Hari kiamat adalah hari Kehancuran alam semesta beserta segala kehidupan yang berada
di alam semesta serta dibangkitkannya orang yang sudah meninggal untuk dihisab amal
dan perbuatannya.
Hari kiamat merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab yaumul qiyamah yang
berarti hari akhir. Secara istilah, kiamat adalah kehancuran alam semesta beserta segala
kehidupan yang berada di alam semesta serta dibangkitkannya orang yang sudah
meninggal untuk dihisab amal dan perbuatannya.
Seperti yang kita ketahui hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang sudah
dipakai diimani oleh kaum muslim hari dimana semua kehidupan makhluk ciptaan Allah
SWT akan berakhir sudah pasti akan terjadi. Pada hal tersebut Allah akan menunjukkan
kejadian kejadian luar biasa bagi alam semesta. Tidak ada manusia yang mengetahui
pasti kapan hari kiamat akan terjadi dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya seperti
pada Q.S. Al A’raf ayat 187. ( sumber : https://saintif.com/hari-kiamat/ )
( sumber : https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-
20675125/mengerikan-ternyata-begini-proses-terjadinya-kiamat-menurut-alquran?
page=4 )
Artinya:
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan
terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.”
Saat sangkakala kedua ditiup, seluruh makhluk yang mati dibangkitkan untuk menunggu
keputusan Allah terhadap mereka. Allah berfirman dalam QS Al-Zumar: 68.
Artinya:
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
Artinya:
“Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka
belalang yang beterbangan, dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu.
Orang-orang kafir berkata, “Ini adalah hari yang sulit.”
Artinya:
“Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan
seorang malaikat penyaksi.”
Artinya:
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap
apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Artinya:
“Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat
timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung, dan barangsiapa ringan
timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya
sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.”
3. Kebangkitan manusia dari alam kubur
SUMBER: http://repository.radenintan.ac.id/8485/1/SKRIPSI%20SITI%20AISAH.pdf
Sumber : https://kumparan.com/berita-hari-ini/arti-yaumul-hisab-hari-perhitungan-
seluruh-amalan-manusia-1unVcn8CH6k/full
Kelak setelah terjadinya kiamat, manusia akan dipertemukan dengan yaumul hisab.
Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT atas segala amalan yang
pernah dilakukan semasa hidupnya.
Proses setelah terjadinya hari kiamat akan melalui beberapa tahap. Hingga sampailah
pada hari di mana manusia berkumpul di Padang Mahsyar untuk dihitung amalnya atau dikenal
dengan yaumul hisab.
Di sinilah nasib manusia akan ditentukan. Jika lebih berat amal baiknya, balasan yang
akan diterima berupa surga. Sebaliknya, jika amalan buruk lebih berat, neraka dengan segala
azab yang sangat pedih adalah balasannya.
Lantas apa itu Yaumul Hisab? Berikut penjelasan lengkapnya.
Arti Yaumul Hisab
Secara bahasa, kata “hisab” ( )الحسابberarti menghitung. Sementara arti lengkap yaumul
hisab adalah hari perhitungan di mana Allah memperlihatkan kepada hamba-Nya tentang
amalan-amalan mereka. Allah SWT berfirman:
)26( ) ثُ َّم إِ َّن َعلَ ْينَا ِح َسابَهُ ْم25( إِ َّن إِلَ ْينَا ِإيَابَهُ ْم
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah
membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26)
Ketika itu amalan baik serta amalan buruk yang telah dilakukan seseorang di dunia akan
diperlihatkan dan diperhitungkan. Tujuannya untuk menentukan apakah seseorang berhak
mendapatkan keridhoan Allah atau justru kemurkaan dari-Nya.
Umat Nabi Muhammad SAW memang umat terakhir yang muncul di dunia. Namun,
manusia adalah umat pertama yang akan dihisab oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
نَحْ نُ اآل ِخرُونَ السَّابِقُونَ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة
“Kita adalah orang-orang yang belakangan, namun terdahulu pada hari kiamat.
Amalan Pertama yang Dihisab
1. Sholat
Amalan yang pertama kali dihisab adalah sholat karena berkaitan dengan hak Allah SWT.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَس َر ْ ت فَقَ ْد أَ ْفلَ َح َوأَ ْن َج َح َوإِ ْن فَ َسد
َ ََت فَقَ ْد خ
ِ اب َو ْ صلُ َح َ إِ َّن أَو ََّل َما يُ َحا َسبُ بِ ِه ْال َع ْب ُد يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ِم ْن َع َملِ ِه
َ صالَتُهُ فَإ ِ ْن
“Sesungguhnya amalan hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika
sholatnya baik maka dia pasti beruntung. Namun jika rusak sholatnya maka dia pasti merugi.”
2. Masalah Darah
Sedangkan amalan yang kedua berkaitan dengan hak sesama manusia, yaitu hubungan manusia
satu dengan manusia lainnya selama di dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
اس يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة فِى ال ِّد َما ِء َ أَ َّو ُل َما يُ ْق
ِ َّضى بَ ْينَ الن
“Yang pertama kali diadili di antara manusia pada hari kiamat adalah tentang urusan darah.”
(Sumber: https://muslim.okezone.com/read/2020/08/12/330/2261182/7-perkara-ditanya-allah-ke-
manusia-di-yaumul-hisab-ini-rinciannya?page=2)
Hisab memiliki dua pengertian menurut istilah akidah, pertama al - 'aradh (penampakan
dosa dan pengakuan) dan munaqasyah (diperiksa secara sungguh - sungguh).
Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa hisab dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara
amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah
dengan maksud pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya. Dalam Al
- Qur'an surat an - Nahl (16) ayat 93 yang artinya, "...Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa
yang telah kamu kerjakan."
Berikut 7 perkara yang akan ditanyakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala saat Yaumul Hisab.
1. Tentang agama dan Alqur'an
Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah. Ketauhid-an akan dijadikan patokan dari segala
amal perbuatan yang ada. Apabila ia tidak mengimani Allah dan Alqur'an, maka manusia tidak
akan selamat untuk sampai ke surga. Hal ini terdapat dalam Alqur'an Surat Az-Zukhruf (43) ayat
43 - 44 yang artinya,
"Maka berpegang teguhlah engkau kepada (agama) yang telah diwahyukan kepadamu. Sungguh,
engkau berada di jalan yang lurus. Dan sungguh, Alqur'an itu benar - benar suatu peringatan
bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban.
2. Tentang kekafiran dan kesyirikan
Manusia yang tidak mempercayai adanya Allah dan merupakan penyembah berhala, mereka
akan mendapat azab yang pedih dikarena kekafiran dan kesyirikannya. Allah pasti akan
menanyakan tentang kedua hal tersebut.
Hal ini terdapat dalam Alqur'an surat An-Nahl (16) ayat 56 yang artinya, "Dan mereka
menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami Berikan kepada mereka, untuk berhala -
berhala yang mereka tidak mengetahui (kekuasaannya). Demi Allah, kamu pasti akan ditanyai
tentang apa yang telah kamu ada - adakan."
Baca juga: Ini Dosa bagi Perempuan yang Mengumbar Aurat dan Berpakaian Ketat
Kemudian, Allah menghinakan mereka sebagaimana dalam Alqur'an surat An-Nahl (16) ayat 27
yang artinya,
"Kemudian Allah Menghinakan mereka pada hari kiamat, dan Berfirman, "Di manakah sekutu -
sekutu-Ku itu yang (karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi - nabi dan orang
yang beriman)?" Orang-orang yang diberi ilmu berkata, "Sesungguhnya kehinaan dan azab pada
hari ini ditimpakan kepada orang yang kafir."
3. Tentang kebohongan mereka
Manusia yang tidak mengimani Allah sebagai Tuhan Yang Agung, mereka menganggap bahwa
para malaikat adalah perempuan. "Orang - orang musyrik jahiliyah mengatakan malaikat itu
perempuan," ujar Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya yang dikutip pada Rabu
(12/8/2020).
Allah juga menerangkan bahwa manusia yang menganggap malaikat sebagai anak perempuan-
Nya, mereka telah berdosa besar. Hal ini terkandung dalam Alqur'an Surah Al-Isra (17) ayat 40
yang artinya,
"Maka apakah pantas Tuhan Memilihkan anak laki - laki untukmu dan Dia mengambil anak
perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar - benar mengucapkan kata yang besar
(dosanya)."
4. Tentang kenikmatan di dunia
Pada hari itu, manusia akan ditanyakan untuk apa harta yang diberikan kepadanya. Apakah
mereka menghambur - hamburkan, bermegah - megahan, atau untuk sesuatu hal yang
bermanfaat.
Alqur'an surat At-Takatsur (102) ayat 8 menerangkan yang artinya, "kemudian kamu benar -
benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)."
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda, "Hal pertama yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalah kenikmatan di
dunia, dan seorang hamba akan ditanya, "Bukankah Kami telah menyehatkan badanmu dan
melepaskan dahagamu dengan air yang dingin?" (HR. At - Tirmidzi)
5. Tentang janji-janji dan kesepakatan
Sesungguhnya, segala janji dan kesepakatan akan dimintai pertanggung jawaban. Alqur'an surat
Al - Isra (17) ayat 34 menjawab yang artinya,
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta
pertanggungjawabannya."
6. Tentang penyesatan terhadap orang lain
Selama hidup, sebagai manusia yang bertakwa haruslah pandai dalam memilih pemimpin atau
karibnya. Karena apabila pemimpin atau karibnya tersebut berbuat semena-mena dan
pengikutnya tidak mengetahui, maka mereka telah menyesatkan pengikutnya.
Alqur'an Surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan yang artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti
sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu
akan dimintai pertanggungjawaban."
Lalu dalam Alqur'an surat Al-'Ankaabut (29) ayat 13, Allah berfirman yang artinya, "Dan
mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama
dosa mereka, dan pada hari kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu
mereka ada-adakan."
7. Ilmu pengetahuan, penglihatan dan hati
Segala sesuatu yang ada dalam tubuh makhluk bernyawa, pasti akan dimintai
pertanggungjawaban, untuk apa mereka menggunakannya.
Alqur'an surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan yang artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti
sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu
akan dimintai pertanggungjawaban."
Dalam buku Detik - Detik Menjelang Hisab karya Junaidi Ahmad, Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa, "Qatadah berkata, "Jangan katakan "Aku melihat", padahal engkau tidak melihatnya;
atau "Aku mendengar", padahal engkau tidak mendengarnya; atau "Aku mengerti", padahal
engkau tidak mengerti. Sesungguhnya Allah akan menanyakan itu semua padamu."
Dalam tafsir Ibnu Katsir di atas, Allah melarang perkataan tanpa dasar ilmu pengetahuan, apalagi
jika perkataan itu didasari oleh prasangka yang hanya khayalan atau imajinasi belaka.
Allah berfirman dalam Al - Qur'an surat Al - Hujurat (49) ayat 12 yang artinya, "Wahai orang -
orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu
dosa.."
Manusia yang cerdas adalah manusia yang pandai mempersiapkan kematiannya. Sebelum nyawa
sampai kerongkongan, kembalilah kepada Allah dengan sungguh - sungguh. Niscaya, akan
selamat saat hari perhitungan tiba.
(Sumber: https://www.dream.co.id/orbit/2-cara-perhitungan-amal-manusia-di-hari-kiamat-kelak-
170113l.html)
Ada 2 cara perhitungan amal manusia kelak di hari kiamat yang perlu kita ketahui agar kita
selalu menabung amal baik sebagai bekal kehidupan akhirat kelak.
Layaknya pengadilan di dunia, Allah juga memiliki pengadilan untuk memperhitungkan seluruh
amal manusia. Ternyata, ada beberapa cara Allah dalam menghitung amal manusia.
Sebagaimana yang ada dalam kitab " Bahjatunnufuus" dimana ada dua cara perhitungan amal
manusia, yaitu:
Oleh karena itu, beruntunglah seorang hamba yang telah disucikan oleh Allah dari segala dosa
yang sudah dilakukannya. Karena Allah telah memaafkannya sementara mereka sendiri tidak
mengetahuinya.
Semua amal baik dan buruk, baik dosa besar ataupun kecil akan dihadapkan pada mereka yang
melakukannya. Semua itu akan diperhitungkan dengan begitu teliti sehingga tidak akan ada dosa
atau kebaikan sebesar dzarah sekalipun yang terlewatkan.
Apabila kita ingin jenis pengadilan yang pertama dimana semua kesalahan dan dosa kita ditutupi
oleh Allah maka Rasulullah pun bersabda, tidaklah seseorang yang menutupi aib manusia
lainnya di dunia melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari akhir kelak yaitu yaumul hisab
dan dalilnya.
5. Tanda-tanda kiamat
SUMBER: https://www.merdeka.com/trending/perbedaan-kiamat-sugra-dan-kubra-
beserta-tandanya-yang-perlu-dipahami-kln.html?page=6
Perbedaan kiamat sugra dan kubra secara umum dapat diketahui pada QS.
Qiyamah. Perbedaannya yang jelas yakni mengenai ruang lingkupnya. Perbedaan kiamat
sugra dan kubra ini dapat diamati dengan kiamat sugra yang sering terjadi di sekeliling
kita.
Kiamat sugra ini merupakan kiamat yang sering dikaitkan dengan meninggalnya
seseorang. Sementara itu, secara umum kiamat kubra dapat dikatakan dengan kiamat
besar yang menjadi penanda akhir kehidupan seluruh manusia di dunia.
Perbedaan kiamat sugra dan kubra dapat dilihat dari tanda-tandanya. Tanda-tanda dari
kiamat sugra ini sangatlah banyak dan bahkan telah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW dan
para sahabat.
Datangnya dan wafatnya Rasulullah juga merupakan salah satu tanda-tanda kiamat kecil
yang ada. Berikut beberapa tanda-tanda kiamat sugra berdasarkan Alquran dan hadist.
Sementara itu, perbedaan kiamat sugra dan kubra juga dapat dilihat dari tanda-tanda kiamat
kubra yang lebih dahsyat daripada kiamat sugra sebagai hari akhir umat manusia di bumi. Sesuai
dengan hadist, Rasulullah pernah mengatakan sebagaimana berikut ini.
“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-
tandanya, asap, dajjal, binatang besar, matahari yang terbit dari tempat tenggelamnya, turunnya
Isa bin Maryam Alaihisalam, adanya Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi yang ada di timur,
barat, dan Semenanjung Arab, serta api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan membuat
manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim).
Berdasarkan dari sabda Rasulullah SAW, tanda-tanda kiamat kubra yakni sebagai berikut,
1. Munculnya asap.
2. Munculnya Dajjal sebagai musuh terakhir umat manusia.
3. Munculnya binatang besar.
4. Matahari yang terbit dari arah barat.
5. Turunnya Nabi Isa AS sebagai penyelamat umat manusia.
6. Adanya suku Ya’juj dan Ma’juj yang merusak kehidupan di bumi.
7. Tiga peristiwa penenggelaman bumi.
8. Munculnya api yang mengumpulkan manusia.
Agar senantiasa selamat dari bencana akhir zaman, ada baiknya kita senantiasa
memperbanyak amalan dan berbuat baik kepada sesame. Selain itu, perbanyak doa dan dzikir
dengan niat untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT dari hari akhir. Berikut doanya.
“Astaghfirullahal ‘adzim li waliwa lidayya wa lilmukminina wal mukminati wal muslimina
wal muslimati al ahyaa I minhum wal amwati.”
Artinya:
“Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung untuk diriku, kedua orangtuaku, untuk
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, orang-orang muslim laki-laki dan perempuan,
baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal.”
Itulah perbedaan kiamat sugra dan kubra yang perlu diketahui untuk meningkatkan iman
dan takwa sebagai umat Islam.