IJAZ, DAN AL
ITHNAB
Kelompok 6
Syahril_2111203008
Firliana Apsari_2111203068
A. Al Musawah
Musawah adalah pengungkapan kalimat yang maknanya sesuai dengan banyaknya kata-
kata, dan kata katanya sesuai dengan luasnya makna yang dikehendaki, tidak ada
penambahan ataupun pengurangan.
Contoh :
( 43:(فاطر. س ِّي ُءِإالَّ ِبَأهْ لِ ِه
َّ َوالَ َي ِح ْي ُق ا ْل َم ْك ُرال
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa kecuali atas orang yang
merencanakannya”.(Fathir: 43)
َوِإنْ ِخ ْل َت َأنَّ ا ْل ُم ْن َتَأى َع ْن َك َواسِ ٌع# ِي ه َُو ُمدْ ِرك ِْي
ْ َفِإ َّن َك َكالَّ ْي ِل ا َّلذ
“Sesungguhnya kamu itu seperti malam yang dapat mengejarku sekali pun engkau
menduga bahwa menghindar darimu banyak tempat yang luas”.
B. Al Ijaz
Al Ijaz adalah Mengungkapkan lafaz yang sedikit (ringkas) tetapi memiliki makna
yang luas.
Adapun ijaz ini menurut ahli balaghah terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Ijaz Qashr
Ijaz Qashr yaitu penyampaian maksud dengan cara menggunakan
ungkapan yang pendek, namun mengandung banyak makna,
tanpa disertai pembuangan beberapa kata atau kalimat.
Contoh :
) 54 : (األعراف.ق َواَأل ْم ُر
ُ اَالَ لَهُ ا ْل َخ ْل
“Ingatlah,menciptakan dan memerintah itu hanyalah hak Allah”. (QS
Al-A’raf: 54)
b. Ijaz Hadzf
Ijaz Hadzf yaitu ijaz dengan cara membuang bagian dari pernyataan dengan tetap tidak
mengurangi makna yang dimaksudnya.
Contoh :
(QS. Yusuf: 82) يه ا
َ َواسْ َأ ِ ال ْل َقرْ َي َة ا َّلتِي ُك َّنا ِف
"Bertanyalah kepada desa yang pernah kami diami...."
واسئل أهل القرية
karena seseorang tidak mungkin bertanya kepada desa. Tetapi seseorang akan bertanya
kepada penduduk (orang-orang yang berada) di desa tersebut.
C. Al Ithnab
Ithnab adalah mengungkapkan kata-kata dengan lafaz yang panjang dan banyak
tetapi mengandung makna yang sedikit.
Contohnya
َقا َل َربِّ إ ِّنيْ َو َه َن ْال َع ْظ ُم ِم ِّنيْ َوا ْش َت َع َل الرَّ ْأسُ َش ْيبًا
Artinya: Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi
uban, (QS. Maryam 4)
Bentuk bentuk Ithnab
1. ذكر ا لخاصب ع د 2. ذكر ا لع ام ب ع د
ا لع ام ا لخاص
Menyebutkan yang khusus sesudah yang Menyebutkan lafadz yang umum sesudah
umum yang khusus.
Contoh: Contoh :
ٓ
“تَنَ َّز ُل ۡٱل َم ٰلَِئ َكةُ َوٱلرُّ و ُح فِيهَا بِِإ ۡذ ِن َربِّ ِهم ِّمن ُكلِّ َأمۡ ٖر َّ َربِّ ا ْغفِرْ لِي َولِ َوالِ َد
ي َولِ َم ْن َد َخ َل بَ ْيتِ َي ُمْؤ ِمنًا
Artinya : “Pada malam itu turun malaikat-
ِ ين َو ْال ُمْؤ ِمنَا
ت َ َِولِ ْل ُمْؤ ِمن
Artinya : “Wahai Tuhanku, ampunilah dosa-
malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin dosaku, hapuskan dosa ibu bapakku,orang yang
Tuhannya untuk mengatur semua urusan”. (QS. masuk kerumahku dengan beriman dan demikian
Al-Qadar : 4) pula dosa-dosa orang-orang yang beriman, laki-
laki dan perempuan”.(QS. Nuh : 28)
3. ا اليضاح ب ع د ا البهام
Memberikan penjelasan setelah yang
samar
Contoh : 5.ض4العترا44ا
َ ع ُمصْ بِ ِح
ين َ ِض ْينَا ِإلَ ْي ِه ٰ َذل
ٌ ك اَأْل ْم َر َأ َّن َدابِ َر ٰهَُؤاَل ِء َم ْقطُو َ َقpَو
Artinya: “Dan telah Kami wahyukan memasukan satu kalimat atau lebih ke
kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu dalam suatu kalimat atau ke antara dua kata
bahwa mereka akan ditumpas habis di yang berhubungan.
waktu subuh”. (QS.Al-Hijr : 66). Contoh :
ان بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ ُأ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى
َ ص ْينَا اِإْل ْن َس
َّ َو َو
4. لتكرار44ا َو ْه ٍن
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia
(agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
Mengulangi penyebutan suatu lafadz. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
Contoh : lemah yang bertambah-tambah,
َ ون ثُ َّم َكاَّل َس ْو
َ ف تَ ْعلَ ُم
ون َ َكاَّل َس ْو
َ ف تَ ْعلَ ُم
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu itu),
“Hidup Kesepian Tanpa
Kekasih, Cukup Sekian
dan Terima Kasih”