َْ ْ ُّ ْ َّ َْ ُ َ َ َ ُ َ ُ ِّ َ ُ
ين آ َمنوا ِبالق ْو ِل الث ِاب ِت ِ ِف ال َح َي ِاة الدن َيا َو ِ ِف اْل ِخ َرِةيثبت الل ال ِذ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.”
(Ibrahim: 27)
َ
Pertama: ( ) َم ْن َ ُّربك:“Siapa Rabbmu”
َ ُ
Kedua: (“ ;) َو َما ِد ْينكApa agamamu”
ُ ْ َ ُ ْ َ ُ ُ َّ َ َ َ َ
Ketiga: ( )وما هذا الرجل ال ِذي ب ِعث ِفيكم:“Siapa orang yang telah diutus di
antara kalian ini?”
Maka seorang yang mukmin akan menjawab: “Rabku adalah Allah,
agamaku adalah Islam, sedangkan orang ini adalah Muhammad
utusan Allah.” Lalu ditanyakan kepadanya: “Apa yang
memberitahumu mengenai jawaban ini?” Dia menjawab: “Aku
membaca Al-Qur’an, beriman kepadanya, dan membenarkannya.”
Dengan demikian, seorang yang mukmin selamat dari siksa kubur
karena bisa menjawab pertanyaan dua malaikat yang datang
kepadanya itu. Berbeda dengan seorang yang kafir ketika ditanya:
“Siapa Rabmu? Apa agamamu? Siapa orang yang telah diutus di
antara kalian ini?” Dia hanya bisa menjawab: “Ha..ha.. aku tidak
tahu.” Inilah keadaan seorang yang kafir sewaktu ditanya di dalam
kuburnya.
َّ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ َ
ُالن ِك َْب َ َ ُ َُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ُ ِّ َ ْ َ ُ َ
يقال ألح ِد ِهما المنكر واْلخر. أتاه ملك ِان أسود ِان أزرق ِان،ِإذا ق ِْب الميت
“Apabila seorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya,
datanglah kepadanya dua malaikat yang hitam dan biru. Salah
satunya disebut Al-Munkar dan yang lain disebut An-Nakir.” (HR.
At-Turmudzi dan dihasankan oleh syaikh Al AlBani dalam tahqiqnya
atas ”Syarh Aqidah Thahawiyyah” hal. 399)
Maka ini adalah nama dua malaikat yang akan menanyai seorang
yang baru saja dikubur. Keduanya akan bertanya tentang “Siapa
Rabmu, apa agamamu, dan siapa orang yang telah diutus di antara
kalian ini?” Seorang yang mukmin setelah bisa menjawab
pertanyaan dua malaikat itu, maka dia akan memperoleh nikmat
kubur. Adapun seorang yang kafir, ketika tidak bisa menjawabnya,
maka dia akan dihadapkan kepada adzab kubur.
Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang mati syahid tidak diuji,
yakni tidak ditanya oleh dua orang malaikat di dalam kuburnya.
Maka ini merupakan pengecualian. Pengecualian yang lain adalah
orang yang meninggal ketika berada di front terdepan untuk
berjaga-jaga dalam jihad fi sabilillah. Kondisi ini diistilahkan dengan
“Al-Murobith fi sabilillah”. Maka orang yang demikian ini, bila
meninggal tidak akan ditanya di dalam kuburnya. Sebagaimana
yang diterangkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim
dari sahabat Salman Al-Farisi radhiallahu ’anhu.
Sekeluarnya dari fitnah kubur, seorang yang meninggal akan
memasuki fase yang disebut dengan nikmat kubur atau adzab
kubur. Seorang mukmin setelah bisa menjawab pertanyaan dua
malaikat yang datang kepadanya, maka dia memperoleh nikmat
kubur.
Kemudian datang seruan dari langit: “hamba-Ku ini telah benar,
Bentangkanlah untuknya permadani dari surga dan bukakanlah
sebuah pintu ke surga”. Harum wangi surga pun menerpanya dan
kuburnya diperluas sejauh mata memandang. Lalu datang
kepadanya seorang yang bagus wajahnya, pakainnya, dan harum
wanginya. Orang itu berkata, bergembiralah dengan segala yang
akan menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah
dijanjikan. Maka si mukmin bertanya kepadanya, siapakah engkau?
Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.
Dia pun menjawab, aku adalah amalmu yang sholih. Lalu si mukmin
berkata, wahai Robbku! Segerakanlah hari kiamat agar aku kembali
kepada keluarga dan hartaku”.
ََ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ َ َ َ
وأما، ، أما أحدهما فكان ال يست ِب ِمن البو ِل، َو َما ُي َعذ َب ِان ِ ِف ك ِب َ ٍب،ِإن ُه َما ل ُي َعذ َب ِان
ْ َ
َ َ َ ُ ََ
َ ان َي ْمش بالنم
يم ِة ِ ِ ِ ِ االخر فك
”Orang-orang yang berada di dalam dua kubur ini, sungguh sedang
disiksa. Dan tidaklah keduanya disiksa karena suatu masalah yang
besar. Adapun salah satu dari keduanya, dahulu tidak mau menjaga
diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dahulu biasa berjalan
untuk mengadu domba”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil
sebuah pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya
menjadi dua bagian. Beliau meletakkannya di masing-masing dua
kubur ini dengan harapan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala
memperingan siksa keduanya, selama pelepah kurma itu masih
basah dan belum kering.
َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ َ َّ ُ ُ َ َ ْ َ َ ًّ َ َ ًّ ُ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ ُ ُ َّ
اب
ِ النار يعرضون عليها غدوا وع ِشيا ويوم تقوم الساعة أد ِخلوا آل ِفرعون أشد الع
ذ
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, serta
pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat
keras”. (Al-Mukmin (Ghafir): 46)
Dari ayat ini, ulama menyimpulkan bahwa adzab kubur bagi orang-
orang yang kafir akan berlangsung sampai terjadinya hari kiamat.
Dalil yang lain adalah hadits Al-Bara` bin ’Azib yang sebelumnya
telah kita bacakan, pada sebuah riwayatnya disebutkan:
“Bahwasanya tatkala seorang yang kafir tidak bisa menjawab
pertanyaan dua malaikat itu, maka kepadanya dinampakkan
tempatnya di dalam neraka, dan perkara ini akan berlangsung
sampai hari kiamat”.