Anda di halaman 1dari 16

Yaumul Baats adalah suatu saat di mana semua mahluk yang bernyawa dan

berakal akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Semua manusia
pasti akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah swt. untuk dimintai
pertanggungjawabannya selama hidup di dunia.

ِ‫لواَ م فل يِإْ لمففاَ لن لل قلففمد لل بف مث تتففمم ففففي‬ ‫لو قلففاَ لل اَ للفففذيِإْلن تأو تتففوُاَ اَ مل فع ملففلم‬
‫ث لو للل فك نل تكففمم‬‫فل لهل لذاَ يِإْل موُ تم اَ مل بل مع ف‬ ِ ‫ث‬‫اففف إف لل لى يِإْل موُ فم اَ مل بل مع ف‬
‫ب ل‬ ‫فك لتاَ ف‬
‫تك من تت مم لل تل مع لل تموُ لن‬

Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-
orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut
ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi
kamu selalu tidak meyakini(nya)". (QS. Ar-Rum:56)

Menurut Syaikh Dr. ‘Umar Sulaiman al Asyqar berkata: “Yang dimaksud


dengan al ba’ats adalah, tempat kembalinya badan dan dihidupkannya hamba-hamba
pada hari Kiamat. Jika Allah al Haq (Yang Maha Benar) berkehendak mengembalikan
dan menghidupkan hamba-hamba kembali, (maka) Dia memerintahkan Malaikat
Israfil. Lalu dia (pun) meniup terompet, (yang) kemudian ruh-ruh kembali menuju
jasad-jasadnya, dan manusia akan berdiri menghadap Rabbul ‘Alamiin. Allah
berfirman:
ِ‫ت لولمففمن ففففي‬ ‫ق لمففمن ففففيِ اَللسففلماَلواَ ف‬ ‫صفففع ل‬ ‫لونتففلخ ففففيِ اَل ص‬
‫صففوُفر فل ل‬
‫ات ِ ثتلم نتففلخ ففيفه أتمخففلرلى فلففإ فلذاَ هتففمم قفيلففاَمم‬
‫ض إفلل لممن لشاَلء ل‬‫اَمللمر ف‬
‫يِإْلمنظتترولن‬
Artinya :“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi,
maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS.az
Zumar/39 : 68)

Pada hari kebangkitan atau Yaumul Baats, semua manusia yang mati akibat
terjadi kiamat kubra, baik karena kematian biasa, karena musibah kebakaran, karena
pesawat jatuh, atau yang mati dan hancur serta hilang jasadnya, semua akan
dibangkitkan dan tidak akan terlewat meskipun hanya seorang.Sebagaimana firman
Allah.

‫ب لللناَ لمثللل لونلفسليِ لخملقلهت ِ لقاَلل لممن يِإْتمحفييِ اَملفع ل‬


ِ‫ظاَلم لوفهلي‬ ‫ضلر ل‬ ‫لو ل‬
‫ قتمل يِإْتمحفييلهاَ اَللفذيِ ألمنلشأ للهاَ أللولل لمففلرقة ِ لوهتففلوُ بفتكففلل لخملفف ق‬,‫لرفميمم‬
‫ق‬
‫لعفليمم‬
Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada
kejadiannya, is berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang
telah hancur luluh?"Katakanlah, "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menghidupkannya kali yang pertama. Dan Dia sangat mengetahui tentang segala
makhluk." (QS Yasin: 78-79)
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya semua kehidupan
setelah seluruh jagat raya, termasuk isinya mengalami kehancuran. peristiwa itu
terjadi setelah malaikat israfil meniup sangkakala yang pertama atas perintah dan
kekuasaan Allah swt. pada hari itu, seluruh makhluk hidup termasuk manusia mati,
kemudian dibangkitkan lagi dan dikumpulkan di suatu tempat yang sangat luas
untuk di hisab. di tempat ini , amal manusia akan dihitung dan mendapat balasan
yang setimpal. apakah akan mendapat kenikmatan surga atau siksaan api neraka.

Termasuk beriman kepada hari Akhir yaitu mengimani apa-apa yang


dikabarkan (disampaikan) oleh Rasulullah saw. tentang apa-apa yang terjadi setelah
kematian. Hukum beriman kepada hari Akhir adalah wajib. Allah dan Rasul-Nya
sering menyebutkan tentang iman kepada Allah dan hari Akhir, hal ini menunjukkan
pentingnya beriman kepada hari Akhir. Beriman kepada Allah berarti beriman kepada
permulaan dan beriman kepada tempat kembali. Orang yang tidak beriman kepada
hari Akhir berarti ia tidak beriman kepada tempat kembali. Orang yang tidak beriman
kepada hari Akhir berarti tidak beriman kepada Allah.
Disebut sebagai hari Akhir karena tidak ada hari lagi setelahnya dan itulah akhir
perjalanan hidup manusia.

Termasuk iman kepada hari Akhir, yaitu mengimani adanya fitnah


kubur, adzab kubur, nikmat kubur, dikumpulkannya manusia di padang
Mahsyar, ditegakannya Mizan (timbangan), dibukakannya catatan-catatan
amal, adanya hisab, al-Haudh (telaga), shirath (jembatan), syafa’at serta surga dan
neraka.
2. Fitnah Kubur

Yaitu adanya pertanyaan yang diajukan kepada mayit oleh dua Malaikat yang
bernama Munkar dan Nakir. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi saw.
dalam hadits yang panjang, ringkasnya beliau saw. bersabda: “ ... Bahwa manusia di
dalam kuburnya akan ditanyakan kepadanya: ‘Siapa Rabb-mu? Apa agamamu? Siapa
Nabimu?’ Orang-orang mukmin akan dikaruniai keteguhan dengan perkataan yang
teguh di dunia dan di akhirat, sehingga ia akan menjawab: ‘Allah Rabb-ku, Islam
adalah agamak, dan Muhammad saw. adalah nabiku.” Sedangkan orang-orang
yang ragu akan menjawab: ‘Ha, ha, aku tidak tahu, ak mendengar orang
mengatakannya, lalu aku pun mengatakannya.’ Maka dipukullah ia dengan satu
batang besi, sehingga ia berteriak sekeras-kerasnya yang dapat didengar oleh setiap
makhluk, kecuali manusia dan jin, dan seandainya manusia mendengarnya niscaya ia
akan jatuh pingsan.”[1]

Adapun orang-orang yang beriman akan diteguhkan untuk menjawab pertanyaan.


Allah Ta’ala berfirman:

‫ت ففى ٱنللحيللوُفة ٱلصدننلياَ لوففى‬ ‫ت ٱللت ٱللفذيِإْلن لءاَلمتنوُماَ فبٱِنلقلنوُفل ٱللثاَبف ف‬


‫ثلبل ت‬
‫ضصل ٱللت ٱلظللفلففمي ‌لن لويِإْلنفلعتل ٱللت لماَيِإْشاَء‬ ‫ٱنللفخلر ِفة لويِإْت ف‬
Allah meneguhkan [iman] orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang
zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (Q.S. Ibrahim : 27).
3. Adzab Dan Nikmat Kubur

Keduanya adalah benar berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah


serta ijma’ salafush shalih. Allah Ta’ala berfirman:

‫لسنتلعلذبتتہم لملرتلنيفن ثتلم يِإْتلرصدولن إفلللى لعلذاَ ق‬


ِ‫ب لعفظي‬
.... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan
kepada azab yang besar. (Q.S.At-Taubah: 101).

Menurut penjelasan Imam Hasan al-Basri dan Qatadah r.a., bahwa yang dimaksud
dengan: “ ... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, “ yaitu adzab di dunia dan adzab
kubur.[2]
Firman Allah Ta’ala:

‫لوللنتفذيِإْقلنلتهم لملن ٱنللعلذاَ ف‬


‫ب‬
‫ٱنللندنللى تدولن ٱنللعلذاَ ف‬
‫ب ٱنللنكبلفر‬
Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat [di
dunia] sebelum azab yang lebih besar [di akhirat];(Q.S. As-Sajdah: 21).

Menurut pendapat al-Bara’ bin ‘Azib r.a., Mujahid r.a. dan Abu ‘Ubaidah r.a., bahwa
yang dimaksud dengan adzab yang dekat adalah adzab kubur.[3[
Firman Allah Ta’ala:

‫ضوُلن لعللنيلہاَ تغتدييلواَ لولعفش يييل ِاَ لويِإْلنوُلم تلتقوُتم ٱللساَلعةت‬


‫ٱللناَتر يِإْتنعلر ت‬
‫ألندفخلتووُماَ لءاَلل ففنرلعنوُلن أللشلد ٱنللعلذاَ ف‬
‫ب‬
"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari
terjadinya Kiamat. [Dikatakan kepada malaikat]: "Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya
ke dalam azab yang sangat keras". (Q.S.Al-Mukmin: 46).

Alhafidz Ibnu Katsir mengatakan: “Ayat ini merupakan prinsip terbesar yang
dijadikan dalil oleh Ahlus Sunnah tentang adanya adzab kubur. [4]
Sedangkan dalil dari As-Sunnah adalah hadits Nabi saw. dari Ibnu Abbas r.a., ia
berkata: “Rasulullah saw. berjalan melewati salah satu kebun di kota Madinah, lalu
beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kubur, lalu beliau
bersabda: “Keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa karena perbuatan dosa
besar. Salah seorang dari keduanya tidak menjaga kebersihan dirinya dari air kencing
dan yang lainnya senantiasa melakukannamimah (mengdu domba)." [5].

4. Do'a Mohon Perlindungan Dari Adzab Kubur

Rasulullah saw. menganjurkan ummatnya untuk senantiasa berdo’a memohon


perlindungan kepada Allah dari adzab kubur di setiap akhir tasyahud sebelum salam
ketika shalat. Berikut adalah beberapa redaksi do'a yang bersumber dari hadits Nabi
saw.
1. Riwayat Abu Hurairah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-
Mutsannaa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy, dari Hisyaam,
dari Yahyaa, dari Abu Salamah, bahwa dia mendengar Abu Hurairah mengatakan,
telah bersabda Nabiyullah -Shallallaahu ‘alaihi wasallam,

‫ِ لولعلذاَ ف‬،‫ب اَملقلمبفر‬


‫ِ لوففمتنلفة‬،‫ب اَللناَفر‬ ‫ك فممن لعلذاَ ف‬ ‫اَلللهتلم إفلنيِ ألتعوُتذ بف ل‬
‫ح اَللدلجاَفل‬‫ِ لولشلر اَمللمفسي ف‬،‫ت‬ ‫” اَمللممحلياَ لواَمللملماَ ف‬
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari adzab kubur, dari adzab neraka,
dari fitnah hidup dan mati, dan keburukan Al-Masiih Ad-Dajjaal). [Shahiih Muslim
no. 590].

2, Riwayat Abu Hurairah. Telah mengkhabarkan kepada kami Abu ‘Aashim, ia


berkata, telah menceritakan kepada kami Al-Qaasim bin Katsiir Al-Muqriy, dari Al-
Laits bin Sa’d, dari Yaziid bin Abu Habiib, dari Sulaimaan bin Yasaar, bahwa ia
mendengar Abu Hurairah berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda dalam do’a
beliau,

” ‫ِ لوففمتنلفة‬،‫ِ لوففمتنلفة اَللدلجاَفل‬،‫ك فممن ففمتنلفة اَملقلمبفر‬‫اَلللهتلم إفلنيِ ألتعوُتذ بف ل‬


ِ،‫طمأ‬
‫ هللذاَ لخ ل‬:‫لقاَلل ألتبوُ لعمبد اَللرمحلمفن‬.“ ‫ت‬ ‫اَمللممحلياَ لواَمللملماَ ف‬
‫ب تسللميلماَتن مبتن فسلناَقن‬ ‫لواَل ل‬
‫صلوُاَ ت‬
“Allaahumma inniy a’udzubika min fitnatil qabr, wa fitnatid dajjaal, wa fitnatil
mahyaa wal mamaat (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari fitnah kubur, fitnah
Ad-Dajjaal dan fitnah hidup dan mati).” Abu Abdirrahman (Imaam An-Nasaa’iy,
-pent) berkata, “Ada kekeliruan, yang benar adalah Sulaimaan bin Sinaan.” [Sunan
An-Nasaa’iy no. 5515]. Sanadnya hasan.

3. Riwayat Abu Hurairah. Telah mengkhabarkan kepada kami Abul Mughiirah, telah
menceritakan kepada kami Al-Auzaa’iy, dari Hassaan, dari Muhammad bin Abu
‘Aaisyah, ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda,

‫ فممن‬:‫ِ فلمليلتللعلوُمذ فباَللف فممن ألمربلقع‬،‫إفلذاَ فللرلغ أللحتدتكمم فممن اَلتللشصهفد‬


‫ِ لوففمتنلفة اَمللممحلياَ لواَمللملماَ ف‬،‫ب اَملقلمبفر‬
‫ِ لولشلر‬،‫ت‬ ‫ِ لولعلذاَ ف‬،‫ب لجهلنللم‬
‫لعلذاَ ف‬
ِ،ِ‫ِ لعمن اَمللمولزاَفعلي‬،‫ح اَللدلجاَفل لحلدثللناَ تملحلمتد مبتن لكفثيقر‬
‫اَمللمفسي ف‬
‫نلمحلوُهت‬
“Jika salah seorang dari kalian telah selesai bertasyahhud, maka mintalah
perlindungan kepada Allah dari empat hal, dari ‘adzab Jahannam, ‘adzab kubur,
fitnah hidup dan mati, dan keburukan Al-Masiih Ad-Dajjaal.” Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Katsiir, dari Al-Auzaa’iy, dan seterusnya.
I. Pengertian Yaumul Mahsyar

Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya semua umat manusia setelah


dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat untuk menunggu pengadilan yang adil dari
Allah SWT. Semua umat manusia akan dibangkitkan dari kubur kemudian akan
dikumpulkan di sebuah tempat yang sangat luas, yaitu "Padang Mahsyar". Semua
manusia tanpa kecuali akan dikumpulkan untuk menjalani pengadilan Allah, sehingga
setiap manusia akan mempertanggungjawabkan masing-masing amal perbuatan
selama hidup di dunia. Dalam Al Quran hari kiamat disebutkan ada 31 nama yaitu :

1. Yaumul Qiyamah (hari kiamat)


2. Yaumud Din (hari pembalasan)
3. Yaumul Fath (hari kemenangan)
4. Yaumut Thalaq (hari perpisahan)
5. Yaumul Jam’i (hari berhimpun)
6. Yaumul Khulud (hari kekekalan)
7. Yaumul Khuruj (hari keluar)
8. Yaumul Hasyr ( hari penyesalan).
9. Yaumul Fashl (hari pemisahan)
10.Yaumut Taghabun (hari ditampakkan semua kesalahan )
11. Dan lain sebagainya.

II. Penjelasan Keadaan di Yaumul Mahsyar

Kondisi Yaumul Mahsyar khususnya keadaan di Padang Mahsyar, manusia


tergantung dari amal perbuatan yang dikerjakan selama hidup di dunia,semua orang
sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak lagi peduli dengan orang lain,
meskipun orang tua terhadap anak atau sebaliknya. Tidak ada lagi yang namanya
tolong-menolong, untuk hanya sekedar saling sapa pun tidak bisa walau dengan sanak
saudara atau keluarga dekat sekalipun.

Di Padang Mahsyar Matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala


dengan jarak hanya 2 busur, sehingga manusia ter-panggang oleh panas teriknya
Matahari yang panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras,
menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena
mereka akan dihadirkan dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal sholeh
serta banyak mengerjakan kebaikan akan dilindungi dari terik sengatan sinar
matahari. Kemudian keringat tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan
mereka dihadapan Allah. Bagi sebagian orang keringat akan menggenangi mencapai
lutut, bagi sebagian lain mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai
lubang hidung bahkan ada sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya.

Bagi orang-orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Nabi Muhammad SAW,
yaitu ;

1. Dipercepat pembicaraan dan dipermudah memasuki Surga,

2. Ditambah timbangan pahalanya supaya lebih berat daripada dosa,

3. Dimasukkan ke Surga tanpa hisab.

7 golongan yang akan mendapat syafa'at dari Nabi Muhammad SAW di Yaumul
Mahsyar :

1. Remaja yang hatinya tertambat di dalam masjid


2. Pemimpin yang adil
3. Orang yang ikhlas dalam sedekah
4. Dua manusia yang saling mencintai, bertemu, dan berpisah karena Allah
5. Seseorang yang menggunakan masa mudanya (remaja) untuk beribadah pada
Allah
6. Muslim yang bangun ditengah malam, berdoa sampai meneteskan air mata
7. Seorang laki-laki yang ketika diajak berzina dia berkata "Sesungguhnya aku
takut pada Allah" .

III. Dalil Tentang Yaumul Mahsyar

‫يِإْل موُ لم يِإْل مخ تر تجوُلن فم لن اَ ملل مج لداَ ف‬


َ‫ث فس لراَلعا‬
‫ضوُلن‬ ‫ب تيِإْوُ فف ت‬
‫ص ق‬‫لك أ لنل هت مم إف لل لى نت ت‬

Artinya: “(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan
mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia”.
(QS Ma’arij:43)
Yaumul Hisab

Yaumul hisab atau hari perhitungan amal adalah hari dimana Allah
memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka.
Allah Ta’ala berfirman:

(26) ‫( ثتلم إفلن لعللميلناَ فحلساَبلهتمم‬25) ‫إفلن إفللميلناَ إفليِإْاَبلهتمم‬


“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban)
Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan


mengucapkan:

َ‫اَللللهتلم لحاَفسمبنفميِ فحلساَلباَ يِإْلفسميلرا‬


Allohumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab
yang mudah.”

Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah memperlihatkan kitab
(hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang
dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48,
185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885.
Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).
Apakah Binatang Juga Dihisab?

Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diadili oleh Allah Ta’ala adalah
binatang, bukan manusia ataupun jin. Allah Ta’ala berfirman:

‫لوإفلذاَ اَملتوُتحموُ ت‬
‫ش تحفشلر م‬
(5) ‫ت‬
“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni
dikumpulkan di hari Kiamat untuk diadili.

‫طاَئفقر يِإْلفطميتر بفلجلناَلحميفه إفلل‬ ‫لولماَ فممن لداَبلقة ففيِ ماَللمر ف‬


‫ض لولل ل‬
‫أتلممم ألمملثاَلتتكمم لماَ فللر م‬
‫طلناَ ففيِ اَملفكلتاَ ف‬
‫ب فممن لشميِقء ثتلم إفللى لربلفهمم‬
(38) ‫يِإْتمحلشترمولن‬
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) sepertimu. Tiadalah
Kami lupakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab kemudian kepada Rabb-lah
mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam: 38)

Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Pada hari


Kiamat kelak, seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia
menyaksikannya. Kemudian binatang-binatang itu diadili, sehingga binatang yang
tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang bertanduk yang telah
menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishosh, Allah akan
mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya untuk menegakkan keadilan di
antara makhluk-Nya.” (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70)
Hisabnya hewan ini disaksikan oleh para Malaikat, orang-orang yang beriman dan
juga orang-kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah tanah!”
Maka binatang-binatang itu berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan itu
diubah menjadi tanah, orang-orang kafir itu mengatakan, “Alangkah baiknya jika
aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:

‫لويِإْلقتموُتل اَمللكاَففتر ليِإْاَ للميتلفنيِ تكمن ت‬


(40) َ‫ت تتلراَلبا‬
“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku menjadi tanah
saja.” (QS. An-Naba: 40).

Hisabnya Seorang Mukmin, Kafir dan Munafiq

Sesungguhnya Allah mengadili hamba-Nya yang mukmin seorang diri pada hari
Kiamat, tidak seorang pun yang melihatnya dan tidak seorang pun yang
mendengarnya. Allah Ta’ala benar-benar menutupi aibnya sehingga tidak seorang
pun yang mengetahuinya. Allah menunjukkan kesalahan-kesalahannya dan berkata
kepadanya: “Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengakui dosa
ini?” Maka dia menjawab, “Ya wahai Rabb-ku, aku mengetahuinya.” Tiap kali
ditunjukkan dosa-dosanya, ia terus mengakuinya sampai-sampai ia merasa pasti
binasa. Lalu Allah Ta’ala berfirman kepadanya:

‫ك اَمليلموُلم‬
‫ِ لوأللناَ ألمغففترلهاَ لل ل‬،َ‫ك ففيِ اَلصدمنيا‬
‫لفإلنيِ قلمد لستلمرتتلهاَ لعللمي ل‬
“Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia, dan sekarang Aku
mengampuni dosa-dosamu.” Kemudian diberikan kepadanya catatan amal
kebaikannya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, VIII/353 –Fat-h, dan
Muslim, no. 2768)
Kaum muslimin rahimakumullah, ini adalah karunia besar yang Allah ‘Azza wa
Jalla berikan kepada seorang mukmin. Allah Ta’ala menutupi aib seorang mukmin
dan tidak membongkarnya di depan umum.

Alhamdulillah, Allah Ta’ala telah menutupi dosa-dosa kita yang begitu banyaknya.
Oleh karena itu, kita harus banyak bertaubat kepada-Nya dan memohon ampun
kepada-Nya dari segala dosa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala menghapus dosa-dosa
tersebut.

Adapun orang-orang kafir dan munafiq, mereka akan dipanggil di hadapan seluruh
makhluk. Para saksi akan menyeru mereka di hadapan seluruh makhluk:

‫هلتؤلُفء اَللفذميِإْلن لكلذبتموُاَ لعللى لربلفهمم أللل للمعنلةت اف لعللى‬


‫اَل ل‬
(18) ‫ظاَلففمميلن‬

“Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka.” Ingatlah,


laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zholim.” (QS. Huud: 18)
Apakah Bangsa Jin Juga Dihisab?

Sesungguhnya jin juga akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Mereka
akan dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang
kafir juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:

‫اَتمدتخلتموُاَ ففميِ أتلمقم قلمد لخلل م‬


‫ت فممن قلمبلفتكمم فملن اَملفجلن لواَفلمن ف‬
ِ‫س ففي‬
(38) ‫اَللناَفر‬
“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia
yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38)

Demikian pula sebaliknya, bangsa jin yang beriman juga akan masuk ke dalam
Surga dan merasakan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai