Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Shalat Istisqa: Jagat Terus

Dirawat, Air Terus Mengalir


Materi khutbah ini mengajak kepada seluruh jamaah untuk melakukan
muhasabah sekaligus pertobatan kepada Allah atas ujian yang telah diturunkan
ke bumi yakni kemarau berkepanjangan. Dengan muhasabah dengan
memperbanyak istighfar, semoga Allah akan menurunkan hujan rahmat yang
akan kembali menggeliatkan kehidupan di bumi.

Teks khutbah Istisqa berikut ini berjudul: “Khutbah Istisqa: Jagat Terus Dirawat,
Air kian Mengalir”. Untuk mencetak naskah khutbah Istisqa ini, silakan klik ikon
print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop).
Semoga bermanfaat!

Khutbah I
‫ب اِلَ ْي ِه‬
ُ ‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم الذي الَ اله اِالَّ ُه َو ال َح ُّي القَـيُّو ُم َواَت ُ ْو‬
ْ َ ‫( ا‬٩x)

َّ ‫ص ََلةُ َوال‬
‫س ََل ُم‬ َّ ‫ َوال‬.‫ض َب ْع َد َم ْو ِت َها اْلية‬ َ ‫اء َما ًء َفأَحْ َيا ِب ِه ْاْل َ ْر‬ ِ ‫س َم‬ َّ ‫نز َل ِمنَ ال‬ َ َ ‫َلِل الَّذِي أ‬ِ َّ ِ ‫ا ْل َح ْم ُد‬
ُ‫ش َه ُد أ َ ْن َّال إِلهَ إِ َّال هللاُ َوحْ َده‬ ْ َ ‫ أ‬،ُ‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ ِب ِه َو َم ْن َو َااله‬ َ ‫ َو‬،ِ‫س ْو ِل هللا‬ُ ‫س ِيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َر‬ َ ‫علَى‬ َ
‫ أ َ َّما بَ ْع ُد فَيَا ِعبَا َد هللا‬.ُ‫ َال نَبِ َّي بَ ْع َده‬،ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ ‫سيِِّ َدنَا ُم َح َّمدًا‬َ َّ‫ش َه ُد أَن‬ْ َ ‫ َوأ‬،ُ‫َال ش َِر ْيكَ لَه‬
‫ق تُقَاتِ ِه َو َال ت َ ُم ْوت ُنَّ ِإ َّال َوأ َ ْنت ُ ْم‬ َّ ‫ اِتَّقُوا هللاَ َح‬. َ‫از ال ُمتَّقُ ْون‬ َ َ‫هللا فَقَ ْد ف‬
ِ ‫اي ِبت َ ْق َوى‬ َ َّ‫أ ُ ْو ِص ْي ُك ْم َو ِإي‬
‫علَ ْي ُك ْم‬ َ ‫س َم ۤا َء‬ َّ ‫س ِل ال‬ ِ ‫ار ۙا يُّ ْر‬
ً َّ‫غف‬ ْ ‫ فَقُ ْلتُ ا‬: ‫ فَقَا َل هللاُ تَعَالَى‬. َ‫س ِل ُم ْون‬
َ َ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوا َربَّ ُك ْم اِنَّ ٗه كَان‬ ْ ‫ُم‬
ۙ‫ارا‬
ً ‫ِ ِّمد َْر‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Segala puji bagi Allah, yang dengan kasih sayang-
Nya, kita masih dikaruniai umur panjang dan bisa menikmati karunia hidup di
muka bumi ini. Hari ini, kita berkumpul dalam kebersamaan, bermunajat
mengetuk pintu langit mengharap keberkahan turunnya hujan untuk
keberlanjutan kehidupan bumi. Bumi telah memberikan kita tempat untuk hidup,
tumbuh, dan berbagi kenikmatan dari Allah. Dalam keadaan suka maupun duka
kita tetap harus bersyukur kepada-Nya sebagai sebuah kesadaran bahwa semua
yang terjadi di muka bumi ini ini adalah takdir dan kehendak-Nya.

Selain itu, marilah kita menyampaikan shalawat kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad saw. Beliau adalah teladan yang telah mengajarkan kita untuk
berbuat baik kepada alam dan semua makhluk ciptaan Allah. Beliau adalah suri
tauladan dalam merawat bumi ini dengan penuh kasih sayang. Kita diajarkan
untuk menjaga keseimbangan ekosistem, merawat sumber daya alam,
menghindari pemborosan, dan merawat tumbuhan serta hewan yang ada di bumi
ini. Shalawat kepada Nabi Muhammad saw adalah bukti cinta dan penghormatan
kita terhadap ajaran-Nya yang penuh kasih kepada alam semesta ini.
Ini Doa Istisqa atau Minta Turun Hujan

Khatib juga berwasiat kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan


kepada Allah swt. Dengan meningkatkan ketakwaan, kita akan mampu
menjalankan perintah Allah dengan baik, termasuk perintah untuk merawat jagat
ini. Allah swt menciptakan kita sebagai khalifah di bumi ini, yang berarti kita
memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindunginya.

‫ار ۙا‬ َ ‫س َم ۤا َء‬


ً ‫علَ ْي ُك ْم ِ ِّمد َْر‬ ِ ‫ار ۙا يُّ ْر‬
َّ ‫س ِل ال‬ َ َ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوا َربَّ ُك ْم اِنَّ ٗه كَان‬
ً َّ‫غف‬ ْ ‫ا‬

‫ب اِلَ ْي ِه‬
ُ ‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ العَ ِظ ْي َم الذي الَ اله اِالَّ ُه َو ال َح ُّي القَـيُّو ُم َواَت ُ ْو‬
ْ َ‫ا‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Dalam misi menjadi khalifah di bumi, berupa merawat jagat, kita telah diingatkan
oleh Allah untuk tidak berbuat kerusakan setelah Allah menciptakannya dengan
sesempurna ini. Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 56:

َ‫ب ِ ِّمن‬ ِ ‫ط َمعً ۗا اِنَّ َرحْ َمتَ ه‬


ٌ ‫ّٰللا قَ ِر ْي‬ َ ‫ض َب ْع َد اِص ََْل ِح َها َوا ْدع ُْو ُه َخ ْوفًا َّو‬ ِ ‫َو َال ت ُ ْف‬
ِ ‫سد ُْوا ِفى ْاالَ ْر‬
ِ ْ‫ا ْل ُمح‬
َ‫سنِ ْين‬

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan


baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

Saat kita melanggar perintah tersebut, maka Allah pun sudah mengingatkan
dampak yang terjadi sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat QS Ar-Rum
ayat 41:

‫ِي ع َِملُ ْوا لَعَلَّ ُه ْم‬


ْ ‫ض الَّذ‬
َ ‫اس ِليُ ِذ ْيقَ ُه ْم بَ ْع‬ َ ‫سا ُد فِى ا ْلبَ ِ ِّر َوا ْلبَحْ ِر بِ َما َك‬
ِ َّ‫سبَتْ ا َ ْيدِى الن‬ َ
َ َ‫ظ َه َر ا ْلف‬
َ‫َي ْر ِجعُ ْون‬

Ini Lafal Niat Shalat Istisqa

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan


tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

‫ار ۙا‬ َ ‫س َم ۤا َء‬


ً ‫علَ ْي ُك ْم ِ ِّمد َْر‬ ِ ‫ار ۙا يُّ ْر‬
َّ ‫س ِل ال‬ َ َ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوا َربَّ ُك ْم اِنَّ ٗه كَان‬
ً َّ‫غف‬ ْ ‫ا‬

‫ب اِلَ ْي ِه‬
ُ ‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم الذي الَ اله اِالَّ ُه َو ال َح ُّي القَـيُّو ُم َواَت ُ ْو‬
ْ َ‫ا‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Kemudian yang harus menjadi bahan muhasabah atau introspeksi kita semua
adalah bagaimanakah kondisi lingkungan di sekitar kita? Apakah kita sudah
dengan baik menjaganya? Ataukah tanda-tanda kerusakan ataupun kerusakan
sudah terlihat yang dampak negatifnya sudah kita rasakan? Jika kondisi itu sudah
mulai terlihat, dirasakan, dan dialami, maka sudah seharusnya kita segera
menyadarinya dan menguatkan komitmen untuk lebih menjaganya. Semua itu
harus diawali dari setiap individu yang kemudian akan menjadi sebuah gerakan
kolektif untuk merawat lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan.

Kemarau panjang yang saat ini kita rasakan juga harus menjadi bahan evaluasi
bagi kita. Kondisi cuaca kian tidak menentu. Siklus musim penghujan dan musim
kemarau sulit diprediksi. Musim dan suhu panas bumi semakin tinggi akibat dari
semakin gundulnya pegunungan dan tandusnya lahan dampak penebangan pohon
secara masif dan sembarangan.

Ketika musim penghujan datang, bencana pun sudah mengintai seperti tanah
longsor karena tidak ada resapan air dan pohon yang menguatkan tanah sehingga
air mengalir dengan cepat mengakibatkan banjir. Hal ini diperburuk dengan
menggunungnya sampah dan kurangnya kesadaran dalam mengelolanya. Semua
saling berkelindan dan mengakibatkan dampak negatif yang akibat buruknya
akan kembali kepada kita.

Maka itu, perlu komitmen kita untuk merawat jagat ini sehingga air akan bisa
tetap mengalir membawa rahmat bagi alam semesta. Di antaranya dengan tidak
menebang pohon sembarangan dan memperkuat reboisasi agar bumi tetap hijau
dan sejuk. Rasulullah saw telah mengingatkan besarnya manfaat menanam pohon
yang bukan hanya bisa menyeimbangkan ekosistem lingkungan, namun juga
menjadi ibadah sedekah kepada makhluk Allah lainnya. Dalam hadits riwayat
Muslim, Rasulullah bersabda:

‫ َو َما‬،ٌ‫ص َدقَة‬َ ُ‫س ِرقَ ِم ْنهُ لَه‬ ُ ‫ َو َما‬،ً‫ص َدقَة‬


َ ُ‫سا إِ َّال كَانَ َما أ ُ ِك َل ِم ْنهُ َله‬ َ ‫س‬
ً ‫غ ْر‬ ُ ‫س ِل ٍم يَ ْغ ِر‬
ْ ‫َما ِم ْن ُم‬
ُ‫ َو َال يَ ْر َز ُؤهُ أ َ َح ٌد إِ َّال َكانَ لَه‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ُ‫ط ْي ُر فَ ُه َو لَه‬ ِ َ‫ َو َما أ َ َكل‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َّ ‫ت ال‬ َّ ‫أ َ َك َل ال‬
َ ُ‫سبُ ُع ِم ْنهُ فَ ُه َو لَه‬
ٌ‫ص َدقَة‬
َ

Artinya: “Tidaklah seorang Muslim menanam pohon kecuali buah yang


dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan
binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak
diambil seseorang kecuali menjadi sedekah”

‫ار ۙا‬ َ ‫س َم ۤا َء‬


ً ‫علَ ْي ُك ْم ِ ِّمد َْر‬ ِ ‫ار ۙا يُّ ْر‬
َّ ‫س ِل ال‬ َ َ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوا َربَّ ُك ْم اِنَّ ٗه َكان‬
ً َّ‫غف‬ ْ ‫ا‬
‫ب اِلَ ْي ِه‬
ُ ‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ العَ ِظ ْي َم الذي الَ اله اِالَّ ُه َو ال َح ُّي القَـيُّو ُم َواَت ُ ْو‬
ْ َ‫ا‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Pada Momentum musim kemarau ini, mari kita merenung, beristighfar, dan
bertaubat kepada Allah atas segala kesalahan kita, khususnya sikap tidak
bertanggungjawabnya kita dalam menjaga lingkungan. Istighfar dan bertaubat
menjadi salah satu wasilah keberkahan turunnya air hujan dari langit
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Nuh ayat 10-11:

‫ار ۙا‬ َ ‫س َم ۤا َء‬


ً ‫علَ ْي ُك ْم ِ ِّمد َْر‬ ِ ‫ار ۙا يُّ ْر‬
َّ ‫س ِل ال‬ ْ ‫فَقُ ْلتُ ا‬
َ َ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوا َربَّ ُك ْم اِنَّ ٗه كَان‬
ً َّ‫غف‬
Artinya: “Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun,)
niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.”

‫ الله َّم أ َ ْنتَ هللاُ َال ِإ ٰلهَ ِإ َّال أ َ ْنتَ ا ْلغَ ِن ُّي‬.‫الر ِح ْي ِم َما ِل ِك َي ْو ِم ال ِ ِّد ْي ِن‬
َّ ‫الرحْ ٰم ِن‬ َّ َ‫ب ا ْل َعالَ ِم ْين‬ ِ ‫ا َ ْل َح ْم ُد‬,
ِ ِّ ‫هلل َر‬
‫غا إِلَي ِح ْي ٍن‬ ً ‫ث َواجْ عَ ْل َما أ َ ْن َز ْلتَ لَنَا قُ َّوةً َوبَ ََل‬ َ ‫َونَحْ نُ ا ْلفُقَ َرا ُء أ َ ْن ِز ْل‬
َ ‫ع ْل ْينَا ا ْلغَ ْي‬

“Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah
Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk
yang membutuhkan, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang
Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir
masa.”

َ‫ق ِعبَادَكَ َوبَ َهائِ َمكَ َوا ْنش ُْر َرحْ َمت َكَ َوأَحْ ي ِ بَلَدَكَ ا ْل َم ِيِّت‬
ِ ‫س‬
ْ ‫الله َّم ا‬
“Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang
(ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang
sebelumnya mati.”

‫َار‬ َ ‫ نَا ِفعًا‬، ٍ‫غ ْي َر َرائِف‬


ِّ ٍ ‫غ ْي َر ض‬ َ ‫َاج ًَل‬ِ ‫ ع‬،‫ط َبقًا‬ َ ‫غ َدقًا‬ َ ‫غ ْيثًا ُم ِغ ْيثًا‬
َ ‫س ِر ْيعًا َم ِر ْيعًا‬ َ ‫س ِقنَا‬
ْ ‫الله ِّم ا‬
َ‫ض بَ ْع َد َم ْوتِ َها َو َكذَ ِلكَ ت ُ ْخ ِر ُج ْون‬ُ ‫ع َوتُحْ ِيي ِب ِه ْاْل َ ْر‬ َّ ‫ َويَ ْنبُتُ ِب ِه‬،ُ‫ت َ ْم ََل ُ ِب ِه الض َّْرع‬
ُ ‫الز ْر‬

“Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera,
menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa
bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu
binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah
setelah mati (karena kekeringan).”

‫غ ْي َر ٰأ ِج ٍل‬
َ ‫َاج ًَل‬
ِ ‫ ع‬،‫َار‬ َ ‫ نَافِعًا‬,‫غ ْيثًا ُم ِغ ْيثًا َم ِر ْيئ ًا َم ِر ْيعًا‬
ِّ ٍ ‫غ ْي َر ض‬ َ ‫س ِقنَا‬
ْ ‫الله َّم ا‬
‫‪“Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi,‬‬
‫”‪menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.‬‬

‫ت َوال ِذِّك ِْر ا ْل َح ِك ْي ِم‬ ‫آن ا ْل َع ِظ ْي ِم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآليَا ِ‬ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر ِ‬ ‫‪،‬بَ َ‬
‫س ِم ْي ُع ا ْلعَ ِل ْي ُم‪ ،‬أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْ‬
‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ‬ ‫َوتَقَبَ َّل هللاُ ِم ِنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تَِلَ َوتَهُ‪ ،‬إِنَّهُ ُه َو ال َّ‬
‫الر ِح ْي ِم‬ ‫ت فَا ْ‬
‫ست َ ْغ ِف ُر ْو ُه ِإنِّهُ ُه َو ا ْلغَفُ ْو ُر ِّ‬ ‫س ِل َما ِ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َوا ْل ُم ْ‬‫سا ِئ ِر ا ْل ُم ْ‬
‫ا ْل َع ِظ ْي َم ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل َ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ب اِلَ ْي ِه‬
‫ستَ ْغ ِف ُر هللاَ العَ ِظ ْي َم الذي الَ اله اِالَّ ه َُو ال َح ُّي القَـيُّو ُم َواَت ُْو ُ‬
‫)‪ (٧x‬اَ ْ‬

‫ش َه ُد أَ ْن الَ اِلَهَ إِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ‬
‫َلى تَ ْوفِ ْي ِق ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأَ ْ‬
‫شك ُْر لَهُ ع َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫َلى إِحْ َ‬ ‫الحمد هللِ ع َ‬
‫َ‬
‫على اَ ِل ِه‬ ‫َ‬
‫س ِيِّ ِدنا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫َ‬
‫عل ى َ‬‫ص ِ ِّل َ‬ ‫إلى ِر ْ‬
‫ض َوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ْولهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫ُ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫َ‬
‫س ِيِّ َدنا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫ش َه ُد أنَّ َ‬‫َوأَ ْ‬
‫س ِلِّ ْم تَ ْ‬
‫س ِل ْي ًما ِكثي ًْرا‬ ‫ص َحابِ ِه َو َ‬‫َوأَ ْ‬

‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أَنَّ هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَ َدأَ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِ‬
‫س ِه‬ ‫اس اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما أَ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا َ‬ ‫أَ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫صلُّ ْوا‬ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّ َها الَّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ ع َ‬ ‫س ِه َوقَا َل تَعاَلَى إِنَّ هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ يُ َ‬ ‫َوثَـنَى بِ َمآل ئِ َكتِ ِه بِقُ ْد ِ‬
‫س ِيِّدِنا َ ُم َح َّم ٍد‬‫علَى آ ِل َ‬ ‫س ِلِّ ْم َو َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫علَى َ‬
‫س ِيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ص ِ ِّل َ‬‫س ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ِلِّ ُم ْوا تَ ْ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬‫َ‬
‫عث َمان‬ ‫ْ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫َ‬
‫ش ِد ْينَ أبِى بَك ٍْر َو ُ‬ ‫الرا ِ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ض الل ُه َّم ع َِن اْل ُخلفَا ِء َّ‬ ‫ار َ‬ ‫س ِلكَ َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّربِ ْينَ َو ْ‬ ‫على اَ ْنبِيآئِكَ َو ُر ُ‬ ‫َ‬ ‫َو َ‬
‫عنَّا َمعَ ُه ْم‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫ان اِلَى يَ ْو ِم ال ِ ِّدي ِْن َو ْ‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّا ِب ِع ْينَ َوتَا ِب ِعي التَّا ِب ِع ْينَ لَ ُه ْم ِباِحْ َ‬ ‫ع ِلى َوع َْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫َو َ‬
‫اح ِم ْينَ‬
‫الر ِ‬ ‫َ‬
‫ِب َرحْ َمتِكَ يَا أ ْر َح َم َّ‬

‫‪--- Khatib menghadap kiblat, membalik selendang surban, dan memindahkannya‬‬


‫‪dari bahu kanan ke bahu kiri ---‬‬

‫اء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم َواتْ إِنَّكَ‬


‫ت اَالَحْ يَ ِ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َو ا ْل ُم ْ‬
‫س ِل َما ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت َوا ْل ُم ْ‬
‫ت ِب َرحْ َمتِكَ يَا ا َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ِح ِم ْينَ‬ ‫اض َي ا ْل َحا َجا ِ‬ ‫ت َويَا قَ ِ‬ ‫ب ال َّدع ََوا ِ‬ ‫ب ُم ِج ْي ُ‬ ‫س ِم ْي ٌع قَ ِر ْي ٌ‬‫َ‬

‫ق‬‫غ َر ٍ‬ ‫حق َوال َبَلءٍ ‪َ ،‬وال َهد ٍْم َوال َ‬ ‫ب َوال َم ٍ‬ ‫عذَا ٍ‬ ‫س ْقيا َ‬ ‫س ْقيا َرحْ َم ٍة َوال تَجْ َع ْلها ُ‬ ‫‪،‬اللَّ ُه َّم اجْ َع ْلها ُ‬
‫علَ ْينَا‬
‫ون اْلو ِديَ ِة‪ ،‬اللَّ ُه َّم َح َوالَ ْينا َوالَ َ‬ ‫ط ِ‬ ‫ش َج ِر َوبُ ُ‬ ‫ت ال ِّ‬‫ب َواآلك َِام َو َمنَا ِب ِ‬ ‫ظ َرا ِ‬ ‫‪،‬اللَّ ُه َّم عَلى ال ِ ِّ‬
‫طبَقا ً ُم َجلََّلً دائما ً إلى يَ ْو ِم‬ ‫غدَقا ً َ‬‫س ِّحا ً عا ِّما ً َ‬ ‫غ ْيثا ً م ِغيثا ً َهنِيئا ً َم ِريئا ً ُم ِريعا ً َ‬ ‫س ِقنا َ‬‫اللَّ ُه َّم ا ْ‬
‫ث َوال تَجعَ ْلنا ِمنَ القَانِ ِطينَ ‪ ،‬اللَّ ُه َم إنَّ ِبال ِعبا ِد َوال ِبَلَ ِد ِمنَ الج ْه ِد‬ ‫س ِقنا الغَ ْي َ‬ ‫ِين‪ ،‬اللَّ ُه َّم ا ْ‬‫ال ِّد ِ‬
‫ع َوأ َ ْن ِز ْل َ‬
‫علَ ْينَا‬ ‫ع َوأَد َِّر لَنَا الض ِّْر َ‬ ‫شكُو إالِّ إلَ ْيكَ ‪ ،‬اللَّ ُه َّم أ َ ْنبِتْ لَنَا ِّ‬
‫الز ْر َ‬ ‫ض ْن ِك ما ال نَ ْ‬ ‫جوع وال ِّ‬ ‫ِ‬ ‫َوا ْل‬
‫شفُهُ‬ ‫َلء َما الَ َي ْك ِ‬ ‫عنِّا ِمنَ ال َب ِ‬ ‫ِف َ‬ ‫ض‪َ ،‬وا ْكش ْ‬ ‫ت اْل َ ْر ِ‬ ‫اء َوأ ْن ِبتْ لَنَا ِم ْن َب َركَا ِ‬ ‫س َم ِ‬ ‫ت ال َّ‬ ‫ِم ْن َب َركا ِ‬
‫الوادِي‬‫س ُل في َ‬ ‫علَ ْينَا ِمد َْرارا ً َويَ ْغت َ ِ‬‫س َما َء َ‬ ‫سل ال َّ‬ ‫غفَّارا ً فَأ َ ْر ِ‬ ‫ست َ ْغ ِف ُركَ إنَّكَ ُك ْنتَ َ‬‫غ ْي ُركَ ‪ ،‬اللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْ‬ ‫َ‬
‫للر ْع ِد َوالبَ ْر ِ‬
‫ق‬ ‫س ِبِّ ُح َّ‬ ‫إذَا سا َل َويُ َ‬

‫بى َويَ ْن َهى ع َِن اْلفَحْ ِ‬


‫شآء‬ ‫تآء ذِي اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َوإِ ْي ِ‬‫س ِ‬‫ِعبَا َدهللاِ ! إِنَّ هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا بِا ْلعَ ْد ِل َواْ ِإلحْ َ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه‬ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَك َُّر ْونَ َوا ْذك ُُروا هللاَ اْل َع ِظ ْي َم َي ْذك ُْر ُك ْم َوا ْ‬
‫شك ُُر ْو ُه ع َ‬ ‫َواْل ُم ْنك َِر َواْل َب ْغي َي ِع ُ‬
‫يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذك ُْر هللاِ أ َ ْكبَ ْر‬

Anda mungkin juga menyukai