Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat Singkat tentang Penyesalan Seorang Manusia di Akhirat Kelak

‫اﻟْ َﺤ ْﻤﺪُ ِ ِ ا ِ ى َ ﻠَ َﻖ ْ ِاﻻ ْ َﺴ َﺎن ِﰲ ْﺣ َﺴ ِﻦ ﺗَ ْﻘ ِﻮ ْ ِﱘ َوا ّ ِ ْي ﻫَﺪَ ا َ ِﻟ َﻄ ِﺮﯾْ ِﻘ ِﻪ اﻟْ َﻘ ِﻮ ْ ِﱘ َوﻓَﻘﻬَﻨَﺎ ِﰲ ِدﯾْ ِﻨ ِﻪ‬
.‫اﻟْ ُﻤ ْﺴ َﺘ ِﻘ ْ ِﲓ‬
‫ﴍﯾْ َﻚ َ ُ ا ّ ِ ى ﻓَﻀ َﻞ ﺑ َ ْﻌ َﺾ اﻟﺸﻬ ُْﻮ ِر َوا َﻻ ِم َ َﲆ ﺑ َ ْﻌ ٍﺾ‬ ِ َ ‫ﷲ َو ْ ﺪَ ُﻩ ﻻ‬ ُ ‫َو ٔ ْﺷﻬَﺪُ ٔ ْن ﻻ ِا َ ِاﻻ‬
‫َو َﺟ َﻌ َﻞ َﺷﻬ َْﺮ َر َﻣﻀَ َﺎن ِﻣ َﻦ اﻟﺸﻬ ُْﻮ ِر اﻟْ ِﻌ َﻈﺎ ِم َو ٔ َﻣ ُﻪ ِﻣ َﻦ ِم ْاﻟ ِﻜ َﺮا ِم َو ٔ ْﺷﻬَﺪُ ٔن َﺳ ّﯿِﺪَ َ ُﻣ َﺤ ّﻤﺪً ا‬
‫ﷲ َر ْ َﲪ ًﺔ ِﻠْ َﻌﺎﻟَ ِﻤ ْ َﲔ‬
ُ ُ َ ‫َﻋ ْﺒﺪُ ُﻩ َو َر ُﺳ ْﻮ ُ ُ ا ِ ى ٔ ْر َﺳ‬
‫ﲱ ِﺒ ِﻪ َو َﻣ ْﻦ ﺗَ ِﺒ َﻌﻬُ ْﻢ ِ ِ ْﺣ َﺴ ٍﺎن‬ ْ َ ‫ﻟّﻬُﻢ َﺻﲇ ِو َﺳ ِ ّ ْﲅ َ َﲆ َﻋ ْﺒ ِﺪكَ َو َر ُﺳ ْﻮ ِ َ َﺳ ِ ّﯿ ِﺪ َ ُﻣ َﺤ ّﻤ ٍﺪ َو َ َﲆ ِ ِ َو‬
.‫ِا َﱃ ﯾ َ ْﻮ ِم ِﻟ َﻘﺎ ِء َر ِ ّ ِﲠ ْﻢ‬
‫ ُﻋ ْﻮ ُذ ِ ِ ِﻣ َﻦ‬،‫ﷲ َﻋﺰ َو َ ﻞ َﺣ ْ ُﺚ ﻗَﺎ َل ﺗَ َﺒ َﺎركَ َوﺗَ َﻌ َﺎﱃ‬ ِ ‫ﴘ ِﺑ َﺘ ْﻘ َﻮى‬ ْ ِ ‫ ْو ِﺻ ْﯿ ُ ْﲂ َوﻧ َ ْﻔ‬،‫ﷲ‬ ِ ‫ِﻋ َﺒﺎ َد‬
:‫اﻟﺸ ْﯿ َﻄ ِﺎن اﻟﺮ ِﺟ ْ ِﲓ‬
‫َ ﳞَﺎ اﻟﻨ ُﺎس اﺗ ُﻘﻮا َر ُ ُﲂ ا ِ ي َ ﻠَ َﻘ ُ ْﲂ ِﻣ ْﻦ ﻧ َ ْﻔ ٍﺲ َوا ِ ﺪَ ٍة َو َ ﻠَ َﻖ ِﻣ ْﳯَﺎ َز ْو َ َﺎ َوﺑَﺚ ِﻣ ْﳯُ َﻤﺎ ِر َ ًﺎﻻ‬
‫ﻮن ِﺑ ِﻪ َوا ْ ْر َ ﺎ َم ان ا َ َﰷ َن َﻠَ ْﯿ ُ ْﲂ َرِﻗ ًﺒﺎ‬ َ ُ‫َﻛ ِﺜ ًﲑا َو ِ َﺴ ًﺎء َواﺗ ُﻘﻮا ا َ ا ِ ي َ َﺴﺎ َءﻟ‬
‫ َ ﳞَﺎ ا ِ َﻦ ٓ َﻣ ُﻮا اﺗ ُﻘﻮا ا َ َوﻗُﻮﻟُﻮا ﻗَ ْﻮ ًﻻ َﺳ ِﺪﯾﺪً ا ﯾُ ْﺼ ِﻠ ْﺢ ﻟَ ُ ْﲂ ْ َﲻﺎﻟَ ُ ْﲂ َوﯾ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُ ْﲂ ُذﻧ ُﻮ َ ُ ْﲂ‬:‫َوﻗَﺎ َل‬
‫َو َﻣ ْﻦ ﯾُ ِﻄﻊ ِ ا َ َو َر ُﺳﻮ َ ُ ﻓَ َﻘ ْﺪ ﻓَ َﺎز ﻓَ ْﻮ ًزا َﻋ ِﻈﳰًﺎ‬
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Di antara nama-nama hari kiamat adalah yaumal hasrah (hari penyesalan). Disebut
dengan hari penyesalan karena pada hari tersebut banyak sekali penyesalan yang
diutarakan oleh orang-orang yang merugi, diutarakan oleh orang-orang yang ingkar ,
diutarakan oleh para pelaku maksiat. Penyesalan yang luar biasa yang memutuskan
jantung-jantung mereka, menghancurkan dada mereka, penyesalan di hari dimana tiada
manfaat penyesalan tersebut.

Tatkala mereka melihat bagaimana penghuni surga mendapatkan nikmat yang abadi
dan mereka merasakan adzab yang sangat dahsyat, maka mereka pun menyesal dan
mereka meneriakkan penyesalan mereka tersebut, namun tidak ada faedahnya.
Diantara penyesalan-penyesalan tersebut Allah sebutkan dalam Al-Qur’an:
َ ُ ‫ﴤ ا ْ ْﻣ ُﺮ َو ُ ْﱒ ِﰲ ﻏَ ْﻔ َ ٍ َو ُ ْﱒ َﻻ ﯾُ ْﺆ ِﻣ‬
﴾٣٩﴿ ‫ﻮن‬ َ ْ ‫َو ﻧ ِﺬ ْر ُ ْﱒ ﯾ َ ْﻮ َم اﻟْ َﺤ‬
َ ِ ُ‫ﴪ ِة ا ْذ ﻗ‬
“Wahai Muhammad, ingatkanlah kepada mereka tentang hari peringatan tatkala telah
diputuskan perkara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diputuskan penghuni surga dan
juga diputuskan penghuni neraka sementara mereka di dunia dalam kondisi lalai dan
mereka tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Maryam[19]: 39)
Para ulama tatkala menafsirkan ayat ini mereka membawakan hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
‫ﯾُ ْﺆ َﰏ ِ ﻟْ َﻤ ْﻮ ِت َﻛﻬَ ْﯿﺌَ ِﺔ َﻛ ْ ٍﺶ ْﻣﻠَ َﺢ‬
“Pada hari kiamat kelak didatangkanlah kematian, dibentuk seperti jasad kambing yang
berwarna putih yang disela-sela dengan warna hitam.”

‫ﻓَ ُﻮﻗَ ُﻒ َ َﲆ اﻟﺴﻮ ِر ا ِ ي ﺑ َ ْ َﲔ اﻟْ َﺠﻨ ِﺔ َواﻟﻨﺎ ِر‬


“Kemudian kematian tersebut yang dalam bentuk kambing yang berwarna putih
diletakkan di antara penghuni surga dan penghuni neraka.”

‫ﻓَ ُﻨَﺎ ِدي ُﻣ َﺎ ٍد‬


“Maka ada yang berteriak berkata.”

َ ُ‫ ﻫ َْﻞ ﺗَ ْﻌ ِﺮﻓ‬،‫َ ﻫ َﻞ اﻟْ َﺠﻨ ِﺔ‬


‫ﻮن َﻫ َﺬا؟‬
“Wahai penghuni surga, apakah kalian mengenal ini?!”

َ ُ‫ون وﯾ ُﻘﻮﻟ‬
‫ ﻧ َ َﻌ ْﻢ‬:‫ﻮن‬ َ ‫ﴩﺋِﺒ‬
َ ‫ﻮن َوﯾ َ ُﻨﻈ ُﺮ‬ َ ْ َ َ‫ﻓ‬
“Maka para penghuni surga pun menjulurkan leher mereka kemudian mereka
memandang kepada kematian, mereka berkata: ya, kami kenal hal tersebut.”

.‫َﻫ َﺬا اﳌ َ ْﻮ ُت‬


“Itu adalah kematian.” dan seluruh mereka pernah melihat kematian.
َ ُ‫ ﻫَﻞ ﺗَ ْﻌ ِﺮﻓ‬،‫ َ ْﻫ َﻞ اﻟﻨﺎ ِر‬:‫َوﯾُ َﻘ ُﺎل‬
‫ﻮن َﻫ َﺬاا؟‬
“Kemudian penyeru tersebut berkata, ‘Wahai penghuni neraka jahanam, tahukah kalian
siapa ini?!”

َ ُ‫ون وﯾ ُﻘﻮﻟ‬
‫ ﻧ َ َﻌ ْﻢ‬:‫ﻮن‬ َ ‫ﴩﺋِﺒ‬
َ ‫ﻮن َوﯾ َ ُﻨﻈ ُﺮ‬ َ ْ َ َ‫ﻓ‬
“Maka mereka kemudian menjulurkan leher mereka dan memandang, dan mereka
berkata: na’am, kami kenal hal tersebut.”

.‫َﻫ َﺬا اﳌ َ ْﻮ ُت‬


“Ini adalah kematian.” dan mereka semua pernah melihat kematian.Kemudian:

‫ﻓَ ُ ْﺆ َﻣ ُﺮ ِﺑ ِﻪ ﻓَ ُ ْﺬﺑ َ ُﺢ‬


“Maka diperintahkan lalu kematian tersebut disembelih di antara penghuni neraka dan
penghuni surga.”

Maka dikatakan kepada mereka:

‫ َو َ ْﻫ َﻞ اﻟﻨﺎ ِر ُ ﻠُﻮ ٌد ﻓَ َﻼ َﻣ ْﻮ َت‬، ‫َ ْﻫ َﻞ اﻟْ َﺠﻨ ِﺔ ُ ﻠُﻮ ٌد ﻓَ َﻼ َﻣ ْﻮ َت‬


“Wahai penghuni surga maka keabadian tidak ada kematian, wahai penghuni neraka
jahanam, sesungguhnya keabadian bagi kalian dan tidak ada kematian bagi kalian.”

Maka tatkala itu mereka pun menyesal., Yaumul hasrah, mereka menyesal dengan
penyesalan yang sangat mendalam karena mereka luput dari kenikmatan surga yang
abadi kemudian mereka masuk dalam siksaan neraka yang abadi. Sampai datang dalam
sebagian riwayat kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya mereka tidak
ditetapkan akan abadi di surga, maka penghuni surga akan meninggal saking
gembiranya tatkala dikatakan mereka abadi tidak akan mati. Dan seandainya penduduk
neraka tidak ditetapkan mereka akan abadi, maka mereka akan mati gara-gara saking
sedihnya tatkala divonis akan kekal abadi dalam neraka jahanam.”
Inilah penyesalan yang luar biasa yang diutarakan oleh para penghuni neraka jahanam
tatkala diputuskan mereka kekal dalam neraka jahanam.

Ma’asyiral Muslimin,

Dinamakan Yaumul hasrah karena di sana ada kondisi-kondisi yang Allah sebutkan
dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang ingkar/para pelaku dosa menyatakan
penyesalan mereka. Diantaranya Allah sebutkan dalam Al-Qur’an seperti orang yang
menyesal tatkala diberikan catatan amalnya dengan tangan kiri. Kata Allah Subhanahu
wa Ta’ala:

َ ‫ﻮل َ ﻟَ ْﯿ َ ِﲏ ﻟَ ْﻢ‬
‫﴾ َوﻟَ ْﻢ ْد ِر َﻣﺎ ِﺣ َﺴﺎ ِﺑ َﯿ ْﻪ‬٢٥﴿ ‫وت ِﻛ َﺘﺎ ِﺑ َﯿ ْﻪ‬ ُ ‫وﰐ ِﻛ َﺘﺎﺑ َ ُﻪ ِِﺸ َﻤﺎ ِ ِ ﻓَ َ ُﻘ‬
َ ِ ‫َو ﻣﺎ َﻣ ْﻦ‬
﴾٢٧﴿ ‫﴾ َ ﻟَ ْﯿﳤَ َﺎ َﰷﻧ َِﺖ اﻟْ َﻘ ِﺎﺿ َﯿ َﺔ‬٢٦﴿
“Adapun orang yang diberikan catatan amalnya dengan tangan kiri maka dia berkata,
‘seandainya aku tidak diberikan catatan amalku (raportku) dengan tangan kiri. (Karena
dia tau dia akan binasa tatkala menerima catatan amal dengan tangan kiri) Seandainya
sekarang hari kematianku sehingga selesai urusanku. (Tapi ternyata dia tidak mati, dia
abadi).” (QS. Al-Haqqah[69]: 25-27)

Maka dia berkata:

﴾٢٨﴿ ۜ ‫َﻣﺎ ْﻏ َ ٰﲎ َﻋ ِ ّﲏ َﻣﺎ ِﻟ َﯿ ْﻪ‬


“Tidak bermanfaat harta yang aku kumpulkan selama ini di dunia.” (QS. Al-Haqqah[69]:
28)

﴾٢٩﴿ ‫َﻫ َ َ َﻋ ِ ّﲏ ُﺳﻠْ َﻄﺎ ِﻧ َﯿ ْﻪ‬


“Kekuasaanku telah tiada, telah binasa, tidak bermanfaat di hari kiamat kelak.” (QS. Al-
Haqqah[69]: 29)

Maka dia mengutarakan penyesalannya pada hari tersebut.


Ada sebagian orang-orang yang ingkar yang mereka menyesal karena dahulu mengikuti
pembesar-pembesar mereka. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

‫﴾ َوﻗَﺎﻟُﻮا َرﺑﻨَﺎ‬٦٦﴿ ‫ﻮن َ ﻟَ ْﯿ َ َﺎ َﻃ ْﻌﻨَﺎ اﻠ َﻪ َو َﻃ ْﻌﻨَﺎ اﻟﺮ ُﺳ َﻮﻻ‬ َ ُ‫ﯾ َ ْﻮ َم ﺗُ َﻘﻠ ُﺐ ُو ُﺟﻮ ُﻫﻬُ ْﻢ ِﰲ اﻟﻨﺎ ِر ﯾ َ ُﻘﻮﻟ‬
‫﴾ َرﺑﻨَﺎ ٓﲥِ ِ ْﻢ ِﺿ ْﻌ َﻔ ْ ِﲔ ِﻣ َﻦ اﻟْ َﻌ َﺬ ِاب َواﻟْ َﻌ ْﳯُ ْﻢ‬٦٧﴿ ‫ا َﻃ ْﻌﻨَﺎ َﺳﺎ َدﺗَﻨَﺎ َو ُﻛ َ َﱪا َء َ ﻓَ ﺿَ ﻠﻮ َ اﻟﺴ ِ َﻼ‬
﴾٦٨﴿ ‫ﻟَ ْﻌﻨًﺎ َﻛﺒ ًِﲑا‬
“Tatkala wajah mereka dibolak-balikkan ke dalam neraka jahanam, dibakar di dalam
neraka jahanam, maka mereka berkata, ‘seandainya dahulu kami di dunia taat kepada
Allah dan Rasul (mereka menyesal). Tetapi apa yang mereka lakukan? Mereka taat
kepada pemimpin-pemimpin mereka, pembesar-pembesar mereka.”

“Seandainya dulu di dunia kami tidak taat kepada pemimpin kami”, Penyesalan tersebut
tiada gunanya. Maka mereka berdoa, “Ya Allah berikanlah adzab berlipat ganda kepada
pemimpin-pemimpin kami.” (QS. Al-Ahzab[33]: 67)

Disana juga ada yang menyesal tatkala di dunia mengikuti teman-temannya yang
membuat ia lalai dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah berfirman:

﴾٢٧﴿ ‫ﻮل َﺳ ِ ًﻼ‬ َ ‫ﻮل َ ﻟَ ْﯿ َ ِﲏ‬


ِ ‫اﲣ ْﺬ ُت َﻣ َﻊ اﻟﺮ ُﺳ‬ ُ ‫َوﯾ َ ْﻮ َم ﯾ َ َﻌﺾ اﻟﻈﺎ ِﻟ ُﻢ َ َ ٰﲆ ﯾَﺪَ ﯾْ ِﻪ ﯾ َ ُﻘ‬
“Hari dimana tatkala seorang yang ingkar menggigit kedua tangannya dan ia berkata,
‘Seandainya dulu di dunia saya mengikuti jalannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam‘” (QS. Al-Furqan[25]: 27)

﴾٢٨﴿ ‫َ َوﯾْﻠَ َ ٰﱴ ﻟَ ْﯿ َ ِﲏ ﻟَ ْﻢ ِﲣ ْﺬ ﻓُ َﻼ ً َ ِﻠ ًﯿﻼ‬


“Seandainya dulu saya tidak menjadikan si fulan menjadi temanku (dia menyesal)” (QS.
Al-Furqan[25]: 28)

‫ﻟ َﻘ ْﺪ ﺿَ ﻠ ِﲏ َﻋ ِﻦ ا ِّ ْﻛ ِﺮ ﺑ َ ْﻌﺪَ ا ْذ َ ﺎ َء ِﱐ‬
“Sungguh dia telah melalaikan aku dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-
Furqan[25]: 29)
Dia menyesal dahulu punya teman yang buruk.

Demikian juga menyebutkan orang yang ingkar, pada hari kiamat tatkala melihat
hewan kemudian dirubah menjadi tanah, maka dia berkata:

ُ ‫َ ﻟَ ْﯿ َ ِﲏ ُﻛ‬
ً ‫ﻨﺖ ُ َﺮا‬

“Seandainya saya hanyalah tanah yang tidak dihisab, kemudian tidak disiksa.” (QS. An-
Naba'[78]: 40)

‫اﻗﻮل ﻗﻮﱄ ﻫﺬا واﺳﺘﻐﻔﺮ ﷲ ﱄ وﻟﲂ وﻟﺴﺎ ﺮ اﳌﺴﻠﻤﲔ ﻣﻦ ﰻ ذﻧﺐ وﺧﻄﯿﺌﻪ ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮوﻩ‬
‫اﻧﻪ ﻫﻮ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺮﺣﲓ‬

Anda mungkin juga menyukai