Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR REVIEW RISET KAJIAN HADIS TEMATIS

Kelompok :3
Anggota :

Deva Rizkia Fitriana 2203016192

Nafisah Rahmawati 2203016198

Nadiya Khoiriyah Z. U 2203016121

Yeni Fauziyah 2203016123

Amelia Novianti 2203016166

Farkhah Fatimatul Z. 2203016213

1 Judul : Childfree Dalam Perspektif Hadis

2 Penulis : Tika Nadila, Syarifah Mudrika, Angraini Ramli

3 Tema : Childfree
4 Takhrij Hadis a. Hadis anjuran menikahi wanita yang banyak anaknya.

‫ْن‬
ِ ‫ُور ب‬ ِ ‫ت َم ْنص‬ ِ ‫ َأ ْخ َب َر َنا مُسْ َتلِ ُم بْنُ َسعِي ٍد اب َْن ُأ ْخ‬،‫ُون‬ َ ‫ َح َّد َث َنا َي ِزي ُد بْنُ َهار‬،‫َح َّد َث َنا َأحْ َم ُد بْنُ ِإب َْراهِي َم‬
‫ َجا َء‬:‫ َقا َل‬،‫ار‬ ‫س‬ ‫ي‬ ‫ْن‬‫ب‬
ٍ َ َ ِ ِ َ َ ‫ِل‬ ‫ق‬ ْ‫ع‬ ‫م‬ ْ‫ن‬ ‫ع‬ ،َ
‫ة‬ َّ‫ر‬ ُ ‫ق‬ ‫ْن‬‫ب‬ َ
ِ َ ِ ‫ َعنْ ُم َع‬،‫ان‬
‫ة‬ ‫ي‬ ‫او‬ َ ‫ُور َيعْ نِي اب َْن َز َاذ‬
ٍ ‫ َعنْ َم ْنص‬،‫ان‬ َ ‫َز َاذ‬
‫ َوِإ َّن َها اَل‬،‫ال‬
ٍ ‫ب َو َج َم‬ ٍ ‫َح َس‬ َ‫ات‬ َ ً ‫َأ‬
‫صبْت ا ْم َر ة ذ‬ ُ ‫َأ‬ ِّ َ َ َّ
َ ‫ ِإني‬:‫ فقا َل‬،‫صلى ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ َ ‫هَّللا‬ َّ َّ َ
َ ِّ‫َر ُج ٌل ِإلى الن ِبي‬
‫ « َت َزوَّ جُوا ْال َودُو َد ْال َولُو َد‬:‫ َف َقا َل‬،‫الثالِ َث َة‬ َّ ُ‫ ُث َّم َأ َتاه‬،ُ‫الثا ِن َي َة َف َن َهاه‬
َّ ُ‫ «اَل » ُث َّم َأ َتاه‬:‫ َقا َل‬،‫ َأ َفَأ َت َزوَّ ُج َها‬،ُ‫َتلِد‬
‫اُأْلمم‬ ‫ ِب ُك ُم‬ ‫َفِإ ِّني ُم َكا ِث ٌر‬
Adapun kualitas dari hadis pertama menurut kitab sumbernya adalah
hasan shahih, istilah dari imam tirmidzi ini menurut ibnu shalah
adalah hadis yang memiliki dua sanad, dimana hadis dengan sanad
pertama dinilai hasan dan yang kedua dinilai shahih. Pendapat lain
menyatakan bahwa istilah ini merujuk kepada keraguan ulama antara
hadis ini shahih atau hasan

b. Hadis tiga amalan yang tidak terputus setelah wafat.

‫ َع ِن ْال َعاَل ِء‬،‫ان َيعْ نِي اب َْن ِباَل ٍل‬َ ‫ َعنْ ُس َل ْي َم‬،ٍ‫ َح َّد َث َنا ابْنُ َوهْ ب‬، ُ‫ان ْال ُمَؤ ِّذن‬َ ‫َح َّد َث َنا الرَّ ِبي ُع بْنُ ُس َل ْي َم‬
َ َّ ْ َ
" :‫صلى هللاُ َعلي ِه َو َسل َم قا َل‬ َّ ِ ‫ نَّ َرسُو َل‬،َ‫ َع ِبي ه َُري َْرة‬،ِ‫ َأ َراهُ َع ِبيه‬،‫ْن َع ْب ِد الرَّ حْ َم ِن‬
َ ‫هللا‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ْ‫ن‬ ‫َأ‬ ْ‫ن‬ ِ ‫ب‬
‫َأ‬ َ َ ْ ْ ‫َأ‬ َ ْ‫ات اِإْل ْن َسانُ ا ْن َق َط َع َع ْن ُه َع َملُ ُه ِإاَّل مِنْ ثَاَل َث ِة َأ ْش َيا َء مِن‬ Fَ ‫ِإ َذا َم‬
‫ ْو‬،ِ‫ ْو عِ ل ٍم ُينتف ُع ِبه‬،ٍ‫ار َية‬ ِ ‫صدَ َق ٍة َج‬
‫لَ ُه‬ ‫ َي ْدعُو‬ ‫صال ٍِح‬َ ‫َولَ ٍد‬
Hadis kedua ini berkualitas shahih menurut kitab induknya, shahih
sendiri adalah derajat hadis dengan status maqbul (diterima) sebagai
hujjah, adapun shahih menurut istilah adalah hadis yang
diriwayatkan oleh perawi yang adil, habit (teliti), dari perawi yang
semisalnya hingga akhirnya, tanpa ada syudzuz dan ‘illat.
c. Hadis doa nabi kepada Anas bin Malik.

َ‫ث‬ُ ‫ ي َُح ِّد‬،َ‫ت َق َتا َدة‬


ُ ْ‫ َسمِع‬:‫ َقا َل‬،‫شعْ َب ُة‬
ُ ‫ َح َّد َث َنا‬:‫ َح َّد َث َنا م َُح َّم ُد بْنُ َجعْ َف ٍر َقا َل‬:‫ار َقا َل‬ ٍ ‫َّد َث َنا م َُح َّم ُد بْنُ َب َّش‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ُأ‬
‫هَّللا‬
:‫ َقا َل‬.ُ‫ُك ْاد ُع َ لَه‬ ‫هَّللا‬
َ ‫ َيا َرسُو َل ِ َنسٌ َخا ِدم‬:‫ت‬ ْ َ‫ َّن َها َقال‬،‫ َعنْ ّم ُسلَي ٍْم‬، ٍ‫ْن َمالِك‬ ِ ‫سب‬ ِ ‫َعنْ َأ َن‬
‫اركْ لَ ُه فِي َماَأعْ َط ْي َت ُه‬ ‫َأ‬
ِ ‫ َو َب‬،ُ‫«اللَّ ُه َّم ْك ِث ُر َمالَ ُه َو َولَدَ ه‬
Adapun kualitas dari hadis ketigamenurut kitab sumbernya adalah
hasan shahih, istilah dari imam tirmidzi ini menurut ibnu shalah
adalah hadis yang memiliki dua anad, dimana hadis dengan sanad
pertama dinilai hasan dan yang kedua dinilai shahih. Pendapat lain
menyatakan bahwa istilah ini merujuk kepada keraguan ulama antara
hadis ini shahih atau hasan
a. Abu Dawud. Sulaiman bin al-a‘yasy, Sunan Abi Dawud, Juz II,
Beirut: slmaktabah al-‘asriyah.
5 Kitab Primer
b. At-Tirmidzi .Muhammad bin isa, Al-Jami’ al-shahih Sunan al-
Tirmidzi, Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah.
a. Syekh syauqi Ibrahim Alam dari dar ifta mesir, mengeluarkan
fatwa nomor 4713, 5 februari 2019 yang berisi beberapa poin
diantaranya; “Syariat tidak mewajibkan setiap orang yang
menikah untuk memiliki anak, tetapi kebanyakan kaum muslimin
pada umumnya untuk menikah dan memperbanyak anak.
Keputusan itu tercukupi dengan dorongan untuk melakukannya
dengan penjelasan sebagai tanggung jawab orang tua (suami-
istri)
6 Pendapat ahli/pensyarah
b. Dari jumadah bin wahab saudara ukasyah bahwasannya ia
berkata: saya hadir bersama Rasulullah dalam sebuah kelompok
ia dan berkata: saya hampir melarang al-ghailah, tetapi kemudian
saya mempertimbangkan orang Roma dan Persia, dan
mendapatkan perempuan-perempuan mereka biasa menyusui
anak-anak mereka dalam keadaan hamil tanpa akibat buruk.
Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah ‘azl lalu beliau
bersabda, ‘azl itu adalah pembunuhan anak secara tersembunyi.”
a. Surat Al Baqarah ayat 187
‫ب ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم‬ ۟ ‫َف ْٱلـ َن ٰ َبشِ رُوهُنَّ َوٱ ْب َت ُغ‬
َ ‫وا َما َك َت‬ َٰٔ
Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah
ditetapkan Allah untukmu..

b. Ali Imran ayat 38


َ ‫ُنك ُذرِّ ي ًَّة َطيِّب َب ًة ۖ ِإ َّن‬
‫ك َسمِي ُع ٱل ُّد َعٓا ِء‬ َ ‫ُه َنال َِك دَ َعا َز َك ِريَّا َر َّبهُۥ ۖ َقا َل َربِّ َهبْ لِى مِن لَّد‬
7 Ayat pendukung “Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya
Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"

c. Al baqarah ayat 187


َّ‫هُنَّ لِ َباسٌ لَّ ُك ْم َوَأن ُت ْم لِ َباسٌ لَّهُن‬
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah
pakaian bagi mereka”
8 Hasil penelitian Sebelum tahun 1901, istilah Childfree sudah ada di beberapa kamus
bahasa inggris seperti kamus Collins yang mengartikan Childfree
sebagai having no children; childless, especially by choice (tidak
punya anak; tanpa anak, terutama karena pilihan), Macmillan
mengartikannya sebagai Used to describe someone who has decided
not to have children (digunakan untuk menggambarkan seseorang
yang telah memutuskan untuk tidak punya anak) dan adapun
Merriam
Webster yang mengartikannya Without Children (Tanpa anak)
dengan diketahui bahwa istilah ini dikenal dalam bahasa Inggris-
Amerika. Kemudian Istilah ini muncul di dalam kamus bahasa Inggris
Merriam-Webster sebelum tahun 1901, lalu diiringi juga dengan
munculnya istilah feminisme. Sehingga modernisasi & feminisme
membuat banyak pola yang bergeser dalam kehidupan perempuan,
perubahan ini menyebar ke berbagai belahan dunia. Alasan memilih
childfree
1. Ekonomi dan Karir
2. Ketidaksiapan Mental untuk Menjadi Orang Tua
3. Kekhawatiran Akan Lingkungan Hidup
4. Obeshphobia
Menyikapi Fenomena Childfree dalam Pandangan Hadist dan
Pendapat Ulama Childfree dikaitkan secara hukum asal tidak ada
dalil-dalil yang ada di nash al-Quran maupun hadis yang mewajibkan
seseorang untuk menikah dan memiliki keturunan.
Menikah memiliki hukum tersendiri bagi tiap-tiap individu. Syekh
syauqi Ibrahim Alam dari dar ifta mesir, mengeluarkan fatwa nomor
4713, 5 Februari 2019 yang berisi beberapa poin diantaranya;“Syariat
tidak mewajibkan setiap orang yang menikah untuk memiliki anak,
tetapi kebanyakan kaum muslimin pada umumnya untuk menikah
dan memperbanyak anak. Keputusan itu tercukupi dengan dorongan
untuk melakukannya dengan penjelasan sebagai tanggung jawab
orang tua (suami-istri).
Namun, Hadis-hadis di atas telah secara jelas menjelaskan tentang
bagaimana Rasulullah mendukung dan menyukai hal itu dan
keutamaannya pun tidak hanya dijelaskan di dalam teks akan tetapi
tertanam kuat pada kepercayaan yang ada di tengah masyarakat.
Dapat dikatakan bahwa didapati hadis-hadis yang erat kaitannya
mendukung akan umat Muslim memiliki keturunan. Serta manusia
memiliki fitrah untuk meneruskan keturunan.
Childfree adalah paham yang prakteknya sudah ada pada tahun
1500-an, istilahnya muncul di kamus-kamus bahasa Inggris
menandakan bahwa ia memang dikenal dalam bahasa tersebut,
paham ini semakin popular terutama di Negara-negara maju karena
konsep yang digagas sejalan dengan pemikiran sebagian wanita
9 Kesimpulan modern saat ini. setelah melakukan penelusuran pada kutub as-sittah
didapati hadis-hadis yang erat kaitannya mendukung akan umat
Muslim memiliki keturunan. Adapun secara hukum atau pandangan
ulama bahwa memiliki anak bukanlah sebuah kewajiban akan tetapi
ia merupakan bagian dari fitrah manusia untuk
meneruskan keturunan.

Anda mungkin juga menyukai