Melalui ayat ini Allah SWT menegaskan, orang-orang yang memikirkan dan mengkaji
ciptaan Allah SWT di bumi akan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya. Sehingga bertambah
kuat juga iman dan takwa mereka.
“Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di
atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia
menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir." (QS Ar Rad ayat 3)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini Allah menerangkan sisi lain dari
tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di bumi.
Pertama, Dialah Allah SWT yang membentangkan bumi menjadi luas dan lebar supaya
mudah dijadikan tempat kediaman makhluk-Nya. Semua binatang dapat hidup di atasnya
dengan leluasa.
Manusia dapat mengambil manfaat dari hasil buminya, hewan-hewannya, dan benda-benda
logam yang terpendam di dalam perutnya. Manusia dapat berkeliaran di muka bumi untuk
mencari rezeki dan segala kemanfaatannya.
Karena sangat luas, bumi ini kelihatannya seperti lahan datar, meskipun keadaan yang
sebenarnya berbentuk bola sebagaimana diyakini oleh para ulama ahli falak.
Kedua, Allah SWT telah mengadakan gunung-gunung di atas permukaan bumi ini sebagai
tonggak dan pasak yang menjaga kestabilan bumi supaya tidak bergerak dan tidak bergeser.
Ketiga, Allah SWT telah menciptakan sungai-sungai di bumi untuk kepentingan manusia dan
binatang-binatang. Manusia dapat mengairi dengan air sungai itu kebun-kebun dan sawah
ladangnya yang nantinya menghasilkan bermacam-macam hasil bumi dan buah-buahan.
زَل هّٰللا ُ ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء َ َّك الَّتِ ْي تَجْ ِريْ فِى ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع الن
َ اس َو َمآ اَ ْن ِ ار َو ْالفُ ْل
ِ َف الَّ ْي ِل َوالنَّه ْ ض َو
ِ اختِاَل ِ ْت َوااْل َرِ ق السَّمٰ ٰو ِ اِ َّن فِ ْي َخ ْل
ٍ ض اَل ٰ ٰي ۤ ِ ث فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل د َۤابَّ ٍة ۖ َّوتَصْ ِري َ ِْم ْن َّم ۤا ٍء فَاَحْ يَا بِ ِه ااْل َر
ت ِ ْب ْال ُم َس َّخ ِر بَ ْينَ ال َّس َما ِء َوااْل َر
ِ ح َوالس ََّحا ِ ْف الرِّ ٰي َّ َض بَ ْع َد َموْ تِهَا َوب
َلِّقَوْ ٍم يَّ ْعقِلُوْ ن
”Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang
berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah
dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia
tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (QS:Al-Baqarah [2]: 164).
Berkata Al-Qurthubi “Disebutkan dalam ayat ini langit-langit dalam bentuk jama’ (Guryah)
karena setiap langit jenisnya berbeda dengan langit lain. Dan bumi disebutkan satu saja,
karena bumi semuanya adalah tanah (satu jenis)”
ث فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل د َۤابَّ ۗ ٍة َواَ ْن َز ْلنَا ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء َم ۤا ًء فَا َ ۢ ْنبَ ْتنَا
َّ َض َر َوا ِس َي اَ ْن تَ ِم ْي َد بِ ُك ْم َوب ٰ
ِ ْت بِ َغي ِْر َع َم ٍد ت ََروْ نَهَا َواَ ْلقى فِى ااْل َر َ َخَ ل
ِ ق السَّمٰ ٰو
ج َك ِري ٍْم ٍ ْفِ ْيهَا ِم ْن ُكلِّ زَ و
“Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan
Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-
tumbuhan yang baik.” (QS: Luqman [31]: 10).
Penciptaan langit dan bumi lebih besar dari pada penciptaan manusia.
Malam disebut dahulu, karena pada asalnya alam ini gelap kemudian Allah menciptakan
matahari dan siang. Jadi malam hari dahulu dari pada siang.
Dalam Islam pergantian hari dimulai dari malam juga. Umpamanya hari Jum’at, dimulai dari
tenggelamnya matahari pada hari Kamis.
Urutannya malam Jum’at kemudian paginya baru disebut hari Jum’at. Dalam Islam tidak ada
Kamis malam, tetapi yang ada malam Jum’at tidak ada Sabtu malam yang ada malam Ahad
dan begitu seterusnya,
“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam.
Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari
yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa
perhitungan.” (QS: Ali-Imran [3]:27).
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang
hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS: Ar-Rum [30]: 23).
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),demi siang apabila terang benderang.”
(QS:Al-Lail [9 ]: 1-2).
Ombak yang Allah jadikan tenang, membuat kapal tidak goyang atau oleng sehingga tidak
ۗ ِ َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۚ فَلَ َّما نَ ٰ ّجهُ ْم اِلَى ْالبَرِّ فَ ِم ْنهُ ْم ُّم ْقت هّٰللا
ٍ َّص ٌد َو َما يَجْ َح ُد بِ ٰا ٰيتِنَآ اِاَّل ُكلُّ خَ ت
ار َكفُوْ ر ُّ َواِ َذا َغ ِشيَهُ ْم َّموْ ٌج َك
ِ ِالظلَ ِل َد َع ُوا َ ُم ْخل
“Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan
nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya.
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang
yang sangat sabar dan banyak bersyukur. Dan apabila mereka digulung ombak yang besar
seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Tetapi
ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap
menempuh jalan yang lurus. Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah
pengkhianat yang tidak berterima kasih.” (QS:Luqman [31]: 31-32)
Hujan yang turun dari langit bisa menghidupkan tanah yang tandus dari nya tumbuh
pepohonan yang bisa dimakan manusia dan hewan. Tanpa hujan manusia dan hewan tidak
bisa hidup. Inilah salah satu tanda kebesaran Allah.
اب بِ ٖه
َ ص َ َق يَ ْخ ُر ُج ِم ْن ِخ ٰللِ ٖ ۚه فَا ِ َذآ ا َ هّٰللَا ُ الَّ ِذيْ يُرْ ِس ُل ال ِّر ٰي َح فَتُثِ ْي ُر َس َحابًا فَيَ ْب ُسطُهٗ فِى ال َّس َم ۤا ِء َك ْيفَ يَ َش ۤا ُء َويَجْ َعلُهٗ ِك َسفًا فَت ََرى ْال َو ْد
ََم ْن يَّ َش ۤا ُء ِم ْن ِعبَا ِد ٖ ٓه اِ َذا هُ ْم يَ ْستَب ِْشرُوْ ۚن
ََواِ ْن َكانُوْ ا ِم ْن قَب ِْل اَ ْن يُّنَ َّز َل َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن قَ ْبلِ ٖه لَ ُم ْبلِ ِس ْي ۚن
ض بَ ْع َد َموْ تِهَ ۗا اِ َّن ٰذلِكَ لَ ُمحْ ِي ْال َموْ ٰت ۚى َوهُ َو ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر فَا ْنظُرْ ا ٰلٓى ٰا ٰثر رحْ م هّٰللا
َ ْت ِ َك ْيفَ يُحْ ِي ااْل َر ِ َ َ ِ ِ
“Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-
gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia
menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka
bergembira, Padahal walaupun sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-
benar telah berputus asa. Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah
menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa)
menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS: Ar-Rum
[30]: 48-50).
GERHANA SEBAGAI SALAH SATU TANDA KEKUASAAN ALLAH
SWT
Salah satu bentuk dzikir kepada Allah swt adalah merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya
yang terdapat di alam semesta dan diri sendiri. Perenungan ini bertujuan untuk mengenal
Allah dan memuliakan-Nya dengan sebenar-benarnya. Allah berfirman “Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring. Dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sissia, Mahasuci Engkau, dan lindungilah kami dari azab neraka’.” (QS. Ali
Imran: 190-191).
Jeki Romadoni
Kelas : VllC
2022/2023