األ َّي ِام ُّ ض ُ ص َب ْع َّ ض َف َخ ٍ ض ُه َع َلى َب ْع َ ض َل َب ْع َّ ان َو َف َ الز َم ّ ق َ الح ْم ُد هلِل ِ الَّ ِذ ْي َخ َل
َ
هللا َو ْح َدهُ َال ُ ش َه ُد َأنْ َال ِإ َل َه ِإ َّال ْ َأ. ُس َناتَ والح
َ األ ْج ُر َ ظ ُم ِف ْي َه ا َّ ض ا ِئ ِل يُ َع َ َوا َلل َيا ِلي ِب َم َزا َي ا َو َف
.الرشَا ِد ِ س ْولُهُ الد
َّ َّاعى ِب َق ْو ِل ِه َو ِف ْع ِل ِه ِإ َلى ُ س ِّي َدنا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر َ َّش َه ُد َأن ْ ش ِر ْيكَ َلهُ َو َأ َ
ِ األ َن ِام في َأ ْن َح
اء َ وأص َحا ِب ِه ُه َدا ِة ْ س ْو ِلكَ ُم َح ّم ٍد َو َع َلى آ ِل ه ُ س ِّل ْم ع َلى َع ْب ِدكَ َو َر َ ص ِّل َو َ ال ّل ُه َّم
َ ال ِب
.ال ِد
،ت َّ هللا َت َعا َلى ِب ِف ْع ِل ال
ِ طا َعا َ اس اتَّقُوا ُ َّ ف َيا َأ ُّي َها الن،ُأ َّما ب ْعد
ق تُ َقا ِت ِه َو َال َت ُم ْوتُنَّ ِإ َّالَّ هللا َحَ َيا َا ُّي َها الَّ ِذ ْي َن آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا:الى ِفي ِكتَا ِب ِه ا ْل َك ِر ْي ِم َ هللا َت َع ُ َف َق ْد َقا َل
ْ َو َا ْنتُ ْم ُم
س ِل ُم ْو َن
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Puji syukur pada Allah SWT. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasulallah SAW dan para ahli
keluarganya yang suci dan mulia. Selaku khatib, saya berpesan pada diri sendiri dan jamaah sekalian: mari tingkatkan
selalu ketakwaan kita kepada Allah SWT, agar kita mendapatkan kesuksesan hidup dunia dan akhirat. Aamiin.
Pada kesempatan khutbah yang singkat ini saya ingin membahas hal yang ringan namun sering sekali kita
mengamalkannya, yaitu
Menurut artikel yang ditulis Dr. Mohannad Hakeem dan dipublikasikan laman About Islam, beliau
mengembangkan argumennya dalam enam bagian pesan yang terkandung dalam Surat Yasin. Penjabarannya
adalah sebagai berikut:
Pertama, QS Yasin: 1-12 terkandung pesan tentang kalimat Ilahi Allah dan sikap orang yang lalai.
Surat Yasin dimulai dengan diskusi tentang wahyu Al-Quran dan tujuannya. Orang Arab tidak terbiasa dengan
konsep Rasul dan Al Qur-an dinyatakan dengan jelas dalam surat Yasin.
َ ُِل ُت ْن ِذ َر قَ ْو ًما َما ُأنْ ِذ َر آاَب ُؤمُه ْ فَه ُْم غَا ِفل
ون
“Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan,
karena itu mereka lalai.“ (QS Yasin: 6).
Karenanya Al Qur-an adalah peringatan dan pengingat bagi yang lalai. Ghaflah adalah salah satu penyakit hati
yang dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan tuntunan yang benar.
َ ُ َو َج َعلْنَا ِم ْن بَنْي ِ َأيْ ِد ِهي ْم َسدًّا َو ِم ْن َخلْ ِفه ِْم َسدًّا فََأ ْغشَ يْنَامُه ْ فَه ُْم اَل يُ ْبرِص
ون
“Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata)
mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. " (QS Yasin: 9).
َ ُْذ َأ ْر َسلْنَا لَهْي ِ ُم اثْنَنْي ِ فَ َك َّذبُومُه َا فَ َع َّز ْزاَن ِبثَا ِل ٍث فَ َقالُوا اَّن لَ ْيمُك ْ ُم ْر َسل
ون
ِإ ِإ
“(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya;
ِإ ِإ
kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang diutus kepadamu." (QS Yasin: 14).
َو َج َاء ِم ْن َأ ْقىَص الْ َم ِدينَ ِة َر ُج ٌل ي َْس َع ٰى قَا َل اَي قَ ْو ِم ات َّ ِب ُعوا الْ ُم ْر َس ِل َني
"Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: Hai kaumku, ikutilah
utusan-utusan itu." (QS Yasin: 20).
Ketiga, QS: Yasin: 31 s.d 44 terkandung pesan untuk melihat sekeliling kita dan merenungkan ciptaan Tuhan.
Surat Yasin melanjutkan diskusi hingga di masa sekarang. Seolah-olah menceritakan kepada para
pendengarnya. Jika kita tidak ingin menelaah ulang sejarah dan belajar dari sejarah tersebut, maka setidaknya
lihatlah tanda-tanda ajaib dalam penciptaan yang Allah SWT lakukan.
Uَ ُ َوآي َ ٌة لَهُ ُم اَأْل ْر ُض الْ َم ْي َت ُة َْأح َي ْينَاهَا َوَأخ َْر ْجنَا ِمهْن َا َحبًّا فَ ِم ْن ُه يَْألُك
ون
"Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu
dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan." (QS Yasin: 33)
َ َوآي َ ٌة لَهُ ُم الل َّ ْي ُل ن َ ْسلَخُ ِمنْ ُه الهَّن َ َار فَ َذا مُه ْ ُم ْظ ِل ُم
ون
"Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang Besar) bagi mereka adalah malam. ِإKami tanggalkan siang dari malam
itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan." (QS Yasin: 37)
Kelima, QS Yasin: 48-70 terkandung pesan mengenai konsekuensi ketidakpercayaan pada Hari Penghakiman.
Bagian selanjutnya membawa kita ke masa depan. Yaitu ke Hari Kebangkitan dan memperingatkan orang-orang
kafir tentang takdir mereka jika mereka bersikeras menolak tanda-tanda jelas Allah dalam Al Qur-an, dalam
sejarah, dan di dunia saat ini yang mereka tinggali.
صحْ بِ ِه أَجْ َم ِعي َْن َّ اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن َوال
َ صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ِد َو َعلَى اَلِ ِه َو
أَ َّما بَ ْع ُد
أَ ُع ْو ُذ ِباهللِ ِم َن ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم،فياأيها الناس اتقوهللا…قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم
ُْث اَل يَحْ تَ ِسب ُ ق هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَهُ َم ْخ َرجًا َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي
ِ ََّو َم ْن يَت
لى النَّبِ ِّي ,يَا أَيُّهَا الَّ ِذي َْن أَ َمنُ ْوا َ
صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا ُصلُّ ْو َن َع َ
َوقَا َل تَ َعالَى إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ ي َ
تَ ْسلِ ْي ًما