Anda di halaman 1dari 9

Nama :Nailil Muna (210303068)

Prodi :IAT (semester 3)

Matkul :Ushulut al-Tafsir Wa Qawaiduh

RESUME

Kaedah Nakirah Dan Ma’rifah

A. Pengertian
Isim nakirah adalah isim yang pengertiannya masih bersifat umum dan tidak

diketahui batasannya. Contohnya ‫ تلميذ‬yaitu murid, tapi murid yang dimaksud disini itu
belum jelas murid yang mana. Sedangkan isim ma'rifah adalah isim yang pengertiannya

sudah jelas dan diketahui batasannya. Contohnya ‫محمد‬, sudah jelas yang dimaksud
adalah Muhammad.

Dalam menggambarkan sesuatu, Alquran kadang-kadang menggunakan isim nakirah


dan kadang-kadang menggunakan isim ma'rifah. Penggunaan salah satu di antara
keduanya mempunyai makna atau maksud tertentu. Maka memahami kaidah-kaidah
yang berkaitan dengan nakirah dan ma'rifah ini suatu hal yang sangat penting, termasuk
pengulangan kata benda (isim) yang mungkin sama sama ma'rifah, nakirah, dan atau
nakirah-ma'rifah.

B. Penggunaan Isim Nakirah dalam penafsiran dan contohnya


1. Menginginkan makna tunggal, misalnya:

ِ‫َا لاْ نمدةيَن ة‬


‫نَ نُااء نَ جُ لٌ ة ّم لْ َ ن لْ ن‬
Artinya: “dan datanglah seoramg laki-laki dari ujung kota (QS.al-Qashas:20).
Maksudnya adalah satu orang laki-laki.
2. Menginginkan jenisnya, seperti :

‫اِ نَلنى نَيناٍة‬ ‫نَْنت ةنخدنّن جُ لْ انَل نَ ج‬


‫ُ اَْن ة‬
Artinya:”Dan kamu akan mendapatkan mereka itu orang-orang yang sangat rakus
terhadap kehidupan” (QS. al-Baqarah: 96). Maksudnya adalah satu macam di antara
kehidupan itu, yaitu tambahan pada masa yang akan datang, karena kerakusan itu tidak
pada sesuatu yang lampau atau sekarang.

Bisa jadi firman Allah ini bermakna tunggal atau jenis secara bersamaan. Contohnya:

‫لج نَلنَن جك نٌ دنااّن ةِ ة ّمْن نمااءة‬


ّ َ‫ن‬

Arinya:” dan Allah memciptakan setiap hewan dari air” (QS.an-Nur: 45).

Maksudnya setiap jenis hewan dan setiap jenis air dan dari setiap individu hewan dan
setiap individu yang diciptakan dari air mani.

3. Ta'dzim (pengagungan),
dalam pengertian bahwa dia lebih agung daripada jika dijelaskan atau disebutkan,
contohnya:

‫َنْلَنّج لْ ةّ نح لَ ة‬
ٍ
Artinya:” maka umumkanlah perang “(QS. al-Baqarah: 279).
Maksudnya adalah dengan peperangan apa saja.

4. Taktsir (memperbanyak), contohnya:

‫َنئ ن نْ ْنَنا أنُل رَا‬


Arinya:”apakah kami akan mendapatkan ganjaran”(QS. asy-Syu'ara: 41). Maksudnya
adalah yang sempurna yang banyak.

Boleh jadi firman Allah ini bermakna ta'dzim dan taktsir secara bersamaan, misalnya:
ٌ‫ُ ل‬ ‫نَِةن يج نَ ةذّّ لجْ نَ َنَن لد جك ةذّّن ل‬
‫ْ جَ ج‬
Artinya:”Jika mereka mendastakanmu maka telah didustakan rasul-rasul
sebelummu”(QS. Fathir: 4).
Maksudnya adalah rasul-rasul yang agung dalam jumlah yang banyak.

5. Tahqir (meremehkan),
maksudnya adalah terperosoknya sebuah nilai sampai kepada suatu keadaan yang dia
tidak layak untuk dijelaskan, misalnya:

‫ةِن ّن ج‬
‫ظ نْ ةِان ن‬
ْ‫ظ ن‬
Artinya:” tidak lain hanyalah berprasangka dengan suatu prasangka(QS. al-Jatsiyah:
32). Maksudnya adalah prasangka hina yang tidak dapat dijadikan sebagai pedoman.

6. taqlil (menyedikitkan),

َ‫لة َ ن لكَن ج‬ ‫نَ ةَْ نلْ ل‬


‫ان ة ّمْن ل‬
Artinya:” dan keridhaan dari Allah adalah lebih besar(QS. at-Taubah: 72).
Maksudnya adalah keridhaan yang sedikit dari-Nya adalah lebih besar daripada surga
surga karena keridhaan-Nya adalah puncak setiap kebahagiaan.

C. Penggunaan isim makrifah dalam penafsiran dan contohnya


1. Ma’rifah yang berupa isim dhamir,
Sebagai kata ganti orang pertama (mutakkalim), kedua (mukhatab) atau ketiga
(ghaib), misalnya:

‫نَ جُ نْ ّة جَ ةٌّ َ ل‬
ْ‫نْءة نَ ةليل‬

Artinya: dan Dia maha mengetahui atas segala sesuatu (Qs. Al- baqarah:29).
2. Makrifah berupa isim ‘alam,
dengan menyebutkan sebuah nama yang khusus, baik untuk memuliakan maupun
menghinakan, contohnya:

‫لج َ ن نَدل‬
‫ْج لٌ جُ نْ ل‬
Artinya: katakanlah, “Dialah Allah yang satu” (QS.al-Ikhlas:1)

‫نْ يندنآ َ ن ةّْ ْن نُ ة‬


‫ب نَ ت نب‬ ‫تنَ ل‬

Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia”

(QS.al-Lahab:1)

3. Dengan menunjukkannya (isyarah)


a) Untuk membedakan dengan lebih sempurna secara kasatmata:

‫هٰ نَِ َ ونَ دَ ل ه‬


ِ‫ل َنَ ن دُِه وْ نِا نَِ نََنَن َّل هِْوْن هِ وْ ُ ودِْه ه‬
Artinya: “Inilah ciptaan Allah. Maka, perlihatkanlah kepadaku apa yang telah

diciptakan oleh (sembahanmu) selain-Nya”(QS.Luqman:11)

b) Untuk menghinakan dengan menggunakan kata tunjuk dekat.

ً‫س وْ ل‬
‫لد نُ د‬ ‫َ ن نٰ هٰ نَِ َّلِهى َنَن ن‬
‫َ ل‬
Artinya:“Apakah ini orang yang diutus oleh Allah sebagai Rasul” (QS.Al-Furqân:
41)

c) Untuk mengagungkan dengan menggunakan kata tunjuk jauh.

‫تَ ةْ نَ لاْ ةَ تت ج‬
‫ب نا نَي ن‬
ِ‫لب َة لي ة‬

Artinya: “Kitab (Al-Qur`ān) tidak ada keraguan padanya....”(QS.Al-Baqarah:2)


d) Untuk menunjukkan perhatian terhadap sesuatu setelah disebutkan sifat-sifatnya.

‫َْاِِ ة نَ نَ تلى جُدرى ة ّم لْ نَ ةّّ ةُ لْ نَ َ ج تْاِة نَ جُ جْ لاْ جم لْ ةل جح لْنن‬


‫اج ت‬

Artinya: “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah
orangorang yang beruntung.”(Al-Baqarah: 5)

4. Isim maushul (kata ganti penghubung)


a) Tidak mau menyebut namanya bertujuan untuk menutupi, menghina atau untuk
tujuan lain.

‫نَْنذةي ْنا نَ ةْ نْ ةْدن لي ةِ َ ج ّ ة‬


‫ٍ ْن جَ نما ا‬

Artinya: “Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ‘Ah.’”(Al-Ahqâf:
17)

b) Dimaksud untuk tujuan umum

‫نَْن ةذيلْن نُا نُدجَا َة ليَنا ةَْن لُ ةدينَن جُ لْ ج‬


‫َُجلنَنا‬

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan kami, benar-
benar akan kami tunjukkan untuk mereka jalan-jalan kami”(QS.al-Ankabut:69)

5. Makrifah dengan alif lam


Makrifah dengan alif lam dimaksudkan untuk mengisyaratkan sesuatu yang telah
diketahui oleh akal. Atau juga memaksudkan makna umum baik dengan arti sebenarnya
maupun dalam arti kiasan.

َ‫ُ لْ ن‬ ‫ُ للَنا ةِ تَ َة لَ نَ لْنن َنَنَت ى َة لَ نَ لْ جن ن‬


‫اَْ ج‬ ‫نك نما ا َ ن لَ ن‬
Artinya: “Sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir‘aun. Namun,
Fir‘aun mendurhakai rasul itu”(QS.Al-Muzzammil:15-16)

‫ََنا جُ َةْ جُ نُا نُ ةِ ن‬


‫اّْ نُا نُِج نكانّن نُا‬ ‫ِ نَ لاأ ن لَ ة‬
‫ِ نمَ ن جٌ ّج لْ ةَ ةِ نك ةم لْ تَ نٍْة َة لي نُا ةم ل‬ ‫َ لّج ّج لْ جَ اّْنمت تْ ة‬
‫نك لْ نك ل‬
‫ب‬
Artinya: “Allah (pemberi) cahaya (pada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya
seperti sebuah lubang (pada dinding) yang tidak tembus yang di dalamnya ada pelita
besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang (yang
berkilauan seperti) mutiara”(QS.A-Nur:35).

6. Makrifah dengan bentuk idhafah.


a) Untuk mengagungkan mudhaf

‫ْى ةْ ةََنا ةد ةِ لاْ جَ لْ نَ نَِة لن ت ن لْ جَ جَ لَا ين لَ ن‬


ْ‫ِْج ْن جَ ل‬ ‫نَ نا ين لَ ت‬

Artinya: “Dia pun tidak meridai kekufuran hamba-hamba-Nya. Jika kamu


bersyukur, Dia meridai kesyukuranmu itu”(QS.Az-Zumar:7)

Mudhafnya disini adalah hamba-hamba. Ayat ini mengagungkan hamba-hamba-


Nya yang taat.

b) Dimaksudkan untuk tujuan umum

‫َ ليَن جُ لْ نَذن ل‬
ْ‫اٍ ا ن ةْ لي ل‬ ‫َن للينحل ذن ةَ اْن ةذيلْن يجخنا ةْْج لْنن نَ لْ َ ن لم ةَ ةِ ل‬
‫َن ت ج ة‬
Artinya: “Maka, hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya
takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”(QS. An-Nur:63)

Perintah yang dimaksudkan disini umum, artinya tidak terbatas hanya bermaksud
satu perintah saja.

D. Pengulangan isim nakirah dan makrifah.


Jika salah satu isim disebutkan dua kali, maka ada 4 macam bentuknya.
1. Kedua-duanya berbentuk makrifah, maka yang kedua adalah sama dengan yang
pertama. Karena menunjukkan makna yang diketahui Contoh firman Allah:
‫ْ لاْ ةجَنِج‬ ‫نَ نَُنلجْا ّن ليَنِج نَّنيلْن لاْ ةجَن ةِ ّن ن‬
‫َّرا نَْنَن لد نَ ةل نم ة‬
Artinya: "Dan mereka mengadakan hubungan nasab antara Allah dan antara jin. Dan
sesungguhnya jin itu mengetahui...." (QS. ash-Shaffat: 158)

2. Kedua-duanya merupakan isim nakirah


Jika kata yang berulang keduanya berbentuk nakirah, umumnya kata yang kedua
tidaklah sama dengan kata yang pertama. Jika sama, maka itu adalah makrifah.
Contohnya:

‫ْ لٍَة ْج نٍْ ر ث ج نْ نَُن نٌ ةم لْ ّن لَ ةد ْج نٍْة ن‬


‫ْ لَْرا‬ ‫لج اّْذةي نَلنَن جَ لْ ةم لْ ن‬
‫ْ لٍَة ث ج نْ نَُن نٌ ةم لْ ّن لَ ةد ن‬ ‫نل‬
‫َ ليَنِر‬
‫نَ ن‬
Artinya: “Allah adalah Zat yang menciptakanmu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan(-mu) kuat setelah keadaan lemah. Lalu, Dia menjadikan(-mu) lemah
(kembali) setelah keadaan kuat dan beruban.”(QS.Ar-Rum:54)

Kata lemah yang pertama artinya adalah air mani, yang kedua artinya adalah masa
kanak-kanak, dan yang ketiga adalah masa tua..

3. Yang pertama adalah nakirah dan yang kedua adalah makrifah.


maka yang kedua merupakan yang pertama, karena berpedoman bahwa yang
kedua itu menjadi dikenal dengan disebutkannya yang pertama, dengan mengartikan
sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya, seperti:

‫َِ ل ه‬
‫ل‬ ‫ ه‬،ٍ‫ِ نَُِم مِ وسَ ن هَِ مو‬
‫ِ نُ ه‬ ‫ه‬
Artinya: "Ke jalan yang lurus, yaitu jalan Allah" (QS. asy-Syura: 52-53).
4. Yang pertama adalah makrifah dan yang kedua adalah nakirah
Jika demikian, maka tidak tentu maknanya, harus ditinjau dari qarinah yang
menyertainya.

a) Jika qarinahnya menunjukkan berbeda, maka berbeda pula maknanya

‫ْنسوَنّد نَ َ ن وٰ دَ وَّ هَِ نا ه‬


‫ِ َ ن وْ َدِ ه ّنِ نَ نََن وْ هِ وٍ هَِ ناَلا‬
Artinya: "Ahli kitab memintamu agar kamu menurunkan sebuah kitab kepada
mereka”(QS. an-Nisa: 153).

b) Jika qarinahnya menunjukkan maknanya sama, maka sama.

َ‫ ْج لَ تاّرا نَ نَّةينا نَي نل‬. ‫اِ َةْ تُذنا لاَْج لَ تا ةن ةم لْ جك ةٌّ نمَ ن ةٌ ْنَنلن جُ لْ ينتنذن نك جَ لَنن‬ ‫نَْنَن لد ن‬
‫ْ نَ لَّنا ةَْن ة‬
‫ةي ةَ نٍْة ْنَنلن جُ لْ ينتنَج لْنن‬
‫َ ل‬

Artinya: “ Dan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur’an ini setiap macam
perumpamaan bagi manusia supaya mereka dapat pelajaran. (yaitu ) Al-Qur’an
dalam bahasa Arab” ( az- zumar 27-28).

E. Kesimpulan
Ada beberapa maksud atau kemungkinan makna isim nakirah yang digunakan dalam
Al-Quran, yaitu:

1. Maksudnya satu orang, bukan dua dan seterusnya.


2. Maksudnya suatu macam atau bentuk.
3. Membesarkan atau suatu peristiwa yang amat besar.
4. Menunjukkan banyak atau juga ada kemungkinan menunjukkan banyak sekaligus
peristiwa yang sangat besar.
5. Menunjukkan kepada sedikit.

Ada beberapa kemungkinan maksud Alquran menggunakan isim ma'rifah, sesuai


dengan jenis isim ma'rifah yang digunakan, antara lain sebagai berikut.
1. Jika yang digunakan itu isim dhamir maka maksudnya sebagai pengganti agar
tidak terjadi pengulangan kata, seperti yang telah dijelaskan.
2. Jika yang digunakan itu isim alam maka ada beberapa kemungkinan makna,yaitu
menghadirkan pemilik nama dalam ingatan atau jiwa pendengar atau pembaca,
memuliakan yang punya nama, dan atau menghina yang mempunyai nama.
3. Jika yang digunakan itu isim isyarah maka ia mempunyai beberapa kemungkinan
makna, yaitu menunjukkan perbedaan, menunjukkan dekat atau jauh sesuai
dengan jenis isyarah yang digunakan, bermaksud menghina terutama isyârah
dekat, bermaksud memuliakan terutama isyârah jauh, bermaksud memberi
peringatan, dan lain sebagainya.
4. Jika yang digunakan itu isim maushûl maka ia mempunyai beberapa
kemungkinan maksud. Antara lain tidak baik disebutkan langsung dan bermakna
umum.

Anda mungkin juga menyukai