Anda di halaman 1dari 16

Beriman Kepada

Hari Akhir
Noviana Misnannisah
PENDAHULUAN
Iman kepada hari akhir hukumnya wajib dan
kedudukannya dalam agama merupakan salah satu di
antara rukun iman yang enam.

Orang yang tidak beriman dengan hari akhir tidak akan beramal,
karena seseorang tidak akan beramal kecuali dia mengharapkan
kenikmatan di hari akhir dan takut terhadap adzab di hari akhir.

Keimanan yang benar terhadap hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya
hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab (perhitungan) dan jazaa’ (balasan), serta
mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah
mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab
kubur, dan nikmat kubur.
1. Alam Barzakh (Alam Kubur)

Setelah manusia memasuki alam kubur, ia akan ditanya oleh 2 malaikat yang bernama Munkar dan
Nangkir. Malaikat itu menanyakan tentang siapa Tuhan si Mayit, apa agamanya, apa kitab yang
menjadi pedomannya dan siapa nabinya?

Simayit akan menjawab pertanyaan 2 malaikat tersebut sesuai dengan amaliyahnya di dunia, yaitu
siapa yang menjadi tuhannya dalam pengamalannya ketika hidup di dunia.

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang
saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan
yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan,".
(Al-Mukminun ayat 99-100)
2. Hari Kiamat

Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala


yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki
Allah.” (QS. An-Naml: 87)

Hari kiamat adalah sesuatu yang akan terjadi namun tidak diketahui
datangnya. Rasulullah SAW pernah bersabda, tanda-tanda semakin
dekatnya hari kiamat adalah keluarnya Dukha (Kabut), munculnya Dajjal,
munculnya Dabbah, matahari yang terbit dari barat, keluarnya Ya’juj dan
Ma’juj, turunnya Isa bin Maryam, dan lain-lain.
3. Hari Kebangkitan
Ketika malaikat israfil meniupkan sangkakala yang pertama, maka semua makhluk akan
binasa. Kemudian ia meniupkan untuk yang kedua kalinya, sehingga semua makhluk (termasuk
ahli kubur) akan hidup kembali tanpa terkecuali.

Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh,
Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur”. (QS Al Hajj: 7)

“Jarak antar dua tiupan Sangsakala itu empat puluh.” Lalu para sahabat bertanya, “Wahai
Abu Hurairah, apakah 40 hari?” Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak tahu.” Mereka bertanya
lagi, “Apakah 40 bulan?” Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak tahu.” Mereka bertanya lagi,
“Apakah 40 tahun?” Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak tahu.” Kemudian turunlah hujan
dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan
hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada
hari Kiamat.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4554 dan Muslim, no. 5253).
4. Padang Mahsyar
Mulut kita akan terkunci, diperlihatkan segala amal perbuatan manusia yang telah
dilakukan, baik berupa amal baik dan buruk, besar dan kecil, dosa dan kesalahan.

Anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya, tidak ada
saudara, teman, sahabat, dan lain-lain. Jabatan dan pekerjaan tidak lagi berlaku.
Semuanya akan sibuk dengan diri mereka masing-masing, digiring menuju padang
Mahsyar. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’d z, Rasulullah
bersabda:

Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang luas.“
Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih.” Sahl dan selainnya
berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan) bagi seorang pun
5. Syafaat
Pertama para malaikat

Kedua para Nabi, terutama Nabi Muhammad SAW

Ketiga, Orang-orang yang benar (Shiddiqin) dan para Syuhada (orang yang mati
syahid).

Keempat, Orang-orang shaleh (Baik) kepada manusia, ia akan memberikan syafaat


kepada orang lain.

Kelima, Orang yang mencintai Al-Quran dan mampu mengamalkannya.

Keenam, Anak-anak yang meninggal sebelum baligh. Ia akan memberikan syafaat


kepada orang tuanya
.
Syarat Syafaat
:
.Pertama, Allah meridhai orang yang memberi syafaat
.Kedua, Allah meridhai orang yang diberi syafaat
.Ketiga, Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat
Syarat-syarat di atas secara global dijelaskan Allah dalam firman-Nya
,
Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun“
tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang
)dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An-Najm: 26

Kemudian firman Allah, “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah
.)tanpa izin-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 255
6. Yaumul Hisab

Setelah menerima buku catatan, para jin dan manusia akan


menjalani penghitungan amalnya.

Semua amal kebaikan sekecil apapun akan mendapat balasannya.


Dan sebaliknya, semua amal kejelekan sekecil apapun juga akan
mendapat balasannya.

“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian


sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” [QS. Al-
Ghashiyah ayat 25-26]
7. Yaumul Mizan

Secara bahasa, yaumul berarti hari, sedangkan mizan adalah timbangan


atau alat pengukur berat sesuatu. Sehingga, yaumul mizan diartikan
sebagai hari penimbangan.

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah


orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang
ringan timbangan (kebaikan)nya, maka itulah orang-orang yang
merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.”
(QS Al-Mu’minuun: 102-103)
8. Telaga
Telaga Nabi disebut juga dengan al-Kautsar berdasarkan beberapa riwayat
bahwa kedua telaga tersebut saling bersambung, yaitu antara yang terletak
setelah shirath dan telaga yang terletak di Mahsyar.

“Ketika kami berjalan di surga, tiba tiba ada sungai yang pinggirnya berupa
kubah dari mutiara berongga. Aku bertanya ‘apa ini wahai Jibril?’ Jibril
menjawab ‘inilah Al-Kautsar yang Allah berikan kepadamu’. Ternyata tanahnya
atau bau wanginya terbuat dari minyak misk adzfar.” (HR. Bukhari)

“Airnya lebih putih dari susu, dan lebih manis dari pada madu. Didalamnya ada
dua saluran yang memancarkan air (dengan kencang) dari surga. Satu saluran
terbuat dari emas, dan yang satu terbuat dari perak. “ (HR. Muslim)

9. Shirot
sebagaimana dijelaskan oleh salah seorang shahabat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Sa’id
al-Khudriy.[1] : (Abu Sa’id Radhiyallahu anhu mengatakan) Aku diberitahu bahwa jembatan itu lebih halus
dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang.

Jembatan akan dilewati oleh setiap insan setelah pengadilan di padang mahsyar.
Ketika menjelaskan keadaan orang-orang yang akan melewati shirât, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda

‘Orang pertama diantara kalian akan melewatinya dengan secepat kilat,’ Aku berkata, “Demi bapak dan
ibuku !Apakah yang secepat kilat itu ? Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidakkah kalian
dia lewat dan kembali lagi dalam waktu, kemudian ada secepat tiupan angin, ada yang seperti
(terbangnya) burung dan ada yang seperti larinya lelaki tangguh.

“Mereka dibawa oleh amal perbuatan mereka. Pada hari itu, nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berdiri di atas shirât sambil berdo’a : Wahai Rabb, Selamatkanlah! Selamatkanlah!” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
Surga

Orang-orang sholih yang berhasil melewati shirot atau jembatan. Ia akan


ditempatkan di surga atas rahmat Allah. Semua orang muslim kelak akan
ditempatkan di surga meskipun ia memiliki dosa.

Hanya saja sebelum ia ditempatkan di surga akan ditempatkan lebih dulu di


neraka untuk membersihkan dosa-dosanya.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-
orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran:133)
Neraka
Neraka adalah tempat bagi semua orang yang memiliki dosa. Baik
itu muslim atau kafir.

“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar


berada dalam syurga yang penuh keni’matan. dan sesungguhnya
orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka” (Al
Infithaar:13-14)

“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan


untuk orang-orang yang kafir” (QS. Ali Imran:131)
Teruslah memperbaiki
diri, karena kita tidak
pernah tahu akhir hidup
kita dalam keadaan
seperti apa

Anda mungkin juga menyukai