Anda di halaman 1dari 8

BISMILLAHIROHMANIRROHIIM

Alhamdulillahirobbila’lamiin washolatu wasalamu a’la sayidil anbiyai


warmursaliin, sayyidina Muhammadin w a’ala alihi waashabihi
ajmaii’n, Allohumma bihaqqi surotil fatihahatil mua’dzomati
wassabi’l matsaanii walquranil a’dziim antaftaha lanaa bikulli khoirin
wantafodhdhola a’alaina bikulli khoirin wantaja’lana min ahlil khoir
wantuaa’milana mua’malataka li ahlil khoir wantahfadhonaa fii
adyanina wanfusanaa waulaadina wahlinaa waashabinaa
wahbaabinaa mink kulli mihnatin wabuusin wafitnatin wadhoirin
innaka waliyyun kulli khoiriin wamutafadhdhollun bikulli khorin
wamu’thi kulli khoirin ya arhamar rohimiin 3X washolallohu ala
sayyidina muhammadin wa a’la alihi wa ashabihi ajmaii’n
walhamdulillahirobbil a’lamiin

PENYEBAB DATANGNYA BENCANA


1. Karena banyaknya maksiat

ۤ
ِ ‫قَالُ ْوا طَا ِٕى ُر ُك ْم َّم َع ُك ۗ ْم اَ ِٕى ْن ُذ ِّكرْ تُ ۗ ْم بَلْ اَ ْنتُ ْم قَ ْو ٌم ُّمس‬
‫ْرفُ ْو َن‬
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri.
Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui
batas.” Yasin 19.

2. Kedzaliman

.۟ ُ‫ث فِ ٓى ُأ ِّمهَا َر ُسواًل يَ ْتل‬


ۚ ‫وا َعلَ ْي ِه ْم َءا ٰيَتِنَا‬ َ ‫ك ْٱلقُ َر ٰى َحتَّ ٰى يَ ْب َع‬ َ ِ‫ان َرب َُّك ُم ْهل‬َ ‫َو َما َك‬
َ ‫ى ِإاَّل َوَأ ْهلُهَا ٰظَلِ ُم‬
‫ون‬ ٓ ٰ ‫َو َما ُكنَّا ُم ْهلِ ِكى ْٱلقُ َر‬
Wa mā kāna rabbuka muhlikal-qurā ḥattā yab'aṡa fī ummihā rasụlay yatlụ 'alaihim āyātinā,
wa mā kunnā muhlikil-qurā illā wa ahluhā ẓālimụn

Artinya: Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di
ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak
pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan
melakukan kezaliman. Al-Qashash 58

3. Tangan tangan manusia


۟ ُ‫ْض ٱلَّ ِذى َع ِمل‬
‫وا لَ َعلَّهُ ْم‬ ِ َّ‫ت َأ ْي ِدى ٱلن‬
َ ‫اس لِيُ ِذيقَهُم بَع‬ ْ َ‫ظهَ َر ْٱلفَ َسا ُد فِى ْٱلبَرِّ َو ْٱلبَحْ ِر بِ َما َك َسب‬
َ
َ ‫يَرْ ِجع‬
‫ُون‬
ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ
la'allahum yarji'ụn
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Ar Rum 41.

4. Peminpin yang dzalim


‫ق َعلَ ْيهَا ْالقَ ْو ُل‬
َّ ‫ك قَرْ يَةً اَ َمرْ نَا ُم ْت َرفِ ْيهَا فَفَ َسقُ ْوا ِف ْيهَا فَ َح‬
َ ِ‫َواِ َذٓا اَ َر ْدنَٓا اَ ْن نُّ ْهل‬

‫فَ َد َّمرْ ٰنهَا تَ ْد ِم ْيرًا‬


Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang
yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan
kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan
(hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu). Al isro 16.

5. Diamnya orang baik dan beriman

‫هّٰللا‬ َّ ‫ ِم ْن ُك ْم َخ ۤا‬.‫ص ْيبَ َّن الَّ ِذي َْن ظَلَ ُم ْوا‬


ِ ‫صةً َۚوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ ِ ُ‫َواتَّقُ ْوا فِ ْتنَةً اَّل ت‬
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara
kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya. Al anfal 25.

6. Anugrah

ِ ۗ ‫س َوالثَّ َم ٰر‬
‫ت‬ ِ ُ‫ال َوااْل َ ْنف‬ ِ ‫ص ِّم َن ااْل َ ْم َو‬ ٍ ‫ع َونَ ْق‬ ِ ‫ف َو ْالج ُْو‬ ِ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم ِب َش ْي ٍء ِّم َن ْال َخ ْو‬
ّ ٰ ‫َوبَ ِّش ِر ال‬
‫صبِ ِري َْن‬
‫ اِنَّا هّٰلِل ِ َواِنَّآ اِلَ ْي ِه ٰر ِجع ُْون‬.‫ص ْيبَةٌ ۗ قَالُ ْٓوا‬
ِ ‫صابَ ْتهُ ْم ُّم‬َ َ‫اَلَّ ِذي َْن اِ َذآ ا‬
ٰۤ ُ ٌ ٰۤ ُ
‫ك هُ ُم ْال ُم ْهتَ ُد ْو َن‬
.َ ‫ول ِٕى‬ ‫ت ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َو َرحْ َمة َۗوا‬ ٌ ‫صلَ ٰو‬ َ ‫ك َعلَ ْي ِه ْم‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫ا‬

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar.(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.”Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.

7. istirjad
‫ان يُ ِري ُد ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا َو ِزينَتَ َها نُ َوفِّ ِإلَ ْي ِه ْم َأ ْع َمالَ ُه ْم فِي َها َو ُه ْم فِي َها اَل‬
َ ‫َمنْ َك‬
‫ون‬
َ ‫س‬ُ ‫يُ ْب َخ‬
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Hud 15

Tafsir Jalalain: ‫( َمنْ َكانَ يُ ِري ُد ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا َو ِزينَتَ َها‬Barang siapa yang menghendaki kehidupan
dunia dan perhiasannya) seumpamanya ia tetap bersikeras dalam kemusyrikannya.
Menurut suatu pendapat ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang berbuat ria
atau pamer

‫( نُ َوفِّ ِإلَ ْي ِه ْم َأ ْع َمالَ ُه ْم‬niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaannya dengan
sempurna) pembalasan dari amal baik yang telah dikerjakannya, seperti sedekah dan
bersilaturahmi

‫( فِي َها‬di dunia) umpamanya Kami meluaskan lapangan rezeki mereka ‫( َو ُه ْم ِفي َها‬dan
mereka di dalamnya) yakni di dunia َ‫سون‬ُ ‫( اَل يُ ْب َخ‬tidak dirugikan) artinya tidak akan
dikurangi sedikit pun balasannya.

Tafsir Quraish Shihab: Barangsiapa yang mencari kehidupan dunia, kesenangan dan
perhiasannya, Kami akan memberikan hasil usaha mereka sepenuhnya, tanpa
dikurangi sedikit pun.

َ ‫س لَ ُه ْم فِي اآْل ِخ َر ِة ِإاَّل النَّا ُر ۖ َو َحبِطَ َما‬


ِ َ‫صنَ ُعوا فِي َها َوب‬
‫اط ٌل َما‬ َ ‫ُأو ٰلَِئكَ الَّ ِذ‬
َ ‫ين لَ ْي‬
‫ون‬َ ُ‫َكانُوا يَ ْع َمل‬
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah
di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah
mereka kerjakan. Hud 16

َ ‫( ُأو ٰلَِئكَ الَّ ِذينَ لَ ْي‬Itulah orang-orang yang tidak


Tafsir Jalalain: َ‫س لَ ُه ْم فِي اآْل ِخ َر ِة ِإاَّل النَّا ُ<ر ۖ َو َحبِط‬
memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah) dileburlah ‫صنَ ُعوا‬ َ ‫( َما‬apa yang
telah mereka usahakan) itu ‫( فِي َها‬di akhirat nanti) sehingga mereka tidak mempunyai
pahala lagi َ‫اط ٌل َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
ِ َ‫( َوب‬dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.)

Tafsir Quraish Shihab: Mereka itulah orang-orang yang membatasi diri dengan hanya
memikirkan kepentingan dunia. Karenanya, di akhirat kelak mereka tidak akan
mendapatkan apa-apa selain siksa api neraka

CIRI CIRI ORANG YANG BERTAQWA


TAKWA (taqwa) bukan kata atau istilah asing bagi kita. Apa pengertian takwa yang
sebenarnya?

Pengertian Takwa Menurut Bahasa


Menurut bahasa, takwa berasal dari bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan
Allah SWT, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
(Imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi).

Takwa (taqwa) berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara, yakni menjaga
diri agar selamat dunia dan akhirat.

Kata Waqa juga bermakna melindungi sesuatu, yakni melindunginya dari berbagai hal yang
membahayakan dan merugikan.

Pengertian Takwa Menurut Istilah


Pengertian takwa menurut istilah kita dapatkan di banyak literatur, termasuk Al-Quran, Hadits,
dan pendapat sahabat serta para ulama. Semua pengertian takwa itu mengarah pada satu konsep:
yakni melaksanakan semua perintah Allah, menjauhi larangannya, dan menjaga diri agar
terhindari dari api neraka atau murka Allah SWT.

Ibn Abbas mendefinisikan takwa sebagai "takut berbuat syirik kepada Allah dan selalu
mengerjakan ketaatan kepada-Nya" (Tafsir Ibn Katsir).

Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat kepada baginda Rasulullah, maka pesan paling
pertama dan utama yang beliau sampaikan kepada sahabatnya itu adalah takwa. Rasulullah Saw
bersabda:

"Saya wasiatkan kepadamu, bertakwalah engkau kepada Allah karena takwa itu adalah pokok
dari segala perkara." (Tanbihul Ghofilin, Abi Laits As-Samarkindi).

Imam Qurthubi mengutip pendapat Abu Yazid al-Bustami, bahwa orang yang bertakwa itu
adalah: "Orang yang apabila berkata, berkata karena Allah, dan apabila berbuat, berbuat dan
beramal karena Allah."

Abu Sulaiman Ad-Dardani menyebutkan: "Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang
kecintaan terhadap hawa nafsunya dicabut dari hatinya oleh Allah."

Ibn Qayyim al-Jauziyyah menegaskan, bahwa hakikat taqwa adalah taqwa hati, bukan takwa
anggota badan." (Al-Fawaid).

Surat Al-Baqarah Ayat 177

۞ ‫ب َو ٰلَ ِك َّن ْٱلبِ َّر َم ْن َءا َم َن‬


ِ ‫ق َو ْٱل َم ْغ ِر‬ ِ ‫وا ُوجُو ٓهَ ُك ْم ِقبَ َل ْٱل َم ْش ِر‬ .۟ ُّ‫ْس ْٱلبِ َّر َأن تُ َول‬
َ ‫لَّي‬
‫ال َعلَ ٰى ُحبِّ ِهۦ َذ ِوى‬ َ ‫ۦن َو َءاتَى ْٱل َم‬ َ ‫ب َوٱلنَّبِ ِّي‬ ِ َ‫اخ ِر َو ْٱل َم ٰلَِئ َك ِة َو ْٱل ِك ٰت‬ِ ‫بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَ ْو ِم ٱلْ َء‬
‫ب َوَأقَا َم‬ِ ‫ين َوفِى ٱلرِّ قَا‬ َ ِ‫يل َوٱلسَّٓاِئل‬ ِ ِ‫ين َوٱب َْن ٱل َّسب‬ َ ‫ْٱلقُرْ بَ ٰى َو ْٱليَ ٰتَ َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َس ِك‬
‫ين فِى ْٱلبَْأ َسٓا ِء‬ َ ‫صبِ ِر‬ ۟ ‫ ٰ َعهَ ُد‬.‫ون ب َع ْه ِد ِه ْم َذا‬
َّ ٰ ‫وا ۖ َوٱل‬ .َ ُ‫صلَ ٰوةَ َو َءاتَى ٱل َّز َك ٰوةَ َو ْٱل ُموف‬ َّ ‫ٱل‬
‫ِإ‬ ِ
ٓ ٓ
‫ون‬ .َ ‫وا ۖ َوُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ ُ‫ك هُ ُم ْٱل ُمتَّق‬ ۟ ُ‫ص َدق‬
َ ‫ين‬ َ ‫س ۗ ُأ ۟و ٰلَِئ‬
.َ ‫ك ٱلَّ ِذ‬ ‫ضرَّٓا ِء َو ِح َ ْأ‬
ِ َ‫ين ْٱلب‬ َّ ‫َوٱل‬

Arab-Latin: Laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra


man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla
'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb,
wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i
waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika humul-muttaqụn

Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.

PENGAJIAN MESJID AL BAROKAH – AL


HIDAYAH
Kp Sukadana Baru RW 19 Kelurahan Kota Kulon Kec Garut Kota-
Garut 44112
SHOLAWAT HAJJI DAN UMROH UNTUK DI AMALKAN

Syekh Ahmad Qusyairi di dalam kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil
Bariyyah telah menuliskan sebuah doa agar dapat menunaikan ibadah haji dalam bentuk
shalawat yang disebut dengan shalawat hajjiyyah sebagaimana berikut.

َ‫ك ْال َح َر ِام َو ِزيَا َرة‬ ٰ


َ ِ‫صاَل ةً تُبَلِّ ُغنَا ِبهَا َح َّج بَ ْيت‬
َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬َ ‫اَللّهُ َّم‬
‫ف َو َعافِيَ ٍة َو َساَل َم ٍة‬ ٍ ‫ط‬ ْ ُ‫صاَل ِة َو ال َّساَل ِم فِ ْي ل‬ َّ ‫ك َعلَ ْي ِه َأ ْفضْ ُل ال‬
َ ِّ‫قَب ِْر نَبِي‬
‫ار ْك َو َسلِّ ْم‬
ِ َ‫صحْ بِ ٖه َوب‬َ ‫غ ْال َم َر ِام َو َعلَى آلِ ِه َو‬ ِ ‫ َوبُلُ ْو‬.
Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin tuballighunaa bihaa hajja baitikal haraam
wa ziyaarata qabri nabiyyika alaihi afdhalus shalaatu was salaamu fi luthfin wa ‘aafiyatin wa
salaamatin wa bulughil maraam wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa barik wa sallim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat
yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan
mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam
kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk
keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

Demikianlah shalawat hajjiyat yang diajarkan oleh imam Ahmad Qusyairi di dalam kitabnya.
Shalawat tersebut dapat kita amalkan sebagai bentuk doa atau harapan kita kepada Allah swt.
agar dengan izinNya melalui shalawat hajjiyat ini kita dapat menunaikan ibadah haji. Aamiin.
Wa Allahu a’lam bis Shawab.

Dibaca setiah sesudah sholat 10 kali atau mengkhususkan setiah hari di baca 41 kali Insya
Alloh, Alloh Kabulakan Hajat Kita bisa melaksanakan Hajji dan Umroh amiiin

Ya Hayyu Ya Qoyyum Birohmatika


Astaghits Tulisan Arab dan Artinya
Ya hayyu ya qoyyum birohmatika astaghits adalah potongan doa yang dibaca pada pagi dan sore hari.
Doa tersebut bermanfaat untuk melancarkan dan menyelesaikan urusan duniawi maupun ukhrowi.

Kandungan dari Ya hayyu ya qoyyum adalah pujian kepada Allah SWT yang Maha Hidup dan Maha
Kekal.

Sementara dalam kata birohmatika astaghits terkandung harapan agar Allah memberikan pertolongan
kepada hambanya.

Doa tersebut di atas diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada putrinya Sayyidah Fatimah Az-Zahra
sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

: ‫ قال النبي صلى هللا عليه وسلم لفاطمة رضي هللا عنها‬: ‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬
‫ يا حي يا قيوم‬: ‫ أن تقولي إذا أصبحت وإذا أمسيت‬، ‫ما يمنعك أن تسمعي ما أوصيك به‬
‫ رواه النسائي في‬.‫ وال تكلني إلى نفسي طرفة عين‬، ‫ أصلح لي شأني كله‬، ‫برحمتك أستغيث‬
‫"السنن الكبرى‬
Dari Anas bin Malik r.a bahwa Nabi Muhammad SAW berkata kepada r.a: "Apa yang mencegahmu
mendengarkan apa yang aku wasiatkan kepadamu? Bacalah ketika pagi dan sore: Yaa Hayyu Yaa
Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin."
(HR. An-Nasai dalam Sunan Al Kubra)

Berikut tulisan Arab dan terjemahan dari doa Ya hayyu ya qoyyum birohmatika astaghits selengkapnya:

‫ َوَأصْ لِحْ لِ ْي َشْأنِ ْي ُكلَّهُ َوالَ تَ ِك ْلنِ ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي طَرْ فَةَ َعي ٍْن َأبَدًا‬،‫ْث‬
ُ ‫يَا َح ُّي يَا قَيُّوْ ُم بِ َرحْ َمتِكَ َأ ْست َِغي‬
Latin: Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa
nafsii thorfata ‘ainin Abadan.

Artinya: "Wahai Dzat yang Maha hidup, dengan rahmat-Mu kami memohon, perbaguslah pribadi kami
semuanya, dan jangan Engkau pasrahkan urusan kami pada diri kami sendiri selamanya."

Anda mungkin juga menyukai