Hadis yang diteliti adalah hadis yang berisi petunjuk tentang “larangan Bullying.’’. Sebagai bahan
awal, hadis tersebut dikutip dari kitab Sunan Ibnu Majah, nomor hadis 4213, sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Dosa yang paling besar bagi seseorang
adalah ia menyakiti saudaranya sesama muslim'." (Majah).
Dalam melakukan kegiatan takhrij al-hadists, penulis menggunakan metode takhrij al-hadis bi al-
Lafdz (penelusuran hadis melalui lafadznya), Untuk kepentingan takhrij al-hadits ini, penulis
merujuk kepada al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadits al-Nabawi. kamus tersebut disususn
oleh Dr. Arnold John Wensicnk (w. 1939) dan kawan-kawan.
Dari matan hadis yang dikutip di atas, bila ditempuh metode takhrij al-hadist bi al-fazh, maka
َّ ئ ِمنَ ال
penggalan lafal-lafal (kata-kata)nya yang dapat ditelusuri adalah: ش ِر ٍ َحسْبُ ْام ِرAdapun data
yang disajikan oleh kitab al-Mu’jam lewat penelusuran kata ََ حسبadalah sebagai berikut:
1. Sunan Abu Dawud, (Juz IV, Kitab Al Adab, BAB Fi Al Gibah, Halaman 270): Satu Riwayat.
2. Shahih Muslim, (Juz IV, Kitab Al Birri, BAB Tahrim Dzulmi Al Muslim, Halaman 1986): Satu
Riwayat.
3. Sunan Ibnu Majah, (Juz II, Kitab Al Zuhdi, BAB Al Bagyi, Halaman 1409): Satu Riwayat.
Berikut ini penulis menuliskan riwayat-riwayat hadis tersebut dari setiap mukharrij berdasarkan
naskah aslinya :
1. Abu Dawud
2. Imam Muslim
قَا َل:َ قَال،َ َع ْن أَبِي ه َُري َْرة،ام ِر ب ِْن ُك َري ٍْز ِ َم ْولَى َع،ٍس ِعيد َ َع ْن أَبِي، َحدَّثَنَا دَ ُاود ُ يَ ْعنِي ابْنَ قَي ٍْس،ب ٍ ََحدَّثَنَا َع ْبد ُ الل ِه ْبنُ َم ْسلَ َمةَ ب ِْن قَ ْعن
َو ُكونُوا،ض ٍ ض ُك ْم َعلَى بَيْعِ بَ ْع
ُ َو ََل يَبِ ْع بَ ْع، َو ََل تَدَابَ ُروا، َو ََل تَ َبا َغضُوا،شوا ُ َو ََل تَنَا َج،سد ُواَ « ََل ت َ َحا:سلَّ َم َ صلَّى اللهُ َعلَ ْي ِه َو َ سو ُل الل ِه ُ َر
ئ ٍ ب ا ْم ِر
ِ ت « ِب َح ْسٍ ث َم َّرا َ ِير ِإلَى
َ صد ِْر ِه ثَ ََل ْ َ ََل ي،ِعبَادَ الل ِه ِإ ْخ َوانًا ْال ُم ْس ِل ُم أ َ ُخو ْال ُم ْس ِل ِم
ُ َو ََل يَحْ ِق ُرهُ الت َّ ْق َوى هَا ُهنَا» َويُش،ُظ ِل ُمهُ َو ََل يَ ْخذُلُه
(Muslim)»ُضه ُ َو ِع ْر،ُ َو َمالُه،ُ دَ ُمه،علَى ْال ُم ْس ِل ِم َح َرا ٌم َ ُك ُّل ْال ُم ْس ِل ِم،ش ِر أ َ ْن يَحْ ِق َر أَخَاهُ ْال ُم ْس ِل َم َّ ِمنَ ال
3. Ibnu Majah
Dari topik hadis di atas, penulis mencoba menelusuri beberapa hadis lain yang memiliki kaitan
atau semakna dengan hadis atas, penelusuran dilakukan menggunakan kutubuttis’ah yang tertera
di dalam maktabah syamilah. Hasilnya, penulis tidak menemukan hadis lain dalam kitab tersebut
kecuali hanya satu hadis yang tertera di dalam kitab musnad Ahmad bin Hambal.
Berikut hadisnya:
سو ُل الل ِه س ِم ْعتُ أ َ َبا ه َُري َْرةََ ،يقُولُ :قَا َل َر ُ
ام ٍرَ ،قالََ : ق ،أ َ ْخ َب َرنَا دَ ُاود ُ ْبنُ َقي ٍْسَ ،ع ْن أ َ ِبي َ
س ِعيدٍَ ،م ْو َلى َع ْب ِد الل ِه ب ِْن َع ِ الر َّزا ِ َحدَّثَنَا َع ْبد ُ َّ
شواَ ،و ََل تَ َبا َغضُواَ ،و ََل تَدَا َب ُرواَ ،و ََل َي ِب ْع أ َ َحد ُ ُك ْم َعلَى َبيْعِ أَ ِخي ِهَ ،و ُكونُوا ِع َبادَ الل ِه سلَّ َمََ " :ل ت َ َحا َسد ُواَ ،و ََل تَنَا َج ُ علَ ْي ِه َو َ صلَّى اللهُ َ َ
ئ ت َ ،-حسْبُ ا ْم ِر ٍ َار بِيَ ِد ِه إِلَى َ
صد ِْر ِه ث َ ََل َ
ث َم َّرا ٍ إِ ْخ َوانًاْ ،ال ُم ْس ِل ُم أ َ ُخو ْال ُم ْس ِل ِمََ ،ل يَ ْ
ظ ِل ُمهُ َو ََل يَ ْخذُلُهُ َو ََل يَحْ ِق ُرهُ ،الت َّ ْق َوى هَا ُهنَا َ -وأَش َ
ش ِر أَ ْن يَحْ ِق َر أَخَاهُ ْال ُم ْس ِل َمُ ،ك ُّل ْال ُم ْس ِل ِم َعلَى ْال ُم ْس ِل ِم َح َرا ٌم :دَ ُمهَُ ،و َمالُهَُ ،و ِع ْر ُ
ضه ُ " ُم ْس ِل ٍم ِمنَ ال َّ
I’TIBAR SANAD
رسول الله
ابو هريرة
أَبِي َ
س ِعي ٍد أَبِي َ
صالِح
الر َّزا ِ
ق ع ْب ُد َّ
َ ع ْب ُد الل ِه ْبنُ َم ْسلَ َمةَ
َ ع ْب ُد ْالعَ ِز ِ
يز َ س ْع ٍد
ِهش َِام ب ِْن َ
Sanad
- Abu Hurairah
Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Shakhr
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu Hurairah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 57 H
Komentar Ulama
Ibnu Hajar Al Atsqalani: Sahabat.
- Abi Sa’id
Nama Lengkap : Abu Sa'id maula 'Abdullah bin 'Amir bin Kuraiz
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Sa'id
Komentar Ulama
Ibnu Hibban: Tsiqah
Ibnu Hibban: Tsiqah.
Dalam melakukan penelitian matan, penulis menggunakan metode perbandingan, baik antara hadis
dengan hadis lain atau dengan al quran.
Ayat Al Quran:
يا أيها الذين آمنوا َل يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم وَل نساء من نساء عسى أن يكن خيرا منهن وَل تلمزوا
أنفسكم وَل تنابزوا باْللقاب بئس اَلسم الفسوق بعد اإليمان ومن لم يتب فأولئك هم الظالمون
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)
dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi
perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah
kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang
buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan
barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Hujurat: 11).
Kandungan al quran dan hadis di atas sama sama memberikan sebuah ancaman keras bagi siapa
saja yang berbuat dzolim. Dan bullying adalah satu prilaku yang dzolim, maka dari itu dapat ditarik
kesimpulan bahwa topik hadis bullying di atas tidaklah bertentangan dengan al quran atau hadis,
justru kedunya mendukung topik hadis di atas.
Bila ditinjau dari kandungan hadis tersebut, jika dikorelasikan dengan hadis lain atau ayat al quran,
maka proses menyakiti saudara sesame muslim dinyatakan sebagai dosa besar karena didalam al
quran Allah SWT mengistilahkannya sebagai orang yang dzalim. Sampai disini dapat ditarik
kesimpulan bahwa bullying atau yang sering disebut dengan buli dapat digolongkan kedalam jenis
perilaku dzalim di atas, karena bullying identik dengan tindak kekerasan atau mengandung unsur
ketidak adilan bagi sesama manusia.
Selanjutnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa sanad dan matan hadis di atas dapat dikatakan sahih,
karena dalam sanadnya tidak ditemukan perawi yang cacat, sedangkan dalam matannya tidak
ditemukan adanya hal yang berlawanan, baik dengan hadis lain atau dengan al Quran.