METODE AT-TIBYAN
OLEH:
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Sejarah Metode At-Tibyan
Metode At-Tibyan merupakan metode terbaru yang disosialiasikan
di Indonesia oleh salah satu ulama ahli al-Qur’an dari Madinah yaitu
Syaikh Abdurrahman Bakr. Metode At-Tibyan adalah salah satu metode
yang dapat digunakan untuk mengajarkan membaca al-Qur’an. Pada
metode ini, proses pembelajaran digunakan dengan mengeja huruf dan
suku kata secara berulang (tahajjiy) dan dengan melafalkan hukum
tajwidnya secara langsung. Kemudian setiap huruf dilanjutkan dengan
bait yang dibaca oleh peserta didik.2 Syekh Abdurrahman al-Bakr
1
Zainal Arifin dkk, “Model Pembelajaran Tadabur Al-Qur'an dalam Kitab At-Tibyan
untuk Pondok Pesantren Tahfidz,” Tawazaun Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 13, No.2, (2020):
172.
2
Muhammad Iqbal Ansari, “Sistem Pembelajaran Al-Qur’an Dengan Metode At-Tibyan
Di Rumah Tahfidzh Ummul Qur’a Kota Banjarmasin” Darul Ulum Jurnal Ilmiah Keagamaan,
1
merupakan orang pertama yang menggagas metode At-Tibyan pada
tahun 1433 H yang mana beliau berdomisili di Madinah al Munawwaroh,
beliau pernah menjabat sebagai menteri pendidikan dan pengajaran di
Mesir era Hosni Mubarak. Sebagai tokoh penggagas, beliau memiliki
kapasitas dan kualitas yang mumpuni dalam bidang pemahaman dan
pembelajaran al-Qur'an. Penguasaannya terhadap qiro'ah sab'ah dengan
beberapa sanad adalah salah satu bukti bahwa metode ini lahir dari buah
pikiran tokoh yang kompeten di bidangnya.
2. Motto, Visi, Misi dan Tujuan
3. Metode Pengajaran At-Tibyan
2
huruf hijaiyah berharakat fathah, belajar membaca kalimat Al-Qur‟an
dalam keadaan fathah, membaca contoh-contoh dari Al-Qur‟an yang
terdiri dari dua kata yang berharakat fathah. Dalam tahap tamidi ini
anak juga diajarkan syair disetiap huruf hijaiyah yang isinya
bermanfaat terkait akidah anak.
b. Al juz’ul awwal (juz 1), berjudul “At – tibyan fii itqonil qiro’ah bil
Qur’an”
Buku ini diperuntukkan untuk anak berusia kisaran 5-7 tahun. Dalam
tahapan buku ini anak diajarkan tentang:5
1) Pendalaman huruf hijaiyah dengan harakat fathah.
2) Pendalaman huruf hijaiyah dengan harakat kasroh, dhommah dan
membaca kata atau kalimat yang tergabung dari tiga harakat itu.
3) Belajar mad thobi’i, mad badal.
4) Belajar harakat fathatain, kasrotain dan dhommahtain.
5) Belajar huruf-huruf yang berharakat sukun dan belajar membaca
beberapa potongan ayat Al Qur’an.
6) Belajar huruf hijaiyah dalam keadaan tasydid dan hukum mim dan
nun yang bertasydid.
c. Al juz’u attsani (juz 2), berjudul “At-tibyan fii itqonil qiro’ah bil
Qur’an”
Buku ini adalah tahap terakhir pembelajaran Al-Qur’an. Dijelaskan
dalam buku ini mengenai berbagai macam-macam hukum tajwid
dengan mentahajji atau mengeja.6 Disini anak harus banyak berlatih
membaca dengan baik dan benar.
5
Abdurrahman Bakr, At-Tibyan Fi Ta’limil Qiro’ah bil Qur’an at-tamhidi, (Madinah):
3.
6
Abdurrahman Bakr, At-Tibyan Fi Ta’limil Qiro’ah bil Qur’an at-tamhidi, 3.
3
a. At-Tahdir, yaitu mengenalkan materi yang akan dipelajari.
Pada saat Tahdir ini guru mengenalkan apa yang akan
dipelajari oleh anak, biasanya dilakukan ketika kegiatan di
awal secara bersama-sama, cara nya dengan guru membaca
dan anak-anak mendengarkan. Salah satu ciri khas kegiatan
belajar Al-Qur’an metode At-Tibyan yaitu dengan mentahajji
(mengeja) lalu Qiro’ah Mubasyaroh (membaca
langsung).7Contoh, pengajar membaca terlebih dahulu
semua huruf hijaiyah atau setengahnya tergantung tingkat
derajat usia anak, selama pengajar membacakan huruf
hijaiyah, peserta didik mendengarkannya. Dibacakan dua kali
atau tiga kali. Lalu tahap selanjutnya anak-anak mengikuti
setelah pengajar mengucapkan. Dalam unsur ini mengasah
audio visual anak, anak terlebih dahulu mendengar guru baru
mengikutinya.8
b. At-Tamkin, yaitu penguatan dalam menyampaikan materi.
Setelah anak mengetahui materi yang akan dipelajari, guru
memperkuat materi tersebut dengan pengulangan-
pengulangan dan menggunakan media pembelajaran agar
anak lebih mudah untuk memahami. Selain menggunakan
media pembelajaran terkadang pengajar menggunakan
berbagai metode, seperti metode bermain perkelompok,
cerdas cermat dan lain- lain.9 Caranya adalah: Pengajar
menunjuk dan mengucapkan satu huruf itu lalu semua anak
7
Qurrotul Aini, “Implementasi Metode At-Tibyan Pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini Di Lembaga Tahfidz Anak Usia Dini (TAUD) An-Nahl Pramita
Tangerang” Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2022), 54-55.
8
Qurrotul Aini, “Implementasi Metode At-Tibyan Pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini Di Lembaga Tahfidz Anak Usia Dini (TAUD) An-Nahl Pramita
Tangerang” Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2022), 23.
9
Qurrotul Aini, “Implementasi Metode At-Tibyan Pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini Di Lembaga Tahfidz Anak Usia Dini (TAUD) An-Nahl Pramita
Tangerang” Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2022), 55.
4
mengikuti pengucapannya setelah pengajar. Dalam satu kelas
dibagi 2/3 kelompok untuk mengucapkan huruf hijaiyah yang
sedang dipelajarinya. Lalu pengajar memilih satu anak- satu
anak untuk mengucapkan huruf hijaiyah yang diajarkan itu.
Jika sekiranya anak-anak sudah mengenal dan menguasai
huruf baru itu, maka pengajar memulai melantunkan atau
memperkenalkan syair yang mana di dalam syair itu terdapat
huruf yang sedang dipelajarinya. Syair-syair ini dilantunkan
oleh anak-anak agar anak tidak bosan dan tertarik karena ini
adalah variasi dalam pembelajaran. Ada beberapa manfaat
yang bisa diambil dari lantunan syair itu adalah: Mengenalkan
huruf dengan bentuk yang berbeda dan mengulang huruf-
huruf yang sebelumnya, Menambah mufrodat bahasa arab,
Memberikan beberapa nilai tentang pendidikan memberikan
pembelajaran huruf hijiyah kepada anak adalah dengan huruf
asli dan diperkenalkan dengan harakat fathah.10
c. Al-Muroja’ah, yaitu mengulangi materi yang sudah dipelajari
secara bersamaan dan juga sendiri. Kegiatan muroja’ah ini
bisa dilakukan bersama-sama maupun sendiri, anak-anak
mengulangi materi yang sudah diajarkan oleh guru secara
bersama-sama bisa menggunakan media buku At-Tibyan atau
media pembelajaran lainnya yang sudah disiapkan oleh guru.11
Muroja’ah pertama dilakukan pada awal pembelajaran sekitar
15 menit, mengulang pembelajaran yang kemarin telah
disampaikan. Yang kedua adalah muroja’ah di pertengahan
pembelajaran pemberian materi baru untuk menyambungkan
10
Qurrotul Aini, “Implementasi Metode At-Tibyan Pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini Di Lembaga Tahfidz Anak Usia Dini (TAUD) An-Nahl Pramita
Tangerang” Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2022), 23-24.
11
Qurrotul Aini, “Implementasi Metode At-Tibyan Pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini Di Lembaga Tahfidz Anak Usia Dini (TAUD) An-Nahl Pramita
Tangerang” Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2022), 56.
5
materi yang baru dengan materi yang kemarin. Yang ketiga
muroja’ah di akhir pembelajaran dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada anak- anak untuk evaluasi
pembelajaran hari itu.12
5. Kekurangan dan Kelebihan Metode At-Tibyan
C. KESIMPULAN
12
Qurrotul Aini, “Implementasi Metode At-Tibyan Pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini Di Lembaga Tahfidz Anak Usia Dini (TAUD) An-Nahl Pramita
Tangerang” Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2022), 23.
6
DAFTAR PUSTAKA