Anda di halaman 1dari 6

Asbabun Nuzul Surah An-Naziat

Sebab turun atau asbabun nuzul surah An-Naziat berkaitan dengan pertanyaan orang-orang kafir Makkah terhadap hari
Kiamat, sebagaimana dikutip dari Asbabun Nuzul: Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Quran (2008) yang ditulis Jalaluddin
As-Suyuthi.
Dalam riwayat Abdullah bin Abbas, orang-orang musyrik Makkah bertanya dengan nada mencela kepada Nabi
Muhammad SAW: "Kapan hari Kiamat?" tanya mereka dengan maksud mentertawakan. Berkenaan dengan celaan itu,
Allah SWT kemudian menurunkan surah An-Naziat ayat 42-44. J
awaban pertanyaan mengenai hari Kiamat menyatakan bahwa perkara Kiamat hanyalah dalam pengetahuan Allah SWT.
Sementara itu, Rasulullah SAW hanya bertugas memberi peringatan kepada umat manusia bahwa kejadian itu pasti akan
terjadi. Bacaan surah An Nazi'at Surah An Nazi'at terdiri dari 46 ayat. Berikut ini bacaan lengkap surah An Nazi'at dalam
bahasa Arab, tulisan latin, dan terjemahannya:

Tafsir Surat An-Nazi'at, ayat 1-14


- October 27, 2015
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Masruq, Sa'id ibnu Jubair,
)2( ‫) َو الَّناِش َطاِت َنْش ًطا‬1( ‫َو الَّناِزَع اِت َغ ْر ًقا‬ Abu Saleh, dan Abud Dulia serta As-Saddi mengatakan
)4( ‫) َفالَّس اِبَقاِت َس ْبًقا‬3( ‫َو الَّس اِبَح اِت َس ْبًح ا‬ sehubungan dengan makna firman-Nya: Demi
)6( ‫) َيْو َم َتْر ُج ُف الَّر اِج َف ُة‬5( ‫َفاْلُم َد ِّبَر اِت َأْم ًر ا‬ (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan
)8( ‫) ُقُل وٌب َيْو َم ِئ ٍذ َو اِج َف ٌة‬7( ‫َتْتَبُعَها الَّر اِد َفُة‬ keras. (An-Nazi'at: 1) Yakni para malaikat saat
‫) َيُقوُلوَن َأِإَّنا َلَم ْر ُدوُدوَن‬9( ‫َأْبَص اُر َها َخ اِشَعٌة‬ mencabut arwah Bani Adam. Maka di antara mereka ada
)11( ‫) َأِإَذ ا ُك َّنا ِع َظاًم ا َنِخ َر ًة‬10( ‫ِفي اْلَح اِفَر ِة‬ yang mencabut rohnya dengan sulit, akhirnya

‫) َفِإَّنَم ا ِهَي‬12( ‫َق اُلوا ِتْل َك ِإًذ ا َك َّر ٌة َخ اِس َر ٌة‬ ia'mencabutnya dengan paksa; dan di antara mereka ada

)14( ‫) َفِإَذ ا ُهْم ِبالَّس اِهَر ِة‬13( ‫َز ْج َر ٌة َو اِح َد ٌة‬ yang mencabutnya dengan mudah seakan-akan melolos
sesuatu yang mudah, dan inilah yang dimaksud oleh
Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa)
firman-Nya: dan (malaikat-malaikat) yang mencabut
dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut
(nyawa) dengan lemah lembut. (An-Nazi'at:
nyawa dengan lemah lembut, dan (malaikat-malaikat)
2)Demikianlah menurut Ibnu Abbas.
yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat-
Telah diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas sehubungan
malaikat) yang mendahului dengan kencang, dan
dengan makna an-nazi'at, bahwa yang dimaksud adalah
(malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
arwah orang-orang kafir yang dicabut dengan paksa,
(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari
kemudian dibenamkan di dalam neraka; demikianlah
ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan
menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-
pada waktu itu sangat takut, pandangannya tunduk.
Nya: Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa)
(Orang-orang kafir) berkata, 'Apakah sesungguhnya
dengan keras. (An-Nazi'at: 1)Bahwa makna yang
kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan
dimaksud ialah kematian.
semula. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami
Al-Hasan Al-Basri mengatakan —juga Qatadah—
telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?”
sehubungan dengan makna firman-Nya.: Demi
Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu
(malaikat-malaikat) yo«g mencabut (nyawa) dengan
pengembalian yang merugikan.” Sesungguhnya
keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa)
pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan
dengan lemah lembut. (An-Nazi'at: 1-2) Bahwa makna
saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di
yang dimaksud ialah bintang-bintang.
permukaan bumi.
Ata ibnu Abu Rabah telah mengatakan sehubungan Tuhannya, dan mereka tidak membuat-buatnya dalam
dengan makna firman-Nya, "An-Nazi'at" dan "an- urusan ini.
nasyitat" bahwa makna yang dimaksud ialah busur yang Tetapi sikap Ibnu Jarir tidak memutuskan dengan salah
dipakai dalam peperangan. Tetapi pendapat yang sahih satu dari pendapat-pendapat yang telah disebutkan di atas,
adalah yang pertama dan dikatakan oleh kebanyakan melainkan hanya dia meriwayatkan sehubungan dengan
ulama. makna mudabbirati amran, bahwa makna yang dimaksud
Adapun mengenai firman-Nya: adalah para malaikat. Kemudian ia tidak menguatkan
}‫{َو الَّس اِبَح اِت َسْبًح ا‬ pendapat ini dan tidak pula menyanggahnya.
dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan Firman Allah Swt.:
cepat. (An-Nazi'at: 3) }‫{َيْو َم َتْر ُج ُف الَّر اِج َفُة َتْتَبُعَها الَّر اِد َفُة‬
Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa makna yang dimaksud (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika
ialah para malaikat. tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu
Telah diriwayatkan pula dari Ali, Mujahid, Sa'id ibnu diiringi oleh tiupan kedua. (An-Nazi'at: 6-7)
Jubair, Abu Saleh hal yang semisal. Ibnu Abbas mengatakan bahwa keduanya adalah tiupan
Dan telah diriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama dan tiupan yang
makna firman-Nya: dan (malaikat-malaikat) yang turun kedua. Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan,
dari langit dengan cepat. (An-Nazi'at: 3) Yakni maut alias Qatadah, dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya yang bukan
kematian, Qatadah mengatakan bintang-bintang, Ata ibnu hanya seorang.
Abu Rabah mengatakan perahu (kapal-kapal laut). Telah diriwayatkan dari Mujahid bahwa adapun tiupan
Firman Allah Swt.: yang pertama disebutkan oleh firman-Nya: (Sesungguhnya
}‫{َفالَّس اِبَقاِت َسْبًقا‬ kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama
dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan mengguncangkan alam. (An-Nazi'at: 6) Maka semakna
kencang. (An-Nazi'at: 4) dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: Pada hari
Telah diriwayatkan dari Ali, Masruq, Mujahid, dan Abu bumi dan gunung-gunung berguncangan. (Al-Muzzammil:
Saleh serta Al-Hasan Al-Basri, bahwa makna yang 14)
dimaksud ialah para malaikat; Al-Hasan mengatakan Sedangkan tiupan yang kedua dinamakan radifah, semakna
bahwa para malaikat lebih dahulu beriman dan dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui
membenarkan Allah Swt. firman-Nya: dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa makna yang dimaksud lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. (Al-Haqqah: 14)
ialah kematian; Qatadah mengatakan bintang-bintang, ‫ َح َّد َثَنا ُس ْفَياُن‬،‫َقاَل اِإْل َم اُم َأْح َم ُد َح َّد َثَنا َو ِكيع‬
sedangkan Ata mengatakan kuda yang dipakai untuk ‫ َع ِن الُّطَفْي ِل‬، ‫َعْن َعْبِد ِهَّللا ْبِن ُم َح َّم ِد ْبِن َع ِقيٍل‬
berjihad di jalan Allah Swt. ‫ َق اَل َر ُس وُل‬: ‫ َعْن َأِبيِه َق اَل‬،‫ْبِن ُأَبِّي ْبِن َك ْعٍب‬
Firman Allah Swt.: ،‫ "َج اَءِت الَّر اِج َف ُة‬: ‫ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
}‫{َفاْلُم َد ِّبَر اِت َأْم ًر ا‬ ‫ َفَق اَل‬."‫ َج اَء اْلَم ْو ُت ِبَم ا ِفيِه‬،‫َتْتَبُعَها الَّر اِد َفُة‬
dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan dunia.
‫ َأَر َأْيَت ِإْن َج َعْلُت َص اَل َتْي‬،‫ َيا َر ُس وَل ِهَّللا‬: ‫َرُج ٌل‬
(An-Nazi'at: 5)
‫ "ِإًذ ا َيْك ِفيَك ُهَّللا َم ا أَهَّم ك ِم ْن‬: ‫ُك َّلَها َع َلْيَك ؟ َقاَل‬
Mujahid, Ata, Abu Saleh, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi
" ‫ُد ْنَياَك َو آِخ َر َتَك‬
ibnu Anas, dan As-Saddi mengatakan para malaikat. Al-
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada
Hasan menambahkan, yaitu para malaikat yang mengatur
kami Waki', telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari
urusan dunia dari langit, yakni dengan perintah dari
Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari AbutTufail ibnu
Ubay Ka'b, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang
Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiupan pertama yang sependapat dengan mereka yang mengingkari adanya hari
mengguncangkan dilakukan, lalu diiringi dengan tiupan berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan
yang kedua, maka datanglah maut berikut segala dihidupkan kembali sesudah mereka dimasukkan ke dalam
sesuatunya. Maka seorang lelaki bertanya, "Wahai Liang kuburnya. Demikianlah menurut Mujahid. Mereka
Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu jika aku jadikan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali,
semua salawatku untukmu?" Rasulullah Saw. padahal tubuh mereka telah hancur dan tulang belulang
menjawab: Kalau begitu, Allah akan menghindarkanmu mereka sudah berantakan. Karena itulah mereka
dari semua kesusahan dunia dan akhiratmu. mengatakan, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-
Imam Turmuzi, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim telah Nya:
meriwayatkan hal yang semisal melalui Sufyan As-Sauri }‫{َأِئَذ ا ُك َّنا ِع َظاًم ا َنِخ َر ًة‬
berikut dengan sanad yang sama. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah
Lafaz Imam Turmuzi dan Ibnu Abu Hatim menyebutkan menjadi tulang belulang yang hancur lumat? (An-
bahwa Rasulullah Saw. apabila telah berlalu dua pertiga Nazi'at: 11)
malam, beliau berdiri, lalu bersabda: Qiraat lain ada yang membacanya "‫"َناِخ َر ًة‬.
‫" َيا َأُّيَه ا الَّن اُس اْذ ُك ُر وا َهَّللا َج اَءِت الَّر اِج َف ُة‬ Ibnu Abbas, Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa
"‫َتْتَبُعَها الَّر اِد َفُة َج اَء اْلَم ْو ُت ِبَم ا ِفيِه‬ makna yang dimaksud ialah sudah lapuk. Menurut
Hai manusia, ingallah kepada Allah, tiupan pertama yang Ibnu Abbas, makna yang dimaksud ialah tulang yang
mengguncangkan (akan) datang yang diiringi dengan lapuk dan rapuh serta angin dapat masuk ke dalam
tiupan yang kedua, maka datanglah maut berikut segala rongga-rongganya.
sesuatunya. }‫{َقاُلوا ِتْلَك ِإًذ ا َك َّر ٌة َخ اِسَر ٌة‬
Firman Allah Swt: Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu
}‫{ُقُلوٌب َيْو َم ِئٍذ َو اِج َفٌة‬ pengembalian yang merugikan.” (An-Nazi'at: 12)
Hati manusia pada waktu itu sangat takut. (An-Nazi'at: 8) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka'b,
Ibnu Abbas mengatakan bahwa wajifah artinya takut. Hal Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Abu Malik, As-Saddi, dan
yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Qatadah, bahwa yang dimaksud dengan al-hafirah ialah
}‫{َأْبَص اُر َها َخ اِشَعٌة‬ kehidupan sesudah mati. Ibnu Zaid mengatakan bahwa al-
pandangannya tunduk. (An-Nazi'at: 9) hafirah ialah neraka, dan betapa banyaknya nama neraka
Yakni pandangan mata orang-orang yang mengalaminya itu; neraka disebut pula dengan nama Jahim, Saqar,
tunduk. Sesungguhnya kata kerja di sini dikaitkan dengan Jahanam, Hawiyah, Hafirah, Laza, dan Hutamah.
pandangan mata, mengingat ia menunjukkan gejala Adapun mengenai ucapan mereka yang disebutkan oleh
kejiwaan yang dialami oleh pelakunya. firman-Nya: Kalau demikian, itu adalah suatu
Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan pengembalian yang merugikan. (An-Nazi'at: 12)
rendah karena menyaksikan huru-hara yang mengerikan Muhammad ibnu Ka'b mengatakan bahwa orang-orang
lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu. musyrik Quraisy mengatakan, "Sesungguhnya jika Allah
Firman Allah Swt.: menghidupkan kami kembali sesudah kami mati, berarti
}‫{َيُقوُلوَن َأِئَّنا َلَم ْر ُدوُدوَن ِفي اْلَح اِفَر ِة‬ kami benar-benar merugi."

(Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami Maka Allah Swt. berfirman:

benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang }‫{َفِإَّنَم ا ِهَي َز ْج َر ٌة َو اِح َد ٌة َفِإَذ ا ُهْم ِبالَّس اِهَر ِة‬
semula?” (An-Nazi'at: 10)
Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali maka dengan serta merta mereka hidup kembali di
tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup permukaan bumi. (An-Nazi'at: 14)
kembali di permukaan bumi. (An-Nazi'at: 13-14) Ibnu Abbas mengatakan bahwa as-sahirah artinya bumi
Yakni sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah merupakan seluruhnya. Hal yang sama dikatakan oleh Sa’id ibnu
suatu perintah dari Allah yang tidak perlu ada pengulangan Jubair, Qatadah, dan Abu Saleh. Ikrimah, Al-Hasan, Ad-
atau pengukuhan. Maka begitu Allah memerintahkannya, Dahhak, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa as-
dengan serta merta semua manusia hidup kembali dan sahirah artinya permukaan bumi.
berdiri serta melihat. Allah tinggal memerintahkan kepada Mujahid mengatakan bahwa pada mulanya mereka berada
Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka ditiuplah di perut bumi lalu dikeluarkan di pemiukaannya. Mujahid
olehnya tiupan berbangkit (untuk menghidupkan semua mengatakan pula bahwa as-sahirah artinya tempat yang
makhluk), lalu dengan tiba-tiba seketika itu juga semua datar lagi rata. As-Sauri mengatakan, as-sahirah artinya
orang yang terdahulu dan yang terkemudian hidup kembali negeri Syam. Usman ibnu Abul Atikah mengatakan
berdiri di hadapan Allah Swt. seraya melihat. Seperti yang bahwa as-sahirah artinya tanah Baitul Maqdis, Wahb ibnu
disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah Swt.: Munabbih mengatakan bahwa as-sahirah adalah sebuah
‫َيْو َم َيْدُعوُك ْم َفَتْس َتِج يُبوَن ِبَح ْم ِدِه َو َتُظُّن وَن ِإْن‬ gunung yang berada di sebelah Baitul Maqdis. Qatadah
‫َلِبْثُتْم ِإاَّل َقِلياًل‬ mengatakan bahwa as-sahirah artinya Jahanam. Semua

yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kamu pendapat tersebut garib, tetapi pendapat yang benar ialah

mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira yang mengatakan bahwa as-sahirah artinya permukaan

bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali bumi.

sebentar saja. (Al-Isra: 52) Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada

‫َو ما َأْم ُر نا ِإاَّل واِح َد ٌة َك َلْم ٍح ِباْلَبَص ِر‬ kami Ali ibnu Husain, telah menceritakan kepada kami

Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti Hirzu ibnul Mubarak seorang syekh yang saleh, telah

kejapan mata. (Al-Qamar: 50) menceritakan kepada kami Bisyr ibnus Sirri, telah

Dan firman Allah Swt.: menceritakan kepada kami Mus'ab ibnu Sabit, dari Abu

‫َو ما َأْم ُر الَّس اَع ِة ِإاَّل َك َلْم ِح اْلَبَص ِر َأْو ُهَو َأْقَر ُب‬ Hazim, dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi sehubungan dengan
firman-Nya: maka dengan serta merta mereka hidup
Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti
kembali di permukaan bumi. (An-Nazi'at: 14) Bahwa yang
sekejap mata atau lebih cepat (lagi). (An-Nahl: 77)
dimaksud adalah bumi yang berwarna putih tanahnya
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-
seperti adonan roti yang bersih.
Nya: Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan
Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan sehubungan dengan
satu kali tiupan saja. (An-Nazi'at: 13) Yakni sekali
firman-Nya: maka dengan serta merta mereka hidup
teriakan.
kembali di permukaan bumi. (An-Nazi'at: 14) Yang
Ibrahim At-Taimi mengatakan bahwa Allah Swt. sangat
dimaksud dengan bumi di sini adalah seperti yang
murka terhadap makhluk-Nya saat Dia menghidupkan
disebutkan dalam firman-Nya:
mereka kembali. Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa
makna yang dimaksud ialah teriakan kemurkaan. Abu
‫َي ْو َم ُتَب َّد ُل اَأْلْر ُض َغ ْي َر اَأْلْر ِض َو الَّس ماواُت‬
Malik dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa ‫َو َبَر ُز وا ِهَّلِل اْلواِح ِد اْلَقَّهاِر‬
makna zajratun wahidah ialah tiupan yang terakhir. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang

Firman Allah Swt.: lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semua (di

}‫{َفِإَذ ا ُهْم ِبالَّس اِهَر ِة‬ padang mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (Ibrahim: 48)
Baca artikel detikhikmah, "Surat An-Naziat ayat 1-14: Penegasan Hari Kebangkitan kepada Kaum Musyrik"
selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6517872/surat-an-naziat-ayat-1-14-penegasan-hari-
kebangkitan-kepada-kaum-musyrik.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai