Dengan terjadinya hari kiamat yang dahsyat, semua kehidupan tidak ada yang tersisa.
Begitu pula manusia yang terombang-ambing kesana kemari bagaikan anai-anai akhirnya
juga mati semua. Untuk menyelesaikan persoalan manusia, Allah menghidupkan mereka
kembali. Bagaimana Allah membangkitkan manusia dari alam kubur? Allah menjelaskan,
bahwa setelah malaikat Israfil meniupkan sangkakala kedua, semua manusia bangun dari
kuburnya. Allah menghidupkan manusia yang telah mati ini. Allah berfirman: Artinya: "Dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang yang di dalam kubur"(Q.S Al-Hajj. 7). Suatu
ketika Nabi Muhammad saw. ditanya oleh seorang sahabat yang bernama Abu Razin
Al-'Uqali, "Ya Rasulullah, bagaimana Allah menghidupkan kembali manusia yang telah
mati?". Nabi menjawab, "Apakah engkau pernah melewati lembah yang kering dan mati,
kemudian lain kali engkau melewati lagi lembah itu. Pada waktu itu engkau melihat
lembah yang tadinya kering dan mati itu kini penuh dengan tanam-tanaman yang hijau."
Sahabat itu menjawab, "Pernah, benar ya Rasulullah". Maka Nabi pun bersabda. "Begitulah
Allah menghidupkan orang-orang yang sudah mati". Demikianlah gambaran bagaimana
Allah swt, menghidupkan kembali manusia dari dalam kuburnya. Ayat dan hadits diatas
menunjukkan, betapa mudahnya Allah menghidupkan kembali yang telah mati. Memang
bagi Allah menghidupkan kembali manusia yang telah mati adalah pekerjaan yang amat
mudah. Allah Maha Kuasa. Allah telah menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada.
Oleh sebab itu, tidaklah sulit bagi Allah untuk menghidupkan kembali manusia yang telah
mati. Untuk apakah manusia dibangkitkan dari kuburnya? sesuai dengan janji Allah, Allah
akan membalas amal setiap orang yang baik maupun yang buruk. Balasan Allah itu sangat
teliti dan Maha Adil. Walaupun amal baik atau amal buruk manusia itu amat kecil, amal itu
akan di perlihatkan-Nya. Ini telah di terangkan Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Zalzalah:
Artinya: "Pada hari itu(kiamat) manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang
bermacam-macam, supaya di perlihatkan kepada mereka(balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
melihat(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Semoga kita termasuk orang yang beruntung pada
hari kiamat nanti. .Aamiin ya robbal 'aalamiin.. Semuga tulisan ini bermanfaat..
Di dalam tafsir Shawiy disebutkan bahwa keluarnya manusia dari kubur ini
sama prosesnya dengan tumbuhnya tanaman. Tanaman bisa tumbuh subur jika
disiram dengan air, begitu juga yang terjadi pada hari kebangkitan. Sebelum Allah
membangkitkan manusia dari dalam kuburnya, Allah menyirami permukaan alam
ini dengan menurunkan hujan, yang airnya seperti sperma.
Tatkala seluruh makhluk telah mati semua, sehingga tidak ada satupun
makhluk yang masih hidup, baik yang ada di bumi maupun di langit, sebagaimana
yang dijelaskan dalam al-quran surat ar-Rahman ayat 26 dan 27 yang artinya :
Semua yang ada di bumi itu akan mati. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Kemudian Allah berfirman tiga kali dalam surat al-Mukmin ayat 160 yang
artinya : Kepunyaan Siapakah kerajaan pada hari ini. Maka tidak ada satupun
makhluk yang menjawabnya. Kemudian Allah swt berfirman untuk menjawab diriNya sendiri dalam suraat al-Mukmin ayat 16 yang artinya : Hanya kepunyaan
Allah Yang Maha Esa Lagi Maha Mengalahkan.
Setelah itu Allah swt berfirman : Aku adalah Rajadiraja. Dimana para raja
itu?, di mana orang-orang yang sombong dan takabur?, di manakah orang yang
memakan rizqi-Ku dan menyembah selain aku?
Dunia dalam keadaan sepi kira-kira selama 40 tahun. Ketika Allah menghendaki
untuk menghidupkan kembali makhluk-Nya, maka Ia menciptakan sebuah lautan
yang ada di bawah Arasy, yang airnya seperti mani lelaki. Laut itu namanya Laut
Penghidupan. Dari laut tersebut terjadilah hujan di atas permukaan dunia kira-kira
selama 40 hari.
Menurut hukum alam, setiap tanaman itu akan tumbuh menurut jenis benih
yang ditanamnya. Jika yang ditanam itu benih padi maka akan tumbuh tanaman
padi, begitu seterusnya. Demikian pula yang terjadi pada hari kebangkitan. Jika
semasa hidupnya ia berlaku baik, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka pada saat
hari kebangkitan ia akan menuai hasil dari kebaikan yang pernah dijalankan
sewaktu di dunia. Sebaliknya, jika semasa hidupnya ia suka berlaku dzalim,
berbuat durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, mengkufuri Allah dan senang berbuat
maksiat, maka pada saat hari kebangkitan ia akan merasakan hasil dari kedzaliman
dan kekufuran yang pernah ia lakukan sewaktu di dunia tersebut.
Di dalam hadis yang bersumber dari Muadz bin Jabal r.a, dimana ia menerima
hadis tersebut langsung dari Nabi saw, bahwasanya beliau pernah bersabda:
Ketika terhadi hari kiamat, (yang disebut) sebagai hari kerugian dan penyesalan,
maka Allah swt mengumpulkan umatku dari dalam kuburnya menjadi 12 golongan:
sisi Dzat Yang Maha Penyayang: Mereka ini adalah orang-orang yang ahli zina,
mereka mati selebum bertaubat. Maka inilah balasan buat mereka. Sedangkan
tempat kembali mereka adalah neraka.
tempat
kembali
mereka adalah
Itulah di antara ilustrasi yang terjadi pada hari kebangkitan, dimana prosesnya
sama dengan tumbuhnya tanaman. Oleh karena itu, tepat sekali bila Al-quran
menganalogikan tumbuhnya tanaman itu seperti bangkitnya manusia dari kubur.
Semoga kita di bangkitkan dari kubur dalam keadaan selamat serta dijauhkand dari
aneka siksa yang menyakitkan.
Fuad Kauma. Tamsil Al-Quran. Mitra Pustaka: Yogyakarta. 2000.