Anda di halaman 1dari 9

Tafsir QS An-

Naziat 1-14

The user can demonstrate on a projector or


computer, or print the presentation and
make it film
QS An-Naziat 1-14
 Turun di Mekkah sehingga tergolong surat Makkiyah
 Urutan surat ke 79 berada di juz 30
 Berisi tentang rukun iman ke 5 tentang hari kiamat.
 Pentingnya beriman terhadap hari akhirat yaitu barang siapa yg beriman bahwasanya dia akan
dibangkitkan, kemudian akan disidang oleh Allah subhanallahu wata’ala maka dia tidak akan
bertindak seenaknya di dunia ini. Dia juga tidak akan berucap seenaknya di dunia ini. Dia tidak
akan mendzhalimi orang lain karena dia tahu akan ada hari pembalasan. Adapun orang yang
tidak beriman terhadap hari akhirat, kemudian dia tidak beriman bahwasanya dia akan
dibangkitkan maka dia akan bertindak sepuasnya, karena dia merasa bahwasanya setelah dia
meninggal dunia maka kehidupan telah selesai. Inilah yang dibantah oleh Allah subhanallahu
wata’ala dan dijelaskan dengan gamblang dalam surat-surat yang terdapat dalam juz ‘amma
Terjemahan QS An-Naziat 1-14
1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,
2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa dengan lemah lembut,
3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
5. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,
7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
8. Hati manusia pada waktu itu sangat takut,
9. pandangannya tunduk.
10. (Orang-orang kafir) berkata, 'Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada
kehidupan semula.
11. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?”
12. Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”
13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja,
14. maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
 Yakni para malaikat saat mencabut arwah Bani Adam. Maka di antara mereka ada yang mencabut
rohnya dengan sulit, akhirnya ia'mencabutnya dengan paksa. (Demikianlah menurut Ibnu Abbas)

 Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah para malaikat. Dan telah
diriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan Yakni maut alias kematian, Qatadah mengatakan
bintang-bintang, Ata ibnu Abu Rabah mengatakan perahu (kapal-kapal laut). Telah diriwayatkan
dari Ali, Masruq, Mujahid, dan Abu Saleh serta Al-Hasan Al-Basri, bahwa makna yang dimaksud
ialah para malaikat; Al-Hasan mengatakan bahwa para malaikat lebih dahulu beriman dan
membenarkan Allah Swt.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
 “Dan sesungguhnya hamba yang kafir jika telah terputus dari dunia dan menuju ke akhirat maka turunlah
kepadanya dari langit malaikat-malaikat yang kasar dan keras serta hitam wajahnya, sambil membawa
pakaian tebal/kasar yang terbuat dari api neraka, lalu para malaikat tersebut duduk di dekatnya sejauh mata
memandang. Lalu datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepalanya, lalu berkata, “Wahai jiwa yang
buruk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah”. Lalu jiwa yang buruk tersebut tersebar di
jasadnya kemudian malaikat maut mencabutnya sebagaimana dicabutnya as-sufud (besi tajam yang
digunakan untuk mengaitkan daging agar siap untuk dibakar-pent) dari wol yang basah.” (HR Ahmad No.
18534 dengan sanad yang shahih)
 Dan sekiranya kamu mereka melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil
memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”
(QS Al-Anfal : 50)
 Tentunya tata cara malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir dengan kasar dan keras tersebut adalah
perkara yang ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh mata manusia. Kita saksikan secara kasat mata sebagian
orang kafir seakan-akan meninggal dengan tenang, padahal nyawa mereka disiksa oleh para malaikat.
Seandainya pukulan para malaikat terhadap ruh-ruh orang kafir tersebut nampak pada jasad-jasad mereka
yang menghitam, nicaya hal tersebut bukan lagi perkara ghaib sehingga semua orang akan masuk islam dan
beriman kepada Allah serta Rasul-Nya ‫ ﷺ‬karena mengetahui keadaan orang yang meninggal dalam keadaan
kafir, mereka disiksa oleh para malaikat.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
 “Kemudian datanglah malaikat Maut ‘alaihis salam. Dia duduk di samping kepalanya, dan
mengatakan, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya.’ Keluarlah
ruh itu dari jasad, sebagaimana tetesan air keluar dari mulut ceret.” (HR Ahmad no. 18543 dan
Abu Daud no. 4753. Al-Albani menyatakan hadis ini hadis yang shahih)

 Para malaikat adalah makhluk Allah yang sangat dahsyat yang bergerak dengan cepat. Ada
malaikat langit ada juga malaikat bumi. Malaikat yang turun dari langit menuju bumi bergerak
begitu cepat, kemudian dari utara ke selatan, dari barat ke timur. Bahkan sebagian ulama
mengatakan bahwasanya kecepatan malaikat melebihi kecepatan jin.

 Ibnu Abbas mengatakan bahwa keduanya adalah tiupan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama
dan tiupan yang kedua. Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ad-
Dahhak serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Sedangkan tiupan yang kedua dinamakan
radifah, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: dan
diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. (Al-Haqqah: 14)
Tafsir QS An-Naziat 1-14
 Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada
kami Sufyan, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari AbutTufail ibnu Ubay Ka'b, dari
ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiupan pertama yang
mengguncangkan dilakukan, lalu diiringi dengan tiupan yang kedua, maka datanglah maut berikut
segala sesuatunya. Maka seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah
pendapatmu jika aku jadikan semua salawatku untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab: Kalau
begitu, Allah akan menghindarkanmu dari semua kesusahan dunia dan akhiratmu.

 Ibnu Abbas mengatakan bahwa wajifah artinya takut. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid
dan Qatadah. Yakni pandangan mata orang-orang yang mengalaminya tunduk. Sesungguhnya
kata kerja di sini dikaitkan dengan pandangan mata, mengingat ia menunjukkan gejala kejiwaan
yang dialami oleh pelakunya.
 Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara
yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
 Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang sependapat dengan mereka yang
mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali
sesudah mereka dimasukkan ke dalam Liang kuburnya. Demikianlah menurut Mujahid. Mereka
tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan
tulang belulang mereka sudah berantakan.

 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka'b, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Abu Malik, As-
Saddi, dan Qatadah, bahwa yang dimaksud dengan al-hafirah ialah kehidupan sesudah mati. Ibnu
Zaid mengatakan bahwa al-hafirah ialah neraka, dan betapa banyaknya nama neraka itu; neraka
disebut pula dengan nama Jahim, Saqar, Jahanam, Hawiyah, Hafirah, Laza, dan Hutamah.

 Muhammad ibnu Ka'b mengatakan bahwa orang-orang musyrik Quraisy mengatakan,


"Sesungguhnya jika Allah menghidupkan kami kembali sesudah kami mati, berarti kami benar-
benar merugi."
Tafsir QS An-Naziat 1-14
 Yakni sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah merupakan suatu perintah dari Allah yang tidak
perlu ada pengulangan atau pengukuhan. Maka begitu Allah memerintahkannya, dengan serta
merta semua manusia hidup kembali dan berdiri serta melihat. Allah tinggal memerintahkan
kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka ditiuplah olehnya tiupan berbangkit (untuk
menghidupkan semua makhluk), lalu dengan tiba-tiba seketika itu juga semua orang yang
terdahulu dan yang terkemudian hidup kembali berdiri di hadapan Allah Swt. seraya melihat.
 yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu
mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja. (Al-Isra: 52)
 Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). (An-Nahl:
77)
 Mujahid mengatakan bahwa pada mulanya mereka berada di perut bumi lalu dikeluarkan di
pemiukaannya. Mujahid mengatakan pula bahwa as-sahirah artinya tempat yang datar lagi rata.
As-Sauri mengatakan, as-sahirah artinya negeri Syam. Usman ibnu Abul Atikah mengatakan
bahwa as-sahirah artinya tanah Baitul Maqdis, Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa as-
sahirah adalah sebuah gunung yang berada di sebelah Baitul Maqdis. Qatadah mengatakan
bahwa as-sahirah artinya Jahanam. Semua pendapat tersebut garib, tetapi pendapat yang benar
ialah yang mengatakan bahwa as-sahirah artinya permukaan bumi.

Anda mungkin juga menyukai