat kembali kepada
keluargaku dan hartaku."
‫ب ْالقَ ْب ِر‬ ِ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ‫ع‬
َ ‫ن‬ْ ‫م‬ ‫ك‬
َ
ِ ِ ‫ب‬ َ
‫ذ‬ ‫و‬ ُ
‫ع‬ ‫َأ‬ ‫ي‬ِّ ‫ن‬ َّ
‫الل َّ ِإ‬
‫م‬ُ ‫ه‬
‫ َو ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َم ْحيَا‬،‫ومن عذاب النار‬
‫ال‬ ‫ج‬ َّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫يح‬
ِ َ ِ ِ َ ِ ِ ِ َ ِ ََ ‫س‬ ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫ة‬ َ ‫ن‬ ْ
‫ت‬ ‫ف‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬ ْ
‫ال‬
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari adzab kubur, adzab nereka,
cobaan hidup dan mati, dan fitnah
Dajjal yang terhapus dari rahmat Allah.”

Anda mungkin juga menyukai