Kubur
Di antara syarat beriman kepada hari akhir adalah beriman kepada semua kejadian yang
terjadi setelah kematian sampai sebelum hari kiamat, atau yang biasa kita kenal dengan alam
barzakh. Kejadian di alam barzakh yang dimaksud di sini adalah fitnah kubur, nikmat kubur
bagi lulus darinya dan siksa kubur bagi yang gagal darinya. Dan ketiga hal ini telah
ditunjukkan dalam nash-nash Al-Qur`an dan hadits yang mencapai taraf mutawatir.
PERJALANAN MANUSIA
ون بِاهَّلل ِ َو ُك ْنتُ ْم َأ ْم َواتًا فََأ ْحيَا ُك ْم
َ ف تَ ْكفُ ُر َ َك ْي
َ ثُ َّم يُ ِميتُ ُك ْم ثُ َّم يُ ْحيِي ُك ْم ثُ َّم ِإلَ ْي ِه تُ ْر َج ُع
ون
)28(
Ada 4 alam
1.
Alam ruh
2. Alam rahim dan dunia
3. Alam maut dan kubur
4. Alam akhirat
5. Kembali kepada Allah
Dalil Alam Kubur dalam AL-QUR’AN
Diantara dalil dari Al Qur’an tentang adanya
adzab kubur ( siksa ) kubur adalah friman
Allah Ta’ala :
ون َو ِمنْ َأه ِْل ا ْل َم ِدينَ ِة َ ُب ُمنَافِق ِ َو ِم َّمنْ َح ْولَ ُك ْم ِم َن اَأْل ْع َرا
نُ َع ِّذبُ ُه ْم8س ِ ََم َر ُدوا َعلَى النِّف
َ اق اَل تَ ْعلَ ُم ُه ْم نَ ْح ُن نَ ْعلَ ُم ُه ْم
يم
ٍ ب َع ِظ ٍ ون ِإلَى َع َذا َ َم َّرتَ ْي ِن ثُ َّم يُ َر ُّد
“ nanti mereka akan Kami siksa dua kali, lalu
mereka akan dikembalikan kepada adzab
yang besar. “ ( Q.S. At Taubah : 101)
Menurut penjelasan Iman Hasan Al Bashri dan
Qatadah ra. Bahwa yang dimaksud dengan “
nanti mereka akan Kami siksa dua kali “ yaitu
adzab di dunia dan adzab kubur. ( Tafsir Ibnu
Katsir II / 423 : Cetakan darrussalam )
Dalil Alam Kubur dalam AL-QUR’AN
َ ب اَأْل ْدنَى ُد
ون ِ َولَنُ ِذيقَنَّ ُه ْم ِم َن ا ْل َع َذا
ونَ ب اَأْل ْكبَ ِر لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْر ِج ُع
ِ ا ْل َع َذا
“ Dan pasti akan Kami timpakan kepada
mereka sebagian siksa yang dekat ( di
dunia ) sebelum adzab yang lebih besar
( di Akhirat ). Q.S. As Sajadah 21)
Menurut pendapat al Bara’ bin ‘Azib ra,
Mujahid dan Abu Ubaidah bahwa yang
dimaksud dengan adzab yang dekat
adalah adzab Kubur “ ( Tafsir Ibnu Katsir
III / 509: Cetakan darrussalam )
Dalil Alam Kubur dalam AL-QUR’AN
شيًّا َويَ ْو َم تَقُو ُم ِ ون َعلَ ْي َها ُغ ُد ًّوا َو َع
َ ض ُ النَّا ُر يُ ْع َر
ِ ش َّد ا ْل َع َذا
ب َ ُ َأد ِْخلُوا آ َل فِ ْر َع ْو َن َأ8سا َعة
َّ ال
Kepada mereka diperlihatkan Neraka pada
pagi dan petang dan pada hari terjadinya
kiamat, ( lalu kepada Malaikat
diperintahkan ) “ masukkanlah Fir’aun dan
kaumnya ke dalam adzab yang sangat
keras” ( Q.S. Al Mukmin : 46 )
Al Hafizh Ibnu Katshir mengatakan : Ayat ini
merupakan prinsip terbesar yang dijadikan
oleh Ahlus Sunnah tentang adanya Adzab
kubur. Tafsir ibnu Katsir ( IV/ 85- 86 ).
Cet. Daarus Salaam.
3 KONDISI ALAM KUBUR
Fitna
h
Kubu
r
Alam
Kubur
Siksa Nikma
Kubu t
r Kubur
• FITNAH KUBUR: pertanyaan munkar dan nakir
kepada mayit setelah dia dikuburkan.
• Tentang Rabbnya, agamanya, dan nabinya.
• Orang yang beriman maka Allah Ta’ala akan
mengokohkannya dengan jawaban yang
benar, sehingga dia akan berkata: Rabbku
adalah Allah, agamaku Islam, dan nabiku
Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
• Orang kafir dan musyrik maka Allah Ta’ala
akan menyesatkan mereka sehingga mereka
hanya bisa berkata: Saya tidak tahu, dan orang
munafik serta yang ragu dengan agamanya
akan berkata: Saya tidak tahu, saya
mendengar orang lain bilang demikian maka
akupun mengikutinya.
Isyarat dalam Al-Qur’an
ت فِي ِ ِين آ َمنُوا بِا ْلقَ ْو ِل الثَّاب ُ ِّيُثَب
َ ت هَّللا ُ الَّ ِذ
ِ ُا ْل َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوفِي اآْل ِخ َر ِة َوي
ُ ض ُّل هَّللا
شا ُء َ الظَّالِ ِم
َ َين َويَ ْف َع ُل هَّللا ُ َما ي
Allah meneguhkan (iman) orang-orang“
yang beriman dengan ucapan yang
teguh itu dalam kehidupan di dunia dan
di akhirat; dan Allah menyesatkan
orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia
kehendaki.” (Ibrahim: 27)
Sababun Nuzul
Dari Al-Barra` bin Azib radhiallahu anhu
dari Nabi shallallahu alaihi wasallam
tentang ayat di atas:
ب فِي قَ ْب ِر ِه َّ
ذ
َ َُ ع ي ن
ْ َ لَ ف ه نطْ
ُ ََم ْن قَتَلَهُ ب
ُ
“Barangsiapa meninggal karena sakit perut,
maka ia tidak akan disiksa di dalam
kuburnya.”
(HR. At-Tirmizi no. 984 dan Ahmad no.
17592)
ADZAB KUBUR
• ADzab kubur, maka dia diperuntukkan
bagi orang-orang yang zhalim dari
kalangan orang-orang munafik dan
orang-orang kafir, serta orang-orang
fasik yang tidak menjawab pertanyaan
munkar dan nakir.
• Allah Ta’ala berfirman tentang Fir’aun
dan para pengikutnya:
سا َعةُ َأد ِْخلُوا آ َل فِ ْر َع ْو َن
َّ شيًّا َويَ ْو َم تَقُو ُم ال ِ ون َعلَ ْي َها ُغ ُد ًّوا َو َع
َ ضُ النَّا ُر يُ ْع َر
َ َأ
ِ ش َّد ا ْل َع َذا
ب
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan
petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan
kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan
kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS.
Ghafir: 46)
4 Perlindungan
Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu anhu dari
Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau
bersabda:
ِإ َّن َه ِذ ِه اُأْل َّمةَ تُ ْبتَلَى فِي قُبُو ِر َها .فَلَ ْواَل َأنْ اَل تَ َدافَنُوا
س َم ُع ب ا ْلقَ ْب ِر الَّ ِذي َأ ْ لَ َد َع ْوتُ هَّللا َ َأنْ يُ ْ
س ِم َع ُك ْم ِمنْ َع َذا ِ
بِم ْنهُ ثُ َّم َأ ْقبَ َل َعلَ ْينَا بِ َو ْج ِه ِه فَقَا َل تَ َع َّو ُذوا بِاهَّلل ِ ِمنْ َع َذا ِ
ب النَّا ِر فَقَا َل تَ َع َّو ُذوا بِاهَّلل ِ
وذ بِاهَّلل ِ ِمنْ َع َذا ِ النَّا ِر قَالُوا نَ ُع ُ
ب ا ْلقَ ْب ِر قَا َل ب ا ْلقَ ْب ِر قَالُوا نَ ُع ُ
وذ بِاهَّلل ِ ِمنْ َع َذا ِ ِمنْ َع َذا ِ
تَ َع َّو ُذوا بِاهَّلل ِ ِمنْ ا ْلفِتَ ِن َما ظَ َه َر ِم ْن َها َو َما بَطَ َن قَالُوا
وذ بِاهَّلل ِ ِمنْ ا ْلفِتَ ِن َما ظَ َه َر ِم ْن َها َو َما بَطَ َن قَا َل تَ َع َّو ُذوا نَ ُع ُ
ال ال قَالُوا نَ ُع ُ
وذ بِاهَّلل ِ ِمنْ فِ ْتنَ ِة ال َّد َّج ِ بِاهَّلل ِ ِمنْ فِ ْتنَ ِة ال َّد َّج ِ
“Sesungguhnya ummat ini diuji dikuburnya. Andai kalian
tidak saling menguburkan, niscaya aku berdoa kepada
Allah agar memperdengarkan adzab kubur pada kalian
seperti yang aku dengar.” Setelah itu beliau
menghadapkan wajah ke arah kami lalu bersabda:
“Berlindunglah diri kepada Allah dari adzab neraka.”
mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari
adzab neraka.” beliau bersabda: “Berlindunglah diri
kepada Allah dari adzab kubur.” mereka berkata: Kami
berlindung diri kepada Allah dari adzab kubur.” Beliau
bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari fitnah-
fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” Mereka
berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnah-
fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” Beliau
bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari
fitnahnya Dajjal.” mereka berkata: Kami berlindung diri
kepada Allah dari fitnahnya Dajjal.” (HR. Muslim no.
5112)
NIKMAT KUBUR
Sementara nikmat kubur, maka dia dikhususkan bagi
kaum mukminin yang jujur dalam keimanannya.
Dari Al-Barra` bin Azib radhiallahu anhu bahwa Nabi
shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang mayit
yang telah menjawab pertanyaan munkar dan nakir:
ُ َأ ْف ِرش888يف
ِم ْن8ُوه َ َد َق َع ْب ِد8 صَ ْد88س َما ِء َأ ْن َق ُ يُنَا ِد888َف
َّ ل88يمنَا ٍد ِم ْنا
ل8َ8ا88ل َجنَّ ِة َق88ا
ْ ِم ْن8وه
ُ س ُ ِل َجنَّ ِة َوَأ ْلب88ىا
ْ ابًا ِإ َل88 َب8ُه8َتَ ُحوا ل8 ْف8ل َجنَّ ِة َوا88ا
ْ
8ِ ص ِره َ 88ا َم َّد َب8ي َه888 ِف8ُه8َل َويُ ْفتَ ُح ل8َ8ا88ا َق8ا َو ِطيبِ َه8 ِم ْن َر ْو ِح َه8يَْأتِي ِه888َف
“Kemudian ada suara dari langit yang menyeru,
“Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku,
hamparkanlah permadani untuknya di surga,
bukakan baginya pintu-pintu surga dan berikan
kepadanya pakaian surga.” beliau melanjutkan:
“Kemudian didatangkan kepadanya wewangian
surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata
memandang.” (HR. At-Tirmizi no. 4127, Ibnu Majah
no. 3784, dan Ahmad no. 1615)
Al-Barra' bin Azib ra berkata,"Kami keluar
bersama Rasulullah SAW menghantar jenazah
seorang Ansar, maka kami berhenti di muka
kubur dan ketika akan dimakamkan di liang
lahat, Rasulullah SAW duduk menghadap
kiblat dan kami duduk mengelilingi nabi dan
tiba-tiba di atas kepala kami terdapat burung
dan burung tersebut memainkan ranting yang
ada dikakinya dengan membolak-balikkan di
tanah, maka mulailah si burung sekali-sekala
menoleh ke langit dan ke bumi dan mulailah
ia mengangkat pandangannya kemudian
menundukkannya, hal ini berlangsung 3 kali."
Maka Baginda bersabda,"Berlindunglah kamu
sekalian dari siksa kubur," Baginda mengulang
ucapannya dua atau tiga kali kemudian Baginda
bersabda,"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu
dari siksa kubur," Baginda mengulanginya tiga
kali kemudian bersabda," Sesungguhnya
seorang hamba yang beriman jika telah terputus
dari dunia dan masuk ke alam akhirat, turun
malaikat dari langit, wajahnya putih seolah-olah
wajah mereka laksana matahari, bersama
mereka kain kafan dari kain kafan syurga,
wangiannya (al-Hanuth-wangian yang dicalit
pada badan dan kain kafan orang yang
meninggal) dari wangian syurga, sampai mereka
duduk disisinya dengan bilangan sepanjang
mata memandang.
Kemudian datang Malaikat Maut
alaihissalaam (Izrail) duduk diposisi
kepalanya, dan ia berkata,"Wahai jiwa
yang bersih, keluarlah kamu kepada
ampunan Allah dan redhaNya." Maka
keluarlah roh tersebut sebagaimana
mengalirnya titisan air dari tempat
takungannya kemudian malaikat
mengambilnya."
Dalam riwayat lain disebutkan,"Apabila
roh seseorang telah keluar, seluruh
malaikat yang berada di antara langit
dan bumi memanjatkan doa
keselamatan baginya,
begitu pula semua malaikat yang berada dilangit,
kemudian dibukakan pula pintu-pintu langit. Dan
tidak ada satu pun malaikat yang menjaga pintu
tersebut kecuali berdoa kepada Allah sampailah
roh itu sampai kepada mereka. Apabila telah
sampai, maka roh itu digenggamnya dan tidak
dilepaskannya. Kemudian mereka mengenakan
kain kafan yang bertabur wangi-wangian, hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT :
Ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami dan
malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan
kewajipannya
(Al-An'am : 61)
Kemudian keluar dari roh itu bau minyak misk yang sangat
harum, lalu para malaikat beserta roh tersebut naik ke
atas dan setiap kali roh itu melewati para malaikat yang
lain, maka mereka selalu bertanya," Roh siapakah ini yang
begitu agung?" Maka malaikat lainnya menjawab,"Ini
adalah roh Fulan bin Fulan" Kemudian, Roh itu dipanggil
dengan nama yang indah, yang dulu mereka pergunakan
semasa hidup di dunia.Kemudian, terus sampai ke atas
batas akhir langit dunia, maka para malaikat meminta
kepada penjaga langit agar membukakan pintu, maka
pintu langit kedua pun terbuka dan dalam setiap langit
para ahli langit mengerubungi roh itu, terus demikian
sampai langit ketujuh. Maka, Allah
berfirman," Catatkanlah amal hambaKu ini di
Illiyyin!" FirmanNya lagi," Tahukah kamu apakah Illiyyin
itu? Iaitu kitab yang tertulis, yang disaksikan oleh
malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah)"
Kemudian, dikatakan kepadanya,"Wahai
para malaikat, kembalikanlah roh
tersebut ke bumi, maka sesungguhnya
Aku telah berjanji kepada mereka
sesungguhnya Akulah yang menciptakan
mereka dan Kamilah yang
mengembalikan mereka serta
mengeluarkan mereka pada waktu
kedua kali." (Bangunnya jasad saat
Kiamat berlaku)
Lalu Rasulullah SAW meneruskan,"Maka kembalikanlah
roh tersebut ke bumi dan dimasukkan roh tersebut ke
dalam jasadnya kembali. Sesungguhnya ia mampu
mendengar derap langkah sepatu para saudaranya yang
menghantar, maka datanglah dua malaikat yang
berwajah garang dan duduk disampingnya lalu
bertanya,"Siapakah Tuhanmu?" Maka orang itu
menjawab,"Tuhanku Allah" maka keduanya bertanya
lagi,"Apa agamamu?" maka ia menjawab,"Agamaku
Islam" maka keduanya bertanya,"Siapakah lelaki yang
diutuskan kepadamu sekalian?" ia menjawab,"Beliau
adalah Rasulullah SAW" Kemudian keduanya bertanya
kembali,"Apa ilmu yang kamu miliki?" Maka ia
menjawab,"Aku telah membaca Al-Quran, maka aku
mengimani apa yang ada di dalamnya, dan aku
membenarkannya." Maka Nabi melanjutkan pertanyaan;
siapa Tuhanmu, apa agamamu, siapa nabimu. Itu semua
adalah ujian akhir yang diberikan kepada orang yang
beriman.
Maka demikian itu sesuai dengan firman
Allah SWT;
Allah meneguhkan iman orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan
Dia melakukan apa yang Dia kehendaki
(Ibrahim : 27)
Maka ia (roh tadi) berkata,"Tuhanku
Allah, agamaku Islam, Nabiku
Muhammad SAW." Maka tiba-tiba ada
suara yang menyeru dari
langit,"Sesungguhnya hambaKu itu
benar, maka masukkanlah ia ke dalam
syurga dan pakaikanlah ia pakaian
syurga dan bukakanlah untuknya pintu-
pintu syurga."
Maka didatangkan roh tersebut beserta amal-
amal kebajikannya, dilapangkan kuburannya
itu seluas mata yang memandang. Nabi
melanjutkan; maka didatangkan amal
kebajikannya, pada riwayat yang lain; amal
kebajikannya menyerupai lelaki yang
berwajah lawa, berpakaian indah dan wangi
mengharumkan. Maka berkata amal
itu,"Bergembiralah dengan segala kemudahan
yang ada, bergembiralah dengan redha dari
Allah SWT dan syurga yang penuh dengan
kenikmatan yang telah disiapkan untuk orang-
orang yang tinggal di dalamnya. Inilah hari
yang telah dijanjikan.
Maka orang itu bertanya,"Kamu
bergembiralah dengan semua kebaikan
yang Allah berikan padamu, tetapi
siapakah kamu yang
sebenarnya?" Maka ia menjawab,"Aku
adalah amal solehmu, maka demi Allah,
aku tidak mengetahui kecuali engkau
cepat bergegas melakukan ketaatan
kepada Allah dan engkau menghindari
serta enggan melakukan kemaksiatan
kepada
Allah SWT, maka Allah membalas dengan sesuatu
yang lebih baik."Kemudian dibukakan baginya
satu pintu syurga dan satu pintu neraka, maka
seseorang mengatakan,"Inilah rumahmu; jika
kamu bermaksiat kepada Allah, Allah akan
menggantikannya dengan yang ini
(neraka)" Apabila hamba tersebut melihat
kenikmatan yang ada di dalam syurga, ia
berkata,"Tuhan, percepatkanlah datangnya Hari
Kiamat agar aku dapat kembali ke keluargaku dan
hartaku." Maka, Malaikat berkata
kepadanya,"Tinggallah kamu di dalamnya."
Sumber : 101 Wasiat Rasul Kepada Wanita
Nikmat dan adzab kubur ini adalah hal yang
haq. Dalil-dalil yang mutawatir dari Nabi
Muhammad SAW, dan dari para sahabat
telah menunjukkan kebenarannya secara
pasti dan kita wajib mengimaninya
karena merupakan tuntutan keimanan
kita kepada hari kiamat yang merupakan
rukun iman keenam dimana tidak sah
iman seseorang kecuali harus beriman
kepada semua rukun iman yang enam.
Ahlus Sunnah mengimani tentang adanya
adzab dan nikmat kubur. Keduanya
adalah benar berdasarkan Al Qur;an dan
As Sunnah serta Ijma’ Salafus Shalih
Sedangkan dalil dari As Sunnah adalah hadist Nabi
Muhammad SAW, dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia
berkata : Rasulullah SAW, berjalan melewati salah satu
kebun di kota Madianah, lalu Beliau SAW mendengar
suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kubur, lalu
Beliau SAW, bersabda : “ keduanya sedang disiksa, dan
keduanya disiksa karena perbuatan dosa besar. Salah
seorang dari keduanya tidak menjaga kebersihan dirinya
dari air kencing dan yang lainnya senantiasa namimah
( mengadu domba ). H.R. Al Bukhari ( no.216 dan no.
218 ) dengan lafadz “ Rasulullah SAW, melewati dua
kuburan. “ Lihat Fathul Baari ( I/ 317 ) dan muslim ( no.
292 ) Rasulullah SAW menganjurkan ummatnya untuk
senantiasa berdo’a memohon perlindungan kepada Allah
Ta’ala dari adzab kubur di setiap akhir tasyahud sebelum
salam ketika shalat. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu
dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup
dan mati, serta dari kejahatan fitnah al Masih ad
Dajjal.” H.R. Muslim ( no. 588 ( 128) ) dari sahabat Abu
Hurairah ra.
Bantahan terhadap pengingkaran adzab kubur