Anda di halaman 1dari 3

CIRI-CIRI ORANG YANG HIDUPNYA BAHAGIA

Surat Asy-Syu'ara' Ayat 87-89

َ‫َواَل ت ُْخ ِزنِي يَ ْو َم يُ ْب َعثُون‬


dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,

َ‫يَ ْو َم اَل يَ ْنفَ ُع َما ٌل َواَل بَنُون‬


(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,

‫يم‬
ٍ ِ ‫سل‬ ٍ ‫ِإاَّل َمنْ َأتَى هَّللا َ بِقَ ْل‬
َ ‫ب‬
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat,

Hati yang selamat dari berbuat syirik kepada selain Allah dalam bentuk apa pun, bahkan
ibadah hanya boleh untuk Allah semata, yaitu irodah (keinginan), cinta, tawakkal, inabah (kembali),
tunduk, takut dan rasa harap hanya ditujukan pada Allah semata.
 Adanya kesadaran terhadap kehidupan yang lebih abadi yaitu akhirat.

‫ق‬
ٌ ‫ش ِهي‬ َ ‫شقُوا فَفِي النَّا ِر لَ ُه ْم فِي َها زَ فِي ٌر َو‬ َ َ‫فََأ َّما الَّ ِذين‬
‫ض ِإاَّل َما شَا َء َربُّكَ ۚ ِإنَّ َربَّكَ فَعَّا ٌل لِ َما يُ ِري ُد‬ ُ ‫اواتُ َواَأْل ْر‬ َ ‫س َم‬
َّ ‫ت ال‬ِ ‫َخالِ ِدينَ فِي َها َما دَا َم‬
‫ض ِإاَّل َما شَا َء َربُّكَ ۖ َعطَا ًء َغ ْي َر َم ْج ُذو ٍذ‬ ُ ‫س َما َواتُ َواَأْل ْر‬ َّ ‫ت ال‬ ُ َ‫َوَأ َّما الَّ ِذين‬
ِ ‫س ِعدُوا فَفِي ا ْل َجنَّ ِة َخالِ ِدينَ فِي َها َما دَا َم‬
"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka. Di dalamnya mereka
mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit
dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam
surga. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki
(yang lain) sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya." (QS. Hud : 106-108)

َ‫ض فَيَ ْنظُ ُروا َكيْفَ َكان‬ِ ‫سي ُروا فِي اَأْل ْر‬ ِ َ‫وحي ِإلَ ْي ِه ْم ِمنْ َأ ْه ِل ا ْلقُ َر ٰى ۗ َأفَلَ ْم ي‬ َ ‫َو َما َأ ْر‬
ِ ُ‫س ْلنَا ِمنْ قَ ْبلِ َك ِإاَّل ِر َجااًل ن‬
َ‫ ۗ َأفَاَل تَ ْعقِلُون‬U‫عَاقِبَةُ الَّ ِذينَ ِمنْ قَ ْبلِ ِه ْم ۗ َولَدَا ُر اآْل ِخ َر ِة َخ ْي ٌر لِلَّ ِذينَ اتَّقَ ْوا‬
Dan Kami tidak mengutus sebelummu (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami berikan
wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat
bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan Rasul). Dan sungguh,
negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (Yusuf ayat 109)

Ibnu 'Umar mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, bersabda: "Ketika


penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka telah memasuki neraka,
didatangkan kematian yang diletakkan diantara syurga dan neraka, lantas disembelih.
Seorang juru seru menyampaikan pengumuman; 'Hai penghuni surga! Sekarang tidak ada
kematian. Hai penghuni neraka, sekarang tak ada lagi kematian. Maka penghuni surga
bertambah senang sedangkan penghuni neraka menjadi sangat sedih." (Bukhari No. 6066)
Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
Salam membaca: "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan." (Maryam: 39)
beliau bersabda: "Kematian didatangkan seperti kambing kelabu hingga didirikan di di atas
dinding antara surga dan neraka, lantas dikatakan: "Wahai penduduk surga. Mereka melihat
dengan mendongak. Dikatakan: Apa kalian mengetahui ini? mereka menjawab: Ya, itu
adalah kematian. Kematian dibaringkan lalu disembelih. Andai Allah tidak menetapkan
kehidupan abadi dan kekekalan bagi penduduk surga, niscaya mereka meninggal karena
terlalu senang, dan seandainya Allah tidak menetapkan kehidupan abadi dan kekekalan bagi
penduduk neraka niscaya mereka mati karena terlalu sedih." (Tirmidzi No. 3081)
 Adanya kesadaran untuk menjauh dari kehidupan yang akan berakhir dan fana, yaitu dunia

‫ث َأع َْج َب‬ ٍ ‫اخ ۢ ٌر بَ ْينَ ُك ْم َوتَ َكاثُ ٌر فِى ٱَأْل ْم ٰ َو ِل َوٱَأْل ْو ٰلَ ِد َك َمثَ ِل َغ ْي‬ ُ َ‫ب َولَ ْه ٌو َو ِزينَةٌ َوتَف‬ ٌ ‫ٱ ْعلَ ُم ٓو ۟ا َأنَّ َما ٱ ْل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ْنيَا لَ ِع‬
ٌ‫ض ٰ َون‬
ْ ‫ش ِدي ٌد َو َم ْغفِ َرةٌ ِّمنَ الـلَّـ ِه َو ِر‬ َ ‫اب‬ ٌ ‫صفَ ًّرا ثُ َّم يَ ُكونُ ُح ٰطَ ًما َوفِى ٱاْل َ ِخ َر ِة َع َذ‬ ْ ‫يج فَتَ َر ٰىهُ ُم‬ ُ ‫ار نَبَاتُهۥُ ثُ َّم يَ ِه‬ َ َّ‫ٱ ْل ُكف‬
‫َو َما ٱ ْل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ْنيَٓا ِإاَّل َم ٰتَ ُع ٱ ْل ُغ ُرو ِر‬
''Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani,
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan
dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Al-Hadid:20)

ُ‫شي ًما ت َْذ ُروه‬ ْ ‫ض فََأ‬


ِ ‫صبَ َح َه‬ ِ ‫ٱختَلَطَ بِ ِهۦ نَبَاتُ ٱَأْل ْر‬ َّ ‫ٱض ِر ْب لَ ُهم َّمثَ َل ٱ ْل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ْنيَا َك َمٓا ٍء َأن َز ْل ٰنَهُ ِمنَ ٱل‬
ْ َ‫س َمٓا ِء ف‬ ْ ‫َو‬
‫ٱلر ٰيَ ُح ۗ َو َكانَ ٱهَّلل ُ َعلَ ٰى ُك ِّل ش َْى ٍء ُّم ْقتَ ِد ًر‬
ِّ
''Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan
yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.'' (QS Al-Kahfi: 45)

Jabir bin Abdullah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melintas masuk ke pasar
seusai pergi dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada disisi beliau. Beliau
melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu
bersabda: "Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?" mereka
menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: "Apa kalian mau
(bangkai) ini milik kalian?" mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada
cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati?
Beliau bersabda: "Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi kalian."
(Muslim No. 5257)

 Mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kematian dan kehidupan sesudahnya.

ٌ ‫يَا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُ ْر نَ ْف‬
َ‫ هَّللا َ ۚ ِإنَّ هَّللا َ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬U‫س َما قَ َّد َمتْ لِ َغ ٍد ۖ َواتَّقُوا‬
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Hasyr:18)
1. Bertauhid dan Ikhlas dalam menjalan agama.
2. Cahaya yang Allah tanamkan dalam hati seorang hamba.
3. Belajar ilmu yang bermanfaat
4. Selalu kembali kepada Allah, terbuka menerima perintah dan laranganNya serta merasakan
senang dengan melakukan ibadah.
5. Merutinkan dzikir.
6. Berbuat baik/ihsan kepada sesama.
7. Menjauh dari penyakit-penyakit hati.
8. Meninggalkan aktivitas yang tidak bermanfaat.
9. Mengikuti sunah Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai