Naziat 1-14
Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah para malaikat. Dan telah
diriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan Yakni maut alias kematian, Qatadah mengatakan
bintang-bintang, Ata ibnu Abu Rabah mengatakan perahu (kapal-kapal laut). Telah diriwayatkan
dari Ali, Masruq, Mujahid, dan Abu Saleh serta Al-Hasan Al-Basri, bahwa makna yang dimaksud
ialah para malaikat; Al-Hasan mengatakan bahwa para malaikat lebih dahulu beriman dan
membenarkan Allah Swt.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
“Dan sesungguhnya hamba yang kafir jika telah terputus dari dunia dan menuju ke akhirat maka turunlah
kepadanya dari langit malaikat-malaikat yang kasar dan keras serta hitam wajahnya, sambil membawa
pakaian tebal/kasar yang terbuat dari api neraka, lalu para malaikat tersebut duduk di dekatnya sejauh mata
memandang. Lalu datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepalanya, lalu berkata, “Wahai jiwa yang
buruk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah”. Lalu jiwa yang buruk tersebut tersebar di
jasadnya kemudian malaikat maut mencabutnya sebagaimana dicabutnya as-sufud (besi tajam yang
digunakan untuk mengaitkan daging agar siap untuk dibakar-pent) dari wol yang basah.” (HR Ahmad No.
18534 dengan sanad yang shahih)
Dan sekiranya kamu mereka melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil
memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”
(QS Al-Anfal : 50)
Tentunya tata cara malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir dengan kasar dan keras tersebut adalah
perkara yang ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh mata manusia. Kita saksikan secara kasat mata sebagian
orang kafir seakan-akan meninggal dengan tenang, padahal nyawa mereka disiksa oleh para malaikat.
Seandainya pukulan para malaikat terhadap ruh-ruh orang kafir tersebut nampak pada jasad-jasad mereka
yang menghitam, nicaya hal tersebut bukan lagi perkara ghaib sehingga semua orang akan masuk islam dan
beriman kepada Allah serta Rasul-Nya ﷺkarena mengetahui keadaan orang yang meninggal dalam keadaan
kafir, mereka disiksa oleh para malaikat.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
“Kemudian datanglah malaikat Maut ‘alaihis salam. Dia duduk di samping kepalanya, dan
mengatakan, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya.’ Keluarlah
ruh itu dari jasad, sebagaimana tetesan air keluar dari mulut ceret.” (HR Ahmad no. 18543 dan
Abu Daud no. 4753. Al-Albani menyatakan hadis ini hadis yang shahih)
Para malaikat adalah makhluk Allah yang sangat dahsyat yang bergerak dengan cepat. Ada
malaikat langit ada juga malaikat bumi. Malaikat yang turun dari langit menuju bumi bergerak
begitu cepat, kemudian dari utara ke selatan, dari barat ke timur. Bahkan sebagian ulama
mengatakan bahwasanya kecepatan malaikat melebihi kecepatan jin.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa keduanya adalah tiupan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama
dan tiupan yang kedua. Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ad-
Dahhak serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Sedangkan tiupan yang kedua dinamakan
radifah, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: dan
diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. (Al-Haqqah: 14)
Tafsir QS An-Naziat 1-14
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada
kami Sufyan, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari AbutTufail ibnu Ubay Ka'b, dari
ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiupan pertama yang
mengguncangkan dilakukan, lalu diiringi dengan tiupan yang kedua, maka datanglah maut berikut
segala sesuatunya. Maka seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah
pendapatmu jika aku jadikan semua salawatku untukmu?" Rasulullah Saw. menjawab: Kalau
begitu, Allah akan menghindarkanmu dari semua kesusahan dunia dan akhiratmu.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa wajifah artinya takut. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid
dan Qatadah. Yakni pandangan mata orang-orang yang mengalaminya tunduk. Sesungguhnya
kata kerja di sini dikaitkan dengan pandangan mata, mengingat ia menunjukkan gejala kejiwaan
yang dialami oleh pelakunya.
Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara
yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu.
Tafsir QS An-Naziat 1-14
Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang sependapat dengan mereka yang
mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali
sesudah mereka dimasukkan ke dalam Liang kuburnya. Demikianlah menurut Mujahid. Mereka
tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan
tulang belulang mereka sudah berantakan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka'b, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Abu Malik, As-
Saddi, dan Qatadah, bahwa yang dimaksud dengan al-hafirah ialah kehidupan sesudah mati. Ibnu
Zaid mengatakan bahwa al-hafirah ialah neraka, dan betapa banyaknya nama neraka itu; neraka
disebut pula dengan nama Jahim, Saqar, Jahanam, Hawiyah, Hafirah, Laza, dan Hutamah.