Surat Az-Zalzalah
Surat ini adalah surat madaniyah menurut Ibnu Abbas dan Qatadah. Surat
Madaniyah menurut pendapat yang shahih ialah surat yang turun setelah nabi
hijrah. Pengertian ini adalah penjelasan yang kuat di kalangan para ulama tafsir.
Dan ada yang mengatakan bahwa surat ini adalah surat makkiyah menurut Ibnu
Abbas, Atha' dan Jabir. Para ulama mengatakan bahwa surat ini mempunyai
banyak keutamaan dan mencakup hal yang agung. Sebagaimana pada hadits
berikut ini :
ُت لَه
ْ َع ِدل ِ َ " َم ْن قَ َرأَ ( ِإذَا ُز ْل ِزل: سله َم
ُ )ت صلهى ه
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو ُ قَا َل َر: َع ْن أ َن َِس ب ِْن َما ِلك قَا َل
سو ُل ه
َ َِّللا
ت ُ ) ٌ َّللاُ أ َ َحد
ْ َع ِدل ِ ت لَهُ ِب ُربُعِ ْالقُ ْر
َو َم ْن قَ َرأ َ ( قُ ْل ه َُو ه،آن ُ ) َ َو َم ْن قَ َرأ َ ( قُ ْل َيا أَيُّ َها ْالكَافِ ُرون،آن
ْ َع ِدل ِ ف ْالقُ ْر
ِ ص
ْ ِِبن
ِ ث ْالقُ ْر
آن ِ ُ" لَهُ ِبثُل
" Dari Anas bin Malik semoga Allah meridhainya berkata : Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda : " Barang siapa yang membaca 'idzazul zilatil' itu
akan menyamai setengah al-Quran dan abrang siapa yang membaca ' Qul yaa
ayyuhal kaafirun' itu akan menyamai seperempat al-Quran dan barang siapa
yang membaca 'qul huwallahu ahad' itu akan menyamai sepertiga al-Quran ".
HR. Tirmidzi no 2893. Imam Tirmidzi berkata : ' Ini hadits gharib , kami tidak
mengetahui hadits ini melainkan dari syeikh Hasan bin Salm dan pada bab berasal
dari Ibnu Abbas. Dan hukum hadits ini ialah hasan tanpa adanya keutamaan surat
az-Zalzalah.
Dan dari Ali semoga Allah meridhainya ia berkata : Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda :
َُم ْن قَ َرأَ إِذَا ُز ْل ِزلَت أَ ْربَ َع َم هرات َكانَ َك َم ْن قَ َرأ ْالقُ ْرانَ ُكلهه
" Barang siapa yang membaca 'idza zulzilat' sebanyak 4 kali seakan-akan
membaca al-Quran semuanya ". HR at-Sa'laby dengan sanad lemah, namun ia
memiliki penguat seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah secara marfu'
yaitu hadits ' Jika membaca az-Zalzalah seperti membaca seperempat al-Quran.
Imam at-Tirmidzi berkata : Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seseorang dari sahabatnya : "
Apakah Anda sudah menikah wahai fulan ? ia menjawab : " Demi Allah wahai
Rasulullah, tidak ada bagiku sesuatu untuk menikah !, beliau bersabda : "
Bukankah Anda memiliki 'Qulhuwallahu ahad' ? ia menjawab : ya betul, Beliau
bersabda : (surat itu seperti) sepertiga al-Quran, Beliau bersabda :' Bukankah Anda
memiliki 'idza jaanash rullahi wal fath' ?ia berkata : iya benar, Beliau bersabda :
' (surat itu seperti) seperempat al-Quran. Beliau bersabda :' Bukankah Anda
mempunyai 'Qulya ayyuhal kaafirun' ? beliau menjawab : " (surat itu seperti)
seperempat al-Quran. Beliau bersabda : " Bukankah Anda memiliki idza zulzilatil
ardhu ? ia menjawab : iya benar, Beliau bersabda : (surat itu seperti) seperempat
al-Quran " , menikahlah, menikahlah. Kemudian Imam at-tirmidzi berkata : ' Ini
hadits hasan.
Ayat ke-1 :
Goncangan ini terjadi pada dasar bumi, demikianlah yang diriwayatkan oleh
Ikrimah dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan : (Goncangan bumi yang dasyat)
terjadi pada pada tiupan sangkakala pertama langsung mengoncang bumi.
Mujadhid mengomentari pada surat an-Naziat ayat : 6 :
" (Sungguh kamu akan dibangkitkan ) pada hari ketika tiupan sangkakala
pertama, kemudian diiringi tiupan kedua " Setelah itu barulah muncul goncangan
bumi (yang dasyat), Tiupan kedua keluarlah mayat-mayat, dan itulah isi
kandungan bumi.
Ayat ke-2 :
ض أَثْقَالَ َها
ُ ت ْاْل َ ْر
ِ َوأ َ ْخ َر َج
"dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,"
Ayat ke-3 :
ِ ْ َوقَا َل
اْل ْنسٰ نُ َما لَ َها
"Dan, manusia bertanya, Apa yang terjadi pada bumi ini?"
*** Penjelasan Tafsir Ayat ke-3
Pada ayat " Dan manusia bertanya " yang dimaksud 'manusia' ialah keturunan
orang kafir. Ad-Dhahaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata : manusia
tersebut ialah al-Aswad bin Abdul Asad. Ada yang mengatakan bahwa semua
manusia akan menyaksikan kejadian itu pada hari Kiamat pada tiupan sangkakala
yang pertama baik dari golongan orang mukmin dan orang kafir.
Dan ini perkataan orang yang menjadikan tanda-tanda kimat di dunia karena
mereka itu tidak mengatahui semua tanda-tanda kiamat pada permulaan
perkaranya hingga mereka membuktikan semuanya. Maka dengan demikian satu
sama lain saling bertanya tentang kejadian tersebut. Bagi orang yang berpendapat
bahwa'manusia' yang dimaksud ialah khusus orang kafir maka menjadikannya
kegoncangan kiamat karena orang mukmin sangat mengenal kejadian tersebut
sehingga mereka tidak saling bertanya mengenai hal itu. Sedangkan orang kafir
mengingkari hari kiamat sehingga dia bertanya tentangnya.
Ayat ke-4 :
َ َِث أ َ ْخب
ارهَا ُ يَ ْو َمئِذ ت ُ َحد
"Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,"
Pada riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah semoga Allah meridhainya ia
berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat ini (yaumaidzin
tuhaddisu akhbaaroha), beliau bersabda :
فإن أخبارها أن تشهد على كل عبد أو أمة بما عمل: قال، قالوا هللا ورسوله أعلم- أتدرون ما أخبارها
. تقول عمل يوم كذا كذا وكذا، على ظهرها
" Apakah kalian tahu apa yang dikabarkan oleh bumi ? mereka menjawab : Allah
dan rasulNya yang lebih tahu. Beliau bersabda : ' Sesungguhnya kabar beritanya
ialah ia menjadi saksi bagi tiap hamba atau umat denga apa yang dilakukannya
di atas bumi, ia akan mengatakan : si fulan melakukan pada hari ini begini,
begini dan begini ". Imam Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih.
al-Mawaridi mengomentari ayat ' pada hari itu ia mengabarkan beritanya ' bahwa
di dalam ayat tersebut ada perkara :
**(1) Bumi mengabarkan perbuatan amal seluruh hamba yang berada di atasnya.
Ini disebutkan oleh Abu Hurairah semoga Allah meridhainya dengan riwayat
marfu'. Pendapat ini bagi yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah goncangan
hari kiamat.
Ayat ke-5 :
Ayat ke-6 :
Abu Idris berkata : Sesungguhnya missdaq pada al-Quran " Apa yang menimpamu
berupa musibah disebabkan oleh ulah tangan kalian dan Dia maha mengampni "
. Dan Muqatil berkata tentang ayat tersebut bahwa ayat itu turun pada dua lakik-
laki. Dan kejadian demikian saat turunnya ayat " Dan mereka memberikan
makanan karena mencintainya " yaitu salah satu mereka didatangi oleh peminta-
minta, lalu lelaki yang diminta tersebut memberikannya sedikit buah kurma,
butiran dan kacang-kacangan. dan lelaki yang satunya lagi bermudah-mudahan
dalam dosa kecil seperti berbohong, mengghibah dan suka memandang(yang
haram). Orang yang kedua ini mengatakan bahwa yang Allah ancam hanya untuk
dosa-dosa besar.
Kemudian dengan kejadian tersebut turunlah ayat yang memberi semangat
kepada mereka untuk berbuat baik yang dimulai dari yang kecil, maka iapun
dimungkinkan akan diberi banyak dan Allah mengancam mereka yang
menyepelekan dosa kecil, iapun akan bertambah banyak. Said bin Jubair berkata
tentangnya : Dosa kecil yang dilakukan untuk dirinya pada hari kiamat lebih besar
dari pada gunung-gunung, dan seluruh kebaikannya itu lebih kecil di matanya dari
segala sesuatu.
(2). Bacaan umumnya dengan fathah ya' nya pada kata 'yarahu'. al-Jadari, Sulami,
Isa bin Umar dan Aban dari Ashim membacanya dengan dommah ya' nya yaitu
' yuriihillahu iyyahu'. Pendapat pertama adalah bacaan terpilih berdasarkan firman
Allah ta'ala ' yauma tajidu kullu nafsin maa amilat min khoirin muhdhorroo'. Dan
Hisyam mematikan huruf ha' pada firman ta'ala 'yaroh' pada dua tempat.
(3). Ibnu Abbas berkata : Ini adalah ayat yang sudah ditetapkan di dalam al-Quran
dan benar adanya. Dan sungguh para ulama bersepakat atas keumuman ayat ini
ada juga yang tidak mengatakan demikian. Ka'ab al-Akhbar bahwasannya ia
berkata : " Sungguh Allah telah menurunkan dua ayat kepada Muhammad
keduanya telah disebutkan di dalam kitab Taurat, Injil, Zabur dan Mushaf, yaitu :
فَ َمن يَع َمل ِمثقَا َل ذَ هرة َخي ًرا يَ َره َو َمن يَع َمل ِمثقَا َل ذَ هرة ش هَرا يَ َره