Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ANAK USIA DINI

Dosen Pembibmbing: Fadhillah Samhabib, M.Pd

Disusun Oleh:

Rana Aryanti

19010102001

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri IAIN Kendari Tahun 2020/2021


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa belita khususnya usia dini bagi seorang anak adalah masa pertumbuhan dan
perkembangan yang apabila diusia tersebut jika dilalui dengan baik, maka akan
berdampak positif kedepannya kelak. Masa-masa ini adalah masa penentu untuk menjadi
manusia dewasa yang bisa mengoptimalkan kemampuannya.
Salah satu aspek yang harus dikembangkan sejak dini adalah bahasa. Melalui
bahasa anak akan dengan mudah untuk bergaul dengan sekitarnya. Mereka dapat
mengekspresikan pikirannya dengan bahasa segingga orang lain akan mengerti
maksudnya.
Bahasa adalah sebuah alat yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
memahami maksud dari orang lain. Melalui bunyi bahasa, segala pikiran dan ide-ide akan
tersalurkan dengan baik.
Dalam pembelajaran bahasa arab dikenal empat hal yang seharusnya dapat
dikuasai yaitu istima’ (mendengar), muhadtsah (berbicara), qiro’ah (membaca), dan
kitabah (menulis). Untuk anak usia dini, empat unsur diatas tidak akan ditekankan karena
minimnya proses pemikiran mereka untuk memahaminya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa arab anak usia dini?
2. Bagaimana pembelajaran bahasa arab anak usia dini?
3. Apa manfaat pembelajaran bahasa arab anak usia dini?
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia Dini


A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan seorang guru/dosen mengajarkan pengetahuan
kepada anak didik dan usaha anak didik untuk mendapatkan pengetahuan secara
maksimal. Dalam pembelajaran, guru merupakan faktor yang penting dalam sebuah
proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki pengetahuan yang
baik untuk disalurkan kepada anak didik.
Ada tiga teori belajar yang penting untuk difahami oleh guru1, yaitu:
a. Teori Behavioristik
Pembelajaran yang dirancang oleh teori behavioristik memandang bahwa
pengetahuan adalah sesuatu yang pasti atau tidak berubah. Pengetahuan telah
tersusun dengan rapi sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik.
b. Teori Kognitivistik
Teori kognitivistik berkembang atas dorongan karena ketidakpuasan
kepada teori sebelumnya. Teori ini menegaskan bahwa belajar adalah
perubahan skema pengetahuan pada seorang anak sehingga mereka mampu
meproses pembelajaran melalui upaya menyimpan dan menemukan hubungan
antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang sudah ada.
c. Teori Konstruktivistik
Teori ini berpendapat bahwa pengetahuan tidak dapat berpindah dengan
mudah dari pikiran guru kepikiran anak. Seorang anak harus mampu
mengaitkan gagasan dengan informasi-informasi yang baru diterima.

B. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab


Pembelajaran bahasa Arab telah dilaksanakan sejak masa khulafau Ar-rosyidin
yaitu pada masa khalifah Umar bin Khattab yang dilaksanakan dengan sistem

1
Dr. Een Y. haenilah, M.Pd., Kurikulum Dan Pembelajaran PAUD, (Yogyakarta:Media Akademi,2015), hlm.11.
halaqah2. Pembelajaran bahasa Arab adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang guru secara terprogram untuk membantu anak didik mempelajari bahasa
Arab melalui metode-metode pembelajaran. Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar
mengatakan dalam bukunya ada enam metode pembelajaran bahasa Arab3 yaitu:
1. Metode bercakap (muhadatsah)
2. Metode membaca (muthala’ah)
3. Metode mendikte (imla’)
4. Metode mengarang (insya’)
5. Metode menghafal (mahfudzat)
6. Metode nahwu saraf (qawaid)
C. Pengertian Anak Usia Dini
Usia dini merupakan seorang individu yang unik dan memiliki karakteristik
sendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6) merupakan masa-masa
penting dalam seluruh aspek perkembangan selanjutnya. Pertumbuhan dan
perkembangan tersebut dimulai sejak dalam kandungan.
D. Pengertian Pembelajaran Anak Usia Dini
Pembelajaran anak usia dini adalah suatu proses pendidikan yang melibatkan
seorang guru dan anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan secara berulang-
ulang agar meimbulkan rasa senang dan puas bagi anak. Pembelajaran anak usia dini
pada hakikatnya adalah belajar sambil bermain, dimana bermain adalah sebuah kegiatan
yang dilakukan berulang-ulang dengan cara mengekspresikan perasaan, berkreasi agar
menemukan sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus sebagai wacana
pengenalan diri dan lingkungan sekitar.
2. Cara Pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia Dini
Dalam pembelajaran bahasa arab dikenal empat hal yang seharusnya dapat
dikuasai yaitu istima’ (mendengar), muhadtsah (berbicara), qiro’ah (membaca), dan
kitabah (menulis). Untuk anak usia dini, empat unsur diatas tidak akan ditekankan karena
minimnya proses pemikiran mereka untuk memahaminya.

2
Halaqah adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan dengan duduk melingkar dilantai dan dipandu oleh
seorang guru atau syekh.
3
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:Teras,2011),hlm.65.
Target capaian belajar anak usia dini berkenaan dengan kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan diusianya. Permasalahannya adalah bagaimana sebuah metode
disusun agar memberikan gambaran tentang pembelajaran yang dapat menstimulasi
tumbuh kembang anak. Secara garis besar terdapat dua sasaran yang harus dicapai anak
usia dini, yaitu pembentukan prilaku dan pengembangan kemampuan dasar4.
A. Metode Pembelajaran.
Slogan pembelajaran anak usia dini adalah belajar melalui bermain dan bermain
sambil belajar memiliki makna bahwa pembelajaran anak usia dini harus
dioperasionalkan kedalam wahana bermain.
a. Belajar Sambil Bermain
Melalui kegiatan bermain diharapkan seluruh potensi kecerdasan anak
dapat dikembangkan. Selain itu, kegiatan bermain bagi anak sangat
memengaruhi perkembangannya. Format dalam pembelajaran melalui
bermain terdiri dari tiga langkah utama5, yaitu tahap pra-bermain, tahab
bermain, dan tahap penutup.
b. Belajar Sambil Menyanyi
Honig mengatkan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk
praktik pendidikan anak pengembangan pribadi anak secara luas, karena
bernyanyi bersifat menyenangkan, bernyanyi dapat membantu daya ingat
anak, bernyanyi dapat mengmbangkan rasa humor, dan bernyanyi juga dapat
membangun rasa percaya diri anak6.
Contoh:
Fi huna nafroh
Hunaka nafroh
Fi ayyi makanin nahnu nafroh
Lalalala……
c. Belajar Sambil Bercakap

4
Dr. Een Y. Haenilah, M.Pd.,Kurikulum Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, (Yogyakarta:Media Akademi,2015),
hal.18.
5
Mukhtar latif dkk, Pendidikan Anak Usia Dini,(Jakarta:Kencana,2013),hlm.111.
6
Mukhtar latif dkk, Pendidikan Anak Usia Dini,(Jakarta:Kencana,2013),hlm.112
Bercakap-cakap ini menjadi suatu dialog yang bersifat menghafal,
maksudnya bercakap yang dibarengi dengan penghafalan kosa-kosa kata yang
berada disekitar mereka seperti anggota tubuh, benda-benda dikelas, dan lain-
lainnya. Sebagai contoh seorang guru akan mengucapkan sebuah kosa kata
dalam bahasa arab dan kemudian anak-anak akan mengikuti guru tersebut.
B. Media Pembelajaran
Media merupakan segala sesuatu yang bisa dijadikan alat atau bahan untuk
bermain yang membuat anak dini mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan menentukan sikap. Adapun media yang lazim dipakai dalam kegiatan
pembelajaran diantaranya:
a. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media ini paling
sering digunakan di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini untuk
membantu menyampaikan isi dari tema pendidikan yang sedang dipelajari.
Beberapa contoh media yang digunakan untuk pembelajaran diantaranya:
gambar/ foto,sketsa, diagram, bagan, dan kartun.
b. Media audio. Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk verbal atupun nonverbal. Ada
beberapa jenis media yang dapat dikumpulkan dalam media audio yaitu:
radio, alat perekam, piringan hitam, dan dan laboratorium bahasa.
c. media audio-visual.mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti
menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya adalah pada media
visual dapat berinteraksi secara langsung dengan pesan media yang
bersangkutan, sedangkan pada media audio-visual harus disambungkan
dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Adakalanya media ini
disertai dengan audio tetapi ada pula yang hanya visual saja. Beberapa jenis
media ini antara lain: film bingkai film rangkai, televise, video, permainan,
dan simulasi.

C. Evaluasi Pembelajaran
Didalam pembelajaran, untuk mengetahui apakah anak memahami konsep-konsep
yang telah diajarkan, ada beberapa evaluasi yang harus dilakukan. Evaluasi dilakukan
berdasarkan cara guru masing-masing. Penilai pendidikan diarahkan untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan pendidikan yang telah dicapai. Evaluasi
merupakan muara dari program dan proses pembelajara, sasarannya berkenaan
dengan upaya mengumpulkan informasi yang terkait dengan seluruh komponen.
Salah satu fungsi penilaian pembelajaran adalah untuk memberikan informasi
tentang sejauh mana efektivitas rancangan pembelajaran dan inplementasinya dalam
rangka menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan seluruh anak. Acuan yang
digunakan dalam penilaian pembelajaran anak usia dini adalah patokan
perkembangan anak, bukan acuan norma rata-rata pembelajaran anak. Berikut ini
beberapa factor yang mempengaruhi evaluasi pembelajaran, yaitu:
a. Guru
b. Anak usia dini/TK
c. Alat evaluasi
d. Tempat dan waktu evaluasi
3. Manfaat Pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia Dini
Bahasa merupakan jendela dunia dan alat dari suatu ilmu pengetahuan. Bahasa
Arab saat ini sudah merupakan bahasa internasional dimana banyak sumber literature
menggunakan bahasa Arab. Di Indonesia sendiri bahasa Arab bukan hanya dipelajari
sebagai bahasa agama, tetapi bahasa Arab juga juga dipelajari untuk mamahami dan
menafsirkan ayat al-Qur’an dan hadist serta teks-teks bahasa Arab.
Bagi anak usia dini mempelajari bahasa Arab sejak dini sangat ditekankan. Oleh
karena itu belajar bahasa sangat diperlukan untuk mendorong mereka kedepannya.
Pembelajaran bahasa Arab sejak dini dapat lebih mudah bagi anak untuk mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengannya. Dengan mempelajari bahasa asing (Arab), wawasan
dari anak dini akan lebih luas dan juga dapat membantu menghargai dan memahami
orang dari Negara lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak yang dimaksud dalam pembahasan
ini adalah pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing. Artinya sebagai bahasa
tambahan yang dipelajari oleh seseorang diluar bahasa asli yang menjadi bahasa
komunikasinya sehari-hari. Belajar bahasa asing saat dewasa sangat berbeda dengan
belajar saat kecil. Karena belajar sejak kecil akan memudahkan mereka untuk lebih cepat
memahami pelajaran-pelajaran yang akan mereka terima.
B. Saran
Untuk membekali seorang anak dipendidikan selanjutnya, bekalilah mereka
dengan pengetahuan-pengetahuan sejak dini terutama bahasa asing agar mereka tidak
kaget dengan pelajaran-pelajaran tersebut. Karena makin sulit bagi seorang pelajar untuk
belajar bahasa apabila tidak dibekali sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA

Haenilah, E. Y. (2015). Kurikulum Dan Pembelajaran Anak Usia Dini. Yogyakarta: Media
akademi.

Latif, M. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Mulu, B. (2011). Pembelajaran Bahasa Arab. Kendari: LPSK Quantum.

Muna, W. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Teras.

Trianto. (2011). Desain Pengenmabgan Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai