Kaidah kedua :
صًَرَا
َْ اَوَقأ
َودَ أَمدَ أ َِ ل
َِ َفَاَلْمَد َِ َوسَنَ َةًَ أَم
َعَخ أ َل أ َفَاَلْ أَم ِد أ
ًَ َثَبِتََنأَ َْق َ ََِصل
َْ الأ
َْ
“ Dasar dalam pengucapan mad adalah ditetapkan secara penukilan dan dalil
sunnah disertai dengan adanya perbedaan para qurra dalam kadar pengucapan
panjangnya baik secara mad atau qashr “
1. DEFINISI MAD
Secara Bahasa mad itu adalah ( الزيادةtambahan ) sedangkan didalam nadzam as –
salsabil asy – syafi mad itu adalah :
2
حبرف املد1إطالة الصوت وعرف املد هبذا احلد
“ Dan ketahuilah mad dengan definisi ini , yaitu memanjangkan suara dengan huruf
mad “.
• ( ) إطالة الصوتmemanjangkan suara Ketika membaca al – quran mulai dari 2
qaraharakat sampai 6 harakat.
• ( ) بحرف المدyaitu huruf – huruf yang menjadi penyebab huruf tersebut
dipanjangkan, jumlahnya ada 3 huruf yang disertai dengan syarat – syaratnya,
terkumpulkan dalam kata ( ) نوحيها. Terkadang mad juga bisa disebabkan dengan
adanya huruf lin yang terkumpul pada kata ( ) أوحيت.
“ dari Qatadah ia berkata; Anas pernah ditanya, "Bagaimankah bacaan Nabi "?ﷺIa pun
menjawab, "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca:
"BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM." Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan bacaan,
'BISMILLAH' dan juga memanjangkan bacaan, 'ARRAHMAAN' serta bacaan, 'ARRAHIIM.'"
Hadist Yang Kedua Dikeluarkan Oleh Imam At – Thabraniy Didalam Al – Mu’jam Al – Kabir Dari
Musa Bin Yazid Al-Kindiy Berkata :
فقال ابن،(إمنا الصدقات للفقراء واملساكني) مرسلة: فقرأ الرجل،يقرئ القرآن رجال كان ابن مسعود
: كيف أقرأكها اي أِب عبد الرمحن؟ قال: قال، ما هكذا أقرأنيها رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:مسعود
(5/ 279)سلسلة األحاديث الصحيحة وشيء من فقهها وفوائدها. فمدها
“ ibnu mas’ud mengajarkan bacaan kepada seseorang kemudian orang itu
ۤ ۡ
membaca ﴾ .... ت لِل ُف َقَرا ِء َّ ﴿۞ إَِّمنَا ٱSecara mursalatan yaitu pendek , kemudian ibnu
ُ ٰلص َدقَـ
mas’ud mengatakan : tidak begitu yang diajarkan Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasalam
kepadaku . lalu orang itu bertanya : bagaimana beliau mengajarkan bacaan kepadamu,
wahai abu abdurrahman ? kemudian beliau menjawab : rasulullah membac ت َّ ﴿۞ إَِّمنَا ٱ
ُ ٰلص َدقَـ
ۤ ۡ
﴾ .... لِل ُف َقَرا ِءdengan mememnjangkannya “
Faidah – faidah :
• Hadist tersebut oleh para ulama di jadikan dalil wajibnya membaca al – quran
dengan tajwid, Imam ibnu al – jazariy berkata :
ِ ِ
َ ألَنـَّ ـ ـ ــهُ بِـ ـ ــه ا ِإللَـ ـ ـ ــهُ أَنْـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ َـزالَ … َوَهـ َكـ ـ ـ َذا مـْن ـ ـ ــهُ إِلَ ْـيـنَـا َو
َص ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـال
“ Dikarenakan Allah menurunkan al – quran dengan tajwid , dan begitupun sampai
kepada kita”
Berkata imam as – suyuthi :
الص َف ِة
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ آن وأَح َك ِام ِه متَـعبِ ُدو َن بِتَص ِح ِ
يح أَلْ َفاظه َوإِقَ َامة ُح ُروفه َعلَى ي ْ ُ َي ْ َ َو ْاألَُّمةُ َك َما ُه ْم ُمتَـ َعبِي ُدو َن بَِف ْه ِم َم َع ِان الْ ُق ْر
ضَرةِ النَّـبَ ِويَِّة ِ َّالْمتَـلَ َّقاةِ ِمن ْاألَئِ َّم ِة الْ ُقَّر ِاء الْمت
ْ َصلَ ِة ِِب ْحل ُ َ ُ
“ Dan umat sebagaimana mereka beribadah dengan memahami makna – makna
al -quran dan hukum – hukumnya , mereka juga beribadah dengan memperbaiki lafadz
– lafadznya dan menegakan huruf – hurufnya sesuai dengan sifat yang di talaqqikan
dari para ulama qiraat yang tersambung kepada Nabi “ ﷺ
• Hadist tersebut mencakup mad secara umum :
ص ِل َو َغ ِْيِهَا ِم ْن أَنْـ َو ِاع الْ َم يِد
ِ ص ِل والْمْنـ َف
ِ
ُ َ َّالََبُ َع ٌام ِِف الْ ُمت
ْ َو
ر: الفوائد المفهمة ف رشح الجزرية:ينظر
45 المقدمة ص،للشيف ابن يالوشة ي
“ Hadist tersebut ‘am ( umum ) termasuk didalamnya mad mutashil , munfashil atau
yang lainnya dari macam – macam mad .”
1
lihat penjelasan no 1 dan 3 di hal : 18
Halaman 4 dari 6
Tentunya untuk menentukan kadar mad ini kita harus mengembalikannya kepada
para ulama qiraat sesuai dengan apa yang di peraktekan oleh mereka kemudian kita
meyakini bahwa yang berasal dari para ulama qiraat tersebut itu berasal dari Nabi ﷺ.
berkata para ulama hadist :
Oleh karena itu penulisan didalam mushaf kita pada saat ini untuk huruf yang di
panjangkan lebih dari dua harakat diberi tanda Panjang ( ~ )2 yang tanda tersebut
berasal dari kata mad itu sendiri.
ك اليِزَاي َدةِ َوإِبْـ َق ِاء الْ َم يِد الطَّبِيعِ ِيي َعلَى َحالِِه
َ ص ُر ِعبَ َارةٌ َع ْن تَـ ْرِك تِْل
ْ َوالْ َق
“ sedangkan qashr adalah suatu istilah hilangnya proses penambahan bunyi ( yang
melebihi kadar 2 harakat ) dan tetapnya Panjang mad tahbi’I ( 2 harakat ) pada
kondisinya.”
Adapun istilah yang digunakan para ulama qiraat mengenai tempo mad yaitu : 3
a. 2 harokat ( ) القرص
b. 3 harakat ( ) فويق القرص
c. 4 harakat ( ) التوسط
d. 5 harakat ( ) فويق التوسط
e. 6 harakat ( اإلشباع, ) الطول
2
lihat penjelasan no 2 di riyadhah hal : 19
3 lihat penjelasan no 4 di riyadhah hal : 18
Halaman 5 dari 6
5. PEMBAGIAN MAD
Para ulama membagi mad menjadi dua sebagaimana yang di jelaskan di Kitab
Tuhfatul Athfal :
...ُصلِي َوفَـ ْر ِعي لَه
ْ ََوالْ َمد أ
“ Mad terdiri dari mad asli dan mad fari’ “.
a. Mad Asli / Thabi’i 4
Mad asli adalah mad yang terjadi dikarenakan tidak ada sebab, dibaca dengan
kadar 2 harakat , berkata Syaikh Sulaiman Al – Jamzuriy 5 :
ب
ْ َوف ُْتتَـل ْ َوَال بِ ُدونِِه
ُ احلُُر ب
ْ َف لَهُ َعلَى َسب
ٌ َم َاال تَـ َوق
“ mad yang tidak bergantung pada suatu sebab , dan tanpa adanya sebab huruf
tersebut tidak akan terjadi Panjang “.
b. Mad Fari’
Mad fari’ adalah mad yang terjadi dikarenakan ada sebab , berkata Syaikh
Sulaiman Al – Jamzuriy 6 :
• Mad Mutashil8
ء+ حروف المد
• Mad Musfashil9
ء حروف المد
• Mad Lazim11
Catatan :
1. Huruf alif bisa dibaca tebal atau tipis tergantung huruf sebelumnya (
lihat kaidah riyadhah hal : 13 )
2. Hindari kesalahan – keslahan dalam membaca mad sebagaimana
nasihat para ulama ( lihat tanbih riyadhah hal : 15 )
3. Baca badal Ketika memulai bacaan saja ( lihat tanbih riyadhah hal : 17
)
4. Istilah kadar harakat menurut para qurra (lihat penjelasan no 4 di
riyadhah hal : 18)
5. Asal muasal huruf hamzah dan tanda mad(lihat riyadhah pada kaidah
dhobt hal: 19)
6. Hukum mad terbagi menjadi 3 yaitu jaiz , wajib dan lazim (lihat
penjelasan no 1 & 3 di riyadhah hal : 18)