Anda di halaman 1dari 3

NUZULUL QUR'AN

1.PENGERTIAN NUZULUL QUR'AN


Nuzul Al-Quran atau yang di Indonesia sering ditulis Nuzulul Qur’an terdiri dari dua kata. Yakni Nuzul dan
Al-Qur’an.
Kata Nuzul dalam bahasa arab berasal dari Madli Nazala yang berari ”Alhayuthu min uluwwin
ilaa safalin” yakni ”meluncur dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.”
Kata Qur’an berasal dari madli qara’a. Kata Al-Qur’an itu berbentuk mashdar dengan arti isim maf’ul yaitu
maqru’un ( Yang dibaca ). Kemudian dipakai kata “Qur’an” itu untuk Al-Quran yang dikenal sekarang ini.
Adapun definisi Al-Qur’an adalah : ”Kalam allah SWT, yang merupakan Mu’jizat yang diturunkan (di
Wahyukan ) kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan Mutawatir serta
membacanya adalah Ibadah.”
Pengertian Nuzulul Qur’an adalah ”Peristiwa diturunkannya wahyu Allah SWT (AL-Qur’an) kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara Msalaikat Jibril as secara bertahap”.
2. Tahap – tahap turunnya Al Qur’an.
Yang dimaksud dengan ”Tahap – tahap turunnya Al-Qur’an” ialah tertib dari fase – fase disampaikan kitab Suci
Al-Qur’an, mulai dari sisi allah SWT hingga lansung kepada nabi Muhammad SAW. Kitab Suci ini tidak seperti
Kitab – Kitab Suci sebelumnya. Sebab, Kitab Suci ini kebanyakan diurunkan secara bertahap – tahap, sehingga
betul – betul menunjukkan kemu’jizatannya. Disamping itu, penyampaian Kitab Suci tersebut sangat luar biasa,
yang tidak diliki oleh kitab – kitab sebelumnya.
Tahap – tahap diturunkannya Al-Qur’an ada tiga fase atau tahapan, seperti yang akan dijelaskan berikut dengan
dalil, cara-cara turun, dan hikmahnya :
A. Tahap Pertama

Tahap Pertama, Al-qur’an diturunkan


Dalil yang mengisyaratkan bahwa Al-qur’an itu ditempatkan di Lauh mahfudh itu ialah keterangan Firman
Allah SWT:
        
” Bahkan ( Yang didustakan mereka ) itu ialah al-Qur’an yang mulia yang tersimpan di
lauh mahfudh.” ( QS.AL'Buruj : 21 – 22 )
B.Tahapan Kedua
Tahapan kedua, Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah di Langit dunia.
Jadi, setelah berada di Lauh Mahfudh, Kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul Izzah di Langit Dunia atau Langit
terdekat dengan bumi ini.
Banyak dalil yang menerangkan penurunan Al-Qur’an tahapan kedua ini, baik dari ayat Al-Qur’an ataupun dari
Hadits Nabi Muhammad SAW, diantaranya sebagai berikut :

•Sesungguhnya Kami menurunkan-Nya ( Al-qur’an ) pada suatu malam yang diberkahi. ( QS. Ad-Dukhon : 3 ).

•Sesungguhnya Kami telah menurunkan-Nya ( Al-qur’an ) pada malam kemuliaan. ( QS. Al-Qadri : 1 ).

•” ( Beberapa hari itu ) ialah Bulan Ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan permulaan ) Al-Qur’an ”.
( QS. Al-Baqarah : 185 ).

Hadits Riwayat Hakim dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :

Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul Izzah dari langir dunia, kemudian
mulailah malaikat jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW.
( HR. Hakim dari Ibnu Jubair dari Ibnu Abbas RA. ).
Hadits Riwayat An-Nasa’i, Hakim, dan Baihaqi dari Ibnu Abbas RA. Beliau berkata :
Al-Qur’an itu diturunkan secara sekaligus kelangit Dunia pada Malam Qadar, kemudian setelah itu diturunkan
( Sedikit demi sedikit ) selama 20 tahun.
( HR. An-Nasa’i dari Ibnu Abbas RA. ).
Semua dalil ayat dan Hadits-Hadits tersebut diatas menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap kedua ini dan
turunnya, yaitu secara sekaligus turun seluruh isi Al-Qur’an dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah dilangit dunia.
Dari Sama’ al-Dun-ya, atau tepatnya di Bait al-Izzah kemudian Malaikat Jibril membawa lafadh Al-Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW, secara berangsur-angsur. Dan lafadh yang dibawa Malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Kalam Allah yang disebut Al-Qur’an.
Baik Jibril yang menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Muhammad sendiri yang
menerima Kalam Allah itu, samasekali tidak mempunyai otoritas menyusun apalagi mengubahnya. Segala
sesuatunya baik dalam susunan kalimat maupun maknanya merupakan wewenang Allah SWT. Dan susunan
kalimat, berikut isi kandungan Al-Qur’an adalah Mu’jiz, artinya, susunan dan kata letak huruf-huruf Al-Qur’an
adalah Mu’jizat yang tak tertandingi oleh susunan kata dan huruf mahluk manapun.
C.Tahapan Ketiga
Tahapan Ketiga, Al-qur’an turun dari Baitul Izzah dilangit dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
Artinya, baik melalui perantaraan Malaikat Jibril, atau pun secara langsung ke dalam hati sanubari Nabi
Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.
Dalilnya, ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi, antara lain :

•” Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas.” ( QS. Al-Baqarah ; 99 ).

◦”Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah
pokok-pokok isi Al-Qur’an, dan yang lain (ada ayat-ayat) yang mutasyabbihat.” ( QS. Ali Imran :7 ).

◦”Ia ( Alquran ) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin(Jibrl) ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar kamu
menjadi salah seorang diantara orang – orang yang memberi peringatan .” ( QS.Asy – Syu’ara :193 – 194).

•”Sesungguhnya Al-Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah SAW seraya berkata: ” Wahai Rasulullah,
bagaimanakah wahyu itu datang kepadamu ? Maka Rasulullah SAW bersabda: ” kadang-kadang datang
kepadaku seperti gemurunnya bunyi lonceng, dan itu paling berat bagiku. Maka begitu berhenti bunyi itu
dariku, aku telah mengusai apa yang sudah diucapkannya. Dan kadang-kadang malaikat menyamar kepadaku
sebagai laki-laki, lalu mengajak berbicara denganku. Maka aku kuasai apa yang dikatakannya.” Aisyah lalu
berkata: ” Saya pernah melihat beliau wahyu pada hari yang sangat dingin, tetapi begitu selesai wahyu itu dari
beliau, maka bercucurlah keringat dipelipis beliau.” ( H.R. Al-Bukhari ).

Anda mungkin juga menyukai