Anda di halaman 1dari 6

HARI KIAMAT"

Tak ada yg tersisa lagi..

Engkau luluh lantahkan isi alam ini..

Semua menjadi mati..

Tak ada yg abadi..

Semua menjadi musnah..

Dalam Genggaman-MU..

Hanyalah Engkau Sang Illahi..

Yang kekal abadi..

Semua hancur berkeping-keping..

Jiwa-jiwa mulai di bersihkan..

Dari permukaan bumi ini..

Yg sudah penuh dgn dosa..

Manusia berlari-larian kesana kemari..

Menyelamatkan diri..

Semua di goyang-goyangkan..

Gunung-gunung terbang melayang-layang..

Bagai daun-daun..

Yang menjadikan puing-puing..

Puing-puing yg tak berdaya..

Dalam Genggaman Sang Illahi..

Tak perduli siapa dirimu?

Tua muda, kaya maupun miskin..

Kecil atau pun besar..

Semua sama harus mati..

Karena hari itu..

Adalah Hari Kiamat..

Yg sudah ALLAH janjikan pasti akan datang..


kehancuran yang maha dahsyat.

Yang tidak pernah kita lihat.

Tidak ada lagi sahabat.

Dan juga setitik rahmat.

Semua planet di jaga raya.

Akan hancur tanpa bersisa.

Seluruh makhluk hidup akan binasa.

Termasuk juga itu manusia.

Semua makhluk aka memohon kepada yg maha kuasa.

Yaitu allah yg maha esa.

Kita akan teringat akan dosa dan pahala.

Yang pernah kita perbuat di dunia.

Maka dari semuanya.

Jagan pernah pernah meremehkan hari akhir untuk kita semua.

Karena efeknya sangatlah luar biasa.


Surah Al A’raf (Q.S 7, ayat 187) •

‫ض ال ت َأْتِي ُك ْم ِإل ا َب ْغتَةً َي ْسأَلُونَكَ َكأ َ َّنكَ َح ِفي‬ ِ ‫األر‬


ْ ‫س َم َاوات َِو‬ ْ َ‫ساهَا قُ ْل ِإ َّن َما ع ِْل ُم َها ِع ْندَ َر ِبِّي ل ا يُ َج ِِّلي َها ل َِو ْقتِ َها ِإال ه َُو ثَقُل‬
َّ ‫ت فِي ال‬ َ ‫ع ِة أَيَّانَ ُم ْر‬ َ َ‫َي ْسأَلُونَك‬
َ ‫ع ِن السَّا‬
َ‫اس ال َي ْعلَ ُمون‬ ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ر‬
َ َ ‫ث‬‫ك‬ْ َ ‫أ‬ َّ
‫ِن‬ ‫ك‬ َ ‫ل‬‫و‬ َّ
‫َّللا‬ ‫د‬
َ ِ َ ِ َ ُْ
‫ن‬ ‫ع‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫م‬ ْ
‫ِل‬‫ع‬ ‫ا‬‫م‬ َّ
َ ِ ‫ن‬‫إ‬ ْ
‫ل‬ ُ ‫ق‬ ‫ا‬‫ه‬ ْ
‫ن‬
َ َ ‫ع‬

yas-aluunaka ‘ani alssaa‘ati ayyaana mursaahaa qul innamaa ‘ilmuhaa‘inda rabbii laa yujalliihaa
liwaqtihaa illaa huwa tsaqulat fii alssamaawaati waal-ardhi laa ta/tiikum illaa baghtatan yas-alu
unaka ka-annaka hafiyyun ‘anhaa qul innamaa ‘ilmuhaa ‘inda allaahi walaakinna aktsara alnnaa
si laaya’lamuuna

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhny


a pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat m
enjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhlu
k) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tib
a-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah
: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”.
Tafsir Surat Al-A'raf, ayat 187

{‫ض َال ت َأْتِي ُك ْم ِإال بَ ْغتَةً يَ ْسأَلُونَكَ َكأَنَّكَ َحفِي‬


ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ْ َ‫ساهَا قُ ْل ِإ َّن َما ع ِْل ُم َها ِع ْندَ َر ِبِّي َال يُ َج ِّلِي َها ل َِو ْقتِ َها ِإال ه َُو ثَقُل‬
َّ ‫ت فِي ال‬ َ ‫ع ِة أَيَّانَ ُم ْر‬ َ َ‫يَ ْسأَلُونَك‬
َ ‫ع ِن السَّا‬
187( َ‫اس َال يَ ْعلَ ُمون‬ َّ َ‫ع ْن َها قُ ْل إِنَّ َما ع ِْل ُم َها ِع ْند‬
ِ َّ‫َّللاِ َولَك َِّن أ َ ْكث َ َر الن‬ َ ) }

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, "Bilakah terjadinya?” Katakanlah, "Sesungguhny


a pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat m
enjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk
) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan t
iba-tiba " Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakan
lah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyaka
n manusia tidak mengetahui."

Firman Allah Swt.:

{‫ع ِة‬ َ َ‫} َي ْسأَلُونَك‬


َ ‫ع ِن السَّا‬

Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat. (Al-A'raf: 187)

Pengertian ayat tersebut sama halnya dengan pengertian yang terdapat di dalam ayat lain, ya
itu:

{‫ع ِة‬
َ ‫ع ِن السَّا‬ ُ َّ‫}يَ ْسأَلُكَ الن‬
َ ‫اس‬

Manusia bertanya kepadamu tentang hari kiamat. (Al-Ahzab: 63)

Menurut suatu pendapat, ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Quraisy. Sedangk
an menurut pendapat lainnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan segolongan orang-orang
Yahudi. Tetapi pendapat yang pertamalah yang lebih mendekati kebenaran, mengingat ayat ini
Makkiyyah. Mereka sering menanyakan tentang terjadinya waktu kiamat, tetapi pertanyaan m
ereka mengandung nada tidak mempercayai keberadaannya dan mendustakannya. Perihalnya s
ama dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:

َ ‫}ويَقُولُونَ َمت َى َهذَا ْال َو ْعدُ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم‬


{ َ‫صا ِدقِين‬ َ

Dan mereka berkata, "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari kiamat) jika kamu adalah orang-orang
yang benar? (Yunus: 48; Yasin: 48; Al Anbiya 38; An Naml 71; Saba 29; Al-Mulk 25)

{‫ضال ٍل بَعِي ٍد‬


َ ‫ع ِة لَفِي‬ ُ ‫}يَ ْست َ ْع ِج ُل بِ َها الَّذِينَ َال يُؤْ مِ نُونَ بِ َها َوالَّذِينَ آ َمنُوا ُم ْش ِفقُونَ مِ ْن َها َويَ ْعلَ ُمونَ أَنَّ َها ْال َح ُّق أَال إِ َّن الَّذِينَ يُ َم‬
َ ‫ارونَ فِي السَّا‬

Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatang
kan, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat
itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membanta
h tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh. (Asy-Syura: 18)

*******************
Adapun firman Allah Swt.:

{‫ساهَا‬
َ ‫}أَيَّانَ ُم ْر‬

Bilakah terjadinya. (Al-A'raf: 187)

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud dari l
afaz muntahaha ialah batas terakhirnya, yakni bilakah terjadinya dan kapankah usia dunia bera
khir, hal itu merupakan permulaan dari waktu kiamat.

{‫}قُ ْل إِنَّ َما ع ِْل ُم َها ِع ْندَ َربِِّي َال يُ َجلِِّي َها ل َِو ْقتِ َها إِال ه َُو‬

Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak s
eorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.” (Al-A'raf: 187)

Allah Swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya 'bila ditanya tentang saat kiamat, hendaknya ia
mengembalikan pengetahuannya kepada Allah Swt., karena sesungguhnya hanya Dialah yang
mengetahui bila kiamat akan terjadi', yakni Allah Swt. mengetahui perkaranya secara jelas dan
mengetahui pula saat terjadinya hari kiamat secara tepat. Tidak ada seorang pun yang menge
tahui hal ini kecuali hanya Allah Swt. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{‫ض‬
ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ْ َ‫}ثَقُل‬
َّ ‫ت فِي ال‬

Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) di langit dan di bumi. (Al-A'raf: 187)

Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firm
an-Nya: Kiamat itu amat berat (bagi makhluk) di langit dan di bumi. (Al-A'rlf: 187) Artinya, a
mat berat untuk mengetahuinya bagi semua penduduk di langit dan di bumi. Dengan kata lai
n, mereka sama sekali tidak mengetahuinya.

Ma'mar mengatak

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 46

46( ‫شدِي ٍد‬ ٍ ‫عذَا‬


َ ‫ب‬ ْ َ‫ِير لَ ُك ْم َبيْنَ َيد‬
َ ‫ي‬ َ ‫ظ ُك ْم ِب َواحِ دَةٍ أ َ ْن تَقُو ُموا ِ ََّلِلِ َمثْنَى َوفُ َرادَى ث ُ َّم تَتَفَ َّك ُروا َما ِب‬
ٌ ‫صاحِ ِب ُك ْم مِ ْن ِجنَّ ٍة ِإ ْن ه َُو ِإ َّال نَذ‬ ُ ‫)قُ ْل ِإنَّ َما أ َ ِع‬

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad supaya memperingatkan dan me
nasihati kaumnya agar jangan cepat-cepat mendustakan kerasulan dan Alquran yang dibawany
a. Sebaiknya mereka itu mempergunakan waktunya untuk menghadap Allah dengan ikhlas, me
mikirkan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah dibawa Muhammad bai
k sendiri-sendiri maupun bersama-sama, semoga dengan demikian mereka dapat mencapai ke
benaran yang sebenarnya, menemukan jalan yang lurus yang diridai oleh Allah SWT, mengins
afi kebenaran yang dibawanya membuka selubung yang menutup mata mereka sehingga den
gan rela dan penuh keikhlasan mengakui kebenaran apa yang dibawa oleh Rasulullah saw itu.
Mereka dianjurkan berpikir dan merenung di dalam suasana tenang cukup hanya seorang, at
au secara berduaan atau secara berkelompok, karena biasanya kalau banyak orang berkumpul
beramai-ramai, pikiran sering terganggu, sehingga apa yang dipikirkan dan direnungkan itu tid
ak tentu arah tujuannya, tak dapat mengenai sasaran dan sampai kepada apa yang dicita-cita
kan. Allah SWT menegaskan juga di dalam ayat ini bahwa Muhammad teman mereka itu buk
anlah seorang yang gila tidak ada sedikitpun penyakit gila padanya dan dia bukan pula seora
ng pembohong, tetapi Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang pemberi peringatan agar
mereka itu tidak ditimpa azab yang keras akibat keingkaran dan kedurhakaan mereka terhada
p perintah-perintah Allah SWT. Hal ini ditegaskan juga dalam suatu hadis sabda Rasulullah sa
w:
‫نذير لكم بين يدي عذاب شديد‬
Artinya:

Sesungguhnya saya ini pemberi peringatan bagi engkau sekalian sebelum (menghadapi) azab
yang keras. (H.R. Bukhari dari Ibnu Abbas)

Anda mungkin juga menyukai