ۤ
ِ قَالُ ْوا طَا ِٕى ُر ُك ْم َّم َع ُك ۗ ْم اَ ِٕى ْن ُذ ِّكرْ تُ ۗ ْم بَلْ اَ ْنتُ ْم قَ ْو ٌم ُّمس
ْرفُ ْو َن
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri.
Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui
batas.” Yasin 19.
2. Kedzaliman
Artinya: Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di
ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak
pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan
melakukan kezaliman. Al-Qashash 58
6. Anugrah
ِ ۗ س َوالثَّ َم ٰر
ت ِ ُال َوااْل َ ْنف ِ ص ِّم َن ااْل َ ْم َو ٍ ع َونَ ْق ِ ف َو ْالج ُْو ِ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم ِب َش ْي ٍء ِّم َن ْال َخ ْو
ّ ٰ َوبَ ِّش ِر ال
صبِ ِري َْن
اِنَّا هّٰلِل ِ َواِنَّآ اِلَ ْي ِه ٰر ِجع ُْون.ص ْيبَةٌ ۗ قَالُ ْٓوا
ِ صابَ ْتهُ ْم ُّمَ َاَلَّ ِذي َْن اِ َذآ ا
ٰۤ ُ ٌ ٰۤ ُ
ك هُ ُم ْال ُم ْهتَ ُد ْو َن
.َ ول ِٕى ت ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َو َرحْ َمة َۗوا ٌ صلَ ٰو َ ك َعلَ ْي ِه ْم َ ول ِٕى ا
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar.(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.”Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.
7. istirjad
ان يُ ِري ُد ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا َو ِزينَتَ َها نُ َوفِّ ِإلَ ْي ِه ْم َأ ْع َمالَ ُه ْم فِي َها َو ُه ْم فِي َها اَل
َ َمنْ َك
ون
َ سُ يُ ْب َخ
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Hud 15
Tafsir Jalalain: ( َمنْ َكانَ يُ ِري ُد ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا َو ِزينَتَ َهاBarang siapa yang menghendaki kehidupan
dunia dan perhiasannya) seumpamanya ia tetap bersikeras dalam kemusyrikannya.
Menurut suatu pendapat ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang berbuat ria
atau pamer
( نُ َوفِّ ِإلَ ْي ِه ْم َأ ْع َمالَ ُه ْمniscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaannya dengan
sempurna) pembalasan dari amal baik yang telah dikerjakannya, seperti sedekah dan
bersilaturahmi
( فِي َهاdi dunia) umpamanya Kami meluaskan lapangan rezeki mereka ( َو ُه ْم ِفي َهاdan
mereka di dalamnya) yakni di dunia َسونُ ( اَل يُ ْب َخtidak dirugikan) artinya tidak akan
dikurangi sedikit pun balasannya.
Tafsir Quraish Shihab: Barangsiapa yang mencari kehidupan dunia, kesenangan dan
perhiasannya, Kami akan memberikan hasil usaha mereka sepenuhnya, tanpa
dikurangi sedikit pun.
Tafsir Quraish Shihab: Mereka itulah orang-orang yang membatasi diri dengan hanya
memikirkan kepentingan dunia. Karenanya, di akhirat kelak mereka tidak akan
mendapatkan apa-apa selain siksa api neraka
Takwa (taqwa) berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara, yakni menjaga
diri agar selamat dunia dan akhirat.
Kata Waqa juga bermakna melindungi sesuatu, yakni melindunginya dari berbagai hal yang
membahayakan dan merugikan.
Ibn Abbas mendefinisikan takwa sebagai "takut berbuat syirik kepada Allah dan selalu
mengerjakan ketaatan kepada-Nya" (Tafsir Ibn Katsir).
Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat kepada baginda Rasulullah, maka pesan paling
pertama dan utama yang beliau sampaikan kepada sahabatnya itu adalah takwa. Rasulullah Saw
bersabda:
"Saya wasiatkan kepadamu, bertakwalah engkau kepada Allah karena takwa itu adalah pokok
dari segala perkara." (Tanbihul Ghofilin, Abi Laits As-Samarkindi).
Imam Qurthubi mengutip pendapat Abu Yazid al-Bustami, bahwa orang yang bertakwa itu
adalah: "Orang yang apabila berkata, berkata karena Allah, dan apabila berbuat, berbuat dan
beramal karena Allah."
Abu Sulaiman Ad-Dardani menyebutkan: "Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang
kecintaan terhadap hawa nafsunya dicabut dari hatinya oleh Allah."
Ibn Qayyim al-Jauziyyah menegaskan, bahwa hakikat taqwa adalah taqwa hati, bukan takwa
anggota badan." (Al-Fawaid).
Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.
Syekh Ahmad Qusyairi di dalam kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil
Bariyyah telah menuliskan sebuah doa agar dapat menunaikan ibadah haji dalam bentuk
shalawat yang disebut dengan shalawat hajjiyyah sebagaimana berikut.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat
yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan
mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam
kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk
keluarganya dan sahabat-sahabatnya.
Demikianlah shalawat hajjiyat yang diajarkan oleh imam Ahmad Qusyairi di dalam kitabnya.
Shalawat tersebut dapat kita amalkan sebagai bentuk doa atau harapan kita kepada Allah swt.
agar dengan izinNya melalui shalawat hajjiyat ini kita dapat menunaikan ibadah haji. Aamiin.
Wa Allahu a’lam bis Shawab.
Dibaca setiah sesudah sholat 10 kali atau mengkhususkan setiah hari di baca 41 kali Insya
Alloh, Alloh Kabulakan Hajat Kita bisa melaksanakan Hajji dan Umroh amiiin
Kandungan dari Ya hayyu ya qoyyum adalah pujian kepada Allah SWT yang Maha Hidup dan Maha
Kekal.
Sementara dalam kata birohmatika astaghits terkandung harapan agar Allah memberikan pertolongan
kepada hambanya.
Doa tersebut di atas diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada putrinya Sayyidah Fatimah Az-Zahra
sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
: قال النبي صلى هللا عليه وسلم لفاطمة رضي هللا عنها: عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال
يا حي يا قيوم: أن تقولي إذا أصبحت وإذا أمسيت، ما يمنعك أن تسمعي ما أوصيك به
رواه النسائي في. وال تكلني إلى نفسي طرفة عين، أصلح لي شأني كله، برحمتك أستغيث
"السنن الكبرى
Dari Anas bin Malik r.a bahwa Nabi Muhammad SAW berkata kepada r.a: "Apa yang mencegahmu
mendengarkan apa yang aku wasiatkan kepadamu? Bacalah ketika pagi dan sore: Yaa Hayyu Yaa
Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin."
(HR. An-Nasai dalam Sunan Al Kubra)
Berikut tulisan Arab dan terjemahan dari doa Ya hayyu ya qoyyum birohmatika astaghits selengkapnya:
َوَأصْ لِحْ لِ ْي َشْأنِ ْي ُكلَّهُ َوالَ تَ ِك ْلنِ ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي طَرْ فَةَ َعي ٍْن َأبَدًا،ْث
ُ يَا َح ُّي يَا قَيُّوْ ُم بِ َرحْ َمتِكَ َأ ْست َِغي
Latin: Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa
nafsii thorfata ‘ainin Abadan.
Artinya: "Wahai Dzat yang Maha hidup, dengan rahmat-Mu kami memohon, perbaguslah pribadi kami
semuanya, dan jangan Engkau pasrahkan urusan kami pada diri kami sendiri selamanya."