Naskah Khutbah Jumat ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya memanfaatkan
waktu hidup di dunia ini secara berkualitas. Dunia ini berjalan ke arah kepunahan dan
kesudahan. Masing-masing dari kita hanya akan membawa apa yang telah kita perbuat di
dunia.
Baca juga: Khutbah Jumat Jelang Ramadhan
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Mengingat Kematian Jelang
Ramadhan". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat!
(Redaksi)
Khutbah I
َوَأ ْشَهُد، َوَعَلى ٰاِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن، َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُم َّمَح ٍد َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَن،الَحْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِن
َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه،َأ ْن َّل ا ِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه اْلُم ـَنَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّي ِة َواْل ِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن
َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلُقُه اْلُقْرٰاَن
َفإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه َّن، ِعَباَد الَّر ْحٰمِن،َأ َّم ا َبْعُد
ُكُّل َنْف ٍس َذاِئَقُة اْلَمْوِت ِإَو َّن َما: اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه اْلُقْرآِن،الَماِن
ُتَوَّف ْوَن ُأ ُجوَرُكْم َيْوَم اْلِقَياَمِة َفَمْن ُزْحِزَح َعِن الَّن اِر َوُأ ْدِخَل َّن
:اْلَجَة َفَقْد َفاَز َوَما اْل َحَياُة الُّد ْنَيا ِإ َّل ا َمَتاُع اْلُغُروِر (آل عمران
١٨٥)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena
itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua
selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan
melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Begitu memasuki bulan Sya’ban, para ulama kita dulu banyak yang meninggalkan berbagai
kesibukan duniawi dan beralih untuk bersiap-siap menyambut bulan suci Ramadhan. Di
bulan Sya’ban, mereka banyak membaca Al-Qur’an serta menunaikan zakat mal untuk
membantu orang-orang mempersiapkan bekal memasuki Ramadhan. Mereka
memperbanyak puasa, dzikir dan shalat malam. Mereka menamakan Sya’ban sebagai
syahrul qurra’ (bulan para pembaca Al-Qur’an). Mereka banyak merenung dan mengingat
kematian serta kehidupan akhirat. Mengingat kematian dan kehidupan akhirat dapat
melembutkan hati dan memotivasi diri untuk semakin giat melakukan ketaatan kepada
Allah ta’ala.
Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,
Menjelang bulan Ramadhan, marilah kita merenungkan saat dikumpulkannya semua
manusia dan jin di padang mahsyar dan akan menjalani kehidupan akhirat yang kekal
abadi. Marilah kita mengingat hari saat dibangkitkannya semua makhluk. Sungguh di hari
kiamat kelak terdapat penyesalan-penyesalan. Pada saat hasyr terdapat jeritan-jeritan. Di
atas jembatan shirath banyak orang tergelincir. Di saat amal ditimbang air mata
bercucuran. Di hari itu kezaliman di dunia menjadi kegelapan. Catatan amal tidak
melewatkan satu pun perbuatan hamba. Sebagian hamba lalu memasuki gerbang surga.
Dan sebagian yang lain terjerumus ke dalam neraka. Tidak ada pemisah antara kita dan
semua peristiwa di atas kecuali saat dikatakan: “Si Fulan telah meninggal.”
Saudara-saudaraku,
Memang kalimat “Si Fulan telah meninggal” selalu diulang-ulang oleh banyak orang dan
didengar banyak orang. Pertanyaannya, apakah kita telah merenungkan dan mengambil
pelajaran?. Apakah kita sudah berintropeksi dan menambal keteledoran-keteledoran kita?.
Saat ini, nama orang lain yang disebut dan diumumkan telah meninggal. Suatu saat nanti,
gantian nama kita yang disebut dan diumumkan. Sudah siapkah kita menghadapinya?
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Allah ta’ala berfirman:
١١ :)ُقْل َيَتَوَّف اُكْم َمَلُك اْلَمْوِت اَّلِذي ُوِّكَل ِبُكْم ُثَّم ِإ َلى َرِّبُكْم ُتْرَجُعوَن (سورة السجدة
Maknanya: “Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan
mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS as-
Sajdah : 11)
Malaikat maut adalah ‘Izra’il ‘alaihis salam. ‘Izra’il ditugaskan untuk mencabut roh atau
nyawa. Jika ia telah mencabut nyawa seorang mukmin, maka ia menyerahkan roh tersebut
kepada Malaikatur-Rahmah (malaikat-malaikat pembawa rahmat). Lalu mereka pun
memberikan kabar gembira kepada seorang mukmin bahwa ia akan mendapatkan pahala,
rahmat dan ridha Allah. Jika ‘Izra’il mencabut nyawa seorang kafir, maka ia serahkan
kepada para malaikat penyiksa. Lalu para malaikat tersebut memberitahukan kepadanya
tentang siksa dan murka Allah. Jadi para malaikat tersebut tidak membiarkan roh berada
di tangan ‘Izra’il setelah ia mencabutnya sekejap mata pun. Para malaikat akan langsung
membawa roh ke langit jika roh tersebut milik orang mukmin yang bertakwa. Dan
malaikat akan membawa roh ke bumi yang ketujuh jika roh tersebut adalah milik orang
kafir yang celaka.
Kemudian jika mayit (jenazah) diletakkan di keranda dan dibawa oleh orang-orang ke
kuburan, para malaikat akan datang dengan roh tersebut, membawanya dan mendekat ke
jenazah, mengiringinya. Jika roh tersebut adalah milik orang yang saleh, maka ia akan
berkata seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
(sebagaimana riwayat Imam al-Bukhari, an-Nasa’i, al-Baihaqi, Ahmad dan lainnya dengan
redaksi yang hampir sama):
Meski begitu, seorang mukmin yang sempurna imannya gembira dengan melihat Munkar
dan Nakir, karena ia tahu bahwa ia akan selamat. Sedangkan orang munafik atau kafir,
maka ia akan merasa ketakutan dan menggigil karena sangat takut kepada Munkar dan
Nakir sehingga keluar dari lidahnya perkataan yang tidak ingin dia katakan. Dia
mengatakan: “Aku tidak tahu, dulu aku ikut-ikutan mengatakan apa yang dikatakan oleh
orang-orang”. Maka Munkar dan Nakir berkata kepadanya: “Engkau tidak mengetahui
kebenaran dan tidak memberikan jawaban yang benar. Kalimat ini dikatakan untuk
menghardik seseorang. Kemudian Munkar dan Nakir memukul orang kafir atau munafik
tersebut dengan sebuah palu. Munkar dan Nakir memukul kepalanya dengan palu dari besi
dengan pukulan yang keras dan karenanya ia menjerit dengan jeritan yang sangat kuat,
didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur adalah salah satu kekhususan
umat Muhammad ini, baik yang mukmin maupun yang kafir. Akan tetapi dikecualikan dari
pertanyaan ini beberapa orang, yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dikarenakan
kemuliaan beliau para malaikat tidak menanyainya. Demikian pula orang yang mati syahid,
yakni orang yang meninggal dalam peperangan melawan orang-orang kafir, tidak akan
ditanya karena rohnya langsung dibawa naik ke surga. Demikian pula anak kecil yang
meninggal sebelum baligh tidak ditanya, karena ia bukan mukallaf. Disebutkan dalam
sebuah hadits ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan pertanyaan dua
malaikat Munkar dan Nakir, maka Umar berkata: “Apakah dikembalikan kepada kita akal-
َأ َّم ا َبْعُدَ ،فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَنُ ،أ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍمَ ،أ َمَرُكْم ِبالَّص َلاِة
َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْل َكِرْيِم َفَقاَلِ :إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي َ ،يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما ،لَاّٰلُهَّم
َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا
ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَمِ ،فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّن َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد .لَاّٰلُهَّم
َّن ِء
اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأ ْح َيا ِمْنُهْم َواْلَأ ْمَواِت ،اللهم اْدَفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء
َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَنَ ،ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَنِ ،مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَّص ًة َوِمْن
ُ بْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًةِ ،إ َّن َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر
ِعَباَد اللِه ،إَّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي َ ،يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم
َ.تَذَّكُرْوَنَ .فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر
Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Aswaja NU
Center PCNU Kab. Mojokerto dan Dosen STAI Al-Azhar, Gresik
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang
memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat
Muslim di Indonesia.
TAGS:
khutbah
khutbah jumat
TERKAIT
Khutbah Jumat: Hari Santri dan Cara Jihad Masa Khutbah Jumat: Kewajiban Mengimani Siksa
Kini Kubur
Khutbah Khutbah
Khutbah Jumat: Maulid Nabi, Amalan Bagus yang Khutbah Jumat: Jihad Menghidupkan, bukan
Dianjurkan Mematikan
Khutbah Khutbah
Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam! Khutbah Jumat: Maulid Nabi Kelahiran Sang
Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam! Khutbah Jumat: Maulid Nabi, Kelahiran Sang
KHUTBAH LAINNYA
Khutbah Pembawa Rahmat
KHUTBAH JUMAT
TERPOPULER
4 Khutbah Jumat: Berbagi Makan Dapat Pintu dan Ruang Khusus di Surga
REKOMENDASI
Panduan Lengkap Membayar Fidyah Puasa: Cara, Niat, Takaran, hingga Penyaluran
Ramadhan
Wasiat Wirid Rasulullah kepada Mu'adz bin Jabal, Dibaca Setelah Shalat
Doa
TOPIK
Amalan-Amalan Bulan Sya ban
Sya'ban Ramadhan dan Iqamah Masa
BERITA LAINNYA
Tradisi dan Amaliah NU Terbukti Wujudkan Kesejukan dalam Beragama dan Berbangsa
Nasional | Kamis, 17 Mar 2022
Gus Salam Inisiasi Kantor Ranting NU Wadas sebagai Markas Perjuangan Hak Rakyat
Nasional | Kamis, 17 Mar 2022
KH Imam Aziz: Jangan Hanya Pikir Cari Untung dari Penambangan di Wadas
Nasional | Kamis, 17 Mar 2022