Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Prabandaru

No : 06
Kelas : XII MIPA 5

AYAT -AYAT AL-QUR’AN TENTANG PERISTIWA KIAMAT

Hal itu tercantum dalam Surat Al A’raf ayat 187.

‫ت‬ ْ َ‫َّان مُرْ َسا َها ۖ قُ ْل إِ َّن َما عِ ْل ُم َها عِ ن َد َربِّي ۖ اَل ي َُجلِّي َها ل َِو ْق ِت َها إِاَّل ه َُو ۚ َثقُل‬ َ ‫ك َع ِن السَّا َع ِة أَي‬
َ ‫َيسْ أَلُو َن‬
ِ ‫ك َحفِيٌّ َع ْن َها ۖ قُ ْل إِ َّن َما عِ ْل ُم َها عِ ندَ هَّللا‬ َ ‫ض ۚ اَل َتأْتِي ُك ْم إِاَّل َب ْغ َت ًة ۗ َيسْ أَلُو َن‬
َ ‫ك َكأ َ َّن‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
ِ ‫فِي ال َّس َم َاوا‬
َ
َ ‫اس َيعْ لم‬
‫ُون‬ ‫اَل‬ َّ َ ْ َ َ ٰ
ِ ‫َولكِنَّ أكث َر الن‬
Artinya,

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘bilakah terjadinya?’


Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku.
Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah,
‘Sungguh, pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui,’" (Surat Al-A'raf ayat 187).

Allah Ta’ala memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam


agar mengabarkan kepada manusia bahwa pengetahuan tentang terjadinya Kiamat
hanya ada di sisi Allah semata, hanya Dia-lah yang mengetahui masalahnya
dengan jelas dan kapan terjadinya, tidak seorang pun dari penduduk langit dan
bumi mengetahuinya.

Sebagaimana difirmankan oleh Allah:

َ ُ‫َيسْ أَل‬
َ ‫ك ال َّناسُ َع ِن السَّا َع ِة ۖ قُ ْل إِ َّن َما عِ ْل ُم َها عِ ْن َد هَّللا ِ ۚ َو َما ي ُْد ِري‬
‫ك لَ َع َّل السَّا َع َة َت ُكونُ َق ِريبًا‬

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah,


‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan
tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat
waktunya.” [Al-Ahzaab: 63]
Juga sebagaimana difirmankan oleh Allah:

‫ك ُم ْن َت َها َها‬ َ ‫َّان مُرْ َسا َها فِي َم أَ ْن‬


َ ‫ت مِنْ ِذ ْك َرا َها إِلَ ٰى َر ِّب‬ َ ‫ك َع ِن السَّا َع ِة أَي‬
َ ‫َيسْ أَلُو َن‬

“(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit,


kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)?
Kepada Rabb-mulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).” [An-
Naazi’aat: 42-44] Maka puncak dari pengetahuan tentang hari Kiamat kembali
kepada Allah semata.

Selain itu, banyak dalil dan ayat-ayat Alquran lainnya yang mengambarkan, serta
menjelaskan tentang hari kiamat, antara lain sebagai berikut:

Tentang kiamat, Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, berkata, "ِAku pernah


bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

‫َي السَّا َع ِة ألَيَّا ًما يَ ْن ِز ُل فِيهَا ْال َج ْه ُل َويُرْ فَ ُع فِيهَا ْال ِع ْل ُم‬
ِ ‫إِ َّن بَ ْينَ يَد‬.

Artinya: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan ada beberapa hari
di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan,".

Datangnya kebodohan dan hilangnya ilmu menjelang hari kiamat dijelaskan


dalam riwayat hadits tersebut. Terlebih sebelum kiamat tiba, orang-orang salih,
berakhlak serta berilmu akan diwafatkan karena mereka tidak akan merasakan
pedihnya hari akhir itu.

Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah


Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ص َدقَةٌ َويُس َْرى‬ َ َ‫ َوال‬،‫ك‬ ٌ ‫ َوالَ نُ ُس‬،ٌ‫صالَة‬ َ َ‫ َوال‬،‫صيَا ٌم‬ ِ ‫ب َحتَّى الَ يُ ْد َرى َما‬ ِ ْ‫يَ ْدرُسُ ْا ِإل ْسالَ ُم َك َما يَ ْدرُسُ َو ْش ُي الثَّو‬
ِ‫ب هللا‬ َ ُ ْ
ِ ‫ َعلى ِكتَا‬k ،‫ َوال َعجُوز‬،ُ‫ الش ْيخ ال َكبِير‬:‫اس‬ ْ ُ َّ ِ ‫ َوتَ ْبقى ط َوائِفُ ِمنَ الن‬،ٌ‫ض ِم ْنهُ آيَة‬
َّ َ َ ِ ْ‫فِـي لَ ْيلَ ٍة فَالَ يَ ْبقَى فِي ْاألَر‬
َ‫ َما تُ ْغنِي َع ْنهُ ْم الَ إِله‬:ُ‫صلَة‬ ِ ُ‫ فَقَا َل لَه‬:‫ الَ إِلهَ إِالَّ هللاُ فَنَحْ نُ نَقُولُهَا‬: َ‫ أَ ْد َر ْكنَا آبَا َءنَا َعلَى هَ ِذ ِه ْال َكلِ َم ِة؛ يَقُولُون‬: َ‫يَقُولُون‬
ً َ َ َ َّ ُ ُ
،‫ ث َّم َرد َدهَا َعل ْي ِه ثالثا‬،‫ض َع ْنهُ ُح َذ ْيفة‬
َ َ ‫ص َدقَةٌ فَأ َ ْع َر‬
َ َ‫ َوال‬،‫ك‬ ٌ ‫ َوالَ نُ ُس‬،‫صيَا ٌم‬ ِ َ‫ َوال‬،ٌ‫صالَة‬ َ ‫ َوهُ ْم الَ يَ ْدرُونَ َما‬،ُ‫إِالَّ هللا‬
‫ ثَالَثًا‬،‫ار‬ ِ َّ‫صلَةُ! تُ ْن ِجي ِه ْم ِمنَ الن‬ َّ ْ َ ُ
ِ ‫ يَا‬:‫ فَقَا َل‬،‫ ث َّم أقبَ َل َعلَ ْي ِه فِي الثالِثَ ِة‬،ُ‫ْرضُ َع ْنهُ ُح َذ ْيفَة‬ ِ ‫ك يُع‬ َ ِ‫ ُك َّل َذل‬.
Artinya: Ibnu Majah berkata: "Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami bahwa
Rasulullah SAW bersabda: 'Islam akan terhapus sebagaimana terhapusnya renda
pakaian sehingga tidak diketahui apa itu puasa, sholat, ibadah, dan sedekah.
Dalam satu malam timbul kelupaan terhadap Al-Kitab (Alquran) sehingga tidak
tersisa satupun ayat di muka bumi dan tersisa satu kelompok manusia. Orangtua
renta dan jompo yang berkata: Bapak-bapak kami pernah memberitahu mengenai
kata 'Laa ilaaha illallah' lalu kami mengucapkannya'."

Kemudian hadist lainnya menjelaskan, ketika kiamat tiba maka akan datang
dukhan atau kabut yang sangat tebal. Kemunculannya ini merupakan salah satu
azab yang sangat pedih bagi orang-orang yang tidak beriman.
Allah Ta’ala berfirman:

‫اس هَ َذا َع َذابٌ أَلِي ٌم‬ ٍ ِ‫فَارْ تَقِبْ يَوْ َم تَأْتِي ال َّس َما ُء بِ ُدخَا ٍن ُمب‬
َ َّ‫ين يَ ْغ َشى الن‬

Artinya: "Maka tunggulah hari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang
nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih," (QS. Ad Dukhan ayat 10-
11).

Kemudian dalam riwayat hadist lainnya menjelaskan, tentang tanda-tanda kiamat


di mana saat itu umat manusia seketika akan bertobat padahal semua pintu
ampunan telah ditutup rapat.
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, hari kiamat tidak akan terjadi sebelum
kalian melihat 10 tanda-tandanya. Tanda–tanda itu ialah asap (dukhan), Dajjal,
binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa ibnu Maryam,
Ya'juj dan Ma'juj, tiga buah gerhana (yaitu gerhana di timur, gerhana di barat, dan
gerhana di jazirah Arab), keluarnya api dari Yaman, dan manusia digiring menuju
mahsyar mereka,” (HR. Muslim).

Anda mungkin juga menyukai