berakal akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Semua manusia
pasti akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah swt. untuk dimintai
pertanggungjawabannya selama hidup di dunia.
ِلواَ م فل يِإْ لمففاَ لن لل قلففمد لل بف مث تتففمم ففففي لو قلففاَ لل اَ للفففذيِإْلن تأو تتففوُاَ اَ مل فع ملففلم
ث لو للل فك نل تكففممفل لهل لذاَ يِإْل موُ تم اَ مل بل مع ف ِ ثاففف إف لل لى يِإْل موُ فم اَ مل بل مع ف
ب ل فك لتاَ ف
تك من تت مم لل تل مع لل تموُ لن
Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-
orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut
ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi
kamu selalu tidak meyakini(nya)". (QS. Ar-Rum:56)
Pada hari kebangkitan atau Yaumul Baats, semua manusia yang mati akibat
terjadi kiamat kubra, baik karena kematian biasa, karena musibah kebakaran, karena
pesawat jatuh, atau yang mati dan hancur serta hilang jasadnya, semua akan
dibangkitkan dan tidak akan terlewat meskipun hanya seorang.Sebagaimana firman
Allah.
Yaitu adanya pertanyaan yang diajukan kepada mayit oleh dua Malaikat yang
bernama Munkar dan Nakir. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi saw.
dalam hadits yang panjang, ringkasnya beliau saw. bersabda: “ ... Bahwa manusia di
dalam kuburnya akan ditanyakan kepadanya: ‘Siapa Rabb-mu? Apa agamamu? Siapa
Nabimu?’ Orang-orang mukmin akan dikaruniai keteguhan dengan perkataan yang
teguh di dunia dan di akhirat, sehingga ia akan menjawab: ‘Allah Rabb-ku, Islam
adalah agamak, dan Muhammad saw. adalah nabiku.” Sedangkan orang-orang
yang ragu akan menjawab: ‘Ha, ha, aku tidak tahu, ak mendengar orang
mengatakannya, lalu aku pun mengatakannya.’ Maka dipukullah ia dengan satu
batang besi, sehingga ia berteriak sekeras-kerasnya yang dapat didengar oleh setiap
makhluk, kecuali manusia dan jin, dan seandainya manusia mendengarnya niscaya ia
akan jatuh pingsan.”[1]
Menurut penjelasan Imam Hasan al-Basri dan Qatadah r.a., bahwa yang dimaksud
dengan: “ ... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, “ yaitu adzab di dunia dan adzab
kubur.[2]
Firman Allah Ta’ala:
Menurut pendapat al-Bara’ bin ‘Azib r.a., Mujahid r.a. dan Abu ‘Ubaidah r.a., bahwa
yang dimaksud dengan adzab yang dekat adalah adzab kubur.[3[
Firman Allah Ta’ala:
Alhafidz Ibnu Katsir mengatakan: “Ayat ini merupakan prinsip terbesar yang
dijadikan dalil oleh Ahlus Sunnah tentang adanya adzab kubur. [4]
Sedangkan dalil dari As-Sunnah adalah hadits Nabi saw. dari Ibnu Abbas r.a., ia
berkata: “Rasulullah saw. berjalan melewati salah satu kebun di kota Madinah, lalu
beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kubur, lalu beliau
bersabda: “Keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa karena perbuatan dosa
besar. Salah seorang dari keduanya tidak menjaga kebersihan dirinya dari air kencing
dan yang lainnya senantiasa melakukannamimah (mengdu domba)." [5].
3. Riwayat Abu Hurairah. Telah mengkhabarkan kepada kami Abul Mughiirah, telah
menceritakan kepada kami Al-Auzaa’iy, dari Hassaan, dari Muhammad bin Abu
‘Aaisyah, ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda,
Bagi orang-orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Nabi Muhammad SAW,
yaitu ;
7 golongan yang akan mendapat syafa'at dari Nabi Muhammad SAW di Yaumul
Mahsyar :
Artinya: “(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan
mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia”.
(QS Ma’arij:43)
Yaumul Hisab
Yaumul hisab atau hari perhitungan amal adalah hari dimana Allah
memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah memperlihatkan kitab
(hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang
dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48,
185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885.
Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).
Apakah Binatang Juga Dihisab?
Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diadili oleh Allah Ta’ala adalah
binatang, bukan manusia ataupun jin. Allah Ta’ala berfirman:
لوإفلذاَ اَملتوُتحموُ ت
ش تحفشلر م
(5) ت
“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni
dikumpulkan di hari Kiamat untuk diadili.
Sesungguhnya Allah mengadili hamba-Nya yang mukmin seorang diri pada hari
Kiamat, tidak seorang pun yang melihatnya dan tidak seorang pun yang
mendengarnya. Allah Ta’ala benar-benar menutupi aibnya sehingga tidak seorang
pun yang mengetahuinya. Allah menunjukkan kesalahan-kesalahannya dan berkata
kepadanya: “Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengakui dosa
ini?” Maka dia menjawab, “Ya wahai Rabb-ku, aku mengetahuinya.” Tiap kali
ditunjukkan dosa-dosanya, ia terus mengakuinya sampai-sampai ia merasa pasti
binasa. Lalu Allah Ta’ala berfirman kepadanya:
ك اَمليلموُلم
ِ لوأللناَ ألمغففترلهاَ لل ل،َك ففيِ اَلصدمنيا
لفإلنيِ قلمد لستلمرتتلهاَ لعللمي ل
“Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia, dan sekarang Aku
mengampuni dosa-dosamu.” Kemudian diberikan kepadanya catatan amal
kebaikannya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, VIII/353 –Fat-h, dan
Muslim, no. 2768)
Kaum muslimin rahimakumullah, ini adalah karunia besar yang Allah ‘Azza wa
Jalla berikan kepada seorang mukmin. Allah Ta’ala menutupi aib seorang mukmin
dan tidak membongkarnya di depan umum.
Alhamdulillah, Allah Ta’ala telah menutupi dosa-dosa kita yang begitu banyaknya.
Oleh karena itu, kita harus banyak bertaubat kepada-Nya dan memohon ampun
kepada-Nya dari segala dosa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala menghapus dosa-dosa
tersebut.
Adapun orang-orang kafir dan munafiq, mereka akan dipanggil di hadapan seluruh
makhluk. Para saksi akan menyeru mereka di hadapan seluruh makhluk:
Sesungguhnya jin juga akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Mereka
akan dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang
kafir juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
Demikian pula sebaliknya, bangsa jin yang beriman juga akan masuk ke dalam
Surga dan merasakan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.